tugas mandiri b.indonesa
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pTRANSCRIPT

GENRE (TEKS)
DOSEN PEMBIMBING :
Dra. Asnimar, M.Pd
Disusun Oleh :
Nama : Widya Cahya KusumaNIM : 06131381520040
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015/2016

GENRE (TEKS)
Genre terbagi menjadi 2 yaitu, genre faktual dan genre fiksi. Genre faktual
adalah jenis teks yang di buat berdasarkan kejadian, peristiwa, atau keadaan
nyata yang berada disekitar lingkungan hidup. Sedangkan genre fiksi adalah
jenis teks yang dibuat berdasarkan imajinasi.
a. Genre Faktual
1. Laporan
Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan
atau suatu kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu
berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si
pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau
keterangan untuk informasi yang dibutuhkan, berdasarkan
keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat,
didengar, atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor telah
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.
Manfaat Laporan :
Laporan kegiatan merupakan alat yang penting untuk :
Dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan.
Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya.
Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan
kegiatan.
Data sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan
dan lain-lain.
Jenis – jenis Laporan :
Laporan Ilmiah.
Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui
tahapan berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode

ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal
Arifin,1993).
Laporan Teknis.
Laporan teknis adalah suatu pemberitahuan tentang
tanggung jawab yang dipercayakan,dari si pelapor
(perseorangan,tim,badan,atau instansi) kepada si penerima
laporan tentang teknis penyelenggaraan suatu kegiatan
(E.Zaenal Arifin,1993).
Laporan dapat digolongkan menurut :
Maksud pelaporan
1) Laporan informatif, yaitu laporan yang
dimaksudkan untuk memberi informasi dan bukan
dimaksudkan untuk memberi analisis atau
rekomendasi.
2) Laporan rekomendasi, yaitu laporan yang di
samping memberikan informasi juga menyertakan
pendapat si pelapor, dengan maksud memberikan
rekomendsasi (usul yang tidak mengikat). Meski
demikian akurasi dan rincian informasi tetap
diperlukan supaya rekomendasi yang diberikan juga
meyakinkan.
3) Laporan analitis, yaitu laporan yang memuat
sumbangan pikiran si pelapor, bisa berupa pendapat
atau saran, setelah melalui analitis yang matang dan
mendalam. Kebanyakan laporan akademis berada
pada kategori ini.
4) Laporan Pertanggungjawaban, di mana si pelapor
memberi gambaran tentang pekerjaan yang sedang
dilaksanakan (Progress report) atau sudah
dilaksanakan (bersifat evaluatif).

5) Laporan Kelayakan (feasibility report). Pelapor
menganalisis suatu situasi atau masalah secara
mendalam untuk menuju penilaian yang bersifat
pilihan: layak atau tidak. Berbagai alternative
dinanalisis, kemudian ditentukan mana yang lebih
baik.
Bentuk Laporan
1) Laporan berbentuk Memo; Biasanya laporan pendek
yang memuat hal – hal pokok saja, dan beredar di
kalangan intern organisasi.
2) Laporan berbentuk Surat; Isinya lebih panjang
daripada laporan yang berbentuk memo, sekitar tiga
lembar folio. Bisa ditujukan ke luar organisasi.
3) Laporan berbentuk naskah; Laporan ini bisa panjang
atau pendek. Bila panjang dibuat dalam format
buku, dan dalam penyampaiannya mutlak
diperlukan surat atau memo pengantar.
4) Laporan berbentuk Campuran; Laporan ini tidak
lain gabungan antara bentuk naskah dengan memo
atau surat.
5) Laporan berbentuk formulir.
6) Laporan berbentuk buku.
Contoh Laporan Peristiwa
Ramainya Arus Mudik Lebaran
Hari Lebaran memang adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh
banyak orang. Karenanya banyak orang yang pergi mudik ke kampung
halamannya masing-masing. Hal ini menyebabkan banyak terjadi
kemacetan di beragam daerah di Indonesia. Contohnya, Kondisi lalu lintas

di Jalur Pantura saat ini, tanggal 4 Agustus 2013 terpantau ramai lancar.
Dan telah terjadi peningkatan volume kendaraan namun belum begitu
signifikan sehingga belum menyebabkan kemacetan. Pada kawasan
Lohbener, Indramayu, Jawa Barat ini nantinya akan terbagi menjadi dua
jalur yaitu di sebelah kanan dan sebelah kiri.
Keduanya bisa menuju ke Kota Cirebon namun, jalur sebelah
kanan memang relatif lebih cepat karena berbeda sekitar 5 Km dengan
jalur sebelah kiri. Meskipun lebih cepat tetapi, jalur yang sebelah kanan
berpotensi untuk mengalami kemacetan daripada jalur sebelah kiri.
Sehingga menurut informasi dari masyarakat setempat, petugas biasanya
akan mengalihkan arus kendaraan ke jalur kiri. Dan telah dihimbau kepada
para pengemudi untuk lebih waspada dan berhati-hati karena meskipun
pengemudi bisa melewati jalur sebelah kiri tidak bisa dipastikan
keamanannya. Karena menurut informasi warga , jalur ini masih sepi
sehingga rawan tingkat kriminalitas.
Dari semalam kondisi lalu lintas di jalur ini juga masih ramai lancar.
Kendaraan dari arah Cikampek, Cirebon, dan Jawa Tengah masih di
dominasi oleh kendaraan pribadi roda dua dan roda empat. Sedangkan
kendaraan besar dan ekspedisi telah banyak berkurang, karena kemarin
merupakan batas waktu terakhir untuk bisa melewati jalur mudik hingga
satu hari setelah hari raya Idul Fitri. Petugas dari Dinas Perhubungan juga
disiagakan 24 jam untuk mendata jumlah dan jenis kendaraan yang
mengarah ke Cirebon, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Masyarakat juga
berharap agar Dinas Perhubungan melakukan tindakan tegas untuk
menghindari kemacetan. Sehingga para pengemudi dapat menjalankan
aktivitas mudiknya dengan lancar.

2. Prosedur
Teks Prosedur adalah teks yang berisi langkah-langkah atau tahap-
tahap yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan.
Macam– macam prosedur:
a. Prosedur Sederhana
Prosedur yang dapat ditempuh hanya dengan dua atau tiga langkah
saja. Contoh: Prosedur mengoperasikan setrika.
b. Prosedur Kompleks
Prosedur yang terdiri atas banyak langkah dan langkah langkah
tersebut berjenjang dengan sublangkah pada setiap langkahnya.
Struktur teks prosedur kompleks : Tujuan^Langkah-langkah
Tujuan merupakan hasil akhir yang akan dicapai.
Contoh: Prosedur tentang terkena tilang.
c. Protokol
Prosedur yang langkah-langkahnya tidak terlalu ketat/rumit dan
mudah dipahami.
· Macam– macam kalimat dalam Teks Prosedur :
a. Kalimat Imperatif adalah kalimat yang mengandung perintah.
Fungsinya adalah untuk meminta atau melarang seseorang
unruk melakukan sesuatu.
b. Kalimat Deklaratif adalah kalimat yang berisi pernyataan.
Fungsinya adalah untuk memberikan informasi atau berita
tentang sesuatu .
c. Kalimat Interogatif adalah kalimat yaang berisi pertanyaan.
Fungsinya adalah untuk meminta informasi tentang sesuatu.

· Ciri kebahasaan yang ada dalam teks prosedur kompleks:
a. Partisipan manusia secara umum
b. Verba Material : Verba yang mengacu pada tindakan fisik.
c. Verba Tingkah Laku : Verba yang mengacu pada sikap yang
dinyatakan dengan ungkapan verbal (bukan sikap mental yang
tidak tampak)
d. Konjungsi Temporal : Konjungsi yang mengacu pada urutan
waktu dan sekaligus menjadi secara kohesi teks, seperti
pertama, kedua, ketiga dll.
· Syarat– syarat dan pilihan – pilihan pada teks prosedur
diungkapkan dengan konjungsi : jika, apabila, seandainya.
· Contoh Teks Prosedur:
Cara Membuat Botol Kaca
1. Kaca untuk botol dibuat dari pasir, batu gamping, dan abu soda
dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut.
2. Pertama, ketiga bahan tersebut dicampur secara proporsional.
3. Kadang-kadang pecahan-pecahan kaca ditambahkan.
4. Kemudian, campuran itu dipanaskan dalam tungku pada suhu
yang sangat tinggi.
5. Lalu, adonan kaca diproduksi.
6. Setelah itu, campuran adonan itu dibentuk menjadi botol
dengan cetakan.
7. Selanjutnya, untuk memperkuat kaca botol-botol tersebut,
botol-botol itu dipanaskan kembali, lalu didinginkan.
8. Akhirnya, botol-botol itu siap digunakan.

3. Eksplanasi
Teks ekplanasi adalah sebuah karangan yang isinya berupa penjelasan
– penjelasan lengkap mengenai suatu topik yang berhubungan dengan
fenomena – fenomena alam maupun sosial yang terjadi di kehidupan
sehari – hari. Teks ini bertujuan untuk memberikan informasi sejelas –
jelasnya kepada pembaca agar paham atau mengerti tentang suatu
fenomena yang terjadi.
Ciri – Ciri :
Suatu teks dapat dikatakan sebuah teks ekplanasi jika memiliki ciri –
ciri seperti berikut :
a. Memuat informasi – informasi fakta.
b. Membahas suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau ilmu
pengetahuan.
c. Bersifat informatif dan tidak berusaha mempengaruhi pembaca
untuk mempercayai hal yang dibahas di dalam teks.
d. Memiliki / menggunakan sequence markers, seperti pertama,
kedua, ketiga, dsb. atau pertama, berikutnya, terakhir.
Struktur Teks Ekplanasi :
Teks ekplanasi terdiri dari bagian – bagian seperti di bawah ini :
a. General Statement / Pernyataan umum
Bagian pertama teks ekplanasi adalah general statement atau
yang disebut juga dengan pernyataan umum. Bagian ini
menyampaikan topik atau permasalahan yang akan di bahas pada
teks ekplanasi yang berupa gambaran umum mengenai apa dan
mengapa suatu fenomena tersebut bisa terjadi. General statement
ini harus ditulis semenarik mungkin agar para pembaca bisa
tertarik untuk membaca isi teks secara keseluruhan.

b. Sequence of Explanation / Deretan Penjelas
Bagian ini mengandung penjelasan – penjelasan mengenai
sebuah topik yang akan dibahas secara lebih mendalam. Bagian ini
ditulis untuk menjawab pertanyaan how, bagaimana dan urutan
sebab – akibat dari sebuah fenomena yang terjadi. Bagian ini
biasanya ditulis dalam 2 atau 3 paragraf.
c. Closing
Bagian terakhir dari teks ekplanasi adalah closing yang
mengandung intisari atau kesimpulan dari fenomena yang telah
dibahas. Di dalam bagian ini juga bisa ditambahkan saran atau juga
tanggapan penulis mengenai fenomena tersebut.
Contoh Teks Eksplanasi Tanah Longsor
Berikut contoh teks eksplanasi tanah longsor beserta
strukturnya :
Tanah Longsor
a. Pernyataan Umum (Pembuka)
Longsor adalah sebuah peristiwa dimana terjadinya gerakan
tanah atau biasa disebut geologi yang terjadi karena adanya
pergerakan masa batuan / tanah dengan berbagai tipe dan jenis
seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Tanah
longsor atau amblas secara garis besar bisa terjadi karena dua
faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong
merupakan faktor yang mempengaruhi kondisi material sendiri,
sedangkan faktor pemicu adalah faktor penyebab bergeraknya
material tersebut.

b. Deretan Penjelas (Isi)
Di Indonesia sendiri peristiwa ini hampir sering terjadi.
Kebanyakan disebabkan oleh gempa sehingga menggerakkan
lempeng bawah tanah sehingga mengakibatkan elemen atau
lempeng bawah permukaan menjadi tergeser sehingga
menimbulkan pecahan dan terjadinya longsor. Ada banyak hal lagi
yang bisa memicu dan menyebabkan terjadinya kelongsoran. Baik
itu diakibatkan oleh alam atau karena ulah manusia itu sendiri,
diantaranya Tingginya curah hujan, jika musim penghujan dengan
durasi lama maka akan terjadi penguapan air di permukaan tanah
dalam jumlah besar.
Setelah penguapan maka akan muncul pori-pori atau rongga
tanah, kemudian terjadi retakan di permukaan, saat hujan air akan
menyusup ke bagian yang retak lalu air akan masuk sehingga
terakumulasi di bagian dasar lereng, lalu menimbulkan gerakan
lateral kemudian terjadilah longsor. Untuk pencegahan terjadinya
longsor bisa dengan menggunakan pohon, karena akar pohon akan
banyak membantu dengan cara menyerap air hujan sehingga bisa
meminimalisir.
c. Penutup
Poin diatas merupakan beberapa penyebab terjadinya
kelongsoran. Akibat dari bencana ini tentu tidak sedikit kerugian
paling parah adalah korban jiwa, selain itu kerugian materi seperti
kehilangan rumah, tanah, harta benda yang harus direlakan karena
tetimbun oleh longsoran. Sangat jarang orang dalam longsor bisa
menyelamatkan dirinya karena karena kecepatan tanah longsor
diperkirakan kecepatannya bisa mencapai 100 km/jam kecepatan
yang mustahil untuk lari bagi manusia tanpa peralatan. Selain itu
setelah kejadian pun korban selamat tidak sedikit akan mengalami

trauma yang mendalam. Jika mendengar suara gemuruh besar di
dekat anda maka segeralah lari menuju ketempat atau wilayah
dataran stabil. Jangan pergi ke pinggir tebing atau jurang curam
karena itu sama saja seperti bunuh diri.
4. Diskusi
Diskusi adalah cara bertukar pendapat antara dua orang atau lebih
untuk memperoleh kesepakatan atau keputusan bersama.
Pelaksanaan Diskusi
a. Ketua Diskusi/Moderator bertugas:
Menyampaikan masalah yang akan didiskusikan
Menyampaikan tata tertib diskusi
Memelihara ketertiban diskusi
Memberi kesempatan kepada semua pembicara
untukberpartisipasi
Mengatur jalannya diskusi
Membuat rangkuman dan kesimpulan diskusi
Mengumumkan hasil diskusi
Menutup diskusi
b. Sekretaris bertugas:
Mencatat nama peserta yang terjadi selama diskusi
Mencatat hal-hal khusus yang terjadi selama diskusi
Membuat catatan dan kesipulan sementara
Membuat laporan diskusi secara lengkap setelah diskusi
berakhir
c. Narasumber bertugas:
Menyipkan dan menguraikan bahan atau materi yang
akan didiskusikan
Menyampaikan materi yang telah disiapkan kepada
peserta

Menjawab tanggapan-tanggapan para peserta mengenai
materi diskusi
d. Peserta Diskusi bertugas:
Mempersiapkan materi yang bertalian dengan masalah
yang didiskusikan
Ikut serta dalam pembicaraan dengan semangat
kerjasama
Bertanggung jawab terhadap proses hasil diskusi
Langkah-langkah Diskusi :
a. Membicarakan latar belakang dan masalah diskusi
b. Membicarakan sebab-sebab timbulnya masalah dan tujuan
pemecahan masalah yang diharapkan
c. Membicarakan kemungkinan pemecahannya
d. Menyimpulkan hasil diskusi
e. Melaksanakan keputusan diskusi
Manfaat Diskusi :
a. Diskusi merupakan salah satu cara penyelesaian paling efektif
b. Menjadi terbiasa untuk secara aktif dalam kegiatan
mempengaruhi dan dipengaruhi
c. Dapat berbagi pengalaman, saling mengamati, saling menilai,
saling mengambil pelajaran dengan peserta lain
Tata Tertib Diskusi :
a. Mengajukan pertanyaan
- Pertanyaan disampaikan dengan latar belakang ketidak jelasan
- Pertanyaan hendaknya relevan dengan masalah yang sedang
didiskusikan
- Pertanyaan hendaknya tidak mengulang pertanyaan peserta
lain

- Pertanyaan disampaikan dengan lancar dan jelas
- Pertanyaan disampaikan setelah dipersilakan oleh moderator
b. Menyampaikan pendapat
- Pendapat disampaikan dengan jelas dan tidak bertele-lete
- Pendapat disampaikan setelah dipersilakan moderator
Jenis Diskusi :
a. Diskusi Panel
Diskusi Panel adalah diskusi yang diikuti oleh seorang moderator dua
sampai empat orang pembicara, dan diikuti oleh banyak peserta.
Pembicara adalah orang yang bertugas sebagai panelis yang
menyajikan materi atau masalah diskusi. Para peserta hanya berhak
mendengarkan, bila diberi kesempatan, mereka bisa mengajukan
pertanyaan atau menanggapi pendapat penulis.
Tujuan diskusi panel adalah memberikan pemahaman kepada
pendengar mengenai suatu masalah.
b. Seminar
Seminar adalah pertemuan berkala yang diadakan oleh seseorang yang
sedang melaksanakan tugasnya. Materi yang dikemukakan penyaji
dibahas dari berbagai aspek dan sudut pandang.
Seminar bertujuan menemukan cara atau jalan pemecahan masalah.
c. Lokakarya (Workshop)
Lokakarya (Workshop) adalah pertemuan yang khusus dihadiri oleh
sekelompok orang yang pekerjaannya sejenis.
Tujuan lokakarya mengevaluasi proyek kerja yang telah dilaksanakan
dan bertukar pengalaman untuk meningkatkan kualitas kerja agar lebih
efektif dan efisien.

d. Rapat
Rapat adalah pertemuan wakil-wakil eselon dari suatu instansi untuk
membahas yang berkaitan dengan tugas atau fungsi instansi tersebut.
Masalah yang dibahas adalah program kerja yang akan dilaksanakan.
e. Simposium
Simposium adalah diskusi umum yang diikuti oleh moderator,
beberapa pembicara, dan banyak peserta. Kadang-kadang juga
peninjau.
Simposium dimulai dengan pidato pembicara dan dilanjutkan dengan
tanya jawab.
Simposium bertujuan membekali peserta dengan sejumlah materi,
wawasan ataupun pengetahuan.
f. Konferensi
Konferensi adalah diskusi yang diselenggarakan oleh suatu badan atau
organisasi yang membicarakan masalah-masalah aktual.
Konferensi bertujuan membicarakan kebijakan-kebijakan telah
dilakukan sebelumnya sebagai proses evaluasi.
g. Kongres/Muktamar
Kongres atau muktamar adalah pertemuan para wakil organisasi
(politi, sosial, profesi) untuk mendiskusikan dan mengambil keputusan
suatu masalah yang dihadapi bersama yang bertalian dengan
keorganisasian. Acara ini diadakan secara berkala oleh sebuah
organisasi besar yang mempunyai banyak cabang di berbagai daerah.
h. Santiaji
Santiaji adalah pertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan
pengerahan (petunjuk, penjelasan) singkat menjelang pelaksanaan
kegiatan.

Laporan diskusi :
Setelah selesai diskusi, disusunlah laporan diskusi oleh
moderator dan notulis. Laporan diskusi yang baik haruslah sistematis
dan minimal meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Judul laporan
b. Kata pengantar
c. Daftar isi
d. Bab perencaraan diskusi
e. Bab pelaksanaan diskusi
f. Bab kesimpulan diskusi
g. Lampiran
Selain memperhatikan hal-hal tersebut di atas, pelu
diperhatikan juga hal-hal sebagai berikut :
a. Laporan disusun berdasarkan kronologis dan sistematis
b. Laporan harus disajikan secara objektif dan factual (sedapat
mungkin jangan menggunakan unsur subjektif)
c. Laporan disusun dengan bahasa yang singkat dan jelas
5. Eksposisi
Teks eksposisi adalah paragraf atau karangan yang terkandung
sejumlah informasi dan pengetahuan yang disajikan secara singkat, padat,
dan akurat. Paragraf eksposisi ini bersifat Ilmiah atau dapat dikatakan non
fiksi. Contoh-contoh teks eksposisi dapat dilihat berita-berita atau koran,
namun contoh eksposisi dapat dilihat dibawah ini tetapi sebelum itu mari
kita pelajari teks eksposisi lebih dalam dengan melihat jenis, ciri-ciri
struktur dan tujuan eksposisi antara lain sebagai berikut.

Jenis-Jenis Teks Eksposisi :
Eksposisi definisi
Eksposisi Proses
Eksposisi Klasifikasi
Eksposisi Ilustrasi
Ekskposisi Perbandingan
Eksposisi Laporan
Ciri-Ciri Teks Eksposisi :
Menjelaskan informasi-informasi pengetahuan
Gaya informasi yang mengajak
Penyampaian secara lugas dan menggunakan bahasa yang baku
Tidak memihak artinya tidak memaksakan kemauan penulis
terhadap pembaca
Fakta dipakai sebagai alat kontribusi dan alat kontritasi
Struktur Teks Eksposisi :
Tesis (Pembukaan)
Argumentasi (Isi)
Penegasan Ulang (Penegasan ulang)
Tujuan Teks Eksposisi :
Tujuan teks eksposisi adalah untuk memaparkan atau menjelaskan
infomasi-informasi tertentu sehingga pengetahuan para pembaca
bertambah.
Contoh Teks Eksposisi

Kemacetan dan Masa Depan Kota
Tesis :
Transportasi didefinisikan oleh para ahli sebagai kebutuhan
turunan dari berbagai kegiatan ekonomi maupun sosial (lihat misalnya
Morlock, 1985). Tipe kegiatan sosial ekonomi yang berbeda akan
memiliki dampak kegiatan transportasi yang berbeda pula.
Argumentasi :
Kegiatan transportasi harian relatif menimbulkan pergerakan yang
bersifat berulang, misalnya yang terjadi pada para pekerja dan mereka
yang menempuh pendidikan di sekolah. Di Yogyakarta, kota kita
tercinta ini, kemacetan terjadi setiap hari pada titik-titik yang menjadi
jalur pergerakan para pekerja dan siswa dari tempat tinggal menuju
lokasi kerja dan sekolah.
Kemacetan yang berulang pada jangka lebih panjang cenderung
terjadi pada musim liburan maupun lebaran. Pada tahap kedatangan
dan kepulangan, kemacetan parah akan terjadi pada jalan-jalan arah
luar kota (misalnya Jalan Magelang, Jalan Solo, Jalan Palagan dan
Jalan Wates). Pada rentang di antara masa tersebut, kemacetan dapat
dirasakan di pusat kota sebagai lokasi menginap dan tujuan wisata
(seperti Malioboro, Prawirotaman), serta jalan-jalan menuju objek
wisata, seperti Jalan Parangtritis.
Pengegasan Ulang :
Kemacetan harian yang dominan ditimbulkan oleh aktivitas
masyarakat dalam lingkup internal. Kemacetan yang berulang setiap
hari merupakan ekses dari pola tempat tinggal, bekerja dan bersekolah.
Upaya mendekatkan lokasi tempat tinggal dengan lokasi kegiatan
merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan. Bentuknya dapat
berupa pemberian insentif tempat tinggal berupa rumah susun sewa

maupun milik yang cukup nyaman untuk beraktivitas. Selama ini
sepertinya belum ada upaya pengaturan pola berkegiatan yang
sistematis.
6. Rekon
Teks rekon adalah teks yang menceritakan kembali pengalaman masa
lalu secara kronologis dengan tujuan untuk memberi informasi, atau
menghibur pembacanya, atau bisa keduanya.
Cerita ulang terdiri atas tiga jenis, yaitu rekon pribadi, rekon faktual
(informasional), dan rekon imajinatif.
a. Rekon pribadi adalah cerita ulang yang memuat kejadian di
mana penulisnya terlibat secara langsung.
b. Rekon faktual (informasional) adalah cerita ulang yang
memuat kejadian faktual seperti eksperimen ilmiah, laporan
polisi, dan lain-lain.
c. Rekon imajinatif adalah cerita ulang yang memuat cerita
imajinatif dengan lebih detil.
Tujuan Teks Rekon :
Untuk menceritakan kejadian atau serangkaian kejadian yang terjadi di
masa lampau,
Struktur Generik Teks Rekon :
a. Orientasi
b. Kejadian (-kejadian)
c. Reorientasi
d. Fitur Bahasa yang Dominan:
e. Penggunaan keterangan waktu definit; kemarin, lusa, tahun lalu

f. Penggunaan partisipan personal; saya, kami, regu saya, dst
g. Penggunaan konektor kronologis seperti; pertama, kemudian,
dst
h. Penggunaan kata kerja aksi
i. Penggunaan kata sifat
Contoh Teks Rekon :
GEMPA BUMI
Saya akan menceritakan pengalaman saya yang terjadi minggu
kemarin yang berhubungan dengan gempa bumi. Ketika gempa bumi
terjadi, saya sedang mengendarai mobil. Waktu itu saya berada dalam
perjalanan pulang dari Bali.
Tiba-tiba saya merasakan adanya hentakan keras pada mobil saya.
Saya pikir waktu itu ban mobil saya meletus. Saya tidak sadar jika saat itu
sedang terjadi gempa bumi. Saya baru sadar ketika saya melihat tiang
listrik dan telepon yang ada di kanan kiri saya ambruk, berjatuhan seperti
batang korek api yang ringan. Saya juga melihat batu-batu besar
berserakan di sepanjang jalan. Mobil saya terperangkap di tengah batu-
batu yang berserakan tersebut. Saya tidak bisa menggeser mobil saya ke
depan maupun ke belakang karena batu-batu tersebut merintangi jalan
saya. Sepertinya tidak ada satupun yang dapat saya lakukan untuk
meneruskan perjalanan. Karena putus asa, saya tinggalkan mobil saya dan
memilih berjalan kaki menuju rumah.
Sesampainya di kampung halaman saya, saya terkejut karena tidak
ada satupun yang tersisa. Semuanya rata dengan tanah. Gempa bumi
tersebut ternyata membuat kerusakan yang demikian besar pada kampung
saya. Meskipun demikian, saya bersyiukur karena tidak ada satupun
keluarga maupun warga kampung saya yang terluka serius.
b. Genre Fiksi

1. Anekdot
Teks anekdot adalah suatu cerita singkat yang memiliki unsur lucu,
akan tetapi memiliki kandungan dengan maksud untuk melakukan
kritikan. Biasanya kritikan dalam teks anekdot semisal pada layanan
publik di bidang hukum, politik, lingkungan dan sosial.
Ciri-Ciri Teks Anekdot:
dekat dengan perumpamaan seperti sebuah dongeng
menampikan suatu karakter hewan dan figur seorang manusia
pada umumnya dan seringkali berkaitan dengan kenyataan,
walaupun perumpamaan dan anekdot tentunya mesti berbeda
dalam kekhususan dari sejarah mereka.
memiliki sifat lelucon atau humor
memiliki sifat dapat menggelitikCiri-ciri teks anekdot bersifat
menyindir.
\berkaitan dengan orang penting
bertujuan pada hal tertentu semisal untuk mengkritik.
Struktur Teks Anekdot :
Adapun struktur teks anekdot yang mesti diketahui yaitu sebagai
berikut:
Memiliki Abstraksi, Abstraksi adalah suatu bagian awal dari
paragraf yang memiliki fungsi untuk dapat memberikan suatu
gambaran yang sangat jelas mengenai isi teks anekdot tersebut.
Memiliki orientasi. Orientasi adalah suatu kondisi dimana
kejadian berawal.
Memiliki event. Event adalah untuk menceritakan suatu
rangkaian peristiwa atau kejadian

Memiliki krisis. Permasalahan yang utama terdapat dalam teks
anekdot atau memunculkan masalah.
Memiliki reaksi. Memunculkan reaksi untuk dapat
menyelesaikan masalah yang timbul dalam krisis.
Re-Orientasi. Terdapat pada bagian akhir dari teks anekdot.
Kaidah Teks Anekdot
Teks anekdot menggunakan waktu lampau, adapun contohnya
yaitu saya tidak bisa tidur sampai semalaman
Teks anekdot menggunakan pernyataan rotoris, adapun
contohnya yaitu apakah dia tahu?
Teks anekdot menggunakan kata penghubung atau konjungsi,
adapun contohnya yaitu: lalu, setelah itu, kemudian dan lain-
lain
Teks anekdot menggunakan kata kerja, adapun contohnya:
pergi, duduk, dan berdiri.
Teks anekdot menggunakan kalimat perintah, adapun
contohnya yaitu buanglah, ambillah dan lain-lainTeks anekdot
menggunakan kalimat seru.
Tujuan teks anekdot”
Untuk dapat membangkitkan tawa
Untuk dapat membuat orang terhibur
Untuk dapat menggambarkan suatu karakter atau sikap dengan
ringan dan singkat sehingga ia dapat terhentak dalam sebuah
kilasan permohonon yang mengarah langsung pada intinya.
Contoh Teks Anekdot beserta Strukturnya
Presiden dan Burung Beo

Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan
suasananya cukup mengherankan.
Presiden 1: “Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa
sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu
bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik
kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan
kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia,
hebatkan!”
Presiden 2: “Hebat-hebat!”
“Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.
“Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab
presiden 2.
“Salah”.
“Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.
“Salah”.
“Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris
dan kata kedua bahasa Rusia”.
“Salah”.
“Loh … jadi gimana donk?”.
“Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh
dari sarangnya, bego!”.
“Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di
rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata
tersebut.

“Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo
terdengar berulang-ulang.
Struktur :
Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya
jawab.
Orientasi: Suasananya cukup mengherankan.
Krisis: “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan
jatuh dari sarangnya, bego!”.
Reaksi: “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya
di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
Koda: “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara
burung Beo terdengar berulang-ulang.
2. Eksemplum
Teks eksmplum adalah jenis teks rekaan yang berisi insiden yang
menurut partisipannya tidak perlu terjadi.
Secara pribadi, partisipan menginginkan insiden itu dapat diatasi,
tatapi ia tidak dapat berbuat apa-apa.
Struktur Teks
Abstrak → inti peristiwa sebagai pengantar yang menggambarkan
peristiwa yang akan diceritakan.
Orientasi → bagian pembuka cerita atau awalan cerita.

Insiden → peristiwa yang tidak diinginkan.
Interpretasi → makna atau pesan dari peristiwa yang tidak
diinginkan.
Koda → bagian penutup cerita.
Ciri – ciri
Berisi peristiwa yang tidak diinginkan terjadi
Menunjukkan urutan peristiwa yang jelas
Menggunakan bahasa naratif
Mempunyai struktur lengkap, yaitu abstrak, orientasi, insiden,
interpretasi, dan koda.
Karakteristik
Berisi peristiwa yang tidak sering terjadi
Peristiwa merupakan hal yang tidak diinginkan
Menimbulkan penyesalan bagi partisipan
Menghadirkan diri penulis dalam interpretasi dan koda
Mengandung nilai – nilai yang disarankan oleh peristiwa
Contoh :
Pencurian
Sabtu sore, aku pulang dari lapangan Tenis Indoor FIK. Aku
baru saja menghadiri Monitoring dan Evaluasi di sana. Sampai kos
sudah maghrib, aku langsung mandi.
Setelah mandi, aku solat maghrib, lalu aku istirahat sebentar di
kamar. Di kamar, aku mengobrol dengan Hala. Tak terasa, waktu cepat
berlalu. Jam 24.00 WIB teman sekamarku pulang, Mbak Devi
namanya. Kami mengobrol sampai pukul 1.00 WIB.
Minggu pagi, aku dan Devi bangun di pagi yang kacau. Kami
kemalingan. Dua laptop, dua handphone, satu modem, dan tasku

hilang. Seseorang telah mencurinya semalam. Diperkirakan antara
pukul 1.00 sampai pukul 3.00. Sebab, teman sebelah kamarku bangun
pukul 3.00 dan tahu bahwa pintu kamarku terbuka. Tapi, ia juga belum
tahu kalau kami baru saja kehilangan beberapa barang penting. Aku
bertanya pada Devi, apakah ia belum mengunci kamar ketika tidur,
ternyata Devi lupa tidak mengunci kamar kami.
Setelah itu, aku dan Devi langsung lapor ke Bapak Kos, kami
disuruh untuk lapor ke kepolisian. Pagi itu, kami langsung ke Polsek
Gunung Pati, pukul 08.00 kami tiba, membuat keterangan, surat
kehilangan dan menyerahkan barang bukti berupa tas yang ditnggalSi
Pencuri di Jemuran. Jam 10.00 WIB polisi datang ke kos untuk melihat
dan menyelidiki kasus ini. Meski polisi juga belum bias menemukan
pelakunya. Kami betul-betul tidak menyangka kejadian seperti ini
menimpa kami.
Kejadian ini adalah peringatan besar untuk kami. Sejak itu,
saya dan Devi terus waspada.
Aku telah memasang gembok di pintu belakang. Dan kamarku selalu
dikunci meski kami hanya keluar sebentar.
Barang-barang itu bisa kembali Alhamdulillah, tapi kami juga
tidak menaruh harapan terlalu banyak. Aku dan Devi masih sehat dan
selamat juga sudah bagus. Aku berjanji, akan terus waspada, berhati-
hati dalam menjalankan aktivitas- aktivitas di hari berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://faizul-myblog.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-laporan.html

http://onmede.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-teks-prosedur-contoh-
teks.html
http://www.materikelas.com/2015/10/teks-eksplanasi-pengertian-
struktur.html
http://www.eduspensa.com/2016/01/contoh-teks-eksplanasi-tanah-
longsor.html
http://diskusi1025.blogspot.co.id/
http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-contoh-teks-
eksposisi.html
http://artikelmateri.blogspot.co.id/2015/10/teks-rekon-pengertian-tujuan-
struktur-contoh.html
http://artikelmateri.blogspot.co.id/2015/11/teks-anekdot-pengertian-ciri-
tujuan-contoh-kaidah-struktur.html