tugas mandiri sken1

of 21 /21
Nama : Abia Nebula 1102011002 TUGAS MANDIRI SKENARIO 1 LI 1 Eritropoiesis LO 1.1 Definisi eritropoiesis LO 1.2 Mekanisme eritropoiesis LO 1.3 Morfologi eritropoiesis LI 2 Hemoglobin LO 2.1 Definisi hemaglobin LO 2.2 Fungsi hemaglobin LO 2.3 biosintesis hemoglobin LI 3 Anemia L0 3.1 Definisi anemia LO 3.2 Klasifikasi anemia LO 3.3 Etiologi anemia LO 3.4 Patofisiologi LI 4 Anemia defisiensi besi LO 4.1 Definisi LO 4.2 Etiologi LO 4.3 Klasifikasi LO 4.4 Patogenesis

Author: fakhriwicaksono

Post on 05-Aug-2015

73 views

Category:

Documents


7 download

Embed Size (px)

TRANSCRIPT

Nama : Abia Nebula 1102011002 TUGAS MANDIRI SKENARIO 1

LI 1 Eritropoiesis LO 1.1 Definisi eritropoiesis LO 1.2 Mekanisme eritropoiesis LO 1.3 Morfologi eritropoiesis

LI 2 Hemoglobin LO 2.1 Definisi hemaglobin LO 2.2 Fungsi hemaglobin LO 2.3 biosintesis hemoglobin

LI 3 Anemia L0 3.1 Definisi anemia LO 3.2 Klasifikasi anemia LO 3.3 Etiologi anemia LO 3.4 Patofisiologi

LI 4 Anemia defisiensi besi LO 4.1 Definisi LO 4.2 Etiologi LO 4.3 Klasifikasi LO 4.4 Patogenesis LO 4.5 Manifestasi

LO 4.6 Pemeriksaan LO 4.7 Diagnosis dan Diagnosis banding LO 4.8 Tatalaksana LO 4.9 Pencegahan LO 4.10 Prognosis

LI 1 EritropoiesisLO 1.1 Definisi eritropoiesis

-Eritropoesis adalah proses pembuatan eritrosit (sel darah merah), pada janin dan bayi proses ini berlangsung di limfa dan sumsum tulang, tetapi pada orang dewasa terbatas hanya pada sumsum tulang. (Dorland edisi 31)LO 1.2 Mekanisme eritropoiesis

1.

2.

3.

4.

5.

Rubriblast Rubriblast disebut juga pronormoblast atau proeritroblast, merupakan sel termuda dalam sel eritrosit. Sel ini berinti bulat dengan beberapa anak inti dan kromatin yang halus. Ukuran sel rubriblast bervariasi 18-25 mikron. Dalam keadaan normal jumlah rubriblast dalam sumsum tulang adalah kurang dari 1 % dari seluruh jumlah sel berinti. Prorubrisit Prorubrisit disebut juga normoblast basofilik atau eritroblast basofilik. Ukuran lebih kecil dari rubriblast. Jumlahnya dalam keadaan normal 1-4 % dari seluruh sel berinti. Rubrisit Rubrisit disebut juga normoblast polikromatik atau eritroblast polikromatik. Inti sel ini mengandung kromatin yang kasar dan menebal secara tidak teratur, di beberapa tempat tampak daerah-daerah piknotik. Pada sel ini sudah tidak terdapat lagi anak inti, inti sel lebih kecil daripada prorubrisit tetapi sitoplasmanya lebih banyak, mengandung warna biru karena asam ribonukleat (ribonucleic acid-RNA) dan merah karena hemoglobin. Jumlah sel ini dalam sumsum tulang orang dewasa normal adalah 10-20 %. Metarubrisit Sel ini disebut juga normoblast ortokromatik atau eritroblast ortokromatik. Ini sel ini kecil padat dengan struktur kromatin yang menggumpal. Sitoplasma telah mengandung lebih banyak hemoglobin sehingga warnanya merah walaupun masih ada sisa-sisa warna biru dari RNA. Jumlahnya dalah keadaan normal adalah 5-10% Retikulosit Pada proses maturasi eritrosit, setelah pembentukan hemoglobin dan penglepasan inti sel, masih diperlukan beberapa hari lagi untuk melepaskan sisa-sisa RNA. Sebagian proses ini berlangsung di dalam sumsum tulang dan sebagian lagi dalam darah tepi. Setelah dilepaskan dari sumsum tulang

6.

sel normal akan beredar sebagai retikulosit selama 1-2 hari. Dalam darah normal terdapat 0,5 2,5% retikulosit. Eritrosit Eritrosit normal merupakan sel berbentuk cakram bikonkaf dengan ukuran diameter 7-8 mikron dan tebal 1,5- 2,5 mikron. Bagian tengan sel ini lebih tipis daripada bagian tepi. Dengan pewarnaan Wright, eritrosit akan berwarna kemerah-merahan karena mengandung hemoglobin. Umur eritrosit adalah sekitar 120 hari dan akan dihancurkan bila mencapai umurnya oleh limpa.

Proses pembentukan eritrosit (eritropoiesis) memerlukan 1. Sel induk : CFU-E, BFU-E, Normoblast 2. Bahan pembentuk eritrosit : besi, vitamin b12,asam folat, protein, dan lain-lain 3. Mekanisme regulasi: faktor peryumbuhan hemapoietik dan hormon eritropotein Eritrosit hidup dan beredar dalam dadah tepi (life span) rata-rata selama 120 hari. Setelah 120 hari eritrosit mengalami proses penuaan kemudian dikeluarkan dari sirkulasi oleh sistem RES. Apabila destruksi eritrosit terjadi sebelumnya maka proses ini disebut sebagai Hemolisis.

LO 1.3 Morfologi eritropoiesis Morfologi dapat dilihat dari 1. Ukuran eritrosit (size) 2. Warna eritrosit (stain) 3. Bentuk ertirosit (shape)

Berdasarkan ukuran eritrosit Eritrosit normal 1. Normositik

Ukuran eritrosit abnormal

1. Makrositik Diameter eritrosit ini >9 dan volumenya >100fl. Hal ini dapat terjadi karena berbagai hal berikut ini: -Akibat gangguan sintesis normal

-Peningkatan eritropoiesis -Peningkatan jumlah kolestrol dan lesitin pada membran eritrosit

2. Mikrositik Diameter eritrosit 350 mg/dl -Saturasi transferin