skenario b blok 18 (4)

81
I. Klarifikasi Istilah 1. Sembab: penimbunan cairan dijaringan yang berlebihan 2. Bengkak: menjadi besar karena pengaruh sesuatu biasanya bagian tubuh 3. Edema: pengumpulan cairan secara abnormal diruang interseluler tubuh 4. Asites: penumpukan cairan secara tidak normal pada rongga abdomen 5. Urinalisis: analisis dari urin sebagai alat bantu penegakan diagnosis penyakit 6. Proteinuria: ditemukannya serum protein yang berlebihan dalam urin 7. Ureum: hasil akhir dari metabolism protein yang berasl dari asam amino yang telah dindah amonianya dalam hati dan mencapai ginjal 8. Kreatinin: Asam amino yang terdapat pada jaringan vertebrata khususnya pada otot II. Identifikasi maasalah 1. Rafi berusia 6 tahun dibawa orang tuanya ke poli umum RSMH dengan keluhan sembab diseluruh tubuh. 2. Sejak 1 bulan yang lalu tampak sembab dikelopak mata. Sejak 2 minggu yang lalu tampak perut makin membesar dan kedua tungkai bengkak. 1

Upload: bayuardianto

Post on 09-Nov-2015

27 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

skenario B

TRANSCRIPT

I. Klarifikasi Istilah

1. Sembab: penimbunan cairan dijaringan yang berlebihan

2. Bengkak: menjadi besar karena pengaruh sesuatu biasanya bagian tubuh

3. Edema: pengumpulan cairan secara abnormal diruang interseluler tubuh

4. Asites: penumpukan cairan secara tidak normal pada rongga abdomen

5. Urinalisis: analisis dari urin sebagai alat bantu penegakan diagnosis penyakit

6. Proteinuria: ditemukannya serum protein yang berlebihan dalam urin 7. Ureum: hasil akhir dari metabolism protein yang berasl dari asam amino yang telah dindah amonianya dalam hati dan mencapai ginjal

8. Kreatinin: Asam amino yang terdapat pada jaringan vertebrata khususnya pada ototII. Identifikasi maasalah

1. Rafi berusia 6 tahun dibawa orang tuanya ke poli umum RSMH dengan keluhan sembab diseluruh tubuh.2. Sejak 1 bulan yang lalu tampak sembab dikelopak mata. Sejak 2 minggu yang lalu tampak perut makin membesar dan kedua tungkai bengkak.

3. BAK warna kuning dan tampak berbusa. Penyakit seperti ini baru pertama kali diderita, tidak ada riwayat keluarga dengan penyakit yang sama.

4. Pemeriksaan Fisik

KU: sakit sedang, kesadaran kompos mentis. Suhu = 37oC. TD= 100/60 mmHg, HR= 96 x/menit, RR= 32 x/menit, BB 28 kg, TB 136 cm, edema (+) pada kedua kelopak mata, ascites (+), edema kedua tungkai dan telapak kaki (+/+). Para dan jantung dalam batas normal.

5. Hasil Laboratorium

Urinalisis: warna kuning agak keruh, berbusa, proteinuria +++, eritrost 0-1 sel/LPB, leukosit 2-3 sel/LPB. Darah: Hb 8,5 g/dl, leukosit 11.000/mm3b, trombosit 400.000/mm3, LED 40 mm/jam, protein total 4,0 g/dl, albumin 2,0 gr/dl, ureum 40 mg/dl, kreatinin 0,7 mg/dl, kolestrol 200 mg/dl.

III. Analisis Masalah

1. Rafi berusia 6 tahun dibawa orang tuanya ke poli umum RSMH dengan keluhan sembab diseluruh tubuh.

a. Apa penyebab dan mekanisme dari sembab pada kasus ini? Edema pada SN dapat diterangkan dengan teori underfill dan overfill. Teori underfill menjelaskan bahwa hipoalbuminemia merupakan faktor kunci terjadinya edema pada SN. Hipoalbuminemia menyebabkan penurunan tekanan onkotik plasma sehingga cairan bergeser dari intravaskular ke jaringan interstitium dan terjadi edema. Akibat penurunan tekanan onkotik plasma dan bergesernya cairan plasma terjadi hipovolemia, dan ginjal melakukan kompensasi dengan meningkatkan retensi natrium dan air. Mekanisme kompensasi ini akan memperbaiki volume intravaskular tetapi juga akan mengeksaserbasi terjadinya hipoalbuminemia sehingga edema semakin berlanjut.

Teori overfill menjelaskan bahwa retensi natrium adalah defek renal utama. Retensi natrium oleh ginjal menyebabkan cairan ekstraselular meningkat sehingga terjadi edema. Penurunan laju filtrasi glomerulus akibat kerusakan ginjal akan menambah retensi natirum dan edema akibat teraktivasinya sistem Renin-angiotensin-aldosteron terutama kenaikan konsentrasi hormon aldosteron yang akan mempengaruhi sel-sel tubulus ginjal untuk mengabsorbsi ion natrium sehingga ekskresi ion natrium (natriuresis) menurun. Selain itu juga terjadi kenaikan aktivasi saraf simpatetik dan konsentrasi katekolamin yang menyebabkan tahanan atau resistensi vaskuler glomerulus meningkat, hal ini mengakibatkan penurunan LFG dan kenaikan desakan Starling kapiler peritubuler sehingga terjadi penurunan ekskresi natrium.

Kedua mekanisme underfill dan overfill tersebut ditemukan secara bersama pada pasien SN. Faktor seperti asupan natrium, efek diuretik atau terapi steroid, derajat gangguan fungsi ginjal, jenis lesi glomerulus dan keterkaitan dengan penyakit jantung atau hati akan menentukan mekanisme mana yang lebih berperan.Underfill: hipoalbuminemia > tekanan onkotik turun > pergeseran cairan ke jar. Interstitium > terjadinya edema > hipovolemia > kompensasi ginjal (vasopresin/renin angiotensin aldosterone) > retensi natrium dan air > edema tetap berlanjutOverfill : penurunan laju filtrasi glomerulus > retensi natrium > meningkatnya cairan ekstra seluler > edemab. Apa hubungan usia, dan jenis kelamin dengan penyakit yang diderita? Insiden sindrom nefrotik pada masa kanak-kanak dilaporkan dua sampai tujuh kasus dari setiap 100 000 anak dan prevalensinya mendekati 16 kasus dari setiap 100 000. Di Jakarta Wila Wirya melaporkan per tahun 6 orang anak menderita sindrom nefrotik di antara 100 000 anak berusia dibawah 14 tahun, dengan perbandingan anak laki-laki dibanding anak perempuan 3:2.c. Apa dampak dari sembab diseluruh tubuh? Gejala dan Tanda

Distensi vena jugularis, Peningkatan tekanan vena sentral Peningkatan tekanan darah, Denyut nadi penuh, kuat Melambatnya waktu pengosongan vena-vena tangan Edema perifer dan periorbita Asites, Efusi pleura, Edema paru akut ( dispnea,takipnea,ronki basah di seluruh lapangan paru ) Penambahan berat badan secara cepat : penambahan 2% = kelebihan ringan, penambahna 5% = kelebihan sedang, penambahan 8% = kelebihan berat Hasil laboratorium : penurunan hematokrit, protein serum rendah, natrium serum normal, natrium urine rendah (