ppt pbl blok 18 - skenario 3

Upload: nevy-olianovi

Post on 10-Jan-2016

291 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Tuberculosis Paru yang Resisten terhadap Obat

TRANSCRIPT

Tuberculosis Paru yang Resisten terhadap Obat

Tuberculosis Paru yang Resisten terhadap ObatNevy Olianovi102013101A5Skenario 3Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang untuk mengetahui kondisi penyakit B paru nya. Pasien mempunyai riwayat pengobatan TB 2x. Pertama kali berobat pasien hanya minum obat selama 3 bulan kemudian tidak melanjutkan pengobatannya lagi. Saat ini pasien menjalani pengobatan TB ke-2 kalinya, pasien mengatakan ia mendapat obat suntik kali ini, dan sudah berjalan 6 bulan.Identifikasi istilah: Tidak ada

Rumusan masalah:Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang untuk mengetahui kondisi penyakit TB parunya.3Analisis masalahSeorang laki-laki usia 45th dengan riwayat pengobatan TB parunya.Man. klinisFisikEtiologiEpidemiologiAnamnesis PemeriksaanDDPatogenesis Penatalaksanaan PenunjangkomplikasiPrognosis Hipotesis Laki-laki tsb mengalami resisten terhadap obat TBCAUTO-ANAMNESISANAMNESISLaki-laki usia 35 tahunApakah masih sering batuk, ada keluhan sesak, batuk, nyeri dada, demam, bbKontak dengan pasien TB? Vaksinasi & Pemeriksaan TB? Pnyk pernapasan? Riwayat pengobatan TB utk mengetahui kondisi TBMinum obat selama sekitar 3 bulanObat suntik selama 6 bulanAdakah riwayat TB di keluarga atau lingkungan sosial? Tanyakan konsumsi alkohol, penggunaan obat intravena, dan riwayat bepergian ke luar negeri.Identitas PasienKeluhan UtamaRiw. Penyakit SekarangRiw. Penyakit Keluarga dan Riwayat SosialRiw. Penyakit DahuluRiw. pengobatanPemeriksaan FisikKeadaan umum: sakit sedangKesadaran: compos mentisTTV:Suhu: 37,5Tekanan darah: 120/70 mmHgNadi: 78x/menitFrekuensi pernapasan: 20x/menitInspeksi : bentuk dada (normal / barrel chest / pectus excavatum / pectus carinatum) dan pola napas.Palpasi : mengevaluasi area toraks, kesimetrisan toraks, nyeri tekan dan vokal fremitus.Perkusi : pada TB suara redupAuskultasi : suara napas bronkial dan dapat menjadi vesikuler melemah.Bila terdapat kavitas yang cukup besar, perkusi memberikan suara hipersonor atau timpani dan auskultasi memberikan suara amforik.

1. Pemeriksaan Darah2. Radiologis - konsolidasi perifer (fokus Gohn), pembesaran kelenjar hilus konsolidasi ukuran kecil, lobaris, luas pleuritis, efusi pleura, radioluscent 3. Pemeriksaan Sputum uji BTA dgn Ziehl Nielsen (Diagnosa pasti) BTA (+++)- Sensitif (-), spesifik (-) awal TB: Leukositosis, pergeseran ke kiri, LED, limfosit normal Anemia ringanPemeriksaan PenunjangDaerah konsolidasi yang dapat berukuran kecil, lobaris, atau lebih luas hingga seluruh lapangan paru.Penebalan pleura (pleuritis), massa cairan di bagian bawah paru (efusi pleura/empiema), bayangan hitam radiolusen di pinggir paru/pleura (pneumotoraks).85. Uji kepekaan obat- Menguji kepekaan thd isoniazid & rifampin untuk deteksi MDR-TB.- Jika MDR-TB (+), uji obat lini kedua4. Tuberkulin Test terutama anak 0,1 cc tuberkulin PPD (Purified Protein Derivative) i.c setelah 48-72 jam indurasi kemerahan false negatif pd beberapa penyakitPemeriksaan PenunjangDaerah konsolidasi yang dapat berukuran kecil, lobaris, atau lebih luas hingga seluruh lapangan paru.Penebalan pleura (pleuritis), massa cairan di bagian bawah paru (efusi pleura/empiema), bayangan hitam radiolusen di pinggir paru/pleura (pneumotoraks).9Diagnosis KerjaTuberkulosis putus obat

penderita TB paru yang sedang menjalani pengobatan telah menghentikan pengobatan OAT selama fase intensif/fase lanjutan sesuai jadwal yang ditentukan dan belum dinyatakan sembuh oleh dokter yang mengobatinya

Diagnosis Banding1. MDR-TB (Multi Drug Resistant Tuberculosis)Disebabkan oleh organisme yang resisten terhadap obat anti tuberkulosis yang paling efektif: isoniazid dan rifampisin.Hasil dari infeksi dari organisme yang sudah resisten terhadap obat atau timbul saat pasien sedang terapi, namun terhenti.MDR-TB yang resisten terhadap fluorokuinolon lebih sulit diobati dan dapat menjadi XDR-TB

Diagnosis Banding2. XDR-TB (Extensive Drug Resistant Tuberculosis)TB yang resisten terhadap setidaknya empat obat inti anti TBC.Resisten terhadap 2 obat anti tuberkulosis yang paling efektif (isoniazid dan rifampisin), golongan fluorokuinolon (ofloxacin atau moxifloxacin), dan terhadap satu dari tiga obat second-line therapy (amikacin, capreomycin, atau kanamycin).

3. TDR-TB (Total Drug Resistant Tuberculosis)sangat mengurangi pilihan untuk pengobatan EpidemiologiLebih dari 5,8 juta kasus TB baru dilaporkan kepada World Health Organization (WHO) pada 2009; 95% kasus dilaporkan dari negara berkembang.WHO mengestimasi bahwa 9,4 juta kasus TB baru terjadi di seluruh dunia pada 2009, 95% darinya pada negara berkembang di Asia (5,2 juta), Afrika (2,8 juta), Timur Tengah (0,7 juta), dan Amerika Latin (0,3 juta).EtiologiMycobacterium tuberculosisUkuran panjang 1 4 /um dan tebal 0,3 0,6 /um.Terdiri dari asam lemak lipid.Aerob

Patofisiologi

Obat primer: Isoniazid, Rifampisin, Pirazinamid, Streptomisin, Etambutol. Obat sekunder : Kanamisin, PAS (Para Amino Salicylic acid), Tiasetazon, Etionamid, Protionami, Sikloserin, Viomisin, Kapreomisin, Amikasin, Ofloksasin, Siprofloksasin, Norfloksasin, Klofazimin. Penatalaksanaan

Dosis obat Dosis harianDosis berkalaNama obatBB < 50 kgBB > 50 kg3 x semingguIsoniazid300 mg400 mg600 mgRifampisin450 mg600 mg600 mgPirazinamid1.500 mg2.000 mg2-3 gStreptomisin750 mg1.000 mg1.000 mgEtambutol750 mg1.000 mg1-1.5 gEtionamid500 mg750 mg-PAS9 g10 g-INH : neuropati perifer (hal ini dapat dicegah dengan pemberian vitamin B6), hepatotoksik Rifampisin: sindrom flu, hepatotoksikStreptomisin : nefrotoksik Etambutol: neuritis optika,nefrotoksik, skin rash atau dermatitis Etionamid : hepatotoksik, gangguan pencernaanPAS : hepatotoksik, gangguan pencernaanEfek Samping ObatIndikasiFase inisialFase lanjutDurasi, BulanObatDurasi, BulanObatKehamilan2HRE7HRKekambuhan dan standar pengobatan3HRZESf5HREKegagalan________________Resistensi terhadap HSepanjang (6)RZEResistensi terhadap RSepanjang (12-18)HZEQResistensi terhadap H + RSepanjang (paling tidak 20 bulan)ZEQ+S (atau agen injeksi yang lain)Resistensi terhadap semua obat lini pertamaSepanjang (paling tidak 20 bulan)1 agen injeksij + 3 dari 4 ini: ethionamide, cycloserine, Q, PASIntoleransi terhadap Z2HRE7HRE: ethambutolR: rifampinH: isoniazidS: streptomycinPAS: para-aminosalicyclic acidZ: pyrazinamideQ: antibiotik quinoloneKomplikasiKomplikasi dini: pleuritis, efusi pleura, empiema, laringitis, Komplikasi lanjut: Obstruksi jalan napas SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis), kerusakan parenkim berat fibrosis paru, sindrom gagal napas dewasa (ARDS), sering terjadi pada TB milier dan kavitas TB.

regimen terapi yang tepatkualitas obat yang telah teruji, jaminan kepatuhan pada terapi, danjangan menambah obat tunggal pada regimen pengobatan yang gagal.Resistensi

PencegahanResistensi22PrognosisBiasanya terjadi kekambuhan dan reinfeksi TB.Bila mengikuti regimen yang berlaku angka kekambuhan 0% - 14% Dubia et BonamPenanda prognosis buruk penderita immunocompromised, usia lanjutKesimpulanTuberkulosis adalah penyakit yang membutuhkan pengobatan jangka panjang. Namun karena hal itu, banyak pasien yang menjadi tidak patuh dalam menyelesaikan regimen pengobatan karena pasien telah merasa lebih membaik. Hal ini dapat menyebabkan kegagalan dalam pengobatan yang berujung pada tuberkulosis yang resisten terhadap obat. Pada kasus, dapat dilihat bahwa pasien sedang menjalani pengobatan tuberkulosis untuk yang kedua kalinya. Resistensi tuberkulosis terhadap obat dapat saja terjadi karena kegagalan pengobatan tuberkulosis yang pertama.