statins skenario a blok 18

Upload: intan-fajrin

Post on 07-Jul-2018

272 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Statins Skenario a Blok 18

    1/16

    BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)

    ASIAN MEDICAL STUDENTS’ ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    Sekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH Palembang

    Kampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya 

    Anatomi dan Fisiologi Ginjal

    Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang, terletak di kedua sisi columna

    vertebralis setinggi vertebra torakal 12 – vertebra lumbal 3. Pada umumnya, ginjal kanan sedikit

    lebih rendah dari ginjal kiri karena adanya hati. Ginjal terletak di spatium retroperitoneal, yaitu

    di abdomen atas, di belakang peritoneum, di depan 2 iga terakhir dan 3 otot besar, yaitu

    transversus abdominis, quadrates lumborum dan psoas mayor.

    Pada orang dewasa, panjang ginjal sekitar 12 -13 cm, lebar 6 cm, tebal 2,5 cm dan

     beratnya 150 gram. Ginjal dilipisi oleh sebuah simpai fibrosa tipis. Permukaan anterior dan

     posterior, kutub atas dan bawah dari ginjal berbentuk cembung, sedangkan bagian medialnya

    cekung karena ada hilus. Hilus merupakan tempat masuk atau keluarnya arteri, vena renalis,

     pembuluh limfatik, saraf dan ureter. Ujung atas ureter yang disebut pelvis renalis, terbagi

    menjadi dua atau tiga calix major. Cabang yang lebih kecil, yaitu calix minor, muncul dari setiap

    calix mayor. Area yang mengelilingi calix, disebut sinus renalis, biasanya mengandung sejumlah

     jaringan adiposa.

    Ginjal memiliki korteks di luar dan medula di dalam. Pada manusia, medula ginjal terdiri

    atas 8-15 struktur berbentuk kerucut yang disebut piramida ginjal, yang dipisahkan oleh

     penjuluran korteks yang disebut columna renalis. Piramida ini merupakan bukaan saluran

     pengumpul (tubulus collectivus) yang membawa filtrate dari nefron korteks menuju pelvis.

    Setiap piramida medula plus jaringan korteks di dasarnya dan di sepanjang sisinya membentuk

    suatu lobus ginjal.

    Setiap ginjal terdiri atas 1-1,4 juta unit fungsional yang disebut nefron. Sebuah nefron

    terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang

    dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus), yaitu tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle,

    dan tubulus kontortus distal, yang kemudian filtrat diteruskan ke tubulus collectivus.

  • 8/19/2019 Statins Skenario a Blok 18

    2/16

    BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)

    ASIAN MEDICAL STUDENTS’ ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    Sekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH Palembang

    Kampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya 

      Korpuskel Ginjal (Badan Malphigi)  - Terdiri atas glomerulus (gulungan kapiler)

    dikelilingi kapsula Bowman. Glomerulus ditutupi lapisan visceral, kapsula bowman

    ditutup lapisan parietal. Di antaranya terdapat ruang kapsul untuk tempat filtrat. Kutub

    vaskular (arteriol aferen masuk dan arteriol eferen keluar) dan kutub urinarius, tempat

    mulai tubulus kontortus proximal. Lapisan parietal terdiri atas selapis epitel pipih, lamina

     basalis, dan serat retikulin. Lapisan visceral, sel epitel menjadi sel podosit dgn tonjolan-

    tonjolan (processus) primer dan sekunder (pedikel). Pedikel selang-seling ini merupakan

    salah satu 'sawar' penyaringan di glomerulus. Selain pedikel tersebut, sawar glomerulus

    dibentuk oleh fenestrase sel endotel kapiler dan membran basal glomerular yang

    memiliki anyaman kolagen tipe IV yang berikatan silang pada matriks proteoglikan yang

     bermuatan negatif. Kapiler glomerulus memiliki sel mesangial (dinding) yang berfungsi

    sebagai makrofag.

      Tubulus Kontortus Proximal - Merupakan sambungan dari kutub urinarius, epitel menjadi

    silindris atau kuboid selapis.dan mikrovili membentuk brushborder. Vesikel pinositikdengan lisosom.

       Bagian Tipis dan Tebal Ansa Henle - Kedua bagian ansa henle terdiri atas selapis epitel

    kuboid di dekat korteks, tetapi berupa epitel skuamosa di dalam medula. Bagian tipis

    desendens sangat permeabel terhadap air, sehingga air disini direabsoprsi dengan cepat

    dari tubulus karena interstisium medula yang hiperosmotik. Sebaliknya, di bagian tipis

    dan tebal asendens, permeabilitas air hampir nol namun terjadi reabsorpsi sejumlah besar

    natrium, klorida, dan kalium.

      Tubulus Kontortus Distal  - Merupakan bagian terakhir nefron. Epitel selapis kuboid

    dengan sel lebih kecil dan banyak, lumen lebih besar, lebih banyak mitokondria, tanpa

    mikrovili.

  • 8/19/2019 Statins Skenario a Blok 18

    3/16

    BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)

    ASIAN MEDICAL STUDENTS’ ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    Sekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH Palembang

    Kampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya 

      Tubulus Kolektivus - Urin mengalir dari tubulus distal ke tubulus koligen, yang kemudian

     bergabung membentuk Duktus Papilaris Bellini. Tubulus koligens dilapisi epitel kuboid,

    sel tampak pucat.

    SENYAWA Filtrated

    Load

    Reabsorpsi Eksresi % Reabsorpsi

    Glukosa

    ( gram/hari)

    180 180 0 100

    HCO3-

    (mEq/hari)

    4.320 4.318 2 > 99.9

    Na+ (mEq/l) 25.560 25.410 150 99.4

    Urea

    (gram/hari)

    46.8 23.4 23.4 50

    Creatinine

    (gram/hari)

    1.8 0 1.8 0

  • 8/19/2019 Statins Skenario a Blok 18

    4/16

    BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)

    ASIAN MEDICAL STUDENTS’ ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    Sekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH Palembang

    Kampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya 

    Sistem Vaskularisasi Ginjal

  • 8/19/2019 Statins Skenario a Blok 18

    5/16

    BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)

    ASIAN MEDICAL STUDENTS’ ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    Sekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH Palembang

    Kampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya 

    Infeksi Saluran Kemih Bagian Atas: Pielonefritis Akut

    Definisi

    Pielonefritis (ISK bagian atas) merupakan infeksi pada pielum ginjal (pelvis renalis),

    tubulus dan jaringan interstisial dari salah satu atau kedua ginjal. Adapun yang dimaksud dengan

     pielonefritis akut adalah reaksi inflamasi akibat infeksi yang terjadi pada pielum dan parenkim

    ginjal dimana gejalanya timbul secara cepat dalam beberapa jam atau sehari (biasanya 1 sampai

    2 minggu). Pielonefritis akut dibagi dua tipe yaitu tipe “complicated ” artinya telah terbukti

    mempunyai faktor predisposisi atau merupakan infeksi sekunder dari perjalanan penyakit ginjal

    dan tipe “uncomplicated ” artinya tidak terbukti mempunyai faktor predisposisi. Kasus

     pielonefritis yang uncomplicated  sangat jarang terjadi pada laki-laki, sehingga beberapa sumber

    mendefinisikan uncomplicated   pielonefritis sebagai infeksi saluran kemih bagian atas yang

    terjadi pada wanita pre-menopause, non-pregnant.

    Epidemiologi

    Pielonefritis akut lebih sering dijumpai pada masyarakat dan menyebabkan lebih dari 7

     juta kunjungan ke poliklinik per tahun di AS. Pada populasi wanita, infeksi ini terjadi pada 1-3%

    anak sekolah dan insidennya naik pesat seiring dengan awitan aktivitas seksual pada masa

    remaja (AS). Sebagian besar infeksi simtomatik akut mengenai wanita muda (20-40th).

    Pada populasi pria, ISK simtomatik akut terjadi pada tahun pertama kehidupan dan lebih

    sering daripada bayi perempuan < 1 tahun (umur yang sama). Setelah itu, ISK jarang terjadi pada pria berusia di bawah 50 tahun. Pada anak laki-laki yang disunat, resiko ISK menurun hingga

    menjadi 1/5-1/20 dari anak laki-laki yang tidak disunat.

    Insidens ISK semakin meningkat seiring dengan meningkatny ausia, termasuk

     padawanita yang berusia 18-30 tahun (berhubungandenganhoneymoon cystitis). Terjadinya

  • 8/19/2019 Statins Skenario a Blok 18

    6/16

    BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)

    ASIAN MEDICAL STUDENTS’ ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    Sekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH Palembang

    Kampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya 

     bakteriuria simtomatik setara dengan infeksi simtomatik, dan jarang pada pria < 50 th tetapi

    sering pada wanita berusia antara 20-30 th. Bakteriuria asimtomatik lebih sering terjadi pada pria

    dan wanita lanjut usia, dengan angka tertinggi 40-50% pada beberapa penelitian. Insiden

     pielonefritis akut uncomplicated pada community-dwelling women berusia 18-49 th adalah 28 per

    kasus per 10.000 wanita.

    Etiologi

    Mikroorganisme utama sebagai penyebab ISK bagian atas dan bawah yaitu batang gram

    negative ( Escherichia coli 75-90%), tetapi dapat juga mikroorganisme lainnya seperti Klebsiella

     pneumoniae, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeruginosa, dan kokus gram positif yaitu :

     Enterococcus  dan Streptococcus faecalis, Stafilococcus saprophyticus, dll. Umumnya kuman

    yang menyebabkan infeksi ini berasal dari saluran kemih bagian bawah yang naik ke ginjal

    melalui ureter. Kuman Staphylococcus aureus dapat menyebabkan pielonefritis melalui

     penularan secara hematogen, meskipun sekarang jarang dijumpai.

    Faktor Resiko

  • 8/19/2019 Statins Skenario a Blok 18

    7/16

    BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)

    ASIAN MEDICAL STUDENTS’ ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    Sekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH Palembang

    Kampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya 

    Lain-lain:

    -  Wanita > pria

    Karena memilika uretra yang lebih pendek sehingga lebih mudah terinfeksi

    -  Kehamilan karena factor hormonal dan juga mengakibatkan berkurangnya tonus ureter,

     berkurangnya peristaltik ureter, dan inkompetensi temporer katup vesikoureter. 

    Wanita pada masa menopause karena selaput mukosa yang tergantung pada estrogen

    yang berfungsi sebagai pelindung 

    -  Penderita diabetes mellitus

    -  Penyakit-penyakit imunosupresif

    -  Orang yang tidak menjaga kebersihan alat kelamin bagian luar dengan baik atau

     penggunaan kateter meningkatkan resiko terinfeksi 

    Manifestasi Klinis

    Manifestasi klinis pada pielonefritis akut:

      Demam – tingginya demam bergantung pada keparahan penyakit

       Nyeri sudut kostovertebral; dan

      Mual dan/atau muntah,

    Gejala-gejala ini tidak semestinya terjadi bersamaan dan mungkin disertai dengan gejala sistitis

    termasuk frequency, hesistancy, lower abdominal pain and urgency.

    Gejala-gejala lain:  Gross hematuria – hadir dalam 30-40% kasus pielonefritis pada wanita, paling sering

    wanita muda;

  • 8/19/2019 Statins Skenario a Blok 18

    8/16

    BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)

    ASIAN MEDICAL STUDENTS’ ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    Sekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH Palembang

    Kampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya 

       Nyeri – bisa ringan, sedang atau berat. Nyeri pinggang (Flank pain) dapat terjadi

    unilateral atau kadang-kadang bilateral. Ketidaknyamanan atau nyeri bisa menyebar ke

     bagian anterior abdomen hingga ke lipat paha ataupun pada daerah genital.

      Kekakuan, dan menggigil, bisa ada tanpa adanya demam;

      Malaise & lemah

    Patogenesis

    Bakteri masuk ke saluran kemih manusia dapat melalui beberapa cara yaitu penyebaran

    endogen (kontak langsung dari tempat infeksi terdekat), hematogen, limfogen, eksogen. Namun

    dua jalur yang utama adalah hematogen dan ascending. Terjadinya infeksi saluran kemih karena

    adanya gangguan keseimbangan antara mikroorganisme penyebab infeksi (uropatogen) sebagai

    agent dan epitel saluran kemih sebagai host. Gangguan keseimbangan ini disebabkan oleh karena

     pertahanan tubuh dari host yang menurun atau karena virulensi agent yang meningkat.

    Pertahanan yang normal dari kandung kemih ini tergantung dari beberapa faktor yaitu eradikasiorganisme yang disebabkan oleh efek pembilasan, efek antibakteri dari urin karena urin

    mengandung asam organik yang bersifat bakteriostatik. Selain itu, urin juga mempunyai tekanan

    osmotik yang tinggi dan pH yang rendah. Mekanisme pertahanan mukosa kandung kemih yang

    intrinsik ada hubungannya dengan mukopolisakarida dan glikosaminoglikan yang terdapat pada

     permukaan mukosa, asam organik yang bersifat bakteriostatik yang dihasilkan bersifat lokal,

    serta lisozim, selain itu, adanya sel fagosit berupa sel neutrofil, serta terdapat IgG dan IgA yang

    terdapat pada permukaan mukosa.

  • 8/19/2019 Statins Skenario a Blok 18

    9/16

    BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)

    ASIAN MEDICAL STUDENTS’ ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    Sekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH Palembang

    Kampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya 

    Patofisiologi

     Demam  & Menggigil  - Agen infeksi pada saluran kemih fagosit oleh makrofag  pirogen

    endogen (IL 1) rangsangan endotel hypothalamusAs. Arachidonat ↑ pengeluaran PGE2↑

    ↑ Set Point   Suhu ↑.  Pada derajat pielonefritis yang lebih parah, demam bisa disertai

    menggigil yang merupakan kompensasi tubuh untuk meningkatkan metabolisme tubuh agar

    mencapai set poin yang telah diubah.

     Nyeri Pinggang yang Dapat Menjalar   - Peradangan pada parenkim menyebabkan kongesti

    vaskuler yang mengakibatkan peregangan di kapsuler, sehingga terjadi nyeri di area pinggang.

     Nyeri visceral ini akan dapat dialihkan ke daerah-daerah yang sesuai dengan level dermatomnya.

  • 8/19/2019 Statins Skenario a Blok 18

    10/16

    BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)

    ASIAN MEDICAL STUDENTS’ ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    Sekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH Palembang

    Kampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya 

     Mual & Muntah  - Hal ini bisa disebabkan oleh apa yang disebut refleks renointestinal, dimana

    iritasi pada ginjal dapat menghambat rangsang nervus vagus sehingga aktivitas peristaltik usus

    terganggu.

    Diagnosis Banding

    a.  Pankreatitis

     b.  Appendisitis

    c.  Kolesistitis

    d.  Divertikulis

    e.  Pneumonitis

    f. 

    PID

    g.  Dan Inflamasi pada organ pelvis

  • 8/19/2019 Statins Skenario a Blok 18

    11/16

    BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)

    ASIAN MEDICAL STUDENTS’ ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    Sekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH Palembang

    Kampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya 

    Cara Penegakkan Diagnosis

    1. Anamnesis: 

       Nyeri pinggang

      Demam

      Menggigil

      Irretative Voding Symptom (sering miksi, mendesak, dan disuria)

      Mual sampai muntah

    2. Pemeriksaan fisik: 

      Tanda-tanda vital:

    TD: normal / meningkat

     Nadi: normal/ meningkat

    Respirasi: normal/ meningkat

    Temperatur: normal/ meningkat

       Nyeri ketok pada pinggang yang terkena (angulus costovertebral)

      Frekuensi miksi meningkat

  • 8/19/2019 Statins Skenario a Blok 18

    12/16

    BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)

    ASIAN MEDICAL STUDENTS’ ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    Sekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH Palembang

    Kampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya 

      Urin Keruh

    3. Pemeriksaan laboratorium:

    Leukositosis (shift to the left)

    Kultur urin positif

    Urinalisis: piuri, bakteriuri, hematuri

    Silinder leukosit (+)

    Pemeriksaan Fisik pada Kasus

    Pemeriksaan Normal Interpretasi

    Tampak sakit sedang Tidak tampak sakit abnormal

    Kesadaran : compos

    mentis

    Compos mentis normal

    TD : 120/70 mmHg Sistolik

    diastolik

    normal

    RR: 20x/ menit 16-24 normal

     Nadi : 84x/ menit 60-100 normal

    Suhu : 39 36,5-37,2 febris

    Hepar/lien tidak teraba,

    tidak ada massa

    Tidak teraba, tidak

    ada massa

     Normal,

      Tidak teraba massa :

     belum menyebabkan

    anemia

      Tidak teraba massa:

    tidak ada tumor

     Nyeri CVA + Abnormal: karena infeksi

    ginjal

  • 8/19/2019 Statins Skenario a Blok 18

    13/16

    BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)

    ASIAN MEDICAL STUDENTS’ ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    Sekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH Palembang

    Kampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya 

    Pemeriksaan Laboratorium pada Kasus

     No Pemeriksaan Tn. Parto Normal Interpretasi

    1 Hemoglobin 12,7 gr% 12-16 gr% Normal

    2 Leukosit 15.000/mm³ 4.000-

    10.000/mm³

    Leukositosis

    3 Urinalisis:

    Leukosit 8-10/LPB 0-5/LPB Leukosuria/piuria

    4 RBC 4-5/LPB 0-3/LPB Hematuria

    5 Selepitel ++ + Abnormal

    6 Protein + - Proteinuria

    7 Nitrit + - Abnormal

    -  Leukositosis: Peningkatan kadar leukosit pada Tn. Parto disebabkan oleh inflamasi yang

    menyerang pielum dan parenkim ginjal (pielonefritis) yang terjadi secara akut.

    -  Piuria: Adanya leukosit dalam urin menunjukan bahwa tubuh Tn. Parto sedang terkena

    inflamasi (pielonefritis) sehingga kadar leukosit dalam tubuhnya meningkat diikuti

    dengan peningkatan leukosit dalam urin sebagai mekanisme pertahanan terhadap

    inflamasi.

    -  Hematuria: Adanya eritrosit pada urin dapat terjadi pada kelainan herediter atau perubahan

    struktur glomerulus dan integritas kapiler yang abnormal atau karena inflamasi. 

    Proteinuria: Protein biasanya tidak ditemukan dalam urin.Albumin adalah jenis protein

    yang lebih kecil dari protein lainnnya dan keberadaannya dalam urin mengindikasikan

    tahap awal kerusakan ginjal.

    -  Nitrit: Bakteri yang menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) membuat enzim yang

    mengubah nitrat menjadi nitrit. Nitrit dalam urin menunjukkan adanya infeksi saluran

    kemih (ISK). 

  • 8/19/2019 Statins Skenario a Blok 18

    14/16

    BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)

    ASIAN MEDICAL STUDENTS’ ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    Sekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH Palembang

    Kampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya 

    -  Sel epitel: Sel-sel epitel dari kandung kemih atau uretra dapat ditemukan dalam urin. Sel-

    sel dari ginjal kurang umum. Ketika saluran kemih bermasalah karena infeksi,

     peradangan, dan keganasan, sel-sel epitel lebih banyak hadir di urin. Jenis sel epitel

    menunjukkan secara tepat di mana kondisinya berada. 

    Tatalaksana

    Untuk tatalaksana, pertama-tama kita harus melihat apakah pasien ini bisa dirawat jalan atau

    harus dirawat inap. Berikut adalah indikasi rawat inap pasien yang memiliki gejala pielonefritis

    akut:

    Hal ini perlu dilakukan karena tatalaksana

    medikamentosa untuk pasien rawat inap akan

    sedikit berbeda.

    Untuk pasien pielonefritis akut, harus selalu

    dilakukan urinalisis dan kultur urin, baik dia in- patient ataupun out-patient . Untuk pasien

    rawat inap, perlu dilakukan tambahan berupa

    kultur darah.

    Penatalaksanaan kasus pielonefritis secara

    umum dibagi menjadi dua, yakni terapi

    medikamentosa dan non-medikamentosa.

    Pemberian antibiotik didahului dengan terapi

    empiris yang kemudian dievaluasi

    berdasarkan hasil kultur.

  • 8/19/2019 Statins Skenario a Blok 18

    15/16

    BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)

    ASIAN MEDICAL STUDENTS’ ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    Sekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH Palembang

    Kampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya 

    Penatalaksanaan non-medikamentosa meliputi: istirahat yang cukup (jika perlu tirah baring) dan

    rehidrasi (jalur infus jika jalur oral tidak memungkinkan). Sedangkan penatalaksanaan

    medikamentosa meliputi terapi simtomatik dan terapi untuk eradikasi agen infeksi ataupun

     penyebab infeksi (batu contohnya). Terapi simtomatik dengan diberikan analgesik untuk

    meredakan nyeri yang dialami pasien serta obat anti-emetik untuk mengatasi mual muntah.

    Untuk eradikasi agen infeksi, berikut ini adalah rekomendasi terapi dari EAU:

    Terapi Oral untuk Pasien Rawat Jalan

    Antibiotik Dosis Perhari Durasi Pemberian

    Ciprofloxacin 500-750 mg bid 7-10 hari

    Levofloxacin 250-500 mg qd 7-10 hari

    Levofloxacin 750 mg qd 5 hari

    Cefpodoxime proxetil 200 mg bid 10 hari

    Ceftibuten 400 mg qd 10 hari

    Trimethoprim-sulphamethoxazole 160/800 mg bid 14 hari

    Co-amoxiclav 0.5/0.125 g tid 14 hari

    Terapi Parenteral untuk Pasien Rawat Inap

    Antibiotik Dosis Perhari

    Ciprofloxacin 400 mg bid

    Levofloxacin 250-500 mg qd

    Lexofloxacin 750 mg qd

    Cefotaxime 2 g tid

    Ceftriaxone 1-2 g qd

    Ceftazidime 1-2 g tid

    Cefepime 1-2 g bid

    Co-amoxiclav 1.5 g tid

  • 8/19/2019 Statins Skenario a Blok 18

    16/16

    BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)

    ASIAN MEDICAL STUDENTS’ ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    Sekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH Palembang

    Kampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya 

    Piperacillin/tazobactam 2.5-4.5 g tid

    Gentamicin 5 mg/kg qd

    Amikacin 15 mg/kg qd

    Ertapenem 1 g qd

    Imipenem/cilastatin 0.5/0.5 g tid

    Meropenem 1 g tid

    Doripenem 0.5 g tid

    Terapi first-line pada kasus pielonefritis akut adalah antibiotik golongan fluoroquinolone.

    Mengapa? Karena TMP-SMX yang tadinya adalah first-line untuk kasus PNA sekarang memiliki

    tingkat resistensi yang tinggi di masyarakat. Selain itu, golongan fluoroquinolone mempunyai

    kemampuan untuk memberantas hampir semua kuman gram-negatif, yang merupakan etiologi

    utama terjadinya ISK. Kelebihan lain golongan fluoroquinolone adalah bahwa golongan obat ini

    mampu mencapai kadar yang tinggi dalam prostat, sehingga sifat ini sangat berguna pada ISK

    yang melibatkan prostat pada laki-laki. Jika ada kontraindikasi terhadap penggunaan

    fluoroquinolone maka antibiotik golongan cephalosporin yang digunakan. Bila hasil biakan

    kultur menunjukkan patogen gram-positif, bisa digunakan antibiotik beta-lactam+BLI jika

     patogen tersebut diketahui tidak resisten. Antiobiotik golongan aminoglikosid ataupun

    karbapenem digunakan pada kasus-kasus dimana terjadi resisten terhadap fluoroquinolone

    dan/atau patogen e.coli yang memiliki sifat ESBL.

    Pada terapi parenteral, jika perbaikan dapat dilihat dalam waktu 72 jam, terapi bisa diganti

    dengan regimen oral yang telah dijabarkan diatas hingga pemberian antibiotik tuntas 1-2 minggu.