laporan kasus intoksikasi gramokson
Post on 27-Feb-2018
313 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
7/25/2019 Laporan Kasus Intoksikasi Gramokson
1/21
Laporan kasus
INTOKSIASI GRAMOKSON
D
I
S
U
S
U
N
Oleh
Dr. Fahmida Asnita
Pembimbing :
Dr. H. Abdl Karim! S"
Dr. Herman Nasti#n
Dr. Didin Kh#erdin
Rmah Sa$it Umm Daerah Kab"aten Sia$
%&'(
7/25/2019 Laporan Kasus Intoksikasi Gramokson
2/21
)A) '
P*NDAHU+UAN
Paraquat adalah herbisida yang paling beracun yang dipasarkan selama 60 tahunterakhir. Namun, paraquat merupakan herbisida ketiga yang paling banyak digunakan di
dunia, dan di sebagian besar negara di mana ia dapat digunakan tanpa pembatasan.
Gramoxone, diproduksi oleh Syngenta, adalah nama dagang yang paling umum untuk
paraquat, namun herbisida juga dijual dengan banyak nama yang berbeda oleh produsen
yang berbeda. Produk ini digunakan pada lebih dari 0 tanaman pada lebih dari !"0 negara.
Paraquat telah dilarang atau dibatasi di !# negara, terutama untuk alasan kesehatan. $ang
terbaru negara yang melarang penggunaan paraquat yaitu %alaysia pada tahun "00"!.
&ibuan kematian telah terjadi akibat konsumsi 'paling sering bunuh diri( atau paparan
kulit 'terutama saat bekerja( dengan paraquat. )i negara*negara berkembang, di mana kondisi
pemakaian paraquat telah meningkat sedikit dalam tiga puluh tahun terakhir, paraquat sering
dipakai dalam kondisi yang berbahaya yang mengakibatkan paparan kulit yang tinggi.
+ondisi tersebut yaitu suhu dan kelembaban yang tinggi, kurangnya pakaian pelindung, tas
penyemprot yang bocor, buta huru, kurangnya asilitas untuk mencuci, atau pengobatan
medis, dan paparan berulang. Paraquat adalah herbisida yang paling sering disemprotkan.
Namun diketahui bah-a petani dapat meninggal setelah hanya #, jam penyemprotan
paraquat yang diencerkan dengan tas penyemprot yang bocor!.
7/25/2019 Laporan Kasus Intoksikasi Gramokson
3/21
)A) %
ISI
%.'. Gram#,#ne
Gramoxone merupakan nama dagang dari paraquat yang paling banyak dipakai !,/.
Paraquat yang digunakan lebih dari !"0 negara bekerja secara non*selekti menghancurkan
jaringan tumbuhan dengan mengganggumerusak membran sel. Paraquat 'metil 1iologen(,
2/!"3!4N"5", dengan nama kimia !,!7*dimetil*4,47*bipiridinum atau dalam bentuk paraquat
diklorida 2/!"3!4N"5/l" , merupakan herbisida golongan bipiridil yang bereek toksik
sangat tinggi. Paraquat dapat pula ditemukan secara komersial sebagai garam metil sulat
'/!"3!4N" 8 "/3#S94(!,".
Paraquat adalah produk sintesis yang pertama kali dibuat pada tahun !::" oleh
;eidel dan &usso. Pada tahun !
b. berat molekul "?," )
c. p3 6, @ ?, dalam bentuk larutan
d. titik didih pada ?60 mm3g sekitar !?o/ @ !:0o/.
e. ber-arna kuning keputihan dan berbau seperti ammonia
. sangat larut di dalam air, kurang larut dalam alkohol, dan tidak larut dalam senya-a
hidrokarbon
g. stabil dalam larutan asam atau netral dan tidak stabil dalam senya-a alkali
h. tidak akti akibat paparan sinar ultra1iolet
%.%. Asal Pa"aran
Aenis herbisida seperti paraquat memberikan eek toksik yang berbeda tergantung bagaimana
Bat tersebut masuk ke dalam tubuh manusia. eberapa di antaranya, yaitu=
a. 9ral
7/25/2019 Laporan Kasus Intoksikasi Gramokson
4/21
%erupakan jalan masuknya Bat yang paling sering yang didasari adanya tujuan bunuh
diri. Certelannya paraquat juga dapat terjadi secara kebetulan atau dari masuknya butiran
semprotan ke dalam aring, namun biasanya tidak menimbulkan keracunan secara
sistemik.
b. Dnhalasi
elum ada kasus keracunan sistemik yang dilaporkan dari paraquat akibat inhalasi droplet
paraquat yang ada di udara -alaupun pada penilitian pada he-an menunjukkan tingginya
keracunan melalui inhalasi. Eek toksik melalui inhalasi melalui semprotan biasanya
hanya berupa iritasi pada saluran pernapasan atas akibat deposit paraquat pada daerah
tersebut.
-. +ulit
+ulit normal yang intak merupakan barier yang baik mencegah absorbsi dan keracunan
sistemik. Namun, jika terjadi kontak yang lama dan lesi kulit yang luas, keracunan
sistemik dapat terjadi dan dapat menyebabkan keracunan yang berat sampai kematian.
+ontak yang lama dan trauma dapat memperburuk kerusakan kulit, namun ini terbilang
jarang.
d. %ata
+onsentrat paraquat yang terpercik dapat menyebabkan iritasi mata yang berat yang jika
tidak diobati dapat menyebabkan erosi atau ulkus dari kornea dan epitel konjungti1a.
Dnlamasi tersebut berkembang lebih dari "4 jam dan ulserasi yang terjadi menjadi aktor
resiko ineksi sekunder. Aika diberikan pengobatan yang adekuat, penyembuhan biasanya
sempurna -alaupun memakan -aktu yang lama.
Gambar %. Pa"aran "araat "ada mata/
7/25/2019 Laporan Kasus Intoksikasi Gramokson
5/21
e. Parenteral
+eracunan sistemik jarang terjadi pada kasus akibat injeksi subkutan, intraperitonial, dan
intra1ena dari paraquat.
%.0. Farma$#$ineti$
Penelitian pada tikus dan anjing menunjukkan absorpsi paraquat yang cepat tetapi tidak
sempurna melalui traktus gastrointestinal khususnya lambung, kira*kira kurang dari >
diabsorpsi. Dnormasi absorpsi paraquat melalui lambung pada manusia belum ada, tetapi bisa
diasumsikan hal itu dapat disamakan, namun masih perlu penilitian untuk mendukung hal
tersebut. Fbsorpsi melalui kulit yang tidak intak dapat terjadi, namun terbatas hanya sekitar0,#> dari dosis terapan.
Paraquat yang terabsorpsi didistribusikan ke semua organ dan jaringan melalui aliran
darah. Paru*paru merupakan organ selekti tempat terkumpulnya paraquat dari plasma
melalui suatu proses energi. 3ouse et al '!
7/25/2019 Laporan Kasus Intoksikasi Gramokson
6/21
tenaga dan beberapa ungsi isiologis di dalam tubuh. Namun oleh karena mempunyai tenaga
yang sangat tinggi, Bat ini juga dapat merusak jaringan normal apabila jumlahnya terlalu
banyak. &adikal bebas yang terdiri atas unsur oksigen dikenal sebagai kelompok oksigen
reakti 'reacti1e oxigen species &9S(, seperti anion superoksida '9"*( ?,:,
7/25/2019 Laporan Kasus Intoksikasi Gramokson
7/21
pertukaran gas tersebut menyebabkan prolierasi yang cepat dari jaringan ikat ibrous di
dalam al1eolus dan pada akhirnya kematian akibat asiksia dan anoksia jaringan?.
Paraquat juga bersiat neurotoksik. Paraquat secara struktural menyerupai
neurotoksikan dopaminergik, yaitu !*methyl*4*phenyl*!,",#,6*tetrahydropyridine '%PCP(.
Fkhirnya telah disadari bah-a paraquat dapat menjadi aktor etiologi dari penyakit Parkinson
!!,!".
;onsuk $ang '"00( pada penelitiannya mendapatkan adanya hubungan antara
toksistas paraquat terhadap dopaminergik akibat dari proses stres oksidati dan disungsi
proteasomal. )ari disertasinya dikemukakan beberapa bukti dan kesimpulan yang
mendukung hal tersebut, di antaranya !"=
a. paraquat meningkatkan konsentrasi &9S pada sel sara yang diteliti 'S$$(
b. paraquat menghambat akti1itas glutathione peroksidase
c. paraquat menurunkan potensial transmembran mitokondria '%CP(
d. paraquat menyebabkan peningkatan malondialdehyde '%)F( yang mengindikasikan
kerusakan oksidati pada komponen sel yang diteliti
e. paraquat menurunkan akti1itas proteasomal, akti1itas mitokondria, dan tingkat FCP
intrasel, yang mengindikasikan disungsi mitokondria disertai akti1asi jalur apoptosis
+erusakan pada tubulus proksimal ginjal sering bersiat re1ersibel dibandingkan
kerusakan yang terjadi pada jaringan paru*paru. Namun, rusaknya ungsi ginjal menjadi
penting sebagai penentu pengeluaran racun dari paraquat. Sel tubulus normal secara akti
mengekskresi paraquat melalui urin, secara eisien membersihkan racun dari dalam darah?.
Nekrosis lokal dari miokardium dan otot rangka adalah kelainan utama akibat
keracunan dibandingkan jaringan otot lainnya, dan secara khas terjadi sebagai ase kedua.
+eracunan paraquat yang lama memberi eek toksik pada otot lurik dan otot polos berupa
miopati akibat degenerasi iber otot tipe D. Pernah dilaporkan keracunan melalui proses
pencernaan menyebabkan edema cerebral dan kerusakan pada otak ,?.
%.(. Mani2estasi Klinis
7/25/2019 Laporan Kasus Intoksikasi Gramokson
8/21
Gejala klinis yang timbul bergantung pada dosis atau konsentrasi racun yang pada akhirnya
menjadi dasar prognosis dari kasus keracunan paraquat, ?,!#=
)osis rendah, yaitu "0 mgkg '?, ml dalam konsentrasi "0>( tidak memberikan
gejala atau hanya gejala gastrointestinal yang muncul seperti muntah atau diare
)osis sedang, yaitu "0*40 mgkg '?,*! ml dalam konsentrasi "0>( menyebabkan
ibrosis jaringan paru yang masi dan bermaniestasi sebagai sesak napas yang progresi
yang dapat menyebabkan kematian antara "*4 minggu setelah masuknya racun. Gangguan
ginjal dan hati dapat ditemukan. Sesak napas dapat muncul setelah beberapa hari pada
beberapa kasus berat. Hungsi ginjal biasanya dapat kembali ke normal.
)osis besar, yaitu I 40 mgkg 'I ! ml dalam konsentrasi "0>( menyebabkan
kerusakan multi organ, tetapi lebih progresi. Sering disertai tanda khas berupa ulkus pada
oroaring. Gejala gastrointestinal sama seperti pada konsumsi racun dengan dosis yang
lebih rendah namun gejalanya lebih berat akibat dehidrasi. Gagal ginjal, aritmia jantung,
koma, kejang, perorasi oesoagus, dan koma kemudian diakhiri dengan kematian yang
dapat ter