kriteria diagnosis untuk intoksikasi halusinogen

2
Kriteria Diagnosis untuk Intoksikasi Halusinogen a) Pemakaian halusinogen yang belum lama b) Perilaku maladaptive atau perubahan psikologis yang bermakna secara klinis (misalnya, kecemasan atau depresi yang nyata, ideas of reference, ketakutan kehilangan pikiran, ide paranoid, gangguan pertimbangan, atau gangguan fungsi social atau pekerjaan) yang berkembang selama,atau segera setelah pemakaian halusinogen. c) Perubahan persepsi yang terjadi dalam keadaan terjaga penuh dan sadar (misalnya penguatan persepsi subjektif, depersonalisasi, derealisasi, ilusi, halusinasi, sinestesia) yang berkembang selama, atau segera setelah, pemakaian halusinogen. d) Dua (atau lebih) tanda berikut, yang berkembang selama atau segera setelah pemakaian halusinigen Dilatasi pupil Takikardi Berkeringat Palpitasi Pandangan kabur Tremor e) Gejala karena bukan kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain. Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Persepsi Menetap Halusinogen (flashback) a) Pengalaman kembali setelah penghentian pemakaian halusinogen, satu atau lebih gejala persepsi yan dialami saat terintoksikasi halusinogen (missal halusinasi geometric, persepsi palsu adanya pergerakan pada lapang pandang tepi, kilasan warna, penguatan warna, urutan citra objek yang bergerak, bayangan {afterimage} positif, halo disekitar benda-benda, makropsia dan mikropsia). b) Gejala dalam criteria (a) menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi social, pekerjaan atau fungsi penting lainnya.

Upload: karina-sandra-amilia

Post on 09-Aug-2015

56 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kriteria Diagnosis Untuk Intoksikasi Halusinogen

Kriteria Diagnosis untuk Intoksikasi Halusinogen

a) Pemakaian halusinogen yang belum lamab) Perilaku maladaptive atau perubahan psikologis yang bermakna secara klinis

(misalnya, kecemasan atau depresi yang nyata, ideas of reference, ketakutan kehilangan pikiran, ide paranoid, gangguan pertimbangan, atau gangguan fungsi social atau pekerjaan) yang berkembang selama,atau segera setelah pemakaian halusinogen.

c) Perubahan persepsi yang terjadi dalam keadaan terjaga penuh dan sadar (misalnya penguatan persepsi subjektif, depersonalisasi, derealisasi, ilusi, halusinasi, sinestesia) yang berkembang selama, atau segera setelah, pemakaian halusinogen.

d) Dua (atau lebih) tanda berikut, yang berkembang selama atau segera setelah pemakaian halusinigen

Dilatasi pupil Takikardi Berkeringat Palpitasi Pandangan kabur Tremor

e) Gejala karena bukan kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain.

Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Persepsi Menetap Halusinogen (flashback)

a) Pengalaman kembali setelah penghentian pemakaian halusinogen, satu atau lebih gejala persepsi yan dialami saat terintoksikasi halusinogen (missal halusinasi geometric, persepsi palsu adanya pergerakan pada lapang pandang tepi, kilasan warna, penguatan warna, urutan citra objek yang bergerak, bayangan {afterimage} positif, halo disekitar benda-benda, makropsia dan mikropsia).

b) Gejala dalam criteria (a) menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi social, pekerjaan atau fungsi penting lainnya.

c) Gejala bukan karena suatu kondisi medis umum (misalnya lesi anatomic, dan infeksi otak, epilepsy visual) dan tidak lebih baik dierangkan oleh gangguan mental lain( misalnya delirium, demensi, skizofrenia) atau halusinasi hipnopompik.