definisi halusinogen refrat 1 ok

22
BAB I PENDAHULUAN Halusinogen adalah zat alami dan sintetik yang dapat menginduksi halusinasi juga dapat menyebabkan hilangnya kontak dengan realitas dan suatu pengalaman kesadaran yang meluas dan meningkat. Halusinogen klasik yang terdapat secara alamiah adalah psilocybin (dari semacam jamur) dan mescaline (dari kaktus peyote), lainnya adalah harmin, harmalin, ibogain dan dimetiltriptamin. Halusinogen klasik adalah asam lisergat dietilamid (LSD).¹ Menurut revisi teks edisi keempat Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 10% orang di Amerika Serikat pernah menggunakan halusinogen setidaknya sekali. Zat ini paling sering digunakan diantara pria kulit putih muda ( usia 15 sampai 35 tahun ). Orang berusia 26 sampai 34 tahun menunjukkan penggunaan halusinogen tertinggi. Faktor budaya mempengaruhi penggunaan halusinogen. Penggunaannya di Amerika Serikat bagian barat secara signifikan lebih tinggi di Amerika Serikat bagian selatan.¹ Penggunaan halusinogen memiliki morbiditas dan mortalitas yang lebih sedikit dibanding beberapa zat lain. Sebagai contoh, satu studi menemukan bahwa hanya 1 persen dari kunjungan ke ruang gawat darurat terkait zat yang disebabkan halusinogen, dibanding dengan 40% untuk masalah terkait kokain. Namun, dari orang yang mengunjungi ruang gawat darurat 1

Upload: thodie

Post on 27-Nov-2015

263 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Definisi Halusinogen Refrat 1 Ok

BAB I

PENDAHULUAN

Halusinogen adalah zat alami dan sintetik yang dapat menginduksi halusinasi juga

dapat menyebabkan hilangnya kontak dengan realitas dan suatu pengalaman kesadaran yang

meluas dan meningkat. Halusinogen klasik yang terdapat secara alamiah adalah psilocybin

(dari semacam jamur) dan mescaline (dari kaktus peyote), lainnya adalah harmin, harmalin,

ibogain dan dimetiltriptamin. Halusinogen klasik adalah asam lisergat dietilamid (LSD).¹

Menurut revisi teks edisi keempat Diagnostic and Statistical Manual of Mental

Disorders, 10% orang di Amerika Serikat pernah menggunakan halusinogen setidaknya

sekali. Zat ini paling sering digunakan diantara pria kulit putih muda ( usia 15 sampai 35

tahun ). Orang berusia 26 sampai 34 tahun menunjukkan penggunaan halusinogen tertinggi.

Faktor budaya mempengaruhi penggunaan halusinogen. Penggunaannya di Amerika Serikat

bagian barat secara signifikan lebih tinggi di Amerika Serikat bagian selatan.¹

Penggunaan halusinogen memiliki morbiditas dan mortalitas yang lebih sedikit

dibanding beberapa zat lain. Sebagai contoh, satu studi menemukan bahwa hanya 1 persen

dari kunjungan ke ruang gawat darurat terkait zat yang disebabkan halusinogen, dibanding

dengan 40% untuk masalah terkait kokain. Namun, dari orang yang mengunjungi ruang

gawat darurat untuk alasan terkait halusinogen, lebih dari 50% lebih muda dari usia 20

tahun.¹

1

Page 2: Definisi Halusinogen Refrat 1 Ok

BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi Halusinogen

Halusinogen disebut sebagai psikedelik atau psikotomimetik karena, disamping

menyebabkan halusinasi, obat tersebut menyebabkan hilangnya kontak dengan realitas dan

suatu peluasa dan peninggian kesadaran.1,2 Halusinogen diklasifikasikan sebagai obat daftar

1; Food and Drug Administration (FDA) telah menyatakan bahwa obat tersebut tidak

memiliki penggunaan medis dan memiliki kemungkinan penyalahgunaan yang besar.Lebih

dari 100 halusinogen alami dan sintetik digunakan oleh manusia. Halusinogen alami klasik

adalah psilocybin (dari semacam jamur) dan mescalin (dari kaktus pyote).Halusinogen alami

lainnya adalah harmin, harmalin, ibogaine, dan dimethyl-triptamyne (DMT). Halusinogen

sintetik klasik adalah lysergic acid diethylamide (LSD).2 Yang disintesis tahun 1938 oleh

Albert Hoffman, yang selanjutnya secara tidak sengaja mengingesti sejumlah obat dan

mengalami episode halusinogenik akibat LSD yang pertama.1,2

2. Epidemiologi

Di tahun 1991 diperkirakan 8,1% penduduk amerika serikat pernah menggunakan

suatu halusinogen sekurangnya satu kali, 1,2% pernah menggunakan halusinogen dalam

bulan sebelumnya, dan 0,3% pernah menggunakan halusinogen dalam minggu sebelumnya.

Pemakaian halusinogen paling sering diantara laki-laki muda (15-35 th) berkulit putih.2 Rasio

kelompok kulit putih dan kulit hitam yang menggunakan halusinogen adalah 2:1, dan rasio

kelompok kulit putih dan Hispanik adalah sekitar 1,5:1. Laki-laki mewakili 62% dari mereka

yang pernah menggunakan suatu halusinogen dan 75% dari mereka yang pernah

menggunakan halusinogen dalam bulan terakhir, dan dengan demikian mencerminkan pola

pemakaian yang lebih sering dari wanita. Mereka yang berusia 26-34 th mampu mempunyai

pemakaian halusinogen tertinggi, dengan 15,5% pernah menggunakan halusinogen

sekurangnya satu kali. Mereka yang berusia 18-25 th mempunyai pemakaian baru

halusinogen (reason use) yang tertinggi—yaitu 1,2% dari kelompok usia. Factor kultural

mempengaruhi pemakaian halusinogen; pemakaian di amerika serikat bagian barat lebih

tinggi secara bermakna dibandingkan amerika serikat bagian selatan.Pemakaian halusinogen

disertai dengan morbiditas yang lebih kecil dan mortalitas yang lebih kecil dibandingkan zat

lainnya. Sebagai contoh, satu penelitian menemukan bahwa hanya 1% kunjungan ruang

gawat darurat berhubungan dengan zat adalah berhubungan dengan halusinogen,

2

Page 3: Definisi Halusinogen Refrat 1 Ok

dibandingkan dengan 40% masalah berhubungan kokain. Tetapi, dari mereka yang

mengunjungi ruang gawat darurat, lebih dari 50% berusia kurang dari 20 th. Terdapat laporan

meningkatnya kembali popularitas halusinogen.2

Data epidemiologis berikut ini berasal dari National Institute on Drug Abuse (NIDA):

Orang dewasa muda ( berusia 18-25 th) jauh lebih mungkin dibandingkan remaja (berusia 12-

17 th) atau dewasa lebih tua untuk melaporkan bahwa mereka pernah menggunakan

halusinogen. Di tahun 1991 diperkirakan 13,1% dewasa muda, 7,8% dewasa yang lebih tua,

dan 3,3% remaja melaporkan bahwa mereka pernah menggunakan halusinogen. Untuk

pemakaian bulan terakhir angka prevalensi diantara remaja dan dewasa muda adalah lebih

tinggi secara bermakna dibandingkan kelompok yang lebih tua. Tetapi, angka penggunaan

dalam bulan terakhir adalah rendah pada semua kelompok usia. Angka pemakaian diantara

anggota populasi selama hidupnya paling tinggi di tahun 1979 untuk dewasa muda dan

remaja dan menurun setelahnya. Angka pemakaian seumur hidup terus meningkat diantara

dewasa yang lebih tua dari tahun 1974 sampai 1991.2,3 Peningkatan angka seumur hidup

tersebut diantara orang dewasa yang berusia lebih dari 25 tahun adalah telah diperkirakan,

karena angka tersebut mencerminkan pengalaman kelompok tersebut dalam tahun-tahun

sebelumnya, dimana angka penyalahgunaan zat adalah tinggi. Antara tahun 1990 dan 1991

presentasi masing-masing kelompok usia yang menggunakan halusinogen didalam hidupnya

dan bulan terakhir relative stabil. Walaupun presentasi pemakaian bulan terakhir agak

meningkat pada dewasa muda yang berusia 18-25 th (dari 0,8% menjadi 1,2%), tidak terdapat

perubahan yang bermakna untuk tiap kelompok usia.2,3

3. Jenis-Jenis dan Efek Halusinogen

3.1. LSD (Asam Lisergat Dietilamid)

LSD (asam lisergat dietilamid )yang berasal dari gandung yang terkomtaminasi oleh

jamur suatu turuna feniltetilamin dan psilosibin, suatu turunan indottilamin di jumpai bebas

di alam bebas. obat ini memiliki sifat-sifat kimia yang sama dengan neurotrasnsmiter utama

norepinefin, dan serotonin.2,4

Lysergic acid diethylamide, LSD disingkat atau LSD-25, juga dikenal sebagai

LYSERGIDE (INN) dan bahasa sehari-hari sebagai asam, adalah obat psychedelic

semisintetik dari keluarga ergoline, dikenal untuk efek psikologis yang dapat mencakup

proses berpikir diubah, mata tertutup dan terbuka visual, sinestesia, rasa berubah waktu dan

spiritual pengalaman, serta untuk peran kunci dalam 1960 tandingan.4 Hal ini digunakan

3

Page 4: Definisi Halusinogen Refrat 1 Ok

terutama sebagai entheogen, narkoba, dan sebagai agen dalam terapi psikedelik. LSD adalah

non-adiktif, tidak diketahui menyebabkan kerusakan otak, dan memiliki toksisitas sangat

rendah relatif terhadap dosis. Namun, efek samping kejiwaan seperti kecemasan, paranoia,

dan delusi yang mungkin.3,4

LSD pertama kali disintesis oleh Albert Hofmann pada 1938 dari ergotamine, bahan

kimia yang berasal oleh Arthur Stoll dari ergot, jamur gandum yang biasanya tumbuh pada

gandum. Pendek form "LSD" berasal dari nama kode awal LSD-25, yang merupakan

singkatan untuk Jerman "Lysergsäure-diethylamid" diikuti dengan nomor urut. LSD sensitif

terhadap oksigen, sinar ultraviolet, dan klorin, khususnya dalam larutan, meskipun potensinya

dapat berlangsung selama bertahun-tahun jika disimpan jauh dari cahaya dan kelembaban

pada suhu rendah. Dalam bentuk murni itu adalah tidak berwarna, tidak berbau, padat hambar

LSD biasanya disampaikan secara lisan, biasanya pada substrat seperti penyerap tinta kertas,

gula batu, atau gelatin. Dalam bentuk cair, juga dapat dikelola oleh intramuscular atau

intravena injeksi.LSD sangat kuat, dengan 20-30 mg (mikrogram) menjadi dosis ambang

batas. Baru percobaan LSD klinis pada manusia dimulai pada tahun 2009 untuk pertama

kalinya dalam 40 tahun.2

Gambar 1. Struktur kimiawi LSD

3.2. Psilocybin

Psilocybin yang berasal dari beberapa jamur yaitu genus P. azurescens,

P.semilanceata dan P.cyanescens dapat di jumpai dalam alam bebas memiliki sifat yang sama

dengan LSD yang memiliki sifat kimia yang sama denga neurotranmites yang sama

4

Page 5: Definisi Halusinogen Refrat 1 Ok

norepinefin dan serotonin. Jamur psilocybin, juga dikenal sebagai jamur psychedelic, adalah

jamur yang mengandung alkaloid indol psikoaktif.Istilah sehari-hari yang umum meliputi

jamur ajaib dan shrooms.genera Biologi mengandung jamur psilocybin meliputi Agrocybe,

Conocybe, Copelandia, Galerina, Gerronema, Gymnopilus, Hypholoma, Inocybe, Mycena,

Pluteus, dan Psilocybe. Sekitar 180 spesies yang ditemukan dalam genus Psilocybe.Psilocybe

cubensis adalah yang paling umum jamur psilocybin.Jamur psilocybin memiliki

kemungkinan telah digunakan sejak zaman prasejarah dan mungkin telah digambarkan dalam

seni batu.3 Banyak budaya telah menggunakan jamur ini dalam upacara keagamaan.

Dalammasyarakat Barat modern, mereka digunakan recreationally untuk efek psikedelik.4

Gambar 2. Struktur kimiawi psilocybin

3.3. Mescaline

Mescalin yang berasal dari kaktus yaitu Pyote cactus yang diambil cairan menjadai

seperti permen yang di emut (hisap seperti permen ) kaktus ini berasal dari america selatan.

Mescaline atau 3,4,5-trimethoxyphenethylamine adalah alkaloid alami psychedelic dari kelas

phenethylamine, dikenal dengan pikiran-mengubah efek serupa dengan LSD dan psilocybin.

Hal ini terjadi secara alami dalam peyote kaktus (Lophophora williamsii), San Pedro kaktus

(Echinopsis pachanoi) dan obor Peru (Echinopsis peruviana), dan juga di sejumlah anggota

lain dari keluarga tanaman Cactaceae. Hal ini juga ditemukan dalam jumlah kecil di beberapa

anggota Fabaceae (kacang) keluarga, termasuk Acacia berlandieri.3,4

5

Page 6: Definisi Halusinogen Refrat 1 Ok

Gambar 3. Struktur kimiawi Mescaline

3.4. Mariyuana

Cannabis, juga dikenal sebagai ganja (dari Meksiko Spanyol mariyuana), dan dengan

berbagai nama lain, adalah persiapan dari tanaman Cannabis dimaksudkan untuk digunakan

sebagai obat psikoaktif dan sebagai obat. farmakologi, konstituen psikoaktif utama ganja

adalah tetrahydrocannabinol (THC), yang merupakan salah satu dari 483 senyawa yang

dikenal di pabrik, termasuk setidaknya 84 cannabinoids lain, seperti cannabidiol (CBD),

cannabinol (CBN) , tetrahydrocannabivarin (Thcv) dan cannabigerol (CBG).4

Ganja yang paling sering dikonsumsi untuk efek psikoaktif dan fisiologis yang dapat

mencakup suasana hati tinggi atau euforia, relaksasi, dan peningkatan nafsu makan.

Diinginkan efek samping kadang-kadang dapat mencakup penurunan memori jangka pendek,

mulut kering, gangguan keterampilan motorik, kemerahan mata, dan perasaan paranoid atau

kecemasan.3,5,6

Kontemporer menggunakan ganja sebagai obat rekreasi atau obat, dan sebagai bagian

dari ritual keagamaan atau spiritual,. Tercatat paling awal menggunakan tanggal dari

milenium ke-3 SM Sejak ganja awal abad 20 telah dikenakan pembatasan hukum dengan

kepemilikan, penggunaan, dan penjualan persiapan ganja mengandung cannabinoid

psikoaktif saat ini ilegal di sebagian besar negara di dunia, PBB mengatakan bahwa ganja

adalah obat terlarang yang paling banyak digunakan di dunia pada tahun 2004, Perserikatan

Bangsa-Bangsa. diperkirakan konsumsi global ganja menunjukkan bahwa sekitar 4% dari

populasi dunia orang dewasa (162 juta orang) menggunakan ganja setiap tahunnya, dan

sekitar 0,6% (22,5 juta) orang menggunakan ganja setiap hari.3

6

Page 7: Definisi Halusinogen Refrat 1 Ok

Gambar 4. Struktur kimiawi Mariyuana

4. Efek Klinik LSD, Psilocybin, Mescaline, Canabis

Menghasil kan efek somatik, persepsi dan fisik yang tumpah tindih satu dengan yang

lainnya. pusing, kelemahan, tremor mual dan paresiten merupakan gejala somatik yang

menojol. Penglihatah menjadi kabur gangguan perpektif ilusi atau "halusinasi" makin

berkurangnya diskriminasih, pendengaran dan perubahan kesadaran akan waktu merupakan

kelainan perpektif umum. gangguan ingatan, kesukaran berpikir, buruknya daya nilai dan

perubahan afek, merupakan efek psikis yang menojol. Secara fisiologi hallusinogen

menghasilkan hiperakatif sistem parasimpatis dan stimulasi susunan saraf pusat, di

manifestasikan oleh adanya dilatasi pupil, peningkatan denyut jantung, peningkatan tekanan

darah yang moderat teremor dan eforia.3-6

5. Jenis dan Waktu (Durasi)3,7

LSD(asam lisergat dietilamid) :Pada oral yang diminum bubuk atau tablet omset reaksi 30

sampai 60 menit setelah cerna durasi efek 12 sampai 24 jam

psilocybin : Pada pemakaian oral kemungkinan omset waktu sekitar 4 sampai 6jam setelah

di komsumsi

mescaline:pada pemakain oral yaitu di emut (hisap) dengan omset waktu 30 sampai 60

menit durasi efek 12 jam

Canabis (marijuana) :Pada pemakaian hisapan omset reaksi 4 sampai 3 menit durasi 12

sampai 24 jam.

7

Page 8: Definisi Halusinogen Refrat 1 Ok

6. Neurofarmakologi Halusinogen

Walaupun banyak sekali zat halusinogen yang bervariasi dalam efek farmakologisnya,

LSD (Lysergid Acid Diethylamid) dapat dianggap sebagai prototip umum halusinogen.Efek

farmakologis dasar dari LSD masih kontroversial, walaupun biasanya diterima bahwa efek

utama adalah pada sistem serotonergik.7,8

Kontroversi adalah tentang apakah LSD bekerja sebagai antagonis atau agonis; data

pada saat ini menunjukkan bahwa LSD bekerja sebagai agonis parsial di reseptor serotonin

pascasinaptik.

Sebagian besar halusinogen diabsorbsi setelah ingesti oral, walaupun beberapa jenis

halusinogen diingesti melalui inhalasi, dihisap seperti rokok, atau penyuntikan intravena.

Toleransi untuk LSD dan halusinogen lain berkembang dengan cepat dan hampir

lengkap setelah tiga hingga empat hari pemakaian kontinu. Toleransi juga pulih dengan cepat,

biasanya dalam empat sampai tujuh hari.9,10 Tidak ada ketergantungan fisik pada halusinogen,

dan tidak ada gejala putus halusinogen.

7. Gambaran Klinis

Onset kerja LSD terjadi dalam satu jam, memuncak dalam dua sampai empat jam, dan

berlangsung selama 8-12 jam.2 Efek simpatomimetik dari LSD adalah tremor, takikardia,

hipertensi, hipertermia, berkeringat, pandangan kabur, dan midriasis. Kematian dapat

disebabkan oleh pemakaian halusinogen.Penyebab kematian mungkin berhubungan dengan

patologi kardiovaskular dan serebrovaskular yang berhubungan dengan hipertensi atau

hipertermia.Suatu sindrom yang mirip dengan sindrom neuroleptik malignan telah dilaporkan

berhubungan dengan pemakaian LSD. Penyebab kematian juga berhubungan dengan cedera

fisik setelah suatu gangguan pertimbangan sebagai contoh, melanggar lalu lintas. Efek

psikologis biasanya ditoleransi dengan baik, tetapi, jika orang tidak mampu untuk mengingat

pengalaman atau tidak mampu menyadari bahwa pengalaman tersebut adalah disebabkan

oleh zat, mereka mungkin merasa ketakutan akan onset kegilaan.5

Pada pemakaian halusinogen , persepsi menjadi cerah dan kuat secara tidak biasanya. Warna

dan tekstur menjadi lebih kaya dartipada sebelumnya, kontur dipertajam, musik lebih

menonjol secara emosional, dan pembauan dan pengecapan meningkat. Sinestesia sering

terjadi, warna mungkin terdengar atau suara terlihat.8,9 Perubahan dalam citra tubuh dan

8

Page 9: Definisi Halusinogen Refrat 1 Ok

perubahan persepsi waktu dan ruang juga terjadi.Halusinasi biasanya adalah visual, sering

kali bentuk dan gambar geometrik, tetapi halusinasi dengar dan raba kadang-kadang

dialami.Emosi menjadi kuat secara tidak biasanya dan dapat berubah secara mendadak dan

sering. Sugestibilitas sangat meninggi, dan kepekaan atau pelepasan dari orang lain mungkin

terjadi. Ciri lain yangs sering tampak adalah kesadaran terhadap organ internal, pemulihan

daya ingat awal yang hilang, pelepasan material bawah sadar dalam bentuk simbolik, dan

regresi dan tampaknya menghidupkan kembali peristiwa masa lalu. Tetapi, beberapa pemakai

halusinogen berat mungkin mengalami kecemasan atau depresi kronis dan mungkin

mendapatkan manfaat dari pendekatan psikologis dan farmnakologis yang mengarah ke

masalah dasar.5,6

8. Intoksikasi dan Gangguan terkait penggunaan zat halusinogenik.

Intoksikasi halusinogen

Intoksikasi didefinisikan dalam DSM-IV-TR, yaitu ditandai dengan perubahan

persepsi dan perilaku maladaptive serta tanda fisiologis tertentu.Diagnosis banding untuk

intoksikasi halusinogen mencakup intoksikasi antikolinergik dan amfetamin serta keadaan

putus alcohol.Penanganan terpilih untuk intoksikasi halusinogen adalah berbicara kepada

pasien. Selama proses ini, pemandu dapat menenangkan pasien bahwa gejalanya terinduksi

obat, bahwa mereka tidak menjadi gila dan bahwa gejala akan segera mereda. Intoksikasi

halusinogen biasanya tidak memiliki gejala putus zat.5

Gangguan terkait penggunaan zat halusinogenik

Gangguan persepsi persisten halusinogen.

Penggunaan halusinogen dalam waktu yang lama dapat menyebabkan seseorang dapat

mengalami kilas balik gejala halusinogenik.Sindrom ini didiagnosis sebagai gangguan

persepsi persisten halusinogen.Kilas balik adalah rekurensi transien dan spontan

pengalaman terinduksi zat. Sebagian besar kilas balik merupakan episode distorsi visual,

halusini geometric, halusinasi bunyi, atau suara, persepsui gerakan pada lapang pandang

perifer yang salah, kilasan warna, rangkaian citra ebnda bergerak, afterimage dan halo

positif, makropsia, mikropsia, ekspansi waktu, gejala fisik atau emosi intens yang hidup

kembali. Episode biasanya berlangsung beberapa detik sampai beberapa menit tapi

terkadang bias lebih lama. Diagnosis banding kilas balik meliputi migren, kejang,

abnormalitas visual, dan gangguan stress pasca trauma. Hal yang dapat memicu kilas

9

Page 10: Definisi Halusinogen Refrat 1 Ok

balik antra lain: stress emosional, deprivasi sensorik, penggunaan zat psikoaktif seperti

mariyuana dan alkohol.5

Delirium pada intoksikasi halusinogen

Gangguan ini diperkirakan relatif jarang.Keadaan ini dimulai selama intoksikasi pada

orang yang mengingesti halusinogen murni. Tpi halusinogen sering kali dicampur dengan

zat lain, dan komponen lain atau interaksinya dengan halusinogen dapat menyebabkan

suatu delirium klinis.

Gangguan Psikotik Akibat Halusinogen

Efek yang merugikan yang paling sering dari LSD dan zat yang berhubungan adalah

khayalan buruk, yang menyerupai reaksi panic akut terhadap kanabis tetapi dapat lebih

parah. Khayalan buruk biasanya menghasilkan gejala psikotik sesungguhnya.Perjalanan

buruk jika efek segera dari halusinogen menghilang.Tetapi, perjalanan khayalan buruk

adalah bervariasi, dan kadang-kadang suati episode psikotik yang berlarut-larut sulit

dibedakan dari gangguan psikotik nonorganik.

Gangguan Mood akibat halusinogen.

Gejala gangguan mood yang menyertai penyalahgunaan halusinogen dapat

bervariasi.Penyalahgunaan mungkin mengalami gejala mirip manik berupa waham

kebesaran atau persaan dan ide mirip depresi atau gejala campuran.Seperti pada gejala

gangguan psikotik akibat halusinogen, gejala gangguan mood akibat halusinogen hamper

selalu menghilang jika obat telah dihilangkan daru tubuh pasien.

Gangguan kecemasan akibat halusinogen

Gangguan kecemasan aibat halusinogen juga bervariasi dalam pola gejalanya, tapi

hanya sedikit data yang tersedia tentang pola gejala tersebut. Secara anekdotal, dokter

ruang gawat darurat yang menangani pasien dengan gangguan terkait halusinogen sering

kali melaporkan gangguan panic dengan agoraphobia.

Gangguan berhubungan dengan halusinogen yang tidak ditentukan

10

Page 11: Definisi Halusinogen Refrat 1 Ok

Ketika seorang pasien dengan gangguan terkait halusinogen tidak memnuhi kriteria

diagnosis manapun untuk gangguan terkait dengan halusinogen yang standar, pasien

dapat diklasifikasikan menderita gangguan berhubungan dengan halusinigen yang tidak

ditentukan

9. Kriteria Diagnosis

Kriteria diagnosis menurut DSM-IV untuk intoksikasi halusinogen adalah sebagai

berikut :5

1. Penggunaan halusinogen belum lama

2. Perubahan psikologis atau perilaku maladaptif yang secara signifikan (misalnya,

ansietas, depresi yang nyata, ide paranoid, daya nilai terganggu, atau fungsi sosial

atau okupasional terganggu) yang timbul selama atau segera setelah penggunaan

halusinogen

3. Perubahan persepsi terjadi dalam keadaan kesadarang dan kewaspadaan penuh

(misalnya halusinasi, depersonalisasi, ilusi, derealissasi, sinestesia) yang timbul

selama atau segera setelah penggunaan halusinogen.

4. Dua atau lebih tanda berikut, timbul selama atau segera setelah penggunaan

halusinogen.

a. Dilatasi pupil

b. Takikardia

c. Berkeringat

d. Palpitasi

e. Pandangan kabur

f. Tremor

g. Inkoordinasi

5. Gejala tidak disebabkan kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh

gangguan mental lain.

Kriteria diagnosis untuk gangguan persepsi persisten halusinogen menurut DSM-IV

adalah sebagai berikut (flashback):6

1. Mengalami kembali, setelah menghentikan penggunaan halusinogen, satu atau lebih

gejala persepsi yang pernah dialami ketika terintoksikasi halusinogen

2. Gejala pada kriteria pertama menyebabkan penderitaan atau hendaya yang secara

klinis signifikan pada fungsi sosial, okupasional, atau area fungsi penting lain.

11

Page 12: Definisi Halusinogen Refrat 1 Ok

3. Gejala tidak disebabkan kondisi medis umum ( misalnya lesi anatomis dan infeksi

pada otak, epilepsi visual), dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental

lain atau halusinasi hipnopompik.

10. Pengobatan

10.1. Intoksikasi Halusinogen

Pengobatan terpilih untuk gejala psikiatrik akut yang berhubungan dengan intoksikasi

halusinogen adalah konseling suportif, menenangkan (talking down).11 Hal ini menghabiskan

waktu dan berpotensi membahayakan karena adanya labilitas pasien dengan waham terkait

halusinogen. Sesuai hal itu, maka penanganan halusinogen adalah dengan pemberian

diazepam oral 20 mg. Obat ini berfungsi menghilangkan pengalaman LSD dan pengalaman

panik yang terkait dengannya dalam waktu 20 menit dan dianggap superior dibandingkan

dengan “talking down” terhadap pasien untuk periode beberapa jam atau memberi obat

antipsikotik. Pemasaran dosis rendah LSD dan pendekatan yang lebih canggih terhadap

penanganan korban akibat pengguna zat itu sendiri secara gabungan menurunkan timbulnya

gangguan yang dahulu pernah lazim pada fasilitas penanganan psikiatri.2

10.2. Gangguan Persepsi Persisten

Penanganan gangguan persepsi persisten halusinogen bersifat paliatif. Langkah pertama

adalah identifikasi yang benar mengenai gangguan tersebut; tidak jarang pasien berkonsultasi

kepada beberapa spesialis sebelum diagnosis ditegakkan. Pendekatan farmakologis meliputi

benzodiazepin jangka panjang seperti diazepam (Klonopin) dan pada derajat lebih ringan

antikonvulsan seperti asam valproat (Depakene) dan karbamazepin (Tegretol). Saat ini tidak

ada obat yang sepenuhnya efektif menghilangkan gejala. Kondisi komorbid yang dikaitkan

dengan gangguan persepsi persisten halusinogen meliputi gangguan panik, depresi mayor dan

ketergantungan alkohol. Masing-masing kondisi ini membutuhkan pencegahan primer dan

intervensi dini.6

10.3. Psikosis Terindukasi Halusinogen

Penanganan Psikosis Terinduksi Halusinogen tidak berbeda dari penanganan konvensional

psikosis lain. Namun,sebagai tambahan obat antipsikotik, sejumlah agen dilaporkan efektif,

termasuk litium karbonat, karbamazepin, dan terapi elektrokonvulsif. Obat antidepresan,

benzodiazepin dan obat antikonvulsan masing-masing juga memainkan peran tersendiri

dalam terapi. Salah satu penanda gangguan ini adalah berlawanan dengan skizofrenia dengan

12

Page 13: Definisi Halusinogen Refrat 1 Ok

gejala negatif dan hubungan interpersonal yang buruk kerap ditemukan, pasien dengan

psikosis terinduksi halusinogen menunjukkan gejala positif halusinasi dan waham namun

masih memperthankan kemampuan berhubungan dengan psikiater.12 Terapi medis paling baik

diterapkan dalam konteks teapi siportif, edukasional, keluarga. Tujuan penanganan adalah

pengendalian gejala, perawatan rumah sakit yang minimal, pekerjaan harian, berkembang dan

bertahannya hubungan sosial, serta penatalaksanaan penyakit komorbid seperti

ketergantungan alkohol.6

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Halusinogen merupakan zat yang dapat menimbulkan efek halusinasi. Efek halusinasi

yang ditimbulkan bukan efek halusinasi sejati. Halusinasi sejati adalah jika penderita percaya

bahwa benda-benda tidak normal yang dilihat dan didengar adalah ada. Pada pengguna zat

adiktif ini mereka masih mengerti bahwa perasaan tidak normal yang timbul pada dirinya

adalah hal yang tidak nyata dan disebabkan oleh obat yang dikonsumsinya. Karena

kemampuan dari zat-zat golongan halusinogen dalam menirukan psikosis-psikosis yang

muncul secara alami sehingga golongan zat halusinogen disebut juga sebagai

psikotomimetik, sekalipun keadaan yang diinduksi oleh bahan-bahan ini tidak betul-betul

menyerupai skizofrenia. Halusinogen juga di kenal sebagai psikedelik, bertindak pada

susunan saraf pusat untuk membuat perubahan yang bermakna dan sering radikal pada

keadaan kesadaran pengguna; juga dapat mengacaukan perasaan kenyataan, waktu dan emosi

para pengguna.

Halusinogen ada 2 tipe, yaitu alami dan sintetik. Contoh halusinogen tipe alami

seperti psilocybin, mescarin, dan harmin, harmalin, dan ibogaine. Contoh halusinogen tipe

sintetik sepeti LSD.

13

Page 14: Definisi Halusinogen Refrat 1 Ok

Gejala yang ditimbulkan dari penyalahgunaan halusinogen adalah gejala berupa sensasi

pendengaran dan sensasi penglihatan. Kedua sensasi yang dirasakan juga dapat saling

bersilangan, artinya seperti ketika penderita sedang mendengarkan musik bisa menyebabkan

timbulnya warna-warni seiring irama musik. Bahaya terbesar dari pemakaian zat ini adalah

efek psikis dan gangguan penilaian, yang bisa menyebabkan kecelakaan atau pengambilan

keputusan yang salah. Sebagai contoh, seorang pemakai halusinogen bisa berfikir bahwa ia

dapat terbang, bahkan sampai melompat dari jendela untuk membuktikannya, sehingga

terjadilah cedera berat atau kematian.

Pengobatan terbaik untuk seseorang yang mengalami pengalaman yang sangat tidak

menyenangkan dibawah pengaruh halusinogen adalah terapi suportif seperti perlindungan,

pendampingan, dan penentraman. Pemberian terapi farmakologi juga dapat diberikan seperti

diazepam atau benzodiazepine, namun bukanlah terapi utama untuk penyalahgunaan zat

halusinogen.

DAFTAR PUSTAKA

1. WHO. Leksikon: istilah kesehatan jiwa dan psikiatrik. Edisi ke-2. Jakarta: EGC;

2008. H.77.

2. Kaplan HI and Sadock BJ. Synopsis of psychiatry volume 1. 9th Edition. USA:

Lippincott william & wilkins; 2003. Pg.656-7.

3. Katsung BG. Farmakologi dasar dan klinik. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2011. H. 505-

11.

4. Harold IK, Benjamin JS, Jack AG. Neurofarmakologi halusinogen: sinopsis psikiatri.

Edisi ketujuh. Jakarta: Binarupa Aksara. 1997. H. 643.

5. Semiun Y. Kesehatan mental 2. Yogyakarta: Kanisius; 2006. H.114-20.

6. Joewana S. Panduan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif. Edisi Ke-

2. Jakarta: EGC; 2003. H.142-9.

7. Cunningham N. Hallucinogenic plants of abuse. Emerg Med Australas 20(2):167–

174; 2008.

8. Korsten TR and Hollister LE. Farmakalogi dasar dan klinik : penyalahgunaan obat;

2002. H.341-350.

14

Page 15: Definisi Halusinogen Refrat 1 Ok

9. Tjay TH dan Rahardja K. Obat-obat penting: khasiat, penggunaan, dan efek-efek

sampingnya. Edisi ke-6. Jakarta: Gramedia; 2007. H.358.

10. Fantegrossi WE, Murnane KS, Reissig CJ. The behavioral pharmacology of

hallucinogens. Biochem Pharmacol 75(1):17-33; 2008.

11. Ingram IM, Timbury GC, Mowbray RM. Catatan kuliah psikiatri. Edisi ke-6. Jakarta:

EGC; 2007. H.80.

12. Halpern JH, Sherwood AR, Hudson JI, Yurgelun-Todd D, Pope HG Jr. Psychological

and cognitive effects of long-term peyote use among Native Americans. Biol

Psychiatry 58(8):624–631; 2005.

15