komunika edisi 2 2014

10
http://www.infopublik.org Tahun X Januari 2014 Sukses Pemilu 2014 Sukses Kita Bersama Dalam Pemilu 2014 ini rakyat harus berperan karena mereka juga pelaku demokrasi. Jangan sampai rakyat hanya diatasnamakan, tapi tak pernah ikut menentukan. Rakyat tidak hanya ikut mengawasi dan menjaga demokrasi, lebih dari itu juga harus mampu memahami secara benar hak berdemokrasi. Edisi 02 Nyoblos Lagi Pemilu 2014 9 April 2014 Teknologi Apartemen Dongkrak Produksi Udang Galah Pesona Tana Toraja Laporan Utama Halaman 3 Teknologi Tepat Guna Halaman 10 Cinta Indonesia Halaman 9 komunikatabloid Jadilah Pemilih yang Cerdas dan Kritis!

Upload: komunika-kominfo

Post on 06-Apr-2016

240 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Sukses Pemilu 2014 Sukses Kita Bersama

TRANSCRIPT

Page 1: Komunika edisi 2 2014

http://www.infopublik .org

Tahun X Januari 2014

Sukses Pemilu 2014Sukses Kita BersamaDalam Pemilu 2014 ini rakyat harus berperan karena mereka juga pelaku demokrasi. Jangan sampai rakyat hanya diatasnamakan, tapi tak pernah ikut menentukan. Rakyat tidak hanya ikut mengawasi dan menjaga demokrasi, lebih dari itu juga harus mampu memahami secara benar hak berdemokrasi.

Edisi 02

Nyoblos LagiP e m i l u 2 0 1 4

9 A p r i l 2 0 1 4

Teknologi Apartemen Dongkrak Produksi Udang Galah

Pesona Tana Toraja

L a p o r a n U t a m a H a l a m a n 3 T e k n o l o g i T e p a t G u n a H a l a m a n 1 0 C i n t a I n d o n e s i a H a l a m a n 9

kom

unik

atab

loid

Jadilah Pemilih yang Cerdas dan Kritis!

Page 2: Komunika edisi 2 2014

Beranda2

Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA

Pengarah : Tifatul Sembiring (Menteri Komunikasi dan Informatika),

Ahmad Mabruri Mei Akbari (Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika).

Penanggung jawab : Freddy H. Tulung (Direktur Jenderal Informasi dan

Komunikasi Publik).

Pemimpin Redaksi : Sadjan (Direktur Pengelolaan Media Publik).

Dewan Redaksi / Wakil Pemimpin Redaksi : Ismail Cawidu (Sekretaris Direktorat Jenderal

Informasi dan Komunikasi Publik), Tulus Subardjono (Direktur Komunikasi Publik),

Dedet Suryanandika (Direktur Pengolahan dan Penyediaan Informasi), Hendra Purnama (Direktur Kemitraan Komunikasi), Selamatta

Sembiring (Direktur Layanan Informasi Internasional).

Sekretaris Redaksi : Elvira Inda Sari N.K.

Redaktur Pelaksana : M. Taofiq rauf.

Penyunting / Editor / Redaktur : Mardianto Soemaryo, Hypolitus Layanan, Dikdik Sadaka,

M.Taufiq Hidayat.

Reporter / Pembuat Artikel : Ardi Timbul H. Saragih (Koordinator reporter), M. Azhar

Iskandar Zainal (Koordinator reporter), Dimas Aditya Nugraha, Suminto Yuliarso,

Agus Triyuwono, Lamini, Wawan Budiyanto, Ignatius Yoshua AH, Annisa Rizkina Rosa, Resti

Aminanda, Marhendi Wijaya.

Fotografer : Agus Setia Budiawan.

Desain Grafis / Artistik : Danang Firmansyah, Andrean Weby Finaka.

Koresponden Luar / Penulis Artikel : Purwadi (BKPI-LIPI), Surya Pratama (BPPT).

Sekretariat Keuangan: Mediari Yulian P, Matroji, Djatmadi.

Distribusi : H. Anim, Sri Rahayu, Kaswaningsih, Monang Hutabarat, Imron, Nixon Elyezer.

Tata Usaha : Mulyati, Inu Sudiati, Rien Andari, Lia Ulisari, Nur Arief Hidayat.

Alamat Redaksi : Jalan Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta 10110 Telp/Faks. (021) 3504620.

e-mail: [email protected]

Tabloid komunika. ISSN: 1979-3480.

FOTO COVER A N T A R A F O T O

Tahun X Januari 2014 Edisi 02

Pembaca Komunika dapat mengirimkan

materi suara publika melalui

e-mail ke : [email protected] atau

melalui surat dengan dialamatkan ke

Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi

Publik Kementerian Komunikasi dan

Informatika, Jl. Medan Merdeka Barat No. 9

Jakarta 10110

Suara Publika

Pasca pemerintahan Orde Baru, Indonesia telah menyelenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) tiga kali. Dan tahun 2014 mendatang

adalah penyelenggaraan yang ke empat. Berbeda dengan Pemilu pada era Orde Baru yang menerapkan sistem proporsional berimbang, sejak 1999 telah menggunakan sistem semi distrik.

s i s t e m i n i d i m a k s u d k a n u n t u k menambah kadar demokrasi dan sekaligus meningkatkan kedekatan emosional antara wakil rakyat dan konstituennya. Selangkah lebih progresif lagi, Indonesia pasca Orde Baru juga berani memilih presiden secara langsung setelah pasangan calon diajukan oleh partai politik, baik secara tunggal maupun koalisi. Bahkan dimungkinkan pula calon dari kalangan independen meniru negara-negara yang telah mempunyai pengalaman berdomokrasi cukup lama seperti AS dan negara-negara liberal lainnya.

Fo r m a t p o l i t i k k e p a r t a i a n y a n g sebelumnya lebih sederhana dengan hanya diikuti oleh 3 kontestan, menjadi lebih terbuka dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk membentuk partai politik.

Pemilu berubah menjadi multi partai. Bahkan lebih dari 40 partai telah menjadi kontenstan sebagaimana pernah terjadi pada Pemilu 1955 silam. Perubahan sistem itu menyebabkan dinamika politik kepartaian

di Indonesia semakin intensif dan ekstensif. Praktik politik praktis pun semakin semarak, dan elite politik kepartaian menjadi faktor diterminan dalam roda pemerintahan.

Harus diakui, dibandingkan pada era Orde Baru, Pemilu era reformasi dapat dikatakan lebih memiliki bobot demokrasi. Terutama pada Pemilu 1999, bukan saja tingkat partisipasinya yang tinggi, tetapi secara kualitatif jauh lebih domokratis ketimbang pemilu di era Orde Baru.

UU Pemilu kali ini harus diakui sudah cukup positif dalam upaya membangun format politik baru yang hanya meloloskan 12 peserta Pemilu. Ini akan positif untuk melakukan seleksi alamiah bagi Parpol peserta Pemilu, sehingga menuju format politik dwi partai yang lebih stabil.

Tidak ada kesan artifisial, pemaksaan, penggiringan, atau pengkondisian dari penguasa, semuanya lebih merupakan kehendak rakyat dalam menyalurkan aspirasi politiknya. Akan tetapi sejumlah persoalan terus menggelinding seiring dinamika politik yang lebih dikontrol oleh elite partai. Pemilu pada era reformasi yang diharapkan meningkatkan kualitas demokrasi, tetapi semakin cenderung menurun.

Fenomena pseudo demokrasi atau demokrasi semu dan artifisial pun kembali menggejala. Praktik politik uang, hubungan politik transaksional, politik dinasti, dan perilaku koruptif elite partai, adalah sederet persoalan dalam demokrasi yang tidak

substansial. Pemilu yang demokratis seyogyanya

merupakan pemilu yang mampu melahirkan pemimpin yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi bagi para pemimpin adalah bagaimana mereka mengelola kekuasaan dengan cara-cara yang beradab dengan dilandasi nilai dan etika yang sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat.

Rakyatpun harus berperan karena mereka juga pelaku demokrasi. Jangan sampai rakyat hanya diatasnamakan, tapi tak pernah ikut menentukan. Rakyat tidak hanya ikut mengawasi dan menjaga demokrasi, lebih dari itu juga harus mampu memahami secara benar hak berdemokrasi. Dan, siapapun harus menghormati itu.

Bagaimana perjalanan demokrasi kita dalam setiap Pemilu? Sudahkah rakyat tidak hanya menjadi pesakitan akibat pertarungan para elit? Pertarungan dalam pemilu (Legislatif maupun Presiden dan Wakilnya) adalah hal yang wajar dalam era demokrasi ini. Pertarungan adu visi dan misi untuk memimpin bangsa membawa nama partai, sah-sah saja. Namun ketika salah satu dari petarung-petarung ini dinyatakan sebagai pemenang, saat itu juga label partai yang berada di pundaknya harus dilepas. Tak ada lagi kepentingan partai atau golongan dalam menahkodai negeri ini. Hanya ada satu kepentingan, kesejahteraan rakyat! (tim redaksi)

Pemilu untuk Kesejahteraan Rakyat

Bangga Ikut Memilih

Pemilu 2014 ini adalah pemilu pertama bagi saya. Hal yang sudah saya tunggu-tunggu sejak lama. Ada perasaan bangga bisa jadi bagian yang dapat menentukan langkah bangsa ini untuk masa lima tahun ke depan. Tidak ada hal khusus yang saya persiapkan. Biar tidak blank saya sudah cari tahu dari internet bagaimana pelaksanaan pemilu itu. Termasuk mencari tahu jejak sejarah setiap partai politik peserta pemilu. Tapi untuk calon legislative, saya belum menentukan pilihan kepada siapa suara saya nanti akan diwakilkan. Menurut saya tidak bijak jika memilih golput, artinya kita cuek terhadap masa depan bangsa. saya percaya, meskipun seolah tak berarti tetapi satu suara sangat menentukan.

Diandra, 18 tahun, Bandung

Alasan Terpenting

Menurut saya hal yang paling penting bukanlah soal golput atau tidak tetapi alasan yang mendukung pilihan itu. Bisa saja golput jika memang setelah dipelajari dengan seksama, tidak ada caleg/parpol yang benar-benar mewakili pilihan hati nurani. Tetapi benar-benar harus didasari dengan pencarian yang seksama. Jikapun memutuskan memilih atau tidak golput, seharusnya jangan asal pilih.

Made, Denpasar

Antarafoto

BNN

Page 3: Komunika edisi 2 2014

3UtamaTahun X Januari 2014 Edisi 02

Kesalahan menilai program-program partai politik dan calon akan menimbulkan kesalahan dalam menentuan pilihan. Kesalahan menentukan pil ihan akan mengakibatkan terpilihnya orang-orang yang tidak tepat untuk mengemban tugas-tugas kenegaraan dan pemerintahan.

Kesadaran pemilih tentang perlunya mencermati secara cerdas program-program partai politik dan calon, menjadi kunci utama terpilihnya para wakil rakyat dan pemimpin pemerintahan yang benar-benar dapat menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa yang ada di masyarakat. Kesadaran inilah yang seharusnya terus dibangun oleh para pemilih dan masyarakat sehingga Pemilu sebagai instrumen pelaksanaan demokrasi benar-benar bermakna bagi perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara. (Elvira-

http://www.antara.net.id)

Kesadaran pemilih tentang perlunya mencermati

secara cerdas program-program partai politik

dan calon, menjadi kunci utama terpilihnya

para wakil rakyat dan pemimpin pemerintahan yang benar-benar dapat

menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa yang ada

di masyarakat.

V isi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau i m p i a n s e b u a h o rg a n i s a s i , p e r u s a h a a n , a t a u i n d i v i d u

yang ingin dicapai di masa depan. Visi merupakan hal yang sangat penting dan mendasar bagi sebuah partai politik maupun calon. Hal ini dikarenakan, visi mengandung nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan partai politik dan calon di masa depan. Visi merupakan pernyataan tujuan partai politik dan calon yang menjadi arahan bagaimana cita-cita dan tujuan partai politik serta calon tersebut di masa depan. Visi harus mengandung karakteristik seperti, menarik, realistis dan dapat dicapai, jelas, aspiratif dan responsif terhadap perubahan lingkungan, serta mudah dipahami.

Para Pemilih dan masyarakat dapat mengetahui visi partai politik dengan mencermati Anggaran Dasar dan Anggaran

Jadilah Pemilih yang Cerdas dan Kritis!Ketahui Visi, Misi, dan Program Peserta Pemilu

Rumah Tangga partai. Sedangkan visi calon dapat dicermati melalui kampanye maupun pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh calon.Tentu tidak semua partai politik dan calon dapat dicermati oleh para pemilih dan masyarakat, sehingga sangat penting bagi pemilih serta masyarakat untuk menentukan sejak awal partai politik dan calon mana yang akan diamati visinya. Hal ini bertujuan agar pengamatan pemilih dan masyarakat menjadi lebih fokus dan detail. Masyarakat juga dapat mendiskusikan visi partai politik dan calon tersebut dengan berbagai elemen masyarakat, sehingga memperluas pemahaman dan pengetahuan mengenai implikasi dari visi partai politik dan calon tersebut.

Misi merupakan lanjutan dari visi. Pada dasarnya, misi merupakan alasan mendasar eksistensi dari suatu organisasi. Misi biasanya sudah mengarahkan secara tegas partai politik dan calon menuju suatu

tujuan yang dapat dijabarkan ke dalam program-program. Penting kiranya para pemilih untuk melihat korelasi antara visi, misi, dan program. Hubungan visi, misi dan program tersebut menjadi titik fokus perhatian para pemilih dan masyarakat dalam melihat kapabilitas partai politik dan calon. Jika misi partai politik maupun calon tersebut tidak jelas, maka sudah dapat dipastikan program yang ditawarkan juga perlu dipertanyakan. Misi menempati posisi strategis, karena secara filosofis harus mampu menerjemahkan visi dan secara teknis harus mampu diimplemantasikan ke dalam program.

Program merupakan penerjemahan secara teknis dari visi dan misi, yang ditawarkan oleh partai politik dan calon kepada pemilih dan masyarakat. Biasanya par tai pol i t ik dan calon mengemas program tersebut sedemikian bagusnya, sehingga program-program mereka terlihat sempurna dan menjanjikan masa depan yang lebh baik kepada para pemilih dan masyarakat.

Oleh karena itu, para pemilih dan masyarakat harus cerdas dan cermat dalam menilai program yang ditawarkan oleh partai politik dan calon. Pemilih dan masyarakat harus dapat menilai, apakah program-program tersebut realistis, dihubungkan dengan kemampuan partai polit ik dan calon? Apakah program-program tersebut menyentuh persoalan-persoalan yang dihadapi para pemilih dan masyarakat? Apakah program-program tersebut betul-betul dirancang dengan suatu pemikiran yang komprehensif, serta berbagai pertanyaan lain yang spesifik dari para pemilih dan masyarakat.

Kecermatan dan kecerdasan pemilih dan masyarakat dalam menilai program-program tersebut merupakan sesuatu yang sangat penting dalam menentukan pilihan.

Dalam sistem Pemilu di Indonesia ada visi, misi dan program yang terkait dengan partai politik, dan ada pula visi, misi dan program yang terkait dengan calon. Dalam hal pemilihan Anggota DPR RI dan DPRD, visi-misi dan program partai sangat berkaitan erat dengan visi-misi dan program calon. Oleh karena itu, visi-misi dan program partai dan visi-misi dan program calon harus dicermati secara komprehensif. Adapun untuk pemilihan Anggota DPD RI, Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilukada, visi misi dan program calon menjadi fokus utama yang perlu dicermati.

Antarafoto

Page 4: Komunika edisi 2 2014

Utama4 Tahun X Januari 2014 Edisi 02

Sedangkan riwayat partai politik dapat berhubungan dengan sejarah pendirian, pengurusnya, dan rekam jejak di pemilu sebelumnya (apabila

bukan partai baru). Pengenalan riwayat hidup calon dan partai politik ini, juga merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh pemilih dan masyarakat. Melalui pengenalan riwayat hidup, para pemilih dan masyarakat setidak-tidaknya mempunyai gambaran dan informasi dasar mengenai calon, dan partai yang mengusungnya, sehingga ketika menentukan pilihannnya, para pemilih dapat menimbang baik-buruknya calon dan partai politik tersebut.

Menentukan pilihan terhadap calon dan partai tanpa informasi sama sekali, tentu sangat beresiko, karena sangat mungkin terpilih calon-calon dengan latar belakang riwayat hidup yang tidak sesuai dengan harapan. Sekali lagi, kecermatan dan kecerdasan pemilih dituntut untuk menilai riwayat hidup calon tersebut. Dalam beberapa kasus, seringkali para calon membuat riwayat hidupnya sedemikian lengkap dan bagus. Dalam hal inilah diperlukan kecermatan dan

Jadilah Pemilih yang Cerdas dan Kritis!Kenali Riwayat Hidup Calon dan Partai Politiknya

kecerdasan pemilih untuk menilai riwayat hidup tersebut, melalui berbagai cara yang dimungkinkan.

Setelah Menilai, Pastikan Pilihanmu Setelah para pemilih memiliki informasi yang cukup mengenai visi, misi dan program partai politik dan calon, serta memperoleh data mengenai riwayat hidup calon, para pemilih dapat saja mendiskusikan informasi dan data itu dengan elemen yang ada di masyarakat, sehingga informasi dan data itu dapat diperkaya dan menjadi dasar yang kuat bagi pemilih dalam menentukan pilihan.

Pemilu 2014 tinggal menghitung hari, sebelum menentukan pilihan untuk lima tahun ke depan sebaiknya pemilih mengenal dan mengetahui riwayat hidup calon dan partai politiknya. Pengenalan riwayat hidup calon tersebut dapat berhubungan dengan latar belakang pedidikan, pekerjaan, aktivitas dalam masyarakat, dan juga pribadi yang bersangkutan dalam kehidupan sehari-hari bersama-sama dengan masyarakat.

Dalam menentukan pilihan, pemilih harus rasional, apakah calon yang akan dipilih benar-benar menawarkan program yang sesuai dengan kebutuhan pemilih dan secara personal calon merupakan sosok yang betul-betul dapat dipercaya merealisasikan program tersebut. Komunikasi dengan calon merupakan faktor yang sangat menentukan pilihan.

Komunikasi tersebut dapat dibangun dengan berbagai media. Biasanya di masa kini, hampir semua calon menggunakan teknologi informasi dalam melakukan komunikasi dengan pemilih. Fasilitas ini

dapat dioptimalkan oleh pemilih untuk menjalin komunikasi dengan calon, berkaitan dengan visi, misi, program maupun hal-hal lainnya tentang calon.

Bagi pemilih, t idak mudah untuk menentukan pilihan, karena sangat banyak aspek yang harus dipertimbangkan, apalagi bila jumlah partai politik dan calon yang sangat banyak. Akan tetapi, bagaimanapun setiap pemilih harus menentukan pilihan, dan pilihan tersebut akan menentukan proses penyelenggaraan negara dan pemerintahan di masa depan. (Elvira/ http://www.antara.net.id)

Antarafoto

Page 5: Komunika edisi 2 2014

T a b l o i d T e m p e l

http://www.infopublik .org

15 PARTAIPeserta Pemilu Tahun 2014* Termasuk Partai Lokal Aceh

Ketua : Surya PalohSekjen : Patrice Rio CapellaBendahara : Frankie Turtan

Alamat Kantor DPP : Jl. RP. Soeroso No. 44, Gondangdia Lama, Jakarta 10350

Telp : 021‐ 3929801 Fax : 021‐ 31927288Sumber: Kep. Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia RI Nomor : M.HH-03.AH.11.01TAHUN 2013 Tanggal 6 Maret 2013 Tentang

Pengesahan Perubahan SusunanKepengurusan dan Anggaran Dasar/Anggaran

Rumah Tangga Dewan Pimpinan PusatPartai NasDem

1. PARTAI NASDEM

6. PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA

(GERINDRA)

11. PARTAI DAMAI ACEH (PDA)

2. PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (PKB)

7. PARTAI DEMOKRAT

12. PARTAI NASIONAL ACEH (PNA)

3. PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

8. PARTAI AMANAT NASIONAL (PAN)

13. PARTAI ACEH (PA)

4. PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN

(PDIP)

9. PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP)

14. PARTAI BULAN BINTANG (PBB)

5. PARTAI GOLONGAN KARYA (GOLKAR)

10. PARTAI HATI NURANI RAKYAT

(HANURA)

15. PARTAI KEADILAN DAN

PERSATUAN INDONESIA (PKPI)

Ketua : Prof. Dr. Ir. Suhardi, M.Sc.Sekjen : H. Ahmad Muzani, S. Sos

Bendahara : Thomas A. Muliatna Djiwandono, MAAlamat Kantor DPP : Jalan Harsono RM No. 54Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12550

Telp : 021- 7892377 021- 7801396 Fax : 021- 7819712Sumber: Kep. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : M.HH-13.AH.11.01 TAHUN 2012 Tanggal 23 Juli 2012 Tentang Pengesahan Perubahan Anggaran

Dasar/Anggaran Rumah Tangga, dan Susunan Kepengurusan Partai Gerakan

Indonesia Raya

Ketua : Tgk.Muhibbussabri.A.WahabSekjen : Khaidir Rizal Jamal, S.Pd.

Bendahara : M.Tahir.S.SosAlamat Kantor DPP : Jln.Tgk. Imum Lhueng Bata

No.36 Banda AcehSumber: Keputusan Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Hukum dan HakAsasi Manusia Aceh Nomor : W1-264.AH.11.01

TAHUN 2012 Tanggal 9 Juli 2012 Tentang Pengesahan Pendaftaran Sebagai Badan Hukum

Partai Damai Aceh

Ketua : H. A. Muhaimin IskandarSekjen : H. Imam Nahrawi

Bendahara : H. Bachrudin NasoriAlamat Kantor DPP : Jl. Raden Saleh No. 9,

Jakarta Pusat 10430 Telp : 021- 3145328Fax : 021- 3145329 Email : [email protected]

Website : www.dpp.pkb.or.idSumber: Kep. Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia RI Nomor : M.HH-25.AH.11.01 TAHUN 2012 Tanggal 7 September 2012 Tentang

Pengesahan Perubahan Susunan Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa

Periode 2008-2014

Ketua : Dr. Susilo Bambang YudhoyonoSekjen : Edhie Baskoro Yudhoyono, M. Sc

Bendahara : Handoyo MulyadiAlamat Kantor DPP : Jl. Kramat Raya No. 146,

Jakarta Pusat Jakarta 10450Telp : 021- 31907999 Fax : 021- 31908999

Sumber: Kep. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : M.HH-07.AH.11.01

TAHUN 2013 Tanggal 18 April 2013 Tentang Pengesahan Perubahan Susunan

Kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat

Ketua : Irwansyah (Tgk Muchsalmina)Sekjen : Muharram Idris

Bendahara : Lukman AgeAlamat Kantor DPP : Jl. T. Iskandar No. 174Lam Glumpang, Ulee Kareng Banda Aceh

Telp : (0651) 28282Sumber: Keputusan Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Aceh Nomor : W1-263.AH.11.01 TAHUN 2012 Tanggal 9

Juli 2012 Tentang Pengesahan Pendaftaran Sebagai Badan Hukum Partai Nasionali Aceh

Ketua : Muhammad Anis MattaSekjen : Muhamad Taufik Ridlo

Bendahara : Mahfudz AbdurrahmanAlamat Kantor DPP : Jl. TB. Simatupang Nomor 82, Pasar Minggu, Jakarta 21520 Telp : 021- 78842116Fax : 021- 78846456 E-mail : [email protected]

Sumber: Kep. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : M.HH-13.AH.11.01 TAHUN

2011 Tanggal 19 September 2011 Tentang Pengesahan Perubahan Susunan Dewan

Pengurus Pusat, Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga Partai Keadilan Sejahtera

Ketua : M. Hatta RajasaSekjen : Taufik Kurniawan

Bendahara : Jon ErizalAlamat Kantor DPP : Jl. Warung Buncit Raya No. 17

Jakarta Selatan Telp : 021- 7975588 Fax : 021- 7975632

Sumber: Kep. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : M.HH- 04.AH.11.01 TAHUN 2010 Tanggal 6 April 2010 Tentang PengesahanPerubahan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat

Partai Amanat Nasional Periode 2010-2015

Ketua : Muzakir ManafSekjen : Mukhlis Basyah

Bendahara : Hasanuddin SabonAlamat Kantor DPP : Jl. Soekarno Hatta Nomor

5,6,7 Simpang Dodik Emperum Jaya Baru, Banda Aceh Telp : 0651 - 40750 Email : dpa_partaiaceh@

yahoo.com Website : www.partaiaceh.comSumber: Kep. Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia RI Kanwil Aceh Nomor : W1- 113.AH.11.01 TAHUN 2013 Tanggal 26 Maret 2013 Tentang

Pengesahan Anggaran Dasar dan Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh

Periode 2013-2018

Ketua : Megawati SoekarnoputriSekjen : Tjahjo Kumolo

Bendahara : Olly DondokambeyAlamat Kantor DPP : Jl. Lenteng Agung No. 99

Jakarta Selatan 12610 Telp : 021- 7806028,021- 7806032 Fax : 021- 7814472

Sumber: Kep. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : M.HH-13.AH.11.01

TAHUN 2010 Tanggal 29 September 2010 Tentang Pengesahan Perubahan Anggaran

Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai

Demokrasi Indonesia Perjuangan

Ketua: Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si.Sekjen : Ir. H. M. Romahurmuziy, MTBendahara : Drs. H. Mahmud Yunus

Alamat Kantor DPP : Jalan Diponegoro No. 60,Jakarta 10310 Telp : 021- 31926164, 021- 31936338

Fax : 021- 3142558Sumber: Kep. Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia RI Nomor : M.HH-20.AH.11.01 TAHUN 2012 Tanggal 4 September 2012 Tentang

Pengesahan Perubahan Susunan Personalia Dewan Pimpinan PusatPartai Persatuan

Pembangunan Masa Bakti 2011-2015

Ketua : Dr. H. MS. Kaban, SE, M.SiSekjen : B.M. Wibowo, SE, MM

Bendahara : Sarinandhe Djibran, SHAlamat Kantor DPP : Jl. Raya Pasar Minggu KM. 18

No. 1B, Jakarta Selatan Telp : 021- 79180734Fax : 021- 79180765

Sumber: Kep. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : M.HH- 30.AH.11.01 TAHUN

2012 Tanggal 12 November 2012 Tentang Pengesahan Perubahan Susunan Kepengurusan

Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan BintangPeriode 1431-1436 H/2010-2015 M

Ketua : H. Aburizal BakrieSekjen : Idrus Marham

Bendahara : Drs. Setya NovantoAlamat Kantor DPP : Jl. Anggrek Nelly Murni,Jakarta 11480 Telp : 021- 5302222 Fax : 021- 5303380 Website : www.partai-golkar.or.id

Sumber: Kep. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : M.HH-06.AH.11.01 TAHUN

2010 Tanggal 27 April 2010 Tentang Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga, Serta Komposisi dan PersonaliaDewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya

Masa Bakti 2009-2015

Ketua : H. WirantoSekjen : Dossy Iskandar PrasetyoBendahara : Bambang Sudjagad

Alamat Kantor DPP : Jalan Imam Bonjol No. 4, Menteng, Jakarta Pusat, 100330

Telp : 021- 3100169 Fax : 021- 3100174Sumber: Kep. Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia RI Nomor : M.HH- 07.AH.11.01 TAHUN 2010 Tanggal 11 Mei 2010 Tentang PengesahanPerubahan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah

Tangga, dan SusunanPengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Hati Nurani Rakyat Periode 2010-2015

Ketua : Letjen TNI (Purn) Dr. (Hc) H. Sutiyoso , SHSekjen : Drs. H. Lukman F. Mokoginta, M.Si

Bendahara : Linda SetiawatiAlamat Kantor DPP : Jl. Pangeran Antasari Nomor

66, Cipete Utara, Jakarta 12150 Telp : 021-7246174, Fax : 021-7253952, Email : [email protected], Website : www.pkp-garuda.or.id Sumber : Kep. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor :M.HH-12.AH.11.01 TAHUN 2010 Tanggal

27 Agustus 2010 Tentang Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Susunan Personalia Dewan Pimpinan Nasional Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Masa

Bakti 2010-2015.

Sumber: Website KPU Pusat

http://www.infopublik .org

Tahun X Januari 2014 Edisi 02

Diterbitkan oleh :DITJEN INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIKKEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

6

http://www.facebook.com/komunikatabloid e-paper http://infopublik.org/index.php?page=product&id=1

7

Page 6: Komunika edisi 2 2014

STOP Eksploitasi Anak pada Kegiatan Politik

5

Tarik di sini

8

Catatan Komnas PA, pelibatan anak-anak dalam kegiatan politik pada pemilu 2004 telah menelan korban sebanyak enam orang dan empat orang anak meninggal pada pemilu 2009. Hal ini disampaikan oleh Ketua Komnas PA Aris Merdeka Sirait saat melakukan kesepakatan antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) untuk mencegah eksploitasi anak pada kegiatan politik ,awal tahun lalu.

Ketua KPU Pusat Husni Kamil Manik didampingi komisioner KPU Juri Ardiantoro dan Hadar Nafis Gumay dihadapan Ketua Komnas PA Aris Merdeka Sirait, Sekjen Komnas PA Samsul Ridwan dan Ketua Dewan

eksploitasi anak pada kegiatan kampanye pemilu 2009. Mulai dari iming-iming uang, kaos atribut, konsumsi, dan ikut konvoi kendaraan bermotor. “Menurut saya ini bukan pendidikan politik tetapi eksploitasi anak,” tegasnya.

Seto Mulyadi, pecinta anak yang akrab dipanggil dengan Kak Seto mengatakan anak-anak memang membutuhkan pendidikan politik tetapi harus lewat dunia mereka bukan dunia orang dewasa.

“Pendidikan politik untuk anak bisa kita lakukan dengan dongeng, ny a ny i d a n g a m b a r. J a n g a n mereka dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang menggambarkan kekerasan,” ujarnya. Menurut Kak

Pembina Seto Mulyadi mengatakan akan mendorong konsensus bersama dengan partai politik untuk tidak melibatkan anak pada kegiatan politik

Husni berharap kerja sama KPU dengan Komnas PA dapat dikembangk an dalam bentuk pembuatan modul dan melaksanakan pendidikan politik untuk anak. Dia juga meminta masukan-masukan dari Komnas PA terkait dengan rencana pengaturan kampanye partai politik di media massa.

Aris menegaskan perlindungan anak dalam kegiatan politik sudah tegas diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Pasal 15 (a) menyebutkan bahwa setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari penyalahgunaan dalam kegiatan politik. Pasal 87 dengan tegas menyatakan setiap orang yang secara melawan hukum merekrut atau memperalat anak untuk penyalahgunaan dalam kegiatan politik dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun dan/atau denda seratus juta rupiah.

Aris membeberkan bentuk-bentuk

Seto pelibatan anak pada kegiatan politik orang dewasa justru akan kontraproduktif dengan keinginan kita untuk memberikan pendidikan politik kepada mereka. “Pas di lokasi kampanye ada yang jatuh, mereka terinjak-injak akhirnya mereka benci dengan politik,” ujarnya.

Husni mengakui KPU punya kewenangan terbatas dalam mengatur pelaksanaan kampanye. Yang paling mungkin, kata Husni, mendorong konsensus dengan parpol untuk mencegah penggunaan anak pada kegiatan kampanye. (Vira/sumber: Suara KPU)

Tahun 2009 lalu di Sulawesi Barat, hingar bingar pesta kampanye partai politik sejenak berubah

menjadi riuh tangisan dan pekik kesakitan. Panggung yang digunakan sebagai pusat acara saat itu

mendadak roboh dan menimpa simpatisan peserta kampanye yang mengelilingi panggung. Diantara korbannya, empat orang anak meninggal dunia.

Pendidikan politik untuk anak bisa kita lakukan

dengan dongeng, nyanyi dan gambar. Jangan

mereka dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan

yang menggambarkan kekerasan

K o m i s i P e m i l i h a n U m u m (KPU) bertekad meningkatkan akses penyandang cacat atau disabilitas dalam setiap tahapan penyelenggaraan pemilu.

Menurut Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah, dalam tahap penyusunan regulasi, penyandang disabilitas sudah dilibatkan untuk memberikan

masukan terhadap berbagai rancangan peraturan yang KPU susun, terutama peraturan yang di dalamnya berkaitan dengan hak-hak mereka.

Masukan dari para penyandang disabilitas diperlukan agar KPU m e m a h a m i k e b u t u h a n d a n menyiapk an kebi jak an dalam meningkatkan akses mereka pada setiap tahapan pemilu.

“Setiap jenis disabilitas tentu membutuhkan respons yang berbeda. Kita membutuhkan masukan yang menyeluruh sehingga partisipasi mereka dapat diakomodir secara maksimal dalam setiap tahapan penyelenggaraan pemilu,” ujar Ferry.

Data Jenis DisabilitasDalam pemutakhiran data pemilih,

lanjut Ferry, panitia pemutakhiran data pemilih (pantarlih) harus memberik an perhatian ser ius terhadap penyandang disabilitas. Daftar pemilih yang akan disusun juga harus memuat jenis disabilitas warga Negara yang memiliki hak pilih, selain nama, jenis kelamin, tempat/tanggal lahir, alamat, nomor induk kependudukan, nomor kartu keluarga dan status kawin. Hal ini untuk memudahkan penyelenggara menyediakan alat bantu sesuai kebutuhan mereka di setiap Tempat

Pemungutan Suara (TPS). Begitu juga saat panitia pemungutan suara (PPS) mengumumkan daftar pemilih tetap (DPT) harus di tempat yang mudah dijangkau oleh penyandang disabilitas. Sehingga mereka dapat memastikan apakah dirinya sudah terdaftar sebagai pemilih atau belum.

Sesuaikan SosialisasiUntuk sosialisasi pemilu, KPU

juga akan memperhatikan jenis disabilitas pemilih. Misalnya untuk mereka yang tunanetra akan lebih efektif menggunakan radio sebagai media sosialisasi. Sementara bagi penyandang tunarungu (gangguan pendengaran/bicara) akan lebih efektif sosialisasi dilakukan melalui media visual.

U n t u k p e m u n g u t a n s u a r a , K e l o m p o k P e n y e l e n g g a r a Pemungutan Suara (KPPS) diminta mendesain Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dapat diakses pemilih sesuai jenis disabilitasnya. Untuk pemilih yang tunanetra misalnya wajib disediakan kertas suara yang menggunakan huruf braile, sementara tunadaksa akan diberikan kemudahan akses ke bilik suara dan memasukkan surat suara ke dalam kotak suara.

Dapat DibantuPasal 157 ayat 1 menyebutkan

pemilih tunanetra, tunadaksa, dan yang mempunyai halangan fisik lain pada saat memberikan suaranya di TPS dapat dibantu oleh orang lain atas permintaan pemilih. Kemudian ayat 2 menyebutkan orang lain yang membantu pemilih penyandang disabilitas dalam memberikan suara itu, wajib merahasiakan pilihan

pemilih. “Kami berharap nantinya tidak ada lagi keluhan dari penyandang disabilitas bahwa akses kursi roda sulit ke TPS, kotak suara terlalu tinggi atau template di TPS kurang. Para petugas di KPPS juga akan dilatih untuk dapat menjadi pendamping yang baik bagi para penyandang disabilitas yang membutuhkan pendampingan,” ujar Ferry.

UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum, seperti dalam pasal 157 disebutkan pemilih tunanetra, tunadaksa, dan yang mempunyai halangan fisik lain pada saat memberikan suaranya di TPS dapat dibantu oleh orang lain atas permintaan pemilih. Kerahasiaan p i l i h a n p e m i l i h p e ny a n d a n g disabilitas juga dijamin dalam UU tersebut.

“Penyandang keterbatasan itu mempunyai hak yang sama dengan warga negara lainnya dalam pemilu, untuk itu mari kita dorong peningkatan partisipasi hak politik penyandang disabilitas, dengan mewujudkan penyelenggaraan pemilu yang aksesibel dan standarisasi layanan bagi penyandang disabilitas dalam pemilu,” ungkap Program Manager The General Election Network for Disability Access(AGENDA), Heppy Sebayang. Heppy menambahkan bahwa berdasarkan data World Health Organization ( WHO), 15 persen populasi penduduk dunia itu penyandang disabilitas. Untuk itu, pembuatan kebijakkan mengenai disabilitas, juga harus melibatkan penyandang disabilitas, sehingga tidak terjadi lagi diskriminasi dan untuk menjamin hak-hak penyandang disabilitas. (Vira/sumber: Suara KPU)

Perluas Akses Penyandang Keterbatasan dalam Pemilu

Penyandang keterbatasan mempunyai hak yang sama dengan warga negara lainnya dalam pemilu, untuk itu pemerintah mendorong peningkatan partisipasi

hak politik penyandang disabilitas, dengan mewujudkan penyelenggaraan pemilu yang mudah diakses dan melayani penyandang disabilitas. Partisipasi

mereka akan memengaruhi tingkat partisipasi pemilih secara nasional.

Antarafoto

Antarafoto

Page 7: Komunika edisi 2 2014

9Cinta IndonesiaTahun X Januari 2014 Edisi 02

masyarakat Toraja, biasanya sebagai hewan kurban saat upacara kematian. Menurut kepercayaan, arwah kerbau menjadi sarana transportasi bagi arwah yang meninggal untuk menuju puya, yaitu tempat peristirahatan yang terletak di selatan tempat tinggal manusia.Harganya pun tidaklah murah, untuk kerbau harganya tergantung jenisnya, berkisar antara lima hingga seratus juta rupiah. Tedong Bonga Saleko, Kerbau belang putih-hitam di sekujur tubuhnya adalah yang paling mahal harganya, mencapai seratus juta rupiah. Sementara untuk seekor babi harganya bisa mencapai 1,5 juta rupiah per ekor.

Ragam Budaya dan Konservasi Adat

Dataran Tinggi Tana Toraja menyuguhkan beragam objek wisata dan pesona keindahan alam yang mampu memanjakan mata wisatawan melalui pemandangan tebing batu granit, perkebunan kopi yang subur, serta lembah teraser ing yang menghijau. Masyarakat Toraja juga masih mempertahankan kepercayaan dan tradisi dalam siklus kehidupan dan kematian di bumi, dimana k e h i d u p a n d i p i s a h k a n d a r i kematian. Kekuatan tanah juga harus dijaga melalui ritual saat musim tanam untuk merayakan mereka yang masih hidup dan yang telah mati. Upacara kehidupan biasanya digelar saat musim tanam pada bulan Oktober, sementara upacara kematian berlangsung setelah musim panen selesai, yaitu

antara bulan Juli dan September. U p a c a ra p e n g u b u ra n t i d a k segera dilakukan, tetapi dapat ditunda hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun lamanya tergantung ketersediaan dana. Komplek pemakamannya pun terbuka, mayat disimpan di ruang terbuka, di tengah bebatuan yang curam dan pada waktu tertentu pakaian yang dikenakan mayat diganti melalui upacara adat Ma’nene. Ini dapat ditemukan di pemakaman Lemo yang juga sering disebut sebagai rumah para arwah. Makam goa khas Tana Toraja di Londa yang terletak di bukit dengan bebatuan curam dimana peti-peti mayat diatur sesuai garis keturunan keluarga. Inilah keunikan ritual masyarakat Toraja yang sangat menghormati para leluhur dan memelihara adat budayanya.

Tongkonan atau rumah adat khas Tana Toraja dapat dijumpai di Buntu Kalando, Pallawa dan di perkampungan unik Ke’te Kesu. Tongkonan Buntu Kalando m e r u p a k a n i s t a n a p u s a t pemerintahan Kerajaan Sangalla’ sekaligus tempat peristirahatan Puang (Raja) Sangalla’. Tongkonan yang bergelar tandotanananlangi' lantangnaKaerotongkonanlayuk, saat ini telah menjadi museum prasejarah dan peninggalan Kerajaan Sangalla’. Tongkonan Pallawa adalah salah satu rumah adat yang terletak diantara pohon-pohon bambu di puncak bukit dan didekorasi dengan sejumlah tanduk kerbau yang tertancap di bagian depan rumah adat. Perkampungan

Pesona Tana Toraja

Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu kabupaten yang beribukota di Makale dan secara geografis terletak di bagian utara Provinsi Sulawesi Selatan. Secara administratif terdiri dari 19 kecamatan, 112 lembang, dan 47 kelurahan, dengan luas wilayah tercatat 2.054,30 km2. Kondisi topografi Kabupaten Tana Toraja berupa dataran tinggi yang dikelilingi oleh pegunungan, sehingga termasuk daerah yang beriklim tropis basah dengan temperatur suhu rata-rata berkisar antara 15 sampai dengan 28 derajat Celcius dan curah hujan rata-rata 1500 milimeter per tahun sampai dengan lebih dari 3500 milimeter per tahun. Sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani dengan sayur-sayuran, kopi, cengkeh, cokelat, dan vanili sebagai komoditi andalan Tana Toraja.

Ke’te Kesu menyajikan objek wisata unik berupa Tongkonan, lumbung padi, dan bangunan megalith. Situs pekuburan tebing dengan kuburan bergantung dapat di jumpai sekitar 100 meter di belakang perkampungan. Keahlian seni ukir yang dimiliki oleh penduduknya menjadikan perkampungan ini sebagai pusat berbelanja souvenir. Batu Menhir dapat dijumpai di kawasan Batu Tumonga dan Rante Karassik. Sejumlah 56 menhir dengan ketinggian dua hingga tiga meter terletak dalam satu lingkaran dengan empat pohon di bagian tengah, dari sinilah keindahan Rantepao dan lembih sekitarnya jelas terlihat.

Berkunjung ke tanah kerajaan surga, belum lengkap rasanya bila tidak mencicipi ragam kuliner Tana Toraja, diantaranya pakpiong ayam; sayur daun ubi tumbuk; sate keong; puding labu dan Kopi Toraja yang mendunia. Pakpiong merupakan salah satu kuliner tradisional Toraja yang terdiri atas campuran daging ayam, babi, kerbau atau daging ikan mas dengan sayur utan bulunangko atau sayur buah nangka muda dan bumbu rempah alami, yang kemudian dimasukkan ke dalam tabung bambu muda ya n g d i t u t u p re m a s a n d a n pisang untuk selanjutnya dibakar melintang di atas perapian kayu. Bagi para pecinta kopi, Kopi Toraja merupakan kopi jenis arabika bercita rasa kuat yang telah mendunia dan menjadi minuman yang paling dicari oleh setiap wisatawan yang berkunjung ke Toraja.

Awal mulanya, Tana Toraja terkenal dengan nama Tondok Lepongan Bulan Tana Matari’ Allo, yang

artinya, negeri dengan bentuk pemerintahan dan kemasyarakatan yang merupakan suatu kesatuan y a n g u t u h - b u l a t b a g a i k a n bulan dan matahari. Kemudian, nama Tana Toraja baru dikenal semenjak abad ke-17, yaitu saat terciptanya hubungan dengan tetangga di derah Bugis, seperti Bone, Sidenreng, dan Luwu. Arti kata Toraja berasal dari Bahasa Bugis, yaitu To yang berarti orang dan Riaja yang berarti dari Utara, sehingga Toraja berarti orang dari Utara. Namun, menurut pendapat dari Luwu, To-Riaja berarti orang dari Barat, yang pada awal abad ke-19 penjajah mulai memasuki daerah pedalaman Sulawesi Selatan.

Ter lepas dar i perbedaan pendapat mengenai asal mula dan ar t i Toraja , Tana Toraja dikenal sebagai ikon budaya dan

pariwisata di Provinsi Sulawesi Selatan, sehingga menjadi salah satu daya tarik industri pariwisata Indonesia. Potensi keragaman dan keunikan budaya yang dimiliki berpotensi bagi pengembangan berbagai kegiatan produksi dan ekonomi daerah.Perkenonomian di Tana Toraja digerakkan oleh enam pasar tradisional dengan sistem perputaran setiap enam hari (sesuai hasil perhitungan leluhur masyarakat Toraja), yaitu Pasar Makale; Pasar Rantepao; Pasar Ge'tengan; Pasar Sangalla'; Pasar Rembon; Pasar Salubarani dan Pasar Kembang. Pasar Bolu merupakan salah satu pasar tradisional yang terkenal dengan Kerbau dan Babi sebagai komoditi utamanya, yang dapat menghasilkan transaksi senilai milyaran rupiah terutama saat musim pesta adat. Pasar ini terletak di Lembang (Desa) Kolla, Kecamatan Tondun di lahan seluas sekitar 2,5 hektar.

Kerbau dan Babi digunakan dalam beragam acara adat bagi

Wikipedia

Page 8: Komunika edisi 2 2014

Teknlologi Tepat Guna10 Tahun X Januari 2014 Edisi 02

tiga ekor udang,” tuturnya. Bobot tersebut bisa dicapai setelah udang pascalarva dalam waktu enam bulan.

Bapak dua putera ini menandaskan bahwa satu hal yang perlu dicermati adalah penggunaan teknologi apartemen udang galah mampu mendongkrak jumlah produksi secara signifikan. Produksi dengan sistem konvensional hanya berkisar 1-2 ton/Ha, sedangkan dengan teknologi tersebut mampu mencapai 7 ton/Ha.

Fauzan memaparkan, hasil penelitian tim di Pusat Penelitian Limnologi menunjukkan satu hektar tebaran udang galah menggunakan teknologi “apartemen” mampu menghasilkan 7 ton udang yang sebelumnya hanya 2 ton. “Ini berarti panenan meningkat lebih kurang 3,5 kali lipat,” pungkasnya.

Bagi para peternak yang tertarik dengan teknologi ini, tidak ada salahnya menerapkannya pada budidaya peternakan udang galahnya. (Purwadi/Humas BKPI-LIPI)

tinggi biliknya masing-masing 20 cm (sesuai dengan ukuran udang yang akan dipanen).

Menurutnya, pembuatan tempat berlindung dari bilah bambu tersebut membuat udang hidup lebih nyaman. Produksi udang galah konsumsi tentu saja dapat meningkat secara signifikan dan tentu akan memberi keuntungan lebih bagi para pembudidayanya.

Banyak ManfaatTak hanya meningkatkan hasil panen,

lulusan Kagoshima University Jepang tersebut menuturkan bahwa “apartemen” bagi udang ini pun mempunyai banyak manfaat, yakni mampu meningkatkan kepadatan tebar udang galah yang dipelihara. Selain itu, meminimalkan kanibalisme karena frekuensi pertemuan antar udang berkurang. “Aman sebagai tempat udang berganti kulit,” imbuhnya.

Proses pemeriksaan udang dan pemberian pakan bisa efisien dan efektif. “Apartemen” tersebut juga mempermudah mengetahui ukuran udang yang dipelihara. Dan yang menarik, rangkaian bilah bambu tersebut tidak mengganggu arus air dalam kolam sehingga kandungan oksigen air tetap baik.

Desain kerangka “apartemen” bagi udang ini juga mencegah pencurian dengan jala atau alat tangkap sejenis lainnya. Selain itu, udang-udang yang hidup di atas bambu secara otomatis terhindar dari lumpur yang

Hambatan utama budidaya udang galah adalah jenis hewan ini tergolong mempunyai sifat teritorial dan kanibal. Kebanyakan

udang tersebut hidup di kolom air bagian bawah. Luas kolam budidaya yang terbatas menyebabkan sesama udang bersaing keras memperebutkan wilayah teritorialnya.

“Pemenang tentu udang yang lebih kuat dan besar, sementara yang lemah akan mati akibat kanibalisme,” kata Dr. Ir. Fauzan A. M. Sc., Peneliti Pusat Penelitian Limnologi LIPI yang merupakan ahli fisiologi budidaya perairan.

Ia mengungkapkan, persoalan itulah yang menjadi faktor utama penyebab kematian udang galah menjadi tinggi. Alhasil, produktivitas budidaya pun tidak pernah naik. Dari latar belakang inilah, peneliti yang meneliti udang galah sejak 1989 itu mencari jalan keluar dengan menciptakan teknologi “apartemen” udang galah.

Dijelaskannya, “apartemen” udang galah adalah bangunan dari bahan bambu yang dibelah dan dianyam/dirakit menyerupai kerangka bilik/kamar seperti sebuah apartemen dan ditempatkan di dalam air kolam tempat budidaya udang tersebut.

Dia melanjutkan, ukuran satu unit apartemen bisa bervariasi sesuai keinginan. Biasanya 1 x 1 x 1 m, disesuaikan dengan kedalaman air kolam dan kemudahan untuk pemasangan. Ukuran panjang, lebar dan

Udang galah atau yang bernama latin Macrobrachium rosenbergii merupakan komoditas perikanan air tawar bernilai tinggi. Wajar saja, bila udang jenis ini menjadi salah satu primadona ekspor Indonesia ke mancanegara. Para wirausahawan alias peternak udang pun menjadikan udang galah sebagai salah satu komoditas utama yang mengisi kolam-kolam mereka. Teknologi budidaya jenis udang itu terus pula dikembangkan untuk menaikkan produktivitasnya. Salah satu hasil inovasi teranyar adalah teknologi “apartemen” udang galah dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

pembuatan tempat berlindung dari bilah

bambu tersebut membuat udang hidup lebih nyaman.

Produksi udang galah konsumsi tentu saja dapat

meningkat secara signifikan dan tentu akan memberi

keuntungan lebih bagi para pembudidayanya

Dr. Ir. Fauzan A. M. Sc., Peneliti Pusat Penelitian Limnologi LIPI

Mendongkrak Produksi Udang GalahDengan Teknologi Apartemen

ada di dasar kolam sehingga lebih bersih dan mudah diterima pasar ketika dijual.

Ia menambahkan, udang sebagai jenis biota karang tak bersirip selama ini hanya berkeliaran di dasar kolam. Setiap meter persegi, populasi paling banyak sejumlah 10 ekor. Namun, teknologi “apartemen” membuat populasi udang per meter persegi bisa menaik lebih dari tiga kali lipat dengan kondisi aman hingga siap panen. “Keinginan pasar umumnya setiap kilogramnya berisi

Rubrik diasuh oleh :

Hum

as LIPI

Page 9: Komunika edisi 2 2014

11RegulasiTahun X Januari 2014 Edisi 02

Uang seolah rantai baja yang punya kekuatan luar biasa. Uang seolah mengikat, membelenggu dan mengkungkung sebagian dari kita hingga melupakan nilai-nilai kema-nusiaan. Uang kini bahkan menjadi ancaman penegakkan nilai-nilai demokrasi.

Tak ada yang tak kenal istilah politik uang. Sebuah survey oleh lembaga pemerhati Pemilu dikatakan bahwa fenomena politik uang dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu tingkat pendidikan pemilih, kedekatan pemilih dengan sebuah partai politik serta pengalaman pemilih.

Untuk tingkat pendidikan, sesungguhnya hampir di semua sektor faktor ini selalu men-jadi indikator. Dalam jagad politik, para pemi-lih dengan tingkat pendidikan yang rendah, punya tingkat kecenderungan yang tinggi untuk mengesahkan politik uang. Mereka sangat mudah dipengaruhi untuk memilih salah satu calon, ketika di”cekoki” uang.

Survey bahkan menyatakan di atas 50 persen pemilih yang berpendidikan formal hanya sampai Sekolah Dasar (SD), men-erima uang terkait pilih memilih calon dalam sebuah pemilihan umum (Pemilu).

Itulah mengapa faktor ini menjadi lahan potensial bagi para calon dengan kekuatan uang. Tentu tak ada beban bagi mereka untuk

menutup mata dan mengabaikan proses demokrasi hanya demi nafsu berkuasa.

Kedekatan pemilih dengan sebuah partai politik atau yang biasa disebut “Party ID” juga jadi faktor pendorong terciptanya politik uang. Semakin pemilih tidak memiliki kedekatan dengan partai politik, semakin besar peluang politik uang terjadi. Akibatnya, para calon dengan kekuatan uang seakan menggila menghamburkan uangnya untuk merangkul pemilih. Mereka sangat jeli dalam memanfaatkan ini.

Sementara faktor pengalaman, menjadi indikasi ketiga terbesar pendorong tercip-tanya politik uang. Mereka-mereka yang telah beberapa kali menerima uang dalam memilih, cenderung akan kembali mengu-langinya.

Transaksi-transaksi politik saat ini me-mang lebih mengarah pada praktik “calo” politik dan “calo” bisnis. Tak banyak terlintas pikiran untuk membangun infrastruktur politik, sosial, dan ekonomi yang sehat un-tuk kepentingan pembangunan nasional berkelanjutan. Tak lebih dari sekedar mencari keuntungan semata.

Fenomena ini memang tidak terjadi di Indonesia saja, tapi seyogyanya kita tak ikut-ikutan terjerumus ke dalam praktik-praktik

korupsi transaksional yang menghancurkan nilai-nilai demokrasi. Praktik politik uang ini adalah buah dari proses demokrasi yang tidak dibarengi dengan budaya berpolitik yang sehat.

Entah tanpa sadar ataukah telah nya-man, kebanyakan kitapun terjebak dalam pragmatisme politik. Sementara yang sadar dihadapkan pada dua pilihan, yaitu melawan kemudian memperkuat elemen-elemen demokrasi atau pilihan ekstrim melupakan semua tanpa mau peduli.

Pilihan kedua awalnya bermaksud untuk menghukum para pelaku politik uang dan politik-politik busuk lainnya. Namun semakin kesini jadi semakin melukai nilai demokrasi karena mereka kemudian menjadi apatis. Bukan pilihan bijak karena dengan tidak melakukan apa apa sesungguhnya kita semakin melanggengkan pengerusakan terhadap nilai-nilai demokrasi itu.

Serendah apapun pendidikan kita, sedekat apapun kita terhadap partai politik, atau sesering apapun kita pernah menerima pemberian, mulailah memahami bahwa tak ada nilai rupiah dalam berdemokrasi. Jadi, lakukanlah perlawanan dan perkuat elemen demokrasi, karena selain tanpa biaya, itu juga bernilai mulia untuk masa depan negeri.(tr)

POLITIK UANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUMNOMOR 15 TAHUN 2013 PASAL 36 DAN PASAL 45

tulisan, suara, gambar, tulisan dan gambar, atau suara dan gambar, yang bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau tidak interaktif, serta yang dapat diterima melalui perangkat penerima pesan.

(4) Media massa cetak, on-line, elektronik dan lembaga penyiaran dalam

memberitakan, menyiarkan, dan mengiklankan kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mematuhi tata cara penyusunan dan penyampaian materi kampanye dan larangan dalam kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dan Pasal 32.

(5) Media massa cetak, on-line, elektronik dan lembaga penyiaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selama masa tenang dilarang menyiarkan iklan, rekam jejak Peserta Pemilu, atau bentuk lainnya yang mengarah kepada kepentingan kampanye yang menguntungkan atau merugikan Peserta Pemilu.”

Pasal 45 berbunyi sebagai berikut :

(1) Komisi Penyiaran Indonesia atau Dewan Pers melakukan pengawasan atas pemberitaan, penyiaran dan iklan Kampanye Pemilu yang dilakukan oleh lembaga penyiaran atau oleh media massa cetak, on-line dan elektronik.

(2) Dalam hal terdapat bukti pelanggaran atas ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, Pasal 42 dan Pasal 43, Komisi Penyiaran Indonesia atau Dewan Pers menjatuhkan sanksi sesuai dengan kewenangan yang dimiliki oleh Komisi Penyiaran Indonesia atau Dewan Pers sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang penyiaran atau pers.

(3) Penjatuhan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberitahukan kepada KPU dan KPU/KIP Provinsi.”

(2) Pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam rangka penyampaian materi kampanye Pemilu oleh Peserta Pemilu kepada masyarakat.

(3) Materi kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa

Pasal 36 berbunyi sebagai berikut :

(1) Pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye dapat dilakukan melalui media massa cetak, on-line, elektronik dan lembaga penyiaran lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

M E N G E N A I P E M B E R I T A A N , P E N Y I A R A N , D A N I K L A N K A M P A N Y E

Antarafoto

Page 10: Komunika edisi 2 2014

Berikut adalah apa yang harus seharusnya kita kerjakan dan apa yang jangan kita lakukan dalam pemilu

Tahap Pemilu Seharusnya Jangan

Pendaftaran Pemilih

Pastikan nama anda •ada di Daftar Pemilih Tetap.

Acuh tak acuh•Pasrah •

Penetapan Calon

Jangan beli kucing •dalam karung

Asal pilih! •Terlena dengan •penampilan Untung-untungan•

Kampanye

Catat janjinya!•Mana yang jujur dan •tidakBandingkan program-•programnyaWaspadai • black campaign lewat SARA Waspadai “Politik •Uang”

Masuk kuping kanan •keluar kuping kiri Ikut memfitnah •Mengharap mendapat •uang imbalan memilihPercaya rayuan bohong•Tergoda uang, kaos, •pulsa dan sembako.

Jelang Pemungutan Suara

Pastikan undangan •di tangan dan ikut mencoblos

Golput! Tidak •memberikan suara

Pemungutan Suara

Datang ke TPS •Nyoblos, bukan •nyontreng!

Malas datang•Nyontreng! •Merusak kertas suara! •Nyoblos lebih dari satu …•

Penetapan Hasil

Siap menang, siap •kalah Gunakan jalur hukum •Legowo•

Rusuh•Sakit hati•Putus asa•Kecewa •Apatis •Galau •Cari kambing hitam … •

Ada 6 tahapan yang di lakukan dalam pemilu 20141. Pendaftaran pemilih2.Pencalonan3. Kampanye4. Pemungutan Suara5. Penghitungan Suara6. Penetapan Hasil

Enam Tahap Penting Pemilu

1

3

4

5

6

2Pendaftaran PemilihPencalonan

Kampanye

Pemungutan suara

Penghitungan Suara

Penetapan Hasil

TIDAKPERNAH

(KETAHUAN)

KORUPSI

TPS

DPT Daftar Pemilih Tetap

DPT Daftar Pemilih Tetap

Pastikan Nama AndaTerdaftar

Kiat Jitu Menjadi Pemilih Cerdas Yang Harus dan Tidak Boleh dalam Pemilu

Saat ini tahapan telah sampai di point 1 dan 2. Dalam point ke-1 “Pendaftaran pemilih” calon pemilih harus sudah memastikan dirinya terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar memiliki hak pilih dalam Pemilu 2014. Pada poin ke-2 “Pencalonan” para calon pemilih dapat mulai melihat rekam jejak calon legislatif yang akan mereka pilih melalui Daftar Calon Tetap (DCT) KPU yang akan dipilih.

Pastikan nama anda terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang akan diumumkan oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) sampai pada hari pemungutan suara.

Pastikan anda mengetahui rekam jejak pesertapemilu, visi misi dan programnya. Sehingga anda bisa memilih mana calon yang bisa mengemban amanah.

Saat kampanye kita harus pasang mata dan telinga dan janji-janji calon sehingga saat mereka menjabat kita bisa tagih janji-janji tersebut untuk diwujudkan.

Pastikan undangan dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)sudah diterima dan anda sudah datang tepat waktu di lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS). Ingat Jangan Golput. Karena suara anda menentukan nasib bangsa Indonesia.

longcat

“Jangan Beli Kucing Dalam Karung”

Catat Janjinya!

Kecap no. 1 =

Janji-janji caleg

Datang Dan Coblos!

Sudah Siapkah Anda Turut Sertadalam Pemilu 2014?

Sebagai warga negara yang baik kita hendaknya turut serta dalam menentukan masa depan bangsa. Melalui apa? Tentu saja melalui Pemilihan Umum. Lalu apa saja yang perlu kita persiapkan dan kita ketahui? Berikut adalah tahapan dan kiat-kiat dalam memilih dalam Pemilu 2014.

Sumber Infografis: Buku Bangga M

enjadi Pemilih Pem

ula, Kementerian Kom

info