komunika 02 2007

12

Upload: komunika-tabloid

Post on 22-Mar-2016

281 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Penanggungjawab: Kepala Badan Informasi Publik Reporter: Suminto Yuliarso, Dimas Aditya Nugraha, Mediodecci Lustarini, Hendra Budi Kusnawan, Doni Setiawan Fotografer Leonard Rompas Wakil Pemimpin Redaksi: Sekretaris BIP, Kepala Pusat Inf. Polhukam, Kepala Pusat Inf. Kesra, Kepala Pusat Inf. Perekonomian Editorial Koresponden Daerah Amiruddin (Banda Aceh) Arief (Yogyakarta) Supardi Ibrahim (Palu) Yaan Yoku (Jayapura) Sekretaris Redaksi: Richard Tampubolon Editor/Penyunting: MT Hidayat 2

TRANSCRIPT

2 Edisi 02/Tahun III/Januari 2007

www.bipnewsroom.info/komunikaemail: [email protected]

Editorial

BERANDA

Wapres HM Jusuf Kalla dan Menkominfo Sofyan A. Djalil usai menandatangani Memorabilia Perdamaian dalam acarapembukaan Bali Global Forum: Power of Peace di Jimbaran, Bali, Minggu (21/1). Acara ini diikuti oleh lebih dari 180orang delegasi dari 32 negara dari kalangan media, pekerja sosial dan praktisi teknologi informasi dan komunikasi (TIK).Bali Global Forum, menghasilkan Deklarasi The Spirit of Bali, seruan penggunaan media dan TIK untuk perdamaian.

RANA

illus

:

wid

Swasembada Pangan, Harus!Indonesia pernah mencapai swasembada pangan. Bahkan pernah mendapatkan

penghargaan dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) di Roma, Italia, tahun 1984.Akan tetapi, karena upaya pencapaian swasembada pada saat itu didominasi olehpemerintah, bukan murni dari upaya rakyat, maka swasembada itu tidak berkelanjutan.Demikian pula swasembada yang hanya mengarah pada produksi beras telahmengakibatkan ketergantungan pada pangan beras semata, padahal sumber panganlainnya juga butuh perhatian.

Ketua Yayasan Padi Indonesia yang juga mantan Menteri Pertanian SyarifudinBaharsyah dalam sebuah pertemuan mengatakan, orientasi kebijakan pangan haruslahswasembada. Tidak boleh tidak kalau kita tidak ingin tergantung pada pasokan pangannegara lain. Ketergantungan pangan merupakan suatu masalah yang merisaukan bagisebuah bangsa, karena tidak selamanya produksi pangan dunia meningkat. Ketika sampaipada suatu titik, negara lain tidak bisa memasok kebutuhan pangan di suatu negara,maka negara itu akan kolaps. Bahkan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia(HKTI) Siswono Yudo Husodo pernah mengatakan, dengan mengimpor berbagaikomoditas pangan strategis seperti beras, gula, kedelai, dan jagung, maka sebenarnyasuatu bangsa sedang masuk ke dalam jebakan pangan (food trap).

Saatnya kini mengkaji kembali kebijakan pertanian khususnya swasembada panganagar ketersediaan pangan nasional dapat terjaga secara berkelanjutan. Saat ini, imporberas mungkin masih dapat dilakukan karena harganya masih murah. Namun ketikanegara-negara produsen mengalami masalah produksi, maka ketergantungan importelah menjadi masalah ekonomi dan politik yang pelik.

Persoalan swasembada pangan bukan hanya berhenti pada kebijakan, tetapi harusdimanifestasikan dalam bentuk rangsangan agar petani bisa bergairah memproduksipangan yang didukung oleh teknologi serta perluasan areal yang memang perludilakukan. Tindakan nyata misalnya perbaikan irigasi yang sekarang kondisinya sudahbanyak rusak. Pemerintah juga harus memberikan iklim yang menarik seperti perlindungandari produk impor yang cenderung dumping, perbaikan sarana pertanian, dan kemudahandalam sistem perkreditan sehingga petani terdorong untuk menanam. Persoalankemandirian petani kadang bukan hanya persoalan dana, tetapi persoalan iklim yangbaik untuk berusaha. Petani dan juga pelaku usaha lainnya akan terdorong untukberusaha kalau rangsangan harga sangat memadai.

Indonesia diharapkan sudah menjadi negara berswasembada pangan mulai tahun2009 atau paling lambat 2010. Harapan itu dikemukakan Presiden Susilo BambangYudhoyono dalam temu wicara dengan para petani padi, tembakau, tebu, sertapengusaha kecil dan menengah di Jember, Jawa Timur, November tahun lalu. MenurutPresiden, kalau bangsa Indonesia sudah bisa memenuhi sendiri kebutuhan pangannya,maka tidak perlu lagi ribut-ribut impor beras, karena pada dasarnya Indonesia tidakingin impor beras.

Swasembada pangan yang dimaksud Presiden tidak hanya untuk beras, namunjuga produk jagung, gula, daging sapi, serta kacang kedelai. Didominasinya wilayahTanah Air oleh lautan, menurut Presiden, tidak lantas menyurutkan upaya pemerintahdan masyarakat untuk menggiatkan pencapaian swasembada pangan tersebut.

Menurut Menteri Pertanian Anton Apriyantono, target swasembada untuk berassebenarnya sudah tercapai sejak 2004. Ia menepis anggapan yang keliru bahwaIndonesia belum swasembada beras. Menurut Mentan, jika sudah mencukupi sendiri90 persen kebutuhan beras dari dalam negeri, itu berarti kondisi swasembada telahtercipta. Impor beras yang dilakukan dalam kurun waktu 2005 hingga 2006 berjumlahkurang dari satu persen produksi beras nasional. Jadi sebenarnya Indonesia sudahswasembada. Ke depan setelah swasembada beras, akan dilanjutkan dengan minimalswasembada berkelanjutan. Swasembada gula pada tahun 2009, jagung 2007, kedelai2010, dan daging sapi 2014.

Tidak ada pilihan lain, bangsa Indonesia memang harus mengupayakan swasembadapangan mulai sekarang. Swasembada nyata, yaitu swasembada yang digerakkan sendirioleh para petani dan pelaku sektor pertanian. Bukan swasembada artifisial, yangdimobilisasi oleh pemerintah seperti di masa lalu. Kita berharap, gerakan revitalisasipertanian yang telah dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jatiluhur,dapat menjadi pelecut untuk mencapai swasembada pangan ini.

Diterbitkan oleh:

DEPARTEMENKOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA

Pengarah:Menteri

Komunikasi dan Informatika

Penanggungjawab:Kepala Badan Informasi Publik

Pemimpin Redaksi:Kepala Pusat

Pengelolaan Pendapat Umum

Wakil Pemimpin Redaksi:Sekretaris BIP,

Kepala Pusat Inf. Polhukam,Kepala Pusat Inf. Kesra,

Kepala Pusat Inf. Perekonomian

Sekretaris Redaksi:Richard Tampubolon

Redaktur Pelaksana:Nursodik Gunarjo

Redaksi:Selamatta Sembiring,

M Abduh Sandiah,Fauziah,

Sri Munadi

Editor/Penyunting:MT Hidayat

Reporter:Suminto Yuliarso,

Dimas Aditya Nugraha,Mediodecci Lustarini,

Hendra Budi Kusnawan,Doni Setiawan

Koresponden DaerahAmiruddin (Banda Aceh)

Arief (Yogyakarta)Supardi Ibrahim (Palu)Yaan Yoku (Jayapura)

FotograferLeonard Rompas

DesainD Ananta Hari Soedibyo

PracetakFarida Dewi Maharani

Riset dan DokumentasiMaykada Harjono K

Alamat Redaksi:Jl Medan Merdeka Barat No. 9

JakartaTelp/Faks. (021) 3521538,

3840841e-mail:

[email protected]

Redaksi menerima sumbangan tulisan,artikel dan foto yang sesuai dengan

misi penerbitan.Redaksi berhak mengubah isi tulisan

tanpa mengubah maksud dan substansidari tulisan tersebut.

Isi KomunikA dapat diperbanyak, dikutipdan disebarluaskan, sepanjangmenyebutkan sumber aslinya.

Tentang AturanSepeda Motor di Jakarta

Melalui surat pembaca KomunikA ini,saya ingin menyampaikan beberapa usulanterkait dengan kebijakan Pemerintah PropinsiDKI Jakarta mengenai kendaraan motor.

Secara prinsip saya sepakat jika motordiwajibkan untuk menggunakan lajur kiri jalanraya. Hal tersebut demi ketertiban, kera-pihan, dan keamanan di jalan raya. Tapi disisilain saya tidak setuju jika ada pembatasanpenggunaan sepeda motor di beberapa ruasjalan Ibukota.

Ada beberapa hal yang seharusnyamenjadi perhatian Pemerintah DKI Jakarta.Benarkah sepeda motor menjadi penyebabutama kemacetan di Ibu Kota? Pernyataanini harus didasari dengan data dan fakta.

Karena kalau saya perhatikan sehari-haridi jalan, penyebab utama kemacetan ibu kotabukanlah sepeda motor. Warga Jakarta mem-beli sepeda motor justru untuk menghindarikemacetan.

Penyebab utama kemacetan adalahangkutan umum seperti bis, taxi, bajaj, danlain-lain, yang seringkali menggunakan jalantidak tertib. Misalnya, mereka sering “nge-tem” di depan lampu merah (bahkan di de-pan lintasan kereta api) yang mengakibatkanmacet panjang di belakangnya.

Contoh lain misalnya bis dan bajaj yangseringkali “zig-zag” dan ngerem mendadaktanpa memperhatikan kendaraan di bela-kangnya. Hal ini membahayakan, terutamauntuk para pengendara motor. Karena akibatulah mereka, para pengedara motor sering-kali “terjepit” di lajur kiri dihimpit oleh bis-bisdan bajaj yang seenaknya mengambil danmenurunkan penumpang.

Penyebab lainnya adalah para penumpangyang menunggu kendaraan umum tidak padatempatnya. Seringkali saya perhatikan ba-nyak kerumunan penumpang yang menung-gu kendaraan umum di lampu merah atau diperlintasan kereta api. Hal ini mengakibatkankendaraan umum memberhentikan kenda-raannya tidak pada tempatnya.

Sedangkan motor, saya perhatikan kalaumereka mengambil lajur kanan lebih meru-pakan “reaksi”, bukan “aksi”. Mereka kadang-kadang “bereaksi” ambil lajur kanan karenadi lajur kiri penuh kemacetan oleh kendaraanumum yang ngetem, ambil penumpang,belok kiri mendadak, “ngerem” mendadak,dan lain-lain yang membahayakan.

Oleh karena itu saya tidak setuju jika adapembatasan kendaraan roda dua di beberaparuas jalan ibu kota. Sedangkan jika adaanjuran untuk menggunakan lajur kiri untukmotor saya setuju saja, dengan catatan bis-bis, bajaj, taxi, dan kendaraan umum lainnya,harus ditertibkan dahulu.

Pemerintah DKI Jakarta juga harusmemperhatikan lajur kiri yang sering kalijalannya berlubang. Selain itu tidak adasalahnya juga menertibkan para penumpangyang menunggu kendaraan umum tidak padatempatnya.

Demikian masukan saya. Semoga dapatperhatian dari Pemerintah Propinsi DKIJakarta.

Hendratno, ST.Kebayoran Baru,Jakarta Selatan

[email protected]

fot o

: m

th

fot

o :

bank

imag

e

Edisi 02/Tahun III/Januari 2007

www.bipnewsroom.info/komunikae-mail: [email protected]

3

POLHUKAM

Agar Tak AdaSenggol Jempol di Bawah Meja

E-announcement? Pastiberhubungan dengan

internet, seperti e-mail yangdapat diakses melalui

internet. Begitulah kira-kirayang ada di pikiran Andri

(25), saat membaca beritasurat kabar yang

memberitakan bahwapemerintah Indonesia padatanggal 5 Januari 2007 lalutelah meluncurkan aplikasi

e-announcement.

Benar, e-announcement merupakanaplikasi yang berbasiskan web (webbased application) yang dikem-bangkan oleh Departemen Komu-

nikasi dan Informatika (Depkominfo), BadanPerencanaan dan Pembangunan Nasional(Bappenas), dan Komisi PemberantasanKorupsi (KPK). Penggunaan aplikasi ini padasetiap instansi pemerintah, baik pusat mau-pun daerah, merupakan upaya berkelanjutanpemerintah yang berkomitmen untuk mewu-judkan good corporate governance.

Lalu apa sih sebenarnya fungsi e-announ-cement itu? “E-announcement merupakantahap awal dari sistem e-procurement yangdapat meningkatkan transparansi dan akun-tabilitas sehingga pengadaan barang dan jasapemerintah dapat lebih dipertanggungja-wabkan dengan mengumumkan informasipengadaan barang dan jasa pemerintah me-lalui internet,” kata Djoko Agung Harijadi, Di-rektur E-Government, Direktorat JenderalAplikasi Telematika, Departemen Komunikasidan Informatika.

Dengan mengakses aplikasi ini melaluisitus www.pengadaannasional-bappenas.go.id maka masyarakat umum seperti Andripun dapat mengetahui informasi tentang pe-ngumuman pengadaan barang dan jasa pe-merintah.

"Perusahaan Anda dapat mengikutilelang di Layanan Pengadaan Secara TeknisNasional (LPSE Nasional) dengan terlebihdahulu mendaftar sebagai rekanan.Sedangkan bagi institusi pemerintah yangingin melelang pengadaannya melalui LPSENasional, silahkan menghubungi help desk(021) 3983 2082." Itulah informasi yangdidapat Andri ketika mengunjungi situs e-announcement.

Secara umum tampilan e-announcementini akan menampilkan tiga pengumuman yaituDaftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA),Rencana Paket Kegiatan Pengadaan Barangdan Jasa, dan Pengumuman Pelaksanaan Pe-ngadaan Barang dan Jasa suatu instansi pe-merintah.

Menurut Djoko, melalui aplikasi ini setiaporang bisa memperoleh informasi mengenaipengadaan barang/jasa yang dilakukan olehpemerintah. Hal ini sesuai dengan KeppresNo. 80 Tahun 2003 dan Perpres No. 8 Tahun2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Penga-daan Barang dan Jasa Pemerintah.

Di zaman yang disebut-sebut sebagai za-mannya internet ini memang seabreg kegiat-an manusia dalam kehidupan sehari-hari bisadilakukan melalui internet. Tapi, ngomong-ngomong apa sih yang membedakan antarapengumuman pengadaan barang dan jasapemerintah secara konvensional denganmenggunakan e-announcement? Kok sam-pai pemerintah ngebet banget ingin mene-rapkan di seluruh instansi?

TransparansiJika dibandingkan dengan proses pe-

ngadaan barang dan jasa secara konvensio-nal, aplikasi e-announcement memang lebihtransparan sehingga diharapkan dapat mene-kan peluang korupsi dan penyimpangan.Konon, pada sistem pengadaan barang danjasa konvensional secara nasional, potensikorupsi yang bisa terjadi adalah sebesar 60triliun rupiah. Olala!

Selain itu sistem konvensional juga di-tenggarai sarat dengan kolusi antara pesertalelang dengan panitia karena pengumumanlelang biasanya hanya dilakukan secara ter-

batas.Dengan e-announcement kontak antara

peserta lelang dan panitia dapat diminimalisa-si, sehingga kemungkinan saling senggol jem-pol kaki di bawah meja (baca: kolusi), bisadihindari. Hal ini karena dengan e-announce-ment peserta yang berminat untuk mengikutilelang dapat melihat pengumuman langsungdi situs, tidak lagi harus datang ketempatpanitia untuk mendapatkan pengumuman le-lang yang sedang berlangsung.

“Transparansi merupakan kunci penggu-naan sistem e-Announcement yaitu lebih ter-kontrol atau transparansi dalam arti yang se-sungguhnya,” kata Djoko. "Sehingga sistemini juga dapat meminimalisasi praktik diskri-minatif, menghindari kebocoran APBN, me-ningkatkan persaingan usaha yang sehat ser-ta meningkatkan kualitas pengawasan olehberbagai pihak yang berwenang."

Tapi bukan itu saja lo manfaat e-announ-cement. Manfaat lainnya adalah memudah-kan pihak terkait dalam melakukan monitoringdan evaluasi terhadap pelaksanaan anggaran.Selain itu, masyarakat dunia usaha dan publikjuga dapat melihat hasil dari proses pengada-an barang dan jasa pemerintah secara elek-tronik.

Sedangkan dipilihnya e-announcementuntuk diterapkan pada instansi pemerintahjuga berdasarkan atas kemudahan penggu-naan. Menurut Djoko untuk menggunakansistem ini hanya dibutuhkan 8 langkah mu-dah. “Training-nya jugatidak lama, hanya sekitarsatu jam saja,” imbuh-nya.

Karena masih padatahap awal menurutDjoko, sehingga sasaranutama sistem e-anno-uncement ini sebenar-nya belum menuju efi-siensi ataupun cost sa-ving, tetapi masih padatahap awal yaitu trans-paransi. Walaupun begi-tu sebagai konsekuensilogis dengan menggu-nakan e-announcementmaka juga bisa menekanbiaya antara 20%-60%.

Dalam e-announce-ment akan dicantumkanbentuk proyek dan har-ga patokan sendiri. Per-usahaan peserta tenderbisa langsung menga-jukan penawaran, bah-kan sampai spesifikasi barang dan hargasatuannya. Semua peserta lelang besertapenawarannya tercantum, termasukpemenang tender akan dapat dike-tahuisecara luas.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara(APBN) pada tahun anggaran 2007 sebesar763 triliun rupiah dan sekitar 240 triliun rupiahakan dipergunakan untuk belanja barang danjasa melalui proses pengadaan barang danjasa pemerintah. Sistem online memang su-dah menjadi keharusan untuk menekan pe-luang korupsi.

Sementara berdasarkan laporan Bank Du-nia pada tahun 2001 ditenggarai dari sekitar60 persen pengeluaran Negara untuk belanjabarang dan jasa mengalami kebocoran sekitar10-50 persen. Sehingga aplikasi e-announ-cement ini setidaknya juga merupakan ha-rapan dalam mengurangi korupsi serta ke-bocoran keuangan negara selama proses pe-ngadaan barang dan jasa pemerintah.

TeknologiSistem e-announcement merupakan

pengembangan teknologi informasi dari

yang sederhana melalui internet yang di-manfaatkan untuk mempercepat proses danjuga dengan sistem pengawasannya.

“Bappenas berperan dalam pengope-rasian, sedangkan terkait dukungan teknisdan supervisi dilakukan Depkominfo, serta KPKyang melakukan promosi penggunaannya,”kata Djoko.

Untuk teknologi yang digunakan, AriesKusdaryono, Staf Pengembangan Direktorate-Government Departemen Komunikasi danInformatika mengatakan, sistem ini menggu-nakan teknologi Java (JSP) untuk pengem-bangannya, Oracle sebagai data base danberjalan diatas Server Linux.

“Sejak diluncurkan sampai saat ini belumada masalah teknis yang serius sehingga mem-pengaruhi kinerja sistem,” kata Aries. Pendek-nya sistem e-announcement ini sudah cukupreliable, setidaknya hingga saat ini.

Terdapat beberapa modul yang ada padaaplikasi ini, diantaranya modul perekaman datadan modul informasi pengumuman. Modulperekaman data terdiri dari modul perekamandata rencana anggaran, modul perekaman

data rencana pelaksanaan anggaran danmodul perekaman data pelaksanaan ang-garan yang terdiri dari perekaman data lelang,perekaman data lulus teknis dan perekamandata pemenang.

Sedangkan modul informasi pengumum-an terdiri dari modul informasi daftar rencanaanggaran, modul informasi daftar rencanapelaksanaan anggaran dan modul informasidaftar pelaksanaan anggaran yang terdiri dariinformasi pengumuman daftar lelang,informasi pengumuman daftar lulus teknisserta informasi pengumuman daftar pe-menang.

Di situs ini juga terdapat beberapa linkyang dapat di pilih oleh pengunjung sesuaidengan informasi yang ingin diperoleh. Selainitu, juga ada form login bagi instansi peme-rintah yang ingin masuk ke sistem untuk me-ngumumkan pengadaan.

KendalaPada tahun 2006 lalu, sudah 29 instansi

pemerintah yang menerapkan e-announ-cement. Instansi pemerintah tersebut di-antaranya adalah instansi Pemerintah Pusat

yaitu Departemen Kominfo, DepartemenKeuangan, Komite Pemberantasan Korupsi(KPK) dan Bappenas. Instansi pemerintahProvinsi diantaranya yaitu Pemprov DKI,Pemprov Jawa Barat, Pemprov Jawa Timurdan Pemprov Gorontalo.

Sedangkan instansi pemerintah Kota/Ka-bupaten diantaranya adalah Pemko Depok,Pemko Denpasar, Pemkab Sragen PemkabAceh Timur dan Pemkot Surabaya.Sementara sejak diluncurkan pada tanggal5 Januari 2007 lalu, untuk tahun ini sudahtercatat 7 instansi pemerintah baik pusatmaupun daerah yang menerapkannya.

Dalam implementasinya, terdapat kendalauntuk menerapkan e-announcement ini. Me-nurut Sri Cahaya Khoironi, Kasubdit AplikasiDasar Direktorat Jenderal Aplikasi TelematikaDepartemen Komunikasi dan Informatika,kendala utama terletak pada pemangku ke-pentingan sendiri.

“Pemangku kepentingan pada suatu in-stansi pemerintah yang memang tidak inginuntuk lebih transparan dalam proses penga-daan barang dan jasa,” katanya.

Menurutnya, saat inisalah satu cara untukmengatasi hal tersebutadalah melalui kerja-sama dengan KPK. KPKsebagai pemicu yangmenghimbau setiap in-stansi untuk mene-rapkan e-announce-ment.

“KPK akan melaku-kan penanganan yangberbeda seandainyaada instansi yang tidakmau untuk menerapkane-announcement dalamproses pengadaan ba-rang dan jasa nya,”imbuhnya.

Tak bisa dipungkiri,transparansi pengada-an barang dan jasa padainstansi pemerintahmemang sangat pen-ting mengingat adanyapotensi peyimpangananggaran. Bagi ma-syarakat umum in-formasi pengadaan ba-rang dan jasa peme-rintah juga dapat men-dorong peran sertamasyarakat untuk ikutserta mengawasi pro-

ses pengadaan untuk pembangunan. Kegi-atan pengadaan barang dan jasa instansi pe-merintah juga dapat dilakukan dengan cepatsehingga dapat menciptakan produktivitaspada instansi pemerintah yang bersangkutan.

Selebihnya, tentu dengan penerapan e-announcement ini upaya pemerintah dalammewujudkan good corporate governancedapat tercapai. Hal ini karena dalam goodcorporate governance terkandung prinsip-prinsip antara lain partisipasi masyarakat,transparansi serta efektifItas dan efisiensiyang semuanya ada dalam manfaat denganpenggunaan e-announcement.

Yang jelas, dengan e-announcement, le-lang tertutup yang suka ada saling senggoljempol kaki di bawah meja, jadi kuno aliasnggak ngetren lagi.

Akhirnya, transparansi tentu juga akantercapai jika terjadi dialog dua arah antarapemerintah sebagai penyelenggara negaradengan warga masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kualitas dan produktivi-tas dalam kehidupan berbangsa dan ber-negara. Semoga!

(hbk)

foto

: m

yth/

bf

E-Announcement

4 Edisi 02/Tahun III/Januari 2007

www.bipnewsroom.info/komunikaemail: [email protected] PEREKONOMIAN

Sepenggal syair lagu Iwan Falstersebut terasa sangat pasmenggambarkan apa yang sedangdialami oleh Akbar saat ini. Sudah

lebih dari satu tahun dia lulus dari sebuahperguruan tinggi yang cukup ternama. Na-mun selama itu pula dia belum menemukanpekerjaan. Dia bukan tidak berusaha untukmencari pekerjaan, tetapi dari berbagai suratlamaran yang sudah dia layangkan, belumsatupun yang membuahkan hasil. “Sudah ra-tusan surat lamaran yang saya kirim, bahkanada yang sudah sampai tahap wawancara,tetapi sampai saat ini saya belum bekerja,”keluhnya lesu.

Nasib serupa bukan hanya dialami olehAkbar seorang, masih ada ratusan bahkanribuan sarjana lain yang bernasib sama sepertiHendra. Miris memang. Tetapi itulah kenya-taan yang terjadi di Indonesia saat ini. Setiaptahun sarjana yang menganggur terus ber-tambah. Padahal sebagian masyarakat ber-anggapan, bahwa tingkat pendidikan yangtinggi identik dengan kemakmuran. Namun,saat ini ternyata banyak lulusan pendidikantinggi yang justru masih menganggur.

Berdasarkan definisi Departemen TenagaKerja dan Transmigrasi, penduduk yang ma-suk dalam kategori pengangguran terbukaantara lain mereka yang tidak bekerja, tetapisedang mencari pekerjaan dengan latar be-lakang pendidikan beragam.

Data Departemen Tenaga Kerja menun-jukkan sampai Agustus 2006 tercatat jumlahpengangguran di Indonesia sebesar 10,9 jutaorang. Dari jumlah tersebut, jika dilihat lagidari karakteristik usia maka terdapat 6,9 jutaorang penganggur kelompok usia muda (15-24 tahun), 3,7 juta orang penganggur ke-lompok usia produktif (25-54 tahun) serta0,50 penganggur kelompok usia tua (>55tahun). Sedangkan jika dilihat dari karakteris-tik pendidikannya, maka terdapat 2,86 jutaorang penganggur yang berpendidikan SLTP,4,05 juta orang penganggur yang berpendi-dikan SLTA serta 0,67 juta orang pengang-gur yang berlatar belakang pendidikan sar-jana.

Dilihat secara khusus, angkatan kerjalulusan perguruan tinggi termasuk DI, DII,DIII, dan S1 dindonesia berjumlah 5,98 jutaorang atau 5,62 persen dari total angkatankerja. Dari jumlah tersebut, 5,31 juta diantara-nya atau 88,9 persen sudah bekerjasedangkan 0,67 juta sisanya belumbekerja. Seba-gian besar per-

g u r u a ntinggi be-kerja padaindustri, baikindustri perda-gangan besar, industri pe-ngolahan maupun jasa kema-syarakatan.

Patut menjadi perhatiandan kesadaran bersama adalahtidak semua lulusan sarjana dapat tertam-pung dalam industri yang ada. Kondisi pere-konomian yang masih lesu dengan tingkatpertumbuhan ekonomi 6-7 persen belummampu menciptakan lapangan kerja yangcukup untuk menampung lulusan sarjana.

Hal inilah yang menjadi pemicu utama be-sarnya pengangguran terdidik di Indonesia.Selain itu faktor lain yang juga menjadi pen-dorong tingginya pengangguran terdidik diIndonesia adalah ketidakcocokan antara ke-mampuan dan kompetensi yang dibutuhkanoleh perusahaan dengan kemampuan yangdimiliki oleh sarjana.

Kenyataan ini tidak ditampik oleh KepalaKantor Jasa Ketenagakerjaan Institut Perta-nian Bogor (IPB), Dr Hanny Wijaya. “Saat inimasih terdapat perbedaan antara kemam-puan lulusan perguruan tinggi dengan ting-kat kompetensi yang dibutuhkan oleh duniausaha dan kerja,” katanya pada sebuah dis-kusi tentang tenaga kerja, di Jakarta akhirDesember 2006.

Berdasarkan hasil riset ketenagakerjaanIPB yang dilakukan pada tahun 2005, ter-dapat beberapa kelemahan lulusan per-guruan tinggi. Kelemahan tersebut antaralain penguasaan bahasa asing yang masihlemah, wawasan industri kurang, keperca-yaan diri yang lemah, kurang tegas meng-ambil keputusan serta banyaknya sarjanayang bersifat individualis. Kelemahan-kele-mahan ini menurutnya patut menjadi perha-tian bagi setiap perguruan tinggi. Diperlukanadanya perlakuan khusus bagi lulusan per-guruan tinggi agar mampu bersaing di duniausaha dan dunia kerja.

Dosen Ekonomi Universitas Muhammad-iyah Surakarta, Anton A Setyawan, melihatada semacam dilema dalam penyelenggaraanpendidikan di perguruan tinggi, yaitu antaramemenuhi permintaan pasar atau bertahandalam proses pendidikan tinggi yang ideal.Permintaan pasar dipenuhi oleh perguruantinggi dengan membuka program studi yang“laku” di pasar tenaga kerja. Perguruan tinggisekarang mempunyai paradigma sebagai unitbisnis yang harus menghasilkan keuntungan.Maka, orientasinya adalah menghasilkan ke-untungan dalam artian jumlah mahasiswa ha-rus banyak. Mereka berbuat demikian karenadituntut bisa mandiri dalam memenuhi kebu-tuhan operasionalnya.

Profit orientation yang dilakukan sebuahperguruan tinggi masih dapat diterima selamaberbanding lurus dengan kualitasnya. Artinyamahasiswa yang berasal dari kalangan mene-ngah ke atas rela membayar mahal asalkanmendapatkan pendidikan yang berkualitas.Pada kenyataannya perguruan tinggi belum

memaksimalkan kualitas pe-nyelenggaraan pendidik-annya. Kritik yang dilakukan

dunia industri terhadap pendidikan tinggi diIndonesia sejak dulu adalah ketidakmampuanperguruan tinggi dalam menyediakan tenagakerja siap pakai. Perguruan tinggi beralasanbahwa tugas mereka adalah mencetak sar-jana bukan “tukang”. Debat ini berlangsungterus-menerus tanpa ada kejelasan solusi.

Perguruan tinggi dan industri mempunyaihubungan yang hangat di negara-negara ma-ju. Riset-riset di perguruan tinggi dibiayai per-usahaan karena hasilnya akan dimanfaatkanoleh perusahaan. Setiap kali ada peluncuranproduk baru perusahaan pasti sudah berda-sarkan riset perguruan tinggi. Maka di ne-gara maju kurikulum perguruan tinggi tidakpernah ketinggalan dengan perkembanganindustri. Di Indonesia kepercayaan industriterhadap perguruan tinggi dalam mengha-silkan penelitian berkualitas belum ada se-hingga seolah-olah selalu ada “gap komu-nikasi” antara perguruan tinggi dan industri.

Melihat adanya dua kenyataan tersebut,maka lulusan perguruan tinggi dituntut untuktidak lagi berorientasi pada mencari kerjatetapi bagaimana menciptakan lapangan ker-ja. Seorang sarjana harus dapat berfikir kreatifdan inovatif untuk menjadi pelopor dalammenciptakan lapangan kerja baru dan bukanmencari pekerjaan. Ini memang bukan sesu-atu yang mudah, tetapi merupakan salah satualternatif bagi pemecahan masalah pengang-guran terdidik.

Usaha PemerintahPemerintah sendiri bukan menutup mata

melihat kenyataan ini. Sebagai salah satu te-robosan alternatif bagi pemecahan masalahini, Kementerian Koperasi dan UKM telah me-luncurkan Program Sarjana Pencipta KerjaMandiri (Prospek Mandiri). Prospek Mandirimerupakan suatu program yang dirancangoleh Kementerian Koperasi dan UKM beker-jasama dengan pemerintah provinsi dalamrangka menumbuhkan usaha baru dalamwadah koperasi.

Menurut Deputi Bidang Pembangunandan Restrukturisasi Usaha, KementerianKoperasi dan UKM, Dr Choirul Jamhari, tujuanutama dari program ini adalah mengurangipenangguran khususnya segmen tenaga ker-ja terdidik sejalan dengan target RencanaPembangunan Jangka Panjang danMenengah Nasional tahun 2004-2009y a n g m e n a r g e t k a n

penurunan pe-ngangguran dari9,8 persen men-jadi 5,1 persen.Program ini juga

dimaksudkanuntuk men-dorong ada-nya trickledown effectdalam bi-dang eko-nomi danilmu penge-tahuan dant e k n o l o g imelalui pe-manfaatansumber da-ya manusiadan sum-berdaya alamoleh tenagat e r a m p i l .“ A w a l n y a

program ini didesain untuk daerah perdesaan,

namun tidak menutup kemungkinan programini juga dikembangkan di daerah perkotaaan,”ujarnya.

Assisten Deputi Urusan PemberdayaanLembaga dan Pengembangan Bisnis, Ke-menterian Koperasi dan UKM, Ir Prijambodomenjelaskan, tahap awal program ini dila-kukan di Provinsi Gorontalo, Kalimantan Barat,Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Jambi, danMaluku, sebagai pilot project. Provinsi yangmengikuti program ini diwajibkan untukmenyiapkan tempat usaha dan memberikanbimbingan usaha, sedangkan KementerianKoperasi dan UKM memberikan bantuan mo-dal dan sarana produksi. Mengenai usahayang akan dikembangkan diserahkan kepadamasing-masing kelompok peserta program.Kementerian Koperasi dan UKM hanya me-ngarahkan agar usaha yang dipilih memilikisiklus usaha yang pendek, yaitu kurang darisatu tahun, sedangkan bentuk usaha yangdikembangkan diarahkan kepada bentukusaha koperasi.

Lantas siapa saja yang bisa mengikutiprogram ini? Peserta yang mengikuti pro-gram ini dipilih melalui proses rekrutmen danseleksi yang ditetapkan prospek mandiri. Pri-jambodo menjamin proses seleksi dilakukandengan sangat transparan dan dilakukan olehbadan independen sehingga setiap sarjanayang mempunyai minat dapat mengikuti pro-gram ini. Adapun syarat sarjana calon pesertaProspek Mandiri adalah berasal dari perguruantinggi baik negeri maupun swasta, sarjana(S1) dan/atau (S2), dari semua disiplin ilmu,dengan usia kelulusan minimal satu tahun.Program ini dapat diikuti oleh laki-laki maupunperempuan dengan batas maksimal usia 30tahun. Selain itu, peserta juga harus mampubekerja secara kelompok dalam wadahkoperasi dan mengikuti ketentuan yang di-persyaratkan Prospek mandiri serta berasaldari kabupaten/kota dalam satu propinsi di-mana lokasi Prospek Mandiri diadakan.

Sebagai gambaran, tahun 2006 ada1.200 orang sarjana yang telah melamar un-tuk mengikuti program ini. Dari jumlah ter-sebut akhirnya hanya 425 orang yang di-nyatakan lulus seleksi dan selanjutnya men-dapat bantuan dan bimbingan dalam me-ngembangkan usaha yang sesuai dengan po-tensi derah masing-masing. Kalimantan Baratmisalnya memilih usaha jeruk dan Virgin Coco-nut Oil (VCO) sebagai bentuk usaha yangdijalankan oleh peserta Prospek mandiri. Se-dangkan daerah lain seperti Maluku dan Yog-yakarta memilih budidaya rumput laut danpenggemukan sapi.

Sementara itu menurut konsultan Pros-pek Mandiri Dinas Koperasi dan UKM ProvinsiDKI Jakarta, Dr Bambang Hermanto, dari hasilstudi banding yang dilakukannya di ProvinsiGorontalo dan Maluku program ini sangat di-respon dengan baik. Program ini juga dipan-dang cukup stategis untuk menciptakan la-pangan usaha baru dan mengurangi jumlahpengangguran. Namun, menurutnya, masihada beberapa tantangan dan hambatan yangmasih harus menjadi perhatian bersa-ma, antara lain sarjana yang mengikuti pro-gram ini masih banyak yang belum memahamibagaimana usaha koperasi dijalankan. Selainitu kesiapan sarana dan prasarana yangdisiapkan untuk untuk memulai usaha jugasangat terbatas.

Tapi tidak masalah. Yang penting upayamengubah budaya, dari sarjana pencari kerjamenjadi pencipta lapangan kerja, sudahdimulai. Terlepas dari sekarang program inibelum bisa membuktikan keberhasilannya,toh ada pepatah yang mengatakan biarlahwaktu yang akan menjawab.

Dan tentu saja kita berharap, denganadanya program ini, Akbar dan Akbar-Akbaryang lain, tak lagi tertunduk lesu saat IwanFals menyenandungkan lagu "Sarjana Muda"yang terkenal itu. (ds)

“Engkau sarjana muda,resah mencari kerja,

mengandalkan ijasahmu.Empat tahun lamanyabergelut dengan buku.

Sia-sia semuanya...”(iwan fals)

Bukan Mencari, Tapi MenciptaProspek Mandiri

foto

: bf

Edisi 02/Tahun III/Januari 2007

www.bipnewsroom.info/komunikae-mail: [email protected]

5

KESRA

Wabah flu burung kembalimerebak di Indonesia, terhitung sejak

awal Januari 2007 hingga saat inisudah 6 orang penderita flu burung

yang meninggal dunia. Tambahanpenderita flu burung ini menambahpanjang daftar korban H5N1 yangakhirnya menempatkan Indonesia

sebagai Negara dengan kasuskematian akibat flu burung tertinggi

di dunia yaitu 62 kematian dari 80kasus, jauh meninggalkan Vietnam,

Negara dengan kasus flu burungterbanyak yaitu 93 kasus tapi ‘hanya’

mencatatkan 42 kematian.

Melihat rumah sakit rujukan (kali iniRS. Persahabatan karena RSPISulianti Saroso sedang sibukdengan urusan haji-red)

“kebanjiran” pasien flu burung, Menteri Ke-sehatan pertengahan Januari lalu segera me-nyelenggarakan rapat koordinasi denganMenteri Koordinator Bidang KesejahteraanRakyat, Kalakhar FBPI, gubernur tiga propinsidengan kasus flu burung terbanyak, DKIJakarta, Banten dan Jawa Barat, Dirjen Kese-hatan Hewan Departemen Peternakan, Sek-jen Mendagri dan petugas dari instansi terkait(15/1). Hasil dari rapat ini adalah munculnyakebijakan pelarangan unggas di wilayah per-mukiman, karena data empiris menunjukkansebagian besar korban, justru muncul dariwilayah permukiman padat, bukan dari pe-kerja peternakan komersial.

Memutus Rantai PenularanSebenarnya, sejak muncul kasus flu bu-

rung pertama kali, pemusnahan seluruhunggas (depopulation) pada radius tertentudari lokasi kejadian merupakan tindakan stan-dar yang dianut oleh banyak negara. Misalnyadi Hongkong, pada saat kejadian flu burungmenyerang manusia di Hongkong pada ta-hun 1997, pemerintah menginstruksikan pe-musnahan seluruh ayam di wilayah Hongkongyang berhasil menghentikan penyebaran vi-rus ganas tersebut, meskipun tiga tahun ke-mudian muncul lagi kejadian kematian ma-nusia yang disebab-kan perdaganganunggas liar. Setelahitu hingga saat initidak ada lagikejadian ke-matian manu-sia akibat fluburung diHongkong.

Peme -r i n t a hMalay-

Pelarangan Unggas di Permukiman

Jalan Terjal Basmi Flu Burungsia menetapkan seluruh unggas pada radius10 kilometer dari titik kejadian harus dimus-nahkan. Tindakan yang sama juga dilakukanPemerintah Thailand. Di Thailand kematianmanusia berhasil diturunkan dari 12 orangpada tahun 2004 menjadi 2 orang pada ta-hun 2005 dan tidak ada laporan kematianhingga pertengahan Februari 2006 (WHO,2006).

Bagaimana dengan Indonesia? Untuk pe-nanganan flu burung kita sudah melakukansemuanya. Departemen Pertanian mengu-rus unggasnya, sedangkan Departemen Ke-sehatan menyelamatkan manusia yang jadikorban. Bahkan kemudian dibentuklah KomisiNasional Pengendalian Flu Burung dan Kesiap-siagaan Menghadapi Pandemi Influenza(Komnas FBPI), yang bertanggungjawab pe-nuh menangani flu burung agar tidak menjadipandemi, dengan slogan “Tanggap Flu Bu-rung”-nya. Namun, flu burung belum jugaberhenti berjangkit, dan makin banyak pasientak tertolong.

Mungkin, bisa dikatakan ini terjadi lantaranbiosecurity kita belum "galak". Memang takgampang mendata semua unggas terjangkitdi sekian banyak provinsi yang begini luas. Dinegara kita unggas terjangkit belum semua-nya bisa disingkirkan, dan yang sehat punbelum selesai dibuat kebal karena tenaga(termasuk tenaga surveilans) terbatas, sertapartisipasi masyarakat belum penuh.

Selain itu, banyaknya unggas yangditernak (malah unggas termasuk hewanfavorit untuk peliharaan-red), di sekitar rumahmempersulit proses penanganan, bahkan takterjamah oleh pengawas, dan sukarterpantau oleh petugas. Lagi pula belumsemua pemilik unggas terjangkit relaunggasnya dimusnahkan.

Protokoler biosecurity juga belum sepe-nuhnya utuh dikerjakan. Pengamanan ang-kutan ternak unggas, antisepsis kandangunggas, masih bebasnya hilir-mudik petugaskeluar-masuk peternakan terjangkit, danpengawasan unggas sakit lolos masuk kepasar, belum ketat dijalankan, sehingga virusflu burung pun bebas berkeliaran.

Berbagi TanggungjawabAda kesulitan bagi pemerintah pusat

dalam mengawasi flu burung secara langsungdi seluruh daerah. Otonomi daerah yang saatini berlaku di Indonesia memberikan kuasapada pemerintah daerah untuk mengatur“teritorial”-nya sendiri, sehingga ada wilayah-wilayah yang tidak terjamah pemerintahpusat. Salah satunya adalah pengawasanunggas di permukiman yang secara jelas ber-ada di bawah teritorial pemda.

Akhirnya, setelah berkutat dengan fluburung kurang lebih 2 tahun dan mendapattambahan 5 penderita flu burung yangtewas, Januari 2007, pemerintah pusat

(dalam hal ini Depkes dan Dep-tan) di bawah koordinasiMenko Kesra, meng-gandeng Departemen Da-lam Negeri mengeluarkan

kebijakan terbaru dalam pe-ngendalian flu burung, yaitupelarangan unggas di per-mukiman, yang akan diaturoleh masing-masing peme-rintah daerah dalam me-wujudkan payung hukum-

nya. Melalui Surat EdaranNo. 440/93/SJ tertanggal

18 Januari 2007 tentang Pe-nanganan Flu Burung, Men-

dagri menginstruksikan Pemdauntuk menyusun Perda Flu Bu-

rung, yang diantaranya memuattentang pelarangan unggas.

Dari tiga provinsi prioritas, DKIJakarta yang paling cepat menindak-

lanjuti kebijakan tersebut. Selang duahari setelah cetusan Menko Kesra, te-

patnya 17 Januari 2007, Gubernur DKI, Suti-yoso mengeluarkan Peraturan Gubernur(Pergub) No. 15 Tahun 2007, yang intinyaadalah larangan memelihara unggas sepertiayam, itik, entok, angsa, burung dara danburung puyuh di lingkungan pemukiman,berlaku mulai 1 Februari 2007.

Dalam sebuah jumpa pers, Gubernur DKISutiyoso menegaskan terhitung 17 Januarihingga 31 Januari, masyarakat diminta se-cara sukarela meniadakan unggas-unggaspeliharaan secara benar, bisa dikonsumsi,dijual atau dimusnahkan. Peraturan ini jugasecara utuh mengatur relokasi peternakan,tempat penampungan, pemotongan danpenjualan unggas hidup jauh dari permu-kiman serta adanya pengawasan atas lalu-lintas unggas yang masuk Jakarta. Sedangkanunggas yang dipelihara sebagai hiasan, hobi,pendidikan dan penelitian, seperti burunghias, berkicau, dan lain-lain diwajibkanmempunyai sertifikat kesehatan hewandari pemerintah provinsi DKI. Sertifikatini bisa diperoleh dari Dinas atau SukuDinas Perternakan dan Perikanan di wila-yah masing-masing dan kemudian tandakhusus akan diberikan tanpa biaya.

Walikota Jakarta Pusat, Muhayat,mengatakan pemberlakuan Pergub No.15/2007 sudah benar, demi kemasla-hatan masyarakat luas. Apalagi mengingattingkat kepadatan Jakarta yang tinggi, re-sistensi penduduk terhadap flu burung men-jadi sangat tinggi. Pemerintah menyadarisetiap keputusan memang menimbulkan re-siko, tetapi diupayakan mengambil resikoyang terkecil, daripada harus mengorbankannyawa manusia. "Alhamdulillah, kesadaranmasyarakat Jakarta sangat tinggi terbuktidengan pengertian dan kesediaan merekamenjalankan peraturan ini dengan sukarela,"katamya.

Inisiatif LokalTapi tak seluruh daerah seperti DKI. Di

beberapa daerah, rencana pemusnahan ung-gas masih menimbulkan reaksi dan penolakandari berbagai kalangan, khususnya pemilikunggas dan peternakan. Mereka kebanyakanmenganggap kebijakan tersebut kurang te-pat. Namun demikian, respon negatif ini lebihbanyak muncul lantaran belum dipahamisepenuhnya latar belakang keluarnya kebi-jakan yang ada.

Beberapa daerah secara kreatif membuatkebijakan yang bisa merespon hal ini denganbijak. Misalnya Pemerintah Kota Tangerangdan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. WalikotaTangerang, Wahidin Halim, memilih melaku-kan pemilahan kawasan, mana yang termasukkawasan perumahan dan mana kawasan pe-ternakan. Peternakan unggas skala besar dikawasan perumahan dilarang, tapi peter-nakan skala kecil di perkampungan tetapdiizinkan, sepanjang bisa menjaga kebersihanlingkungan.

Lain lagi Pemerintah Provinsi Jawa Timuryang dikenal sebagai salah satu sentra peter-nakan unggas. Bersama legislatif, pemprovmemilih membuat Pergub tentang tata niagadan pemeliharaan unggas di pemukimandisesuaikan dengan kondisi setempat.

Bagaimanapun langkah yang diambil,tentunya jangan sampai mengurangi kewas-padaaan dan kualitas pencegahan penye-baran wabah flu burung. Karena, seperti di-katakan Ketua Pelaksana Harian Komnas FB-PI, Bayu Krishnamurti, tindakan yang tidakbenar justru dikhawatirkan akan memperluassebaran flu burung dan disisi lain menghan-curkan sektor peternakan. Karena itu, kebi-jakan harus dilaksanakan dengan cepat danbijak.

Sedari awal, Menko Kesra dan Menkestelah mengingatkan pentingnya pemetaandaerah untuk memilah mana wilayah per-mukiman yang berisiko tinggi, dan mana yangberesiko rendah. Kebijakan pelarangan ung-gas hanya berlaku bagi daerah yang beresikotinggi, dengan didukung data-data empirisyang akurat. Misalnya, pemukiman A dinilaitermasuk kategori resiko flu burung tinggisetelah melihat banyaknya unggas terinfeksiserta adanya korban manusia, maka wilayahpemukiman A hingga radius tertentu harusbebas unggas.

Komunikasi Menepis KontroversiPersoalan beda persepsi memang sudah

jamak, beda kepala beda pemikiran. Olehkarena itu, kunci terpenting untuk membukapintu perbedaan persepsi adalah komunikasi.

Sejak pertama penyebaran flu burung dimulai,komunikasi menjadi alat yang sangat krusial.Sejauh ini, komunikasi menghasilkan sesuatuyang positif, pemahaman publik mengenaipenyakit flu burung. Hanya saja, itu baru ge-neral knowledge, dan perkembangan fluburung ini rupanya jauh lebih cepat dari per-kiraan sehingga bisa dikatakan masyarakatmasih ‘kedodoran’ mengikuti perkembanganinformasi yang aktual.

Tidak benar kalau pemerintah tidak me-lakukan apa-apa tentang hal itu. Data yangdikumpulkan CBAIC menunjukkan kalau pro-ses komunikasi dijalankan oleh (dalam hal iniDepartemen Kesehatan, Departemen Perta-nian, dan Departemen Komunikasi dan Infor-matika), Komnas FBPI sebagai pemegangkoordinasi penanggulangan flu burung, lem-baga nasional maupun internasional, baiksendiri-sendiri maupun bersama. Tapi masihbanyak masyarakat yang merasa proses so-sialisasi belum cukup.

Survei UNICEF baru-baru ini menunjuk-kan, 73 persen masyarakat tahu bahwa fluburung ada, tapi mereka tidak percaya ituada di lingkungan mereka, sehingga ke-tidakpedulian akan bahaya flu burung masihmenjadi fenomena. Melihat hal semacam ini,bisa disimpulkan bahwa komunikasi publikyang dilakukan para pemangku kepentingansudah baik dalam konteks membangun pe-ngetahuan umum atau general knowledgemasyarakat, tapi belum optimal. Ke depanharus dibarengi dengan targeted communi-cation, komunikasi pada target audiens ter-tentu. Misalnya komunikasi untuk mengu-rangi resiko penularan antar hewan dengantarget peternak, memerlukan pola pende-katan yang berbeda dengan komunikasi de-ngan target penjual maupun bagi pelayanankesehatan unggas. Apalagi terkait resikopenularan unggas terhadap manusia, targetyang berbeda usia, pendidikan, budaya mau-pun pekerjaan juga memerlukan cara yangberbeda.

“Diperlukan semacam sistem komunikasiyang responsif dan antisipatif serta memung-kinkan pesan dimodifikasi terus sesuai denganperkembangan aktual,” kata Bayu Krisna-murthi. Pesan juga harus memiliki tema sen-tral, “bisa dikatakan satu brand yang bisamengharmonisasikan semua pesan komuni-kasi yang ada.”

Memang saat ini pesan flu burung masihberagam, diantaranya ada Waspada, Tumpasmaupun Tanggap, dan ketiga pesan ini harusbisa dimodifikasi ulang agar bisa diserap ma-syarakat dengan lebih mudah, dengan bahasayang simpel. Bahkan untuk menambah kede-katan dengan masyarakat, pesan akan lebihbaik diberikan dalam bahasa lokal yang dekatdengan masyarakat.

Intinya, komunikasi harus dua arah, meli-batkan semua pihak yang berkepentingan,baik pemerintah pusat, daerah, sektor swas-ta, maupun masyarakat sendiri. Dalam me-wujudkan semua itu, sekali lagi dibutuhkankoordinasi, integrasi dan sinkronisasi untukmenyamakan persepsi agar penanganan fluburung ini menjadi lebih terarah dan menda-patkan hasil yang kita inginkan. Semoga...(Ids)

foto

: w

ww

.dep

tan.

go.id

foto

: w

ww

.dep

tan.

go.id

Jalan Terjal Basmi Flu Burung

Bali Global Forum telah usai. Forum yang digagasUNESCO serta Departemen Komunikasi dan Informa-tika ini menghasilkan sebuah deklarasi, The Spirit ofBali. Deklarasi ini merupakan komitmen bersama untukmengembangkan mekanisme yang dapat meningkat-kan peran media dan teknologi informasi untuk per-damaian.

"Banyak tantangan yang dihadapi berbagai bang-sa di dunia selama dekade terakhir. Mulai dari perang,ketegangan antar etnik dan bangsa. Hal ini mem-butuhkan kerjasama dan penggunaan media sertateknologi informasi untuk menciptakan perdamaian,"kata Asisten Direktur Jenderal Komunikasi dan Infor-masi UNESCO, Abdul Waheed Khan, di Jimbaran, Rabu(23/1).

Lebih dari pada itu, katanya, para peserta BaliGlobal Forum mengkhawatirkan sejumlah konflik inter-nal domestik dan antar negara, yang menimbulkankemiskinan, kesengsaraan, sehingga perdamaian tidakdapat dibangun.

Khan menekankan bahwa adanya saling penger-tian hanya dapat dibangun melalui sebuah pertukaraninformasi dan pengetahuan secara berkesinam-bungan, melalui apa yang dinamakan "kebebasanberpikir melalui kata dan pemikiran" seperti yangdiletakkan oleh UNESCO dalam konstitusinya.

Dalam deklarasi itu disebutkan pula, apabilaketahanan perdamaian dapat dibangun oleh pemikiranumat manusia maka akan meningkatkan pengaruholeh media massa dan memunculkan alat-alatinformasi.

Para peserta forum ini mendeklarasikan komitmen-

nya untuk mem-berikan kontribusimelalui penggu-naan media danteknologi infor-masi sehinggamampu mening-katkan saling pe-ngertian, dan dia-log lebih luas di-antara manusia,kebudayaan, ser-ta membangunperdamaian.

Kita berharap, lanjut Waheed Khan, deklarasi inimenjadi awal bagi UNESCO untuk memfasilitasijaringan kerjasama dalam konsep Power of PeaceNetwork yang melibatkan seluruh pemimpin di dunia.

Langkah Nyata di IndonesiaSementara itu, Arief Rachman, Ketua Komisi

Nasional Indonesia untuk UNESCO menegaskanbahwa tindak lanjut konferensi ini akan sangattergantung dengan sikap setiap pemerintahan,"Apakah akan mengeluarkan Undang-undang atauperaturan dan sejenisnya. Itu kita kembalikan kepadamereka," tuturnya ketika ditemui KomunikA usaiacara penutupan.

Aplikasi konsep Power of Peace Network, akanmembutuhkan waktu. "Kita perlu pematangamkonsep tersebut sesuai dengan konteks lokal ataunegara yang ada, kemudian pelibatan komunitas dan

ata Putera (8 tahun), lekat mena-tap jajaran umbul-umbul warnaoranye di sepanjang jalan menujuPantai Jimbaran, Bali. Power ofPea-ce, kata-kata itu selalu diulang

mu-lutnya yang kecil dengan terbata-bata.Ia ingat, sang guru bahasa Inggris pernah

menerjemahkan kata peace dengan damai. Se-mentara ingatan Putera tentang Power lebihlekat pada salah satu film anak-anak kesukaan-nya di televisi. Bagi Putera, damai tak memilikimakna yang rumit, "Saya bisa bermain denganteman-teman dan belajar," jawabnya singkat.

Kata-kata yang dibingkai dalam konstitusiUNESCO (United Nations for Education, Scien-ce and Cultural Organization), Organisasi Kebu-dayaan, Ilmu Pengetahuan, dan PendidikanPBB, sudah berumur lebih dari separuh abad,namun perdamaian dunia tak kunjungterwujud.

Jauh di belahan dunia lain, bagi Tatyana (9th) di Zagreb, perdamaian adalah soal pilihanyang berat, antara jadi Serbia seperti ibu ataujadi Kroasia seperti bapak; karena negara taklagi identik dengan bangsa, di tengah situasiancaman konflik yang terjadi.

Banyak pihak berharap, melalui perkem-bangan teknologi komunikasi dan informasiyang sedemikan pesat pada dekade terakhirini akan ditemukan kesempatan baru untukmembangun perdamaian dunia.

Kesadaran Antar BangsaDewasa ini perkembangan teknologi mem-

buat keterkaitan antara informasi dan komuni-kasi menjadi kian erat. Dua bidang yang meru-pakan kekuatan besar untuk menyatukan duniadalam sebuah komunitas global village.

Bagaimanapun, kerja sistem teknologi infor-masi dan komunikasi tak selamanya bebas nilai.Selalu ada kemingkinan di setiap titik, informasiyang ada disalahgunakan untuk kepentingantertentu baik disengaja ataupun karenakesalahan manusia.

Media massa, radio dan televisi serta pe-rangkat informasi digital atau teknologi informasidan komunikasi memiliki pengaruh relatif besarterhadap sebuah komunitas. Melalui media danteknologi ini, banyak agenda sosial tersam-paikan. Bahkan da-lam batas-batastertentu, mediajuga meneguhkanataupun menetap-kan apa yang harusdipikirkan atau di-bicarakan umatmanusia.

"Ada suatu ke-butuhan untukmemikirkan kembalibagaimana kita mungkin menangkap yang ter-baik dari keberadaan media dan teknologi iniagar tetap mendukung ekspresi budaya, salingpengertian dan menumbuhkan kesadaran antarbangsa,' kata Dr. Karan Singh, Wakil Komisi Duniauntuk Kesadaran Global dan Spiritualitas, dalamBali Global Forum, di Jimbaran, Bali (21/1).

Tuntutan itu terasa mendesak karena duniaterus saja dilanda kejahatan, peperangan, kon-flik, permusuhan, dan teror. Tantangan itu anta-ra lain secara nyata dialami Indonesia, sepertiserangan bom teroris di Bali dan beberapatempat lain di negeri ini.

Kunci Utama PerdamaianMedia massa diharapkan tidak menjadi pang-

gung bagi pemberitaan dan penayangan ma-

salah kejahatan dan perang, tetapi menjadi mi-tra strategis dalam mendorong terciptanya du-nia yang lebih damai, aman, dan adil.

Kekuatan media lewat informasi dapatmendorong terjadinya saling paham dan kerja-

s a m auntukmenga-t a s ikonfliky a n gada did u n i a .DemikiandinyatakanWakil Pre-siden Jusuf Kalla dalam pembukaan KonferensiInternasional Bali Global Forum: Power of Peace,Minggu (21/1), yang disampaikan dalam bahasainggris tanpa teks.

"Faktor penyebab konflik Poso seperti di-ekspose media adalah karena pertikaian antaragama, padahal kalau saya lihat masalah sebe-

narnya adalahpersoalan eko-nomi," kata Wa-pres.

Konflik, sepertiperang dan perti-kaian, menurutWapres akan terusterjadi bila masalah

kesejahteraan, ketidakseimbangan danketidakadilan belum dapat diselesaikan. Karenaitu, media lewat kekuatan informasinya akandapat mendorong masyarakat mengatasimasalah yang ada.

Sementara itu, Asisten Direktur JenderalKomunikasi dan Informasi UNESCO, Abdul Wa-heed Khan mengatakan salah satu penyebabutama konflik adalah kesalahpahaman. Kesalah-pahaman ini timbul karena masing-masing pihaktidak mau mengerti dan tidak mau bersatu.

"Media mempunyai peran penting untukmenyatukan perbedaan dan meminimalkan ke-salahpahaman yang ada," kata Waheed Khan.

Menurut Khan bukan saatnya lagi mediahanya menyalahkan konflik yang terjadi,"Banyak kekuatan untuk berperan, tapi kitaharus mengkonter semuanya demi perda-maian," tegasnya.

“Efek yang ditimbulkan oleh media jauhlebih powerfull dibandingkan apapun, tetapi

...karena peperangan mulai dari pemikiranmanusia, maka kesadaran akan perlunya perdamaian

harus pula dibentuk, pengabaian atas hal tersebutakan memunculkan kecurigaan dan ketidakpercayaan

antar bangsa dan memicu terjadinya perang...(UNESCO, 14 November 1945)

pemilik media, dan berupaya semaksimal mungkinmemanfaatkan jaringan yang sudah ada," katanya.

Menurut Arief, melalui Depdiknas pihaknya akan berupayauntuk memanfaatkan komunitas sekolah untuk lebih cerdasdalam melakukan konsumsi media massa. "Kita berupayamemanfaatkan jaringan sekolah yang ada untuk mendidikanak-anak agar lebih cerdas dalam membaca atau menyaksikanmedia. Memilih konten mana yang sesuai dan bermanfaat,'katanya.

Kepala Badan Litbang SDM Depkominfo Aizirman Djusmanyang ditemui dalam kesempatan yang sama menyatakanbahwa hasil konferensi ini akan ditindaklanjuti denganmengadakan kursus dan pengembangan e-learning. "Dalamkonteks capacity building kita akan melakukan pelatihan mediaethics kepada para jurnalis untuk mengembangkan kekuatanmedia. Sementara dalam memanfaatkan ICT kita bersamaDepdiknas juga mengembangkan e-learning untuk masyarakatdan komunitas sekolah," jelasnya. (m)

M

6

foto

:ric

h

terhadapi n f o r m a s i

mengenai konflikyang sudah begitu

banyak tersebar dim e d i a - m e d i a

komersial," ujarnya.Dr David Nostbak-ken dari Vision Television

dan WETY International, Kanada,mengingatkan bahwa jaringan "KekuatanPerdamaian" bisa dimanfaatkan untukmenyediakan program-program tayangan yangberkaitan dengan perdamaian, misalnyamasalah perubahan iklim global, pendidikananak, dan pengetahuan mengenai lingkungan.

Berharap dari e-LearningIndonesia yang memiliki potensi konflik

sosial, ekonomi, politik, dan kultural padadasarnya meniscayakan tiap warga negaranyamemiliki pengetahuan, keterampilan, danmentalitas yang efektif guna menyelesaikankonflik secara damai dan beradab. Padaperspektif demikian, perbincangan tentang"pendidikan perdamaian" (peace education)menjadi penting.

"Pendidikan perdamaian hanya bermaknabagi warga Indonesia jika pendidikan itumemungkinkan sungguh teralaminyaperdamaian oleh setiap warga negaraIndonesia," kata pengamat pendidikan LimasSutanto.

Hal senada juga ditegaskan oleh AriefRachman, Ketua Komisi Nasional Indonesiauntuk UNESCO, bahwa pendidikan merupakanelemen penting bagi penghargaan ataskeberagaman untuk menciptakan kesadaranbahwa seluruh manusia adalah sama.

"Pendidikan harus diarahkan untukmembuat individu sadar akan perbedaanbudaya dan adat yang ada, serta mampumengembangkan keterampilan untuk bersosialatau menjalin hubungan serta toleransi," tegasArief.

Konsep pendidikan ini harus juga membukapeluang terjadinya dialog antar bangsa, lanjutArief. Sebab, sangat mustahil melakukan pro-mosi perdamaian tanpa pelibatan seluruh bang-sa dengan beragam latar belakang etnik atauagama yang ada di dunia.

E-learning disebut oleh Kepala BadanLitbang SDM Depkominfo Aizirman Djusmansebagai sebuah terobosan baru untukmemperkuat pendidikan yang mendukungterciptanya per-damaian.

Sebagai cara baru dalam proses belajarmengajar, e-learning memungkinkan pembe-lajaran tanpa batas negara dan waktu denganmenggunakan teknologi informasi dankomunikasi. " Depkominfo akanberupaya mendukung pengem-bangan e-learning agar bisa meratasampai ke pelosok Indonesia," kataAizirman.

Jaringan KerjasamaMelalui Bali Global Forum yang

menghadirkan pakar media mau-pun teknologi informasi di dunia,diharapkan bisa terwujud sebuahjaringan komunikasi yang kuatuntuk menjaga perdamaian dunia."Kita tidak berupaya membuatjaringan baru, tetapi bagaimanamemanfaatkan yang sudah ada,televisi, koran, internet dan media

kemampuan ini bisa berakibat baik maupunburuk. Sebab, selain sebagai kunci utamadalam perdamaian, media juga bisa menjadialat pemicu konflik,” imbuh Wapres JusufKalla. Jangankan berita di media massa,

dampak pesanlewat SMS pun bisalebih dahsyat darigempuran tank,katanya.

Media memangbisa memberikanporsi yang seim-bang. Sebab ba-nyak keluhanyang mengatakanbahwa mediam e m p e r p a r a hkeadaan karenasumber berita yangberat sebelah.

Selama ini,menurut Wapres,media terlalu sedikitmemberi porsi bagi

kelompok moderatdibandingkan dengan

kelompok radikal yangcenderung menumbuhkan konflik. "Mediaharus memberikan ruang lebih banyak kepadasuara-suara kalangan moderat dalam upayamendorong perdamaian," kata Wapres.

Wapres meminta media dapat menjalankanperannya sebagai alat perdamaian. Terlebih diera global saat ini informasi nyaris tidak bisadikontrol lagi. Bagi Wapres situasi ini merupakantantangan yang mesti dihadapi agar lebihbanyak manfaat positif yang bisa diperoleh.

Kolaborasi Antar MediaPeran media sejatinya bukan terbatas pada

informasi. Media harus pula bisa berperanmenyelenggarakan dialog dan debat publik.Masyarakat suatu negara dan masyarakatbangsa-bangsa dihuni beragam kelompok yangberbeda latar belakangnya, pandangan, dankepentingannya.

"Informasi yang disajikan media punya peranpenting dalam menciptakan perdamaian. "Kitatidak bisa mengontrol media lagi, karena itumedia harus mengembangkan perannya untukmendukung terciptanya perdamaian," kataMenteri Komunikasi dan Informatika, SofyanDjalil.

Trend global yang berkembang saat inimedia dipakai sebagai alat untuk menjagaperdamaian, lanjut menteri. Namun, panggungterbuka media hanya bisa tegak berdiri sertaberperan aktif jika ada kebebasan dan peluangbagi warga dan berbagai kelompoknya untukbertemu, berkomunikasi, berdialog sertamencapai saling pengertian dan kepercayaan.

Lewat proses itulah beragam latar belakangdan perbedaan kepentingan diusahakanmencapai saling pengertian. Atas dasar salingpengertian dan percaya, dapat dibangun kerjasama, hidup damai secara bermakna dalamperbedaan.

Media Baru. Visi BaruPeter Amstrong, Direktur OneWorld

International, Inggris, mengungkapkan, mediayang bisa digunakan untuk perdamaian harusmerupakan sebuah "media baru" yang terlepasdari kepentingan iklan dan kepentingankomersial lainnya.

"Kita memang tidak akan pernah bisamemuaskan semua orang dengan menyediakanapa yang disukai masing-masing orang. Akantetapi, saya yakin ada orang-orang yangmemang tertarik dan peduli dengan masalah-masalah perdamaian dan mungkin mencariinformasi seperti itu karena kebosanan mereka

yang ada guna meningkatkankesepahaman dan menciptakan perdamaian,"tutur Waheed Khan.

Global Forum di Bali, merupakan salah satuupaya mematangkan rencana membuatjaringan "Kekuatan Perdamaian" (Power ofPeace). Jaringan ini dikembangkan untuksemakin menyebarluaskan pemikiran, pan-dangan, dan contoh-contoh nyata pemajuanperdamaian ke seluruh belahan dunia.

Jaringan informasi yang disiapkan Badan PBBUNESCO itu akan memanfaatkan peluang yangdiberikan teknologi informasi terkini dan bukanuntuk menyaingi jaringan media massa yangada, melainkan untuk melibatkan dan memper-besar lingkaran kelompok yang peduli kepadaupaya pemajuan dan perwujudan perdamaian.

Asisten Dirjen Komunikasi dan InformasiUNESCO Abdul Waheed Khan menjelaskan,pembuatan jaringan informasi "KekuatanPerdamaian" itu merupakan langkah nyatauntuk menangani kekhawatiran kita atasmunculnya berbagai konflik di muka bumi ini,yang jika dibiarkan akan sangat merusakperdamaian dan ketenteraman hidup manusia.

Pembuatan jaringan itu juga merupakan"jawaban" atas kemajuan teknologi informasiyang dengan sangat drastis mengubah caraorang mendapatkan informasi sehingga perlujuga dibangun jaringan "penyeimbang" yangbisa dijadikan acuan dalam melihat suatupotensi konflik atau konflik yang terjadi diberbagai tempat.

Dalam diskusi berkembang sejumlah konsepuntuk mengembangkan jaringan ini, misalnyabagaimana agar pesan-pesan atau informasiyang disajikan bukanlah informasi yang mem-buat orang cemas atau terancam, tetapi justruinformasi yang membuat orang senang danlega. Selain itu ditekankan juga keterkaitanjaringan ini dengan jaringan yang sudah adadalam dunia maya, seperti yahoo.

Khan menekankan, jaringan "Kekuatan Per-damaian" itu haruslah didasarkan pada kerjasama seluruh pihak yang mempunyai potensidan kemampuan di bidang yang terkait denganteknologi informasi ini, baik program, penye-barluasan, pengemasan pesan, dan lain-lain.

"Jangan membayangkan jaringan ini sebagaisesuatu yang fisik, seperti jaringan televisiinternasional. Ini adalah sebuah jaringan kerjasama, yang harus dikerjakan bersama-sama,"tegasnya.

Abdul Waheed Khan menambahkan,jaringan ini harus dimanfaatkan untuk hadir diseluruh lapisan masyarakat, dengan berbagaimacam bahasa.

"UNESCO hanya memfasilitasi menyediakanjaringan ini, tetapi Anda semua yang harusmengisinya untuk menyelamatkan generasimendatang kita. Anda-lah yang harusmengembangkan dan mencari kelompok-kelompok yang peduli kepada perdamaian itu,di berbagai lapisan masyarakat yang ada ditempat Anda," paparnya.

Bukan UtopiaEmanuel Kant dalam karyanya Sobre la paz

perpetua (tentang damai abadi) menulis

anekdot tentang seorang pemilik bar asalBelanda. Pemilik Bar menempelkan semboyanPaz Perpetua (Damai abadi) di barnya. Anehnya,di bawahnya terlukis kuburan. Sebuahkontradiksi. Ideal tentang damai abadimenemukan duka lara dalam realita.

Damai, sebuah kata paling berharga, ajaibtetapi pada saat yang sama rapuh, rawan untukmenjadi berkeping-keping bila "jatuh". Adakerinduan untuk memeluknya, tetapi bagaihantu ia menjauh saat didekati. Palingdidambakan insan yang lagi dilandaketidakpastian tetapi ketiadaan sarana untukmenggapainya.

Kenyataan menyedihkan memang masihterjadi hingga hari ini, tetapi kita tetap berharappikiran jernih dapat membimbing manusia untukmenciptakan dunia yang lebih baik untukditinggali.

"Dalam semangat persaudaraan yang penuhcinta damai kita dapat menciptakan perdamaiantidak hanya di bumi nusantara tapi juga dibelahanbumi lainnya," kata Yudhoyono dalam sambutanpada acara serah terima tongkat perdamaianRover Peace Baton di Lapangan Udara TNI AUHalim Perdanakusuma, jelang akhir tahun lalu.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono punmeminta generasi muda ikut menciptakanperdamaian dan rasa persaudaraan di dunia.

Kepak Sang MerpatiAlkisah, dari jaman Nabi Nuh. Waktu bencana

bandang yang melanda dunia sudah diperkirakanhendak usai, beliau berpikir keras untuk bisamemastikan bahwa air telah surut, sekaligusmencari tempat yang paling layak untukmenambatkan perahu.

Diantara banyak pasangan hewan danmanusia yang ada di kapal, ternyata Nabi Nuhmemiliki banyak penumpang berbagai jenisburung. Nabi Nuh akhirnya berpendapat hewaninilah yang paling mampu untuk menjalankantugas, karena burung dapat terbang sehinggatidak ada resiko tenggelam.

Maka Nabi Nuh mengutus sepasang burung,namun selang beberapa lama, sepasang burungtadi tidak menampakkan tanda-tanda kembali.Kemudian diutuslah burung jenis kedua, hasilnyatetap sama ; burung-burung tersebut tidakkembali. Dilepas lagi yang lain, juga tidak kembali.

Tibalah akhirnya giliran burung merpati, danpasangan merpati ini kembali ke perahu NabiNuh, bahkan memakai daun palem di kepalanya,seperti laiknya mahkota raja-raja romawi.Khazanah inilah yang menjadikan burung merpati,hingga saat ini, dijadikan lambang perdamaian.

Banyak pihak berharap Bali Global Forum bisamenelorkan langkah nyata menciptakanperdamaian di dunia dengan mengubah persepsidan lebih cerdas memanfaatkan media danteknologi yang telah ada.

Tak berlebihan jika kemudian kita berharapbahwa kepak merpati perlambang perdamaianakan bisa menjangkau seluruh dunia dari PulauDewata yang sekarang berusaha bangkitkembali. Menata kehidupan dan memupukkepercayaan dunia internasional agar melihatpesan damai itu didukung bangsa Indonesia.

(dirangkum taufik dari laporan Richard T dan Rokayah )

7

8 Edisi 02/Tahun III/Januari 2007

www.bipnewsroom.info/komunikaemail: [email protected] WAWANCARA

kas birokrasi di dalam pengembalian jamaahyang membatalkan diri. Kalau dulu sampaiberbulan-bulan. Mulai tahun ini sudah adadebirokratisasi. Keluhan ini Alhamdulillah sudahbisa kami tangani. Pengembaliannya langsungdi bank tempat mereka daftar. Setelah me-lalui proses, tentunya. Selain itu, tentangsemua pengadaan barang dan jasa. Kitalakukan tendernya secara terbuka. Pakaiwebsite. Sudah mulai tahun ini. Semua hargaturun. Manasik yang dulu 23.000 sekarangcuma 12.000.Jadi nantinya anggapan haji mahal akanpupus?

Ya, Insya Allah.Perbaikan di luar negeri?

Ada kenaikan biaya sewa tapi diikuti de-ngan perbaikan kualitas. Dari 1550 kita naikanmenjadi 2000. Tapi sekali lagi, karena jama-ahnya banyak, tentunya semuanya tidakmemperoleh seperti itu. Pakai qur’ah atauundian. Sebab kalau tidak ya sulit. Kalausudah sampai tingkat itu, kami tidak bisangomong lagi. Kalau semua nuntut, betapasulitnya. Kemudian masalah katering nantinyaakan majmu’ah atau menyatu dengan hotel.Ada perbaikan menu, sudah hampir mende-kati selera kita. Kemudian mendekatkan pe-layanan kepada jamaah dengan membukapos pelayanan kesehatan di 75 maktab.Konon katanya biaya perjalanan hajikita paling mahal?Ndak. Komponen BPIH kita di dalamnya itutermasuk living cost, itu sebanyak 1.500 realatau 400 dollar. Kalau dikurangi dari jumlahtotal, kita lebih murah dari Malaysia. Malaysiaitu sama dengan Medan. Kita kan ada zone-zone. Fuel-nya kan dihitung, itu yang bikinbeda antar tiap zone. Masa dari Makasar maudisamakan dengan Medan. Kalau dulu me-mang begitu, tapi kan akhirnya jadi subsidisilang yang nggak karu-karuan. Kita mau jaditransparan, jadi sulit. Kalau sekarang kita bisahitung. Dan bukan kapasitas saya untuk bi-cara tentang tarif, itu urusannya Garuda.Peraturannya memang satu negarasatu maskapai?Ya. Tidak bisa lagi, kita kan G to G. Lagipulalanding permit-nya hanya Garuda yang da-pat. Dulu pernah kita bebaskan, tapi tidakada yang dapat landing permit dari sana.Kemarin juga sudah kita undang semua air-lines untuk bikin penawaran, ternyata tarif-nya semua di atas Garuda. Ini bukan urusan-nya cari untung, yang penting bagaimanajamaah bisa melaksanakan haji sebaik-ba-iknya. Perkara ada muatan ekonomi, ya ba-nyak, tapi kita tidak dalam hal itu.Sebenarnya apa tolok ukur keberha-silan penyelenggaraan haji?Pernah di masa lalu, tolok ukur keberhasilanpenyelenggaraan haji adalah rendahnyaangka kematian. Dan apa yang terjadi, mu-sibah muadzhim, terjadi peristiwa Mina yangmerenggut sekian banyak jamaah haji. Ma-salah selalu akan timbul karena ini ngurusorang banyak. Coba Anda bayangkan, adajamaah haji sakit parah tetap saja mintadiberangkatkan. Padahal sudah kondisi sakit,sudah dilarang, sulit. Malah dia minta mati disana, dibilang kita melarang-larang orangibadah. (dan)

Sebenarnya upaya apa saja yang sudahdilakukan pemerintah untuk memperbaiki pe-layanan perjalanan haji. Reporter KomunikAmewawancarai Direktur Jenderal Penye-lenggaraan Haji dan Umrah DepartemenAgama, Slamet Ryanto, di ruang kerjanya(18/1). Berikut adalah petikannya:

Pelaksanaan ibadah haji sudah berlang-sung puluhan tahun, tapi masih sajaada masalah. Mengapa bisa demikian?

Namanya ngurus orang banyak. Diran-cang seperti apapun, masalah tetap saja ada.Tapi pemerintah juga sudah berusaha mak-simal. Upaya-upaya yang dilakukan pemerin-tah kurang apa. Tapi tetap saja masalah ituada. Sudah diupayakan perbaikan di sini,muncul lagi di sana. Jadi begini, namanya intidari penyelenggaraan haji kan adanya diSaudi. Kalau saya boleh istilahkan, kenduri ditempat orang. Pelaksanaannya ada di rumahorang dan kita harus tunduk dengan hukumsana.Apa ada rencana untuk menggunakansistem pasar dalam penyelenggaraanhaji?

Awalnya dulu banyak muncul penyeleng-garaan haji yang dikelola swasta. Namunmalah jadi kacau. Banyak jamaah haji tidakbisa berangkat. Padahal kan mereka sudahbayar. Tapi karena PT-nya sudah pailit maudikatakan apa. Ujung-ujungnya mereka larike Departemen Agama, ngadu ke pemerin-tah juga kan? Padahal pemerintah tidak me-nyelenggarakan dan tidak punya hubunganapa-apa dengan haji swasta ini. Hingga akhir-nya pemerintah ambil keputusan, menye-lenggarakan semua urusan haji. Nah, sejakitu semua berjalan dalam kendali pemerintah.Walau di sana-sini ada masalah, tetapi sepan-jang yang saya tahu, belum pernah ada jama-ah yang tidak diberangkatkan. Sudah adajaminan dari pemerintah.Di Saudi, pelaksanaanya bagaimana?

Dulu kira-kira mulai 1983, pelayanan hajidilakukan oleh para syaikh. Pondokan, makan,segala macam, bahkan sampai muththowif(pemimpin thawaf-red) juga. Syaikh-syaikhini perorangan. Ya seperti marketing saja,kalau syaikh-nya baik, layanannya bagus, su-pel, dan sebagainya, tentu orang Indonesiabanyak yang senang. Dan akhirnya nanticerita ke teman lain di Indonesia. Dan sudahpasti pelanggannya banyak.

Tapi kemudian jadi masalah. Kapasitasrumah syaikh-nya cuma 1.000 orang tapi ka-rena sudah banyak yang tahu dan suka de-ngan layanannya, maka yang daftar bisa jadi4.000 jamaah. Kewalahan ndak karu-karuan.Ngelayanin jamaahnya, wis sembarangan.Dah semaunya sendiri. Akibat hal ini peme-rintah Saudi punya kebijakan karena adasyaikh yang sama sekali tidak dapat dan adayang banyak, bahkan sampai melebihi kapa-sitas. Oleh pemerintah Saudi akhirnya ditata,dibentuk di bawah naungan muasasah ataulembaga. Syaikh-syaikh ini digabung, dibagirata. Waktu pertama kali diterapkan, ramai.Banyak yang tidak setuju, terutama yangbanyak pelanggannya.Sebenarnya berapa kuota jamaah In-donesia, mengapa sering berubah?

Kalau kuota tersebut memang sudahaturan resmi OKI (Organisasi Konferensi Is-lam), 1/1.000. Ini per penduduk muslim. Sa-tu kuota untuk setiap 1.000 penduduk mus-lim. Kalau menurut kuota itu, anggaplah totaljamaah haji kita 205.000. Angka itu dibagiuntuk BPIH Khusus, artinya untuk ONH plussekian dan reguler sekian. Aturan tersebutbelum diperbaharui, ya kita ikut aturan main.Atau karena tipe jamaah Indonesia dulusabar dan nrimo?

Tidak, bukan begitu. Pemerintah bagai-manapun pasti akan bertanggungjawab. Itunilai lebihnya di sana. Pernah terjadi kan, ke-tika kurs dollar melonjak. Jamaah tetap aman.Padahal tahu sendiri berapa kenaikan kurs-

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Departemen Agama, Slamet Ryanto:

nya. Kalau bukan pemerintah, wah sudahpasti kolaps PT nya.

Itu untungnya dilaksanakan oleh peme-rintah. Ini bukannya saya ingin agar haji tetapdilaksanakan oleh pemerintah, tapi ini demiperlindungan terhadap jamaah. Ini orangmau ibadah.Lantas bagaimana upaya untuk memi-nimalisasi masalah?

Ada beberapa perbaikan yang dilakukanpemerintah. Contohnya terhadap aparatur,sekarang kita sedang lakukan pembenahan.Supaya semua aparatur penyelenggaraanhaji itu tidak main-main, bekerja denganbenar. Kemudian, pembenahan sistem.Misalnya dari segi pendaftaran, kita buat sis-tem urut kacang. Jadi tidak bisa loncat-lon-cat. Di dalam Siskohat (Sistem KomputerisasiHaji Terpadu) itu sudah terdaftar jelas urut-urutannya.Waiting list?

Saya tidak mengatakan waiting list. Tapisudah urut-urutan begitu. Yang di luar tidakbisa masuk, mesti harus nunggu. Ini untukmenjaga segala permainan. Sudah tidak bisadiacak-acak lagi. Kalau sampai ke luar (na-manya-red), berarti terjadi sesuatu. Bisa di-curigai. Jadi ada kejelasan, kalau dapat nomorsekian, pasti akan berpikir berangkat hajitahun sekian. Dulu pernah ada kasus jualbeli kuota dan sebagainya. Dengan adanyasistem tertutup ini tidak bisa seperti tadi lagi.Sistem ini sudah dua tahun kami lakukan.Saat ini apa yang jadi prioritas utama?

Fokusnya pada masalah perumahan.Kalau dulu pakai sistem subsidi silang, seka-rang kita coba pakai sistem proporsional. Ituyang sedang kita terapkan. Dengan sistemproporsional ini kami nilai sudah mendekatikeadilan.Maksudnya?

Kalau subsidi silang, Anda bayar samadengan fasilitas berbeda. Misalnya yangtinggal dekat masjid, bayar 1.550 real. Tapitinggal di tempat yang jauh juga bayar hargayang sama. Padahal harga sewa rumah dekatmasjid harganya jauh lebih tinggi. Nah, inidisubsidi oleh orang yang jauh dari masjid.Ini yang terus jadi masalah?

Yang jauh mengatakan, saya bayar samatapi kenapa ditempatkan jauh dari masjid.Itu yang sering dikomplain jamaah. Dengansistem proporsional, coba dihilangkan. Kalauorang dapat sewa 1.400 real, padahal plafonsewa rumah 2.000 real, nah, kita kembalikanyang 600 real. Dia membayar atas apa yangdia dapatkan.Jadi bisa selesai masalahnya?

Asal Anda tahu, kami sudah menaikanplafon rumah untuk meningkatkan pelayan-an. Itu saja masih ketinggalan. Sekarang kitasudah 2.000 real, Malaysia sudah 2.300 real,India sudah 2.600 real. Kita harus bersaingbegitu hebatnya di sana untuk saling mencarirumah. Tak hanya itu, yang menyulitkan kitajuga jumlah jamaah kita itu banyak. Malaysiacuma 25.000 orang, Brunai hanya 3.000orang. Kita ini 205.000 lebih. Walaupun jama-ah kita di dekat masjid 50.000 orang, masihada 150.000 orang lagi yang ditempatkandi tempat yang jauh dari masjid. Pasti akanbanyak yang ngomong. Ini kok begini danbegitu. Malaysia yang hanya 25.000 pun ti-dak semuanya di dekat masjid, padahal diaplafon rumahnya sudah 2.300 real. Ini pro-blemnya. Tolong dipahami.Tidak ada posisi tawar khusus kepadapeme-rintah Saudi, bagaimanapun jugakita negara dengan jamaah yang cukupbesar?

Bagaimana bisa. Wong pemerintah ArabSaudi menyerahkan (harga rumah-red) ke-pada pemilik-pemilik rumah. Itu adalah lahanmasyarakat sana, sumber pendapatan me-reka.Bagaimanapun kita memberi masukan

Rp4 triliun kepada mereka dari jamaahhaji?

Itu diserahkan kepada masyarakatnya kok,bukan kepada pemerintah Saudi. Ini kan yangpunya rumah mereka, seperti sampeyan pe-milik-pemilik rumah. Tentukan sendiri hargasewa. Bersaing mendapat pembeli, kira-kiraseperti itu. Nah, rumahnya itu milik mereka.Ketika terjadi masalah katering ini, bisadiklaim ke pemerintah Saudi?

Kita tidak akan bicara itu dulu. Yangpenting jamaah haji kita ini bisa selesai se-luruhnya pulang. Baru nanti kita akan bicara.Apalagi sekarang ada tim investigasi. Kitaberikan dulu kepada tim itu untuk bekerjamaksimal.Alasannya apa pindah katering?

Kita kan perlu melindungi jamaah haji kita.Jamaah bayar 300 real tapi kualitas makanan-nya seperti itu. Lauknya cuma satu macam,banyak dikomplain jamaah. Itu terjadi selamabertahun-tahun.Sampai akhirnya diputuskan kita haruspindah katering?

Bukan diputuskan sebenarnya. Kita sudahnego dengan mereka. Harga makanan diMadinah satu kali makan hanya 7 real. Tapiyang ini, bisa jadi 20 real. Padahal kualitasmakanannya cuma seperti itu, nasi dengandaging, kadang-kadang nasi dengan ayamsaja.Jamaah negara lain seperti apa?

Filipina misalnya, bisa membayar cuma150-200 real. Kita 300 real. Kita cari bagaimanacaranya agar bisa menjebol angka 300 realini. Kenapa yang lain bisa dapat harga murah,sedangkan kita tidak. Kita harus bisa punyaposisi tawar yang kuat.Memang susah cari katering?

Sebenarnya tidak juga. Kita sudah cobanego dengan muasasah sambil terus mencari.Nah, di situlah muncul AnA katering, yangpunya Amir (penguasa-red). Maaf, ini urusannegara sana tentang bagaimana prosesnya.Saya tidak punya hak untuk bicara.Tanggung jawab pemerintah?

Saya paham perasaan mereka, tapi pe-merintah sudah mencoba berusaha maksimal.Tapi ya namanya orang marah, ya hak merekajuga, karena mereka juga sudah bayar. Uangkomponen Arafah – Mina sebesar 300 realsudah dikembalikan. Sebagai bentuk kitatidak mampu melakukannya dengan baik. Yaitu tidak seberapa dibanding penderitaan yangdialami oleh mereka.Tapi kondisinya benar-benar tidak adamakanan?

Maaf ya, bukan berarti tidak ada ma-kanan. Makanan itu ada, yang tidak ada hanyanasi. Anda tahu orang kita kalau belum nyen-tuh nasi belum dikatakan makan. Kita kontakperusahaan mie instant cabang sana, merekasuplai sampai 600.000 bungkus. Belum yanglainnya.Yang diangkat media, mereka kela-paran?

Makan, tapi cuma tidak ada nasi. Ya tapikan itu komentar orang. Bagaimanapun jugaini sudah merupakan sebuah kekeliruan bagikami.Ke depannya bagaimana?

Oo.. kita akan sangat hati-hati. Ada be-berapa hal yang menjadi catatan kami. Per-tama, karena kuota ini sudah melebihi, kitaakan memprioritaskan orang-orang yang be-lum haji. Jadi untuk yang sudah pernah hajitapi sudah mendaftar, bukan dilarang, tapidimohon untuk bersabar. Mendahulukan me-reka yang belum haji. Kemudian agar kualitasjamaah meningkat. Kami akan memperba-nyak bimbingan pada jamaah. Dulu cuma 7,sekarang akan menjadi 14 kali. Denganmelibatkan peran Kepala-kepala UrusanAgama. Kemudian ada embarkasi baru untukmempermudah pemberangkatan. Memang-

"Ini Bukan Urusan Cari Untung..."

fot o

: d

dt

Edisi 02/Tahun III/Januari 2007

www.bipnewsroom.info/komunikae-mail: [email protected]

9

e-gov kilas Ruang ini disediakan sebagai wadah tukar informasi antar pengelola situs atau portal lembaga pemerintah baik di tingkat pusat atau daerah.Pengelola dapat mengirimkan profil situs yang dikelolanya melalui e-mail: [email protected]

www.kab-bekasi.go.idKabupaten Bekasi DalamAngka

"Welcome to Goverment of BekasiRegency's Website", itu lah sambutanpertama ketika mengujungi situskabupaten Bekasi. Diawal intromemperlihatkan logo dan lingkungankantor pemerintahan kabupaten Bekasi.Situs ini, begitu simpel, aksesnya pun

terdapat logo PON, yang bertuliskan"Optimis 5 Besar" dalam acara PON KALTIM17 tahun 2008.

Untuk fasilitas, dalam situs ini cukupmemadai sebagai media komunikasi, tapibeberapa fasilitas tersebut tidak dapatdimanfaatkan maksimal. Antara lain di situsdisediakan media untuk mengirimkantulisan essai. Sangat disayangkan media initidak dapat di maksimalkan, padahal inisangat berguna untuk dapat membantumeningkatkan minat menulis, dan tulisanitu bisa dibaca semua orang melalui situsini. Fasilitas lain yang tidak dapat digunakanmaksimal adalah forum diskusi. Aktifitasforum tersebut sangat rendah, padahaltopik diskusi sudah ditentukan. Samahalnya pada fasilitas "Samarinda in Depth."Sudah seharusnya fasilitas ini dimaksimumkan, karena akan sangatmembantu dalam media komunikasi,menampung inspirasi masyarakat umum.

Untuk kolom berita, situs ini terbilangcukup up-date. Berita mengenai aktivitaspemerintahan daerah dapat di akses di sini.(dw)

terbilang cepat dan yang terpenting adalah"to the point" tidak ada embel-embelsambutan atau keterangan featuresmengenai kabupaten ini sendiri. Jika dilihatsecara keseluruhan situs ini lebih mirip dengandata base. Konten isi hanya berupa dataindeks dan statistik keadaan kabupatenBekasi. Begitu simplenya, hanya ada duamenu utama, pertama menu mengenaiAgribisnis di Kabupaten Bekasi dan yangsatunya mengenai data angkat terkaitKabupaten ini. Dua menu lainnya merupakanlink PDP3D dan KPU.

Pada link KPU di dalamnya berisi datamengenai daftar pemilih, daftar partai, daftarcaleg, peta daerah pemilihandan jumlahperolehan suara. Yang pastinya sekali lagidalam bentuk angka.

Disisi kanan menu "Bekasi in number".Dalam menu dikategorikan dalam 12 pokokmenu. Kumpulan data mengenai kabupatenBekasi cukup lengkap, dan aksesnya puncepat.Data-data tersebut dapat di aksesdengan mudah tapi tidak dapat didownload. Jika ingin kopiannya Anda harus

mengcopy secara manual. (dw)

www.samarinda.go.idOptimalkan Fasilitas MediaKomunikasi

"Selamat Ulang Tahun Samarinda",kebetulan 21 Januari lalu merupakan hari jadikota Samarinda ke-339. Di awal situs tertulisucapan dari pemerintahan kota Samarinda.Nuansa semangat baru dapat dirasakan,selain ucapan di sisi kiri, disisi kanan situs

CATATAN PERJALANAN

Sri Wuryatmi

Ini adalah perjalanan haji pertama saya.Ada perasaan yang tidak bisa diungkapkanpenulis yang baru pertama kali naik haji. Ba-nyak rasa suka cita dan kegundahan seolahbercampur membawa suasana tersendiridalam pelaksanaan ibadah haji.

Perjalanan SpiritualHaji merupakan sebuah

perjalanan spiritual, takheran jika setiap individumemiliki pengalamanyang berbeda. Namunperjalanan ibadah hajimemerlukan ketahananfisik. Mungkin orang su-dah mahfum, lantaranalamnya yang cukup ku-rang bersahabat, dan jaraktempuh yang relatif jauhantar satu kota dengan kotayang lain.

Bayangkan, perjalanan keJeddah, memerlukan waktu sekitarwaktu 8 jam, itupun harus transit be-berapa kali antara lain di Muscat, Bahrain,baru di pintu gerbang Arab Saudi. Belum lagiharus berada di tengah ribuan orang dariberbagai penjuru dunia untuk melakukan halyang sama: ibadah.

Berada di NabawiPerasaan gundah selama menunggu

lamanya perjalanan hilang sirna ketika tiba diMadinah. Menyaksikan kemegahan MasjidNabawi. Tak terasa air mata menetes. Ya,inilah mesjid yang telah dibangun dari tangansuci Nabi Allah, Nabi Muhammad SAWsendiri. Saat melakukan shalat, ada perasaanbahagia yang tidak bisa diungkapkan dengankata.

Tempat shalat bagi laki-laki danperempuan terpisah dan dijaga oleh laskar(polisi Arab). Tempat shalat bagi perempuanjuga dijaga oleh laskar wanita bersuara galakdan keras. Ada tempat yg mustajab untukberdoa/sholat yang berada dalam masjidtersebut yaitu Roudhah.(tempat diantaraMakam Nabi dengan mimbar nabi ).Waktuberkunjung ke Roudhah pun bagi jamaahperempuan harus dibatasi dari jam 8 pagisampai waktu dhuhur.

Teman saya bertanya ke seorang laskarperempuan, kenapa perempuan dibatasi dandiatur jadwalnya. Jawabnya menarik, katanyaperempuan itu sulit diatur. Saya barutersadar ketika tahu bahwa ukuran badanperempuan dari Asia jauh sangat kecildibandingkan dengan orang non Asia.

Pembatasan ini cukup beralasan agar tidaksampai bersamaan waktunya dengan orangnon Asia yang nota bene tinggi besar itu. DiMasjid ini, perempuan boleh membawa anak-

anak. Hingga suara tangisanak-anak kadang

terdengar jugaketika shalat

berlangsung.

MekkahBerada

di MasjidilH a r a m ,s h o l a tmengha-dap Ka'bah,perasa-

an luarbiasabahagia. Biasanyamelihat Kabah ha-nya di televisi danfoto atau di sa-jadah, tetapi kali inimenghadap betul.Jutaan manusia me-lakukan tawaf(mengelil ingi Ka-bah), saling inginsholat dan berdoadisini.

Sayup ter-dengar tangis haru diantara para jamaah.Betapa kita tidak berarti apa-apa disana, tidakada perbedaan kaya miskin, pejabat ataubukan semua bersujud keharibaanNya.

Tempat sholat penuh manusia,berdesakan, kalau kita lagi sujud atau dudukada juga yang lewat diatas kepala,ada jugayg pegang kepala, kalau keluar masjid punpenuh sesak, tetapi justru membuatkebahagiaan tersendiri.

Arofah dan MinaPada saat berada disini pada hakekatnya

kegiatannya adalah ibadah seperti sholat,doa, zikir dan lainnya. Namun yang menarikadalah perlu kesabaran luar biasa. Sebagaicontoh antri ke kamar mandi, antriannyapanjang sekali. Itulah seninya. Apalagi ditengah cuaca ekstrem gurun pasir, banyakpula yang terserang batuk/pilek karena debu.

Haji AkbarHaji tahun ini merupakan haji akbar,

lantaran kegiatan wukuf di Padang Arafahtepat pada hari Jum’at. Tidak sedikitpenduduk Arab Saudi yang juga melakukanibadah haji sehingga menambah jumlah orangyang berada di lokasi-lokasi kegiatan haji.

Perjalanan dari Arafah ke Mina yang dalamhaji biasa ditempuh dalam waktu 30 menit,tahun ini bisa memakan waktu sampai 16jam. Ini membeirkan gambaran betapabanyaknya orang yang berkumpul untukmelaksanakan haji tahun ini.

Haji adalah ibadah massal yang melibatkanorang dalam jumlah jutaan. Karena itu, ibadahini juga menampilkan suasana kolosal yangsangat indah. Saat di Mekah, kita bisamenyaksikan orang-orang yang berasal dari

beragam bangsa dan dengan pakaian yangberbeda, bersama-sama berkumpul di BaitulHaram.

Orang-orang dari Indonesia, Malaysia, danbangsa Melayu lainnya melakukan shalatdengan peci khas mereka. Kaumperempuannya juga mengenakan mukenakhas kawasan itu. Akan tetapi, dengansegala kekhasan pakaiannya itu, merekasemua sangat serasi dengan bangsa-bangsalainnya yang beribadah dengan pakaian khasmereka pula. Tidak ada yang janggal darikeberagaman mereka karena yang merekaperbuat adalah hal yang sama, yaituberibadah di rumah suci.

Kasus Kelaparan: Benarkah Terjadi?Ketika saya bertemu dengan teman-

teman di Mekkah, jamaah haji reguler. Merekatidak pernah mengeluhkan kelaparan

Menunaikan rukunIslam ke -5 merupakan satu

pengalaman spritual yang sangatluar biasa dalam menapaki perjalananhidup ini. Apalagi, ibadah haji tahun ini

merupakan haji akbar disebut haji akbarkarena wukuf di Arafah jatuhnya pada hariJum’at. Bahkan jumlah jemaah mencapai40 juta jiwa yang tumpah ruah di tanah

"Haram" pada tahun inimengakibatkan, kita semakin

sadar bahwa kekuasaanAllah SWT sebagai

pencipta

sebagaimana diberitakan oleh media massa.”Memang nasi tidak ada, tetapi roti dankurma ada. Saya banyak diberi makanan olehorang Arab, jadi saya tidak kelaparan,” kataseorang teman jamaah dari Bogor. Hampirsetiap orang yang saya temui menyatakanhal yang sama.

Kebingungan saya makin menjadi danprihatin ketika keluarga di Indonesia malahmenelepon menanyakan apakah kelaparanjuga melanda rombongan saya. Terlepas dariapakah pilihan haji saya menggunakan ONHPlus, namun secara psikis dan fisik hampirsemua peserta haji sejatinya sudah bersiapdiri jauh hari sebelumnya. Dan peristiwa salingtolong sebagaimana dituturkan teman dariBogor tadi kerap ditemui dan terjadi begitusaja tanpa harus ada yang minta atau

menyuruh.

Menjadi Lebih BijakBanyak hal yang mesti dipahami,

tidak hanya dari aspek kontroversibelaka. Sekalipun memang benar adakenyataan bahwa ibadah ini harusdijalani dengan keikhlasan, namun bukanberarti orang yang menganggap bahwabeberapa beberapa ”kecelakaan”pelayanan seperti keterlambatankatering, akan mempengaruhi kualitasibadah para jamaah haji asal Indonesia.

Banyak orang sebagaimana sayaungkap di awal tulisan ini seolahmemperoleh blessing in disguise yangbisa memperkuat nilai ibadah yangmereka lakukan. Mendengar cerita danpengalaman teman-teman, saya puntersadar betapa toleransi dan solidaritasantar sesama manusia bisa sedemikian

besar dan mengalahkan beragam kendalayang mungkin ada selama ibadah haji.Betuljuga pesan sahabat saya, kesabaran danpengendalian diri juga merupakan modal ygtidak kalah penting.

Namun hal penting, yang perlu diingatadalah pentingnya pemahaman ataupenguasaan informasi yang memadaiinformasi artinya bahwa bagi penyelenggarahaji perlu memberikan informasi kemungkinan– kemungkinan apabila ha l– hal tersebutakan terjadi. Bagi yang sudah pernahmenjalani ibadah haji tentunya tidak adamasalah. Namun bagi yang belum pernah,apalagi dengan informasi yang terbatas,tentunya harus lebih bersiap diri.

*) penulis adalah Kepala Pusat InformasiKesejahteraan Rakyat Badan Informasi Publik

Depkominfo

Cerita dari Tanah Suci

fot

o :A

gus

Sala

im

10 Edisi 02/Tahun III/Januari 2007

www. bipnewsroom.info/komunikaemail : [email protected] LINTAS DAERAH

Dari Sabang Sampai Merauke Provinsi Jawa Barat

Kiblat Gaya Anak Muda Indonesia

Sumatera UtaraPertamina EP Berusaha AtasiKekurangan Gas di Sumatera Utara

Pertamina EP akan terus melakukaneksplorasi untuk mendapatkan lapangangas baru guna mengatasi kekurangan gas diSumatera Utara, seiring dengan begitutingginya permintaan dan meningkatnyaperekonomian di daerah tersebut.

"Pencarian lapangan gas baru inidimaksudkan untuk memenuhi kebutuhangas di daerah tersebut", kata MangementProject Manager PT.Pertamina EP, RoniGunawan.

Permintaan gas di Sumatera Utara diakuicukup tinggi sehubungan denganmeningkanya perekonomian di daerahsetempat, dan untuk menutupi kekurangangas di daerah itu dapat diatasi melaluilapangan gas Pertamina EP di SumateraSelatan, karena lapangan gas tersebutmerupakan pruduksi gas yang terbesar diIndonesia.

Gas alam Pertamina yang tersedia diSumatera Selatan tercatat 1,04 TCF atau250 MMSCFD, namun infrastruktur pipa gasyang menghubungkan ke Sumatera Utaratidak ada, sehingga persero ini masihmenunggu pemasangan pipa dari perusahanPT. Perusahan Gas Negara, Tbk.

Dia menghimbau kepada masyarakatkalangan industri di daerah tersebut untukbersabar menunggu cadangan gas baru ataupemasangan pipa gas dari PGN.

(EYV/b)

Sumatera SelatanSumsel Programkan Lumbung DesaCegah Kekurangan Pangan

Provinsi Sumsel pada tahun anggaran2007 ini memprogramkan pembangunanlumbung pangan desa dalam rangkamencegah kekurangan atau kerawananpangan terutama pada musim paceklik.

Program besar pada tahun 2007 ini adalahpembangunan lumbung pangan desa dandesa mandiri pangan, kata Kepala BadanKetahanan Pangan Sumsel, Qulyubi Nawawidi Palembang, Kamis.

Menurut dia, lumbung pangan desa ituuntuk memperkuat lumbung pangan dipedesaan yang ada di daerah-daerah.

"Selain membangun fisik lumbung, kitajuga memberikan penguatan modal untukkelompok tani yakni sebanyak 40 kelompokdalam rangka menyetok pangan di desa-desasupaya jangan terjadi kekurangan pangan pasmusim paceklik,\" katanya.

Ia mengatakan, lumbung pangan desaitu diprioritaskan bagi kabupaten tertinggalseperti Musi Rawas, Ogan Komering Ilir, OganIlir, Lahat dan OKU Selatan.

Adapun dana yang dianggarkan untukprogram lumbung pangan desa itu sebesarRp2,7 miliar dan desa mandiri pangan sebesar

Wisata Jalan DagoGeliat anak muda sangat terasa dalam

kota kecil ini. Banyak ide-ide segar terlontardari kalangan anak muda, kreativitas merekadi bidang desain sangat terkenal. Jika

seakan-akan mendorong otak kita menjadikreatif, apa lagi bila sempat masuk untukmelihat-lihat produk mereka, seakan-akantersiram semangat muda.

Di malam minggu, jalan Dago ini sebagaitempat nongkrong anak-anak muda. Selainmacet oleh kendaraan, di trotoar pun macetoleh kumpulan anak-anak muda Bandung.Serunya lagi, setiap mal, kafe, dan tempatnongkrong anak muda di gelar band-bandartis lokal. Dan setiap tahunnya Bandungpunya gawean tetap untuk mengadakanDago festival. Sudah bisa di pastikan acaranyadi padati anak-anak muda.

Bandung High Tech Valley (BHTV)Banyak Perguruan tinggi berkualitas di

kota kembang ini, antara lain ITB, STTTelkom, UNPAD, ITENAS, dan masih banyaksekolah yang menjadi incaran banyak calonmahasiswa. Bandung sejak dulu terkenal

sebagai pusat inovasi. Saat ini sedang digagas dibentuknya BHTV yang di gerakkanoleh anak-anak muda dari kampus. DaerahBHTV yang merupakan kumpulan daerahyang nantinya sebagai pusat pengembanganteknologi di Indonesia. Kenapa mestiBandung? Selain karena infrastruktur saranadan prasasrana di Bandung sudahmencukupi, yang terpenting adalah ter-sedianya SDM, tersedianya perguruan tinggidan institusi handal bidang IT tersedia diBandung ini. Maunya sih investor serbapraktis, efisien, istilahnya sih one-stopshopping.

Suasana Bandung yang sejuk inimendukung sebagai tempat untukberkreativitas.Untuk menciptakan kreatifperlu tempat kreatif, nah kalo da jenuh kerja,kita bisa hangout ketempat-tempatnongkrong. Setelah itu ide kreatif bakal lebihbanyak. (dw)

Rp1,5 miliar, ujarnya.Stok beras yang ada di Bulog Divre

Sumsel saat ini sekitar 24 ribu ton dan stokdipedagang sekitar 30 ribu-40 ribu ton sertastok yang ada dimasyarakat hampir sama 30ribu-40 ribu ton.

Jadi, sebetulnya untuk dua bulan sampaitiga bulan ke depan Sumsel masih aman,katanya.

Wakil Ketua DPRD Sumsel, BihaqqiSoefyan berharap dinas instansi terkait harusjujur mengenai data produksi beras di provinsitersebut.

Tugas dari Dinas Pertanian supayaproduksi beras berlebih itu dikelolah denganmanajemen yang baik agar tidak lari ke luarprovinsi ini, katanya.

(www.sumsel.go.id)

Kalimantan Barat

PDAM Sambas Serahkan Aset PadaPemkab Bengkayang

Pemkab Sambas,menyerahkan asetPDAM kepada Pemkab Bengkayang danPemkot Singkawang yang dimediasi olehPerwakilan Badan Pengawasan Keuangandan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kalbar dandifasilitasi oleh Pemprov Kalbar.

Kepala Perwakilan Badan PengawasanKeuangan dan Pembangunan (BPKP) ProvinsiKalbar, Sidik Wiyoto SH MH, mengatakan“Bersedianya Pemkab Bengkayang danPemkot Singkawang yang menerima asetPDAM Sambas berikut kewajiban/utang yangtimbul untuk membiayai aset tersebut.Kesepakatan awal tersebut masih bersifatglobal dan masih memerlukan tindak lanjutyang lebih nyata.”

Langkah tersebut, lanjut Sidik,merupakan inventarisasi bersama terhadapaset PDAM sesuai lokasi masing-masingwilayah, termasuk menentukan nilai darisetiap aset yang diserahterimakan sertamemperhitungkan adanya kompensasi yangtimbul dari serah terima aset maupunpersonil.

Dia mengungkapkan, kondisi PDAMSambas berdasarkan hasil audit tahun buku2005 mencerminkan gambaran yang cukupmemprihatinkan.

Menurut Sidik, BPKP sebagai lembagaaparat pengawasan internal pemerintahanyang independen, bertanggung jawab danberperan untuk melakukan evaluasi atashambatan kelancaran pembangunan (HKP)yang terjadi pada instansi milik pemerintah.

(www.kalbar.go.id)

Kalimantan TimurKPT Bontang Akan Tambah JenisLayanan

Kantor Pelayanan Terpadu (KPT)Bontang, Kalimantan Timur, berencanamenambah jenis layanan yang selama inibelum terakomodir dalam jenis layanan di

Pemkot Bontang seperti izin toko obat atauapotik dan izin travel agar bisa menambahPendapatan Asli Daerah (PAD).

“Kami berharap penambahan layananperizinan ini bisa menambah pendapatan aslidaerah (PAD). Caranya, instansi yangberhubungan dengan pelayanan yangdimaksud bisa memungut retribusi ataupajak, tentu saja setelah dibuatkan Perda,”ujar Kepala KPT Drs Fahrullah, beberapawaktu lalu.

Menurut Fahrullah, KPT sebagai lembagapengelola administrasi, tidak mempunyaikewenangan untuk mengusulkan Perda,sebab KPT hanya pengelola administrasi saja,sedangkan yang membuat usulan adalahinstansi teknis terkait.

Selama ini KPT melayani sembilan jenislayanan untuk perizinan. Kesembilan layananitu adalah izin mendirikan bangunan, SITU,SIUP, surat izin pertambangan umum, tandadaftar perusahaan, izin lokasi, izin reklame,izin usaha pameran dagang dan insidentil,serta izin penyelenggaraan usaha pariwisata,hiburan dan rekreasi umum.

Sedangkan untuk jenis layanannonperizinan, KPT juga mempunyai sembilanjenis layanan, yaitu layanan kartu keluarga,KTP, akta kelahiran, akta adopsi anak, aktapengalihan dan pengesahan anak, aktakematian, akta perkawinan, Akte mutasikawin dan akta perceraian.

Dibanding daerah lain, kata Fahrullah, jenislayanan KPT Bontang masih terbilang sedikit,sebab di daerah lain, lembaga sejenis KPTmempunyai jenis layanan lebih banyak,bahkan ada yang mempunyai 55 jenislayanan.

(www.bontang.go.id/)

Jawa TimurJatim Butuh Tambahan Pupuk 1.272Ton

Asisten II Bidang Ekonomi danPembangunan Sekdaprop Jatim, IrSutjahjono Sujitno mengatakan, pemprovJatim meminta kepada pemerintah pusatmenambah jatah pupuk pada 2007 sebanyak1,272 juta ton, untuk meningkatkan surplusberas sekitar 3,43 juta ton.

Dijelaskan Sutjahjono, dengan jatahpupuk 1,050 juta ton tahun 2006 lalu,surplus beras Jatim sekitar 2,43 juta ton danuntuk mencapai surplus beras 3,43 juta tonmaka diperlukan tambahan pupuk. MenurutSutjahjono, jika usulan tambahan pupuk tidaksesuai permintaan maka pemprop Jatim akanmelakukan rekayasa kebutuhan pupuk.

Mendag Marie menambahkan, "Mengenaikebutuhan riil pupuk bersubsidi tahun inimengalami peningkatan di seluruh Indonesia,sedangkan untuk pupuk non urea,Deperindag telah melakukan impor karenajenis ini belum bisa kita sediakan dalamkapasitas cukup besar."

Tentang kubutuhan pupuk di Jatim,

sempat berjalansepanjang jalanDago, berjejerFactory Outlet(FO). Bangunantokonya punsangat artistik,tidak ada ke-s e r a g a m a n ,masing-masingmempunyai cirisendiri. Palingasyik, jika ber-j a l a n - j a l a ndimalam hari. Gaperlu naik ken-

daraan, lebih enak sih jalan kaki, selain bebasmacet, kami bisa menikmati gemerlapnyajalan Dago. Menikmati keindahan artistikbangunan FO bisa menyegarkan otak, bisamenimbulkan ide. Bangunan artistik itu

foto

: d

w

foto

: b

ank

imag

e

Hiburan malam minggu di Bandung sering diisi band lokal anak muda Bandung

PapuaPemprov Papua Akan BangunInfrastruktur Biak

Pemerintah Provinsi Papua akanmembangun jaringan infrastruktur, termasukdiantaranya pelabuhan kontainer ekspor-impor, guna mendukung programpengembangan Kawasan PengembanganEkonomi Terpadu (Kapet) Biak.

Kebijakan ini bertujuan untukmeningkatkan perdagangan ekonomi dalamnegeri guna menciptakan peluang investasidi Papua, selain untuk mendukung kegiatanjasa-jasa perdagangan.

"Pemprov Papua juga akanmenumbuhkan sektor-sektor pendukungseperti di bidang perikanan dan pariwisatabahari di Biak,” kata Gubernur Papua,Barnabas Suebu, S. H.

Ditambahkannya, agar Kapet berjalandengan baik, maka harus didukung denganinfrastuktur seperti pelabuhan konteiner.

“Kapet Biak dapat memberikan kontribusibesar bagi daerah, apabila ekonomiperdagangannya tumbuh, karenatumbuhnya perdagangan akan menciptakanekspor-impor yang akan menciptakaninvestasi di Papua,” tambahnya.

Sementara itu, Plh Ketua Kapet Biak,Friggia AF. Marien, S.Ip. MDM mengatakansetiap kendala yang dihadapi Kapet selaluditanggapi positif oleh Gubernur.

“Gubernur memang belum memberikanbatas waktu akan menangani seluruhketerbatasan yang dihadapi Kapet, namundemikian kami akan terus mendorongGubernur untuk mempercepatrestrukturisasi, baik untuk kewenanganmaupun tupoksi Kapet kedepan,” ujarnya.

(www.papua.go.id)

Mendag Marie menyarakan pemprov

berkoordinasi langsung dengan instansiterkait. "Yang berwenang menentukan jatahpupuk untuk daerah adalah menteripertanian, sedangkan Mendag hanya sebagaipenyedia. "Karena itu permintaan tambahanpupuk akan disampaikan kepada Mentan."

(www.jatim.go.id)

11Edisi 02/Tahun III/Januari 2007

www. bipnewsroom.info/komunikaemail : [email protected]

Utang

Wajah Kita

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Pembahasan Kebijakan Gula dan PupukMenteri Perdagangan Dr.Mari Elka Pangestu mengadakan

rapat koordinasi untuk membahas kebijakan yang akandiambil dalam rangka menstabilkan harga dan mencukupikebutuhan gula dalam negeri serta mengantisipasi danmenyusun langkah-langkah agar tidak terjadi kelangkaanpupuk.

Menperdag Mari Elka Pangestu mengatakan pemerintahmemperoleh masukan berharga dari para pemangkukepentingan komoditas gula sehingga dapat diolah dankebijakan yang terbaik dapat diambil untuk kebaikan semuapihak setelah rakortas dengan Menko Perekonomian.

”Diharapkan dalam waktu yang tidak telalu lama kebijakanopsi mana yang akan diambil telah dapat ditetapkan.” kataKepala Humas Deperdag, Iman Pambagyo mengutippenjelasan Menperdag.

Kebijakan di bidang gula ditujukan untuk tetapmelindungi produsen gula domestik, serta mengembangkankesejahteraan para petani tebu di seluruh Indonesia.

Langkah pengamanan stok dan harga akan ditempuhsesuai tujuan stabilisasi harga, termasuk tambahan imporbila diperlukan.

Iman Pambagyo mengatakan sekalipun harga gula didalam negeri mengalami kenaikan tipis sebesar 2,29% darirata-rata Rp 6.417 dalam bulan Desember menjadi rata-rataRp 6.564 pada bulan Januari 2007, namun pemantauan hargaakan terus dilakukan mengingat musim kemarau yang cukuppanjang dan diperkirakan memperlambat musim giling hinggasatu bulan.

Iman Pampagyo menjelaskan rakor kedua menyangkutpengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi, membahasgangguan cuaca terhadap musim tanam dan gangguanpengadaan gas akibat ledakan pipa gas di Sidoarjo terhadapkegiatan produksi pupuk urea bersubsidi di PT PetrokimiaGresik. Untuk mengatasi gangguan produksi pupuk tersebutakan dilakukan pengalihan penyediaan dari PT PUSRI, PTPupuk Kaltim dan PT Pupuk Kujang.

Disamping itu akan segera dilakukan perbaikan pipa gassepanjang tiga km pada akhir Pebruari 2007, yang akandilanjutkan dalam bulan Oktober 2007 sepanjang sepuluhkm. Pembahasan lain menyangkut evaluasi kebutuhan riilpupuk, terutama dalam rangka revitalisasi pertanian danperencanaan yang lebih baik. (mnr)

Dekopin Kembangkan Padi OrganikDewan Koperasi Indonesia (Dekopin) telah merintis

pengembangan padi organik dan akan dicanangkan padasatu juta hektar areal sawah di Indonesia. Hal itu disampaikanAdi Sasono selaku Ketua Umum Dekopin dalam Rapat DengarPendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa(16/1).

“Padi organik ini nantinya akan menghasilkan jumlah gabahdua kali lipat per hektar dari biasa. Saat ini per hektarmenghasilkan rata-rata 4,57 ton gabah, tetapi denganadanya padi organik, nantinya dapat mengasilkan rata-rata9 ton lebih per hektarnya,” katanya.

Ditambahkannya, hingga awal tahun ini teknologi padiorganik baru dirintis pada 250.000 hektar areal sawah.

Departemen Perdagangan Rencananya padi organik tersebut akan dicanangkan padasatu juta hektar sawah.

Saat ini, Dekopin juga mengembangkan pohon masadepan, yakni pohon jarak yang diharapkan kandungan minyakpohon tersebut, setelah melalui suatu teknologi, dapatmengganti ketergantungan terhadap minyak fosil.Pengembangan kedua teknologi tersebut, per-kembangannya sangat bergantung pada peran masyarakatmelalui gerakan koperasi.

Dekopin berpendapat bahwa komitmen tentangekonomi kerakyatan harus diutamakan, dengan ekonomikerakyatan diharapkan dapat membangun kembali martabatbangsa dan menjadi bangsa yang terhormat, sejajar danlebih unggul dari bangsa lain.

Sementara itu, Pimpinan RDP Didiek J. Rachbinimengatakan, Dekopin mempunyai peran yang sangatpenting dalam pengembangan ide dan institusi perkoperasiandi Indonesia. Oleh karena itu, kerjasama yang baik antaraDekopin dengan Kementrian Koperasi dan UKM sangatlahdiharapkan. Kerjasama itu akan membantu ekonomikerakyatan nasional serta mmembantu pengembangankondisi perkoperasian di Indonesia.

Menurut Didiek, Dekopin juga harus tetap berjuang untukmenunjukkan eksistensinya, setelah mengalami permasalahanInternal yang menyebabkan institusi ini mengalami stagnasiselama beberapa waktu.

Sebagai bagian dari upaya untuk mendorong danmenggairahkan aktivitas ekonomi Indonesia, Komisi VI DPRRI berbagai ide terhadap program kerja Dekopin bagipengembangan koperasi ke depan. Selain itu, kami akanberupaya membangun komunikasi intensif untuk dapatmembantu institusi koperasi, agar koperasi berkontribusipositif dan konstruktif dalam pengembangan ekonomikerakyatan nasional, khususnya sector koperasi dan UsahaKecil Menengah (UKM).

Sementara itu, usai RDP Ketua Umum Dekopinmenjelaskan, bahwa Dekopin telah menyelenggarakanprogram rumah murah sehat yang peresmiannya telahdilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada20 Desember 2006 di Karanganyar, Solo. (Ia)

PT. KA Akan Kampanye Tertib BerkeretaPT Kereta Api (KA) berencana melakukan kampanye

tertib berkereta-api dan konsepnya sedang dipersiapkan,kata Kepala Humas PT. KA, Ahmad Sujadi di Jakarta.

Kampanye tertib berkereta ini merupakan penangananmenyeluruh untuk memperbaiki internal PT KA, dengandemikian pihak internal (luar) akan mudah diajak berpartisipasidalam perbaikan mutu pelayanan yang diberikan perusahaanini.

Penumpang tanpa tiket baik di kereta ekonomi maupuneksekutif dan penumpang yang naik di atap kereta terutamapada operasional KRL Jabodetabek, katanya, sedangdiinventarisir dan akan ditangani secara total. "Kalau tidak,akan terus timbul masalah," kata Kahumas PT. KA itu.

PT KA sendiri memang sejak lama melakukan upaya-upayapenertiban, misalnya secara berkala melakukan razia di dalamKRL. Sayangnya, langkah ini sering kurang efektif, karenarencana razia sudah dibocorkan oleh oknum orang dalam,jadi para penumpang yang biasa tidak berkarcis tidak terjaringpenertiban. (id)

Ada lagu bernuansa olok-olok. Syairnya begini:Cipir kacang panjang, tukang parkir Tanah AbangMikir-mikir utang, badan kurus tinggal tulang...Utang memang selalu bikin pikiran jadi gerah. Apalagi

utangnya sudah jatuh tempo, harus dibayar dalam jum-lah yang besar, dan--celakanya--uang yang untuk mem-bayar belum ada. "Pusiiiing!" kata Pegy Melati Sukma.

Saat mengajukan utang memang jarang ada yangmau mikir, bagaimana nanti nyicilnya. Yang ada dalampikiran biasanya cuma bagaimana caranya agar uang ce-pat bisa berada di tangan. Bahkan saat disampaikan se-abreg persyaratan--yang sejatinya bisa bikin kelenger,karena sangat mengikat--pengutang cenderung angguk-angguk kepala saja seperti burung pelatuk. Pikirannya,soal tetek- bengek itu urusan nanti, yang penting danasegar segera cair. Maklum, orang yang ngebet utangbiasanya memang orang yang sedang kepepet alias bo-kek bin tidak punya uang.

Masalah timbul saat tenggat waktu mencicil tiba.Ketika semua aktivitas kehidupan membutuhkan pem-biayaan, cicilan yang tentu saja bunganya tidak sedikit,menjadi beban yang sangat berat. Sering pengutangharus gali lobang tutup lobang, mencicil utang A denganpinjaman B, mencicil utang B dengan pinjaman C, danseterusnya. Jadilah utang beranak utang. Itu masih

untung. Kadang karena pengutang tidak mampumembayar cicilan yang jatuh tempo itu, beban pinjamanyang tak terbayar lantas diakumulasikan ke pokok pin-jaman, sehingga makin lama jumlah pokoknya makinmembengkak. Pengutang pun makin empot-empotan,karena jumlah cicilan yang harus dibayar juga makin besar.

Bagaimana kalau sama sekali tidak mampu mencicil?Berbagai persyaratanlah yang akan "bicara". Misalnya,aset kita akan disita, atau kita diharuskan membayar(membayar lagi!) kompensasi dalam berbagai wujud,yang biasanya jumlah dan bentuknya ditentukan olehsi pemilik uang. Dus, posisi tawar pengutang di matapemberi utang memang sangat rendah.

Syukurlah, Indonesia secara berangsur-angsur mulaimengurangi ketergantungan terhadap utang luarnegeri. Setelah tahun lalu mengucapkan, "Good Bye"kepada International Monetery Fund (IMF), tahun 2007ini ucapan yang sama tampaknya akan disampaikankepada Consultative Group on Indonesia (CGI).

"Tahun 2007 ini saya nyatakan tidak perlu lagi adaforum CGI seperti dulu, dimana Indonesia menyampai-kan rencana pembangunannya, kemudian dibahas,dikritisi, diberikan komentar-komentar dan lain-lain.Karena kita sudah bisa mengatasi semuanya itu, tanpaharus ada pelibatan dan bantuan forum CGI," kata Pre-siden Susilo Bambang Yudhoyono.

Setuju. Paling enak memang jadi negara yang takpunya utang. Bisa bebas menentukan semua programpembangunan atas prakarsa sendiri, dengan sumber-daya sendiri, tanpa intervensi dari negara atau lembagapemberi utang yang suka menerapkan persyaratan inidan itu.

Dengan tak punya utang, kepala kita tak akanterlalu pusing memikirkan kebutuhan hidup. Palingtidak, kita tidak akan tersindir saat lagu "Cipir KacangPanjang" mengalun di radio atau televisi milik tetanggasebelah**

(gun)

Dewan Koperasi Indonesia

PT. Kereta Api Indonesia

Indonesia dahulu dikenal dengan negara agraris, hidupdan berkembang karena tanah yang subur. Mengapa saatini terjadi krisis pangan? Ini merupakan salah satu tantanganseluruh rakyat Indonesia pada umumnya.

Akhir tahun 1980-an Indonesia mencoba beralih kesektor industri, proses perjalanan seakan terseok, karenabeberapa fakor penghambat, antara lain, mayoritas sumberdaya manusia Indonesia dinilai kurang siap untuk beralihke sektor industri. Saatnya kini kita kembali merangkul in-dustri agraris yang sebenarnya merupakan tumpuan utamamata pencarian sebagian besar masyarakat Indonesia.

Program yang direncanakan Deptan untukpembangunan aspek sarana usaha pertanian dalam upayamendukung sub sektor tanaman pangan, hortikultural,perkebunan, peternakan serta pengolahan dan pemasaranyang terus meningkat.

Kembali Bercocok TanamJanuari awal Presiden SBY bersama Menteri Pertanian

dan Mendagri, serta Gubernur Gorontalo, melakukan tanampadi dalam pencanangan program dua juta ton beras.Presiden mengatakan bahwa Pemerintah akan terusmeningkatkan dan melanjutan bantuan untuk sektorpertanian.""Apakah bantuan itu berupa benih, pupuk,subsidi kredit dan bantuan lain, termasuk melindungi petaniapabila harga beras sedang anjlok," kata presiden.

Deptan memprogramkan kebijakannya untuk membantumenciptakan Indonesia yang berswasembada pangan, tidaklagi tergantung pada pihak asing untuk memasok kebutuhanlokalnya. Selain itu Tidak hanya taman, program Deptan punmemasukkan pengembangan produksi ternak dan perikanan.

Lumbung TernakDeptan mengembangkan program baru "Lumbung

Ternak Rakyat", program ini akan dikembangkan diseluruhIndonesia sebagai salah satu usaha mengurangi jumlahpengangguran di Indonesia. Seperti di ungkapkan MenteriPertanian RI Ir.Anton Apriantono MS, "Program ini akanmenyerap banyak tenaga kerja dengan memanfaatkankotoran ternak menjadi biogas untuk kebutuhan rumahtangga, dan digunakan sebagai pupuk organik, sedangkanbatang padi yang tidak terpakai dapat di gunakan untukpakan ternak". (dw)

Departemen Pertanianw

ww

.mon

eyco

ps.c

om

Tingkatkan Sektor Agraris

Ingin cuap-cuap bak penyiar radiokesohor? Atau ingin informasi penting dapattersebar luas ke masyarakat dengan cepatdan murah? Mungkin juga punya niat muliauntuk membuat masyarakat lebih cerdas danaktif dalam pembangunan? Kalau itutujuannya, tak lain dan tak bukan,jawabannya ‘Yuk bikin radio komunitas’.

Radio jenis yang satu ini tak jauh berbedadengan radio komersil pada umumnya,berada pada ranah FM (FrekuensiModulation), kanal frekuensi yang terkenaldengan hasil suara lebih jernih ketimbang AM(Amplitudo Modulation).

Kendati frekuensi yang diperkenankanuntuk radio komunitas berada di deretanujung, atau berada di 107,7 sampai 107,9;kualitas suara yang dihasilkan masih tetapjernih dan bersih.

Bedanya hanya pada jarak pancaranradio komunitas yang dibatasi sejauh radius2,5 km untuk daerah padat penduduk. Ya,tentu saja, karena niat awal berdirinya radiokomunitas ini adalah sebagai wadah bentukpartisipasi komunitas terhadap pem-bangunan masyarakat di lingkungannya.Bahasa kerennya, berperan sebagaikatalisator terciptanya atmosfer medialiterate society atau masyarakat yang melekmedia.

Jadilah radio yang sering disebut sebagairadio sosial, radio pendidikan, atau radioalternatif itu digarap “dari, oleh, untuk, dantentang komunitas”. Program siaran berdasarkebutuhan komunitas, dikerjakan olehangota komunitas, dan pastinya memberidampak positif terhadap lingkunganmasyarakat tersebut.

“Pada awalnya peralatan hanya seadanyasaja, pemancar dan komputer. Paling biaya

peralatan tak lebih dari Rp3 juta. Yangpenting kan banyak info berharga yang bisakami berikan kepada masyarakat,” kataFawwaz, pengelola radio komunitas di wilayahCileungsi, Bogor.

Kendati dengan biaya murah, namunkualitas program siaran yang dihasilkan bukanberarti kelas murahan. Fawwaz mengakuradio Rodja FM 107, 8 binaannya telahmendapat dukungan dari pihak kepolisian dankecamatan.

Hal tersebut tak lain dan tak bukan karenaprogram siarannya yang berguna bagimasyarakat dan turut membantu berbagai

program pemerintah. Dan tentu saja, bilamelihat manfaat yang dirasakan darikehadiran radio komunitas ini, tak heranrasanya jika melihat banyak warga yangdengan sukarela ikut menyumbang sekadaruntuk biaya membayar listrik atau telepon.

“Alhamdulil lah sudah keluar suratrekomendasi KPID Jawa Barat. Ya, karenasemua pihak medukung dan ikut membantu.Dapat merasakan manfaatnya. Bahkan anaksekolah pun senang, bisa praktekbroadcasting,” kata Fawwaz.

Mendirikannya MudahMendirikan radio komunitas sebenarnya

susah-susah gampang. Cukup datang keKomisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID)setempat dengan melengkapi persyaratanteknis dan manajemen, maka tak lama petu-

g a sKPIDa k a ndatangu n t u km e n -y u r v e idan me-m e r i k s akeabsahanserta ke-akuratan datayang telahdilampirkan.

Persyaratan mulai administrasi, programsiaran, hingga data teknik penyiaran yangdilampirkan ke KPID ini merupakan hasilpersetujuan dari paling sedikit 51 persen darijumlah penduduk dewasa atau minimal 250orang warga. Tak lupa persetujuan tertulisaparat pemerintah setingkat lurah ataukepala desa pun harus disertakan.

Jika persyaratan sudah komplit dan suratijin siar atau rekomendasi dari KPID sudahdikantongi, maka radio komunitas pun siapuntuk mengudara, minimal 5 jam per hari.

Namun bagian tersulit ketika mendirikanradio komunitas adalah menjaga komitmendan keberlanjutan radio dalam memberikanpendidikan kepada masyarakat.

Bayangkan saja, dengan peralatansederhana dan murah meriah, tentu banyakyang ingin memberikan kontribusi pada

Supartini dan Nurhayati, dua bocahkelas 6 SD, tampak asyik berduet

membawakan sebuah programsiaran radio.

Berbekal informasi dari majalahbekas yang ditemukan di tengah

tumpukan sampah Bantar Gebang,mereka mulai bercerita. Kisah

tentang harapan atas kehidupanyang lebih baik bagi komunitas di

wilayah perkampungan pemulung.

Siapa kira, siapa yang duga, dari BantarGebang, lokasi pembuangan sampahterbesar di Indonesia, bisa muncul duapenyiar cilik yang mampu berceloteh bakpenyiar acara nasional.

B e r c e r i t atentang suka duka,

berkisah tentang penga-laman, dan berbagi ilmu

pengetahuan.Ya, semua hanya dilakukan dengan kom-

puter, mik, dan pemancar FM mini bantuanmasyarakat yang menaruh simpati pada pen-didikan mereka. Dengan sedikit pengajarantentang produksi siaran radio, makamengudaralah Radio Anak Kampung BantarGebang.

Radio hasil produksi anak-anak lingkunganpemulung yang tak mau kalah dan siapbersaing dalam hal pendidikan dengan anak-anak lingkungan lainnya.

“ Saya seneng bisa belajar radio. Menulisskrip dan ngomong di mik. Di radio juga sayajadi tambah wawasan,” kata Nurhayati yangmenjadi penyiar khusus untuk program puisianak-anak.

Sebuah HarapanAnak-anak pemulung ini memulai stasiun

radio komunitas mereka dengan bantuanpara produser profesional radio dan parapekerja sosial. Sebagian besar program-

programnya diproduserilangsung oleh dan untuk anak-anak Bantar Gebang.

Ada sebuah harapan besaryang digantungkan masyarakatBantar Gebang kepada stasiunradio dengan jangkauan radius10 km ini. Berharap komunitaskumuh tersebut beranjak darisebuah kemiskinan denganpendidikan. Mereka tak maubergelut dengan timbunansampah setiap hari, sudah ogahdengan mengais-ngais sampahhanya untuk beberapa rupiah.

“Dulu anak-anak setelahpulang dari sekolah biasanya nyari

kardus dibuangan ataumain. Sekarang pulangsekolah, makan, langsung keradio. Katanya sih mau latihanradio. Saya seneng anak-anakpunya harapan. Bosan hidupdi buangan, capek kerjanyadan cari uang buat hidupsemakin susah,” ungkapImung, pemulung BantarGebang yang anaknya turutberaktivitas di radio komunitastersebut.

Media AlternatifBerawal dari sebuah pe-

ngertian bahwa frekuensi me-rupakan ranah publik yangharusnya diperuntukkan kegu-naannya bagi masyarakat. Ra-dio komunitas muncul untuk mengisi keter-batasan dari lembaga penyiaran umum yanglebih menekankan aspek finansial.

Dengan gaya manajemen partisipatif di-mana masyarakat ikut terlibat dalam proseskeberlangsungan radio, jenis radio ini diper-caya dapat membantu masyarakat menyele-saikan masalahnya sendiri.

Terlebih dengan isi siaran yang meng-gambarkan kondisi riil dan kebutuhan masya-rakat. Mulai dari masalah sampai potensi yangsedang dihadapi, semua terbahas tuntas.Terkadang dalam dialog masyarakat yang di-munculkan dalam siaran radio, akan memun-culkan sebuah rumusan solusi guna peme-cahan masalah. Bahkan terkadang mampumencari jalan pengembangan kondisi yangada.

Dan tentu saja sajian yang khas komunitasini menjadi nilai lebih dibandingkan mediamassa yang lebih mapan. Liputan khas wargadan informasi yang dekat dengan kebutuhanmas yarakat.

Keberadaan radio komunitas secara jelas

masyarakat tidak lagi didudukkan hanyasebagai resipien pesan, melainkan sekaligussebagai pengelola radio mulai dari ranahpengelolaan program hingga pengelolaansumber daya. Peluang masyarakat untukmembangun kompetensinya pada wilayahpraktikal, analisis kebutuhan serta etissebagai kompetensi yang sesungguhnya darisebuah masyarakat melek media menjadisemakin terbuka lebar.

Kehadiran radio komunitas mulaiberkembang pasca reformasi 1998. Dansemakin bertambah kuat dan formal setelahdisahkannya Undang-undang nomor 32tahun 2002 tentang Penyiaran. LembagaPenyiaran Komunitas diharap mampumenjadi lembaga penyiaran yang dapatmelayani kepentingan komunitasnya.

Ya semoga keberadaan radio komunitasbisa membantu perkembangan pembangun-an sebuah wilayah. Tak hanya anak-anakBantar Gebang, tapi juga seluruh pendudukIndonesia. *** (dan)

m a s y a r a k a t .Sehingga “persaingan” antara LembagaPenyiaran Komunitas atau LPK akan sangatketat. Yang paling diinginkan masyarakatlahyang menang.

Pun karena hanya ada tiga kanal yangtersedia antara 107,7 – 107,9 membuatpertanggungjawaban LPK kepadamasyarakat selaku “pemilik” frekuensi radioharus dilakukan dengan benar.

Frekuensi yang merupakan hak rakyat,harus digunakan dan memberi manfaat yangbesar kepada komunitas tersebut. PihakKPID pun akan dengan senang hati untukmengecek dan mengevaluasi radiokomunitas secara berkala agar tetap berjalanpada tujuan awal, “dari, oleh, untuk, dantentang komunitas”. Mudah kan? Jadi,berani coba tantangan ini? *** (dan)