komunika 13 2007

12

Upload: komunika-tabloid

Post on 23-Mar-2016

247 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Editorial KomunikA untuk Telecenter Koresponden Daerah Amiruddin (Banda Aceh) Arifianto (Yogyakarta) Supardi Ibrahim (Palu) Yaan Yoku (Jayapura) Sekretaris Redaksi: Richard Tampubolon Redaksi menerima sumbangan tulisan, artikel dan foto yang sesuai dengan misi penerbitan. Redaksi berhak mengubah isi tulisan tanpa mengubah maksud dan substansi dari tulisan tersebut. Isi KomunikA dapat diperbanyak, dikutip dan disebarluaskan, sepanjang menyebutkan sumber aslinya. Editor/Penyunting: MT Hidayat 2

TRANSCRIPT

Page 1: komunika 13 2007
Page 2: komunika 13 2007

2 Edisi 13/Tahun III/Juli 2007

www.bipnewsroom.info/komunikaemail: [email protected]

BERANDA

RANA

Diterbitkan oleh:

DEPARTEMENKOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA

Pengarah:Menteri

Komunikasi dan Informatika

Penanggungjawab:Kepala Badan Informasi Publik

Pemimpin Redaksi:Kepala Pusat

Pengelolaan Pendapat Umum

Wakil Pemimpin Redaksi:Sekretaris BIP,

Kepala Pusat Inf. Polhukam,Kepala Pusat Inf. Kesra,

Kepala Pusat Inf. Perekonomian

Sekretaris Redaksi:Richard Tampubolon

Redaktur Pelaksana:Nursodik Gunarjo

Redaksi:Selamatta Sembiring,

M Abduh Sandiah,Fauziah,

Sri Munadi

Editor/Penyunting:MT Hidayat

Reporter:Suminto Yuliarso,

Dimas Aditya Nugraha,Mediodecci Lustarini,

Hendra Budi Kusnawan,Doni Setiawan

Koresponden DaerahAmiruddin (Banda Aceh)Arifianto (Yogyakarta)Supardi Ibrahim (Palu)Yaan Yoku (Jayapura)

FotograferLeonard Rompas

DesainD Ananta Hari Soedibyo

PracetakFarida Dewi Maharani

Alamat Redaksi:Jl Medan Merdeka Barat No. 9

JakartaTelp/Faks. (021) 3521538,

3840841e-mail:

[email protected]

Redaksi menerima sumbangan tulisan,artikel dan foto yang sesuai dengan

misi penerbitan.Redaksi berhak mengubah isi tulisan

tanpa mengubah maksud dan substansidari tulisan tersebut.

Isi KomunikA dapat diperbanyak, dikutipdan disebarluaskan, sepanjangmenyebutkan sumber aslinya.

Foto

: id

es.

Des

ain:

Aha

s

KomunikA untuk TelecenterTelecenter di perdesaan merupakan pro-

gram pengembangan komunitas lokal de-ngan menggunakan teknologi informasi dankomunikasi.

Pendirian telecenter ditujukan untukmemberdayakan masyarakat dengan kemu-dahan akses terhadap informasi dasar sepertiinformasi pasar, pertanian, perdagangan,pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Hal inidilakukan dengan menyediakan sarana danprasarana akses melalui komputer, penyedia-an bacaan atau pelatihan-pelatihan.

Kehadiran telecenter jelas tak bisa berdirisendiri, perlu keterlibatan semua pihak untukmendorong masyarakat untuk meningkatkanperekonomian setempat dengan kegiatanpembangunan komunitas melalui pemanfa-atan teknologi informasi dan komunikasi.

Kami sangat mengharapkan bantuan dariberbagai pihak yang memiliki referensi danbuku terkait dengan pengembangan eko-nomi masyarakat ataupun infomasi tentangkebijakan pemerintah dalam bentuk bahance-takan atau yang lain agar dibagikan kepadatelecenter kami.

Khusus kepada pengelola KomunikAkami berharap agar secara rutin dikirimkantabloid KomunikA ke alamat TelecenterDaragati, Jalan Mayjen Sungkono 61, Malang

Atas perhatian redaksi KomunikA kamiucapkan banyak terima kasih.

Drs Pidekso AdiManajer Telecenter

Jl. Mayjen Sukono No.63Daragati - Kota Malang

Kami akan mendukung telecenter yanganda kelola, tunggu kiriman tabloid Komu-nikA ke tempat Anda. Selamat berkarya!

Pendaftaran Domain .go.idKami dari BIKD NTT ingin mengetahui cara

dan syarat-syarat pendaftaran alamat domain.go.id. Mohon bantuan informasi prosedurpendaftaran domain yang bisa kami gunakansebagai website resmi BIKD. Atas informa-sinya saya haturkan banyak terima kasih.

Humas Badan Informasi dan KomunikasiDaerah (BIKD), Provinsi Nusa Tenggara Timur

Domain .ID dikelola oleh DepartemenKomunikasi dan Informatika. Untuk prosedurlengkapnya dapat diakses di situs www.depkominfo.go.id/portal pada menu "la-yanan masyarakat". Disana dijelaskan dengangamblang mengenai prosedur dan persya-ratan pendaftaran domain go.id. Atau bisamelayangkan pertanyaan melalui [email protected].

Selamat mencoba dan sukses.

Ucapan TerimakasihDengan ini kami mengucapkan terima ka-

sih atas kepedulian dan peran serta Depar-temen Komunikasi dan Informatika khusus-nya Badan Informasi Publik dalam pengem-bangan Perpustakaan IKIP PGRI Semarang,berupa pengiriman Tabloid KomunikA seca-ra berkala.

Dra Asrofah MPdKepala Perpustakaan IKIP PGRI

Semarang Jawa Tengah

KomunikA Makin BagusMungkin karena usul saya beberapa bulan

lalu (GR, nih), KomunikA sekarang jadi tam-bah bagus. Artikel yang terlalu panjang danbertele-tele sudah dipendekin, sehingga ti-dak melelahkan saat dibaca. Foto juga makinbanyak, sesuai karakter tabloid. Tingkatkanterus agar KomunikA semakin berkualitas,sejajar dengan tabloid-tabloid lain.

Sidik Sujendro, S.SosBadan Informasi dan Komunikasi Daerah

Kabupaten Klaten Jawa Tengah

--- Selain karena usul anda, perbaikan jugaberdasarkan usulan dari Tim Evaluasi Komu-nikA, dalam rapat evaluasi di Hotel Red TopJakarta beberapa waktu lalu. Terima kasihatas perhatian anda--Red.

Presiden SBY, didampingi Menko Kesra dan Gubernur DKI Jakarta, membuka Pekan Produk BudayaIndonesia 2007 di JCC, Rabu (11/7) pagi. (foto: abror/presidensby.info)

Editorial

Memberdayakan KoperasiTanggal 12 Juli 2007 gerakan koperasi Indonesia merayakan hari ulang tahunnya

ke-60. Di usia yang tak lagi muda, koperasi tampaknya belum menunjukkan kinerjayang diharapkan. Salah satu catatan positif koperasi adalah pada jumlah kelahirankoperasi baru yang terus bertambah. Namun, fenomena ini justru diiringi penambahanyang lebih besar jumlah koperasi yang tidak aktif, termasuk di antaranya mati. Hal initentu perlu mendapat perhatian, karena koperasi merupakan salah motor pereko-nomian yang menjadi penggerak sektor ekonomi rakyat terutama usaha kecil danmenengah (UKM).

Pada masa lalu, koperasi di satu sisi memang tampak ‘meriah’, tapi secara substansidan kualitas belum mencerminkan misi yang harusnya diembannya. Saat pemerintahmencanangkan swasembada pangan misalnya, koperasi bisa hidup tatkala dijatahsebagai penyalur pupuk, juga fasilitas kredit. Setelah program tercapai, koperasi takdigandeng lagi. Peran koperasi dalam ekonomi nasional mengalami pasang surut, karenaketergantungan yang sangat tinggi kepada pemerintah.

Demikian juga saat carut-marut ekonomi pascakrisis 1998. Ketika kasus sembakolangka beberapa waktu lalu semua panik. Orang pun lantas teringat lagi pada koperasi.Lembaga yang akrab dengan masyarakat kecil itu langsung diserahi tugas menanganiurusan distribusi maupun pasok sembako. Kelangkaan pun akhirnya teratasi. Pemerintahjuga menggelontorkan triliunan rupiah Kredit Usaha Tani (KUT). Sayangnya, banyakpihak ikut mengatasnamakan petani, berkedok lembaga swadaya masyarakat (LSM)atau melalui koperasi jadi-jadian. Buntutnya, sebagian besar kredit macet akibat ditilapLSM dan koperasi jadi-jadian, sebagian lainnya akibat puso.

Pasca reformasi, ekonomi kerakyatan lantang didengungkan. Apalagi setelah keluarTap MPR No. XVI/1998 tentang Politik Ekonomi dalam rangka Demokrasi Ekonomi.Koperasi bertindak sebagai pelaksana di lapangan. Di bawah komando DepartemenKoperasi, UKM terus diberdayakan. Momentumnya tepat karena konglomerat sedangkolaps didera krisis. Sayangnya organisasi gerakan koperasi belum bisa berbuat banyak.Berbagai peristiwa nasional yang membingungkan membuat kondisi perkoperasianlimbung. Pertama, di awal pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, DepartemenKoperasi dihapus, diganti Kementerian Koperasi PKM. Kedua, usul gerakan koperasidan pemerintah untuk merevisi atau mengubah UU No. 25/92 tentang KoperasiIndonesia, tidak kunjung selesai. Ketiga, UUD 1945 diamendemen oleh MPR yangmembuat gerakan koperasi was-was Pasal 33 UUD 1945 dihapus atau diubah kata-katanya.

Di antara tugas berat pemerintahan baru dibawah kepemimpinan Presiden SusiloBambang Yudhoyono adalah bagaimana membangkitkan kembali dan sekaligus meng-akselerasikan pertumbuhan ekonomi nasional pasca krisis moneter. Ekonomi kerakyatansebagai suatu sistem ekonomi yang memberikan pemihakan kepada pelaku ekonomilemah kiranya pantas mendapatkan prioritas utama penanganan. Hal ini bukan sajakarena ekonomi kerakyatan memiliki pijakan konstitusional yang kuat, namun jugakarena ia gayut langsung dengan nadi kehidupan rakyat kecil yang secara obyektifperlu lebih diberdayakan agar mampu menjadi salah satu ‘engine’ bagi peningkatankesejahteraan rakyat dan sekaligus alat ampuh untuk lebih memeratakan kue pemba-ngunan sejalan dengan program pengentasan kemiskinan.

Dalam konteks ekonomi kerakyatan, kegiatan produksi dan konsumsi dilakukanoleh semua warga masyarakat dan untuk warga masyarakat, sedangkan pengelola-annya dibawah pimpinan dan pengawasan anggota masyarakat sendiri. Prinsip demo-krasi ekonomi tersebut hanya dapat diimplementasikan dalam wadah koperasi yangberasaskan kekeluargaan.

Secara operasional, jika koperasi menjadi lebih berdaya, maka kegiatan produksidan konsumsi yang jika dikerjakan sendiri-sendiri tidak akan berhasil, maka melaluikoperasi yang telah mendapatkan mandat dari anggota-anggotanya hal tersebut dapatdilakukan dengan lebih berhasil. Dengan kata lain, kepentingan ekonomi rakyat,terutama kelompok masyarakat yang berada pada aras ekonomi kelas bawah (misalnyapetani, nelayan, pedagang kaki lima) akan relatif lebih mudah diperjuangkan kepen-tingan ekonominya melalui wadah koperasi. Inilah sesungguhnya yang menjadi latarbelakang pentingnya pemberdayaan koperasi.

Akan tetapi perlu disadari, bahwa bangunan ekonomi rakyat yang berbasis padakoperasi masih menghadapi beragam masalah. Mulai dari sumber daya manusia yangterbatas, manajemen usaha, akses permodalan dan pasar, hingga penguasaan tek-nologi. Tak bisa ditawar lagi, percepatan revitalisasi koperasi secara menyeluruh men-desak untuk dilakukan. Bila tidak, gerakan koperasi akan kehilangan lagi momentumuntuk membangun sistem ekonomi kerakyatan yang sudah sejak lama mandeg dansekadar menjadi cita-cita.***

Page 3: komunika 13 2007

Edisi 13/Tahun III/Juli 2007

www.bipnewsroom.info/komunikae-mail: [email protected]

3

Pembakaran bendera RMS oleh pengunjukrasa anti RMS di Malang. foto: SCTV

Wajah Boy memerah. Lelaki PNSyang tinggal di Petojo Selatan

Jakarta itu tampak sangat marah,menyaksikan berita televisi yang

menayangkan aksi pengibaranbendera RMS oleh para penari

'cakalele' di hadapan Presiden SusiloBambang Yudhoyono saat peringatan

Hari Keluarga Nasional (Harganas) diAmbon, (29/6). "Tidak bisa dibiarkan,

aksi separatisme semacam itu harusditindak tegas!" geramnya.

Pasca peristiwa separatisme diAmbon, berbagai elemen masya-rakat Indonesia meminta segera

pemberantasan secara tuntas gerakan yangmengancam NKRI.

Sedikitnya 100 orang yang mengatasna-makan Aliansi Pemuda Jawa Barat AntiSeparatis melakukan unjuk rasa di depan Ge-dung Sate, Bandung. Mereka mendesak pe-merintah menindak tegas gerakan separa-tisme, serta mengecam aksi pengibaran ben-dera Republik Maluku Selatan (RMS) didepanPresiden RI.

Sekretaris DPD Pemuda Maluku BersatuJabar, Alex Luarwan mengatakan, aksi pe-ngibaran bendera RMS yang dilakukan 26orang di depan presiden beberapa waktulalu merupakan tindakan oknum. Sebab, katadia, RMS merupakan bentuk kelompok yang

berasal dari luar negeri. "Warga Maluku tidakmengakui adanya RMS. Kalau, ada gerakanRMS, itu bukan warga Maluku, tapi merekaadalah oknum," katanya.

Alex mengimbau agar pemerintah tidakmembiarkan kelompok ini berkembang."Pemerintah jangan memberikan angin kepa-da RMS yang berkembang di Maluku. Kitasebagai warga Maluku mengutuk dengankeras RMS ini," tambahnya.

Di Maluku, sehari setelah peristiwa 'ca-kalele', ratusan mahasiswa Ambon berde-monstrasi, menyatakan penolakan terhadapRMS dan dukungan terhadap NKRI. Merekameminta aksi penyusupan kelompok RMSdalam acara Harganas diusut tuntas.

Sementara itu, puluhan mahasiswa Ma-luku di Surabaya berunjuk rasa membakarbendera RMS di depan Konsulat Jenderal(Konjen) AS di Surabaya. Mereka menginjak-injak bendera RMS, kemudian membakarnyasambil menyanyikan lagu "Padamu Negeri"serta mengibarkan bendera Merah Putih.Massa juga membawa poster antara lain ber-bunyi "Tak Ada Kompromi, Lawan RMS, NKRIHarga Mati."

"Aksi ini bukan rekayasa, tapi aksi nasio-nalisme, karena saudara kami juga banyakyang mati karena RMS," ujar koordinator aksi,Shiddiq Maulana Tualeka.

Di Malang, gabungan mahasiswa memintaPresiden SBY segera melegitimasi TNI dan

Polri utuk melakukan Operasi Khusus (Opsus)di Maluku untuk menumpas RMS seperti yangpernah dilakukan terhadap pemberontakanDI/TII, GAM di Aceh, dan OPM di Papua.Permintaan gabungan mahasiswa yang me-namakan diri Front Pembela NKRI itu disam-paikan dalam aksi unjuk rasa di halaman ge-dung DPRD Kota Malang, Jatim.

Di Makassar, puluhan mahasiswa asalMaluku yang tergabung dalam Simpul Ge-rakan Mahasiswa Maluku se Indonesia (SG-MMI) berunjuk rasa di Gedung DPRD Sulsel.Mereka mendesak pengusutan terhadapkelompok separatis Republik Maluku Selatan(RMS) yang terus berusaha merongrong keu-tuhan NKRI.

Masih Menjadi AncamanInsiden penyusupan kelompok Republik

Maluku Selatan (RMS) saat kunjungan Pre-siden Susilo Bambang Yudhoyono di Ambon,upaya pengibaran bendera Organisasi PapuaMerdeka (OPM) dan penggunaan lambangidentitas GAM di Aceh, menunjukkan bahwakelompok separatis masih menjadi ancamanserius Negara Kesatuan RI (NKRI).

Di Aceh, semula publik melihat petinggiGAM sudah menyadari kesalahannya denganmenandatangani MoU di Helsinki Agustus2005. Nyatanya tanda-tanda mereka mem-baur dalam NKRI belum bulat, mengapa? Ter-bukti, pengibaran simbol-simbol GAM masihterjadi, termasuk pada saat peresmian kan-tor Partai GAM di Banda Aceh beberapawaktu lalu.

"Melihat gelagat dari sementara anggotaRMS, OPM dan GAM yang masih ngotot mer-deka, ingin memisahkan diri dari NKRI, makapemerintah dalam hal ini aparat keamanan,seperti TNI dan Polri harus berani bertindaktegas," kata Boy.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS)H Tifatul Sembiring mengingatkan, agarbenih-benih aksi separatisme di beberapadaerah yang belakangan muncul lagi sertabertujuan memisahkan diri dari NKRI, benar-benar harus diusut dan ditangani secara tun-tas tanpa ada diskriminasi.

"Pemerintah tidak boleh surut untuk me-numpas kaum separatisme di mana saja. Jikaupaya ke arah itu surut, maka gerakan kaum

Setahun lalu, dalam sebuah pertemuandi ruang rapat Depkominfo, Kepala Badan

Informasi Publik (BIP) Suprawoto bertanyakepada peserta rapat, adakah yang

mengetahui di mana letak KabupatenSinjai. Sebagian terdiam dan saling

memandang, sebagian lainnya cobamenerka-nerka di provinsi mana letakkabupaten ini. Mungkin bagi sebagian

peserta rapat, inilah kali pertama merekamendengar nama Kabupaten Sinjai. Saatitu, tidak seorangpun menjawab dengan

tepat letak kabupaten ini. MenurutSuprawoto, kabupaten yang berada di

Sulawesi Selatan ini sangat minim dalampenggunaan Teknologi Informasi (TI).

Satukan Jaringan Permudah LayananKini keadaan Sinjai telah berubah. Kabu-

paten yang berjarak 223 km dari Makassarini terus melakukan perbaikan dan penerapanTI dalam kegiatan birokrasi kepemerintah-annya. Menurut Kepala Badan Komunikasidan Informatika (Bakominfo) Kabupaten Sin-jai, Andi Grandyanto Asapa, kebangkitan pe-nerapan e-government di Sinjai sebenarnyasudah dimulai sejak tahun 2002 dengandibuatnya website Kabupaten Sinjai, http://www.sinjai.go.id. Namun, Grandyanto me-ngakui pengelolaannya masih statis. Peru-bahan dan pembaharuan data baru dilaku-kan tahun 2004.

Tahun 2004 Sinjai juga telah mulai mem-bangun jaringan infrastruktur Local Area Net-work (LAN) yang menghubungkan KantorPengolahan Data dan Komunikasi (sebelummenjadi Bakominfo) dengan kantor bupatidan Badan Kepegawaian Daerah. LAN ini

digunakan untuk men-share koneksi internetpada ketiga instansi tersebut.

Internet Bagi SemuaDengan menyewa jaringan internet dari

sebuah perusahaan jaringan penyedia jaring-an internet via VSAT, Bakominfo Sinjai meng-hadirkan layanan internet gratis 24 jam yangdapat digunakan masyarakat di Pusat Pela-yanan Informasi Bakominfo Sinjai. Denganmengandalkan empat unit komputer, Bako-minfo berusaha mengenalkan internet kepa-da masyarakat Sinjai. “Kami ingin mengajakdan menginformasikan pada masyarakat bah-wa melalui internet ada banyak manfaat yangbisa diperoleh, bagi para petani mereka bisamengetahui harga pasar untuk hasil pertanianmereka,” ungkap Andi.

Diakui Andi, fasilitas yang disediakan masihterbatas dan kapasitas bandwith hanya 128kbps. Tidak jarang masyarakat baik petani,masyarakat umum maupun pelajar yang inginmenggunakan internet terpaksa harus antri.“Pengguna internet, terpaksa kami batasihanya dua jam perorang,” katanya.

Kepala Bidang Aplikasi Telematika, Ba-kominfo Sinjai, Lukman, mengatakan pihak-nya sebenarnya ingin menambah kapasitasbandwith lebih besar lagi, namun keterbatas-an dana masih menjadi kendala. “Dengan ka-pasitas bandwith yang ada sekarang aksesinternet dirasakan masih sangat lambat,apalagi bila semua komputer yang terkoneksike internet dipergunakan bersama-sama,”ujarnya.

Selain menyediakan layanan internet 24jam gratis, Bakominfo Sinjai juga telah menjalinkerjasama dengan dua sekolah menengah

atas setempatuntuk lebih me-ngenalkan danmendekatkansiswa pada TI.Kerjasama yangdijalin antaraBakominfo Sinjaidengan SMANegeri 1 danSMK Negeri 1Sinjai tersebutmemungkinkanpara siswa mengakses internet melaluisekolah masing-masing.

Bagi Indra, siswa SMA N 1, kehadiranlayanan internet 24 jam yang disediakan olehBakominfo sangat membantunya dalammemperoleh informasi yang dibutuhkan. Wa-laupun terkadang harus menunggu giliranberjam-jam, namun dia cukup senang bisa“berselancar” di dunia maya.

Andi mengatakan, tahun 2007 ini pihak-nya tengah merampungkan pembangunaninfrastruktur LAN hingga ke kecamatan se-hingga penerapan e-government bisa sampaipada tingkat terbawah. Dengan pemba-ngunan infrastruktur ini pengurusan KTP, kar-tu keluarga, PBB hingga pengurusan izin-izinlainnya dapat diselesaikan di tingkat kecamat-an. “Selain sektor agama, pendidikan dan ke-sehatan sebagai pilar pembangunan Kabupa-ten Sinjai, kami juga berusaha membangunsektor TI sebagai pendukung ketiga pilartersebut untuk mewujudkan kesejahteraanmasyarakat,” ujarnya bangga.

Andi mengakui pembangunan infrastruk-tur yang menghubungkan seluruh kecamat-

Membangun Jejaring, Menyebar InformasiInformasi

POLHUKAM

Kikis Habis Gerakan Separatisseparatisme di masa mendatang akan se-makin berani. NKRI pun terancam," kata Ti-fatul.

Sedangkan Ketua Bidang Politik DPP Par-tai Demokrat Anas Urbaningrum menyatakansangat menyesalkan kejadian tersebut, "Ke-jadian tersebut adalah penghinaan yang nya-ta terhadap Presiden, pemerintah, dan Ne-gara Kesatuan RI," ujarnya.

Tidak Ada ToleransiPresiden Susilo Bambang Yudhoyono me-

nyatakan dapat memaklumi adanya penyu-supan acara lain di luar jadwal dalam peri-ngatan Hari Keluarga Nasional Ke-14 di Am-bon, Jumat (29/6). Namun, toleransi tidakdiberikan jika acara susupan itu memiliki tu-juan separatisme yang mengoyak bangunanNKRI. "Kalau ada acara yang mengganggukeutuhan kita sebagai bangsa dan negara,keutuhan Negara Kesatuan Republik Indo-nesia, atas nama konstitusi tentu kita harusmemberikan tindakan tegas dan tepat. Initidak bisa ditawar-tawar lagi," ujar Presidendi podium Lapangan Merdeka di depan Kan-tor Gubernur Maluku, (29/6).

Presiden mempersilakan pejabat negaradan pimpinan daerah yang bertanggungja-wab, menyelesaikan kasus itu dengan sebaik-baiknya. Kepada para elite, para pemimpin,dan para tokoh masyarakat, Presiden ber-pesan agar dalam menyikapi perbedaan tidakdigunakan cara-cara tidak baik. Jika perbe-daan disikapi dengan cara-cara tidak baik,Presiden kasihan kepada rakyat yang ingindamai, tertib, dan hidup rukun berdam-pingan.

Di Jakarta, Wakil Presiden Muhammad Ju-suf Kalla menilai aksi aktivis Republik MalukuSelatan (RMS) pada acara Hari Keluarga Na-sional di Ambon merupakan bentuk pelang-garan yang harus dikenai tindakan hukum.

Senada seirama, suara publik atas kembalimaraknya aksi separatisme juga bulat-bundar.Hampir semua elemen masyarakat memintaagar aksi tersebut dikikis habis.

"Kikis habis gerakan separatis. Siapapunyang mencoba mengingkari NKRI, akan ber-hadapan dengan seluruh warganegara Re-publik Indonesia!" cetus Boy berapi-api.***

(berbagai sumber, tim redaksi)

an di Sinjai bukan perkara mudah. Keadaangeografis yang 85 persen terdiri dari perbu-kitan menjadi tantangan tersendiri dalam pe-ngembangan TI. Bahkan dari sembilan keca-matan yang ada terdapat satu kecamatankepulauan yaitu kecamatan Pulau Sembilan.

Mengingat keterbatasan anggaran yangdimiliki pemda, Andi sangat mengharapkanperhatian dari pemerintah pusat dalam halini Depkominfo untuk turut serta membantupengembangan TI di Sinjai. “Sewaktu mengi-kuti pameran di Jakarta, Menkominfo SofyanDjalil waktu itu pernah meminta kepada staf-nya untuk membantu dan mendukung pe-ngembangan IT di Sinjai diantaranya denganbantuan mobil unit yang dilengkapi dengankomputer, namun sampai saat ini belum tere-alisasi,” ujarnya.

Kini tidak hanya Andi yang berharap agarbantuan segera terwujud. Ribuan masyara-kat Sinjai tentunya juga berharap hal yangsama. Daerah mereka boleh berjarak ratusanbahkan ribuan kilometer dari Jakarta, tapi soalinformasi mereka tidak mau tertinggal.***

([email protected])

Antena VSAT di KabupatenSinjai, Sulsel. Foto: bank image

Page 4: komunika 13 2007

4 Edisi 13/Tahun III/Juli 2007

www.bipnewsroom.info/komunikaemail: [email protected]

PEREKONOMIAN

“Disini sudah tidak ada penduduk asli,semua adalah pendatang, nah kalau mbakmau cari hiburan ringan dan kawasan industri,Batam tempatnya. Tapi satu yang gak tahan,biaya hidup di sini tinggi sekali”, begitulahungkap Taher, sopir taksi bandara HangNadim.

Sepanjang perjalanan dari bandaramenuju Kantor walikota Batam di kawasanBatam Center, banyak terlihat buruhbangunan mengerjakan bangunan baru.Selain itu kawasan industri pun cukupbanyak, dan jaraknya pun berdekatan ataubisa dibilang bertetangga. Sepanjangperjalanan tersebut tidak terlihat kawasanhijau. Sesaat sebelum mendarat di bandara,dapat dilihat kota Batam dari atas memangtampak banyak lahan hijau yang telahberubah menjadi pusat perumahan, industri,dan perbelanjaan.

Dilihat dari aspek geopolitik dangeostrategisnya, pulau Batam dengan luasdaerah sekitar 415 km2 berbatasan denganSingapura dan Malaysia. Sisi utaranya bahkantepat menghadap ke Singapura dan dilewatijalur pelayaran internasional yangberhubungan dengan Asia Timur, Amerika,Timur Tengah dan Eropa. Letak Batam yangstrategis ini membuat pemerintah pusatmenjadikannya kawasan industri.

Mengingat posisi strategis tersebutkonsentrasi pembangunan perekonomiankota Batam awal dibentuknya diarahkanpada pengembangan bidang industri,perdagangan, dan pelabuhan transit kapal.Pertamakali pengembangan Batam dilakukandengan menggunakan pendekatanpembangunan ELI (Ekspor LeadIndustrialization), yaitu sekitar tahun 197-1980-an. “Awalnya kita mengembangkanpendekatan ELI, yaitu mengutamakanpertumbuhan daripada pemerataan", ungkapH Syamsul Bahrum, PhD, asisten ekonomidan pengembangan pemerintahan KotaBatam.

Dengan pola pendekatan tersebut, makapemerintahan memfokuskan pada kegiatancapital investment, high technology,transportation technology, heavy industriesyaitu industri besar yang mengarah padapengembangan industri padat modal bukanpadat karya. “Untuk menunjang polatersebut, pemerintah mau investasi besar-besaran, yang kita sebut dengan public sectorinvestment, perbandingan investasi inimencapai 4:1, dimana empat investasipemerintah dan satu swasta,” ungkapSyamsul.

Untuk menunjang langkah tersebut,dilakukan pembangunan besar-besaran padabasic infrastructure Kota Batam, berupajembatan penghubung, jalan, watertreatment, dam, fasilitas listrik, bandara, danpelabuhan,” tambahnya.

Dengan dibangunnya semua fasilitastersebut maka pola investasinya punkemudian berubah secara otomatis menjadi1:4, dimana satu investasi pemerintah dapatmengundang empat investasi swasta (darisektor privat, domestik maupun asing).

Pertumbuhan ekonomi Batam sangatsignifikan, bahkan tertinggi di Indonesia yaitumencapai 7,6% pada tahun 2005 dan 8,28%tahun 2004, bahkan sebelum terjadi krisisekonomi bisa mencapai pertumbuhan12,8%”, tegas Syamsul. Tahun 2006 totalinvestasi mencapai 12,41 US$ miliar, denganrincian investasi pemerintah 2,45US$ miliar,investasi asing 4,46US$ miliar dan investasidomestik 5,50US$ miliar. Tahun 2006mengalami kenaikan dibanding dengan totalinvestasi tahun 2005 yang hanya mencapai11,89US$ miliar (www.batam.go.id).

Peran investor swasta dalam kegiataninvestasi tersebut telah memberikan dampakpositif pada kemajuan pesat kota Batam,serta memberikan kontribusi signifikan untukPemerintah Pusat dalam sumbangan pajak.

Pertumbuhan ekonomi Batam secarakeseluruhan didukung oleh dua sektorutama, yaitu industri dan jasa. Dari sektorindustri yang paling besar adalah manufaktur,dan industri berat antara lain galangan kapal,perbaikan kapal dan lainnya.

Untuk menunjang aktivitas perekonomianini maka didirikanlah kawasan industri. “DiBatam kami membangun 26 kawasan industriyang sudah dapat beroperasi, dan memiliki76 galangan kapal”, ucap Syamsul.

Dari sektor jasa, Batam menerimapendapatan dari perizinan, wisatawan asingdan domestik, serta dari pajak hotel danrestoran. “Dari sektor jasa pariwisata mampumenyumbangkan 40% dari PAD Batam,”Syamsul menambahkan.

Data hotel di Kota Batam yang telahmemiliki izin Pariwisata mencapai 39 hotelbintang dan 84 hotel melati (Dinas Pariwisatadan Kebudayaan Kota Batam Tahun 2006).

Jika sebelumnya Batam dikenal sebagaipulau industri, saat ini sudah berubah menjadipulau Industry, Trade and Tourism (ITT).Sambil menyelam minum air, selagi tamuberbisnis juga dapat menikmati keindahankota Batam. Pemkot ingin menciptakansuasana nyaman berbisnis, denganmenyediakan hiburan bagi pelaku bisnis. Yangditawarkan pemkot Batam terutama adalaharea investasi, industri dan kawasan wisata.

Batam tidak berkembang sendiri, tapimenempatkan Singapura sebagai salah satuBatam Beyond Batam, sementara Singapuramenempatkan Batam sebagai SingaporeBeyond Singapore. Ini terlihat dari paketwisata yang ditawarkan, misal 7 hari wisatadi Singapura, akan mendapatkan wisata gratis2 hari di Batam dan sebaliknya. Wisatawanyang datang ke Singapura dapat masuk keBatam, sehingga bisa mengunjungi objekwisata lain di Indonesia. Atau wisatawan dariIndonesia masuk ke Singapura melalui Batam.

Selain itu birokrasi di Batam menawarkankeamanan dan kenyamanan berinvestasidengan slogan economic thinking,memberikan kemudahan investor untukberinvestasi di Batam.

Syamsul mengungkapkan, secara tidaklangsung Batam mendapat limpahan multipliereffect dari kemajuan Singapura baik dari sisipariwisata maupun investasi. "Dari sisipariwisata, feri/kapal penyebrangan keSingapura itu hampir sama dengan jumlah

pesawat tujuan ke Jakarta, Medan, danPekanbaru. Jadi Batam sebagai titikpertemuan dua arus utama, yaitu arusinvestasi pedagangan dan pariwisata,"jelasnya.

Dari sisi investasi, Batam adalah areapabriknya, sedangkan kantornya berada diSingapura. Sehingga ada pekerja yang pergi-pulang Singapura-Batam, mereka tinggal diBatam dan bekerja di Singapura atausebaliknya.

Program PenghijauanMeski banyak hutan yang dipangkas untuk

pembangunan kota, penghijauan kotaBatam tetap dilakukan antara lain denganprogram tanaman hutan rakyat (tahura) atautanaman hutan kota (tahuta) untuk menjagakeseimbangan. "Kita punya program BatamClean and Green City. Dahulu kota Batamkotor sekarang tampil lebih bersih. Kita jugapunya program membangun Kota BatamMadani sekaligus sebagai lokomotif ekonominasional,” tegas Syamsul.

Event Wisata BatamKarena letak Batam strategis, maka

banyak sekali event yang diselenggarakan diBatam, baik tingkat lokal, nasional maupuninternasional. Karena itu, Batam juga dikenaldengan julukan Kota MECE (Meeting, Event,Conference, and Exhibition), juga sebagaisalah satu kota tujuan studi banding,terutama karena keberhasilannya dalampercepatan pembangunan.

“Memang kita tidak bersaing dengan Bali,karena Bali memang memfokuskanpendapatan pada sektor pariwisata. Longstand wisatawan hanya 1/9 yaitu 1 hari 9jam, atau paling lama 2,5 hari saja, tidakseperti wisatawan di Bali yang bisa menetapdalam hitungan mingguan,” ucapnya.

Wisatawan yang datang tahun 2006mencapai sekitar 1.010.000 orang, tahun2005 sekitar 1.100.000 orang. Dari angkaini, Batam menduduki posisi ketiga nasionaluntuk tingkat kedatangan wisatawan.

Tujuan utama wisatawan rata-rata adalahwisata kuliner, belanja, golf, spa, atau pijattradisional. Kebanyakan wisatawan asingmencari pijat tradisional untuk merelaksasitubuh mereka, karena harganya terbilangmurah meriah dibanding di Singapura yangharganya dapat mencapai tiga kali lipat.

“Wisata alam tidak terlalu menonjol, kalomau cari hiburan kota, seperti shopping,dugem ya memang di Batam tempatnya”,ungkap Asnah, seorang pendatang Jakarta.

Impian Bahrun, kelak Batam bisa tumbuhsebagai hunian Madani, yaitu kota yang idealbagi warganya maupun investor. "Saya inginBatam sebagai hunian Madani dan yangterpenting adalah menjadikan Batam sebagaisurganya kehidupan wisatawan, investor danjuga surga bagi penduduk Batam sendiri,sehingga Batam bisa menjadi magnet bagipembangunan daerah lainnya," pungkasBahrun dengan senyum.

([email protected])

Yuk, Investasi ke Batam!

H. Syamsul Bahrum, PhDAsisten Ekonomi dan Pembangunan

Pemerintahan Kota Batam

GeliatInvestasidi Daerah

Pemerintah daerah berpeluangmeraih nilai investasi dalamskala besar, baik PMDN mau-

pun PMA dalam waktu dekat, menyusulakan diterbitkannya Peraturan Presiden(Perpres) pada akhir Juli 2007 tentangderegulasi kewenangan atas perizinaninvestasi dari pusat ke daerah.

Mohammad Lutfi, Kepala BadanKoordinasi Penanaman Modal (BKPM)mengatakan, pemerintah tengah me-nyiapkan aturan yang akan memboleh-kan pemerintah daerah (pemprov/pem-kab/pemkot) untuk mengurusi seka-ligus memberi persetujuan perizinaninvestasi skala tertentu yang selama inikewenangannya di pemerintah pusat.

“Pemerintah sedang menggodokaturan itu. Rencananya akan dibuatdalam bentuk Peraturan Presiden yanginsya Allah akan diterbitkan akhir bulanini (Juli 2007--red),” katanya padaSeminar Peranan Undang-Undang No.25/2007 tentang Penanaman ModalTerhadap Iklim Investasi Daerah yangdigelar Ikatan Alumni Fakultas EkonomiUniversitas Airlangga (Unair) Surabaya,beberapa waktu lalu.

Lutfi mengatakan pada prinsipnyapemerintah akan mendorong pemdauntuk mengambil peran dalam pro sesperizinan investasi baik skala PMA ma-upun PMDN. “Ukurannya norma danstandar. Bila kedua parameter itu dapatdikerjakan pemda, maka semua urusanperizinan investasi yang selama iniditangani pemerintah pusat bisa diker-jakan pemda.” Kepala BKPM itu mene-gaskan dengan kebijakan itu, pemdadiminta berkomitmen melakukan prosespengurusan perizinan investasi dan me-nyiapkan semua perangkat mulai tataaturan hingga sumber daya manusia(SDM).

“Komitmen pemda dalam memberikemudahan pengurusan perizinan men-jadi yang utama. Poin berikutnya terkaitSDM yang mengurusi harus disiapkanserius agar pelimpahan kewenganan ituberjalan maksimal. Jangan lagi ada atur-an yang mendistorsi proses investasi didaerah,” tegasnya.

Dia berharap seluruh pemda sece-patnya membentuk one stop services(OSS/layanan satu atap) demi kemu-dahan proses perizinan investasi seiringderegulasi itu.

Lutfi menambahkan BKPM akanmengawal proses deregulasi perizinaninvestasi itu dengan menyiapkan se-jumlah SDM yang secara khusus mena-ngani persoalan itu. “Akan ada sejumlahpegawai BKPM untuk menangani urus-an perizinan yang ditangani daerah itu.Setidaknya akan dibentuk 16 perwa-kilan daerah yang menjadi representasi33 provinsi. Tugasnya sebagai fasilitatordan koordinator urusan investasi bagidaerah.”

Daerah SiapSementara itu, Sapari Ranuwijaya,

Kepala Badan Penanaman Modal Pem-prov Jatim menyatakan, pemprov sa-ngat berapresiasi atas dibukanya ke-wenangan daerah menangani perizinaninvestasi. “Sudah lama Pemprov Jatimberharap pelimpahan penanganan peri-zinan investasi. Ini akan mendorongarus investasi di Jatim,” kata Sapari.

Hal yang sama disampaikan H Syam-sul Bahrum PhD, Asisten Ekonomi danPembangunan Pemerintahan Kota Ba-tam. Ia menyatakan daerahnya telah si-ap jika desentralisasi perizinan investasibenar-benar dilaksanakan. Menurutnya,desentralisasi akan menggairahkan ikliminvestasi di daerah. (berbagai sumber-redaksi)

foto

: d

w

foto

: d

w

Page 5: komunika 13 2007

Edisi 13/Tahun III/Juli 2007

www.bipnewsroom.info/komunikae-mail: [email protected]

5

Si Buyung Tak LagiMembanting Tulang

KESRA

Yako (14) merasa lega. Setelahpengumuman kelulusan sekolah dasar

beberapa waktu yang lalu, dia jugatidak mendapat kesulitan berarti

untuk melanjutkan pendidikannya disalah satu sekolah menengah

lanjutan. “Tadinya saya pikir bakalputus sekolah lagi,” ujar Yako yang

menetap di Kec Loa Janan, Kab KutaiKartanegara, Kaltim, sumringah.

Ketakutan bukan tanpa alasan,ayahnya hanyalah buruh serabut-an dengan penghasilan tak me-

nentu. Yako pun pernah dua tahun putussekolah dan bekerja serabutan untukmembantu menghidupi ketiga adiknya.

Yako bukanlah satu-satunya anak yangterpaksa bekerja membantu keluarganya,pada tahun 2002, tercatat 11.623 pekerjaanak di Kabupaten Kutai Kartanegara akibathimpitan ekonomi. Tingginya jumlah pekerjaanak di Kukar ini cukup meresahkan Pemerin-tah setempat dan para pemerhati anak. Un-tuk itu, sejak 4 November 2002, Kab KutaiKartanegara telah mencanangkan daerahnyasebagai Zona Bebas Pekerja Anak (ZBPA).“Permasalahan pekerja anak secara tidak lang-sung, bisa menggambarkan kesejahteraanmasyarakat secara umum,” kata Asisten Bi-dang Kesejahteraan Rakyat Sekkab Kukar, HAbubakar HA, saat pencanangan ZBPA. Ka-rena semakin tinggi pekerja anak berartikesejahteraan masih belum merata.

Bangun SDM melalui ZBPA“Membangun SDM harus dimulai sejak dini

karena anak merupakan penentu masa de-pan bangsa,” tegas Wakil Bupati Kukar Sam-suri Aspar, saat ditemui KomunikA beberapawaktu lalu. Terutama bagi Kukar yang PAD-nya terbesar berasal dari kekayaan alam, Sam-suri meyakini SDM yang berkualitaslah yangnantinya tetap mampu mengelola dan mema-jukan Kukar tanpa sepenuhnya bergantungpada SDA. “Walau investasi untuk memba-ngun SDM itu mahal, nanti 10 sampai 15 ta-hun mendatang hasilnya akan jauh berlipatganda,” ujarnya.

Program ZBPA ini pada intinya melarangkeras anak-anak usia sekolah dipekerjakanatau bekerja mencari nafkah untuk keluarga-nya. “Tugas anak adalah sekolah, jangandisuruh bekerja”.

Tidak tanggung-tanggung, anggaranpendidikan sebesar 20 persen dari APBD Kukardigelontorkan untuk mendukung programini. “Makanya di sini sekolah gratis, buku-buku wajib disediakan, bahkan tersedia busjemputan sekolah untuk meringankan biayatransport siswa”.

Tidak hanya itu, Pemkab juga menyedia-kan anggaran untuk meningkatkan kualitasguru dari tingkat SD sampai SLTA. Selain itujuga melaksanakan Program Kejar Paket Adan B serta pendidikan keterampilan yangbersift praktis, bagi pengangguran.

Kenyataannya, melalui program ini, Pem-kab Kukar berhasil mengikis drastis jumlahpekerja anak menjadi hanya sekitar 840 padatahun 2007 ini. Menurut Samsuri, ditargetkanpada akhir 2007 (pelaksanaan 5 tahun perta-ma) Kukar bebas pekerja anak dibawah umur15 tahun, yang artinya seluruh anak di Kukartelah mengikuti wajib belajar 9 tahun. Se-mentara tahun 2012 mendatang, ditarget-kan seluruh anak dibawah usia 18 tahun telahmengikuti wajib belajar 12 tahun.

Sinergi ZBPA dan Gerbang DayakuSecara komprehensif, Pemkab Kukar

telah mengembangkan sektor pendidikan,pembangunan ekonomi dan pelayanan sosial,yang dituangkan dalam grand strategy pro-gram Gerakan Pengembangan Pemberda-yaan Kutai Kartanegara, atau yang lebih di-kenal dengan Gerbang Dayaku. “ProgramZBPA merupakan bagian integral dari Ger-bang Dayaku yaitu peningkatan mutu SDMyang menjadi dasar keseluruhan program,”kata Samsuri.

Upaya untuk mensukseskan programZBPA yang disinergikan dengan Gerbang

Wakil Bupati Kutai Karta NegaraSamsuri Aspar

Dayaku adalah dengan memberikan bantuandi sektor ekonomi keluarga kepada orang tuayang memiliki anak. “Anak tidak dilarang untukmembantu orang tua, selama mereka tetapsekolah,” kata Samsuri, seraya melanjutkan,yang tidak boleh adalah mengeksploitasi anakuntuk bekerja hingga mengganggu sekolah-nya, bahkan membuatnya putus sekolah.

Selain melalui pemberian jaminan sosialbagi kalangan lanjut usia, Pemkab juga me-ngembangkan ekonomi kerakyatan denganmemberikan kredit usaha kecil kepada indi-vidu maupun kelompok masyarakat, melaluiBank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim.“Dengan begitu diharapkan pemberdayaanekonomi dan pembangunan SDM bias ber-jalan beriringan,” tukas Samsuri.

Dan untuk lebih menguatkan Program ZB-PA, Pemkab Kukar bahkan sudah mener-bitkan Perda No.9 Tahun 2004 yang akanberlaku efektif mulai tahun 2008 menda-tang. Salah satu isi Perda adalah mewajibkananak 15 tahun kebawah untuk bersekolah,dan tidak boleh diberhentikan oleh orang tuauntuk dipekerjakan demi kepentingan eko-nomi keluarga. Sanksi bagi adanya pelang-garan tidak tanggung-tanggung, “setidaknya

6 bulan penjara ataudenda lima juta rupi-

ah,” kata Samsuri. Setidaknya dengan Perdaini, orang tua yang akan mengeksploitasianak-nya akan berpikir dua tiga kali.

Kukar, Kota Layak AnakDengan keberhasilan Program ZBPA ini,

Kabupaten Kutai Kartanegara terpilih menjadisalah satu dari lima kota pilot project untukpercontohan Kota Layak Anak. MenurutMenteri Negara Pemberdayaan Perempuan,Meutia Hatta Swasono, Kukar terpilih karenapemerintahnya dinilai siap untuk menjalankanprogram ini. Kesiapan ini, katanya, meliputikesiapan dana maupun kebijakan, “dan di-perlukan komitmen kuat dari semua pihak,baik Pemda maupun masyarakatnya”.

Kasubag Pemberdayaan Perempuan, Ba-gian Kesra Sekkab Kukar, Lilis Mardianamenjelaskan, hingga saat ini Pemkab Kukarmasih menyusun program-program yang se-suai untuk mendukung Kukar sebagai KotaLayak Anak. “Sekarang baru tahap peme-taan,” jelasnya. Namun, apapun itu, Lilis me-yakinkan Pemkab siap mendukung sepenuh-nya terwujudnya Kukar sebagai Kota LayakAnak.

Semoga kelak tak ada lagi si Buyung atausi Upik bekerja membanting tulang untukmenghidupi keluarga. ([email protected])

Belakangan ini Suti resah. Bagai-mana tidak, anaknya yang su-lung minta didaftarkan ke SMP,

adiknya masuk SD, dan yang bungsu masukTK. Sementara penghasilannya sebagaitukang cuci keliling tak cukup untuk mem-biayai ketiga anaknya. Janda yang tinggaldi Palmerah Jakarta ini hanya bisa berkeluhkesah. Ia sudah putus harapan, sampai su-

atu ketika ia menonton berita di televisibahwa akhir Juli 2007 ini pemerintah akanmeluncurkan Program Keluarga Harapan.

Kalau tak ada aral melintang, akhir Juli2007 ini pemerintah akan meluncurkan Pro-gram Keluarga Harapan (PKH) berupa ban-tuan langsung tunai secara bersyarat, untukmemberdayakan kaum ibu dari kalangan mis-kin agar mampu berusaha dan mendorong

anak tetap sehat dan bersekolah sesuai Pro-gram Wajib Belajar.

“PKH ini bukan merupakan kelanjutanatau pengganti program bantuan langsungtunai (BLT),"kata Dirjen Bantuan dan Ja-minan Sosial (Banjamsos) Depsos Drs ChazaliH Situmorang APT MSc, di Jakarta, beberapawaktu lalu.

Menurut Chazali, saat ini semua meka-nisme, prosedur dan tahapan seperti persya-ratan, verifikasi, penyaluran, sosialisasi danlainnya, telah rampung untuk segera diluncur-kan di Provinsi Gorontalo.

Untuk tahap awal, PKH hanya diterapkandi 348 kecamatan dari 48 kabupaten padatujuh provinsi, yaitu di Gorontalo, SulawesiUtara, Sumatera Barat, DKI Jakarta, JawaBarat, Jawa Timur, dan NTT untuk 500.000ibu rumah tangga sangat miskin (RTMS), ibuyang sedang hamil, dan memiliki balita atauanak usia sekolah SD-SMP.

"Pelaksanaan PKH di Indonesia diharap-kan akan membantu penduduk termiskin,yaitu bagian masyarakat yang paling mem-butuhkan uluran tangan," kata Chazali, serayamenambahkan, dana PKH disalurkan lang-sung melalui PT Pos atas nama ibu penerimaPKH.

Bantuan PKH tersebut, akan berlangsungselama enam tahun (2007-2012) sebesarRp600.000 hingga Rp2,2 juta yang dapatdigunakan si ibu untuk membiayai antara pe-meriksaan kehamilan, pemenuhan gizi anak

Harapan dari Program Keluarga Harapanbalita, dan biaya transpor ke sekolah bagianak di SD dan SMP.

Chazali menegaskan, para ibu penerimadana PKH akan didampingi pegawai kon-trak dari Depsos yang berkantor di kota/kecamatan, dan jika ada penyelewenganpenggunaan dana, maka bantuan yangdiberikan akan dicabut dan diberikan ke-pada RTMS nomor urut berikutnya yangtelah didata.

Anggaran PKH berasal dari APBN tahun2007 sebesar Rp1 triliun dan diperuntuk-kan bagi 500.000 ibu dari RTM, sedangkansekitar 11,6 juta ibu keluarga miskin yangbelum mendapat PKH, akan diupayakanpada tahun berikutnya.

Pemilihan wilayah dan jumlah keluargamiskin penerima PKH dilakukan berdasar-kan kesiapan pemkab/pemkot yang berse-dia untuk membantu kelancaran PKH de-ngan menanandatangani “Pakta Integri-tas” sebuah perjanjian dengan Depsosyang isinya pemda bersedia membantu ke-lancaran penyaluran dan pengawasan danaPKH.

Pelaksanaan PKH akan ditangani te-naga yang dikontrak Depsos mulai pusat,provinsi, kabupaten/kota hingga kecamat-an/desa, sehingga mereka dapat bekerjasecara penuh dan memenuhi sasaran beru-pa peningkatan kesejahteraan keluargamiskin dan anak-anak berusia sekolah.

Tentu saja mata Suti sontak berbinarmelihat harapan terpampang di depanmata. "Kalaupun tahun ini anak saya belumbisa sekolah, saya harap tahun depan bisasekolah dengan bantuan PKH," harapnya.

Amiin! ([email protected])

foto : ids

foto

: i

ds

foto

: b

ank

foto

Page 6: komunika 13 2007

Siang itu, tanggal 1 jam 1 siang,puluhan orang berseragam "khaki"(PNS) duduk berjubel di sebuahruang sempit. Mata mereka terlihat

antusias memandang seorang wanita yang se-dang menghitung uang. Tak lama, satu persatunama yang yang antri dipanggil. Satu-persatupula keluar ruang membawa amplop di tangandengan wajah sumringah.

Mereka, para PNS itu, bukan sedang antrimengambil gaji, namun sedang mendapat giliranmengambil pinjaman di Koperasi Pegawai Negeridi Kota Wonosobo Jateng. "Kami senang dapatpinjam uang dengan bunga ringan, lagi pulabunganya nanti untuk kita-kita juga," ujar Reni,

bidan PNS di kabupaten tersebut. Renimemang menjadi anggota koperasi di kan-tornya, dan ia merasa sangat terbantu.

Koperasi memang sejak lama telah dise-yogyakan oleh para pendiri bangsa kita untukditerapkan sebagai sokoguru perekonomianbangsa. Itu karena koperasi adalah bentukyang paling mendekati fungsi ideal ekonomikerakyatan. Founding fathers kita melaluikonsensus bersama telah sepakat bahwaekonomi yang dibangun adalah ekonomi yangberkeadilan sosial.

Jalan TengahPresiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam

6

acara puncak Hari Koperasi di Bukit JimbaranBadung Bali, Kamis (12/7), secara tegas me-nyatakan bahwa ekonomi yang kapitalistik,komunistik, maupun neoliberalistik bukan pilihanbangsa Indonesia.

”Ekonomi kapitalistik adalah sistem ekonomiyang bergantung pada sistem pasar dan padakenyataannya kapitalisme gagal dalam mengha-dirkan keadilan sosial sejati, gagal untuk me-ngurangi kesenjangan, dan disparitas antarbangsa,” kata Presiden SBY. ”Begitu juga de-ngan ekonomi komunistik. Pada dasarnya eko-nomi komunistik diharapkan bahwa rakyat bisadipenuhi kebutuhan-kebutuhannya, tapi padakenyataannya gagal mencapai tujuan-tujuanyang dikehendaki. Para founding fathers kitasadar bahwa itu bukan pilihan kita,” SBY men-jelaskan.

Neoliberalisme juga bukan pilihan, lanjutPresiden, karena berorientasi pada perda-gangan bebas, investasi bebas, dan tidak setujuatas peran pemerintah yang selama ini dilaku-kan banyak negara karena merupakan distorsi.”Oleh karena itu, sistem ekonomi harus senafasdan sejiwa dengan konsep bangsa kita yaituekonomi terbuka berkeadilan sosial,” Presidenmenambahkan.

”Untuk sistem ekonomi kita, kita akan terusterus terbuka untuk mengambil hal-hal yangbaik untuk menguatkan ekonomi di era global-isasi. Dalam sistem ekonomi terbuka dan ber-keadilan sosial peran pemerintah sangat di-perlukan untuk mensubsidi pasar dan rakyat,”SBY menjelaskan.

Negara harus membantu masyarakat ba-nyak. Kalau sistem ekonomi kapitalisme, semuadibiarkan pada mekanisme pasar. Ini adalahcontoh konkret bahwa kita mengambil sistemekonomi yang benar, yaitu sistem ekonomiterbuka dan berkeadilan sosial,” tegasnya.

Presiden SBY mendorong lima programyang dilaksanakan koperasi Indonesia. Antaralain program-program dalam peningkatan per-

Waktu sudah menunjukkan pukul20.30 WIB ketika KomunikA mema-suki sebuah wilayah di Kota Rambut-

an (Binjai), Sumatera Utara, Tepatnya di Kelu-rahan Jati Utomo, pada Jum’at (6/7). Begitu tibalangsung menuju ke tempat pertemuan seder-hana yang telah disiapkan di halaman rumah salahseorang warga setempat. Kali ini KomunikA ber-kesempatan mengikuti acara penyuluhan yangdilakukan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKMKota Binjai, Drs. Suroyo, BBA.

“Sebagai bagian pelayanan kepada masyara-kat kita harus selalu siap jika diundang oleh wargayang meminta bantuan untuk kegiatan penyu-luhan mengenai pembentukan koperasi,” ujarnyabeberapa saat sebelum memasuki tempatpertemuan.

Warga Jati Utomomeminta ban-tuan pe-n y u -

luhan kepada Kantor Dinas Koperasi dan UKMkarena mereka ingin mendirikan Koperasi Sim-pan Pinjam (KSP). “Warga disini kebanyakanadalah pengrajin kecil anyaman bambu bang,jadi kalau kita membentuk koperasi simpanpinjam pastinya akan sangat bermanfaat,” kataDian (35) salah seorang warga setempatdengan mantap.

Warga Jati Utomo memang mayoritaspengrajin anyaman bambu terutama anyamanuntuk keranjang buah, meja, kursi dan bebe-rapa perabot rumah tangga lainnya. Hasilkerajinan tersebut dijual kedaerah-daerahsetempat di Binjai serta keluar daerah seperti

ke Langkat, Acehserta beberapa

daerah lain.“ H a s i l

kera j inanwarga cu-kup baik

dan banyakpeminatnya, tetapi

permasalahan yangsering muncul adalah

kekurangan modal,”kata Wakil Lurah Jati

Utomo pada kesempatantersebut. Sehingga ia berha-

rap melalui penyuluhan dari Ke-pala Dinas Koperasi dan UKM ini bisa

memberikan wawasan warga setempatyang ingin mendirikan koperasi simpan

pinjam.Anggota Komisi II DPRD Kota Binjai, Amri

Sujono yang hadir dalam pertemuan itu me-nyatakan, pemberdayaan ekonomi masyarakatmembutuhkan modal yang memadai dan te-pat sasaran. “Dalam hal ini koperasi bisa mem-punyai peran dan fungsi penting untuk turutserta mendorong pemberdayaan ekonomi ma-syarakat,” katanya.

Antusiasme WargaPada kesempatan tersebut Suroyo me-

ngatakan bahwa kegiatan penyuluhan sebagaiinisiatif warga setempat mengenai koperasi inimerupakan suatu awal yang sangat baik. “Ber-arti sudah ada kemauan dari dalam diri sendiriuntuk mendirikan koperasi,” katanya.

Menurut dia, koperasi hendaknya juga tidakdijadikan sebagai tujuan tetapi sebagai sebuahsarana untuk mancapai tujuan yang telah dite-tapkan bersama oleh anggota-anggotanya.“Oleh karena itu antar anggota koperasi harusmemiliki iktikad yang baik dan penuh tanggung-jawab, sehingga tujuan yang telah ditetapkandapat dicapai dengan maksimal,” katanya.

Menanggapi pertanyaan warga mengenaianggaran sebuah koperasi, Suroyo menjelaskanbahwa koperasi harus memiliki Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta adaiuran wajib bagi anggota karena berhasil atautidaknya sebuah koperasi ditentukan oleh ang-gotanya.

Dia juga menjelaskan bahwa Dinas Koperasitidak memberikan bantuan dana kepada kope-rasi yang setengah-setengah dalam kinerjanya.Oleh karena itu ada beberapa kriteria yang ha-rus dipenuhi oleh suatu koperasi jika ingin men-dapatkan bantuan dana antara lain kinerja ko-perasi yang baik dan sesuai dengan tujuan awalpembentukannya. “Kalau bentuknya adalahkoperasi simpan pinjam maka paling tidak harusada aktivitas menyimpan dan meminjam olehpara anggota koperasi tersebut,” katanya. An-tar anggota harus saling mempercayai dan ber-tanggungjawab serta tidak mendahulukan ke-pentingan pribadi.

Ternyata di Binjai bukan hanya dari kalanganpengrajin saja yang getol mendirikan koperasi.Pemuda dan pemudi pun tidak kalah antusias-nya. Seperti pemuda-pemudi di kampung Li-mau Sundai yang tengah bersiap untuk mendi-rikan Koperasi Serba Usaha (KSU) bidang Jasa

Informatika. Sehingga mereka juga me-ngundang Kepala Dinas Koperasi dan UKMuntuk memberikan penyuluhan bagi calonanggota koperasi tersebut, Sabtu, (7/7)pukul 09.00 WIB. Antusiasme terlihat diwajah pemuda-pemudi yang berusia sekitar20 tahunan tersebut untuk mendapatkanpenjelasan lebih jauh untuk mendirikan se-buah koperasi.

“Dengan mendirikan koperasi maka kamiberharap dapat memberikan nilai tambah danmanfaat bagianggota yangbergerak dalambidang jasa in-formatika teru-tama dalam halpe rmoda lan ,”kata Budi (23),salah seorangpemuda yangdatang padaacara tersebut.Melalui acara pe-nyuluhan ini diajuga berharapp e m a h a m a nanggota ten-tang koperasidan apa sajatugas dan kewa-jiban anggotanya dapat bertambah.

Arti Koperasi Bagi MerekaWarga masyarakat sangat berharap

koperasi dapat membantu industri kecil yangmereka geluti, baik untuk memperoleh tam-bahan modal maupun mengembangkan usa-ha. Seperti yang dialami sebuah industri kera-jinan yang bambu yang terletak di KelurahanTanah Merah, Kota Binjai.

“Usaha kerajinan ini sudah saya tekuni ber-sama suami sejak tahun 1996 dan sempatjuga hasilnya di jual ke luar negeri,” kata Su-marni (45), salah satu pengrajin setempat.Menurut dia awalnya memang agak sulit me-ngumpulkan warga untuk membentuk kope-

tanian, peningkatan energi, minyak goreng,perumahan rakyat, dan penggunakan IT.

Peran Belum MaksimalBenar seperti apa yang disampaikan Pre-

siden, bahwa koperasi adalah the third way(jalan ketiga) di antara dua mainstream sistemekonomi dunia, yaitu kapitalisme dan sosial-isme. Koperasi menjadi harapan PBB dalampenanggulangan kemiskinan, percepatanlapangan kerja dan memperkukuh integrasisosial.

Menurut Bung Hatta, koperasi merupakanbentuk bangun usaha yang paling tepat un-tuk Indonesia, namun kalau dilihat dari kacamata hitam, perkembangan koperasi Indo-nesia tidak terlalu menggembirakan.

Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia(Dekopin), Adi Sasono, mengatakan, 30 per-sen dari 138.000 koperasi di Indonesia hinggasaat ini belum aktif. Salah satu penyebabnya,koperasi kekurangan modal untuk mengem-bangkan usaha.

Adi mengatakan, banyak koperasi yangbelum aktif akibat modal usahanya tersendat.Hal ini merupakan salah satu imbas kenaikanharga bahan bakar minyak tahun 2004 lalu,sehingga anggota koperasi kekurangan modaluntuk tabungan. Penyebab lainnya, pemerin-tah kurang menjalankan perannya sebagaipembina koperasi, dan kebijakan yang digu-lirkan kurang mendukung pengembangankoperasi rakyat. Ia memberi contoh, kebijakanpemerintah yang menyebabkan koperasipasar tradisional semakin tersingkir oleh ko-perasi pasar modern.

"Perbankan juga kerap tidak berpihak pa-da koperasi kecil. Koperasi kecil kerap kesu-litan mendapat pinjaman modal untuk pe-ngembangan usaha," kata Adi.

Ia mengatakan, Dekopin telah berupayamengembangkan simpan-pinjam online de-ngan target membantu 10.000 koperasi yang

Remaja Binjai ikut penyuluha

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani berkeliling stand pada Puncak PeringatanHarkopnas di Garuda Wisnu Kencana,Jimbaran, Bali, Kamis (12/7) pagi. (foto:presidensby.info)

foto

: ba

nk im

age

foto

: dn

Page 7: komunika 13 2007

7

rasi, permasalahan terletak pada kepercayaanantar anggota. “Ini karena warga sudah ba-nyak mendengar koperasi yang dananya justrudibawa lari oleh pengurusnya sendiri,” imbuh-nya. Sehingga masyarakat sulit untuk salingmempercayai seseorang walaupun itu tetang-ganya sendiri.

Namun begitu, saat ini dia dan beberapapengrajin lainnya mengaku sudah tergabungdalam Koperasi Simpan Pinjam (KSP), yakni KSPRidho. Menurut dia koperasi yang saat ini

mempunyai jum-lah anggota seki-tar 300 orang ter-sebut sangatmembantu ang-gotanya, teru-tama dalam halpermodalan. Ba-nyak pengrajinyang kurang bisaberkembang ka-rena kesulitanmodal, denganmenjadi anggotakoperasi langsungnaik omzetnya.

Menurut Su-marni, peran pe-merintah kotamelalui Dinas Ko-

perasi dan UKM serta Dinas Perindustrian danPerdagangan juga sudah cukup baik. Tidakjarang hasil kerajinannya di ikutsertakan dalamberbagai pameran baik lokal maupun di luardaerah. Selain itu pengrajin juga kerap di-undang untuk mengikuti berbagai acara semi-nar, penyuluhan ataupun pelatihan yang dia-dakan oleh dinas setempat.

Sama halnya dengan Rusman (40), wargaKelurahan Rambung. Bagi para pengrajin kebe-radaan koperasi dirasakan sangat membantu,terutama sebagai wadah untuk mengembang-kan usaha. “Daripada pinjam uang untuk modalke rentenir kan lebih baik pinjam ke koperasi,toh koperasi kan juga untuk kesejahteraananggotanya,” katanya mantap. Dia menutur-

kan tidak sedikit warga yang terlilit hutangoleh rentenir karena meminjam uang untukmodal usaha atau mengembangkan usahadengan bunga yang mencekik. Oleh sebabitu ia berharap pemerintah akan terus mem-perhatikan dan mendukung koperasi sehinggamasyarakat bisa benar-benar merasakanmanfaatnya.

Dukungan Pemerintah SetempatMenurut Suroyo, Pemerintah Kota Binjai

memberikan perhatian tersendiri dan mendu-kung perkembangan koperasi. Hal ini dibuk-tikan dengan Peraturan Daerah (Perda) No.4Tahun 2002 Tentang Pinjaman BergulirKepada Koperasi, Kelompok dan UKM yangbersumber dari Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah (APBD). “Perda ini sebagaipayung hukum dan landasan yang menun-jukkan bahwa pemerintah kota Binjai sangatmendukung perkembangan koperasi,” im-buhnya.

Selain itu selama perubahan setelah oto-nomi nomenklatur dari unit kerja Dinas Ko-perasi dan UKM Kota Binjai memang tidak ber-ubah. “Hal ini mungkin berbeda dengan bebe-rapa daerah yang dinas koperasinya selain no-menklaturnya berubah setelah otonomi, jugaditumpangi dengan tugas-tugas lain sehinggatidak bisa fokus didalam melakukan pembinaanterhadap koperasi atau usaha kecil dan me-nengah lainnya,” katanya.

Karena itu menurut dia pembinaan terha-dap koperasi seharusnya mengandung empatsubstansi pokok yang meliputi antara lain bim-bingan, pengawasan, fasilitasi serta perlin-dungan.

Jumlah koperasi di Binjai berdasarkan dataterakhir adalah sebanyak 128, dari jumlahtersebut sebanyak 122 adalah koperasi aktif,sedangkan untuk koperasi yang berkualitassebanyak 73 koperasi. Koperasi dapat dika-takan berkualitas berdasarkan klasifikasi kelasA,B dan C yang dinilai berdasarkan 3 aspekyaitu aspek kelembagaan, aspek manajemendan administrasi keuangan usaha, serta aspekperencanaan dan pengembangan. Suroyo

menambahkan diBinjai jenis kope-rasi yang terba-nyak adalah Kope-rasi Serba Usaha (KSU).

Selain itu juga dengan melakukan bebera-pa strategi dalam pengembangan koperasi.Pertama adalah dengan proaktif melakukanpenyuluhan dan sosialisasi di masyarakat. Ke-dua dengan selalu siap merespon jika ada per-mintaan masyarakat yang meminta penyu-luhan tentang koperasi, Ketiga adalah denganmeningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia(SDM) pengelola koperasi terutama pengurusdan pengawas dalam bentuk pelatihan, misal-nya pelatihan bidang manajemen, kelemba-gaan ataupun administrasi keuangan.

“Selain itu kami juga mengadakan kegiatantemu usaha dengan mengundang bank mau-pun lembaga keuangan non-bank serta pe-ngusaha bertemu dengan pengurus koperasiuntuk saling berbagi informasi,” katanya.Menurut dia kegiatan ini sangat efektif karenadari kegiatan ini banyak koperasi yang kemu-dian mendapatkan bantuan dari lembaga-lem-baga tersebut.

Strategi berikutnya menurut Suroyo ada-lah dengan mengajak pengurus koperasi me-lakukan studi banding ke daerah-daerah lainserta mengikutsertakan berbagai produk ko-perasi dalam berbagai pameran baik lokalmaupun di luar daerah.

KendalaSuroyo menjelaskan bahwa kendala dalam

pengembangan koperasi di masyarakat teru-tama adalah karena maraknya rentenir dengantrik-trik tertentu untuk memberikan pinjamankepada masyarakat. “Karena pemahamanmasyarakat yang belum cukup maka banyakyang dirugikan. Banyak masyarakat yang masihberpikir bahwa koperasi itu hanya memberikanpinjaman saja, sehingga jika ada orang yangdating memberikan mereka mengira itu jugakoperasi, seharusnya tidak semudah itu, butuhproses,” tegasnya.

Selain itu pada awalnya ada kesulitan ka-

rena masyarakat sempat trauma terhadap citrakoperasi dimasa lalu yang masih kurang baik.“Misalnya pada tahun 1999 citra koperasi kurangbaik di mata masyarakat karena banyak koperasiyang gagal daripada yang berhasil,” katanya.

Sedangkan kendala lain yang muncul daridalam masyarakat sendiri adalah sulitnya untukmenemukan kebersamaan dan kepercayaanpada sekelompok orang yang ingin mendirikankoperasi. “Ini juga terkait dengan trauma masalalu dimana banyak dana koperasi yang malah disalahgunakan oleh pengurusnya sendiri padawaktu itu,” jelasnya.

Menurut Suroyo kendala-kendala tersebutbisa diatasi karena pemerintah daerah setem-pat sangat memperhatikan dan mendorongterhadap perkembangan koperasi. “Semuamemang tergantung kepada kebijakan daerahmasing-masing, kalau memang berkomitmenterhadap perkembangan koperasi maka pastiakan berhasil. Ambil contoh lain misalnya per-kembangan koperasi di Bali, Yogyakarta danbeberapa daerah di Jawa Timur yang kopera-sinya luar biasa maju,” katanya.

Hari koperasi yang ke 60 pada tanggal 12Juli menurut Suroyo hendaknya dapat dijadi-kan sebagai momentum bagi koperasi untukterus meningkatkan kinerja, kualitas dankuantitas serta pelayanan kepada anggotanya.Selain itu juga untuk meningkatkan koordinasidan konsolidasi antara pengurus, pengawaskoperasi dan anggota-anggonya.

Binjai pada tahun 2001 yang lalu menda-patkan penghargaan Bakti Koperasi dari MenteriNegara Koperasi. Pada tahun 2006 Binjai jugamemperoleh Satya Lencana PembangunanKoperasi dari Presiden Republik Indonesia.

“Oleh itu kita berharap minimal dapat mem-pertahankan prestasi itu tentunya dengan me-ningkatkan dan mengadakan perbaikan-per-baikan sehingga koperasi dapat menjadi sebuahlembaga bagi masyarakat dan milik masyarakat,”pungkasnya. ([email protected])

memperoleh akses jaringan internet. Pihaknyamenjalin kerjasama dengan perbankan danswasta, di antaranya Bank Mandiri dan BankBukopin, untuk membantu modal koperasi.Meski demikian, program simpan pinjam onlineitu belum dapat menjangkau koperasi didaerah-daerah pelosok.

Koperasi dan UKM Tahan KrisisAdi Sasono menyatakan, koperasi saat ini

masih menonjolkan kebersamaannya saja, tapilupa pentingnya berusaha. Padahal mengha-dapi dunia baru yang keras, tidak ramah padasi kecil dan yang lemah kemampuan usahayang dilaksanakan dalam prinsip kebersamaanbisa menjadi solusi.

"Jika koperasi memiliki kualitas sumber dayamanusia mumpuni pasti mampu bersaing de-ngan perusahaan besar sekalipun," kata Adi.

Ia mencontohkan sebuah Kospin Jasa diPekalongan yang memiliki omzet Rp60 miliarper hari. Ada pula Induk Koperasi Kredit dengansimpanan Rp3,4 triliun. "Kalau bank, ini sudahtermasuk skala menengah. Bedanya bankdisubsidi pemerintah melalui bunga obligasi danbanyak yang macet, sedangkan di koperasitak ada subsidi dan semua pinjaman lancarpengembaliannya," imbuhnya.

Sayangnya koperasi terbilang jarang ber-promosi bahwa ia memiliki kemampuan survivelebih tangguh dari perusahaan-perusahaanbesar dalam menghadapi krisis. "Waktu 1998-1999, dolar AS mencapai Rp16.000, kong-lomerat lari, perusahaan asing kabur, yang bisamenyelamatkan ya ekonomi kecil. Minyak go-reng Rp9.000 per liter, melalui koperasi didis-tribusikan merata akhirnya turun jadi Rp3.500dalam waktu dua bulan. Nah, sekarang dise-rahkan swasta. Tahu sendiri harganya seka-rang. Begitu juga pupuk, setelah diserahkanke swasta, pada saat panen malah mengalamikelangkaan. Aneh, kan?" ucap Adi.

Kesusahan ekonomi sekarang, menurutdia, karena banyak yang melupakan usaha kecildan melupakan peran koperasi, padahal seluruhdunia sekarang kembali ke koperasi.

Sebagai contoh, AS yang kapitalis kini me-miliki 150 juta anggota koperasi atau 60%orang dewasa di AS menjadi anggota koperasi,Singapura 1,6 juta atau 80% orang dewasaanggota koperasi, bandingkan di Indonesia

yang hanya 30 juta atau 20% orang dewasayang jadi anggota koperasi.

Menurut Adi, ada dua jurus utama untukmembangkitkan koperasi. Pertama, koperasiharus diberdayakan sebagai instrumen kebi-jakan publik untuk menjamin pemerataan dankeadilan, sebab kalau diserahkan ke pasar be-bas, hukum besi ekonomi yang jalan, yangkuat yang menang. Kedua, jadikan koperasiinstrumen pemberdaya masyarakat atau seko-lah demokrasi. Koperasi memberikan pendi-dikan tentang kejujuran, keterbukaan, dantanggung jawab. Dan tak kalah penting, untukmengembalikan kekuatan koperasi, gerakankoperasi itu sendiri yang harus merevitalisasidiri. Bukan revitalisasi oleh kekuatan luar.

Revitalisasi Ekonomi Melalui KoperasiDi antara tugas berat pemerintahan baru

dibawah Presiden SBY adalah bagaimanamembangkitkan kembali dan sekaligusmengakselerasikan pertumbuhan ekonominasional pasca krisis moneter. Ekonomikerakyatan sebagai suatu sistem ekonomi yangmemberikan pemihakan kepada pelakuekonomi lemah kiranya pantas mendapatkanprioritas utama penanganan. Hal ini bukan sajakarena ekonomi kerakyatan memiliki pijakankonstitusional yang kuat, namun juga karenaia gayut langsung dengan nadi kehidupanrakyat kecil yang secara obyektif perlu lebihdiberdayakan agar mampu menjadi salah satu‘engine’ bagi peningkatan kesejahteraan rak-yat (social welfare) dan sekaligus alat ampuhuntuk lebih memeratakan ‘kue pembangunan’sejalan dengan program pengentasan kemis-kinan (poverty alleviation).

Krisis moneter yang melanda beberapanegara di kawasan Asia (Korea, Thailand, In-donesia, Malaysia) pada tahun 1997 seti-daknya menjadi saksi sejarah dan sekaligusmemberikan pelajaran sangat berharga bahwasesungguhnya pengembangan ekonomibangsa yang berbasis konglomerasi itu rentanterhadap badai krisis moneter. Sementara itu,pada saat yang sama kita dapat menyaksikanbahwa ekonomi kerakyatan (diantara merekaadalah koperasi), yang sangat berbeda jauhkarakteristiknya dengan ekonomi konglome-rasi, mampu menunjukkan daya tahannya ter-hadap gempuran badai krisis moneter yang

melanda Indonesia.Pada sisi lain, era globalisasi dan perda-

gangan bebas yang disponsori oleh kekuatankapitalis membawa konsekuensi logis antaralain semakin ketatnya persaingan usaha dian-tara pelaku-pelaku ekonomi berskala inter-nasional. Banyak pihak mengkritik, bahwa kon-sep perdagangan bebas cenderung menguta-makan kepentingan kaum kapitalis dan meng-abaikan perbedaan kepentingan ekonomi an-tara berbagai strata sosial yang terdapat dalammasyarakat.

Dalam sistem perdagangan bebas terse-but, perusahaan-perusahaan multi nasionalyang dikelola dengan mengedepankan prinsipekonomi yang rasional, misalnya melalui pene-rapan prinsip efektivitas, efisiensi dan produk-tifitas akan berhadapan dengan, antara lain,koperasi yang dalam banyak hal tidak seban-ding kekuatannya. Oleh karena itu agar tetapsurvive, maka koperasi yang oleh AnthonyGiddens dipopulerkan sebagai the third way,perlu diberdayakan dan melakukan antisipasisejak dini, apakah dengan membentuk jaringankerjasama antar koperasi dari berbagai negara,melakukan merger antar koperasi sejenis, ataumelakukan langkah antisipatif lainnya.

Dalam konteks ekonomi kerakyatan ataudemokrasi ekonomi, kegiatan produksi dankonsumsi dilakukan oleh semua warga masya-rakat dan untuk warga masyarakat, sedangkanpengelolaannya dibawah pimpinan dan penga-wasan anggota masyarakat sendiri. Prinsipdemokrasi ekonomi tersebut hanya dapatdiimplemen-tasikan da-lam wadahk o p e r a s iyang bera-saskan ke-keluargaan.

S e c a r aoperasional,jika koperasimenjadi le-bih berdaya,

maka kegiatan produksi dan konsumsi yang jikadikerjakan sendiri-sendiri tidak akan berhasil,maka melalui koperasi yang telah mendapatkanmandat dari anggota-anggotanya hal tersebutdapat dilakukan dengan lebih berhasil. Dengankata lain, kepentingan ekonomi rakyat, teru-tama kelompok masyarakat yang berada padaaras ekonomi kelas bawah (misalnya petani,nelayan, pedagang kaki lima) akan relatif lebihmudah diperjuangkan kepentingan ekonominyamelalui wadah koperasi. Inilah sesungguhnyayang menjadi latar belakang pentingnya pem-berdayaan koperasi.

Kita sudah seharusnya terpanggil untuksecara bersama-sama memberdayakan koperasisehingga koperasi bukan hanya berperan se-bagai lembaga yang menjalankan usaha saja,namun koperasi bisa menjadi alternatif kegiatanekonomi yang mampu menyejahterakan ang-gota serta sekaligus berfungsi sebagai kekuatanpengimbang dalam sistem perekonomian. De-ngan kata lain, kita mengharapkan tumbuh ber-kembangnya koperasi yang memiliki competitiveadvantage dan bargaining position yang setaradengan pelaku ekonomi lainnya.

Semoga koperasi sebagai salah satu repre-sentasi dari ekonomi kerakyatan yang bersen-dikan demokrasi ekonomi dapat tumbuh, ber-kembang dan berdaya guna serta benar-benarmampu berperan sebagai sokoguru (pilar)penting perekonomian bangsa.***(berbagai sumber/[email protected])

uluhan koperasi.

foto

: ba

nk im

age

Page 8: komunika 13 2007

8 Edisi 13/Tahun III/Juli 2007

www.bipnewsroom.info/komunikaemail: [email protected]

Masalah TKI konon sering dipandangsebelah mata. Bagaimana sebenarnya?

Harus diakui, pemerintah menyadaribahwa TKI adalah pilar ekonomi yang pen-ting, belum lama. Padahal TKI sudah adasejak 1980-an. Kalau mau jujur, TKI dipan-dang sebelah mata oleh pemerintahan se-belumnya.

Tahun 1980-an yang ngurus TKI hanya

pejabat eselon IV. Akhir 80-an, naik eselonIII. Memang saat itu duitnya belum se-banyak sekarang, baru mulai beberapa wak-tu belakangan. Kemudian naik lagi pada 90-an diurus oleh eselon II. 2001 naik eselonI, tapi masih di bawah Depnaker. Baru padaperiode pemerintahan sekarang dianggappenting. Dibuat undang-undang, termasukjuga dengan dibentuknya BNP2TKI yangberada langsung di bawah Presiden.

Artinya sudah ada kemajuan lah ya. Darisisi itu sudah mulai terlihat ada perhatian.Cuma memang kecepatan antara perbaikansistem dengan masalah-masalah yang ditim-bulkan karena penempatan-penempatansebelumnya, belum imbang. Sehingga jom-plang (tidak seimbang-red) antara harapanmasyarakat yang begitu tinggi dengan de-livery pemerintah terutama melalui badanini. Tapi pastinya, satu-satunya badan yangbaru didirikan di Republik ini dan langsungdihujat, ya cuma BNP2TKI. Iya kan? Sayarasa badan lainnya slow-slow saja.

Dihujat karena banyak harapan mung-kin?

Iya, karena banyak harapan dari ma-syarakat. Di mana-mana orang teriak ini danitu. Bukti bahwa masyarakat memang me-naruh perhatian dan harapan.

Walau baru, jalur kerja BNP2TKI sudahmulai terlihat?

Kita baru mulai beroperasi 9 Maret 2007.Beberapa hal sudah dikerjakan pemerintah,misal menaikkan upah 25-30 persen di ham-pir semua negara. Kita juga sudah mene-rapkan sistem black list pada agen-agenyang nakal di dalam dan luar negeri. Ratusanagen sudah di black list.

Sebelumnya belum terlalu serius. Pada-hal semua itu instrumen yang penting dalamrangka perlindungan TKI. Hal itu juga yangdinasihatkan dalam special reporture dariPBB. Jadi PBB keliling ke beberapa negaraAsia, mencatat program pengembangan mi-grant workers diantaranya nasehat itu yangdirekomnedasikan kepada Indonesia.

Indonesia belum menerapkan sistemblack list kepada agen dan users. Nah seka-rang sudah mulai kita terapkan. Jadi orangsudah mulai kapok. Bikin salah, kita blacklist, stres juga mereka. Ha ha ha...

Sekarang saya sedang buat roadmap ke-pada perlindungan yang ideal, perekrutan,dan penempatan ideal. Sedang bikin petake arah itu. Mudah-mudahan Agustus su-dah kita launching kepada masyarakat, inilho peta kita ke arah kebaikan. Apapun, iniadalah lembaga baru. Kita butuh waktu dansaya minta kesabaran masyarakat. Dan sayaberharap dukungan semua pihak dan in-stansi terkait.

Dulu belum dilakukan?Maksudnya, belum begitu seriuslah. Se-

karang kita seriusin. Kemudian juga pu-

ngutan-pungutan, kita kurangi. Seperti diterminal 3, terkenal dengan pungutanRp25.000.

Pungutan siluman maksudnya?Itu tidak siluman. Itu resmi, ada SK

menterinya. Dari 2002 atau 2003. Baru per17 Juni kemarin kita hapus pungutan itu.Sekarang operasionalisasi di terminal 3dibiayai negara.

TKI kita terkesan tidak punya keahlianketika dikirim ke sana. Bagaimana?

Memang di antara masalah yang munculadalah proses rekrutmen, pelatihan, danpenempatan tidak sempurna. Rekrutmenmasih tidak terencana, asal-asalan, danmengandalkan pada calo.

Tidak ada sosialisasi pada masyarakattentang pentingnya mengikuti prosedur,mematuhi rambu-rambu, dan jangan maudibujuk rayu oleh calo-calo. Ini kan kitajarang (disosialisasikan--red). Kalau mau jujurya, cuci tangan saja di televisi diiklanin tuh.Cuci tangan yang benar. Masa untuk TKIgak ada iklannya, apalagi yang lain-lain. Kitamemang kurang memerhatikan mereka. Kitaakui. Badan ini yang nongkrongin supayakita ketuk pintu hatinya dan matanya agarmemperhatikan.

Nah, kita juga mereformasi sistem pe-nempatan. BLK kita benerin. Nanti kita akanbuat juga bursa kerja luar negeri sampaiting-kat kecamatan. Kita jemput bola supayacalo dan agen yang sering menipu TKI bisade-ngan sendirinya tersingkir. Kita pakaiaparat pemerintah sampai ke bawah. Tidakharus badan, koordinasi dengan dinas ataukeca-matan. Konsepnya sudah kita siapkan.

Juga akan buat semacam rating atauakreditasi bagi BLK-BLK yang sekarang ada.Pemeriksaan kesehatan dan semisalnya. Kitacek satu-satu, yang nakal-nakal akan kitasingkirkan. Mudah-mudahan pertengahanAgustus sudah bisa kita umumkan.

Sudah mulai jalan sistem rating-nya?Ya sudah. Kita sudah mempersiapkan itu

semua. Satu-satu, bertahap. Memang tidakbisa seperti membalikkan telapak tangan.Ini kan guede banget. Tapi kita sedang ber-jalan. Kemudian juga dikaitkan dengan se-macam neraca supply dan demand.

Supply tenaga kerja kita tuh berapa sihsebenarnya? Kita belum punya tuh petasupply. Ada berapa kebutuhan tenaga daripoliteknik, kejuruan, semua itu harusnyadipetakan. Disesuaikan dengan pasar dunia.Nah peta itu sedang kita siapkan. Memanggak bisa semudah itu.

Bocoran tentang rating PJTKI?Masih gelap. Mungkin kalau standarnya

pakai UU 39, berat. Mereka harus punyatempat penampungan, siapa guru dan do-sennya, peralatan kesehatan, kerja samadengan negara penempatan. Harus diakui,jasa PJTKI itu luar biasa. Sangat besar ja-sanya dalam penempatan. Kita jangannganggap PJTKI itu Superman. Dia cari pasarsendiri, merekrut sampai ke desa-desa. Me-latih. Itu core bussiness-nya sendiri-sendiri.Duh, pusing kan. Kecuali Superman.

Apakah ada kuota pengirimanuntuk PJTKI?

Tidak ada. Termasuk itu juga.PJTKI juga sampai sekarang be-

lum ada pengawasan yang cu-kup serius. Tapi kemarin sudah

ada upaya dari pemerintahdengan menutup ijin 106PJTKI. Itu juga suatu ke-majuan. Karena selama inikontrol terhadap mereka

juga kurang, bukan ha-nya perusahaan-

nya, tapi juga

BLK-BLK yang dia punya.

Pemerintah punya daftar negara tuju-an pengiriman TKI? Kemarin ada yangsampai ditempatkan di Irak, padahalsedang perang.

Ada list-nya. Ada penempatan yang legalprosedural dan ilegal. Kalau yang ke Irak ituilegal. Memang kalau yang ilegal banyak,modusnya macam-macam. Ada yang berang-katnya pakai visa turis, sampai sana kerja.Namanya juga manusia. Kadang juga berang-kat pakai visa resmi dari badan/pemerintah,sampai sana dia pindah majikan, pindah kerja.Itu jadi ilegal dari perspektif kita, karena do-kumennya berubah semua. Dan itu jumlah-nya banyak sekali.

Upaya kerja sama dengan negara lain?Sebenarnya untuk negara yang sudah pu-

nya hukum perburuhan tenaga kerja asingyang bagus, kita sudah bisa langsung me-nempatkan TKI di luar negeri. Tanpa MoU.Contohnya banyak, Hongkong, Singapura,dan beberapa negara lain.

Kita hanya punya beberapa MoU kok, gakbanyak. Justru banyak yang tidak pakai MoU.Tapi mereka justru bagus perlindungannya.Nah yang tidak punya peraturan, kita buatMoU, kalau tidak bahaya. Atau kita buatsistem tertentu misal seperti dengan Korea.

Jadi tidak otomatis MoU penting dalammenempatkan orang di setiap negara. Kayakkita ke Australia dan Amerika, gak perlu bikinMoU, karena perundangannya sudah bagus.

Beberapa lalu, Anda membekukan salahsatu perusahaan asuransi terkait masa-lah TKI. Ada apa?

Hahaha. Saya gak usah bicara satu dualah. Pokoknya semua yang tidak serius dansepenuh jiwa menangani urusan TKI akankena. Banyak TKI yang klaim seperti penge-mis. Ada yang sampai harus bawa mayat kekantor asuransi. Keluarga TKI itu bilang kesaya, ”Pak Jumhur, saya mau baya mayat neh,saya mau sholatin di kantor asurasi,” Barukemudian klaimnya dibayar sama asuransi.Kayak gitu kan.

Orang kan marah-marah dan maki-ma-kinya kan ke kantor kita. Terus saya jemba-tani TKI ini ke asuransi. Eh, malah merekadiperlakukan seperti pengemis, seperti me-minta-minta. Ini saya bilang apa-apaan. Wongmereka dapat ratusan miliar dari para TKI,kok malah dihina-hina. Ya saya berhentiin.Urusannya apa? Saya bilang, orang yang gaksopan sama TKI, saya marah. Sopan santun-lah sama TKI.

Mulai galak?Bukan galak. Loh mereka orang kecil kok.

Yang ngasih makan perusahaan asuransi itu,TKI. Mereka orang kecil, berjasa. Gini lah,saya juga malas ngapain pusing-pusing. Kalaumereka mau memperbaiki diri, ya kita kasihizin operasi. Kalau bisa minggu depan, kitabuka. Tapi yang benar.

Tapi pemerintah tetap komitmen?Begini, pokoknya mitra-mitra TKI, seka-

rang kita awasi dan tertibkan betul. Gak bisaorang seenaknya. Apalagi dapat bisnis darisitu, bisnis harus sepenuh jiwa, sepenuh hati,dengan seganap akal budi, gitu loh. Ini kanmanusia, ini yang saya coba arahkan para mi-tra kerja ke arah sana. Yang jelas gini. NgurusTKI melibatkan banyak stakeholders. Ter-masuk pemerintah. Kita berhubungan de-ngan 11 instansi pemerintah. Sekarang dibadan ini, instasi ini punya perwakilan. Ketikakita membuat sistem satu atap. Sekarangsaya punya punya posisi yang bisa langsungmeminta berbagai departeman untuk mem-buat perbaikan. Jelas secara koordinasi sajalebih baik. ***

([email protected])

Kepala BNP2TKI, Mohammad Jumhur Hidayat:

Sopan-santunlah Sama TKITenaga Kerja Indonesia atau

biasa disingkat TKI konon jauhdari kata dihargai, terlebih

dihormati hak-haknya. Masyarakatdan juga pemerintah memandangsebelah mata profesi yang sering

dirundung duka ini. Padahaldengan 6 juta TKI yang tersebar

di beberapa negara, sektor inimenjadi penghasil devisa terbesar

kedua setelah migas. Angkanyafantastis, US$ 9 miliar.

“Luar biasa. Dananya langsungke masyarakat. Ekonomi pedesaan

hidup, kemiskinan berkurang,pengangguran hilang. Berangkatsatu, pengangguran hilang satu.Gak usah nunggu iklim investasi

yang kondusif, karpet merah buatinvestor,” kata Kepala Badan

Nasional Penempatan danPerlindungan Tenaga Kerja

Indonesia (BNP2TKI), MohammadJumhur Hidayat.

Deportasi, penganiayaan, danlemahnya jaminan hukum dinegara luar, disebut Jumhur

sebagai pekerjaan yang harussegera diselesaikan oleh

pemerintah.Sebenarnya apa saja yangsudah dan akan dilakukan

pemerintah bagi para pahlawandevisa ini? KomunikA

mewawancarai beliau di tengahpertemuan dengan Dubes

Malaysia untuk Indonesia, (6/9).Berikut petikannya:

WAWANCARA

foto : ddt

Page 9: komunika 13 2007

Edisi 13/Tahun III/Juli 2007

www.bipnewsroom.info/komunikae-mail: [email protected]

9

OPINI

Ruang ini disediakan sebagai wadah tukar informasi antar pengelola situs atau portal lembaga pemerintah baik di tingkat pusat atau daerah.Pengelola dapat mengirimkan profil situs yang dikelolanya melalui e-mail: [email protected]

Kabupaten Garut kini bisa berbanggahati, selain memiliki daerah denganpanorama alam yang indah ternyata jugamampu berkompetisi di IT. Yaitu, melaluiBubuAward V.O 5 2007, garut.go.id terpi-lih sebagai Government Award dan TheMost Favorite Website of The Year Award.Ini merupakan kebanggaan tersendiri.

Tidak mustahil jika piala BubuAward2007 jatuh bergilir ke www.garut.go.id,tidak hanya cantik tampilan saja, ternyatainformasi yang lengkap dan tertata rapi

sekitarnya, informasi tersebut bersumber dariDepag Garut. Selain itu juga melakukankerjasama dengan PT.Pos Indonesia untukmemudahkan pencarian alamat diwilayahGarut. Pencarian alamat bisa berdasar namajalan, kelurahan atau kecamatan. Dan inilahyang sangat menarik dari situs garut.go.id,pengelola situs tidak bekerjasendiri, tetapi melakukankoordinasi dengan lembaga atauinstansi terkait lainnya, dalam artilain melibatkan masyarakat luasuntuk berpartisipasi aktif dalampenyelenggaraan e-goverment.

Penghargaan BubuAward inimerupakan penghargaan yangterbesar bagi Badan PengelolaanPerpustakaan Kearsipan Informasidan Telematika (BPPKIT),Pemerintah Kabupaten Garut.Meski demikian, menurut KetuaBidang Informasi dan Telematika,

www.garut.go.id

sangat nyaman untuk pembaca, tidakterkesan semrawut dan tidak tampil kakupula. Informasi yang tersedia pun uptodate(dapat dilihat dari berita dan angka statistikjuga info yang selalu tampil), dan memilikikelengkapan fasilitas lainnya.

Coba tengok ke dalam peta situs, terlihatjelas pengkategorian informasi. Peta inimemudahkan netter untuk melihat apa sajainformasi yang ada dalam situs. Selain itu jugadilengkapi dengan search engine google danyahoo. Coba perhatikan setiap anda mencariinformasi dalam menu yang disediakan dalamsitus tersebut, maka engine akanmenampilkan jumlah total menu tersebut dihit/dikunjungi, jadi setiap menu akanmenampilkan grafik aktifitas yang berbeda.

Situs ini dilengkapi daftar harga sembako,tepat di samping kiri halaman utama terteramenu “info harga”, dasar harga yang digu-nakan berdasar pada harga pasar Guntur. Adajuga jadwal imsakiyah waktu Garut dan

Tak Hanya Cantik,Tapi Juga Lengkap

e-gov kilasBadan Pengelolaan Perpustakaan KearsipanInformasi dan Telematika Pemkab Garut, EkaHerianto, bahwa hasil kerja keras merekauntuk menggerakkan E-Gov belumlahseberapa, dan tidak menduga bahwawebsite mereka akan terpilih sebagaiwebsite terfavorit oleh BubuAward. (yuliarso)

Investasi PendidikanAntara Realitas Dan Harapan

Hampir sudah menjadi tradisiyang “salah kaprah” bahwapada setiap akhir tahun ajaran

baru masyarakat kebanyakan dihadapkanpada permasalahan pelik tentang mahal dansulitnya untuk menembus pendidikanberkualitas untuk semua jenjangpendidikan. Pada hal semua orang pahambahwa pendidikan itu merupakanpundamental terbentuknya sumber dayamanusia (SDM) bangsa ini, dan jika logikakita diarahkan bahwa pendidikan yang kitatanamkan itu merupakan sebuah investasimasa depan generasi mendatang, makatidak ada sebuah investasi yang tanpapengorbanan apapun bentuknya. .Buahhasil dari sebuah investasi dapatdianalogikan dari sebarapa besar benefitcost investasi yang dikorbankan.Jika akanmengharapkan sebuah kualitas pendidikanyang memiliki standard nasional hendaknyadicarikan tolok ukur yang validitasnyaterjamin dan bisa menjebatani potensiseluruh masyarakat bangsa ini.

Artinya dalam logika sehat, tidakmungkin mengandalkan sekolah murah,kalau tidak boleh dikatakan gratis untukmengharapkan kualitas pendidikan yangberstandard nasional, sebagai layaknya yangditerapkan di Asia Tenggara dewasa ini.Artinya untuk mencetak sumber dayamanusia (SDM) bidang pendidikandiperlukan biaya yang relative mahal.Pengertian realtif dipahami tidak harusmahal, tetapi juga tidak mungkin gratis.Pada implementasinya perlu dicarikanmetoda yang bersifat sistemik untukmenjebatani kesenjangan seperti itu.Sistem menyangkut berbagai komposisiyang sangat kompleks untuk di uraikan satupersatu. Tetapi yang jelas permasalahan iniharus segera di carikan solusinya agarpersepsi yang sama tidak muncull padasetiap akhir tahun ajaran baru. Saya setujubahwa setiap warga negara memerlukanpendidikan yang layak, dan negaramempunyai kuwajiban untuk melindungidan bertanggung jawab atas mereka yangmasih bernasib kurang mampu, tetapi itutidak harus dijadikan alasan untukmenggratiskan pendidikan seperti opini dimedia massa yang di lontarkan sekelompokmasyarakat tertentu.

Bagi masyarakat yang mempunyaikemampuan untuk berinvestasi dengan

menyumbangkan sebagian pendapatannya,atau mampu menyekolahkan putra-putrinyapada sekolah yang di katagorikan vaporit, jugamenjadi salah satu dari program investasi untukmencetak sumber daya manusian (SDM)bangsa ini,sementara mereka yang tidakmampu juga harus sanggup menerima subsidisilang dari donatur lain demi peningkatankualitas pendidikan ini.

Konsep subsidi silang sudah dilaksanalkansejak ada dana konvensasi kenaikan BBMbeberapa tahun yang lalu itu bisa berjalan jikadi barengi kesadaran dan pemaknaan akanpentingnya investasi di bidang pendidikan bagipeningkatan kualitas SDM masa depan bangsaini. Rendahnya pemahaman tersebut diindikasikan dari tumbuh dan berkembangnyaego sentries di

i kalangan masyarakat, yang kurang pedulidengan pengembangan bidang pendidikan,yang akhirnya menerpa pada dirinya sendiri.

Misalnya saya mewawancarai seorangbapak setengah baya (B) di Kelurahan BangunHarjo Sleman Yogyakarta (16/7/2007) yangselalu mengeluh betapa mahalnya pendidikan,dan ia merasa tidak sanggup untukmenyekolahkan anaknyayang sudah lulus SMP danSMA yang bersamaan dalamtahun ini di Yogyakarta,tetapi bapak itu perokokberat satu hari diamengkonsumsi dua (dua)pak rokok jarum super, jikaharga satu pak rokok jarumsuper katakanlah Rp.6.000(maaf saya tidak hafalkarena bukan perokok),maka pengeluaran untukkonsumsi rokok dalam satutahun (30 x 12 x Rp.12.000= Rp.4.320.000) dan belumlagi ditambah pengeluaranextra lainnya. .Merekamengeluarkan uang untukmembeli rokok satu tahunsebesar Rp.4.320.000,- bisadan tidak pernah menyesal,tetapi untuk memasukkankedua anaknya dii sekolahnegeri karena nilainya cukupmasih menggerutu danmerasa keberatan, makanyaia minta rekomendasi “gakin”dari kantor desanya. Bapak

yang saya temui di Kantor Kelurahan tersebutsalah satu diantara rekannya yang mempunyaiproblematika sama, sedang santai mengisaprokok bersama di Balai Desa itu..

Dalam konteks ini saya ingin mengatakanbetapa rendahnya tingkat kesadaranmasyarakat kita terhadap dunia pendidikan.Jika saja mereka (orang yang berkerumun diBalai Desa) itu bisa mengendalikan diri untuktidak merokok dan kemudian mengalihkanuang rokoknya itu untuk investasi pendidikanpersoalan kedua putranya akan selesai.Mereka tidak harus susah payah menguruskartu gakin dispensasi pendidikan putranya.Bila mana itu menjadi gerakan nasional makasedikit banyak akan mengurangipermasalahan ketidak mampuan masyarakatatas mahalnya pendidikan, yang sering diopinikan media massa dewasa ini. Artinyainvestasi bidang pendidikan harus dipahamiuntuk meningkatkan kualitas sumber dayamanusia dibidang ilmu pengetahuan, dan halini bisa terjadi jika dimulai dari masing masingindividu seperti menghentikan kebiasaanmerokok seperti yang di lakukan paraperokok berat yang saya ilustrasikan tadi.Karena saat ini banyak pihak mengeluhtentang mahalnya pendidikan, tetapi tanpamereka sadari sebenarnya mahalnya

pendidikan itu sebagian besar di subsidioleh ketidak peduliannya

masyarakat lingkungannya.

Fenomena seprti itu sering kita dapatkan padasetiap komunitas masyarakat kelas bawah diberbagai daerah, baik mereka yang berdomisilidi perkotaan dan perdesaan. Persoalannyanmerubah paradigma masyarakat agar sadartentang pentingnya makna pendidikan bagipembentukan sumber daya manusia (SDM)tidaklah semudah membalik telapak tangan.Umumnya ktia saat ini masih di hadapkanpada berbagai permasalahan yang kompleksdi bidang pendidikan ini. Pada bagiantertentu kebijakan bidang pendidikan bukandipercayakan kepada mereka yang punyakeahlian manajemen pendidikan, tetapi lebihdi percayakan pada ahli politik. Implikasinyasudah bisa di tebak jika hampir semuapermasalahan pendidikan yang menyangkutkepentingan daerah bukan dicari akarpermasalahannya di daerah sesuai dengansemangat otonomi daerah, namun lebihsering diselesaikan secara politis, pada halantara pendidikan dan politik bagaikan air danminyak. Tentu penyelesaian semacam itudininai bertolak belakang dengan kebutuhanpragmatis di berbagai level kedaerahan.Dengan demikian investasi di bidangpendidikan untuk meningkatkansuber daya manusia (SDM) bangsaini masih jauh dari harapan([email protected]).

http

://a

ntob

ilang

.wor

dpre

ss.c

om

foto : yuliarso

Page 10: komunika 13 2007

10 Edisi 13/Tahun III/Juli 2007

www. bipnewsroom.info/komunikaemail : [email protected] LINTAS DAERAH

Sebagai kota yang akan mewakiliSumatera Utara dalam pemilihan KotaKoperasi, Binjai terus berbenah diri. KepalaDinas Koperasi dan UKM, Kota Binjai, Drs.Suroyo, BBA menuturkan bahwa awalnyawacana untuk mengajukan Binjai sebagaiperwakilan Sumatera Utara muncul dalamRapat Kerja yang diadakan setiap 6 bulanoleh Dinas Koperasi dan UKM PropinsiSumatera Utara. Rapat kerja ini pada intinyaadalah untuk melakukan evaluasi terhadapdaerah-daerah dalam pencapaian kinerjamasing-masing.

“Pada saat rapat kerja pada bulan Aprilyang lalu di Brastagi, berdasarkan evaluasiDinas Koperasi dan UKM Propinsi disebutkanbahwa binjai agar mengusulkan diri sebagaikota koperasi dalam rangka menyambut harikoperasi tahun 2007 ini,” kata Suroyo.

Menurut dia dasar pemilihan ini adalah bahwabinjai dinyatakan sudah memenuhi syarat jikadibandingkan dengan Kabupaten atau Kotayang lain. Dimana syarat-syarat tersebut antaralain yang paling pokok adalah harus memiliki75% koperasi yang aktif dari keseluruhanjumlah koperasi yang ada. Dari jumlah tersebutharus memiliki 55% persen diantaranya yangmerupakan koperasi berkualitas.

Syarat-syarat ini juga sesuai dengan yangtertuang di dalam Peraturan Menteri NegaraKoperasi No.03/PER/N-KUKM/I/2007 tanggal29 Januari 2007 tentang Pedoman PenilaianPropinsi/Kabupaten dan Kota Koperasi, sebagaidasar dalam menentukan kriteria pemilihanKabupaten/Kota Koperasi. “Karena sudahmemenuhi semua syarat maka kamimengusulkan untuk mewakili Sumatera Utarasebagai Kota Koperasi,” imbuhnya.

Sementara itu, disamping sebagai KotaKoperasi Binjai juga tengah mempersiapkan diriuntuk mencanangkan sebagai kota Syariah.Suroyo menjelaskan bahwa persiapan telahdimulai sejak tahun 2004 dengan mengadakanSeminar Nasional yang dihadiri oleh MenteriNegara Koperasi. Sebagai tindak lanjut dariseminar tersebut adalah dengan membentuksuatu wadah yaitu FP2KES (Forum Pengkajiandan Pengembangan Komunitas EkonomiSyariah).

“Forum ini tugasnya adalah untukmembentuk komunitas-komunitas ataukelompok-kelompok pelaku ekonomi syariah,”katanya menjelaskan. Selain itu juga untukmemberikan pengarahan serta bimbingantentang perekonomian syariah. Sampai saatini sudah terbentuk 35 komunitas ekonomisyariah, dan dari jumlah tersebut sudah ada 3komunitas yang sudah menjadi koperasi syariah.

“Bahkan diantaranya sudah ada yangmendapatkan bantuan pembiayaan dariKementerian Negara Koperasi melalui programP3KUM syariah,” imbuhnya. Dalam hal iniWalikota Binjai juga sudah mengeluarkan Surat

Dari Sabang Sampai Merauke Kabupaten Binjai

Menyongsong Kota Koperasidan Syariah

foto

: hbk

Keputusan (SK) tentang Pembinaan danPengembangan Kegiatan Ekonomi PolaSyariah di masyarakat. “Berdasarkan SKtersebut Dinas Koperasi juga telah membuatMoU dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI)dan Departemen Agama untuk mendukungpelaksaannya di masyarakat,” pungkasnya.

([email protected])

NADCALGAP Luncurkan ProgramPengadaan Fasilitas Pendukung

Canada-Aceh Local GovernmentAssistance Program ( CALGAP ) atauProgram Asistensi Pemerintah DaerahKanada/Aceh bekerja sama denganpemerintah kota Banda Aceh, Senin (09/07) mengumumkan program kerja samadalam pengadaan fasilitas pendukung untukorganisasi berbasis masyarakat kota bandaaceh. Fasilitas pendukung masyarakat atauCommunity Support Faci ity (CSF)merupakan mekanisme pendanaan sebesar1,3 Milyar yang menyediakan bantuanpengadaan maupun pendanaan padatingkat masyarakat dalam skala yang kecil,program ini di rancang untuk membangunlink antara kelompok masyarakat denganpemerintah kota Banda Aceh, dan jugasekaligus untuk meningkatkan kehidupanmasyarakat di daerah mereka.

Dalam pelaksanaanya, CSF akanmenargetkan program-program yang akanmemupuk kewirausahawan setempat,penyediaan lapangan kerja danpenambahan pemasukan, menguatkanperan wanita, melibatkan masyarakatrentan, meningkatkan kegiatan pendidikandan kebudayaan maupun lingkungan dankesehatan publik, untuk tiap program yangdi usulkan kepada CSF, organisasi berbasismasyarakat dapat mengajukan proposalpendanaan hingga senilai Rp. 80 juta.

Wakil walikota banda aceh Hj.IllizaSa’aduddin Djamal S.E, mengatakan komiteyang di bentuk untuk program ini, akanmenjadi contoh dan mekanisme kerja yangbaik bagi kota banda aceh dalammelaksanakan program-program berbasismasyarakat lainya dimasa yang akandatang.(Tr)

Kepulauan RiauBKDI OB Bantu Sarana Ibadah

Badan Koordinasi Dakwah Islam (BKDI)Otorita Batam (OB) kembali memberikanbantuan dana kepada sejumlah masjid,mushala, taman pendidikan Alquran (TPA),pesantren dan yayasan. Penyerahan itudiberikan langsung oleh Sekretaris BKDI OB,Ir. H. Imam Bachroni di ruang rapat lantaiIV gedung BIDA utama, Kamis (5/7) lalu.

Sebelum penyerahan bantuan, ImamBachroni menjelaskan, pemberian bantuanmerupakan salah satu program eksternalBKDI bagi masyarakat selain dari kegiatandakwah. Bantuan yang disampaikansebagian berasal dari infaq yang dikumpulkandari para karyawan OB serta sebagian daridana OB. OB sendiri dalam hal ini tidakmempunyai anggaran khsusus, berbedadengan pemerintah kota yang memangtelah menganggarkannya dalam APBD.

“Kami berharap, bantuan ini tidak dilihatdari nilai atau besarnya dana, tetapi inimerupakan salah bentuk kepedulian OB bagipengembangan sarana ibadah, dan mudah-mudahan bermanfaat”, kata Imam Bachroni.

Jumlah bantuan BKDI besarannya antaraRp1 juta hingga Rp2,5. Sejak bulan Februari

hingga Mei 2007, BKDI telah memberikanbantuan dana kepada 27 masjid, mushala,TPA, pondok pesantren dan yayasan disejumlah wilayah Batam. Bahkan ada jugabantuan yang diberikan ke daerahhinterland seperti Masjid Al Hijrah KelurahanAir Raja, Galang Baru, TPA Nurul TaqwaPulau Setokok, Bulang dan sejumlah tempatlain dengan total dana keseluruhanRp50juta.

Sejumlah perwakilan penerima bantuandana menyampaikan terima kasihnya kepadaOB dan para karyawannya atas kepedulianyang telah diberikan.

Dalam pemilihan sarana ibadah dantempat pendidikan islami ini, menurut WakilBendahara Husnayadi, BKDI OB senantiasamelakukan survey terlebih dahulu denganmendatangi lokasi guna melihat lebih dekatkondisi bangunan yang akan dibantu. “Dariproposal yang masuk melalui BKDI, kamiselalu melakukan survey ke lokasi yangdilakukan oleh tim yang berjumlah 6 orang,dari hasil survey inilah akan dinilai mana yangdiprioritaskan untuk dibantu, dandiutamakan yang belum pernah dibantuBKDI”, kata Husnayadi.

BKDI OB berupaya mengakomodirsemua proposal, namun survey perludilakukan, mengingat bantuan yangdiberikan diharapkan dapat dimanfaatkansebaik-baiknya dan tidak salah sasaran.(www.batam.go.id)

RiauPelabuhan Dumai Menduduki RatingTertinggi

Dari data yang dirangkum DisperindagRiau, pelabuhan Dumai menempati ratingtertinggi dari sepuluh pelabuhan yangsering digunakan sebagai kegiatan ekspordi Riau, khusus produk non migas,sementara pengguna jasa pelabuhankhususnya untuk ekspor non migas di Riautercatat sebanyak 54 perusahaan.

Dari 54 perusahaan tersebut, 20diantaranya melakukan kegiatan ekspor CPOdi pelabuhan Dumai, sedangkan16perusahaan melakukan kegiatan ekspor nonmigasny di pelabuhan Pekanbaru, demikianDisperindag Provinsi Riau mengungkapkandi Pekanbaru, belum lama ini. Ke-16perusahan non migas tersebut kebanyakanmengekspor produk kayuolahan.(www.riau.go.id/hsn/toeb)

Kalimantan BaratIndikator Pengutan Ekonomi Sintang

Kepala Kantor Koperasi Pengusaha Kecildan Menengah Kabupaten Sintang Drs.Simon Patanduk, MM mengatakanpersaingan sektor ekonomi saat ini sudahberalih dari perebutan pangsa pasar menujuperebutan pangsa peluang.

Kebijakan ekonomi makro KabupatenSintang tahun 2006-2010 sebagaimanayang tertuang dalam RencanaPembangunan Jangka Menengah (RPJM)diarahkan untuk mencapai sasaran utamayaitu menggerakkan ekonomi rakyat danmempercepat pembangunan infrastruktur

sebagai landasan untuk bisa mewujudkanmasyarakat yang produktif, berkualitas,sejahtera dan demokratis.

“Arah kebijakan ekonomi makro tersebutdiharapkan menjadi modal untuk merebutpangsa peluang menuju penguatan sistemkelembagaan ekonomi di KabupatenSintang dalam lima tahun kedepan,” ujarnyadi Sintang, Rabu (11/7).

Penguatan sistem dan kelembagaanekonomi Kabupaten Sintang itu, akan dilihatmelalui empat indikator.

Indikator pertama, terjadinyapeningkatan produktivitas yang dapat lebihmenjamin tingkat pertumbuhan yang tinggidan berkesinambungan. Kedua, terjadinyapeningkatan kualitas pertumbuhanekonomi, artinya suatu pertumbuhan yangmampu mengurangi angka penganggurandan jumlah penduduk miskin secarasignifikan.

Kemudian, terjadinya peningkatankesejahteraan yang ditunjukkan antara lainoleh peningkatan pendapatan perkapitasebagai dampak dari meningkatnyapertumbuhan dan kualitas pertumbuhanekonomi.

Indikator yang keempat adalahterjadinya peningkatan ketahanan dankemandirian ekonomi daerah yang lebihbersandar pada sumber daya sendiri.(www.sintang.go.id)

Kalimantan TimurSengatta Siapkan Lahan 20 Hektare

Delapan desa di Sengatta, termasukkecamatan Rantau Pulung menanamkomoditas karet dan masing-masingmenyiapkan lahan 20 hektare. “Kamiharapkan tanaman ini nantinya mampumeningkatkan taraf hidup masyarakat,” kataCamat Rantau Pulung, Didi Herdiansyah diSengata, belum lama ini.

Sebelumnya Bupati Kutim Awang FaroekIshak saat pencanangan Bulan BhaktiGotong Royong di Sengata Selatanbeberapa waktu lalu menganjurkan agarsetiap kecamatan memiliki keunggulankomparatif dengan menanam komoditasyang memiliki nilai ekonomis tinggi.

Oleh sebab itu, Rantau Pulung menerimatawaran untuk menanam karet, karenakomoditas ini tidak mudah membusuk jugadapat bertahan relatif lama. Jika hargasedang rendah, masyarakat petani dapatmenyimpannya terlebih dulu menungguharga yang lebih baik lagi, guna mengurangikerugian yang dialami bagi petani.

Selain karet, mereka jugamengembangkan tanaman jagung danberbagai tanaman hortikultura lainnya. Jugaterbuka peluang untuk mengembangkantanaman kelapa sawit seperti yang sudahdilakukan PT Agricinal di Rantau Pulung.(www.kutaitimur.go.id)

Jawa TimurBulog Tingkatkan Target PembelianBeras dan Gabah Jatim

Perum Bulog meningkatkan pembelianberas dan gabah petani di Propinsi Jawa

Timur dari 491.000 ton setara beras menjadi552.000 ton atau naik 12,42%.“Peningkatan itu bertujuan membantupeningkatan pencadangan pemerintah.Selain itu, peningkatan pengadaan beras dangabah ini juga merupakan yang ketiga dalamtiga tahun terakhir,” kata Kepala PerumBulog Divre Jatim, Sutono, Kamis (5/7).

Pihaknya optimistis peningkatanpengadaan beras dan gabah itu akan dapatdicapai. Apalagi, di beberapa daerahtertentu di Jatim wilayah barat, memasukimusim panen padi gadu (kemarau) yangterjadi hampir serentak. Khususnya dikawasan Ngawi, Madiun, Bojonegoro.(www.detiksurabaya.com)

Jawa TengahSosialisasi Daerah Rawan Bencana danPenanganan Bencana Tahun 2007

Sebagai upaya memberikan pemahamanmengenai peta rawan bencana danbagaimana cara penanggulangannya,Pemerintah Kota Semarang melalui BadanKesatuan Bangsa dan Perl indunganMasyarakat (Kesbanglinmas) men-yelenggarakan Sosialisasi Daerah RawanBencana dan Penanganan Bencana KotaSemarang bagi aparat keamanan kelurahan,serta anggota Linmas se-Kota Semarang.

Sosialisasi tersebut dibuka langsung olehWakil Walikota Mahfudz Ali di Gedung Juang45, Jalan Pemuda, Senin (9/7). Mengawalikegiatan pembukaan sosialisasi, KetuaPenyelenggara Drs. Sujitno melaporkanbahwa kegiatan ini dimaksudkan sebagailangkah tindak lanjut terhadap hasil surveydaerah rawan bencana di wilayah KotaSemarang.

Adapun pelaksanaan sosialisasi yangdiikuti 885 orang peserta dibagi menjadiempat tahap, yakni tahap pertama Senin(9/7) di ikuti peserta dari kecamatanSemarang Tengah, Semarang Utara,Semarang Timur, Semarang Selatan, danpada tahap kedua Selasa (10/7) diikutipeserta dari kecamatan Tembalang,Gayamsari, Genuk dan Pedurungan.Sedangkan untuk tahap ketiga dilaksanakanRabu (18/7) diikuti peserta dari kecamatanCandisari, Gunungpati, Tugu dan Mijen,kemudian tahap keempat Kamis (19/7)dengan peserta dari kecamatanGajahmungkur, Banyumanik, SemarangBarat, Ngaliyan. Mahfudz mengungkapkandengan kegiatan ini kita belajar melihatsituasi dan kondisi daerah yang rawanbencana khususnya di Kota Semarang,sehingga dapat menumbuhkan sikapwaspada.

(www.semarang.go.id)

foto:www.kabblitar.go.id

Page 11: komunika 13 2007

11Edisi 13/Tahun III/Juli 2007

www. bipnewsroom.info/komunikaemail : [email protected]

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Kementerian Pendayagunaan Aparatur NegaraPemerintah Buat RUU Administrasi PemerintahanPemerintah membuat RUU tentang Administrasi

Pemerintahan untuk melindungi masyarakat dari tindakansewenang-wenang oleh aparat pemerintah dan menciptakankepastian serta standar hukum administrasi pemerintahan.

“(RUU) Ini betul-betul merupakan suatu perubahanparadigma suatu UU yang memberikan kepastian padamasyarakat serta menghindarkan masyarakat, bangsa dannegara, dari masalah KKN serta kebijakan sewenang-wenangaparat pemerintah,” kata Menpan Taufik Effendi dalamketerangan pers di Kantor Presiden, Kamis (5/7).

Menurut Menpan, RUU Administrasi Pemerintahan inisangat mendasar dan merupakan salah satu pilar terwujudnyareformasi demokrasi pemerintahan dan prinsip dasar dari RUUini adalah menuju terciptanya pemerintahan yang bersih.

Dijelaskan, selain RUU Administrasi Pemerintahan, Menpanjuga membuat RUU Pelayanan Publik (telah dibahas di dewan,diharapkan akan diundangkan tahun 2007), RUU tentangEtika Penyelenggaraan Negara, RUU Ombudsmens, RUUtentang Kepegawaian Negara, RUU tentang HubunganPusat dan Daerah, RUU tentang Pelayanan Nirlaba serta RUUtentang Pengawasan Nasional. (Kus)

Kementerian BUMNDeviden Setoran Deviden Jangan DinaikanMenteri Negara BUMN, Sofyan Djalil meminta agar target

setoran deviden BUMN tidak dinaikkan dalam rangkapemenuhan defisit APBN. “Pokoknya kami akan menyediakandeviden, kalau ide saya, semakin sedikit deviden semakinbagus supaya BUMN bisa tumbuh,” kata menteri di gedungKementerian Negara BUMN, Jakarta, Jumat (6/7).

Menteri berpendapat, tidak memaksakan BUMN untukmenyetorkan jumlah deviden yang besar, sebab BUMN kinilebih didorong untuk menaikkan investasinya dalam rangkapertumbuhan perusahaan di masa mendatang.

Sehari sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani yangmemaparkan realisasi APBN 2007 kepada panitia AnggaranDPR RI, menyatakan hingga semester I, pendapatan negaradan hibah baru sekitar 36 persen dari target awal senilaiRp723,6 triliun. (Ve)

Departemen PertanianPemerintah Berikan Subsidi Bunga 10 PersenUntuk Pembibitan SapiPemerintah akan mendorong pembibitan sapi perah dan

sapi potong untuk mendukung swasembada daging denganmemberikan subsidi bunga sebesar 10 persen kepada petanipeternak kecil maupun pengusaha swasta yang bergerak dibidang pembibitan sapi.

“Kita sedang coba untuk memberikan subsidi bunga bagipeternak sapi , melalui Bantuan Langsung MasyarakatKeringanan Investasi Pertanian (BLMKIP) denganmemberikan bunga 10% dari kredit yang dipinjam untukusaha pembibitan sapi,” kata . Menteri Pertanian AntonApriyantono di Jakarta, Jumat (6/7).

Namun yang menjadi masalah, apakah boleh kredittersebut diberikan kepada swasta, kalau swasta tidakdiperbolehkan maka produktivitasnya akan terbatas, targetuntuk swasembada daging akan lama sekali tercapai, karenakredit ini tidak hanya untuk sapi perah saja tetapi juga untuksapi potong.

Untuk itu Departemen Pertanian akan mengajukan keDepartemen Keuangan agar peternakan swasta juga bisadapat meminjam, dengan pertimbangan apabila swasta tidakdiberi intensif maka akan sulit untuk mengembangakanpembibitan karena tidak fleksible, karena banyak bank yang

belum mau mendanai bidang peternakan.Mengenai pengembangan produksi dari luar negeri,

Mathuryadi mengatakan, pihaknya memang ada keinginanuntuk mengurangi ketergantungan pada impor, sepertisekarang ketergantungan sudah mencapai 70% nanti padatahun 2010 akan ditekan menjadi 60%.

Untuk mengurangi ketergantungan tersebut Deptanberencana akan melakukan peremajaan peternakan sapidengan memberikan subsidi bunga, sehingga masyarakatmau melakukan peternakan sapi terutama dibidangpembibitan sapi perah.(Bhr)

Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian21 Kebijakan Percepatan Sektor Riil/UKMKDuapuluh satu dari 28 tindakan yang dijadwalkan terkait

Inpres No.6/Th.2007 tentang kebijakan percepatan sektorriil dan pemberdayaan UMKM menurut Deputi BidangKoordinasi Kerjasama Ekonomi dan Pembiayaan InternasionalMenko Perekonomian, Mahendra, telah selesai hingga Juni2007.

Kebijakan percepatan pengembangan sektor riil danpemberdayaan UMKM terdiri dari empat kelompok, yaituperbaikan iklim investasi, reformasi sektor keuangan,percepatan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaanUMKM, katanya di Jakarta, Senin (9/7).

“Untuk perbaikan iklim investasi dari 50 tindakan yangada, tujuh diantaranya selesai bulan Juni 2007 dan dualainnya masih dalam tahap penyelesaian,” tambahnya.

Sementara itu Deputi Bid.ang Ekonomi Makro, SahalaLumban Gaol mengatakan, tujuh tindakan perbaikan ikliminvestasi yang telah diselesaikan adalah terbitnya duaperaturan presiden yaitu perpres penetapan kriteria danpersyaratan bidang usaha tertutup dan yang terbuka denganpersyaratan serta perpres daftar bidang usaha tertutup danterbuka dengan persyaratan bagi penanam modal.

Selain itu juga dilakukan pembentukan mekanismekoordinasi antara Depkeu, Deperdag, Badan PengawasPerdagangan Komoditi Berjangka, Bank Indonesia, Kepolisian,Pusat Pelaporan dan Analis Transaksi Keuangan (PPATK)untuk mencegah praktek pengelolaan investasi keuangansecara ilegal. (Rmg)

BPPTTeknologi Untuk Bangun Daya Saing UKMKepala Pusat Teknologi Bisnis (BTC) akan membantu

teknologi kepada pengusaha khususnya UKM di Indonesiadan merekomendasikan produk-produk UKM tersebut kepasar serta akses-akses seperti perbankan dan investor untuksama-sama bergabung membangun UKM berbasis teknologiagar mereka berdaya saing di pasar, baik lokal maupuninternasional. Kepala Pusat Teknologi Bisnis (BTC) - BPPT,Dr. Bambang S. Pujantiyo, menunjuk contoh prosesproduksinya dan desain produk, kalau tidak dikuasaiteknologinya maka akan sangat sulit untuk menerapkan hal-hal tersebut apalagi untuk membangun daya saing.

Menurut Bambang, bantuan teknologi tersebut biasanyadibagi dalam tiga jenis industri, pertanian, pengolahan danjasa.

Untuk sektor pertanian, dia membantu teknologibudidaya, proses produksi dan desain produknya, padaindustri jasa dengan teknologi informasi lewat pengembanganaplikasi-aplikasi yang bisa digunakan oleh UKM.

Dia menegaskan, BTC tidak memasarkan produk, tetapimembantu teknologi berdasarkan empat bidang, teknis,organisasi, sumber daya manusia dan sistem informasi. Dalamorganisasi, BTC memberikan bantuan srategi pemasaran,tetapi tidak memasarkan. (Gs)

Koperasi di Indonesia memiliki peran yang sangatstrategis karena fungsinya sebagai badan usaha yang dapatmenaungi dan mempersatukan rakyat kecil dalammengerakkan ekonomi nasional.

Dalam menjalankan tugasnya, Kementerian Koperasidan Usaha Kecil dan Menengah (Kementerian KUKM)membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dankoordinasi di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah.

Saat ini UMKM merupakan solusi dalam masalahperekonomian dan nyatanya mampu menyerap tenagakerja, dibeberapa daerah UMKM mampu menyerapsebagaian besar penduduk asli. Pendapatan KUKM tahun2006 mampu menyumbangkan 5,3% dari Produk DomestikBruto (PDB), nilai ini mengalami peningkatan darisebelumnya hanya 19,3% pada tahun 2005.

Merupakan tugas Kementerian KUKM untuk dapatmenciptakan iklim usaha yang kondusif bagi UMKM sehinggamampu menjaring banyak investor. Antar lain denganmelakukan monitoring dan evaluasi peraturan perudang-undangan yang mendukung pengembangan koperasi danUKM di pusat, propinsi dan kabupaten/kota denganmelakukan koordinasi kementerian KUKM, BPK, BPKP,BAWASDA, dan dinas koperasi propinsi/kab/kota.

Kementerian KUKM memiliki 3 program unggulanpembiayaan kredit modal kerja yang disalurkan melaluikoperasi/KUD, antarlain: kredit program pengadaan pangan,pengadaan pupuk dan kredit usaha tani. Kredit pengadaanpangan meliputi pembelian dan pengadan pangan (gabah/beras) pada musim panen , kredit pupuk disediakan untukpengadaan dan penembusan pupuk secara tunai dari Lini 1dan menyalurkan ke para petani, dan kredit usaha tanidigunakan untuk membiayai usaha tani dakam intensifikasitanaman padi, palawija dan hortikultural.

KUKM menyediakan layanan fasilitas pembiayaan di setiappropinsi/kota/kabupaten yang terintegrasi dengan sistempenjaminan sosial, juga menyediakan dana bergulir yangbersumber dari APBN/APBD daerah yang dapat di akses olehusaha mikro melalui 840 KSP sektor agribisnis.

Secara tidak langsung, KUKM juga dapat memasarkanproduk dalam negeri yang saat ini sedang bersaing ketatdengan produk-produk buatan Cina dan Korea.

Dengan melakukan koordinasi dengan departemen daninstansi terkait sering diadakan pameran produk dalam negeri,langkah ini dinilai sangat efektif untuk memperkenalkanproduk kerajinan KUKM. ([email protected])

Mengembangkan dan Belajar Mencintai ProdukDomestik

Usia tua kadang membuat orang berpikir bahwatugasnya di dunia sudah "selesai". Tinggal dudukmencangkung, menanti sang maut datang men-jemput. Banyak orang tua--meskipun menurut Tim-bul sebetulnya belum terlalu tua, karena belum di-makan codot (hewan sebangsa kelelawar pemang-sa buah), he he he--menghabiskan sisa umurnyadengan menghitung hari, melewati detik-demi detik,tanpa berbuat apapun.

Tua sering diidentikkan dengan keputusasaan,ketidakberdayaan, ketiadaan harapan. Orang (yangsudah) tua sering menganggap dirinya sendiri seba-gai makhluk yang kehilangan energi. Karena itu, saatotot mulai melemah dan daya pikir berkurang, bebe-rapa orang memilih 'pensiun' dari segala aktivitasproduktif. Ia menganggap, kesempatan baginya te-lah berlalu. Semangat untuk melakukan perubahandan mempelajari hal baru pupus, karena kredo ituhanya cocok dilakukan orang-orang muda.

Benarkah orang tua sudah terlambat untuk me-mulai karir baru, mempelajari hal-hal baru, ataumembuat perubahan dramatis dalam kehidupan?Tidak! Dua ratus tahun lalu, negarawan Roma, Cato,mempelajari bahasa Yunani pada usia 80 tahun.Bagaimana dengan Goethe? Mahakaryanya, ‘Faust’belum sempurna hingga ia berusia 80 tahun. DanMichelangelo sudah berusia 71 tahuh ketika iamelukis Kapel Sistine.

Butuh contoh lebih banyak? Luigi Cornaro,seorang terpelajar dari Venesia, mulai menulisgeriatrik pada usia 83 tahun. Risalah klasiknya ‘TheJoys of Old Age’ ditulis pada tahun 1562 ketika iaberusia 95 tahun!

Di era modern, seorang filsuf besar, ahli ma-tematik dan pecinta perdamaian, Bertrand Russell,berpartisipasi dan ditahan dalam sebuah demonsttasianti nuklir ketika ia berusia 89 tahun. Dan tentu sa-ja kita tak bisa melupakan Nenek Moses, yang mulaimelukis di usia 80. Tahukan anda bahwa sekitar 25%lukisannya yaitu sebanyak 1.500 lukisan dibuatnyasetelah ia berusia 100 tahun? Kemudian ada HenryLittle, seorang Presiden Direktur dari The Institutionfor Savings di Newburyport, Massachusetts, barumemutuskan untuk pensiun ketika ia berusia 102tahun!

Apa yang bisa kita pelajari dari contoh-contohdi atas? Mereka semua berhasrat tinggi dalam mela-kukan apa yang mereka kerjakan. Hasrat atau passionadalah sumber energi dan membuat seseorang te-tap awet muda, sebagaimana yang ditulis BenjaminFranklin, “Mereka, dengan cinta mendalam, tak per-nah tua. Mungkin saja mereka meninggal karenausia tua, tapi sesungguhnya mereka mati muda.”

Mereka juga menyadari, bahwa lebih baik menjadi70 tahun lebih muda daripada berusia 40 tahun,sehingga mereka tidak membiarkan usia meng-hambat mereka untuk mengejar mimpi. Merekamemahami bahwa tak ada kata terlambat untukmulai mengerjakan sesuatu, dan saat inilah waktuyang tepat untuk bertindak.

Satu hal, bahwa obat mujarab untuk tetap awetmuda adalah pengalaman dan pengetahuan baruyang kita dapat setiap hari. Rupanya Henry Fordmerasakan hal serupa, ketika ia berkata, “Siapapunyang berhenti belajar adalah kaum tua, tak peduliterjadi di usia 20 atau 80. Siapapun yang tetap be-lajar tidak cuma awet muda tapi tetap bernilai, tanpamemperhatikan kapasitas fisiknya.”

Pada akhirnya, ada pepatah Arab yang patut di-pertimbangkan, “Ketika kau lihat orang tua yangramah-tamah, berwatak halus, mantap, berisi, danmempunyai selera humor yang baik, yakinlah bahwakemudaan, kemurahhatian, dan kesabaranlah yangmereka miliki. Pada akhirnya mereka tidak meratapimasa lalu, juga tidak takut pada masa depan;mereka seperti waktu malam di ujung hari yang me-nyenangkan.” ([email protected])

Tua

Wajah Kita

foto

: ht

tp:/

/sid

ikm

anju

r.blo

gsom

e.co

m

Page 12: komunika 13 2007

Slamet Tugiyanto:Tak pernah mimpi meraih

Kalpataru.

Memasuki Desa Candirejo, KecBorobudur,Kab Magelang, Jateng,kehijauan vegetasi terasa mendo-

minasi suasana. Terik mentari kemarau serasalenyap oleh pendar segar hijau daun rambut-an, pisang, pepaya, dan aneka tanaman kerasyang merimbuni setiap halaman rumah warga.

Di depan balai desa, Slamet Tugiyanto ter-senyum saat angin menabuh dedaunan, me-nyebarkan hawa segar ke setiap sudut Candi-rejo. "Ini hasil jerih payah selama puluhan ta-hun. Dulu desa ini panas dan gersang. Namunberkat partisipasi warga menghijaukan ling-kungan, kini desa ini sejuk dan rimbun," katamantan kepala desa berusia 62 tahun ini.

Ia memang selalu menyebut partisipasiwarga sebagai kunci keberhasilan penghi-jauan lingkungan di Candirejo, kendatisemua orang tahu dirinyalah yang se-benarnya menjadi motor penggerakpartisipasi warga. "Jangan sebutini karya saya. Tanpa dukunganwarga, saya bukan apa-apa," katanya merendah.

Kegigihan Slamet

Tugiyanto dalam menghijaukan lingkungandesanya memang sulit dicari tandingnya. Se-jak terpilih menjadi kepala desa tahun 1978sampai 2007, ia sudah memiliki keinginan kuatuntuk meningkatkan taraf hidup warganyadengan memanfaatkan lahan pertanian. "Sa-at itu saya mencoba menanam kacang ta-nah, jeruk, pepaya, dan cabe rawit secaratumpangsari. Ternyata hasilnya sangat baik,"ujar suami Tri Tarwati ini.

Slamet kemudian memberi pengarahankepada 13 Kepala Dusun di desa Candirejountuk memanfaatkan lahan pertanian seluas249.500 ha sebagai tegalan yang ditanamiberbagai jenis tanaman dengan sistem tanamtumpang sari. Tidak hanya itu, ia juga me-ngarahkan warganya untuk menanami peka-rangan rumah dengan tanaman produktif,terutama rambutan dan pepaya. Bibitnya?"Saya beri secara cuma-cuma. Yah, sebagaipancingan lah. Nanti kalau sudah tahu manfa-atnya kan masyarakat mau membeli bibitsendiri," ujar lelaki yang kini sedang merintispembibitan tanaman yang memiliki nilai jualtinggi seperti vanilli, klengkeng, jeruk gulung,mahkota dewa, merica, jambu getas dansrikaya ini. Apabila kelak tanaman tersebutdapat tumbuh dan memberikan hasil baik,bibit tanaman tersebut akan diberikan kepa-da beberapa warganya untuk dicoba, selan-jutnya tanaman jenis itu akan menjadi bagiandari sistem tanam tumpang sari.

Slamet Tugiyanto juga memanfaatkan la-han kritis bekas lahar Gunung Merapi menjadilahan produktif. Di sana ia mendirikan pade-

pokan yang disebut dengan “PadepokanWatu Tambak”. Padepokan yang dibangundengan bantuan dana dari JICA ini dikelilingioleh kebun hortikultura seluas 10 ha (7 hauntuk kebun/demplot & kolam percontohan,dan sisanya untuk kompleks). Kebun terpaduini terletak di pinggir sungai Progo. "Fungsipadepokan sebagai pusat pelatihan kegiatanmasyarakat dan pusat pengelolaan desa wi-sata Candirejo," imbuh Slamet. Sejak 3003,Candirejo memang telah ditetapkan sebagaiDesa Ekowisata, yang berbasis konservasilingkungan hidup.

Ada satu hal unik yang menarik di sini,setiap wisatawan khususnya turis asing yangdatang ke Candirejo diwajibkan untuk me-nanam satu pohon atau lebih di sekitar pade-pokan. "ini sebagai upaya konservasi, se-kaligus daya tarik tersendiri bagi wisatawan,"kata pria yang lahir 4 Maret 1946 ini.

Pengembangan pariwisata Desa Candirejomelibatkan masyarakat, seperti penyediaanhomestay, cinderamata (tikar, tas, dan lain-lain yang terbuat dari daun pandan hasil ke-rajinan penduduk lokal), transportasi lokal(andong), pemandu wisata, agrowisata,rumah makan, dll.

Rintisan lain yang dilakukan adalah pem-bangunan sekolah tingkat SMP (1979) danSMK (1990) yang sepenuhnya didanai olehSlamet dan keluarganya. Sekolah ini diperun-tukkan bagi anak-anak yang mau belajar na-mun tidak mempunyai kemampuan secaraekonomi. Slamet juga memberikan bibit ta-naman kepada orangtua murid secara gratisuntuk ditanam di rumah masing-masing.

Kepedulian Slamet Tugiyanto padalingkungan hidup membawanya meraihKalpataru 2007 untuk kategori PerintisLingkungan. "Tapi saya tak pernah bermimpidapat Kalpataru. Saya hanya melakukan apayang menurut saya baik dan bermanfaatbagi masyarakat. Saya peduli lingkungankarena saya tahu bumi ini sudah semakinpanas. Kalau kita tidak ikut turun tanganmemperbaiki kualitas lingkungan di sekitarkita masing-masing, mungkin umur bumi initidak akan panjang," pungkas lulusan PGSLPMagelang tahun 1981 ini.

Ah, andai kata banyak orang sepertiSlamet Tugiyanto, dunia ini pasti hijau royo-royo..***

[email protected]

Bentuknya memang takmenarik mata, kertas tua

nan kusam; lusuh; bahkanmungkin rusak di beberapa

bagian. Tulisan yangtergurat juga tampak pudar,sulit dibaca. Belum lagi, tak

banyak orang tertarikmenggeluti aksara kuno dinaskah lawas ini. Jadilah,

naskah yang konon banyakbercerita tentang peradaban

bangsa, tercampak dan mulaihilang ditelan waktu.

Banyak yang tak tahu betapaberharganya naskah-naskah lawastersebut. Sebagai perbandingan,Kepala Perpustakaan Nasional RI

(PNRI) Dady P Rachmananta, pernah ditawarinaskah-naskah kuno berbandrol jutaan, pu-luhan juta, bahkan ratusan juta rupiah. “Malahpernah ditawari barter dengan bangun ru-mah ibadah. Beberapa naskah mungkin bisaPNRI ganti rugi, tapi kalau ratusan juta, uangdari mana,” katanya beberapa saat lalu.

Hingga tak aneh rasanya bila para kolektoratau penjual lebih senang menawarkan (baca:menjual) naskah lawas tersebut ke negeri-

negeri tetangga. Sebut saja di Inggris sana.Sekitar 1.200 naskah berbahasa daerah Nu-santara, seperti Aceh, Bali, Batak, Bugis, Ja-wa (kuno), Kalimantan, Lampung, Madura,Makassar, Melayu, Minangkabau, Nias, Re-jang, Sangir, Sasak, Sunda kuno tersusunrapi. Bahkan disebutkan dalam katalog ter-sebut naskah kita sudah bermukim di ne-gara Eropa Barat itu sejak awal abad ke-17.

“Dengkul saya sampai bergetar begitudibawakan kotak kecil yang isinya naskahfolklor ‘Kancil Nyolong Timun’, di LeidenBelanda,” kata Kepala Bidang KonservasiPNRI, Ana Soraya, menyontohkan batapanegara kecil semisal Belanda begitu meng-hargai sejarah, bahkan sejarah bangsa lain.

Beruntung negara-negara tersebut ma-sih mengijinkan PNRI untuk mengambil mi-krofilm naskah-naskah lawas yang teawatrapi. Sehingga tidak “hilanglah” harga diribangsa ini.

Konservasi Naskah KunoPerpustakaan Nasional sendiri, menurut

Ana Soraya, memiliki sekitar 10.000 naskahkuno yang tersimpan dan terawat baik fisikmaupun dalam dokumentasi mikrofilm. Ken-dati begitu, jumlah naskah yang beredar diluar, diperkirakan masih mencapai 20-30 ribubuah. Kebanyakan dimiliki oleh kesultanandan pribadi.

“Isi naskah tersebut ada tentang obat-obatan khas Indonesia, sejarah, primbon,jamu, silsilah, folklor, nilai moral. Warisanleluhur,” kata ibu dua anak ini menjelaskan.

Pihak PNRI bukannya tanpa usaha dalammengumpulkan dan meregstrasi naskah-

naskah lawas tersebut. Banyak pemilik naskah kunoyang dihubungi dan diminta agar kekayaan budayaitu diregistrasi dan didokumentasikan ke dalam mi-krofilm oleh PNRI. Bahkan tak tanggung-tanggung,pemilik naskah kuno diberikan pelayanan perawatannaskah tanpa biaya.

“Kami coba kontrol peredaran naskah-naskahkuno tersebut. Kalau mau diberikan kepada PNRI,kami akan rawat. Atau jika ingin dimiliki pribadi,setidaknya biar kami bantu rawat naskah tersebut,gratis. Asal ijinkan kami dokumntasikan dalambentuk film. Dan kalau toh, terpaksa terjual ataudijual oleh pemiliknya karena keterbatasan danakami, tolong ijinkan untuk mengambil dokumantasimikrofilmnya,” kata Ana penuh harap.

Meminimalisasi, kata Ana, lebih baik daripadahilang sama sekali. Dokumen mikrofilm tersebutnantinya akan dialih aksara, alih bahasa, dan dialihmediakan oleh PNRI. Sehingga para peneliti kebu-dayaan dan arkeolog dapat menggunakan naska-naskah lawas tersebut untuk menjelaskan perja-lanan Indonesia di masa lalu.

Sayangnya, di negeri sendiri perhatian ma-syarakat terhadapnaskah kuno masihterbilang payah.Banyak naskah ber-harga yang telanjurhancur dimakanngengat, dikerattikus, atau dibiarkanrusak berjamur(lihat gambar!)

Jadi, bagi Andayang punya ataumengetahui kebe-radaan naskah-nas-kah lawas, ayo sela-matkan budayabangsa ini denganmeregistrasikannyake PNRI atau per-pustakaan daerah.Ingat, tidak akanpernah ada bangsayang besar tanpabelajar dari sejarah.

([email protected])