komunika 01 2007

12

Upload: komunika-tabloid

Post on 30-Mar-2016

257 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Redaksi: Selamatta Sembiring, Tahsinul Manaf, Soemarno Partodihardjo, Sri Munadi, Effendy Djal, Ridwan Editorial Editor/Penyunting: Illa Kartila, MT Hidayat, Dimas Aditya Nugraha Sekretaris Redaksi: Richard Tampubolon [email protected] Redaksi menerima sumbangan tulisan, artikel dan foto yang sesuai dengan misi penerbitan. Redaksi berhak mengubah isi tulisan tanpa mengubah maksud dan substansi dari tulisan tersebut. Riset dan Dokumentasi Maykada Harjono K. Diterbitkan oleh: 2 illus : wid

TRANSCRIPT

2 Edisi 01/Tahun III/Januari 2007

www.bipnewsroom.info/komunikaemail: [email protected]

Diterbitkan oleh:

DEPARTEMENKOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA

Pengarah:Menteri

Komunikasi dan Informatika

Penanggungjawab:Kepala Badan Informasi Publik

Pemimpin Redaksi:Kepala Pusat

Pengelolaan Pendapat Umum

Wakil Pemimpin Redaksi:Sekretaris BIP

dan Para Kepala Pusat di BIP

Sekretaris Redaksi:Richard Tampubolon

Redaktur Pelaksana:Nursodik Gunarjo

Redaksi:Selamatta Sembiring, Tahsinul

Manaf, Soemarno Partodihardjo,Sri Munadi, Effendy Djal, Ridwan

Editor/Penyunting:Illa Kartila, MT Hidayat,Dimas Aditya Nugraha

Pra Cetak:Farida Dewi Maharani

DesainD Ananta Hari Soedibyo

Riset dan DokumentasiMaykada Harjono K.

Alamat Redaksi:Jl Medan Merdeka Barat No. 9

JakartaTelp/Faks. (021) 3521538,

3840841e-mail:

[email protected]

Redaksi menerima sumbangan tulisan,artikel dan foto yang sesuai dengan

misi penerbitan.

Redaksi berhak mengubah isi tulisantanpa mengubah maksud dan substansi

dari tulisan tersebut.

Isi KomunikA dapat diperbanyak, dikutipdan disebarluaskan, sepanjangmenyebutkan sumber aslinya.

Editorial

desa

in co

ver:

ahas

. fot

o: m

th, i

mage

bank

Penerbangan Indonesia

Tahun baru 2007 ini, Indonesia diberi ka-do buruk dengan terjadinya berbagai kece-lakaan transportasi. Terutama yang palingmenyita perhatian adalah hilangnya pesawatAdamAir penerbangan Surabaya-Menado.Menurut penulis, terjadinya kecelakaantransportasi ini akibat lemahnya regulasi pe-merintah dalam bidang bisnis penerbangan.

Merebaknya penerbangan murah (lowcost carrier) beberapa tahun belakangan initidak dibarengi oleh regulasi yang mampumencegah terjadinya kecelakaan udara.

Dua tahun ke belakang ini tidak hanyakasus hilangnya Adam Air, Oktober 2005pesawat Mandala meledak di Medan, Oktober2004 Lion Air tergelincir di Surakarta, danawal tahun 2006 pesawat Adam Air kehilang-an navigasi dan mendarat jauh dari tujuanpenerbangan semula dan dengan seenaknyamemindahkan pesawat tanpa ada penyelidik-an tuntas dan sanksi tegas dari pemerintah.

Kesan penulis, merebaknya penerbanganmurah tidak dibarengi regulasi keselamatanpenerbangan yang ketat. Udara Indonesiasaat ini dipenuhi oleh pesawat-pesawat yangsudah uzur dan tidak laku di luar negeri, udarakita sudah menjadi bak sampah pesawatyang di negara asalnya sudah tidak laik untukterbang komersil.

Beberapa saat setelah terjadinya kecela-kaan Adam Air, penulis mendapatkan emaildari milist dari hasil penelitian seorang penum-pang pesawat mengenai usia pesawat ko-mersial di Indonesia. Sungguh mencengang-kan ternyata usia pesawat maskapaipenerbangan Indonesia hampir seluruhnyadi atas sepuluh tahun, hanya satu maskapaipenerbangan yang usia pesawat rata-rata dibawah 10 tahun.

Untuk itu, seharusnya Departemen Per-hubungan sebagai departemen teknis yangbertanggungjawab atas dunia transportasiudara harus dengan ketat menerapkan per-aturan akan masalah kondisi pesawat danmaskapai penerbangan harus menyediakanpesawat yang aman untuk ditumpangi.

Bisnis penerbangan adalah bisnis padatmodal, dan membutuhkan teknologi danSDM yang tangguh. Dan sudah seharusnya,pemain bisnis yang boleh berinvestasi adalahpemain yang kompeten, bukan pemain ka-cangan yang bermodalkan nekad dan me-lakukan pembodohan publik lewat adver-tensi.

Keselamatan publik lebih penting diban-dingkan dengan investasi dunia penerbanganyang dengan dalih penerbangan murah tapimenempatkan publik pada posisi rentan ter-hadap kecelakaan. Jangan sampai lagi ter-ulang insiden AdamAir di Sulawesi dan Tam-bolaka, Lion di Solo, atau peristiwa Mandaladi Medan. Bangsa yang besar adalah bangsayang bisa belajar dari kegagalan, semogabangsa ini bisa belajar dari kegagalan.

[email protected]

Perlu Kesiapan Semua Pihak

Prakarsa Indonesia Goes Open Source(IGOS) sesungguhnya sangat baik, terlebihakan dapat menghemat devisa negara dankemandirian bangsa. Namun perlu juga kitasadari kesiapan dari semua pihak, tidak hanyapemerintah tapi swasta dan terutama kalang-an industri.

Hambatan dari pengguna yang inginberalih ke Open Source, seperti Linux, adalahtidak semua perangkat lunak yang kerap di-butuhkan atau dipakai oleh pengguna selamaini tersedia. Misalnya Warnet enggan beralihke Linux karena tidak banyak game-gameberbasis Linux yang tersedia, jika warnetmemaksakan penggunaan Linux dapat dipas-tikan akan sepi pengunjung dan konsekuen-sinya pendapatan harian mereka akan ber-kurang.

Begitu pun dengan berbagai aplikasi per-bankan atau administrasi yang belum sepe-nuhnya didesain untuk open source. Belumlagi berbagai perangkat keras yang relatif mi-

Kembali ke Energi NabatiNun jauh sebelum bahan bakar fosil (minyak bumi dan turunannya) diketemukan,

manusia sebenarnya sudah mengenal bahan bakar nabati yang berasal dari minyakatsiri tumbuhan. Minyak buah jarak dan minyak kelapa misalnya, selama berabad-abadtelah digunakan sebagai bahan bakar dan lampu penerangan. Sifatnya yang renewablealias bisa diperbarui, membuat sumber energi nabati tak pernah habis (kecuali seluruhpohon yang menjadi "sumber minyak" mati dan punah). Adapun penyebab mengapasumber energi nabati ini pada akhirnya "terlupakan", adalah karena manusia dibiasakanuntuk menggunakan bahan bakar minyak (BBM) yang dapat diperoleh dan dipergu-nakan secara instan.

Namun harus disadari, BBM memiliki keterbatasan stok. Sifatnya yang unrenewablealias tidak bisa diperbarui meniscayakan bahan bakar fosil ini suatu ketika akan habis.Dalam sebuah seminar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, pakar perminyakanDr Tursilo Adi mengutip US Geological Survey menyatakan bahwa cadangan minyakbumi nasional akan habis pada tahun 2037.

Kebutuhan energi nasional didominasi oleh sektor listrik dan transportasi, danhampir seluruhnya menggunakan minyak bumi. Diperkirakan pada tahun 2025 sektorlistrik akan mengalami peningkatan sebesar lima kali dari kebutuhan sekarang, dengandemikian akan terjadi besar pasak daripada tiang: jumlah energi minyak yang tersediatidak cukup untuk menggerakkan mesin-mesin yang ada. Ini sangat memprihatinkanbagi Indonesia, negara yang kaya akan sumber daya alam namun sangat berpotensidilanda krisis energi.

Untuk itu, ke depan pengembangan bahan bakar alternatif sangat mendesakuntuk dilakukan. Salah satu yang saat ini sedang dicoba penggunaannya adalah BahanBakar Nabati (BBN) yang berbahan baku kelapa sawit, jarak pagar, tebu dan singkong.Diprediksikan sampai dengan tahun 2010 penggunaan BBN akan menghasilkanpenghematan devisa sekitar US$ 10 miliyar, pemanfaatan 6,5 juta hektar lahan terlantar,serta tambahan pasokan BBN 21 juta kiloliter.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara tegas menyatakan, program BBN inibukanlah program mimpi, bukan wacana, tapi merupakan program realistis denganmemperhitungkan kemampuan dan potensi yang dimiliki bangsa Indonesia. Demikianditegaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dalam pengarahannya di hadapaninvestor pengembangan BBN, Selasa (9/1) siang, di Istana Negara, Jakarta.

Dikatakan presiden, wilayah Indonesia sangatlah luas, sebagian besar lahan yangada belum dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan secara efesien dan efektif.Sebaliknya, banyak lahan dan hutan yang gundul karena kayunya dicuri dan ditebangsecara liar di waktu lalu.

Kalau lahan gundul itu ditanami dengan tumbuhan penghasil energi, maka adakeuntungan berganda yang dapat diperoleh. Pertama, lahan kritis dapat diselamatkankarena jumlah lahan tidur akan berkurang. Kedua, rakyat miskin yang tinggal di daerahsekitarnya akan mendapatkan pekerjaannya. Dengan pekerjaan mereka punyapenghasilan. Dengan penghasilan mereka bisa sejahtera, dan bebas dari kategorimiskin.

Saat ini beberapa jenis tumbuhan penghasil energi sudah ditanam di lahanpercobaan. Namun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan kepada Timpengembangan BBN agar tidak cepat puas atas perkebunan percontohan yang berhasildikembangkan. Hal itu karena penanaman tumbuhan penghasil energi harus dilakukandalam jumlah besar dan bersifat massal. Bukan sekadar satu-dua hektar, melainkanribuan atau bahkan jutaan hektar. Mengapa? Karena program BBN akan dijadikansebagai program nasional yang harus didukung oleh semua pihak.

Energi yang dihasilkan BBN ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energisecara nasional. Dengan harga yang tidak lebih mahal dari harga BBM, ketergantungankepada BBM akan berkurang. Udara akan lebih segar, karena kadar polutan BBN rendah.Secara tidak langsung penggunaan BBN akan menyelamatkan bumi dari menipisnyalapisan ozon yang menimbulkan efek rumah kaca.

Tidak berlebihan kalau Presiden mengatakan bahwa program energi nabati iniadalah program "dunia-akhirat". Karena itu presiden mengajak kepada segenap lapisanmasyarakat untuk mendukung program ini. Ibarat pepatah, lewat program BBN sekalimendayung dua tiga pulau terlampaui. Lahan dihijaukan, masyarakat diberdayakanuntuk mendapatkan pekerjaan sehingga pendapatan mereka meningkat.**

BERANDA

Kedamaian benar-benar telah berbuah di negeri Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Setidaknya terlihat dalam pemilihankepala daerah (Pilkada) yang berlangsung serentak di tingkat provinsi, 19 kabupaten/kota pada 11 Desember 2006 lalu.Irwandi Yusuf dan pasangannya Muhammad Nazar, akhirnya memenangkan 38,20% suara dan berhak menjadiGubernur dan Wakil Gubernur NAD.

RANA

nim kompatibiltasnya dengan open sourceyang ada saat ini juga membuat penggunakesulitan dalam melakukan pekerjaan me-reka.

Pada akhirnya kita semua harus saling ber-peran dalam peralihan ini. Jangan jadikan ge-rakan luar biasa ini hanya sekadar wacanayang hanya muncul pada seminar dan diskusisemata. Jadikan sebuah kenyataan yangnantinya akan berguna bagi kita semua. Bilatiap pihak saling mendukung, pada akhirnyaIGOS akan membawa keuntungan buatsemua.

KurniawanKaryawan Negeri - Jakarta

Email: [email protected]

illus

:

wid

Edisi 01/Tahun III/Januari 2007

www.bipnewsroom.info/komunikae-mail: [email protected]

3

PEREKONOMIAN

Tahun 2006 telah berlalu.Tahun 2007 terbentang di

hadapan, dengan segalatantangan, harapan dan

peluangnya. Banyak pihakmeramalkan kondisi

perekonomian Indonesiasetahun ke depan akanterus membaik. Namun

pemerintah masih memiliki“PR” bernama

pengangguran dankemiskinan.

Nyala kembang api yang disulutdi halaman Balai Kota, malamtahun baru, menerangi langitSurabaya. Namun Misman(41th), pedagang mi ayam,

tidak terlalu hirau pada kemeriahan malampergantian tahun bertabur cahaya itu. Iajustru asyik menghitung laba dagangannyadi pojok lapangan parkir sambil menyedotkretek kesayangannya. Malam itu, dua ratusporsi mi ayam bikinannya ludes diserbu pem-beli. Dan itu berarti keuntungan bersih duaratus ribu rupiah masuk ke kantongnya.

“Kalau saja tiap malam ramai begini, sayapasti cepat kaya,” ujar lelaki asal Kec SambitPonorogo itu sambil nyengir.

Memang tak mungkin malam tahun baruberlangsung tiap hari. Tapi en toh demikianMisman yang sudah berjualan mi sejak tahun1991 tetap bersyukur, karena setahun bela-kangan ini omset dagangannya terus ber-tambah. “Waktu jaman krisis dulu, saya kele-nger, (pingsan--Red) Mas. Orang-orang padanggak mau jajan. Maklum duit susah dicari.Setahun ini agak mending, langganan sayapada kembali. Mungkin karena ekonomiIndonesia sudah baik lagi ya,” imbuh lelakidua anak ini.

Terus MembaikBenarkah apa yang dikatakan Misman,

ekonomi Indonesia sudah membaik? Ken-dati belum berani menganggukkan kepalaterlalu dalam, jawaban jujurnya adalah ya.Recovery ekonomi nasional pasca krisis eko-nomi berkepanjangan memang menun-jukkan gejala yang terus membaik di semuasektor. Hal ini dapat dilihat dari indikator

Berharap Terang Makin Benderang

ekonomi makro seperti turunnya inflasisecara signifikan, indeks harga saham ga-bungan (IHSG) yang terus menguat, turun-nya suku bunga, stabilnya kurs rupiah dancadangan devisa terus meningkat (akhir ta-hun 2006 mencapai sekitar US$47 miliar).

Di pasar, geliat perdagangan, baik perda-gangan skala besar maupun kecil, terasa ma-kin bergairah. Sementara arus ekspor barangke luar negeri juga semakin deras dari harike hari. Tak bisa dipungkiri, ini merupakankenyataan yang menggembirakan bagi parapelaku pasar. “Saya harap keadaan semacamini bisa dipertahankan pada tahun-tahunmendatang,” kata Tajuddin Rauf, eksportirkerajinan kayu, saat ditemui KomunikA diTerminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Pe-riuk, awal Januari lalu.

Bagaimana dengan sektor riil?Dari evaluasi akhir 2006, Presiden Susilo

Bambang Yudhoyono melihat sektor riilsudah mulai bergerak, meskipun masih adayang belum sesuai harapan. Kondisi yangbaik ini tentu saja cukup melegakan. “De-ngan demikian kita meletakkan landasan ma-kro ekonomi yang tidak membebani ge-nerasi yang akan datang,” kata presiden da-lam sambutan peresmian pembukaan per-dagangan Bursa Efek pertama tahun 2007di Gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ), Selasa(2/1) pagi. Landasan mikro dan makro eko-nomi yang tidak membebani generasi men-datang dan bisa dikalkulasikan, kata pre-siden, akan menyehatkan pertumbuhanekonomi nasional.

Tapi benar kok, banyak pihak optimistis,ke depan ekonomi Indonesia akan semakinbenderang dibandingkan tahun 2006. Opti-misme itu bukan hanya datang dari peme-rintah, namun juga dari Bank Indonesia, BankDunia, Bank Pembangunan Asia (ADB) dansejumlah bank internasional seperti Citi-group, ANZ Bank dan Standard CharteredBank. Umumnya mereka memperkirakanpertumbuhan ekonomi tahun 2007 sekitar6 persen. Harapan pemerintah bahkan lebihtinggi lagi, 6,3 persen, tertinggi sejak krisisekonomi. Wow!

Jangan Sia-siakan KepercayaanPresiden Yudhoyono tampaknya tak

main-main dalam upaya mempertahankanpertumbuhan ekonomi yang “cukup tinggi”ini. Berkali-kali presiden menegaskan, per-tumbuhan ekonomi nasional adalah landasan

utama untuk memecahkan masalah sosialdan masalah lainnya seperti penganggurandan kemiskinan yang selama puluhan tahunmenjadi “PR” pemerintah.

Presiden mengingatkan bahwa ada mo-mentum baik di tahun 2007 ini dan ada ke-sempatan yang tidak kecil dari perkem-bangan ekonomi mikro dan kepercayaanmitra-mitra Indonesia. Dengan kesempatandan momentum itu, presiden berpesan agarbangsa Indonesia tidak menyia-nyiakankesempatan itu dan bekerjasama untukmengelola dan mengembangkan ekonominasional. “Mari lebih kita eratkan kerjasamakita untuk ekonomi kita dan rakyat kita,”kata presiden.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mul-yani menyampaikan bahwa banyak “rekor”sudah dicapai oleh industri pasar modal Indo-nesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IH-SG) meningkat lebih dari 50 persen, darilevel 1.162 pada awal 2006 menjadi 1.805pada akhir tahun. Transaksi saham harianmeningkat menjadi Rp1,84 triliun dari Rp1,6triliun pada awal 2006. “Ini merupakan

prestasi tertinggi dalam sejarah industri pasarmodal Indonesia dan kita disebut sebagaitiga terbaik di dunia,” kata Sri Mulyani.

Well, industri pasar modal merupakancerminan dari prospek dan pertumbuhanekonomi Indonesia secara nasional. Pe-ningkatan-peningkatan itu adalah keper-cayaan dari investor dan pasar, tidak hanyadari pasar domestik tapi juga pasar global.“Ekonomi sangat tergantung pada trust danconfidence, karena itu jangan kita sia-siakanfaktor ini disamping faktor-faktor ri i lsumbangan dari kebangkitan atau besarnyapasar modal di negara kita,” imbuh presiden.

“PR” Pengangguran dan KemiskinanKrisis yang menimpa Indonesia sejak

tahun 1997 memang membuat ekonomimakro dan mikro Indonesia terpukul dan se-bagian kolaps. Namun bukan berarti bangsaIndonesia pasrah dan hanya berdiam dirimenerima kenyataan.

“Dari tahun ke tahun kita berusaha un-tuk memperbaiki wajah (ekonomi—Red) ini.Dalam perkembangannya, tahun demi ta-hun, makro ekonomi kita pulihkan. Kondisidi tahun tahun 2006 dan awal 2007 ini,sebagian besar dari makro ekonomi kita telahpulih, bahkan ada yang melebihi keadaansebelum krisis. Tetapi dari makro ekonomiada juga faktor yang menjadi tantangan kitayaitu kemiskinan dan pengangguran,” ujarPresiden.

Setidaknya sudah ada tiga jurus yang ba-kal digeber pemerintah di tahun 2007.“Pertama, ekonomi nasional Indonesia harusmakin baik sebagai landasan utama kitamemecahkan masalah sosial dan ekonomi.Kedua, bersama-sama dengan pihak swasta,pemerintah mengembangan program-pro-gram yang bersifat public-private partner-ship. Dan ketiga, pemerintah akan menjalan-kan program terarah yang langsung melawankemiskinan,” kata presiden.

Tiga jurus yang dikeluarkan pemerintahitu dikenal dengan tripple track strategy aliasstrategi tiga jalur. Ketiganya akan dilaksa-nakan secara simultan untuk menggempurpengangguran dan kemiskinan. Bisakah ber-hasil? Melihat indikator kemajuan ekonomiyang sudah dicapai belakangan ini, banyakpihak optimistis dalam jangka panjang upayamengatasi pengangguran dan kemiskinandapat terwujud.

Kini saatnya menatap ekonomi 2007 de-ngan kepala tegak. Sinar terang yang sudahtampak di garis start akan menjadi pemandubagi bangsa ini untuk melangkah ke depan,menuju panggung dunia! (g)

foto

: im

ageb

ank

foto

: im

ageb

ank

4 Edisi 01/Tahun III/Januari 2007

www.bipnewsroom.info/komunikaemail: [email protected]

Siaga Sebelum Bandang MelandaSiaga Sebelum Air Bah MelandaKESRA

Tahun baru umumnyadisambut dengan ucapan,

“Happy new year,” ataugampangnya dalam bahasaIndonesia, “Selamat tahun

baru.” Namun sebagianwarga di beberapa daerah

terpaksa mengganti ucapanitu menjadi, “Unhappy new

year,” alias “Tahun baruyang menyedihkan,”

lantaran mereka harusmenyambut tahun baru di

tengah deraan bencana danlinangan air mata.

Seperti yang dialami ratusan wargaCiherang Kec Cempakamulya, KabCianjur, Jawa Barat. Merekaterpaksa “tahun baruan” di lokasipengungsian, lantaran desa mere-

ka menjelang tahun baru 2007 dilanda banjirdan tanah longsor.

Hal serupa dialami warga di KabupatenMandailing Natal (Madina), Sumatera Utara,menjelang tutup tahun. Warga yang barusaja berduka lantaran tertimpa musibahgempa, kembali terpekur dalam nestapaakibat diterpa musibah tanah longsor. Takkurang 25 warga tewas terkena terjangantanah, delapan orang hilang, dan ribuanorang harus tinggal di barak-barak pengung-sian.

Sebelumnya, banjir bandang juga melan-da wilayah Nanggroe Aceh Darussalam.Empat kabupaten di Serambi Mekah ini te-rendam air, terparah di Kabupaten Aceh Ta-miang. Di kabupaten ini, lebih dari 50 orangdinyatakan tewas dan ratusan lainnya hilang.

Kurang SiapMengapa banjir dan tanah longsor masih

membawa korban jiwa dan harta bendayang cukup banyak?

Jawabannya tak lain karena banyak da-erah yang kurang atau bahkan samasekalitidak siap menghadapi bencana itu. Padahalancaman banjir dan tanah longsor hampirselalu terjadi setiap tahun di setiap daerah.

Masih ingat kejadian bulan Januari 2006lalu? Saat itu beberapa daerah juga porak-poranda diterjang banjir dan tanah longsor.Di Kabupaten Jember, Jatim, misalnya, airbah menyapu Kec Panti dan menewaskan51 orang. Sedangkan di Banjarmangu, KabBanjarnegara, Jateng, tanah longsor menim-bun lebih dari 100 orang.

Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG)sebenarnya sudah terbilang rajin ber-halo-halo, bahwa cuaca ekstrem di akhir Desem-ber dan awal tahun selalu mendatangkan

malapetaka. Tapi tak seluruh daerah tang-gap pada early warning ini.

Pada tahun 2006 lalu, mayoritas ben-cana banjir dan longsor terjadi karena ting-ginya curah hujan saat itu, diperparah de-ngan maraknya aktivitas pembalakan liaryang mencukur habis hutan lindung dan la-han serapan air. Ketidakimbangan ekosistemini akhirnya berbuah petaka. Fakta menun-jukkan, di seluruh daerah yang dilanda banjirdan tanah longsor, di daerah hulu dan daerahaliran sungainya rata-rata terdapat aktivitasillegal logging.

Wapres Jusuf Kalla secara tegas menya-takan bahwa penebangan hutan merupa-kan salah satu penyebab timbulnya longsordan banjir yang melanda Indonesia kali ini.Ia menyebutkan, setidaknya 2,5 juta hek-tare hutan ditebang tiap tahun. Padahaluntuk mengembalikan ke kondisi seperti se-mula diperlukan waktu bertahun-tahun.“Kalau dibiarkan, kita hanya akan mewaris-kan daerah tandus, seperti di Afrika,” katawapres.

Tahun ini, hujan super deras diperkirakanakan terus mengguyur hingga Februari.Tingginya curah hujan ini harus menjadi per-hatian serius dari pemerintah dan wargayang tinggal di daerah rawan banjir dan ta-nah longsor. Lebih-lebih Kepala Pusat Mi-tigasi dan Bencana Geologi-Pusat Vulka-nologi dan Geologi (PVG) DepartemenEnergi dan Sumber Daya Mineral, Surono,telah mengingatkan bahwa curah hujanyang tinggi sangat berpengaruh terhadapterjadinya banjir bandang dan tanah longsoryang diperkirakan dapat terjadi di sejumlahwilayah di tanah air.

Prakiraan Surono itu merupakan ga-bungan hasil prakiraan curah hujan yang di-keluarkan Badan Meteorologi dan Geofisika(BMG) dan peta zona kerentanan gerakantanah yang disusun PVG. “Jadi, masyarakatdi daerah itu harus waspada,” kata Surono.

Surono lantas mengambil contoh ben-

foto

: im

ageb

ank

cana di Sulawesi Selatan. Di sana sudah ba-nyak longsoran material di daerah aliran su-ngai Jenebereng, Gunung Bawakaraeng,Kab Gowa, Sulsel yang jumlahnya mencapai300 juta meter kubik. “Bisa menjadi potensibanjir bandang apabila terkena guyuranhujan lebat,” katanya.

Pihak BMG sendiri telah merilis peta da-erah rawan banjir yang berada di sejumlahprovinsi. (Baca: Waspada di Zona Baha-ya). Penduduk yang tinggal di daerah terse-but diminta waspada, terutama jika terjadihujan terus-menerus selama lebih dari 3 jam.

Banyaknya daerah yang terancam banjirdan tanah longsor, bagaimanapun, mengha-ruskan setiap kepala daerah untuk mene-rapkan manajemen antisipatif sejak dini. Be-berapa provinsi bahkan sudah menetapkanstatus siaga banjir, seperti Banten, kendatiprovinsi ini tidak termasuk dalam daftardaerah rawan yang dirilis BMG.

Lebih Baik MencegahLangkah yang ditempuh Banten patut

dipuji karena sudah menerapkan manajemenantisipatif: siap mencegah terjadinya ben-cana, bukan kalang-kabut menanggulangisetelah banjir bandang atau tanah longsorbenar-benar datang melanda.

Namun tentu akan lebih baik jika antisi-pasi yang dilakukan juga diikuti dengan tin-dakan nyata. Dalam jangka pendek misalnyamengadakan kerja bakti membersihkan selo-kan, got dan kali dari sampah. Bisa juga de-

Waspada di Zona Bahaya

Kepala Pusat Sistem Data dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika WasitoHadi di Jakarta menjelaskan, kondisi suhu permukaan laut di wilayah Indonesiabagian barat, tengah, dan timur cukup hangat (0,5-1 derajat celcius) sehinggadiperhitungkan akan meningkatkan penguapan air laut ke atmosfer. Selain

itu, kondisi suhu itu berpotensi menyebabkan curah hujan dengan intensitas tinggiyang mengakibatkan bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor.

Sejumlah daerah di Pulau Jawa yang pada bulan Januari-Februari, memilki curahhujan tinggi dan berpotensi terjadi bencana banjir atau tanah longsor adalah di atas500 milimeter per bulan. Antara lain terjadi di Banten (Pandeglang dan Tangerang),DKI Jakarta (Jakarta Selatan, Jaktim dan Jakbar), Jawa Barat (Indramayu, Cirebon,Sumedang, Majalengka), Jawa Tengah (Semarang, Kendal, kudus, Yogyakarta), sertaJawa timur (Gresik).

Daerah-daerah lain di pulau Jawa yang harus diwaspadai dilanda banjir karenacurah hujannya diperkirakan melebihi 400 milimeter per bulan pada Januari-Februariadalah Malingping, Sukabumi Jawa barat bagian timur, Magelang, Tuban, Surabaya,Besuki, Lumajang, Pandeglang, Lebak, Jember, Kendal, Ungaran, Pati, serta sebagiandaerah di Jateng lainnya.

Selain di Pulau Jawa, menurut perkiraan BMG banjir juga diperkirakan berpotensiterjadi di Sumatera (Padang, Solok), Kalimantan (Martapura, Banjarbaru), Sulawesi(Janeponto, Gowa, Polewali, Mamasa, Manado, Makasar), Bali, Nusa Tenggara Barat,serta Nusa Tengara Timur.

Guna meminimalkan risiko dampak bencana, Wasito menyarankan agar pemerintahdaerah segera menindaklanjuti peringatan dini dari BMG, dengan segera mengambillangkah-langkah untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana.

Ia juga meminta agar seluruh komponen masyarakat dan pemerintah daerahberusaha meningkatan daya dukung lingkungan di sekitarnya. Sebab selama inibencana umumnya terjadi karena menurunnya daya dukung terhadap lingkungan.

Namun, hal itu bisa dicegah dengan memperbaiki sistem tata ruang antara laindengan tidak mendirikan bangunan di daerah serapan air. (g-berbagai sumber)

ngan mengeruk sedimen yang membuat kalimenjadi dangkal.

Sedangkan dalam jangka panjang, lang-kah antasipatif yang dapat ditempuh adalahdengan menjaga kelestarian lingkungan, se-hingga bentang hidrologis dan ekosistem disepanjang daerah sungai bisa terjaga. Lang-kah konkritnya misalnya dengan tidak me-nebang pohon sembarangan, memperta-hankan keberadaan daerah terbuka hijaudan daerah resapan air seperti hutan, lahankonservasi dan lahan berperdu, tidak men-dirikan bangunan yang bentangnya masifmenutup tanah, tidak menutup atau mem-persempit jalan air, dan tidak membuangsampah atau kotoran ke sungai atau selo-kan.

Dengan perpaduan antara antisipasi jang-ka pendek dan jangka panjang, diharapkanbencana banjir dan tanah longsor dapat di-cegah. Namun harus diakui, membudayakanmasyarakat untuk biasa berpikir danbertindak antisipatif bukanlah hal yang mu-dah. Lihat saja di lapangan, di mana-manahutan terus dicukur, daerah resapan airdibabat habis, lahan terbuka hijau disulapjadi perumahan dan pabrik. Kali-kali juga ma-sih penuh sampah rumahtangga dan sampahindustri. Anehnya, semua itu dilakukan se-cara sengaja oleh orang-orang yang sejati-nya tinggal di daerah bahaya.

Tidakkah mereka sadar, bahwa merekasedang menanam bom waktu, yang bakalmeledak pada musim hujan mendatang.?(g)

foto

:myt

h

Edisi 01/Tahun III/Januari 2007

www.bipnewsroom.info/komunikae-mail: [email protected]

5

Menurut data sebuah perusahaan risetinternasional, tingkat pembajakan piranti lu-nak Indonesia pada tahun 2005 sebesar 87persen atau sebesar US$280 juta. Dengantingkat pembajakan sebesar ini telah me-nempatkan Indonesia ke peringkat ketigatertinggi di dunia dalam pembajakan di bawahZimbabwe dan Vietnam.

Salah satu upaya yang dilakukan untukmenurunkan tingkat pembajakan adalahpenggunaan piranti lunak legal di kantor-kan-tor instansi pemerintah. Salah satu langkahyang dapat ditempuh adalah dengan peman-faatan piranti lunak sumber terbuka (opensource) maupun piranti lunak tertutup(proprietary).

Kurangi PembajakanMenkominfo, Sofyan Djalil mengharapkan

upaya penggunaan piranti lunak legal di ins-tansi pemerintah setidaknya dapat me-nurunkan tingkat pembajakan 10 poin per-sen. Karenanya Sofyan menegaskan akan te-tap meneruskan kesepakatan sesuai denganMoU yang sudah ditandatangani antara pe-merintah dengan Microsoft untuk menurun-kan angka pembajakan di Indonesia menjadi77 persen sampai 75 persen pada tahun2007.

Sofyan membantah tudingan berbagai pi-hak yang menyatakan bahwa MoU antarapemerintah dengan Microsoft dilakukan se-cara diam-diam. Kesepakatan tersebut sudahdijelaskan secara terbuka kepada pers pada

Menuai Citra Dari LegalisasiPerangkat Lunak

Dicap sebagainegara pembajak

hak cipta tentu sangattidak mengenakkan dan

memalukan.Harga diri bangsa dan

citra di pergaulan duniainternasonal menjadi

taruhan.

saat pelantikan Dewan Teknologi Informasidan Komunikasi Nasional (Detiknas) di Bogor.“Kesepakatan dengan Microsoft tersebut ju-ga tidak mengikat meski sudah ada nilai-nilaiperkiraan jumlah komputer di sektor pe-merintah,” ujarnya.

Masyarakat diharapkan tidak ber-pandangan negatif dulu terhadap MoU ter-sebut. MoU ini hakekatnya adalah komitmenpemerintah dalam melindungi hak ataskekayaan intelektual tambahnya.

MoU juga sesuai dengan kebijakan pe-merintah untuk menghormati hak atas keka-yaan intelektual sekaligus memperbaiki citraIndonesia di mata internasional. Hal ini karenawatchlist dari negara-negara luar terutamaAmerika tentu sangat memberikan dampak

b u r u kbagi citra In-donesia di mata interna-sional. Namun, isi MoU hanyabisa dilihat dan dibaca oleh pe-jabat pemerintah dan pejabat ne-gara dan tidak bisa di sebarluaskan ke

pihak-pihak yang tidak berkepentingan ka-rena adanya konsep non disclosure.

Staf khusus Menkominfo, Loso Judijantomengatakan isu yang mengatakan bahwapemerintah telah menunjuk Microsoft se-bagai pemasok sistem operasi maupun pirantilunak di lingkungan pemerintah adalah inter-pretasi yang keliru. “Kalau kita lihat secaraumum isi MoU tidak seperti itu,” jelasnya.

Survei Komputerdi Kantor Pemerintah

Sebagai tahap awal dari MoU ini, peme-rintah akan melakukan survei awal untukmengetahui berapa banyak piranti lunakkomputer di kantor-kantor pemerintah yangsudah legal dan berapa banyak yang masihmenggunakan piranti lunak ilegal. Untukkomputer yang masih menggunakan pirantilunak ilegal pemerintah akan memberikan pi-lihan apakah akan menggunakan piranti lunakkode terbuka (open source), kode tertutup(proprietary), atau bebas pakai (freeware).

Bagi yang memilih untuk tetap menggu-nakan piranti kode tertutup (proprietary),pemerintah akan membayar pembelian li-sensinya. Pemerintah akan berusaha me-minta potongan harga sebesar-besarnya ke-pada Micrososft agar dana yang dikeluarkannegara tidak terlalu tinggi.

Dengan langkah seperti ini diharapkansekaligus akan dapat meningkatkan keper-cayaan masyarakat internasional terhadapIndonesia lantaran pengakuan atas Hak atasKekayaan Intelektual. Namun dalam prosespembeliannya (procurement) pemerintahakan selalu berpedoman pada Keppres 80/2003 tentang pengadaan barang dan jasa.

Menkominfo, Sofyan Djalil menegaskanproses pembelian akan dilakukan secara ter-buka dan tidak hanya melibatkan pihak Micro-soft saja. Pemerintah juga akan mengun-dang pihak lain yang juga menyediakanpiranti lunak kode tertutup untuk ikut sertaproses lelang.

Tidak Melupakan IGOS Dalam bagian lain, Sofyan Djalil mem-

bantah bahwa MoU ini mengesankan peme-rintah melupakan dan tidak mendukungprogram Indonesia Go Open Source (IGOS)yang sudah dideklarasikan sejak tanggal 30Juni 2004.

Menurut Sofyan daya dorong (drive) dariprogram IGOS selama ini dirasa lambat. Peng-gunaan piranti lunak kode terbuka juga mem-butuhkan waktu yang cukup lama baik dalampengembangan aplikasi maupun pembe-lajarannya. Hal inilah yang mendorong peme-rintah melakukan MoU dengan Micrososftsambil terus mendorong pengembanganIGOS. “MoU diharapkan memicu pengem-bangan IGOS yang lebih cepat serta dapatdiminati dan diterima oleh semua masya-rakat,” katanya.

Deklarasi IGOS sendiri telah ditandatangioleh lima menteri yaitu Menteri Komunikasidan Informasi, Menteri Riset dan Teknologi,Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara,Menteri Pendidikan serta Menteri Hukum dan

Hak Azasi Ma-nusia, dengan

Kementerian Risetdan Teknologi sebagai

ujung tombaknya.Memang penggunaan

IGOS memerlukan waktu danpembiasaan. Bahkan Kementerian Riset danTeknologi serta Perguruan Tinggi telah dimin-ta mengembangkan transisi bagi pemerintahuntuk menggunakan Open Source secaramenyeluruh tanpa mengganggu kinerja Pe-merintah.

Pemerintah sendiri melalui Depkominfoakan memberikan dukungan regulasi berupaaturan yang akan mewajibkan produsenkomputer untuk menyertakan pengendali(driver) yang dapat mendukung penggu-naan produk pendukung piranti kode ter-buka seperti printer dan scanner.

Depkominfo pun tengah mengembang-kan pusat sertifikasi kode terbuka. MenurutDirektur Sistem Informasi Perangkat Lunak,Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika, Dep-kominfo, Lolly Amaliah Abdullah dengan pe-ngembangan pusat sertifikasi kode terbukanantinya diharapkan ada semacam acuanatau standar yang bisa diikuti dalam pengem-bangan piranti lunak kode terbuka. "Ser-tifikasi juga dimaksudkan untuk mengetahuiberapa banyak pengembang piranti lunak ko-de terbuka di Indonesia," kata Lolly.

Lolly mengakui saat ini yang sudah me-makai piranti lunak kode terbuka seluruhnyabaru Kementerian Riset dan Teknologi. Ke-napa Depkominfo belum? Menurut lolly, se-mua itu ada prosesnya. “Perubahan dari satusistem ke sistem yang baru tidak bisa dila-kukan sesaat semudah mengedipkan mata,”ujarnya.

Sebagai salah satu Deklarator IGOS, Dep-kominfo juga telah mengeluarkan surat edar-an tahun 2005 kepada seluruh instansi peme-rintah pusat maupun daerah yang mewa-jibkan penggunaan piranti lunak yang legalbaik piranti lunak kode terbuka, kode ter-tutup atau freeware. “Yang penting adalahpenggunaan piranti lunak legal, bukanbajakan.”

Harus diakui pula saat ini masih ada bebe-rapa piranti lunak kode tertutup spesifik yangbelum ada padanannya di piranti lunak kodeterbuka. Sehingga tidak dipungkiri masih adajenis pekerjaan tertentu yang masih mem-butuhkan dukungan piranti lunak kode ter-tutup. Departemen Keuangan sendiri dalammembuat Rencana Kerja Anggaran Kemen-terian dan Lembaga masih menggunakanaplikasi Foxpro yang hanya bisa dijalankan dibawah sistem operasi Windows milik Micro-soft.

Sejak dibentuknya Depkominfo, melaluiDitjen Aptel, Depkominfo terus mendorongpenggunaan piranti lunak kode terbuka. Ba-nyak keuntungan yang bisa didapat dari pe-nggunaan piranti lunak kode terbuka dian-taranya kreativitas akan semakin meningkatsehingga pada gilirannya industri piranti lunakIndonesia juga akan berkembang. Hal inidimungkinkan karena kode piranti lunak kodeterbuka dapat diganti sesuai keinginanpengguna. Selain itu, penggunaan pirantilunak kode terbuka juga lebih aman karenavirus tidak mudah menyerang baik lewatjaringan maupun lewat penggunaan alatpendukung lainnya.(ds)

POLHUKAMfo

to :

new

sroo

m

Pertengahan tahun lalu, setelah terjadinyakecelakaan kereta api di Jawa Tengah, PresidenSusilo Bambang Yudhoyono kembali mengins-truksikan agar semua pengelola jasa angkutantetap mengutamakan keselamatan penum-pang.

"Saya berharap agar semua petugas yangmenjalankan alat transportasi seperti transpor-tasi udara, laut, darat untuk betul-betul meng-utamakan keselamatan penumpang, mengu-tamakan keamanan alat transportasi, disiplin danpatuh pada aturan. Dan ini semua berlaku bagiseluruhnya," kata Presiden.

Namun instruksi ini seolah tidak menemukankenyataan di lapangan. Beberapa kasus kece-lakaan transportasi baik di darat, laut dan udarayang diakibatkan oleh human error atau kela-laian pemeliharaan prasarana masih kerap terjadi.

Hajat Hidup Orang BanyakTransportasi adalah bagian paling penting

dalam mendukung sistem perekonomiannasional. Kemacetan dan kekisruhan transpor-tasi akan berdampak pada meningginya biayahidup rakyat yang pada akhirnya memero-sotkan ekonomi secara nasional.

Konsep sampai di tempat tujuan denganselamat, sebagai produk jasa layanan trans-portasi merupakan kunci utama penyediaan la-yanan publik yang menyangkut kepentinganpublik. Kondisi sepertini ini membawa konse-kuensi moda transportasi harus mempunyaisejumlah persyaratan.

Menurut Warpani (1990: 18) persyaratantersebut meliputi, pertama, syarat amanmangharuskan bahwa muatan tidak mengalamikekurangan suatu apa pun ketika sampai ditempat tujuan. Barang tidak menjadi rusak ataucacat, orang tidak mengalami cedera.

Kedua, syarat nyaman lebih tertuju padaperangkutan orang. Orang yang bepergian hen-daknya berada dalam keadaan nyaman dan se-nang tidak menderita akibat sarana dan prasa-rana yang tidak bisa memberikan suasana nya-man.

Selain kedua syarat itu, transportasi masihdituntut untuk cepat dan murah sebagai syaratketiga. Pada abad ini memang kecepatan me-rupakan kebutuhan utama setiap pengguna

Ketika terjadikecelakaan angkutan

darat, laut atau udara,masyarakat selalu terhenyak. Ada

apa dengan transportasi publik kita.Ada sesuatu yang kurang tepat

sehingga mengakibatkan jatuhnyakorban jiwa dan tak terhitung lagi biaya

penyembuhan dan pencarian yangmengiringinya. Persoalan salah satujenis pelayanan publik ini memang

seolah tak pernah berakhir, namunhanya akan mengemuka ketika

terjadi kecelakaan yangmembawa korban

jiwa.

sarana transportasi dan bisadipenuhi dengan penyem-purnaan teknologitransportasi yangada. Sebut sajakereta supercepat buatanJepang dans e k a r angsudah di-aplikasikandi Taiwanb e b e r a p awaktu lalu.

JaminanAngkutan

DaratK e b u t u h a n

akan alat transportasiyang cepat dan dapat di-andalkan cenderung meningkatdi seluruh dunia. Kondisi ini memangmendorong pemerintah untuk meningkatkankualitas layanan transportasi untuk publik.

Tak kurang dari tujuh peraturan pemerintah(PP) dan puluhan Peraturan dan KeputusanMenteri Perhubungan telah dikeluarkan sebagaipanduan teknis pelaksanaan Undang-UndangNomor 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas danAngkutan Jalan serta Undang-Undang Nomor13 Tahun 1992 Tentang Perkeretaapian.

Namun demikian adanya kultur bangsa yangbelum sepenuhnya siap untuk menuju disiplinnasional, budaya main jalan pintas membuatupaya berdisiplin lalulintas kita anjlok.

Menteri Perhubungan M. Hatta Radjasamencontohkan ketidakdisiplinan angkutanlogistik yang berperan besar dalam terjadinyakerusakan jalan. ”Contohnya, jalan yang hanyabisa menahan tekanan gandar seberat 8 tonkenyataannya digunakan oleh kendaraanpengangkut logistik yang bermuatan 20 ton,”tutur Hatta Rajasa dalam sebuah situs webberita Indonesia.

Praktik ini memang sering dilakukanangkutan distribusi logistik, karena denganmengangkut lebih banyak akan lebih meng-untungkan secara ekonomi.

Jembatan timbang yang seha-rusnya berfungsi membatasi kenda-raan dengan muatan berlebih, justrusering dihindari oleh sopir yang mem-bawa muatan melebihi ketentuan.

Dalam kurun waktu yang relatiflama, situasi ini secara tak langsung,kondisi ini juga berimbas padakondisi infrastuktur jalan yang ada.Padahal kondisi infrastruktur jalanraya yang tidak memadai atau ru-sak bisa menjadi salah satu pe-nyebab tidak terjaminnya ke-selamatan angkutan jalan raya.

Lantaran banyaknya jalanrusak mempengaruhi pada

terjadinya risiko kecelakaan.”Penggunaan angkutan kereta apisebagai angkutan logistik mungkin da-

pat memperpanjang usia jalan rayakarena akan tetap terpelihara

dengan baik dengan tidakdibebani angkutan logistik,”kata Menhub menawarkansebuah solusi.

Menjaga AngkutanLaut

Data Organisasi Kese-hatan Dunia (WHO) meng-ungkap bahwa dalam tiga

dekade ini, kecelakaan-kecelakaan di sektor transpor-

tasi sering terjadi di negaraberkembang dan membawa

korban yang tidak sedikit.Berkaca dari laporan ini, pemerintah

secara khusus berupaya menyusun sebuahkebijakan dan melaksanaan kegiatan penga-wasan untuk mengurangi risiko kecelakaan disektor transportasi.

“Kegiatan pembinaan dan pengawasan jugadiberikan kepada para penyelenggara angkutanpenyeberangan secara konsisten dan ber-kesinambungan,” kata Dirjen PerhubunganDarat Ir. Iskandar Abubakar, Rabu (10/1).

Iskandar mengatakan, bentuk pembinaanpenyelenggaraan angkutan penyeberangan sa-lah satunya adalah dengan mengatur semuakapal yang saat ini beroperasi pada lintas penye-berangan agar berada dalam kondisi laik laut.Hal ini bisa ditunjukkan dengan dimilikinya serti-fikat keselamatan kapal angkutan penye-berangan yang diberikan oleh Ditjen Perhu-bungan Laut.

Menurutnya untuk pengawasan juga dila-kukan pengecekan terhadap sertifikat klasifikasikapal oleh BKI (Biro Klasifikasi Indonesia) yangmasih berlaku dalam hal kapal melakukanpenyeberangan.

Keselamatan di UdaraDalam beberapa tahun terakhir ini terjadi

perubahan cukup signifikan dalam hal peng-gunaan moda transportasi masyarakat. Di masalalu, moda transportasi paling diminati masya-rakat adalah transportasi darat, yaitu kereta apidan bus. Sedangkan transportasi laut meng-gunakan kapal laut. Sekarang, masyarakat mulaiberalih menyerbu transportasi udara.

Tidak hanya masyarakat berkantong tebalsaja yang menyukai transportasi udara,

melainkan masyarakat kelas menengahumumnya. Fenomena ini disebabkan adanyapraktik low cost carrier (LCC) yang banyak diam-bil maskapai penerbangan nasional. Tarif pener-bangan makin terjangkau masyarakat luassehingga mendorong terjadinya persaingan tarifantar maskapai penerbangan.

Wakil Presiden Jusuf Kalla dalamketerangannya di Press Room Kantor Wapres,Jakarta, Selasa (2/1) terkait dengan musibahhilang kontak pesawat AdamAir di PolewaliMandar, Sulawesi Barat awal tahun ini, menya-takan ia tak yakin persaingan bisnis menjadipenyebab terjadinya kecelakaan tersebut.

Namun Wapres mengaku yakin bahwaperusahaan penerbangan di Indonesia tidakakan mempermainkan keselamatan penum-pang dan armadanya hanya untuk meme-nangkan persaingan. "Saya yakin perusahaanpenerbangan kita tidak akan mempermainkankeselamatan untuk persaingan," tegasnya.

Hal senada juga ditegaskan Direktur Jen-deral Perhubungan Udara, M Ikhsan Tatang.Menurutnya pemerintah mempunyai suatureferensi yang dikenal sebagai tarif referensiyang berfungsi untuk mengevaluasi kebijakantarif dan keselamatan penumpang maskapaipenerbangan.

“Tarif referensi yang ditetapkan oleh peme-rintah, dalam hal ini Departemen Perhubungan.Tarif referensi merupakan pegangan untukmengevaluasi para perusahaan maskapai pe-nerbangan dalam menentukan tarifnya,” kataTatang di Jakarta, Rabu (10/1).

Menurut Tatang, tarif yang ditetapkan olehmaskapai penerbangan tidak ada relevansinyadengan faktor keselamatan penumpang pe-sawat, karena pemerintah telah menetapkantarif untuk mempertimbangankan aspekkeselamatan.

Menelisik Akar MasalahBeberapa peristiwa kecelakaan yang

terjadi di sektor perhubungan sejatinyamerupakan sebuah peristiwa yang ber-ada di luar perhitungan. Terlebih jikamenyangkut masalah gejala alam dancuaca.

Berdasarkan penyelidikan Inter-national Civil Aviation Organization(ICAO), 34 persen penyebabkecelakaan pesawat terbang yangmematikan adalah faktor cuaca. Sekali-pun ada faktor lain yakni kesalahan pe-nerbang dan personel lain serta ke-gagalan mesin yang tidak berfungsi de-ngan baik.

Dalam catatan statistik, kecelakaanpesawat udara di Indonesia menem-

pati urutan tertinggi di Asiadengan rata-rata kecelakaan

foto

: myt

h, im

ageb

ank.

bs

Banyak kecelakaan di darat, lautdan udara. Sebenarnya apa yang

salah, human error-kah, peralatanatau penyebab lainnya.

Setiap kecelakaan tidak berdiri sendiri,ada beberapa faktor yang menyertai."Dalam sistem transportasi ada tiga pihakyang ter-libat: pemerintah, operator,dan pengguna," kata MenteriPerhubungan Hatta Radjasa.

Pada dasarnya pemerintah sudahberupa-ya maksimal untuk membuatregulasi yang bisa mementingkan

keselamatan pengguna transportasi. Namunpelaksanaan di lapangan dan pengawasan kerapkali belum berjalan dengan maksimal.

Sebenarnya peraturan yang ada di bi-dangtransportasi dibuat supaya pengguna tidakcelaka. Namun parahnya sebagian masyarakatmalah mengambil risiko dengan melanggarperaturan tersebut.

"Ketiga pihak di bidang transportasi haruspunya budaya safety (aman). Budaya inimenjadi upaya bersama dalam menciptakansistem transportasi yang aman dan nyaman,"jelas Menhub dalam sebuah kesempatan .

Sementara itu mantan Ketua KomisiNasional Keselamatan Transportasi (KNKT)Profesor Oetarjo Diran, dalam wawancaraterpisah dengan KomunikA juga mengatakanhal yang sama. Pentingnya kese-lamatantarnsportasi seolah belum membudaya baik ditingkat operator maupun di kalanganpengguana transportasi yang ada di Indonesia.

"Semua orang jika ingin mencapai keadaanselamat, harus membuat penilaian sendiri. Jikalampu merah diserobot, kan ada resikonya.Kalau Anda berani ambil resiko itu ya sudah,itu urusan Anda," jelas Diran.

Keselamatan itu adalah question ofacceptance, terkait dengan persoalanbagaimana pengguna sarana transportasimenerima level-levelnya. "Yang akan kitapegang adalah acceptable atau bukan level of

safety-nya. Kalau masyarakat bisa terima, yasudah," turur Profesor Diran.

Lebih lanjut mantan ketua KNKT, meng-gambarkan kejadian waktu lebaran di keretaapi ekonomi yang menunjukan bahwa masya-rakat masih suka berada di atas gerbong, dantidur di wc. "Jadi tingkat yang diminta olehmasyarakat adalah pokoknya sampai," kilahDiran.

Tak ada Human Error"Saya tidak mau menyebut human error.

Karena human error itu kesalahan. Dan belumtentu yang dilakukan manusia itu adalah suatukesalahan, bisa saja lupa, alpa dan sebagainya.Itu salah tidak?." cetus Diran ketika menanggapipenyebab terjadinya kecelakaan trans-portasi.

Hal ini akan sangat jelas lagi dalam per-masalahan penerbangan. Sebab dalam du-niapenerbangan, peraturan yang ada jelas tidakmengizinkan siapapun untuk meng-ambil risikodi luar peraturan yang telah ditetapkan.

Peraturannya adalah untuk menyela-matkan. Kalau Anda tidak percaya padaperaturan, ya bisa saja sesuatu terjadi. Namundemikian, kadang ada pula peraturan yang jus-tru mencelakakan.

Sepanjang pengalaman Prof Diran ada be-berapa kejadian. Misalnya di Medan, ada per-aturan yang mengatakan jangan turun kalauvisibility-nya kurang dari 800 meter.

“Saya kata-kan ini salah, jika kita lihat denganadanya kejadian yang turun 800 meter dan ti-dak bisa lihat apa-apa. Ini kan peraturannya yangsalah, harus diperbaiki,” katanya.

Dan selama ini, menurut Prof Diran, jikamenyangkut dengan peraturan dan kebijakansemua rekomendasi KNKT secara cepat dia-dopsi sebagai bahan perbaikan peraturan yangada.

”Waktu itu saya berikan rekomendasi lang-sung ke Pak Dhanu (Haryanto Dhanutirto–red). Keputusan itu langsung dicabut oleh be-liau yang juga penerbang. Kalau memang per-aturan yang salah, langsung diperbaiki. Tidakbisa kita membela-bela diri.” kenang Diran.

Membangun Sistem TransportasiBagaimanapun semua pihak harus berupaya

menangani agar tidak terjadi kecelakaan. Per-masalahan sesungguhnya bukan mengantisi-pasi, "sebab asosiasi kata ini lebih pada seakan-akan mengharapkan terjadinya kecelakaan danbisa meramalkan keadaan," kata Prof Diran.

Mungkin yang tepat adalah mengurangi ke-mungkinan terjadinya kecelakaan. Caranya de-ngan ikuti peraturan-peraturan yang ada. Lebihpenting lagi kata Prof Diran, jika masyarakatbisa disadarkan untuk menghargai hidup, bah-wa hidup itu bukan hanya nasib, tapi bisa diper-panjang dengan adanya usaha kita, bisadinyamankan. Kalau masih menganggap sepertiitu, sangat sulit. Ini lah beberapa persoalan yangmesti dicermati dalam mengembangkan sistemtranaportasi yang lebih baik di masa mendatang.***(dan/f)

sembilan kali per tahun. Dari sisi indeks kece-lakaan pesawat udara, Indonesia memiliki in-deks kecelakaan 2,46, lebih tinggi dibanding-kan indeks di Asia (1), Eropa (0,6), dan AmerikaSerikat (0,8).

Presiden Susilo Bambang Yudhyoyono me-ngatakan, musibah dan bencana yang datangbertubi-tubi belakangan ini diyakini akibatburuknya cuaca. Karena itu, Presiden memintakepada masyarakat untuk mewaspadai kondisicuaca. "Data BMG yang saya terima, keadaancuaca tidak normal masih terus berlanjut dankita harus waspada," katanya, di Jakarta, Selasa(2/1).

Pemerintah, lanjutnya, sudah memberitahukepada kepala daerah mengenai curah hujanyang masih tinggi, terutama cuaca di atas lautandan daratan tertentu. Presiden mengharapkanagar seluruh alat transportasi, baik darat, udara,dan laut, betul-betul berpedoman padakeselamatan di sektor perhubungan.

"Saya sampaikan pada menteri-menteri ter-kait untuk membudayakan masyarakat kitauntuk peduli cuaca. Budaya peduli cuaca dimasya-rakat kita kurang tinggi. Marilah kitapeduli dan memperhatikan faktor cuaca ini,karena terkait dengan keselamatan rakyat,seperti transportasi di laut, darat, dan udara,"katanya.

Musibah memang sudah terjadi. Bisa jadimusibah memang di luar kemampuan manusia.Namun, setidaknya dari berbagai pengalamanyang ada seharusnya kita bisa lebih waspada.Tentu saja modal pertama dan utama adalahsikap peduli, khususnya pada keselamatan dankenyamanan kegiatan transportasi.

Hambatan PersepsiMemang, di tengah penyediaan trans-

portasi, tidak semuanya bisa disediakan olehpemerintah, karena itu pelibatan swastadalam penyelenggaran transportasi sebuah

hal yang tak terelakkan guna memenuhi kebu-tuhan publik. Namun demikian, pemerintahterus berupaya membangun dan menyediakansarana dan prasarana transportasi, tanpamengesampingkan keselamatan penumpangyang merupakan unsur paling penting dalamlayanan transportasi.

Sejatinya dalam pelayanan transportasi, adatiga pihak yang langsung terkait dalam masalahtanggung jawab keselamatan perangkutan/transportasi. Mereka adalah operator (crew),regulator (pemerintah), dan pemilik ataupengusaha perangkutan. Kalau ditambah satupihak lagi, adalah masyarakat pengguna jasatransportasi. Namun, masyarakat sendiri sebagaipengguna kerap tidak terlalu peduli padakeselamatan alat transportasi.

Adanya anggapa bahwa ketika terjadi kece-lakaan "bukan terjadi pada saya, tetapi oranglain" kerap membuat masyarakat tidak waspadaatau malah mengabaikan keselamatan dirisendiri. Belum lagi berkembangnya pandanganbahwa kecelakaan sebagai takdir mendorongmasyarakat menganggap kecelakaan hanyalahsekadar faktor pencetus belaka jatah hidup didunia.

Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsu-men Indonesia (YLKI) Sudaryatmo sangat me-nyayangkan cara pandang sebagian besar ma-syarakat tersebut yang dinilainya sesat. Carapandang demikian menurut dia sangat ber-pengaruh pada sikap kritis publik sebagai kon-sumen angkutan umum.

Sebab, ketika daya kritis minim, kesadaranuntuk menuntut pertanggungjawaban dari pi-hak-pihak yang memang patut bertanggungjawab pun menjadi lemah. Sikap demikian dinilaiSudaryatmo semakin memupuk sikap jera parapengusaha transportasi atau operator. "Tidakada kejeraan dari para operator ketika publiknyatidak kritis," kata Sudaryatmo.

Persepsi publik yang sedemikian, tentunya

tidak akan membuahkan manajemen transpor-tasi yang mengedepankan keselamatanmanusia.

Sebagai pengguna alat transportasi, makaseyogyanya masyarakat juga turut memper-hatikan keselamatan transportasi sebagai dasarkegiatan perangkutan. Tanggung jawabmasyarakat antara lain dengan mengem-bangkan pendidikan untuk menghargaikeselamatan dan ketertiban berlalu lintas.

Buah SimalakamaDalam masalah transportasi, posisi peme-

rintah terbilang cukup sulit. Sekalipun posisi se-bagai regulator dan penyedia infrastruktur ber-ada di tangan pemerintah, namun penyediaanfasilitas transportasi tidak semuanya dibawahkendali pemerintah, ada pihak swasta dan adamasyarakat pengguna. Karena itu, upayamemastikan keselamatan dan kenyamananpelayanan transportasi tidak serta mertamenjadi tanggung jawab tunggal pemerintah.

Namun demikian, Presiden Susilo BambangYudhoyono akan membentuk tim evaluasi nasi-onal tentang transportasi, yang akan me-lakukan evaluasi secara menyeluruh terhadappengeloaan transportasi Indonesia, terutamapada sektor angkutan laut dan udara.

“Presiden telah mempelajari secara cermatsituasi transportasi kita selama 10 tahun, danpresiden memutuskan untuk membentuk tim

evaluasi transportasi menyangkut keselamatantransportasi,” kata Menhub Hatta Rajasa, usaimengikuti rapat terbatas dengan Presiden diIstana Negara, Jakarta, Rabu (3/1).

Memang, di satu sisi pemerintah berupayamengembangkan partisipasi publik dan swastadalam penyediaan layanan transportasi, namundi sisi lain ada tuntutan untuk menjamin kese-lamatan pengguna layanan transportasi yangada.

Ketika aturan berusaha ditegakkan seolahada resistensi dari publik, sebuah buah sima-lakama sektor transportasi. Apalagi kata oranghukum, ada kecenderungan bahwa kebanyakanmasyarakat kita masih cenderung menganutprinsip rule of man bukan rule of law.

Peraturan itu dasarnya hukum (rule of law),tetapi kenyataannya banyak orang pakai helmlantaran takut polisi lalu lintas. Artinya peraturandidasarkan orang (rule of man). Kalau adapetugas takut melanggar, tetapi jika tak ada yabebas lepas dan lewat saja dengan tenang. Takheran jika banyak kecelakaan mungkin masihkerap terjadi.

Kita berharap, ke depan akan terwujudtransportasi jalan yang lebih baik, namun hal inimemerlukan peran dari semua pihak baikterutama daru pengguna jasa transportasi yangmemiliki hak untuk mengawasi dan mencegahterjadinya penyimpangan demi terciptanyasistem transportasi publik yang kondusif. (f)

foto

: dd

t

8 Edisi 01/Tahun III/Januari 2007

www.bipnewsroom.info/komunikaemail: [email protected]

WAWANCARA

Mungkin tak semua masyarakat menge-nal Komisi Nasional Keselamatan Transportasi(KNKT). Namanya memang hanya kerap di-sebut ketika terjadi kecelakaan transportasiyang menarik perhatian semua mata, kecela-kaan yang merenggut banyak jiwa.

Seperti ketika pesawat jenis Boeing 737-400 milik salah satu maskapai penerbangannasional dinyatakan hilang awal tahun ini.Seluruh perhatian mengarah ke peristia inidan berbagai pihak mulai lantang berbicaratentang keselamatan transportasi di Indo-nesia.

Ya, kendati hanya “ramai di saat nes-tapa", tapi hal itulah yang mesti dilakoni olehbadan yang berdiri di bawah DepartemenPerhubungan ini. Mengumpulkan data me-ngenai kecelakaan transportasi, baik darat,laut, maupun udara dan menyampaikan pen-jelasan kepada publik tentang penyebab ke-celakan berdasarkan hasil investigasinya.

Indonesia, menurut Moch. Haryoko, salahsatu investigator KNKT, bukannya tidak me-miliki aturan dan prosedur keselamatan trans-portasi. “Prosedurnya sudah ada, tapi kenapamasih sering terjadi kecelakaan,” ungkap in-vestigator junior ini mengeluhkan banyaknyakecelakaan transportasi yang diakibatkan ma-salah sepele, lantaran enggan mematuhi atur-an yang berlaku.

Kepada KomunikA, Moch. Haryokomengungkap berbagai aspek keselamatantransportasi dan sistem kerja KNKT dari ruangjerjanya, Gedung Karya Departemen Per-hubungan Indonesia Kamis (4/1) awal tahunini. Berikut petikannya :

Standar keselamatan transportasiIndonesia, sudah standar internasi-onal?

Kalau udara sudah ada standar khususyang dibuat oleh Ditjen Perhubungan Udara.Regulasinya berbentuk keputusan menteri,CASR (Civil Aviation Safety Regulation). Se-mua sudah ada. Mulai dari mendirikan per-usahaan penerbangan, menerbangkan pe-sawat sampai perusahaan ditutup.

Sebenarnya kalau mengikuti peraturangak ada masalah. Adapun kecelakaan me-mang takdir Allah, tapi kalau secara peraturanteknis, bisa diikuti. Walau memang adabeberapa kesalahan dalam peraturan.

Dapat dikatakan memenuhi standarjika sudah mematuhi aturan tersebut?

Ya, pastinya. Sebuah perusahaan pener-bangan yang sudah bisa terbang, pasti sudahmemenuhi itu. Sejauh tidak terjadi apa-apa.Tapi kalau ada kejadian, pasti ada sesuatuyang dilanggar. Pasti ada temuan. Peratur-annya sudah baku dan tinggal diikuti saja.

Siapa saja yang harus mematuhiaturan tersebut?

Masyarakat penerbangan. Mulai dari pabrikpesawat udara atau vendors, pejabat peme-rintah sebagai regulator, perusahaan pener-bangan sebagai operator, pengelola bandar

"Semua Ada Aturannya"Moch. Haryoko :

udara sebagai penyedia jasa, teknisi pesawatudara, personil awak pesawat udara, me-teorologi penerbangan, hingga penumpangsebagai pengguna jasa.

Anda begitu yakin dengan segalamacam aturan yang ada?

Ya, secara teknis bila Dephub membe-rikan izin terbang pada sebuah pesawat, arti-nya pesawat tersebut memang laik terbang.Persyaratan lain tentang faktor penunjangkeselamatan selama penerbangan juga ada.

Tinggal bagaimana kita mau atau tidakmengikuti prosedur tersebut. Semuanyasudah lengkap. Ada beberapa kecelakaanyang terjadi, pasti tidak mengikuti peraturan.Tapi kami tidak sampai sana melakukan inves-tigasinya. Tidak sampai kenapa sih Anda tidakpunya alatnya dan sebagainya. Hanya sampaibatas, oo ini kesalahannya, kami rekomen-dasikan untuk begini dan begini.

KNKT hanya bergerak setelah kasus, se-belumnya yang bergerak Ditjen Perhubung-an Udara. Kami hanya baru sampai tahapmelakukan investigasi dan penelitian padasetiap kecelakaan moda transportasi.

Jadi, sebatas investigasi setelah adakejadian?

Begini, KNKT itu ada pertama karenaIndonesia itu anggota ICAO (OrganisasiPenerbangan Sipil Internasional). Adaklausul, kita tanda tangan. Direkomendasikanuntuk ada badan sendiri yang independen.Kemudian kita dulu punya IPTN, kelaikan daripesawat-pesawat itu dilakukan Ditjen Perhu-bungan Amerika Serikat dan Eropa. Karenakita tidak punya badan independen, maka-nya kita tidak dikasih-kasih standar kelaikanterbang.

Awalnya seperti itu, tapi kalau idealnyatidak sebatas investigasi. Salah satu tugasKNKT adalah investigasi kecelakaan. Itu salahsatu. Tapi yang ada saat ini, KNKT hanya in-vestigator semata. Padahal, dia harus upa-yakan segala macam keselamatan trans-portasi. Harus ada seminar, riset, pendidikan,dan sebagainya. Nah ini, paradigma yang ada,KNKT baru sebatas investigator, ini yangharus diluruskan.

Tugas kami itu untuk mendapat whathappen, how it happen, why. Ke depannyabagaimana kita bisa memperbaiki sistemuntuk mengurangi kemungkinan terjadinyakecelakaan. Lainnya, kerjasama denganDepkominfo, misalnya untuk propagandadan publikasi, riset, statistik yang selama inidilakukan oleh LSM, dan lainnya. Jadi, takhanya investigasi.

Sampai saat ini, apa semua aturanitu ditaati?

Saya hanya melihatnya di udara, yangmasih in line menjalankan peraturan ya diudara. Terus terang kalau di darat, banyakkelemahan di operatornya sendiri danregulatornya sendiri.

KNKT bisa melakukan intervensi?Tidak bisa, dalam setiap investigasi kami

selalu membawa regulator. Umpamanya adakecelakaan pesawat kita harus didampingiDitjen Perhubungan Udara (Ditjen Hubud).Dan kalau ada temuan, kita gak bisa tegursaat itu, kami hanya bisa rekomendasi keDitjen Hubud, mereka yang aksi.

Tapi memang terkadang, temuan itu ti-dak ditemui oleh Ditjen Hubud, atau bisa ja-di sebaliknya sudah diketahui tapi belum dika-sih tahu ke KNKT. Jadi ketika ada temuan,ya mereka sudah tahu.

Apa hanya sebatas teguran?Tidak juga, ada saksi tegas terhadap me-

reka. Ada banyak yang sudah diberi sanksi.Terutamanya pesawat-pesawat kecil. Dalamwaktu yang relatif pendek sering terjadi ke-celakaan, maka kami rekomendasikan agarAOC (Aircraft Operation Certificate) nya dica-but. Ya memang hanya sebatas rekomen-dasi. Tapi itu dilakukan.

Saat ini, semua pesawat yangterbang, memang laik terbang?

Ya, kita harus percaya pada Ditjen Hubud.Mereka sudah kerja benar. Standar juga adatipenya masing-masing. Misal bandara inistandar ini, tidak boleh dilandingi olehpesawat jenis ini. Walau pada kenyataannyamasih kita temukan.

Ditjen Hubud juga melakukanpengawasan?

Ada juga, mereka juga melakukan audit,ramp check, dan lainnya. Kalo ada yang men-curigakan, mereka datangi. Operator juga ka-lau habis melakukan perbaikan, harus laporan.Ini dan ini. Setiap anggota mereka juga adadi airlines, namanya POI (Principle OperationInspector) dan PMI (Principle MaintanenceInspector).

Banyak yang mengatakan, butuhwaktu lama untuk menginvestigasi satukasus?

Tentunya kami berjalan dengan prosesinvestigasi. Ya itu biasa, di luar pun sepertiitu. Rakyat selalu minta cepat, tapi semuaperlu proses.

Seperti apa prosesnya?Pertama kami mendefinisikan dulu tipe-

tipe kecelakaan.

Apa saja?Ada tiga jenis. Pertama, accident itu yang

fatal. Jika ada yang meninggal atau total loss,hilang, landing tidak pada tempatnya walautidak terjadi apa-apa. Misal seharusnya landingdi Makassar, ini landing di Semarang. Kemu-dian penggantian part akibat terjadi sesuatu.

Kedua, serious incident, kejadian-kejadianyang hampir menyebabkan accident. Misalnyanearmiss atau hampir tabrakan. Roda kempessaat take off.

Sedangkan incident tidak berdampak se-rius pada pesawat dan tidak menimbulkankor-ban jiwa. Kalau incident kami tidak lakukaninvestigasi, hanya departemen perhubungansaja.

Faktor yang dominan menjadipenyebab terjadinya kecelakaan?

Banyak, peralatan juga ya orangnya juga.Orangnya lupa atau salah memberikan ke-tinggian yang sama. Tapi, kebanyakan humanfactor. Walau ada juga peralatannya, tapiyang maintenance kan human. Jadi ya humanfactor juga.

Ini yang banyak terjadi, nearmiss, seringdapat laporan seperti itu, terutama daripesawat-pesawat luar.

Proses investigasi selanjutnya?Jadi setelah pemberitahuan tipe kece-

lakaan, accident atau serious incident, ke-mudian concern ke salah satunya. Investigasi.Persiapan investigasi dibagi dua, turun kelapangan atau melaporkan ke akreditasirepresentatif. Kemudian koordinasi denganoperator dan airport. Maksudnya memintadata yang diperlukan.

Investigasi di lapangan juga meliputiinterview, pengumpulan black box,penggambaran kerusakan dari aircraft dan diluar aircraft. Kemudian pengumpulan relevantdata. Airtraffic data control. Pokoknya segalamacam data.

Prosesnya ini bisa memakan waktu satubulan. Apalagi kalau pesawatnya belum ke-temu. Setelah investigasi, kami memberikanrekomendasi segera. Biasanya dalaminvestigasi tersebut banyak temuan. Nahtemuan ini ada yang dianggap penting yangharus diberi rekomendasi segera.

Misalnya?Landing dengan kecepatan angin dari be-

lakang, demikian dan demikian. Intinya se-belum laporan selesai, sudah ada rekomen-dasi segera. Setelah itu Kemudian menyiap-kan laporan awal. Notifikasi laporan awal keministry, ICAO dan lain sebagainya.

Proses pembacaan black box biasanya

dilakukan di negara luar karena memang kitabelum punya. Garuda sebenarnya sudahpunya, tapi karena tidak di maintenancedengan baik, jadi sekarang gitu akibatnya.Tidak terpakai.

Apa yang membuat investigasi be-gitu lama?

Test and research, ini juga memakan wak-tu lama. Dari komponen-komponen itu kitalakukan semua. Misalnya, bautnya patah, ma-ka kita teliti di lab yang bisa meneliti hal terse-but. Kalau tidak ada di sini, ya kita teliti diluar.

Di Indonesia ada?Ada beberapa. Biasanya kita teliti di

Serpong (Puspitek-BPPT) dan ITB. Kebetul-an juga ada profesor sini juga yang jadi kepalalab metalurgi ITB, anggota investigator sini.

Tapi kebanyakan, di buang keluar. Misal,pengecekan spuyer. Di sini gak ada. Kita operke pabriknya, di luar. Dan selalu didampingi.Tidak dilepas begitu saja. Kalau dilepas, nantimereka malah menutup-nutupi.

Kemudian baru reporting proses. Setelahsebelumnya beberapa kali meeting dan testlaboratorium invetigasi dan simulator. Semuaini butuh biaya, alat, fasilitas. Simulator inikita lakukan dengan data-data koordinat danlainnya. Kita simulasikan.

Kemudian draft laporan kita kirimkan kenegara-negara yang terkait dengan kece-lakaan ini. Kalau Boeing, ya Amerika. Trusoperatornya mana? Kita kirimkan juga.

Kita minta komentarnya selama 60 hari.Terus kita pantau. Setelah ada komentar,dilihat, masuk gak dengan hasil penelitian.Kalau komentarnya masuk, ya kita masukkandalam laporan. Kalau tidak, hanya sebagaisisipan dalam laporan saja.

Nah setelah itu baru final laporan. Kita ki-rim ke menteri, negara korban, ICAO, ope-rator, dan pihak terkait lain.

Jadi, total keseluruhan menghabis-kan waktu berapa lama?

Pesawat kecil saja yang general agretion,8 bulan -1 tahun. Yang besar bisa 1 tahunsampai tidak terbatas.

Waktu Lion Air di Solo, kita bisa selesaikandalam 2 bulan. Itu sudah top sekali. Tigabulan sudah publish ke mana-mana. Dalamhal ini AS juga melakukan investigasi, merekakirim peneliti. Mereka baru kasih 10 bulanhasil penelitiannya. Semua laporan yangdikasih KNKT, sama. Memang, mereka lebihdetil lagi, karena alatnya lebih komplit.

Proses di darat dan laut juga sama?Ya sama juga. Investigasinya ya seperti

itu juga. Kalau di darat lebih banyak orangyang turun di lapangan. Birokrasi datanya su-sah, tidak komplit baik di operator maupunregulator. Peralatannya juga tidak seketat diudara. Jadi sering terjadi, ini hilang..ini hilang.Kalau di udara kan semua harus ada copy,biar kebakar juga ada datanya. Catatan kom-plit.

Di laut, sebenarnya berada di perte-ngahan, darat dan udara. Tidak terlalu ketatseperti udara. Peralatan, orang dan regulasijuga belum baik. Masih ada tumpang tindihpekerjaan.

Kendala yang dihadapi KNKT?Kami masih belum menjadi lembaga sen-

diri, orangnya masih bukan orang sendiri.Maksudnya bukan orang Dephub yang bisafokus dan konsen ke sini. Ada dari Garuda,Merpati, BMG, LSM, RSCM, ITB, macam-macam.

Dalam jangka panjang apa yanghendak dilakukan KNKT?

UU keselamatan transportasi yang men-jamin rakyat sampai saat ini masih belum ada.Sudah ada semacam usulan dari KNKT. Tapimemang butuh waktu. Itu yang kami cobaupayakan. ***(dan)

foto

: dd

t

Edisi 01/Tahun III/Januari 2007

www.bipnewsroom.info/komunikae-mail: [email protected]

9

e-gov kilas

OBITUARI

Ruang ini disediakan sebagai wadah tukar informasi antar pengelola situs atau portal lembaga pemerintah baik di tingkat pusat atau daerah.Pengelola dapat mengirimkan profil situs yang dikelolanya melalui e-mail: [email protected]

www.gorontaloprov.go.id

Andalkan Kecepatan akses danKelengkapan informasi

Situs ini tidak banyak menampilkan or-namen, desain tampilan sangat sederhana,oleh karena itu situs ini sangat mudah dancepat diakses.Tidak membutuhkan waktu

lama untuk bisa menyaksikan halaman pe-nuhnya, begitu juga untuk membuka menu-menu yang ada didalamnya dapat dilakukandengan cepat. Dan satu lagi keunggulannya,siapapun dapat mengakses data tersebut,tanpa perlu direpotkan lagi dengan menjadimember. Fasilitas yang disediakan situsprovinsi termuda ini juga relatif lengkapdengan adanya fitur download informasiyang dibutuhkan.

Situs ini juga memuat berita kejadian dankegiatan lokal provinsi serta nasional yangselalu up to date. Melalui menu berita situswww.gorontaloprov.go.id pengunjungsituas benar-benar dimanjakan dengan segalainformasi yang dibutuhkan khususnyamengenai program-program pemerintahsetempat.

Pusat Data ElektronikDalam pusat data elektronik ini disediakan

data daerah yang dapat didownload dalam8 kelompok data dan 32 jenis data. Cakupandata antara lain; geografis, sosial budaya,

potensi daerah, PU dan Postel, Perindus-trian, Keuangan, Polhukam dan beberapadata bencana alam. Jika anda ingin mencarimengenai data perundang-undangan, mulaikeputusan Gubernur, Perda sampai UUdapat didownload di http://pde.gorontaloprov.go.id.

Dalam bank data, informasi yangdisediakan lebih banyak. Arsip kliping korandigital bulan Juni 2006 dapat disaksikan pe-ngunjung. Selain itu daftar nama dan alamatbeberapa lembaga seperti, media massa, or-ganisasi profesi, partai politik, LSM, perguruantinggi, rumah sakit, juga ada dalam situs ini.(dw)

www.boalemo.go.id

Belajar Qur'an Bersama

Jika Anda membutuhkan salah saturujukan digital Kitab Suci Al Qur'an, layakmempertimbangkan situs ini. Memang dalamsitus daerah yang mayoritas berpenduduk

muslim ini disediakan beberapa ayat Qur'anbeserta terjemahannya dalam bahasaIndonesia. Selain itu penunjung dapatmendengarkan cara pelafalannya sertaterjemahan.

Tak hanya itu, pengunjung juga bisamengunduh file tersebut dalam bentukteks maupun audio. Untuk mendownloadfile tersebut gratis, tinggal pilih bberapaayat yang anda inginkan. (dw)

Sekitar tahun 2005, ketika perdebatanpublik mengenai regulasi di bidang penyiaranmemasuki babak konflik tertinggi. Banyakberteriak, mempertanyakan akankahDepartemen Departemen Komunikasi danInformatika (Depkominfo) yang waktu itubaru dibentuk akan mencoba memasung me-dia melalui frekuensi? Atau kebijakan baruapa lagi yang hendak digagas pemerintah?

Berbagai diskusi digelar. Mulai dari yangbersifat terbatas sampai diskusi publik diberbagai media massa, cetak dan elektronik.Termasuk sebuah talk show di salah satutelevisi swasta. Kebetulan, Kustana S.Pradjadinata yang kala itu menjabat sebagaiStaf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatikabidang media massa, hadir sebagai wakilpemerintah.

Sikapnya, tentu saja, tegas. Bahwa seba-gai ranah publik, frekuensi itu harus diaturdan digunakan sepenuhnya untuk kepen-tingan masyarakat.

Jadilah ketika berbicara dalam talk showtersebut, pria kelahiran Panjalu, 20 Juni 1947ini terlihat sangat antusias menginginkan agarkomersialisasi gelombang penyiaran tidaksepenuhnya menjarah hak milik rakyat.Intinya, frekuensi harus diatur.

Kisah ini adalah satu dari sekian banyakgambaran kiprah Kustana S. Pradjandinata.Kelihaiannya dalam wavana penyiaran danbidang media seolah didukung dengan latarpendidikan publisitik dan magister scienceilmu politik.

Tak berlebihan, jika dalam berbagaiforum, Kustana senantiasa bisa memahamialur pembicaraan dan mengeluarkan ide yangcerdas dan tegas.

Karir Sang Pekerja KerasKustana S Pradjadinata, bukan nama

asing di dunia komunikasi dan informasi. Iasudah malang melintang di lembaga peme-rintah yang mengurus kebijakan informasikepada masyarakat ini sejak lembagatersebut masih bernama DepartemenPenerangan.

Karirnya juga tak berhenti kala Deppendibubarkan. Ia menjadi salah satu orangpenting di lingkungan Lembaga InformasiNasional (LIN). Beliau dipercaya menjadiDeputi Bidang Pengkajian dan Pengem-bangan Sistem Informasi hingga padaakhirnya menjadi Sekretaris Utama LIN.

“Orangnya tipe pekerja keras. Mulaimerangkak dari bawah, jebolan Akpen(Akademi Penerangan-red), sampai posisitertinggi di PNS,” kata Agus Supriyadi,

pegawai Depkominfo ketika ditanya kesan-nya terhadap Pak Kus, nama panggilan yangakrab di lingkungan kantor.

Karirnya pun terus manapak naik hinggaStaf Ahli Menteri Komunikasi dan InformatikaBidang Media Massa dalam jajaran KabinetIndonesia Bersatu.

Dalam setiap jenjang karienya, ide-idesegar dan cemerlang kerap menjadi bahankajian, bahkan solusi dari setiap permasalahdi bidang diseminasi informasi. Sebut sajaberbagai buku tentang berbagai tips dan trikpendekatan bagi para Juru Penerang dalammenyampaikan berbagai kebijakanpemerintah.

Kelompencapir, Sambung Rasa, bahkanjabatan fungsional Juru Penerang yangpernah tenar di era 70-90 an, konon, taklepas dari peran Pak Kus.

“Beliau banyak aktif dalam penyusunanbuku-buku cara pendekatan seorang jupenkepada masyarakat,” kata Kabag Organisasidan Tata Laksana Depkominfo, Darmawanyang mengaku tahu banyak perjalananpanjang Jupen, corong informasi kepadamasyarakat.

Ide brilian tentang Jupen pun sampai saatini masih diakui keunggulan fungsinya, sebutsaja di salah satu kabupaten semisal SumenepMadura. Di daerah tersebut masihmenggunakan istilah Jupen bagi orang yangmenyampaikan informasi pemerintah kepelosok-pelosok daerah. Tak hanya itu,fungsinya pun berkembang kendatinamanya telah beralih menjadi pranatahumas.

Pribadi yang RamahRamah, itulah kesan yang muncul dari

suami Dr Kusuma Ratna Dirgahani, dokter diRumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) ini.Dari caranya berahadapan dengan lawanbicara dan ketika menyapa a la orang Sunda,terasa kehangatan diri beliau. Tak pandangbulu, bahkan terhadap para sekuriti yangbertugas pun, ia kerap bertegur sapa.

Hingga pada akhirnya, tersiar kabartentang sakit komplikasi diabetes yang kononmempunyai pengaruh besar pada kesehatanginjalnya.

Penyakit itu jualah yang selama setahunselalu menemani hingga Pak Kus meninggaldunia pada 1 Januari 2007. Pak Kus punkemudian telah dimakamkan di sebuahTempat Pemakaman Umum (TPU) diPanjalu, Ciamis, keesokan harinya.

Selamat jalan Pak Kus, kami lanjutkanperjuanganmu. ***(dan)

Kustana S. Pradjadinata

“Innalillahi wa inna ilaihi roji’un… Telah me-ninggal dunia, Mayjen TNI (Purn) M. IdrisGassing, pada hari Jumat, tanggal 29 De-sember 2006 pukul 11.05 WIB di RumahSakit Efarina Purwakarta karena kecelakaanlalu lintas”.

Demikian salah satu bagian pidato MenteriKomunikasi dan Informatika, Sofyan Djalil saatmenjadi Inspektur Upacara PemakamanMiliter di Taman Makam Pahlawan KalibataSabtu (30/12).

Mayjen TNI (Purn) HM Idris Gassing me-ninggal setelah mengalami kecelakaan lalulintas di jembatan Cisomang km 101 ruas tolCipularang, perbatasan Purwakarta dan KotaCimahi, Jumat (29/12) dalam perjalananmenuju Bandung bersama sang istri, Ny. IllaSafrila (47

Karir Militer sebelum Alih StatusM. Idris Gassing lahir di Makasar Sulawesi

Selatan, tepatnya 28 Mei 1951 sebagai putrakeempat dari H. Achmad Daeng Gassing danKamaria. Ayah tiga anak, dua putra dan satuputri, hasil perkawinannya dengan Illa Saprilatahun 1980 ini, lulus dari AKABRI Darattahun 1974.

Ia lantas melanjutkan studinya ke Fisipoljurusan Administrasi Negara pada 1995.Selain itu, ia juga pernah mengikuti KursusReguler Angkatan (KRA) 33 di Lemhanas,dan tercatat sebagai Widyaiswara UtamaLemhanas.

Dalam karir militernya, dia pernah men-jabat sebagai Wakil Komandan Jenderal (Wa-danjen) KOPASSUS tahun 1996 dan KasdamXVII/Trikora tahun 1998. Di DepartemenPertahanan, dia pernah menjabat sebagai Ir-mat pada tahun 2000, sebelum dilantikmenjadi Panglima Kodam I Bukit Barisan olehKSAD Jenderal Ryamizard Ryacudu, tanggal11 Maret 2002.

Selama karir militernya, banyak peng-hargaan pernah diterima almarhum, dian-taranya anugerah dari Presiden Republik In-

donesia, yaitu Bintang Kartika EkaPaksi Nararya (2000), BintangKartika Eka Paksi Pratama (2003)dan Bintang Yudha Dharma Na-rarya (2004).

Tanggal 1 Juli 2005, IdrisGassing alih status menjadiPegawai Negeri Sipil golongan IVE dengan NIP 960000002 danmenjabat sebagai Inspektur Jen-deral Departemen Komunikasidan Informatika berdasarkanSurat Keputusan Presiden RI No87/K Tahun 2005 tertanggal 4

Juli 2005. Sejak itu hingga akhir hayatnya,Idris Gassing menjalani hari-hari sebagai IrjenDepkominfo.

Pribadi yang BersahajaPribadi yang disiplin, pekerja keras dan

sederhana, itulah sosok Idris Gassing dimataorang-orang disekitarnya. “Banyak bimbingandan arahan yang Almarhum berikan padasaya,” ungkap Inspektur IV, KastonoHadinoto, SH

Belajar dan belajar, begitu pesanAlmarhum selalu. Jangan pernah puas dengankemampuan yang ada, terus gali dankembangkan setiap potensi yang ada.

Almarhum juga sangat dekat dengan staf-stafnya tanpa kehilangan kewibawaan.Menurut Teguh Arifiyadi, CPNS yang sangatdekat dengan Almarhum, kejujuran danintegritas selalu dijunjung Almarhum dalamsegala hal. “Beliau sering berpesan pada CPNSagar tidak terkontaminasi budaya lama, tetapijustru membawa angin segar perubahanpositif yang mengkontaminasi pegawai lama,”katanya.

Dalam kesehariannya, Almarhum jugasering menunjukkan contoh melalui perilaku.“Beliau selalu mengerjakan sendiri pekerjaanyang bisa dikerjakan sendiri,” kata Suseno,Kasubbag TU Set Itjen. Almarhum jugaatasan, tidak pernah mengeluh, apalagimarah, katanya.

Sosok Almarhum yang sangat halus,sangat jauh berbeda dari bayangan tentarapada umumnya. Almarhum meyakini, jabatanhanyalah amanah sementara dan kuncisukses adalah disiplin, sehingga sebagaiInspektur Jenderal, dia selalu menyerukan,sebisa mungkin untuk meminimalkanpenyimpangan.

Walaupun disadari penyimpangan tidakmungkin ditiadakan sama sekali, secarabertahap Almarhum berupaya untukmenjadikan Depkominfo sebagai departemendengan zero temuan.(mus/ids)

Idris Gassing

foto

id

s

Warisan Ketegasan Pekerja Keras Purnawirawan Yang Bersahaja

10 Edisi 01/Tahun III/Januari 2007

www. bipnewsroom.info/komunikaemail : [email protected]

LINTAS DAERAH

Dari Sabang Sampai Merauke Provinsi Papua

Provinsi yang terletak di ujung timur NKRIini memiliki banyak kekayaan alam danhamparan pulau kecil di sepanjang pesisirnya.Dilihat dari sisi pesisir utara terdapat pulauBiak, Numfor, Yapen dan Mapia. Di sisi Baratterhampar pulau Salawati, Batantam Gag,Waigeo dan Yefman. Di pesisir Selatan ter-dapat Pulau Kalepon, Komoran, Adi, Dolakdan Panjang, dan di sebelah Timur berba-tasan dengan Papua Guinea. Secara fisik ka-wasan provinsi ini wilayah terluas di Indonesia.

Salju Di Daerah TropisTopografi Papua didominasi oleh dataran

tinggi yang diselimuti hutan hujan tropis, pa-dang rumput dan area alang-alang membuatkesan provinsi ini sangat hijau. Bagian tengahprovinsi dihiasi dengan rangkaian pegunung-an. Adalah Pegunungan Jayawijaya yang pa-ling tersohor hingga ke seluruh dunia. Saljuabadi menghias puncak pegunungan beradadi daerah khatulistiwa yang beriklim tropis ini

senantiasa diselimuti. Hamparan salju terse-but seolah makin kokoh lantaran ditopangbadan pegunungan berupa batu-batuan ca-das yang besar.

Sangat beruntung jika dapat melancongke Papua bisa menyaksikan Puncak Jaya-wijaya. Dari kejauhan akan nampak hamparanpermadani putih yang kerap sedikit menyi-laukan lantaran terkena sinar mata-hari. Saatpenghujan, salju juga bisa disaksikan me-nyelimuti batuan cadas hingga ke lereng pe-gunungan. Sangat indah menyaksikan gu-nung salju di daerah tropis.

Uniknya Kebudayaan PapuaPapua memiliki 255 suku bangsa dengan

bahasa dan kebudayaan yang berbeda-beda.Setiap suku memiliki sistim strata (kelas) da-lam kehidupan sosial berdasarkan faktor ke-turunan dan kekayaan.Sebagian besar pen-duduk asli Papua tinggal di daerah pe-dalaman.

Dari sekian banyak kekayaan budaya yangada di Papua, Suku Asmat yang relatif dikenaldengan seni ukir dan tarinya. Suku ini tinggaldi pesisir pantai Selatan. Melalui hasil seni ukir-nya yang bernilai seni tinggi, banyak wisa-tawan domestik maupun internasional ter-tarik untuk menyaksikan secara langsung akti-vitas keseharian Suku Asmat.

Di tengah arus globalisasi yang ada,budaya lokal Papua juga mengalamitantangan besar. Penduduk yang berada dipesisir pantai kebudayaannya relatifmengalami perubahan.

Kemudahan akses transportasi dankomunikasi di pesisir pantai sangatmemungkinkan pertukaran budaya secaraglobal. Kondisi ini memang akan mempenga-ruhi kebudayaan penduduk asli. Namun halini adalah sebuah keniscayaan. Bukan takmungkin suatu saat nanti, Budaya Papua akanmasih tetap bisa eksis di tengah gelombangglobalisasi. Budaya turun temurun masihtetap bisa bertahan menjalin sebagai untaianzamrud di wilayah timur Indonesia.

Sebagaimana saat in imasih dipertahankanoleh penduduk asli yang tinggal di pedalamanJayawijaya, Merauke, Yapen Waropen,Paniai. (dw/berbagai smbr)

Untaian Zamrud di Wilayah Timur

foto

: w

ww

.jim

spill

ane.

com

Nangroe Aceh Darussalam

Pemerintahan "Baru" Aceh AkanTegas Terhadap Pengusaha Hutan

Pemerintahan baru Provinsi NanggroeAceh Darussalam (NAD) akan bersikap tegasterhadap pemilik Hak Pengelolaan Hutan(HPH) sehubungan banyaknya musibahyang terjadi di daerah tersebut.

Muhammad Nazar, mengatakanpemerintah Aceh yang baru nanti akanmemanggil pejabat dan pengusaha yangterkait dengan pengelolaan hutan.

“Hal itu mengingat praktik pembalakanliar (illegal logging) terhadap hutan-hutan diwilayahnya sudah sampai tahap yangmengkhawatirkan,” ujarnya

Menurutnya, musibah banjir yang terjadidi sebagian daerah di NAD merupakan akibatdari akumulasi penggundulan hutan yangberlangsung terus menerus.

Nazar berharap LSM di bidang lingkunganhidup mampu membuktikan komitmennyadan pemerintah daerah Aceh akanmembutuhkan dukungan mereka untukmenekan pengusaha hutan yang nakal.(Wd/Kus)

Sumatera UtaraRehabilitasi Rumah KorbanBanjir Langkat

Menko Kesra Aburizal Bakri menyatakansiap membantu dan memprioritaskanrehabilitasi pembangunan 1.499 unit rumahserta sarana infrastruktur lainnya yangmengalami kerusakan berat, akibat banjirbandang di Langkat, Sumatera Utara.

Untuk itu, Aburizal Bakri instruksikankepada Bupati Langkat H Syamsul Arifin, SEuntuk mendata kerusakan yang diakibatkanbencana itu secara detail.

Menko Kesra Aburizal Bakri mengatakanSistem penanggulangan bencana yangdilakukan pemerintah kabupaten ini, ternyataberjalan dengan lancar dan untukmempercepat rehabilitasi akan diupayakansecepat mungkin. “Saya beri temposeminggu, laporan itu sudah diterima,” kataAburizal Bakrie .

Menko Kesra melihat, kehadiran posko-posko masyarakat maupun penampunganterhadap pengungsi yang dibentukPemerintah kabupaten Langkat sudah sangatmendukung penanggulangan terhadapbencana, serta kehadiran Satlak yang sangatmembantu kelancaran pendataan maupunpendistribusian berbagai bentuk bantuan.(www.bainfokomsumut.go.id)

Jawa BaratMenristek Canangkan Pesantren DigitalBerbasis OSS

Menteri Negara Riset dan Teknologi

(Menristek) Kusmayanto Kadimanmencanangkan program pesantren digitalberbasis open source sofware (OSS) diKabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (7/1),menjadikannya sebagai pesantren digitalberbasis OSS pertama di Indonesia.

“Pencanangan program tersebut sebagaisalah satu bagian dari kampanye IndonesiaGo Open Source (IGOS)," kata MenristekKusmayanto pada peresmian pesantren digitalberbasis OSS di Pondok Pesantren Persis 99Rancabango, Kabupaten Garut.

Menurut Menristek, pesantren tersebutmenjadi pesantren digital berbasis OSSpertama di tingkat pesantren di Indonesiayang mau menerapkan dengan sungguh-sungguh dan sekaligus gebrakan untuk IGOS.

Kusmayanto juga mengharapkan bahwadengan pesantren digital berbasis OSStersebut, akan semakin banyak masyarakatyang mempergunakan OSS, karena haltersebut dapat mengurangi penggunaansoftware bajakan dan ketergantungan padasatu vendor.

Selain itu, pemakaian OSS juga bisameningkatkan kreatifitas anak bangsa. “Sebabsemua pihak bisa ikut mengembangkannya,”ujarnya. (Gs)

YogyakartaLumbung Ternak KurangiPengangguran dan Kemiskinan

Menteri Pertanian RI Ir.Anton ApriantonoMS mengatakan, Lumbung Ternak Rakyatseperti di Jambon, Bawuran, Pleret Bantul iniakan dikembangkan di seluruh Indonesiakarena bisa mengurangi pengangguran dankemiskinan di seluruh Indonesia.

Saat meresmikan Lumbung Ternak Dusunitu, Anton mengatakan, dari kotoran ternakini bisa dimanfaatkan bio-gas untuk kebutuhanrumah tangga, listrik, juga dibuat pupukorganik untuk memupuk padi. Batang padinyauntuk pakan ternak.

Diintegrasikan dengan melibatkan banyakorang sehingga masyarakat dapatberpenghasilan. Cara ini merupakan salah satuupaya yang bisa mengentaskan kemiskinandan pengangguran, khususnya di pedesaan,karena menyediakan lapangan kerja. "Itu salahsatu kuncinya,” tegas Mentan.

Menteri menjelaskan, program lumbungternak akan dikembangkan di seluruhIndonesia. “Kami tidak akan pilih-pilih karenakemiskinan ini merata di seluruh Indonesia.Untuk anggaran, selain dari APBN juga adaAPBD, ada juga dari masyarakat.” (www.diy.go.id)

Jawa TimurPolri Berdayakan Polmas Tahun 2007

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) pada2007 akan mengurangi komposisi intensitasoperasi dalam rangka penciptaan situasi

keamanan dan ketertiban (kamtib) dimasyarakat.

Karena itu, sebagai penyeimbangdikuranginya operasi reguler, Polri akanmemberdayakan Polisi Masyarakat (Polmas)untuk lebih berperan aktif dalam menjaringpermasalahan yang terjadi di masyarakat.

Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops)Polwiltabes Surabaya, Komisaris Polisi(Kompol) Mega Suparwita, Kamis (4/1)mengatakan, pengurangan komposisi inibertujuan untuk merubah kultur yangmelekat pada polisi di masyarakat.

Adapun pengurangan komposisi yangdimaksud adalah, apabila biasanya dalamseminggu polisi menggelar kegiatan operasiyang sifatnya reguler sebanyak 21 kali,nantinya akan dilakukan sebanyak 19–20 kalisaja dalam seminggu.

Target pengurangan komposisi ini,menurutnya, agar masyarakat lebih proaktifdan paradigma otoriter yang melekat padadiri seorang polisi lambat laun berubahmenjadi polisi yang demokratis.

Tekad ini menurut Suparwita dirasakansangat berat bagi polisi karena selama ini polisidimata masyarakat identik dengan sifatnyayang otoriter karena mempunyai wewenangdalam menjalankan tugas kamtib.

Dari analisa dan evaluasi yang dilakukanpolisi, tren yang muncul di masyarakatmengenai gaya pembinaan yang bisa diterimamasyarakat saat ini adalah menggunakanpembinaan dengan cara pendekatan darihati ke hati.

“Berdasarkan data yang dibuat PoldaJatim, jumlah Polmas Jatim sebanyak 698Polmas. Jumlah ini tersebar di tujuh Polwilyang ada di Jatim.” ungkap Mega Suparwita.(www.d-infokom-jatim.go.id)

Kalimantan TimurPemkab BulunganKembangkan Jaringan Internet

Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Bulungan, Kalimantan Timur, khususnyabagian Humas, akan mengembangkanjaringan internet ke semua bagian dinas/instansi, tak terkecuali masyarakat yang inginmengakses segala informasi denganmemanfaatkan fasilitas wireless atau aksesinternet tanpa kabel secara gratis.

Menurut Kabag Humas Setkab BulunganDrs. Yahdian Noor, selama ini fasilitas internetdi masyarakat kurang disosialisasikan,sehingga tak jarang masyarakatmenganggap tabu jika berhadapan denganteknologi maya tersebut.

Hanya saja, tak semua dinas/instansibisa mengakses internet. Salah satukendalanya jaringan seperti kabel maupunperangkat lainnya yang masih minim.

Tahun 2006 atau sebelumnya hanyabeberapa lokasi yang mendapat fasilitasinternet, seperti Dinas Pendapatan Daerah,

DPRD, dan Bawasda. Itupun terkadangkurang berjalan maksimal.

"Tapi pada tahun 2007 ini, kamimengupayakan semua dinas instansiterlayani jangkauan internet. Bahkan, kamiakan mencoba pula peralatan yang sudahdikembangkan di daerah lain yakni wireless,”ujarnya.

Untuk itu, kata Yahdian, sangatdiharapkan jika dinas instansi menggalakandivisi kehumasan di lingkungan masing-masing dan bekerja sama dengan bagiankehumasan Setkab Bulungan serta mampumengkoordinir segala bentuk informasi yangmasuk. (www.bulungan.go.id)

Sulawesi UtaraGorontalo Pilot Project"Pemberantasan Keluarga Miskin"

Menurut Kepala Bapppeda Gorontalo,Prof Winarni Monoarfa MS, saat ini ProvinsiGorontalo dipercaya menjadi pilot Projectprogram keluarga harapan yang sudahdicanangkan oleh pemerintah nasional sejakpertengahan 2006 lalu.

Menurut Winarni, dalam penangananpersoalan kemiskinan di daerah ini kedepannanti akan dibuat terkoordinir antaraseluruh instanti terkait, terpadu, sertaterukur dan tepat sasaran.

“Jadi, kalau dulu ukuran data dan angkakemiskinan bersandar pada banyak pihakseperti BPS, BKKBN, Dinas Tenaga Kerja(Disnaker) dan Dinas Sosial (Disos), kedepannanti akan disatukan, sebagaimana instruksiPresiden yakni dari data BPS,” tegas Winarnidalam dialog interaktif di sebuah radio.

Di 2007 ini, Kata Winarni nantinya akanada data base yang menjelaskan dalam saturumah tangga perindividu yang butuhpendidikan maupun yang dianggappengangguran.

Sehingga dinas terkait nanti bisalangsung terlibat dan mengetahui apa yangharus dilakukan. “Ini penting agar nantinyatidak akan terjadi overlaping sebagaimanayang sudah-sudah dan selalu terjadi’” ujarguru besar Unhas Makassar ini.

Namun demikian, Winarni mengakuibahwa meski terjadi tumpang tindih dalamprogram penanganan kemiskinan, diantarainstansi terkait selalu melakukan koordinasidan evaluasi secara rutin, termasuk denganPemda Kabupaten dan Kota.

“Hal itu dilakukan semata-mata agartepat sasaran dan tidak mubazir,” kataWinarni sambil menambahkan bahwapihaknya kini sedang mendesain programpengentasan kemiskinan dengan sasaranmasyarakat sendiri yang akan merencanakan,menjalankan program sehingga nantinyabisa menumbuhkan ekonomi rakyat.(www.gorontaloprov.go.id)

11Edisi 01/Tahun III/Januari 2007

www. bipnewsroom.info/komunikaemail : [email protected]

ww

w.b

urn.

com

Ada sebuah anekdot tentang seorang calon pe-numpang yang sedang menawar becak di Stasiun Pa-sar Turi Surabaya. Si calon penumpang minta diantarke kampungnya yang berjarak 10 km dari stasiun. Tu-kang becak mengatakan ongkosnya Rp 10.000, tapicalon penumpang menawar dengan ongkos yang sa-ngat rendah, Rp 2.000!

Karena sejak pagi belum "narik", terpaksalah ta-waran itu disetujui si tukang becak. Segera si penum-pang naik dan becak pun meluncur dengan kecepatantinggi membelah jalanan Kota Surabaya.

Sampai di traffic light lampu sedang menyala merah,namun becak terus saja nyelonong. Hampir saja ter-tabrak angkutan kota yang melaju dari samping kiri.Tak pelak si penumpang ngedumel sambil mengurutdada untuk menghilangkan kekagetannya. Belumhilang deg-deg-plasnya, becak berbelok dengan kece-patan tinggi... cuiiit! Sangat tajam belokannya, sampairoda becak sebelah kanan terangkat.

Kali ini habislah kesabaran si penumpang. Dengansuara keras ia berteriak, "Hei Pak, hati-hati dong nye-tirnya. Masak belok sampai ngetril begitu!?"

Tapi si tukang becak, sambil terus menggenjotbecaknya, menjawab, "Rp 2.000 kok minta selamat!"

***Adakah hubungan antara ongkos transportasi de-

ngan keselamatan jiwa penumpang? Belum ada pene-litian tentang hal itu. Tapi toh ada pepatah, "Ada harga,ada rupa." Jika kita membeli sesuatu dengan hargamurah, pasti akan mendapatkan barang berkualitasrendah. Kecuali--tentu saja--kalau penjualnya ber-IQrendah, atau si pembeli lagi ketiban untung. Demikianjuga sebaliknya.

Ongkos busekonomi dari Ja-karta ke Jogjayang hanya Rp90.000, kenya-manannya pastikalah dengan buseksekutif yangkarcisnya Rp150-200 ribu. KeretaArgo yang tiket-nya mahal, ger-bongnya pasti le-bih dingin dari ke-reta Purbayayang kelas rakyat.Naik pesawat Ga-ruda yang hargatiketnya muahaal,tentu berbeda dengan naik AdamAir yang termasuklow cost carrier, minimal dalam hal pelayanannya.

Masalahnya adalah, apakah orang bisa membelikeselamatan dengan setumpuk duit? Jawabannyaadalah tidak! Belum tentu yang mahal pasti selamatdan yang murah pasti tidak selamat. Tapi belum tentujuga yang murah selamat dan yang mahal tidak selamat.

Contohnya ya becak tadi. Kalau dari sononya si so-pir becak memang terlahir ugal-ugalan, ia pasti tetapsaja ngebut hingga rodanya ngetril dan nyaris terta-brak mobil berkali-kali, kendati ia dibayar Rp 50.000untuk jarak tempuh yang sama. Sebagai pemilik yangugal-ugalan, ia bisa jadi juga enggan memeriksa apakahbecaknya laik jalan atau tidak. Pokoknya asal masihbisa "dipakai" ya digenjot saja.

Pertanyaannya, apakah perilaku ceroboh semacamitu juga ada pada pemilik mobil, pemilik bus, truk, pera-hu, kapal, kereta api, pesawat terbang? Kalau ya, makatarif murah dan mahal tak lagi ada bedanya: sama-sama tak jelas jaminan keselamatannya.

Maka naik kendaraan, baik kelas ekonomi, bisnis,maupun eksekutif, baik kendaraan darat, laut maupunudara, jadi seperti menghitung bunyi suara tokek:Keek... selamat. Keek... celaka. Keek... selamat. Kek...celaka...

Tapi diam di rumahpun tak selamanya aman.Saudara-saudara kita di Bantul banyak yang meninggaldunia justru pada saat berada di dalam rumah, karenarumahnya ambruk dilanda gempa.

Kesimpulannya, kecelakaan dapat terjadi di manasaja, dalam situasi dan kondisi apa saja. Maut adalahrahasia Ilahi yang tak bakal dapat dibongkar misterinyaoleh manusia.

Tapi setidaknya manusia dapat mengupayakan agarrisiko-risiko saat bertransportasi dapat diminimalisasi.Jika sudah berhati-hati, keterampilan operator kenda-raan tinggi, kendaraan dalam kondisi prima, cuaca danfaktor eksternal lainnya seperti sarana dan prasaranamendukung, kok masih juga celaka, itu namanyanaas.**

Mahalnya Keselamatan

Wajah Kita

Departemen Perhubungan

Membangun Sistem Transportasi BersamaDalam kurun waktu 3 pekan terakhir ini Departemen

Perhubungan menjadi sorotan masyarakat terkait denganbeberapa kecelakaan transportasi yang terjadi. PasalnyaDepartemen ini kerap dikaitkan dengan penyediaan trans-portasi publik yang aman dan nyaman bagi masyarakatIndonesia.

Memang, posisi departemen yang berkantor pusatdi kawasan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat ini adalahleading sector pemerintah dalam memainkan peransebagai regulator dan fasilitator penyediaan infrastrukturtransportasi di seluruh Indonesia.

Tentunya peran ini bukan hal yang mudah, terlebihketika dilakukan di tengah situasi masyarakat yang lebihmengedepankan prinsip asal sampai tanpa memper-hitungkan faktor keselamatan. Salah satu buktinya adalahpemandangan keseharian di jalur kereta api kota-kotabesar masih banyak penumpang yang duduk di atap ger-bong kereta.

Posisi Dephub senantiasa mengalami dilema. Di satusisi Dephub dituntut untuk berperan dalam pengem-bangan sistem transportasi darat, laut, udara dan perke-retaapian yang layak dan aman bagi masyarakat. Di sisilain, keterbatasan pemerintah dalam mengembangkanpubic service obligation (PSO) dalam bentuk angkutanpublik yang aman tapi terjangkau, mendorong keterlibatanswasta yang lebih berorientasi profit.

Upaya Dephub menetapkan standar pelayanan mini-

mum, dengan tarif angkutan, pemberian ijin trayek, stan-dar kinerja pelayanan operasi pelabuhan laut, standarsertifikasi kelaikan udara, standar teknik bandar udara, danlainnya; belum secara optimal menjamin keselamatan parapengguna layanan transportasi. Padahal, standar pelayananminim ini ditetapkan dengan acuan prioritas utama kese-lamatan penumpang, dan perbaikan pelayanan pada masya-rakat.

Kerjasama Seluruh PihakSejalan dengan Perpres 67/2005 yang membuka

peluang pembangunan infrastruktur dengan pelibatankemitraan swasta, Dephub berharap sistem transportasi diIndonesia akan lebih baik.

"Pemerintah tidak mungkin terus memonopolipenyelenggaraan infrastruktur perhubungan, pihak swastadan masyarakat memiliki hak untuk ikut terlibat dalaminvestasi penyelenggaraan infrastruktur di segala sektor,termasuk sektor perhubungan," ungkap SekjenDepartemen Perhubungan DR Wendi Aritenang.

Dengan demikian, partisipasi publik akan jauh lebihmengemuka. Kemitraan pemerintah-swasta (KPS) akanmeringankan beban pendanaan, sementara masyarakat jugadilibatkan untuk memiliki transportasi publik. Dampak akhiryang dicapai adalah meningkatnya transparansi, efisiensi dankualitas pelayanan transportasi di Indonesia. (dw)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Pemda Boleh Terbitkan Surat Utang Daerah

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan,pemerintah daerah kini dapat menerbitkan surat utang(obligasi) daerah yang transparan dan akuntabilitas bagipendanaan proyek-proyek daerah.

“Pemerintah daerah menerbitkan surat utang tersebutditujukan atau berhubungan kepada suatu proyek yang bisamembayar kembali utangnya,” ujarnya di sela acara seminarsehari BPK, di Jakarta.

Obligasi yang memiliki ruang lingkup yang kecil tersebut,menurutnya, merupakan surat utang bagi pendanaan proyek-proyek yang jelas dan memiliki revenue flow yang nantinyadapat menghasilkan kembali dana untuk pembayaran utangitu kembali.

Menteri menuturkan, melalui transparansi laporankeuangan pemda telah merupakan suatu inisiatif dan indikasikemajuan yang cukup baik untuk menunjang transparansidan akuntabilitas daerah.

Menurutnya, sistem keteraturan keuangan daerah ininantinya akan ada semacam kebutuhan untuk membuatratingnya, sehingga obligasi tersebut dapat mudah dilepaske pasaran dengan menggunakan metodologi yang berbeda.

Menkeu Sri Mulyani memastikan Peraturan MenteriKeuangan (PMK) tentang obligasi daerah tersebut telahselesai dan dalam tahap finalisasi serta menunggu prosedurdari departemen keuangan.

Menteri juga menambahkan pemerintah pusat kini dapatmenilai kinerja pemda dari sisi suplai, arus kas, penerimaandan pengeluaran bahakan posisi aset daerah.

“Di daerah juga nantinya diharapkan begitu dan padaakhirnya seluruh republik ini sistem akuntansinya lebihkonsolidatif antara pusat dan daerah bisa disatukan,”tuturnya. (Ve)

Aktivitas Tak Terbatas di Ibukota

Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso mengatakan, PalangMerah Indonesia (PMI) DKI Jakarta aktivitasnya tidak hanyaterbatas di wilayah ibukota saja, tapi juga bergerak sampaike Aceh, Yogyakarta, termasuk Klaten dan Pangandaran.

“PMI DKI Jakarta selalu tampil untuk membantu yangmenjadi korban bencana alam,” kata Gubernur DKI JakartaSutiyoso pada pelantikan Pengurus Daerah PMI DKI JakartaMasa Bhakti 2006 – 2011 di Balai Agung DKI Jakarta.

Menurut Sutiyoso, pengadaan dan persediaan darah olehPMI DKI Jakarta juga tidak terbatas untuk masyarakat Jakartasaja, tetapi juga banyak diperlukan oleh daerah lain di luaribukota.

“Pada dasarnya prinsip-prinsip dasar gerakan PMI tidakmengenal dan tidak membatasi kepada siapa bantuantersebut akan diberikan,” ujarnya.

Disebutkan, komitmen yang disampaikan pada Musdake-9 itu harus diwujudkan dalam 5 tahun masa pengurusanke depan. PMI Provinsi DKI Jakarta juga harus menjadiorganisasi kemanusiaan yang profesional, mampumemberikan pelayanan kepalang-merahan secara lebihefektif, tepat waktu dan tepat sasaran.

Mereka juga diharapkan meningkatkan pembinaanterhadap generasi muda seperti Palang Merah Remaja atau

(PMR) secara konsisten dan berkesinambungan sebagaikader PMI di masa depan. "Laksanakan tugas kemanusiaansebagai ibadah mulia dengan ketulusan dan penuh rasatanggung jawab." (Gs)

Departemen Keuangan

Aksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Penyelenggaraan Aksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan yangdiprakarsai Departemen Kehutanan pada akhir tahun 2006lalu, juga dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia sebagaiwujud gerakan moral secara nasional untuk mencegah,menanggulangi dan memerangi degradasi hutan dan lahan.

“Aksi ini sebagai tindak lanjut dari resolusi PBB tentangpenetapan tahun internasional degradasi lahan dan hutan,”kata Kepala Bidang Analisis dan Penyajian InformasiDepartemen Kehutanan, Ir. Masyhud, di Jakarta.

Puncak aksi tersebut, seperti dikatakan Masyhud,dipusatkan di desa Sekotong, Lombok Barat, Provinsi NusaTenggara Barat pada akhir 2006 lalu, dan dipilihnya lokasitersebut karena daerah itu merupakan salah satu DaerahAliran Sungai (DAS) prioritas dan di daerah itu juga terdapathutan yang rusak dan lahan yang kondisinya kritis.

Sedangkan pelaksanaan yang menyeluruh di seluruhprovinsi adalah untuk mewujudkan peran serta dan komitmensemua pihak baik di pusat maupun daerah dalampenyelenggaraan rehabilitasi hutan dan lahan secara nyatadan berkelanjutan.

“Tapi yang terpenting adalah membangun kesadarannasional secara terus menerus, sehingga terwujud budayamenanam sebagai salah satu budaya nasional,” kata Masyhud.(Tr)

Departemen Kehutanan

Prioritaskan Jalur Utama

Dirjen Bina Marga, Hendrianto Notosugondo, mengatakanDepartemen PU dalam tahun 2007 ini akan memberikanprioritas kepada perbaikan dan pemeliharaan jalur utamaseperti jalur pantai utara (Pantura) Jawa dan jalur lintastimur (Jalintim) Sumatra .

”Jalur tersebut dijadikan prioritas karena merupakan jalurstrategis dan urat nadi perekonomian Indonesia, sehinggatidak boleh ada ruas jalan yang rusak dan berlobang sertadiperlukan penangan khusus selama 24 jam/hari dan 360hari dalam setahun,” kata Hendrianto di Jakarta.

Meskipun demikian bukan berarti mengabaikan perbaikanjalur lain seperti lintas barat Sumatra dimana dana untukperbaikan Jalintim dan Jalinbar sekitar Rp600 miliar, disampinguntuk jalur non lintas Sumatra yang rusak akibat gempaseperti Jalur Lampung dan yang lain disediakan danasebanyak Rp652 miliar.

Sedangkan dana untuk Pantura Jawa untuk enam ruassekitar Rp 1,4 triliun dan lintas selatan sebanyak Rp588miliar, Juga akan dilakukan perbaikan jalur seperti lintas selatanKalimantan, lintas barat Sulawesi dan lintas Flores.

Sementara untuk perbaikan dan pengembangan jalandi DKI Jakarta untuk memperlancar transportasi danmengurangi kemacetan, dia mengatakan akanmemperbanyak fly-over di lokasi trafic light yang sangatpadat seperti ke jalur selatan di Ciputat. (mf)

Palang Merah Indonesia

Departemen Pekerjaan Umum

12 Edisi 01/Tahun III/Januari 2007

www. bipnewsroom.info/komunikaemail : [email protected]

Anggapan tersebut mungkin tak aneh.Nuklir memang tak diragukan mempunyairadiasi yang berbahaya bagi manusia. Akantetapi dengan pengolahan yang aman, energinuklir dapat menjadi pilihan alternatif energiyang solutif.

“Sekitar 1,6 miliar orang tidak mempunyaiakses listrik dan 2,4 miliar lainnya mengan-dalkan sumber energi tradisional karena tidakmemiliki akses pada energi modern,” kataDirektur Jenderal Badan Tenaga Atom Inter-nasional (IAEA), Muhamed Elbaradei, dalamlawatannya ke Indonesia beberapa waktu lalu

Kendati energi nuklir bukan menjadi satu-satunya solusi bagi krisis energi dunia, direkturatom dunia ini selalu menekankan kepadaanggotanya untuk kembali mempertimbang-kan penggunaan energi nuklir ini.

Di dunia, sampai Oktober 2006 lalu,tercatat 442 pembangkit tenaga nuklir di 30negara yang menyuplai 16% dari kebutuhanenergi listrik dunia. Indonesia pun tak keting-galan, sebuah Peraturan Presiden No.5/2006tentang Kebijakan Energi Mix Nasional jugatelah diluncurkan beberapa waktu silam.

Nuklir, Energi Solusi?Dibanding dengan emisi gas karbon dari

bahan bakar fosil yang mempunyai berbagaiefek semisal polusi dan perubahan iklim yangdapat menyebabkan peningkatan tempe-ratur bumi; naiknya permukaan laut; ke-keringan dan badai, penggunaan nuklir me-mang cenderung masih menjadi pilihan.

Cadangannya pun terbilang tak sedikit,diperkirakan masih terdapat sekitar 4.36 jutaton uranium dunia yang cukup untukdijadikan sumber energi selama ratusan tahun.Selain itu, pada sebuah reaktor nuklir, bahanbakar nuklir yang telah digunakan pun dapatdidaur ulang. Sehingga sisa uranium dapatdijadikan menjadi sebagai sumber energi yanglain.

Tak hanya itu, nuklir juga memiliki dayauntuk menghasilkan energi yang tinggi. Dalam1 kg uranium dapat menghasilkan energi listriksebesar 50.000 kWh. Bandingkan dengan 1kg batu bara atau 1 kg minyak bumi yanghanya bisa menghasilkan energi sebesar 3kWh dan 4 kWh saja.

Wah..tentu sebuah penghematan yangluar biasa. Terlebih bila melihat fakta bahwakebutuhan energi listrik Indonesia senantiasatumbuh pada tingkat 10% per tahun.

Indonesia Siap Untuk NuklirNiatan Indonesia untuk menjajaki peng-

gunaan energi alternatif ini setidaknya telahdiwujudkan dalam Nota Kesepahaman (MoU)kerjasama promosi di bidang PLTN yang di-tandatangani Menteri Energi dan SumberDaya Mineral (ESDM), Purnomo Yusgiantorodengan Menteri Komersial, Industri danEnergi Korea Selatan (Korsel), Chung SyeKyun, beberapa saat silam.

Kendati MoU tersebut belum berbicaratentang pembangunan PLTN di Indonesia,namun hal penting adalah adanya upayamensosialisasikan rencana peme-rintah Indonesia untuk mem-bangun PLTN di masa depan.

“Tolok ukurnya adalah faktorpemahaman dari masyarakat(public acceptance). Diharapkandengan upaya pengenalan, pro-mosi dan sosialisasi tentang ke-butuhan PLTN, masyarakat dapatmemahami dan menerima ke-beradaan PLTN terutama bagimasyarakat yang tinggal di daerahdimana PLTN akan dibangun,” kataPurnomo.

Korsel sendiri menjadi pilihandalam investasi karena selain telahmemiliki 20 PLTN dengan total ka-pasitas 17.700 Mega Watt (MW)dan tengah menggarap pemba-ngunan 4 PLTN lain, teknologiPLTN yang dikembangkannya se-suai dengan teknologi PLTN yangsudah dikembangkan oleh BadanTenaga Atom Nasional (BATAN).

Semenajung MuriaSoal lokasi PLTN, Dirjen Listrik

dan Pengembangan Energi Depar-temen ESDM, J Purwono menga-takan, sesuai hasil penelitian pem-bangunannya akan dilakukan diPulau Jawa, yakni di sekitar Seme-nanjung Muria, Jawa Tengah.

“Perimbangannya ekonomis. Disamping itu, jaringan transmisikelistrikan yang sudah permanenadalah Jawa-Bali, sehingga sangatcocok PLTN dibangun di dekatpusat beban,” kata Purwono

PLTN ini ditargetkan akanberoperasi pada 2015-2017 de-

ngan kapasitas 1.000 MW.Kerjasama lain dengan Korseljuga akan dilakukan di bidanghulu dan hilir migas, ketena-galistrikan, mineral, batubaradan panas bumi serta kerja-sama pendidikan dan tekniktenaga nuklir. Sampai saat iniinvestasi Korea Selatan diIndonesia telah mencapai 1,1miliar dolar AS (sekitar Rp10triliun).

Sambutan lain juga

datang dari IAEA. Lembaga atom interna-sional yang beranggotakan 143 negara duniaitu, menganggap Indonesia telah menjadirekan kuat dengan menandatanganiperjanjian non-proliferasi nuklir (NPT),mendukung Konvensi Keamanan Nuklir,Konvensi Perlindungan Fisik Materi Nuklir, danberpartisipasi penuh dalam JaringanKeamanan Nuklir Asia.

Karenanya organisasi yang berpusat diWina, Austria ini telah membangun programkerjasama teknis semisal pembuatan pusatradioterapi pertama di Kalimantan yang

“Nuklir? Aman?” tanya Hendra (28) ketika mendengar energi tersebut akan dijadikanPembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Semenanjung Muria oleh Pemerintah

Indonesia.Ia agak jengah ketika mendengar kata nuklir, ada rasa takut yang sedikit terbayang.

Pengalaman dua kota, Hiroshima dan Nagasaki yang di bom atom 51 tahun lalu,membuatnya berpikir macam-macam.

Energi nuklir hingga saat ini memang masih identik dengan sesuatu yangberbahaya, merusak, dan menghancurkan. Maklum, masyarakat memang pertamakali mengenai energi hasil dari reaksi penggabungan (fusi) atau pembelahan (fisi) intiatom ini dari berita sejarah. Sejarah penghancuran dua kota, Hiroshima dan Nagasaki.

Wajar, yang tersisa adalah perasaan takut dan was-was. Jika atom saja yangmerupakan bagian super kecil dari energi nuklir telah melumat ratusan ribu nyawa,lantas bagaimana dengan nenek moyangnya yang bernama nuklir itu. Pasti lebihdahsyat! Terlebih zaman telah lebih maju 50 tahun.

Dan memang penggunaan nuklir untuk berbagai senjata untuk perang telahmendapat kecaman dunia. Dengan sponsor Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), sebuahkonferensi di Genewa pada 1955 telah digagas. Tajuknya, “On the peaceful uses ofatomic energy”. Pengembangannya mulai dialihkan untuk perdamaian dan tujuansipil, mulai dari pembangkit daya, kedokteran hingga peningkatan produksi ternak.

“Walaupun agak tersendat atau bahkan mungkin memang belum diketahuibanyak orang, sebenarnya pemanfaatan nuklir di Indonesia saat ini memang telahdemikian luas,” jelas Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Dr SoedyartomoSoentono beberapa waktu lalu.

Tak tanggung-tanggung, data dari situs BATAN, www.infonuklir.commenyebutkan, Indonesia telah menggunakannya untuk keperluan pengolahanmakanan, pertanian, peternakan, obat-obatan, kesehatan dan kedokteran, industri,teknologi komunikasi & informatika, desalinasi air, dan listrik.

Sebut saja misalnya proses desalinasi air. Sulitnya mendapatkan sumber air bersihbagi keperluan sehari-hari memaksa kita untuk melakukan “pembersihan” air ataubahkan “mencari” air pengganti yang laik minum, dari air laut misalnya. Nah, energinuklirlah yang mampu melakukannya.

Belum lagi manfaat lain berupa penemuan varietas unggul tanaman pangan,suplemen pakan di bidang peternakan. Berbagai percobaan yang mencari danmengembangkan tanaman ungul yang tahan berbagai hama sampai mudahpenanamannya terus dilakukan.

Pun dengan pengawetan produk peternakan dan produk makanan. Melaluiteknologi nuklir, serangga, bakteri, virus, maupun mikroba yang terdapat dalam produkternak, seperti susu dan produk makanan lain, dapat dimusnahkan sehingga produktersebut menjadi tahan lama.

Di bidang kedokteran, energi nuklir dapat membantu dalam penyembuhanpenyakit jantung. Sinar Gamma-nya dapat menilai fungsi jantung dan mendeteksikerusakan yang ditimbulkan oleh pengobatan, misalnya memantau fungsi jantungpenderita yang mendapat perawatan kemoterapi.

Ini baru sebagian kecil dari manfaat yang diperoleh dari teknologi nuklir untukkemajuan umat manusia. Dan tentu saja, manfaat yang didapat jauh lebih banyakdari kerugiannya. Nuklir justru membuat hidup manusia lebih hidup. *** (dan)

dijadwalkan beroperasi tahun depan.Tak hanya itu, teknik nuklir untuk menilai

dan mengatur sumber air-tanah Indonesia,pengawasan kualitas dan polusi di sejumlahsungai di Indonesia, dan peningkatan nutrisiuntuk hewan ternak juga tengah digarap.

Memang tidak ada jaminan pasti terhadapkeamanan dari energi nuklir, namun dampaknegatifnya bisa diatasi jika limbah industritersebut ditangani secara benar. Bila demikian,energi ini bukan tak mungkin akan menjadisumber energi di masa mendatang. Jadi, siap-siap “bernuklir ria”. ***(hbk/dan)