komunika edisi 6 2016

10
http://www.infopublik.id Tahun XII Juni 2016 Edisi 6 Laporan Utama Halaman 3 Cinta Indonesia Halaman 9 Wawancara Halaman 4 Mending Mudik Aman, Nyaman dan Gratis Agar Mudik Lancar Ubah Tradisi Berbekal Strategi JAGA HAR GA TAK MELONJAK komunikatabloid tabloidkomunika .com/komunikakominfo e-paper

Upload: komunika-kominfo

Post on 03-Aug-2016

242 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Telah jadi rutinitas tahunan, harga sembilan bahan pokok (sembako) jelang Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri, bergejolak. Bawang merah, bawang putih, daging sapi, cabai, telur ayam, minyak goreng menjadi barang-barang yang harganya selalu merangkak naik, bahkan dua kali lipat. Bebagai persoalan ditenggarai jadi penyebabnya. Tapi secara umum tiga hal utama penyebab fenomena ini, pertama adalah persoalan pasokan dan permintaan yang tidak sebanding. Kedua, adanya penimbunan karena permintaan yang tinggi. Ketiga adalah kepanikan. Apa upaya pemerintah saat ini untuk mengatasi persoalan tersebut?

TRANSCRIPT

Page 1: Komunika edisi 6 2016

ht t p : / / w w w. i n fo p u b l i k . i d

Tahun XII Juni 2016 Edisi 6

L a p o r a n U t a m a H a l a m a n 3 C i n t a I n d o n e s i a H a l a m a n 9W a w a n c a r a H a l a m a n 4

Mending Mudik Aman, Nyaman dan Gratis

Agar Mudik Lancar

Ubah Tradisi Berbekal Strategi

JAGA HARGATAK MELONJAK

kom

unik

atab

loid

tabl

oidk

omun

ika

.com

/kom

unik

akom

info

e-pa

per

Page 2: Komunika edisi 6 2016

Beranda2

Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PengarahMenteri Komunikasi dan Informatika

Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo

Penanggung jawabDirjen Informasi dan Komunikasi Publik

Pemimpin RedaksiDirektur Pengelolaan Media Publik

Wakil Pemimpin RedaksiKasubdit Media Cetak

Sekretaris RedaksiElpira Inda Sari N.K

Redaktur PelaksanaM. Taofiq Rauf

Penyunting/Editor/Redaktur

Kasubdit Media OnlineKasubdit Media Luar Ruang dan Audio Visual

Reporter/Pembuat ArtikelArdi Timbul H. S.

Ignatius Yosua AHResti AminandaNurita Widyanti

Muhammad Arif FebriantoNixon Elyezer

Iwans Eko Widodo

Desain Grafis/ArtistikDanang Firmansyah

Sekretariat Keuangan

Very Radian WicaksonoInu Sudiati

Mulyati

Distribusi Monang Hutabarat

Imron

Tata UsahaRien Andari

Lia UlisariRahmat

Alamat Redaksi : Jalan Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta 10110 Telp/Faks. (021) 3504620.

e-mail: [email protected]

Tabloid komunika. ISSN: 1979-3480.

FOTO COVER ANTARA

Tahun XII Juni 2016 Edisi 6

Pembaca Komunika dapat mengirimkan

materi suara publika melalui

e-mail ke : [email protected] atau

melalui surat dengan dialamatkan ke

Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi

Publik Kementerian Komunikasi dan

Informatika, Jl. Medan Merdeka Barat No. 9

Jakarta 10110

Suara Publika

upaya pemerintah patut diapresiasi. Dengan langkah dan upaya ini tentu

kepanikan-kepanikan terkait melambungnya harga bahan pokok jelang Ramadhan dan Lebaran yang selalu terjadi di tahun-tahun sebelumnya, tak akan terulang. Ada antisipasi sejak jauh hari serta berkesinambungan. Tak ada lagi ibarat kata “tiba masa, tiba waktu”.

Memang perlu penguatan jangka panjang dan berkesinambungan. Program swasembada jadi hal mutlak guna menjamin ketersediaan. Prioritas pembangunan infrastruktur untuk mempermudah dan mempercepat proses distribusi bahan-bahan kebutuhan pokok dari satu daerah ke daerah lain, termasuk sapi tentunya, perlu diperkuat. Memutus mata rantai “permainan” harga para tengkulak harus cepat dilakukan. Resi gudang misalnya, perlu diperbanyak karena terbukti mampu mengendalikan harga di pasaran karena tak terjangkau oleh para tengkulak. Pemerintah harus lebih rutin turun ke lapangan melakukan pemantauan, selain melihat dan mengawasi pembangunan infrastruktur berlangsung dengan baik, juga guna memastikan ketersediaan stok pangan baik milik pemerintah maupun pelaku usaha.

Penting dari semua itu, tentu masyarakat harus pula menyadari jika perilaku mereka salah dalam menyikapi datangnya bulan suci Ramadhan dan lebaran. Salah satu penyebab bergejolaknya harga dikarenakan konsumsi masyarakat yang cenderung berlebihan. Masyarakat harus mengubah perilaku konsumsi dan gaya hidup yang sedemikian tinggi ini. Tidak terpengaruh keinginan sesaat, berhitunglah sebelum membeli, apakah yang akan kita beli adalah kebutuhan ataukah hanya keinginan semata. (tr/)

MENJAGA HARGA TAK MELONJAK

Telah jadi rutinitas tahunan, harga sembilan bahan pokok (sembako) jelang Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri, bergejolak. Bawang merah, bawang putih, daging sapi, cabai,

telur ayam, minyak goreng menjadi barang-barang yang harganya selalu merangkak naik, bahkan dua kali lipat. Bebagai persoalan ditenggarai jadi penyebabnya. Tapi secara umum tiga hal utama penyebab fenomena ini, pertama adalah persoalan pasokan dan permintaan yang tidak sebanding. Kedua, adanya penimbunan karena permintaan yang tinggi. Ketiga adalah kepanikan. Faktor ketiga ini biasanya menyebabkan masyarakat melakukan aksi borong. Tiga faktor ini saling bertautan dan mempengaruhi.

Jelang Ramadhan dan Lebaran, pola konsumsi masyarakat selalu berlebihan. Permintaan meningkat drastis, sementara pasokan barang tidak berubah. Masyarakat berusaha secepatnya memperoleh barang. Di saat yang sama pedagang juga secepatnya berusaha menyediakan barang kebutuhan dengan cepat dan lengkap. Bahkan tak jarang pedagang langsung ke tempat-tempat produksi. Permintaan meningkat tajam, sementara produksi kuantitasnya tidak berubah. Akibatnya barang-barang kebutuhan pokok menjadi cepat habis, langka bahkan dibeberapa pasar, lenyap. Kelangkaan ini menjadikan masyarakat panik, sehingga mempengaruhi proses jual beli.

Jadi lah setiap tahun pemerintah punya agenda prioritas terkait sembako, menstabilkan harga. Berbagai upaya dilakukan pemerintah dari zaman ke zaman. Era Orde Baru misalnya, pembangunan peternakan sapi di desa Tapos Ciawi, Bogor

Jawa Barat adalah salah satu upaya menjaga persediaan dan stabilisasi harga daging sapi. Tujuan utama dari program ini adalah swasembada daging sapi, disamping juga guna memajukan peternakan rakyat.

Selain himbauan ketahanan pangan kepada masing-masing daerah, beberapa wa k t u l a l u , Pre s i d e n J o k o Wi d o d o memerintahkan ke menteri-menterinya untuk melakukan langkah nyata mengatasi gejolak harga bahan pokok. Bahkan secara khusus, Presiden meminta harga daging sapi tak lebih dari Rp80.000 perkilogramnya. Terkait ini, penguatan daerah-daerah sentra daging sapi terus dilakukan pemerintah. Lebih dari itu, beberapa daerah juga giat mengembangkan cara sendiri guna mengatasi “kerawanan”. Nusa Tenggara Timur misalnya, terus mendorong desa-desa menjadi “kampung unggas” yang tujuan utamanya adalah memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging dan telur ayam. Kelompok-kelompok ternak yang tersebar di beberapa desa diberi bantuan oleh pemerintah daerah setempat, baik berupa bibit, obat-obatan hingga infrastruktur peternak annya. Para peternak juga didampingi oleh sarjana membangun desa. Para pendamping itu tidak hanya melakukan pendampingan dari sisi teknis, tapi juga pemasaran hasil, berupa ayam pedaging dan telur. 

Operasi pasar melalui gelaran pasar murah guna memutus “serbuan” pedagang-pedagang nakal juga rutin dihelat. Hampir semua kementerian dan lembaga punya agenda ini. Masyarakat memang terbantu. Hingga tak sedikit dari mereka berharap pemerintah menggelarnya tidak hanya jelang lebaran saja. Semua langkah dan

“Sejumlah masalah menjadi tantangan dan  harus dibenahi pemerintah sebelum tradisi mudik pada Lebaran berlangsung bulan depan. Salah satunya adalah masih harus dikembangkan jaringan jalan yang akan mengoneksikan jalanan nasional dengan jalan provinsi. Pada jalan-jalan nasional harus dibuat sirip-sirip jalan yang banyak supaya jarak dekat tidak membebani jalan nasional”

Agus Taufik Mulyono - Ketua Presidium Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI)  

“Semoga janj i pemerintah untuk menurunkan harga daging dan juga bahan pokok lainnya dapat terpenuhi. Di luar ramadhan saja harga daging sudah mahal apalgi saat bulan puasa seperti sekarang.”

Adi – Karyawan Swasta

“Pemerintah harus memperbanyak operasi pasar. Ini sangat membantu masyarak at memperoleh kebutuhan pokok jelang Lebaran dengan harga yang wajar. Disisi lain operasi pasar juga mampu memutus mata rantai para oknum yang mempermainkan harga.

Adam Sasongko – Karyawan Swasta

“Rencana pemerintah mengimpor daging sapi beku tak perlu dikhawatirkan oleh para peternak. Upaya ini harusnya menjadi kolaborasi yang baik dalam mencukupi kebutuhan daging sapi jelang Lebaran. Disamping itu, hal ini juga menjadikan per mainan harga daging sapi b isa diminimalisir”.

Aditya Sapta Nugraha – Mahasiswa

AN

TARA

FOTO

Page 3: Komunika edisi 6 2016

3UtamaTahun XII Juni 2016Edisi 6

Langkah-langkah strategisUntuk membalikkan situasi pemerintah

tentunya telah menyiapkan langkah-langkah strategis. Pertama, dengan Peraturan Presiden No 71/2015 tentang Penetapan dan Penyimpangan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang penting. Berdasarkan aturan tersebut, pemerintah bisa menetapkan tiga harga, yaitu harga khusus, harga eceran tertinggi, dan harga subsidi barang pokok dan tujuh barang penting. Kebutuhan pokok terdiri dari tiga jenis. Pertama, hasil pertanian: beras, kedelai bahan baku tahu dan tempe, cabe, dan bawang merah. Kedua, hasil industri: gula, minyak goreng, dan tepung terigu. Ketiga, hasil peternakan dan perikanan: daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, dan daging ikan segar seperti bandeng, kembung, serta ikan tongkol/tuna/cakalang. Harga khusus artinya harga yang ditetapkan pemerintah menjelang, saat, dan setelah Hari Besar Keagamaan Nasional dan/atau pada saat terjadi gejolak harga.

Langkah kedua, intervensi atau operasi pasar. Jika terdapat perkembangan harga barang dan stok komoditas bahan kebutuhan pokok tak seimbang, Pemerintah punya wewenang masuk pasar dan membentuk harga. Ketiga, Pemerintah lewat Kementerian Perdagangan (Kemdag) bisa menugasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar bersinergi dengan BUMN yang lain. Misalnya menugasi Perusahaan Umum (perum) Badan Urusan Logistik (Bulog).

Terakhir dan paling baru, Pemerintah sudah punya Tim Ketersediaan dan Stabilisasi Harga. Tim ini terdiri dari perwakilan kementerian dan lembaga, para ahli, perwakilan dari produsen, pelaku usaha, dan konsumen, serta unsur terkait lain. Tugas tim adalah memberikan masukan dan pertimbangan ke Menteri Perdagangan s e b a g a i b a h a n p e r t i m b a n g a n s a at menetapkan kebijakan harga, pengelolaan stok dan logistic, sert apengendalian ekspor dan impor.

AN

TARA

FOTO

UBAH TRADISI BERBEKAL STRATEGI

Apa yang diinstruksikan Presiden seolah membalikkan tradisi naiknya harga jelang hari raya. Sudah menjadi tradisi bahwa kebutuhan masyarakat akan

bahan pokok tinggi di momen Ramadhan dan Lebaran. Saat itulah berlaku hukum pasar, jika permintaan suatu barang tinggi akan menyebabkan harga barang naik. Ekonom dari Universitas Indonesia Destry Damayanti mengatakan Ramadhan menjadi sumber utama inflasi pangan dan transportasi. Tentang harga terkait permintaan (demand) dan penawaran (supply). “Permintaan pasti tinggi pada saat bulan Ramadhan, melebihi kondisi normal”, ujar wanita berkaca mata itu. Terkait Instruksi Presiden, Destry menanggapi bahwa pemerintah harus bisa menjaga supply bahan pokok yang punya kecenderungan naik, terutama pangan. Jika ingin harga turun berarti supply harus ada, entah menambah produksi atau impor.

Harga bahan pokok jelang Ramadhan dan Lebaran kerap bikin bimbang masyarakat.

Bagaimana tidak, belum masuk masa puasa harga sudah duluan naik, naik dan naik terus

hingga jelang Lebaran. Biasanya harga itu bertahan tidak turun lagi. Tak ayal Presiden

Jokowi pun gemas, beliau memberikan mandat agar harga kebutuhan pokok khususnya daging

sapi, tak melebihi Rp80.000 per kilogram (kg) pada Rapat Kabinet Terbatas, Selasa (26/4). Di

rapat itu juga Jokowi ingin harga beras dan minyak goreng diturunkan.

“ Jika ingin harga turun berarti supply harus

ada, entah menambah produksi atau impor.

Plt. Direktur Logistik dan Sarana Distribusi Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Robert James Bintaryo menambahkan, strategi Kemdag yang lain adalah turun langsung ke pasar atau lapangan untuk memantau pasokan. Contoh, komoditas beras sebagai salah satu kebutuhan pokok. Pihak kemdag akan turun ke lapangan dan bisa menugasi Bulog melakukan operasi pasar. Sementara untuk komoditas yang tidak tahan lama seperti cabai, Kemdag akan menelusuri mulai dari petani, distribusi, hingga konsumen. Caranya adalah bekerjasama dengan Kementerian Pertanian, pelaku usaha, dan instansi lainnya. (Elv/sumber: Kontan)

Page 4: Komunika edisi 6 2016

Wawancara4 Tahun XII Juni 2016 Edisi 6

Titik kemacetan dan rawan kecelakaan selalu sama setiap tahun, solusinya?

Diperkirakan nanti jalur mudik lebaran yang paling padat nanti adalah jalur utara, khususnya Nagreg dan Simpang Jomin. Namun pada tahun ini akan dilakukan rekayasa teknis di Nagreg. Sementara untuk mengatasi kemacetan di Simpang Jomin akan dibuka Tol Pejagan-Pemalang Seksi I (Pejagan-Brebes Barat) sepanjang 14,20 kilometer dan Seksi II (Brebes Barat-Brebes Timur) sepanjang enam kilometer.

Untuk jalur utara sepanjang kurang lebih 300 kilometer nanti akan diintegrasikan dengan Pelabuhan Merak langsung menuju Tol Dalam Kota Jakarta, dan sudah terkoneksi dengan Tol Palimanan menuju Tol Pejagan-Pemalang. Kemudian untuk jalur selatan dari Pelabuhan Merak dapat melalui Cibaliung yang sudah terkoneksi menuju Pelabuhan Ratu dan Pangandaran.

J u g a a k a n d i b e r l a k u k a n s i s t e m pembayaran jalan tol terintegrasi pada Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Langkah ini merupakan salah satu upaya kami untuk mengurangi kepadatan yang kerap kali terjadi di gerbang tol.

Bagaimana mekanisme sistem pembayaran terintegrasi ini?

Jadi nanti pengendara yang asal dan tujuan perjalanannya meneruskan, hanya perlu melakukan transaksi pembayaran di gerbang tol tujuan, tidak perlu lagi bertransaksi di barrier gate gerbang tol Cikopo, Plumbon, Ciperna dan Mertapada.

Integrasi dibagi dalam dua cluster. Cluster I: Tol Jakarta - Cikampek, Cipularang, Padaleunyi, serta Cikopo – Palimanan. Sedangkan Cluster II meliputi tol Palimanan - Kanci, Kanci - Pejagan, dan Pejagan - Pemalang.

AGAR MUDIK LANCAR

Untuk Jalur Keluar Jakarta/Mudik, pengguna jalan akan mengambil Kartu Tanda Masuk Elektronik (KTME) di gerbang tol Cikarang Utama 1 dan menyerahkan KTME sekaligus melakukan pembayaran transaksi tol di gerbang tol Palimanan untuk ruas Cluster I. Setelah melakukan pembayaran di gerbang tol Palimanan, pengguna jalan selanjutnya mengambil KTME untuk Cluster II dan akan membayarkan tarif tol di gardu-gardu keluar sesuai asal tujuan (sistem tertutup).

Untuk Jalur Menuju Jakarta/Balik, pengguna jalan mengambil KTME Ruas

Cluster II pada gardu masuk Ruas Palimanan – Brebes Timur kemudian menyerahkan KTME sekaligus membayar tarif tol Ruas Cluster II sesuai asal tujuan (Sistem Transaksi Tertutup) pada gardu keluar gerbang tol Palimanan. Selanjutnya pengguna jalan mengambil KTME untuk ruas Cluster I dan melakukan transaksi di gardu keluar ruas Jakarta-Cikampek, misal gerbang tol Cikarang Utama 2 atau 3, atau ruas Cipularang-Padaleunyi.

Implementasi pembayaran transaksi tol elektronik (E-Toll) melalui Bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), antara lain Bank Mandiri, BRI, BNI dan BTN, ditambah BCA untuk Cluster I. Sedangkan transaksi tol elektronik untuk Cluster II, sementata hanya akan melalui Bank Himbara saja, BCA akan bergabung di Cluster II setelah Lebaran nanti.

Tarifnya tetap sama, untuk golongan I dari Jakarta - Palimanan Rp 109.500, dengan rincian tarif Jakarta - Cikampek Rp 13.500 dan Cikopo - Palimanan Rp 96.000.

Saran bagi pengendara untuk menghindari kemacetan?

Pertama, pemudik yang akan membayar tol dihimbau menggunakan uang pas untuk menyingkat waktu pembayaran di pintu tol. Lalu yang kedua, diharapkan warga tidak membuka pasar tumpah di jalan yang dilalui oleh pemudik nanti, karena akan menambah kepadatan dan mengurangi keselamatan di jalan. Untuk mengatasi ini diperlukan koordinasi lebih lanjut antara pemerintah daerah dan masyarakat setempat dalam menangani pasar tumpah tersebut. (res/www.pu.go.id/bpiw)

Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Achmad Hermanto Dardak.

Bagaimana dengan tahun ini? Berikut penjelasan Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat, Achmad HeRmanto Dardak.

Persiapan infrastruktur mudik lebaran tahun ini?

Infrastruktur untuk mudik lebaran tahun ini sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sejumlah ruas tol baru pada arus mudik tahun ini mulai bisa dilewati, sehingga pemudik, khususnya di Pulau Jawa akan memiliki banyak pilihan jalur mudik.

Untuk jalur Pantura, saat ini dilakukan perbaikan di beberapa titik. Pada ruas Eretan – Kandanghaur sedang dilakukan pengerjaan jalan. Begitu juga di Wilayah jalan nasional meliputi Lohbener – Indramayu – Cirebon – Losari. Sedangkan pada ruas Pamanukan – Sewo – Lohbener pengerjaan jalan sudah selesai. Untuk ruas lintas tengah Jawa Barat, saat ini sebagian dari Jalan Ciawi (Jalan Raya Tajur) - Benda – Batas Kota Cianjur juga dalam proses perbaikan, pemulusan dan pemerataan jalan.

Di luar Jawa, jalan lintas timur Sumatera Medan – Pekanbaru dan sebaliknya juga sudah hampir 90% siap. Rekonstruksi jalan untuk jalur mudik lebaran akan selesai pada H-30 Lebaran, sehingga tidak akan mengganggu lalu lintas pada saat arus mudik nanti.

Adakah akses baru untuk mudik?Ruas tol Solo – Sragen akan difungsikan

sementara. Ruas tol Pejagan – Brebes Timur, dan tol Krian – Mojokerto yang diresmikan Presiden Joko Widodo bulan Maret lalu juga siap beroperasi.

“Rekonstruksi jalan untuk jalur mudik

lebaran akan selesai pada H-30 Lebaran, sehingga tidak akan

mengganggu lalu lintas pada saat arus

mudik nanti.

Mudik. Fenomena tahunan yang seolah

telah menjadi tradisi dan hanya terjadi di Indonesia. Maka itu segala hal terkait

mudik selalu menjadi sorotan, terlebih kesiapan

pemerintah dalam menyiapkan infrastruktur

penunjang, seperti jalur dan sarana transportasi. A

NTA

RAFO

TO

Page 5: Komunika edisi 6 2016

harga kebutuhan pokok, dikarenakan kebutuhan akan bahan-bahan pokok tersebut di suplai dari daerah-daerah sekitarnya. Namun demikian, tidak dipungkiri pada saat ramadhan ada kenaikan harga beberapa komoditas meski masih termasuk wajar.

“Sampai saat ini masih saat ini tingkat kenaikan harga masih dibawah di beberapa kota lain yang sepadan dengan kota Palembang, sehingga masih bisa dikendalikan,” katanya sembar i menambahk an saat in i komoditas yang mulai menunjukkan kenaikan harga antara lain, ayam potong, cabai, daging dan telur.

Dalam rangka mendukung TPID dalam hal penanggulangan inflasi, BPS Kota Palembang menitikberatkan pada langkah-langkah antisipasi terjadinya inflasi. Upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan early warning berdasarkan pada data survey di lapangan beberapa bulan sebelumnya. Ini jadi dasar TPID cepat mengambil langkah antisipatif.

“Program satu juta pot tanaman cabai, salah satu contoh rekomendasi yang ditindaklanjuti Dinas Pertanian,” ujar Reflin. (wid/[email protected]/tr)

program, salah satunya melakukan monitoring 36 komoditas bahan pokok dan barang strategis. “Selain itu gelaran pasar murah atau bazar menyambut ramadhan dengan bekerja sama dengan BUMN dan UKM, juga kami lakukan,“ katanya.

Lintas SektorGuna menjalankan tugas sebagai

bagian dari TPID, Disperindagkop melakukan berbagai kerja sama dengan SKPD lainnya seperti Dinas Perhubungan Kota Palembang dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palembang.

K e r j a s a m a d e n g a n D i n a s Perhubungan salah satunya dengan mengupayakan adanya dispensasi bagi truk-truk pengangkut barang, utamanya bahan kebutuhan pokok, untuk dapat masuk wilayah kota Palembang. Hal ini dik arenak an Palembang bukan merupakan kota penghasil bahan-bahan kebutuhan pokok. Sehingga dalam memenuhi kebutuhan masyarak atnya, Kota Palembang lebih banyak mendatangkan barang dari daerah-daerah di sekitarnya. Sedangkan kerjasama dengan BPS Kota Palembang dilakukan dengan selalu melakukan pemutakhiran data terkait perkembangan harga-harga komoditas di pasaran.

Kepala BPS Kota Palembang, Reflin Arda mengatakan, Kota Palembang tidak terlalu sulit mengendalikan harga-

Diterbitkan oleh :DITJEN INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIKKEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

6T a b l o i d T e m p e l

7http://www.infopublik .org

Tahun XII Juni 2016 Edisi 6

h t t p : / / w w w. i n fo p u b l i k . i d

NU

RITA

Rasanya setiap tahun harga kebutuhan pokok, seperti b e r a s , m i ny a k g o re n g, bawang putih, bawang merah, cabai, terigu, gula

pasir, telur ayam, hingga daging ayam dan sapi, selalu bergejolak. Semakin mendekati lebaran, harga barang-barang tersebut bahkan dipastikan melonjak berkali lipat. Masyarakat sudah tentu resah. Tapi tak ada pilihan bagi mereka, selain tetap berbelanja k e b u t u h a n l e b a ra n k e l a k , a t a u memenuhi kebutuhan sehari-hari.

S i t u a s i s e p e r t i i n i l a h y a n g mendorong pemerintah, membentuk Tim Pengendali Inflasi (TPI). Tujuan utamanya adalah melakukan upaya-upaya dan koordinasi dalam rangka pencapaian inflasi yang rendah dan stabil, khususnya jelang hari-hari besar nasional. Koordinasi ini tentu antara pusat dan daerah. Kenapa? Karena inflasi nasional sebagian besar disumbang oleh inflasi yang terjadi di daerah, bahkan 80 persen inflasi nasional dipengaruhi oleh daerah.

Saking pentingnya peran tim ini, beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo sendiri bahkan yang memimpin rapat koordinasi TPI Daerah (TPID) yang diikuti oleh para kepala daerah, sejumlah menteri terkait dan Gubernur Bank Indonesia (BI).

Inisiatif pembentukan TPID sendiri dimulai sejak 2008 dengan dukungan

dari berbagai kalangan, khususnya di daerah. Sampai dengan akhir Mei 2015, tercatat 432 TPID yang telah berkomitmen kuat mengendalikan inflasi. Dari jumlah tersebut, 34 TPID ada di provinsi, sisanya tersebar di k abupaten maupun kota . I n i mencerminkan semakin tingginya kesadaran daerah terhadap implikasi inflasi bagi kegiatan pembangunan dan untuk kesejahteraan masyarakat secara umum.

Untuk KesejahteraanKota Palembang jadi kota yang

dianggap punya TPID mumpuni. Oleh tim dari BI TPID kota “empek-empek” ini dinilai mampu menekan dan menjaga inflasi daerah tetap rendah dan stabil, khususnya saat-saat hari besar nasional. Ketua TPID kota Palembang, Ucok Hidayat mengatakan hal ini karena seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang tergabung dalam TPID berkoordinasi dengan intens dalam menjalankan tugas pengendalian harga, khususnya harga bahak pokok.

“Seluruh upaya tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan yaitu kesejahteraan masyarakat Kota Palembang,” ujarnya.

Pemantauan perkembangan harga komoditas terlebih di hari-hari besar nasional, terutama harga pangan, serta mengevaluasi sumber-sumber dan tekanan inflasi, menjadi fokus tim.

Setelah melakukan evaluasi, biasanya tim menemukan rumusan yang tepat guna bermuara pada pengendalian harga komoditas. Harapannya,  tim mampu memantau dan kemudian meracik strategi sedini mungkin ancaman inflasi untuk selanjutnya memberi solusi secepatnya. Keberadaan dan keefektifan pelaksanaan tugas TPID memang menjadi penting karena rekomendasinya haruslah tepat sasaran.

Pentingnya rekomendasi antisipasi inflasi, disadari penuh oleh Dinas Perindustr ian, Perdagangan dan Koperasi (Disper indagkop) kota Palembang. Ini mengapa, sebagai salah satu anggota TPID, seluruh jajaran di SKPD ini biasanya telah “tancap gas” melakukan fungsinya jauh sebelum hari-hari besar tiba. Kepala Bidang Pembinaan Perdagangan Dalam Negeri (Disperindagkop) Kota Palembang, Juni Haslansi mengatakan pada prinsipnya kegiatan pengendalian inflasi adalah tugas masing-masing SKPD untuk kemudian dalam TPID dikompilasikan menjadi suatu konsep rencana kerja ke depan, sehingga masing-masing telah tahu tugas dan fungsinya. Dalam rangka melakukan tugas pengendalian inflasi, terutama pada saat ramadhan, seluruh SKPD membuat program-program kerja yang nantinya saling terintegrasi satu sama lain.

D i s p e r i n d a g k o p s e n d i r i , dikatakannya telah menyusun berbagai

TEKAN INFLASI SAAT RAMADHAN

komunikatabloid tabloidkomunika.com/komunikakominfoe-paper

Page 6: Komunika edisi 6 2016

5

Tarik di sini

8CERMAT DAN SEHAT DI HARI RAYA

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh

berkah yang selalu dinantikan kehadirannya

oleh umat muslim di seluruh penjuru dunia.

Namun, di sisi lain, khususnya di Indonesia

banyak masyarakat yang merasa pengeluaran

keuangan mereka justru membengkak di bulan

suci ini.

Penyebab dari kondisi keuangan yang sering “bobol” ketika Ramadhan dan lebaranpun beragam, mulai dari naiknya

harga barang-barang kebutuhan pokok sampai pada seringnya “ngabuburit” atau ajakan untuk berbuka puasa bersama di luar.

Oleh karena itulah, perlu adanya kecermatan dalam mengelola keuangan sehingga pengeluaran tidak berlebihan.

Selain masalah keuangan, kesehatan juga jadi hal penting yang harus dijaga selama melaksanakan ibadah puasa. Saat Ramadhan, umat muslim diwajibkan untuk berpuasa, menahan lapar dan haus selama kurang lebih 12 jam, selama sebulan penuh.

Namun begitu, puasa memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, tentu jika dijalankan dengan cara yang sehat. Berpuasa di siang hari tidak lantas menjadikan tubuh menjadi lesu. Pola makan yang berubah selama bulan penuh berkah ini, harus disiasati dengan benar agar tubuh tetap sehat dan bugar dalam menjalankan aktifitas di siang hari.

So, setelah Ramadhan tentu kita tak ingin hanya diri yang lebih dekat dengan sang pencipta, namun kita juga ingin menjadi individu yang cermat dan jauh lebih sehat.

Bagaimana menyikapi dua masalah ini, berikut tips sederhananya

Mengatur keuangan di bulan Ramadhan:1. Lakukan perencanaan keuangan

untuk menghadapi Ramadhan dan Lebaran jauh-jauh hari sebelumnya. Salah satunya adalah dengan m e n e n t u k a n p r i o r i t a s d a l a m mengalok asik an penghasi lan,

termasuk menentukan pos-pos mana yang dapat dibelanjakan dan mana yang tidak. Persiapan ini sebaiknya dilakukan dua bulan sebelum ramadhan tiba.

2. M e m b u a t p e n g e l o m p o k a n pengeluaran untuk Hari Raya. Seperti biaya untuk mudik, belanja keperluan Lebaran, dan lain sebagainya. Pengeluaran untuk menyambut Hari Raya Lebaran ini harus mulai dipersiapkan perhitungannya agar lebih teratur. Lebih baik gunakan uang bonus atau Tunjangan Hari Raya (THR) dari perusahaan untuk memenuhi keperluan ini.

3. Selalu mencatat pengeluaran harian. Catatan ini berfungsi untuk memantau pengeluaran sehari-hari sekaligus sebagai kontrol agar terus teratur dalam mengelola keuangan serta berhemat.

4. Tahan keinginan untuk berbelanja. Menahan diri untuk tidak tergiur dengan banyaknya promosi dan diskon yang ditawarkan selama bulan ramadhan, dapat mencegah pengeluaran yang membengkak.

5. Membiasakan pola hidup sederhana. Salah satu caranya adalah dengan menahan diri untuk tidak terlalu sering berbuka di luar atau menghidangkan sajian istimewa setiap hari untuk berbuka. Melakukan hal-hal yang di luar kemampuan finansial akan membuat pengeluaran kebobolan.

6. Jangan lupakan sedekah yang penuh dengan keberkahan. Di bulan

ramadhan yang mulia, hendaklah perbanyak ibadah, salah satunya adalah dengan bersedekah.

Mengatur dan menjaga kondisi tubuh di bulan Ramadhan:1. Makanlah dengan porsi normal,

jangan berlebihan. Fokuslah untuk mengkonsumsi makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks dan protein, serta buah dan sayuran. M e n y a n t a p m a k a n a n y a n g mengandung banyak air selama sahur juga sangat baik untuk hidrasi tubuh anda sepanjang hari.

2. Akhiri santap sahur dengan segelas susu untuk melengkapi nutrisi tubuh anda. Minumlah suplemen ataupun multivitamin yang biasa anda konsumsi ataupun yang disarankan oleh dokter anda.

3. Batasi konsumsi makanan yang terlalu manis dan mengandung banyak gula, karena justru dapat membuat tubuh lemas di siang hari.

4. Minum air yang cukup. Sebelum waktu imsak tiba, minumlah air yang cukup, t iga hingga l ima gelas. Sebaiknya hindari minuman berkafein seperti kopi dan teh karena bersifat diuretik dan membuat tubuh kehilangan cairan lebih cepat melalui urinasi.

5. Di waktu terpanas di siang hari, hindari berlama-lama di terik matahari dan kurangi aktifitas fisik.

6. Jika ada waktu, sempatkan untuk mengistirahatkan tubuh anda, dan

mengganti waktu tidur yang kurang karena bangun lebih awal untuk sahur. Waktu setelah sholat zuhur merupakan saat yang tepat untuk beristirahat.

7. Jika memiliki waktu luang di sore hari, sempatkan untuk berolahraga ringan seperti jalan sore, bersepeda santai, ataupun yoga. Hal ini sangat baik untuk menjaga kebubagaran tubuh dan memperlancar peredaran darah.

8. Saat waktu buka puasa tiba, jangan makan dengan berlebihan. Sebaiknya ikuti sunnah, yaitu dengan  buah kurma  dan minuman yang manis: bisa dengan susu, jus buah, atauapun sekedar air. Minumlah cukup air untuk mengganti cairan tubuh yang

hilang selama berpuasa.9. Setelah magrib, lanjutkan dengan

menyantap hidangan utama, dengan menu yang seimbang. Makanlah sesuai dengan porsi anda yang biasa, tidak perlu berlebihan. Cukupkan dengan karbohidrat, protein, serta sayuran dan buah-buahan.

10.Hindari makan gorengan berlebihan, serta batasi makanan yang pedas, agar perut tidak menjadi mules dan mengganggu pencernaan tubuh anda.

11.Cukupi asupan air tubuh anda. Usahakan untuk meminum setidaknya lima gelas air putih sebelum tidur.

Naskah : (wid/[email protected]/tr)

Penyeberangan Merak – BekauheniFOKUS MENGURANGI ANTRIAN

Melayani masyarakat yang mudik melewati Selat Sunda, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak memastikan sarana dan prasarana

pelabuhan Merak – sebagai pelabuhan penyeberangan tersibuk – siap melayani sekitar 1 juta penumpang dan lebih dari 200 ribu kendaraan saat angkutan Lebaran 2016.

Direktur Usaha Pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Kemal Heryandri mengatakan, sebagai operator pelabuhan PT ASDP bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengguna jasa penyeberangan selama angkutan Lebaran 2016.

“Targetnya, agar diberikan kelancaran dan tidak ada antrian sehingga pengguna jasa dapat melakukan mudik dengan nyaman, aman dan selamat,” ujarnya pada rapat koordinasi penyelenggaraan angkutan lebaran di Pelabuhan Merak, Kamis (9/6).

Buka Loket di Rest AreaAdapun jumlah loket yang disediakan,

untuk penumpang ada 23 loket yang terdiri dari 10 loket reguler, 12 loket tambahan di Terminal Terpadu Merak, dan 1 loket di stasiun kereta api Merak. Sedangkan untuk kendaraan roda dua disediakan 16 loket, lalu kendaraan roda empat ada 12 loket, dimana 10 loket reguler, dan 2 loket untuk fast track. Terakhir, untuk buffer zone, di Rest Area KM 43 dan KM 68 akan disiapkan masing-masing 3 loket. Total keseluruhan ada 57 loket.

Tahun ini, untuk meminimalisir antrian di pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry membuka loket penjualan tiket di rest area (buffer zone), khususnya di KM 43 dan 68 Tol Tangerang – Merak. Dirut ASDP Indonesia Ferry, Danang S Baskoro mengatakan, penyediaan loket tiket di Rest Area Tol adalah adalah inovasi dalam mempermudah pelayanan. Selain itu, loket juga tersedia di Pintu Tol dan Terminal

Pelabuhan Merak. “Nantinya setelah memiliki tiket boking yang dibeli di luar itu ada jalan khusus masuk ke pelabuhan. Sehingga nanti tidak ada lagi kemacetan,” kata Danang di Kantor ASDP Merak, Jumat 10 Juni 2016.

Dengan adanya loket baru, Danang menjamin tidak akan ada penumpukan penumpang lagi. Inovasi pelayanan tiketing ini diharapk an lebih mempermudah penumpang dalam akses masuk ke dalam kapal penyebrangan. “Prediksi lebaran tahun ini yang bertepatan pada hari Rabu, pasti sejak H-4 sudah ada kepadatan. Dengan adanya loket baru ini tentu saja menghindari adanya penumpukan,” kata Danang.

Kemal menambahkan, loket di Rest Area KM 43 dan KM 68 akan diterapkan mulai H-12 atau pada 23 Juni 2016, selama 24 jam. Sementara, untuk arus baliknya, tiket dapat dibeli di Hotel 56 Kalianda, Lampung Selatan.(Elv/berbagai sumber)

ELVI

RA

AN

TARA

FOTO

Page 7: Komunika edisi 6 2016

9Cinta IndonesiaTahun XII Juni 2016Edisi 6

Yogyakarta, Solo, dan Semarang.Untuk arus mudik, Hemi mengatakan

pemberangkatan sepeda motor pada 1 Juli 2016 di Kantor Bulog Divisi Regional I Kelapa Gading Jakarta Utara dan penumpangnya pada 2 Juli 2016 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Sedangkan untuk arus balik, lanjut dia, sepeda motor diberangkatkan dari kota tujuan pada 16 Juli 2016 dan penumpangnya pada 17 Juli 2016.

Ada juga Kereta ApiS e l a i n d e n g a n m o d a a n g k u t a n

jalan, Kementerian Perhubungan juga telah membuk a pendaftaran mudik gratis pengguna sepeda motor dengan menggunakan kereta api pada 8 Maret 2016 sampai dengan 6 Juni 2016.

Pada 2015 lalu, kuota subsidi angkutan mudik motor gratis menggunakan angkutan kereta api sebesar 9.900 motor, sedangkan pada 2016 jumlah tersebut mengalami peningkatan menjadi 15.834 motor.

Penyelenggaraan mudik motor gratis dengan kereta api tahun ini menawarkan tiga lintasan tujuan yaitu, lintas utara dimana kereta api akan berhenti di Stasiun Cirebon Prujakan, Stasiun Tegal, Stasiun Pekalongan, Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Ngrombo, Stasiun Cepu, Stasiun Bojonegoro, Stasiun Babat, dan berakhir di Stasiun Surabaya Pasarturi.

Selanjutnya, pada lintas selatan 1 dimana kereta api akan berhenti di Stasiun Purwokerto, Stasiun Kroya, Stasiun Gombong, Stasiun Kebumen dan mengakhiri perjalanan di Stasiun Kutoarjo. Sedangkan lintas terakhir yaitu lintas selatan 2 di mana kereta api akan berhenti di Stasiun Lempuyangan, Stasiun Klaten, Stasiun Solojebres, Stasiun Madiun, Stasiun Kertosono, dan Stasiun Kediri. (DNF&ELV/ANT)

Sri senang bukan kepalang, jadi juga

niatnya berlebaran di kampung halaman

di Solo tahun ini. Makin senang karena

mudik kali ini ga bayar alias gratis. “Suami

ga perlu mudik naik motor lagi sendiri

dan ongkosnya juga bisa buat nambahin

beli oleh-oleh saudara di kampung,”

ujarnya sumringah. Sri positif ikut Mudik

Gratis Kemenhub (Kementerian

Perhubungan) 2016 setelah mendaftar

melalui website http://mudikgratis.dephub.

go.id dilanjutkan mendaftar ulang di tempat yang telah

ditentukan. Tahun ini akan menjadi pengalaman pertama Sri ikut Mudik Gratis Kemenhub, tapi menjadi yang kedua bagi suaminya. Tahun lalu Sri dan anak-anaknya pulang duluan

naik kereta api sedangkan suami ikut mudik gratis naik bis. “Dulu aku berfikir kalo yang namanya gratis paling pelayanan biasa aja gitu, ibarat kata mending kita bayar deh, eh ternyata mudik gratis yang ini beda, maklum lah baru sekali ikut, itu pun pengalaman suami yang katanya bus nya nyaman, dapat snack dan makan, trus perjalanan juga menyenangkan,” ujar ibu dua anak ini semangat.

“Zero Accident”Presiden Joko Widodo menekankan

pencegahan angka kecelakaan lalulintas khususnya pengendara sepeda motor saat arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. Kementerian Perhubungan RI telah menyatakan tekad “zero accident” untuk angkutan umum saat arus mudik dan balik lebaran 2016. Sebagai langkah antisipasi Kementerian Perhubungan mengoptimalkan program mudik gratis bagi pengendara motor.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdar) Kementerian Perhubungan RI Pudji Hartanto Pudji memperkirakan jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor pada Idul Fitri 2016 meningkat 23,3 persen dibanding tahun sebelumnya.”Peningkatan pemudik yang menggunakan sepeda motor mencapai dua kali lipat dibanding lebaran 2015,” kata Pudji.

Mengantisipasi banyaknya jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor Kementerian Perhubungan membuka pendaftaran mudik gratis. Selain menurunkan angka kecelakaan, program mudik gratis

MENDING MUDIK AMAN, NYAMAN DAN GRATIS

akan mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas. “Lebih baik naik bus, daripada naik motor agar lebih selamat untuk merayakan hari raya di kampung,” katanya. 

Mantan Kepala Korps Lalu Lintas Mabes Polri itu mengharapkan masyarakat pengguna sepeda motor mengoptimalkan program mudik gratis untuk pulang ke kampung halaman. Pendaftaran mudik gratis telah diselenggarakan pada 13 Mei 2016 sampai dengan 12 Juni 2016 melalui melalui portal mudikgratis.dephub.go.id. Sementara pendaftaran secara langsung (offline) dibuka pada 16 Mei 2016 sampai dengan 12 Juni 2016.

Anggaran naik 4x lipatKepala Biro Komunikasi dan Informasi

Publik Hemi Pamurahardjo dalam keterangan tertulis menyebutkan pada masa Angkutan Lebaran 2016, Kementerian Perhubungan menyediakan kuota sebanyak 12.000 sepeda motor dan 24.000 penumpang dengan total anggaran Rp20 milyar. Empat kali lipat lebih besar dari tahun 2015 lalu yang hanya Rp5 milyar.

Le b i h l a n j u t d i a m e n a m b a h k a n kuota tersebut dibagi untuk arus mudik sebanyak 8.400 sepeda motor dengan 16.800 penumpang dan untuk arus balik sebanyak 3.600 sepeda motor dengan 7.200 penumpang. “Jumlah kuota sepeda motor tersebut mengalami kenaikan sebesar 275 persen dari tahun 2015 yaitu sebanyak 3.200 sepeda motor,” katanya.

Hemi mengatakan program mudik gratis pengguna sepeda motor dengan bus tahun ini melayani sembilan kota tujuan arus mudik yaituTegal, Kebumen, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Wonogiri, Wonosobo, Magelang, dan Semarang. Sedangkan untuk arus baliknya, terdapat tiga kota tujuan yaitu

AN

TARA

FOTO

Page 8: Komunika edisi 6 2016

Teknlologi Tepat Guna10 Tahun XII Juni 2016 Edisi 6

Terus BerinovasiKarya Masjid Modern dari tim Herwin

sudah mulai diapresiasi pihak diluar kampus. Kabar dari koran dan media online yang memberitakan karya mereka didengar dari instansi pemerintah dan swasta. “Beberapa pemerintah daerah sudah menyatakan tertarik,” Ungkap herwin. Meski demikian untuk saat ini penerapannya akan diujicobakan di masjid kampus sebelum nantinya digunakan secara massal. “Perangkat yang kami buat prototypenya masih terlihat besar, saat ini kami masih melakukan penyempurnaan sehingga lebih ringkas dan mudah diinstall di masjid-masjid yang berminat menggunakannya,”Jelas Pemuda yang lahir di Lamongan, Jawa Timur tersebut.

Tak sekedar puas dengan karya-karnyanya yang sudah diganjar penghargaan, saat ini Herwin tengah membuat inovasi baru yang akan melengkapi fasilitas Masjid Modern berteknologi tingginya. “Kami sedang merancang sensor wudhu. Dengan sensor itu penggunaan air wudhu bisa dihemat. Sensor wudhu ini akan membuka keran air ketika ada yang mendekat untuk berwudhu dan mematikan keran ketika selesai berwudhu. Selain itu juga berencana membuat sensor penyimpan sandal berperekat, dengan sensor ini sandal tidak akan bisa diambil jika sidik jari tidak sesuai dengan pemiliknya,” Jelas mahasiswa semester empat ini.

M e s k i p u n m a s j i d m o d e r n i n i menggunakan teknologi tinggi Herwin menyatakan bahwa semua sensor dan alat-alat yang digunakannya mudah didapatkan dan tersedia di pasaran. Dengan demikian penerapan teknologi yang digunakan sangat mungkin diaplikasikan pada masjid-masjid yang ada di nusantara. “Mungkin ada ubahan sedikit pada lantai untuk pemasangan sensor namun secara umum sangat bisa diterapkan di semua masjid,” tutupnya.(DNF/Elv)

MASJID MODERN BERTEKNOLOGI TINGGI

Pip… pip… Pip… pip… Nada dering telepon

seluler terdengar nyaring dari barisan belakang

jamaah, tak ayal sholat berjamaah yang harusnya

berjalan khusyu seketika buyar karena suara berisik

dari telepon seluler di saku baju salah satu jamaah. Setelah sholat selesai si pemilik telepon hanya

cengar-cengir sementara jamaah yang lain melirik

sebal.

Meski sudah ada tanda peringatan untuk mematikan perangkat komunikasi saat memasuki masjid, jamaah seringkali lupa

untuk memasang mode off ataupun getar ketika beribadah. Herwin Firmanda salah satu orang yang sebal dengan kelakuan i tu.“Et ik anya, begitu masuk masj id handphone harusnya disilent atau pakai mode getar, kalau lupa sebaiknya segera dimatikan agar tidak mengganggu barisan sholat” Ujar mahasiswa Jurusan Aritektur Universitas Muhammadiyah Surabaya itu.

Tak hanya suara handphone, Herwin juga kesal ketika shaff sholat tidak lurus ataupun tidak rapat saat sholat berjamaah. “Padahal lurus dan rapatnya barisan sholat itu adalah kesempurnaan sholat berjamaah,” Kata Herwin mengingatkan. Herwin berkeinginan untuk merubah “kebiasaan buruk” jamaah sholat di masjid melalui ilmu yang didapatlan di bangku kuliahnya.

Menghilangkan “Kebiasaan Buruk”Akhirnya dirancanglah sebuah masjid

dengan konsep menihilkan akses telepon seluler dan juga mampu memaksa makmum sholat berjamaan untuk meluruskan shof sholat. “Kebetulan saat itu Kampus tengah mengadakan sebuah kompetisi antar mahasiswa dalam bidang inovasi. Namun waktunya sangat mepet, hanya dua minggu,” Kenang Herwin. Dengan waktu yang terbatas itu, Ia pun mengajak teman-temannya dari fakultas lain untuk membantu mewujudkan idenya. Saat itu yang Ia apikirkan adalah mewujudkan konsep masjid modern. “Saya mengajak dua teman saya mahasiswa teknik elektro dan juga seorang teman dari fakultas Agama Islam, itu dimaksudkan agar rancangan tidak melenceng dari aturan agama” Jelas Herwin.

Maka dimulailah rancangan Masid Modern itu. Pertama adalah membuat

rancangan masjid yang menihilkan orang mengakses perangkat seluler. Kedua teman herwin dari fakultas elektro menciptakan pengacak sinyal sehingga frekuensi disekitar masjid tidak dapat digunakan untuk mengakses perangkat telepon genggam. “Sebenarnya ini bukan penemuan baru karena perangkat ini sudah ada sebelumnya, hanya untuk penerapan di masjid ini mungkin yang pertama kali,” Jelas Herwin.

Rancangan berikutnya adalah bagaimana membuat barisan shof para jamaah lurus dan rapat. Herwin dan kawan-kawan menciptakan sensor berupa lampu Light Emiting Diode (LED) yang diletakkan di kaki sebelah kanan jamaah. “Kalau kaki jamaah tidak sejajar dengan sensor maka lampu LED tidak akan menyala, begitu pula jika jarak antara jamaah tidak rapat maka sensor juga akan menyala. Dengan demikian jamaah harus selalu meluruskan barisan sholat,”Kata Herwin antusias. Sehingga dengan sensor lampu tersebut bisa diketahui jamaah mana yang belum lurus shofnya dan juga barisan depan mana yang masih kosong.

Untuk menyempurnakan konsep Masjid Modern itu, Tim menambahkan beberapa sensor yang mendukung kegiatan beribadah dan memudahkan jamaah. Sensor –sensor tambahannya antara lain sensor arah kiblat yang menggunakan Global Possitioning System (GPS) dan sensor parkir kendaraan di halaman masjid. “Sensor kiblat menunjukkan arah kiblat secara akurat, sedangkan sensor parkir menunjukkan jumlah kendaraan yang masih bisa ditampung masjid dan memberikan arah untuk memarkirkan kendaraan ke tempat parkir yang masih kosong.” Dua minggu kemudian maket dan konsep yang mereka rancanakan selesai dan dipresentasikan kepada juri. Setelah diseleksi, dari 33 peserta lomba inovasi tersebut karya mereka mengantongi juara dua . Pemenangnya diumumkan pada bulan April 2016 lalu.

DN

F

Page 9: Komunika edisi 6 2016

11Fox PopuliTahun XII Juni 2016Edisi 6

Manager Humas PT KAI Divre III Palembang,

Aida Suryani.“PT KAI Divre III Palembang juga menempatkan petugas tambahan pemeriksa jalan rel ekstra, dan petugas flying gang (regu terbang/siaga). Selain itu Bantuan keamanan dan ketertiban sebanyak 315 personel gabungan, ada dari personel POM TNI, Polres Polsek setempat, Brimob, Polsuska dan security”

Ketiga, kamu banyak beribadah di bulan Ramadhan yang pahalanya besar, tapi justru kamu sedikit beribadah di luar Ramadhan yang pahalanya kecil. Seharusnya, di luar Ramadhan kamu harus beribadah jauh lebih banyak. Itu baru tiga pertanyaan. Kalau aku lanjutkan sampai pertanyaan ke 77, niscaya akan terbuka bahwa kita sejatinya belum berpuasa dalam arti sesungguhnya...”

Si Santri melongo. (gun).

Alk isah, d i har i -har i terak hir Ramadhan, seorang kyai sepuh di sebuah desa terpencil didatangi seorang santrinya. Si santri yang

berpikiran kritis merasa heran, mengapa setelah menjalankan puasa selama lebih dari 1.400 tahun, kualitas umat Islam, khususnya di Indonesia, masih ‘begitu-begitu’ saja.

“Padahal tujuan puasa kan untuk meningkatkan kualitas umat manusia. Kalau selama 1.400 tahun ditingkatkan terus-menerus, mestinya umat Islam sekarang sudah sangat maju, baik dari sisi ibadah maupun kehidupan sosialnya. Tapi faktanya?” ujar si santri setengah bertanya.

Mbah Kyai tersenyum mendengar curhat si santri. Tapi diam-diam ia memuji kekritisan pemuda dusun itu. Logikanya sangat bagus, masuk akal, dan yang jelas menohok pemikiran. Namun sebagai orang yang dituakan, ia berusaha tidak terkejut dan tetap tenang saat memberikan jawaban.

“Bagaimana dengan kamu, nak? Apakah kualitas dirimu juga sudah bertambah setelah puasa tahun ini?” tanya Mbah Kyai lembut.

Si Santri menggelengkan kepala. “Itulah,

PUASA

saya sendiri heran karena saya merasa tak ada perubahan apapun dalam diri saya?” keluhnya.

“Baiklah. Coba jawab pertanyaanku dengan jujur. Ada 77 pertanyaan, jika kamu jujur niscaya kebingunganmu akan terjawab.”

Si santri mengangguk, meski tak yakin bisa menjawab 77 pertanyaan Sang Kyai.

“Pertanyaan pertama, lebih mewah dan lebih banyak mana kamu makan saat puasa dan saat tidak puasa?,” tanya Kyai.

“Lebih mewah saat puasa, Kyai. Di bulan puasa saya berusaha membeli makanan dan minuman yang lebih berkualitas dan lebih enak. Karena makanannya enak-enak, tentu saja saya makan lebih banyak saat buka dan sahur, tapi kan cuma dua kali.”

“Pertanyaan kedua, giat mana kamu bekerja di bulan Ramadhan dan di luar Ramadhan?”

“Lebih giat di luar ramadhan, Kyai. Karena kalau puasa saya cepat letih, sehingga saya lebih banyak tidur. Kan tidur di bulan puasa dinilai ibadah, Kyai.”

“Pertanyaan ketiga, lebih banyak mana kamu beribadah di bulan Ramadhan dan di luar Ramadhan?”

“Tentu di bulan Ramadhan, Kyai. Kan pahalanya lebih besar.”

“Dari tiga jawabanmu sudah jelas bahwa kamu telah melakukan kesalahan. Pertama, di bulan Ramadhan kamu bukannya menahan diri, namun justru makan dan minum secara mewah dan banyak. Kedua, jika tidur saja dinilai pahala, maka orang yang bekerja pahalanya tentu jauh lebih besar, tapi kamu memilih yang pahalanya sedikit.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

Basuki Hadimuljono “Kami sudah melakukan survei terpadu jalur mudik Lebaran 2016 bersama Korlantas POLRI dan Ditjen Hubungan Darat Kementerian Perhubungan tentang persiapan infrastruktur jalan dan Jembatan ke Jalur Pantura, Selatan Jawa, dan Jalan Lintas Sumatera di bulan Februari dan Maret. Kami juga akan memfungsikan 42,7 Km jalan tol untuk antisipasi kemacetan di Sumatera”

Direktur Utama Pertamina

Dwi Soetjipto“Tidak akan ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)

saat Ramadan dan Lebaran. Langkah ini diambil untuk meringankan beban masyarakat pada kedua momen

tersebut. Kita akan jamin harga untuk tidak naik”

Vice President Corporate Communication Pertamina

Wianda Pusponegoro“Untuk mengantisipasi lonjakan pemakaian produk LPG, Pertamina akan menambah pasokan sekitar 5 persen-15 persen. Penambahan pasokan produk LPG Pertamina akan difokuskan pada daerah-daerah yang diperkirakan terjadi peningkatan permintaan, seperti di wilayah Jawa. ‎Produk LPG, ketahanan stoknya kita siapkan 17 hari. Stok yang kita siapkan sebesar 326.802 MT”

Kepala Bidang Transportasi Jalan dan Rel Dinas Perhubungan Kota Palembang,

Agus Supriyanto :“Kita menyiapkan dua posko utama di terminal tipe A dan terminal tipe B, yaitu terminal Karya Jaya dan terminal Alang-alang Lebar. Selain dua posko utama itu, kami menyiapkan pula pos pelayanan yang tersebar di beberapa lokasi termasuk di dermaga yang ada di sungai musi seperti di dermaga Boom Baru. Di pos-pos tersebut kami bekerja sama dengan pihak kepolisian, tenaga medis dan juga masyarakat sekitar seperti tukang tambal ban untuk melayani para pemudik. Tahun lalu kami menghimbau para tukang ban yang ada di sepanjang jalur utama mudik di Palembang supaya buka 24 jam agar bisa membantu pemudik yang mengalami masalah ban pada kendaraannya”

AN

TARA

FOTO

AN

TARA

FOTO

PERTAMINA

Page 10: Komunika edisi 6 2016

Ada pemandangan menarik di Desa Teruwai Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Deretan kandang ayam dibangun berdampingan dengan

rumah-rumah warga di wilayah ini. Kampung Unggas, begitu masyarakat biasa menyebut desa yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani ladang dan peternak ini.

Berawal pada tahun 2012, Pemerintah Provinsi NTB mulai meluncurkan program kampung unggulan balai ternak ayam atau dikenal dengan kampung unggas. Tujuannya adalah untuk sentra produksi telur dan anak ayam unggulan secara berkelanjutan. Lokasi pertama yang dipilih adalah Desa Janapria, Kecamatan Janapria. Tahun 2014 program ini meluas ke Desa Teruwai, Kecamatan Pujut. Kedua kecamatan ini terletak di Kabupaten Lombok Tengah.

Kebijakan Pemerintah Daerah tentunya disesuaikan dengan kondisi geografis masing-masing desa. Desa yang memiliki lahan subur dan banyak air tentunya sangat cocok dijadikan sebagai lahan pertanian. Sedangkan Desa Teruwai merupakan daerah tadah hujan, sehingga cocok dijadikan ladang dan daerah pengembangan unggas. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Ir. Hj. Budi Septiani menjelaskan bahwa penetapan Desa Teruwai menjadi Kampung Unggas diadakan melalui proses perencanaan yang cukup panjang.

Menekan InflasiMenurut data, kebutuhan daging ayam

masyarakat provinsi NTB mencapai 1.800 ton atau setara dengan 1,2 juta ekor per tahun. Dari angka 1.800 ton itu, sebanyak 1.200 ton merupakan kebutuhan di Pulau Lombok dan sisanya 600 ton di Pulau Sumbawa. Untuk telur, data Per Februari 2016 menunjukkan 10 persen dari kebutuhan telur Provinsi NTB masih dipasok dari daerah lain. Artinya NTB masih kekurangan 32 juta telur unggas.

Mengapa telur dan ayam menjadi fokus dari Pemerintah Provinsi NTB? Budi Septiani menerangkan alasannya, “Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi di Nusa Tenggara Barat (NTB) salah satunya disebabkan oleh komoditas telur dan daging unggas”.

Diharapkan dengan adanya kampung unggas kebutuhan telur dan ayam dapat dipenuhi oleh peternak lokal dan pada akhirnya mampu menekan laju inflansi di Provinsi NTB.

Entaskan KemiskinanKampung unggas dibangun dengan

dana lebih dari 2 miliar rupiah Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD)

KAMPUNG UNGGAS TERUWAIProvinsi NTB dan 300 juta rupiah dari Anggaran Pendapatan, dan Belanja Nasional (APBN). Budi Septiani mengatakan, pihaknya akan terus memperluas kampung unggas setiap tahun sebagai salah satu strategi pengentasan kemisk inan di wilayah perdesaan melalui sektor peternakan.

Haji Salim, salah satu peternak ayam di Desa Teruwai. Pria berusia 43 tahun ini sangat bersyukur atas dukungan pemerintah terhadap para peternak, sehingga kini ia dan peternak lainnya memiliki penghidupan yang sangat baik. “Awalnya saya bekerja sebagai petani ladang sambil pelihara ayam di rumah. Jadi waktu itu belum beternak, cuma pekerjaan sampingan saja. Setelah ada program pemerintah ini, saya bangun kandang ayam di samping rumah dan jadi peternak ayam pedaging, alhamdulillah hasilnya lebih baik dari pada jadi petani ladang.” begitu penuturannya.

Di dalam mengembangkan kampung unggas, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB sebenarnya tidak merekomendasikan kelompok peternak untuk beternak ayam ras petelur karena dinilai faktor risikonya relatif tinggi. Hal tersebut diamini oleh Amarzuni, salah seorang peternak di Desa Teruwai. Pria paruh baya ini menceritakan bahwa pada tahun 1997 ia pernah memutuskan untuk beternak ayam petelur. Namun usahanya tersebut tidak berlangsung lama, ia beberapa kali mengalami gagal panen karena ayam yang ia ternak terserang virus penyakit. Sejak saat itu ia beralih beternak ayam pedaging hingga saat ini.

Peternak unggas di Desa Teruwai rata-rata beternak 2.000 hingga 5.000 ekor ayam. Ukuran kandang yang dimiliki disesuaikan dengan luas lahan. Jenis ayam pedaging yang diternak adalah ras broiler CP 707 dengan masa pembesaran ayam yang relatif singkat yaitu 38 hingga 40 hari. Pada masa panen, rata-rata peternak yang memiliki lebih dari 2.000 ekor ayam akan mendapatkan keuntungan 7 hingga 10 juta rupiah. Namun hasil tersebut tergantung pada perawatan dan kesehatan ternak.

Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah K a b u p ate n Lo m b o k Te n g a h s e c a ra berkelanjutan akan terus memberikan dukungan kepada para peternak berupa bibit ayam, pakan, obat-obatan, peralatan, penyuluhan, pendampingan bahkan hingga pemasaran hasil. Selain untuk memenuhi kebutuhan daging ayam masyarakat, kampung unggas ini diharapkan dapat pula meningkatkan taraf hidup dan kemandirian warga sehingga dapat mencapai ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. ([email protected]/Elv)

M. F

EBRI