komunika 04 2008

12

Upload: komunika-tabloid

Post on 29-Mar-2016

250 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Menteri Komunikasi dan Informatika, Mohammad Nuh bersama pemenang lomba animasi dalam acara "Temu Pakar/Dialog Publik Lintas Generasi Tentang Kebangkitan Teknologi Informasi", yang berlangsung di Surabaya, Jawa Timur (31/5). UU KIP Mohon Dimuat Di Situs Kominfo Dengan hormat, saya belum menemukan teks lengkap UU No 14 2008 tentang Keter- bukaan Informasi Publik di situs Kominfo. DPR telah menyetujui pengesahaan UU KIP 3 April lalu. Mohon UU ini dimuat lengkap dalam situs Kominfo. 2 foto:hboy.

TRANSCRIPT

Page 1: komunika 04 2008
Page 2: komunika 04 2008

2 KomunikA satu kata Indonesia

Diterbitkan oleh:DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKAPengarah: Prof. Dr. Moh Nuh, DEA (Menteri Komunikasi dan Informatika). Penanggung jawab: Dr. Suprawoto, SH. M.Si. (Kepala Badan Informasi Publik)Pemimpin Redaksi: Drs. Bambang Wiswalujo, M.P.A.(Kepala Pusat Pengelolaan Pendapat Umum). Wakil Pemimpin Redaksi: Drs. Supomo, M.M.(Sekretaris Badan Informasi Publik); Drs. Ismail Cawidu, M.Si. (Kepala Pusat Informasi Politik Hukum dan Keamanan); H. Agus Salim Hussein, S.E. (KepalaPusat Informasi Perekonomian); Drs. Sofyan Tanjung, M.Si. (Kepala Pusat Informasi Kesejahteraan Rakyat).Sekretaris Redaksi: Drs. Sugito. Redaktur Pelaksana: M. Taufiq Hidayat. Redaksi: Dra. Fauziah; Drs. Selamatta Sembiring, M.Si.; Drs. M. AbduhSandiah; Mardianto Soemaryo. Reporter: Suminto Yuliarso; Dimas Aditya Nugraha, S.Sos; Hendra Budi Kusnawan, S.S; Koresponden Daerah: Amiruddin(Banda Aceh), Arifianto (Yogyakarta), Nursodik Gunarjo (Jawa Tengah), Supardi Ibrahim (Palu), Yaan Yoku (Jayapura). Fotografer: Leonard Rompas.Desain: D. Ananta Hari Soedibyo. Pracetak: Farida Dewi Maharani, Amd.Graf, S.E.Alamat Redaksi: Jalan Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta Telp/Faks. (021) 3521538, 3840841 e-mail: [email protected]

Redaksi menerima sumbangan tulisan, artikel dan foto yang sesuai dengan misi penerbitan. Redaksi berhak mengubah isi tulisan tanpa mengubahmaksud dan substansi dari tulisan tersebut. Isi KomunikA dapat diperbanyak, dikutip dan disebarluaskan, sepanjang menyebutkan sumber aslinya.

BERANDA

Arif MenyikapiKenaikan Harga BBM

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) merupakan isu yang sangat sensitif,karena imbasnya langsung berhubungan dengan kehidupan masyarakat sehari-hari. Itulah sebabnya, orang cenderung bersikap reaktif bahkan emosional dalammenyikapi isu ini. Sikap defensif muncul, lantaran secara psikologis masyarakatmerasa ‘terancam’ stabilitas kehidupan sosial-ekonominya.

Kekhawatiran bakal terjadinya ‘efek domino’ terkait kenaikan harga BBMmemang masuk akal. Sebagai komponen yang sangat vital dalam produksi maupundistribusi barang dan jasa, BBM memiliki pengaruh signifikan terhadap harga barangdan jasa pelayanan. Kenaikan harga BBM akan membuat harga barang ikut naiklantaran ongkos produksi dan distribusi juga naik. Demikian juga ongkos jasa pe-layanan terutama transportasi juga akan membubung, karena pergerakan sektorini sangat ditentukan oleh BBM.

Akan tetapi harus dipahami, tujuan pemerintah menaikkan harga BBM tentubukan untuk menyengsarakan rakyat, atau membuat produsen barang dan pe-nyedia jasa kolaps. Kita yakin, ada pertimbangan manfaat yang lebih besar sehinggapemerintah tetap menaikkan harga BBM ini, manfaat yang mungkin tidak segeratampak dalam jangka pendek akan tetapi dalam jangka panjang sangat diperlukanbagi kelangsungan hidup bangsa ini.

Ada beberapa alasan yang membuat kenaikan harga BBM menjadi sebuahkeniscayaan. Pertama, pemerintah harus menutup Anggaran Pendapatan danBelanja Negara (APBN) yang ‘bolong’, akibat asumsi harga minyak yang dijadikanpatokan penyusunan APBN terpaut sangat jauh dengan harga minyak di pasaraninternasional saat ini. Jika kekurangan dana dalam APBN tidak segera ditutup di-khawatirkan gerak pembangunan, aktivitas pemerintahan dan penyelenggaraankenegaraan akan mengalami hambatan serius atau bahkan mengalami stagnasi.Menaikkan harga BBM adalah langkah paling rasional, karena penerimaan negaradari sektor migas merupakan sumber pendapatan terbesar dalam APBN.

Kedua, pemerintah harus menutup subsidi BBM yang membebani APBN se-besar Rp60,1 triliun—asumsi harga minyak US$35 per barel. Dengan harga minyakyang kini di atas US$135 per barel, jumlah subsidi yang harus ditanggung peme-rintah membengkak tiga kali lipat, lebih dari Rp180 triliun. Seandainya subsidi da-pat dikurangi, beban pemerintah akan sangat berkurang. Sebaliknya jika subsiditidak dikurangi, pemerintah tidak mampu lagi menyelenggarakan kegiatan pela-yanan publik. Jika ini terjadi, akibatnya akan lebih mengerikan, karena akan terjadikekacauan di segala bidang.

Ketiga, kenaikan harga BBM akan mendorong masyarakat menggunakansumber energi non-BBM yang potensi ketersediaannya di Indonesia sangat ber-limpah namun belum dimanfaatkan secara optimal. Langkah ini dalam jangkapanjang akan meminimalisasi ketergantungan masyarakat terhadap minyak bumiyang ketersediaannya diperkirakan hanya cukup untuk 18 tahun lagi. Kita tidakbisa menunggu hingga minyak benar-benar habis, karena antisipasi yang terlambatakan menjadi bom waktu krisis energi yang sangat hebat.

Jelas bahwa pemerintah berada dalam situasi yang sangat dilematis. Jikaharga BBM tidak dinaikkan, negara akan segera masuk ke ambang krisis anggarandan bukan tak mungkin hal itu akan menjadi pemicu terjadinya negara gagal(failure state). Namun sebaliknya, jika harga BBM dinaikkan, risiko sosio-ekonomidan politiknya juga besar. Kehidupan sosial akan terguncang dan ekonomiterombang-ambing.

Pilihan yang tersedia memang bad of the bad atau memilih yang buruk di-antara yang buruk, sehingga harus dicari mana yang dalam jangka panjang memilikimanfaat lebih vital dan mendasar. Kenaikan harga BBM dalam jangka pendek su-dah jelas akan memukul perekonomian rakyat dan berpotensi menimbulkan in-stabilitas. Akan tetapi, dengan menaikkan harga BBM, dalam jangka panjang ek-sistensi negara Republik Indonesia bisa tetap terjaga. Dalam konteks ini, peme-rintah tentu akan mengambil langkah yang mengedepankan kepentingan yanglebih besar, yakni menyelamatkan negara.

Pengurangan subsidi BBM adalah sebuah pil pahit, yang di negeri mana puntidak pernah populer. Tapi pemerintah harus sanggup melakukannya, demi kepen-tingan lebih besar di masa depan. Keputusan menaikan harga bahan bakar minyak(BBM) adalah keputusan yang sulit, seperti yang sudah dilakukannya pada 2005.Tetapi, semua itu sangat penting untuk menyelamatkan ekonomi dan melindungimasyarakat.

Kearifanlah yang kini dibutuhkan untuk menyikapi kenaikan harga BBM secarajernih dan objektif, dengan melihat manfaat jangka panjang yang bakal diperolehbangsa Indonesia. Harus diingat, negara Indonesia didirikan bukan hanya untukmenyelesaikan persoalan masa kini, akan tetapi juga untuk mengantisipasi tim-bulnya persoalan di masa datang yang kadang membutuhkan pengorbanan besardari seluruh anak bangsa untuk bersama-sama menghadapinya.*

Penggudangan Perangkat Radio

Saya ingin menyampaikan kepada Depko-minfo, selaku departemen yang bertanggungjawab mengenai penggunaan frekuensi.

Saya pribadi ingin mengetahui masalah per-mohonan untuk mengajukan surat penggu-dangan perangkat berhubung sudah tidaknyalagi sebagian tempat wilayah kerja kita yangmenggunakan frekuensi radio komunikasi.

Besar harapan saya ada yang memberikanbimbingan dan sedikit petunjuk buat saya. Atasperhatiannya saya ucapkan

Terimakasih. Salam...!Isa Ansorry <[email protected]>

Mohon bantuan An Official Hand Book(latest publication)

Assalamu'alaikum Wr. Wb.Sobat-sobat semua apa kabar? Langsung

saja, mohon bantuan, apakah saya bisa men-dapatkan An Official Handbook, terbitan ter-baru (yang ada saat ini), kabarnya sekarangdicetak Badan Informasi Publik. Akan sangatsaya hargai apabila handbook tersebut dapatdiperoleh dalam bentuk file elektronik formatPDF.

Untuk diketahui saja, rupanya usulan sayaditerima pimpinan KBRI Helsinki, data hand-book akan dimasukan ke dalam website KBRIHelsinki, sebagai sumber informasi mengenaiIndonesia, memudahkan pengunjung websiteKBRI dalam memperoleh informasi paling leng-kap dan diterbitkan oleh instansi pemerintahyang resmi, d.h.i. Depkominfo.

Salam hangat, dan selamat bekerja.Kundrat

Staf Politik KBRI Finlandia<[email protected]>

UU KIP Mohon Dimuat Di Situs Kominfo

Dengan hormat, saya belum menemukanteks lengkap UU No 14 2008 tentang Keter-bukaan Informasi Publik di situs Kominfo. DPRtelah menyetujui pengesahaan UU KIP 3 Aprillalu. Mohon UU ini dimuat lengkap dalam situsKominfo.

Warief Djajanto BasorieDepok

<[email protected]>

foto

:hbo

y.

desa

in:

ahas

s fo

to:s

by.in

fo,

bf,

net

RALATDalam komunika edisi khusus Harkirtnasterdapat kekeliruan teknis dengan tidakdicantumkannya kredit foto di halaman3 dan 9, yang seharusnya atas nama

lida noor. Demikian redaksi mohon maafatas kekeliruan ini.

Layanan Web

Saya ingin mengetahui informasi per-ekonomian yang terdapat di dalam situs BadanInformasi Publik, tetapi ketika saya klik bagiantersebut mengapa tidak terbuka ya?

catur kurniadi <[email protected]>

Peraturan PMI All Headers

Mohon bantuan softcopy peraturan yangberkaitan dengan PMI antara lain :a. Peraturan Pemerintah no.18 tahun 1980

tentang tranfusi darah.b. Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 023/

Birhup/1972 tentang kegiatan PalangMerah Indonesia dibidang kesehatan.

c. Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 478/Menkes/Per/X/1990 tentang upayakesehatan dibidang transfusi darah.

Atas bantuannya terima kasih.

Yulian Sudarmawan, SKMKepala Penunjang Diagnostik

RSBA Tanjung Enim SumSel [email protected]>

Panduan Tentang KIM

Bolehkah kami minta panduan tentang Ke-lompok Informasi Masyarakat (KIM)? Atau bi-sakah kami mendapatkan referensi tentang haltersebut, mengingat kami belum memiliki pan-duan baku tentang KIM tersebut.

Padahal Kabupaten Karangasem telah me-miliki KIM di hampir seluruh desa. Dan tiap tahunkami menyelenggarakan kegiatan untuk pem-berdayaan KIM tersebut.

Barangkali hal ini sebagai informasi dan se-lanjutnya kami mohon dukungan dan bantu-annya agar kegiatan KIM ini dapat lebih terarah.

[email protected]

Menteri Komunikasi dan Informatika, Mohammad Nuh bersama pemenang lomba animasi dalamacara "Temu Pakar/Dialog Publik Lintas Generasi Tentang Kebangkitan Teknologi Informasi",yang berlangsung di Surabaya, Jawa Timur (31/5).

Page 3: komunika 04 2008

Edisi 4/Tahun IV/Juni 2008 3

POLHUKAM

Pemerintah terus memantau perkem-bangan dari unjuk rasa yang terjadi,terutama yang ada di sekitar Istana danjuga daerah-daerah lain. Menurut Juru Bi-cara Kepresidenan Andi Mallarangeng, Pre-siden Susilo Bambang Yudhoyono terusmenerima laporan mengenai perkembang-an unjuk rasa ini dan beliau menganggapbahwa hal ini adalah bunga-bunga demo-krasi. “Ini adalah hak warga negara untukmelakukan demonstrasi selama hal itu dilak-

sanakan dengan damai, tertib, dan sesuaiaturan hukum,” ujar Andi di KantorPresiden, jelang akhir bulan lalu.

Presiden telah menginstruksikan kepadaKapolri dan Panglima TNI, bahwa dalammelakukan penanganan atau pengamananunjuk rasa harus dilakukan dalam cara-carayang damai, profesional, dengan cara-carapersuasif, dan tanpa melakukan tindakkekerasan kalau tidak terpaksa. “Bilakepolisian dan pihak-pihak pengunjuk rasamelakukannya sesuai aturan, mestinyatidak akan ada masalah,” terang Andi.

“Saya bersama dengan Mensesneg,Seskab, dan juga Menakertrans menerimaperwakilan Serikat Pekerja Seluruh Indone-sia (SPSI, Red) yang juga melakukan unjukrasa di depan Istana Merdeka. Dalam perte-muan tersebut pihak SPSI diwakilkan 15orang perwakilannya. Mereka menjelaskanposisi mereka dan menanyakan tentangkebijakan kenaikan harga BBM,” Andimenjelaskan.

Menurut Andi Malarangeng, Mensesneg,Seskab sudah menjelaskan, dan Menaker-trans juga ikut menjelaskan yang berhubung-an dengan para pekerja seperti jangan sam-pai ada PHK. “Mereka meminta agar Guber-nur, Bupati, dan Walikota berusaha bagaima-na caranya untuk mendorong agar tidak ter-jadi PHK.

Hal tersebut disanggupi Menakertrans,sehingga Menakertrans segera akan mengi-rimkan surat kepada Gubernur, Bupati, danWalikota agar sebisa mungkin mengusahakan

agar tidak ada pemutusan lapangan kerjapada dunia usaha,” tambahnya.

Pertemuan tersebut berjalan dengansangat baik. ”Setelah pertemuan, teman-teman SPSI kemudian membubarkan diri.Sejak awal kami memang terbuka bagiteman-teman yang berunjuk rasa, apakahitu dari BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa)atau kelompok masyarakat yang inginberdialog. Kami selalu membuka diri,” tegasAndi.

Dalam beberapa kesempatan, Jubir Ke-presidenan juga sempat berdialog dan ber-debat dengan teman-teman dari BEM UI."Kita bisa berbeda pendapat tetapi kamimengapresiasi keinginan-keinginan untukberdialog. Inilah model-model peradabanyang baik, ketimbang misalnya unjuk rasa,walaupun itu juga hak,” lanjut Andi.

Untuk itulah Andi meminta mahasiswaagar senantiasa mengupayakan cara dialogseperti ini sehingga pemerintah bisa lang-sung mendengar apa yang menjadi aspirasimahasiswa. "Kalau unjuk rasa belum tentubisa kedengaran, spanduknya pun belumtentu terbaca,” terang Andi Mallarangeng.

Namun sekali lagi Andi menegaskanbahwa unjuk rasa adalah hak setiap warganegara, selama hal itu dilakukan dengandamai tertib sesuai aturan hukum. “Sejauhini unjuk rasa terkendali dengan baik. DiIstana ini kan para aparat juga sudah ter-biasa menangani pendemo yang bisa da-tang tiga kali dalam sehari,” tandas Andi.

(www.presidensby.info)

Hari ini Puji (21) berulang tahun.Sedari pagi nada dering SMS di

ponselnya hampir tak berhenti. Takterbilang lagi ia menerima SMS

ucapan selamat dari temannya. Mulaidari Adinda kawan semasa SD dulu.Atau Dian kawan akrab di SMP danpuluhan teman di SMA dan bangku

kuliah. Puji sampai kewalahanmembalas SMS yang bersarang di

ponselnya.

Kirim salam lewat SMS (short messageservice) memang hal yang lumrah di masakini. Jika dulu banyak orang lebih senangmengucapkan lewat kartu melalui pos,sekarang teknologi telepon seluler seolahmengambil alih peranan itu.

Bagi Puji yang masih kuliah dan belummempunyai penghasilan tetap, tentu adanyafasilitas SMS ini sangat mempermudah dirinyadalam menjalin komunikasi dengan teman-temannya.

Apalagi sekarang banyak operator tele-pon seluler yang mengeluarkan tarif yang sa-ngat murah untuk memikat calon pelanggan-nya. Operator yang satu dengan yang lainsaling bersaing untuk mengeluarkan tarif SMSpaling murah.

Bahkan sekarang ini tidak hanya tarif SMSsaja yang murah, tetapi juga tarif telepon.Beberapa operator memberi harga lebih dari300% kepada konsumennya yang sudahbelasan tahun jadi pelanggan setianya. Na-mun apakah benar ada tarif layanan seluleryang murah?

"Jebakan" SMS PremiumLain lagi dengan cerita Agus (23), selama

dua bulan terakhir ia merasa tekor terus. Pa-salnya sang pulsa ponsel kesayangannya se-lalu bolong terus. Setelah diusut, ternyataada pengambilan pulsa dari SMS premium.

Program SMS seperti ini berbeda denganSMS pada umumnya. Saat ini, jenisnya sudahsangat beragam. Ada berita, skor (pertan-dingan/lomba), profil figur publik/artis, ken-can virtual (chatting), humor, atau yang kinitengah ngetren adalah mencari ayat-ayat ki-tab suci atau ramalan. Seluruhnya bisa diper-oleh melalui SMS.

Konsumen tinggal mengirim sebuah katakunci yang sudah dipromosikan untuk sebuahlayanan ke sebuah nomor yang biasanyamemiliki angka digit empat buah. Setelah itu,konsumen akan menerima balasan (reply)sesuai permintaan.

SMS Premium memang menguraskantong, akan tetapi sebagai konsumen kitamesti jeli dalam menghadapi layanan SMSseperti itu. Yayasan Lembaga Konsumen In-donesia (YLKI) menyayangkan masih minim-nya nilai edukasi yang dihadirkan pelaku bisnistelekomunikasi. Konsumen cenderung dido-rong untuk lebih konsumtif.

"Jadi edukasi yang bisa mengajarkan kon-sumen menjadi smart itu nggak ada, sepertipengetahuan mengenai layanan ini untuk apadan apa ada manfaatnya untuk mereka. Buk-tinya, masih banyak yang bingung ini haruslapor ke operator atau ke penyedia konten,"kata Ketua YLKI Husna Gustiana Zahir

Kemahalan?Sementara itu, anggota Badan Regulasi

Telekomunikasi Indonesia Heru Sutadi,menilai tarif pesan pendek (SMS) premiumterlalu mahal. "Ideal-nya tarif tak lebih daridua kali tarif yang nor-mal, apalagi terkadangada yang cuma mem-beri info sampah yangseharusnya konsumen tak dibebani biayaapapun," kata Heru.

Kini tarif SMS normal Rp250-350 perpesan. Sementara tarif SMS di negara-negaraAsia masih di bawah tarif yang berlaku diIndonesia. Sebut saja Filipina (Rp 167), HongKong (Rp 240), Malaysia (Rp 240), dan

Singapura (Rp 280),Indonesia masuk ke dalam negara dengan

tarif SMS tertinggi. Dan seharusnya tarif SMSretail di negara ini idealnya turun menjadi Rp.150, penurunan tersebut, dinilai AnggotaBadan Regulasi Telekomunikasi Indonesia(BRTI) Heru Sutadi, sudah semestinya,karena biaya ongkos produksi layanan SMStahun ini juga telah turun menjadi Rp 52per pengiriman dari sebelumnya Rp76.

Padahal Menteri Komunikasi dan Infor-matika Mohammad Nuh menuturkan penu-runan tarif interkoneksi diharapkan dapatmenjaga daya beli masyarakat terhadap la-yanan telekomunikasi di tengahterjadinya inflasi.

“Ini menjadi referensi untuk sam-bungan dari fixed ke nirkabel atausebaliknya. Sesuai kewenangan kami,pemerintah dan Badan RegulasiTelekomunikasi Indonesia, hanyamengatur di interkoneksi,” ujarnya.

Menkominfo juga mengatakanreferensi itu juga menjadi sinyal jikatarif interkoneksi turun maka aktivitasbisnis lainnya bisa turun sehinggaakhirnya tarif ritel juga turun. Tarifinterkoneksi merupakan salah satukomponen untuk menentukan tarifritel dan muncul sebagai akibat adanyasaling keterhubungan antaroperatortelekomunikasi ataupun antarjaringantelekomunikasi yang berbeda.

Akan tatapi ada beberapa pihakyang menilai bahwa tarif mahal ini meru-pakan buah dari adanya kartel. Apa itu kartelSMS? Intinya operator seluler dituduh kom-pak untuk memberlakukan tarif tertentu.

Kartel SMSKomisi Pengawas Persaingan Usaha (KP

PU) pada tanggal 18 Juni 2008 menyatakan,bahwa enam penyelenggara telekomunikasi(PT Excelcomindo Pratama, PT Telkomsel,

PT Telkom, PT Bakrie Telecom, PT Mo-bile-8 Telecom dan PT Smart Telecom) telahterbukti melakukan pe-langgaran persainganusaha tidak se-hat dengan melakukan kartelSMS pe-riode tahun 2004 sampai dengantanggal 1 April 2008.

"Mereka ini dianggap melanggar Pasal 5UU No.5 Tahun 1999 tentang LaranganPraktek Monopoli dan Persaingan Usaha Ti-dak Sehat," kata kata Ketua Majelis Pemerik-sa Dedie Martadisas.

Dalam aturan itu memang pelaku usahad i la rang membuat perjanjian

dengan pelakuu s a h a

pesaingnyauntuk menetap-kan harga atas suatu ba-rang dan atau jasa yang harusdibayar oleh konsumen atau pelangganpada pasar bersangkutan yang sama.

Sesuai proporsi dan pangsa pasar ope-rator tersebut selama empat tahun praktikkartel SMS berlangsung, enam operator didalam negeri selama 2004 hingga 1 April2008 telah merugikan konsumen hinggaRp2,827 triliun.

Pelajaran BerhargaPemerintah menghormati keputusan

KPPU tersebut, karena merupakan pembe-lajaran yang harus dialami penyelenggara te-lekomunikasi bagi terwujudnya industri tele-komunikasi yang lebih kompetitif, "sehinggatarif layanan telekomunikasi, khususnya SMSlebih terjangkau," kata Dirjen Postel Depko-minfo, Basuki Yusuf Iskandar.

Lebih lanjut Basuki menjelaskan bahwasecara substansial layanan SMS merupakansalah satu fitur layanan telekomunikasi, yangnotabene merupakan domain sepenuhnyaarea komersialnya penyelenggara telekomu-nikasi untuk mengaturnya sendiri. Itulah se-babnya pengaturannya diserahkan padamekanisme pasar. "Hanya saja, pemerintahtetap berkepentingan, khususnya sebatasyang terkait dengan penyampaian penga-turan referensinya untuk penetapan formulabiaya jaringan mengingat faktanya kini telahmenjadi suatu layanan yang sangat tinggisegmentasinya," imbuh Dirjen Postel.

Namun, ada kebijakan baru untuk me-nurunkan tarif SMS. Layanan Short Messegealias SMS akan diberikan aturan baru, dengancara diatur secara terpisah dari aturaninterkoneksi berbasis biaya agar penarifannyabisa turun.

Semua ini merupakan proses belajar yangharus dilakukan baik oleh pihak operatormaupun masyarakat. Karena diharapkannantinya dengan adanya keterbukaan danmekanisme yang dinamis, masyarakat jugadapat mengontrol naik turunnya tarif.Sekarang tinggal bagaimana kita menyikapiagar kita tak kehilangan isi pulsa dalam ponselkita secara tak sadar. (achie, m, berbagai sumber).

WASPADAI SMS PENGURAS KANTONG

Bangun dengan Dialog

AKSI "KARTEL" SMS

Page 4: komunika 04 2008

4 KomunikA satu kata Indonesia

PEREKONOMIAN

Kenaikan harga minyak dunia saat ini telahmenyebabkan tambahan subsidi BBM lebihdari Rp100 triliun. Alokasi subsidi tersebutakan semakin meningkat jika harga minyakdunia menjadi lebih tinggi. "Padahal saat iniharga minyak dunia sudah berada pada posisisekitar 125 dollar Amerika per barel, kataMenko Kesra Aburizal Bakrie, dalam pe-maparan dengan presentasi grafik dan data,usai sidang kabinet paripurna, di bulan Aprilmalam.

Menurut Menko Kesra, kenaikan subsiditersebut telah mempengaruhi keseimbanganpostur APBN, dimana subsidi BBM yangditerima masyarakat kaya mencapai Rp186triliun, karena 70 persen dari subsidi BBMdinikmati oleh 40 persen masyarakat terkaya.

Sedangkan program-program penanggu-langan kemiskinan mencapai Rp60 triliun."Kondisi ini dipandang kurang adil, dan dapatmempengaruhi kelangsungan program-pro-gram lain seperti penanggulangan kemis-kinan, kesehatan, pendidikan, dan sebagai-nya,"kata Aburizal Bakrie.

Siap Hadapi Imbas KenaikanHeryanto, yang bekerja di sektor trans-

portasi hanyalah satu diantara banyak orangyang bisa berpikir jernih meng-hadapikebijakan pemerintah yang ber-kaitandengan kenaikan harga BBM.

Heryanto menyadari akan terkenaimbas rencana itu secara langsung.Akan tetapi, belajar pada kenaikan har-ga BBM tahun 2005 lalu, ia mengakutak terlalu resah. “Pertama, orang-orangyang bekerja di sektor trans-portasiseperti saya sudah pasti akan terkejutdan nggerundel (menggeru-tu—Red).Setelah itu, semua akan belajar

Wajah Heryanto tampak biasa-biasasaja, saat matanya memelototi

berbagai berita tentang kenaikanharga bahan bakar minyak (BBM)di televisi yang dipasang di langit-

langit bus di atas kepalanya.Berbeda dengan kawan-kawan

seprofesi yang kebanyakan mencelarencana tersebut, sopir mini bus

jurusan Wonosobo-Magelang,Jateng, ini tampak tenang-tenang

saja. “Mengapa harus khawatir,wong kenaikan dirasakan bareng-

bareng aja kok bingung. Dulu, tahun2005, kita takut setengah mati

menghadapi kenaikan BBM.Nyatanya, setelah dilaksanakan

beneran, efeknya nggak seperti yangdibayangkan. Kita tetap bisa cari

makan dan hidup seperti biasasampai sekarang,” ujarnya

terkekeh.

menyesuaikan diri. Dan akhirnya, akan ter-biasa dengan harga BBM yang baru, berapapun kenaikannya,” katanya.

Ia menanggapi kenaikan harga BBM se-cara positif bukan untuk menghibur hati,namun karena sudah mempelajari bahwa ke-hidupan manusia sejatinya memiliki daya pe-nyesuaian yang amat baik terhadap kenaikanharga.

“Lihat saja, dua tahun pasca kenaikanBBM tahun 2005, PO Putra Perdana tempatsaya bekerja malah menambah jumlah ar-mada bus-nya sebanyak 12 buah. Aneh tapinyata. Ini fakta yang jarang diungkap olehpers, tapi benar-benar terjadi,” imbuh lelakiyang sudah bekerja sebagai sopir selama 17tahun ini.

Oleh karena itu, kendati diprotes rekan-rekan sejawatnya, Heryanto tetap keukeuhmendukung langkah pemerintah menaikkanharga BBM. “Saya dengar, negara akan bang-krut kalau harga BBM tidak dinaikkan. Kalaubus sih sementara tidak jalan tidak apa-apa,tapi kalau negara sampai tidak jalan, wah,gawat sekali itu,” imbuhnya.

Emosional versus RasionalBelakangan ini, aksi unjuk rasa menen-

tang rencana kenaikan harga bahan bakarminyak (BBM) memang marak di sejumlahwilayah. Para pengunjuk rasa umumnya me-nuntut agar pemerintah membatalkan ke-naikan harga BBM. Mereka khawatir, kenaik-an harga BBM akan menimbulkan “efek do-mino” berupa membubungnya ongkostransportasi, naiknya harga barang-barangdan bahan kebutuhan pokok, yang padaakhirnya semakin memukul kehidupan rakyatyang saat ini dinilai sudah terpuruk.

Kekhawatiran para pengunjuk rasa me-mang masuk akal, karena saat ini BBM adalahunsur pendukung produksi sekaligus kom-ponen distribusi—dalam hal ini transportasi—yang amat vital. Sesuai hukum ekonomi, jikaharga barang pendukung produksi dan ong-kos distribusi naik, maka harga produk jugaakan naik.

Siapa yang akan terkena imbasnya secaratelak, kalau bukan masyarakat golongan akarrumput yang posisi tawarnya secara ekono-mi sangat rendah. “Masyarakat kecil akanmakin terpuruk jika BBM dinaikkan, karenamerekalah yang akan menerima dampaknyasecara langsung,” cetus seorang pengunjuk

rasa, saat berorasi di depan Istana Negara,bulan Mei lalu.

Pertanyaannya adalah, apakah reaksi pe-nolakan terhadap rencana kenaikan BBM itubersifat emosional karena kekhawatiran yangberlebihan, atau sebaliknya dilandaskan ataslogika berpikir rasional dengan mempertim-bangkan manfaat jangka panjang kebijakantersebut?

Beri "Lauk, Ikan, dan Pancing"Terkait dengan kenaikan harga BBM, pe-

merintah memutuskan untuk memberikanbantuan langsung tunai (BLT) seperti yangpernah diberikan kepada masyarakat miskinpada waktu lalu. Tujuan diberikannya BLTuntuk meringankan beban masyarakat yangterkena dampak kenaikan harga BBM.

Kendati diakui Menteri Keuangan Sri Mul-yani, ada beberapa elemen masyarakat yangmenganggap pemberian BLT tidak mendidik,akan tetapi pada saat masyarakat sedangterpukul oleh kenaikan harga, BLT sangatmembantu. Menurut Sri Mulyani, pemerin-tah telah menyiapkan dana sebesar kuranglebih Rp14,1 triliun untuk BLT ini.

“Pemberian BLT ini memang bukan untukmenyelesaikan masalah, namun sekadar un-tuk membantu meringankan beban masya-rakat pasca kenaikan harga BBM. Ibaratorang sakit flu, BLT adalah obat penurunpanas, namun bukan berarti akan menyem-buhkan semuanya,” kata Menteri Keuangan.

Menko Kesra Aburizal Bakrie menambah-kan, pemerintah memastikan program pen-anggulangan kemiskinan yang terdiri dari ti-ga kluster. Kluster satu, bantuan dan per-lindungan sosial, dengan sasaran 19,1 jutaRumah Tangga Sasaran (RTS) dalam bentukProgram Keluarga Harapan (PKH), beras un-tuk masyarakat miskin (raskin), BantuanOperasional Sekolah (BOS), Jaminan Kese-hatan Masyarakat (Jamkesmas), bantuan so-sial untuk pengungsi/korban bencana, pe-nyandang cacat, kelompok lansia, dan lainsebagainya.

Kluster dua, adalah pemberdayaan ma-syarakat atau yang sering disebut PNPM Man-diri. “Tahun 2008 PNPM Mandiri mencakup3.999 kecamatan di 16.417 desa-desa ter-tinggal dan sekitar 21.000 desa-desa lainyadengan anggaran Rp13,2 triliun. Pada tahun2009 seluruh kecamatan di Indonesia yangberjumlah sekitar 5.720 kecamatan akanmendapat PNPM Mandiri dengan besaran ra-ta-rata Bantuan Langsung Tunai Masyarakatper kecamatan per tahun adalah Rp 3 miliar/kecamatan. Saat ini sedang dipersiapkanagar pelaksanaan program PNPM dapatdipercepat,” kata Menko Kesra.

Kluster tiga, lanjut Aburizal, adalahpenguatan usaha mikro dan kecil. “HinggaApril 2008 Kredit Usaha Rakyat (KUR) yanguntuk kredit di bawah Rp5 juta rupiah disa-lurkan tanpa agunan, telah mencapai Rp5,2triliun dan menjangkau 400.000 nasabah.Pemerintah menargetkan perluasan KURhingga mencapai Rp 14,1 triliun pada tahun2008/2009,” jelas Ical.

Dijelaskan, pemerintah juga mengem-bangkan dan menambah program penang-gulangan kemiskinan serta menyiapkan kom-pensasi kenaikan harga BBM, yang terdiri da-ri beberapa program. Yaitu penguatan keta-hanan pangan dan peningkatan penjualanberas bersubsidi diluar raskin dengan alokasidana sebesar Rp 4,2 triliun untuk buruh,PNS golongan I dan II, tenaga honorer, dantamtama TNI/Polri untuk sekitar 12 juta KK.Pengembangan KUR dengan tambahan da-na Rp1 tilyun. Pemberian Bantuan LangsungTunai (BLT) dengan alokasi dana mencapaiRp14,1 triliun untuk 7 bulan pada tahun2008, dengan sasaran 19,1 juta RTS, sebe-sar Rp 100 ribu per bulan per RTS.

Kita semua berharap, kenaikan hargaBBM dalam jangka panjang akan menjadisimalakama yang berbuah manis. Kendatipada awalnya dilematis bagi pemerintah danmenyakitkan bagi masyarakat, akan tetapikelak bisa menghasilkan ‘buah manis’ berupahilangnya ketergantungan generasi berikut-nya pada BBM.

([email protected]/m)

Pakar perminyakan Kurtubi yakin, anggar-an subsidi BBM yang dicanangkan pemerintahdalam APBN tahun ini sebesar Rp120 triliunakan terlampaui. ”Jangan kaget kalau di akhirtahun nanti harga minyak terus meningkatdan bisa menembus angka 150 Dolar AS perbarel," ungkapnya dalam Diskusi Publik bersa-ma Dirjen Minyak dan Gas Bumi DepartemenEnergi dan Sumber Daya Mineral Luluk Sumi-arso, Pengamat Ekonomi, Dr Aviliani di Depko-minfo beberapa waktu lalu.

Menurut Kurtubi, pemerintah harus me-nyediakan tambahan subsidi BBM sekitar Rp60triliun sehingga untuk subsidi BBM saja bisasekitar Rp180 triliun dari total anggaran. Un-tuk itu, Direktur Center for Petroleum andEnergy Economic Studies ini mengganggapkenaikan harga BBM tak bisa ditawar lagi. ”So-al bagaimana skema kenaikan harga, itu ter-serah pemerintah,” kata Kurtubi.

Harus BeraniPendapat senada disampaikan pengamat

ekonomi Aviliani. Menurut Aviliani, pemerin-tah harus berani mengambil keputusan untukmenaikkan harga BBM demi kesinambunganekonomi. ”Lebih baik naik 20 hingga 30 per-sen sekarang daripada tiba-tiba naik lebih dari100 persen pada 2009,” kata Aviliani.

Direktur Institute for Development ofEconomics and Finance (Indef) ini mengi-

ngatkan, setiap kenaikan harga minyak dunia5 dolar AS per barel, maka pemerintah harusmenyediakan tambahan subsidi lebih dariRp11 triliun.

Hal senada juga dingkap Anggota KomiteBPH Migas Jugi Prajogio. Menurut Jugi sema-kin besar subsidi yang harus dikeluarkanpemerintah untuk tiap liter BBM yang dipakaipenduduk negeri ini. ”Untuk tiap liter minyaktanah, saat ini pemerintah memberikan sub-sidi Rp7.000, Solar Rp 5.000 dan premiumantara Rp 4.000-4.500,- per liternya,” kataJugi.

Secara ringkas Aviliani menyarankan halyang tegas, ”Jadi, sebaiknya, naikkan sajaharga BBM sekarang. Tidak masalah meng-ambil kebijakan yang tidak populis, daripadangotot tidak menaikkan harga tapi malah ti-dak ada kesinambungan ekonomi. Di sinilahkepercayaan pada pemerintah diuji oleh in-vestor,” kata Aviliani.

Pilihan TerakhirMenteri Keuangan Sri Mulyani, pernah

menjelaskan bahwa pemerintah telah mela-kukan langkah-langkah lain agar dapat me-ngatasi masalah itu, penghematan belanjakementerian dan lembaga yang sudah dila-kukan hingga menghemat Rp30,3 triliun."Penerimaan negara non migas yang digen-jot, dan berhasil menambah Rp20 triliun,"

jelas Sri Mulyani.Kenaikan BBM memang bukan hal yang

tabu, bagi Aviliani, pemerintah tidak perlumengkhawatirkan terjadinya inflasi yang ting-gi kalau kenaikan harga BBM maksimal hanya30 persen. ”Pengurangan subsidi BBM Rp50triliun sebaiknya dialihkan kepada pembukaanlapangan kerja dan bukan pada pemberianBantuan Langsung Tunai (BLT) seperti dulu,”katanya.

Leih lanjut Menkeu juga menjelaskanbahwa langkah–langkah penghematan BBMdan listrik juga sudah dilakukan. Adapenetapan target konversi minyak tanah keLPG 1-2 juta kiloliter.

"Penghematan konsumsi listrik dan biayaPLN sebesar Rp5 triliun, penghematankonsumsi BBM dan efisiensi Pertamina Rp7trilyun rupiah, pembatasan konsumsi BBMmelalui pelaksanaan smart card dan lartukendali, serta penghematan energi di kantorpemerintah, mall, hotel, dan shoppingcentre,” kata Menkeu. (m)

Page 5: komunika 04 2008

Edisi 4/Tahun IV/Juni 2008 5

Perguruan TinggiMakin Mahal?

KESRA

Beberapa hari ini, Kak Tesa mempunyaiteman yang sering telepon ke call centerKak Tesa, namanya Dinda (bukan namasebenarnya, red), berumur 8 tahun danduduk di kelas 3 sekolah dasar.

Dinda sering telepon sekitar jam 3 so-re. Kepada Kak Tesa, Dinda sering berce-rita tentang teman sekolah, mbok Ijah,pengasuh Dinda, dan mainan baru yangdibelikan Mama di luar negeri. Dinda jugabercerita tentang Stefani, teman dekat-nya dari Singapura yang sekarang mene-tap di rumah Dinda.

Dinda sangat menyukai Stefani karenadia anak perempuan yang cantik, matanyabulat, hidungnya mancung dan berambutpanjang. Dinda juga sangat menyayangiStefani seperti saudara sendiri, karenaStefani selalu menemani Dinda bermain,belajar dan tidur pun bersama.

Tetapi beberapa hari yang lalu , Dindabercerita bahwa Stefani tiba-tiba menghi-lang tanpa jejak. Dinda sedih dan Kak Tesapun berusaha menghibur Dinda supayatabah dan tetap berpikir positif , akhirnyaDinda pun Dinda mengerti dan tidak ber-sedih lagi.

Keesokan harinya, Dinda meneleponKak Tesa dengan nada bahagia. Hari itu,Dinda senang karena Stefani kembali ber-main bersamanya, dan Kak Tesa pun ikutsenang. Dinda memberitahu bahwa ke-marin Stefani bersembunyi di kamar mbokIjah. Dalam keranjang cucian bersih....

Olala, ternyata Stefani adalah boneka Bar-bie made in Singapura.

Teman "Curhat"Dinda adalah seorang anak yang me-

rasa kesepian dan membutuhkan temanuntuk berbicara. Dinda tidak pernah ber-cerita dengan orang tuanya, karena keduaorang tuanya sibuk dengan pekerjaanmasing-masing.

Pada kasus Dinda, sang anak mencu-rahkan kasih sayangnya pada mainan yangdisenangi yaitu boneka Barbie, bahkanmenurut Dinda, Stefani adalah seorangmanusia yang selalu menemaninya.

TESA 129 hadir sebagai salah satu so-lusi penegakan hak-hak anak di Indonesiadalam bentuk pelayanan khusus masalahyang berkaitan dengan anak melaluisaluran telepon.

TESA 129 diprakarsai oleh Departe-men Komunikasi dan Informatika, Departe-men Sosial dan Lembaga Sosial Masyarakatyang menangani permasalahan anak. TE-SA 129 menjadi tempat pengaduan, pu-sat informasi, konsultasi singkat, bahkanhanya sekadar bercerita tentang kehidup-an anak-anak pun akan dilayani oleh TESA129.

TESA 129 dapat dihubungi denganmudah dari telepon rumah dan bebaspulsa, hanya cukup menekan angka 1,2dan 9 pada telepon. Ketika teleponmasuk, anak-anak akan disambut olehoperator dan konsultan yang ada di TESA129.

“Rp 10,2 juta? Mahal sekali?Tahun lalu kan hanya Rp 6,6 juta!?"seru Josephine, calon mahasiswa S3

sebuah perguruan tinggi negeri diJogjakarta, dengan wajah kaget. “Ya,

Bu, menghadapi penerapan BHP(Badan Hukum Pendidikan—Red),

SPP semua jurusan baik S1, S2maupun S3 memang naik hampir

70%,” jelas staf akademis JurusanPascasarjana di universitas tersohor

itu.

Perempuan berkulit putih asal Manadoitu melipat map pendaftaran, mencabut tele-pon selular dari sakunya, lalu beringsut kepojok loket. Tak lama kemudian terdengarsuara nyaringnya menelepon seseorang, iamengeluh panjang-lebar tentang kenaikanSPP yang tak diduga-duganya itu.

Josephine tidak sendirian. Di sudut fakult-as lain, seorang calon mahasiswa tercenung

di depan papan pengumuman, saat melihatjumlah uang yang harus dibayarkan agar bisakuliah di perguruan tinggi itu.

“Ini sih bukan naik namanya, tapi gantiharga,” keluh Faisal, yang urung mendaftarlewat jalur “patas” di Fakultas Kedokteranitu, lantaran ‘ngeri’ dengan jumlah biaya yangharus dikeluarkan. “Heran, kok bisa mahal be-gini? Gimana orang miskin bisa kuliah disini?”imbuhnya sambil garuk-garuk kepala.

Agar Lebih BermutuRencana pemerintah menerapkan Badan

Hukum Pendidikan (BHP) memang memun-culkan kritik di sana-sini. Pelik permasalahanmulai dari prinsip-prinsip usaha, independensi,bentuk dan fungsi kelembagaan, dan yangpaling menonjol, komersialisasi, kerap ditakut-kan akan menjadikan pendidikan tinggi se-makin tak terjangkau kantong rakyat.

Sejatinya, Undang-Undang Badan HukumPendidikan (UU BHP) yang saat ini sedang

digodok dimaksudkan agar perguruan tinggimampu meningkatkan kualitas, kredibilitas,efisiensi dan profesionalisme pendidikan, sei-ring dengan otonomi yang diberikan kepa-danya.

Staf Khusus Mendiknas Bidang KomunikasiPublik, Teguh Juwarno, Kepada komunikamenyatakan, tujuan UU BHP diantaranyaadalah untuk mencegah munculnya pergu-ruan tinggi yang status dan kualitasnya tidakjelas. “UU ini akan menjadi fondasi agar per-guruan tinggi lebih akuntabel, dan mendo-rong mereka berlomba-lomba meningkatkanmutu. Dengan demikian, kelak tak ada lagiuniversitas abal-abal yang hanya mencari un-tung namun kualitasnya tidak bisa dipertang-gungjawabkan,” ujarnya.

Soal komersialisasi pendidikan, lelaki ke-lahiran Wonosobo, Jawa Tengah ini menya-takan, sejak dahulu fenomena itu sudah ada.“Bukan karena ada UU BHP, lalu muncul ko-mersialisasi pendidikan. Justru tujuan UU iniuntuk mengeliminasi munculnya perguruan-perguruan tinggi yang tujuannya hanya men-cari duit saja namun mengabaikan kualitas,”terangnya.

Teguh juga menolak anggapan bahwaUU BHP dijadikan sarana pemerintah untuk“ngeles” atau mengalihkan beban biaya pen-didikan ke institusi perguruan tinggi, karenapemerintah tidak mampu memenuhi anggar-an pendidikan sebesar 20% dari APBN sepertiyang diamanatkan konstitusi. “UU BHP sema-ta-mata lahir karena otonomi perguruan tinggimembutuhkan badan hukum yang keberada-annya perlu diatur dengan undang-undang,bukan karena alasan lain yang bersifat politis,”katanya.

Untuk OtonomiSementara itu, pengelola Sekolah Pasca-

sarjana Universitas Gadjah Mada (UGM), DrSunarru Samsi H, saat ditemui komunika dikampus UGM menyatakan, konsep otonomiperguruan tinggi sebenarnya sudah berjalankurang lebih delapan tahun seiring dengandikeluarkannya PP No 61 Tahun 1999 Ten-tang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri se-bagai Badan Hukum.

“Pemikiran akan perlunya otonomi inilahyang melahirkan RUU BHP yang saat ini se-dang menjalani uji publik, sebagai konse-kuensi diberlakukannya UU Nomor 20 Tahun2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional(Sisdiknas), dimana pasal 53 UU tersebutmengamanatkan dibentuknya badan hukumbagi penyelenggara dan/atau satuan pen-didikan,” ujarnya.

Sunarru berharap, kemandirian perguru-an tinggi yang dilegitimasi dengan UU BHPnantinya akan menciptakan pendidikan yangberkualitas, kredibel, efisien, dan profesional.Mengapa? Karena pihak penyelenggara pen-didikan bisa bebas berkreasi untuk memaju-kan institusi berdasarkan strategi yang diran-cang sendiri.

“Dengan UU BHP, otonomi pendidikantinggi juga akan semakin jelas posisinya. Inisangat penting, karena dengan begitu pe-nyelenggara pendidikan tinggi tidak lagi ter-hambat birokrasi yang berbelit-belit sepertiyang terjadi selama ini,” ujar lelaki yang jugaDosen Fakultas Pertanian UGM ini.

Sebuah konsep yang ideal, namun bukanberarti penerapan UU BHP ke depan bebasdari masalah. Pengamat Pendidikan Jog-jakarta, Prof Mudiyono menyatakan, otonomiinstitusi pendidikan juga menuntut adanyakemandirian dari segi pendanaan. Konseku-ensinya, institusi pendidikan harus memutarotak untuk bisa membiayai jalannya aktivitaspendidikan secara independen. “Celah inilah

yang sering dikhawatirkan masyarakat akanmembuat perguruan tinggi menjadi lembagaprofit, sehingga biaya kuliah menjadi semakinmahal,” katanya.

Mampukah PT Hindari “Bisnis”?Konsep BHP secara mudah bisa diidentik-

kan dengan sebuah korporasi dalam duniabisnis yang sangat memperhatikan cost andbenefit. Inilah yang dikhawatirkan akanmenyebabkan komersialisasi pelayanan pen-didikan, kendati mungkin kenyataannya tidakseperti itu.

“Secara filosofis, pendidikan memang ha-rus dipisahkan dari dunia bisnis. Karena selainbertujuan mencetak pribadi-pribadi yangkompeten dalam suatu disiplin ilmu, pendidik-an juga bertujuan mencetak pribadi-pribadiyang bertaqwa, berkepribadian andal, danmemiliki moral dan akhlak yang baik. Sisi inilahyang mesti diperhatikan dengan seksama,terutama jika dikaitkan dengan dunia bisnisyang identik dengan dunia kepentingan,”ujar Mudiyono.

Pertanyaannya, apakah pihak penyeleng-gara pendidikan benar-benar bisa menghi-dupi semua aktivitas universitas yang begitubanyak, tanpa harus “berbisnis”? Bagi institusiperguruan tinggi yang keuangannya “sehat”,perkara ini mungkin tidak menjadi masalah.Namun fakta menunjukkan, banyak perguru-an tinggi justru tidak memiliki tingkat likuiditastinggi. Konsekwensinya, saat BHP diterap-kan, langkah termudah yang akan merekatempuh adalah menarik dana sebesar-besar-nya dari mahasiswa untuk menjaga agar ke-giatan universitas bisa terus berjalan. “Shortcut pemikiran semacam itu sering terjadi diperguruan tinggi kita,” kata Mudiyono.

Fakta menunjukkan, penerimaan maha-siswa jalur “patas” menjadi pilihan banyak uni-versitas untuk mencari dana segar. Di bebe-rapa perguruan tinggi, tarif untuk jalur “pa-tas” ini saat ini sudah membubung sangattinggi.

Informasi yang berhasil didapatkan ko-munika, di sebuah universitas negeri, calonmahasiswa yang ingin masuk Fakultas Kedok-teran melalui jalur khusus ini ditarget untukmembayar hingga Rp 80 juta. “Bahkan di luarJawa angkanya sudah lebih dari Rp 100 juta.Dalihnya untuk persiapan jika sewaktu-waktuBHP diterapkan,” kata seorang dosen univer-sitas dari luar Jawa yang tidak mau disebutnamanya.

Mau Kualitas?Mengomentari kemungkinan semakin

mahalnya biaya kuliah di perguruan tinggi jikaBHP benar-benar diterapkan, Sunarru me-nyatakan itu sebuah konsekuensi logis yangsangat mungkin terjadi. “Saat BHP diterap-kan, subsidi pendidikan dari pemerintah oto-matis akan dicabut dan universitas diharuskanmencari biaya sendiri. Jadi lumrah jika nantibiaya kuliah juga akan naik. Namun menurutsaya itu tidak menjadi masalah, jika diimbangidengan naiknya kualitas pendidikan di pergu-ruan tinggi terkait,” katanya.

Ia mencontohkan, biaya kuliah di univer-sitas-universitas luar negeri rata-rata sangattinggi. “Namun karena kualitasnya bisa diper-tanggungjawabkan, mereka tidak pernahkekurangan mahasiswa. Bahkan mahasiswakita pun berbondong-bondong kuliah kesana,” imbuhnya.

Dus, harga memang selalu paralel denganrupa. Makin tinggi harga, konsumen akanmendapatkan barang dengan kualitas lebihpula, itu dalil ekonominya. Pepatah Jawa jugamengatakan “jer basuki mawa beya”, inginbagus pasti butuh biaya lebih.

“Hanya perlu diingatkan, jangan sampaimahasiswa sudah telanjur membayar mahal,kualitas pendidikan yang mereka terima ter-nyata masih begitu-begitu saja, itu namanyamembohongi publik,” pesan Mudiyono.

Yang lebih parah lagi, UU BHP belum dite-rapkan, beberapa perguruan tinggi sudah le-bih dahulu menaikkan SPP, seperti yang dite-mukan komunika di Jogjakarta. “Banyak uni-versitas yang mencuri start, menaikkan SPPdengan dalih persiapan menghadapi BHP. Bu-kan main, universitas kita memang super anti-sipatif,” kritik Josephine, yang hingga kini ma-sih uring-uringan, lantaran batal masuk pro-gram S3 idamannya.

([email protected])

Menyambut UU Badan Hukum Pendidikan

Salam Kenal

Layanan Telepon bebas pulsa TESA 129 dapat dihubungi di nomor 129melalui telepon lokal setiap hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 sampai18.00 WIB.

Page 6: komunika 04 2008

6 KomunikA satu kata Indonesia

Prof Soedarto, pakar energi Semarang, sa-at dihubungi komunika melalui telepon selularbeberapa waktu lalu mengingatkan, persoalanenergi adalah persoalan jangka panjang, sehinggajangan hanya dilihat efeknya dalam jangkapendek.

“Kekeliruan kita selama ini adalah cenderungmenilai hasil kebijakan energi segera setelah di-terapkan, hasilnya tentu belum terlihat. Kenaikanharga BBM karena subsidinya dicabut misalnya,kendati dampaknya langsung dirasakanmasyarakat, akan tetapi manfaatnya baru dapatdirasakan 10-20 tahun ke depan. Jadi kita harusrasional dalam mencermati kenaikan harga BBMsaat ini. Kita harus berpikir jauh ke depan untukkepentingan yang lebih besar pula,” katanya.

Dininabobokan SubsidiSoedarto melihat, selama ini masyarakat

memang terlalu dininabobokan oleh subsidiBBM, sehingga ketergantungan mereka ter-hadap bahan bakar fosil berharga murah sa-ngat tinggi. “Subsidi memang membuat ma-syarakat bisa menikmati BBM dengan hargasangat murah, akan tetapi dalam jangka pan-jang juga membuat masyarakat menjadi man-ja. Subsidi dicabut sedikit saja, mereka sudahkalang-kabut. Padahal di dunia sudah tak adalagi negara yang mensubsidi BBM dalam jum-lah yang sangat besar, kecuali Indonesia,” ka-tanya.

Ia mencontohkan, seliter minyak tanahyang harga eceran tertinggi (HET)-nya seki-tar Rp2.500, sebenarnya sudah disubsidi pe-merintah sebesar Rp 6.000. “Aslinya harganyamendekati Rp 9 ribu per liter. Bisa dibayangkanberapa beban yang harus ditanggung peme-rintah jika pada saat yang bersamaan jugaharus mensubsidi premium dan solar,” tuturpria bercucu tujuh ini.

Padahal, APBN tahun 2005 beserta revisi-nya ternyata masih menempatkan penerima-an dari sektor migas sebagai primadona, yaknisebesar Rp 103,5 triliun. Namun di sisi lainnegara juga harus mengalokasikan dana yangsangat besar, Rp 60,1 triliun untuk subsidiBBM (Asumsi harga minyak US$ 35 per barel.Jumlah ini terus membengkak seiring naiknya

harga minyak di pasar internasional yang sudahmenyentuh US$ 100 per barel).

Secara pribadi Soedarto lebih setuju jikapemerintah mencabut seluruh subsidi BBM, ke-timbang sekadar menaikkan harga. Dalamjangka pendek efeknya memang akanmenyakitkan, karena harga BBM jadi tinggi.

Akan tetapi jika subsidi tidak dicabut, dalamjangka panjang justru akan menjadi bom waktuyang dampaknya lebih menyakitkan bagi ma-syarakat. “Ibaratnya seperti orang operasi kan-ker, sekarang ini merasakan sakitnya operasi,besok-besok tinggal menunggu sembuhnya.Tapi kalau dibiarkan alias tidak dioperasi, pe-nyakit itu akan semakin parah,” tuturnya ber-tamsil.

Konversi EnergiKenaikan harga BBM sejatinya tidak akan

berdampak besar, jika program konversi energiyang sedang digalakkan pemerintah bisa ber-jalan baik. “Jika semua orang pakai energi gas,batubara, biomassa, tenaga surya, angin, danenergi alternatif lain, mereka pasti tidak ambilpusing walau harga BBM naik lima ratus persenmisalnya,” kata Amad Dahlan, warga Seliling,Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, JawaTengah.

Masalahnya adalah, kata Dahlan, mengubahkebiasaan masyarakat yang sudah sangat akrabdengan BBM, menjadi pengguna bahan bakar

non BBM, bukanlah perkara gampang. Semen-tara di sisi lain, pemerintah juga kurang menye-diakan sarana dan akses masyarakat ke energinon BBM.

Konversi ini merupakan cara mengurangiketergantungan konsumen terhadap minyaktanah. Sesuai road map tahun 2008 minyaktanah sudah tidak disubsidi lagi. Dengandemikian, harga elpiji akan lebih murahsehingga masyarakat diharapkan mau beralihke elpiji.

Pemerintah telah memutuskan akan mem-percepat program konversi. Semula programini ditargetkan akan selesai pada 2012, namundipercepat menjadi 2010. Kebijakan ini untukmeminimalisasi dampak lonjakan harga minyakdunia.

Energi Non BBM BerlimpahBerdasarkan Blueprint Pengelolaan Energi

Nasional 2005-2025, pangsa konsumsi BBMternyata mencapai 63% dari total energi yangdipakai di Indonesia. Sementara sumber energilain seperti batubara hanya menyumbang 8%,listrik 10%, gas 17% dan elpiji hanya 2%.

Tingginya ketergantungan masyarakat ke-pada BBM tak lepas dari murahnya harga danketersediaan BBM di masa lalu. Namun seiringmenipisnya cadangan minyak bumi dan menu-runnya produksi akhir-akhir ini,ketergantungan terhadap BBM juga harus

ekonomi semua negara akibat kenaikan hargaminyak dan harga pangan ini,” lanjutnya.

Semua MenderitaMenurut Presiden, penyebab melonjaknya

harga minyak dan pangan ini adalah ketidak-seimbangan antara supply dengan demand,produksi dengan konsumsi. Para produsen dankonsumen besar dunia juga memiliki tanggungjawab moral dan sosial. Harus ada kerjasamasemua pihak. "Dengan demikian akan terjadistabilisasi pasar yang realistik dan tidak harusmenimbulkan resesi ekonomi dunia yangakhirnya memukul ekonomi banyak negara,”tegas Presiden Yudhoyono.

Kalau kondisi ini dibiarkan terus akan banyakumat manusia dan negar yang menanggungpenderitaan. Jelas hal itu tidak adil. KetikaPresiden SBY berkunjung ke Timur Tengah danAfrika Selatan kemarin, beberapa kepala negaradan kepala pemerintahan juga mengeluhkansoal kenaikan harga minyak dan pangan ini.

”Karena hal itu sudah menjadi permasalahanbersama, saya kira tidak tepat kalau ini kitabiarkan. Ini yang perlu saya sampaikan kepadasaudara-saudara dan besar harapan saya selakuPresiden Indonesia agar ada satu respon yangpositif baik dari PBB ataupun pihak-pihak lainterhadap masalah ini,” ujar Presiden.

Dorong Hidup HematPemerintah, lanjut Presiden, terus berupaya

melakukan langkah-langkah untuk mengatasihal ini. ”Agar ekonomi kita tetap tumbuh, tetapselamat dan bisa mengringankan beban rakyatkita. Sekuat tenaga, semaksimal mungkin,” ujarPresiden.

“Mengingat krisis tingginya harga minyak,bangsa kita harus betul-betul membangunbudaya hemat energi. Sekarang ini bangsakita masih tergolong bangsa yang boros energiterutama mereka yang mestinya bisa berhematlebih baik lagi.”

Budayakan hemat energi, itulah permintaanPresiden Susilo Bambang Yudhoyono berkaitandengan tingginya harga minyak mentah duniaakhir-akhir ini. Pernyataan tersebut sangatberalasan. Dengan harga minyak dunia

Gejolak perekonomian luar negeri yang dipicu kenakan harga minyak dunia berimbas pada kehidupanmasyarakat Indonesia. Pukulan telak terhadap ekonomi nasional adalah naiknya harga pangan dan besarnya

subsidi bahan bakar minyak yang cukup menguras keuangan negara.Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali mengingatkan agar masyarakat menghemat energi guna mencegah

krisis. Presiden menilai bangsa Indonesia tergolong bangsa yang boros energi. "Saya intruksikan semua kantordan kendaran dinas pemerintah mengemat BBM dan listrik," ujar Presiden.

Dunia sedang menghadapi isu yang tidakkalah kritisnya dibanding perubahan iklim, yaitukenaikan harga minyak yang sangat luar biasadan harga pangan yang melonjak tinggi.

“Ini memukul perekonomi banyak negara,menambah beban budjet atau APBN dan segi-segi yang lain yang dipicu oleh kenaikan hargaminyak ini, serta krisis energi,” kata PresidenSusilo Bambang Yudhoyono pertengahan Maretlalu.

Memang sebuah studi mengatakan, hanyadalam beberapa bulan harga pangan dunia me-lambung 40 persen. Belum lagi munculnya fe-nomena ketiga, yaitu gejolak keuangan globalyang tampaknya belum berakhir. "Kita tidak tahuseberapa luas kerusakan atau dampaknya, dansiapa yang menjadi korban,” Presiden.

Seruan GlobalPresiden Yudhoyono menyerukan kepada

semua pihak, kepada pemimipin dunia, bahwaIndonesia juga sangat serius me-nangani masalah ini. Tidak kalahseriusnya ketika Indonesia membahasmasalah perubahan iklim.

”Pangan dan energi itu menyang-kut kehidupan semua bangsa. De-ngan harga pangan yang begini ting-gi, harga minyak yang meroket, ne-gara-negara yang belum berkem-bang, least develop countries, ne-gara-negara berkembang, sangat ter-pukul dan itu akan menggangu Mille-nium Development Goal's, cita-cita ki-ta dan cita-cita PBB untuk mengu-rangi kemiskinan sejagat dalam waktu15 tahun sejak tahun 2000-2015mendatang,” Presiden menambah-kan.

Karena itu Presiden SBY berharapagar PBB mengambil langkah-langkahproaktif, disamping meneruskanupaya untuk memperkuat kerjasamaglobal menghadapi climate change."PBB juga harus betul-betul mengga-lang kesadaran, tanggung jawab, dankerjasama global, serta betul-betuldapat mengelola ekonomi dunia dan

Page 7: komunika 04 2008

Edisi 4/Tahun IV/Juni 2008 7

dikurangi secara bertahap. “Jika tidak, dalamwaktu kurang dari 20 tahun ke depan kitapasti akan mengalami krisis energi,” kata Soe-darto.

Data tahun 2004 menunjukkan, keterse-diaan minyak bumi memang hampir mencapai‘titik kritis’. Sumber daya minyak yang tersediatinggal 86,9 miliar barel dan cadangan 9 miliarbarel. Dengan asumsi produksi 500 juta barelper tahun, minyak bumi kita akan habis dalamwaktu 18 tahun ke depan. “Sekarang imporminyak kita sehari sudah 487 ribu barel, mes-kipun kita juga ekspor 514 ribu barel per hari.Lima tahun mendatang, kalau pola konsumsikita tidak berubah, angka impor pasti akan te-rus membengkak,” imbuh-nya.

Padahal ketersediaansumber daya energi selainminyak, baik energi fosilmaupun non fosil, di Indo-nesia masih terbilang sa-ngat besar. Dari energi fosilkita masih punya gas se-besar 384,7 TSCF dan ca-dangannya 182 TSCF yangpotensinya masih cukupuntuk 61 tahun.

Indonesia juga memilikitimbunan batubara sebesar57 mil iar ton dan

cadangannya 19,3 miliar ton, yang masih cukupuntuk persediaan selama 147 tahun. Sedang-kan energi non fosil kita memiliki sumbertenaga air sebesar 845 juta BOE, panas bumi219 BOE, mini/mikro hidro 458,75 MW, dansumber energi lain seperti bio-massa, tenagasurya, angin dan nuklir dalam jumlah relatif be-sar. Sayang, ketersediaan sumber energi diluar BBM ini masih dipandang sebelah mataalias belum dimanfaatkan secara optimal.

Di Sumatera Selatan memang secara in-tensif sedang mengembangkan sumber ener-gi itu, antara lain melalui Pembangkit ListrikTenaga Uap (PLTU) mulut tambang. Disam-ping itu kita juga mengembangkan, energi baru

yang terbarukan, denganPembangkit Listrik Tena-ga Surya (PLTS) danPembangkit Listrik Tena-ga Mikro Hidro (PLTMH),untuk program listrikperdesaan. Melalui pro-gram tersebut, SumateraSelatan dari tahun ketahun mendapat perban-dingan yang signifikanmelalui rasio desa ter-listriki. Misalnya, pada ta-hun 2007 rasio desa ter-listriki sebanyak 73% na-mun pada tahun 2008

sudah menjadi 83 %”. Padahal secara nasi-onal, rasio elektrifikasi berkisar 60%. Rasiodesa terlistriki secara nasional sudah men-capai 78,46%. Apabila Sumatera Selatanrasio desa terlistriki saat ini sudah mencapai83%, berarti sudah 4% di atas rasio nasi-onal. "Artinya Sumatera Selatan sudah diatas rata-rata nasional ”, kata Ir. Hendriadi,Wakadin Pertambangan dan Pengem-bangan Energi, Pemprov Sumatera Selatankepada komunika.

Sementara pemanfaatan energi alter-natif seperti tenaga air, biomassa, nabati,angin, surya juga dinilainya belum serius.“Wacananya ada, tapi mana pelaksanaannyadi lapangan? Memang ada satu dua orangyang menggunakannya, tapi kalau tidak dila-kukan secara massal, ya tidak ada pengaruh-nya secara nasional,” imbuhnya.

Oleh karena itu ia usul, jika harga BBMdinaikkan, pemerintah harus segera menye-diakan sarana dan membuka akses masyara-kat ke sumber energi lain yang lebih murah,mudah didapat dan efisien. “Saya yakin, ma-syarakat akan ‘memaafkan’ tindakan peme-rintah menaikkan harga BBM, jika merekamemperoleh pengganti sumber energi lainyang sepadan atau bahkan lebih baik,”imbuhnya.

(gunarjo dan sugito)

menembus angka US$130 per barrel, makapemerintah harus menyediakan subsidi BBMsampai sekitar Rp300 triliun per tahun.

Hingga Maret 2008 saja, subsidi BBM telahdigelontor Rp33,55 triliun atau sekitar 26,6%dari total subsidi BBM yang dianggarkan dalamAPBN-P 2008 sebesar Rp126 triliun.

Konversi dan PenghematanKenaikan harga minyak dunia memang sa-

ngat memukul perekonomian Indonesia. Dir-jen Minyak dan Gas Bumi Departemen Energidan Sumber Daya Mineral Luluk Sumiarso me-maparkan ada tiga langkah untuk mengu-rangisubsidi BBM yakni pengurangan pemakaian BBMjenis tertentu, pemilihan harga patokan BBMyang tepat, dan rasionalisasi harga jual BBM.”Rasionalisasi harga jual atau menaikkan hargaBBM adalah upaya terakhir pemerintah,” kataLuluk dalam Diskusi mengenai ”Pengaruh Kenaik-an Harga Minyak Dunia terhadap PerekonomianIndonesia” di Departemen Komunikasi danInformatika, Jum’at (25/4).

Luluk menyatakan, saat ini pemerintahmenekankan pengurangan penggunaan BBMjenis tertentu dengan menghemat pemakaianBBM dan mengembangkan energi penggantialternatif BBM, seperti Bahan Bakar Gas, elpiji,dan bahan bakar lain. Menurut Luluk, totalsubsidi BBM yang disalurkan pemerintah hinggaMaret 2008 telah mencapai Rp 33,55 triliun.”Terdiri dari subsidi untuk premium Rp 11,75triliun, premium Rp 12,13 triliun, dan solar Rp9,76 triliun,” katanya.

Pada mulanya pemerintah tidak mengambilpilihan menaikkan harga BBM. Pasalnyakemampuan daya beli sebagian besarmasyarakat masih relatif rendah. Berbagaiupaya pun dilakukan mulai dari pengalihan(konversi) pemakaian minyak tanah ke LPG,penggunaan energi alternatif, memperbesarlifting (produksi minyak), sampai kepadaimbauan agar kita semua bisa berhemat dalammemakai energi.

Hemat Dari Kantor PemerintahTidak berlebihan jika akhirnya Presiden

menginstruksikan kepada semua jajaran

pemerintah –kantor- instansi untuk betul-betulmelaksanakan langkah-langkah penghematankongkret dengan pengawasan ketat ataspenggunaan BBM, listrik dan AC yang ada dikantor instansi pemerintah.

Lewat Inpres No 2 Tahun 2008 tentangPenghematan Energi dan Air, presiden jugaberharap agar tempat-tempat hiburan,tempat-tempat belanja atau mal juga dapatmelakukan penghematan, “Karena besarnyasubsidi yang dikeluarkan untuk BBM dan listrikmaka tempat-tempat tersebut dapatmelakukan penghematan yang sungguh-sungguh, “ tegas presiden.

Butuh Sanksi TegasInstruksi dari presiden hingga gubernur dan

walikota/bupati tentang penghematan energitidak akan "bergigi" jika tidak disertai sanksitegas, terutama bagi gedung dan kantor milikpemerintah yang rekening listriknya jugadibiayai pemerintah.

"Jika instruksi ini hanya ditindaklanjutidengan surat edaran berisi himbauan, makaupaya penghematan pemakaian arus listrik itusulit terwujud," kata Ketua Yayasan MasyarakatPeduli Energi dan Sumber Daya Alam (Persada)Sumbar, Ir Syahril Amiruddin MS di Padang,Rabu (7/5).

Menurut dia, upaya penghematan kini lebihditentukan pada perubahan kebiasaan yang jikahanya diimbau sulit diubah tapi jika ada sanksitegas maka akan dipatuhi.

Apalagi jika imbauan itu ditujukan kepadainstansi, yang rekening listriknya tidak dibayardengan uang pribadi atasan atau pegawaitetapi dari dana pemerintah sendiri, tambah-nya.

Hal ini menyebabkan para pegawai atauatasan suatu instansi pemerintah tidak akanterbebani dengan tingginya pemakaian aruslistrik, karena bukan uang pribadi mereka yangdipakai untuk membayar rekening.

Terhadap perilaku seperti ini, kata-kataimbauan akan kurang bermakna, untuk itudibutuhkan sanksi tegas agar mereka bisamengikuti instruksi untuk berhemat listrik,tambahnya.

Sementara itu, tambah Syahril,ajakan hemat listrik kepada konsumenmasyarakat atau perusahaan tanpa suratedaran atau bahkan instruksi pun akanmereka lakukan, karena jika pemakaianarus listrik tinggi maka uang pribadimereka juga yang membayarnya.

Dalam hal ini, tentu masyarakat akanberusaha mengurangi pengeluarandengan melakukan sendiri hemat listrik,katanya.

Lebih lanjut, kata Syahril yang jugaKetua Bidang Sumber Energi YLKISumbar itu, gerakan hemat listrikseharusnya dimulai dari para pemimpindan kantornya.

"Gubernur misalnya, tunjukkan kalaudi kantornya telah dilakukanpenghematan energi, denganmematikan alat-alat elektronik ataulampu yang tidak penting," tambahnya.

Jika hanya pegawai atau masyarakatyang berhemat, sementara parapemimpin tidak memberi contoh makagerakan hemat energi tidak akantercapai, karena para pejabat dan kantorpemerintah merupakan golonganpemakai energi baik listrik maupun bahan bakaryang cukup tinggi, katanya.

Menanggapi hal ini, Kepala Biro HumasPemprov Sumbar, Devi Kurnia mengatakan,Gubernur Sumbar akan mengeluarkan InstruksiGubernur bersifat perintah kepada seluruh dinas(Satuan Kerja Perangkat Daerah/SKPD) daninstansi dalam lingkungan Pemprov Sumbartermasuk Kantor DPRD Sumbar untuk melakukanpenghematan energi.

Penghematan dilakukan untuk energi listrikdan bahan bakar kendaraan dinas, tambahnya.Menurut dia, karena bersifat perintah makainstruksi ini akan dilaksanakan denganpengawasan dan dilakukan evaluasi.

Bagi SKPD dan kantor yang tidakmenghemat energi akan ada teguran dantindakan, tambahnya.

Ubah BudayaTak disangkal budaya hemat energi, selama

ini memang sangat sulit diterapkan. Meskiimbauan hemat energi telah seringdisampaikan dan berbagai peraturanpelaksanaan pun telah dikeluarkan. Namun,lihat saja sekitar kita; lampu-lampu peneranganjalan, perkantoran sampai lampu di rumahorang-orang berada masih banyak benderangdi kala siang.

Pendingin ruang dipacu ke titik dingin,bukan sejuk yang membuat orang-orangberada di dalamnya harus mengenakan jaket.Belum lagi, dalam penggunaan kendaraan.Kendaraan dipacu kencang-lambat dan tiba-tiba berhenti di tengah kemacetan,sementara mesinnya pun tak pernah di tune-up.

Budaya hemat energi seakan menjadikemustahilan dinegeri ini. Sama halnya denganmembudayakan masyarakat untuk tidakbuang sampah sembarang. Padahal kita tahu,negeri ini masih jauh dari sejahtera dan saatini ada dalam kesulitan besar karena krisis hargaminyak. Maka tak ada alasan untuk tidakberhemat.

Amad Dahlan, warga Seliling, KecamatanAlian, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengahberharap, momentum kenaikan harga BBMkali ini bisa menjadi pemicu kesadaranmasyarakat untuk beralih menggunakanenergi alternatif. “Mulai saat ini kita semuaharus berpikir, bahwa BBM bukan lagiprimadona, tapi sudah menjadi primadosaalias sumber masalah,” ujarnya setengahbercanda.

Dan yang tidak kalah penting adalahbudaya atau perilaku hemat energi darimasyarakat. Perilaku tersebut berawal darikesadaran agar tidak boros dalam mengguna-kan energi, seperti mematikan lampu/alatlistrik jika tidak perlu, menggunakan sepedaatau berjalan kaki, menggunakan publik trans-portasi, dan menggunakan energi alternatif.

Pemerintah sendiri sejak 2005 sudahmentargetkan peranan minyak bumi ditahun 2025 menurun menjadi 26.2%. Seba-liknya, peranan gas bumi meningkat menjadi30.6%, batubara menjadi 32.7%, panas bu-mi menjadi 3.8%, dan peranan energi barudan terbarukan lainnya meningkat menjadi4.4%. Tapi, tercapai-tidaknya target itu,tentu kembali kepada masyarakat sendiri,siapkah menerima BBM tanpa subsidi yangakan segera memasuki pasar dengan lapangdada dan jiwa besar?

Jika kita bisa berhemat, maka ketika hargaminyak terus melejit, kita tidak perlu repot ,tapi justru memperoleh rezeki.

laporan dari gunarjo, sugito dan sembiringditulis ulang oleh mthidayat

Page 8: komunika 04 2008

8 KomunikA satu kata Indonesia

Direktur Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Depsos,Makmur Sunusi, Ph.D

WAWANCARA

Jika tidak dilakukannya penyesuaian hargaBBM dalam negeri, APBN yang merupakansalah satu pilar perekonomian menjadi tidakberkelanjutan. Hal ini menyebabkan run-tuhnya kepercayaan pasar yang pada giliran-nya berakibat pada merosotnya pereko-nomian nasional.

Berikut rangkuman komunika dari DiskusiPublik mengenai Kenaikan Harga BBM: Siapayang Harus Diselamatkan? yang salah satunyamenghadirkan Bambang Widianto, Deputi Bi-dang Evaluasi Kinerja Pembangunan, BAPPE-NAS.

Bagaimana sebenarnya kebijakan ter-kait dengan kenaikan BBM ini?

Perlu diluruskan, bahwa kenaikkan hargaBBM adalah dampak dari pengurangan subsidiBBM yang selama ini dilakukan diberikan olehpemerintah itu membebani APBN kita.

Keputusan terkait dengan harga bahanbakar minyak (BBM) dalam negeri merupakankeputusan yang sangat berat. Keputusanyang tidak akan dilakukan sekiranya tidak da-lam keadaan terpaksa. Keputusan ini perludiambil karena merupakan pil pahit yang akanmenjadi obat jangka panjang perekonomiannasional.

Maksudnya?Paling menjadi dasar kenaikan BBM adalah

harga minyak dunia meningkat paling cepat,

yang kita hadapi bukan harga minyak sajatapi juga komoditi lain. Biaya subsidi BBM da-lam negeri meningkat sangat pesat dengannaiknya harga minyak mentah dunia yangakhir-akhir ini mencapai di atas 130 US Dolarper barel. Walaupun pemerintah juga mem-peroleh penerimaan tambahan karena naik-nya harga minyak mentah dunia tersebut.

Bukankah harusnya kita bisa menikmatihal tersebut?

Orang boleh bilang bahwa sebagai negarapenghasil minyak seharusnya kita menikmatihal ini. Selama ini yang meningkat pesat ada-lah negara yang punya industri manfuaktur.

Kita sendiri belum bisa memanfaatkankenaikan harga itu. Persoalannya sederhana,kalau kita perhatikan negara lain, harga jualBBM kita yang termurah di Asia. Di Laos sekitar8 sampai 9 ribu per liter, Vietnam, Filipina,dan Singapura sekitar Rp13 ribu.

Terjadi disparitas harga yang sangatmencolok antara harga BBM di dalam negeridengan harga BBM di luar negeri termasukdengan negara tetangga .

Besarnya selisih harga BBM dalam negeridan harga BBM luar negeri mengakibatkankelangkaan BBM di berbagai daerah yangpada gilirannya sangat meng-ganggu jalannyaroda perekonomian, seperti terhentinya ke-giatan industri, pelayaran dan produksi ba-rang dan jasa pada umumnya. Keadaan ini

Harus Dikurangi,Untuk Selamatkan PerekonomianKeputusan menaikkan harga BBM dalam negeri diambil karena biaya subsidi

BBM dalam negeri meningkat sangat pesat dengan naiknya harga minyakmentah dunia yang akhir-akhir ini mencapai di atas US$ 130 per barel.

Hari Lanjut Usia Nasional(Hari Lansia) merupakan

salah satu hari penting diIndonesia.

Diperingati tiap 29 Meisebagai wujud kepedulian

dan penghargaan terhadaporang lanjut usia.

Pemerintah daerah memperingati HariLansia dengan kegiatan yang melibatkanorang lanjut usia, seperti acara senam ber-sama, berbagai perlombaan, dan penye-rahan paket bantuan bagi orang lanjut usia.Selain itu, Hari Lansia juga diperingati de-ngan mengadakan seminar dan diskusi ber-temakan orang lanjut usia.

“Permasalahan sosial penduduk lanjutusia saat ini telah menjadi isu kependu-dukan yang mengemuka dan mendunia,terutama oleh Indonesia sebagai negaraberkembang”, kata Makmur Sunusi saat di-temui oleh Azwar dari Newsroom yang me-nuliskannya untuk komunika ketika ber-temu di Cisarua, Bogor, Jum’at (16/5).

Untuk itu, kata Makmur, pemerintahbersama masyarakat harus segera mengan-tisipasi berbagai dampak yang ditimbulkanakibat proses penuaan penduduk diIndonesia.

Permasalahan sosial lanjut usia cende-rung tidak mendapat perhatian karena ku-rang terinformasikannya segala kebijakandan program yang terkait.

Berikut petikan wawancaranya:

Bagaimana situ-asi sebenarnya diIndonesia? Indonesia mem-berikankontribusi besar terhadap jumlah lanjut usiadunia atau terbesar ke-4 dunia, karena

pada abad 21 merupakan abad lanjut usiayang lebih dikenal dengan era of populationageing.

Menurut perkiraan saya, pada awal abad21 ini, Indonesia akan mengalami agedpopulation boom karena pertumbuhanpenduduk lanjut usia di Indonesia lebih cepatberkembang daripada Negara-negara lainnya.

Adakah standar nasional?Jumlah lanjut usia Indonesia hingga tahun

2000 mencapai 17.767.709 jiwa atau 7,97persen. Ini berarti Indonesia memasukiNegara berpenduduk dengan struktur tuaatau lebih dikenal dengan aged structuredpopulation. Ketentuan internasionalmenyebutkan apabila rata-rata proporsipenduduk suatu negara yang berusia 60tahun ke atas sudah lebih 7 persen makaNegara itu disebut Negara yangpenduduknya berstruktur tua.

Apa yang dilakukan pemerintah untukpara lansia?

Salah satu bentuk perhatian dantanggung jawab pemerintah dalammengangkat harkat dan martabat para lanjutusia, pemerintah telah meluncurkan uji cobaprogram jaminan sosial lanjut usia (JSLU),dimana pada tahun 2008 ini telah memasukitahun ke tiga.

Bantuan JSLU sebesar Rp300 ribuperbulan/jiwa merupakan bantuan secarapermanen khusus bagi penerima dan

diberikan secara tunai yang diantarkanpetugas PT. Pos Indonesia.

Permanen?Bantuan permanen berarti penerima

mendapatkannya hingga meninggal duniadan apabila telah meninggal duna bantuantersebut tidak diberikan kepada ahi waris,tetapi diberikan kepada warga yang telahmasuk daftar tunggu.

Selain itu?Selain memberikan JSLU, seiring

dengan usia harapan hidup makinmeningkat, sehingga jumlah lanjut usiamakin bertambah, pemerintah terusberupaya meningkatkan pusat layananatau panti bagi lanjut usia denganberagam pelayanan. Pusat layanan ataupanti bagi lanjut usia merupakan upayaterakhir bagi lansia yang tidak punyakerabat atau keluarga lagi.

Unit pelayanan teknis (UPT) panti yangada di seluruh Indonesia yang dikelola baikoleh pemerintah pusat, pemerintahdaerah, maupun masyarakat luasberjumlah hanya 235 panti, sedangkanlansia terlantar di Indonesia sebanyak 2,7juta jiwa. Pemerintah juga telahmelakukan pelayanan bagi lanjut usia yangtidak mengikat dengan bangunan sepertiHome Care.

([email protected])

ANTISIPASI DAMPAKPENUAAN PENDUDUK

dapat menurunkan tingkat kesejahteraanmasyarakat secara keseluruhan.

Apa saja yang telah dilakukan peme-rintah, sebelum mengurangi subsidiBBM?

Penghematan belanja kementerian/lembaga sebesar Rp 30,2 triliun telah dila-kukan. Penghematan ini mempersempitruang gerak bagi Pemerintah untukmelakukan berbagai program penang-gulangan kemiskinan.

Kedua, penerimaan negaranon-migas telah ditingkatkansebesar Rp 20 triliun. Adalagi dalam APBN yangnamanya, ca-dangan belanjaresiko fiskal se-besar Rp 8,3tril iun telahdigunakan.

M e n g a p asubsidi harusdikurangi?

Pemberiansubsidi BBMm e r u p a k a nketidakadilan di dalam masyarakat karenaternyata penikmat subsidi tersebut adalahkelompok masyarakat berpendapatan

menengah dan atas. Penikmat subsidi BBMseharusnya adalah masyarakat berpenda-patan rendah, terutama masyarakat miskin.

Seandainya penyesuaian tidak dilakukankeadaan perekonomian justru akan ber-tambah buruk dan yang paling terkena adalahmasyarakat yang paling miskin.

Kalau pemerintah tidak mengurangisubsidi BBM tahun ini, maka proyek-proyekyang dianggarkan pada 2009 terancam tidakdapat dijalankan.

Maksudnya?Pengurangan subsidi memang keputusan

yang berat, Presiden pun senantiasa me-ngatakan bahwa hal itu adalah opsi terakhir.Akhirnya, diambil setelah berbagai opsi laindilakukan. Akhirnya, meski berat dan menge-na kepada semua orang, keputusan itu harusdiambil. Namun demikian harus disadari bah-wa pemerintah sangat konsern pada yangpaling lemah, paling rentan yang sering dise-but sebagai kelompok miskin.

Dengan Kompensasi?Ya, meskipun harga BBM naik, kita akan

berupaya menyelamatkan kelompokterbawah, yang sangat miskin. Total RumahTangga Miskin (RTM) penerima BLT mencapai19,1 juta.

Inpres 3/2008 mengamanatkan ProgramBLT berlangsung hingga Desember 2008.Para penerima BLT tidak usah tergesamengambil dana bantuan. Mau ditunggusampai Rp 700 ribu di awal desember jugabisa. Uang itu tidak akan hangus karena danadari DIPA sudah tersedia Rp 13,37 triliununtuk 19,1 juta RTS.

Bukankah BLT bisa membuat orangmalas?

BLT terbukti tidak menimbulkan budayamalas di kalangan penduduk miskin. ”Karenaberdasarkan survei, jam kerja penerima BLTtidak berkurang.

Penerima BLT tetap harus bekerja untukmemenuhi kebutuhan hidupnya. Sebabbantuan yang diterima, hanya sekitar 20persen dari total kebutuhan.

Jadi mereka harus tetap bekerja. Kalauenggak, ya mati. Sekali lagi, BLT hanya untukmengompensasi daya beli yang menurunakibat kenaikan harga BBM. (d-wi, mth)

Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan, Badan Perencanaan Pembangunan NasionalDr. Ir. Bambang Widianto, MA

Page 9: komunika 04 2008

Edisi 4/Tahun IV/Juni 2008 9

OPINI

Konon seorang tokohreformasi tak berani majuke pentas pemilu calonpresiden, jika tak didu-kung dana kurang dariRp50 miliar sebagai biayakampanye. Dana seba-

nyak itu sering hanya habis untuk bagi-bagikaos, spanduk, dan sewa artis dangdut be-serta pemain band-nya. Ikon kampanyeyang lazim kita saksikan.

Percaya? Jumlah itu sama dengan 10juta kg beras kualitas bagus. Apa reladangdutan selama beberapa minggu tapimenolak beras bagus untuk makan harian.

Pesta yang "Mahal"Tahukah Anda, biaya kampanye Pilpres

2004 lalu menghabiskan dana hampir Rp2triliun? Atau 1/5 dari dana subtitusi subsidiBBM pemerintah bagi lebih dari 110an jutarakyat miskin Indonesia yang berjumlah Rp11triliun.

Tentu uang tak hanya digelontorkan un-tuk kampanye saja. Bahkan pemerintah punmengeluarkan dana untuk perlengkapan pe-milu. Eep Saifulloh Fatah dalam buku “BangsaSaya Yang Menyebalkan” mencatat databiaya pemilu dari tahun ke tahun.

Mulai dari Pemilu 1955 yang hanya ber-bandrol Rp526.680.000. Pemilu 1971 men-jadi Rp16.987.880.000. Dan meningkat lagimenjadi Rp57.694.000.000 pada 1977. Danjumlah yang sama Rp132.000.000.000 pada1982 dan 1987. Kemudian naik menjadiRp199.800.000.000 pada 1992.

Pada Pemilu 1997 jumlahnya menjadiRp214.500.000.000. Angka yang bisa digu-nakan untuk menyuntik dana Inpres DesaTertinggal (IDT) bagi 10.725 desa danmembangun 42.900 unit rumah sederhanatipe 21.

Angkanya selalu meningkat dari tahunke tahun. Bahkan, Ray Rangkuti, DirekturLingkar Madani untuk Indonesia (Lima)Nasional, pada 15 Nopember 2007 pernahmelansir besaran biaya Pemilu 2004 mencapaiangka Rp55 triliun. Angka yang fantastisuntuk sebuah gelaran pesta demokrasi.Pada Pemilu 2009 nanti, awalnya KomisiPemilihan Umum (KPU) sempat melansirangka Rp47,9 triliun untuk perhelatannya,namun direvisi menjadi Rp10,6 triliun.

Perbesar Uang Kampanye: Etis?The Economist pernah menulis bahwa

dalam politik Amerika di mana pun –di bawahmodel yang menyebut dirinya demokrasi -setiap pelaku kompetisi politik (partai dan kan-didat) harus memiliki uang lebih banyak un-tuk memenangkan pertarungan.

Prof Juwono Sudarsono, seperti dikutipdalam buku “Bangsa Saya yang Menyebalkan”,pernah mengatakan bahwa sistem politikAmerika terdiri dari tiga pilar, yaitu uang, duit,dan fulus. Pemegang kuasa uang akan sangatdekat ke kuasa politik.

Jangan bandingkan negeri ini dengan ne-gerinya Paman Sam yang mampu secara fi-nansial dalam menyelenggarakan kampanyepemilihan berbudget US$693 juta pada 2004dan US$ 1 -3 miliar pada 2008 ini. Wajar saja,pendapatan mereka masih jauh di atas awanbangsa ini.

Indonesia bukanlah Amerika Serikat. Ne-gara dengan lebih dari 220 juta pendudukini, hampir setengahnya (124 juta orang) takmampu memenuhi standar kriteria peng-hasilan sejumlah US$ 2 perhari (setara Rp18ribu jika US$ 1= Rp9 ribu) seperti yang dite-tapkan Bank Dunia.

Gebyar Layar KacaJika kita saksikan layar televisi tentu kisah

pemilu akan lebih kentara lagi. Betapa hargaiklan politik jauh lebih mahal harganya diban-ding dengan biaya kesehatan dan kebutuh-an pangan rakyat miskin.

Director Hotline Advertising Zainul Muhta-din seperti dikutip dari Koran Tempo, menga-

takan, biaya iklan mediauntuk kampanye politikPemilihan Umum 2009dipastikan mening-kat 70%dibanding lima tahunsebelumnya. Jika dulu biayaiklan kampanye berkisarantara Rp60-100 miliar percalon, pada 2009 nantiminimal setiap calon harusmenyiapkan Rp100 miliar.

Dan tentu saja agakmengkhawatirkan bagibangsa ini jika banyakdipengaruhi tiga pilar politikAmerika Serikat tadi, uang,

duit, dan fulus. Pasalnya di negeri yang barumelek demokrasi ini, terdapat total 473daerah otonom yang artinya ada 473 kepaladaerah yang harus dipilih secara langsungdalam sebuah putaran (33 gubernur, 349bupati dan 91 walikota).

Kalau hitung-hitungan finansial, wahtentu amat sangat besar biaya pemilu ini.Soal kampanye saja, setiap Pemilihan KepalaDaerah (Pilkada) tentu memiliki beberapapaket kandidat yang memiliki kekuatanfinansial berbeda. Dana ini dipergunakan mulaidari untuk pencalonan internal partai,kampanye resmi, sampai –entah mungkinsaja- money politic.

Biasanya pasangan berbandrol danaRp.1miliar masuk dalam kategori kekuatanfinansial rendah, jarang bisa memenangkanpemilu. Pemenang pilkada langsungsetidaknya harus memiliki dana tak kurangdari Rp10 miliar. Jika angka ini untuk satukandidat di satu daerah pemilihan, coba sajaAnda hitung berapa kontestan yang ikut danjumlah daerah pemilihan. Angka yang bisabuat Anda terheran-heran. Kok bisa danatersebut keluar sementara bangsa ini masihcarut marut seperti ini.

Hanya Untuk Kampanye Emosional?Bagi sebagian orang, mungkin beranggap-

an tak mengapa pemilu berbiaya besar,sejauh ada kehendak dan upaya kongkretmenjadikan Pemilu sebagai ajang pemilihankepala pemerintahan/daerah yang bersih,jujur, adil, kompetitif, dan demokratis.

Namun tentu akan lain jika kualitas pemiluyang berlangsung di Negara ini masih

dipertanyakan keefektifannya. Pengamat po-litik, J. Kristiadi menyebutnya sebagai prosesdemokrasi prosedural, hanya mempumembentuk legitimasi kekuasaan saja.

Pemilu masih belum mampu membentukpemerintahan yang representatif dan me-negakkan kedaulatan rakyat. Ya, uang kam-panye tersebut hanya mampu menaikkan se-orang kandidat atau parpol menjadi pemimpinmelalui pemilu.

Dan sisanya adalah menyerahkan keter-wakilan rakyat pada permainan para elite.Usah bicara soal tersuarakannya kepentinganrakyat. Semua semata dominasi kepentinganelit, pengusaha, dan politisi.

Soal kampanye pemilu, Anda bisa saksikansendiri di media mulai dari televisi sampaispanduk yang tercecer di pinggir jalan.Komunikasi politik yang dibangun parakandidat/parpol melalui iklan kampanye politik,tidak mencerminkan pemilu yang mengarahpada terciptanya informed voter. Para pemilihtak disuguhi visi misi partai dan program kerjayang membuat mereka dapat memilihdengan pertimbangan rasional. Kandidat /parpol yang benar-benar berkualitas.

Iklan kampanye, meminjam istilah HarryRoesli, masyarakat dijejali dengan tayanganpesan pander dan idiot. Berupa “instruksi”coblos gambar, coblos nomor, coblos nama,beserta janji-janji surga yang tak berdasardan parahnya sama diserukan oleh tiapkandidat/parpol.

Pun karena pendeknya durasi iklankampanye politik, pesan iklan politik lebihdifokuskan pada faktor emosional atauperasaan penontonnya. Bukan pesan yangmencerdaskan berisi platform kandidat.Hingga tak muncul massa yang kritis yangdapat menyikapi setiap informasi parakandidat.

Amatlah sulit menjumpai kampanye yangberisi program konkret yang terukur, mudahdicerna, dan diikuti rakyat. Hanya sebatasjargon-jargon normatif yang umum dansentimen-sentimen primordial.

Entah bagaimana meruntut akar masalahini. Tapi yang pasti harus ada aturan tegasyang mengatur proses “prapemilu” ini. Tidakbisa tidak, masa depan bangsa inilah yangdipertaruhkan!

Penulis adalah peserta Program Pasca Sarjana IlmuKomunikasi di Universitas Indonesia

Pesta Mahal Rakyat MiskinPenulis:Dimas A.Nugraha*

Kalau kita pernah naikbus jalan darat dari Ku-ching,Serawak,MalaysiaTimur, ke Pontianak disore hari,akan menjumpaiketimpangan dalam hallistrik. Di Kuching, Malaysia,

energi listrik itu begitu melimpahnya hinggaterkesan dibuang-buang. Bayangkan carapihak pertamanan kota Kuching menghiasirumput taman dengan berbagai lampu-lampu kecil warna-warni. Sehingga di malamhari tampak rerumputan bagai ditaburikunang-kunang warna-warni.

Tentu jalan raya Kuching juga demikian,bisa dikatakan tak ada beda antara siangdan malam hari, amat terang benderang.

Namun begitu bus memasuki wilayahIndonesia,yang terhampar adalah desa-desa yang gelap-gulita dengan lampu listrikyang minim dan penerangan yang terbatas.Hamparan ratusan kilometer desa seolahtak bisa dibedakan dengan gelap gulitanyahutan hingga sampai kota Pontianak.

Mengapa listrik di Indonesia terbatas?Banyak sebab yang bisa disebutkan. Akantetapi membandingkan Indonesia denganMalaysia jelas tidak bisa begitu sajadilakukan.

Buntut Kenaikan BBMKenaikan harga minyak dunia yang

menembus diatas 130 dollar Amerika Serikatini amat sangat luar biasa,sehingga Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono sewaktumenghadiri pertemuan para gubernur diPontianak,Kalimantan Barat, tanggal 22 Juni2005, mengajak masyarakat melakukanpenghematan energi di seluruh TanahAir,apalagi sekarang.

Penghematan ini sebetulnya harus telahkita gerakkan sejak dahulu karena pasokanbahan bakar yang berasal dari minyak bumiadalah sumber energi fosil yang tidak dapatdiperbarui (unrenewable), sedangkanpermintaan naik terus, demikian pulaharganya sehingga tidak ada stabilitaskeseimbangan permintaan dan penawaran.

Salah satu jalan untuk menghemat bahanbakar minyak (BBM) adalah mencari sumberenergi alternatif yang dapat diperbarui(renewable).

Kebutuhan bahan bakar bagi pendudukberpendapatan rendah maupun miskin,terutama di pedesaan, sebagian besardipenuhi oleh minyak tanah yang memangdirasakan terjangkau karena disubsidi olehpemerintah. Namun karena digunakan untuk

industri atau usaha lainnya, kadang-kadangterjadi kelangkaan persediaan minyak tanahdi pasar. Selain itu mereka yang tinggal didekat kawasan hutan berusaha mencari kayubakar, baik dari ranting-ranting kering dantidak jarang pula menebangi pohon-pohondi hutan yang terlarang untuk ditebangi,sehingga lambat laun mengancam kelestarianalam di sekitar kawasan hutan.

Bahan AlternatifKini sudah saatnya kita galakkan pencarian

dan pemanfaatan energi alternatif, yangsebetulnya tersedia banyak sekali di sekelilingkita. Sebetulnya sumber energi alternatifcukup tersedia. Misalnya, energi matahari dimusim kemarau atau musim kering, energiangin dan air. Tenaga air memang palingbanyak dimanfaatkan dalam bentukpembangkit listrik tenaga air (PLTA), namunbagi sumber energi lain belum kelihatansecara signifikan.

Energi terbarukan lain yang dapatdihasilkan dengan teknologi tepat guna yang

relatif lebih sederhana dan sesuai untukdaerah pedesaan adalah energi biogasdengan memproses limbah bio atau biomassa di dalam alat kedap udara yangdisebut digester. Biomassa berupa limbahdapat berupa kotoran ternak bahkan tinjamanusia, sisa-sisa panenan seperti jerami,sekam dan daun-daunan sortiran sayur dansebagainya. Namun, sebagian besar terdiriatas kotoran ternak.

Aspek Sosio-Kultural penerapan tek-nologi biogas. Menerapkan teknologi barukepada masyarakat desa merupakan suatutantangan tersendiri akibat rendahnya latarbelakang pendidikan, pengetahuan danwawasan yang mereka miliki.

Terlebih lagi pada penerapan teknologibiogas. Tidak pernah terbayangkan bahwakotoran lembu bisa menghasilkan api.Selain itu juga mereka merasa jijik terha-dap makanan yang dimasak menggunakanBiogas.

Kebijakan harga menjadi point pentingjika energi alternatif akan diterapkan diIndonesia. Karena penyediaan energisangat berperan untuk pemulihan ekonomimakro. Namun sebenarnya ada sejumlahpilihan energi alternatif yang murah yangbisa diimplementasikan. Salah satu contoh,penggunaan mikrohidro sebagai pembang-kit listrik di pedesaan. Tinggal siapa maumengolah dan memanfaatkannya!

Penulis adalah pemerhati masalah sosialdan budaya.

MENCARIDAN MEMANFAATKANENERGI ALTERNATIF

Penulis:Viddy A.Daeri*

Page 10: komunika 04 2008

10 KomunikA satu kata Indonesia

LINTAS DAERAH

Gorontalo

Sauna Alami Pentadio

City Tour Makassar

Berkunjung ke situs www.makassarkota.go.id tidak akan terasa bosan, selaininformasi yang disajikan seputar Kota Ma-kassar cukup lengkap, cara penyajiannyapun menarik. Warna putih menjadi pilihanwarna dasar situs, selain memberi kesanbersih, desain layoutnya terlihat anggun.

Di bagian atas ditampilkan gambarperencanaan Kota Makassar, jika di-klik akanmerujuk pada gambar perencanaanPembangunan Karebosi di kota Makassar

Kolom berita sepertinya sudah menjadikeharusan dalam suatu situs pemerintah-an, begitu juga situs kota Makassar, selainsebagai salah satu penilaian update atautidaknya situs, kolom ini menjadi mediauntuk memberitahukan program-programpemerintah daerah.

Pengklasifikasian informasi lebih lengkapdapat ditemukan pada bagain ba-wah,antaralain terdiri dari Makassar ku, InfoKota, Fasilitas Kota, Pemerintahan,Pelayanan & Perizinan dan Lain-lain.Informasi yang dimuat mulai dari sejarahkota, makanan khas, produk hukum sampaimasalah prosedur perijinan dan sekaligsfasilitas men-download formulir perijinan.

City Tour MakassarPada menu ini pengunjung dapat men-

download streaming mengenai beberapawilayah dan kekegiatan di kota Makassar.Sayangnya streaming ini tidak dilengkapidengan narasi, hanya di iringi denganmusik. Pengunjung hanya di berikaninformasi mengenai nama tampat padajudul masing-masing file streaming.

Tentunya untuk mengakses streamingtersebut pengunjung harus memilikibandwith yang cukup besar. Jika streamingini tidak dapat di nikmati, pengunjung dapatmelihat pada fasilitas gallery kota.

Untuk mendapat narasi informasi dapatmelihat pada menu “Makassar Ku” di ba-gian kolom bawah situs, dapat dilihat infor-masi mengenai makanan khas dan tempat-tempat wisata di Makassar. Informasi ini bisajadi rujukan jika ingin mencicipi masakankhas Makassar, atau jika anda ingin men-coba masakan tersebut di sini juga disajikaninformasi bahan dan cara membuatnya.

Situs ini dilengkapi juga dengan beberapajadwal transportasi seperti pesawat,angkutan darat dan kapal feri. Jadwal masing-masing angkutan tersebut memuat informasibeberapa trayek angkutan umum, jadwalkapal laut dan jadwal penerbangan. Selainitu juga disediakan informasi mengenai saranaperibadatan, pusat perbelanjaan dan tempatpenginapan.

([email protected])

Ruang ini disediakan sebagai wadah tukar informasiantar pengelola situs atau portal lembaga

pemerintah baik di tingkat pusat atau daerah.Pengelola dapat mengirimkan profil situs yang

dikelolanya melalui e-mail:[email protected]

Sumatera Utara

Dana KUR Dikucurkan di Sumut

Deputi Menko Perekonomian bidangEkonomi Makro dan Keuangan, Sahala Lum-bangaol mengatakan, pemerintah hinggaApril 2008 sudah mengucurkan dana Rp5triliun untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah(UMKM) sebagai Kredit Usaha Rakyat (KUR).Untuk Sumut sendiri sudah tersalur Rp281miliar atau 5,5 % dari kredit secara nasional.

Platfom kredit maksimal Rp500 juta/UMKM dengan tingkat bunga/margin pem-biayaan maksimal sebesar 16 persen efektifper tahun. Pinjaman ini diberikan untuk pelak-sanaan kegiatan yang produktif dan layak.

Peserta program penyaluran KUR ada-lah Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, Bank Sya-riah Mandiri dan Bukopin. Sedangkan PT As-krindo dan Perum Sarana PengembanganUsaha berfungsi sebagai perusahaan pen-jamin.

Gubernur Sumut, Rudolf M Pardede ber-harap, persyaratan pemberian kredit usaharakyat tersebut tidak memberatkan pengu-saha UMKM.

(www.bainfokomsumut.go.id)

Riau

Pendidikan Anak Marjinal

Program pendidikan anak marjinal di Riaudinilai berhasil dalam mensukseskan pe-nuntasan pendidikan dasar (dikdas) sembilantahun pada 2009.Program ini akan menjadipercontohan di tingkat nasional.

”Pendidikan anak marjinal ini merupakanbagian dari upaya Pemprop Riau dalampenuntasan pendidikan dasar sembilantahun pada 2009,” kata Kasubdin SekolahDasar (SD) Dinas Pendidikan (Disdik) ProvinsiRiau Dr H Kasmianto M.Pd di Pekanbaru,Rabu (28/5).

Target pendidikan yang diselenggarakanbagi anak-anak marjinal di Riau adalah menyisiranak-anak yang tidak bersekolah di daerahterisolir/terpencil, serta putus sekolah yangdisebabkan ekonomi dan keretakan rumahtangga dan lainnya di pinggiran kota.

Tahun pertama pendidikan anak marjinaldiberi nama tahun motivasi, untuk mengajakanak-anak tersebut ‘mau dan bersedia’bersekolah. Lalu pada tahun kedua, fokusutama melaksanakan prosesi kurikulum danrehabilitasi oleh guru dan kepala sekolahsetempat. “Dan pada tahun ketiga/keempat, anak dalam posisi normalisasi,” kataKasmianto.

(www.bikkb.riau.go.id)

DI Yogyakarta

Koperasi Salurkan Subsidi Perumahan

Sejumlah Lembaga Keuangan Non Bank(LKNB) dan Koperasi di Yogyakarta menan-datangani PKO (Perjanjian Kerjasama Opera-sional) guna menyalurkan subsidi perumah-an untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah(MBR).

“Penandatangan PKO dilakukan Deputi

Menpera Bidang Pembiayaan dan ber-langsung di Yogyakarta akhir bulan lalu,” kataKepala Humas dan Protokol Menpera EkoSuhendratma, S.Si, MA., di Jakarta.

Menteri Negara Perumahan Rakyat Mo-hammad Yusuf Asy’ari mengatakan subsidipembiayaan perumahan yang diberikan pe-merintah hendaknya disalurkan sebaik-baiknya.

Menpera mengemukakan fasilitas subsidiperumahan itu ditujukan untuk membantuMBR atas sebagian biaya pembangunan atauperbaikan Rumah Sederhana Sehat (RSH)yang pokok pembiayaannya disediakan olehLKNB/Koperasi.

(mnr)

Jawa Barat

Jabar Salurkan 1.000 Beasiswa

Tahun 2008 Pemprov Jabar memberikanbeasiswa kepada 1.000 mahasiswa. Alokasidana untuk program tersebut seluruhnyabersumber dari APBD 2008.

“Beasiswa tersebut akan diberikan kepadamahasiswa yang belajar di perguruan tinggidi Jabar, baik PTN maupun PTS, dari berbagaijenis bidang studi,” kata Kepala Bapeda Jabar,Deny Juanda dalam penjelasannya diBandung, Senin (2/6).

Beasiswa akan diberikan kepada mahasiswadalam kategori mempunyai keterbatasanekonomi, tetapi mempunyai prestasi denganbesaran dana Rp2,5 juta per orang persemester

Selain itu Pemprov. Jabar juga akanmenggulirkan beasiswa lain yaitu beasiswasiklus, dengan alokasinya tiap kabupaten/kotamendapatkan kuota sebanyak 10 orangmahasiswa penerima beasiswa.

(www.jabar.go.id)

BaliJembrana Bertekad Berbasis IT

Pemerintah Daerah KabupatenJembrana, Provinsi Bali, bertekad bulatmenjadikan pemerintahan yang tadinyamanual betul-betul berbasis teknologiinformasi (TI).

Sejak tahun 2002, Kabupaten Jembrana,dengan Bupatinya Prof. Winasa, bekerjasamadengan BPPT merintis dan berusahamelaksanakan pemerintahan yang berbasisteknologi informasi khususnya open source.

“Kita sepakat di Jembrana itupemerintahan yang kita bentuk adalahpemerintahan efisiensi berbasis Teknologiinformasi,” kata Kepala Dinas Informasi,Komunikasi, Pelayanan Umum, Perhubungan,dan Data, Kabupaten Jembrana, Drs. I DewaPutu Tilem, Jakarta, Rabu (28/5).

Saat ini struktur organisasipemerintahanan Jembrana sangat ramping,dengan hanya enam dinas dari sebelumnya18 dinas, dimana empat dinas digabungkanmenjadi satu dinas.

Jembrana saat ini sudah mempuyaijaringan yang terkoneksi di seluruhkabupaten, tinggal persoalannya adalahtabulasi data di lapangan sebagian prosesnya

masih manual, dan diharapkan pada akhir Juninanti secara online sudah menggunakansarana elektronik Open Document Format.(Gs/Kus)

Sulawesi SelatanDisperindag Raih ISO 9001:2000

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Ko-ta Makassar kembali mendapatkan sertifikasiISO 9001:2000. Sertifikat manajemen mutudari Worldwide Quality Assurance (WQA)South East Asia itu diserahkan secara simbolisoleh General Manager WQA Surabaya OfficeWidayanti, Jumat (6/6).

Menurut General Manager WQA Suraba-ya Office Widayantii, salah satu poin pentingdalam klausul ISO adalah komitmen manaje-men puncak, mulai wali kota dan jajaran dibawahnya. "Apakah antara top manage-ment dengan pelaksana di lapangan benar-benar satu bahasa. Itu yang kami lihat," ka-tanya.

Sementara itu, Kadis Perindustrian, Per-dagangan, Koperasi, dan Penanaman Modal(Perindagkopdal), Riefad Suaib mengatakan,diperolehnya sertifikat ISO 9001: 2000 itukarena pihaknya berpegang pada standarpelayanan publik dari kementerian Penda-yagunaan Aparatur Negara (Menpan) yangdikombinasikan dengan kebijakan Peme-rintah Kota Makassar, yang tentu saja di-dukung oleh seluruh staf. "Tapi ada prosessebagai wujud sebuah komitmen," katanya.

(www.makassarkota.go.id)

Papua

Sosialisasi Lambang Daerah

PP Nomor 77 Tahun 2007 TentangLambang Daerah yang menjadi penjelasanuntuk Otonomi Khusus Papua dan NanggroeAceh Darussalam, Selasa 3 Juni 2008 disosialisasikan di Aula Infokom, PDE dan ArsipDaerah Kabupaten Manokwari.

Sosialisasi yang diikuti para Kepala Suku,Tokoh Agama, Adat, Masyarakat, Perempuanserta dari kalangan jurnalis yang berjumlah200 orang dibuka secara resmi oleh BupatiManokwari Drs Dominggus Mandacan.

Dalam sambutannya bupatiMengungkapkan bahwa kebijakanpemerintah untuk memberikan otonomikhusus bagi Papua sebenarnya merupakanniat yang luhur dan patut kita sambut dansikapi dengan bijak, karena pada hakekatnyabertujuan untuk menciptakan kemajuan dankemakmuran bagi seluruh rakyat Papua.

Dari pelaksanaan Otsus ini, berbagaiperubahan dan kemajuan yang cukupsignifikan diberbagai tatanan kehidupanmasyarakat mulai tampak, meskipun masihjauh dari apa yang kita semua harapkan,namun kita semua haruas jujur mengakuibahwa jiwa dan semangat untukmewujudkan cita-cita menjadikan orangPapua sebagai tuan di negeri sendiri itu telahmengarah pada perwujudannya.

Uap panas keluar mengepul, mendesis,dari sumber air di sebuah desa kecil, Pen-tadio namanya. Desa ini bukan terletak dipegunungan, tapi di dataran rendah, dipinggir Danau Limboto, tak jauh dari pantaiTeluk Tomini.

Orang memperkirakan air panas berbaubelerang itu berasal dari salah satu bukit dipegunungan yang melingkari Kota Goron-talo, Sulawesi, mengalir melalui retakantanah, melewati bukit yang disebut bukitapi, atau Bukit Berbara, tak jauh dari Pen-tadio. Di desa itu, air serta uap panas keluarlewat belasan sumber kecil-kecil.

Suhu terpanas mencapai kira-kira 60°Celcius dan yang lebih rendah sekitar 40°C.Uap itu dahulu keluar liar begitu saja, kiniditampung di sebuah cottage yang di-bangun Pemkab Gorontalo senilai Rp15 mil-

yar di tahun 2003 rampung pada tahun 2004lalu. Kompleks cottage Pentadio yang memilikiluas delapan hektar itu terletak di antara Ibu-kota Kabupaten Gorontalo, Limboto, denganIbukota Provinsi Gorontalo, di sisi selatan jalanby pass.

Di sana wisatawan dapat menginap dipondok-pondok tradisional, namun memilikifasilitas modern seperti lampu listrik, lemaripendingin, dan closet duduk. Di beranda pon-dok itu wisatawan dapat memandang lepaske Danau Limboto dan pegunungan yang me-lingkarinya, menikmati pemandangan indahdi waktu senja.

Selain penginapan tersedia juga diskotekyang buka malam hari, taman bermain anak-anak, gazebo yang dibangun di tengah da-nau, kolam renang ukuran standar internasio-nal, serta sejumlah pondok sauna.

Pondok saunaitu dibangun de-ngan berlantaikankayu, agar uap darisumber air panasdapat langsungmenembus masukke dalamnya. Sete-lah puas mandi uapsauna alami itu, pe-ngunjung dapatmenikmati pijit ke-sehatan oleh tena-ga berpengalaman.

Setelah itu mereka dapat pula menikmatihidangan restoran, atau di dangau-dangau.Berbagai masakan khas lokal seperti milu siramatau sup jagung muda, tinutukan atau buburManado yang kondang itu, ikan bakar bumbu

LINTAS DAERAH

Ruang ini disediakan sebagai wadah tukar informasiantar pengelola situs atau portal lembaga

pemerintah baik di tingkat pusat atau daerah.Pengelola dapat mengirimkan profil situs yang

dikelolanya melalui e-mail:[email protected]

dabu-dabu, dan sebagainya dapatditemukan di sini. Atau sebagai temanminum kopi dapat dicoba pisang kepokgoreng yang dimakan memakai sambalyang ekstra pedas. Nikmat. (dji)`

Page 11: komunika 04 2008

Edisi 4/Tahun IV/Juni 2008 11

Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan

Bayangkan Indonesia adalah sebuah perusahaan publik.Dalam perusahaan itu ada pemegang saham yang menjadipemilik serta direksi yang menjalankan roda operasional.Direksi perlu auditor internal untuk memperoleh masukanatas kinerjanya. Selain itu, juga ada supervisor di setiap linidivisi –baik pemasaran, keuangan, administrasi, produksi,dan lain-lain.

Tiap akhir tahun pemegang saham butuh laporan ke-uangan untuk mengetahui sehat-sakitnya perseroan. Makadireksi bersama perwakilan pemegang saham menunjukauditor independen memeriksa laporan keuangan.

Mekanisme semacam itulah yang persis berlaku dalampemerintahan. Memang benar, negara tak berotak bisnisseperti sebuah perusahaan. Namun perumpamaan di atasbukan sebuah amsal yang asal-asalan.

Presiden bagaikan direksi. Badan Pengawasan Keuangandan Pembangunan (BPKP) sebagai auditor internal. ”Baguskalau BPKP berfungsi begitu. Berarti BPKP bisa mem-peringatkan kita sebelum diperingatkan BPK. Dan mungkinke depan, seperti yang sudah kita bicarakan dengan BPKPdan lainnya, BPKP bisa mengawal,” kata Menteri KeuanganSri Mulyani Indrawati suatu ketika.

Badan AuditBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, atau

yang disingkat BPKP, adalah Lembaga Pemerintah Non

"Auditor Internal" Negara

SengsaraMembawa Nikmat

LINTAS LEMBAGA

Departemen Komunikasi dan Informatika

Kucurkan Dana Untuk AntaraPemerintah mengucurkan dana 40,6 miliar kepada Perum

LKBN Antara untuk alokasi pembiayaan layanan umum (PublicService Obligation/PSO) berupa layanan informasi atau pem-beritaan kepada masyarakat luas.

Dirjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi FreddyTulung mengatakan, Senin (2/6), pemberian dana tersebutmerupakan bentuk kerja sama pemerintah dengan kantorberita satu-satunya yang dimiliki pemerintah dalam upayamencerdaskan masyarakat melalui desiminasi (penyebaran)informasi. “Yang menjadi landasan kerjasama ini adalah nationbranding atau pencitraan negara baik ke dalam ataupun keluar negeri,” katanya.

Dirut Perum Antara, Ahmad Mukhlis Yusuf menyambutbaik pelaksanaan kerjasama tersebut karena pemberitaanAntara akan tetap memiliki independensi. Selain itu, untukmeningkatkan pelayanan informasi kepada masyarakat,Antara akan menggandeng sejumlah perusahaan yang ber-basis jaringan maupun perusahaan penyiaran yang ada didaerah-daerah. (fg)

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Salurkan Dana KUR Rp100 Miliar

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans)Erman Suparno mengatakan, perbankan telah menyalurkanKredit Usaha Rakyat (KUR) bagi industri padat karya sebesarRp100 miliar.

Penyaluran KUR yang dilaksanakan oleh tiga bank platmerah, yaitu BNI, BRI, dan Bank Mandiri sebesar Rp100 miliaruntuk 1.200 produsen jamu, 850.000 pengrajin kecil jamu,75.000 petani rempah, dan dua juta pedagang eceran jamu.

Menurut Menakertrans realisasi alokasi KUR hingga akhirMei 2008 telah mencapai Rp6,1 triliun dengan jumlah nasabahsekitar 590.000 debitur.

Pencapaian KUR tersebut diharapkan dapat mencapaitarget penyaluran KUR hingga akhir tahun 2008 sebesarRp14 triliun atau sekitar 8.000 nasabah. (Az).

Perum Bulog

Harusnya Petani Jual Beras Ke Bulog

Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar memintapetani dan para mitra untuk menjual berasnya ke Bulog,walaupun harga di pasaran lebih besar dari Harga PembelianPemerintah (HPP).

“Dengan harga beras di pasaran lebih tinggi dari HPP, itumenjadikan kendala dalam stok pengadaan bagi Bulog. Saatini kita sedang berupaya menanamkan minat kepada paramitra dan petani,” kata Mustafa di sela-sela Pekan ProdukBudaya Indonesia 2008 di Jakarta Convention Center, Ja-karta, Rabu (4/6).

Adapun upaya yang dilakukan Perum Bulog adalah de-ngan menyediakan karung dan one day services . “Yaitu jikapetani menyerahkan berasnya pagi, maka sorenya sudahkami bayarkan,” katanya.

Sementara itu, mengenai permintaan Malaysia dan Filipinaakan beras impor Indonesia, ia mengungkapkan bahwa tahunini permintaan itu belum bisa dikabulkan meskipun Bulogsudah memiliki izin ekspor dari pemerintah. Saat ini akanlebih difokuskan pada ketahanan pangan domestik. (Dw)

Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan tugaspemerintahan di bidang pengawasan keuangan danpembangunan.

BPKP dahulunya berbentuk Djawatan Akuntan Negara/DAN (Regering Accountantsdienst). Berdasarkan besluitNomor 44 tanggal 31 Oktober, DAN (RegeringAccountantsdienst) bertugas melakukan penelitian terhadappembukuan dari berbagai perusahaan negara dan jawatantertentu.

Kemudian pada tahun 1959-1966 DAN mengalamibeberapa perubahan struktur dan berganti nama menjadiDirektorat Djendral Pengawasan Keuangan Negara atau yanglebih dikenal sebagai DJPKN. Perubahan struktur danpenataan kelembagaan tersebut terus berjalan pada tahun1968-1971.

Nama BPKP dianugerahkan pada tahun 1983. BerdasarkanKeputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tanggal 30 Mei1983 maka DJPKN ditransformasikan menjadi BadanPengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), sebuahLembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang beradadi bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.Dengan Keppres tersebut maka BPKP secara resmi didaulatuntuk melaksanakan tugas pemerintahan di bidangpengawasan keuangan dan pembangunan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sebagai unit kerja yang bertanggung jawab di bidangpengawasan maka BPKP memberikan layanan kepada instansipemerintah baik Departemen/LPND maupun PemerintahDaerah.

([email protected])

“Sengsara Membawa Nikmat” mengantarkan SyamsulBahri mempersunting Siti Nurbaya. Namun “Nikmat Mem-bawa Sengsara” justru mengantarkan rakyat turun kejalan untuk mempro-tes kenaikan hargaBBM.

Yang dimaksudnikmat dalam judulterakhir adalah sub-sidi, dan sengsara-nya adalah kenaikanharga-harga yangdipicu oleh kenaikanharga BBM.

Mula-mula me-mang pemerintahmasa lalu yang inginmemanjakan warga-negaranya dengankenikmatan berupaharga BBM yang sa-ngat murah. Selamapuluhan tahun rak-yat bisa membelibensin dan solar --yang harga sesungguhnya di dunia internasional di atasRp15 ribu-- hanya dengan membayar kurang dari Rp5ribu. Dan membeli minyak tanah seharga Rp9 ribu denganRp2,5 ribu saja. Meskipun untuk menciptakan kondisisemacam itu, pemerintah harus merogoh kocek APBNdalam-dalam.

Subsidi memang menjadi praktik yang dilakukan olehnegara penghasil minyak, baik negara maju maupun ber-kembang. Dan Indonesia memang pernah tercatat seba-gai negara penghasil minyak. Tapi faktanya, kita telahmenjadi importir minyak sejak akhir 1980-an. Jadi kenapakita masih berperilaku sebagai negara kaya minyak?

Namanya saja subsidi, sewaktu-waktu bisa saja dica-but oleh yang memberi subsidi. Dan kalaupun itu dilaku-kan, masyarakat mestinya harus berlapang dada danmengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang sela-ma puluhan tahun telah berbaik hati memberi subsidikepada mereka.

Tapi namanya orang sudah telanjur nikmat, mana adayang rela kenikmatannya dibuang begitu saja. Maka ketikasubsidi BBM dikurangi, banyak orang berteriak, mengang-gap pemerintah tidak adil. Banyak orang tiba-tiba merasadizalimi oleh pemerintah, karena naiknya harga BBM akanmembuat harga barang-barang ikut meroket. Banyakyang protes, karena imbas dari naiknya BBM akan membu-at banyak orang miskin menjadi semakin miskin. Kondisiini tentu membuat pusing kepala.

Kalau mau mencari kambing hitam, ketelanjuranlahyang sebenarnya pantas menjadi terdakwa. Ketelanjur-anlah yang membuat masyarakat terbuai oleh nikmatnyasubsidi. Ketelanjuranlah yang membuat pemerintah kere-potan menyetop subsidi itu. Dan ketelanjuranlah yangpada akhirnya terpaksa membuat pemerintah dicap tidakpro-rakyat karena mencabut kenikmatan yang selamaini mereka dapatkan secara prodeo.

Tapi bisakah kita menyalahkan ketelanjuran? Tentutidak. Semestinya kita menyalahkan diri sendiri yang be-gitu gampang terbuai kenikmatan artifisial bernama subsi-di BBM. Kita semua sebenarnya tahu, kenimatan itu diba-ngun di atas kesusah-payahan negara menyediakan danauntuk subsidi yang jumlahnya mencapai puluhan triliunrupiah.

Dan celakanya, kita menganggap itu sebagai sebuahkewajaran. Kita menganggap harga minyak tanahRp2.500, bensin Rp4.300, dan solar Rp4.500 sebagaisesuatu yang lumrah, kendati di negara lain tidak adaharga BBM semurah itu.

Padahal kalau dari dulu kita terbiasa membeli minyaktanah Rp9.000, serta bensin dan solar di atas Rp15.000(tanpa subsidi), mungkin kita akan menganggap bahwaharga setinggi itu wajar dan biasa-biasa saja. Dan yangjelas, sekarang kita tak perlu merasakan ketidaknyamananakibat melambungnya harga BBM lantaran pengurangansubsidi.

Tapi, sekali lagi, kenikmatan telah membutatulikankita terhadap realitas yang sebenarnya. Kita terbiasa hidupdalam dunia semu, sehingga ketika kita dipaksa kembalike dunia nyata, kita seperti kehilangan pijakan. Kita mera-sakan segala-sesuatu menjadi serba sulit dan membe-ratkan. Lebih celaka lagi, ketika harga itu dikembalikanke harga “sejati”, justru kita menganggap itu sebuahketidakwajaran. Beginilah episode yang disebut dengannikmat membawa sengsara. Dan kita, kini, di sini, sedangmengalaminya. (g)

Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara

Pemerintah Ajukan Skenario Holding

Pemerintah melalui kementerian Negara Badan UsahaMilik Negara segera mengajukan dua skenario pembentukanperusahaan induk (holding) terhadap bank-bank milik pe-merintah.

Deputi Menteri Negara BUMN bidang Usaha Perbankandan Jasa Keuangan, Parikesit Suprapto mengatakan, duaskenario tersebut adalah induk usaha melalui bank yang adaatau membentuk lembaga non keuangan sebagai investmentbank.

“Dua skenario itu yang masih akan kami bicarakan di timteknis lintas departemen yaitu Departemen Keuangan danMenteri Kordiantor bidang Perekonomian, baru diserahkanke Bank Indonesia (BI),” ungkap Parikesit di gedung Keme-neg BUMN, Jakarta, Rabu (4/6).

Pembentukan holding atas empat bank pelat merah,PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Tabungan Negara,PT Bank Mandiri Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia Tbkmerupakan komitmen pemerintah untuk mendukung kebijak-an kepemilikan tunggal (Single Present Policy/SPP) yangditerapkan BI pada 2010 mendatang.

“Arahnya bisa saja investment bank ataupun bank yangsudah ada dijadikan holding, bulan Juni 2008 ini baru akankami serahkan skemanya untuk dibahas di tim lintasdepartemen,” ujar Parikesit. (Ve)

Departemen Kesehatan

Program Kesehatan Pasien

Dirjen Bina Pelayanan Medik Depkes, Farid W. Husainmengatakan, Depkes memiliki program keselamatan pasien.Salah satunya program pencegahan dan pengendalian infeksi

di rumah sakit (PPIRS). “Program ter-sebut dirancang un-tuk mengubah peri-laku petugas kese-hatan di 100 rumahsakit selama Juni2008 – Oktober2009,” kata Farid diJakarta, Rabu (4/6)pada seminar PPI.

Pihaknya me-nyambut baik pro-gram No InfectionCampaign and Edu-cation (NICE) yangbertujuan membe-rikan informasi dan

kesadaran bagi seluruh staf di RS dan sarana pelayanankesehatan lainnya mengenai bahaya dan risiko Health-careAssociated Infection (HALs) sekaligus untuk memperolehdata kejadian HALs di rumah sakit.

Melalui program tersebut diharapkan infeksi nosokomial(infeksi yang didapat dan atau timbul pada waktu pasiendirawat di rumah sakit) dapat ditekan serendah mungkin,sehingga masyarakat dapat menerima pelayanan kesehatansecara optimal. Depkes telah menetapkan 4 RS sebagai pusatpelatihan regional pencegahan dan pengendalian infeksi yaituRSUP H. Adam Malik Medan, RSUP Dr. Hasan Sadikin,Bandung, RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, RSUD Dr. Sutomo,Surabaya, RSUP Sanglah, Denpasar. (Ef)

LINTAS LEMBAGA

Page 12: komunika 04 2008