komunika 19 2007

12

Upload: komunika-tabloid

Post on 06-Mar-2016

243 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Redaksi: Selamatta Sembiring, M Abduh Sandiah, Richard Tampubolon, Sri Munadi Penanggungjawab: Kepala Badan Informasi Publik Reporter: Suminto Yuliarso, Dimas Aditya Nugraha, Mediodecci Lustarini, Hendra Budi Kusnawan, Doni Setiawan Fotografer Leonard Rompas Wakil Pemimpin Redaksi: Sekretaris BIP, Kepala Pusat Inf. Polhukam, Kepala Pusat Inf. Kesra, Kepala Pusat Inf. Perekonomian Editorial KomunikA "Masuk Kampung' Sekretaris Redaksi: Fauziah Redaktur Pelaksana: MT Hidayat Diterbitkan oleh: 2

TRANSCRIPT

Page 1: komunika 19 2007
Page 2: komunika 19 2007

2 Edisi 19/Tahun III/Oktober 2007

www.bipnewsroom.info/komunikaemail: [email protected]

BERANDA

RANA

Diterbitkan oleh:

DEPARTEMENKOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA

Pengarah:Menteri

Komunikasi dan Informatika

Penanggungjawab:Kepala Badan Informasi Publik

Pemimpin Redaksi:Kepala Pusat

Pengelolaan Pendapat Umum

Wakil Pemimpin Redaksi:Sekretaris BIP,

Kepala Pusat Inf. Polhukam,Kepala Pusat Inf. Kesra,

Kepala Pusat Inf. Perekonomian

Sekretaris Redaksi:Fauziah

Redaktur Pelaksana:MT Hidayat

Redaksi:Selamatta Sembiring,

M Abduh Sandiah,Richard Tampubolon,

Sri Munadi

Reporter:Suminto Yuliarso,

Dimas Aditya Nugraha,Mediodecci Lustarini,

Hendra Budi Kusnawan,Doni Setiawan

Koresponden DaerahAmiruddin (Banda Aceh)Arifianto (Yogyakarta)

Nursodik Gunarjo (Jawa Tengah)Supardi Ibrahim (Palu)Yaan Yoku (Jayapura)

FotograferLeonard Rompas

DesainD Ananta Hari Soedibyo

PracetakFarida Dewi Maharani

Alamat Redaksi:Jl Medan Merdeka Barat No. 9

JakartaTelp/Faks. (021) 3521538,

3840841e-mail:

[email protected]

Redaksi menerima sumbangan tulisan,artikel dan foto yang sesuai dengan

misi penerbitan.Redaksi berhak mengubah isi tulisan

tanpa mengubah maksud dan substansidari tulisan tersebut.

Isi KomunikA dapat diperbanyak, dikutipdan disebarluaskan, sepanjangmenyebutkan sumber aslinya.

Foto

:mth

, bf.

Des

ain:

Aha

s

Editorial

Kirim komentar, keluhan, saran atau opini andalewat SMS Gateway KomunikAdengan format: KOM_pesan anda

ke nomor 0811812123

KomunikA "Masuk Kampung'

Setiap pengiriman Tabloid KomunikAselalu kami terima dengan baik dan leng-kap. Namun mengalami kekurangan dalamhal jumlah eksemplar untuk kebutuhan pe-ngiriman langsung Tabloid ke 20 distrikyang ada di Kabupaten Merauke.

Perlu diketahui bahwa pengiriman Ta-bloid KomunikA ini kami sertakan pula da-lam Program Koran masuk Kampung. Un-tuk memastikan kelancaran program ter-sebut dan menyebarluaskan kebijakan pe-merintah di wilayah Merauke kami me-merlukan penambahan 100 eksemplar se-tiap pengiriman.

Demikian atas perhatian dan kerjasa-manya kami sampaikan terima kasih.

Philip AlfonsKepala Bidang Media dan Pers

Badan Informasi Komunikasi danPerpustakaan Kabupaten Merauke

Jalan TMP Trikora Telp (0971) 312840Merauke

Ajakan menggunakan Nada Sambung Nasional (NSN) digagas oleh Kementerian Negara Pemuda danOlahraga menyambut peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-79 tahun ini. Selain itu, dalam konferensipers di Gedung Departemen Komunikasi dan Informatika, disampaikan bahwa sub tema peringatantahun ini adalah NoDrugs, Sports Yes serta Pemuda Peduli Bencana. Hadir dalam acara Sosialisasi NadaSambung Nasional Untuk Negeri Menteri Pemuda dan Olah Raga, Adhyaksa Dault dan Menteri Komunikasidan Informatika, Mohammad Nuh. (foto:mth)

Tersistem

Dunia telah mengalami perubahan besar di segala bidang. Kemajuan teknologi secarasignifikan telah menjadikan setiap manusia terhubung dalam jaringan informasi. Sebuahjaringan yang memungkinkan orang berkomunikasi dengan orang di belahan duniayang lain dalam hitungan detik. Konsekuensinya, persoalan-persoalan di berbagai daribelahan dunia pun makin mudah untuk berkait dan berkelindan.

Kerusakan lingkungan global telah membayang di kalangan negara-negara yangmelakukan pembangunan. Ancaman kekurangan sumber daya alam yang tak dapat di-perbaharui dan yang dapat diperbaharui kian dekat di pelupuk mata. Menambah deretanpermasalahan bersama yang mesti diselesaikan oleh pemerintah masing-masing negara.

Jika dicermati, semua persoalan yang ada bukanlah hal yang berbeda-beda, melain-kan sisi-sisi yang berbeda dari bangunan yang sama: realitas dunia ini. Setiap persoalanberhubungan satu dengan yang lain dalam jaring-jaring permasalahan yang kompleks.Apa yang diputuskan oleh sekelompok elite di sidang PBB akan berpengaruh terhadapkehidupan para petani di Indonesia dan sebaliknya. Keputusan untuk berhenti bertaniyang dilakukan oleh salah seorang petani di pelosok Irian akan berpengaruh pada persedi-aan pangan dunia.

Terkait dengan persoalan dalam berbangsa dan bernegara, pada dasarnya, dapatdibedakan menjadi permasalahan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan manu-sia dan yang berkaitan dengan perlindungan terhadap hak asasi manusia. Namun, pe-nanganan persoalan tersebut tidak bisa disederhanakan dengan memilah menjadi dua,sebagaimana pembagian persoalah itu.

Syahdan, Menteri Sekretaris Negara, Hatta Rajasa dalam sebuah keterangan persmenjelaskan bahwa dalam menyelesaikan persoalan yang ada Presiden selalu bekerjadengan sistem dan program yang rapi. "Sistematik dan semuanya harus sesuai denganaturan yang telah dirumuskan,” kata Hatta.

Tersistem. Itulah realitas persoalan yang muncul dalam pembangunan. Karena itu,penyelesaiannya pun menuntut cara-cara dan penanganan secara tersistem pula. Artinya,proses pilihan prioritas alternatif penyelesaian tidak dapat didasarkan semata-mata padapengembangan intuisi, atau rekayasa pribadi yang dikembangkan dalam pikiran sendiri,atau model mental, atau atas dasar pengalaman masa lalu.

Bukan karena pendekatan tersebut tidak meyakinkan, tetapi umumnya pengalamanpribadi seseorang sangat terbatas dan tidak mampu memperhitungkan semua hal yangmempengaruhi suatu keadaan secara tepat. Bahkan, ketika suatu masalah telah dirumus-kan secara jelas dengan prosedur yang diurai secara rinci, belum tentu seseorang bisamengetahui prioritas yang harus dikerjakannya.

Tersistem berarti melihat dan mengkaji beragam persoalan melalui system thinking.Mendayaupayakan semua unsur untuk mengembangkan dan berbagi penger-tian,tentang sesuatu kejadian dan terjadinya proses yang menyebabkan terjadinya hubungantimbal balik tentang ihwal persoalan tersebut.

Memperhatikan hubungan makro dan sekaligus juga memperhatikan hubunganmikro. Hubungan makro lebih bersifat generalisasi, sedangkan hubungan mikro yangdetail lebih banyak menyentuh kenyataan-kenyataan sederhana yang biasanya terjadisecara operasional.

Tersistem pada dasarnya diawali oleh posisi pandang tertentu untuk melihat suatupersoalan yang akan diselesaikan. Posisi ini akan mempengaruhi hasil pengamatan dankeputusan yang diambil.

Namun, sistem yang baik --baik itu sebagai sebuah pendekatan penyelesaian permasa-lahan ataupun sarana dan ruang hidup--, selalu mensyaratkan kejujuran. Sistem yangberlandaskan kejujuran akan cepat maju dan meningkat, sekaligus sangat efisien.

Di titik inilah, perlunya refleksi, stimulasikan berbagai pihak yang berkaitan untukmenguji dan mendialogkan alternatif penyelesiaan agat lebih tepat, dapat dipercaya.Dan hal yang terpenting, guna menciptakan kejujuran perlu komunikasi yang lebihefektif. Karena, bisa jadi asumsi-asumsi yang dipilih bisa jadi tidak diketahui dengan baikatau bahkan disalahtafsirkan oleh banyak anggota masyarakat karena persepsi masing-masing yang berbeda.

Memang bagi pemimpin di negara-negara berkembang, penanganan permasalahandalam bentuk konsep pemecahan yang tersistem sudah saatnya dibudayakan, dandapat direalisasikan bentuk-bentuk alternatif penyelesaiannya. Agar setiap keputusanyang diambil berpihak pada kepentingan bangsa dan negara dan bisa meningkatkandaya saing bangsa ini dalam pergaulan internasional.

Page 3: komunika 19 2007

Edisi 19/Tahun III/Oktober 2007

www.bipnewsroom.info/komunikae-mail: [email protected]

3

POLHUKAM

Kerja sama mempererat hubunganIndonesia-Zimbabwe juga dapat

dilakukan melalui banyak hal. Termasukdalam bidang kebudayaan, kedokteran,

Kerjasama Pertukaran Informasi

Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau)Marsekal Herman Prayitno menge-

mukakan pihaknya telah menerapkan konsep"road map to zero accident", untukmenekan kecelakaan pesawat baik yang di-sebabkan faktor teknis maupun non-teknis.

"Ini sudah kita lakukan sejak setahunsilam," katanya, setelah memimpin peri-ngatan HUT ke-61 TNI Angkatan Udara diPangkalan Udara Halim Perdana Kusuma,Jakarta, Senin.

Kasau mengibaratkan kecelakaanpesawat terbang sebagai bahaya laten yangharus ditangani serius melalui pemeliharaanarmada dan melatih kemampuan penerbang-nya.

"Kecelakaan memang sesuatu yang sulituntuk dihindari tetapi bukan berarti kita tidakdapat mengantisipasi dan menghindarinya,"ujar Herman.

Sementara itu, Kepala Dinas KeselamatanPenerbangan dan Kerja(Kadis Lambangja)Mabes TNI AU Marsekal Pertama RodiSuprasodjo kepada ANTARA mengatakanuntuk mencapai "zero accident " TNI AUtelah menerapkan "road map to zeroaccident " dan "outsourching" sejak be-berapa waktu silam.

"Road map to zero accident" lanjut Rodi,meliputi keselamatan di setiap satuanoperasional, "go and no go item" pada alatutama sistem senjata (alutsista), pening-katan kualitas SDM, perampingan tipepesawat dan "accident investigation".

"Pada tahap investigasi ini, kita menerap-kan lima poin dari sebelumnya tiga poin yaknifaktor manusia, (man), material, media, misi(mission) dan manajemen," katanya.

Jadi, jika sebelumnya hanya tiga faktoryang dikaji pada setiap kecelakaan pesawatyakni manusia, material dan media, sekarangditambah dengan misi dan manajemen."Intinya pengkajiannya menjadi lebih luas dan

komprehensif," ujar Rodi.Pada tahap "outsourching" TNI AU telah

melakukan studi banding dengan AngkatanUdara Singapura dan Australia. "Kita belajardari Singapura terakhir pada September 2006dan Australiap a d aNo-

v e m b e r2006," katanya.

Rodi mengatakanangkatan udara kedua negara yakni Singa-pura dan Australia dapat mencapai "zeroaccident" masing-masing setelah 15 dan 20tahun.

"Dengan metode "road map to zeroaccident" ini dan pembelajaraan dari keduanegara itu, TNI AU diharapkan dapat men-capai "zero accident" dalam waktu lima tahunke depan," ujarnya.

HUT ke-61 TNI AU kali ini dimeriahkanoleh terbang lintas dari pesawat-pesawattempur F-5E Tiger dari Skuadron 14 pang-kalan Udara Iswahjudi Madiun, Jawa Timur,Hawk 100/200 dari Pangkalan UdaraSupadio, Pontianak, Kalimantan Barat danHercules C-130.

Hadir dalam peringatan itu, SekjenDepartemen Pertahanan Letnan JenderalSjafrie Sjamsoeddin, Kapolri JenderalSutanto, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal)Laksamana Slamet Soebijanto dan KepalaStaf Angkatan Darat (Kasad) JenderalSutanto.

Kepala Staf TNI Angkatan Udara yangbaru, Marsekal Madya Herman Prayitno,

Zero Accident a la TNI AU

memprioritaskan zero accident (tanpakecelakaan) dalam operasi Angkatan Udara.

“Apabila suatu operasi berhasil, awakpesawat harus kembali ke home basedengan selamat tanpa kecelakaan, istilahnya

zero accident," katanya setelahserah terima jabatan dari

Marsekal DjokoSuyanto di Skua-

dron 17 Pang-kalan UdaraHalim PerdanaK u s u m a h ,

J a k a r t a ,kemarin.Herman mengakui

angkatannya belum ber-

"Road map to zero accident" meliputikeselamatan di setiap satuan operasional, "go and

no go item" pada alat utama sistem senjata (alutsista),peningkatan kualitas SDM, perampingan tipe pesawat

dan "accident investigation".

hasil mencapai zero accident. Adapun untukkesiapan pesawat, Angkatan Udara sudahmenyusun rencana strategis selama limatahun. Tahun ini, jumlah pesawat ditambahhingga 60 persen. Pada 2005, jumlahpesawat hanya 45-50 persen.

Ia juga berjanji memperjuangkanpenambahan anggaran untuk perbaikan danpengadaan pesawat, jika pemerintah memilikidana cadangan. Untuk kesejahteraanprajurit, Herman akan mengupayakanmenyediakan perumahan untuk prajuritmelalui koperasi.

maupun olahraga.Saya sangat tidak

dapat melupakanperan penting Indo-

nesia. Negara denganpenduduk yang begi-

tu besar dan tempatlahirnya Gerakan Non-

Blok dan solidaritasAsia-Afrika. Indonesia

mau tidak mau harusdiperhitungkan dalam

percaturan politikinternasional.

Sebelum memulaikerja sama dua negara

telah mengadakanpenjajagan untuk

menciptakan iklim poli-tik yang kondusif.

Upaya ini telah ber-langsung sejak tahun 1980-an. Indonesia dan

Zimbabwe, misalnya, masih sama-samamengandalkan sektor pertanian, yang

komoditasnya bisa saja sama.

Bahas Pertukaran InformasiDuta Besar Zimbabwe untuk Indonesia,

Alice Mageza, mengadakan pertemuandengan Kepala Badan Informasi Publik,

Departemen Komunikasi dan Informatika,Suprawoto untuk membahas mekanisme

pertukaran informasi publik di negara masing-masing.

Dalam pertemuan hari Rabu (26/9) diJakarta, Mageza menekankan keinginan

pemerintah Zimbabwe untuk mempelajaribagaimana Indonesia melakukan penyebaran

informasi selama ini. Mageza menunjukanketertarikan akan mekanisme kerja BIPkhususnya pada www.bipnewsroom.info dan

Tabloid KomunikA yang diterbitkan olehDepartemen Komunikasi dan Informatika.

Dia menilai positif kinerja Depkominfoselama ini dalam memberikan informasi

kepada negara sahabat. Duta besar yangdapat berbicara bahasa Indonesia ini juga

menilai bahwa jurnalis Indonesia, baik daripemerintah maupun swasta, telah banyak

memberikan kontribusi terhadap kelancaranarus informasi di Indoesia.

Friends of indonesia Zimbabwe

“Dubes berharap, dengan adanyakerjasama antara dua negara sahabat ini

dapat saling membantu untuk memperbaikicitra masing-masing negara di mata

internasional. "Adanya kesamaankebudayaan, tentunya akan mepermudah

kerjasama," kata Alice Mageza.

Kunjungan WartawanSuprawoto juga menunjukkan

ketertarikan untuk meningkatkan kerjasamadengan Zimbabwe dalam pertukaran

informasi dengan Indonesia. Kerjasamapertukaran informasi antara kedua negara

diawali dengan kunjungan rombonganwartawan Indonesia yang dipimpin olehpejabat dari Depkominfo ke Zimbabwe,

April 2006. Rombongan wartawanZimbabwe juga berkunjung ke Indonesia

untuk melakukan hal yang sama. "Selain ituDepkominfo juga mengatur pertemuan

antara Mageza dan para editor serta pelakubisnis di Indonesia, Juni 2006," jelas

Suprawoto. (myg)

Kepala Badan Informasi Publik (kiri) dan Duta Besar ZimbabweAlice Mageza (kanan)

Page 4: komunika 19 2007

4 Edisi 19/Tahun III/Oktober 2007

www.bipnewsroom.info/komunikaemail: [email protected] PEREKONOMIAN

Pola "Grameen" Untuk Petani Indonesia

S emangat otonomi daerahyang dicanangkan dengan UU No-

mor 22 Tahun 1999 tentang PemerintahanDaerah dan UU Nomor 25 Tahun 1999tentang Perimbangan Keuangan antaraPusat dan Daerah yang kemudian diubahdengan UU Nomor 32 Tahun 2004 dan UUNomor 35 Tahun 2004 telah memberikandampak yang besar dalam iklim regulasi diIndonesia. UU Nomor 22/ 1999 dan UUNomor 25/ 1999 memberikan kewenanganhukum dan administrasi kepada kabupatendan kota sebagaimana Pasal 11 (2) me-nentukan bahwa pemerintah daerah me-miliki kewenangan untuk mengatur danmengadministrasikan perdagangan danindustri. Karena itu berhak mengenakanregulasi dan perizinan usaha. Akan tetapipemda tidak siap untuk mengemban fungsibaru itu. Dalam tahun pertama desentralisasi,pemda telah mengeluarkan ratusanperaturan daerah yang menerapkanpengenaan pajak, retribusi, dan pungutanlainnya.

Sebenarnya dalam pelaksanaan otonomidaerah (otda) pemda tidak hanya mene-kankan regulasi saja. Seharusnya pemdamendorong pemberdayaan masyarakat,menumbuhkan prakarsa dan kreativitas,meningkatkan peran serta masyarakat,mengembangkan peran dan fungsi DewanPerwakilan Rakyat Daerah. Kebijakan yangditerbitkan oleh pemda haruslah memberimanfaat dan meningkatkan kesejahteraanrakyat bukan sebaliknya. Terkesan pemdadapat bertindak apa saja untuk menaikkanpendapatan asli daerah (PAD), demiterpenuhinya anggaran pendapatan belanjadaerah (APBD). Optimalisasi potensi daerahmenjadi berbahaya ketika perda dijadikanalat untuk menggalinya. Pungutan terkesanmemberatkan dan membebani pengusahadan masyarakat. Kesan tersebut tercerminpada berbagai regulasi yang diterbitkan.Regulasi yang diterbitkan pemerintah daerahmenimbulkan biaya tinggi.

Tim EvaluasiMelihat kenyataan yang ada pemerintah

merasa perlu membentuk tim bersama

untuk penyusunan rancanganperaturan daerah (Perda),evaluasi Perda, dan pembatalanPerda yang menghambatinvestasi. “Fokusnya, reformasiregulasi di daerah yang kadang-kadang menghambat inves-tasi,” kata Menteri KoordinatorPerekonomian Boediono. Timtersebut diharapkan dapatmenurunkan jumlah Perda yangmenghambat investasi, mela-kukan pengawasan terhadapPerda yang dibatalkan danmengumumkannya padamasyarakat melalui media massadan website setiap tiga bulan.

Sejak adanya kebijakan ikliminvestasi tahun lalu, pemerintahtelah membatalkan lebih 100Perda yang menimbulkan eko-nomi biaya tinggi. Pada Juni 2007, MenteriDalam Negeri juga merumuskan pembagianurusan yang jelas antara pemerintah pusatdan daerah terkait Undang-UndangPenanaman Modal (UU PM) dan UU tentangPemerintahan Daerah. Hasil rumusanMendagri itu berupa perubahan PeraturanPemerintah (PP) nomor 25 tahun 2000tentang kewenangan pemerintah danprovinsi sebagai daerah otonom.

Perbaikan iklim investasi, memiliki empatbagian, yaitu penguatan pelayanan investasiuntuk mengoperasionalisasikan UU PM,penyederhanaan proses restitusi pajak,meningkatkan kelancaran arus barang di pela-buhan, serta sinkronisasi peraturan pusat dandaerah. Untuk meningkatkan pelayananinvestasi, pemerintah juga akan mengajukanRancangan Undang-Undang (RUU) KawasanEkonomi Khusus (KEK) ke Dewan PerwakilanRakyat pada November 2007.

“Kuncinya, setelah mengkaji pengalaman(paket) 2006. Persoalannya adalah imple-mentasi, semua orang bilang perbaiki imple-mentasi, itulah yang akan kita fokuskan untukpaket ini. Implementasinya akan kita upa-yakan lebih baik lagi dari yang lampau,”katanya. Oleh karena itu, pemerintah akanmeningkatkan efektivitas tim monitoring

yang terdiri atas tim intern pemerintah yangmengevaluasi secara reguler, memantau, danmenyarankan penyelesaian masalah.“Kemudian kita juga punya tim eksternal yangdulu sudah berjalan akan kita perkuat lagi,”pungkasnya.

Banyak Yang Harus DibenahiKepala Badan Koordinasi Penanaman

Modal (BKPM) M Lutfi mengatakan banyakPerda tentang penanaman modal di daerahyang justru tumpang tindih dengan per-aturan lain yang lebih tinggi sehinggamembingungkan dan menyulitkan caloninvestor. "Itu menjadi prioritas untuk segeradibenahi,’’ ujarnya. Setelah UU PenanamanModal 25/2007, petunjuk pelaksanaanberupa Peraturan Presiden (Perpres) kinisedang dalam proses. "Saat ini sudah di mejaPresiden. Mudah-mudahan akhir bulan inisudah bisa diteken,’’ katanya.

Berbekal dua payung hukum tersebut,BKPM bakal segera menyusun standar dannorma tentang peraturan investasi di daerah,baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)maupun Penanaman Modal Asing (PMA). Halitu, akan menjadi senjata ampuh untukmeminimalisir Perda yang dinilai menghambatinvestasi, misalnya tentang berbagai

pungutan atau pajak yangmemberatkan investor. "Nan-tinya, jika ada Perda yangdemikian, kami tinggal menghu-bungi Gubernur ataupunMendagri. Selanjutnya, Perdapenghambat investasi tersebutbakal segera dianulir,’’ terangnya.

Selama ini, pemerintah cukupgiat menekan Perda-Perda peng-hambat investasi agar tidak ber-tambah banyak. Dia menyebut,tahun 2004 lalu ada 1.066 Perdayang masuk kategori peng-hambat investasi. Hingga Semes-ter I 2005, 469 di antaranyasudah dibatalkan. Karena itu,adanya UU dan Perpres Pena-naman Modal bakal memper-mudah dan mempercepat prosespembatalan Perda. "Tak ada

tendensi apapun, kami hanya ingin agar ikliminvestasi di daerah tumbuh sehingga mampumenggerakkan roda perekonomian daerah,’’urainya.

Menurut Lutfi, jika suatu daerahmemberlakukan Perda yang kontra produktif,justru daerah tersebut yang akan rugi.Pasalnya, investor besar kemungkinan akanmemindahkan lokasi usahanya ke daerah lainyang dinilai lebih kompetitif, terutama soalupah karyawan dan pajak. "Selama inikejadiannya seperti itu,’’ katanya.

"Jika sudah demikian, daerah juga yangrugi karena kehilangan potensi pendapatanserta lapangan kerja untuk penduduknya,’’lanjutnya. Selain membenahi Perda, upayamenggairahkan iklim investasi juga akandidukung dengan perbaikan sistem layananperizinan serta stimulus pemerintah berupainsentif fiskal serta pembenahan infrastruktur.

Hal itu, dilakukan untuk memperkuat dayasaing Indonesia untuk menggaet investorluar. "Beberapa upaya yang dilakukan cukupmembuahkan hasil. Misalnya, untuk indikatorglobal competitiveness, peringkat Indonesianaik dari 69 pada 2005 menjadi 50 pada2006,’’ terangnya. (doni/berbagai sumber)

Menata Perda Menarik InvestasiUU Nomor 22/ 1999 dan UU Nomor 25/ 1999 memberikan kewenangan Pemda untuk mengatur dan mengadministrasikan perdagangan dan industri. Pemda berhak mengenakan regulasi dan perizinan

usaha. Akan tetapi pemda dinilai tidak siap untuk mengemban fungsi baru itu. Dalam tahun pertama desentralisasi, pemda telah mengeluarkan ratusan peraturan daerah yang menerapkan pengenaanpajak, retribusi, dan pungutan lainnya, dan beberapa di antaranya ternyata menghambat investasi itu sendiri.

Upaya mengembangkan sektor riil diperdesaan tengah diseriusi Depar-

temen Pertanian. Melalui upaya konseppembiayaan mikro (mikrofinance) sepertiyang telah dijalankan Grameen Bank,Bangladesh. Konsep pemberian kredit kepadamasyarakat miskin yang dilahirkan M Yunustersebut, menurut Mentan AntonApriyantono, menjadi inspirator dalam prog-ram pemberdayaan desa miskin di Indonesia.

"Konsepnya memang akan meng-gerakkan desa miskin itu dengan bantuanmodal Rp 100 juta yang akan dimanfaatkanmasyarakat desa tersebut dengan polabantuan pembiayaan. Di sini kita akantempatkan seorang penyuluh untuk menjadipendamping dalam program yang diarahkankepada petani tersebut,’’ ujar Mentan AntonApriyantono, usai bertemu dengan peraihpenghargaan Nobel Perdamaian 2006 MYunus di ruang kerjanya, akhir pekan lalu.

Dana BergulirMenurut Mentan, dana Rp 100 juta itu

akan disalurkan sebagai bantuan modalbergulir. Penggunanya kelompok-kelompoktani. Dengan cara ini akan berkembanglembaga-lembaga keuangan mikro sepertiBMT atau koperasi tani.

“Kepada peminjam tidak dibebankansistem bunga. Hanya diminta kesadaranuntuk berinfak setelah usahanya jalan. Jadiada semacam bagi untung”.

Untuk memberdayakan masyarakat danmenggerakkan ekonomi pedesaan tersebut,Deptan telah mengusulkan pagu anggaranRp 1 triliun kepada DPR dan sudah disetujui.Artinya, akan ada 10.000 desa yang akanmenerima bantuan modal. ”Jika program inisukses. Tahun berikutnya akan dianggarkanlebih banyak lagi,” ungkap Anton.

Rekrut PenyuluhSelain itu, untuk tahun depan, Deptan

juga akan merekrut sekitar 10.000 tenagapenyuluh baru sebagai tenaga harian lepas.Tahun 2007, Deptan sudah merekrut 6.000dengan rasio 1000 sarjana, 1000 diploma,4000 setara SMA/SPMA.

Tahun depan, polanya menjadi 4000sarjana, 2000 diploma dan 4000 setara SMA/SPMA. "Mereka inilah yang akan berperandalam mendampingi para petani yangmenerima dana bergulir tersebut. Sehinggaefektivitas dan efisiensi penggunaan danatersebut dapat terjaga. Mudah-mudahanprogram ini bisa berjalan dengan baik,’’ tegasMentan.

Pendekatan HumanisDalam kesempatan kunjungannya ke

Departemen Pertanian, M Yunus berke-sempatan memberikan orasi ilmiah kepadapejabat Deptan dan stakeholder pertanianseperti pengurus KTNA, HKTI dan kalanganakademisi dari IPB.

Dengan dipandu Kabalitbang Deptan,

Ahmad Suryana, orasi yang dilanjutkandengan diskusi sepanjang satu setengah jamberlangsung hangat dan menarik.

Dalam paparannya, M Yunus meng-ungkapkan model pemberdayaan masyarakatmiskin dengan pendekatan manusiawi(humanis). "Berikan kepercayaan kepadamereka bahwa mereka bisa memanfaatkanpinjaman dan mampu mengembalikannya,’’tutur Yunus.

Masyarakat miskin, menurut Yunus,sejatinya memiliki tanggungjawab yang kuatuntuk menjadi nasabah yang baik bilamendapat kepercayaan penuh dari pengelolalembaga keuangan. Oleh karena itu, lanjutYunus yang merintis usahanya sejak 30 tahunsilam, ketika kita tidak memberi kepercayaanyang penuh kepada mereka, "lebih banyakmereka juga tak mempercayai kita.’’

Yunus pun menyarankan kepada lem-baga-lembaga pengelola keuangan di per-desaan, termasuk LSM dan pemerintah agarmemperluas jangkauan penerima kredit agardapat segera menuntaskan persoalan ke-miskinan di Indonesia.

Sejahterakan DesaDalam rangka menyejahterakan rakyat

desa, pemerintah membuat kebijakan pem-bangunan masyarakat di 10.000 desa.Dengan kebijakan itu, diharapkan ekonomipedesaan tumbuh dan roda ekonomi desa

berputar.Menteri Pertanian Anton Apriyantono

mengatakan, khusus untuk program yangdijalankan Departemen Pertanian, peme-rintah akan memberikan bantuan dana ber-gulir Rp 100 juta tiap desa. "Dan itu nantinyabisa digunakan sebagai modal usaha olehmasyarakat petani desa," katanya. Programitu sendiri menjadi prioritas pemerintah.Program itu nantinya juga didukung pem-bangunan infratruktur jalan, pendidikan, dankesehatan

Page 5: komunika 19 2007

Edisi 19/Tahun III/Oktober 2007

www.bipnewsroom.info/komunikae-mail: [email protected]

5

Tak Cukup Sehat Badan Saja!KESRA

B erbagai perubahan yang sangatcepat telah terjadi dalam masyarakat

Indonesia. Transformasi masyarakat men-dorong pula terjadinya transisi epidemiologismasalah kesehatan termasuk di dalamnyamasalah kesehatan jiwa yang muncul dalambentuk ketergantungan zat psikoaktif,penyebaran yang cepat HIV/AIDS yangterkait dengan perilaku seksual dan tindakkekerasan baik dalam rumah tangga maupundi masyarakat.

Kesehatan jiwa merupakan bagian yangintegral dari kesehatan. Kesehatan jiwa adalahperasaan sehat dan bahagia serta mampumengatasi tantangan hidup, dapat menerimaorang lain sebagaimana adanya, sertamempunyai sikap positif terhadap diri sendiridan orang lain. Orang yang sehat jiwa dapatmempercayai orang lain dan senang menjadibagian dari suatu kelompok.

Salah KaprahHingga tahun 1970-an, menurut Sarlito

Wirawan Sarwono, apa yang disebut gang-guan jiwa atau sakit jiwa masih jelas, bahkan

orang awam pun dapat dengan mudahmengidentifikasi penyandang gangguan

jiwa dan menyebutnya gila atau saraf,istilah ini keliru karena awam

menyangka gangguan jiwa adahubungan dengan penyakit padasaraf/neuron.

Kesehatan mental warga ne-gara memerlukan peran semua pi-hak, tidak semata wilayah garapanpara psikiater atau psikolog saja.Kesehatan mental juga bukan se-kadar memelihara jiwa supaya ti-dak gila, sebab spektrum gejalagangguan jiwa begitu luas. Mi-nimnya perhatian terhadap ke-sehatan mental bangsa telah ter-manifestasi dalam begitu banyakmasalah yang selama ini disebut

sebagai krisis multidimensional.

Tak Bisa DiukurDokter Nalini M Agung SpKJ dari Bagian

Psikiatri Universitas Airlangga mengatakan,estimasi berapa sebenarnya orang yangdicurigai terkena gangguan jiwa sulitdipastikan. Sebab, selain faktor teknis soaldata, gangguan jiwa merupakan fenomenagunung es.

"Yang datang kepada psikiater untukkonseling tidak menunjukkan realita dilapangan. Mereka yang datang hanya sepertipuncak gunung es, yang di bawahnya tentulebih banyak, tidak dapat dipastikanjumlahnya," kata Nalini.

Dia menambahkan, sebab itu psikiatertidak dapat menyebut bahwa peningkatanjumlah pasien yang datang berarti pening-katan jumlah penderita gangguan jiwa dilapangan.

Menurut Nalini, faktor utama yang dapatberpengaruh pada kesehatan jiwa seseorangadalah biologis, psikologis, dan sosial. Biologismisalnya faktor genetik, sementara psikologisdapat berupa kepribadian, pola asuh sejakkecil, atau mekanisme diri dalam meme-cahkan masalah. Faktor sosial juga berperan,

misalnya budaya, kepadatan populasi, hinggaperang.

Buah GlobalisasiProses globalisasi dan pesatnya kemajuan

teknologi informasi antar kawasan di duniamemberikan dampak terhadap nilai-nilai sosialdan budaya pada masyarakat. Situasi masakini telah menimbulkan dampak terjadinyapengangguran dan persaingan yang makinketat dalam berbagai bidang, baik dalampekerjaan maupun sekolah.

Masyarakat dituntut untuk lebih cepatberadaptasi, namun tidak semua individudalam masyarakat tersebut mempunyaikemampuan untuk beradaptasi terhadapperubahan-perubahan yang terjadi. Kondisidemikian sangat rentan terhadap terjadinyastress, anxietas, konflik, ketergantunganterhadap zat psikoaktif, perilaku seksual yangmenyimpang, serta masalah-masalahpsikososial lainnya.

Data dari UNDP tahun 2002 mencatatbahwa Indeks Pembangunan Manusia (HDI)di Indonesia masih menempati urutan ke 112dari 180 negara. Tingkat kesehatan, pendi-dikan serta pendapatan penduduk Indonesiamemang belum sesuai dengan harapan kita.

Selama ini program kesehatan hanyaterfokus pada kesehatan fisik, sementarakesehatan jiwa tampaknya terabaikan.Tenaga kesehatan lebih banyak memberikanperhatian pada persalinan yang aman, men-cegah tetanus, menyusui anak, memberi giziyang seimbang.

Dengan melakukan upaya-upaya tersebutkita menganggap bayi akan hidup sehat danperkembangan psikososial akan terjadidengan sendirinya secara alamiah. Hal ini tidaksepenuhnya benar terutama bila anak tidakdiasuh oleh ibu/pengganti ibunya, sehinggapada akhirnya kita akan mendapatkanperkembangan fisik yang baik, tapi ternyatamempunyai masalah kesehatan jiwa sepertiautisme, ketergantungan zat psikoaktif,perilaku agresif dan lain-lain.

Pendidikan Life SkillKesehatan jiwa tidak didapat dengan

sendirinya, tapi perlu dilakukan upaya untukselalu meningkatkan derajat kesehatan jiwa.Pendidikan seharusnya tidak hanya mene-kankan pada pengetahuan dan peningkatanintelektual semata, tetapi juga perlu me-ningkatkan perkembangan psikososial,termasuk aspek emosi, sosial dan moral.

Pendidikan keterampilan hidup bertujuanuntuk memberikan pendidikan kesehatanyang efektif dan untuk meningkatkan ke-mampuan sosial anak. Keterampilan hidup ya-ng dapat dipelajari pada setiap tingkatanumur dan diterapkan secara umum dalammengatasi berbagai tantangan yang mungkinditemukan dalam kehidupan.

Keterampilan tersebut meliputi : penye-lesaian masalah, berfikir kritis, cara ber-komunikasi, penyadaran diri, cara menghadapistress, mengambil keputusan, berfikir kreatif,keterampilan interpersonal, berempati, dancoping terhadap emosi. Mempelajari kete-rampilan ini akan menyebabkan seseorangmenjadi lebih matang dan lebih pandaimenghadapi tantangan dalam kehidupan.

Menkes Siti Fadillah Suparai mengingatkanmutu sumber daya manusia tidak dapatdiperbaiki hanya semata-mata denganpemberian gizi seimbang. Kita harus mulai daridasar dengan melihat bahwa manusia selaluterdiri dari tiga aspek yaitu organo biologis(fisik/jasmani), psikoedukatif (mental-emosional/jiwa) dan sosiokultural (sosial-budaya/lingkungan). Apabila inginmemperbaiki mutu sumberdaya manusia,maka ketiga aspek tersebut harusdiperhatikan. Jika salah satu dari ketiga aspektersebut terabaikan, maka upaya kita hanyatinggal sebagai harapan belaka yang mungkintidak pernah akan tercapai.

Laporan Muhammad Ramadhan (Sulawesi Tenggara)

Tak Cukup Sehat Badan Saja!

Tabing, Padang, pukul 13.00 WIB.Pesawat Hercules mendarat di pangkalanudara milik TNI Angkatan Udara (AU) itu.Sesaat setelah mendarat, isi perut pesawatangkut yang sudah menjelajah hampirseluruh pelosok nusantara ini langsungdikeluarkan.

Paket bantuan kemanusiaan untukkorban bencana gempa di Sumatera Barat.Sebanyak 12,5 ton bantuan berupa minyakgoreng dan ikan kering serta tenda daruratdatang dari Departemen Sosial. Bantuan itulangsung diangkut ke Satkorlak Penang-gulangan Bencana (PB) Provinsi Sumbaruntuk selanjutnya didistribusikan kepadakorban gempa.

Koordinator Satkorlak PB Provinsi SumbarSuri Hamdazir, menjelaskan bantuan itudidistribusikan ke dua kabupaten terparahyang terkena dampak gempa yaituKabupaten Pesisir Selatan dan KepulauanMentawai. “Bantuan itu akan dibagi dua,separuh didistribusikan ke Pesisir Selatan dansebagian lainnya ke Kepulauan Mentawai,”katanya.

Untuk distribusi bantuan ke KabupatenPesisir Selatan dilakukan melalui jalan daratmenggunakan kendaraan milik Dinas Sosial.Sementara, pengiriman bantuan keKepulauan Mentawai diangkut menggunakankapal milik pemerintah daerah setempat.

Bantuan KemanusiaanTugas dan tanggung jawab penang-

gulangan dan penanganan pasca bencanaalam memang terdapat pada pemerintah.Dalam konteks global, bantuan kemanusiaansangat terkait dengan harga diri bangsa, danadu pengaruh ekonomi-politik yang telahterjadi selama ini. Semua negara berlombamemberi sumbangan terbanyak. Tanpamengesampingkan, pemenuhan kebutuhanbantuan untuk dalam negeri pun tetapmenjadi prioritas.

Bantuan kemanusiaan sendiri merupakanupaya untuk memberikan bantuan berkaitandengan pemenuhan kebutuhan dasar ber-upa pangan, sandang, tempat tinggalsementara, perlindungan, kesehatan, sanitasidan air bersih.

Dukungan TNIDi negara mana pun di dunia ini, alat

negara yang awal digunakan untuk penang-gulangan adalah angkatan perangnya.Sebab, organisasi angkatan perang yang di-lengkapi dengan peralatan dalam kaitanpertahanan negara pada keadaan damai jugabisa digunakan untuk kepentingan kesejah-teraan dan kemanusiaan. Lebih penting lagi,organisasi ini paling siap digerakkan dalamkeadaan darurat. Ini suatu hal yang berlakuuniversal.

Penggunaan aset militer asing adalahkeniscayaan. Hal itu diatur dalam TheGuidelines on the Use of Military and CivilDefence Assets in Dissaster Relief yangdikenal sebagai Oslo Guidelines (PedomanOslo).

Prinsip internasional yang perlu dipahamidalam penggunaan aset militer asing adalahberdasarkan permintaan atau atas perse-tujuan negara penerima. "Tidak menimbulkanongkos pada negara penerima, merupakandukungan terhadap penanggulangan ben-cana setempat, merupakan unsur penambahatau pelengkap dari pemerintah setempat,berdasarkan kebutuhan, tidak berpihak, dantidak membeda-bedakan serta tidak ber-senjata dan mengenakan seragam nasional,"kata Dr Puji Pujiono, ahli manajemenbencana yang juga Sekretaris JenderalMasyarakat Penanggulangan BencanaIndonesia.

Dana bantuan kemanusiaan yangdisiapkan oleh Pemerintah Pusat melaluiBadan Nasional Penanggulangan Bencanadan Penanganan Pengungsi merupakanbantuan kepada pemerintah daerah untukkeperluan penanganan taktis tanggapdarurat bencana, baik karena alam maupunkarena ulah manusia.

Dana bantuan tersebut bersifat sebagaistimulan dan merupakan dana dukungan

awal sampai Pemerintah Daerah dapatmenyediakan dukungan dana yang berasaldari sumber keuangan daerah untuk meng-atasi keadaan darurat.

Dana bantuan ini merupakan danakemanusiaan untuk membantu korbanbencana, baik karena alam maupun karenaulah manusia.

Secara khusus, kebijakan umumpenggunaan dana bantuan kemanusiaanditetapkan oleh Ketua Badan NasionalPenanggulangan Bencana melalui WakilKetua Badan Nasional PenggulanganBencana.

(red/berbagai sumber)

Bantuan Untuk Penyandang MusibahBantuan Untuk Penyandang Musibah

ww

w.k

f6nv

r.net

foto: www.palangmerah.org

Page 6: komunika 19 2007

6

Kembangkan Spirit Jiwa MudaKetiga spirit jiwa muda; kesadaran akan

kondisi masyarakat, idealisme dan future ori-ented dalam berpikir serta menata langkah,harus menjadi sesuatu yang terus menerusdikumandangkan secara bersama sehinggamenjadi kesadaran dan keyakinan publik. Me-rasuk sedemikian rupa sehingga menjadi agen-da kolektif bangsa.

Kesadaran akan kondisi masyarakat ten-tunya berangkat dari intensitas interaksi yangsangat tinggi dengan masyarakat. Sedangkankemampuan untuk bisa berinteraksi secara in-tens dengan masyarakat, dengan segala kon-disi yang melingkupinya, mensyaratkan adanyaskill komunikasi yang mumpuni, sikap yangpositif dalam melihat realitas serta pola berpikiryang sehat.

Kemampuan komunikasi tentunya akanmenarik orang untuk tetap berinteraksi meng-ungkap segala apa yang dipikir dan diharapkan.Sikap yang positif dalam melihat realitas akanselalu memberikan stamina dalam berinteraksi,menghalangi munculnya setiap bentuk apatis-me. Sementara melalui pola berpikir yangsehat, akan selalu memberikan inspirasi solusidari setiap kompleksitas masalah yang di-hadapi.

Bersikap positif dan berfikir sehat akan se-lalu menghalangi tumbuhnya apatisme. Semuakondisi menjadi tantangan bagi terciptanyarencana gerak yang lebih baik.

Gali Potensi DiriIdealisme adalah hakikat dasar sifat ma-

nusia. Idealisme adalah cara berpikir manusiayang menembus batas usia. Mulai dari anakkecil sampai orang tua selalu berfikir secaraideal dari setiap kehidupan yang dijalaninya.

Kehidupan manusia adalah usaha untukmencapai sesuatu yang ideal menurut persepsidirinya. Idealisme inilah yang terus membuatmanusia bergerak memenuhi segala apa yangmesti dia jalaninya. Melalui idealisme inilah se-mua manusia bergerak tanpa henti sehinggakehidupan terasa lebih meriah dan dinamis.

Pada sisi lain, future oriented, baik itu da-lam berpikir juga bersikap, adalah pola berpikiryang senantiasa melekat pada jiwa muda.Berorientasi ke depan berarti memikirkan se-mua rencana penataan kehidupan lebih sis-

tematis dan tertata.Dimulai dengan menyelami sejarah masa

lalu, untuk mengambil pelajaran terdalam dariapa yang telah dilakukan para pendahulu kita,dilanjutkan dengan memancang target masadepan yang lebih baik. Setelah itu diciptakanrumusan-rumusan masa kini yang mesti dila-kukan.

Melalui pendidikan agama kita sering diingat-kan bahwasannya pangkal dari dosa adalah ka-rena berpikir sangat temporal. Tidak memilikiorientasi ke masa yang lebih jauh dari ke-hidupan yang dijalani sekarang. Karena berpikirtemporal inilah kemudian muncul tindakankorupsi, karena ingin memperkaya diri secarainstan. Pelanggaran hukum, karena tidak bersa-bar menjalani prosedur yang berlaku.

Bangkitkan Kembali Spirit“Kami sangat menyadari bahwa urusan ke-

pemudaan ini tidak lah mudah, karena dinamikapara pemuda pada 70 tahun yang lalu tentusangat berbeda dengan kondisi saat ini,” kataMenteri Kominfo dalam jumpa pers di Depar-temen Kominfo, Jakarta, Rabu (10/10) sore,yang juga dihadiri oleh Menteri Negara Pemudadan Olahraga, Adhyaksa Dault.

Menteri Kominfo juga mengatakan, Sum-pah Pemuda telah membuktikan bagaimanapemuda sebagai poros bangsa mampu menjadipilar pelopor pemersatu bangsa. "Di tengahkemajuan jaman saat ini terlebih denganpesatnya arus globalisasi dan perkembanganteknologi maka semangat Sumpah Pemudamenjadi sangat penting dan relavan untukmengantisipasi dan menghadapi berbagaipermasalahan bangsa ke depan," katanya.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-79 tahun ini selain dilakukan dalam suatuupacara resmi, juga akan ditandai denganpeluncuran penggunaan nada sambungbertema lagu perjuangan dalam rangka lebihmemberikan nuansa “jaman” pada peringatanHSP.

Salah satu lagu yang akan digunakan dalamnada sambung tersebut adalah “Bersama Mem-bangun Bangsa” hasil karya Deny Kirnadi danakan dinyanyikan oleh Menteri Negara Pemudadan Olahraga.

Nada sambung bertajuk Nada SambungNasional Untuk Negeri tersebut merupakan

prakarsa Karang Taruna Nasional,” kata Mo-hammad Nuh dalam jumpa pers

Menkominfo juga menyatakan du-kungannya terhadap kegiatan tersebut danmembantu penyampaikan kepada para ope-rator telepon, namun tentu dalam kaidah-kaidah saling menghormati bisnis yang berlakudi masing-masing pengelola.

Karena itu, sosialisasi penting bahwa nantipada 28 Oktober 2007 nada sambungnyadiganti dengan lagu-lagu yang mencerminkanheroisme semangat perjuangan.

Gunakan Nada Sambung Ide untuk memasukkan lagu-lagu ke-

bangsaan di nada dering merupakan pertamakali ada. Ternyata ide ini lahir dari himpunanorganisasi sosial kemasyarakatan, yaitu KarangTaruna Nasional, yang awalnya hanya obrolanbiasa.

Menurut Menteri Kominfo apa yang telahdigagas oleh kawan-kawan ini meskipunbukan merupakan satu-satunya cara untukmenumbuhkan semangat Sumpah Pemuda,namun ia yakin bahwa nada dering dan nadapanggil yang menggambarkan nuansa sema-ngat perjuangan kepemudaan adalah sesuatuyang positif.

Oleh karena itu, Departemen Kominfosangat mendukung setiap langkah yangdilakukan oleh siapa pun selama itudimaksudkan untuk kebaikan, maka tidak adaalasan untuk tidak memberikan apresiasidukungan dan lainnya.

Ide dasarnya, melihat sumpah pemuda 79tahun yang lalu telah menjadi momentum se-jarah, yang memiliki kebulatan tekad untukmembangun negri. Tetapi kenyataannya se-karang, hal itu tidak lagi relevan di dalam ke-hidupan pemuda saat ini.

Karena itu kami tertarik untuk mencobamenggunakan sarana teknologi, terutama didalam menggunakan nada sambung di dalamtelepon bergerak. Oleh karena itu, dalamsumpah pemuda kita menggunakan media iniuntuk menggelorakan semangat yang samasesuai konteks yang ada saat ini,” papar Re-naldi, yang merupakan penggagas kegiatan

Semangat kebangsaan di era reformasi memang tidakseperti pada 79 tahun yang silam. Lantas bagaimana men-siasatinya? Di era modern ini dunia informasi telah menjadikehidupan keseharian masyarakat. Namun disamping radio,televisi, internet, sampai dengan pesawat telepon memilikifungsi positif, media-media tersebut ternyata juga membawadampak pada perubahan budaya, tradisi, dan peradabanmanusia itu sendiri.

Menpora Adhyaksa Dault menengarai adanya eroasidalam berbangsa dan nasionalisme di kalangan generasi mudasaat ini. "Indonesia telah merdeka 62 tahun tetapi sudahada erosi nasionalisme," cetus Menteri.

Pasalnya, nilai-nilai global yang menjadi trade markgenerasi Y saat ini di satu sisi bisa menumbuhkan kepeduliannamun di sisi lain menghilangkan sekat dan karakter antarnegara dalam sebuah isu global.

Di titik inilah, menteri melihat peran informasi sangatpenting. “Dengan informasi kita dapat memberikan kepadagenerasi muda untuk membangun rasa nasionalisme itu,"katanya. Di era reformasi, menurut Adhyaksa, upayamengembalikan ras nasionalisme juga harus dikemas secarapopuler. "Apalagi film-film yang ditayangkan di televisibanyak yang tidak memiliki Indonesian character building.Dan di hari sumpah pemuda nanti, genersi muda akan dapatmendengarkan lagu-lagu perjuangan,” kata Adhyaksa

dengan tegas.Kegiatan tersebut akan dimulai dengan mengirimkan

pesan singkat (SMS) yang berisi ajakan pengguna teleponbergerak untuk menggunakan nada sambung berupa lagupendek, yang berdurasi 30 detik, pada hari H yaitu tanggal28 Oktober 2007 dengan lagu perjuangan kepemudaan.Kemudian pada hari H+1 (29/10) dengan lagu bertemaKebersamaan Pemuda Membangun Negeri.

Bagi Menegpora Adhyaksa, lagu kebangsaan di nada deringini adalah pembentukan Indonesia character building.Bahkan, “Tadinya kita ingin lagu-lagu perjuangan yang telahmenjadi lagu nasional kita, tetapi karena kesulitan denganmasalah perijinan sehingga pengarang-pengarang mudadimunculkan. Karena kita ingin membangkitkan pengarang-pengarang muda.”

Menteri berharap ke depan bukan hanya nada sambungatau ringtone saja yang diproduksi, tetapi juga film-film yangmenbangun rasa nasionalisme. “Inilah bagian terkecil yangdiberikan kita dan teman-teman untuk menyumbang pemikiranuntuk generasi muda supaya mereka terbuka bagaimanamembangkitkan rasa pada hari itu Sumpah Pemuda menjadisesuai dengan judul lagu Nada Ringtone yang akan dipakaipada hari Sumpah Pemuda nanti yaitu Bangkitkan dan BersamaKita Membangun Negeri,” kata Menepora.

(yuliarso)

Kutipan diatas adalah ungkapan Ben Ander-son, pakar mengenai Indonesia dari Amerika,yang ditulis dalam bukunya Java in a Time ofRevolution : Occupation and Resistence, 1944-1946, diterbitkan oleh Cornell University Presstahun 1972. Ben Anderson mengingatkan kitaakan motif mendasar dari semua pergerakan per-juangan Indonesia yang dilaksanakan oleh kaummuda dulu, para pendahulu kita.

Landasan geraknya merupakan hasil dari ke-sadaran terhadap kondisi masyarakat, idealismedan future oriented dalam berpikir serta bersikapuntuk menata kehidupan Indonesia yang jauhlebih baik. Ketiga spirit inilah yang kemudianmenjadi kekuatan terbesar kaum muda sehinggamenempatkannya menjadi dinamisator gerakkemajuan bangsa.

Tak berlebihan jika waktu itu, Presiden Soe-karno menyatakan dapat mengubah dunia hanyadengan hanya bermodalkan sepuluh orang mudasaja. Pasalnya, hanya semangat yang kuat-lahmenjadi dasar dalam setiap perubahan di dunia.

"organisasi-organisasipemuda yang terbentuk di

masa pendudukan adalahhasil dari situasi krisis.Lembaga itu bukanlah

sebuah jejak untukmenapaki karier atau

bagian dari proses sikluskehidupan. Organisasi-

organisasi itu diciptakandan digagas untuk

membuka pintu momensejarah ke depan, yaitu

sejarah terbentuknyasebuah bangsa"

Page 7: komunika 19 2007

7

Faktanya sejarah kehidupan me-nunjukkan bahwa kaum muda telah mem-buktikan prestasinya di tengah ma-syarakat.

Sejarah dunia mencatat prestasi-prestasi kaum muda seperti Rooseveltyang menjadi Presiden Amerika Serikatpada umur 42 tahun. JFK 43 Tahun,Clinton 46 Tahun atau Tonny Blair yangmenjadi Perdana Menteri Inggris padaumur 43 Tahun.

Di dunia akademis orang akan se-nantiasa teringat Leon Botstein yang ter-pilih menjadi Rektor New Hampshire’sFranconia College pada tahun 1970 dalamumur 23 tahun. Ia tercatat sebagai rek-tor termuda sepanjang sejarah di AmerikaSerikat.

Jiwa MudaKesuksesan para pemimpin muda

adalah kesuksesan menjaga jiwa muda itusenantiasa bersemayam dan terjaga dalamdirinya. Kepedulian sosial, idealisme danfuture oriented yang dibalut denganprogresivitas dan militansi, senantiasamenjadi landasan dari setiap tindakannya,meskipun fisik bertambah renta karenaperjalanan waktu.

Franklin Delano Roosevelt, PresidenAmerika Serikat ke 32, pada pidato pelantikan pertamanya hari Sabtu 4 Maret 1933 me-nyatakan “…So, first of all, let me assert my firm belief that the only thing we have to fearis fear itself…” Inilah ungkapan jiwa muda yang lahir dari seseorang yang secara usia sudahtidak muda lagi, kala itu ia berusi 51 tahun.

Tidak mengherankan, bila FD Roosevelt menjadi presiden yang akan senantiasa diingatdan menjadi inspirasi bagi warga Amerika Serikat melalui prestasi yang telah diraihnya. FDRoosevelt lah satu-satunya presiden Amerika yang terpilih tiga kali masa jabatan,melepaskanAmerika dari masa depresi hebat, yang di Indonesia disebut dengan malaise ekonomi,menghindarkan Amerika dari peperangan dan memprakarsai terbentuknya PerserikatanBangsa-bangsa (PBB). Bahkan masyarakat internasional sangat meyakini, bila FD Roosevelttidak digantikan oleh Harry S Truman karena meninggal dunia, niscaya perang dunia II tidakakan pernah terjadi.

Tantangan KontemporerBerbeda dengan situasi 1928. Di mana pemuda secara serempak memuncaki predikat

pembaruan dalam mendorong perjuangan fisik pencapaian kemerdekaan. Namun, kini si-tuasinya bergeser, yang tentu peran fungsi pemuda akan terukur dengan baik ketika merekamampu mengusung isu, ide, dan gagasan yang dapat didukung masyarakat luas.

Momen sejarah yang dikenal sebagai peristiwa yang melahirkan Sumpah Pemuda, berawaldari sebuah keprihatinan atas gagalnya Kongres Pemuda I yang diadakan tahun 1926 untuksegera mewujudkan cita-cita persatuan pemuda. Namun itu duku, sekarang jelas berbeda.

Dapat diakui bahwa peran fungsi pemuda sekarang berada pada fase ujian berat, fasekritis untuk tetap tampil menjadi tulang punggung bangsa dalam mengawal gerak reformasi.Karena sesungguhnya posisi pemuda relatif kurang terpercaya oleh publik ketika masukdalam jaringan resmi penyelenggaraan negara.

Medan perjuangan yang serba kompleks dalam mengisi kemerdekaan, membuat posisipemuda perlu lebih diorientasikan secara egaliter untuk memperkuat pemadatan nilai keadilandari setiap kebijakan dan program pembangunan negara. Namun, konsekuensinya adalahmampukah pemuda merancang platform perjuangan yang sama dalam rangka memberantasKKN karena kalau tidak posisi pemuda mudah terjebak dalam kelompok kepentingan atauoleh partai politik. Hal ini memang sangat mengkhawatirkan karena posisi pemuda selamaini, sadar atau tidak, lebih banyak berada dalam real pragmatisme politik.

Dalam sejarah Indonesia pun sudah banyak ditunjukan bagaimana jiwa muda, yangbersamayam pada orang yang tua secara usia, terus menerus memberikan inspirasi untukberbuat sesuatu dan berprestasi bagi masyarakatnya.

Jiwa muda ini telah bersemayam dan dijaga sedemikian rupa oleh Buya Hamka. Sehinggalahirlah master piece nya sebagai seorang ulama dan cendikiawan; Tafsir Al Azhar. Sebuahkarya monumental yang justru lahir ketika Hamka di dalam penjara rezim Soekarno. Jiwamuda inilah yang senantiasa mesti menjadi ingatan kita. Jiwa muda yang telah memberikaninspirasi dan dorongan kuat bagi semua komponen masyarakat untuk memperjuangkankehidupan bangsa ini.

Bila jiwa muda ini senantiasa muncul di kaum muda, dan terpelihara sepanjang hidupnya,niscaya segala keterpurukan yang sedang kita alami akan terus dihadapi untuk ditemukandan dilaksanakan solusinya. Diujung kehidupan berbangsa kita, bila jiwa muda ini senantiasaterjaga, niscaya cita-cita Bung Karno tentang Indonesia yang berdaulat secara politik berdikarisecara ekonomi dan berkepribadian secara sosial budaya akan terlaksana. Sebagaimana yangdiucapkannya dalam pidato Trisakti Bung Karno tahun 1963

(deliarnur, diolah dari berbagai sumber)

foto

:pre

side

nsby

.info

nada sambung nasional untuk negeri ini. Bahkan, tambah Renaldi, jika semua orang

menggunakan nada sambung yang samamungkin akan tercipta dan akan menjadi rekornasional ataupun internasional.

Di samping itu, dengan adanya lagu-lagukebangsaan di nada dering akan membuktikanadanya kebersamaan diantara kita semua,bahwa pada hari Sumpah Pemuda, 28 Ok-tober, kita masih menggelorakan semangatyang sama.

Lagu-lagu kebangsaan itu akan terdengarpada tanggal 28 dan 29 Ok-tober, dimanaada dua lagu yakni “Bangkitkan” dan“Bersama Membangun Ne-geri” karya Bismadan Deni Krisnadi.

Sumbangsih Untuk NegeriBagi Renaldi dan pengurus Karang Taruna

Nasional, apresiasi mereka ini adalah sesuatuyang kecil dibandingkan sumbangsih yangtelah diberikan pemuda-pemuda di tahun1928. "Saat ini, ada 70.611 pengurus KarangTaruna di Indonesia, yang berada di setiapdesa dan kelurahan," kata Renaldi.

Kepedulian Karang Taruna Nasional ter-hadap nilai-nilai kebangsaan memang telahmenjadi tugas mereka. Karena Karang Tarunaadalah ujung tombak kesetaraan masyarakat,mengedepankan spirit kebangsaan, dan spiritkepedulian di saat masyarakat sekarang inibanyak mengalami traumatik.

Dalam peringatan tahun ini pula, berbagaikegiatan peringatan telah dirancang antaralain Seminar Anak Muda dalam rangka meng-gagas peran dan tanggung jawab pemuda.

Upaya ini diselaraskan dengan upayamewujudkan Indonesia yang lebih bermar-tabat, sosialisasi semangat Sumpah Pemuda,lomba kreativitas pemuda, festival lagu-lagupemuda, pemberian penghargaan, bakti so-sial, olahraga, festival atau pergelaran senibudaya, bulan bahasa dan sastra serta kegi-atan lain yang dikemas untuk memeriahkanHSP ke-79/2007.

Sementara itu, Menteri Negara Pemudadan Olahraga Adhyaksa Dault mengatakan,informasi penting diberikan kepada generasi

muda untuk membangun kembali rasanasionalisme.

Kembali Ke Jiwa MudaKelahiran Sumpah Pemuda 1928 memang

amat dipengaruhi oleh konteks zamannya.Konteks itu terutama adalah suasana per-juangan untuk mengganti pemerintah kolonialHindia Belanda dengan sebuah tata kehidupanbaru yang dikelola oleh sebuah nasional yangmampu hidup dan membangun berdasarkankemampuan sendiri.

Secara faktual, menurut Adhyaksa Dault,sekalipun sekarang Indonesia baru merdeka62 tahun, telah ada erosi nasionalisme karenabegitu masuk di era reformasi, ia menganggapperlu mengembalikan rasa nasionalisme yangpopular. “Hal ini terjadi karena selama ini yangkita tanamkan adalah nasionalisme yangformal,” kata Menegpora.

Di tengah pesatnya arus globalisasi sepertisekarang ini, gelora nasionalisme dipanggil un-tuk tak lagi mengurung diri pada batas-batasgeopolitis negara-bangsa, tetapi berani keluardari batas-batas itu di mana yang menjadi titiktolak adalah prinsip-prinsip kemanusiaan yangsifatnya universal. Cinta kepada Tanah Air tidakboleh diabaikan, tetapi pada saat yang samaperlu diperkaya.

Dengan kata lain, kini nasionalisme perluhadir dengan wajah baru yang mengundangupaya bersama-sama demi terciptanya suatutata kehidupan nasional yang kian pekaterhadap derita dan harapan sesama, di manapun sesama itu berada.

Dalam perjuangan itu diharapkan batas-batas negara, suku, agama, ras, dansebagainya menjadi semakin relatif. Apa yangtelah dirintis kaum muda pergerakan tahun1928 itu perlu diteruskan dan dikembangkansesuai tuntutan zaman.

(Deliarnur,Yuliarso dan mth)

Page 8: komunika 19 2007

8 Edisi 17/Tahun III/September 2007

www. bipnewsroom.info/komunikaemail : [email protected] WAWANCARA

Konon, seorang ahli berkata : “siapa yangmenguasai informasi akan menguasai dunia”.Dan tentu saja jargon tersebut masih lekatsampai saat ini, terlebih dengan kemajuanteknologi yang seakan dengan tegas kianmenguatkannya. Dan jaringan informasi inilahyang terus dibangun pemerintah, pun ter-masuk Badan Koordinasi Survei dan Peme-taan Nasional (Bakosurtanal).

Informasi yang dihasilkan pun adalah in-formasi geospasial yang berguna dalampengambilan keputusan yang cepat, tepat,lagi efisien. “Bukan hanya bencana alam yangbutuh atas spasial, tapi banyak hal sepertipenanganan flu burung dan kemiskinan,” ka-ta Kepala Bakosurtanal, Rudolf Matindas ke-tika ditemui KomunikA di kantornya, diCibinong, Bogor.

Lantas bagaimana sebenarnya teknologigeospasial itu dan apa saja yang akan dantelah dilakukan Bakosurtanal dalam memper-kuat jaringan data instansi pemerintah? Beri-kut petikan wawancaranya:

Teknologi geospasial? Seberapa pen-ting dan apa gunanya?

Efisiensi, cepat, dan tepat dalam me-ngambil keputusan. Sayangnya, banyakyang belum paham tentang efektivitas pe-nggunaan data spasial.

Misal bencana alam, mestinya data harusdikumpulkan dengan cepat. Mana yangkena, berapa jumlah penduduknya, bagai-mana satuan administrasinya, terus danterus. Langsung bisa diakses berapa korbanjiwa, berapa kerugian pemerintah, infrastruk-tur yang rusak. Pengambilan keputusanpunakan cepat dan tepat. Kalau sudah ada dataspesifik, maka langkahnya harus gimana?Logistik yang ada di mana saja?

Kelihatannya kayak star trek, tapi ini be-nar bisa terwujud. Lihat bagaimana USAdengan 9/11 bisa cepat datanya dan pena-nggulangannya.

Sektor telekomunikasi juga. Kalau ber-dasarkan pandangan mata untuk menaruhrepeater-nya, bisa gak efisien. Tapi kalau pu-nya data yang menunjukkan tinggi rendah-nya daerah situ, ah gak perlu 10 repeater,dua saja pada bukit ini sudah cukup.

Apakah sudah mulai dipakai dalammembuat kebijakan?

Tentu saja. Masalah kita ini banyak sekali.Bukan hanya bencana alam yang membu-tuhkan data, monitoring kebakaran hutan,kesehatan flu burung, dan banyak lagi.

Sekali klik langsung terlihat penyebaranflu burung di sini dan di sini. Kalau begitupeternakan ayam di mana saja. Di sini dan disini. Sehingga pengambilan keputusannyacepat dan tepat.

Tata ruang, harus didasarkan pada peta.Ini sudah dipakai. Bappenas juga sudah mulaimelihat bahwa pembangunan tidak boleh"a-spasial", tapi "spasial". Karena kita bisamengatasi banyak masalah secara efisien ka-lau punya informasi sampai ke detil.

Katakanlah sekarang pengangguran, kitapunya data statistik, levelnya penganggurandi provinsi anu sekian persen, tapi kan agre-gate, dikumpul di lapangan, disederhanakan,terlihat sekian persen.

Bisa gak kita disagregate untuk membacadata tersebut. O kalau begitu di kabupatenini, di kecamatan ini, atau di desa ini, gakkeluar datanya.

Tapi kalau dengan data spasial, kita bisaplot ini, di-zoom, langsung terlihat. Sehinggasaat memberi solusi dalam suatu masalah,bisa jauh lebih akurat. Kenapa banyak orangnganggur? Bagaimana industri di sana, ko-song? Apa kelebihan utama, bertani; tanah-nya subur apa nggak, muncul informasi tan-ah. Rujukannya bisa sangat komplet

Bagaimana tek-nologi geospa-sial yang kitamiliki?

Kalau bicarateknologinya kitatidak kalah majudengan negara la-in. Pemakaiannyajuga tanpa sadarsemakin mening-kat.

Contoh kecil,masyarakat mulaibisa mendapatkandata yang lebih te-liti dan detil. Seka-rang, di toko buku,petanya macam-macam. Tapi me-mang kebanyakanyang bersifatumum.

Maksudnya?Kalau dulu se-

muanya teristrisatau harus turunberbulan-bulan dilapangan, me-ngumpulkan data.

Sekarang ada teknologi remote sensingatau penginderaan jauh, ada juga denganpemotretan udara, dan lainnya. Banyak yangbilang Indonesia gak ada apa-apanya soal tek-nologi. Tapi teknologi itu kita punya.

Kata mereka, bagaimana mau lari ke tek-nologi digital, masyarakat kita saja digital di-vide, ada gap. Gak perlu itu. Padahal semuatinggal memasyarakatkannya.

Sekarang handphone (telepon seluler-red) sangat digital, complicated, tapi tukangsayur bisa pakai. Karena mudah dan familiar.Belum lagi keuntungannya, bisa komunikasidengan daerah lain, cek harga cabai dan stokbarang dari daerah, misalnya, jadi sangat mu-dah.

Kita ingin teknologi geospasial ini mema-syarakat. Memang tahapannya tidak lang-sung ke individu, tapi minimal pemerintah da-erah bisa pakai dulu. Harus punya pendataanyang cepat dan akurat serta dapat dipanggilkembali.

Ada? Sejak kapan?Sebagai gambaran. Bakosurtanal berdiri

1969, kita sudah memetakan seluruh pulauLombok dengan remote sensing. Tahun 70-an seluruh Sumatera dengan foto udara kitakerjakan selama 10 tahun. Zaman Belandamemetakannya 80 tahun. Perbandingan efi-siensi dan kemurahan teknologi. Apalagi se-karang ada internet, lebih bisa digitalisasi.

Pemanfaatannya terus berkembang?Ya, kita melihat potensinya, luar biasa.

Kalau kita punya bank data dalam bentuk di-gital, produknya gak hanya peta dasar saja,bisa dikombinasikan menjadi bermacam mo-del. Aplikasinya lebih unlimited kalau dalambentuk digital. Bisa main dua dimensi, tigadimensi, dan sebagainya.

Hal yang sudah secara sistematis banyakdilakukan adalah pendataan, pembuatan mo-del-model, visualisasi, dan aplikasi. Segmen-segmen ini jalan bersama. Tapi yang kita ha-rapkan percepatan aplikasinya.

Bakosurtanal siapkan data dasar. Jika di-kombinasi dengan data tematik akan men-jadi, misal informasi tematik pertanahan, in-formasi tematik kehutanan, dan sebagainya.

Tentu kita tidak bisa seluruh data, hanyadata utama yang diperlukan oleh orang ba-nyak. Misal, permukaan bumi. Garis pantainyadi mana. Unsur hidrologi, tinggi rendahdaerah, lokasi pemukiman, dan setersunya.

Dengan teknologi sekarang, di simpannyadalam layer-layer. Ini layer jalan, ini layer garispantai. Kalau dulu, dia harus beli petanyalengkap, rumit sekali. Orang sekarang bisadapat data yang lebih spesifik.

Pemda sudah menjadikan data spasialrujukan?

Kalau Jawa Barat sudah membuat Perda,harus membangun infrastruktur data spasial.Daerah lain walau tidak dalam konsep itu jugamemanfaatkan, Jawa Tengah, Yogya, Sura-baya, Jawa Timur, Sumatera, Riau Kepulau-an, Batam, sudah bergerak ke arah sana.Tapi memang SDM nya harus ditingkatkan.Apalagi, anak muda sekarang pandai-pandai,bikin animasi segala, jago-jago. Kalau saya ti-dak pesimis masalah digital divide.

Bagaimana?Kalau bank data ada, pasti bisa lebih ce-

pat. Tapi data utamanya tersedia. Kalau su-dah sampai skala 25 ribu kita mulai sistematiske seluruh wilayah. Tapi untuk peta detil,mestinya ada keterlibatan dari Pemda, asalpakai spesifikasi nasional. Agar bisa diga-bungkan dengan daerah lain.

Berarti kita tidak ada data base?Ini yang sedang kita bangun. Infrastruktur

Data Spasial Nasional (IDSN). Kami sudah adakesepakatan dengan 9 instansi untuk mem-bangun infrastruktur data spasial. Kita se-pakat cara menyimpan data seperti apa, for-mat, dan siapa menyimpan data apa. Barujadi dua bulan lalu. Hasil upaya enam kalipertemuan.

Potensinya kita melihat dari sistem infor-masi geografis. Dia mampu membuat berma-cam model turunnya. Pun sangat powerfulldalam decission support system. Tapi GIS initidak jalan kalau gak punya data digital.Adanya di mana saja? Ada di BPN, PU, ling-kungan hidup, pokoknya instansi yang collectdata.

Kita bikin kesepakatan soal pengumpulandata. Kamu core-nya apa. Ya sudah kumpulindata yang itu, jangan yang lain. Kumpul de-ngan format ini. Harus ada meta data, kua-litas, cara, dan sebagainya. Juga harus dibukaaksesnya.

Pertama ke sembilan instansi ini dulu. Agarbisa terjadi data sharing. Kedepannya harusbisa diakses oleh publik. Kalo publik bisa akseskan, Anda bisa beli tanah dari kamar mandi.

Hahaha.

Tahapannya bagaimana?Kalau di website Bakosurtanal sudah ada

beberapa data yang bisa diambil publik. PUjuga begitu. Tapi yang kita inginkan adalahdata tersebut dalam sistem yang sama. Jadibisa complementary. Dan hal itu sudah kitasepakati. Setelah itu kita juga ingin ada pa-yung perundangan. Bukan hanya disarankantapi diwajibkan. Tidak bisa main-main lagi.Setiap sen yang dikeluarkan harus bisa diper-tanggungjawabkan.

Kami sudah bangun dasar-dasar untuk in-frastruktur data spasialnya. Tahap selanjutnyakita bangun arsitekturnya dan uji cobanya2013-2015 bisa meluas. Dengan catatan kitadapat dukungan yang continue. Tapi sayaoptimislah, negara lain bisa kok.

Infrastruktur?Bukan kayak pembangunan jalanan. Tapi

aspek institusional. Siapa yang melakukanapa, lebih ditegaskan. Siapa yang menjadisimpul-simpulnya, dan bagaimana aturan pe-laksanaan. Dan terpenting adalah SDM, build-ing on capacity. Dan legal aspek. Sehinggaindustri juga bisa hidup. Jangan sampai mere-ka yang punya uang, punya teknologi dansebagainya tapi gak ada jaminan penggunaandata. Juga memikirkan lapangan kerja yangtersedia.

Dalam waktu dekat?Sudah ada Perpres Sistem Jaringan dan

RUU tentang Informasi Geospasial. Kita cobarealistis dengan semuanya. Tapi untuk sosi-alisasi juga masih bermasalah, bahkan di ka-langan instansi pemerintah sendiri. Tapi kalaudihitung dengan investasi yang dilakukanuntuk hal yang sama dan dikerjakan oleh ber-bagai pihak, luar biasa.

Kita masih kayak Keluarga Berencana (KB)saja, terus sosialisasikan. Tapi kalau dari UUTata Ruang sudah mensyaratkan penggu-naan data spasial. Kalau PU sudah lama pakai.

Tapi mengajak semua Pemda untuk jugamembangun kemampuan itu. Jaman dulumemang semua pusat, tapi sekarang oto-nomi daerah. Agar membangun basis-basisdata daerah. Karena saat ini sudah terlampaudetil permintaannya.

Misal daerah yang diidentifikasi rawanbencana. Kabupaten tertentu. Mestinya diapunya peta detil sampai skala 1:1000. Manajalannya, siapa tinggal di mana, usia. Ini kancuma lari ke jalanan aja kalau ada apa-apa.Dengan informasi detil juga bisa merenca-nakan kotanya.

Sudah dipandang sama daerah?Sudah tapi belum ada kontinyuitas. Dulu

pernah dicoba Program Elrep seluruh provinsidi Sumatera. Dilakukan pelatihan kepadaPemda-Pemda supaya ketika kembali bisa me-nggunakan keahliannya.

Tapi sebentar ke-mudian malah orangyang dilatih dinaikkan jabatannya, gak kepaketuh ilmunya. Memang harus dibangun, punada insentifnya. Karena butuh keahlian. Tapisaat ini mulai ada kesadaran, Pemda-nya yangke sini. Kemarin dari Boven-Digul datang,belajar di sini.

Anggaran?Sangat kurang sekali. Tapi kita coba realis-

tislah. Lihat kemampuan pemerintah, mini-mum anggaran yang kita butuhkan dikaitkandengan program-program yang dilakukanbertahap. Kita kan juga ada anggaran ga-bungan yang ada di instansi lain. Kita gabung-gabungkan. Lagipula pengembangan sistemini kerja bersama.

([email protected])

Rudolf MatindasKepala Bakosurtanal

PembangunanTidak Boleh "aspasial"

Page 9: komunika 19 2007

Ruang ini disediakan sebagai wadah tukar informasi antar pengelola situs atau portal lembaga pemerintah baik di tingkat pusat atau daerah.Pengelola dapat mengirimkan profil situs yang dikelolanya melalui e-mail: [email protected]

www.sumutprov.go.id

Fasilitas Informasi Cuaca Daerah

e-gov kilas

9Edisi 17/Tahun III/September 2007

www. bipnewsroom.info/komunikaemail : [email protected]

Sepintas tampilan situs ini cukup padat, halaman depansitus ini dipenuhi dengan berbagai macam informasi daerah,untungnya background putih menjadi pilihan latar, se-hingga mata tidak cepat lelah.

Di bagian banner atas akan tampil berbagai macampakaian adat Sumatera Utara, tampil silih berganti, latarbelakang diambil pemandangan alam Sumatera, dan po-tongan peta provinsi.

Google MapsSitus ini menggunakan fasilitas google maps, untuk

melihat lokasi Kantor Gubernuran Sumater Utara, sayangfasilitas foto satelit ini tidak bisa di perbesar lebih detail.

Di bagian bawah fasilitas citra satelit ini terdapat kolom"Cuaca Hari Ini" yang di dukung oleh Badan Meteorologidan Geofisika Wilayah I Sumbagut. Dalam kolom spesial inipengakses akan bisa mengetahui bagaimana kondisi cuaca

OPINI

Berkomunikasi dengan PenyintasBencana merupakan salah satu sumber konflik terbesar

bagi kondisi psikis manusia. Rumah tangga tak dapat lagimenopang kebutuhan keluarga secara memadai. Hubungantolong menolong dan saling percaya antar tetangga tiba-tiba runtuh pula karena setiap orang harus berusaha kerasuntuk bisa bertahan.

Lebih jauh, dampak bencana yang tak kalah besarnyaterjadi pada ranah psikologis setiap individu. Tentu sajavolume dampak psikologis akan berbeda pada masing-masingindividu korban. Dampak paling umum adalah trauma yangditandai oleh ketakutan terus menerus, sedihberkepanjangan, sulit tidur dan bentuk-bentuk ekspresi lain.

Pada tingkat yang lebih parah, korban sering merasakehilangan kepercayaan pada diri sendiri. Orang mulaimemandang negatif kepada kemampuan dan kapasitasdirinya. Maka yang sering muncul ke permukaan adalahekspresi pasrah, mudah meminta pertolongan sambilmenyatakan diri tidak berdaya, dan kadang apatis terhadaplingkungannya.

Perhatian LebihSecara fisik, dampak bencana alam seperti kematian,

korban luka dan cacat, rusaknya rumah serta sarana publiklainnya dapat dilihat dan dirasakan dalam waktu yang relatifsingkat khususnya pada fase emergency setelah bencana.Namun secara psikis, pengalaman akan bencana yang dialamipara penyintas tidak serta-merta dapat diidentifikasi apalagidiatasi dalam waktu singkat. Dalam hal ini, jika tidak ditanganidengan baik, pengalaman ini akan menjadi trauma psikologisjangka panjang yang berpengaruh negatif dalam kehidupanpenyintas.

Dalam buku Pemulihan Psikososial Berbasis Komunitasyang diterbitkan oleh Pulih dan Kontras[2], aspek psikososialdidefinisikan sebagai aspek hubungan yang dinamis antaradimensi psikologis/kejiwaan dan sosial. Penderitaan dan lukapsikologis yang dialami individu memiliki kaitan erat dengankeadaan sekitarnya atau kondisi sosial. Pemulihan psikososialbagi individu maupun kelompok masyarakat ditujukan untukmeraih kembali fungsi normalnya sehingga tetap menjadiproduktif dan menjalani hidup yang bermakna setelahperistiwa yang traumatik.

Modal SosialKomite Palang Merah Internasional (IFRC), misalnya,

berpendapat bahwa “perhatian yang lebih besar harusdiberikan kepada apa yang dapat dilakukan sendiri olehkomunitas yang terkena bencana dan bagaimanamemperkuat kemampuan itu“ (IFRC, 2004).

Aset sosial yang bekerja dan memberi dampak sosialdisebut juga dengan istilah modal sosial. Modal sosialmerekatkan perbedaan, mengkonsolidasikan kekuatan danmendorong individu-individu dalam masyarakat untuk salingpercaya.

Dengan modal sosial inilah sebuah masyarakatsesungguhnya menemukan konstruksinya. Pada saatmasyarakat menghadapi situasi sulit akibat bencana, modalsosial ini secara umum berhenti bekerja, hingga kurang atautidak sama sekali memberi dampak, dan kembali menjadilaten sebagai aset sosial potensial.

Oleh : Muhammad Adhim

ilust

rasi

: anw

arik

san.

wor

Dalam konteks ini Kelman (1990), yang pernah menjadimediator untuk konflik Israel-Palestina berpendapat bahwaperubahan pola hubungan akan membuka jalan untukpenyelesaian konflik yang lebih konstruktif. Kelmanmenekankan bahwa yang terpenting adalah pemenuhankebutuhan kolektif, bukan pemenuhan kebutuhan individupartisipan.

Namun, metode Kelman saja tidak cukup untukmengatasi konflik sosial yang pelik di Indonesia. Perluperpaduan dengan antara lain teori konflik realistik (RealisticConflict Theory) dari Muzafer Sherif, teori identitas sosial(Social Identity Theory) oleh Henri Tajfel dan John C Turner,dan teori kekuasaan sosial (Social Dominance Theory) olehJohn Sidanius dan Felicia Pratto.

Beberapa kalangan LSM telah mengembangkan proses

pendampingan di mana "korban" ditransformasikan menjadi"penyintas" (survivor) dan "penyintas" diberdayakan menjadi"penyintas aktif" (active survivor) yang mampu membantukebangkitan diri sendiri dan penyintas lain.

Pendekatan KomunitasDalam kasus Aceh semisal, trauma healing bisa dilakukan

orang Aceh sendiri lewat kesenian dan lewat diskusi tentangkesedihan dan kegembiraan bersama. Orang Aceh berusahamembangun rumah sesuai dengan kemauan masyarakat,dengan sumbangan kayu dari masyarakat internasional.Tanpa formula, masing-masing bisa membangun denganbantuan tetangga dan sahabat, sesuai keinginannya sendiri.

Dalam pendekatan yang berbasis komunitas sangatlahpenting untuk melibatkan anggota masyarakat untuk dapatberperan aktif dalam rekonstruksi komunitas seperti pemuda/pemudi, guru, pemimpin agama, orang yang dituakan,keluarga, pekerja sosial, personil (para)medis, “orang pandai”,pemimpin desa, tetapi juga orang-orang biasa. Penting untukmengimbangi jumlah antara perempuan dan laki-laki sehinggaperempuan dilibatkan aktif dalam kegiatan dari prosesrekonstruksi semenjak awal. Untuk tingkat provinsi, dapat

dihubungi pula individu-individu yang bekerja untuk organisasinasional dan internasional dan ditempatkan di wilayahtersebut.

Interaksi sosial biasanya menyebabkan banyak perubahandalam menilai sesuatu. Hal ini bukan hanya terjadi komunikasian sich, juga terdapat interaksi budaya dan prinsip-prinsiphidup. Bila saja interaksi terjadi dalam bingkai yang positif,terutama menyangkut pola atau system kerja atau alihkeilmuan maka nilainya lebih konstruktif. Akan tetapi, bilainteraksi yang terjadi justru menjadikan mereka sebagaimodeling perilaku dan gaya hidup, dapat kita bayangkanbencana sosial yang akan menyusul selanjutnya di Aceh(Haikal, 2006).

Peran KomunikasiMemang dukungan psikososial

dapat dianggap sekunder dibandingbantuan makanan atau tempattinggal. Meski demikian,sesungguhnya pengarusutamaanprinsip-prinsip bantuan psikososial kedalam pemberian bantuan di tahapdarurat sampai rekonstruksi sangatlahpenting. Akan sangat baik bila sejakawal, orang atau pihak yang pahammengenai aspek psikososial pascabencana telah dilibatkan dalam timbantuan pertama, untuk dapatmemastikan hadirnya komponenpsikososial dalam pemberian bantuan,setidaknya dalam “pendekatan” yangdiambil.

Pekerja kemanusiaan danpenolong pertama dapat menajamkanpemahaman mereka sehingga dapatbersikap empatik dan sensitif terhadapkebutuhan psikososial masyarakat

pascabencana. Hadirnya pihak yang paham mengenai aspekpsikososial pascabencana sekaligus juga dimaksudkan untukmemberikan dukungan psikososial dan meminimalkan masalahpsikososial yang muncul pada pekerja kemanusiaan.

Banyak orang menganggap, bahwa melakukankomunikasi itu mudah, semudah orang bernafas, karena kitaterbiasa melakukannya sejak lahir. Namun setelah orangpernah merasakan hambatan atau “kemacetan” ketikamelakukan komunikasi, barulah disadari bahwa komunikasiitu ternyata tidak mudah (Suraya, 2003).

Komunikasi yang terjadi antara orang-orang yang berbedabangsa, ras, bahasa, agama, tingkat pendidikan, status sosialatau bahkan jenis kelamin disebut komunikasi antarbudaya(Mulyana, 2000). Karena itu, ada beberapa faktor yangmenyebabkan pentingnya komunikasi antarbudaya ini, yangdapat dikatakan sebagai jembatan emas komunikasiantarbudaya. Jembatan emas ini meliputi mobilitas, salingketergantungan ekonomi, teknologi komunikasi, pola imigrasi,kesejahteraan politik (Devito, 1991).

Penulis adalah Lulusan Sekolah Tinggi Ilmu KomunikasiSurabaya dan aktif dalam LSM advokasi dan pendampingan

pendidikan bagi para korban bencana

di Sumatera Utara, dari informasi tekanan udara, informasiwaktu dan daerah mana yang hujan. Yang lebih menariklagi, ketika menelusuri lembaran cuaca tersebut, ada informasiyang cukup lengkap.

Informasi keadaan cuaca di semua Kabupaten/Kota diSumatera bisa dilihat. Masing-masing daerah diberi keterangan

kemungkinan cuaca pada siang hari sampai pagi hari esoknya,dan itu berlangsung setiap hari.

Selain itu ada pula informasi perkiraan potensi atau tingkatbahaya banjir, longsor, dan kebakaran hutan atau lahan. Infor-masi ini akan sangat membantu bagi masyarakat umum, se-tidaknya merka bisa menyediakan payung sebelum hujan.

Tidak hanya informasi cuaca pada hari ini saja, tetepiresume cuaca pada hari-hari sebelumnya pun dapat di lihat.Resume cuaca tahun 2006 pun masih dapat di lihat.

Informasi PendukungUntuk update berita, situs inin terbilang aktif, jenis berita

yang di muat selain berita daerah juga memuat berita yangbersifat nasional. Bagian sisi kiri tampilan situs mencantumkaninformasi potensi daerah di setiap Kabupaten/Kota yang adadi Sumatera Utara.

Sekalipun tidak begitu detail namun terbilang lengkapuntuk referensi awal dengan adanya informasi mengenaisarana dan prasarana, selayang pandang, potensi usaha ung-gulan, dan potensi pendukung bidang usaha.

([email protected])

Page 10: komunika 19 2007

10 Edisi 18/Tahun III/Agustus 2007

www. bipnewsroom.info/komunikaemail : [email protected] LINTAS DAERAH

Dari Sabang Sampai Merauke Sumatera Barat

Kotanya Jam GadangMemasuki kota kelahiran Bung Hatta, Bu-

kittinggi seolah menyaksikan kehadiran duasisi kota: wisata dan perdagangan. Memang,Bukittingggi dikenal sebagai kota budaya diSumatera Barat dan terkenal dengan JamGadang sebagai simbol kota yang khas ini.

Selain memiliki potensi objek wisata, kotaberhawa sejuk ini merupakan salah satu dae-rah tujuan utama dalam bidang perdagangandi Pulau Sumatera. Bukittinggi telah lama di-kenal sebagai pusat penjualan kon-veksi yang tepatnya berada di PasarAur Kuning.

Banyak Obyek WisataKawasan ini memang sarat de-

ngan potensi pesona wisata yangberbeda. Sebut saja, Lembah NgaraiSianok yang menjadi salah satu objekwisata utama. Atau, Taman Panoramayang terletak di dalam Kota Bukit-tinggi. Dari taman ini wisatawan da-

pat melihat keindahan pemandangan NgaraiSianok. Dalam Taman Panorama juga terda-pat gua bekas persembunyian tentara Je-pang sewaktu Perang Dunia II yang disebutsebagai 'Lobang Jepang'.

Di Taman Bundo Kanduang terdapat repli-ka Rumah Gadang yang berfungsi sebagaimuseum kebudayaan Minangkabau. Bagiyang suka satwa ada kebun binatang danbenteng Fort de Kock yang dihubungkanjembatan penyeberangan Limpapeh. Adapula Danau Maninjau terletak sekitar 33 kmatau sekitar dua jam perjalanan dengan mobildari Kota Bukittinggi.

foto:w

iki

Sumatera UtaraPeringatan HKSN dan Gernas GotongRoyong Masyarakat 2007Presiden AkanHadir di Medan dan Sergai

Presiden Susilo Bambang Yudhoyonodirencanakan akan hadir di Kota Medan, danDesa Pantai Cermin Kanan, Kecamatan PantaiCermin, Kabupaten Serdang Bedagai(Sergai), Sumatera Utara (Sumut) padaDesember 2007 untuk meresmikanperingatan Hari Kesetiakawanan SosialNasional (HKSN) Tingkat Nasional sekaligusmembuka Peringatan Gerakan Nasional(Gernas) Bulan Bakti Gotong RoyongMasyarkat 2007.

Sekdaprov Sumut H Muhyan Tambusebersama Muspida Plus Sumut di Gedung BinaGraha Pemprov Sumut, Kamis (25/10)menjelaskan pada pembukaan HKSN 2007,Presiden akan mengunjungi lokasipembangunan perumahan untuk keluargamiskin di Perumnas Martubung yang dibangunoleh Dewan Koperasi Indonesia(Dekopin).“Selain itu, Presiden jugadijadwalkan mengunjungi lokasi RehabilitasiSosial Daerah Kumuh di seputar Kota Medan,”ujar Muhyan.

Menurut Muhyan, Presiden juga akanmenghadiri kegiatan pemberian bantuanpemberdayaan masyarakat miskin melaluiLembaga Keuangan Mikro (LKM) dalambentuk uang tunai kepada 40 KelompokUsaha Bersama (KUBE).“Presiden juga akandijadwalkan mengikuti kegiatan pameran hasilpembangunan kesejahteraan sosial.

Untuk kegiatan ini diharapkan seluruhkabupaten dan kota di Sumut dapatberpartisipasi mengisi stand pameran,” ujarMuhyan.

Disamping acara di atas, lanjut Hakimil,dalam Peringatan Gernas Gotong RoyongMasyarakat Tahun 2007 itu juga dijadwalkanpenanaman pohon bakau sebanyak 311.850batang. Kemudian karet sebanyak 44.800batang, coklat 31.420 batang, mahoni 9.742batang, durian 8.655 batang, duku 5.368batang, dan kemiri 4.532batang.“Penanaman pohon ini merupakanagenda Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutandan Lahan (GN-RHL) tahun 2006 dan 2007,dengan jumlah pohon yang ditanam sebanyak416.367 batang,” ungkap Hakimil.(www.sumutprov.go.id)

RiauPemkab Bengkalis Siap MenjadiFasilitator Usahawan

Dalam pertemuan Persidangan ke-6 JKK/KK Sosek Malindo Peringkat Negeri Joho/Melaka-Tingkat Daerah Riau di BalaiPertemuan Hotel Hyatt Johor Baru, Selasa(23/10) membahas mengenai kerjasamabisnis antara Malaysia dan KabupatenBengkalis, terkait dengan letak kabupatentersebut yang cukup strategis.

Pertemuan yang dibuka secara resmi olehSetiausaha Kerajaan Negeri Johor Dato’ HajiAbdul Latiff tersebut membahas tiga bidang

kerjasama diantaranya bidang ekonomi danperdagangan, sosial dan kebudayaan sertabidang perhubungan dan keselamatan.

Sedangkan Asisten AdministrasiPembangunan Setdakab Bengkalis H ZakariaYusuf mengatakan bahwa dalam bidangekonomi dan perdagangan, ada tigakerjasama yang akan ditawarkan kepada parausahawan Malaysia. “Untuk pertanian,Kabupaten Bengkalis bersedia memberikanfasilitas pembangunan industri hulu dan hilir,untuk industri sagu terpadu di KecamatanTebing Tinggi, kelapa terpadu di Bantan danRangsang serta industri turunan CPO diMandau dan Pinggir,” jelas Zakaria serayamenambahkan bahwa untuk peternakan,Pemkab Bengkalis bersedia memberikanfasilitas pengembangan peternakan kambingdi Bantan, dan untuk perikanan ada tambakudang di Bengkalis.

“Tidak hanya itu, pemerintah KabupatenBengkalis juga memberikan kemudahaninvestasi kepada usahawan Johor/Melakadengan memberikan insentif investasi sepertikemudahan pelayanan perizinan, jaminankeamanan serta memberikan fasilitasiterhadap penyiapan lokasi usaha bagiinvestor,” tambahnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPRDKabupaten Bengkalis Bagus Santosomenyambut baik kerjasama yang dilakukanPemkab Bengkalis dengan Tim Sosek Malindodan usahawan Malaysia. “ Pertemuan inimerupakan salah satu upaya untukmeningkatkan kesejahteraan masyarakatKabupaten Bengkalis khususnya. Karenaselama ini letak strategis Kabupaten Bengkalisyang langsung berbatasan dengan Malaysiakurang begitu dimanfaatkan.

(www.bengkalis.go.id)

Jawa BaratDana BOS Rp.432 Miliar SudahDikucurkan

Dana Bantuan Operasional Siswa (BOS)yang dialokasikan untuk mendanai kegiatanoperasional sekolah untuk bulan Oktober,November dan Desember tahun 2007, yangjumlahnya di Jabar mencapai Rp.432 miliar,keseluruhannya sudah dikucurkan ke masing-masing rekening sekolah.

Jumlah rekening sekolah tersebutmencapai kurang lebih 24.000 rekening,papar Penanggung Jawab BOS Satker Jabar,Ismail MZ dalam keterangannya kepadawartawan (24/10).

Keseluruhan dana BOS tersebut sudahdisebar ke semua jenjang sekolah yaitu SDdan SMP, yang jumlahnya mencapai 6 jutalebih siswa. Sedangkan untuk MI, penyaluranBOS dilaksanakan oleh Departemen Agama(Depag).

Jumlah penerima dana BOS mengalamikenaikan, untuk SD naik sebesar 1,25% danuntuk SMP naik sebesar 5,7%. Hal yangmenjadi alasannya, sejak dibukanyaPenerimaan Siswa Baru (PSB) yangdilaksanakan bulan Juli 2007, jumlah siswa

yang diajukan sekolah berubah, dimana adasekolah yang mengajukan pengurangansiswa penerima BOS dan juga ada sekolahyang mengajukan penambahan siswapenerima BOS. (www.jabarprov.go.id)

DIY3000 Peserta Lomba Masak Ikan

Dalam rangka pemberdayaan potensidaerah kabupaten Bantul dan Yogyakartapada umumnya dibidang perikanan, TimPenggerak PKK dan Pengurus CabangPersatuan Tinju Seluruh Indonesia (PengcabPertina) kabupaten Bantul akanmenyelenggarakan Lomba Olah Ikan Gurame& Penyajian dengan Produk Sasa. Kegiatanini rencananya akan dilaksanakan padatanggal 10/11/2007, di sepanjang Jl.Parangtritis, diikuti peserta sebanyak 3.000Group se Kabupaten Bantul dan akanpecahkan rekor Muri Indonesia.

Asisten Tata Praja Pemkab BantulSukardiyono, SH mengatakan kegiatan inijuga dapat menjadi event wisata boga yangmenarik, yang akan mengangkat kesadaranmasayarakat bantul akan pentingnyamakanaan bergizi dari ikan dan mengangkatnama bantul yang diharapkan akanberdampak dapat meningkatkankesejahteraan masyarakat. (www.bantul.go.id)

BaliAKB dan AKI Di Bali Rendah

Angka kematian bayi (AKB) Provinsi Balitahun 2006 lebih rendah dari angka nasional,yaitu 7,8 per 1000 kelahiran hidupdibandingkan angka nasional 25 per 1000kelahiran hidup. Demikian juga angkakematian ibu (AKI) yang 59,5 per 100.000kelahiran hidup dibanding angka nasionalsebesar 334 per 100.000 kelahiran hidup.“Hal ini merupakan kemajuan pembangunankesehatan berkat partisipasi seluruhkomponen masyarakat, termasuk para kaderposyandu dan kader PKK,” ujar Ketua TP PKKProvinsi, Bali Ny. Dewa Beratha dalamsambutan yang dibacakan Ny Rai Andayana.Pernyataan disampaikan saat menghadiripembukaan Posyandu Paripurna Balita LansiaPKK Binaan Provinsi Bali di Kota Denpasaryang berlangsung di Br. Buana Sari Desa TegalKerta Kec. Denpasar Barat Rabu (24/10).

Lebih jauh Ketua TP PKK Kota Denpasardan Ny. Rai Andayana menambahkan bahwakader PKK mempunyai peran strategis dalampembangunan kesehatan, salah satunyamelalui pelaksanaan posyandu paripurna balitadan lansia. “Kader TP PKK harus berperanaktif dengan meningkatkan peran dan fungsiposyandu untuk meningkatkan derajatkesehatan ibu dan anak,” tegas Ny. RaiAndayana. Sebab berdasarkan pengalamanempiring diakuinya posyandu paripurna dapatmeningkatkan derajat kesehatanmasyarakat. “Salah satunya menurunkan AKBdan AKI serta meningkatkan mutu kesehatanlansia dan status gizi masyarakat,” tegas Ny.Rai Andayana.

Posyandu berlangsung dari 3 Septemberhingga 30 Nopember 2007. Dalampelaksanaan di 30 banjar ini, lansia yangdisasar sebanyak 1.721 orang, balita 1.677,ibu hamil 160 orang. “Kade posyandu yangterlibat sebanyak 302 orang,” jelas BintangPuspayoga lagi.(www.denpasarkota.go.id)

GorontaloPelestariam Danau Lomboto

Anggota Komisi VII DPR-RI Sonny Kerafmengungkapkan bahwa penyelamatanDanau Limboto hendaknya tidak hanyaditekankan pada keberadaan danau itusendiri. Melainkan lebih dari itu masyarakatyang ada di pesisir Danau Limboto juga harusikut diberdayakan.

Hal ini disampaikan disela-sela pertemuanKomisi VII DPR-RI dengan Pemkab Gorontalo,Selasa (23/10) di ruang Pola kantor BupatiGorontalo. "Harus ada program untukmasyarakat di pesisir, sehingga kegiatan tidakhanya terfokus pada pelestarian danausemata. Makanya perlu dilakukan secarakonfrehensif," ujarnya.

Keraf mengatakan, pemberdayaanmasyarakat di pesisir utamanya menyangkutperbaikan ekonomi perlu dilakukan. Apalagi,sebagian besar masyarakat di tempat itumenggantungkan hidupnya pada DanauLimboto. "Ekonomi mereka harus dibantu,apakah dengan membuat karamba ikan ataulain sebagainya. Apabila itu tidak dilakukanmaka akan menimbulkan reaksi darimasyarakat," ungkapnya.

Ditegaskan pula, dirinya sangatmendukung upaya pengerukan dalampelestarian Danau Limboto, tetapi tidakhanya sebatas pengerukan melainkanpemeliharaan daerah hulu terutama hutandan lahan kritis harus ikut diperhatikan. "Akantidak bermanfaat bila hanya danaunya dikeruksementara daerah hulu tidak dipelihara,"tegas Sonny. Seperti diketahui saat ini sekitar150 jiwa yang menempati daerah pesisirDanau Limboto. Dimana nasib masyarakattersebut semakin memprihatikan menyusulkondisi Danau Limboto yang kian kritis.(www.kabgtlo.go.id)

PapuaGubernur Papua Masuk Nominator HE2007

Kebijakan baru Gubernur Papua, BarnabasSuebu dalam pengelolaan hutan di propinsiitu, seperti penghentian total ekspor kayugelondongan (log) dinilai majalah TIMEsebagai sebuah terobosan baru dalammenjaga eksistensi planet bumi.

Gubernur Papua Barnabas Suebudinominasikan bersama nama-nama tenarlainnya seperti Michael Gorbachev, Al Gore(Penerima Nobel Perdamaian 2007),Pangeran Charles, Angela Merkel (PMJerman), Robert Redford, dll.

Pengukuhan “Heroes of the Environment(HE) 2007” diselenggarakan tanggal 25Oktober 2007 di Royal Court of Justice,London. (www.papua.go.id/Rn/id)

Kawasan BerbukitBukittinggi adalah salah satu kota di Pro-

vinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kota ini me-miliki luas wilayah 25,24 km2 dan berpendu-duk sebanyak kurang lebih 100.000 jiwa. Le-taknya sekitar dua jam perjalanan lewat darat(90 km) dari ibukota Provinsi Sumatera Barat:Padang.

Secara geografis, Bukittinggi, terdiri daribukit-bukit. Bukittinggi pun dikelilingi tiga gu-nung berapi yaitu Gunung Singgalang, Gu-nung Marapi dan Gunung Sago. Oleh sebabitu jalan menuju kota ini banyak yang men-daki dan menurun.

Mayoritas penduduknya adalahSuku Minangkabau. Suku ini awalnyaberasal dari dua suku (klan) utama:Koto Piliang yang didirikan DatuakKatumanggungan dan Bodi Chaniagoyang didirikan Datuak Parpatiah nanSabatang.

Bahasa yang digunakan dalamkeseharian ialah Bahasa Minangkabaudengan dialek khas Bukittinggi.

(dimas)

Page 11: komunika 19 2007

10Edisi 18/Tahun III/Agustus 2007

www. bipnewsroom.info/komunikaemail : [email protected]

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

Keberadaan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geo-logi seolah tak bisa dipisahkan dari Gunung Kelud di Kediri,Jawa Timur. Organisasi ini terbentuk memang berawal setelahmeletusnya Gunung Kelud di Jawa Timur tahun 1919 yangmenimbulkan korban manusia lebih dari 5000 orang.

Lembaga yang kini berada di lingkungan Badan Geologi,Departemen Energi dan Sumberdaya Meneral ini sempatberganti nama beberapa kali.

Mulai dari Vulkaan Bewakings Dients atau Dinas PenjagaanGunungapi (1920), yang berada di bawah naungan DientsVan Het Mijnwezen. Di tahun 1922 diresmikan menjadi Vol-canologische Onderzoek (VO).

Pada saat pendudukan Jepang, kegiatan penjagaangunung api ditangani oleh Kazan Chosabu. Dan kini di duniaInternasional agensi ini lebih dikenal dengan sebutanVolcanological Survey of Indonesia (VSI).

Pos Pengamatan TersebarPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memiliki

tugas menyelenggarakan penelitian, penyelidikan, dan pe-layanan bidang vulkanologi dan mitigasi bencana geologi.

Pengertian mitigasi mencakup pengamatan gunung apiaktif, penetapan status aktivitas gunung api, pemberian re-komendasi teknis, pembuatan peta kawasan rawan ben-cana, peta topografi puncak, peta geologi, dan pemberikan

Pantau Gunung Api, Cegah Korban Letusan

foto

: ww

w.v

si.g

o.id

penyuluhan kepada masyarakat khususnya di sekitar kawasangunung api.

Sejak tahun 1920 - 1941, telah dibangun beberapa pospenjagaan gunungapi, yaitu Pos Gunung Krakatau di PulauPanjang, Pos Gunung Tangkubanparahu, Pos Gunung Pa-pandayan, Pos Kawah Kamojang, Pos Gunung Merapi (Ba-badan, Krinjing, Plawangan, Ngepos), Pos Gunung Kelud,Pos Gunung Semerudan Pos Kawah Ijen.

Pusat Vulkanologidan Mitigasi BencanaGeologi melaksana-kan sosialisasi dengancara penyuluhan danpameran.

Semua ini merekalakukan dengan be-kerja bersama Peme-rintah Provinsi, Kota,dan Kabupaten. So-sialisasi dapat jugadilakukan atas per-mintaan masyarakatluas.(dewi)

Departemen PerindustrianDampak Kenaikan Harga Minyak Dunia

Menteri Perindustrian Fahmi Idris mengatakan, kenaikanharga minyak mentah dunia dari tahap ke tahap akanberdampak pada penurunan kemampuan daya belimasyarakat Indonesia dalam kompetisi global.

“Karena itu diperlukan langkah untuk melakukan efisiensidalam berbagai pendekatan birokrasi, perizinan dansebagainya,” katanya seusai halal bil halal bersama karyawandi lingkungan Departemen Perindustrian di Jakarta, Rabu(24/10).

Memang ada perubahan tapi ternyata belum begitumenggembirakan. Ini mungkin yang menjadi faktorbertambah beratnya tingkat kompetisi ditambah lagi tingkatkorupsi yang masih tinggi.

Sementara mengenai tingkat ekspor, jika efisiensi tidaksegera diselesaikan dinilainya juga akan menjadi masalah,tetapi pemerintah mempunyai dua instrumen untukmengatasi masalah tersebut.

Instrumen tersebut diantaranya subsidi dan fiskal, namunini belum ditentukan mana yang mau dipakai, karenapemerintah belum secara final memutuskan, sedangkan kalaubarang ekspor tergantung efisiensi masing-masing negara.

Sedangkan reformasi birokrasi disebutnya masihmenghadapi hambatan disana sini misalnya, konseppemberian subsidi masih dirumuskan dan belum final, tapi didua tempat itulah kebijakan dalam rangka menghadapikenaikan BBM. (Ef)

Departemen KeuanganPenetapan Persyaratan Pengelolaan Keuangan BLU

Menteri Keuangan telah mengeluarkan PermenkeuNo.119/PMK.05/2007 tentang persyaratan administratifdalam rangka pengusulan dan penetapan satuan kerja(Satker) instansi pemerintah untuk menerapkan pengelolaankeuangan Badan Layanan Umum (BLU).

“Persyaratan administratif tersebut disusun dalam rangkamengoptimalkan pengelolaan keuangan BLU,” kata KepalaBiro Humas Depkeu Samsuar Said di Jakarta, Selasa (23/10).

Bagi satker yang telah memenuhi persyaratan subtantifdan persyaratan teknis sesuai PP No.23/2005 tentangpengelolaan BLU, maka dapat diusulkan untuk menerapkanpengelolaan keuangan BLU setelah memenuhi persyaratanadministratif.

Adapun persyaratan administratif dapat terpenuhi denganmengajukan seluruh dokumen seperti pernyataankesangupan meningkatkan kinerja, pelayanan, keuangan,dan manfaat bagi masyarakat.

Persyaratan lainnya adalah pola tata kelola, rencanastrategis bisnis, laporan keuangan pokok, standar pelayananminimal, dan laporan terakhir atau pernyataan bersedia untukdiaudit secara independen.

Standar pelayanan minimal merupakan ukuran pelayananyang harus dipenuhi oleh satker yang menerapkanpengelolaan keuangan. BLU dalam rangka penyelenggaraankegiatan pelayanan kepada masyarakat harusmempertimbangkan kualitas layanan, pemerataan, dankesetaraan layanan serta kemudahan memperoleh layanan.

Sementara laporan audit terakhir merupakan laporanauditor tahun terakhir sebelum satker bersangkutandiusulkan menerapkan pengelolaan keuangan BLU. (Rmg)

Departemen PertanianPembiayaan Swasembada Daging Libatkan Swasta

Direktur Jenderal Peternakan Departemen Pertanian,

Tjeppy Daradjatun, mengaku pesimis jika pembiayaan untukswasembada daging sepenuhnya menjadi tanggunganpemerintah.

Tidak mungkin pemerintah mampu, swasta harus terlibatdalam pencanangan swasembada daging sapi, jugapemerintah daerah pun memiliki peranan penting.“Swasembada pada dasarnya ada di daerah,” ujar Tjeppyusai halal bihalal dengan karyawan Departemen Pertanian diJakarta. Senin (22/10)

Saat ini, katanya, deptan telah mengajukan insentif untukpeternak sapi. “Kalau Rp25 juta sampai 100 juta, kan uangnyabisa digunakan untuk beli bibit. Selain itu, deptan sedangmemberdayakan potensi daerah dan pembenahaninfrastruktur. “Dengan begitu, kami berharap jumlah akseptorbertambah.”

Sekjen Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia(PPSKI), Teguh Boediyana mengatakan, target 2 juta ekorsapi potong bisa dicapai dengan pengadaan bibit sapi untukmemperbanyak populasi. “Biaya pengadaan bibit sekitar Rp2triliun hingga 3 triliun per tahun.” (Bhr)

Departemen SosialMenunggu Prepres Pembentukan BNPB

Pemerintah saat ini tengah membuat draf rencanapembentukan organisasi Badan Nasional PenanggulanganBencana sebagai pengganti Badan Koordinasi NasionalPenanggulangan Bencana dan sesuai amanat UU No.24 tahun2007 tentang Penanggulangan Bencana.

“Pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana(BNPB) ini kedudukannya sejajar dengan menteri danlangsung berada di bawah Presiden,” kata KasubditKesiapsiagaan dan Mitigasi Direktorat Bantuan Sosial KorbanBencana Alam Departemen Sosial. Drs. Margowiyono saatditemui di kantornya di Jakarta, Selasa (23/10).

Fungsi dan tugas Badan ini diantaranya bukan hanyasekedar menangani tanggap darurat saja, tapi mulai darikesiapsiagaan hingga pemberdayaan korban juga kewenanganpendistribusian bantuan korban bencana dilakukan oleh Badantersebut.

“Sedangkan Depsos, hanya menyiapkan bantuan. Jadipelaksanaan penanganan penanggulangan bencana hanyasatu komando,” kata Margo.

Badan ini juga rencana akan dibentuk di wilayah provinsidan kabupaten guna penanganan penanggulangan bencanasecara regional dan lokal.

BNPB ini direncanakan tahun 2007 sudah akan terbentuk,mengingat rancangan pembentukan Badan tersebut sudahdiajukan kepada Presiden dan saat ini tinggal menungguPerpres-nya.

Menurutnya, saat ini penanganan penanggulanganbencana masih terkendala adanya dua komando penanganansehingga sering terjadi dua kewenangan daerah dan pusat.Diharapkan dengan terbentuknya Badan ini makapenanganan penanggulangan bencana tugasnya menjadisatu komando, satu aturan dan satu kewenangan.

Untuk mengisi personel pada tingkat pimpinan ataupengarah akan direkruit dari ahli-ahli bidang penangananbencana dan unsur-unsur disiplin ilmu yang terkait denganbencana melalui test and proper test.

Selain itu di dalam UU No.24 Tahun 2007 tentangPenanggulangan Bencana, di beberapa pasal yangmenyebutkan bahwa masyarakat korban bencana berhakmenuntut haknya mengajukan class action ke Badan tersebutjika haknya tidak terpenuhi. (Yr)

Manusia dalam setiap zaman selalu menghadapitantangan, problema-problema yang membutuhkanpenyelesaiaan. Teknik dan metode manusia dalammerespon tantangan inilah yang menjadi catatan seja-rah kehidupan manusia dari masa ke masa.

Menurut sejarawan, Toynbee, ada hal-hal spesifikdalam kurun waktu tertentu pergumulan karaktermanusia dengan situasi dan cara manusia meresponsituasi tersebut. Termasuk terhadap bencana.

Bencana, dapat dimaknai sebagai dua sisi. Laiknyamata uang: musibah sekaligus berkah. Kondisi dankenyataan hidup yang harus ditanggung para korbanadalah satu sisi dari "mata uang" bencana. Semen-tara, di sisi lain, kepedulian terhadap kemanusiaan --baik karena latarbelakang kepentingan politik, bisnisbantuan, dan berbagai semangat filantropis tanpapamrih-- bisa tumbuh dan berkembang.

Secara sosial, bencana telah menyebabkan ma-syarakat berjarak dari norma-norma, ritme kehidupandan nilai-nilai yang sudah mereka jadikan pegangandasar kehidupan keseharian. Bangunan sistem sosialyang telah selama ini memberi makna, norma danaturan peran yang jelas dan dipahami bersama tiba-tiba runtuh bersamaan dengan terganggunya ling-kungan fisik mereka.

Para korban, sejatinya, memang tidak memiiki pi-lihan. Terlepas apakah mereka berada di ruang danwaktu yang salah, namun kenyataan bencana telahmerenggut lingkungan fisik dan sosial mereka sertamemberikan bekas psikis yang tak bisa disembuhkandengan seketika.

Masyarakat yang terkena bencana diyakini bisabangkit kembali dengan caranya masing-masing. Be-berapa bukti itu mengindikasikan bahwa masyarakattahu cara bertahan. Insting alamiah dan modal sosialadalah penggerak utamanya. Di antara banyak korbanada yang disebut sebagai penyintas.

***

Istilah "penyintas" muncul pertama kali pada ta-hun 2005. Kemunculannya bukan dari kalangan ahlisastra ataupun ahli linguistik. Kata ini muncul dari parapegiat alias aktivis LSM dalam konteks bencana.

Para pegiat ini memerlukan kata yang lebih pen-dek untuk menerjemahkan kata survivor. Mereka pa-ling tidak harus menggunakan tiga patah kata, yak-ni: "korban yang selamat".

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkanbahwa "sintas" termasuk kata sifat, artinya "terusbertahan hidup" atau "mampu mempertahankan ke-beradaannya". Penyintas diartikan sebagai terus ber-tahan hidup. Artinya yaitu orang yang selamat darisuatu peristiwa yang mungkin dapat membuat nyawamelayang atau sangat berbahaya. Padanan katasurvivor dalam Bahasa Indonesia.

***

Para korban bencana atau mungkin calon korbanbencana bisa memilih sikap atas kejadian yang ada dihadapan mereka. Kemampuan menjadi penyintas,ujar Sumardianta, seorang guru yang tinggal danmengajar di Yogyakarta bisa ditemu-kembangkan dandikelola dengan mudah. Apalagi dalam kultur kita,kebanyakan para korban bisa memiliki daya tahan ka-rena kemampuan mengubah tragedi menjadi ironi.

Para penyintas, tanpa bermaksud meromantisasipenderitaan, memang memiliki mekanisme untuk me-nertawakan kenestapaan hidup. Dengan menerta-wakan nasib tragis para penyintas bertahan dalamkesulitan dan tabah dalam penderitaan.

Benar juga kata, Dostoyevsky, "Jika Anda berha-rap untuk melihat sekilas ke dalam jiwa manusia daningin mengenal seorang manusia, pandanglah saatdia tertawa. Jika dia tertawa dengan lepas, dia orangbijak." Sekalipun, sejarah, ibarat gelombang pasangsiap menggulung dan menelan siapa saja. (mth)

Wajah Kita

Page 12: komunika 19 2007

menakutkan,” kenang Misman.Laki-laki berusia 87 tahun itu, menge-

nang muntahan batu, pasir, awan panas danlahar dingin dari Gunung Kelud. “Semuanyadiawali dengan gempa dan letusan keras daripuncak gunung," kenangnya.

Setelah itu, kata Misman, langit di atasgunung menjadi hitam. Tak lama berselang,terdengar suara gemuruh yang tidak henti-

henti. “Ketika langit menghitam, itu biasanyaberupa batu-batu yang terdorong ke langit,suara gemuruh itu adalah aliran lahar dinginyang mengalir deras dari puncak gunung kearah bawah,” kenangnya.

Penduduk yang mengetahui hal itu bia-sanya memilih untuk keluar dari rumah danbergegas menuju ke tempat-tempat yangdijadikan lokasi evakuasi.

Bila hujan batu dan abu, rumah-rumahdengan konstruksi bangunan yang kuatdijadikan tempat evakuasi. “Tapi bila yangkeluar lahar dingin, penduduk biasanyamemilih untuk tetap tinggal di rumahdengan dataran tinggi,” kata Misman.

Bersiap Secara SwadayaDusun berpenduduk 400 orang ini mem-

persiapkan segala keperluan menghadapibencana secara swadaya. Mulai pos pena-nganan hingga truk pengangkut yang akandigunakan sebagai sarana evakuasi adalahmilik warga.

Rumah Ketua Rukun Warga (RW) DusunKampung Anyar, Sugeng Waluyo digunakansebagai posko penanganan. Tetapi bantuantenda di tengah lapangan dan obat-obatandari Satkorlak pun juga tak disia-siakan.

Dalam menghadapi status Awas Keludkali ini, warga desa Kampung Anyar sudahmempersiapkan delapan rumah yang akandijadikan tempat evakuasi. Salah satunya di

Suryanto (42 th) seorang dosen yangbertugas di Kediri, Jawa Timur tampak tenangmenanggapi pertanyaan KomunikA menge-nai situasi Gunung Kelud yang menjadi liputanmedia akhir-akhir ini. "Biasa itu, ramai-ramaisekilas, toh orang-orang yang di lereng sana(Kelud, red.) sudah pasti tahu apa yang harusmereka lakukan," katanya singkat.

Dalam bahasa singkat, Suryanto ingin me-nyatakan bahwa ketika mereka memilih tinggaldi kawasan rawan bencana, tentunya merekatelah mengetahui apa risiko dan konsekuensiketika ada ancaman bencana.

Namun, tak urung di Desa Tawang, Keca-matan Wates, Kabupaten Kediri fasilitas da-rurat seperti Rumah Sakit (RS) darurat, dapurumum, ambulan dan puluhan truk disediakanoleh Satuan Koordinasi dan Pelaksanaan (Sat-korlak) Bencana Alam.

Fasilitas ini menjadi penting ketika bencanabenar-benar terjadi. Agar pengungsi bisa amandan terjamin kebutuhannya.Namun, hal ber-beda dialami warga Dusun Kampung Anyar,Kabupaten Blitar. Sekalipun, rasa was-wasmenghadapi ancaman letusan Gunung Kelud,mereka masih mengandalkan pengalamanmasa lalu.

“Seperti biasa, kami akan memenuhi jadwaljaga malam ini, sebagai persiapan bila GunungKelud meletus,” kata Suyono Ketua RukunTetangga (RT) Kampung Anyar.

Persiapan penanganan bencana yangdilakukan di Dusun Kampung Anyar, Blitar inimemang berbeda dengan penanganan ben-cana di Desa Tawang, desa tetangganya yangjuga berada di lereng Gunung Kelud.

Mandiri Berbekal PengalamanSejak Gunung Kelud di Jawa Timur mulai

diberitakan mengalami peningkatan aktivitas,warga Dusun Kampung Anyar mulai menge-fektifkan jaga malam.

Tujuannya, untuk tetap waspada bila sua-tu saat Gunung Kelud itu akan benar-benarmeletus. “Kami belajar dari pengalaman, Gu-nung Kelud tidak bisa diprediksi secara pasti,untuk itu kami harus terus berjaga-jaga,” kataPipit.

Bagi warga Kampung Anyar, peningkatanaktivitas gunung Kelud memang bukan hal ba-ru. Beberapa orang warga asli desa ini adalahsaksi hidup meletusnya gunung yang sulitdiprediksi kepastian aktivitasnya itu.

Sebut saja, Misman, penduduk yang men-jadi saksi tiga kali letusan gunung itu di tahun1950, 1965 dan 1990. “Tiga kali letusan yang

sebuah gereja Ka-tolik yang berada di kawasanitu. Bila kondisi tidak memungkinkanuntuk bertahan, maka tiga truk milikwarga akan digunakan untuk prosesevakuasi.

Satu hal yang paling ditakuti mem-buat warga Kampung Anyar adalahkemungkinan keluarnya gas beracunsaat gunung Kelud benar-benar me-letus. “Kami benar-benar tidak tahukalau memang yang keluar dari gu-nung Kelud adalah gas beracun, yangpasti kami akan berlari sejauh mungkindan berharap angin tidak membawagas itu ke arah kami, semoga saja,”kata Sugeng yang pada tahun 1990merasakan letusan Gunung Kelud itu.

Kalau gas beracun itu benar-be-nar dimuntahkan, resiko kematian bukan ha-nya menjadi ancaman warga Kampung Anyar,melainkan juga warga Desa Sumber Asri yangterdiri dari 13 RW dengan jumlah penduduksekitar 2600-an orang. Belum lagi pendudukDesa Tawang Kecamatan Wates KabupatenKediri yang memiliki jumlah penduduk lebihdari itu.

Bantuan CukupMenteri Koordinator Kesejahteraan

Rakyat Abu Rizal Bakrie dan Menteri SosialBachtiar Chamsah juga telah mengunjungilokasi pengungsian di Desa Segaran, KediriJawa Timur.

Kedatangan Menko Kesra Abu Rizal Ba-krie dan Menteri Sosial Bachtiar Chamsah ber-langsung Selasa (23/10) ini, didampingi olehpenjabat Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Dalam kesempatan kunjungan, Abu RizalBakrie dan Bachtiar ingin membuktikan ten-tang berita yang mengatakan ada pengungsiyang kelaparan karena tidak mendapatkanjatah makan.

Saat berdialog dengan petugas SatuanPelaksanaan Penanggulangan Bencana Ka-bupaten Kediri di lokasi pengungsian itu, AbuRizal sempat menyinggung adanya beritapengungsi yang kelaparan. "Kami membacadi media massa, diberitakan ada pengungsikelaparan, apa benar ada pengungsi yang

Bagi Surono, menetapkan status terakhirGunung Kelud memiliki risiko yang tak kecil.Kredibilitasnya sebagai Kepala Pusat Vulka-nologi dan Mitigasi Bencana Geologi diper-taruhkan. Apalagi bila Kelud tidak jadi meletus.

Namun, semua risiko harus ditanggungnyademi menghindari kemungkinan jatuhnyakorban jiwa. "Dalam situasi awas kita harusmengevakuasi warga yang tinggal (dalam)radius sepuluh kilo meter dari Gunung Kelud.Ini tidak bisa ditawar," kata Surono.

Hindari KorbanKeputusannya menetapkan situasi awas

beberapa waktu lalu dipilih Surono denganberbagai pertimbangan. Pertimbangan utamamenetapkan status awas, yang kemudian di-ikuti evakuasi ribuan warga dalam radius 10kilometer dari puncak Kelud, adalah untukmenyelamatkan warga.

Sebenarnya, menurut Surono, dia bisa sajatidak menaikkan status Kelud menjadi awas.Sehingga warga tak perlu dievakuasi. Tapi,pilihan ini pun tetap memiliki risiko yang takkecil. "Bila tiba-tiba Kelud meletus, kemung-kinan jatuhnya korban jiwa akan sangat besar.Sebab, warga belum siap evakuasi," ujarnya.

Gunung Kelud BerbedaKekhawatiran Surono sangat beralasan.

Pengalamannya mengamati banyak gunungberapi di Indonesia, termasuk Kelud, jadidasarnya.

Sepanjang sejarah, Gunung Kelud tidakpernah meletus da-lam skala kecil. Le-tusannya juga ver-tikal. Yang kemu-dian menyebar kesegala arah. Halitulah yang mem-buat Surono me-netapkan wargaradius 10 kilometerdari puncak Gu-nung Kelud harusdievakuasi.

"Pengalamanletusan 1990 lalu ada batu sebesar geng-gaman tangan yang jatuh di perkampunganwarga yang berada dalam radius 7,5 kilo-meter dari pusat letusan," jelas Surono.

Kenyataan itulah yang membuat Suronotidak mau mengurangi jatah radius kilometerwarga yang harus dievakuasi. Walaupun

hanya satu kilometer saja.Surono tetap bersikeras warga dalam

radius 10 kilometer harus dievakuasi semua.Meskipun pada beberapa gunung berapilainnya, Surono pernah ’hanya’ mengevakuasiwarga yang berada di radius 2,5 kilometer

dari pusat letusan. "Sekali lagi,Kelud berbeda," ungkap Su-rono meyakinkan.

KetidakpastianBagaimana dengan kondisi

sekarang, ketika Kelud te-nang dan semua parame-ternya menunjukkan penu-runan? Surono tak mau ter-lena. Meskipun kejenuhan dia-kuinya mulai dirasakan olehtimnya, tapi dia mengakutetap meningkatkan kewas-

padaan.Ini, menurut Surono, berdasarkan pe-

ngalaman letusan 1990 silam. Saat itu, Keludmeletus setelah ’anteng’ dalam waktu pu-luhan hari. Yakni tepat setelah 23 hari Ke-lud mengalami krisis. Dia tidak mau terlenalagi seperti 1990 lalu. Saat itu letusan Kelud

kelaparan? " kata Abu Rizal mengutip salahsatu media massa.

Insiden Comander Satlak PB KabupatenKediri yang juga Komandan Kodim 0809 Ke-diri, Letkol Endi Servandy menjelaskan beritamiring yang muncul di sela-sela ketidakpastiankondisi Gunung Kelud itu sama sekali tidakbenar.

Kalau pun ada nasi jatah yang basi, itupun jumlahnya sangat sedikit dan segera di-ganti yang baru. "Paling cuma dua-tiga dariribuan nasi yang dibagikan," katanya. Usaimendapatkan penjelasan tentang kondisiGunung Kelud terakhir, Abu Rizal dan Bach-tiar Chamsyah menemui para pengungsi ditenda-tenda pengungsian.

“Presiden Susilo Bambang Yudhoyonopun menyempatkan mengunjungi pengungsiyang ada di sana. Di sela-sela kunjungannyadi pengungian Posko Segaran di Kediri, JawaTimur, Rabu (24/10), Presiden meminta pe-ngungsi Gunung Kelud untuk bertahan dipengungsian, sembari menunggu keadaantenang.

Presiden juga meminta pengungi me-mahami himbauan mengungsi yang diberikanpihak berwenang semata-mata dilakukankarena pemerintah menyanyangi dan tidakingin rakyat tertimpa musibah.

(mth)

ketika merekamemilih tinggal di

kawasan rawanbencana, tentunya

mereka telahmengetahui apa

risiko dankonsekuensi ketika

ada ancamanbencana

Sepanjangsejarah, Gunung

Kelud tidak pernahmeletus dalam

skala kecil.Letusan-nya juga

vertikal. Yangkemudian

menyebar ke segalaarah.

masih memakan korban.Bahkan, bila nanti dengan berbagai per-

timbangan Surono terpaksa menurunkan sta-tus Kelud kembali menjadi siaga, tetap sajaprosedur standar operasi yang diterapkan pa-da timnya di lapangan masih sama. Bersikapseperti Kelud masih dalam status awas. Ka-rena dia tidak mau kecolongan seperti 1990lalu.

Surono juga mengatakan dia tak bisamemberikan jaminan bahwa Kelud akan me-letus. Yang pasti, dia bersama timnya tetapakan menghabiskan waktunya di posnya,melakukan pemantauan. (m)