komunika 05 2007

12

Upload: komunika-tabloid

Post on 07-Mar-2016

262 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Wakil Pemimpin Redaksi: Sekretaris BIP, Kepala Pusat Inf. Polhukam, Kepala Pusat Inf. Kesra, Kepala Pusat Inf. Perekonomian Sidik Sujendro Humas Kab Klaten - Jawa Tengah Editorial Djoko Saksono Titian Indah, H-3 No. 9 Bekasi Komunika Makin Keren Koresponden Daerah Amiruddin (Banda Aceh) Arief (Yogyakarta) Supardi Ibrahim (Palu) Yaan Yoku (Jayapura) Karina Listya Kranji 17145, Bekasi Barat Bencana dan Kualitas Pemimpin Sekretaris Redaksi: Richard Tampubolon Diversifikasi Produk KomunikA 2

TRANSCRIPT

Page 1: komunika 05 2007
Page 2: komunika 05 2007

2 Edisi 04/Tahun III/Febuari 2007

www.bipnewsroom.info/komunikaemail: [email protected]

Editorial

BERANDA

Upaya peningkatan kualitas pelayanan informasi publik disikapi secara proaktif oleh Badan InformasiPublik Departemen Komunikasi dan Informatika dengan mengundang para pakar untuk memberikanulasan dan masukan guna pengembangan program Badan Informasi Publik. Hadir dalam Temu Pakar kaliini Sri Adiningsih, Ishadi Siregar, Daniel Dhakidae, Temu Pakar Badan Informasi Publik yang digelar padahari Senin (12/3) di Jakarta ini diikuti lebih kurang 20 orang peserta, yakni Para Kepala Pusat dilingkungan Badan Informasi Publik dan undangan lainnya. (foto bf,m)

RANA

Diterbitkan oleh:

DEPARTEMENKOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA

Pengarah:Menteri

Komunikasi dan Informatika

Penanggungjawab:Kepala Badan Informasi Publik

Pemimpin Redaksi:Kepala Pusat

Pengelolaan Pendapat Umum

Wakil Pemimpin Redaksi:Sekretaris BIP,

Kepala Pusat Inf. Polhukam,Kepala Pusat Inf. Kesra,

Kepala Pusat Inf. Perekonomian

Sekretaris Redaksi:Richard Tampubolon

Redaktur Pelaksana:Nursodik Gunarjo

Redaksi:Selamatta Sembiring,

M Abduh Sandiah,Fauziah,

Sri Munadi

Editor/Penyunting:MT Hidayat

Reporter:Suminto Yuliarso,

Dimas Aditya Nugraha,Mediodecci Lustarini,

Hendra Budi Kusnawan,Doni Setiawan

Koresponden DaerahAmiruddin (Banda Aceh)

Arief (Yogyakarta)Supardi Ibrahim (Palu)Yaan Yoku (Jayapura)

FotograferLeonard Rompas

DesainD Ananta Hari Soedibyo

PracetakFarida Dewi Maharani

Alamat Redaksi:Jl Medan Merdeka Barat No. 9

JakartaTelp/Faks. (021) 3521538,

3840841e-mail:

[email protected]

Redaksi menerima sumbangan tulisan,artikel dan foto yang sesuai dengan

misi penerbitan.Redaksi berhak mengubah isi tulisan

tanpa mengubah maksud dan substansidari tulisan tersebut.

Isi KomunikA dapat diperbanyak, dikutipdan disebarluaskan, sepanjangmenyebutkan sumber aslinya.

foto

: d

s,

Des

ain:

Aha

s

Dunia Usaha Perlu DukunganDunia usaha merupakan roda gigi utama penggerak ekonomi bangsa. Oleh karena

itu, kesinambungan kehidupan dunia usaha harus terus-menerus dijaga. Pemerintahdalam hal ini memiliki kewajiban untuk menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif,agar sektor usaha terus tumbuh dan berkembang menjadi pilar penopang ekonominasional. Tuntutan agar pemerintah mendukung secara penuh dunia usaha ini diantaranya menyeruak dalam Rakernas (Rapat Kerja Nasional) ke XIII HIPMI (HimpunanPengusaha Muda Indonesia), di Hotel Patra Jasa, Semarang, beberapa waktu lalu.

Menjawab keinginan para pengusaha muda itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyonoyang hadir dalam acara tersebut sekali lagi menegaskan dukungan pemerintah terhadapdunia usaha. Pemerintah akan terus mengembangkan dunia usaha dan mengembang-kan investasi untuk menggerakkan sektor riil, dengan memberikan payung kebijakanyang tepat, memberikan berbagai fasilitas, dan mengatasi hambatan.

Menegaskan kembali apa yang disampaikan dalam pidato awal tahun, Presidenmenyatakan pemerintah akan melaksanakan sembilan hal untuk mengembangkandunia usaha. Pertama, memberikan akses pendanaan dana perbankan yang lebihmudah, menurunkan suku bunga dan meredam inflasi. Dengan akses dana perbankanyang lebih mudah dan suku bunga yang lebih kecil, diharapkan dunia usaha akanterus bergerak maju.

Kedua, menerapkan pajak yang lebih "bersahabat" dengan dunia usaha dengantetap mempertahankan keadilan. Di antaranya dengan memberikan insentif perpajakanterutama bagi cabang-cabang usaha yang benar-benar bisa menggerakkan sektor riil,menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi kemiskinan. Dalam hal ini pemerintahsudah mengeluarkan PP untuk insentif perpajakan.

Ketiga, mereduksi proses pengurusan ijin usaha yang masih berbelit. Selama iniproses ijin usaha dari 151 hari sudah dapat dipangkas menjadi 97 hari. Ke depanprosesnya akan dipercepat menjadi kurang dari 50 hari, dan berlaku di seluruh Indonesia.Presiden menegaskan agar pemerintah provinsi, kabupaten dan kota tidak mempersuliturusan yang sebetulnya mudah.

Keempat, menjamin kepastian hukum. Jika ada masalah-masalah dunia usaha, harusdiselesaikan secara adil dan logis sehingga para pengusaha akan tenang menjalankankegiatan usahanya.

Kelima, menjamin keamanan, termasuk keamanan publik. Dunia usaha tidak akanberkembang kalau masih ada kerusuhan dan kekerasan di sana sini. Oleh karena itu,keamanan dan ketertiban masyarakat harus senantiasa dijaga dan dipertahankan.

Keenam, menjamin stabilitas politik. Demokrasi meniscayakan kebebasan, akantetapi dalam implementasinya kebebasan itu tidak boleh sampai membuat kondisipolitik negara menjadi tidak stabil. Ketidakstabilan politik akan membuat pertumbuhanekonomi terhenti, usaha tidak bergerak, dan akhirnya melahirkan penderitaan rakyat.

Ketujuh, membangun infrastruktur. Pemerintah menyadari bahwa pembangunaninfrastruktur masih kurang dan belum merata di seluruh daerah. Ketersediaan listrik,telekomunikasi, jalan, dan infrastruktur lain masih belum optimal. Oleh karena itupemerintah secara intensif terus mengembangkan pembangunan infrastruktur diseluruh tanah air.

Kedelapan, memecahkan masalah ketenagakerjaan. Di antaranya dengan mem-berikan hak-hak kepada buruh, melindungi tenaga kerja agar dapat bekerja lebihdisiplin dan produktif sehingga produktivitas meningkat.

Kesembilan, membatalkan peraturan daerah yang bertentangan dengan undang-undang dan peraturan pemerintah, dan perda yang tidak mendukung dunia usaha.

Dengan dukungan pemerintah tersebut, diharapkan dunia usaha dapat berkembanglebih pesat. Dengan catatan, para pengusaha juga harus memiliki komitmen untukikut serta membantu pemerintah dalam implementasinya di lapangan. Di samping itu,para pengusaha diharapkan aktif memanfaatkan momentum pada bidang-bidang usahayang berprospek bagus, yaitu pangan, energi, transportasi, perumahan, infrastruktur,perbankan, trading, manufaktur, handicraft dan furniture, telekomunikasi dan IT,pariwisata dan MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition), publikasi danmedia massa, peralatan pertahanan, jasa kesehatan, pendidikan, dan riset.

Bencana dan Kualitas PemimpinIndonesia tak henti dirundung bencana.

Kecelakaan datang silih berganti, tidak hanyadidarat, juga dilaut dan udara. Yang terakhir21 tewas dalam pesawat Garuda GA 200 diYogyakarta. Menjadi pertanyaan: MengapaNegeri ini terus menerus diguncang benca-na? Orang boleh berargumentasi soal tek-nis, non teknis, bahkan paranormal, namunyang jelas semua peristiwa itu harus menya-darkan para pemimpin.

Menjadi pemimpin tidaklah mudah karenaia harus menjadi panutan dan tauladan bagiyang dipimpin. Yang terjadi di negeri ini, ba-nyak pemimpin mementingkan diri sendiri dankelompoknya dan seolah-olah menutup mataterhadap kepentingan rakyat. Kasus LapindoBrantas, adalah contoh paling aktual, ketikajeritan dan tangis rakyat nyaris tak terdengarjustru ketika akan mengurus haknya.

Karena sifatnya yang universal, terusterang saya rindu dengan kualitas pemimpinsekaliber Nelson Mandela dari Afrika Selatan,yang rela mengorbankan segala-galanya ha-nya demi rakyat. Indonesia memang bukanAfrika, tetapi nilai-nilai kenegarawanan pe-mimpinnya, menurut saya bisa dicontoh. Ke-kuasaan sejatinya harus diabdikan semata-mata demi kepentingan rakyat.

Djoko SaksonoTitian Indah, H-3 No. 9 Bekasi

foto

: pa

rsi

Mencari Pekerjaan Kian SulitBanyak teman, tetangga bahkan kerabat

dekat saya mengeluhkan sulitnya mencarilamaran pekerjaan. Disisi lain benyak sekalilowongan pekerjaan yang diiklankan baik ditelevisi, radio, koran maupun internet.

Apa yang salah? Pemerintahkah? Pencarikerjakah? Atau malah perusahaan? Banyakyang mengeluhkan, tidak sesuai kualifikasi,kurang pengalaman, atau paling-paling jadisalesman.

Masyarakat sangat menanti peran peme-rintah untuk memperbaiki nasib rakyat. Teru-tama dalam mengadakan lapangan pekerjaanyang dapat memperbaiki taraf perekonomianrakyat. Walau memang, disisi lain rakyat jugaharus berusaha memotivasi diri untuk mem-perbaiki kualitas diri demi kesejateraannya.

Karina ListyaKranji 17145, Bekasi Barat

Komunika Makin KerenSelamat atas wajah baru KomunikA yang

habis di face off. Menurut saya makin kerensaja, sudah kayak tabloid beneran, he he..Saya juga salut rubrik Wawancara yang me-nampilkan tokoh-tokoh di pemerintahan.Penjelasan mereka tentang isu yang sedanghangat dibicarakan masyarakat sangatmencerahkan. Kita dibikin melek, Ooo.. be-gini to sebenarnya yang dimaksudkan olehpemerintah. Ini penting. Selama ini peme-rintah agak jarang menjelaskan secara detilisu-isu yang sedang ngetren termasuk kebi-jakan publik. Dengan wawancara mendalam--tentunya dengan tokoh-tokoh di lembagabersangkutan--isu dan kebijakan bisa dijelas-kan lebih rinci, sehingga masyarakat jadi lebihpaham, gitu!

Sidik SujendroHumas Kab Klaten - Jawa Tengah

Diversifikasi Produk KomunikAPerkembangan dunia informasi di Indo-

nesia saat ini semakin marak. Tak hanya seka-dar edisi tercetak semisal koran dan majalahsemata. Pun juga mulai merambah ke versidigital dan dunia maya. Bahkan media kianlama semakin dilirik sebagai investasi bisnisyang menjanjikan. Terbukti dengan ba-nyaknya media-media gratisan yang berte-baran di kota-kota besar.

Melihat perkembangan tersebut, perlukiranya KomunikA turut meningkatkan kua-litas layanan dengan melakukan diversivikasisebaran produk, semisal KomunikA untukanak, KomunikA untuk pelajar, dan sebagai-nya. Dapat juga menjadikannya versi onlinedan digital media agar dapat diunduh olehmasyarakat yang membutuhkannya. Mengi-ngat, informasi kebijakan pemerintah banyakdibutuhkan dari berbagai kalangan.

Abie B - Jakarta

ashadi

Page 3: komunika 05 2007

Edisi 04/Tahun III/Febuari 2007

www.bipnewsroom.info/komunikae-mail: [email protected]

3

POLHUKAM

Jemari Juli (29 tahun) tampakbergerak lincah di papan ketiklaptop. Sesekali ia menghela nafassebentar sambil melirik dua anak-

nya yang sedang tidur siang. Satu tampilanlayar tulisan jurnalistik siap saji buah tanganibu rumah tangga itu hampir selesai. Tinggalmembubuhkan inisial.

Sejenak pandangan bapak muda ini me-nelisik benda yang berserakan di ruang tamu.Ia berdiri dan mengambil ponselnya. Setelahmenghubungkan dengan laptop, ia memilihbeberapa gambar dan mulai mengakses in-ternet melalui ponsel. Naskah yang tadi di-ketik, dilengkapi ilustrasi gambar dari ponselsudah di-upload ke salah satu situs beritakomunitas. Sedetik kemudian ia bisa me-nyaksikan tulisannya terpampang di halamanutama.

Juli adalah salah satu dari sekian banyakpenulis di sebuah situs berita komunitas. Si-tus ini, konon, menganut istilah jurnalismepublik atau jurnalisme warga (citizen jour-nalism). Siapapun bisa mengisi asal punyaakses internet dan email asli serta mendaftartanpa dipungut biaya.

Geliat jurnalisme online mengalami per-geseran, jika dulu kegiatan jurnalistik lazimdilakukan oleh profesional yang disebut se-bagai wartawan. Namun dengan kehadiranmedia online siapapun bisa menulis. Jadi takperlu menunggu panggilan kerja dari koran,tabloid, radio atau TV untuk menjadi warta-wan? Melalui internet sekarang anda bisamewujudkan keinginan anda tersebut.

Bukan ProfesiAdalah web-blog dan online forum turut

mendorong berkembangnya jurnalismewarga (citizen journalism). Internet telahmerubah bagaimana masyarakat memper-oleh berita. Selain membaca koran dan me-nonton berita di TV, dewasa ini banyak war-ga masyarakat yang juga mendapatkanberita dari berbagai situs di internet.

Jurnalisme warga merupakan kegiatanjurnalisme yang dilakukan bukan oleh jurnalisterlatih tetapi oleh warga masyarakat padaumumnya. Suatu bentuk jurnalisme dimanawarga masyarakat mencoba untuk membe-ritakan sesuatu dengan pemikiran mereka

Jurnalisme Warga:

Dari RumahTerbitlah Berita

masing-masing.Warga masyarakat tersebut akan ber-

peran aktif mulai dari proses pengumpulansampai penyampaian berita yang akan di-buatnya. Hasil berita yang dibuat bisa dima-sukkan kedalam web-blog pribadi atau keonline forum melalui internet. Jurnalismewarga dianggap dapat menyajikan berita se-cara independen karena tidak ada pemangkukepentingan yang dapat mendikte sebuahberita.

Jurnalisme warga adalah suatu gambarankegiatan dimana produksi berita sudah beralihke tangan orang biasa yang berarti adalah,dunia pemberitaan baru yang memungkin-kan pertukaran pandangan dengan spontan

dan lebih luas dan cepat dibandingkan melaluimedia konvensional.

Bermula dari AmerikaDi Korea Selatan, prinsip jurnalisme warga

ini terbukti sukses. Lihat saja situs OhmyNews misalnya, situs ini didirikan oleh OhYeon-ho pada sekitar bulan Februari 2000.Situs itu kini menjadi salah satu media palingberpengaruh di Negeri Ginseng tersebut.Bahkan saat Roh Moo-hyun terpilih sebagaipresiden OhmyNews menjadi media pertamayang mendapat kesempatan wawancara.

Saat ini, OhmyNews yang berslogan"Every citizen is a reporter” mempunyai lebihdari 42 ribu kontributor berita yang menyum-bang hampir 200 artikel per hari. Sedangkan

untuk berita versi bahasa Inggrisnya digarapsecara keroyokan oleh sekitar 900 “warta-wan” warga dari 85 negara. Mengagumkan!

Pada awalnya jurnalisme warga hadir diAmerika Serikat sebagai perlawanan masya-rakat yang tidak percaya tehadap media mas-sa mengenai isu-isu publik dan politik yangdiberitakan saat itu. Shayne Bowman danChris Willis mengemukakan bahwa, “Tujuandari jurnalisme warga ini adalah untuk me-nyampaikan berita dan informasi yang inde-penden, dapat dipercaya, tepat, beragamdan relevan yang dibutuhkan dalam suatudemokrasi”.

Web-blog (blog) sendiri merupakan sebu-ah situs internet yang dibuat layaknya jurnal

dimana topik-topik yang ada diurutkan baiksecara kronologis atau berdasarkan tanggal.Pemilik web-blog biasanya menuliskan ber-bagai hal, dari sekadar komentar terhadapsuatu berita, berita mengenai hal-hal baru,sampai editorial dan tutorial.

Trend di IndonesiaSitus www.wikimu.com muncul pada

akhir tahun lalu. Namanya mungkin terdengarfamiliar karena diambil dari adaptasi wikipedia,yaitu sebuah situs data internasional yangjuga mengandalkan masyarakat sebagai pe-masok utama informasi. Adrianto Gani, peng-gagas sekaligus CEO wikimu berharap komu-nitas pengguna internet aktif melakukan ke-giatan yang berguna bagi anggota masya-rakat lainnya. Selain itu dengan mendesainsitus partisipastif ini, dia juga berharap kesan

masyarakat Jakarta yang dikenalindivualis dan egois perlahan-lahanakan terkikis.

“Wikimu berisi berita, pengalamansehari-hari dan opini dari masyarakatpengguna internet,” katanya.

Yang mengejut-kan menurutnya,di wikimu.comhampir tidak adapenyumbang be-rita yang berpro-fesi sebagai war-tawan. MenurutAdrianto, ide un-tuk membuat si-tus partisipatif ber-

Karakteristik Jurnalisme Warga1. Mengajak partisipasi aktif pembaca.2. Merupakan situs-situs berita dan informasi yang independen.3. Situs yang mengkhususkan diri sebagai situs jurnalisme

warga.4. Situs-situs media yang dibangun secara bersama.5. Media “ringan” lainnya seperti “mailing lists dan newsletters”.6. Situs “broadcasting” pribadi.

(J. D. Lasica)

Dalam jurnalisme warga, masyarakatmenjadi obyek sekaligus subyek berita.

Kunci utama jurnalisme ini adalahinteraktifitasnya yang bisa membuat

suasana di dalamnya menjadi lebih hangatdan bersahabat, sesuatu yang tak bisadidapatkan dari media dan jurnalisme

konvensional.

mula dari ketertarikannya mengamati parapendengar radio yang dengan sukarela mem-berikan informasi kemacetan lalu-lintas.

Situs wikimu dioperasikan dari sebuahgedung di kawasan perkantoran Kuningan,Jakarta. Hanya lima orang yang bertugas me-ngelola informasi apa saja yang akan ditam-pilkan di halaman www.wikimu.com, namunsitus ini sebenarnya memiliki lebih dari 200reporter sukarela di Jakarta bahkan ada jugayang berasal dari luar Jakarta seperti Yogya-karta dan Papua.

Sementara Bayu Wardhana, administratorpengelola wikimu menceritakan situs inipernah menjadi mediasi penyelesaian masalahantara konsumen dan perusahaan yang di-anggap merugikan pelayanan publik. Tidakhanya itu, bahkan menurutnya komunitaswikimu juga ikut melakukan tindakan nyataatas masalah-masalah yang terjadi di ma-syarakat seperti kasus banjir besar di Jakartayang terjadi beberapa waktu lalu. “Respondan antusiasme masyarakat untuk menulisartikel di wikimu jauh melebihi dugaan yangdiperkirakan sebelumnya,” ujarnya.

Lalu bagaimana dengan akurasi berita?halamansatu.net, yang baru mempunyai se-kitar 59 penyumbang berita dan tiga awakredaksi menganggap redaksi tetap diper-lukan untuk menyelaraskan tulisan yang ma-suk sehingga situs jurnalisme warga ini tetapmengandalkan saringan oleh tim redaksi un-tuk menjaga akurasi berita yang akan di-muatnya. Mungkin belajar dari pengalaman,beberapa waktu lalu situs ini pernah di-"so-masi" Pemkot Blitar, lantaran ada 'reporter'yang iseng menulis kabar bohong bahwa dikota itu akan dibangun kompleks pelacuranterbesar di Asia. Olala!

Konsep ini agak berbeda dengan wikimuyang berpendapat komunitas pembacalahyang harus menjaga akurasinya. “Kalau adaberita yang salah, pembaca sendiri yang me-ralatnya,” kata Bayu Wardhana. Sehingga diwikimu tidak ada sensor yang ketat dari pe-ngelola terhadap artikel yang dikirimkan ma-syarakat.

Masa Depan Jurnalisme WargaMemang perkembangan jurnalisme warga

di Indonesia saat ini belum sepesat KoreaSelatan. Beberapa contoh situs jurnalismewarga anak negeri misalnya wikimu.com,halamansatu.net dan panyingkul.com.

Dalam jurnalisme warga, masyarakat men-jadi obyek sekaligus subyek berita. Kunci uta-ma jurnalisme ini adalah interaktivitasnyayang bisa membuat suasana di dalamnyamenjadi lebih hangat dan bersahabat, se-suatu yang tak bisa didapatkan dari mediadan jurnalisme konvensional.

Walaupun masih ada pandangan skeptisdari para ahli jurnalis konvensional dimanamenurut mereka hanya jurnalis terlatih yangdapat membuat dan mengerti secara tepatproses dalam pembuatan berita, namun pa-da kenyataannya di internet terus bermun-culan berbagai web-blog pribadi serta situs-situs online yang melibatkan warga dalamproses pembuatan beritanya. (hbk)

foto : ddt

foto

: d

w

Page 4: komunika 05 2007

4 Edisi 04/Tahun III/Febuari 2007

www.bipnewsroom.info/komunikaemail: [email protected]

PEREKONOMIAN

“Waktu itu, ekonomi keluarga kami benar-benar habis,” tutur Utamah menceritakan ke-rusuhan yang menimbulkan kebakaran hebatdan merenggut semua harta bendanya. Se-lama berbulan-bulan keluarganya menya-ndang status pengungsi di Posko. “Hidup dipengungsian tidak enak, walau ada yangnampung dan kasih makan.”

Kondisi demikian membuat dirinya ber-pikir, sampai kapan kondisi ini akan terus dibi-arkan.

Untung baginya, saat kemauan bekerjamuncul, kesempatanpun datang. Melalui sa-lah satu yayasan, dirinya beserta 180 perem-puan yang satu posko dengannya, mendapatpembekalan keterampilan. Dari beberapa ke-lompok keterampilan yang ditawarkan, Uta-mah memilih pokok yang cukup beresiko,pengrajin eboni dan batang kelapa. Dan itubukan dipilihnya tanpa pemikiran. Dengan ke-terampilan yang relatif spesifik ini, Utamahmengharapkan manfaat berlipat untuk mem-bangun perekonomian keluarganya kembali.Mujur pun kembali menghampiri kehidupan-nya, datangnya penawaran modal melaluibantuan dana bergulir semakin menumbuh-kan semangatnya untuk memulai usaha man-diri.

Dengan didampingi fasilitatornya, Utamahmendapatkan pelatihan manajemen usahakecil. Setelah itu ia pun dibantu untuk men-cari dan membentuk jaring-an pemasaran hasil pro-duk kerajinan ebonidan batang kelapa.Usahanya tidak sia-sia, bahkan, dalamwaktu singkat, iamampu mengajakteman-teman sesa-ma pengungsi lainnyauntuk bekerja sama,saling bahu membahumengerjakan poduk ke-rajinan dengan sistem

PPEP :

Lepaskan Himpitan, Tingkatkan

Produktivitasupahan.

Penggerak RodaPerekonomian

Utamah bukanlahsatu-satunya perem-puan di perekono-mian. Bahkan, kiprahperempuan dalamperekonomian ke-luarga dan nasionalmenjadi satu aspekpenting dalam pem-bangunan secara ke-seluruhan. Menurut

Setiawati, Deputi bidang Peningkatan Ku-alitas Hidup Perempuan, Kementerian PP, 60persen dari 40 juta pelaku usaha mikro, kecildan menengah di Indonesia adalah perem-puan. Melihat kenyataan ini, upaya pengem-bangan usaha mikro yang dilakukan perem-puan menjadi penting, karena kompleksitaspermasalahan yang dihadapinya.

Selama kehidupannya, perempuan ber-hadapan dengan kendala yang dikenal de-ngan istilah “triple burden of women”, yaituketika mereka ‘diminta’ menjalankan fungsireproduksi, produksi sekaligus fungsi sosialdi masyarakat secara bersamaan. Semua inimenyebabkan terbatasnya kesempatan per-empuan memanfaatkan peluang ekonomi.Belum lagi persepsi dan budaya patrilinealyang menyatakan dominasi pria dalam duniaperekonomian, sehingga sebagian besarperempuan masih berkiprah di sektor eko-nomi informal atau pekerjaan yang tidak me-merlukan kualitas pengetahuan dan keteram-pilan spesifik. Padahal, pekerjaan-pekerjaanini biasanya kurang memberikan jaminan per-lindungan secara hukum dan kesejahteraanyang memadai, disamping kondisi kerja yangmemprihatinkan serta upah yang juga mem-prihatinkan.

Dalam kondisi perekonomian yang naikturun seperti saat ini, perempuan justrumemiliki peluang besar untuk sukses sebagai

pengusaha mikro, kecil maupun me-nengah, bahkan malah menjadi pe-nyedia kesempatan kerja bagi yanglain. Sayangnya, para pengusahaperempuan ini juga masih harusbergumul dengan berbagai co-baan lain, yaitu aspek pemasaran,permodalan, sumber daya manu-sia, serta rendahnya penguasaanterhadap aset produksi. Kesemua

permasalahan tersebut lebih ba-nyak disebabkan kurangnya akses

Dukungan Suami UntukKembangkan Potensi

Saat peringatan Hari Ibu ke 78,Desember lalu, Presiden SBY menyerukanagar perempuan sejajarkan diri denganpria. Demikian juga di sektor ekonomi,kontribusi Perempuan Pengusaha Mikro(PPM) dalam pembangunan ekonominasional tidak bisa dipandang enteng.Bahkan usaha mikro dan kecil yangdigerakkan perempuan ini telah berperansebagai penyangga (buffer) dan katuppengaman (safety valve), dalam upayamendorong pertumbuhan ekonomi, sertamenyediakan alternatif lapangan kerjabagi pekerja sektor formal yang terkenadampak krisis. Namun, dalam pengem-bangan ekonomi perempuan, peran suamimemiliki andil besar. Tanpa itu, perempuansebagai seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya akan sulit melangkah.

Tuntutan dukungan ini diperlukankarena kuatnya dominasi laki-laki di Negara

kita, se-h i n g g aa n g g a p a nsuami adalahKepala Ke-luarga tidakbisa ditepisbegitu saja.Untuk itu,dibutuhkankebijaksanaanyang me-nyertai ke-mandirian,untuk me-

nyikapi keadaan, serta dibutuhkankekuatan bagi perempuan untuk bisamenjalani ‘peran ganda’ yang dimi-likinya.***

Tanggulangi KemiskinanMelalui Desa Proma

Model Desa PRIMA (PerempuanIndonesia Maju Mandiri) merupakan desapercontohan yang bertujuan untukmengatasi kemiskinan melalui upayaekonomi. Disertai pengurangan bebanbiaya kesehatan dan pendidikan bagikeluarga miskin, Desa PRIMA meman-faatkan seluruh potensi dan sumber daya,serta mengkoordinasikan berbagai pro-gram pemberdayaan perempuan dariinstansi terkait, LSM, perguruan tinggi danmasyarakat.

Sasaran umum Model Desa PRIMA ada-lah perempuan dari keluarga miskin (ke-luarga Pra KS dan KS I). Peningkatankualitas hidup diwujudkan melalui program-program pembekalan, technical assistan-ce, pendidikan dan pelatihan, serta pen-dampingan bagi kaum perempuan untukpeningkatan keterampilan maupun ka-pasitas (capacity building).

Lokasi Model Desa PRIMA di tiapkabupaten ditentukan oleh Provinsi dankabupaten/kota bersangkutan berdasar-kan musyawarah diserta surat keputusanBupati/Walikota. Untuk menggalakkanprogram Model Desa PRIMA, tahun 2006pemerintah pusat melalui KementerianPemberdayaan Perempuan telah mengu-curkan bantuan dana stimulan di 14propinsi (lihat tabel), yang bertujuan untukmendorong upaya pemberdayaan usahamikro dan kecil perempuan melalui pe-nguatan modal.***

informasi perempuan tentang ekonomi danketenagakerjaan.

Untuk mengatasi permasalahan pengu-saha perempuan, Setiawati menegaskan,perlunya pendampingan oleh lembaga yangdekat dengan pengusaha (perempuan)dalam memberikan layanan pengembanganusaha yang cepat, mudah serta dirasakanhasilnya cepat. Seperti pengalaman Utamahyang merasa sangat terbantu dengan adanyapendampingan fasilitatornya di pengungsiansaat memulai dan mengembangkan usahakerajinan kayunya.

Pemberdayaan EkonomiPerempuan

Sinergi antar sektor memang diperlukanuntuk menangani permasalahan yang diha-dapi perempuan dalam meningkatkan pro-duktivitas ekonomi secara bertahap dan ber-kesinambungan. Dalam hal ini, ada satu ke-bijakan pemerintah yang sebenarnya telahdikembangkan sejak tahun 2003, yaituPeningkatan Produktivitas Ekonomi Perem-puan (PPEP).

Sejak tahun 2003/2004, kebijakan PPEPyang diluncurkan oleh Sri Redjeki Sumaryoto(Menteri Pemberdayaan Perempuan kala itu),telah menjadi program prioritas pemerintahterkait pemberdayaan ekonomi perempuan.Melalui program ini, penguatan usaha kecildilaksanakan dengan strategi meningkatkankualitas SDM perempuan, yang meliputi wa-wasan, pengetahuan, keterampilan hinggaetos kerja. Selain itu juga, menumbuhkem-bangkan kegiatan ekonomi produktif, pe-ningkatan akses terhadap sumberdaya eko-nomi (modal, teknologi, informasi dan pasar)serta pengembangan kemitraan usaha men-jadi sasaran tembak strategi.

Dalam pemberdayaan ekonomi rakyat,kebijakan PPEP menjadi sektor pelaksanaprogram pemberdayaan. Selain itu, melaluiPPEP pulalah lembaga non pemerintah sertamasyarakat bisa melakukan pembinaan ke-wirausahaan usaha mikro dan kecil, serta me-ngembangkan kemitraan antara pemerintah,dunia usaha dan masyarakat untuk memba-ngun ekonomi perempuan yang nantinyaberkontribusi terhadap perekonomian na-sional.

Dalam pengembangannya saat ini, PPEPmelalui model Desa PRIMA (Perempuan In-donesia Maju Mandiri), merupakan upayastrategis untuk meningkatkan kualitas hidupdan pemenuhan hak ekonomi perempuan.Dengan kegiatan ekonomi produktif, per-empuan maju mandiri di sektor ekonomi akanmampu mendukung kehidupan yang lebihbaik bagi keluarganya, maupun lingkunganmasyarakatnya.***

Tabel Pembentukan Model Desa Prima Tahun 2003-2006

NO PROPINSI KABUPATEN/KOTA KECAMATAN/DESA

1. Sumatera Selatan Ogan Komering Ilir Lempung, Desa Sukamaju2. Kalimantan Barat Pontianak Sungai Raya, Desa Limpung3. Nusa Tenggara Barat Lombok Timur Terata, Desa Rarang4. Jawa Timur Bondowoso Weringin, Desa Ampelan5. Sulawesi Selatan Pinrang Lembang, Desa Banteng Paremba6. Jawa Barat Indramayu Juntinyuat, Desa Dadap7. Banten Pandeglang Cikedal, Desa Dahu8. Bengkulu BengkuluBengkulu Selatan Gading CempakaDesa Jalan Gerdang9. Gorontalo Bualemo UtaraKab. GorontaloKec. Gorontalo PagiyanganDesa Molombulahe10. Jawa Tengah Banjar NegaraWonosobo BawangDesa Blambangan11. Lampung Lampung SelatanTulang Bawang12. Bangka Belitung Pangkal Pinang13. Kalimantan Tengah KapuasKota Waringin14. Sumatera Utara Mandailing NatalTapanuli Tengah

Sumber : Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan, 2006

Sudah hampir 7 tahun, Utamah (37)bekerja sebagai pengrajin kayu ebonidan batang kelapa. Perempuan asal

desa Sintuwu Lembah, Kabupaten Posoini menjadi tulang punggung ekonomi

keluarganya sejak sang suamikehilangan mata pencaharian, pasca

kerusuhan tahun 2000 lalu.

foto : gun

Page 5: komunika 05 2007

Edisi 04/Tahun III/Febuari 2007

www.bipnewsroom.info/komunikae-mail: [email protected]

5

KESRA

Sadar atau tidak, sinetron men-dominasi tayangan televisi, mem-bius dan merubah perilaku dan gaya

hidup masyarakat. Konten film kita yang ma-sih jauh dari unsur edukasi, harusnya dapat"dimanfaatkan" sinetron untuk habis-habisanmengedukasi masyarakat. Mengapa? Karenapenyampaian pesan pendidikan yang diterje-mahkan menjadi sebuah alur cerita akan mu-dah dicerna.

Sayang, kini tidak ada lagi “Keluarga Ce-mara” dalam tayangan kotak ajaib. Padahalsinetron ini tergolong murah, tidak butuhmodal efek, rumah mewah, atau mobil. Ke-san sederhana di dalamnya sangat kental,keakraban dan gotong-royong dalam kelu-arga sangat terasa.

Sinetron dan gaya hidupDunia televisi telah banyak melakukan

inovasi dalam tayangan mereka, dengansegala trik jitu untuk tetap membuataudience tak melepaskan mata dari layartayangan mereka. Akan tetapi tidaksemua inovasi tersebut merupakan lang-kah perbaikan kualitas sinetron itu sendiri:tidak memberikan isi yang mendidik. Takpelak, kita harus selektif. Ya, kita harusjeli melihat konten sinetron saat ini.

Patut diakui, hampir seluruh sinetron--juga film--Indonesia masih suka memakai ka-limat-kalimat “kasar”, bahkan dalam sinetronyang konon dikategorikan untuk tontonananak sekalipun. Kekerasan dalam rumahtangga yang didramatisasi baik pada anak,orang tua, pembantu, atau antar teman jugamenjadi menu harian sinetron kita. Selain itu,ekspose berlebihan keglamoran, hidup hura-hura, bahwa si ”miskin” memang wajar untukselalu disemena-menakan, si “kaya” berhakmendapatkan segala-galanya.

Etika dalam kehidupan sosial seakan-akanraib dalam tayangan televisi, kesederhanaandan kesahajaan tidak menjadi penting, ka-rena dinilai tidak komersil. Sinetron seakan-akan disajikan sebagai mentalitas kapitalismeglobal yang telah mampu menciptakan kese-nangan, kemewahan dan kemapanan yangtak terbatas.

Film remaja percintaan yang penuh de-ngan kehidupan glamor, pemeran utamanyasudah merasuk dalam prilaku kehidupan se-hari-hari remaja. Terkadang kita mengge-lengkan kepala dengan tingkah laku anak se-kitar kita. “Saya kaget, ketika anak saya yangberumur 6 tahun sudah menggucapkan kali-

mat-kalimat “kasar” kepada

saya”, ucap Tini (37). Kalimat yang seha-rusnya tidak disebutkan itu meluncur denganmulusnya dari mulut mungil itu. Anak sangatmudah dipengaruhi, kemampuan mereka me-nangkap sesuatu lebih cepat dibandingkandengan orang dewasa.Kemampuan dayatangkap me-reka tidakdiim-ba-

ng idengankemam-puan me-nyaring informasi,mana yang harus diterimadan tidak.

Lain halnya dengan anak remaja, merekatergolong labil, kalau kata orang sih “sedangmencari jati diri”. Membanjirnya film-film ber-tema remaja akan menjadi santapan lezatmereka. Remaja ini menjadi target utamauntuk mengeruk keuntungan sebesar-besar-nya. Gaya hidup mewah, dan selalu senang-senang pasti akan menjadi dambaan setiapremaja, dengan mobil mewah, pacar kaya,belum lagi jadi idola teman-teman. Jika dilihatdari alur cerita, hampir tidak ada yang menon-jolkan peran utama yang berprestasi di se-kolah atau kegiatan lain.

Yang lebih tidak mendidik adalah ketikamenampilkan suatu kejadian yang terlalu di-dramatisasi, yang menderita dibuat seakan-akan sangat... sangat menderita, sehinggamampu membuat penonton menangis terse-du-sedu. Ketika seorang ibu dianiaya anaknya

sendiri, dipukuli dicaci-maki, hingga akhirnyaterjatuh dari tangga, tapi masih begitu sabarterhadap si anak durhaka. Proses memukulidan caci makian diperlihatkan dengan jelas.Mimik muka kepuasan pembantai diperlihat-kan jelas dengan durasi cukup lama, bahkan

dibuat slow motion atau dibuat berulang-ulang.

Dalam masyarakat seakan ter-jadi pembodohan masyarakat

dengan membumbui reali-tas yang ada di masyara-

kat untuk menciptakanrealitas baru. Meng-giring massa dalamhanyutan film-film.Masyarakat harusmulai kritis me-nyikapi hal ini.Disini masya-rakat mejadi juridalam perfilm-an kita, masya-rakat mempu-nyai hak dan

kewajiban untukmemutuskan apa-

kah film layak ta-yang atau tidak. Ji-

ka dinilai tidak layak,masyaraka dapat mela-

porkannya kepada pihakyang berwenang mena-

ngani hal tersebut.

Dilema perfilmanIndonesia

Satu film booming, yang lain akan mengi-kuti jejak tema yang sama, saat film remaja“Ada Apa Dengan Cinta” meledak di pasaran,sineas-sineas lain berbondong-bondongmembuat tema cinta dan remaja. Begitu ju-ga saat “Jelangkung” mengambil alih film"setan-setanan", muncullah saat ini bioskopdi penuhi dengan film bertema hantu, bah-kan “Jelangkung” pun membuat sekuel-nya.

Ini tidak hanya berlaku dalam film layarlebar saja, untuk tayangan film di televisipuncenderung mempunyai pola yang sama. Se-akan-akan kreativitas kita tidak bisa berkem-bang, ide-ide seakan ter”frame” dalam tem-plate, polanya sudah ada, tinggal isi aja, gantipemeran, ganti nama, tempat, tapi temaidenya sama.

Mutu film sangat terkait erat dan salingmempengaruhi dengan kualitas apresiasipenonton. Semakin cerdas, kritis dan berku-alitasnya penonton, maka mutu film yang di-hasilkan sineas pun semakin baik. Pemahamanmasyarakat mengenai perfilman masih ren-dah, saat ini film hanya sebatas penghiburuntuk membunuh waktu luang (leisure time)dan untuk pelarian dari kerasnya kehi-dupan nyata.

Ketika film-film yang di-hasilkan para sineas mudaseperti “Ada Apa de-ngan Cinta” atau “EiffelI’m in Love” ternyatadigandrungi anak mudadan mencapai sukseskomersial yang di luar du-gaan, lantas mencuat perta-nyaan, mengapa film-film yangdipuji oleh para kritikus danmeraih penghargaan ber-gengsi dalam festival justruhanya disambut biasa-biasasaja oleh penonton yangsebagian besar kalangananak muda yang tengahgelisah mencari identitas diridan mencari panutan? Mengapafilm-film cukup baik yang dihasilkanoleh sutradara semacam Garin Nugrohopun sepertinya belum mampu menjangkau

Karakteristik umumpublik penonton film Indo-

nesia dengan tingkat pendidikandan budaya baca yang umumnya

rendah belum membuat publik menjadipenonton yang melek dan kritis atas pro-duk budaya visual yang mereka tonton,

ungkap Idi Subandi Ibrahim, peneliti mediadan kebudayaan pop. Tontonan hanya dijadi-kan sekadar hiburan untuk membunuh waktuketimbang media edukasi. Alih-alih menjadi-kan film sebagai media ekspresi manusia se-bagai makhluk yang semakin berbudaya. Se-

lain itu, rendahnya kemampuan apresiasisebagian masyarakat terhadap film kate-

gori festival dan serius juga menjadisebuah kendala tersendiri.

Bagaimana masa depan duniafilm Indonesiasesungguhnya?

mayoritas anak muda dan kurang berhasilsecara komersial? dikutip dari diskusi filmdalam rangka “Jakarta International FilmFestival & Screen Docs Traveling 2006 Goesto Pesantren” (Jiffest 2006) di PesantrenDaarut Tauhiid, Bandung, Sabtu, 13 Mei2006.

Beberapa faktor mendorong terjadinyafenomena ini. Penyebab pertama, produsenfilm merasa aman jika mengikuti selera anakremaja. Remaja sangat mudah untuk dipe-ngaruhi, secara keuangan pun mereka tidakmerasa sayang untuk mengeluarkannya,yang penting mereka bisa bersenang-se-nang dan berkumpul dengan geng mainnya.Cukup menyewa pemain berwajah mem-pesona sudah merupakan dayatarik tersen-diri, untuk masalah penghayatan film meru-pakan pilihan kedua.

Selain itu, soal masih rendahnya kemam-puan apreasiasi sebagian (besar) kalanganmasyarakat terhadap film kategori festival danserius. “Karakteristik umum publik penontonfilm Indonesia dengan tingkat pendidikan danbudaya baca yang umumnya rendah belummembuat publik menjadi penonton yangmelek dan kritis atas produk-produk budayavisual yang mereka tonton”, ungkap IdiSubandi Ibrahim, peneliti media dan kebu-dayaan pop.

Tontonan hanya dijadikan sekadar hi-buran untuk membunuh waktu dan fun ke-timbang media edukasi. Alih-alih menjadikanfilm sebagai media ekspresi manusia sebagaimakhluk yang semakin berbudaya.

Belum lagi masalah plagiat. Dari sekianbanyak tayangannya di televisi dan layar lebarmerupakan plagiat karya dari perfilman luar,antara lain; Impian Cinderella (Prince WhoTurns into Frogs), Kau Masih Kekasihku (Atthe Dolphin Bay), Penyihir Cinta (Magicianof Love), Putri Kembar (100% Senorita/Twins),dan masih banyak lagi (data diambildari A Noteable words of Nofie Iman). Secaraekonomis, menjiplak jelas lebih murah dari-pada memproduksi sendiri. Menjiplak tidakmelibatkan unsur kreativitas, idealisme, risikopasar, dan pengorbanan waktu dan tenagayang begitu besar. Di akhir cerita di bilang“cerita ini merupakan fiktif/karangan, ji-ka ada kesamaan cerita, ka-rakter, dan pe- m e r a nadalah ke- betu l -a n ” .

Padahaldi be-berapanegara

asalnyacerita ter-

sebut adalahasli kejadian

nyata.“Tak usah heran

kalau film menjadi semacam“pabrik mimpi”. Taburan impian akankehidupan yang serba indah dan serba wah

selalu menjadi idiom visual tayangansinetron dan film Indonesia,” ucap

Idi.Untuk memenuhi kon-sumsi mimpi tersebut se-

bagian penonton kelasbawah lari ke tayang-

an mistik atau ba-yangan-bayanganyang tidak berpijakpada kenyataan atautidak masuk akal de-ngan taburan lam-

bang-lambang kemewahan.Selain untuk memenuhi mimpi

penonton, juga untuk memenuhimimpi produsen film.

(dw/berbagai sumber)

Menelisik Masa Depan"Film Indonesia"

foto : ids

Page 6: komunika 05 2007

6

Dua bocah usia sekolahdasar itu tampak asyik

bergelayut diantara tiangkapal yang disandarkan

pemiliknya di salah satu sudutTeluk Tomini, pesisir utara

Poso. Kegamangan suasanaakibat aksi kekerasan

yang diberitakan oleh mediamassa tak terbersit pun di

wajah lugu mereka.

Budi (6 th) dan Arman (7 th) selamaini hanya mendengar dari cerita orangtua mengenai hal yang tidak baik. Itupun senantiasa disertai dengan

nasehat, "Kamu harus belajar lebih baik, tak perlumeniru hal itu," tutur Arman pada KomunikAmenirukan ucapak sang ayah.

Selama ini pula mereka juga tak terpengaruhdengan berita dan aksi kekerasan kelompok yangingin merusak kedamaian di Poso. Sekolah merekatetap berlangsung dengan baik. Aksi bermain

mereka pun tak pernah terganggu dengan be-rita di media massa.

Sekalipun media massa mengabarkan seba-gian masyarakat Poso hidup dalam ketakutanakibat konflik horisontal sejak tahun 1998,namun upaya intensif dari berbagai pihak untukmeredam konflik, perlahan tapi pasti, berhasilmengembalikan kedamaian ituseperti sedia kala.

Konflik yang sempatmengoyak lembarankehidupan masya-rakat Poso, rasakedamaian danpersaudaraanseakan ma-kin men-jauh dariw i l a y ahini.

Untai-an te-mali ke-damaiankini se-dang di-r a j u t .Menguraibenang -b e n a n gkusut akarpermusuh-an yang bisamemicu keke-rasan.

Gambaran se-perti inilah yang kinidapat ditemukan di ma-syarakat Poso. "Suasananyasudah kondusif dan hubungan an-tar masyarakat tak terganggu dengan adanyaaksi kekerasan seperti diberitakan oleh mediamassa," tegas Drs. Amir Kiat, Kepala BagianInformasi dan Komunikasi Sekretariat DaerahKabupaten Poso.

Butuh Kerja KerasPenanganan Poso pasca konflik yang terjadi

tidak lepas dari butir-butir kesepakatan per-janjian Malino yang telah ditandatangani De-sember 2001 lalu. Penanganan rehabilitasi Posopasca konflik tampaknya juga tidak bisa serta-merta diserahkan kepada pemerintah daerahdan masyarakat Poso sendiri. Untuk memper-cepat proses rehabilitasi, keterlibatan peme-rintah pusat sangat diperlukan. Hal ini karenakapasitas pemerintah daerah, khususnya dalam

hal pembiayaan program rehabilitasi, sangatterbatas.

“Saya usulkan untuk penanganan Poso harusada Instruksi Presiden (Inpres). Sebab kalau ti-dak, proses ini (rehabilitasi--Red) akan berjalanlamban dan kelambanan ini akan memberikan

peluang bagi provokator untuk masuk lagike Poso,” ujar tokoh masyarakat

Poso, H Yahya Mangun.Lebih lanjut Yahya me-ngatakan, saat ini ter-

dapat lima hal yangharus segera dise-lesaikan di Poso.Pertama penye-lesaian masalahkeamanan danpenegakanhukum. Ke-dua, per-baikan eko-nomi ma-syarakat.

Ketiga,harmonisasisosial danrekonsiliasi.K e e m p a t ,

ident i f ikas ip e n g u n g s i

yang saat inimasih berada di

luar Poso yangjumlahnya diperki-

rakan mencapai5000 Kepala Keluarga

(KK) atau sekitar 25.000– 30.000 jiwa. Kelima adalah

rehabilitasi sarana dan prasranabaik pendidikan, ibadah, kesehatan

maupun tempat tinggal yang rusak akibat kon-flik.

Gubernur Sulawesi Tengah, HB Paliudjumengakui pembangunan Poso masih terkendalaakibat beberapa hal. Akibat konflik banyakmasyarakat yang tidak saja kehilangan hartabendanya tetapi juga orang-orang yangdicintainya. Namun demikian, ia berjanji peme-rintah provinsi dan kabupaten akan berusahasemaksimal mungkin untuk mempercepat pro-ses rehabilitasi dan pembangunan di Poso.”Proses rehabilitasi di Poso tidak hanya cukupdengan kata-kata, tetapi harus dilaksanakan ter-utama oleh pemerintah daerah dan tentunyadengan dukungan masyarakat,” ujarnya.

Lima Program Untuk PosoUntuk menjawab tuntutan masyarakat Po-

so, saat ini Pemerintah Provinsi Sulawesi tengahbekerjasama dengan Pemerintah KabupatenPoso telah menyiapkan lima program pemulihanpasca konflik. Kelima tersebut adalah, pertama

menata kembali keamanan dan ketertibandengan melibatkan masyarakat secara sadaruntuk mengamankan daerahnya. Kedua,menata kembali administrasi kependudukan.Pendataan tidak hanya ditujukan terhadap pa-ra pengungsi yang masih berada di luar Poso,tetapi juga terhadap para pendatang yangsaat ini banyak terdapat di Poso. “Kita meng-hendaki dengan pendataan ini dapat mence-gah dan menghindarkan para pendatang yanghanya ingin melakukan perpecahan masya-rakat Poso,” ujarnya.

Program ketiga, yang akan dilakukan ada-lah penataan kembali hak-hak keperdataan ma-syarakat, selain itu pemerintah juga akan me-nata dan meningkatkan kembali pembangunanlingkungan kehidupan masyarakat Poso tidaksaja saran fisik seperti gedung sekolah, saranaibadah dan kesehatan tetapi juga pemba-ngunan kembali kehidupan mental masyarakat.Sedangkan program kelima yang juga akandilakukan oleh pemerintah adalah pember-dayaan dan peningkatan kembali ekonomimasyarakat.

Paliudju mengakui kelima program ini belummerupakan obat mujarab bagi masyarakat diPoso. Namun, ini diharapkan dapat menjadientry point yang tepat dan menjadi dasar bagiperumusan pendekatan yang lebih terarah danterpadu dalam pembangunan Poso ke depan.Melihat keterbatasan pembiayaan yang dimilikioleh pemerintah provinsi maupun kabupatendirinya mengharapkan dukungan pembiayaandari pemerintah pusat.

Sementara itu, pemerintah pusat sendiridalam membantu rehabilitasi Poso pasca kon-flik telah meyiapkan dana sebesar Rp58 miliar.Rp30 miliar diantaranya sudah digulirkan padatahun 2006. Dana tersebut langsung diberikankepada pemerintah Kabupaten Poso tanpamelalui Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.Jadi kendali laju rehabilitasi Poso sesungguhnyasaat ini berada di tangan pemerintah Kabu-paten Poso.

Penegakan HukumPemerintah khususnya pemerintah pusat

bukannya tutup mata dengan konflik yangterjadi di Poso. Penegakan keamanan dan ke-tertiban melalui kepolisian terus dilaksanakan.Tujuannya jelas untuk menciptakan rasa amandan damai di Poso. Namun demikian Ahli Pe-neliti Utama bidang Ekonomi Regional, PusatPenelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Penge-tahuan Indonesia (P2E-LIPI), Hari Susanto me-ngingatkan bahwa proses perdamaian yangdiharapkan oleh masyarakat Poso bukan seka-dar kondisi aman karena dijamin oleh TNI/POLRI, akan tetapi lebih pada kondisi amanyang didukung oleh seluruh anggota masya-rakat.

Lebih jauh dikatakannya, konflik Poso yangmuncul dipermukaan lebih sering dilihat dariaspek SARA (suku, agama, ras dan antar

Lima hal yangharus segera

diselesaikan di Poso,pertama masalah keamanan

dan penegakan hukum. Kedua,perbaikan ekonomi masyarakat.Ketiga, harmonisasi sosial dan

rekonsiliasi. Keempat, identifikasipengungsi yang masih berada diluar Poso dan kelima rehabilitasi

sarana dan prasrana baikpendidikan, ibadah,

kesehatan maupun tempattinggal yang rusak

akibat konflik.

foto : dn

Page 7: komunika 05 2007

7

Ada perasaan khawatir dan was-was ketika harus melakukan perjalanan ke Poso. Gambaran suasanayang tegang dan mencekam menghinggapi hati. Bahkan sebelum berangkat ke poso, seorangrekan sempat mengirimkan pesan singkat, “Ngapain ke Poso, cari risiko aja!" Walah, ngeri amat!

Namun segala kecemasan itu hilang begitu menginjakkan kaki di Poso. Apa yang saya dapati di Posoternyata tidaklah seseram yang dibayangkan. Masyarakat Poso sangat ramah dan menyenangkan. Kegiatansehari-hari masyarakat di Poso terlihat berjalan normal seperti masyarakat di daerah lain pada umumnya. Tidakterlihat sedikitpun suasana tegang dan menyeramkan seperti yang digambarkan oleh teman di Jakarta. Salahsatu Kabupaten di Sulawesi Tengah ini saat ini mulai bangkit mengejar ketertinggalannya dari daerah lain.Kabupaten Poso terdiri dari 10 kecamatan yaitu Lage, Lore Selatan, Lore Tengah, Lore Utara, Pamona Selatan,Pamona Timur, Pamona Utara, Poso Kota, dan Poso Pesisir.

Semangat PersatuanJika di Ambon terkenal dengan semangat Pela Gandong atau Salam Sarani maka di Poso terkenal dengan

semangat Sintuwu Maroso sebagai tali pengikat persaudaraan dan kegotongroyongan antar warga. SintuwuMaroso mempunyai pengertian sebagai ‘bersatu kita kuat’.

Semangat inilah yang saat ini coba untuk di rajut kembali di Poso. Selama lebih dari delapan tahun semangatsintuwu maroso seakan lenyap dari bumi Poso. Kearifan lokal yang telah dimilki oleh masyarakat secara berpuluh-puluh tahun in harus dijaga untuk mendukung terciptanya Poso yang damai.

Tokoh dibalik perjajian Malino I, Muhammad M. Daeng Raja optimis perdamaian yang saat ini tercipta dibumi situwu maroso dapat terus terjalin dan bertahan. Oleh karena itu Dia meminta kepada media massauntuk membantu menciptakan suasana yang kondusif di Poso.

Dirinya juga mendukung langkah penegakan hokum oleh Polri. Namun demikian ia menginagtkan agarlangkah tersebut dilakukan dengan tegas dan adil tanpa melihat agama maupun etnis tertentu." Rakyatsudah lelah dan muak dengan konflik yang terjadi. Sekarang saatnya bersama-sama saling bahu membahumembangun bumi sintuwu maroso kembali. Kedamaian dan Kesejahteraan rakyat adalah yang utama," tegasnya.

Hal senada juga diungkap Ibrahim (37 th). Tokoh pemuda ini mengakui bahwa masyarakat Poso adalahmasyarakat yang sangat cinta dengan perdamaian. "Tak mungkin kita orang membuat rusuh di tanah kelahiransendiri," katanya.

Saat ini wilayah Poso dihuni oleh beragam etnik dan berbagai latar belakang agama. "Namun demikiandalam kehidupan sehari-hari kami tak pernah permasalahkan hal itu," kata ketua Parisada Hindu Dharma,Poso, I Ketut Nutra Wasana (52 th) kepada KomunikA.

Keragaman etnik dalam sejarah bangsa-bangsa di duniamemang memiliki potensi ancaman konflik besar. Namunjika diimbangi dengan adanya semangat un-tuk bersatu tentunya potensi tersebutakan terkikis dengan sendirinya.

Persoalannya sejauh manadan sebatas mana kera-gaman itu dapatdimaknai se-bagai kebu-tuhan untuksaling hidupbersama danmengukir masadepan yanglebih baik?

doni/m

kelompok). Akan tetapi bila diperhatikan secara cermat, konflik Poso jugaterjadi karena adanya kesenjangan politik dan sosial ekonomi. Kesenjanganpolitik pada dasarnya dipicu pergeseran pemegang tampuk pemerintahandaerah/lokal

Hal ini dibenarkan oleh H Yahya Mangun. Selama lebih dari 100 tahunkehidupan beragama masyarakat di Poso khususnya masyarakat Islam danKristen telah terjalin baik. “Selama seratus tahun itu masyarakat keduapihak saling membaur dan membangun kehidupan yang bersaudara, tidakada masalah dengan perbedaan agama, suku dan ras,’’ ujarnya.

Wakil ketua Komnas HAM, Zoemrotin K Soesilo berpendapat, masihpanasnya situasi di Poso beberapa waktu lalu dikarenakan adanya rasaketidakadilan dalam penegakan hukum oleh sebagian masyarakat di sana.Oleh karena itu, penangan hukum hendaknya tidak hanya dilakukanterhadap kasus-kasus pasca perjanjian Malino I saja, akan tetapi juga harusdilakukan secara menyeluruh termasuk pelanggaran kemanusiaan sebelumperjanjian Malino I.

Zoemrotin mendukung upaya penegakan hukum yang dilakukan olehpihak kepolisian, namun ia meminta agar proses penegakan hukum diPoso tetap dilakukan dengan mengedepankan profesionalitas dan dilakukansecara persuasif.

Kapolda Sulawesi Tengah, Badrodin Haiti juga mengakui, berdasarkanketerangan orang-orang yang termasuk Daftar Pencarian Orang (DPO)yang berhasil ditangkap atau menyerahkan diri, diperoleh keterangan bahwasalah satu alasan mereka melakukan kejahatan adalah karena adanya rasaketidakadilan. “Tapi apakah jika masih ada dendam lantas bisa membunuhorang seenaknya saja. Ini kan negara hukum,” ujar orang nomor satu diKepolisian Daerah Sulawesi Tengah tersebut.

Alasan lain yang dikemukakan para DPO adalah masalah pascarekonstruksi yang belum tuntas seperti masalah hak kepemilikan dan tingkatkesejahteraan yang rendah.

Selama ini menurut Badrodin, dalam menangkap DPO pihaknya telahmelakukan langkah-langkah persuasif dengan melibatkan tokoh-tokohmasyarakat. Para tokoh masyarakat telah membantu secara optimal, namunlangkah ini belum berhasil. Akhirnya penanganannya diserahkan pada pihakkepolisian.

“Kami cukup tegas dalam penegakan hukum, kami tidak pandang bulu,siapapun yang melanggar hukum akan kami tindak. Polda tidak akan men-tolerir peredaran senjata di masyarakat,” ujarnya tegas.

Ya, semoga kedamaian yang saat ini telah tercipta di Poso dapat te-rus bertahan. Harapan masyarakat Poso saat ini adalah kedamaian abaditanpa rasa kebencian dan permusuhan. Jangan lagi ada desing peluru danrintih kesakitan, yang diharapkan adalah suara keceriaan anak-anak disekolah, suara mesin traktor di ladang, dan hiruk-pikuk pekerja yang sedangmencari nafkah untuk keluarganya.

Menyemai HarapanMasyarakat Poso saat ini sangat mendambakan rasa aman dan damai

yang telah tercipta ini akan tetap terjaga. Mereka pada umumnya mengakusudah lelah dengan konflik yang terjadi, yang dalam kenyataannya hanyamenyengsarakan kehidupan masyarakat. Mereka menyadari betul bahwakonflik hanya membuat mereka porak-poranda dan makin tertinggal. Olehkarena itu perdamaian yang saat ini tercipta diharapkan dapat memacukembali perbaikan berbagai sarana infrastuktur yang rusak, sehingga rodaperekonomian kembali seperti semula.

“Walaupun tidak dibantu duit, tetapi jika penjualan berjalan lancartanpa ada gangguan apapun kita sudah senang, itulah yang diharapkansiang dan malam,” ujar Samidi seorang pedagang di pasar sentral Poso.

Tak berbeda dengan Samidi, harapan yang sama juga dilontarkan olehKatimin yang sehari-hari bekerja sebagai petani. Baginya, konflik hanyamelahirkan keseng-saraan. Selama konflik, ia tidak bisa bekerja di ladangnyasecara optimal karena selalu dibayang-bayangi ketakutan.

"Dulu, jangankan bertani, pergi ke ladang saja takut. Syukurlah sekarangsuasana sudah aman kembali sehingga saya bisa menggarap satu-satunyasumber nafkah saya," ujarnya.

Katimin berharap, pemerintah segera memberikan bantuan alat-alattani dan bibit. "Kami perlu bantuan sarana pertanian terutama bibit, karenapersediaan bibit habis dimakan saat konflik kemarin,” katanya penuh harap.

Harapan tersebut tentunya bukan hanya harapan Katimin seorang.Puluhan petani di seluruh Poso juga punya harapan yang sama. Namunharapan masyartakat ini hanyalah untuk memastikan bahwa anak-anakmereka di masa mendatang akan dapat menikmati kehidupan yang lebihbaik.

"Kita perlu menyingkirkan dendam dan mulai berpikir ke depan. Kitaharus berbuat yang terbaik untuk kepentingan bersama demi masa depanPoso yang aman dan nyaman untuk anak-anak kita," kata Menteri Komu-nikasi dan Informatika Sofyan Djalil ketika berkunjung ke Poso akhir Februarilalu.

Budi dan Arman adalah satu dari sekian generasi muda Poso masadepan. Dunia anak yang harus diselamatkan bersama. Andai cita dankarakter kanak-kanak yang positif ini juga melekat pada beberapa pihakyang ingin membuat aksi kekerasan. Tentunya mereka akan berpikir sekianribu kali untuk melakukan aksinya. Pasalnya terlalu besar pertaruhan yangmesti diberikan dengan memupus harapan lingkungan yang aman dannyaman bagi tumbuh kembang anak, generasi masa depan bangsa ini.

doni/m

Sintuwu Maroso, SimpulPersaudaraan Antar Warga

foto : dn

foto : dn

Page 8: komunika 05 2007

8 Edisi 04/Tahun III/Febuari 2007

www.bipnewsroom.info/komunikaemail: [email protected] WAWANCARA

Tak gampang mewawancarai ibu yangsatu ini. Jadwal kegiatannya padat,masalahnya menumpuk, dan wak-tunya tersita untuk mengurus dan

memberikan informasi cuaca yang kian lamakian tak menentu. Terlebih beberapa waktubelakangan, sejak berbagai bencana silih ber-ganti menghantam Indonesia.

“Ya, memang paling enak mengambing-hitamkan cuaca. Gak ada sosok dan nama-nya,” kata perempuan bernama lengkap SriWoro B Harijono yang kini diberi amanahmenjabat Kepala Badan Meteorologi danGeofisika (BMG), sambil tersenyum.

Dan memang, bencana tak hanya terjadidi Indonesia. Pemanasan global yang berpe-ngaruh signifikan terhadap iklim dan cuacatelah membuat seluruh dunia harus cepatmemutar otak. Tak lagi bicara pada langkahantisipasi dan pencegahan, tapi sudah dalamtataran kesiapsiagaan.

“Ya. Lha kok ndilalah (kebetulan-red)gitu. Berat, saya jadi kasihan ngeliatnya. Kalaumelihat detil begini, seharusnya orang lebihpeduli dan ekstemnya bisa jadi pesimis. Sayabukan nakutin, tapi efeknya adalah hal yangpasti terjadi,” jelas “Dokter Cuaca” ini tegas.

Dua jam lebih dan dengan penjelasanyang detil serta spesifik, perempuan yangkerap dipanggil Bu Woro ini memaparkannyakepada KomunikA di kantornya di Jl Ang-kasa, Kemayoran, Jakarta. Berikut adalahpetikannya:

Saat ini kondisi musim di Indonesia takmenentu. Apakah teori musim yang da-tang tiap enam bulan, berubah?

Tidak, teorinya masih sama. Musim hu-jannya tetap, tidak berubah. Bahwasanya ta-hun kemarin musim hujan terlambat datangalias kemaraunya jadi lebih panjang, ada se-babnya. Tapi tidak terjadi tiap tahun dan ti-dak bisa dikatakan pasti siklusnya. Seperti ban-jir kemarin dikatakan 5 tahunan. Tidak adaistilah itu. Yang namanya pengulangan, stan-dar cuaca, tempat, dan tanggal harus sama.Nah ini beda. Tahun 2007 ini diperkirakanakan berlangsung normal.

Apa yang membuat seakan semuanyaberubah?

Kalau bicara cuaca, tidak bisa menga-takannya secara global, bulan ini pasti musimini untuk semua wilayah. Harus secara spasial(zona wilayah-red) dan temporal (waktu-red)untuk penentuan musim. Tidak bisa bicararata-rata. Sampai saat ini BMG baru berhasilmembagi Indonesia menjadi 220 zona cuaca.Tiap zona beda nilai dan karakteristik cu-acanya. Jadi kalau mau tanya, di Indonesiaitu musim apa. Harus jelas mau tanya yangdi daerah mana, zona mana, kapan. Wong,Jakarta Utara sama Selatan saja beda kok.

220 zona cuaca? Indonesia sekompleksitu?

Indonesia itu unik, punya 7 karakter yangmempengaruhi cuaca. Pertama, terletak diantara dua samudera. Itu saja sudah demikiankompleks, karena pengaruhnya kan dari ba-nyaknya penguapan air. Ada sirkulasi atmos-fer. Sirkulasi itu pasti bawa air, manakala airterbawa, daerah yang dilewati pasti ada vari-asi cuaca. Belum lagi posisi Indonesia yangterletak di antara dua benua; terletak di kha-tulistiwa; terdiri dari pulau-pulau besar dan

Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG)Ir. Sri Woro B. Harijono, MSc:

kecil; punya selat dan laut; daratan denganlandscape yang berbeda-beda. Lihat dari lo-kasi saja, variasi hariannya sudah sangatkompleks.

Ada perubahan cuaca yang signifikan?Kalau internasional itu punya pakem per-

hitungan 30 tahunan. Jadi 1960-1990 diban-dingkan 1991-2020. Sampai saat ini 2007,musim kemarau di 78% wilayah Indonesiasudah berubah. Yang 33% wilayah, kemaraudatang lebih awal dan 45% lebih lambat da-tangnya. Hanya 22% yang waktu awal danakhirnya sama, tidak berubah. Musim hujanjuga mengalami perubahan signifikan. 64%wilayah Indonesia berubah, 40% datanglebih awal dan 24% datang terlambat. Hanya36% yang sama dengan era tahun 1960-1990. Dalam catatan meteorologi global, da-sawarsa terpanas terjadi pada 15 tahun ter-akhir. Abad 20 ini merupakan abad terpanassejak 600 tahun yang lalu. Di daratan, sampai2007 sudah naik 1,8 derajat, secara globalnaik 1,6 derajat celcius. Di laut sudah naiksampai 1,2 derajat celcius. Sangat signifikan.

Apa masalahnya?Ada yang namanya global warming, pe-

manasan global. Dunia memang tambahpanas. Sebabnya karena faktor matahari danefek rumah kaca. Bukan di Indonesia saja,tapi di seluruh dunia. Penyebabnya banyak,pencemaran lingkungan, asap, dan seba-gainya. Nah panas itulah yang menyebabkanpenguapan makin banyak, berubah polahujannya, mencairnya gleiser.

Jadi bukan gara-gara si anu memerintah,jadi begini, jadi begitu. Memang tren cua-canya saat ini, naik. Mau diapain juga berlakupasti. Kalau saya pikir jangan dari sana meli-hatnya. Tapi pemanasan global, kesalahankolektif. Bersiagalah. Harus mulai perbaikanpada tata ruang, mulai peduli pada lingkung-an, saluran. Bumi ini ada yang punya, jadikita gak bisa nakal dan semena-mena. Alamini sudah mulai kejam. Jangan nambah-nam-bahin lagi. Tapi menurut saya, daripada kitabicara kenapa-kenapa yang sudah pasti da-tang, mendingan kita bahas kesiapsiagaankita. Kenapa-kenapa, kalau kita sudah tahu,so what gitu loh? Kan dia datang juga.

Kalau tanya kenapa-kenapanya palingsumber utamanya, ya tekanan sama tem-peratur. Setelah ngomong matahari, lari ketemperatur, kemudian pasti jadinya tekananudara. Tekanan itulah membuat dari manake mana, berhenti di mana, ngumpul di ma-na, dan bawa apa si angin itu.

Soal gempa, Aceh kemudian Padang,apakah beruntun dan mengikuti jalur?

Saya bukannya nakutin. Tapi Indonesiaitu hampir seluruhnya jalur gempa. Indonesiapunya lempeng gempa pasifik dan australi.Kita didesak dua-duanya. Yang satu lem-peng lautan dan satunya lempeng benua.Jadi menelusup ke bawah. Tapi larinya tidakteratur. Tidak bergiliran, loncat sini loncatsana. Gempa gak bisa diprediksi. Makanyakita bilangnya earthquake information sys-tem karena peristiwanya sudah terjadi. Seka-dar info saja, tinggal dilihat berapa gede-nya, kedalaman, begitu ada potensi kita in-formasikan. Kalau tsunami bisa diprediksi,bisa dihitung. Setelah gempa di lautan, bisadihitung dalam dan kekuatannya sekian,

maka perediksi tsunami akan terjadi dengankecepatan sekian.

Pembagian tugas diseminasi informasitentang gempa?

Sekarang kami tuh tidak bisa langsung kemasyarakat. Tapi ada alurnya. Informasi sudahkami beri ke bupatinya, silakan bagaimana pro-sesnya terserah pemerintah daerah. Informasidari BMG ke Pemda itu hitungannya milisekon.Jadi kalau dari BMG ada tanda gempa, lang-sung di tiap instansi itu alarm bunyi. Langsungkeluar angkanya. Saya dua bulan ngerjain pe-masangan alarm ke tiap instansi. Yang sudahjalan itu di mabes Polri, mabes TNI, kantorgubernur, bakornas, Depdagri, dan RRI/Orari.Yang lainnya akan terus dikembangkan.

Kesempatan evakuasi masyarakat ter-gantung pada kecepatan pemerintahdaerah dalam menyampaikan peringat-an?

Ya, tergantung juga lama saya ngitung-nya. Tsunami misalnya, dalam 25 menit akansampai ke daratan. BMG ngitung dan analisis-nya sudah 7 menit. Berarti sisanya tinggal 18menit. Waktu itulah yang digunakan peme-rintah untuk menyampaikan informasi kemasyarakat sekaligus untuk lari.

Hanya 18 menit. Nah kalau tidak pernahlatihan evakuasi, bagaimana? Ditambah laritanpa tujuan, gak tau ke mana karena tidakada peta, gak ada jalan khusus evakuasi, gakada lampunya. Grasak-grusuk. Saya katakanpada pemerintah daerah, coba dong bikinsemuanya. Kadang saya jadi cerewet masalahitu, padahal bukan kerjaan BMG.

Apakah tren gempa sama dengan cu-aca, meningkat frekuensinya?

Yang kemaren gempa di Batusangkar,susulannya itu sampai 860 kali. Mulai dari yangkecil, sampai yang terasa. Walau yang terasaoleh manusia itu hanya 14 kali. Catatan kamisemakin lama semakin bagus. Tahun-tahunlalu, yang 860 itu tidak tercatat. Sekarangmakin detil dan spesifik, terutama sejak adatsunami warning system. Tapi kalau saya nilai,Indonesia itu cepat sekali berbenah. Bangunsistem seperti ini hanya 2 tahun. Jepang bu-tuh 52 tahun dan Hawaii 44 tahun untukbangun sistem pengolahan data 2 menit. Kitaini lumayan, 2 tahun bisa 7 menit dengansegala rupa yang minim. Luar biasa.

Alatnya lebih canggih?Alat sih sama. Cuma mereka lebih banyak

dan wilayahnya kecil sehingga kerapatan alatjuga kecil. Sehingga datanya cepat sampai.Pakemnya kan, makin dekat alat dipasangke sumber gempa, makin cepat sampaidatanya. Merambat gempanya. Saat ini dari160 ren-cana pemasangan seismograph,sudah 70 unit terpasang.

Konsep di luar negeri, internasional, kalaumau menangani dengan profesional itu harusdibagi 3 kelompok kerja. Pertama yang ngu-rus alat, masang, analisis, sampai ngasih in-formasi. Kelompok kedua itu yang simulasi,semisal tinggi tsunami berapa, airnya masuksampai mana. Dan kelompok ketiga itu na-ngani rekonstruksi dan rehabilitasi. Dalam halini BMG selalu hanya bicara poin 1 dan 2.Pemda punya pengaruh yang besar dalamhal ini.

Bagaimana agar pemerintah daerahturut siap siaga?

Nah, nanti pada hari meteorologi sedunia23 Maret, BMG bekerjasama dengan Depar-temen Dalam Negeri akan menjelaskan ba-gaimana pentingnya kesiapan pemerintahdaerah untuk menyiapkan keselamatan ma-syarakat melalui pengalokasian anggarannyamulai 2008 nanti. Mendagri dan para gu-bernur yang daerahnya terindikasi rawan ben-cana akan menandatangani kesepakatanbersama untuk membangun sebuah sistempreparednes dan awarness bencana. Mulaidari pemasangan server dan sirine, pelatihantanggap bencana, peta evakuasi, jalan aksesketika bencana, hingga pembuatan shelter-nya. Harus dibuatkan MoU karena kesiapanpemerintah daerah terhadap bencana sa-ngat terbatas, sangat tidak signifikan. Tidaklayak.

Parah?Begini, ambil contoh evakuasi korban

bencana. Di Hawaii saja yang sudah 2 menitpelaporan dan analisisnya, pelatihannya setiaphari Rabu selama tiga jam. Nah kita, latihancuma sekali saja, sudah. Sambil pesta danperesmian lagi. Gimana? Kalau kejadian ben-cana lagi, coba, mereka mau lari ke mana.Peta gak tau, tempat gak ada. Informasi ku-rang, nah lo. Pada hari meteorologi nanti,walikota Hawaii dan Jepang akan datang.Mereka akan cerita. Biar orang-orang pemdaitu tahu, gimana pentingnya persiapan ben-cana dan mereka harus mulai memperhati-kannya. Sampai detil, sistem dan fotonya kitapresentasikan ke pemda nantinya.

***(dan)

"Paling Enak MemangMengkambinghitamkan Cuaca.."

Peta Kesiapan Indonesia Dalam Preparedness & AwarnessBencana (s.d Januari 2007)

foto : ddt

Page 9: komunika 05 2007

Edisi 04/Tahun III/Febuari 2007

www.bipnewsroom.info/komunikae-mail: [email protected]

9

Ruang ini disediakan sebagai wadah tukar informasi antar pengelola situs atau portal lembaga pemerintah baik di tingkat pusat atau daerah.Pengelola dapat mengirimkan profil situs yang dikelolanya melalui e-mail: [email protected]

OPINI

Akhir-akhir ini nama Badan meteorologidan Geofisika (BMG) sering kita dengarterutama pada berbagai media baik televisi,radio juga media cetak. Berbagai bencanaalam yang menimpa Indonesia belakanganini tak pelak membuat LembagaPemerintah Non Departemen (LPND) inimenjadi rujukan informasi tentang berbagaifenomena yang terjadi di tanah air.

Sesuai dengan slogan yang terdapatdi situs www.bmg.go.id “Jendela InformasiMeteorologi dan Geofisika”, kita dapatmemperoleh informasi diantaranyamengenai meteorologi, geofisika,

tersebut seperti kekuatan gempa,kedalaman gempa, waktu terjadi dan lokasigempa yang terjadi di tanah air.

Selain itu di situs ini kita juga bisamengetahui bagaimana untuk mendapatkaninformasi cuaca, iklim, dan gempa bumi melaluishort message service (SMS). Misalnya kitaingin mengetahui informasi mengenai cuacahari ini di Jakarta maka kita bisa mengirimkanSMS dengan dengan format: co jakarta lalukirim ke 2303 (SMS server BMG). Selain cuacainformasi yang bisa didapatkan memaluifasilitas SMS ini adalah iklim, kualitas udaradan gempa bumi di suatu kota.

Sementara bagi anda yang sukaberdiskusi juga disediakan forum untukmendiskusikan hal-hal yang berkaitan denganmeteorologi dan geofisika tentunya.Pendeknya Informasi dan failitas yang ada

www.bmg.go.id

klimatologi dan kualitas udara di Indonesia.Selain itu ada juga berbagai info-info terbaru,berita serta agenda yang terkait denganmeteorologi dan geofisika.

Yang menarik disini adalah fasilitas webmapping. Melalui fasilitas ini kita bisa melihatbeberapa informasi mengenai gempa bumidi tanah air yaitu gempa terkini, gempa yangdirasakan dan peta seismitas. Sesuai dengannamanya jika kita memilih salah satu pilihantersebut maka kita akan disajikan denganinformasi dalam bentuk peta wilayahindonesia.

Penggunaannya pun cukup mudahkarena disini juga disediakan link panduanuntuk menggunakannya. Jika kitamenggerakkan kursor mouse pada suatu titikdi peta tersebut maka akan muncul informasimengenai gempa yang terjadi di lokasi

Jendela InformasiMeteorologi danGeofisika

pada situs ini terbilang cukup lengkap danmenarik. Selain itu, situs yang dibuat dengandominasi warna biru dan hijau ini juga cepatketika diakses. (hbk)

Departemen Komunikasi danInformatika (Depkominfo) saatini memang memiliki peranyang cukup signifikan dalam

pemerintahan Republik Indonesia. Sejakdihidupkannya kembali peran komunikasipemerintah setelah Departemen Penerang-an dibubarkan, Depkominfo mengalamiberbagai transformasi baik secara kelem-bagaan ataupun secara struktural. MelaluiPeraturan Pemerintah No. 9 Tahun 2005,Depkominfo saat ini menjadi regulator untukberbagai permasalahan yang berkaitandengan Pos dan telekomunikasi, Penyiar-an,Teknologi Informasi dan Komunikasi danLayanan Multimedia dan Diseminasi Informasi.Namun transformasi tersebut tidak dilakukansecara sinergi dengan komponen – kom-ponen birokrasi lainnya. Hal ini membuatDepkominfo hanya menjadi juru atur untukke empat bidang seperti disebutkan sebe-lumnya.

Lalu bagaimana seharusnya peran Dep-kominfo bagi Republik Indonesia padaumumnya dan pemerintah pada khususnya?Hal ini tidak dapat dijawab melalui programdan kegiatan apa yang perlu dilakukan olehDepkominfo. Poin pertama yang perlu dila-kukan ialah merombak tata pemerintahandi Indonesia dengan menjadikan Depko-minfo sebagai payung (umbrella) bagi ko-munikasi pemerintahan Republik Indonesia.

Komunikasi PemerintahanRepublik Indonesia.

Melalui peranannya sebagai payungkomunikasi pemerintahan Republik Indo-nesia, Depkominfo tidak hanya berfungsisecara parsial sebagai regulator untuk hal-hal tertentu saja, namun Depkominfo dapatbermain secara strategis untuk menginte-grasikan berbagai macam kegiatan komu-nikasi yang dilakukan oleh pemerintah.

Hal ini oleh penulis dipandang perlu ka-rena dengan integrasi komunikasi peme-rintahan, maka berbagai gejolak, silang pen-dapat, dan prasangka masyarakat dapat di-kurangi dengan komunikasi yang efektif se-cara dua arah. Disamping itu dengan adanyapayung yang mengelola komunikasi peme-rintahan, maka kegagalan komunikasi sepertiyang terjadi selama ini dapat diatasi. Kega-galan komunikasi ini dapat menyebabkanpemahaman masyarakat terhadap kebijakanmenjadi rendah, dan buntutnya dapat me-munculkan penolakan elemen masyarakat

terhadap kebijakan pemerintah, sepertimisalnya penolakan terhadap kenaikan tarifdasar listrik (TDL) beberapa waktu lalu.

Reorganisasi DepkominfoMindset yang pertama perlu diubah adalah

persepsi bahwa Depkominfo hanya mengurusimasalah piranti keras (hardware) dan penga-turannya saja. Depkominfo juga harus memilikikewenangan untuk menyusun piranti lunak(software) yang tentu saja dibatasi padakegiatan komunikasi dua arah pemerintah,sebagai representasi dari Bangsa Indonesia.Pembatasan ini sangat perlu mengingatmasyarakat masih trauma terhadap penga-turan isi pesan dan informasi seperti yang dila-kukan oleh pemerintahan orde baru.

Selepas penataan tersebut, tentunyaDepkominfo akan mengalami pergeseran ke-wenangan, dari semula hanya mengatur ma-salah khusus saja, menjadi Departemen yangmampu mengkoordinir semua kegiatan ko-munikasi yang dilaksanakan pemerintah.

Langka-langkah StrategikDengan posisi strategis itu, maka se-

lanjutnya Depkominfo tinggal melaksanakanlangkah-langah strategis yaitu Pemetaan sum-ber (source) komunikasi pemerintahan, Eva-luasi saluran komunikasi pemerintah, Evaluasidan pemetaan pesan (message) yang selamaini disampaikan oleh pemerintan; dan yangterakhir adalah Pemetaan stakeholder strate-gis dari Republik

Pemetaan Sumber (Source)Komunikasi Pemerintahan

Sumber (source) yang dimaksud disiniadalah siapa saja yang menjadi komunikatordari pemerintah. Komunikator ini dapat dika-tegorikan lagi menjadi beberapa bidang, mi-salnya Bidang Keamanan dan Pertahanan, Bi-dang Ekonomi dan Pembangunan, BidangKesejahteraan Sosial dan lain-lain sesuai de-ngan kebutuhan Republik Indonesia.

Komunikator tersebut bukanlah berupaperorangan tapi merupakan lembaga peme-rintah yang memiliki kewenangan khusussesuai bidangnya.

Melalui kegiatan ini maka akan dihasilkanpemetaan stratejik ‘siapa boleh bicara apa’yang kemudian dapat diturunkan menjadisebuah panduan prosedur operasional baku(Standard Operational Procedure) untuk me-nyelaraskan kegiatan komunikasi kelem-bagaan masing-masing komunikator.

Evaluasi Saluran KomunikasiPemerintah

Selama ini komponen pemerintahanseperti departemen, lembaga, dan non-lembaga memiliki saluran masing-masing yangberjalan sendiri-sendiri dan hanya bertujuanjangka pendek saja. Misalnya Badan KoordinasiPenanaman Modal (BKPM) Nasional, BKPMmemiliki program kampanye Indonesia Inves-tment Year yang tujuannya adalah menjaringsebanyak-banyaknya modal untuk masuk keIndonesia. Tapi hasilnya dapat dikatakan nihilkarena media kampanye ini tidak berfungsisecara optimal dan hanya berjalan sendiritanpa dukungan media pemerintah lainnyabahkan oleh lembaga kepresidenan sekali-pun. Jika dilihat secara makro tentunya mediakampanye yang dilakukan oleh BKPM ini dapatmenuai hasil maksimal apabila pesan untukmenarik investor ke Indonesia juga didukungoleh Departemen Luar Negeri melalui saluran-nya sendiri misalnya.

Maka evaluasi saluran komunikasi ini mu-tlak dilaksanakan untuk memperoleh gam-baran efektifitas dari tiap-tiap medium yangefektif menjangkau publiknya masing-masingMelalui evaluasi ini pula, akan dihasilkan se-buah benang merah antara macam-macammedium yang digunakan berbagai lembagapemerintah untuk menjangkau publik yangsama.

Evaluasi dan Pemetaan PesanPemerintahan sebuah negara dilaksa-

nakan oleh berbagai komponen birokrasi.Setiap komponen tersebut pasti memilikikepentingan dan fungsi yang berbeda-beda.Hal ini menyebabkan pesan yang muncul daripemerintah pun akan beragam pula. Kondisiini yang sering menyebabkan pemerintahgagal menyampaikan key message-nya ke-pada masyarakat.

Seringkali pesan-pesan dari komponenpemerintahan ini tidak dilandasi oleh pan-dangan yang luas untuk kepentingan yanglebih besar. Bahkan sering kali terjadi pesanyang tumpang tindih satu sama lainnya. Se-perti pada awal-awal penanganan kejadianluar biasa flu burung, tampak jelas bahwaDepartemen Kesehatan dan DepartemenPertanian menyampaikan pesan yang justrusaling membenturkan kewenangan antaradua lembaga tersebut. Departemen Kese-hatan banyak menyampaikan bahwa pen-cegahan flu burung dapat diatasi dengan pe-musnahan unggas, sehingga tanggung jawabutamanya adalah pada peranan Departemen

Pertanian. Sementara disisi lain, DepartemenPertanian menyatakan bahwa kesehatanmasyarakat diawali dari budaya hidup sehatyang artinya perlu sosialisi dari DepartemenKesehatan untuk menjelaskan kepada ma-syarakat seperti apakah batasan hidup sehatitu.

Pemetaan Stakeholder StrategisRepublik Indonesia.

Dalam konteks ilmu komunikasi, kegiatankomunikasi yang efektif adalah didasari padakesamaan field of experience (FOE) dan frameof reference (FOR) antara komunikator dankomunikan. Inilah yang menjadi pijakan me-ngapa perlu dilakukan pemetaan stakeholderstrategis oleh Depkominfo.

Tarikannya adalah untuk memperolehgambaran siapa komunikan dari KomunikasiPemerintahan Republik Indonesia, bagaimanacara komunikan mempersepsi sebuah pesandan yang paling penting ialah untuk memper-oleh gambaran bagaimana perilaku komunikandalam menanggapi sebuah pesan komunikasipemerintahan.

Tentunya setelah menemukan gambaranstakeholder republik ini maka pendekatanyang dibangun untuk menyampaikan pesantidak dipukul rata semuanya, melainkan de-ngan kajian dan asumsi yang logis termasukmenggunakan saluran yang efektif men-jangkau tiap-tiap stakeholders tersebut.

Wacana diatas merupakan pandanganyang lebih luas untuk dapat memaksimalkanfungsi Depkominfo. Adapun penerapannyadapat dipastikan akan mengalami banyakhambatan dan tantangan. Namun kita tidakbisa menafikkan bahwa dengan kondisisemakin terbukanya akses masyarakat kepadainformasi, maka pemerintah harus mengim-banginya dengan membangun fungsi ko-munikasi pemerintahaan yang efektif danefisien.

Sekali lagi perlu ditekankan bahwa untukmengawali pekerjaan rumah yang cukup be-sar ini memerlukan dialog yang dilandasisemangat untuk perubahan. Sudah bukanjaman lagi pemerintah yang menutup diridengan perubahan. Pemerintahan juga harusberjalan dinamis dan mengikuti perkem-bangan yang terjadi di masyarakat abadinformasi ini. Semoga semangat perubahanmasih ada dihati pemerintah kita untukIndonesia yang lebih baik.**

*)Penulis adalah media analis,tinggal di Jakarta

e-gov kilas

Depkominfo Sebagai PayungKomunikasi Pemerintahan RI

Oleh: Bayu Indarta*)

Page 10: komunika 05 2007

10 Edisi 05/Tahun III/Maret 2007

www. bipnewsroom.info/komunikaemail : [email protected] LINTAS DAERAH

Sumatera Utara"Blue Print" Pariwisata SumutDiluncurkan ke Mancanegara

Propinsi Sumatera Utara segerameluncurkan “Blue Print” kepariwisataanberskala international ke mancanegara yangdirancang untuk mampu menembus sentra-sentra bursa kepariwisataan dunia setingkatWorld Tourism Forum (WTC).

“Berbagai aspek dipadukan untukmelengkapi ‘blue print’ tersebut, termasukperpaduan lintas sektoral, seperti side effectpotensi agropolitan, agromarinepolitan, sertamendukung prospek Bandara Kualanamu,sehingga berfungsi menarik wisatawansekaligus investor,” kata Kepala DinasPariwisata, Seni dan Budaya (Parsenibud)Sumut Drs H Ridwan Batubara MM saat diKantor Gubsu, Kamis (1/3).

Proses penyiapan “blue print” dalambentuk Rencana Induk PengembanganPembangunan Pariwisata Daerah PropinsiSumut, saat ini sudah hampir selesai untuksegera diusulkan ke DPRD Sumut, sehinggadiharapkan nantinya memperoleh legitimasiformal dalam bentuk Peraturan Daerah(Perda) Propinsi Sumut.

Ridwan berharap agar dalampengembangan kepariwisataan ini, masing-masing kabupaten dan kota nantinya tetapmengacu kepada Rencana IndukPengembangan Pembangunan PariwisataDaerah Sumut.

(www.bainfokomsumut.go.id)

RiauSIAK Online di Dubai dan Pekan baru

Pekanbaru, Kepala Dinas Transmigrasi danKependudukan Provinsi Riau, Indriadi SHmengemukakan dua kota di Provinsi Riauyang sudah mulai menerapkan KTP berbasisSistem Informasi Administarsi Kependudukan(SIAK) Online, yakni, Kota Pekanbaru danDumai.

Menurut Indriadi, selain kedua daerahtersebut saat ini juga sudah ada yang mulaimenerapkan (SIAK) online tapi masihmenghadapi beberapa kendala. Diantaranya,selain mahalnya perangkat ini, jugamembutuhkan operator yang ahli.

Ia mengatakan, sesuai dengan ketentuanyang ditetapkan Pemerintah Pusat, padaakhir 2007 ini penggunaan KTP denganberbasis Sistem Informasi AdministarsiKependudukan (SIAK) online ini sudah bisaonline dan of line di seluruh Indonesia.

Indriadi menyebutkan, Menteri DalamNegeri sudah menginstruksikan kepadaGubernur, Bupati dan Walikota tentangpenerapan Sistem Informasi AdministrasiKependudukan (SIAK) ini. “Hal itu dalamrangka percepatan pembangunan DatabaseKependudukan,” ujarnya.

Penggunaan SIAK online katanya dalamupaya pengelolaan informasi kependudukanyang berasal dari kegiatan pendaftaranpenduduk dan pencatatan sipil, sehingga

Tanah Papua, Abraham Octavianus Atururi(Gubernur Papua Barat) dan Barnabas Sue-bu, SH (Gubernur Papua). Setelah peme-karan bumi cenderawasih ini menjadi duawilayah provinsi guna lebih mengoptimalkanpembangunan lokal.

Dan Pulau Mansinam yang merupakanpulau peradaban orang Papua menjadi saksiatas Ikrar Membangun Papua Bersama.

“Mari kita tutup sejarah peradabanPapuan 152 tahun lalu, dan hari ini kita mulaidengan lembaran sejarah yang baru untukmenuju Papua Baru yang penuh harapandan cita-cita,”ucap Barnabas.

Tekat kebersamaan, seakan terasa lebihkhusuk ketika ikrar tersebut diucapkan dalamtempat peribadatan, sebuah gereja.

Kesepakatan ini sendiri bermula darikeinginan kedua Gubernur untuk mengejarketertinggalan di semua sektor pembangun-

“Satu Tetap Dua danDua Tetap Satu, Satu TanahPapua dan Dua Pemerin-tahan tapi Tetap Satu Di atasTanah Papua”, lantang di-ucapkan bersama GubernurPapua dan Gubernur PapuaBarat menandakan keber-satuan warga untuk me-ngembangkan tanah papua.

Setelah bertahun-tahunmengalami keterting-galan dibeberapa sektor, kini ma-syarakat Papua menyatakanuntuk bangkit. Menggapaiharapan masa depan yanglebih baik.

Tanggal 29 Januari 2007,merupakan penampilanperdana kedua Gubernur

an. "Sangat penting untuk membukaketerisolasian penduduk ini," kata BarnabasSuebu.

Kedua Gubernur sepakat memberi war-na yang lebih menarik dalam kehidupan ma-sya-rakat Papua dan melepas kekang yangselama ini merantai kreatifitas mereka.

"Pemikiran konsep pembangunan tanahPapua harus segera dilakukan, meliputi tataruang pembangunan infrastruktur, baik bi-dang sosial budaya dan ekonomi," ungkapAtururi.

Bagaimanapun pembangunan kualitassumber daya manusia memang hal yangmendasar. Siapa lagi yang membangunprovinsi kalo bukan putra daerah?

Bukankah cita "Satu Tanah Papua" akanbisa lebih diwujudkan dan akan lebih lebihringan jika dilakukan bergotong royong.

(dw/Usman T.D)

Dari Sabang Sampai Merauke Papua Barat

diperlukan suatu sistem pengolahan datainformasi yang tersambung (online).

Pengelolaan informasi kependudukan ini,dilakukan mulai dari Tempat Perekaman DataPenduduk (TPDK) sampai ke Kecamatan,Kabupaten, Provinsi, Pemerintah Pusat dansampai ke Bank Data KependudukanNasional.

Karena itu, pemerintah Provinsi Riaumengharapkan Sistem Informasi AdministrasiKependudukan (SIAK) akan tuntas padaakhir tahun 2007 ini. Hal itu juga sejalandengan menghadapi Pilgub Riau pada tahun2008 mendatang.

(www.bikkb.riau.go.id)

Jawa BaratPerlu Peran Masyarakat Untuk UngkapPenyalagunaan Narkoba

Bandung, Wakil Ketua Badan NarkotikaProvinsi (BNP) Jawa Barat, Kombes PolRukman, SH menyatakan, kejahatanpenyalahgunaan narkoba yang belumterungkap oleh pihak kepolisian jumlahnyalebih besar dibanding kasus yang terungkap,oleh karena itu perlu adanya peran sertaseluruh komponen masyarakat untukmengungkapnya.

Menurut Rukman, BNP mengalamikesulitan dalam penegakan upayapencegahan, penanggulangan danpemberantasan penyalahgunaan danperedaran narkotika (P4GN) tanpa peranserta seluruh komponen masyarakat, sepertipara kiyai, pimpinan Ponpes, tokoh-tokohmasyarakat dan unsur-unsur mediaelektronik.

Hal tersebut dikatakan pada acarasosialisasi dan penyuluhan, dimana semuapeserta sangat antusias yang terlihat dariberbagai pertanyaan yang diajukan. Selamaberlangsung acara sosialisasi dan penyuluhan,semua peserta sangat antusias yang terlihatdari berbagai pertanyaan yang diajukan.

Para peserta menyatakan komitmennyauntuk memberantas penyalahgunaannarkotika, sehingga hilang dari bumiIndonesia khususnya Jawa Barat.

(www.jabar.go.id)

Jawa TimurPerancis Bantu Pasarkan Produk Jatimke Eropa

Kamar Dagang dan Industri (Kadin)Perancis siap membantu memasarkan produk-produk industri, unggulan dan UKM asal Jatimke Eropa, karena posisinya merupakannegara kawasan pintu gerbang perdagangandunia kususnya Eropa.

IFCCI (Kadin Perancis) Alain PierreMIGNON menjelaskan, produk industri asalJatim sangat digemari di Eropa, terlihat daritingginya animo masyarakat Eropa terhadapproduk asal Jatim.

Namun, permasalahan yang dihadapaimasih terkendala pemasaran. Alain Pierredalam waktu dekat akan mengundang Kadindan pengusaha Jatim untuk memamerkan

produk unggulannya ke Prrancis.Sementara itu Kepala Biro Kerjasama

Setda Prop Jatim, Djoni Irianto menyambutbaik tawaran Perancis dan berharap agartawaran baik itu dapat segera direalisasikan.

(www jatim.go.id)

Kalimanta TimurPenataan SKM Hilangkan Daerah danBanjir

Pemerintahan Kota Samarinda akanmenerapkan program penataan SungaiKarang Mumus (SKM) untuk menghilangkandaerah kumuh di wilayah tersebut, meliputipenataan bantaran, menata kesadaran,kesehatan lingkungan, keindahan danmenata masa depan.

Koordinator Bidang Lingkungan LSMPesut (Peduli Ekonomi Sosial Terpadu),Nuhran mengemukakan pihaknyamendukung 100 persen program pemkotmelalui program penataan SKM, mengingatKarang Mumus di masa lampau merupakanwadah mengais rezeki dan telah melahirkanorang-orang sukses.

Menurut Nuhran, bantaran SKMmempunyai kelebihan, keunikan, kekhasandan daya tarik tersendiri. “Kondisi ini, biladikelola dengan baik, tentu akan memberikankeuntungan bagi pemerintah kota danwarganya,” ungkapnya.

Ia mengharapkan, penataan juga jangansampai menjadi SKM kumuh kembali denganPKL, sehingga sia-sia dan membuang uangsangat besar. “Pemkot harus tegas dan bisamengantisipasi sejak dini, serta sudah memilikikonsep yang matang untuk mempercantik,dan bisa menjadi pundi-pundi pendapatan,baik warga maupun PAD,” katanya.

Untuk itu, kedepan SKM bisa menjadiandalan dan memberi warna tersendiri bagikota Samarinda dan Kalimantan Timur.

(www.samarinda.go.id)

Sulawesi SelatanInvestasi Norwegia di PLTM Sinjai

Norwegia menanam investasi sebesar2.000 dolar AS untuk membangunpembangkit listrik tenaga mini hydro (PLTM)Manipi, berkapasitas 10 MW di SungaiTangka, Sinjai Sulawesi Selatan,kata Direktur Utama PT. PLN (Persero), EddieWidiono di Jakarta, Jumat (9/3).

“Investasi Norwegia pada PLTM Manipi diSinjai merupakan hasil forum energi yangdiadakan beberapa tahun lalu di Oslo,Norwegia,” kata Eddie. Menurut dia, investasiNorwegia dalam pembangunan pembangkitlistrik itu merupakan investasi yang tepat danpertama kali dalam pengembangan PLTM.

Eddie berharap, dengan adanya investorPLTM dari Norwegia itu, investor lainnyadari negara itu dan negara lainnya, sepertiJepang akan berminat menanamkanmodalnya di sektor energi itu.

Dikatakan, PT PLN dan PT. Sulawesi MiniHydro Power yang merupakan perusahangabungan dengan Perusahan KF

Hydropower AS dari Norwegia akanmembangun PLTM mulai Mei 2007.

“Manfaatnya menggunakan PLTM adalahtidak perlu memakai bahan bakar minyak,”ujarnya, seraya menambahkan, pelaksanaanproyek ini akan berlangsung dua hingga tigatahun.

Diakuinya, karena investasi awal PLTMbernilai tinggi, maka tarif dasar listrik (TDL)yang akan diberlakukan kepada masyarakatdisesuaikan dengan lamanya jangka waktupengembalian investasi yang dikehendakiinvestor.

Dalam kesempatan itu, Bupati KabupatenSinjai Sulawesi Selatan Andi Rudyanto Asapamengatakan, masyarakat Sinjai menyambutbaik adanya investasi pada pembangkit listriktenaga mini hydro dari negara Norwegiaitu. ”Namun investor juga harusmemperhatikan pelestaraian hutan danlingkungan di sungai Tangka, Sinjai Sulsel”.

Sementara itu, Direktur Utama PT.Sulawesi Mini Hydro Power dari NorwegiaKnut Fossum menjelaskan proyek inimerupakan yang pertama dalam kerjasamadi bidang kelistrikan khususnyapembangunan pembangkit listriktenaga hydro (PLTM) antara Norwegia danIndonesia.

“Kami juga telah bekerjasama denganUniversitas Hasanudin untuk menyelamatkanlingkungan sungai Tangka di Sinjai, SulawesiSelatan agar airnya dapat diminum serta akanmelestarikan hutan di daerah tersebut.

(T.EYV/Kus)

PapuaMeningkatkan Budidaya Rumput Lautdi Padaido

Bupati Biak Numfor, Yusuf Maryen,mengatakan budidaya rumput laut diPadaido, Biak, akan terus ditingkatkan gunamenjadikan komoditi tersebut menjadisumber PAD bagi daerah.

“Upaya peningkatan itu dilakukan melaluipengalokasian anggaran yang cukup besar,mulai dari proses pendampingan,pengolahan, hingga penjualan hasil rumputlaut,” kata Bupati Yusuf Maryen di Biak.

Menurutnya, budidaya rumput lautselama ini belum sepenuhnya dilakukansecara baik oleh masyarakat, karenakurangnya serapan ilmu pengetahuan sertabelum mahirnya masyarakat dalam mengolahkomoditi tersebut.

“Untuk pendampingan kami kembali akanmendatangkan tenaga ahli dari luar, gunameningkatkan hasil budidaya rumput laut diPadaido, Biak,” katanya.

“Saya harap komoditi tersebut, bisamenjadi salah satu primadona dan daya tarikbagi para investor dari luar daerah untukmenanamkan investasinya di Biak,”tambahnya.

(www.papua.go.id)

Satu Tekad Untuk Perbaikan Papua

foto

: B

adan

Per

bata

san

Papu

a

Page 11: komunika 05 2007

11Edisi 05/Tahun III/Maret 2007

www. bipnewsroom.info/komunikaemail : [email protected]

Rakus

Wajah Kita

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Manusia adalah makhluk paling rakus di muka bumi.Beda dengan makhluk lain yang hanya makan dagingsaja (carnivora), atau makan tumbuhan saja (herbivora),manusia memiliki julukan mengerikan: si pemakan segala(omnivora). Manusia tidak saja makan mamalia lain, tapijuga makan rumput, jamur, lumut, serangga, reptil, pen-deknya apapun yang dapat dimakan ditelannya. Ke-rakusannya melebihi makhluk-makhluk lain, sehingga jikatidak dikendalikan, manusia berpotensi menimbulkan ke-hancuran dunia seisinya.

Macan yang memiliki predikat hewan buas, akan ber-henti makan setelah kenyang. Tidur bermalas-malasanmenikmati kekenyangannya dengan mata sendu, ken-dati di depan hidungnya berseliweran kijang dan kelincigemuk. Ia berhenti setelah hasratnya akan makananterpenuhi. Tak pernah tampak macan bersendawa aliasgelegeken lantaran kekenyangan bukan? Ia tak kenalhadist Nabi, tapi ia selalu mengamalkannya: Makan sete-lah benar-benar lapar, dan berhenti makan sebelum be-nar-benar kenyang. Bahkan di tengah kekenyangannya,ia mampu bersikap arif, membiarkan saja ketika komu-nitas binatang lain mengeroyok sisa makanan yang tadidiburunya dengan susah-payah.

Contoh lain adalah burung gelatik, si pencuri padipak tani. Pagi-pagi benar ia sudah terbang mencari paktani yang lengah menjaga sawahnya. Makan, dan segerapulang setelah temboloknya penuh makanan. Ia takmembawa pulang bulir padi sebijipun untuk disimpansebagai persiapan sarapan besok. Ia hanya makan se-batas yang mampu ia makan untuk mempertahankanhidup. Dan setelah itu, ia akan menikmati istirahat yangtenang sepanjang malam tanpa berpikir besok maumakan apa.

Lain halnya dengan manusia, si omnivora, jika men-jumpai makanan ia akan berusaha makan sebanyak-ba-nyaknya, bila perlu sampai kekenyangan. Tapi jangankira manusia akan berhenti setelah kenyang. Setelahngiras (Jawa, artinya: makan di tempat) ia juga akanngirus (Jawa, artinya: mengambil lagi dengan sendokbesar). Dan ia akan membawa sisa makanan itu pulangke rumah untuk disimpan sebagai cadangan.

Ia bahkan tak berhenti mencari sumber makananlain, kendati cadangan makanan di rumahnya sudah ber-tumpuk setinggi bubungan. Ia akan terus menggali,membongkar, mengaduk-aduk, mengobrak-abrik isibumi, demi memuaskan hasratnya akan kebutuhan pe-rut yang tak pernah mencapai klimaks.

Di tengah kekenyangan perutnya, jiwanya terusmerasa lapar, sehingga manusia tak akan membiarkanmanusia lain menyentuh sisa makanan yang sejatinyasecara hakiki sudah tak dibutuhkannya. Ia akan bersikapdefensif manakala miliknya disentuh orang. Bahkan bilaperlu ia akan bertindak protektif sekaligus agresif mem-pertahankan makanan yang dicarinya dengan bersimbahpeluh itu.

Berbeda dengan gelatik yang dapat tidur nyenyakketika temboloknya penuh, manusia yang sudah keke-nyangan masih juga merem-melek di waktu malam.Otaknya terus berpusar-pusar, memikirkan besok maumakan apa, dan--bila perlu--makan siapa.

Kerakusan manusia, yang terbingkai secara apik dalamdefinisi makhluk omnivora, membuatnya makin leluasamelahap seisi dunia. Ia tidak saja makan beras, jagung,ubi, ketela, sagu, ikan, ayam, kambing, sapi, babi, tapijuga makan gedung sekolah, jalan, jembatan, pela-buhan, bandara, dan makan manusia lainnya.

Ungkapan Thomas Hoobes, homo homini lupus, ma-nusia menjadi serigala bagi manusia lainnya, tampaknyaperlu direvisi. Karena dalam praktiknya, manusia jauhlebih buas dari serigala. Serigala hanya makan daging,itupun bukan daging sesama serigala. Sedangkan ma-nusia doyan makan sesama manusia, dan doyan melahapapa saja yang dapat ditelan, tak peduli itu milik oranglain atau milik negara sekalipun! (g)

Departemen Kesehatan

Departemen Kehutanan

Kelompok Tani Hutan Akan Peroleh Pinjaman DanaReboisasi

Pemerintah memberikan kesempatan kepada badanusaha berbadan hukum, koperasi serta kelompok tani hutan,untuk memperoleh pinjaman dana reboisasi dalam rangkapengembangan hutan tanaman, melalui sistem dana bergulir.

“Penyaluran dananya menggunakan sistem dana bergulir,dan pemerintah membentuk badan pembiayaanpembangunan hutan (BP2H) dengan pola pengelolaankeuangan badan layanan umum (PPK-BLU),” kata MenteriKehutanan MS. Kaban terkait dengan diterbitkannyaPeraturan Bersama Menteri Keuangan dan MenteriKehutanan tentang Pengelolaan Dana Reboisasi dalamrekening pembangunan hutan, di Jakarta, Jumat (2/3).

Menurutnya, departemen kehutanan juga telahmenetapkan pemberian Izin Usaha Pengelolaan Hasil HutanKayu-Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) melalui PeraturanPemerintah No. 6 tahun 2007 guna mensejahterakanmasyarakat sekitar hutan dan mewujudkan pengelolaanhutan lestari.

“Hal ini akan memberikan akses hukum, akses ke lembagakeuangan, dan akses pasar yang lebih luas pada masyarakatdalam memanfaatkan hasil hutan produksinya,” tambahMenhut.

Namun Menhut menegaskan bahwa pemberian akseshukum yang lebih luas terutama pemberian IUPHHK-HTdengan jangka waktu paling lama 100 tahun, bukan berartiperalihan kepemilikan hutan negara ke individu, tetapisebatas izin legal pemerintah untuk berusaha, pelayananpembiayaan dan akses pasar yang jelas.

BP2H yang akan dipimpin oleh sekretaris DirektoratJenderal Bina Produksi Kehutanan Dephut ditargetkan akanmampu membiayai sekitar 95 ribu kepala keluarga yangmasing-masing akan mengelola 15 hektare dengan besarbantuan pembangunan hutan tanaman sebesar Rp8 jutahingga Rp10 juta. (T.Tr/Kus)

Departemen Komunikasi dan Informatika

UU ITE Memudahkan Pengiriman Uang TKI KeIndonesia

Untuk mengantisipasi perkembangan teknologi yang terusberkembang supaya di dalam RUU ITE juga harus dimasukkantentang penggunaan money transfer via hand phone(pengiriman uang melalui telepon selular).

“Ketentuan – ketentuan yang terkait dengan masalahtransaksi elektronik di dalam RUU akan membantu bagaimanaTKI bisa mengirimkan uang secara mudah melalui hand phoneyang mereka miliki,” kata Dirjen Aplikasi TelematikaDepartemen Kominfo Ir Cahyana Ahmadjayadi, saatmemberikan penjelasan atas nama menteri kepada PansusITE, di Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, Kamis (1/3). .

Menurutnya, secara teknis, tentunya TKI atau pahlawandevisa yang akan mengirimkan uangnya ke Indonesiamemang terkait dengan bank lokal di beberapa Negaratempat bekerja, namun bank lokal tersebut juga harusmemberi koordinasi dengan bank yang ada di Indonesia,karena uangnya akan dikirim ke Indonesia.

Membangun Kesehatan MasyarakatBagaimana menciptakan bangsa yang maju, jika

rakyatnya sakit? Karena itu dalam Undang-Undang1945 disebutkan bahwa setiap orang berhak hidupsejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal danmendapatkan lingkungan hidup yang sehat.

Sayang, kualitas kesehatan di Indonesia dinilai kurang.Masih banyak masyarakat Indonesia hidup dibawah standarkesehatan. Terutama pada masyarakat miskin (Maskin),tingkat kematian bayi saja mencapai 3,5 kali lebih besardari masayarakat kelompok kaya,dan tingkat gizi burukbalita pun sangat tinggi. Hal ini didukung karena perilakumasyarakat sendiri belum sepenuhnya mendukung upayapembangunan kesehatan dan prilaku hidup bersih dansehat (PHBS). Padahal untuk menciptakan kesehatan,dimulai dari merubah pola hidup sehat, yang nantinya akanmembawa lingkungan sekitar menjadi sehat pula.

Lihat saja dalam laporan UNDP 2005, tingkat UmurHarapan Hidup (UHH) Indonesia berada diurutan 110 dari177 negara. Pemerintah dalam hal ini DepartemenKesehatan memberi perhatian khusus dalam peningkatanUHH dengan sasaran meningkatkan tingkat UHH dari point66,2 menjadi 70,6 pada tahun 2009. Pembangunankesehatan secara merata dan mudah dijangkau denganakses pelayanan kesehatan yang berkualitas menjadiagenda utama Departemen Kesehatan. Selain itu untukmewujudkan pembangunan masyarakat sehatDepartemen Kesehatan menetapkan strategi untukmeningkatkan sistem surveillance, monitoring dan informasikesehatan,serta meningkatkan anggaran pembiayaan

Kemudahan lain yang selama ini dipergunakan adalah,adanya bank asal Indonesia cabang luar negeri sehingga TKImengirimkan uangnya melaui bank tersebut kemudian bisaditransfer informasinya melalui sms, hp, internet paymengate way.

Cahyana mengungkapkan, saat ini baru 20 persenpengiriman uang yang dilakukan oleh TKI dikirim melaluiwestern union ataupun melalui system pembayaranluarnegeri lainnya. “Dan 80 persennya masih dibawa olehTKI sendiri sehingga kemudian dicegati di Bandara SoekarnoHatta terminal III (liar negeri),” kata Cahyana.

Dikatakannya, hal-hal teknis seperti layanan pengirimanuang di atur dalam UU ITE nantinya juga akan membuatketentuan sebuah bank lokal untuk mempunyai cabang didaerah lain untuk kemudian timbulnya kerjasama antaroperator.

“Layanan pengiriman uang yang ada di dalam peraturanpemerintah yang akan dibuat berisi hal-hal teknis seperti ininantinya akan membuat ketentuan sebuah bank yangberoperasi di Indonesia harus punya cabang di negara lain”,ujarnya. (T.ww)

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Pergeseran Model Hubungan Industrial

Ada pergeseran model hubungan industrial saat ini daricorporatist ke contractualist, karena itu kalangan pekerjadan pengusaha diharapkan dapat menyikapi hal itu secaradewasa.

Hal tersebut disampaikan Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi (Menakertrans), Erman Suparno seusaimengikuti pemaparan Kajian Akademis Independen terhadapUU No.13/2003 tentang ketenagakerjaan, di Jakarta, Senin(5/3).

Menakertrans menjelaskan, perkembanganketenagakerjaan hendaknya mengikuti berbagai peraturanyang mendukung pemulihan ekonomi seperti munculnya polacontractualist.

Dalam kajian ini Erman berpesan kepada semua pihak,agar hendaknya memiliki pola berfikir yang demokratis dandewasa khususnya dalam aspek hubungan industrial, “kedepannya, jika terdapat perbedaan-perbedaan diantaraberbagai pihak, maka mereka harus mau mencari titik temuyang dapat menguntungkan semua pihak.”

Hal senada mengenai adanya pergeseran modelhubungan industrial juga diakui oleh ketua Tim KajianIndependen, Armida S. Alisjahbana. Dalam UU No.13/2003ada berbagai peraturan yang kurang kondusif dalammemfasilitasi pemulihan ekonomi.

Diantara yang kurang kondusif itu adalah adanyainkonsistensi peraturan ketenagakerjaan dalam hal penentuanupah minimum, ketidak jelasan dalam ketentuan mengenaiPKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu), istirahat panjang,PHK (Pemberhentian Hubungan Kerja) dan pesangon sertaoutsourcing.

Untuk itu, Tim Kajian Idependen merekomendasikankepada pemerintah untuk mendorong terciptanya iklim yangkondusif bagi pekerja dan pengusaha dalam melaksanakanperjanjian kerja Bipartit, langkah tersebut dapat dilakukanmelalui adanya penetapan ketentuan hukum yangmendorong terlaksananya perlindungan yang kolektif. (T.De/id/b)

kesehatan.Program Kesehatan nasional pembangunan 12 Ribu Desa

Siaga, merupakan tindak lanjut “Gerakan PembangunanBerwawasan Kesehatan” yang di canangkan Presiden.“Program tersebut diarahkan untuk peningkatan,pemeliharaan dan perlindungan kesehatan masyarakatsehingga pelayanan kesehatan bisa dirasakan hingga ke lapisanpaling bawah”, ungkap Kabang Tata Usaha Pusat PromosiDepkes RI, Endang Sri Widyaningsih.

Disebut desa siaga, jika desa tersebut mempunyaikesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mencegahdan mengatasi masalah-masalah kesehatan yang berkembangdi masyarakat. Pembentukan Poskesdes (Pos KesehatanDesa) dengan memberdayakan sumberdaya masyarakatdalam melaksanakan kegiatan pelayanan masyarakat secaramandiri merupakan salah satu bentukmempersiapkan desa siaga.(dw)

foto

: h

ttp/

/nlo

gfam

.com

foto : dn

Page 12: komunika 05 2007

Pagi itu, Sri Dewi Ekawati sedangmemasak. Tapi ada yang "tidak lazim"

dengan kompor yang dipakainya.Bukan kompor elpiji atau kompor

minyak tanah, tapi kompor berbahanbakar minyak biji jarak! Hebatnya,

minyak nabati yang dipakai sebagaisumber energi itu asli bikinan warga

desa setempat. "Desa saya sudahmandiri energi," kata Sri bangga.

Sri Dewi memang patut bersyukur.Saat warga desa lain kepalanya"cekot-cekot" memikirkan harga BBM

yang membubung, ia bersama warga DesaTanjungharjo, Kec Ngaringan, Kab Grobogan,Jateng, justru menikmati murahnya hargaminyak nabati made in dewek (bikinan sendiri).

Bagaimana tidak murah, harga minyak ta-nah di desanya sekitar Rp 5.500/liter. Sedang-kan harga minyak jarak cuma Rp 3.000/liter."Jauh lebih murah karena bahannya diambildari desa sini dan minyaknya juga diproduksidi sini," ujar Sri yang juga anggota KelompokTani Mudi Rejeki.

Desa Tanjungharjo merupakan salah satudesa yang ikut mempelopori Desa MandiriEnergi. Di desa ini, sejak beberapa bulan laluwarga mulai menanam jarak pagar, hasil ker-jasama antara PT Rajawali Nusantara Indone-sia, Perum Perhutani, dan Pemda setempat.Areal yang telah ditanami jarak pagar luasnya1.200 hektar, dan kebun pembibitan seluas 7hektar. Ke depan, pengembangan Desa Man-diri Energi berbasis jarak pagar ini diharapkandapat menelurkan 6 plasma, yang masing-ma-sing mengelola 50 hektar tanaman jarak. Ma-sing-masing plasma ini diharapkan memiliki alatpengepres dan penyaring biji jarak dan alatpembuatan briket dari ampas biji jarak yangdioperasikan oleh anggota plasma.

Keberhasilan Desa Tunjungharjo me-ngembangkan energi alternatif berbasis jarakpagar tak pelak membuat warga di daerahlain "ngiler" kepengin meniru.

Haryo Hartono, karyawan pabrik gula diCirebon misalnya, meminta agar di Jawa Baratjuga dikembangkan Desa Mandiri Energi(DME) yang berbasis tanaman jarak, sehing-ga pabrik tempatnya bekerja bisa mempro-ses gula dengan harga pokok produksi yanglebih murah, sehingga harga jual gula jugalebih murah. "Kalau di Grobogan bisa, di dae-rah lain tentunya juga bisa dibentuk DME,"katanya.

Ia sendiri mengaku keluarganya sudah"babak belur" dihantam kenaikan harga BBMtahun lalu. Karena itu, pengembangan energialternatif di luar BBM melalui pembentukanDME dirasakannya sebagai solusi yang sangattepat untuk mengurangi ketergantunganmasyarakat terhadap BBM. "Sudah saatnyaberalih ke energi non-BBM. Jika benar-benarbisa dilaksanakan dalam skala besar, DMEmerupakan solusi yang cerdas," imbuhnya.

DME, Apa Itu?Desa Mandiri Energi (DME) merupakan

salah satu program agar desa bisa memenuhikebutuhan energinya sendiri, sekaligus men-ciptakan lapangan kerja dan mengurangi ke-miskinan di desa-desa tertinggal. Sasaranprogram ini, antara lain melepaskan keter-gantungan masyarakat desa terhadap BBM,terutama minyak tanah.

Berdasarkan data Departeman Energidan Sumberdaya Mineral (ESDM), Ketergan-tungan Indonesia terhadap bahan bakar fosildan tak terbaharukan sangat tinggi. Keter-gantungan terhadap minyak bumi misalnya,mencapai 52 persen, gas 28 persen, danbatubara 15 persen. Sungguh luar biasa. Da-

lam situasi krisis energi seperti sekarang, dalamjangka panjang kondisi ini cukup megkawa-tirkan. Lebih-lebih penelitian para ahli menye-butkan, bahwa minyak bumi Indonesia akanhabis dalam 30 tahun mendatang. Maka te-patlah upaya pengembangan energi alter-natif melalui program DME untuk menangkisjerat ketergantungan pada bahan bakar fosil.

DME yang tengah dikembangkan peme-rintah ini berbasis kemitraan, baik denganBUMN maupun swasta. Ada dua tipe DME.Pertama, DME yang dikembangkan denganpenggunaan energi non BBM, seperti desayang menggunakan tenaga mikrohidro, te-naga surya, dan biogas. Kedua, DME yangmenggunakan bahan bakar nabati atau bio-fuel. Baik tipe pertama maupun kedua di-bentuk dengan memperhatikan potensi desayang bersangkutan di bidang energi ini.

Dibangun di Seluruh IndonesiaGema Desa Tanjungharjo sebagai desa

yang mengawali pembentukan DME ternyatasampai ke Jakarta. Bahkan Rabu (21/2) lalu,Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ber-kenan mengunjungi Tanjungharjo.

Dalam sambutannya di desa tersebut,Presiden antara lain menyatakan dukungan-nya kepada program DME, karena tujuannyatidak hanya untuk masa sekarang, tetapi ju-ga untuk masa depan. “Konsep Desa MandiriEnergi ini akan dibangun di seluruh tanah air.Tujuannya adalah agar kantong-kantongkecamatan dan perdesaan dapat lebih men-

cukupi ketahan energinya, tidak hanyatergantung pada minyak tanah,” kataPresiden.

Sebelumnya, Presiden, di Kantor Ke-presidenan, Rabu (14/2) lalu, memimpinrapat terbatas (ratas) yang dihadiri men-teri-menteri terkait mengenai pe-ngembangan DME.

“Kami telah menyampaikan kepadaPresiden bahwa ada tujuh departemenyang sudah mengembangkan DME, yaituDepartemen ESDM, Departemen Per-tanian, Departemen Tenaga Kerja, De-partemen Dalam Negeri, Kementeri-anNegara Pembangunan Daerah Ter-tinggal, Kementerian BUMN, dan Depar-temen Kelautan dan Perikanan,” kataMenteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.

Total DME yang berada di 81 kabu-paten berjumlah sekitar 100 desa yangmenggunakan biofuel dan 40 desamenggunakan non BBM. “Tahun ini Pre-siden meminta untuk meningkatkanjumlah dari 150 DME ditingkatkan men-jadi 200 DME. Bahkan pada akhir kabinet,Presiden ingin meningkatkan lagi menja-di 2000 Desa Mandiri Energi, masing-masing 1000 desa yang menggunakanbiofuel dan non BBM,” imbuh Purnomo.

Harapan kita semua, saat minyak bu-mi benar-benar habis kelak, bangsa In-donesia telah memiliki pondasi kuat un-tuk menggunakan energi non-BBM. Dansalah satu pondasi itu bernama DME.(g)

Potensi energi alternatif sejatinyasangat berlimpah di Indonesia. Dari

jarak pagar, tenaga surya, angin,pasang-surut, hingga mikro hidro,

nyaris ada di semua tempat. Namunsebagian besar belum dimanfaatkan.

Di Pujon Malang Jatim misalnya,potensi kotoran sapi yang ber-limpah sebenarnya dapat dijadikan

sebagai sumber biogas potensial. Sayang be-lum banyak masyarakat setempat yang me-manfaatkan sumber energi ini. Demikian jugamelimpahnya kotoran hewan di sekitar lahanpeternakan--yang jumlahnya tentu sangatbanyak di Indonesia--masih belum dimanfaat-kan secara optimal sebagai sumber energi.

Kebanyakan baru diolah dijadikan pupuk,atau bahkan dibuang begitu saja sebagaisampah organik.

Padahal di beberapa negara seperti Brazil,Peru, Venezuela, dan bahkan negara-negaramaju yang memiliki peternakan besar sepertiAustralia, Belanda, Kanada dan AS, biogassejak lama telah dimanfaatkan untuk ber-bagai keperluan rumahtangga.

Tenaga surya juga sumber energi alter-natif potensial di Indonesia yang beriklim tro-pis. Andaikata sumber energi ini dimanfaat-kan secara optimal, bukan tak mungkin dapatmenggantikan posisi minyak bumi yangselama berabad-abad bercokol sebagaisumber energi utama. Namun sayangnya,di Indonesia baru segelintir orang yang mau

memanfaatkan ener-gi ini, di antaranyasebagai pembangkitlistrik kecil (dengansolar cell) yang seba-gian telah dikem-bangkan di Kepu-lauan KarimunjawaJateng, dan sebagaipemanas air di rumahorang-orang kaya.Hanya itu. Semen-tara negara-negaraBarat mulai mempro-duksi mobil dan pem-bangkit listrik besar-besaran bertenagasurya.

Tenaga angin ju-

ga berlimpah di seluruh Nusantara. Kita punyaangin darat, angin laut, angin gunung, anginlembah, angin Bohorok, sampai angin ribut.Pertanyaannya, mengapa bangsa Indonesiamasih "malas" meniru Belanda yang menjadi-kan tenaga angin sebagai penggerak kincir,atau Jepang dan Finlandia yang telah lamamemanfaatkan angin sebagai pembangkit te-naga listrik?

Israel sudah sejak lama memanfaatkan te-naga pasang surut sebagai sumber energi.Tapi Indonesia yang memiliki bentang pesisirterpanjang di dunia belum juga beringsut me-mikirkan bagaimana memanfaatkan gelom-bang laut, bahkan dalam skala kecil sekalipun.

Demikian pula tenaga mikro hidro, tersediahampir di seluruh penjuru tanah air. Daerahmana sih di Indonesia yang tidak memiliki su-ngai atau kali-kali kecil yang memiliki riam (ter-junan air)? Dari Sabang sampai Merauke,terutama di daerah pegunungan, sebagianbesar punya kali beriam yang dapat dikem-bangkan menjadi pusat listrik tenaga air mini(mikro hidro). Akan tetapi, potensi ini punmasih belum tersentuh alias belum diman-faatkan.

Mungkin pada awalnya bangsa Indonesia

memang terlalu manja, lantaran bahanbakar minyak begitu mudah didapat (du-lu harganya murah, sih). Karena itu, ter-minologi bahan bakar lalu diidentikkandengan minyak (BBM). Mindset beginimembawa akibat, nyaris seluruh mesinyang bergerak di tanah air digerakkanoleh minyak. Bukan cuma kendaraan,pembangkit tenaga listrik pun banyakyang digerakkan dengan tenaga BBM.Ketergantungan kepada minyak bumisangat tinggi. Sementara energi lain,yang ketersediaannya juga berlimpah,hanya dipandang sebelah mata dan di-biarkan teronggok tak terolah.

Ancaman krisis energi "memaksa" In-donesia melirik energi alternatif non-minyak dan energi nabati. Salah satuyang sudah dicoba adalah minyak jarakuntuk bahan bakar kendaraan bermotordan untuk memasak, serta minyak kelapadan kelapa sawit untuk bahan bakarbiodiesel.

Tapi harus diakui, membiasakan ma-syarakat untuk menggunakan energi al-ternatif bukan pekerjaan mudah. Butuhkerja keras semua pihak. (g)

Minyak jarak, potensial menggantikan bahan bakar fosil.

Limbah peternakan, berlimpah namun belum dimanfaatkansecara optimal.