komunika 15 2007

12

Upload: komunika-tabloid

Post on 13-Mar-2016

238 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Penanggungjawab: Kepala Badan Informasi Publik Reporter: Suminto Yuliarso, Dimas Aditya Nugraha, Mediodecci Lustarini, Hendra Budi Kusnawan, Doni Setiawan Fotografer Leonard Rompas Komersialisasi Pariwisata Kawasan Natuna Wakil Pemimpin Redaksi: Sekretaris BIP, Kepala Pusat Inf. Polhukam, Kepala Pusat Inf. Kesra, Kepala Pusat Inf. Perekonomian Wisata Pacitan Perlu Perbaikan Jalan Editorial Apa Kabar Dana Dekon? Sekretaris Redaksi: Richard Tampubolon [email protected] Mahasiswa Diterbitkan oleh:

TRANSCRIPT

Page 1: komunika 15 2007
Page 2: komunika 15 2007

2 Edisi 15/Tahun III/Agustus 2007

www.bipnewsroom.info/komunikaemail: [email protected]

BERANDA

RANA

Diterbitkan oleh:

DEPARTEMENKOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA

Pengarah:Menteri

Komunikasi dan Informatika

Penanggungjawab:Kepala Badan Informasi Publik

Pemimpin Redaksi:Kepala Pusat

Pengelolaan Pendapat Umum

Wakil Pemimpin Redaksi:Sekretaris BIP,

Kepala Pusat Inf. Polhukam,Kepala Pusat Inf. Kesra,

Kepala Pusat Inf. Perekonomian

Sekretaris Redaksi:Richard Tampubolon

Redaktur Pelaksana:Nursodik Gunarjo

Redaksi:Selamatta Sembiring,

M Abduh Sandiah,Fauziah,

Sri Munadi

Editor/Penyunting:MT Hidayat

Reporter:Suminto Yuliarso,

Dimas Aditya Nugraha,Mediodecci Lustarini,

Hendra Budi Kusnawan,Doni Setiawan

Koresponden DaerahAmiruddin (Banda Aceh)Arifianto (Yogyakarta)Supardi Ibrahim (Palu)Yaan Yoku (Jayapura)

FotograferLeonard Rompas

DesainD Ananta Hari Soedibyo

PracetakFarida Dewi Maharani

Alamat Redaksi:Jl Medan Merdeka Barat No. 9

JakartaTelp/Faks. (021) 3521538,

3840841e-mail:

[email protected]

Redaksi menerima sumbangan tulisan,artikel dan foto yang sesuai dengan

misi penerbitan.Redaksi berhak mengubah isi tulisan

tanpa mengubah maksud dan substansidari tulisan tersebut.

Isi KomunikA dapat diperbanyak, dikutipdan disebarluaskan, sepanjangmenyebutkan sumber aslinya.

Foto

:mth

, gun

, bf

. dw

, ddt

. D

esai

n: A

has

Jelang Peringatan 62 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Departemen Komunikasi dan Informatikabekerjasama dengan Radio Republik Indonesia menggelar acara interaktif dan Gelar Budaya bertajuk"Membangun Karakter, Meneguhkan Jati Diri Bangsa", di halaman RRI Jum'at (10/8).Acara yang dipandu Budayawan Emha Ainun Nadjib dan Parni Hadi ini dihadiri pula Menkominfo MuhammdNuh, Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Ashshidiqy, Menteri Negara Pembangunan Desa Tertinggal HMLukman Edy. (foto: mth)

Editorial

Pariwisata PerluManajemen Baru

Indonesia sangat kaya potensi wisata, baik wisata alam maupun bahari. Sayang,potensi ini belum sepenuhnya digarap sebagai sumber penghasil devisa.Padahal dalam konsep ekonomi gelombang keempat, sektor pariwisatadiharapkan dapat berfungsi sebagai tulang punggung ekonomi nasional.

Selama ini, konsep pendapatan nasional lebih banyak diproyeksikan datang darisektor ekonomi (produksi, distribusi dan konsumsi). Jarang sekali pendapatandihubungkan secara langsung dengan sektor pariwisata. Dengan kata lain, pariwisatamasih diposisikan sebagai sektor penghasil devisa sekunder atau bahkan tersier. Padahalcore bisnis pariwisata di indonesia sangat layak untuk dikembangkan, karena bisnis initelah tersedia di seluruh wilayah dan siap untuk dimanfaatkan (ready to use), selainpasarnya jelas.

Mengutip data dari Organisasi Pariwisata Dunia, sekitar 1,3 miliar manusia lalu-lalang untuk berwisata setiap tahun, tetapi hanya empat juta orang yang mampir keIndonesia. Turis asing yang datang ke Malaysia dalam rentang waktu yang sama ber-jumlah 14,7 juta orang. Sementara yang datang ke Thailand lebih banyak lagi, lebihdari 15 juta orang. Kedatangan secara masif turis asing ke Malaysia dan Thailand,membuat kedua negeri itu bisa segera bangkit dari krisis ekonomi.

Pertanyaannya, mengapa turis asing enggan berkunjung ke Indonesia? Ada banyakhal yang menjadi penyebab, di antaranya faktor keamanan, kenyamanan dan minimnyainformasi. Kurang stabilnya situasi dan kondisi di Tanah Air sering dituding pengamatdan pegiat dunia pariwisata.

Negara tetangga Malaysia, misalnya, demikian agresif memajukan sektor pariwisatasebagai penghasil devisa. Masih terbayang dalam ingatan kita lepasnya Pulau Sipadandan Ligitan, dua pulau mungil di perbatasan Malaysia-Indonesia dekat Kalimantan.Jauh-jauh hari sebelum kedua pulau itu menjadi sah milik Malaysia, setelah pengadilaninternasional di Belanda memenangkannya, Malaysia sudah menjual poster dan brosur-brosur memikat kepada turis asing. Kini, kedua pulau itu sudah menjadi tambangemas devisa wisata baru Malaysia. Di perairan Sipadan-Ligitan dikembangkan wisatamenyelam. Di kedua pulau itu juga sudah berdiri cottage-cottage yang menawan.

Bumi Pertiwi ini sejatinya sangat kaya objek wisata menawan, baik wisata alammaupun budaya. Sekadar menyebut contoh, selain wisata bahari seperti Bunaken,Kepulauan Raja Ampat, atau Wisata Bahari di Tanjung Kodok Lamongan, ada jugaekowisata seperti arung jeram, jelajah hutan, atau menelusuri wisata goa-goa. Semuabisa menjadi sumber devisa apabila digarap secara serius dan profesional. Juga adawisata religi dan budaya semacam di Bali, Masjid Sunan Ampel Surabaya, yang jugabisa dijual.

Saat ini Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta tengah memanfaatkanlokasi lereng Gunung Merapi sebagai pendapatan asli daerah. Setiap tahun rata-ratapengunjung hampir mencapai satu juta orang, potensi pemasukan yang layakdiperhitungkan. Namun sayang belum banyak daerah lain yang meniru, kendati memilikiobjek wisata sekelas Merapi.

Satu hal yang perlu direnungkan, selama ini kita hanya memfokuskan promositempat wisata unggulan seperti Bali. Padahal tanpa dipromosikan pun, Bali sudahterkenal seantero dunia. Yang perlu diupayakan adalah mempromosikan tempat-tempatwisata lain yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara. Tujuannya untuk menunjukkankepada dunia bahwa Indonesia memiliki destinasi wisata lain yang panorama dan dayatariknya tak kalah dengan Bali.

Kiranya hal ini harus menjadi kajian mereka yang berkecimpung di bidang pariwisatauntuk merumuskan kembali kebijakan kepariwisataannya. Jangan reaktif seperti yangterjadi saat lepasnya Sipadan-Ligitan. Tetapi, jangan pula terlena oleh kekayaan alamIndonesia yang tersedia sehingga muncul anggapan, tanpa digarap pun Indonesiasudah indah dengan sendirinya. Indah memang indah. Tetapi, kalau tidak digarapsecara profesional, pariwisata tidak akan menghasilkan apa-apa.

Kuncinya memang pada manajemen pemasaran yang canggih, atraktif, sekaligusagresif. Pola-pola pemasaran wisata model jemput bola seperti yang dilakukan Malaysiaperlu dicoba, karena konsumen wisata sekarang bukan hanya ingin tahu, tapi jugaingin dimanjakan. Undang mereka, jemput mereka di rumah masing-masing, dan bawamereka menikmati eksotisme bumi Nusantara. Kedatangan mereka adalah berkahbagi bangkitnya ekonomi bangsa yang tengah dirundung lesu.

SMS

Kirim komentar, keluhan, saran atau opini andalewat SMS Gateway KomunikAdengan format: KOM_pesan anda

ke nomor 0811812123

Apa Kabar Dana Dekon?

Selamat Sore, maaf pak, saya dari kantorInfohum kota Magelang, ringkas saja, sayaingin kejelasan sekaligus kepastian tentangpencairan dana bantuan Depkominfo dariAPBN untuk kantor/bagian/dinas infokom seJateng. Karena bantuan tersebut akansangat mempengaruhi rencana kerjaoperasional kantor kami. Kami berharaprencana kerja operasional bidang infokombisa berjalan dengan lancar. Atasperhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Budi SusiloKantor Infohum Kota Magelang

+62813 9276 xxxx

Komersialisasi PariwisataKawasan Natuna

Belum lama ini saya kedatangan dariteman dari Dinas Infokom Kepulauan Na-tuna. Pada kedatangannya mereka ber-cerita sekaligus mempromosikan bagaima-na potensi daerah kepulauan ini menjadipotensi bagi devisa negara dan bisa me-ningkatkan pendapatan masyarakat yangtinggal di Pulau natuna.

Namun, ketika mereka menjelaskanadanya ancaman kelestarian lingkunganakibat komersialisasi yang tidak dirancangdan didesain dengan bagus di tempat se-rupa nirwana macam Natuna membuat sa-ya miris.

Saya tak sepakat jika komersialisasi yangmenguntungkan segelintir manusia bisamengubah keindahan tersebut menjadilahan komersialisasi yang tidak bermanfaatbagi masyarakat dan generasi mendatang.

Saya belum pernah ke Natuna, tapibesar kemungkinan dapat diprediksiNatuna dapat menjadi surga turis keduasetelah Pulau Dewata.

Keindahan nusa berpasir putih tidakakan mendatangkan pendapatan daerahkalau hanya dinikmati oleh segelintirmanusia. Bagi para investor bisnis, sudahselayaknya memper-timbangkan aspeksosiologis dari mas-yarakat sekitar yangdapat menciptakan pendapatan bagipemerintah daerah.

Andri PonseRedaktur Online

Wisata PacitanPerlu Perbaikan Jalan

Wisata Alam Pacitan sangat layakuntuk dinikmati, masih sangat asri.Pertamakali datang saya langsung jatuhcinta. Tapi sangat disayangkan wisatatersebut sulit untuk dinikmati. Akses jalankesana sangat tidak layak, selain jalannyakecil, jalan tersebut juga berlubang-lubang.

Untuk menempuh lokasi tersebut, kitaharus melewati jalan berliku dan menanjak.Terlebih jalan tersebut tidak ada pembatasdan dimalam hari tidak ada penerang jalan,itu sangat rawan kecelakaan.

Saya sangat menyayangkan haltersebut. Harusnya pemda setempatmembangun sarana dan prasarana jalandan tempat wisata, sehingga mampumenarik wisatawan. Terutama masyarkatpun dapat menikmati kemudahan aksesantar desa.

[email protected]

Page 3: komunika 15 2007

Edisi 15/Tahun III/Agustus 2007

www.bipnewsroom.info/komunikae-mail: [email protected]

3

POLHUKAM

Tak dapat dipungkiri, perlahan kini wargadunia kian menyaksikan dan merasakandampak fenomena yang disebut

Pemanasan Global (Global Warming). Dalamkurun waktu sepuluh tahun terakhir suhu diKutub Utara telah meningkat dua kali lipatdibandingkan dengan waktu sebelumnya.Analisis ini Intergovernmental Panel onClimate Change (IPCC), menunjukkan bahwatelah terjadi kenaikan suhu bumi rata-rata0,05 derajat Celcius per tahun, sebagaidampak pemanasan global.

Penelitian membuktikan, es di kutubutara dan selatan menyusut 15% lebihbanyak dari tahun sebelumnya yang hanya10% saja. Diperkirakan beberapa tahun lagibumi tidak akan mempunyai timbunan es dikutub utara dan selatan sebagai penetralisirpanasnya matahari.

Para ilmuwan kelautan pun menyatakangambaran sekitar 100 tahun mendatang laut-an juga akan terkena dampak pemanasanglobal. Lautan menjadi panas sehinggamengancam kehidupan ikan dan terlalu bera-cun untuk hewan laut. Lautan yang panasjuga sudah tidak mampu menyerap KarbonDioksida (CO2) dari atmosfir bumi. Selama inilautan menyerap lebih dari separuh panasmatahari dan membaginya ke seantero bumi.

Letak Indonesia di kawasan equatormenjadikannya sebagai negara pertama yangakan merasakan dampak perubahan iklim. Se-benarnya hal ini juga sudah dirasakan denganadanya peningkatan suhu udara setiap tahun.Selain itu, dampak pemanasan global diteng-garai akan lebih serius dan bisa membuatpulau-pulau kecil yang ada tenggelam.

"...dampak perubahan cuacaterhadap kehidupan manusia sama

mengerikannya dengan perangnuklir," kata Hawking seperti

dikutip Science Daily akhirJanuari 2007. Hawking

mendesak umat manusiamenempuh berbagai cara guna

mengatasi perubahan iklim karenabila tak dihadapi maka dampaknya

akan makin merusakkankehidupan.

Bencana dan KepunahanPertanda dampak pemanasan global

memang mulai terasa, diantaranya peristiwagelombang dahsyat dan terkikisnya pantaiserta pulau-pulau di sejumlah wilayah, ter-masuk Indonesia.

"Bahkan, luas daratan terus berkurang.Penduduk di Kepulauan Vanuatu dan Fiji harusmengungsi ke Selandia Baru karena pulau-pulau kecil tenggelam di saat musim anginbarat ekstrim," jelas Mantan Menteri NegaraLingkungan Hidup, Emil Salim dalam SeminarNasional PenguatanSistem Pemantauandan Informasi KualitasUdara Dalam Menun-jang PembangunanBerwawasan Ling-kungan di Jakarta, 1Agustus silam.

Emil menjelas-kan, pada tahun2020 diramalkan2.000 pulau akantenggelam padamusim air pasang.Laporan Departe-men Kelautan danPerikanan (DKP)menyebut bahwamuka air laut globalnaik 0,17 metersehingga di akhir abad ke-20 ada 20 pulautenggelam.

Fakta obyektif menunjukkan suhu udaraglobal mengalami kenaikan dan menyebab-kan konsentrasi emisi gas rumah kaca tahun2005 mencapai 375 derajat dan terus naikhingga saat ini menjadi 379 derajat.

Secara khusus, Emil meminta Jakarta dankota-kota pantai lain membuat perencanaanjangka panjang, sebab saat air laut pasangdan hujan lebat yang panjang akan meng-akibatkan banjir bandang. "Gejala alam sepertibanjir, longsor dan angin kencang akanmeningkat sehingga bencana alam tidak akansurut tetapi malah naik," tegas Emil Salim.

Akibat lain karena naiknya suhu permuka-an bumi yaitu perubahan iklim yang berdam-pak pada musim tanam, cuaca dan hujan.“Pertanian harus memperhitungkan peru-

bahan iklim. Bibit padi saat ini masih baik tetapi10-15 tahun lagi mungkin tidak lagi efektif sehingga harus dicari bibit yang tahankering,” kata Emil Salim.

Dampak lainnya adalah hilangnya berbagaijenis flora dan fauna, khususnya di Indonesiayang memiliki aneka ragam jenis seperti pe-mutihan karang seluas 30 persen atau seba-nyak 90-95 persen karang mati di KepulauanSeribu akibat naiknya suhu air laut.

Pemanasan global juga memicu mening-katnya kasus penyakit tropis seperti malaria

dan demam ber-darah sehingga ti-dak heran setiaptahun di Indonesiasemakin banyak pa-sien yang menderitapenyakit ini.

Menurut EmilSalim, negara-ne-gara maju sepertiAmerika Serikat danAustralia cende-rung menganggapringan fenomenakenaikan suhu glo-bal. Karena dalampandangan merekasemua hal tersebutbisa dikendalikandengan teknologi.

"Bagi negara maju mungkin bisa diatasidengan teknologi akan tetapi untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia yangterletak di Khatulistiwa dan negara kepulauanuntuk mengatasi hal itu bukanlah hal mudah,”ujar Emil Salim.

Tahu dan BertindakPemanasan global pada dasrnya disebab-

kan kegiatan manusia yang mengasilkan emisigas rumah kaca dari industri, kendaraan ber-motor, pembangkit listrik bahkan meng-gunakan listrik berlebihan.

Banyak ahli menyarankan upaya nyatayang harus dilakukan untuk mengatasi an-caman pemanasan global diantaranya peng-hematan energi listrik, mengurangi peng-gunaan kendaraan pribadi, menghentikan pe-nebangan dan pembakaran hutan, program

penanaman 1000 pohon, kendaraan ramahlingkungan, penghijauan, keluarga berencanadan masih banyak lagi.

Bahkan baru-baru ini Inggris telahmemberlakukan penggantian kantung plastikdengan kantung ramah lingkungan yangterbuat dari serat jagung.

Satu hal lagi, kunci semua adalah informasiyang berkualitas mengenai perkembanganterkini. Secara khusus, Sekretaris UtamaBadan Meteorologi dan Geofisika (BMG), AndiEka Sakya mengatakan, Indonesia memer-lukan kumpulan informasi secara berkesi-nambungan mengenai kualitas udaraberbagai tempat di seluruh wilayahnya. “Hing-ga saat ini belum ada yang memperhatikandengan serius pemantauan kualitas udarasecara berkelanjutan,” katanya. Keadaan inimenurut dia akan menyulitkan dalam pem-buatan kebijakan dan perumusan pence-gahan kerusakan lingkungan.

Tanggungjawab BersamaPerubahan iklim yang disebabkan pema-

nasan global telah menjadi isu besar di dunia.Mencairnya es kutub utara dan kutub selatanyang menyebabkan kepunahan habitat me-rupakan bukti nyata dari pemanasan global.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono padaperingatan Hari Lingkungan Hidup 2007beberapa waktu lalu pernah mengungkapkankekhawatiran terhadap hilangnya banyakpulau di Indonesia karena pemanasan global.

Oleh karena itu Presiden mengajak semuapihak memikirkan cara dan strategi untukmeminimalisasi dampak tersebut. "Tidakmungkin kita berdiam diri terus melihatdampak dari pemanasan global sehinggaprinsip proaktif diperlukan dalam upayamemperkecil dampak yang akan terjadi,"tegas Presiden.

Pegiat nomor wahid pelestarian ling-kungan, James Lovelock meramalkan, masadepan Bumi pada abad 21 memburuk karenaterus berubahnya iklim akibat ulah manusia.

Tentu saja, pemerintah memang me-megang peran besar. Namun demikian tanpaketerlibatan masyarakat tentunya upayaapapun tak akan berhasil dengan maksimal.

([email protected])

foto

: ww

w.h

olym

eatb

alls

.org

Ketika Bumi Makin Panas

Beberapa tahun terakhir Indonesia se-ring terkena travel warning dari AmerikaSerikat, Australia atau Inggris. Akibatnya,meski bukan merupakan sebuah larangantetapi paling tidak warga negara-negaratersebut paling tidak akan was-was ataubahkan juga takut untuk berkunjung keIndonesia.

Travel warning merupakan suatuhimbauan untuk tidak bepergian ke suatunegara yang dianggap tidak aman dengantujuan untuk melindungi warga negaratertentu agar terhindar dari musibah yangdiperkirakan akan terjadi jika berkunjungke negara yang dianggap tidak aman.

Himbauan tentu bisa menimbulkan efekyang signifikan pasalnya bukan dikeluarkanoleh perorangan atau organisasi tetapilangsung dikeluarkan oleh pemerintahsuatu negara.

Pemberitaan Tak BerimbangBagi warga negara asing tersebut mau

tidak mau mereka harus mematuhihimbauan pemerintahnya. Apalagi mungkininformasi yang mereka dapat tentangkondisi di dalam negeri bisa dibilang beratsebelah.

Ada kecenderungan informasi yang di-dapatkan dari pemberitaan-pemberitaantelevisi dan media massa tentang situasiterkini di Indonesia. Sayangnya, daripemberitaan yang ada selalu mengesankansemua daerah di Indonesia mengalami

kondisi yang sama sehingga negara kitadianggap sebagai daerah yang berbahaya.

Kondisi pemberitaan seperti ini secaratidak langsung juga membentuk citraIndonesia di mata komunitas internasional.

Terlalu BerlebihanMungkin di dalam negeri, imbauan peme-

rintah asing atau travel warning bisa dianggapbukan masalah besar. Bahkan mungkin bisadibilang mengada-ada. Pasalnya, sekalipunsituasi negara dalam keadaan yang agak rumitnamun sejauh ini semua tetap terkendali dantidak menimbulkan kerugian bagi wisatawanluar negeri.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata JeroWacik di sela-sela acara Pekan Produk BudayaIndonesia 2007 di Jakarta beberapa waktulalu menyatakan travel warning PemerintahAustralia tidak secara signifikan mengganggudunia pariwisata Indonesia, karena merekasudah terlalu sering mengeluarkan peringatanserupa yang ternyata tidak terbukti.

Menurutnya, pengeluaran travel warningtidak membuat dunia pariwisata Indonesiahancur karena seluruh pelaku pariwisataIndonesia tetap terus melakukan promosi.

Jika berpengaruh bagi dunia pariwisatamenurut Menteri Pariwisata ketika keinginanuntuk datang ke Indonesia lebih besar makahal itu tidak akan berarti apapun. “Peman-tauan yang dilakukan di Bali juga menunjukkanbahwa masih banyak warga Australia yangberkunjung ke sana,” ujarnya.

Menteri Pertahanan Juwono Sudarsonopun sempat mengatakan, bahwa travelwarning Australia bukanlah sebuah hal yangbaru bagi Indonesia karena sudah terjadibeberapa kali. "Masyarakat tidak perlu risaudan menerima hal itu sebagai masukan agarkita lebih waspada. Bagaimanapun jugahanya kita yang paling tahu keamanannegara ini bukan orang lain," tegas MenteriPertahanan.

Masih Perlukah?Penerapan travel warning yang masih

dilakukan sejumlah negara terhadap Indo-nesia ditenggarai mengganggu beberapabidang kehidupan, padahal pemerintah telahmenangani aksi terorisme dan berbagaiancaman keamanan dengan serius.

Kepala Dinas Pariwisata Daerah Bali, IGede Nurjaya juga mengaku yakin turis asalAustralia secara pribadi tidak akan banyakmengikuti anjuran dari pemerintahnya. Halini karena travel warning hanyalah suatukewajiban dari pemerintah suatu negarauntuk mengingatkan rakyatnya yang ke luarnegeri.

Sejalan dengan itu, maka kegiatan pro-mosi harus terus dilakukan secara berke-sinambungan, cara ini diharapkan bisa men-jawab informasi kurang mengenakkan.

Seorang teman pernah bercerita, ketikaberada di Bali seorang turis asal Australia,sebut saja namanya Jo bercerita akanketertarikannya berkunjung ke Indonesia.

Travel Warning, Perlukah?

foto: dw

Ketika Bumi Makin Panas

Karena dia sangat senang berkunjung keIndonesia dia sangat kesal dengan travelwarning yang dikeluarkan pemerintahAustralia.

Larangan melakukan perjalanan keseluruh wilayah Indonesia, menurut dia,adalah tindakan yang berlebihan daripemerintahnya, buktinya di Indonesiaaman-aman saja kok, ungkapnya.

Berkaca dari kejadian tersebut diatas,apakah travel warning yang hanya berupahimbauan itu masih perlu? Karena sejauhini fakta membuktikan bahwa kekhawatiranterhadap keadaan di Indonesia tersebutyang berlebihan tidak terbukti.

***berbagai sumber([email protected])

Page 4: komunika 15 2007

4 Edisi 15/Tahun III/Agustus 2007

www.bipnewsroom.info/komunikaemail: [email protected]

Berhemat Tapi Tidak Tulalit

Perkembangan dunia telekomunikasiIndonesia cukup mengagumkan. Me-

nurut data Asosiasi Telpon SelularIndonesia (ATSI), dalam periode tahun1996-2005 pertumbuhan rata-rata peng-guna ponsel di Indonesia sekitar 63,7 %pertahun. Pada tahun 2007 saja tidak kurangdari 62,8 juta nomor digunakan, angkatersebut sangat jauh berbeda dengan jumlahpelanggan telepon rumah yang jumlahnyahanya 8,6 juta.

Perubahan Gaya HidupBagi para pelaku bisnis, ponsel sangat

mendukung dan membantu aktifitas usahayang mereka jalani. Mulai transaksi bisnis,transfer uang bahkan mencari berbagaipeluang bisnis.

lain lagi dengan kaum muda, ponsel selainsarana berinteraksi sosial dengan keluarga,pacar dan sahabat, tidak jarang digunakanmedia hiburan seperti untuk permainan,musik maupun untuk foto. Bagi kaum mudaponsel juga dijadikan status sosial mereka.

Ponsel saat ini bahkan menjadi semacaminstrumen untuk menaikkan status sosial ataugengsi seseorang. Bahkan tidak sedikit yangmenjadikannya sebagai life style denganalasan kebutuhan akan komunikasi daninformasi yang cepat.

Akibat persaingan harga yang relatifmurah, kini telepon seluler atau ponsel makindigemari, bahkan akhir-akhir ini telah terjadipergeseran budaya dan gaya hidup masya-rakat. Gaya hidup konsumtif akibat ponselini, bisa merugikan. Sebagai contoh pem-bantu rumah tangga yang biasa membeliemas pada saat mudik lebaran untuk keluargaatau investasi jangka panjang, kini merekacenderung lebih memilih membelanjakanuang tabungannya untuk membeli ponsel.

Biaya Konsumsi TinggiTingkat penggunaan ponsel yang tinggi,

menyebabkan produsen ponsel terusmengeluarkan ponsel dengan model yang

dilngkapi dengan fitur canggih ke pasaran.Namun pada prakteknya banyak pemilikponsel berfitur canggih belum sepenuhnyamenggunakan seluruh fasilitas yang tersediasecara maksimal. Sebagian besar konsumenjustru menjadi konsumen yang snob buyer,membeli sesuatu berdasarkan trend padahalbelum tentu sesuai kebutuhan.

Kepemilikan ponsel secara langsung jugameningkatkan biaya yang harus dikeluarkansetiap bulannya. Coba perhatikan penge-luaran bulanan anda! Berapa anggaran yanganda keluarkan untuk pembelian pulsa dalamkeluarga anda? Bandingkan dengan biayabulanan lainnya, lebih besar atau lebih kecil?Jika biaya pulsa ponsel anda lebih besar, halini menunjukkan bahwa ponsel anda sudahmenguasai biaya hidup keluarga anda.

Manjakan Konsumen,Devisa Berbilang

Membludaknya pelanggan selular diIndonesia, menyebabkan penyedia jaringanseluler berlomba-lomba memberikan layananmelalui berbagai macam paket.

Tak kurang dari 12 provider selular diIndonesia menawarkan layanan tarif pulsa danberbagai program menarik lainnya yangditunjang dengan jaringan sinyal yang kuat.

Untuk mendukung jaringan sinyal yangkuat tersebut, para provider menyediakanmenara (tower) untuk penempatan BaseTransceiver Station (BTS). Saat ini sudah adaseribu BTS terpasang milik perusahaan jasapenyewaan.

Maraknya penggunaan ponsel,menyebabkan banyak pengusaha mengambilcelah keuntungan dengan terus memasarkanproduk ponsel yang di impor dari luar negeri.Di sisi lain, biaya penggunaan jaringan seluleryang dibayarkan pengguna di Indonesia tiapbulan ternyata bukan lagi di tangan bangsakita.

Sebagian besar saham-saham providerselular di Indonesia dikuasai pihak asing. Ke-pemilikan saham asing mencapai rata-rata

1. Batasi penggunaan ponsel. Gunakan hanya untuk hal-hal yang penting dan usahakanbicara sesingkat mungkin.

2. Untuk menghemat pulsa gunakan SMS3. Jangan mudah tergiur dengan ponsel model baru dengan berbagai features

tambahan. Belilah ponsel dengan features yang anda butuhkan. Tidak perlumengganti ponsel jika masih berfungsi dengan baik.

4. Untuk menghemat pulsa, pilihlah provider yang menyediakan layanan berbiaya murah5. Untuk menghindari radiasi tunggu sampai telepon anda tersambung ke tujuan

sebelum mendekatkan ponsel ke telinga6. Jangan gunakan ponsel di dalam ruangan yang dipenuhi metal/logam seperti

kendaraan maupun elevator/lift7. Gunakan handsfree ponsel untuk keamanan dan kenyamanan anda saat berkendara8. Matikan ponsel dalam ruang peribadatan, atau gunakan nada getar ponsel ditempat-

tempat seperti perpustakaan, museum, rumah duka dan bioskop9. Matikan ponsel saat dalam pesawat, karena dapat menganggu sistem navigasi

pesawat di udara.

BerhematKeberadaan telepon seluler telah mengawali transformasi sosial yang begitu besar.

Survey di kawasan Asia Tenggara menyebut 62 % responden di Indonesia akankembali ke rumah jika bepergian lupa membawa ponsel. Namun tanpa disadari,

transformasi tersebut juga mempengaruhi devisa negara kita.

Kebijakan bidang energi memang sangatpotensial menuai kontroversi. Persoalanenergi memang persoalan yang sangatsensitif. Karena akan sangat terkait denganbudaya dan kebiasaan keseharian.

Tak terkecuali dengan upaya melakukankonversi dari minyak tanah menjadi gas elpiji.Di beberapa tempat, beberapa komunitasmelakukan aksi penolakan konversi ke gaselpiji dan meminta pemerintah melancarkankembali suplai minyak tanah seperti sediakala. Mereka menilai penggunaan gas sangatmembebani mereka.

Hemat Rp30 TriliunPilihan konversi sejatinya bukan tanpa

dasar dan perhitungan yang matang. Saatini komunitas internasional secara khusustengah mendorong penggunaan energiyang lebih raman lingkungan. Denganmenggunakan gas merupakan salah satubagian dari upaya untuk mengurangi emisibuang dari minyak tanah yang jauh lebih besarketimbang gas.

Kementerian Negara Perencanaan Pem-bangunan Nasional/Kepala Bappenas, jugamenyatakan bahwa program konversi minyakke elpiji secara signifikan menekan bebansubsidi yang harus ditanggung pemerintah.Program ini dapat menekan anggaran subsidiminyak dalam Anggaran Pendapatan danBelanja Negara (APBN).

“Jika berhasilmelakukan di-versifikasi se-gera, dari ang-garan subsidi mi-nyak Rp 54 tri-liun pada tahunini, anggaranakan tinggal Rp24 triliun. Nega-ra bisa berhe-mat sekitar Rp30 tril iun pertahun,” kataMeneg PPN/ Ke-pala Bappenas Paskah Suzetta.

Dampak lainnya, menurut Paskah, secarajangka panjang sumber daya minyak bumibisa lebih dihemat dengan keberhasilanprogram diversifikasi energi.

Bukan Hanya Rumah TanggaDirektur Utama PT Pertamina Ari

Sumarno menilai terjadinya antrian orang saatmembeli minyak tanah merupakan masalahklasik yang selalu terjadi sejak dulu, "Bukankarena adanya program konversi minyaktanah ke gas elpiji. Berapapun minyak tanahkita kasih, pasti kurang. Kebiasaanmengantrikan jerigen itu masalah klasik daridulu. Setiap kali juga begitu,” katanya.

Namun Ari mengakui pihaknya saat ini

telah menarik pasokanuntuk beberapa kecamat-an yang masuk dalamprogram konversi minyaktanah ke gas.

Kondisi ini memangmengakibatkan masya-rakat yang terbiasa me-lakukan oplosan minyaktanah berpindah ke ke-camatan lain yang belumditarik minyak tanahnya.

Dengan demikianterjadi antrian panjangorang membeli minyak

tanah. Ari juga mensinyalir adanya sebagianwarga yang mengambil kesempatan denganmenyalahgunakan minyak tanah. “Begitu kitaganti dengan LPG ternyata terbukti tidaksemua minyak tanah itu untuk kebutuhanrumah tangga,” kata Ari.

Perlu Pemetaan UlangSekalipun demikian, anggota Komisi VII

DPR-RI, Wahyudin Munawir meni laipemerintah kurang peka melihat kondisimasyarakat Indonesia yang sebagian besarpenghasilannya pas-pasan dalam programkonversi ini.

Mestinya, menurut Munawir, kebijakankonversi minyak tanah ke elpiji dilakukansecara selektif. "Masyarakat kecil tetap

dibiarkan memilih untuk sementara waktu,apakah menggunakan minyak tanah atauelpiji, yang kedua-duanya disubsidi.Sementara itu, masyarakat yang mampudiharuskan memakai elpiji," katanya.

Munawir sepakat akan maksud baikkebijakan konversi minyak tanah ke elpiji,yaitu mengurangi subsidi minyak tanah untukkeperluan rumah tangga yang nilainya sekitarRp 30 triliun. Namun dalam pelaksanaanMunawir berharap adanya pendataanpenduduk miskin yang akurat di tiap-tiapwilayah, "agar pemberian subsidi dalamprogram konversi tersebut tepat sasaran,"imbuh Munawir.

Dalam kunjungannya ke beberapa daerahyang masuk dalam program konversi,Munawir menemukan berbagai keluhanmasyarakat. "Sejak kebijakan konversi itu,minyak tanah menghilang dari pasar. Kalaupunada, harganya sangat tinggi, sehinggamereka tak sanggup membelinya. Sementaraitu beli gas mereka harus membeli 3 kg yangharganya berkisar Rp15 ribu," tutur Munawir.

Memang bagi rakyat kecil, uang Rp15 ribumungkin memberatkan dibandingkandengan membeli minyak yang bisa secaraeceran. Mungkin di masa mendatang, belielpiji pun bisa dilakukan secara eceran ataubahkan dengan pola voucher agar jauh lebihberpihak pada warga miskin.

([email protected])

Menyemai Harapan Lewat Konversi

foto: dw

foto: www.sinarharapan.co.id

PEREKONOMIAN

69,85 persen. Sementara komponen untukponsel baik provider dan receiver, lebih dari90 % masih impor. Konsekuensinya, sebagianbesar uang yang ada akan mengalir ke luarnegeri bukannya beredar di dalam negeri dandigunakan untuk pembangunan bangsa ini.

Bagaimanapun, prinsip pengusaha adalah

mencari keuntungan. Namun berkaca darirealitas yang ada, penggunaan ponselharuslah dilakukan dengan bijak. Gunakanlahponsel untuk hal-hal yang produktif saja.Sadarilah bahwa setiap kata yang terucapmelalui ponsel ada rupiah yang terbuang.

(s-ring)

Tips Bijak Menggunakan Ponsel

Page 5: komunika 15 2007

Edisi 15/Tahun III/Agustus 2007

www.bipnewsroom.info/komunikae-mail: [email protected]

5

KESRA

Tolilet, tolilet...!! Suara jingle miriplagu yang sering diputar penjual es

krim itu terdengar membelahkesunyian pagi di Semper, Jakarta

Utara. Segerombol anak yang sedangbermain petak umpet spontan

menghentikan aktivitasnya, laluserentak berseru, “Mobil Pintar!”

Hanya dalam hitungan detik anak-anak itu sudah menghambur ke arahmobil warna biru yang difungsikansebagai perpustakaan keliling itu.Setelah petugas yang merangkapsebagai tutor sekaligus operator

mempersiapkan peralatan, kegiatan“belajar-mengajar” pun dimulai.

Jangan bayangkan ruang kelas yangkaku, suasana hening, dan para murid

duduk anteng di hadapan guru. Di MobilPintar (MP), perpustakaan keliling yangdigagas Ibu Ani Bambang Yudhoyono danpara perempuan yang tergabung dalamSolidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu(SIKIB), konsep yang diusung adalah joyfullearning, belajar dengan cara yangmenyenangkan. Maka yang tampakkemudian adalah anak-anak umur 4-15 tahunyang asyik membaca buku, tertawa gembiramenonton film edukasi, bermain peran dipanggung hiburan, dan anak-anak yang serubermain game di komputer jinjing.

Kendati berlabel perpustakaan keliling,MP tidak hanya menyediakan buku-bukuyang bisa dipinjam secara gratis oleh anakanak, namun juga menyediakan fasilitaspembelajaran lain seperti CD interaktif, VCDedukatif, yang dilengkapi dengan laptop danTV. Laptop digunakan untuk bermain game.Sementara TV dan VCD digunakan sebagaisarana pemutaran film-film bertemapendidikan, misalnya tentang dunia binatang,tumbuh-tumbuhan dan cerita para nabi.Dalam operasionalnya, MP juga disertaiseorang guru yang disebut tutor untukmembimbing anak-anak tersebut dalambelajar.

Menurut Widya Parimita, konsultanhumas MP, salah satu tujuan MP adalah

Belajar sambil Tertawa alameningkatkan minat baca anak. Layanan inijuga diharapkan mampu mengoptimalkanpotensi anak dengan menggunakanpendekatan multiple intelligence ataukecerdasan jamak pada anak. Melalui teorikecerdasan jamak tersebut, akandimunculkan berbagai potensi kecerdasanyang ada pada diri mereka. Misalnya,kinestesik, verbal, logika matematik, spasial,interpersonal, intrapersonal, musik dannaturalis. ‘’Anak-anak tidak hanya dibekalikemampuan membaca dan menulis, tetapijuga mengasah bakat dan rasa ingin tahu,’’papar Widya.

MP juga melatih anak-anak menari,melukis, mendongeng, menyanyi danmembuat kerajinan tangan. Untuk kerajinantangan, menggunakan bahan sederhanayang ada di sekitar kita, seperti sedotanplastik, gelas plastik, dan kertas lipat. ‘’Supayaanak-anak tidak cepat bosan, dalampembelajaran digunakan pendekatan joyfulllearning, belajar sambil bermain,’’ paparWidya.

Motor dan Rumah PintarSetelah MP dievaluasi, ternyata tidak

semua wilayah Indonesia bisa dijangkau mobil.Banyak perkampungan kecil yang sempittidak bisa dilalui MP. Namun justru di tempat-tempat seperti itulah banyak anak-anakkurang mampu tinggal. Mereka juga inginbelajar dan bermain seperti anak-anaklainnya. Untuk itulah Motor Pintardiluncurkan. “Konsep Motor Pintar hampirsama dengan Mobil Pintar. Motor Pintar jugadilengkapi dengan berbagai macam buku,permainan edukasi, televisi, VCD, DVD, dankomputer,” jelas Widya.

Pada setiap lokasi, pembelajaran akandilakukan oleh seorang tutor, dan asistentutor yang berjumlah empat sampai limaorang. Tutor adalah karyawan tetap dariMobil Pintar. Sedangkan asisten tutor adalahmasyarakat setempat yang menyukai anak-anak, bisa membaca dan menulis, sertabersedia mendapatkan pengarahan danbimbingan terlebih dahulu. ‘’Kami berharap,setelah tiga bulan, kami bisa menjamah lokasilainnya. Sementara, lokasi lama dapatditeruskan oleh asisten tutor dengan konsep

tidak lagi berbentuk Mobil Pintar. Melainkan,Rumah Pintar,’’ papar Widya

Tentang asal-usul “Rumah Pintar”, Ibu AniYudhoyono punya cerita menarik. Suatuketika, setelah “Mobil Pintar” mengunjungisuatu tempat selama tiga bulan, sudahwaktunya mereka untuk pergi. Anak-anakdi sana menangis dan meminta “Mobil Pintar”jangan pergi meninggalkan mereka. “Paklurah di sana meminta Mobil Pintar janganpergi dulu, karena anak-anak masih butuh.Lalu pak lurah bersedia mencarikan tempat.Kalau memang bisa menyediakan tempat,maka akan kami isi dengan buku-buku. Makalahirlah rumah pintar,” kata Ibu AniYudhoyono.

Baru JakartaSampai saat ini, MP masih beroperasi di

kota Jakarta saja. Yaitu, Jakarta Selatan,Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan JakartaTimur. Kriteria lokasi yang dikunjungi adalahpemukiman padat penduduk. Namun, lokasitersebut haruslah merupakan tempat yangmemiliki sarana jalan yang dapat dilaluikendaraan roda empat, dan ada lapangan

minimal seluas lapangan volley. Setiap mobilakan mengunjungi satu titik lokasi sebanyakdua kali dalam seminggu. Misalnya, lokasi satupada hari Senin dan Rabu. Lokasi dua padahari Selasa dan Jum’at. Lokasi tiga pada hariKamis dan Sabtu. Dalam satu kali kunjungan,mobil tersebut akan memberikan pelayanankepada anak-anak selama enam jam.

Layanan dibagi dalam kelompokberdasarkan karateristik usia. Kelompok A,usia antara empat hingga enam tahun.Jamnya, 09.00-11.00. Untuk anak usia tujuhsampai sembilan tahun, terdapat duakategori. Yakni,kategori B1 dan B2. Layananberlangsung masing-masing di jam 11.00hingga 12.00 dan jam 13.00-15.00. MPsendiri berada dibawah naungan SolidaritasIstri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB)bekerjasama dengan Universitas NegeriJakarta (UNJ).

Harus diakui bahwa tidak semua anakIndonesia bisa mengakses perpustakaan.Dengan Mobil, Motor, dan Rumah Pintar,diharapkan semua anak Indonesia bisamengenal perpustakaan dan menjadi anak-anak yang pintar. (multisumber/[email protected]).

Belajar Mobil PintarMobil Pintar

Mahalnya harga obat memang masihmenjadi “momok” bagi sebagian

masyarakat, terutama orang kecil seperti

Jangan SakitTertimpa Obat

foto : www.presidensby.info

Tupar. Kendati pemerintah sudahmeluncurkan program apotek rakyatyang menjual obat dengan hargamurah, akan tetapi belum semualapisan masyarakat menikmatinya.Salah satu sebabnya adalah masihadanya keterbatasan industri farmasidalam negeri untuk memproduksiobat murah bagi masyarakat.

Setidaknya, itulah persoalan yangmengemuka dalam pembukaanMusyawarah Nasional (Munas)Gabungan Perusahaan (GP) FarmasiIndonesia di Istana Negara Jakarta,Jumat (3/8). Dalam sambutannya,Presiden Susilo Bambang Yudhoyonomenyatakan pemerintah telahberkomitmen memajukan,mendorong, dan memfasilitasi industri

farmasi dalam negeri untuk terusberkembang dan menjadi tuan rumah dinegeri sendiri.

“Tidak ada resep atau kamus pemerintahmenghalang-halangi atau menghambat usahafarmasi. Mengapa? Kalau industri farmasi yanganda kelola baik, tentu negara mendapatkanmanfaat. Pertama, obat tersedia, negaramendapat penerimaan pajak, lapangan kerjaterbuka, dan dapat memenuhi kebutuhanhidupnya sehingga kemiskinan bisa turun,”tegas Presiden.

Presiden SBY juga meminta pengusahaindustri usaha farmasi untuk tidak menjadimacan kandang. “Daya saing industri farmasikita bukan hanya dalam negeri, tapi jugaharus mengglobal,” Presiden menegaskan.

Menurut Presiden, sektor kesehatanadalah prioritas pembangunan yang dijalankanpemerintah dewasa ini. “Kita ingin derajatkesehatan manusia Indonesia terusmeningkat dari masa ke masa. Karenakesehatan adalah salah satu hak dasarmanusia, bagian dari quality of life of thepeople,” kata Presiden. Manusia, lanjutPresiden, tidak akan berdaya dan kemudianbisa menjalankan kehidupan sehari-harinya,memilih profesi, meningkatkankecerdasannya dan aktivitas sosial lainnya jikatidak sehat. “Kesehatan yang baik, nutrisiyang baik, lingkungan masyarakat yang baik,akan membikin bangsa kita, bangsa yangsehat. Kesehatan adalah salah satu pilar dayasaing bangsa,” Imbuh Presiden.

Sebelumnya Menkes Siti Fadillah Soeparimengatakan, GP Farmasi dan pemerintahagar bekerjasama dengan erat untukmencegah peredaran obat palsu dan ilegalyang sangat merugikan kesehatanmasyarakat serta industri farmasi nasional.Menkes melaporkan pula bahwa telahditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan

tentang apotek rakyat, yang dimaksudkanuntuk meningkatkan akses layananmasyarakat khususnya pelayanan obat padamasyarakat sekaligus memulihkan ekonomikerakyatan dan mengurangi pengangguran,dan kebijakan obat murah dan berkualitas.

Sementara itu, Ketua Umum GP FarmasiAnthoni CH Sunaryo melaporkan bahwapenyelenggaraan Munas XIII 2007 yangdilangsungkan di Palembang mengambiltema, “Pemberdayaan Usaha FarmasiIndonesia Menghadapi Peluang TantanganMelalui Reposisi Usaha Farmasi untukMeningkatkan Daya Saing di Era Pasar Bebas”.Tema ini dirancang untuk mengantisipasipersaingan yang makin ketat di era pasarbebas. Saat ini, tambah Anthoni, anggotaGP Farmasi Indonesia terdiri dari 205 industrifarmasi, 2.463 PBF, 7.000 apotek, dan 7.000toko obat.

Kita berharap, dengan semakinbanyaknya pabrik farmasi, apotek dan tokoobat, orang-orang seperti Tupar dapatmembeli obat dengan mudah dan murah.

([email protected])

Presiden SBY, didampingi Menkes Siti Fadillah Soepari danKetua Umum GP Farmasi, membuka Munas GP FarmasiIndonesia III, di Istana Negara, Jumat (3/8) pagi. (foto:abror/presidensby.info)

Sudah tiga bulan lebih Tupar (51)terbaring di tempat tidur. Warga Kota

Batu, Malang, Jatim ini mengeluh pusingluar biasa dan matanya sedikit kabur. Ia

sudah memeriksakan diri ke dokter,namun tak kuasa menebus seluruh obatyang diresepkan dokter untuknya. “Sayahanya tebus setengah resep, mungkin

karena itu sakit saya juga hanyasetengah sembuh,” ujarnya memelas.Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga,sudah sakit tertimpa harga obat yang

mahal pula.

Page 6: komunika 15 2007

6

Wanto memang layak mengeluh.Selain hari libur dan Minggu,kawasan Goa Tabuhan memanglebih sering sepi. “Kalau hari

Minggu atau hari libur, terutama libur sekolah,ratusan kendaraan bisa parkir di sini. Tapi di hari-hari biasa, keadaannya ya seperti ini, sepi,” keluhbujangan yang sudah menjadi petugas parkirselama tujuh tahun ini.

Dikatakan Wanto, lima tahun terakhir trenkunjungan wisata ke Goa Tabuhan memang dira-sakannya cenderung menurun. “Terutama turisasing. Dulu sering saya lihat bule ke sini, tapi se-karang hampir tidak ada,” ujarnya.

Keadaan sepi juga dirasakan oleh Badrudin(32), penjual batu mulia (warga setempat me-nyebut akik) di tempat yang sama. “Lima tahunterakhir ini pendapatan saya terus turun,” kata-nya.

Ia bahkan sempat merencanakan mau me-mindahkan gerainya ke tempat lain. Namun dariinformasi yang ia dapat, kawasan wisata lain diPacitan juga sedang sepi. “Mau tak mau sayabertahan di sini, daripada gak ada kerjaan,”imbuhnya.

Di Dieng, Kab Banjarnegara,Jawa Tengah, sepinya wisa-tawan membuat beberapapemilik toko kerajinan me-nutup usahanya. “Seka-rang sepi, nggakbisa lagi meng-andalkan ke-

Wanto (29) menguap lesu. Hari masih siang, pukul 14.15,namun kawasan wisata Goa Tabuhan di Pacitan, Jatim, sudahsenyap. Sejak pagi, ia baru menjual karcis parkir 18 lembar, 7lembar parkir bus dan 11 parkir mobil kecil. Sedikitnya karcis

yang terjual tentu sangat berpengaruh terhadappendapatannya hari itu.

datangan wisatawan mancanegara sepertidulu. Sejak ada pemboman di Amerika itu,turis asing nggak ada lagi yang datang ke Di-eng. Padahal pembeli cinderamata kebanyak-an kan orang asing. Jadi saya memilih menutuptoko dan alih profesi menjadi petani kentang,”kata Subiantoro, warga Parikesit Kab Wono-sobo Jateng, yang sempat berjualan cinde-ramata di Dieng selama 4 tahun.

Berdasarkan catatan DepartemenKebudayaan dan Pariwisata, kunjunganwisatawan terutama wisatawan mancanegara(wisman) memang cenderung menurun.Tahun 2006, jumlah wisman yang datang keIndonesia sebanyak 4.8 juta orang (turun2,6% dari tahun sebelumnya). Demikian jugadevisa yang diperoleh hanya 4,4 miliar USD(turun 2,2%). Tapi wisatawan nusantara(wisnus) masih lumayan banyak, yakni 114 jutaorang, dengan pengeluaran sebesar Rp78,67triliun dari total penerimaan negara dari sektorpariwisata sebesar Rp12 triliun.

Tapi tak seluruh daerah mengalami penu-runan. Di Sumatera Barat (Sumbar), misalnya,tren wisata justru menunjukkan grafik menaik.“Salah satu penyebabnya adalah dibukanya

penerbangan langsung dari Malaysia danSingapura ke Sumatera Barat dan daerah

Sumatera lainnya,” kata Dirjen Pemasar-an Departemen Kebudayaan dan Pari-

wisata, Thamrin B Bachri, kepadaKomunikA, Kamis (9/8).

Nugraha (25), wisatawanasal Jakarta membenarkan,

sekarang lebih banyakwarga dari Negeri Jiran

berkunjung keSumbar. “Saat ber-

kunjung ke siniempat tahunlalu, jarang sayajumpai orang

Malaysia atau Singapura.Sekarang saya lihat puluhan wisatawanMalaysia dan Singapura singgah di sini.Moga-moga ini pertanda baik bagikebangkitan pariwisata Indonesia,” kataNugraha yang ditemui KomunikA didepan istana Pagarruyung, Tanah Datar,Minangkabau, Sumbar.

Mengapa di satu sisi jumlah wisa-

tawan mengalami penurunan, sedangkan di sisilain jusru meningkat? Inilah pertanyaan menarikyang perlu dikupas. Ada asap pasti ada api,ada akibat pasti ada penyebabnya. Inilah yangharus dipelajari oleh mereka yang berkecimpungdi dunia pariwisata.

Berbagai KendalaDalam paparan Rakornas Departeman Ke-

budayaan dan Pariwisata, 28 Maret 2007 lalu,Thamrin B Bachri membeberkan beberapa fak-tor yang menyebabkan sektor pariwisata Indo-nesia mengalami penurunan. “Di antaranya ka-rena ancaman bencana alam, flu burung, teror-isme, dan travel warning.”

Bencana alam seperti yang terjadi di Aceh,Sumut, Pangandaran dan Yogyakarta bukansaja menimbulkan korban jiwa dan menghan-curkan harta benda, namun juga menghancur-kan infrastruktur pariwisata yang ada. Demikianpula isu flu burung dan terorisme, turut mem-buat sektor pariwisata terpuruk. “Beberapanegara menerapkan travel warning atau la-rangan berkunjung ke Indonesia karena takutancaman flu burung dan terorisme,” kataThamrin.

Faktor lain yang turut mempengaruhi iklimpariwisata Indonesia, menurut Thamrin, karenaaksesibilitas ke Indonesia sebagian besar masihdikuasai negara tetangga yakni Singapura danMalaysia, kualitas tujuan wisata belum merata,pariwisata belum menjadi prioritas utama,sarana dan fasilitas pariwisata mengalami pe-nurunan, investasi pariwisata di luar Bali relatifkecil, kemampuan melakukan promosi masihterbatas, kualitas SDM belum mampu bersaingsecara global.

Itulah faktor-faktor yang membuat pariwi-sata Indonesia kurang mampu bersaing di ting-kat internasional. Akan tetapi, Thamrin jugamenyampaikan optimismenya bahwa angkakunjungan wisatawan mancanegara ke Indo-nesia tahun-tahun mendatang akan kembalimerangkak naik. Ia bahkan berani memasangtarget kenaikan sebesar 45,8% di tahun 2007ini. “Kami akan mendorong percepatan kun-jungan wisman dari 4,8 juta di tahun 2006menjadi 6 juta di tahun 2007 ini,” imbuhnya.

Salah satu yang membuatnya optimistisadalah destinasi wisata Indonesia yang me-nurutnya sulit dicari bandingannya di dunia.

Potensi Sangat BesarIndonesia memiliki puluhan provinsi, belasan

ribu pulau, dan ratusan suku bangsa. Potensiini sangat besar untuk dikembangkan dalamindustri pariwisata.

Demikian dikatakan Kepala Hubungan Ma-syarakat Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Ban-dung Anwari Masatip, beberapa waktu lalu. An-wari mengingatkan agar Indonesia makin mem-perbaiki faktor-faktor pendukung pariwisata.Faktor-faktor tersebut antara lain pengemasan,pen-display-an, desain wisata, promosi, dan

peningkatan citra Indonesia.Produk budaya baik dalam bentuk kese-

nian maupun makanan harus dikemas sede-mikian rupa dengan warna dan sajian yangbaik sehingga memikat orang untuk me-nikmatinya.

“Turis yang berselera seni tinggi tak lagimempermasalahkan di mana produk senibudaya itu ditampilkan, tapi bagaimana produktersebut dihadirkan dengan desain yang baik,”kata Anwari.

Sementara promosi melalui pertukaranseni budaya harus ditingkatkan agar makinbanyak dikenal masyarakat di negara lain.“Penyebaran informasi tentang pariwisata In-donesia pun harus dilakukan intensif dan ber-kelanjutan,” ujar Anwari.

Pariwisata tidak bisa digarap hanya olehpemerintah, asosiasi, atau komunitas terten-tu. “Masyarakat harus menyadari pentingnyapariwisata dan kemampuannya mensejah-terakan masyarakat. Jika hal tersebut sudahterbangun, maka pariwisata akan berjalanbaik,” kata Anwari.

Berbicara masalah potensi pariwisata,Indonesia boleh dikatakan memiliki segalanya,baik wisata alam, wisata sejarah, religi, eko-wisata maupun budaya. Adapun lokasinya adadi seluruh provinsi.

Perlu Dukungan Sektor LainPresiden Susilo Bambang Yudhoyono me-

negaskan, sektor pariwisata tidak mungkinmaju jika tidak didukung pleh sektor-sektorlainnya. “Saya minta jajaran Departemen Ke-budayaan dan Pariwisata dan komunitas pa-riwisata, asosiasi profesi dan asosiasi usahauntuk menjadi penjuru. Tetapi saya tahu tidakmungkin sektor pariwisata maju kalau tidakdi-back up oleh sektor-sektor penunjang lain-nya. Karena ini harus di-back up oleh semua,”kata Presiden dalam sambutan pembukaanpada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas)Kebudayaan dan Pariwisata, di Istana Negara,beberapa bulan lalu.

Presiden mencontohkan aspek-aspek pe-nunjang pariwisata itu, seperti transportasiyang sedang ditata kembali. Lalu, masalahkemudahan visa, infrastruktur di daerah-dae-rah, telekomunikasi, dan cinderamata atausuvenir di tempat-tempat wisata sebagaiindustri penyeimbang. “Kita harus menya-tukan energi. Kalau energi kita satukan, insyaAllah hasilnya akan nyata, konkret, dan bah-kan kita bisa menghasilkan sesuatu yang besaryang benar-benar mendatangkan kesejahte-raan bagi rakyat kita semua. Indonesia negeriyang kita cintai ini memiliki potensi yang luarbiasa di bidang kebudayaan dan pariwisatatermasuk warisan budaya, heritage dari gene-rasi ke generasi. Sayangnya dan harus kitaakui bahwa potensi yang besar ini belum sepe-nuhnya menjadi kekuatan riil yang memberikankontribusi untuk membangun kemakmuran

Page 7: komunika 15 2007

7

bangsa kita,” kata Presiden Susilo BambangYudhoyono.

Dikatakan Presiden, bangsa Indonesiasesungguhnya memiliki peluang besar, greatopportunity, karena memiliki sumber dayapariwisata yang hebat. Hanya saja potensi yangada belum dikembangkan dan dikelola secaraoptimal. “Tugas jangka pendek kita dalamkonteks ini adalah melakukan revitalisasi danpembangunan kembali. Sedangkan jangkapanjang, saya harus mengatakan sesung-guhnya kebudayaan itu menjadi pilar utamabagi terwujudnya bangsa yang maju dan se-jahtera,” imbuh Presiden.

Perlu AnggaranDirektur Jenderal Pemasaran Depbudpar,

Thamrin B Bachri mengatakan, pemasaranpariwisata Indonesia harus didukung oleh ang-garan yang cukup untuk promosi guna mewu-judkan target 7 juta kunjungan wisatawan ditahun 2008. “Kunci sukses pemasaran pari-wisata Indonesia selain anggaran, adalahperbaikan image dan revitalisasi produkpariwisata,” katanya dalam lokakaryaStrategi Komunikasi dan Marketing digedung Sapta Pesona Jakarta, yang di-dukung penuh oleh UNWTO (UnitedNations World Tourism Organization),beberapa waktu lalu.

Komitmen dari semua stakeholderuntuk bekerjasama dalam mencapaitarget kunjungan 7 juta wisatawan padatahun 2008 juga sangat dibutuhkan se-hingga dapat dicapai sekitar 6,4 jutadolar AS.

Perbaikan image pariwisata Indonesia an-tara lain dapat dilakukan melalui iklan yang di-cetak atau melalui media elektronik di berbagainegara dimana harus dikatakan bahwa Indo-nesia merupakan tujuan wisata yang amanuntuk dikunjungi. Forum internasional sepertitravel mart atau table top juga penting dilaku-kan untuk mendukung pemasaran pariwisataIndonesia.

“Strategi yang dijalankan Depbudpar selainitu, antara lain berpartisipasi dengan negaralain dalam kerjasama pariwisata serta menja-lankan promosi secara bersama,” tambahnya.

Peran serta Pemda untuk ikut serta aktifmempromosikan pariwisata mereka serta me-ningkatkan promosi paket wisata domestik bagidaerah merupakan strategi promosi domestikyang dilakukan Depbudpar.

Sementara itu Menbudpar Jero Wacik da-lam sambutannya mengatakan bahwa Indo-nesia dan UNWTO telah menjalin kerjasamayang erat. UNWTO berkomitmen penuh untukmendukung Indonesia dalam pengembanganpariwisata Indonesia dengan menyediakanpanduan, arahan dan bantuan teknik sepertimengadakan kegiatan internasional di In-donesia.

Bukan Hanya BaliSelama ini, dalam wacana pariwisata

budaya di tingkat nasional, yang seringkalidijadikan rujukan dan contoh adalah pari-wisata di Bali. Seolah-olah hanya daerah Baliyang bisa dimajukan pariwisata budayanyauntuk menarik kunjungan baik wisatawannusantara maupun mancanegara.

Tidak salah memang bila membangga-kan keberhasilan Bali sebagai daerah tujuanpariwisata dunia yang telah menghasilkansumbangan devisa terhadap negara dalamjumlah besar. Namun bila kita terjebak hanyamengandalkan satu daerah Bali saja, makakemajuan pariwisata Indonesia akan me-ngalami ketergantungan yang sangat ting-gi terhadap daerah tersebut. Hal ini terbuk-ti, ketika di Bali terjadi tragedi bom yangdiledakkan oleh teroris, maka penerimaandevisa negara kita di bidang pariwisatamenjadi anjlok.

Kemajuan pariwisata budaya di Bali

sangat kontras dengan kondisi pariwisatabudaya di daerah-daerah Indonesia lainnya.Di Subang, Jawa Barat misalnya, sepuluhtahun yang lalu, anak-anak remajanya masihbanyak yang berminat untuk belajar tarijaipong, sisingaan, dan menjadi dalang wa-yang golek. Hampir setiap minggu dan da-lam acara ritual kehidupan selalu diundangpentas sebagai hiburan budaya yang me-riah.

Saat ini, ketika teknologi semakin ma-ju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan dae-rah tersebut semakin lenyap di masyarakat,bahkan hanya dapat disaksikan di televisidan Taman Mini. Padahal kebudayaan-ke-budayaan daerah tersebut, bila dikeloladengan baik selain dapat menjadi pariwisatabudaya yang menghasilkan pendapatan un-tuk pemerintah baik pusat maupun daerah,juga dapat menjadi lahan pekerjaan yangmenjanjikan bagi masyarakat sekitarnya.

Saatnya kini mengembangkan tujuanwisata selain Bali. Warga di Pacitan, Diengdan daerah lain tentu ingin merasakankemakmuran yang merebak dari objekwisata yang mereka miliki.***

([email protected])

Pemerintah telah menetapkan logo Visit Indonesia Year (VIY) 2008 yang berbentuksiluet Burung Garuda. Dengan adanya logo baru itu, diharapkan program VIY 2008segera dapat diluncurkan ke masyarakat.

“Soft launching kemungkinan akan dilakukan pada Agustus atau September 2007 bertepatanmenyambut Hari Pariwisata Internasional, “kata Thamrin B Bachri, Dirjen Pemasaran DepartemenKebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) dalam workshop Peningkatan Pemahaman WartawanUnit Kebudayaan dan Pariwisata terhadap Tourism Satellite Account (TSA) dan Visit IndonesiaYear 2008 di Jakarta, Kamis (2/8).

Menurut Thamrin, VIY 2008 merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kesiapanIndonesia sebagai destinasi pariwisata yang siap dikunjungi wisatawan. Selain itu dengan eventini akan menciptakan daya saing pariwisata Indonesia dalam peta persaingan di tingkat regionaldan internasional serta menggerakan distribusi kunjungan wisatawan secara optimal sepanjangtahun di seluruh destinasi di Indonesia.

Dengan VIY 2008 akan membangkitkan kembali dunia usaha dan masyarakat untukmempersiapkan diri dalam menyambut kunjungan wisatawan ke Indonesia, katanya.

Tahun Kunjungan Indonesia 2008 dengan memanfaatkan momentum Peringatan100 Tahun Kebangkitan Nasional ini akan disemarakan dengan kegiatan lebih dari100 event di berbagai daerah, termasuk event akbar seperti World Culture Forum2008.

Thamrin mengatakan, untuk kegiatan VIY 2008 ini pemerintah telah mengalo-kasikan anggaran sebesar Rp 153 miliar pada RAPBN 2008, sedangkan pada RAPBN-P 2007 diusulkan sebanyak Rp 100 miliar. “Dari anggaran RAPBN-P 2007 ini 80%akan digunakan untuk promosi dengan memasang iklan di media dalam dan luarnegeri,” katanya.

Diharapkan adanya VIY 2008 akan mendorong arus wisatawan mancanegara(Wisman) ke Indonesia meningkat menjadi 7 juta wisman pada tahun 2008 denganrata-rata lama tinggal sekitar 12-13 hari dan pengeluarannya mencapai US$ 100-

200/hari. Selain itu VIY 2008 akan mendorong pergerakan dan meningkatkan jumlah wisatawannusantara (wisnus) yang pada tahun 2008 diperkirakan mencapai 116 juta wisnus.

Penetapan tahun kunjungan wisata ini mengandung makna bahwa sejak tahun 2008Indonesia harus dapat memacu perkembangan kepariwisataan nasional, semakin mendekatikinerja kepariwisataan negara-negara ASEAN khususnya Malaysia, Thailand dan Singapura.

Secara teknis, persiapan menuju VIY 2008 sebenarnya telah dimulai pada tahun 2007. Daribeberapa pertemuan antar stakeholders sejak Februari 2007 telah ditetapkan target kunjungan,pasar utama dan rencana kegiatan dalam bentuk bussiness plan. Bila pada tahun 2007 ditetapkantarget kunjungan wisman sebanyak 6 juta, maka target kunjungan wisman pada tahun 2008ditetapkan sebanyak 7 juta kunjungan.

Tahun 2008 dianggap tepat untuk mencanangkan semangat pembangunan kepariwisataannasional karena merupakan tahun ke 100 peringatan Kebangkitan Nasional.Seratus tahun lalu telah dicanangkan upaya menuju kehidupan yang lebihbaik melalui semangat persatuan dan kesatuan bangsa oleh para pendahulukita. Semangat ini sangat sesuai dengan keinginan bangsa Indonesia saat inidalam menghadapi persaingan global.

Di sisi lain, pencanangan VIY 2008 juga terkait dengan kesiapan Indonesiadalam menerapkan apa yang oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyonodisebut sebagai ekonomi gelombang keempat, yakni ekonomi yangberdasarkan pada kreativitas, lingkungan hidup, warisan budayadan heritage.

Sektor pariwisata merupakan sektor yang bersentuhanlangsung dengan warisan budaya dan heritage.Bahkan bisa dikatakan, melalui sektor inilah warisanbudaya dan heritage dimanfaatkan untuk mening-katkan derajat perekonomian bangsa.

Harapan kita, VIY 2008 bukan sekadar jargonyang pada tahun berikutnya hanya berganti angkatahunnya. Kita ingin VIY memberi manfaat langsungpada perekonomian rakyat. (g-berbagai sumber)

Visit IndonesiaYear 2008

Page 8: komunika 15 2007

Gelaran Visit Indonesia Year (VIY)2008 tinggal hitungan hari.Tahun wisata kali ini yang meman-

faatkan momonetum 100 tahun Kebang-kitan Nasional banyak diharapkan membawaangin segar bagi kebangkitan sektorpariwisata Indonesia.

Sektor ini diakui tengah terpuruk pascarentetan peristiwa alam, penyakit dan teroryang tak bosan melanda Indonesia. Berimbasdrastis pada menurunnya angka wisatawanmancanegara

“Pariwisata harus dilihat seperti ban mobil.Kalau ada jarum satu masuk, semua gakkepakai ban mobilnya. Tidak cukup kaya danbagus saja, ada elemen dasar yang juga harusdipenuhi,” kata Dirjen Pemasaran,Depbudpar, Thamrin Bhiwana Bachri ketikadiwawancarai KomunikA di ruang kerjanyadi Jl. Merdeka Barat, Jakarta (09/08).

Sebenarnya bagaimana persiapanpemerintah dalam menyambut VIY 2008?Kemudian bagaimana upaya memaksimalkanpotensi wisata yang ada. Berikut petikanwawancaranya :

Sudah sampai mana persiapan VIY?Pelaksanaan VIY ini sebenarnya

memanfaatkan momentum 100 tahunkebangkitan nasional. Artinya dengansemangat ini kita ingin juga membangundestinasi-destinasi yang baru dan meng-angkat event-event yang ada di seluruhIndonesia agar menjadi daya tarik untukmendatangkan orang.

Sejauh ini kami sudah siapkan bukupanduan pelaksanaan event untuk daerah.Bagaimana cara menyiapkan sebuah eventyang baik. Mulai menyambut tamu, memilihlokasi yang tepat, bentuk acaranya. Depar-temen ini juga masih melihat keorisinalanfestival yang akan jadi gelaran VIY. Jangansampai menimbulkan pertanyaan. Kita jagaorisinalitasnya.

Banyak yang menilai, kita terlambatpromosi, pelaksanaan VIY juga terkesanterburu-buru?

Tidak ada istilah terlambat. Malaysia jugamulainya tengah-tengah tahun dan bahkangrand launchingnya 6 Januari 2007. Kita jugapersiapannya sudah sejak awal tahun. Sudahbanyak persiapan, mulai dari kemungkinannyabagaimana, berkoordinasi dengan daerah,semuanya kita siapkan. Promosi semisalpemasangan logo juga sudah kita mulai.Hanya belum grand launching saja.

Kita kalah pamor dari Malaysia?Kalau kalah dengan Malaysia, sudah dari

dulu. Karena produk pariwisata tidak hanyacukup bagus dan indah saja. Produkpariwisata harus dilihat secara totalitas. Kitamemang bagus, yang namanya alamIndonesia sangat indah walaupun di saatyang sama kita juga disebut sebagaicomberan terbesar di Asia. Teluk Jakarta itu.

Yang dijual selalu pemandangan alam?Tidak mesti. Wisatawan kan ada yang

masal dan minat khusus. Kalau masal diamenginginkan yang berbeda. Tapi kalau mi-nat khusus, walaupun infrastrukturnya belumada dan masih sulit mereka tetap mau kesana asal minatnya terpenuhi. Misalmenyelam, kita kaya.

Tapi saya katakan sekali lagi, kaya sajatidak cukup. Tapi harus berdiri pada elemen-elemen dasar yang kuat. Saya tanya,Indonesia itu teratur atau tidak? Serius ini.Kita masih di atas ketidakteraturan. Mulai darijalanan yang macet. WC nya masih kotor.

Kuatkah elemen dasarnya, mas-yarakatnya disiplin tidak. Kemudian orangnyasudah sejahtera tidak, gimana bisa senyum.Akhirnya mengincar kamera orang. Faktor-faktor ini dasar untuk menjadi host yang baik.Hal-hal ini yang menjadikan orang betah atautidak datang ke Indonesia.

Konon Indonesia terkenal karena

"Tak CukupHanya Kaya Potensi"

keramahan penduduknya, apa masihada?

Memang keramahan itu masih ada. Tarianselamat datang, semua daerah kita senangmenerima orang. Tapi orang tidak lagi jadiramah kalau sedang lapar. Faktor lain,kebersihan. Orang bersih kan dituntut olehagamanya. Bersih itu untuk kita sendiri. Tapibahwa kalau kita bersih juga memberikanefek positif bagi pengembangan pariwisata,itu masalahnya. Kalau orang mau tour kekanal-kanal sambil nutup hidung, mau bikinrestoran apung di Ciliwung, gimanaceritanya.

Yang lebih celaka lagi, kalau lingkungankita kotor terus seperti ini dan tidakdiapresiasi, kita akan diboikot dunia.Statement WTO dalam Resolusi Osaka,negara-negara yang tidak mengapresiasilingkungan dalam pengembangan pariwisata,jangan didatangi. Ngapain datang ke negarayang gak menghargai lingkungan. Nah kalau

anggota WTO ada 183 negara, kitadiboikot, habis sudah.

Posisi kita masih aman?Memang, tapi saya tanya, di Indonesia

ada tidak sungai-sungai yang masih jernih.Artinya apa kan kita akan semakin tidak betuldengan lingkungan. Saya tidak mengatakanpesimisme. Tapi tadi Anda menanyakanMalaysia. Kita gak bisa dibandingkan denganMalaysia, mereka elemen dasarnya sudahkuat.

Mentalitas?Keteraturannya ada, kebersihan, disiplin

masyarakat sudah, semua sudah lebih baikdari kita.

Apalagi ditambah dana promosi yangtinggi?

Forget about promosi dulu. Kalau soalpromosi, di Afrika juga sama konsepnya.Bukan sesuatu yang luar biasa. Buku promosidi loakan juga banyak, gampang mengerti.Tapi kalau mempromosikan sesuatu yangbelum siap, gimana? Bisa jadi bumerang, overpromoted bisa membuat efek jera kepadawisatawan. Promosi artinya berjanji, if youpromote something, you promisesomething. Karena promosi yang sebenarnyaadalah ketika kita menginjakkan kaki di sana.

Bagaimana mengantisipasinya?Perbaiki elemen-elemen dasarnya. Belum

lagi travel related servicesnya. Nuker dollar

saja susah. Uang lembaran 100, kursnyasegini. Lembaran 20 harganya segini,uangnya lecek harganya beda lagi. Lhagimana? Apa bikin orang nyaman.

Elemen dasar perbaikannya bisa satugenerasi, sedangkan Visit IndonesiaYear 2008 sudah di depan mata. Lantasapa yang mau dijual?

VIY ini bukan suatu yang rumit. Artinyakita akan melaksanakan event yangtujuannya mendatangkan orang. VIY itudikaitkan dengan target pariwisata nasionalkita mencapai 7 juta wisatawan pada 2008.100 lebih event di seluruh Indonesia. Semuaakan kita jadikan atraksi yang mengundangbanyak orang.

Kita tidak akan mengembangkan event-event baru, tapi mempromosikan eventyang sudah dibuat oleh daerah. Kayak Tabotdi Bengkulu, festival Minangkabau, FestivalSenggigi di Lombok, semua itu kan sudah

ada. Tapi dalam rangka VIY ini kita benahidikitlah, karena kebanyakan ditujukan untukorang asing.

Tidak hanya wisatawan mancanegara(wisman) tapi juga wisatawan nusantara(wisnus). Jangan salah, wisnus juga menjadisangat penting bagi kita. Terbukti setelahbanyak peristiwa semisal bencana dan teror,wisnus menjadi juru selamat.

Angka perjalanan wisnus hitung-hitungannya sudah sampai 100 juta orang.Kalau rata-rata jumlah perjalanannya 1,85kali, berarti sudah sekitar 200 juta perjalananper tahun. Dan menghasilkan sekitar 80triliun kalau rata-rata pengeluarannya 300-450 ribu rupiah.

Kalau wisman?Capain devisanya baru US$5miliar per

tahun. Kalau VIY 2008 bisa mencapai 7 jutawisatawan dengan rata-rata per visit 1000,ya harapan kami bisa meraih sekitarUS$7miliar.

Daerah yang dijual?Kita lihat pasar potensialnya. Kalau Bali,

tentu seluruh pasar. Kalau daerah Sumaterakita jual ke negara yang tidak ada friksijaraknya, terutama penerbangan. Kitapasarkan ke ASEAN, Malaysia dan Singapura.Lebih logic, pun ada kesamaan budaya dalamarti makanan, tarian, dsb. Dan tren pada2007 juga menunjukkan ada dua negarayang naik jumlah wisatawannya, India danSingapura. Kalau Jepang relatif konstan.

Yang lain-lain malah turun. Secara umum ada12 pasar, eropa, USA, Jepang, China,Australia, India, Timur Tengah, Malaysia,Singapura.

Apa daya saing kita dibanding negaralain?

Kalau daya saing, saya pikir kekuatannyaada pada keragaman produk, apa saja ada.Kedua, masyarakatnya yang juga beragam.Produk kita sangat sustain, mau apa saja ada.Mau apa? Danau berwarna, hijau, kuning.Danau terbesar. Tapi yang lemah dari kitaadalah elemen-elemen dasar yang men-dukung produknya.

Ditambah Borobudur tidak lagi termasuk7 keajaiban dunia lagi?

Lha yang nyebut 7 keajaiban dunia itusiapa. Kita sendiri yang nyebut. Tidak pernahada yang menyebut demikian. Yang ada,Borobudur merupakan world heritage. Sampaisekarang juga world heritage, sampai batunyatinggal secuil juga tetap saja.

Kalau kemarin itu ada penelitian olehmantan orang UNESCO. Dia bikin polling modelsms, kayak acara tv show. Why worry. Yangpenting dia masih dalam kategori worldheritage. Kita ini kan gampang-gampang bikinkesimpulan sendiri. Borobudur itu kanbangunan yang sudah mendunia. Sudah adakelasnya sendiri.

Tentang larangan terbang UE dankemungkinan Saudi, bagaimanamenyikapinya?

Kalau Saudi, tidak. Mereka cuma pengentahu saja. Justru kalau VIY dipakai untukmengcounter berbagai macam isu. Kalau soaltravel ban tidak banyak yang bisa kita lakukanselain menghimbau. Karena semua itu kan hakorang untuk mendapat keamanan dalamterbang kan manusiawi. Walaupun kita tetapmenghimbau karena akibat dari larangan inikan banyak sekali.

Yang tergangu adalah paket-paket roundtrip, biasanya 15-30 hari. Keliling. Umumnyadari Belanda, Perancis, dan Jerman. Angka inimewakili sekitar 20% dari total arrival dariEropa. Kalau Eropa sendiri angkanya sekitar800.000 wisatawan.

Kami harapkan jangan lewat Oktobersudah bisa digunakan lagi. Seperti yangdikatakan pak Jusuf Kalla agar kita juga belajardari kekurangan-kekurangan kita. Kese-lamatan tidak hanya untuk orang asing saja,juga perlu untuk warga kita. Ini bagian darielemen dasar. Kalau tidak kuat, apapun dayatarik dari produk Anda, ya tidak akan dilirik.

Begini, pariwisata harus dilihat seperti banmobil. Kalau ada jarum satu masuk, semuagak kepakai ban mobilnya. Kita sudah rapisemua infrastruktur tapi WC nya bau, ya tidakjadi juga. Sudah bagus, eh pulangnyakecopetan. Kompleksitasnya sangat tinggiproduk pariwisata itu. Karena elemen-elemennya di bawah tanggung jawabnyaorang lain.

Pembangunan tempat pariwisata didaerah?

Perlu dipertimbangkan yang namanyatheme park atau tempat wisata bertema.Kemudian buat dengan standar internasional,jangan tanggung-tanggung. Agar bisasekaligus dinikmati wisatawan asing. Di satusisi juga memberi pembelajaran masyarakatlokal untuk beradaptasi dengan standarmasyarakat internasional.

Pengembangan pariwisata harus melihatdua sisi. Satu kesiapan masyarakat dankemudian pertumbuhan pasar. Dibangunsecara bertahap sesuai tingkat kesejahteraan.Kemudian pembangunan elemen dasar,Pelambang misalnya, sudah bagus. Wa-likotanya sudah concern dengan kebersihandi bawah jembatan Ampera. Nah dia sedangmenyiapkan elemen dasar untuk pariwisatayang kuat.

RUU Pariwisata semangatnya apa?Kami mencoba untuk sejauh mungkin

menghindari apa yang namanya governmentdominant. Sebisa mungkin menjadi lebihseimbang antara tugas pemerintah sebagaipolicy making, tugas daerah, karena produkitu kan nantinya akan lebih banyak. Artinyausernya ada di daerah. Melihat dari pembagiantugas, pemerintah mempromosikan citranasional, daerah mempromosikan destinasinya,swasta yang jual produknya.

Pemerintah juga akan menyiapkan standaryang nantinya menjadi pegangan para pelakuusaha. Ada kriterianya. Pada dasarnyarevitalisasi fungsi pemerintah. Akan lebihterbatas, tidak dominan lagi. ([email protected])

Dirjen PemasaranDepartemen Kebudayaan dan Pariwisata

Thamrin Bhiwana Bachri

foto : ddt

8 Edisi 15/Tahun III/Agustus 2007

www. bipnewsroom.info/komunikaemail : [email protected] WAWANCARADirjen Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

Page 9: komunika 15 2007

Ruang ini disediakan sebagai wadah tukar informasi antar pengelola situs atau portal lembaga pemerintah baik di tingkat pusat atau daerah.Pengelola dapat mengirimkan profil situs yang dikelolanya melalui e-mail: [email protected]

www.riau.go.id

Dukung InvestasiSwasta

e-gov kilas

9

Edisi 15/Tahun III/Agustus 2007

www. bipnewsroom.info/komunikaemail : [email protected] OPINI

Konflik dalam bentuk apapun memang sebuah halyang harus dihindari. Sejarah telah menulis dampakkonflik yang sedemikian besar dan jika berkembang

meluas akan bisa memakan ribuan korban jiwa manusia danharta benda.

Konflik dapat terjadi karena kepribadian atau sistem nilaiyang tidak cocok, tumpang tindih atau tidak jelasnya pem-bagian “kerjaan,” kompetisi memperebutkan sumberdayayang terbatas, komunikasi yang tidak memadai, kebijakan,standar dan peraturan yang sulit dimengerti dan tidak jelas,proses pembuatan keputusan yang kolektif dan konsensus,pengharapan yang tidak terkabulkan dan konflik yang tidakterselesaikan (Kreitner dan Kinicki, 1998).

Konflik Warga atau Konflik Suku?Konflik antar warga sebagaimana terjadi di Daerah Is-

timewa Yogyakarta (DIY) beberapa waktu lalu jelas membuatkaget semua orang, khususnya di Yogyakarta. Apalagi selamaini Kota Yogyakarta sangat dikenal sebagai kota pelajar yangtentunya akan mengedepankan cara-cara rasional danbermartabat dalam menyelesaikan setiap permasalahan yangada.

Yogyakarta merupakan salah satu kota jujukan pendi-dikan, konsekuesinya Yogya sangat terbuka dengan keda-tangan manusia dengan beragam latar belakang. Adat istiadatdan perilaku kehidupan sosial dari warga pendatang akanberpengaruh terhadap kehidupan sosial masyarakat lokal se-hingga sering menimbulkan terjadinya perselisihan di antaramereka. Perilaku, tata-cara kehidupan sosial dan sudut pan-dang yang berbeda tentunya akan sulit dalam penyelesaianmasalah yang timbul di dalam masyarakat. Jika hal itu tidakdikelola dengan baik maka sangat rawan terjadinya konflikantar warga.

Keberadaan beragam etnis yang ada di Yogyakarta meru-pakan salah sumber potensi terjadinya konflik. Sekalipun pro-ses membaur secara kultural bisa dikatakan berlangsung de-ngan baik selama beberapa puluhan tahun. Namun perkem-bangan beban sosial kota yang makin berat dan tingkat per-saingan sangat memungkinkan terjadinya gesekan-gesekan.Belum lagi adanya dinamika eksternal yang juga tidak bisadiabaikan dengan mudah sebagai salah satu pemicu bagiterjadinya konflik horizontal.

Permasalahannya dalam mengidentifikasi sebuah konflik,

seringkali beberapa pihak terlalu menyederhanakan perma-salahan. Bahkan media massa seringkali menjustifikasi konflikyang sebenarnya berlangsung antar beberapa orang menjadikonflik antar warga atau bahkan antar suku.

Menelisik Peran MediaPeranan media massa jelas tak bisa diabaikan dalam

sebuah konflik yang terjadi. Seolah seperti pedang bermatadua, media bisa menjadi bagian dari solusi atau bahkan bisamenjadi bagian dari unsur yang bisa memperburukpermasalahan.

Namun, acapkali para pengelola media senantiasa berkilahbahwa media massa hanya memotret, melaporkan apa ada-nya, menyampaikan fakta. Padahal, ada begitu banyak fakta,begitu banyak angle atau sudut pandang, maka media pastimemilih. Media pasti memilih untuk melaporkan pembantaianratusan orang Madura oleh suku Dayak di Kalimantan diban-dingkan dengan upaya saling menolong antar warga danmelindungi dari ancaman pembunuhan, misalnya.

Sebenarnya, peran media memang tak jauh dari pemben-tukan opini. Idealnya, media membentuk opini dalam situasikonflik dengan meredakan ketegangan bukan malah mem-peruncing. Berita-berita seharusnya mencerminkan peranjuru bicara derita kemanusiaan.

Maka toleransi perlu diciptakan. Toleransi dalam situasikonflik harus lebih konkret, yaitu berpihak kepada korban.Siapa pun kelompok itu kalau menjadi korban harus dibela.Godaan tentu datang. Orang dengan mudah menemukanalibi untuk tidak serius berpihak pada korban dengan ber-sembunyi di balik pertanyaan ini; bagaimana menentukansiapa korbannya.

Bukankah kemungkinan bias amat besar karena sikap war-tawan atau redaksi tergantung pada posisi ideologis media?Belum lagi kalau masih harus berhadapan dengan amplopyang berperan dalam pembusukan wartawan/redaksi. Dalamsituasi ini, integritas moral dan sikap kritis jajaran redaksi danwartawannya diuji.

Ketika perselisihan terjadi antara dua kelompok, adalahsebuah keniscayaan untukmemastikan bahwa konflikyang ada tidak berkembangmeluas atau bahkan ber-kepanjangan. Apalagi jika ke-mudian ada pihak yang men-dramatisir seolah-olah terjadikonflik antar suku. Padahal bisasaja konflik terjadi hanya lan-taran sebab sepele.

Pada dasarnya, harus diakuiisu di media harian sangat ban-yak, sehingga untuk menjadiisu utama tidak mudah karenaharus bersaing dengan isu yanglain. Disinilah dibutuhkankeahlian membungkus isu agarmenarik media sehingga ber-pengaruh kepada khalayak luas.Dalam konteks penyelesaiankonflik, sangat dibutuhkan

pengelolaan konflik yang baik agar konflik yang ada tidakmerugikan semua pihak. Mana-jemen konflik yang tepatsangat diperlukan di negeri multietnik seperti Indonesia ini.Karena itu dibutuhkan strategi pengelolaan konflik yang baikagar bisa meredam dan memupus habis akar konflik sehinggatidak merugikan semua pihak.

Manajemen Konflik Jalan KetigaManajemen konflik merupakan upaya sadar dan terencana

dalam memfasilitasi komunikasi terbuka dan partisipasikonstruktif dari pihak-pihak lokal untuk mencari pemecahanterhadap konflik yang ada. Prinsip mendasar manajemenkonflik adalah bagaimana mengembangkan ketrampilan untukmelihat sifat konflik dan mengenali kesamaan perhatian daripihak yang terlibat konflik. Pada gilirannya adalah menemukansolusi dari konflik yang ada.

Secara mendasar prinsip ini harus bisa dimiliki danditerapkan pada setiap warga. Secara sederhana mungkinbisa jadi kita harus mulai berfikir agar sikap bangsa yang selaludiagungkan dan diajarkan di sekolah seperti ramah-tamah,sopan-santun, lemah-lembut dan gotong-royong menjadiwarna dalam keseharian.

Kearifan lokal dalam penyelesaian konflik juga harusdikembangkan. Upaya damai harus diprioritaskan agar tidakterjadi konflik yang berkepanjangan yang akhirnya akanmerugikan semua pihak. Inilah jalan ketiga, jalan alternatifuntuk penyelesaian.

Namun mencermati praktik politik yang ada dari parapemimpin dunia, baru sedikit hal tersebut dipraktekkan. Jauhdari harapan mencari jalan keluar bagi problem tersebut,mereka justru menimbulkan masalah baru dengan kebijakanmereka. Mungkin akan muncul argumentasi bahwa ini hanyaterjadi dalam tataran praktis, sementara dalam tataran ideJalan Ketiga merupakan pemikiran yang belum ter-tandingi.Jikalau begitu adanya, mungkinkah Blair, Schroeder,Cardoso, atau Clinton adalah murid-murid Anthony Giddensyang menyeleweng?

*) Sudarmanto, Pranata Humas BPPI Yogyakarta.

Jalan Ketiga Penyelesaian Konflik

Ketika perselisihan terjadi antara duakelompok, maka upaya memastikan agar

konflik tidak berkembang meluas ataubahkan berkepanjangan menjadi sangat

penting. Ada banyak pilihan strategi danteknik penyelesaian konflik, namun strategi

dan cara apa yang layak ditempuhpemerintah dalam memadamkan serta

memutus konflik agar tak menjadi baradalam sekam.

Utamakan faktor investasi, mungkin itulah ide da-sar yang diusung website resmi Pemerintah ProvinsiRiau. Pasalnya, ketika pertama kali melihat situs se-derhana ini, pandangan mata dominan disuguhiinformasi beragam aset bisnis Riau.

Mulai informasi kesiapan infrastruktur tiap kabu-paten/kota yang dapat dilihat dalam menu "Info Kabu-paten", sampai potensi pariwisata yang siap dan telahtergarap baik oleh pemerintah daerah maupun swastadalam menu "Pariwisata".

Tampilan menu "Investasi" yang menyuguhkan be-ragam informasi mulai dari prosedur investasi, daftar

investasi, sampai ladang bisnis yang siap digarap sektorswasta; kian mempertegas komitmen Pemerintah Pro-vinsi Riau untuk me-"masar"-kan potensi daerahnya. Fa-silitas kemudahan investasi seolah diumbar dalam situsresmi provinsi yang baru saja berulang tahun ke-50, 9 Agustus lalu.

Kembangkan TransparansiSemangat keterbukaan juga dibangun melalui situs

ini. Tampak dalam menu "Info Lelang" yang bisadiakses penyedia jasa sebagai bukti transparansipemerintah kepada masyarakat dalam hal pe-ngadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintah.

Dukungan informasi "Riau Hari Ini" tentangkebijakan pemerintah daerah yang ter-updateharian oleh Badan Informasi Komunikasi dan Ke-satuan Bangsa (BIKKB) Provinsi Riau juga membe-rikan informasi rutin mengenai kegiatan pemerintahprovinsi.

Belum lagi Direktori Peraturan Perundangan,

Statistik, Perpustakaan, bahkan nama pejabat eksekutifmaupun legislatifpun tersedia. Agar masyarakat siapdan mudah dalam menyampaikan beragam aspirasi.

([email protected])

foto : bf

Page 10: komunika 15 2007

10 Edisi 14/Tahun III/Juli 2007

www. bipnewsroom.info/komunikaemail : [email protected] LINTAS DAERAH

Nyaman dan ramah, itu kesan pertamayang bisa dinikmati pengunjung yang

datang ke wilayah provinsi ke 32 ini.Selepas Bandara Jalaludin, pemandangan

di tepi jalan menuju pusat pemerintahan sa-ngat menyejukkan mata. Seolah etalase, se-panjang perjalananan di kiri dan kananterdapat rumah dengan halaman luas diselingidengan lahan yang ditanami produk hasil bu-mi.

Bahkan kita dapat menemukan sapi danhewan ternak produktif lain di halaman se-tiap rumah yang dilalui. Tak berlebihan jikaprovinsi ini lazim dikaitkan dengan kawasanAgropolitan.

Kawasan Ribuan MesjidJazirah Gorontalo terbentuk kurang lebih

400 tahun lalu dan merupakan salah satukawasan tua di Sulawesi. Gorontalo pada saatitu menjadi salah satu pusat penyebaranagama Islam di Indonesia Timur yaitu dari

Ternate, Gorontalo, Bone.Seiring dengan penyebaran agama ter-

sebut Gorontalo menjadi pusat pendidikan danperdagangan masyarakat di wilayah sekitarseperti Bolaang Mongondow(Sulut), Buol Toli-Toli, LuwukBanggai, Donggala (Sulteng)bahkan sampai ke SulawesiTenggara.

Dari kisah ini jangan heranjika kemudian sepanjang jalandan kelompok rumah pasti di-temukan puluhan mesjid dansurau yang berdiri denganmegah. Sebutan SerambiMadinah pun bisa takterbantahkan lagi.

Keliling Naik BentorButuh lebih dari sehari

untuk menjelajah provinsiseluas 12.215,45 km2.

Dari Sabang Sampai Merauke Gorontalo

Nyamannya Keliling Serambi MadinahSekalipun hanya terdiri dari Kabupaten Goron-talo, Kabupaten Boalemo dan Kota Gorontaloini. Pasalnya wilayah Gorontalo didominasi pe-gunungan.

Ada yangm e n y e b u tGorontalo ber-asal dari "HuaLolontalango"yang artinya ora-ng-orang Gowaberjalan lalulalang.

Tampaknyahal ini ada be-narnya, karenahampir setiapsaat kita dapatmenyak s i k anbanyak orangmelintas di jalanKota Gorontalo.

NADLibatkan Pemprovdalam Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)meminta Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi(BRR) melibatkan Pemprov NAD dalam tahaprehabilitasi dan rekonstruksi.

“Keberhasilan yang dicapai dalam tahaprehabilitasi dan rekonstruksi Aceh sudahbanyak, tapi banyak juga kelemahannya,organisasi BRR cukup besar dalam pelaksana-annya tanpa melibatkan Pemprov (NAD),”kata Ketua Pansus DPRD bidang pengawas-an rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh, Iskan-dar, di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (1/8).

Dia berharap adanya keterlibatan Pem-prov yang lebih tinggi sehingga pekerjaanrehabilitasi dan rekonstruksi Aceh menjadisemakin baik, karena tahap rehabilitasi danrekonstruksi Aceh akan berakhir pada 4 April2009 dan akan diserahkan ke Pemprov NAD.

Sementara itu, Wakil Gubernur NAD Mu-hammad Nazar mengatakan, pihaknya sepa-kat bahwa BRR yang akan meninggalkan Acehpada 2009 nanti harus dalam keadaan baik,baik untuk Pemprov NAD maupun untuk ma-syarakat, sehingga tidak ada ’bom waktu’yang suatu saat akan meledak.

“Sinergitas program dan pengalihan tugasBRR harus dijalankan dengan baik, sehingga2008 – 2009 tidak tinggalkan masalah baru,”ucapnya. (mul)

Sumatera UtaraUjian Sertifikasi 11.531 Guru

Sebanyak 11.531 guru negeri dan swastadari 25 kabupaten/kota di Sumatera Utara(Sumut) akan menjalani uji sertifikasi melaluipenilaian portofolio untuk mendapatkansertifikat profesi pendidik.

“Jumlah tersebut berasal dari kuota 2006sebanyak 780 orang dan 2007 sebanyak10.751 orang, dan Dinas Pendidikan Suma-tera Utara (Disdiksu) juga telah mengangkatpanitia sertifikasi guru tingkat Sumut yangtugasnya antara lain melaksanakan sosialisasipersiapan bagi panitia kabupaten,” kataKadisdiksu, Drs Taroni Hia, kepada wartawandi Medan, Rabu (1/8).

Taroni menjelaskan, landasan hukum ser-tifikasi guru ini adalah Undang-Undang (UU)No 14/2005 tentang Guru dan Dosen danPermendiknas No 18/2007 tentang SertifikasiGuru dalam Jabatan.

Sebanyak 780 guru kuota 2006 yangakan mengikuti sertifikasi ialah dari tingkatSD dan Sekolah Menengah Pertama (SMP),sementara 10.751 guru hasil kuota 2007 ber-asal dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK),Sekolah Luar Biasa (SLB), SD, SMP, SekolahMenengah Atas (SMA), dan Sekolah Me-nengah Kejuruan (SMK) negeri dan swasta.

Penetapan guru peserta sertifikasididasarkan pada kriteria memiliki kualifikasiakademik program S-1 dan D-IV, dengan skalaprioritas masa kerja, usia, golongan (bagi

PNS), beban mengajar 24 jam/minggu, tugastambahan dan prestasi kerja.

Taroni mengharapkan guru yang belumbisa mengikuti uji sertifikasi pada tahun iniagar sabar menunggu giliran karenapemerintah sudah memrogramkan seluruhguru sudah selesai mengikuti sertifikasi pada2015. (www.binjai.go.id)

RiauPerlu Pemberdayaan Bidang Investasi

Gubernur Riau H. M. Rusli Zainal menge-mukakan, perlu diadakan pembenahan ter-hadap penanganan atau pemberdayaan ter-kait bidang investasi untuk menstabilkan, me-ningkatkan serta menjaga iklim investasi diRiau.

”Investasi di Riau mengalami iklim kon-dusif sejalan dengan tertibnya pelaksanaanpenanaman modal oleh aparatur pemerin-tah,” katanya dalam acara Bimbingan dan Pe-nyuluhan Pelaksanaan Penanaman Modal ser-ta Laporan Kegiatan Penanaman Modal iniyang diprakarsai BKPM beserta Badan Promosidan Investasi (BPI) Riau di Pekanbaru, Rabu(1/8) .

Melalui cara ini diharapkan minat investorke Riau mengalami peningkatan di masamendatang, sehingga pada gilirannya akanmemicu perekonomian Riau. “Semakin ba-nyak investor masuk, maka semakin pesatpertumbuhan perekonomian di daerah ini,”katanya.

Jadi, selain akan menimbulkan minat in-vestor, tingkat kerjasama antar pelaku usahadan pemerintah akan terbentuk melalui ber-bagai kegiatan, seperti bimbingan dan penyu-luhan pelaksanaan penanaman modal danlaporan kegiatan penanaman modal (LKPM)adalah salah satu kegiatan tersebut.

(www.riau.go.id)

Jawa TimurPerintis KemerdekaanTerima Penghargaan Presiden

Asisten Kesejahteraan Masyarakat SetdaPropinsi Jatim Ir Mardjuki Soebagio MM, me-ngemukakan sebanyak 83 perintis pejuangkemerdekaan RI asal Jatim akan menerimapenghargaan perintis kemerdekaan dari Pre-siden Susilo Bambang Yudhoyono.

Menurutnya, penghargaan tanda jasa pe-juang perintis kemerdekaan yang diajukanPemprov Jatim ke pemerintah pusat seba-nyak 125 orang, namun yang diterima hanya83 orang. Penghargaan tersebut nantinyaakan diserahkan Gubernur Jatim H ImamUtomo kepada satu perwakilan perintis ke-merdekaan di detik-detik peringatan Prokla-masi Kemerdekaan RI di halaman GedungNegara Grahadi, Surabaya, Jum’at (17/8).

“Selain menerima penghargaan tanda ja-sa, mereka juga akan mendapat tunjangansetiap bulan sebesar Rp1,5 juta, serta me-nerima sekali tunjangan kesehatan sebesarRp2 Juta,” katanya di Surabaya, Kamis (2/8).

(www.d-infokom-jatim.go.id)

BaliDinas PU Gelontor Saluran Air

Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasardalam tahun 2007 menangani atau mengge-lontor sebanyak 25 sungai atau saluran airsetiap hari untuk menjamin kelancaran air se-kaligus mengantisipasi terjadinya banjir.

"Ke-25 sungai atau saluran air yang dige-lontor itu diantaranya Tukad Badung, TukadPekaseh, Tukad Rangda, Tukad Punggawa,Saluran Irigasi Padanggalak, Long Storage ByPass Ngurah Rai dan Tukad Mati,” kata KadisPU Kota Denpasar Ir. Ketut Winarta ketikamengawasi anak buahnya menggelontorsaluran irigasi Subak Kerdung yang melintasiBy Pass Ngurah Rai Pemogan, Jumat (3/8).

Dinas PU merasa kewalahan mengatasimasalah sampah yang ada di sungai, jugabanyaknya sungai saluran air yang melintasikawasan pemukiman padat. “Kami sudahsering mengadakan penyuluhan kepadamasyarakat, tapi masih banyak masyarakatyang banyak membuang sampah di sungai.Sungai dijadikan tempat sampah berjalan.Membersihkan sampah di sungai jauh lebihsulit dari di darat, sekarang dibersihkansebentar lagi kotor karena sampah hanyutdibawa air,” keluhnya.

Dinas PU tetap punya komitmen untukberkerja ekstra keras dalam mewujudkan danmendukung program kali bersih. Diamenambahkan sebagai pilot projectkebersihan, dinas PU akan bekerja samadengan camat Denpasar Barat untukmengadakan lomba kebersihan sungai atausaluran air antar lingkungan di KecamatanDenpasar Barat.

(www.denpasar.go.id)

Sulawesi SelatanPelatihan Mitra Puskesmas dan UPMJamkesda

Bupati Sinjai Andi Rudiyanto Asapamembuka pelatihan mitra Puskesmas danUnit Pengaduan Masyarakat (UPM) JaminanKesehatan Daerah (Jamkesda) yang berlang-sung di Sinjai (5/8).

Bupati Andi mengatakan bahwa pelaksa-naan kegiatan oleh Badan Pelaksana Jam-kesda ini merupakan suatu terobosan po-sitif. "Ini momentumtepat karena ke de-pan penataan pros-pek pengembanganprogram Jamkesdasangat terkait de-ngan salah satu pilarKabupaten Sinjaiyaitu Pilar Pemba-ngunan Kesehatan,"kata Bupati.

Ke depan, melaluiProgram Jamkesdadan Dokter Keluargayang telah didukungPerda Nomor 3 Tahun2004 akan mendo-rong masyarakat

Sinjai untuk menata dan memeliharakesehatannya. "Melalui UPM ini masyarakatdapat menyampaikan keluhan terhadapProgram Jamkesda, dan diharapkan kedepan pelayanaan Jamkesda akan tertatalebih baik," tegas Andi.

Bupati Sinjai juga mengharapkan BapelJamkesda Sinjai terus mencari format ataumengembangkan inovasi lain yang dapatmenjadi acuan kebijakan dalam menindaklanjuti pengembangan jaminan kesehatanbagi masyarakat di masa mendatang.

Selain itu, Bupati juga meminta unit pe-ngaduan masyarakat Jamkesda menindak-lanjuti setiap temuan aduan dari masyarakatbaik menyangkut kepesertaan maupunmasalah pelayanan kesehatan," Agardisampaikan kepada instansi terkait sekaligusdilaporkan ke Pemda Sinjai untuk dicarikanjalan keluar permasalahan yang ada," pintaAndi.

(www.sinjai.go.id)

GorontaloTarget Produksi Jagung 2007 Tercapai

Pemerintah Provinsi Gorontalo optimistarget produksi jagung sebesar 608.863 tonpada 2007 bisa tercapai. “Pada kwartalpertama tahun 2007, Januari hingga Aprilangka produksi jagung Gorontalo telahmencapai 351.744 ton, atau 58,8 persendari target tahun ini,” kata Kepala DinasPertanian dan Ketahanan Pangan ProvinsiGorontalo, Yusuf Hamidun, Senin (6/7) diGorontalo.

Menurut Yusuf, pencapaian tersebut jugamenunjukkan bahwa produksi jagungGorontalo pada kwartal pertama tahun initelah mencapai 84,5 persen dari totalproduksi jagung tahun lalu yang mencapai416.222 ton.“Jika dirata-rata, maka padakwartal pertama tahun ini produksi jagungGorontalo perhektar mencapai 5,72 ton,”ujarnya.

Keberhasilan ini mendudukkan Gorontalosebagai provinsi dengan produktivitas jagungperhektar tertinggi di Indonesia, “Hal ini kamilakukan sebagai bentuk implementasi dariprogram revitalisasi pertanian yang dicanang-kan pemerintah. (As)

Di kota yang tak terlalu padat pendudukmaupun kendaraannya ini, memang dinamikapenduduk seolah tak pernah berhenti. Jikaingin keliling kota sangat mudah, takmemakan waktu sampai sehari.

KomunikA yang datang disambut hujanketika menginjakkan kaki di pusat kota, ter-kaget-kaget karena banyaknya “hasilmodifikasi becak dan motor lalu lalang denganpenumpang di dalamnya. Warga setempatmenyebutnya bentor. Bagian depan motordihilangkan dan diganti dengan bagian badanbecak.

Naik bentor selain duduk bisa senyamandi becak, lajunya pun bisa secepat ojek.Apalagi bentor umumnya menggunakansuspensi kendaraan roda empat, hingga dijalan berlubang pun penumpang masih merasanyaman. Ongkosnya pun terbilang murah,hanya berkisar 3 ribu rupiah untuk ke jarakmenengah.

Tak lengkap rasanya bertandang keGorontalo tanpa naik bentor, becak motor.Pasalnya, di ibu kota provinsi mana lagi diIndonesia bisa menikmati bentor sesukanya,keliling kota, selain di Gorontalo.

([email protected])foto : mth

foto

: m

ia@

phot

ogra

phy

Page 11: komunika 15 2007

10Edisi 14/Tahun III/Juli 2007

www. bipnewsroom.info/komunikaemail : [email protected]

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

BUMN

Fasilitasi Pinjaman Uang Muka KPRDirektur Utama PT. Jamsostek Hotbonar Sinaga mengata-

kan, Jamsostek akan memberikan fasilitas pinjaman uang mu-ka bagi peserta yang ingin memiliki rumah melalui JamsostekSyariah sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejah-teraan pesertanya.

“Memang ada program tambahan dari Jamsostek, teruta-ma pada divisi Jamsostek Syariah, yakni fasilitas pinjamanuang muka KPR guna peningakatan kesejahteraan anggotayang dananya berasal dari laba,” kata Hotbonar da-lam Seminar Ekonomi Syariah “Potensi dan Peluang KerjasamaPerbankan Syariah dan Asuransi Syariah” di Jakarta, Rabu(1/8).

Dijelaskannya, laba yang berhasil terkumpul nantinya akandiperuntukan sebagai pinjaman uang muka perumahan untukpeserta, beasiswa untuk anak peserta, pinjaman koperasikaryawan, pemberian batuan alat kesehatan untuk rumahsakit yang melayani peserta, pemberian mobil ambulancebagi rumah sakit yang melayani peserta Jamsostek.

Selain itu, jika ada peserta yang ingin menggunakan prinsipsyariah untuk kepemilikan rumah, PT. Jamsostek akan mem-buat paket produknya dengan bekerjasama dengan ketigabank syariah (Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega, danBank Muamalat), supaya ketiga bank tersebut bisa berkon-tribusi dalam hal pemberian kredit perumahan. “Jamsosteksyariah akan bantu uang mukanya, dan bank syariah yangakan menyalurkan kreditnya,” katanya.

Menurutnya, program ini merupakan diversifikasi pe-ningkatan kesejahteraan peserta Jamsostek melalui prinsipsyariah dan untuk program ini, Jamsostek masih perlumelakukan studi yang mendalam, dan akan merekrut tenagaahli keuangan syariah. Jamsostek juga mentargetkan awaltahun 2008 program ini sudah berjalan. (Ia/Kus)

Kementerian Perumahan Rakyat

Kembangkan Perumahan Swadaya

Menteri Negara Perumahan Rakyat Yusuf Asy’ari menga-takan, Pemerintah akan terus berupaya mengembangkanperumahan swadaya bagi keluarga tidak mampu dan ber-penghasilan dibawah Rp1 juta perbulan.

Perumahan swadaya yang dimaksudkan adalah perumah-an yang dibangun dan diperbaiki sendiri oleh anggota masya-rakat atau secara gotong royong, kata Menneg PerumahanRakyat Yusuf Asy’ari usai rapat koordinasi di kantor MenkoKesra, Jakarta, Kamis (2/8).

Menurutnya, perumahan swadaya ini akan lebih banyakmenolong masyarakat di lapisan paling bawah yang ber-penghasilan di bawah UMR (Rp1 juta per bulan), dan untukitu pemerintah mendukung realisasi perumahan swadaya ter-sebut.

Konsep hunian ini juga tidak boleh sebatas kepemilikanrumah saja, tetapi termasuk didalamnya konsep penyewaanrumah. “Inilah yang kedepannya perlu diprioritaskan untukterus memperhatikan setiap anggota masyarakat yang ku-rang mampu,” katanya.

Sehingga dengan demikian, Kementerian NegaraPerumahan Rakyat berharap dengan konsep socialoutsourcing, pemerintah di masa yang akan datang dapatmemfasilitasi rumah-rumah sewa yang bisa dinikmati olehmasyarakat yang kurang mampu.(wd)

Departemen Pendidikan Nasional

BOS Untuk SMP Terbuka

Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Dep-

“Dari Sabang Sampai Merauke berjajar pulau-pulau,sambung-menyambung menjadi satu itulah Indonesia...”

Syair ini menggambarkan kekeayaan Indonesia, terdiridari pulau-pulau dengan segala kekayaan alam dan budayabangsa. Segala perbedaan ini bukanlah sebagai pemecah,tetapi merupakan kekuatan yang perlu dijaga dan diles-tarikan.

Secara nyata, potensi sektor pariwisata Indonesia mem-berikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian Indo-nesia. Penerimaan dari sektor ini menduduki peringkat keduadalam penerimaan devisa setelah minyak dan gas bumi.

Oleh karena itu, tantangan tugasDepartemen Kebudaya-an dan Pariwisata kedepan makin berat. Khususnya dalammenjalankan kebijakan nasional bidangkebudayaan dan pariwisata, juga mengelolabarang milik/kekayaan negara yang menjaditanggung jawab departemen menjaditantangan.

Pemulihan Kunjungan WisataStatistik kunjungan wisatawan di indonesia

tahun 2006 tercatat 4.871.351 kunjunganwisatawan mancanegara dengan rata-rata lama

Pulihkan Wisata Indonesia

Suatu ketika, seorang PNS muda yang terkenalidealis, dilanda kebimbangan yang amat sangat. Iaberada di persimpangan jalan pilihan: keluar daripekerjaannya atau tetap bertahan di lingkungan ins-tansinya yang penuh kolusi, korupsi dan nepotisme.

Dari hari ke hari, hati kecilnya terus meronta me-nyaksikan penyimpangan terjadi di depan mata. Yangmenyakitkan, ia tak bisa berbuat apa-apa, selain me-mandang kemungkaran itu dengan masygul. Inginrasanya berbuat sesuatu agar penyimpangan tak te-rus terjadi, tapi posisinya yang hanya sebagai pegawairendahan tak memungkinkan. Ingin rasanya berteriakmenyadarkan mereka yang suka berbuat serong, na-mun tekanan sistem membuatnya tak mampu bicaratentang kebenaran.

Maklum, di kantornya, paradoksal telah menjadibudaya. Apa yang benar justru dianggap salah, dansebaliknya yang salah dibenarkan. Yang lurus jadibengkok, yang bengkok justru dianggap lurus. Danparahnya, itu terjadi secara sistemik, di semua lini.

Syukurlah, ia masih mampu memilah pendapatan.Ia hanya mau menerima “uang putih”, uang yangbenar-benar dibayarkan sebagai ongkos atas prestasidan fungsinya sebagai pegawai negeri. Sedangkan“uang abu-abu”, dan “uang hitam” yang tak jelasasal-usulnya, ia tolak. Kalaupun terpaksa menerima,ia akan salurkan uang itu kepada orang lain yanglebih membutuhkan, dengan asumsi uang itu bukanhaknya. Ia juga menolak diajak kolusi dan anti nepo-tisme.

Toh demikian, waktu akhirnya mengantarkannyakepada keputusan yang dilematis: antara keluar danbertahan. Keputusan yang membawanya larut dalampermenungan yang amat dalam dan melelahkan. He-rannya, semua orang yang ia mintai pendapat justrumemberinya pertanyaan baru, sehingga keputusan-nya mengambang tak berkesudahan.

Ia pun pulang ke kampung, membawa sekeran-jang kegundahan. Di bus ekonomi, ia duduk berdam-pingan dengan seorang bapak tua sederhana, lulusanSD, namun memiliki wibawa layaknya orang yangsudah kenyang makan asam-garam kehidupan.

Kebosanan yang menikam dada, membuat sangPNS muda tak kuasa menahan rasa. Maka ia punmenceritakan problema yang menggayuti jiwanyakepada bapak tua yang baru dikenalnya.

“Apakah seluruh pegawai kantor anda suka KKN?”tanya si bapak, setelah si PNS muda bercerita, lengkapdari A hingga Z.

“Ya. Kecuali saya. Tapi justru karena sikap sayaitulah, saya jadi dimusuhi banyak orang. Karena itu,saya ingin keluar saja.”

Pak tua manggut-manggut. Lalu tersenyum danberkata, “Tidak, anak muda, anda tidak boleh keluar!”

“Lho, kenapa?”“Karena jika anda keluar, di kantor itu tak ada lagi

orang yang menegakkan kebenaran. Tanpa anda,kantor akan semakin rusak karena semua orang taklagi mengindahkan norma, hukum dan moral.”

“Tapi, saya tak bisa berbuat apa-apa untuk men-cegah kemungkaran itu?”

“Nak, anda tak bisa mengubah keadaan dengansekali tepuk, lebih-lebih sendirian. Tapi secara hakikat,keberadaan anda di kantor itu sangat dibutuhkan.Laksana titik air jernih yang menetes di tengah limbahhitam, pada awalnya memang tak akan kasat mata.Namun percayalah, jika tetesan itu terjadi secaraterus-menerus, dalam jangka panjang, kepekatanlimbah perlahan-lahan pasti akan berkurang. Mungkinbukan anda yang akan melihat limbah itu semakinbersih, namun generasi di belakang anda pasti akanmenyaksikan perubahan itu.”

Si PNS muda mengangguk-angguk. Mata hatinyaterbuka lebar. Nalarnya terasa segar, seperti baru sajabangkit dari istirah yang sangat panjang. Sebuahkeputusan bulat telah lahir di dadanya.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada PakTua, berteriak, “kiri!” kepada sopir bus, meloncatturun, lalu naik bus lagi, kembali ke kota.

“Tugas berat menantiku,” bisiknya pada anginyang bersuit-suit menyusupi retak jendela. (gun)

Keputusan

Wajah Kitadiknas Prof. Suyanto mengatakan, Pemerintah dalam hal iniDepartemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) pada tahun2008 akan menyalurkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)kepada SMP Terbuka di seluruh Indonesia.

Saat ini SMP Terbuka yang masih operasional ada 2.685sekolah dengan Tempat Kegiatan Belajar (TKB) sebanyak8.441 dan jumlah siswanya ada 348.268 orang. MenurutSuyanto, saat ini ada 11.675.956 anak usia 13-15 tahunyang tidak tertampung di SMP/MTs formal karena alasankendala sosial ekonomi, hambatan transportasi, kendala letakgeografis yang sulit dan sebagainya.

Selama 5 tahun masa percepatan penuntasan programwajib belajar (Wajar) 9 tahun, diharapkan SMP Terbuka masihdapat menampung rata-rata sekitar 50.000 anak usia 13-15tahun setiap tahunnya. (Ad)

Departemen Komunikasi dan Informatika

Terbitkan Permen Tarif Telekomunikasi

Departemen Komunikasi dan Informatika berencana me-ngeluarkan peraturan menteri tentang tata cara penetapantarif jasa telekomunikasi yang disalurkan melalui jaringan ber-gerak seluler.

Kabag Umum dan Humas Ditjen Postel, Gatot S. DewoBroto, di Jakarta, Jumat (3/8), menyatakan sebelumnya Dep-kominfo telah melakukan konsultasi publik terhadap Permen-kominfo tersebut dengan melibatkan para penyelenggaratelekomunikasi, KKPU dan tarif.

Peraturan baru ini mengatur tata cara penetapan tarifsejalan dengan perkembangan teknologi selular. "Kita jugaarahkan untuk mengantisipasi persaingan promosi tarif selulerserta persaingan antar penyelenggara seluler agar agarbesaran tarif tetap pada koridor ketentuan yang berlaku,"kata Gatot.

Dalam peraturan yang akan dikeluarkan, pengaturan tarifyang meliputi tarif jasa teleponi dasar dan multimedia diha-rapkan dapat mendorong transparansi dalam menetapkankedua jenis tarif. "Khususnya untuk menghindari perhitunganganda, transfer harga dan subsidi silang dalampenyelenggaraan jaringan bergerak selulerm," tegas Gatot.

Sedangkan jasa multimedia yang dimaksud, menurutGatot, mencakup jasa multimedia yang disediakan olehpenyelenggara jaringan bergerak seluler yang memiliki izinpenyelenggaraan jasa multimedia.

"Peraturan itu juga mengatur tarif promosi yang diizinkandengan suatu ketentuan tertentu dengan catatan sasaranyang ingin dicapai jelas, serta tenggang waktu yangdigunakan juga tepat dan berbatas waktu," pungkas Gatot.

(ds)

Departemen ESDM

Perketat Pelaksanaan Cost RecoveryMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yus-

giantoro menyatakan, pemerintah akan memperketat imple-mentasi cost recovery yaitu biaya migas yang dibebankankepada pemerintah agar produksi minyak dan gas meningkat.

“Pemerintah telah membentuk Tim 10 yang menanganicost recovery dan diharapkan implementasi pengetatan costrecovery akan terwujud secepatnya”, kata Menteri ESDM,Jakarta, Kamis (2/8).

Meskipun Tim 10 ini akan melakukan pengelolaanterhadap cost recovery dari industri minyak dan gas, akantetapi hasil peningkatan produksi harus dapat dinikmati padamasa mendatang. Dalam pelaksanaan cost recovery, BadanPelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas)juga akan melakukan efesiensi dengan mengurangi tenagakerja asing yang tidak dibutuhkan oleh kontraktor migas diIndonesia.

(eyv)

tinggal 9,09 hari. Namun, beberapa kasus yang terjadi dinegara kepulauan ini sempat meredup-kan citra kawasanIndonesia yang ramah di mata dunia inter-nasional.

Melalui Progam Mega Familiarzation Tour, DepartemenKebudayaan dan Pariwisata berupaya mengembalikan citraIndonesia di kalangan pelancong, khususnya dari Australia.“Program ini bertujuan untuk menunjukkan secara langsungkepada para retail agent dan jurnalis Australia mengenaikondisi pariwisata Indonesia yang aman dan nyaman,”ungkapBagus Ngurah Widjaya, Ketua Bali Tourism Board.

Selain itu, departemen yang dipimpin Jero Wacik initengah melaksanakan Program Fam Tour yang mengundangoperator, travel agent dan pegiat penerbangan Belanda danBelgia. "Dalam tour ini, kita fokuskan untuk mempromosikanpotensi pariwisata Sumatera Utara," imbuh Widjaya.

Ada pula program beasiswa ke-pada pelajar asing selama beberapaminggu di Indonesia. Melalui pro-gram ini, pelajar asing bisa belajarmengenai budaya daerah yangmenjadi pilihannya.

Semua ini diarahkan untuk me-lestarikan budaya nusantara. "Kedepannya budaya timur kita tetapterjaga dan dapat menghasilkandevisa lebih untuk negeri tercinta,"harap Widjaya.

([email protected])foto: mth

Page 12: komunika 15 2007

Jangan membayangkan jalan Trans Su-lawesi seperti jalan di Jawa Tengah kotayang terdiri dari bisa mencapai masing-

masing empat sampai enam jalur kendaraan.Jalan Trans Sulawesi hanya bisa dilakui dua

kendaraan dalam arah berlawanan. Jalur keManado harus ditempuh hampir enam jam.Saat membelah jalur Trans Sulawesi, sesekalimobil harus melambat ketika berpapasan de-ngan kendaraan besar.

Itu pun masih mending, kata seorang te-man yang pernah membelah Kalimantan lewatdarat. "Di Kalimantan, khususnya di pelosoksebut saja Sintang-Putusibau, ketika hujankita akan sulit membedakan mana sungai manajalan," katanya setengah berkelakar.

Data Direktorat Jenderal Bina Marga bebe-rapa waktu lalu, memperlihatkan kondisi jalandi Indonesia yang memprihatinkan. Kondisi ja-lan nasional sepanjang 34.628 km, hanya 37persen yang berada dalam kondisi baik.

Selebihnya berada dalam katagori sedang,rusak ringan, atau bahkan rusak berat. Sedang-kan untuk jalan provinsi yang panjangnya37.164 km, 34 persennya berada dalam kondisirusak. Jalan di kabupaten lebih parah lagi. Daripanjang 266.464 km yang ada, 51 persennyaberada dalam kondisi rusak.

Lubang dan Ancaman LongsorDalam perjalanan di Trans Sulawesi pun,

KomunikA juga sempat mendapat bisikanagar selalu waspada dan bersiap menahan na-fas serta mengangkat badan dari kursi ketikamendekati tikungan atau jalan yang berlobang."Biar tidak mendapat bonus benjolan di kepala.Masih untung kawasan jalan ini lebih aman dariancaman longsor, namun kalau ke arah Su-lawesi Tengah jangan harap aman dari anca-man kemacetan panjang karena jalurnyaputus," timpal Agus Arifin (41) yang menjaditeman perjalanan KomunikA.

Agus Arifin, dosen salah satu universitasdi Gorontalo ini pun memilih memutar ke Ma-nado lewat jalur darat. Sekalipun tujuanperjalanannya ke Makasar. "Saya kehabisan ti-ket pesawat dari Gorontalo ke Makasar, jadinyamemutar. Kalau lewat jalur darat bisa-bisa se-minggu baru nyampai Makasar," tu-turnya.

Cerita Agus memang ada benarnya, ka-rena di awal Mei lalu, Jalur Trans Sulawesiyang menghubungkan Provinsi Sulawesi Se-latan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengahkembali putus. Terputusnya jalan karena am-bruknya jembatan Papalang di KecamatanPapalang, Kabupaten Mamuju, SulawesiBarat.

Antrian kendaraan pun memanjang men-capai tiga kilometer. Bisa dibayangkan ketikabanyak kendaraan yang membawa hasil per-tanian pasti akan membusuk dan tidak bisadijual lagi dengan harga yang menguntung-kan bagi petani.

Kerusakan jalan utama yang menghu-bungkan kota besar di pulau-pulau Indonesiamemang lebih banyak disebabkan faktoralam seperti hujan dan banjir atau pergerak-an tanah. Hal ini pun tidak hanya terjadi diKalimantan, Sumatera atau Sulawei namunjuga di kawasan pantura dan lintas selatanPulau Jawa.

Sebab KesengajaanMenteri Pekerjaan Umum Djoko Kirman-

to menunjukkan pula bertambah parahnyakerusakan jalan juga disebabkan muatan ken-daraan yang berlebih (tonase). "Ada banyakjalan yang dibangun hanya berkekuatan 8ton (MST) tapi dilewati oleh kendaraan ber-kapasitas 12 – 16 ton," kata Djoko.

Djoko menilai, kendaraan berat sepertiitu sulit dicegah karena terkait dengan masa-lah efisiensi dalam kegiatan ekonomi. Artinya,bila kendaraan yang kapasitasnya berlebih ituharus dikurangi muatannya maka secara biayaekonomis nya bertambah mahal. “Jadi ada 2pilihan. Jalannya yang rusak atau tidak efisien.Bila kondisi jalan-nya ditingkatkankekuatannyamenjadi diatas 15 tonmaka bia-yanya sa-ngat ma-h a l .

Kita be-lum mampu membuatnya,“ ucap Djoko se-raya menambahkan bahwa selama ini pe-ningkatan jalan yang bisa dilakukan peme-rintah hanya sekitar 18.000 km per tahun.

Tambal SulamDepartemen Pekerjaan Umum menya-

takan jalan nasional yang menjadi tanggungjawab pemerintah pusat hingga saat ini dinilaimasih dalam kondisi mantap 81 %. Sele-bihnya mengalami kerusakan yang kondisi-nya bervariasi mulai dari ringan, sedang danparah.

"Pemberitaan di media massa yangmenggambarkan seakan-akan kondisi jalan ditanah air saat ini dalam kondisi rusak beratmerupakan persepsi yang keliru. Kerusakanjalan yang di-ekspose media tersebut adalahjalan propinsi, atau jalan kabupaten, yangmerupakan tanggungjawab pemerintahdaerah setempat," jelas Menteri PekerjaanUmum, Djoko Kirmanto seusai melakukankunjungan kerja dari Kalimantan Tengah be-berapa waktu lalu.

Mengenai perbaikan jalan yang terkesantambal sulam, Menteri PU menyampaikanbahwa perbaikan jalan nasional harus dilaku-kan bertahap karena keterbatasan anggaranyang dimiliki pemerintah.

Dengan dana yang terbatas tersebut ma-ka perlu dilakukan prioritas, yakni perbaikandilakukan pada ruas yang memiliki pengaruhekonomi yang tinggi.

Djoko mencontohkan untuk jalan di lintastimur Sumatera, jalan dengan kondisi mantapantara provinsi Jambi-Palembang ditargetkanakan bertambah 79 Km tahun ini sementaraperbaikan pada ruas lain terus dilanjutkan ditahun-tahun berikutnya.

Perbaikan jalan nasional yang mengalamikerusakan secara otomatis akan ditanganiDirektorat Jenderal Bina Marga melalui pro-gram yang telah disusun secara berkala. Me-nurutnya, lubang-lubang jalan yang rusakakibat bencana alam telah ditangani. “Baikdi Pantura dan Jalintim yang belum ditanganisaya kira tidak ada. Semua sudah ditangani,”ujar Menteri PU.

Di kesempatan lain, Menteri PU juga me-negaskan bahwa biaya perbaikan jalan di In-donesia bisa mencapai lebih dari Rp30 Tril-yun. “Itu hanya untuk trans saja, sedangkanjalan nasional kan tidak hanya trans.” jelasMenteri Pekerjaan Umum. Namun untukmencapai skenario kondisi jalan yang idealsangat sulit, karena menurutnya untuk men-capai kondisi jalan dengan skenario moderatsaja kebutuhan dananya tidak dapat dipe-nuhi.

Minim PerawatanParahnya kondisi infrastruktur saat ini tidak

terlepas dari lemahnya perencanaan danpenetapan target. Dalam penetapan targetmisalnya, ada yang menilai pemerintah belummenetapkan tujuan pencapaian pembangun-an infrastruktur secara matang.

"Bisa dikatakan target yang ada dibuattanpa skala prioritas dan perencanaan ma-tang," kata anggota Komisi V DPR AbdullahAzwar Anas.

Karena itu sangat wajar jika proyek-pro-yek yang kemudian terlaksana pun terkesan

tidak matang. Anas mencontohkan, Ja-lan Raya Lintas Timur Sumatera (Jalintim)dan Jalan Raya Pantai Utara Pulau Jawa(Pantura).“ Setiap tahun bisa dikatakanselalu ada proyek perbaikan jalan di ke-dua jalan lintas yang sangat vital terse-but.“

Secara umum, program pemeliha-raan walaupun mempunyai economic re-turn yang tinggi, akan tetapi tidak begitumenarik di lingkungan dunia konstruksi,karena biaya atau paketnya relatif sa-ngat kecil dibandingkan dengan pro-gram-program lainnnya seperti pening-katan dan ataupun rehabilitasi.

Road Fund, Sebuah Solusi?Sistem prasarana transportasi jalan

merupakan infrastruktur dasar sebagaiprasyarat utama bagi terciptanya per-gerakan ekonomi wilayah. Karena itupembangunan, perbaikan dan peme-liharaan merupakan prioritas utama untukmengembangkan kualitas perekonomiansuatu kawasan bahkan perekonomiannasional.

Harus diakui, alokasi anggaran dariAPBN semata tak akan mampu me-ningkatkan kualitas jalan dan peme-liharaan yan berkelanjutan. Salah satusolusi yang pernah digagas adalahpengembangan road fund yang ada diprovinsi dan kabupaten. Badan ininantinya akan secara khusus menanganipengelolaan dan perbaikan jalan.

"Dananya mengikuti apa yang di-lakukan Afrika Selatan dan Amerika,yakni setiap pengisian BBM, dikenakansekian rupiah untuk perbaikan jalansehingga tidak membebani APBN, tetapiharus dijamin tidak bocor ke mana-mana,” kata Anggota Komisi V, SyarfiHutahuruk suatu ketika.

Konsep seperti ini memang layakdipertimbangkan. Namun demikian,konsep sebagus apapun sebenarnya takakan bisa berjalan ketika tak adaperubahan kebiasaan dan kesengajaanyang seringkali ditemui: mengangkutbarang dengan tonase yang berlebih.

Belum lagi adanya kebiasaan yangremeh namun sangat menentukan ke-langgengan kualitas jalan. Bagaimanatidak, setiap hari apalagi kalau panas takbisa dihitung berapa ruas jalan yangdisirami dengan air.

Alasan sederhana yang sering dike-mukakan hanya untuk menghindarkandebu, namun apa lacur, secara perlahankombinasi panas yang membuat aspalmemuai, air yang mendinginkan dengancepat jalanan serta puluhan kendaraanberat akan membuat lubang di sepan-jang jalan.

Dalam bahasa teknis mungkin bisadiibaratkan lapisan aspal sudah dilunak-kan dengan air baru kemudian diiris olehkendaraan dengan muatan di luar batastonase. Inilah yang harus pula dipikirkanjalan keluarnya agar tak menjadi sima-lakama bagi pemerintah, baik pusatataupun daerah!

(mth)

Sudah tak berbilang Ahmad (36) menyusuri jalan Trans Sulawesibagian utara ini. Pekerjaannya sebagai sopir sebuah perusahaan

travel menuntutnya bolak-balik dari Gorontalo ke Manado seharisekali. Ia pun mendapat kesempatan rehat sehari dalam semingggu."Saya sudah hafal tiap lubang yang ada sepanjang jalan ini," katanya

kepada KomunikA sembari memacu laju kendaraan station yangmengangkut 7 orang penumpang dengan santai. Padahal, KomunikA

yang ada duduk disamping sempat melirik speedometer di dashboardmobil tak pernah menunjuk angka dibawah 100 km per jam.