bab 1 revisi pahrudi

73
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah mahluk yang utuh dan unik, Sebagai mahluk yang utuh, manusia terdiri dari bio- psiko-sosio-spiritual. Dikatakan unik karena manusia memiliki berbagai macam perbedaan dengan setiap manusia yang lain, mempunyai cara yang berbeda, Untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam kondisi sehat dan sakit. Gaya hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktor -faktor tertentu yang mempengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan olahraga. Selain itu gaya hidup seseorang juga mempengaruhi tingkat kesehatannya, misalnya jika suka merokok dan minum minuman keras, tentu saja bukan pola hidup sehat (Anne, 2010, ¶ 4. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/339 95/4/Chapter%20II.pdf . 29/05/2015.21:00) 1

Upload: nieta-sari-lovesuju

Post on 06-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

LNH

TRANSCRIPT

BAB 1

PAGE

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang

Manusia adalah mahluk yang utuh dan unik, Sebagai mahluk yang utuh, manusia terdiri dari bio-psiko-sosio-spiritual. Dikatakan unik karena manusia memiliki berbagai macam perbedaan dengan setiap manusia yang lain, mempunyai cara yang berbeda, Untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam kondisi sehat dan sakit. Gaya hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktor -faktor tertentu yang mempengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan olahraga. Selain itu gaya hidup seseorang juga mempengaruhi tingkat kesehatannya, misalnya jika suka merokok dan minum minuman keras, tentu saja bukan pola hidup sehat (Anne, 2010, 4. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter%20II.pdf. 29/05/2015.21:00) Seiring perkembangan IPTEK yang semakin maju dimana perkembangan tersebut mencakup seluruh aspek manusia, secara otomatis terjadi pergeseran pola kependudukan terutama pola penyakit di masyarakat. Semula penyakit terbanyak yang ditemukan adalah penyakit infeksi baik infeksi saluran nafas maupun gastro intestinal bergeser pada penyakit penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, dan penyakit kanker (http://www.blogger.com/profile, 2008.29/05/2015.1900).

Salah satu penyakit kanker yaitu limfoma Non Hogdkin, NHL adalah neo plasma yang sangat ganas pada sistem limfatik dan jaringan limfoid. Plasma yang sangat ganas pada sistem limfatik dan jaringan limfoid. Seperti hal nya kebanyakan neoplasma anak, penyebab NHL, jugaa tidak diketahui . Sejumlah faktor seperti infeksi virus, imunodefesiensi, aberasi kromosom, imunostimulasi kronis, dan pemajanan terhadap lingkungan , telah memicu terjadinya Limfoma maligna. ( Cecily Lynn Betz Linda A. Swowden,2009 ) Limfoma Non Hodgkin (NHL), suatu proliperasi neo plastik klonal pada sel limfoid lainnya. Limfoid yang berasal dari klenjar getah bening atau jaringan limfoid lain nya. Limfoma merupakan sekelompok gangguan yang hetrogen, terbagi menjadi limfoma hodgkin dan limfoma non hodgkin. Sekitar 200 kasus baru ter diagnosis setiap tahun per juta penduduk, dengan rasio NHL/HL. Sekitar 6:1 insediensinya terus meningkat ( Atul B. Metha, A. Victor Hofbrand 2008 ). Menurut WHO kanker Limfoma non hodgkin berada di urutan ke 10 kanker terbanyak di dunia pada tahun 2012.

Di Indonesia, Limfoma merupakan jenis kanker nomor enam yang paling sering ditemukan (http;//id.wikipedia.org/wiki/limfoma.html, 2008.29/05/2015.1700). Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, di peroleh data bahwa jumlah penderita NHL untuk tahun 2015 menduduki peringkat kelima dari 10 penyakit terbanyak dengan jumlah 20738 penderita atau dengan prevalensi 8,84%. Menurut data distribusi penyakit dari RSUD Ulin Banjarmasin, terdapat 10 penyakit terbanyak di Ruang Perawatan Tulip III C pada tahun 2015, yang ditunjukan pada tabel berikut : Tabel 1.1. Data 10 penyakit terbanyak di Ruang Tulip III C RSUD Ulin Banjarmasin dari Januari April 2015NoNama PenyakitJumlah%

1ISPA6655128,36

2Hipertensi Esensial2597511,07

3Gastritis dan Deodenitis2480710,57

4Gangguan Gigi226659,65

5Penyakit lain (NHL,GGK,Hepatitis, ,dll)207388,84

6Batuk185517,91

7Artritis171977,33

8Penyakit Vulva dan Periapikal134495,73

9Dermatitis130245,55

10Gastroentritis116984,99

Total234655100,00

Sumber: Ruang Tulip III C RSUD Ulin Banjarmasin Berdasarkan table 1.1 data diperoleh, jumlah klien yang dirawat di Ruang Tulip III C Penyakit Dalam Pria RSUD Ulin Banjarmasin dari bulan Januari sampai dengan April 2015 berjumlah 209 penderita.

Berdasarkan distribusi penyakit di atas dari data 10 penyakit terbanyak di ruang penyakit dalam pria dapat diambil kesimpulan bahwa penyakit Non Hodgkin Limfoma (NHL) menduduki peringkat 5 dari 10 besar dan ini menjadi masalah dan harus menjadi perhatian khusus untuk kita semua, terutama bagi dunia keperawatan.B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana penerapan asuhan keperawatan pada klien dengan Limfoma Non Hodgkin (NHL), diruang perawatan Tulip III C RSUD Ulin Banjarmasin?1. Bagaimana pengkajian dan data apa saja yang didapat pada klien dengan Limfoma Non Hogkin (NHL)?

2. Diagnosa apa saja yang mungkin mucul pada klien dengan Limfoma Non Hodgkin (NHL)?

3. Bagaimana merencanakan tindakan keperawatan yang sesuai dengan diagnosa keperawatan pada klien dengan Limfoma Non Hodgkin (NHL)?

4. Bagaimana implementasi keperawatan pada klien dengan Limfoma Non Hodgkin (NHL)?

5. Bagaimana evaluasi hasil dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada klien dengan Limfoma Non Hodgkin (NHL)?

6. Bagaimana pendokumentasian pada klien dengan Limfoma Non Hodgkin (NHL)?C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan Limfoma Non Hodgkin (NHL) diruang perawatan Tulip IIIC RSUD Ulin Banjarmasin dengan pendekatan proses keperawatan.

2. Tujuan Khusus

a. Menggali data kesehatan klien yang menderita Limfoma Non Hodgkin (NHL) dengan cara melaksanakan pengkajian mencakup aspek bio-psiko-sosio-spiritual secara akurat.b. Merumuskan masalah keperawatan dan selanjutnya dibuat diagnosa keperawatan berdasarkan masalah pada klien dengan Limfoma Non Hodgkin (NHL).

c. Menyusun dan menentukan rencana tindakan yang tepat pada klien dengan Limfoma Non Hodgkin (NHL).

d. Melakukan implementasi keperawatan sesuai rencana tindakan pada klien dengan Limfoma Non Hodgkin (NHL).

e. Melakukan evaluasi hasil keperawatan terhadap implementasi yang telah dilakukan sesuai dengan kriteria evaluasi pada klien dengan Limfoma Non Hodgkin (NHL).f. Untuk mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien dengan Limfoma Non Hodgkin (NHL)D. Manfaat Penulisan

Penulisan laporan asuhan keperawatan pada klien dengan Limfoma Non Hodgkin (NHL) diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat teoritis Sebagai bentuk aplikasi dari teori yang telah didapat, khususnyadalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan Limfoma Non Hodgkin (NHL).2. Manfaat praktisa. Bagi klien

Terpenuhinya kebutuhan bio-psiko-sosial-spiritual pada klien dengan Limfoma Non Hodgkin (NHL) dan memberikan kepuasan pada pemberian pelayanan keperawatan, serta klien dapat mencapai kemandirian yang optimal.

b.Bagi Keluarga

Diharapkan agar keluarga mampu bekerja sama sehingga dapat berperan serta dan memberikan dukungan dalam upaya pemulihan kesehatan anggota keluara yang sakit secara optimal. c. Bagi Perawat

Untuk melakukan strategi dan kiat asuhan keperawatan pada klien dengan Limfoma Non Hodgkin (NHL).

d. Bagi penulis

Dapat melakukan proses asuhan keperawatan secara langsung pada klien dengan Limfoma Non Hodgkin (NHL), sebagai bentuk pengalaman belajar yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.e. Bagi Institusi Pendidikan

Memperkaya khasanah kepustakaan pendidikan khususnya asuhan keperawatan pada klien dengan Limfoma Non Hodgkin (NHL).f. Bagi Institusi Lahan Praktik

Sebagai bahan masukan bagi pihak Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin, dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan Limfoma Non Hodgkin (NHL), sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan seoptimal mungkin.E. Metode Penulisan.

Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan :

1. Proses keperawatan meliputi : Pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, evaluasi, dan pendokumentasian.

2. Studi kepustakaan dengan cara mengumpulkan referensi yang berhubungan dengan kasus yang diangkat sebagai judul.

3. Metode pengimpulan data dengan cara sebagai berikut :

a. Wawancara Wawancara atau komunikasi adalah suatu taknik dimana usaha mengajak klien dan keluarga untuk berfikir dan perasaan. (Nursalam, 2009: 35)b. ObservasiObservasi adalah mengamati prilaku dan keadaan klien untuk mempeoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien. (Nursalam, 2009: 39)c. Pemeriksaan fisikDalam keperawatan digunakan untuk memperoleh data objektif dari riwayat klieen. (Nursalam, 2009: 40)

BAB III

HASIL ASUHAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Asuhan

1. Pengkajian

a. Identitas klien

Nama

: Ny.S

Umur

: 21 tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Pendidikan

: SLTP

Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

Agama

: Islam

Suku/Bangsa

: Banjar/Indonesia

Status Perkawinan

: kawin

Alamat

: Banyiur ilir, Rt 09, No 20, Banjarmasin.

Ruang dirawat

: Tanjung, kamar 6

Tanggal masuk

: 14 juli 2008

Tanggal pengkajian

: 15 juli 2008

No Register

: 772150

Diagnosa medis

: Limfoma Non Hodgkin

Sumber informasi

: Klien, suami klien, dan status klien

b. Identitas Penanggung Jawab

Nama

: Tn. R

Umur

: 23 tahun

Jenis kelamin

: Laki-laki

Pekerjaan

: Wiraswasta

Agama

: Islam

Suku Bangsa

: Banjar/Indonesia

Alamat

: Banyiur ilir, Rt 09, No 20, Banjarmasin

Hubungan dengan klien: Suami klienc. Riwayat Kesehatan

1). Keluhan utama pada saat pengkajian

Klien menyatakan Terdapat benjolan di leher kiri sebanyak 3 biji, 2 biji

sebesar telor ayam kampung, dan 1 biji sebesar kelereng, saat dipalpasi, pada

bagian leher tidak ada nyeri tekan.

2). Riwayat Kesehatan Sekarang

Klien menyatakan ( 2 bulan yang lalu klien mengalami pembengkakan di daerah leher sebelah kiri, dan oleh suami klien dibawa ke RSUD Ulin Banjarmasin untuk dilakukan pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut, klien telah mengalami pengobatan kemoterapi 2 X.

3). Riwayat Kesehatan Dahulu

Klien menyatakan selama ini tidak pernah mengalami penyakit sperti ini sebelumnya, ataupun mempunyai penyakit lainnya, seperti DM, hepatitis, hipertensi, dan TBC.

4). Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti klien, dan di dalam keluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit seperti, Diabetes Melitus, asma, hepatitis, hipertensi, dan TBC.

Genogram.

Keterangan :

= laki-laki

= tinggal satu rumah

= Klien = Perempuand. Pemeriksaan Fisik

a). Keadaan umum

Kesadaran = Composmentis, GCS = E4 : Membuka mata secara sepontan V5 : Orientasi baik/memberi jawaban

dengan tepat sesuai orientasi,

orientasi, tepat, orang.

M6 : Gerakan sesuai perintah

Tanda-tanda vital : Tekanan darah =120/70 mmHg Temperatur = 36,5C

Nadi = 80x/mnt Respirasi=20x/mnt

b) Kulit

Kebersihan kulit bersih, warna kulit pucat kebiruan, tugor kulit baik dicubit kembali dalam 2 detik, kulit lembut saat digores tidak berbekas, integritas kulit baik, tidak terdapat luka atau lesi, keluhan pada kulit tidak ada.

c) Kepala dan Leher

Keadaan kepala dan leher bersih, rambut berwarna hitam, rambut tampak tipis dan rontok,, tersisir rapi tidak berketombe, pada leher teraba benjolan sebesar telor ayam kampung tedapat pembesaran kelenjar getah bening disebelah kiri, Pergerakan leher baik, bisa digerakkan ke kiri, kanan, atas dan bawah tanpa ada keluhan nyeri.

d). Mata (Penglihatan)

Keadaan mata bersih tidak terdapat sekret, konjungtiva tidak anemis, sklera putih, fungsi pergerakkan bola mata bisa digerakkan sesuai sumbu, pupil mata isokor, fungsi penglihatan baik bisa membaca jelas identitas perawat pada jarak 50 cm, klien tidak memakai alat bantu penglihatan, keluhan lain pada mata tidak ada.

e). Hidung (Penciuman)

Kebersihan hidung baik, tidak terdapat sekret, bentuk simetris, idak ada tanda

peradangan, fungsi penerimaan baik, bisa membedakan bau kapas alkohol yang di dekatkan kehidung. Perdarahan atau lesi dihidung dan keluhan lain pada hidung tidak ada.

f). Telinga (Pendengaran)

Kebersihan telinga baik, tidak terdapat serumen atau cairan keluar dari telinga, bentuk telinga simetris, tanda lesi atau peradangan tidak ada. Fungsi pendengaran baik, saat diajak komunikasi lancar, klien tidak memakai alat bantu pendengaran, keluhan lain tidak ada.

g). Mulut (Penguapan)

Bentuk bibir simetris, bibir tidak sianosis, Mukosa bibir lembab, kebersihan mulut baik, bentuk gigi simetris dan lengkap, tidak ada keluhan dalam penguapan dan pengunyahan, tidak terdapat stomatitis.

h). Pernafasan dan Sirkulasi

Insfeksi : Bentuk dada simetris, tidak menggunakan alat bantu pernapasan/

tidak terdapat retraksi dinding dada, frekuensi napas 20 X/menit.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,ekspansi dada simetris, teraba taktil frenitus

teraba pada dada kiri dan kanan sama.

Perkusi : Terdengar redup

Auskultasi :Terdengar bunyi nafas vesikuler, tidak terdengar bunyi nafas tambahan (ronkhi atau whezing).

i). Abdomen

Inspeksi : abdomen bersih tidak terdapat lesi atau pembengkakan, bentuk simetris datar.

Auskultasi : abdomen bunyi usus terdengar 12 x/menit

Perkusi : terdengar timpani, tidak kembung(meteorismus).

Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan atau masa organ intra abdomen.

j). Ekstremitas atas dan bawah a) ekstremitas atas

Pada ekstemitaskhususnya pada bagian jari-jari, khususnya pada daerah kuku terlihat kehitaman, itu merupakan efek kemoterapi, tidak terdapat luka atau lesiEkstremitas lengkap dan proporsional, fungsi pergerakan normal dapat digerakkan sesuai sumbunya dan tidak ada keluhan nyeri gerak. Kekuatan otot normal 5 5 5 5 k). Genitalia

Klien tidak memakai alat bantu untuk buang air kecil atau tidak terpasang Dower cateter, dan tidak ada keluhan pada saat buang air kecil.e. Pola Kebiasaan sehari-hari (kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan spiritual)1) Pola nutrisi dan cairan Dirumah : klien makan 3 kali sehari, dengan jenis nasi, lauk-pauk, dan sayur-

mayur, klien tidak ada pantangan dalam makan. Klien biasanya mengkonsumsi air minum dari PDAM, dan dimasak,

biasanya dibikin teh, klien biasanya menghabiskan -+ 1,5-2 liter air,

dan klien menyatakan tidak ada keluhan mual muntah. Di RS : Klien makan 3 kali sehari, dengan jenis nasi, lauk-pauk, dan

sayur-mayur, yang disediakan oleh pihak RS, dan kadang klien

membeli makanan diluar.

Klien biasanya mengkonsumsi air minum mineral (Aqua) yang

dibeli diwarung, dan menghabiskan -+ 1,5-2 liter air, dan klien

menyatakan tidak ada keluhan mual dan muntah2) Pola Eliminasi

Dirumah : Klien menyatakan tidak ada keluhan dalam buang air kecil, klien biasanya buang air kecil 3-4 kali sehari, dengan warana kuning

jernih, dan bau yang khas.

Klien buang air besar 1-2 kali sahar, dengan konsistensi lembek,

berwarna kuning kecoklatan, dan dengan bau yang khas. Di RS : Klien menyatakan tidak ada keluhan dalam buang air kecil, klien

biasanya buang air kecil 3-4 kali sehari, dengan warna kuning jernih

dan dengan bau yang khas.

Klien menyatakan buang air besar 1-2 kali sehari, dengan konsistensi

lembek, berwarna kuning kecoklatan, dan dengan bau yang khas,

dan tidak ada keluhan dalam buang air kecil ataupun buang air besar.3). Pola aktivitas dan latihan

Untuk pemenuhan kebutuhan aktivitas dapat dilakukan secara mandiri tanpa ada keluhan.Kemampuan perawatan01234

Makan dan minum

Mandi

Toileting

Berpakaian

Mobilitas diatas tempat tidur

Berpindah

Ambulasi/ROM

Keterangan : 0 : mandiri 1 : dibantu alat

2 : dibantu orang dan alat 3 : dibantu orang lain 4 : tergantung total4) Pola istirahat dan tidur Dirumah : Klien menyatakan tidak ada keluhan dalam istirahat dan tidur, dalam sehari semalam untuk tidur ( 8 jam dan tidur nyenyak bila bangun dengan kondisi yang segar. Tidak ada gangguan dalam masalah pemenuhan tidur. Di RS : Klien menyatakan tidak ada keluhan dalam istirahat dan tidur, klien

tidur dalam sehari semalam untuk tidur -+ 8 jam dan tidak ada keluhan dalam tidur, dan pada saat bangun pagi klien menyatakan dalam kondisi segar.5). Pola persepsi diri / konsep diri

Gambaran diri : klien seorang wanita yang mempunyai benjolan dileher sebelah

kiri sebesar telor ayam kampung, klien mempunyai rambut yang hitam,postur tubuh tegap.Identitas diri : klien menyatakan sebagai perempuan dan klien berpakaian seperti wanita pada umumnyaIdeal diri: klien mengatakan ingin sembuh dari penyakitnya.

Peran diri : klien sebagai istri dari suami, klien merasa selama sakit

peran klien sebagai ibu rumah tangga, terganggu, oleh

karena penyakit yang dideritanya.Harga diri : klien mengatakan sejak menderita NHL, yang memang sebelum diadakan pengobatan tidak ada masalah, tapi setelah dilakukan pengobtan tentunya akan lebih baik lagi dan tidak perlu dikhawatirkan walaupun efek dari pengobatan sangat besar pengaruhnya tehadap klien.6). Pola seksual dan reproduksi Klien mengatakan tidak ada masalah, klien baru menikah, dan klien berusaha untuk mempunyai keturunan.

7). Sistem nilai dan keyakinan

Klien seorang muslim dan rajin beribadah sesuai syariatnya dan klien meyakini bahwa sakitnya bisa segera sembuh / hilang keluhan yang sebelumnya ada.f. Program Terapi

1) Klien rencana kemoterapi yang ke 3 hari rabu jam 08.00-11.00, dengan diagnosa medis LNH (Limfoma Non Hodgkin)

2) IVFD Nacl 20 tts/mnt

3) Prosedur tetap pelaksanaan kemoterapi, pada klien dengan limfoma non hodgkin, sebagai berikut :

Cyclophospamide 750 X 1,3 -+ 1 gr

Doxorubusine 50 X 1,3 -+ 70 gr

Vincristine 2 mg

Prednison 4 mg

Infus Nacl 0,9 %

Premedikasi :

Inj. Dexamethason 3 amp

Ranitidin 2 amp

Entrison 8 mg, 2 amp 30 menit kemudian :

Inj. Doxorubucine 70 mg + Nacl 0,9 %, 100 cc

Lanjutkan infus Nacl 0,9 %

Inj. Vincristin 2 mg + Nacl 0,9 %, 20 cc

Lanjutkan infus Nacl 0,9 %

Inj. Cyclophospamide 1 gr + Nacl 0,9 %, 250 cc

Bilas dengan infus Nacl 0,9 %g. Pemeriksaan Penunjang

PemeriksaanHasilNilai rujukanSatuan

Hematologi

Hemoglobin10.8 *12.0-16.0g/dl

Lekosit5.2 *4.0-10.5Nbu/ul

Eritrosit3,76 *3.90-5.50Juta/ul

Hematokrit30 *35-45Vol %

Trombosit348 *150-450Nbu/ul

RDW-CV14.9 *11.5-14.7%

MCV,MCH,MCHC

MCV79.8 *80.0-97.0Fl

MCH28.727.0-32.0Pg

MCHC36.0332.0-38.0%

HITUNG JENIS

Basofil %0.80.0-1.0%

Eosinofil %0.2 *1.0-3.0%

Neutrofil %56.050.0-70.0%

Limfosit %27.925.0-40.0%

Monosit %15.1*3.0-9.0%

Basofil #0.04< 0.1Ribu/ul

Eosinofil #0.01< 0.3Ribu/ul

Neutrofil #2.932.50-7.00Ribu/ul

Limfosit #1.461.25-4.00Ribu/ul

Monosit #0.790.30-1.00Ribu/ul

KIMIA

FAAL LEMAK

DAN JANTUNG

LDH172109-193u/l

HATI

SGOT3016-40u/l

SGPT278-45u/l

GINJAL

Ureum1210-45Mg/dl

Creatininin1.20.5-1.7Mg/dl

Asam urat5.12.5-6.2Mg/dl

2. Analisa data

No.Data subyektif/obyektifEtiologiMasalah

1.

2.

34

5

DS : -Klien mengatakan kulitnya agak

Kebiruan dan agak kering

-Klien mengatakan sudah menjalani

kemoterapi 2 kali, sesuai dengan jadwal yang

ditentukan oleh RS

DO : - Kulit klien tampak kebiruan

-pada kuku klien terlihat kehitaman

- TTV : TD ;120/70 mmhg T : 36,5C

N :78 X/mt R : 20 X/mt

DS : -Klien mengatakan sedih karena ada

benjolan pada lehernya

- Klien mengatakan merasa malu

dengan keadaannya sekarang

DO : -Klien tampak sedih saat diajak bicara

tentang penyakitnya

-Ekspresi muka tampak sedikit gelisah

-Terdapat pembesaran kelenjar limfe

dileher sebelah kiri, sebesar telor ayam

kampung

-Klien menutupi leher dan kepalanya

dengan kerudung saat jalan-jalan diluar

DS : -Klien mengatakan cemas dan merasa takut

tentang penyakit dan efek dari kemoterapi

DO : - Klien kelihatan tegang

-Klien hanya diam

-Klien sering bertanya pada perawat,

apakah penyakitnya bisa sembuh

- TTV : TD : 120/80 mmhg N : 78 x/mt

T : 36,5 C R : 20 x/mt

DS : -Klien mengatakan merasa malu dengan

keadaannya sekarang

DO : -Klien hanya ngobrol dengan suaminya

Klien pada saat tidur wajahnya

dihadapkan kedinding

-Klien tidak ada interaksi dengan klien yang

Lain

- Terdapat pembesaran kelenjar limfe dileher sebelah kiri

DS : -klien mengatakan tidak tahu tentang

penyakit yang dideritanya saat iniDO : -Klien kelihatan bingung

-Ekspresi wajah klien tegang

- klien sering bertanya pada perawat

tentang penyakitnya

Efek sekunder Pengobatan (kemoterapi)

Efek samping kemoterapi

Krissis situasi onal (penyakit LNH dan efek kemoterapi)Perubahan status kesehatan,perubahan pada status fisikTidak mengenal sumberinformasi, kurang pemajanan/mengingat

Kerusakan integritas kulit

Gangguan citra tubuh

Ansietas

Isolasi sosial Kurang pengetahuan

3. Daftar masalah.

No.Diagnosa KeperawatanTanggal munculTanggal teratasi

1.

2.

3

4

5Kerusakan integritas kulit b/d efek pengobatan sekunder .

Gangguan citra tubuh b/d efek samping kemoterapi

Ansietas b/d Krisis situasi (penyakit LNH dan efek kemoterapu)

Isolasi sosial b/d Perubahan status kesehatan,perubahan pada penampilan fisikKurang pengetahuan b/d Kurang pemajanan/mengingat, keterbatasan kognitif

15-7-2008

15-7-2008

15-7-2008

15-7-2008

15-7-2008

4. Prioritas masalah

1) kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek pengogatan sekonder

2) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan efek samping kemoterapi

3) Ansietas berhubungan dengan krisis situasi (kanker) 4) Isolasi sosial b/d Perubahan status kesehatan,perubahan pada penampilan

fisik

5) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pemajanan/mengingat, keterbatasan kognitif 5. Rencana Keperawatan

No.Diagnosa Keperawatan

Tujuan

Intervensi

Rasional

1.

2

345

Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek pengobatan sekonder

Gangguan citra tubuh berhubungan dengan efek samping kemoterapi

Ansietas b/d Krisis situasi (kanker)

Isolasi sosial b/d Perubahan status kesehatan,perubahan pada penampilan fisikKurang pengetahuan b/d Kurang pemajanan/mengingat, keterbatasan kognitif

Kerusakan integritas klien dapat berkurang,dalam perawatan 3X 24 jam dengan kriteria hasil :

-Berpartisipasi dalam teknik untuk mencegah komplikasi/meningkatkan penyembuhan cepat

-Kulit klien kelihatan lembab

-Kebiruan dapa berkurang

Setelah dilakukan pendekatan selama 3 X 24 jam,maka klien diharapkan,tidak putus asa atas keadaannya sekarang,dengan kriteria hasil :

-Mengungkapkan pemahaman tentang perubahan tubuh,pernerimaan diri dalam situasi.

-Mulai mengembangkan mekanisme koping untuk menghadapi masalah secara efektif

-Mendemontrasikan adaptasi terhadap perubahan/kejadian yang telah terjadi yang dibuktikan oleh penyusunan tujuan realitis dan partisipasi aktif dalam kerja/hubungan personal dengan tepat

- Menunjukan perilaku yang adaptif

Setelah dilakukan tindakn keperawatan selama 3X 24 jam, diharapkan kecemasan klien dapat teratasi, dengan kriteria hasil :

-Menunjukan rentang yang tepat dari perasaan dan berkurangnya rasa takut

-Klien tampak rileks dan melaporkan anseitas berkurang pada tingkat dapat diatasi

-Mendemonstrasi

kan penggunaan mekanisme koping efektif dan partisipasi aktif dalam aturan pengobatan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 24 jam, diharapkan klien berinteraksi/berkomonikasi dengan klien yang lain/orang disekitarnya,dengan kriteria hasil :Seetelah dilakukan perawatan selama 3 X 24 jam, diharapkan,pengetahuan klien bertambah, dengan kriteria hasil :

-Klien akan mengungkapkan informasi akurat tentang diagnosa dan aturan pengobatan pada tingkat kesipan diri sendiri

-Klien dapat melakukan dengan benar prosedur yang diperlukan dan menjelaskan alasan tindakan

-Klien akan melakukan perubahan gaya hidup yang perlu dan berpartisipasi dalam aturan pengobatan

-Klien akan mengidentifikasi/menggunakan sumber yang tersedia dengan tepat1) Kaji kulit dengan sering terhadap efek samping terapi

2) Anjurkan klien untuk menghindari krim kulit apapun

3) Tinjau protokol perawatan kulit untuk klien yang mendapat terapi radiasi4) Hindari menggaruk atau menggunakan sabun,losion,atau deodoran

5) Mandikan dengan air hangat atau sabun ringan

6) Anjurkan menggunakan pakaian lembut dan longgar

1) Diskusikan dengan klien/orang terdekat bagaimana diagnosis dan pengobatan yang mempengaruhi kehidupan klien

2) Tinjau ulang efek samping yang diantisipasi berkenaan dengan pengobatan tertentu3) Dorong diskusi tentang/pecahkan masalah tentang efek kanker/pengobatan pada peran sebagai ibu rumah tangga

4) Berikan dukungan emosi untuk klien selama fase pengobatan

5) Gunakan sentuhan selama interaksi, bila dapat diterima pada klien dan mempertahankan kontak mata

1) Tinjau ulang pengalaman klien sebelumnya dengan kanker

2) Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

3) Pertahankan kontak sering dengan klien

4) Berikan informasi akurat, konsisten mengenai prognosis

5) Perhatikan koping tidak efektif

1) Tentukan persepsi klien tentang situasi2) Identifikasi sistem pendukung yang tersedia bagi klien termasuk adanya/hubungan dengan keluarga kecil dan besar 3) Dorong adanya hubungan yang aktif dengan orang terdekat4) Kembangkan perencanaan tindakan dengan klien1) Tentukan persepsi klien tentang kanker dan pengobatan kanker

2) Berikan informasi yang jelas dan akurat dengan cara yang nyata tetapi sensitif

3) Nyatakan secara normal keterbatasan yang dialami4) Berikan materi tentang kanker, pengobatan, dan faktor sistem pendukung

5)Lakukan evaluasi sebelum klien pulang kerumah, sesuai indikasi 1) Efek kemerahan dan/kulit samak (reaksi radiasi) dapat terjadi dalam area radiasi

2) Dapat meningkatkan iritasi/reaksi secara nyata

3) Dilakukan untuk meminimalkan trauma pada area terapi radiasi 4) Dapat menimbulkan atau bahkan mempengaruhi pemberian radiasi

5) Mempertahan kan kebersihan tanpa mengiritasi kulit 6) Kulit sangat sensitif selama pengobatan dan setelahnya

1) Membantu dalam memastikan masalah untuk memulai proses pemecahan masalah

2) Bimbingan antisipasi dapat membantu klien memulai proses adaptasi pada status baru

3) Dapat membantu menurunkan masalah yang mempengaruhi penerimaan pengobatan atau merangsang kemajuan penyakit

4) Dapat menyesuaikan diri dengan efek kanker/efek samping kemoterapi 5) Pemastian individualitas dan penerimaan penting dalam menurunkan perasaan klien tentang ketidakamanan dan keraguan diri 1) Membantu dalam identifikasi rasa takut dan kesalahan dalam konsef berdasarkan pada pengalaman dengan kanker

2) Memberikan kesempatan untuk memerikasa rasa takut relistis serta kesalahan konsef tentang diagnosis

3) Memberikan keyakinan bahwa klien tidak sendiri atau ditolak

4) Dapat menurunkan anseitas dan memungkinkan klien membuat keputusan/pikiran berdasarkan realitis

5) Mengidentifikasi masalah individu dan memberikan dukungan pada klien

1) Isolasi sebagian dapat mempengaruhi diri saat klien takut penolakan/reksi orang lain2) Jika klien mendapat bantuan dari orang terdekat,perasaan kesepian dan ditolak akan berkurang3) Membantu memantapkan partisipasi pada hubungan sosial4) Memilikinrencana yang dapat meningkatkan kontrol terhadap kehidupan sendiri1) Membantu identifikasi ide, sikap, rasa takut, kesalahan konsefsi, dan kesenjangan pengetahuan tentang kanker

2) Membantu penilaian diagnosa kanker, memberikan informasi yang diperlukan selama waktu menyerapnya

3) Bila pembatasan diperlukan, memungkinkan klien atau orang terdekan mulai menempatkan mereka pada persfektif4) Anseitas dan berpikir terus-menerus tenteng kehidupan dan kematian yang mempengaruhi kemampuan klien untuk menyerap informasi adekuat

5) Membantu dalam transisi kelingkungan rumah dengan memberikan informasi tentang kebutuhan perubahan pada situasi

6. Implementasi keperawatan.

No

Hari

Tanggal

Diagnosa

Keperawatan

Jam

Implementasi

Evaluasi

Ttd

1.

2

345Selasa,

15-7- 08

Selasa,

15-7-2008

Selasa,

15-7-2008

Selasa, 15-7-2008Selasa, 15-7-2008

Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek pengobatan sekonder

Gangguan citra tubuh samping kemoterapi

Ansietas b/d Krisis situasi (kanker)

Isolasi sosial b/d Perubahan status kesehatan,perubahan pada penampilan fisikKurang pengetahuan b/d Kurang pemajanan/mengingat, keterbatasan kognitif

08.0008.3008.5009.1009.4010.0012.2012.4013.0013.3014.00

16.30

17.00

17.20

17.40

18.00

08.00

08.30

09.00

09.30

10.00

12.0012.30

14.00

8.00

1) Mengkaji kulit dengan sering terhadap efek samping terapi

2) Menganjurkan klien untuk menghindari krim kulit apapun

3) Meninjau protokol perawatan kulit untuk klien yang mendapat terapi radiasi

4) menghindari menggaruk atau menggunakan sabun,losion,atau deodoran

5) Memandikan dengan air hangat atau sabun ringan

6) Menganjurkan menggunakan pakaian lembut dan longgar

1) Mendiskusikan dengan klien/orang terdekat bagaimana diagnosis dan pengobatan yang mempengaruhi kehidupan klien

2) Meninjau ulang efek samping yang diantisipasi berkenaan dengan pengobatan tertentu

3) Mendorong diskusi tentang/pecahkan masalah tentang efek kanker

/pengobatan pada peran sebagai ibu rumah tangga

4) Memberikan dukungan emosi untuk klien selama fase pengobatan

5) Gunakan sentuhan selama interaksi, bila dapat diterima pada klien dan mempertahankan kontak mata

1) meninjau ulang pengalaman klien sebelumnya dengan kanker

2) mendorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

3) mempertahankan kontak sering dengan klien

4) memberikan informasi akurat, konsisten mengenai prognosis

5) memperhatikan koping tidak efektif

1) menentukan persepsi klien tentang situasi

2) mengidentifikasi sistem pendukung yang tersedia bagi klien termasuk adanya/hubungan dengan keluarga kecil dan besar

3) mendorong adanya hubungan yang aktif dengan orang terdekat

4) mengembangkan perencanaan tindakan dengan klien

1) menentukan persepsi klien tentang kanker dan pengobatan kanker

2) memberikan informasi yang jelas dan akurat dengan cara yang nyata tetapi sensitif

3) menyatakan secara normal keterbatasan yang dialami

4) memberikan materi tentang kanker, pengobatan, dan faktor sistem pendukung5) melakukan evaluasi sebelum klien pulang kerumah, sesuai indikasiS = Klien mengatakan kulitnya agak kebiruan, dan kering.

O = -Kulit klien tampak kebiruan

-TTV =TD :120/70 mmhg

N :78 X/mnt

T : 36.5C

R :20 X/mnt

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

S : Klien mengatakan sedih karena ada benjolan dileher kirinya.

O : -Klien tampak sedih diajak bicara tentang penyakitnya

-Ekpresi muks tsmpak sedih

-Terdapat pembesaran kelenjar limfe dilehe bagian kiri

A : Masalah belum terasiP : Lanjutkan intervensi

S : Klien mengatakan mera cemas dengan keadaanya sekarang

O : -Klien terlihat tegang -Klien hanya diam

- Klien sering bertanya pada perawat,apakah penyakitnya bisa sembuh

A : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensiS :Klien mengatakan merasa malu dengan keadaannya sekarangO :-Klien hanya ngobrol dengan suaminya

-Pada saat tidur,muka kliendihadapkan kedinding

-Kien tidak berinteraksi dengan klien yang lain

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensiS : -Klien mengatakan tidak tahu tentang penyakit yang dideritanya saat iniO : -Klien kelihatan bingung

-Ekspresi wajah klien tegang

-Sering bertanya pada perawat,tentang penyakitnya

A : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intrvensi

7. Catatan perkembangan

NoHari,

tanggal

Diagnosa Keperawatan

Jam

Perkembangan

Ttd

1.

2

34

5

1

23

4

5

Rabu,

16-7-2008

Rabu, 16 juli 2008

Rabu, 16-7-2008

Rabu, 16-7-2008Rabu, 16-7-2008Kamis,16-7-2008

Kamis, 17-7- 2008

Kamis, 17-7-2008

Kamis, 17-72008

Kamis, 17,7,2008Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek pengobatan sekonder

Gangguan citra tubuh berhubungan dengan efek samping kemoterapi

Ansietas b/d Krisis situasi (kanker)

Isolasi sosial b/d Perubahan status kesehatan,perubahan pada penampilan fisik

Kurang pengetahuan b/d Kurang pemajanan/mengingat, keterbatasan kognitif

Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek pengobatan sekonder

Gangguan citra tubuh berhubungan dengan efek samping kemoterapi

Kurang pengetahuan b/d Kurang pemajanan/mengingat, keterbatasan kognitif

Isolasi sosial b/d Perubahan status kesehatan,perubahan pada penampilan fisik

Kurang pengetahuan b/d Kurang pemajanan/mengingat, keterbatasan kognitif

08.3010.0011.40

12.2017.0017.3019.0019.4020.30

S = Klien mengatakan kulitnya agak

kebiruan, dan kering.

O = -Kulit klien tampak kebiruan

-TTV =TD :120/70 mmhg

N :78 X/mnt

T : 36.5C

R :20 X/mnt

A = Kerusakan integritas kulit

berhubungan dengan efek

pengobatan sekonder

P = 1) Kaji kulit dengan sering terhadap efek samping terapi

2) Anjurkan klien untuk menghindari krim kulit apapun

3) Tinjau protokol perawatan kulit untuk klien yang mendapat terapi radiasi

I = 1) Mengkaji kulit dengan sering

terhadap efek samping terapi

2) Menganjurkan klien untuk menghindari krim kulit apapun

3) Meninjau protokol perawatan kulit untuk klien yang mendapat terapi radiasi

E = S : Klien mengatakan kulitnya agak

kebiruan, dan kering.

O = -Kulit klien tampak kebiruan

-TTV =TD :120/70 mmhg

N :78 X/mnt

T : 36.5C

R :20 X/mnt

A = Masalah belum teratasi

P = Lanjutkan intevensi

S =Klien mengatakan sedih karena ada benjolan dileher kirinya.

O = -Klien tampak sedih diajak bicara tentang penyakitnya

-Ekpresi muks tsmpak sedih

-Terdapat pembesaran kelenjar limfe dilehe bagian kiri

A =Gangguan harga diri berhubungan dengan efek samping kemoterapi

P = 1) Diskusikan dengan klien/orang terdekat bagaimana diagnosis dan pengobatan yang mempengaruhi kehidupan klien

2) Tinjau ulang efek samping yang diantisipasi berkenaan dengan pengobatan tertentu

3) Dorong diskusi tentang/pecahkan masalah tentang efek kanker/pengobatan pada peran sebagai ibu rumah tangga

I = 1) mrndiskusikan dengan klien/orang terdekat bagaimana diagnosis dan pengobatan yang mempengaruhi kehidupan klien

2) Meninjau ulang efek samping yang diantisipasi berkenaan dengan pengobatan tertentu

3) Mendorong diskusi tentang/ pecahkan masalah tentang efek kanker/pengobatan pada peran sebagai ibu rumah tangga

E = S : Klien mengatakan sedih

karena ada benjolan dileher

kirinya.

O : -Klien tampak sedih diajak

bicara tentang penyakitnya

-Ekpresi muks tsmpak sedih

-Terdapat pembesaran kelenjar

limfe dilehe bagian kiri

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

S : Klien mengatakan mera cemas dengan keadaanya sekarang

O : -Klien terlihat tegang

-Klien hanya diam

- Klien sering bertanya pada perawat,apakah penyakitnya bisa sembuh

A : Anseitas berhubungan dengan krisis situasi (kanker)

P : 1) Tinjau ulang pengalaman klien sebelumnya dengan kanker

2) Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

3) Pertahankan kontak sering dengan klien

I : 1) Meninjau ulang pengalaman klien sebelumnya dengan kanker

2) Mendorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

3) Mempertahankan kontak sering dengan klien

E : S : Klien mengatakan mera cemas dengan keadaanya sekarang

O : -Klien terlihat tegang

-Klien hanya diam

- Klien sering bertanya pada perawat,apakah penyakitnya bisa sembuh

A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi

S : Klien mengatakan merasa malu dengan keadaannya sekarang

O : - Klien hanya ngobrol dengan suaminya

-Pada saat tidur,muka kliendihadapkan kedinding

-Kien tidak berinteraksi dengan klien yang lain

A : Isolasi sosial berhubungan dengan Perubahan status kesehatan,perubahan pada penampilan fisik

P : 1) Tentukan persepsi klien tentang situasi

2) Identifikasi sistem pendukung yang tersedia bagi klien termasuk adanya/hubungan dengan keluarga kecil dan besar

3) Dorong adanya hubungan yang aktif dengan orang terdekat

4) Kembangkan perencanaan tindakan dengan klien

I : 1) menentukan persepsi klien tentang situasi

2) mengidentifikasi sistem pendukung yang tersedia bagi klien termasuk adanya/hubungan dengan keluarga kecil dan besar

3) mendorong adanya hubungan yang aktif dengan orang terdekat

4) mengembangkan perencanaan tindakan dengan klien

E : S : Klien mengatakan merasa malu dengan keadaannya sekarang

O : - Klien hanya ngobrol dengan suaminya

-Pada saat tidur,muka kliendihadapkan kedinding

-Kien tidak berinteraksi dengan klien yang lain

A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi

S : -Klien mengatakan tidak tahu tentang penyakit yang dideritanya saat ini

O : -Klien kelihatan bingung

-Ekspresi wajah klien tegang

-Sering bertanya pada perawat,tentang penyakitnya

A : Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pemajanan/mengingat,keterbatasan kognitifP : 1) Tentukan persepsi klien tentang kanker dan pengobatan kanker

2) Berikan informasi yang jelas dan akurat dengan cara yang nyata tetapi sensitif

3) Nyatakan secara normal keterbatasan yang dialami

I : 1) menentukan persepsi klien tentang kanker dan pengobatan kanker

2) memberikan informasi yang jelas dan akurat dengan cara yang nyata tetapi sensitif

3) menyatakan secara normal keterbatasan yang dialami

E : S : -Klien mengatakan tidak tahu tentang penyakit yang dideritanya saat ini

O : -Klien kelihatan bingung

-Ekspresi wajah klien tegang

-Sering bertanya pada perawat,tentang penyakitnya

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensiS = Klien mengatakan kulitnya agak

kebiruan, dan kering.

O = -Kulit klien tampak kebiruan

-TTV =TD :120/80 mmhg

N :79 X/mnt

T : 36.8C

R :19 X/mnt

A = Kerusakan integritas kulit

berhubungan dengan efek

pengobatan sekonder

P = 1) Hindari menggaruk atau menggunakan sabun,losion,atau deodoran

2) Mandikan dengan air hangat atau sabun ringan

3) Anjurkan menggunakan pakaian lembut dan longgarI = 1) Menghindari menggaruk atau menggunakan sabun,losion,atau deodoran

2) memandikan dengan air hangat

atau sabun ringan

3) Menganjurkan menggunakan

pakaian lembut dan longgar

E = S : Klien mengatakan kulitnya agak

kebiruan, dan kering.

O : -Kulit klien tampak kebiruan

-TTV =TD :120/80 mmhg

N :79 X/mnt

T : 36.8C

R :19 X/mnt

A : masalah belum teratasi

P P : Lanjutkan intervensi

S = Klien mengatakan sudah mulai menerima keadaanmya sekarang

O = -Klien tampak terbuka saat diajak

bicara

-Terdapat pembesaran kelenjar limfe dilehe bagian kiri

A = Gangguan citra tubuh berhubungan

dengan efek samping kemoterapi

P = 1) Berikan dukungan emosi untuk

klien selama fase pengobatan

2) Gunakan sentuhan selama interaksi, bila dapat diterima pada klien dan mempertahankan kontak mata

I = 1) Memberikan dukungan emosi untuk klien selama fase pengobatan

2) Menggunakan sentuhan selama interaksi, bila dapat diterima pada klien dan mempertahankan kontak mata

E = S : Klien mengatakan sudah mulai

menerima keadaanmya

sekarang

O : -Klien tampak terbuka saat

diajak bicara

-Terdapat pembesaran kelenjar

limfe dilehe bagian kiri

A : sebagian masalah teratasi

P : Lanjutkan intervensi

S : Klien mengatakan sudah mulai mengerti dengan penyakit yang di deritanya sekarang

O : -Klien terlihat rilieks

- TTV : TD : 120/70 mmhg

N : 79 X/mt

T : 37 C

R : 20 X/mt

A : Ansietas berhubungan dengan krisis situasi (kanker)

P : 1) Tinjau ulang pengalaman klien sebelumnya dengan kanker

2) Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

3) Pertahankan kontak sering dengan klien

I : 1) Meninjau ulang pengalaman klien sebelumnya dengan kanker

2) Mendorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan

3) Mempertahankan kontak sering dengan klien

E : S : Klien mengatakan sudah mulai mengerti dengan penyakit yang dideritanya sekarang O : - Klien terlihat rilieks

- TTV : TD : 120/70 mmhg

- N : 79 X/mt

- T : 37 C

- R : 20 X/mt

A : Sebagian masalah teratasi P : Lanjutkan intervensi

S : Klien mengatakan merasa malu dengan keadaannya sekarang

O : - Klien hanya ngobrol dengan suaminya

-Pada saat tidur,muka kliendihadapkan kedinding

-Kien tidak berinteraksi dengan klien yang lain

A : Isolasi sosial berhubungan dengan Perubahan status kesehatan,perubahan pada penampilan fisik

P : 1) Tentukan persepsi klien tentang situasi

2) Identifikasi sistem pendukung yang tersedia bagi klien termasuk adanya/hubungan dengan keluarga kecil dan besar

3) Dorong adanya hubungan yang aktif dengan orang terdekat

4) Kembangkan perencanaan tindakan dengan klien

I : 1) menentukan persepsi klien tentang situasi

2) mengidentifikasi sistem pendukung yang tersedia bagi klien termasuk adanya/hubungan dengan keluarga kecil dan besar

3) mendorong adanya hubungan yang aktif dengan orang terdekat

4) mengembangkan perencanaan tindakan dengan klien

E : S : Klien mengatakan merasa malu dengan keadaannya sekarang

O : - Klien hanya ngobrol dengan suaminya

-Pada saat tidur,muka kliendihadapkan kedinding

-Kien tidak berinteraksi dengan klien yang lain

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

S : -Klien mengatakan sudah tahu tentang penyakit yang dideritanyaO : -Klien kelihatan rileks -Ekspresi wajah klien tenangA : Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pemajanan/mengingat,keterbatasan kognitif

P : 1) Tentukan persepsi klien tentang kanker dan pengobatan kanker

2) Berikan informasi yang jelas dan akurat dengan cara yang nyata tetapi sensitif

3) Nyatakan secara normal keterbatasan yang dialami

I : 1) menentukan persepsi klien tentang kanker dan pengobatan kanker

2) memberikan informasi yang jelas dan akurat dengan cara yang nyata tetapi sensitif

3) menyatakan secara normal keterbatasan yang dialami

E : S : -Klien mengatakan sudah tahu tentang penyakit yang dideritanya sekarang O : -Klien kelihatan rileks -Ekspresi wajah klien tenang A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

B. Pembahasan

Hasil asuhan keperawatan pada klien dengan Limfoma non hodgkin didapatkan berdasarkan proses keperawatan yang dimulai dari pengkajian, analisa data dengan penegakkan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan rencana keperawatan sampai dengan evaluasi.

Hasil yang didapat dari asuhan keperawatan pada Ny. S dengan Limfoma non hodgkin sebagai berikut :1. Pengkajian

Pengkajian mulai dilakukan pada hari Selasa, 15-7-2008 jam 09.30 dengan wawancara dengan klien dan keluarga, catatan status klien, pemeriksaan data penunjang dan pemeriksaan fisik.

Proses pengkajian mengacu pada pemeriksaan fisik secara head toe to, Iyer at all 1986 dan 11 pola fungsional dari Gordon, 1982 dalam buku Proses dan Dokumentasi Keperawatan karangan Nursalam 2001 : 33.Pada riwayat penyakit saat ini klien mengatakan pada leher sebelah kiri terdapat benjolan sebesar telor ayam kampung.

Klein mengatakan ada benjolan dileher sebelah kiri yang tidak nyeri, dan cepat lelah, hal ini sesuai dengan teori Elizabeth J. Corwin (2001 :136 ).

2. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan teori menurut Doengoes, E. Marilynn (2000), diagnosa keperawatan yang sering muncul pada klien dengan limfoma non hodgkin adalah sebagai berikut :

a. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan pembesaran nodus mediastinal

b. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (kompresi/distruksi jaringan saraf)

c. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak mampuan menelan makanan, status hipermetabolik berkenaan dengan kanker, konsekuensi, radiasi, dan pembedahan.

d. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan berlebihan melalui rute normal dan atau abnormalitas.

e. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme

f. Resiko infeksi berhubungan dengan perubahan system imun, ketidak pertahanan sekunder dan imunosuprsi.

g. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengobatan medikasi

h. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pemajanan

/mengingat : kesalahan interpretasi informasi, mitos, tidak mengenal sumber informasi

Sedangkan diagnosa keperawatan menurut lynda juall carpeneto, pada klien dengan LNH, yaitu :

a. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri psikologis,

pembengkakan jaringan

b. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan pembesaran nodus

mediastinal

c. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme

d. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan

out put yang berlebihan

e. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak mampuan menelan makanan

f. Resiko infeksi berhubungan dengan perubahan system imun

g. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengobatan medikasi

a. Diagnosa keperawatan yag diangkat

Berdasarkan pengkajian yang didapat pada klien Ny.S didapat 3 diagnosa keperawatan yaitu : kurang pengetahuan, kerusakan integritas kulit, dan gangguan konsef diri, sesuai / terdapat pada landasan teori.

Diagnosa keperawatan yang muncul pada klien dengan limfoma non hodgkin yaitu :

1) Kerusakan integritas kulit.

Adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami atau beresiko terhadap kerusakan integritas kulit.

Diagnosa ini diangkat karena tindakan kemoterpai dengan dan tujuan terapi akan tetapi terjadi kerusakan pada jaringan epidermis dan dermis yang perlu mendapatkan tindakan secara benar dan tepat dalam perawatan luka guna mencapai penyembuhan yang maksimal, luka cepat sembuh tidak terjadi infeksi yang menyebabkan kerusakan yang lebih parah.

2) Gangguan citra tubuh

Gangguan harga diri adalah suatu keadaan dimana individu atau kelompok, merasa tidak berguna, ragu mengenai penerimaan oleh orang lain.

Diagnosa ini diangkat karena efek samping/pengaruh terhadap efek terapi pengobatan/kemoterapi, yang diberikan pada klien.

3. Perencanaan

Perencanaan disusun berdasarkan kebutuhan / situasi dan kondisi klien sesuai dengan diagnosa keperawatan yang muncul.

Secara umum perencanaan yang disusun berdasarkan diagnosa diatas:

1) Berikan penjelasan sehubungan dengan program terapi yang

akan dilaksanakan.

2) Persiapkan kelengkapan untuk tindakan kemoterapi

3) Berikan dukungan dan motivasi

4) Ukur / monitor tanda-tanda vitasl (TD, nadi, suhu, respirasi)

5) Berikan bantuan sesuai kebutuhan klien

6) Libatkan keluarga dalam membantu pemenuhan kebutuhan

klien

7) Berikan penyuluhan kepada klien dan keluarga tentang penyakit

dan tindakan yang akan dilakukan

8) Lakukan observasi saat klien dikemoterapi

4. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan keperawatan yang diberikan kepada klien dengan limfoma non hodgkin dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana keperawatan, hal ini karena adanya dukungan dan peran aktif klien dan keluarga dalam setiap tindakan keperawatan.

Secara umum, pelaksanaan yang dilakukan pada klien dengan limfoma non hodgkin adalah :

a. Pelaksanaan :

1) Memberi penjelasan sehubungan dengan program terapi yang akan dilaksanakan

2) Menyiapkan kelengkapan untuk tindakan kemoterapi

3) Memberikan dukungan dan motivasi (menganjurkan berdoa sebelum kemoterapi)

4) Meng ukur / monitor tanda-tanda vitasl (TD, nadi, suhu, respirasi)

5) memberikan bantuan sesuai kebutuhan klien

6) Melibatkan keluarga dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien

7) Memberikan penyuluhan kepada klien dan keluarga tentang penyakit dan tindakan yang akan dilakukan

8) Melakukan observasi saat klien dikemoterapi

9) Melibatkan peran serta keluarga (memberi kesempatan klien mengungkapkan perasaan kepada orang terdekat).5. Evaluasi

Tindakan evaluasi digunakan untuk menilai sejauh mana perkembangan yang dicapai dalam mencapai tujuan tiap diagnosa keperawatan sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan.

Adapun evaluasi pada Ny.S adalah sebagai berikut :

a. Evaluasi1) Kerusakan integritas kulit tidak teratasi karena efek dari kemoterapi

2) Gangguan citra tubuh

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Setelah melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan Limfoma non hodgkin selama 3 hari perawatan mulai tanggal 15 sampai 18 Juli 2008, menggunakan pendekatan proses keperawatan, meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana tindakan keperawatan sampai dengan evakuasi dapat disimpulkan bahwa :

1. Pengkajian

Pada saat pengkajian ternyata didapat data tidak jauh berbeda dengan teori. Berdasarkan teori permasalahan yang muncul pada limfoma non hodgkin adalah kerusakan integritas kulit, kurang pengetahuan dan gangguan konsef diri.

2. Diagnosa keperawatan

Dari hasil asuhan keperawatan selama tiga hari, dari hasil pengkajian dianalisa dan dirumuskan masalah keperawatan yang menajdi prioritas masalah keperawatan yaitu :

a) Masalah keperawatan pada klien dengan limfoma non hodgkin, terdapat 2 masalah yaitu :

1) Kerusakan integritas kulit

2) Gangguan harga diri

3. Perencanaan

Perencanaan yang dibuat sesuai dengan masalah yang ditemukan pada klien dengan mengacu pada landasan teoritis, dicatat dalam format rencana keperawatan berbentuk kolom, perencanaan memuat diagnosa keperawatan disertai data subyektif dan data obyektifnya, tujuan yang SMART beserta kriteria hasilnya, tindakan keperawatan beserta rasionalnya dimana tujuan utamanya adalah untuk mengatasi permasalahan klien.

4. Pelaksanaan

Pelaksanaan keperawatan yang dilakukan sesuai dengan rencana tindakan keperawatan pada landasan teori.

5. Evaluasi

Untuk diagnosa, kerusakan integritas kulit tidak teratasi, kurang pengetahuan teratasi dan gangguan konsef diri.

Dari kriteria dan tujuan dapat disimpulkan hampir semua tujuan yang dirumuskan berhasil dilakukan dan dievaluasi, hal ini dapat dilihat dari keadaan umum klien

6. Dokumentasi

Pendokumentasian dilakukan pada setiap proses keperawatan dari mulai pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi didokumentasikan pada saat pemberian asuhan keperawatan sesuai format yang ada.

B. Saran

1. Bagi Klien

a. Diharapkan klien agar nantinya segera membicarakan dengan keluarga dan segera memeriksakan kepelayanan medik terdekat apabila merasakan ada keluhan / masalah dengan kesehatannya.

b. Klien mengkonsumsi obat yang telah diberikan dokter sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

c. Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan tinggi serat, buah-buahan dan sayur-sayuran.

d. Diharapkan klien tidak merasa dirinya tidak berguna, tidak merasa dikucilkan.

e. Melanjutkan kemoterapi yang ke empat

2. Bagi Keluarga

a. Agar membantu klien dalam pemenuhan nutrisi yang bergizi tinggi kalori, protein, dan tinggi serat.

b. Membantu klien dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

c. Mengingatkan klien dalam mengkonsumsi obat dan melanjutkan kemoterapi yang ke empat.

3. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan dengan adanya karya tulis studi kasus ini dapat melengkapi standar asuhan keperawatan yang sudah ada di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin, khususnya ruang perawatanTanjuna, dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, meskipun tulisan ini masih memiliki kekurangan dari standar yang diahrapkan, namun setidaknya dapat digunakan sebagai salah satu panduan dalam memberikan pelayanan khususnya kepada klien dengan limfoma non hodgkin

4. Bagi Perawat di Ruangan

Diharapkan agar tetap semangat dan terus mempertahankan kinerja dalam melaksanakan tugas sehari-hari dalam memberikan asuhan keperawatan dengan keterbatasan alat dan prasarana serta dilematik kerja.RencanaRasional

RencanaRasional

2111

23

PAGE 1