revisi bab 1-4

Upload: ndrax

Post on 21-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    1/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Kesehatan merupakan hak dasar manusia yang merupakan karunia

    Tuhan yang sangat tinggi nilainya. Kesehatan juga merupakan salah satu

    unsur dalam penentuan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh

    karena itu perlu dipelihara dan ditingkatkan.Kesehatan banyak di tentukan

    oleh perilaku manusia dan lingkungannya.Untuk itu diperlukan upaya

    untuk meningkatkan kemauan, kesadaran dan kemampuan sehingga

    perorangan, keluarga, serta masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan

    kesehatan (idodo, !"##).

    Sehat adalah bebas dari segala penyakit baik penyakit menular dan

    tidak menular. De$asa ini penyakit tidak menular menjadi masalah

    kesehatan di beberapa %egara termasuk &ndonesia, salah satu 'ontohnya

    adalah masalah gangguan pen'ernaan. Menurut O, proporsi angka

    kematian karena penyakit tidak menular akan meningkat menjadi *+ dan

    proporsi angka kesakitan menjadi "+ di dunia pada tahun !"!".

    Dispepsia adalah salah satu dari penyakit tidak menular dan

    merupakan masalah gangguan pen'ernaan. Dispepsia terjadi tidak hanya di

    dunia tetapi juga di &ndonesia. Kasus dispepsia di dunia men'apai #*-"+

    dari total populasi setiap tahun. /re0alensi dispepsia diperkirakan sekitar

    !#+ di &nggris namun hanya sekitar !+ diantaranya yang kemudian

    datang ke dokter setiap tahunnya. (Kusmobroto , !""*).

    #

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    2/26

    Menurut data yang dilansir O pada tahun !"", dispepsia

    menjadi penyakit yang menempati urutan ketujuh tertinggi di 1ogyakarta

    dengan proporsi sebesar 2,3#+ dan sekitar 2,3+ di 4akarta.Menurut sur0ei yang dilakukan Syam dari 5KU& terkait masalah

    dispepsia pada tahun !""# menghasilkan angka mendekati 2" persen dari

    6* pasien yang diteliti.

    7erdasarkan data yang di peroleh dari Dinas Kesehatan /ro0insi

    8iau pada tahun !"##, dispepsia menempati peringkat keempat dengan

    proporsi sebesar #",!+ untuk pola penyakit ra$at jalan. Dan untuk pola

    penyakit ra$at inap dispepsia menempati peringkat terbesar kedua dengan

    proporsi sebesar #,+.

    9dapun dampak dari dispepsia adalah rasa tidak nyaman oleh

    penderita karena penderita akan mengalami mual dan muntah, anoreksia

    dan gangguan pada de:ekasi. %yeri dan rasa tidak nyaman bagi penderita

    dispepsia tidak hilang dengan de:ekasi.

    7erdasarkan dari data diatas tentang angka kejadian dispepsia yang

    dialami baik di luar negeri maupun di dalam negeri memiliki keterkaitan

    dan berdampak pada de:ekasi seseorang, maka dengan ini peneliti tertarik

    untuk melakukan penelitian dengan judul; Hubungan Antara Kejadian

    Dispepsia Dengan Defekasi di Puskesmas Labu Baru Barat

    Pekanbaru!.

    B. "umusan #asala

    !

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    3/26

    8umusan masalah pada penelitian ini adalah 9pakah 9da

    ubungan 9ntara Kejadian Dispepsia Dengan De:ekasi di /uskesmas

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    4/26

    BAB II

    %IN)AUAN PU*%AKA

    A. K+nsep Dasar Dispepsia

    &. Defenisi

    Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

    kesejahteraan yang harus di $ujudkan sesuai dengan 'ita-'ita bangsa

    &ndonesia sebagaimana di maksud dalam /an'asila dan Undang-

    Undang Dasar %egara 8epublik &ndonesia Tahun #62 (UUD %o. *

    tahun !""6).

    Menurut O atau organisasi kesehatan dunia pada tahun !""*

    sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik :isik, mental dan sosial

    tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.De:enisi sehat

    menurut O ini adalah sehat se'ara keseluruhan baik jasmani,

    rohani dan lingkungan.

    Dispesia berasal dari bahasa 1unani yang berarti >pen'ernaan

    yang jelek?.Dispepsia adalah ketidaknyamanan bahkan hingga nyeri

    pada saluran pen'ernaan terutama bagian atas (Manjoer. !""").

    Dispepsia merupakan kumpulan gejala berupa keluhan nyeri,

    rasa tidak enak pada saluran 'erna bagian atas yang menetap dan

    disertai dengan keluhan seperti rasa penuh saat makan, 'epat kenyang,

    kembung, senda$a, anoreksia, mual dan muntah (Tarigan, !""*).

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    5/26

    Dispepsia merupakan suatu sindroma (kumpulan gejala) yang

    men'erminkan gangguan saluran 'erna. Kumpulan gejala tersebut

    adalah rasa tidak nyaman, mual, muntah, dan gejalanya tersebut bias

    bersi:at akut, berulang, hingga kronis. Disebut kronis apabila

    gejalanya tersebut berlangsung lebih dari satu bulan dan terus-

    menerus (Suryono, !""#).

    Dispepsia merupakan kumpulan gejala atau sindrom yang terdiri

    dari nyeri ulu hati, mual, kembung, muntah, rasa penuh atau 'epat

    kenyang dan senda$a.Keluhan ini sangat ber0ariasi baik dalam jenis

    gejala maupun intensitas gejala tersebut dari $aktu ke $aktu

    (Djojoningrat, !""#).

    Dispepsia merupakan kumpulan keluhan@gejala klinis yang

    terdiri dari rasa tidak enak@sakit di perut bagian atas yang menetap

    atau mengalami kekambuhan keluhan re:luks gastroeso:agus klasik

    berupa rasa panas di dada (heartburn) dan regurgitasi asam lambung

    kini tidak lagi termasuk dispepsia (Mansjoer 9, !""").

    Dispepsia umumnya terjadi akibat adanya masalah pada bagian

    lambung. /enyakit yang memiliki sindroma seperti dispepsia seperti

    gastroesophageal re:luA disease dan irritable bo$el syndrome yang

    melibatkan esophagus dan bagian saluran 'erna lainnya tidak

    dimasukkan ke dalam bagian dispepsia (Djojoningrat, !""#).

    2

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    6/26

    ,ambar &.&

    Lambung -ang seat

    ,ambar &.'

    Lambung -ang tidak seat

    '. %ipe Dispepsia

    &. Dispepsia ungsi+nal

    Dispepsia :ungsional adalah dispepsia yang terjadi tanpa adanya

    kelainan organ lambung, baik dari pemeriksaan klinis, biokimia$i

    hingga pemeriksaan penunjang lainnya, seperti USB, Cndoskopi,

    8ontgen hingga T S'an.9dapun beberapa hal yang menyebabkan

    dispepsia :ungsional misalnya seperti sekresi asam lambung, diet

    atau :aktor lingkungan, psikologi dan lain-lain.

    '. Dispepsia /rganik

    Dispepsia organik adalah dispepsia yang disebabkan adanya

    kelainan struktur organ per'ernaan(perlukaan, kanker), biasanya

    gejala utamanya adalah nyeri pada ulu hati. Dispepsia organik

    jarang di temui di usia muda, tetapi banyak di temui pada usia

    lanjut.

    (. Eti+l+gi

    Sebagai suatu gejala ataupun sindrom, dispepsia dapat

    disebabkan oleh berbagai penyakit, baik yang bersi:at organik maupun

    :ungsional.7erdasarkan konsensus terakhir (kriteria roma) gejala

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    7/26

    heartburn yang diduga karena penyakit re:luks gastroeso:ageal, tidak

    dimasukkan dalam sindrom dispepsia (Djojoningrat, !""#).

    Dispepsia :ungsional berhubungan dengan ketidaknormalan

    pergerakan (motilitas) dari saluran pen'ernaan bagian atas

    (kerongkongan, lambung dan usus halus bagian atas).Selain itu, bisa

    juga dispepsia jenis itu terjadi akibat gangguan irama listrik dari

    lambung. Sebab lain bisa juga karena in:eksi bakteri

    lambungHelicobacter pylori.

    7eberapa kebiasaan yang bisa menyebabkan dispepsia adalah

    menelan terlalu banyak udara, misalnya, mereka yang mempunyai

    kebiasaan mengunyah se'ara salah (dengan mulut terbuka atau sambil

    berbi'ara). 9tau mereka yang senang menelan makanan tanpa

    dikunyah (biasanya konsistensi makanannya 'air). Keadaan itu bisa

    membuat lambung merasa penuh atau bersenda$a terus.

    /enyebab lain adalah seperti iritasi pada lambung (gastritis)

    ataupun adanya tukak lambung.

    Kebiasaan lain yang bisa menyebabkan dispesia adalah

    merokok, konsumsi ka:ein (kopi), alkohol, atau minuman yang sudah

    dikarbonasi (softdrink), atau makanan yang menghasilkan gas ( tape,

    nangka, durian). 7egitu juga dengan jenis obat-obatan tertentu, seperti

    suplemen besi@kalium, anti-nyeri tertentu, antibiotika tertentu, dan

    anti-radang.Obat-obatan itu sering dihubungkan dengan keadaan

    dispepsia.

    /enyebab lain yang paling sering dilupakan orang adalah :aktor

    stres@tekanan psikologis yang berlebihan. /ada pasien diabetes pun

    dapat mengalami dispepsia karena gerakan lambungnya mengalami

    gangguan akibat kerusakan sara:.

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    8/26

    0. Pat+fisi+l+gi

    Kekosongan lambung dapat mengakibatkan erosi pada lambung

    akibat gesekan antara dinding-dinding lambung, kondisi demikian

    dapat mengakibatkan peningkatan produksi < yang akan

    merangsang terjadinya kondisi asam pada lambung, sehingga

    rangsangan di medulla oblongata memba$a impuls muntah sehingga

    intake tidak adekuat baik makanan maupun 'airan.

    1. #anifestasi Klinik

    9dapun mani:estasi klinik dari sindrom dispepsia antara lain;a.nyeri perut (abdominal discomfort)

    b. 8asa perih di ulu hati

    '. Mual, kadang-kadang sampai muntah

    d. %a:su makan berkurang

    e. 8asa lekas kenyang

    :. /erut kembung

    g. 8asa panas di dada dan perut

    h. 8egurgitasi (keluar 'airan dari lambung se'ara tiba-tiba)

    2. Pen3egaan Dispepsia

    9dapun pen'egahan dari sindrom dispepsia seperti, mengatur

    pola makan dengan nomal, pilih makanan yang seimbang dengan

    kebutuhan dan jad$al makan yang teratur, sebaiknya tidak

    mengkomsumsi makanan yang berkadar asam tinggi, 'abai, alkohol,

    dan pantang rokok, bila harus makan obat karena sesuatu penyakit,

    3

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    9/26

    misalnya sakit kepala, gunakan obat se'ara $ajar dan tidak

    mengganggu :ungsi lambung.

    4. Penatalaksanaan

    a. /enatalaksanaan non :armakologis;9dapun penatalaksanaan se'ara non :armakologis seperti

    #. Menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam

    lambung

    !. Menghindari :aktor resiko seperti alkohol, makanan yang

    pedas, obat-obatan yang berlebihan yang bisa meningkatkan

    asam lambung, nikotin rokok dan stres

    *. Mengatur pola makan

    . Menghidari stres karena stres dapat memi'u timbulnya

    sindrom dispepsia

    b. /enatalaksanaan :armakologis;

    Obat-obatan yang di berikan seperti;

    #. 9nta'ida, berguna untuk menetralkan asam lambung.

    !. Bolongan antikolinergik, berguna untuk menghambat pengeluaran asam

    lambung.

    *. /rokinetik atau anti ematik yang berguna untuk menghambat muntah.

    5. %es Diagn+stik

    7erbagai ma'am penyakit dapat menimbulkan keluhan yang

    sama, seperti halnya pada sindrom dispepsia, oleh karena dispepsia

    hanya merupakan kumpulan gejala dan penyakit disaluran pen'ernaan,

    6

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    10/26

    maka perlu dipastikan penyakitnya. Untuk memastikan penyakitnya,

    maka perlu dilakukan beberapa pemeriksaan.

    9dapun jenis- jenis pemeriksaan yang bisa di lakukan adalah;

    a.

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    11/26

    membuang kotoran atau tinja yang padat atau setengah-padat yang

    berasal dari system pen'ernaan mahkluk hidup (ikipedia).

    De:ekasi adalah proses pengeluaran sisa-sisa makanan dalam

    bentuk :eses dan dikeluarkan melalui anus. De:ekasi terjadi ketika

    adanya gelombang peristaltik yang mendorong :eses ke dalam kolon

    sigmoid dan rektum. Didalam rektum, sara: sensorik dirangsang dan

    akhirnya sadar akan kebutuhan de:ekasi.

    De:ekasi atau buang air besar (797) adalah suatu tindakan atau

    proses makhluk hidupuntuk membuang kotoran berupa tinja atau :eses

    melalui anus yang telah disimpan sementara dalam re'tum, baik

    berbentuk padat atau setengah-padat yang berasal dari sistem

    pen'ernaan mahkluk hidup (5itriana, !"#").

    De:ekasi adalah pengeluaran :eses dari anus dan rektum.al ini

    juga disebut bo$el mo0ement. 5rek$ensi de:ekasi pada setiap orang

    sangat ber0ariasi dari beberapa kali perhari sampai ! atau * kali

    perminggu.7anyaknya :eses juga ber0ariasi setiap orang.Ketika

    gelombang peristaltik mendorong :eses kedalam kolon sigmoid dan

    rektum, sara: sensoris dalam rektum dirangsang dan indi0idu menjadi

    sadar terhadap kebutuhan untuk de:ekasi.

    '. #ekanisme Defekasi

    De:ekasi biasanya di mulai oleh dua re:leks;

    #. 8e:leks De:ekasi &nstrinsik

    /rosesnya di mulai ketika :eses masuk kedalam rektum,

    pengembangan dinding rektum memberi gelombang peristaltik

    ##

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    12/26

    pada kolon desenden, kolon sigmoid, dan didalam

    rektum.Belombang ini menekan :eses kearah anus.7egitu

    gelombang peristaltik mendekati anus, spingter anal interna

    tidak menutup dan bila spingter eksternal tenang maka :eses

    keluar.

    !. 8e:leks De:ekasi /arasimpatis

    /rosesnya di mulai ketika serat sara: dalam rektum dirangsang,

    signal diteruskan ke spinal 'ord dan kemudian kembali ke

    kolon desenden, kolon sigmoid dan rektum.Sinyal E sinyal

    parasimpatis ini meningkatkan gelombang peristaltik,

    melemaskan spingter anus internal dan meningkatkan re:leks

    de:ekasi instrinsik.

    (. akt+r6akt+r 7ang #empengarui Defekasi

    &. Usia

    /ada usia bayi kontrol de:ekasi belum berkembang, sedangkan

    pada usia manula kontrol de:ekasi menurun.

    '. Diet

    Makanan berserat akan memper'epat produsksi :eses,

    banyaknya makanan masuk juga dapat mempengaruhi proses

    de:ekasi.

    (. Intake 3airan&ntake 'airan yang kurang akan menyebabkan :eses menjadi

    lebih keras, disebabkan karena absorpsi yang meningkat.

    0. Akti8itas

    Tonus otot abdomen, pel0is, dan dia:ragma akan sangat

    membantu proses de:ekasi. Berakan peristaltikakan

    memudahkan bahan :eses bergerak sepanjang kolon.

    1. isi+l+gis

    #!

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    13/26

    keadaan 'emas, takut, dan marah akan meningkatkan

    peristaltik, sehingga menyebabkan diare.

    2. ,a-a Hidup

    Kebiasaan untuk melatih pola buang air besar sejak ke'il

    se'ara teratur, :asilitas buang air besar, dan kebiasaan menahan

    buang air besar.

    0. #asala Pada Defekasi

    &. K+nstipasi

    Bangguan eliminasi yang di akibatkan adanya :eses yang

    kering dan keras melalui usus besar. 7iasanya di sebabkan oleh

    pola de:ekasi yang tidak teratur, penggunaan laksati: yang

    lama, stress psikologi, obat-obatan, kurang akti0itas, usia.

    '. e3al infa3ti+n

    masa :eses yang keras di lipatan re'tum yang diakibatkan oleh

    retensi dan akumulasi material :eses yang berkepanjangan.

    7iasanya di sebabkan oleh konstipasi, intake 'airan yang

    kurang, kurang akti0itas, diet rendah serat, dan kelemahan

    tonus otot.

    (. Diare

    keadaan indi0idu yang mengalami atau beresiko sering

    mengalami pengeluaran :eses dalam bentuk 'air. usus besar

    tidak mempunyai $aktu yang 'ukup untuk menyerap air. Diare

    dapat disebabkan karena stress :isik, obat-obatan, alergi,

    penyakit kolon, dan iritasi internal.

    0. Ink+ntinensia al8i

    hilangnya kemampuan otot untuk mengontrol pengeluaran

    :eses dan gas melalui spinter anus akibat kerusakan :ungsi

    #*

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    14/26

    spinter atau persarapan di daerah anus. /enyebabnya karena

    penyakit-penyakit neuromuskuler, trauma spinal 'ord, tumor

    spinter anus eksterna.1. Kembung

    5latus yang berlebihan di daerah intenstinal sehingga

    menyebabkan distensi intestinal, dapat disebabkan karena

    konstipasi, penggunaan obat-obatan (barbiturat, penurunan

    ansietas, penurunan akti0itas intestinal), mengkonsumsi

    makanan yang banyak mengandung gas dapat bere:ek anestesi.

    2. Hem+rr+idpelebaran 0ena di daerah anus sebagai akibat peningkatan

    tekanan di daerah tersebut. /enyebabnya adalah konstipasi

    kronis, peregangan maksimal saat de:ekasi, kehamilan, dan

    obesitas.

    BAB III

    KE"AN,KA PE#IKI"AN

    A. Kerangka K+nsep

    Kerangka konsep adalah hubungan- hubungan antara konsep

    yang satu dengan yang lainnya dari masalah yang di teliti sesuai dengan

    #

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    15/26

    yang di uraikan pada tinjauan pustaka (%otoatmodjo, !""!). 9gar tujuan

    penelitian ini dapat ter'apai maka diperlukan kerangka konsep yang akan

    menggambarkan penelitian dimana yang menjadi 0ariabel dependen

    adalah 0ariabel terikat yaitu Dispepsia dan 0ariabel independen adalah

    0ariabel bebas yaitu De:ekasi. Kerangka konsep dapat dilihat pada

    diagram berikut ini;

    *kema (.&

    Kerangka K+nsep Penelitian

    Fariabel &ndependen Fariabel Dependen

    A. Definisi /perasi+nal

    %abel (.&

    Definisi /perasi+nal

    %o 0ariabel

    De:enisi

    operasional

    9lat ukur asil ukur Skala

    #2

    De:ekasiDispepsia

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    16/26

    # Dispepsia Merupakan

    kumpulan

    gejala yang

    men'erminkan

    gangguansaluran 'erna

    dengan tanda

    adanya

    ketidaknyamana

    n bahkan

    hingga nyeri

    pada saluran

    'erna bagian

    atas

    Kuesioner#. Dispepsia

    !. Tidak

    dispepsia

    %ominal

    !. /ola

    De:ekasi

    Merupakan

    kebiasaan

    seseorangmelakukan

    de:ekasi

    Kuesioner #. Teratur

    !. Tidak

    teratur

    %ominal

    *. 5rekuensi

    De:ekasi

    7anyaknya

    seseorang

    melakukan

    de:ekasi

    Kuesioner 7erapa kali

    melakukan

    de:ekasi

    %ominal

    B. Hip+tesis Penelitian

    a ; 9da ubungan 9ntara kejadian Dispepsia Dengan De:ekasio ; Tidak ada ubungan 9ntara Kejadian Dispepsia Dengan De:ekasi

    #

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    17/26

    BAB I9

    #E%/DE PENELI%IAN

    A. Desain Penelitian

    Desain penelitian ini adalah cross Sectional study, desain ini

    merupakan ran'angan penelitian yang pengukuran atau pengamatannya di

    lakukan se'ara simultan pada satu saat (sekali $aktu). /enelitian

    #

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    18/26

    melakukan pengukuran atau pengamatan tentang ubungan Dispepsia

    Dengan De:ekasi.

    De:ekasi normal (G)

    Dispepsia (G)

    De:ekasi Tidak %ormal (-)

    /opulasi

    De:ekasi %ormal (G)

    Tidak Dispepsia (-)

    De:ekasi Tidak %ormal (-)

    B. :aktu dan %empat Penelitian

    /enelitian ini diren'anakan akan dilaksanakan di /uskesmas

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    19/26

    Sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari

    keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap me$akili seluruh

    populasi (Dahlan, Muhamad Sopiyudin !""6).

    /engambilan sampel dengan menggunakan rumus menurut

    %otoatmodjo (!""2), yakni;

    ( )!d%#%

    n+

    =

    Keterangan;

    % H 7esar /opulasi

    n H 7esar Sampel

    d H Tingkat keper'ayaan atau ketepatan yang diinginkan 62 persen

    (","2+)

    (estimasi sampelnya 0ani belum ngerti pak, jadi belum 0ani buat)

    a. Kriteria Sampel

    #) Kriteria &nklusi

    Kriteria inklusi atau kriteria penerimaan adalah karakteristik

    umum subjek penelitian agar dapat diikutsertakan ke dalam

    penelitian. Sampel yang diteliti;

    a) 8esponden dengan keluhan dispepsia yang bersedia dijadikan

    sampel penelitian

    #6

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    20/26

    b) 8esponden dengan keluhan dipepsia yang bisa memba'a dan

    menulis

    ') 8esponden dengan keluhan dispepsia yang berkunjung ke

    /uskesmas

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    21/26

    Untuk menjaga kerahasiaan subjek peneliti, peneliti tidak akan

    men'antumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data

    'ukup dengan memberi nomor kode pada masing-masing

    lembar tersebut.

    !. Confidentiality(kerahasiaan)

    Kerahasiaan in:ormasi yang diberikan oleh subjek dijamin oleh

    peneliti, hanya kelompok data saja yang akan disajikan atau

    dilaporkan sebagai hasil riset.

    *. Confidentiality(kerahasiaan)

    Kerahasiaan in:ormasi yang diberikan oleh subjek dijamin oleh

    peneliti, hanya kelompok data saja yang akan disajikan atau

    dilaporkan sebagai hasil riset.

    E. %eknik dan Instrument Pengumpulan Data

    Teknik dalam pengumpulan data dilakukan dengan 'ara;

    #. Data yang dikumpulkan

    Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder yang

    didapat dari data kuesioner di /uskesmas

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    22/26

    Setelah Data dikumpulkan kemudian di lakuakan pemeriksaan

    kembali data yang telah diperoleh sehingga dapat dihasilkan data

    yang akurat.b. Coding

    Merubah data berbentuk huru: menjadi data berbentuk angka atau

    bilangan.

    '. Entrying data

    Memasukkan data-data yang telah dilakukan pengkodean ke dalam

    tabel rekapitulasi.

    d. TabulatingMemasukkan data-data ke dalam tabel dan dimasukkan ke dalam

    tabel distribusi :rekuensi. Data E Data yang sesuai dengan 0ariabel

    penelitian seperti Umur ibu, /aritas, /endidikan, Status Ckonomi.

    e. /enyajian data-data disajikan dalam bentuk tabel distribusi

    :rekuensi dan membuat tabel-tabel silang antara 0ariabel bebas dan

    0ariabel terikat.

    . Analisis Data

    /enelitian ini menggunakan metode analisis kuantitas, yaitu

    mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil pengukuran

    maupun hasil kon0eksi (handra, !""3).

    #. 9nalisis Uni0ariat

    9nalisis ini bertujuan untuk mempermudah interprestasi data ke

    dalam bentuk tabel dan uraian dalam bentuk teks untuk mendapatkan

    gambaran tentang distribusi :rekuensi dari semua tabel baik

    independen maupun dependen. 9dapun hasil yang diinginkan pada

    analisin uni0ariat ini adalah seperti distribusi :rekuensi umur, jenis

    kelamin, pekerjaan, pola de:ekasi, dan :rekuensi de:ekasi.

    !!

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    23/26

    !. 9nalisis bi0ariat

    9nalisis bi0ariant adalah 9nalisis yang digunakan untuk men'ari

    @mengetahui adanya hubungan antara dua 0ariabel, yaitu 0ariabel

    independent dan dependent. Fariabel independent dalam penelitian

    ini adalah kejadian dipepsia, sedangkan dependent yaitu de:ekasi.

    %abel (.'

    %abel K+ntingesti

    %o 5aktor 8esikoSindrom Dispepsia

    Total1a Tidak

    #. 9da (G) 9 b aGb

    !. Tidak (-) 7 d 'Gd

    Total aG' bGd aGbG'Gd

    DA%A" PU*%AKA

    9limul , 9 9IiI. !"". Pengantar KD Aplikasi Konsep ! Proses

    Kepera"atan. Salemba Medika. 4akarta.

    !*

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    24/26

    9udrey 7erman, dkk. #uku A$ar Praktik Kepera"atan Klinis Hal%&'%

    7ooks.google.'om@books=&sbn; 66332

    9hlJuist D9. Ct. 9l. (#632).ecal blood le*el+s in ,ealt, and disease. 9 study

    using hemoJuant. % Cngl 4 med *#!;#!

    7erstard.Ct. 9l. (!""#). Dyspepsia-9'id Or Stress= 9 study O: ontro0ersy Scand

    -ournal .astroenterol /001; #""2-#"*

    7runner Suddart.(!""!).Kepera"atan edikal #eda, Edisi .4akarta ; CB

    handra, 7udiman. (!"""3). Metode /enelitian Kesehatan.4akarta ; CB

    Dahlan, Muhammad Sopiyudin. (!""6). 7esar Sampel dan ara pengambilan

    Sampel Dalam /enelitian Kedokteran dan Kesehatan.Cdisi !.4akarta ;

    Salemba Medika

    Dinas Kesehatan /ro0insi 8iau (!"##).Profil Kese,atan Pro*insi 2iau

    Bayton, 9rthur . all 4hon C. (!"").#uku A$ar isiologi Kedokteran Edisi

    11%4akarta ; CB

    &ka. (!"#"). Hubungan kecemasan dan tipe kepribadian intro*ert dengan

    dyspepsia fungsional% /rimary are ompanion 4ournal lin /sy'hiatry

    !"#".

    &nayah &in. (!"").Asu,an Kepera"atan Pada Klien Dengan .angguan Sistem

    Pencernaan Edisi#.4akarta ; Salemba Medik

    Khademolhosseini 5,dkk , et al.Pre*alence of dyspepsia and its correlation "it,

    demograp,ic factors and lifestyle in s,ira34 Sout,ern 5ran. Middle

    Cast 4ournal o: Digesti0e Diseases. !"#"L !; !-*".

    Mansjoer 9ri:. Ct. 9l. (!""#).Kapita Selekta kedokteran.4akarta ; 5KU&

    !

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    25/26

    Misnadiarly. (!""6).engenal Penyakit 6rgaan Cerna 7 .astritis (Dypepsia atau

    aag). 4akarta ; /ustaka /opoler O7D9

    %otoatmodjo, S. (!""!).etedologi Penelitian Kese,atan. 4akarta ; 8ineka ipta

    Sudirman (!""). Dispepsia% T,e Sudirman -ournal of 8ursing% 9olume 1 no% 1 .

    Suryono Slamet. Ct. 9l. (!""#).#uku A$ar 5lmu Penyakit Dalam -ilid /. 4akarta.

    5KU&

    Talley %4, Fakil %, and the /ra'ti'e /arameters ommittee o: the 9meri'an

    ollege o: Bastroenterology.Buidelines :or the management o:

    dyspepsia. 9m 4 Bastroenterol !""2L#"";!*!-*

    Tarigan (!""*). /erbedaan Depresi /ada /asien Bastritis. T,e Egyptian -ournal

    6f Hospital edicine%

    UUD %o. * Tahun !""6 tentang kesehatan

    arpadji Sar$ono. Ct. 9l. (#66).5lmu Penyakit Dalam. 4akarta ; 5KU&

    O.(!""*). orld ealth Statisti's !"##. 5ran'e. O

  • 7/24/2019 revisi bab 1-4

    26/26

    .