14. bab 4 revisi terbaru

44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Cipta Karyatama Raya didirikan dengan Anggaran Dasar yang dinyatakan dalam Akte Notaris Khairu Subhan, SH. No. 18 tertanggal 4 Maret 2007. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi Pembangunan, Perdagangan, Perindustrian, Pertambangan, Pengangkutan darat, pertanian, Percetakan dan Jasa. Saat ini kegiatan perusahaan yang utama adalah bergerak dibidang Jasa Konstruksi. Perusahaan berkedudukan di Jalan Abdul Wahab Syahranie, Perumahan Villa Tamara, Samarinda Ulu, Samarinda. Proyek konstruksinya adalah pembangunan rumah tinggal di kawasan perumahan Villa Tamara yang berlokasi di Samarinda. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada bulan Maret 2007. Dalam operasinya perusahaan ini selalu memperhatikan dan berusaha untuk meningkatkan kualitas pembangunan rumah. Letak perusahaan cukup strategis masuk dalam kawasan perumahan Villa Tamara Samarinda. 40

Upload: hafiz-fikri

Post on 25-Jul-2015

172 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Cipta Karyatama Raya didirikan dengan Anggaran Dasar yang

dinyatakan dalam Akte Notaris Khairu Subhan, SH. No. 18 tertanggal 4 Maret

2007. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan perusahaan meliputi Pembangunan, Perdagangan, Perindustrian,

Pertambangan, Pengangkutan darat, pertanian, Percetakan dan Jasa. Saat ini

kegiatan perusahaan yang utama adalah bergerak dibidang Jasa Konstruksi.

Perusahaan berkedudukan di Jalan Abdul Wahab Syahranie, Perumahan

Villa Tamara, Samarinda Ulu, Samarinda. Proyek konstruksinya adalah

pembangunan rumah tinggal di kawasan perumahan Villa Tamara yang berlokasi

di Samarinda. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada bulan

Maret 2007.

Dalam operasinya perusahaan ini selalu memperhatikan dan berusaha

untuk meningkatkan kualitas pembangunan rumah. Letak perusahaan cukup

strategis masuk dalam kawasan perumahan Villa Tamara Samarinda.

4.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Kelancaran kegiatan perusahaan tergantung pada keterampilan

pengelolaannya. Kegiatan operasi perusahaan ditangani oleh organisasi

perusahaan, oleh sebab itu struktur organisasi perusahaan mempunyai peranan

penting karena menyangkut pembagian tugas dan kerja. Dengan organisasi yang

baik maka akan tercipta pola kerja yang baik pula dan selanjutnya menghasilkan

nilai tambah bagi perusahaan tersebut.

40

Page 2: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

41

Pembagian dalam struktur organisasi akan mempengaruhi pimpinan

perusahaan dalam melaksanakan pengawasan terhadap bawahannya dan

masing-masing bagian dapat berjalan dengan lancar, penerapannya pada

karyawan dilakukan berdasarkan :

1. Sesuai dengan kebutuhan perusahaan

2. Sesuai dengan tingkat pendidikan

3. Sesuai dengan pengalaman dan kecakapan kerja

Untuk lebih jelasnya mengenai struktur organisasi PT Cipta Karyatama

Raya Samarinda dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2. Struktur Organisasi PT Cipta Karyatama Raya Samarinda

Sumber : PT Cipta Karyatama Raya Samarinda

Dan adapun tugas-tugas tanggung jawab masing-masing bagian pada

struktur orgasnisasi di atas adalah sebagai berikut :

ACCOUNTINGPENGAWAS LAPANGAN

MANAJER PELAKSANA

DIREKTUR

KASIR

LOGISTIK

TUKANG/PEKERJA BANGUNAN

ADM.GUDANG

Page 3: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

42

1. Direktur

PT Cipta Karyatama Raya dipimpin oleh seseorang yang secara

fungsional bertanggung jawab penuh terhadap kelancaran aktivitas

perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, adapun tugasnya

meliputi :

a. Memimpin dan mengkoordinasikan serta memberikan bimbingan

dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas semua bagian yang ada,

guna mencapai tujuan perusahaan.

b. Mengawasi penyelenggaran kegiatan kantor agar selalu

konsisten dengan rencana kerja yang disusun.

2. Manajer Pelaksana

Manajer Pelaksana bertanggung jawab kepada direktur dengan tugas

pokoknya yaitu :

a. Memimpin pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan sesuai

dengan rencana yang telah disusun

b. Menerima dan meneruskan informasi aktivitas operasional

perusahaan yang kemudian akan dilaksanakan oleh kepala

pimpinan.

c. Membina dan meningkatkan hubungan baik dengan semua

konsumen

3. Pengawas Lapangan

Pengawas Lapangan bertanggung jawab kepada manajer pelaksana,

dengan tugas sebagai berikut :

Page 4: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

43

a. Melaksanakan kebijaksanaan direktur dalam bidang kerja

pengawasan pembangunan rumah.

b. Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan kelancaran

pembangunan rumah.

c. Mengawasi perkembangan dan kegiatan pembangunan rumah

d. Melaporkan setiap kegiatan kerja dan peristiwa yang terjadi

kepada manajer pelaksana untuk diketahui

e. Menampung dan meneliti permasalahan serta

mengkonfirmasikan kepada manajer pelaksana.

f. Menyusun rencana kerja dan membuat laporan berkala atas

pelaksanaan tugasnya.

4. Accounting

Accounting bertanggung jawab kepada Manajer Pelaksana, dengan

tugas pokok sebagai berikut :

a. Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan mengawasi

kegiatan administasi keuangan, accounting, perbendaharaan,

b. Mengadakan pemeriksaan terhadap bukti-bukti keuangan yang

dikeluarkan maupun diterima

5. Logistik

Dalam tugasnya bagian ini bertanggung jawab langsung kepada manajer

pelaksana, tugasnya adalah :

a. Menyediakan bahan bangunan didalam gudang guna

memperlancar pembangunan rumah

b. Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan kelancaran

pembangunan rumah.

Page 5: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

44

c. Mengawasi perkembangan dan kegiatan bahan bangunan yang

digunakan dalam pembangunan

d. Melaporkan setiap kegiatan kerja dan peristiwa yang terjadi

kepada manajer pelaksana untuk diketahui

6. Kasir

Dalam tugasnya bagian ini bertanggung jawab langsung kepada Manajer

Pelaksana dan Accounting, tugasnya adalah :

a. Melakukan transaksi keuangan untuk meperlancar seluruh

kegiatan perusahaan.

b. Mengumpulkan bukti-bukti keuangan yang dikeluarkan maupun

diterima

c. Mengawasi jalannya proses keuangan dalam perusahaan

d. Melaporkan setiap kegiatan kerja dan peristiwa yang terjadi

kepada manajer pelaksana untuk diketahui

7. Adm.Logistik

Dalam tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Logistik, tugasnya

adalah :

a. Mencatat keluar dan masuknya bahan bahan bangunan untuk

pembangunan rumah

b. Melaporkan setiap kegiatan kerja dan peristiwa yang terjadi

kepada bagian logistik untuk diketahui

Page 6: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

45

4.3. Proses Pembangunan Rumah Type 65 Cluster Andalusia

Sesuai dengan usaha yang dijalankan oleh PT Cipta Karyatama Raya

yaitu membangun rumah bagi developer terutama pada pembangunan didalam

kawasan Villa Tamara Samarinda. Dengan rincian pekerjaan yang dilakukan

antara lain :

a. Pekerjaan Pendahuluan

Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor

yaitu pengukuran tanah seluas 128m2 dengan luas bangunan rumah 65m2.

Setelah dilakukan pengukuran tanah kemudian dilakukan pekerjaan

bowplank yaitu pengukuran kedataran rumah pada level tanah.

b. Pekerjaan Galian/Urugan

Pekerjaan galian/urugan terdiri dari pekerjaan galian tanah pondasi yaitu

mengali tanah untuk mendirikan pondasi rumah sehingga pondasi dapat

berdiri, kemudian pekerjaan selanjutnya yaitu urugan tanah kembali

merupakan pekerjaan pengurugan tanah agar tanah semakin kuat dan

selanjutnya pekerjaan yang dilakukan adalah urugan tanah tambahan yaitu

apabila tanah yang telah diurug belum memadai maka dilakukan

pengurungan tanah tambahan sehingga menjadi lebih baik.

c. Pekerjaan Pondasi

Pekerjaan pondasi terdiri dari pekerjaan pancang ulin 10/10-2m berdirinya

dasar pondasi dengan tingkat ketinggian pondasi yang telah ditentukan

kemudian pekerjaan pondasi roolag yaitu pendirian pondasi dengan

memberikan keliling batu pada pondasi menjadi lebih kuat.

Page 7: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

46

d. Pekerjaan Beton

Pekerjaan beton terdiri dari pekerjaan cor lantai, pekerjaan pondasi poer,

pekerjaan sloof, pekerjaan kolom K1 dan praktis. Pekerjaan ini merupakan

pekerjaan untuk mendirikan tiang-tiang rumah sehingga dapat lebih kokoh.

e. Pekerjaan Dinding/Plesteran

Pekerjaan dinding/plesteran terdiri dari pekerjaan pemasangan batu bata dan

plesteran dinding bata kemudian di aci. Pekerjaan ini melakukan

pemasangan batu bata membentuk dinding rumah kemudia batu bata

diplester dan di aci.

e. Pekerjaan KAP/Atap

Pekerjaan atap terdiri dari pekerjaan rangka atap baja ringan kemudian

pemasangan atap genteng beton dengan alumunium foil, setelah itu

pemasangan bubungan dan pekerjaan lisplank. Pekerjaan ini untuk

membentuk rangka atap dan memasang atap tersebut.

f. Pekerjaan Plafond

Pekerjaan plafond terdiri dari plafond gypsum polos 9mm dan rangka dan

pemasangan list plafond gypsum. Pekerjaan ini hanya pekerjaan sebatas

memasangkan rangka dan gypsum untuk plafond ditambah dengan

pemasangan list plafond agar terlihat lebih bagus.

g. Pekerjaan Kusen, Pintu, Jendela dan Kunci

Pekerjaan kusen, pintu, jendela dan kunci merupakan pekerjaan

pemasangan kusen kemudian pemasangan daun pintu dan jendela beserta

kuncinya.

Page 8: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

47

h. Pekerjaan Lantai

Pekerjaan lantai merupakan pekerjaan pembuatan lantai dari pekerjaan

pemasangan keramik lantai teras, pemasangan keramik lantai rumah bagian

dalam, pemasangan keramik lantai dan dinding kamar mandi/wc dan

pekerjaan plint lantai kayu.

i. Pekerjaan Pengecatan

Pekerjaan pengecatan merupakan pekerjaan pengecatan dinding luar,

pekerjaan pengecatan dinding dalam, pekerjaan cat plafond, pekerjaan

pengecatan kusen, pintu dan jendela.

j. Pekerjaan Sanitair/Plumbing

Pekerjaan sanitair merupakan pekerjaan pembuatan saptic tank, bak mandi,

pemasangan pipa air kotor dan air bekas kemudian pembuatan tempat

tandon. Pekerjaan ini difokuskan pada penyediaan air bersih dan

pembuangan air kotor dan air bekas pakai.

k. Pekerjaan Listrik

Pekerjaan listrik merupakan pekerjaan pengadaan listrik dalam rumah,

pekerjaan tersebut terdiri dari penyambungan daya listrik 1300watt, pasang

stop kontak dan instalasi, pekerjaan titik lampu biasa dan instalasi, pekerjaan

titik lampu down light dan instalasi, pekerjaan pasang saklar tunggal dan

ganda, pekerjaan box + 3MCB, pekerjaan instalasi AC, terminal TV kabel dan

instalasi, stop kontak dan instalasi telepon, pekerjaan instalasi lampu taman

dan lampu gantung, box panel listrik.

Page 9: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

48

l. Pekerjaan Lain-lain

Pekerjaan lain-lain terdiri dari pekerjaan pembuatan meja dapur, pekerjaan

parit keliling, ornamen profil dinding, pekerjaan rumput taman, pekerjaan

pasang batu alam dan pekerjaan penangkal petir.

4.4. Biaya Pembangunan Rumah Cluster Andalusia Type 65Biaya pembangunan rumah clauster Andalusia type 65 yang terjadi pada

perusahaan yang disajikan oleh penulis yaitu berupa laporan rencana anggaran

biaya (RAB) pembangunan rumah cluster Andalusia type 65 dan laporan

realisasi biaya pembangunan rumah cluster Andalusia type 65 pada PT Cipta

Karyatama Raya Samarinda. Laporan biaya pembangunan rumah merupakan

laporan yang memberikan informasi yang berguna mengenai penggunaan biaya

pembangunan rumah yang dikerjakan hingga selesai dan siap untuk dihuni.

Adapun data-data mengenai laporan biaya pembangunan rumah cluster

Andalusia type 65 yang dianggarkan dan realisasi yang disajikan penulis dan

dapat dilihat sebagai berikut :

Page 10: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

49

Page 11: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

50

Page 12: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

51

Page 13: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

52

Page 14: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

53

Page 15: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

54

Page 16: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

55

Page 17: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

56

Page 18: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

57

Page 19: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

58

Page 20: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

59

4.5. Analisis dan Hasil Pembahasan Pengujian Hipotesis

4.5.1. Analisis

Analisis selisih biaya pada dasarnya adalah perhitungan yang dilakukan

untuk menentukan besarnya selisih biaya yang terjadi dengan membandingkan

biaya yang telah ditetapkan dan biaya sesungguhnya, dengan menganalisis

selisih biaya maka dapat diketahui elemen biaya apa yang tidak sesuai

anggaran.

Dengan menganalisis selisih biaya maka akan memberikan manfaat yang

besar bagi perusahaan terutama pihak manajemen sebagai pengendali biaya

karena analisis selisih biaya akan menunjukkan biaya-biaya apa yang berbeda,

sehingga dengan demikian dapat menjadi tolak ukur dalam menilai prestasi

pelaksanaan pembangunan rumah yang dikerjakan oleh perusahaan.

Seperti yang telah disajikan sebelumnya, untuk menganalisis selisih

anggaran biaya pada proyek Pembangunan Rumah “Cluster Andalusia Type 65”

ini dengan realisasinya, dapat diketahui dengan cara Menganalisis Selisih yang

terjadi pada biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.

Page 21: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

60

Page 22: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

61

Page 23: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

62

Page 24: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

63

Page 25: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

64

Dari perhitungan biaya bahan baku selisih biaya bahan baku yang terjadi

sebesar Rp 9.838.426,37/unit pada bulan Januari hingga Juni 2009 dan selisih

biaya bahan baku yang terjadi sebesar Rp 6.416.569,674/unit pada bulan Juli

hingga Desember 2009.

Tabel 9 :

Page 26: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

65

Tenaga kerja langsung dalam pembangunan rumah tersebut terdiri atas

tukang dengan upah Rp 150.000,00/hari, pembantu 1, 2, dan 3 dengan upah

masing-masing Rp 75.000/hari. Dengan total upah keseluruhan Rp

375.000,00/hari.

Dari perhitungan biaya tenaga kerja langsung diketahui selisih biaya yang

terjadi sebesar Rp 4.875.000,00/unit pada bulan Januari hingga Juni 2009 dan

selisih biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp 4.875.000,00/unit pada bulan Juli

hingga Desember 2009.

Page 27: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

66

Page 28: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

67

Page 29: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

68

Page 30: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

69

Page 31: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

70

Adanya selisih menguntungkan dalam penerapan biaya overhead

pabrik yang telah diperhitungkan dalam jumlah unit, bahwa dalam bulan Januari

hingga Juni 2009 ada 1 unit rumah yang telah diselesaikan sehingga selisih dari

perhitungan biaya overhead pabrik secara keseluruhan sebesar Rp

2.243.372,404 dan pada bulan Juli hingga Desember 2009 terselesaikan 1 unit

rumah dengan selish biaya overhead pabrik Rp 2.051.894,004

Perhitungan selisih biaya produksi yang dilakukan pada 3 jenis biaya

produksi yaitu bahan baku, tenaga kerja dan biaya overhead pabrik

menghasilkan selisih menguntungkan sebesar Rp 16.956.798,8/unit rumah pada

bulan Januari hingga Juni 2009 dan sebesar Rp 13.343.464/unit rumah pada

bulan Juli hingga Desember 2009.

Pada bulan Januari hingga Juni 2009 rumah yang telah diselesaikan

oleh PT Cipta Karyatama Raya sebanyak 8 unit sehingga selisih menguntungkan

sebesar Rp 135.654.391 dan pada bulan Juli hingga Desember 2009 sebanyak

10 unit sebesar Rp 133.434.640

4.5.2. Pengujian Hipotesis1. Apabila biaya produksi sesungguhnya lebih kecil dari biaya

produksi yang dianggarkan sehingga terjadi selisih menguntungkan,

maka hipotesis diterima.

2. Apabila biaya produksi sesungguhnya lebih kecil dari biaya

produksi yang dianggarkan sehingga terjadi selisih merugikan, maka

hipotesis diterima.

4.5.3. PembahasanSetelah menganalisis selisih biaya yang terjadi pada pembangunan

rumah “cluster Andalusia Type 65” yaitu antara biaya yang telah dianggarkan

dengan realisasi biayanya maka diketahui bahwa dalam pembangunan rumah

Page 32: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

71

tersebut benar terjadi perbedaan biaya antara anggaran dan realisasi biayanya,

dan dalam proyek ini terjadi selisih menguntungkan dimana biaya yang telah

dianggarkan lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi biaya yang telah

dikeluarkan.

Pengendalian biaya produksi yang terjadi disebabkan beberapa hal

antara lain antara lain biaya bahan baku yang dianggarkan seluruhnya juga

mengalami penghematan biaya sebesar Rp 16.254.996 yaitu pada bulan januari

sampai dengan Juni sebesar Rp 9.838.426.374 dn pada bulan Juli sampai

dengan Desember sebesar Rp 6.416.569,674 dan Selisih yang terjadi

dikarenakan antara lain adanya penggunanaan kuantitas material yang tidak

sesuai dengan anggaran seperti halnya penggunaan bata, besi dan semen

selain itu pula adanya perbedaan harga antara anggaran dan realisasi.

Perbedaaan harga yang terjadi dikarenakan sering terjadi perubahan harga yang

ada dipasaran sehingga penyusunan harga yang ada diambil dari harga yang

biasa diberlakukan. Sehingga harga yang ada digunakan dalam standar biaya

lebih tinggi dari realisasi biaya yang terjadi sehingga hal ini dapat

menguntungkan pihak perusahaan.

Pihak manajemen berusaha menekan terjadinya biaya dalam produksi

karena berusaha memperoleh nilai harga pokok yang tidak terlalu besar.

Perubahan biaya tenaga kerja langsung juga mengalami perubahan yaitu

dengan selisih menguntungkan sebesar Rp 4.875.000,00 pada bulan Januari

hingga Juni 2009 dan sebesar Rp 4.875.000,00 pada bulan Juli hingga

Desember 2009 karena waktu kerja yang semula ditetapkan sebesar 160 hari

menjadi 147 hari dan tarif upah perhari Rp. 375.000,00. Tenaga kerja langsung

dalam pembangunan rumah tersebut terdiri atas tukang dengan upah Rp

Page 33: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

72

150.000,00/hari, pembantu 1, 2, dan 3 dengan upah masing-masing Rp

75.000/hari. Dengan total upah keseluruhan Rp 375.000,00/hari.

Selain itu, biaya bahan penolong yang dianggarkan juga lebih besar dari

biaya penolong yang sesungguhnya. Anggaran penggunaan cat dan aksesoris

yang terjadi menggunakan cat yang sesuai dengan komposisi pemakaian namun

adanya perubahan harga yang terjadi penurunan sehingga penggunaan bahan

penolong dapat ditekan, ini berarti terjadi penghematan biaya yang dilakukan.

Adanya selisih menguntungkan dalam penerapan biaya overhead

pabrik yang telah diperhitungkan dalam jumlah unit, bahwa dalam bulan Januari

hingga Juni 2009 ada 1 unit rumah yang telah diselesaikan sehingga selisih dari

perhitungan biaya overhead pabrik secara keseluruhan sebesar Rp

2.243.372,404 dan pada bulan Juli hingga Desember 2009 terselesaikan 1 unit

rumah dengan selish biaya overhead pabrik Rp 2.051.894,004.

Perhitungan selisih biaya produksi yang dilakukan pada 3 jenis biaya

produksi yaitu bahan baku, tenaga kerja dan biaya overhead pabrik

menghasilkan selisih menguntungkan sebesar Rp 16.956.798,8/unit rumah pada

bulan Januari hingga Juni 2009 dan sebesar Rp 13.343.464/unit rumah pada

bulan Juli hingga Desember 2009.

Setelah dilakukan analisis maka diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pembangunan rumah “cluster Andalusia Type 65” ini terdapat selisih biaya pada

bulan Januari hingga Juni 2009 rumah yang telah diselesaikan oleh PT Cipta

Karyatama Raya sebanyak 8 unit sehingga selisih menguntungkan sebesar Rp

135.654.390 dan pada bulan Juli hingga Desember 2009 sebanyak 10 unit

sebesar Rp 133.434.640.

Page 34: 14. BAB 4 Revisi Terbaru

73

Besarnya laba yang diperoleh merupakan kerja keras yang dilakukan oleh

semua pihak yang terlibat dalam pekerjaan pembangunan, dan semua itu terjadi

karena merupakan hasil kerjasama yang baik yang dilakukan oleh semua pihak

yang terkait didalamnya sehingga dalam pengerjaannya dapat berjalan baik dan

mendapatkan hasil yang memuaskan semua pihak.

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan maka dinyatakan bahwa

biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan pembangunan rumah “cluster

Andalusia Type 65” lebih rendah dibandingkan anggaran biaya yang ditetapkan

sebelumnya. Sehubungan dengan itu maka hipotesis yang dikemukakan pada

bab terdahulu dapat diterima, yaitu pada pelaksanaan pembangunan rumah

“cluster Andalusia Type 65” terdapat perbedaan biaya karena menggunakan

biaya yang lebih rendah dari pada anggaran biaya yang ditetapkan pada awal

pelaksanaan pembangunan rumah sehingga terjadi selisih menguntungkan.