ka te i _qyu, revisi terbaru

Upload: kadek

Post on 07-Jul-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    1/118

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

      Perdarahan merupakan komplikasi kehamilan atau persalinan pada ibu

    sebagai keadaan yang mengancam jiwa ibu dan janin karena gangguan akibat

    langsung dari kehamilan atau persalinannya. Perdarahan pada kehamilan

    dibagi menjadi dua yaitu perdarahan pada umur kehamilan kurang dari 28

    minggu atau disebut dengan abortus dan perdarahan pada umur kehamilan

    lebih dari 28 minggu. Saat ini abortus menjadi salah satu masalah yang cukup

    serius sebagaimana diketahui penyebab utama kematian ibu hamil dan

    melahirkan adalah perdarahan, sebanyak 20% wanita hamil pernah mengalami

     perdarahan pada awal kehamilan dan sebagian mengalami abortus. Hal ini

    tentu akan menimbulkan ketidakberdayaan wanita sehingga ditinjau dari sisi

    kesehatan akan sangat perlu untuk ditanggulangi sehingga dapat

    meningkatkan keberdayaan seorang wanita !arigan, 200"#.

    $orld Health rganitation $H# memperkirakan di &sia !enggara

    sebanyak ".2 juta abortus terjadi setiap tahun termasuk diantaranya sebanyak 

    '(0.000 sampai ),( juta abortus di *ndonesia ++-, 2008#. Sekitar 8(%

    abortus terjadi pada trimester pertama dan biasanya disebabkan oleh kelainan

     pada janin, )( % terjadi pada minggu ke )/20, dua pertiganya terjadi akibat

    kelainan pada ibu dan sepertiganya penyebabnya tidak diketahui -ayla,

    200'#.

    )

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    2/118

      &bortus adalah pengeluaran buah kehamilan pada waktu janin masih

    demikian kecilnya sehingga tidak dapat hidup di luar rahim, yaitu bila berat

     bayi masih kurang dari )000gram atau panjangnya kurang dari 0 cm atau

    kehamilan kurang dari 28 minggu epkes 1*, 200( #. &bortus dapat dibagi

    mejadi dua yaitu abortus spontan dan abortus prookatus. &bortus spontan

    terdiri dari abortus imminens, abortus insipiens, abortus inkompletus, abortus

    kompletus, abortus seikalis, missed abortion, abortus habitualis, abortus

    in3eksiosus, dan abortus septik $iknjosastro,200(#.

      Salah satu jenis abortus spontan adalah abortus insipiens yaitu

     peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan

    adanya dilatasi serik yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih di dalam

    uterus. Penyebab abortus insipiens sebagian besar tidak diketahui secara pasti,

    tetapi terdapat beberapa 3aktor yaitu 3aktor pertumbuhan hasil konsepsi,

    kelainan pada plasenta, kelainan anatomi, 3aktor 4 3aktor psikologis, dan

    gangguan imunologis. omplikasi yang dapat terjadi pada abortus insipiens

    adalah perdarahan, per3orasi uterus, in3eksi, dan syok $iknjosastro, 200(#.

      omplikasi diperkirakan terjadi pada )(/20 % ibu hamil, oleh karena

    itu sejak tahun )550 pendekatan yang dianjurkan oleh $H dalam upaya sa3e

    motherhood adalah setiap kehamilan mengandung resiko walaupun kesehatan

    ibu sebelum dan selama kehamilan dalam keadaan baik, sehingga komplikasi

    obstetri yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya dapat ditangani secara

    adekuat epkes 1*, 200"#.

    2

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    3/118

      epartemen kesehatan pada tahun 2000 telah menyusun 1encana

    Strategis 1estra# jangka panjang upaya penurunan angka kematian ibu dan

    kematian bayi baru lahir, dalam 1estra ini di3okuskan pada kegiatan 6aking

    Pregnancy Sa3er 6PS# melalui tiga pesan kunci yaitu setiap persalinan

    ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, setiap komplikasi obstetrik dan

    neonatal mendapat pelayanan yang adekuat dan setiap wanita usia subur 

    mempunyai akses terhadap pencegahan yang tidak diinginkan dan penanganan

    komplikasi keguguran Sujudi, 200"#.

      6enurut data dari 1umah Sakit 7mum aerah +anjarnegara pada

    tahun 200' angka kejadian abortus mencapai )2 kasus dari total jumlah

    kehamilan )".2'" kasus, dan angka kejadian abortus insipiens mencapai (

    kasus.

      +idan sebagai salah satu tenaga kesehatan diharapkan mampu

    memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan abortus insipiens secara

    tepat dan benar sehingga mampu mengelola tindakan kegawatdaruratan

    obstetri untuk mengurangi komplikasi lebih lanjut dan semua ibu hamil dapat

    diselamatkan.

      +erdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengambil

    kasus abortus insipiens sebagai karya tulis ilmiah dengan judul &S7H&-

    9+*&-&- P&& *+7 H&6*: -;. 6 P  &0 671 " !&H7- H&6*:

    )2 6*-

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    4/118

    Harapan yang diinginkan penulis adalah dapat memberikan asuhan

    kebidanan pada ibu hamil dengan abortus insipiens secara komprehensi3 

    sesuai dengan kebutuhan ibu.

    B. Tujuan Penulisan

      ). !ujuan 7mum

      Penulis dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan

    abortus insipiens secara komprehensi3 dengan pendekatan manajemen

    kebidanan.

      2. !ujuan husus

      !ujuan khusus meliputi >

    a. Penulis dapat melaksanakan pengkajian secara sistematis dan lengkap

     pada ibu hamil dengan abortus insipiens.

     b. Penulis dapat membuat interpretasi data asuhan kebidanan pada ibu

    hamil dengan obortus insipiens

    c. Penulis dapat mengidenti3ikasi diagnosa potensial yang mungkin muncul

     pada ibu hamil dengan abortus insipiens.

    d. Penulis dapat mengidenti3ikasi kebutuhan tidakan segera, konsutasi, dan

    kolaborasi pada ibu hamil dengan abortus insipiens.

    e. Penulis dapat menyusun rencana tindakan yang menyeluruh pada ibu

    hamil dengan abortus insipiens.

    3. Penulis dapat mengimplementasikan rencana/rencana tindakan yang

    telah disusun pada ibu hamil dengan abortus insipiens.

    "

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    5/118

    g. Penulis dapat mengealuasi keberhasilan dari tindakan yang telah

    dilaksanakan dan sebagai dasar untuk menyusun asuhan kebidanan

     berikutnya sesuai data yang diperoleh pada ibu hamil dengan abortus

    insipiens.

    h. Penulis dapat membahas kesenjangan antara teori dengan kasus asuhan

    kebidanan pada ibu hamil dengan abortus insipiens.

    i. Penulis dapat mendokumentasikan asuhan kebidanan pada ibu hamil

    dengan abortus insipiens.

    C. Pembatasan Masalah

      alam penyusunan makalah ini penulis hanya membatasi kasus pada >

    ). Sasaran

     -y.6

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    6/118

    D. Metoe Pengum!ulan Data

    ). Pengumpula ata Primer 

    a. $awancara

      &dalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data

    dimana peneliti mendapatkan keterangan secara lisan dari sasaran

     penelitian responden#, atau barcakap/cakap berhadapan muka dengan

    orang 3ace to 3ace# -otoatmodjo, 2002#.

      &dapun bentuk wawancara tersebut antara lain >

    )# &uto anamnesa

      &dalah wawancara dengan dilakukan langsung dengan pasien

    2# &llo anamnesa

    &dalah wawancara yang dilakukan selain dengan pasien tetapi

    masih ada kaitannya dengan masalah yang dihadapi pasien

    epkes, 200#.

     b. bserasi Partisipati3 

      ;aitu melaksanakan pengamatan perilaku pasien untuk memperoleh

    data tentang kesehatan pasien yang terlibat di dalamnya atau penulis

     berpartisipasi pada akti3itas atau perilaku pasien -otoatmodjo, 2002#.

    ?

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    7/118

    c. Pemerisaan @isik 

      ;aitu dengan melakukan teknik inspeksi, palpasi, auskultasi, dan

     perkusi untuk melengkapi data yang diperoleh -ursalam, 200) #.

    ). Pengumpulan ata Sekunder 

    !elaah okumen

      ;aitu dengan mempelajari catatan medis dan catatan perawatan yang

    menunjang sesuai dengan kasus -otoatmodjo, 2002#.

    E. "istematika Penulisan

      BAB I # PENDAHULUAN

      !erdiri dari latar belakang, tujuan penyusunan !*, pembatasan

    kasus, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan.

      BAB II #  TIN$AUAN PU"TA%A

    +ab ini memuat tentang >

    a. !injauan medis

      !erdiri dari konsep dasar kehamilan yaitu pengertian, tanda dan

    gejala kehamilan, perubahan 3isiologis saat kehamilan,

     perubahan psikologik pada ibu hamil, 3isiologi pertumbuhan

     janin, dan konsep dasar abortus insipiens yang meliputi

     pengertian, etiologi, tanda dan gejala, pato3isiologi, diagnosis,

     pemeriksaan penunjang, komplikasi, penatalaksanaan medis,

    dan asuhan tindak lanjut.

    '

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    8/118

     b. !injauan &suhan ebidanan

      !erdiri dari teori asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan

    abotus insipiens sesuai dengan manajemen kebidanan menurut

    Aarney yang dimulai dari pengkajian sampai ealuasi dan

    catatan perkembangan menggunakan metode S&P >

    Subyekti3, byekti3, &nalisa, dan Penatalaksanaan.

    c. :andasan Hukum

      +erisi tentang ep6enes -o 500B6enkesBSBA**B2002,

    standar pelayanan kebidanan, kompetensi bidan, peran dan

    3ungsi bidan yang sesuai kasus abortus insipiens.

      BAB III # TIN$AUAN %A"U"

      +ab ini memuat tentang pelaksanaan asuhan kebidanan pada -y.6

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    9/118

      BAB & # PENUTUP

    6eliputi kesimpulan dan saran.

      DA'TA( PU"TA%A

      LAMPI(AN

     

    5

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    10/118

    BAB II

    TIN$AUAN PU"TA%A

    &. !injauan 6edis

      ). onsep asar ehamilan

      a. e3inisi

      ehamilan adalah keadaan mengandung embrio atau 3etus di dalam

    tubuh, setelah penyatuan sel telur dengan spermatoCoon orland, 2002#.

      6asa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. :ama

    hamil normal adalah 280 hari atau " minggu $iknjosastro, 200(#.

      ehamilan dibagi dalam triwulan B trimester, yaitu >

    )# !rimester * antara 0/)" minggu

    2# !rimester ** antara )"/28 minggu

    # !rimester *** antara 28/"8 minggu 6anjoer, 2002#.

     b. !anda dan

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    11/118

      c# 6engidam

    6enginginkan makanan atau minuman tertentu 6anjoer,2002#.

      d# onstipasi B obstipasi

    isebabkan penurunan peristaltik usus oleh hormon steroid

    6anjoer, 2002#.

      e# Sering encing

    !erjadi karena kandung kemih pada bulan/bulan pertama

    kehamilan tertekan uterus yang mulai membesar.

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    12/118

      b# :eukore

    Sekret seriks meningkat karena pengaruh peningkatan hormon

     progesteron 6anjoer, 2002#.

      c# 9pulis

    Hipertro3i papila ginggia, sering terjadi pada trimester pertama

    kehamilan 6anjoer, 2002#.

      d# Perubahan Payudara

    Payudara menjadi tegang dan membesar karena pengaruh estrogen

    dan progesteron yang merangsang duktuli dan aleoli payudara.

    aerah areola menjadi lebih hitam karena deposit pigmen

     berlebihan. !erdapat kolostrum bla kehamilan lebih dari )2 minggu

    6anjoer, 2002#.

      e# Pembesaran &bdomen

    =elas terlihat setelah kehamilan )" minggu 6anjoer, 2002#.

      3# Suhu 6eningkat

    Suhu basal meningkat terus antara ',20D 4 ',80D 6anjoer,

    2002#.

      g# Perubahan rgan/rgan dalam Pelik 

      )# !anda Dhadwick > Aagina liid, terjadi kira/kira minggu

    ke/?

      2# !anda hegar > Segmen bawah uterus lembek pada

     perabaan

    # !anda Piscaseck > uterus membesar ke salah satu jurusan

    )2

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    13/118

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    14/118

      2# +erat uterus naik secara luar biasa, dari 0 gram menjadi )000

    gram pada akhir kehamilan "0 minggu#

      # Pada bulan/bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti

     buah alpukat, pada kehamilan " bulan berbentuk bulat, dan

    akhir kehamilan seperti bujur telur. 1ahim yang tidak hamil

    kira/kira sebesar telur ayam, pada kehamilan 2 bulan sebesar 

    telur bebek, dan kehamilan bulan sebesar telur angsa. Pada

    minggu pertama, istmus rahim mengadakan hipertro3i dan

     bertambah panjang sehingga bila diraba terasa lebih lunak 

    disebut tanda hegar. Pada kehamilan ( bulan, rahim teraba

    seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim terasa tipis, karena

    itu bagian/bagian janin dapat diraba melalui dinding perut dan

    dinding rahim.

      "# Posisi rahim dalam kehamilan

      a# Pada permulaan kehamilan, dalam letak ante3leksi atau

    retro3leksi

      b# Pada " bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga

     pelis

      c# Setelah " bulan mulai memasuki rongga perut yang dalam

     pembesarannya dapat mencapai batas hati

      d# 1ahim yang hamil lebih mengisi rongga abdomen ke kanan

    atau ke kiri.

    )"

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    15/118

      (#Aaskularisasi arteri uterina dan arteri oarika dalam diameter,

     panjang dan anak cabangnya. Pembuluh darah balik ena#

    mengembang dan bertambah

    ?# Serik uteri bertambah askularisasinya dan menjadi lunak 

    disebut tanda

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    16/118

      2# Perubahan pada rgan dan Sistem :ainnya

      a# Sirkulasi arah

      )# Aolume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara 3isiologik 

    dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia. Aolume

    darah akan bertambah banyak kira/kira 2(% dengan puncak 

    kehamilan 2 minggu, diikuti dengan curah jantung yang

    meninggi kira/kira 0%. &kibat hemodilusi tersebut yang mulai

     jelas pada kehamilan )? minggu, ibu yang mempunyai

     penyakit jantung dapat jatuh dalam keadaan dekompensasi

    kordis

    2# =umlah leukosit meningkat sampai )0.000 per ml, dan produksi

    trombosit pun meningkat $iknjosastro, 200(#.

      # =umlah protein, albumin, dan gamaglobulin menurun dalam

    triwulan pertama dan meningkat secara betahap pada akhir 

    kehamilan, beta/globulin dan 3ibrinogen terus meningkat

    6ochtar, )558#.

    "# !ekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama

    trimester kedua, kemudian akan naik lagi seperti pada sebelum

    hamil. !ekanan ena dalam batas normal pada ekstremitas atas

    dan bawah cenderung naik setelah akhir trimester pertama.

     -adi biasanya naik rata/rata 8"EBmenit 6ochtar, )558#.

    )?

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    17/118

    (# Pompa jantung mulai naik kia/kira 0% setelah kehamilan

     bulan dan menurun lagi pada minggu/minggu terakhir 

    kehamilan 6ochtar, )558#.

      b# Sistem Perna3asan

    Pada kehamilan terjadi perubahan sistem respirasi untuk dapat

    memenuhi kebutuhan 2. isamping itu terjadi desakan dia3ragma

    karena dorongan rahim yang membesar pada umur hamil 2

    minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan

    kebutuhan 2 yang meningkat, ibu hamil akan berna3as lebih dalam

    sekitar 20% sampai 2(% dari biasanya 6anuaba, )558#

      c# Sistem Pencernaan

    Pada bulan/bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek.

    6ungkin ini karena kadar hormon estrogen yang meningkat. !onus

    otot/otot traktus digenti3us menurun, sehingga motilitas seluruh

    traktus digenti3us juga berkurang. 6akanan lebih lama di dalan

    lambung dari pada yang telah direncanakan lebih lama dalam usus.

    Hal in mungkin baik untuk resorpsi akan tetapi menimbulkan

    obstipasi.

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    18/118

    graidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila

    kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul, keluhan

    sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai

    tertekan kembali $iknjosastro, 200(#.

      e# ulit

    Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi.

    Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae graidarum liide atau alba,

    areola mammae, papilla mammae, linea nigra, dan cloasma

    graidarum 6anuaba, )558#.

      3# Payudara

    Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan berat.

    apat diraba noduli/noduli akibat hipertro3i kelenjar aleoli,

     bayangan ena/ena lebih membiru. Hiperpigmentasi pada puting

    susu dan areola 6ochtar, )558#.

    d. Perubahan Psikologik pada *bu Hamil !rimester *

    Pada saat segera setelah konsepsi kadar hormon progesteron dan

    estrogen dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya

    mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah, dan membesarnya

     payudara ibu. *bu merasa tidak sehat dan seringkali membenci

    kehamilannya. +anyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan,

    kecemasan, dan kesedihan. Seringkali biasanya pada awal kehamilannya,

    ibu berharap untuk tidak hamil. Hasrat untuk melakukan hubungan seks

     pada wanita paa trimester pertama berbeda/beda. $alaupun beberapa

    )8

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    19/118

    wanita mengalami gairah seks lebih tinggi, kebanyakan mengalami

    libido selama kehamilan ini. eadaan ini menciptakan kebutuhan untuk 

     berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami. +anyak wanita

    merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun

    tanpa hubungan seks. :ibido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa

    mual, pembesaran payudara, keprihatinan, dan kekhawatiran

    Pusdiknakes, 200#.

    e. @isiologi Pertumbuhan =anin

      Sekitar 2 minggu sebelum oulasi dan 3ertilisasi dan sekitar

    minggu sebelum implantasi oum telah dibuahi dan terjadilah konsepsi.

    Pada minggu pertama setelah oulasi terjadilah konsepsi.pada minggu

     pertama setelah oulasi terjadi pembentukan blastokista bebas implantasi

     blastokista, ini adalah suatu proses yang dimulai pada akhir minggu

     pertama setelah konsepsi.

    Pada minggu ke/ setelah oulasi terjadi permulaan periode

    embrional, pada tahap ini diskus embrionik berkembang sempurna dan

     body stalk berde3erensiasi, diameter kantong korionik berukuran sekitar 

    ) cm.

    Pada akhir minggu ke/" setelah oulasi, diameter kantong korionik 

    sekitar 2/ cm dan panjang embrio sekitar "/( cm. =antung dan

     perikardium sangat menonjol karena dilatasi ruang/ruang jantung, bakal

    lengan dan tungkai mulai terlihat, amnion mulai membungkus body stalk 

    yang kemudian menjadi tali pusat.

    )5

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    20/118

    Pada akhir minggu ke/? setelah pembuahan, atau sekitar 8 minggu

    setelah mulainya periode menstruasi terakhir, panjang embrionya adalah

    22 mm sampai 2" mm, dan kepala lebih besar dibandingkan dengan

     badannya. =ari/jari tangan dan jari kaki mulai ada dan telinga luar 

    membentuk tonjolan de3initi3 di kedua sisi kepala.

    Pada umur )0 minggu panjang embrio mendekati " cm. Pada akhir 

    minggu ke/)2 panjang puncak kepala sampai pantat janin adalah ?/' cm,

    tulang janin mulai terbentuk, jari tangan dan kaki mulai dilengkapi

    dengan kuku, tampak sisa rambut tersebar dan genetalia eksterna.

    Pada akhir minggu ke/)?, panjang janin dari puncak kepala sampai

     pantat adalah )2 cm dan beratnya sekitar ))0 gram dan jenis kelamin

     janin dapat diidenti3ikasi. Pada akhir bulan ke/( atau akhir minggu ke/

    20, janin mempunyai berat sedikit lebih dari 00 gram, kulit sudah tidak 

     begitu transparan, lanugo halus menutupi seluruh tubuh dan sedikit

    rambut kepala mulai tampak Dunningham, 200(#.

    2. onsep asar &bortus

      a. e3inisi &bortus

    &bortus adalah pengeluaran buah kehamilan pada waktu janin

    masih demikian kecilnya sehingga tidak dapat hidup di luar rahim, yaitu

     bila berat bayi masih kurang dari )000 gram atau panjangnya kurang

    dari 0 cm atau kehamilan kurang dari 28 minggu epkes 1*, 200(#.

    20

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    21/118

    &bortus adalah pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai 20

    minggu atau beratnya kurang dari (00 gram $iknjosastro, 200(#.

    &bortus adalah berakhirnya suatu kehamilan oleh akibat/akibat

    tertentu# pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau

     buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan

    Sai3uddin, 2002#.

    &bortus diklasi3ikasikan menjadi >

    )# &bortus Spontan

    &dalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa interensi luar 

    buatan# untuk mengakhiri kehamilan tersebut Sai3uddin, 2002#.

    &bortus spontan terdiri dari >

    a# &bortus *mminens

    ;aitu peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan

    sebelum 20 minggu, di mana hasil konsepsi masih dalam uterus,

    dan tanpa adanya dilatasi seriks $iknjosastro, 200(#.

     b# &bortus *nsipiens

    ;aitu peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20

    minggu dengan adanya dilatasi seriks uteri yang meningkat,

    tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus $iknjosastro, 200(#.

    c# &bortus *nkompletus

    ;aitu pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan

    sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam

    uterus $iknjosastro, 200(#.

    2)

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    22/118

    d# &bortus ompletus

    ;aitu pengeluaran semua hasil konsepsi, pada penderita

    ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah menutup, dan

    uterus sudah banyak mengecil $iknjosastro, 200(#.

    e# &bortus Serikalis

    ;aitu keluarnya hasil konsepsi dari uterus dihalangi oleh ostium

    uteri eksternum yang tidak membuka, sehingga semuanya

    terkumpul dalam kanalis serikalis dan seriks uteri menjadi

     besar, kurang lebih bundar, dengan dinding menipis

    $iknjosastro, 200(#.

    3# 6issed &bortus

    ;aitu kematian janin berusia sebelum 20 minggu tetapi janin

    yang sudah meninggal tidak dikeluarkan selama 8 minggu atau

    lebih $iknjosastro, 200(#.

    g# &bortus Habitualis

    ;aitu abortus spontan yang terjadi kali atau lebih berturut/turut

    $iknjosastro, 200(#.

    h# &bortus *n3eksiosus

    ;aitu abortus yag disertai in3eksi pada genetalia $iknjosastro,

    200(#.

    22

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    23/118

    i# &bortus Septik 

    ;aitu abortus in3eksiosus berat disertai penyebaran kuman atau

    toksin ke dalam peredaran darah atau peritonium $iknjosastro,

    200(#.

    2# &bortus Prookatus

    &dalah abortus yang terjadi akibat interensi tertentu yang bertujuan

    untuk mengakhiri proses kehamilan Sai3uddin, 2002#.

    &bortus prookatus dibagi menjadi >

      a# &bortus buatan menurut kaidah ilmu abortus proocatus

    arti3icialis atau abortus therapeuticus#. *ndikasi abortus untuk 

    kepentingan ibu, keputusan ini ditentukan oleh tim ahli yang

    terdiri dari dokter ahli kebidanan, penyakit dalam, dan psikiatri

    atau psikolog.

      b# &bortus buatan kriminalis abortus proocatus criminalis# yaitu

     pengguguran kehamilan tanpa alasan medis yang sah atau oleh

    orang yang tidak berwenang dan dilarang oleh hukum

    Sastrawinata, 200"#.

      b. &bortus *nsipiens

    )# e3inisi

    &bortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada

    kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serik uteri

    yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus

    $iknjosastro, 200(#.

    2

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    24/118

    &bortus insipiens adalah perdarahan dari liang senggama

    yang banyak, disertai rasa mulas dan nyeri perut memilin, terdapat

     pembukaan serik epkes 1*, 200(#.

    &bortus insipiens adalah perdarahan ringan hingga sedang

     pada kehamilan muda di mana hasil konsepsi masih berada dalam

    kaum uteri. ondisi ini menunjukkan proses abortus sedang

     berlangsung dan akan berlanjut menjadi abortus inkomplit atau

    komplit Sai3uddin, 2002#.

    2# 9tiologi

    Penyabab abortus sebagian besar tidak diketahui secara pasti,

    tetapi terdapat beberapa 3aktor sebagai berikut >

    a# @aktor kelainan pertumbuhan hasil konsepsi

      )# elainan kromosom

    Penyebab abortus karena kelainan kromosom lebih banyak 

    adalah kelainan kromosom otosom trisomi, normal sel tubuh

    memiliki "? kromosom, pada trisomi hanya satu pasang

    kromosom yang berlebih satu sehingga sel tubuh memiliki "'

    kromosom, seperti pada Sindroma own !ripo/2). ira/kira

    52,(% dari semua penderita Sindroma own tergolong dalam

    tipe ini. !risomi bisa terdapat pada kromosom otosom atau

    kromosom kelamin. +entuk/bentuk trisomi otosom lain

    adalah trisomi ), trisomi )8 dan trisomi 9. +entuk trisomi

    kromosom kelamin misalnya "'FF;, "'F;;, dan "'FFF.

    2"

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    25/118

    etiga bentuk trisomi ini "'FFF super 3emale#, "' F;;

    super male#, dan "'FF; Sindroma leine3elter# ada yang

    gugur dan ada yang bisa hidup sampai dewasa Dhalik,

    )558#.

      2# :ingkungan kurang sempurna

    :ingkungan endometrium di sekitar tempat implantasi kurang

    sempurna sehingga pemberian Cat/Cat makanan pada hasil

    konsepsi terganggu $iknjosastro, 200(#.

      # Pengaruh dari luar 

    a# 1adiasi, dosis )/)0 rad bagi janin pada kehamilan 5

    minggu pertama dapat merusak janin dan dosis yang lebih

    tinggi dapat menyebabkan keguguran.

    b# bat/obatan yang sebaiknya tidak digunakan sebelum

    kehamilan )? minggu, kecuali lebih dibuktikan bahwa

    obat tersebut tidak membahayakan janin, atau pengobatan

     penyakit ibu yang parah.

    c# +ahan/bahan kimia lainnya, seperti bahan yang

    mengandung arsen dan benCen Sastrawinata, 200"#.

     b# elainan pada plasenta

     

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    26/118

    eadaan ini bisa terjadi sejak kehamilan muda misalnya karena

    hipertensi menahun $iknjosastro, 200(#.

    c# @aktor penyakit ibu

      )# Pneumonia > Pneumonia dalam kehamilan

    memberikan gejala panas tinggi yang

    disebabkan oleh irus atau Cat kimia

    disertai pula oleh in3eksi kuman/

    kuman sehingga mengganggu

     perna3asan dan membahayakan

     pertumbuhan dan perkembangan janin,

    sehingga dapat menyebabkan abortus

    $iknjosastro, 200(#.

      2# &sma +ronkiale > Pengaruh asma pada kehamilan karena

    kekurangan oksigen atau hipoksia yang

    tidak segera diatasi dapat

    mengakibatkan abortus $iknjosastro,

    200(#.

      # Penyakit =antung > Pertambahan denyut jantung dapat

    menguras cadangan kekuatan jantung

    sehingga terjadi keadaan payah

     jantung, dan dapat mengakibatkan

    abortus 6anuaba, )558#.

    2?

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    27/118

      "# iabetas 6ellitus > Hiperglisemia darah ibu terutama

    trimester * dengan bebas dapat masuk 

    ke darah janin sehingga dapat

    menimbulkan berbagai penyulit, salah

    satunya gangguan sistem pembuluh

    darah plasenta dan menimbulkan

    kematian janin dalam rahim 6anuaba,

    )558#.

      (# &nemia > Pada kehamilan relati3 terjadi anemia

    karena darah ibu mengalami

    hemodilusi pengenceran# yang dapat

    mengurangi metabolisme tubuh

    sehingga mengganggu pertumbuhan

    dan perkembangan janin dalam rahim

    sehingga menyebabkan abortus

    6anuaba, )558#.

      ?# !oksoplasmosis > *n3eksi yang disebabkan oleh

    toksoplasmosis gondii banyak terdapat

     pada binatang dan dapat menular pada

    manusia dengan gejala klinis in3eksi

     pada kelenjar lim3e membengkak,

    nyeri, dan dapat terjadi abses, sehingga

    2'

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    28/118

    dapat menimbulkan keguguran

    6anuaba, )558#.

      '# *n3eksi Pengaruh in3eksi ginjal dan saluran

     perkemihan terhadap kehamilan

    terutama karena panas badan yang

    tinggi dan menyebabkan terjadi

    kontraksi otot rahim sehingga dapat

    menimbulkan abortus 6anuaba,

    )558#.

      8# Hipertiroidisme > Hormon kelenjar tiroid bekerja lebih

     berat karena kebutuhan metabolisme

    yang meningkat sehingga

    menimbulkan tremor, aktiitas gerak 

    meningkat, jantung berdebar dengan

    nadi cepat, bola mata menonjol, hal ini

    dapat mengakibatkan keguguran

    6anuaba, )558#.

      5# 6alaria > *n3eksi malaria dapat menyebabkan

    in3eksi plasenta sehingga makin

    mengganggu pertukaran nutrisi ke

     janin dan menimbulkan gangguan

     perkembangan dan pertumbuhan janin.

    6alaria berpengaruh terhadap

    28

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    29/118

    kehamilan yang bersumber dari

     pecahnya butir darah merah sehingga

    menimbulkan anemia dan panas tinggi

    yang merangsang terjadi kontraksi otot

    rahim dan dapat menyebabkan abortus

    6anuaba, )558#.

      )0# Hepatitis > *n3eksi hepatitis berpengaruh terhadap

    kehamilan karena gangguan 3ungsi hati

    dalam mengatur dan mempertahankan

    metabolisme tubuh, sehingga aliran

    nutrisi ke janin dapat terganggu atau

     berkurang dan dapat mengakibatkan

    abortus 6anuaba, )558#.

      ))# 6al -utrisi > ebutuhan karbohidrat, protein, Cat

    lemak, mineral, garam, kalsium, 3os3or 

    dan Cat besi, itamin, dan mineral

    apabila tidak diperhatikan susunan

    dietnya yang berguna untuk 

     pertumbuhan janin dan kesehatan ibu

    akan menyebabkan kekurangan nitrisi,

    sehingga dapat mengakibatkan abortus

    6ochtar, )558#.

    25

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    30/118

      )2# 9risipelas > Penyebab in3eksi erisipelas adalah

    Strepkokus Hemolitikus yang terdapat

     pada kulit, jika disertai panas tinggi

    sering menimbulkan abortus

    6anuaba, )558#.

      )# !i3us &bdominalis > Penyakit in3eksi ti3us abdominalis

    yang disertai panas tinggi dan

    kemungkinan per3orasi, sehingga

    memerlukan diet cair secara tidak 

    langsung dapat menimbulkan

    gangguan pada kehamilan dan dapat

    terjadi abortus 6anuaba, )558#.

    d# elainan traktus genitalis

      )# elainan bawaan uterus

    a# 7terus didel3is atau uterus dupleks separatus terjadi

    apabila kedua saluran muller berkembang sendiri/sendiri

    tanpa penyatuan sedikitpun, sehingga terdapat 2 korpus

    uteri, 2 seriks, dan 2 agina.

    b# 7terus subseptus terdiri atas ) korpus uteri dengan

    septum tidak lengkap, ) seriks, dan ) agina, kaum

    uteri kanan dan kiri terpisah secara tidak lengkap.

    c# 7terus bikornis unikalis terdiri atas ) korpus uteri dengan

    septum tidak lengkap, ) seriks , dan ) agina, pemisahan

    0

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    31/118

    korpus uteri sebelah kanan dan sebelah kiri lebih jelas

    lagi, seriks uteri tetap menjadi satu.

    d# 7terus arkuatus hanya mempunyai cekungan di 3undus

    uteri

    e# 7terus bikornis unilaterale rudimentarius terdiri atas )

    uterus dan disampingnya terdapat tanduk lain yang sangat

    terbelakang perkembangannya.

    3# 7terus unikornis terdiri atas ) uterus dan ) seriks yang

     berkembang dari ) saluran muller, kanan atau kiri.

    Saluran lain tidak berkembang sama sekali.

    2# elainan letak uterus

    1etro3leksio uteri yaitu kelainan letak uterus yag

    membengkok ke belakang, apabila hamil biasanya korpus

    uteri naik ke atas sehingga lekukan uterus berkurang, pada

    saat uterus mengisi rongga panggul seluruhnya porsio

    tertarik, kemudian uterus menekan uretra pada sim3isis dan

    rektum pada sakrum dan menyebabkan gangguan sirkulasi

    dalam uterus dan panggul dengan perdarahan ke dalam

    desidua sehingga dapat menyebabkan abortus $iknjosastro,

    200(#.

      # 6ioma uteri

    Peningkatan askularisasi uterus ditambah dengan

    meningkatnya kadar estrogen, sirkulasi sering menyebabkan

    )

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    32/118

     pembesaran dan pelunakan mioma. =ika pertumbuhan mioma

    terlalu cepat, akan melebihi suplai darahnya, sehingga terjadi

     perubahan degenerati3 pada tumor ini. 93ek terhadap

    kehamilan bergantung pada besar dan posisi tumor, jika

    tumor menyebabkan distorsi rongga uterus, dan resiko

    abortus meningkat =ones, 200)#.

      "# etidakmampuan seriks

    eadaan seriks yang robek akibat cedera dalam

     bentuk dilatasi yang cepat dapat mengakibatkan

    ketidakmampuan seriks, hal ini paling sering terjadi sebagai

    akibat dilatasi mekanik pada saat pengakhiran kehamilan

    dengan aspirasi, tetapi juga dapat terjadi pada saat kuretase.

    etidakmampuan seriks juga sering ditemukan berkaitan

    dengan kelainan bawaan pada 3undus uteri Hacker dan

    6oore, 200)#.

     e# @aktor psikologis

    3aktor psikologis sangat sedikit membuktikan bahwa

    syok 3isik atau emosional mendadak dapat menyebabkan

    gugurnya suatu kehamilan berikutnya, akan tetapi 3aktor 

     psikodinamik dapat menimbulkan abortus yang berulang pada

     beberapa kasus bahkan merupakan 3aktor utama pada

    kesempatan yang jarang terjadi Hacker dan 6oore, 200)#.

    2

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    33/118

    # !anda dan

    a# 1asa mulas menjadi lebih sering dan kuat, perdarahan bertambah

    dengan adanya dilatasi seriks uteri yang meningkat

    $iknjosastro, 200(#.

    b# ram atau nyeri perut bawah dan adanya kontraksi uterus yang

    kuat Sai3uddin, 2002#.

    c# +esar uterus sesuai umur kehamilan Sai3uddin, 2002#.

    d# hasil konsepsi masih berada dalam kaum uteri Sai3uddin,

    2002#.

    e# etuban dapat teraba Sastrawinata, 200"#.

    3# Hasil PPtest negati3 karena kemungkinan janin meninggal

    6anjoer, 200)#.

    "# Pato3isiologi

    &bortus pada awalnya terjadi perdarahan dalam desidua

     basalis kemudian diikuti oleh nekrosis jaringan di sekitarnya. Hal

    tersebut menyebabkan hasil konsepsi terlepas sebagian atau

    seluruhnya, sehingga merupakan benda asing dalam uterus. eadaan

    ini menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan isinya.

    Pada kehamilan kurang dari 8 minggu hasil kosepsi itu biasanya

    dikeluarkan seluruhnya karena di illi koriales belum menembus

    desidua secara mendalam. Pada kehamilan antara 8 sampai )"

    minggu illi koriales menembus desidua lebih dalam, sehingga

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    34/118

    umumnya plasenta tidak dilepaskan sempurna yang dapat

    menyebabkan banyak perdarahan. Pada kehamilan )" minggu ke atas

    umumnya yang dikeluarkan setelah ketuban pecah ialah janin,

    disusul beberapa waktu kemudian plasenta. Perdarahan tidak banyak 

     jika plasenta segera terlepas dengan lengkap. Peristiwa abortus ini

    menyerupai persalinan dalam bentuk miniatur $iknjosastro, 200(#.

    (# iagnosis

    ugaan abortus apabila seorang wanita dalam masa

    reproduksi mengeluh tentang perdarahan peraginam setelah

    mengalami haid terlambat dan kecurigaan tersebut diperkuat dengan

    ditentukannya hamil muda $iknjosastro, 200(#. &danya rasa nyeri

    atau kram, terutama di daerah supra sim3isis, ostium dalam keadaan

    terbuka, dengan hasil konsepsi masih terdapat dalam uterus

    &rchadiat, 200"#.

    ?# Pemeriksaan Penunjang

    a# 7ltrasonogra3i

    Pada pemeriksaan ultrasongra3i terlihat diameter kantong

    gestasional rata/rata sering lebih kecil dari pada yang semestinya

    untuk umur kehamilan yang sama. :ebih lanjut pada umur 

    kehamilan ? minggu dan sesudahnya, gerakan jantung janin akan

    dapat dilihat secara jelas menggunakan 7S< Hartono, 200(#.

    "

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    35/118

      b# !es ehamilan

    Hasil PPtest negati3 karena kemungkinan janin meninggal

    6anjoer, 200)#.

    '# omplikasi

    omplikasi yang berbahaya pada abortus insipiens adalah >

    a# Perdarahan

    Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa/

    sisa hasil konsepsi dan jika perlu pemberian trans3usi darah.

    ematian karena perdarahan dapat terjadi apabila pertolongan

    tidak diberikan pada waktunya

     b# Per3orasi

    Per3orasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus

    dalam posisi hiperretro3leksi. engan adanya dugaan atau

    kepastian terjadinya per3orasi harus segera dilakukan laparatomi

    untuk menentukan luasnya cedera.

    c# *n3eksi

    *n3eksi dalam uterus atau sekitarnya dapat terjadi pada setiap

    abortus dan lebih sering pada abortus buatan yang dikerjakan

    tanpa memperhatikan asepsis dan antisepsis.

    d# Syok 

    Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan syok 

    hemoragik# dan karena in3eksi berat syok endoseptik#

    $iknjosastro, 200(#.

    (

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    36/118

    8# Penatalaksanaan medis

    a# 6elakukan prosedur eakuasi hasil konsepsi

    )# +ila usia gestasi kurang dari )? minggu, eakuasi dilakukan

    dengan peralatan &spirasi Aakum 6anual &A6# setelah

     bagian/bagian janin dikeluarkan.

    2# +ila usia gestasi lebih dari )? minggu, eakuasi dilakukan

    dengan prosedur ilatasi dan uretase G#.

     b# +ila prosedur eakuasi tidak dapat segera dilaksanakan atau usia

    gestasi lebih besar dari )? minggu, lakukan tindakan

     pendahuluan dengan >

    )# *n3us oksitosin 20 unit dalam (00 ml -S atau 1: mulai

    dengan 8 tetes B menit yang dapat dinaikkan hingga "0 tetes B

    menit sesuai dengan kondisi kontraksi uterus hingga terjadi

     pengeluaran hasil konsepsi.

    2# 9rgometrin 0,2 mg *6 yang diulangi )( menit kemudian.

    # 6isoprostol "00 mgBoral dan apabila masih diperlukan dapat

    diulangi dengan dosis yang sama setelah " jam dari dosis

    awal.

    c# 6engeluarkan hasil konsepsi yang tersisa dalam kaum uteri

    dengan &A6 atau G harus hati/hati karena resiko per3orasi

    Sai3uddin, 2002#.

    ?

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    37/118

    5# &suhan !indak :anjut

    a# ontrasepsi Pasca eguguran

    Pada kasus abortus umumnya kesuburan akan kembali

     paling cepat 2 minggu pasca keguguran, oleh karena itu maka

    upaya pencegahan kehamilan pada pasien/pasien pasca

    keguguran terutama bila belum ingin segera hamil harus

    dilakukan sedini mungkin, hampir semua metode kontrasepsi

    dapat segera digunakan pada pasien pasca keguguran dengan

    memperhatikan hal/hal sebagai berikut >

    )# !idak ada komplikasi berat lanjutan yang masih

    membutuhkan pengobatan

    2# Pasien menerima konseling yang adekuat

    # Petugas kesehatan mengetahui kondisi khusus sebelum

     penggunaan

    "# *ngatkan untuk tidak melakukan hubungan seksual hingga

     perdarahan berhenti (/' hari pasca keguguran# hingga semua

    komplikasi dapat diatasi =-P/1BP

    )# *n3ormasi dan koseling tentang metode, cara kerja, e3ekti3itas,

    dan e3ek samping

    2# +erbagai pilihan metode kontrasepsi yang tersedia

    '

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    38/118

    # =aminan pasokan atau penyediaan alat kontrasepsi

    "# Pelayanan kunjungan ulang

    (# onseling tentang rencana reproduksi termasuk perlindungan

    terhadap P6S =-P/1BP

    )# arakteristik indiidu, rencana dan tujuan reproduksi

    2# ondisi esehatan

    # emampuan 3asilitas kesehatan, dimana pasien mendapat

     perawatan dan kondisi masyarakat di tempat tinggal pasien

    =-P/1BP

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    39/118

    d# *n3ormasi + dan Pelayanan ontrasepsi

    Sebelum dipulangkan, sebaiknya pasien mendapatkan in3ormasi

    tentang >

    )# Pulihnya kesuburan pasca keguguran paling cepat 2 minggu

     pasca kegugran#

    2# !ersedianya berbagai alat kontrasepsi yang aman dan dapat

    dipergunakan segera

    # imana dan bagaimana mendapatkan penjelasan dan

     pelayanan kontrasepsi

    "# Penggunaan alat kontrasepsi secara e3akti3 

    (#

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    40/118

    +. !injauan &suhan ebidanan

    ). e3inisi

    6enurut Aarney )55'#, manajemen kebidanan adalah proses

     pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk 

    mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,

     penemuan/penemuan, keterampilan dalam rangkaianBtahapan yang logis

    untuk pengambilan suatu keputusan yang ber3okus pada klien

    Pusdiknakes, 200#.

    &suhan kebidanan adalah penerapan dan 3ungsi kegiatan yang

    menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan pada klien yang

    mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidang kesehatan ibu masa

    hamil, masa persalinan, masa ni3as, bayi setelah lahir serta keluarga

     berencana (0 !ahun *+*, 200#.

    alam melaksanakan asuhan kebidanan ini menggunakan metode >

    a# Proses manajemen kebidanan yang terdiri dari ' langkah dirumuskan

    oleh Aarney, yaitu >

    )# :angkah * > Pengumpulan ata asar 

    !ahap pengkajian dan pengumpulan data dasar, pada langkah

     pertama ini dikumpulkan semua in3ormasi yang akurat dan lengkap

    dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. 7ntuk 

    memperoleh data dapat dilakukan dengan cara >

    "0

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    41/118

    a# &namnesa

     b# Pemeriksaan 3isik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan

    tanda/tanda ital

    c# Pemeriksaan khusus

    d# Pemeriksaan penunjang

    !ahap ini merupakan langkah awal yang akan menentukan langkah

     berikutnya, sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus yang

    dihadapi akan menentukan proses interpretasi yang benar atau

    tidak dalam tahap selanjutnya, sehingga dalam pendekatan ini

    harus yang komprehensi3 meliputi data subyekti3, obyekti3, dan

    hasil pemeriksaan sehingga dapat menggambarkan

    kondisiBmasukan klien yang sebenarnya dan alid Pusdiknakes,

    200#.

    2# :angkah ** > *nterpretasi ata

    *nterpretasi data untuk mengidenti3ikasi diagnosaBmasalah,

     pada langkah ini dilakukan identi3ikasi terhadap diagnosa atau

    masalah berdasarkan interpretasi yang akurat atas data/data yang

    dikumpulkan. ata dasar yang sudah dikumpulkan

    diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan

    masalah yang spesi3ik. 6asalah sering berkaitan dengan hal/hal

    yang sedang dialami wanita yang diidenti3ikasi oleh bidan sesuai

    dengan hasil pengkajian.

    ")

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    42/118

    iagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan

    dalam lingkup praktik kebidanan dalam memenuhi standar 

    nomenklatur diagnosa kebidanan.

    Standar nomenklatur diagnosa kebidanan meliputi >

    a# iakui dan telah disyahkan oleh pro3esi

     b# +erhubungan langsung dengan praktik kebidanan

    c# 6emiliki ciri khas kebidanan

    d# idukung oleh clinical judgement dalam praktik kebidanan

    e# apat diselesaikan dengan pendekatan penatalaksanaan

    kebidanan Pusdiknakes, 200#.

    # :angkah *** > 6engidenti3ikasi iagnosa atau 6asalah Potensial

    Pada langkah ini dilakukan identi3ikasi masalah potensial

    atau diagnosa potensial berdasarkan diagnosaBmasalah yang sudah

    diidenti3ikasi. :angkah ini membutuhkan antisipasi, bila

    memungkinkan dilakukan pencegahan. +idan dituntut untuk 

    mampu mengatasi masalah potensial tidak hanya merumuskan

    masalah potensial yang akan terjadi. aji ulang apakah diagnosa

    atau masalah potensial yang diidenti3ikasi sudah tepat

    Pusdiknakes, 200#.

    "# :angkah *A > 6enetapkan ebutuhan !indakan Segera,

    onsultasi dan olaborasi.

    6engidenti3ikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau

    dokter untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan

    "2

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    43/118

    anggota himpunan kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

    klien.

    Pada langkah ini dikumpulkan data baru dan ditentukan

    ealuasi tindakan yang akan dilaksanakan antara lain >

    a# !indakan oleh bidan

    alam hal ini bidan harus bertindak segera untuk 

    menyelamatkan jiwa ibu, selama tindakan tersebut masih

    merupakan wewenang bidan dan bidan mampu melakukannya.

    b# onsultasi

    alam melaksanakan manajemen kebidanan bidan dapat

    menkonsultasikan klien kepada dokter atau petugas medis

    lainnya sesuai dengan keadaan klien.

    c# olaborasi

    alam keadaan gawat bidan dapat bekerjasama dengan dokter,

    dukun untuk melakukan tindakan terhadap klien di mana klien

    memerlukan penanganan yang bukan merupakan wewenang

     bidan.

    d# 1ujukan

    =ika bidan tidak mampu untuk mengatasi masalah yang timbul

     pada klien maka bidan dapat merujuk klien ke instansi yang

    lebih mampu Setiawan, 200'#.

    "

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    44/118

    (# :angkah A > 6enyusun 1encana &suhan yang 6enyeluruh

    :angkah ini merupakan kelanjutan penatalaksanaan terhadap

    masalah atau diagnosa yang telah diidenti3ikasi atau diantisipasi.

    1encana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi yang sudah

    teridenti3ikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang

     berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap

    wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

     berikutnya.

    Setiap rencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua belah

     pihak, yaitu oleh bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan

    e3ekti3 karena klien juga akan melaksanakan rencana tersebut. leh

    karena itu, tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai

    dengan hasil pembahasan rencana asuhan bersama klien kemudian

    membuat kesepakatan bersama sebelum melaksanakannya. aji

    ulang apakah rencana asuhan sudah meliputi semua aspek asuhan

    kesehatan terhadap klien Pusdiknakes, 200#.

    ?# :angkah A* > Pelaksanaan :angsung &suhan dengan 93isien dan

    &man.

    Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau

    sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya.

    alam situasi di mana bidan berkolaborasi dengan dokter untuk 

    menangani klien yang mengalami komplikasi, maka keterlibatan

     bidan dalam penatalaksanaan asuhan bagi klien adalah tetap

    ""

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    45/118

     bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama

    yang menyeluruh tersebut. Penatalaksanaan yang e3isien akan

    menyangkut waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dan asuhan

    klien. aji ulang apakah semua rencana asuhan telah dilaksanakan

    Pusdiknakes, 200#.

    '# :angkah A** > 6engealuasi ee3ekti3an &suhan yang iberikan

    Pada langkah ini dilakukan ealuasi kee3ekti3an dari asuhan yang

    sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

    apakah benar/benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan

    sebagaimana telah diidenti3ikasi di dalam diagnosa dan masalah.

    1encana tersebut dapat dianggap e3ekti3 jika memang benar e3ekti3 

    dalam pelaksanaannya Pusdiknakes, 200#.

     b# Datatan Perkembangan dengan 6etode S&P

    S&P adalah catatan yang bersi3at sederhana, jelas, logis,

    dan tertulis. Seorang bidan hendaknya menggunakan S&P setiap kali

    ia bertemu dengan pasiennya, selama masa antepartum seorang bidan

    dapat menuliskan satu catatan S&P untuk setiap kali kunjungan.

    6etode " langkah yang dinamakan S&P ini diperoleh dari

     proses pemikiran penatalaksanaan kebidanan dan dipakai untuk 

    mendokumentasikan asuhan pasien dalam rekam medis pasien sebagai

    catatan kemajuan Pusdiknakes, 200#.

    "(

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    46/118

    S&P merupakan singkatan dari >

      S > Subyekti3  

    6enggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data

    klien melalui anamnesis, in3ormasi yang termasuk di dalamnya

    adalah biodata yang meliputi nama, umur, agama, suku,

     pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, dan keluhan/keluhan yang

    diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada klien.

      > byekti3  

    6enggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan 3isik da

    laboratorium, pemeriksaan 3isik meliputi inspeksi periksa

     pandang#, palpasi penekanan dan perabaan dengan tangan#,

     perkusi ketok#, dan auskultasi mendangarkan suara di dalam

    rongga tubuh dengan stetoskop dan dopler# sesuai dengan

    kebutuhan, sedangkan pada pemeriksaan laboratorium mencakup

     pemeriksaan hemoglobin, kadar glukose, dan protein di dalam

    urine serta tes kehamilan.

    & > &nalisa

    6enggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi

    data berdasarkan data yang terkumpul kemudian dibuat

    kesimpulan berdasarkan segala sesuatu yang diidenti3ikasi,

    diagnosa, masalah potensialBantisipasi perlunya tindakan segera,

    konsultasi, dan kolaborasiBrujukan.

    "?

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    47/118

      P > Penatalaksanaan

    6enggambarkan pendokumentasian rencana kegiatan yang akan

    dilakukan untuk memecahkan masalah pasienBklien, kemudian

    melaksanakan interensi rencana kegiatan serta mengealuasi

    rencana kegiatan yang telah dilakukan PPD, 200#.

    "'

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    48/118

    Proses 6anajemen ebidanan Pendokumentasian &suhan ebidanan

    2.

    &lur Pikir +idan Pencatatan dari &suhan ebidanan

    ' :angkah Aarney ( :angkah

    competensi

    +idan#

    S&P -!9S

    ata ata Subyekti3 byekti3  

    6asalahBiagnosa

    &ssesmentB

    iagnosis

    &ssesment B

     iagnosis

    &ntisipasi 6asalah

    PotensialBiagnosa

    6enetapkan ebutuhan

    Segera untuk 

    onsultasi, olaborasi

    Plan >

    / onsul

    / !es iagnostikB:ab/ 1ujukan

    / Pendidikan B

      onseling

    / @ollow 7p

    *mplementasi *mplementasi

    9aluasi 9aluasi

      Pusdiknakes, 200#.

    . Penerapan manajemen kebidanan pada ibu hamil dengan abortus insipiens

    "8

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    49/118

    a. Pengkajian

    alam pengkajian dicantumkan tanggal, jam, dan tempat untuk 

    mengetahui kapan dan di mana pengkajian dilakukan, sehingga dalam

    memberikan asuhan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien.

    )# ata Subyekti3 

    a# *dentitas Pasien

    )# 7mur 

    7mur ibu dikaji berkaitan dengan keguguran yaitu berada

    di bawah 2% jika umur ibu kurang dari 0 tahun dan sekitar 

    (/)0% jika umur ibu lebih dari "0 tahun Hacker dan

    6oore, 200)#.

    2# Pekerjaan

    Pekerjaan ibu dikaji karena ibu hamil yang mempunyai

     pekerjaan yang berat dapat menimbulkan resiko keguguran,

     begitu juga pada ibu hamil yang bekerja di lahan yang

    mempunyai e3ek radiasi dapat menyebabkan abortus karena

     pertumbuhan hasil konsepsi terganggu $iknjosastro,

    200(#.

     b# eluhan 7tama

    eluhan dikaji karena berhubungan dengan tanda dan gejala

    abortus insipiens yaitu rasa mulas yang menjadi sering dan kuat

    serta perdarahan bertambah banyak $iknjosastro, 200(#.

    c# 1iwayat esehatan

    "5

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    50/118

    1iwayat kesehatan perlu dikaji karena berhubungan dengan

    resiko meningkatnya abortus pada ibu yang menderita penyakit

    seperti pneumonia, asma bronkiale, hepatitis, malaria, diabetes

    mellitus, anemia, toksoplasmosis, in3eksi ginjal,

    hipertiroidisme, erisipelas, dan ti3us abdominalis 6anuaba,

    )558#.

    d# 1iwayat bstetri

    )# 1iwayat 6enstruasi

    1iwayat menstruasi ditujukan pada HPH! dan siklus

    menstruasi untuk menentukan umur kehamilan. alam

    kasus abortus insipiens peristiwa perdarahan uterus terjadi

     pada kehamilan sebelum usia 20 minggu, apabila terdapat

    keraguan dari HPH! dapat didukung dengan pemeriksaan

    7S< $iknjosastro, 200(#.

    2# 1iwayat ehamilan dan Persalinan yang :alu

    1iwayat kehamilan yang lalu perlu dikaji karena ibu yang

     pernah hamil dan melahirkan lebih dari ? kali atau lebih

    mempunyai resiko terjadinya abortus, dan ibu yang pernah

    mengalami kejadian abortus spontan kali atau lebih

     berturut/turut juga mempunyai resiko terjadinya abortus

     berulang $iknjosastro, 200(#.

    1iwayat melahirkan prematuritas sebelumnya juga dapat

    mempengaruhi terjadinya abortus, hal ini disebabkan

    (0

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    51/118

    karena 3aktor ibu, misalnya > mal nutrisi, 6, hipertensi,

     perokok, dan lain/lain 6anuaba, )558#.

    # 1iwayat ehamilan Sekarang

    1iwayat kehamilan sekarang perlu dikaji apakah ibu benar/

     benar hamil dengan menanyakan apakah ibu pernah

     perikasa urin dan kapan, sudah berapa kali periksa

    kehamilan, sudah merasakan gerakan janin atau belum, jika

    sudah mulai kapan, dan perdarahan yang sekarang sudah

     berapa lama, mulai kapan, warna, banyaknya dan si3atnya.

    $iknjosastro, 200(#.

    e# Pola ehidupan Sehari/Hari

    )# Pola -utrisi

    Pola nutrisi perlu dikaji karena jika ibu hamil kurang

    memperhatikan asupan nutrisinya dapat mengakibatkan

    kekurangan nutrisi dan meningkatkan penyebab tejadinya

    abortus 6ochtar, )558#.

    2# Pola Hubungan Seksual

    Pola hubungan seksual perlu dikaji karena pada wanita

    yang sering mengalami gugur kandung apabila saat

     berhubungan seksual dan mengalami perdarahan maka

    disarankan untuk dihentikan karena akan meningkatkan

    resiko abortus 6anuaba, )558#

    # Pola &kti3itas

    ()

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    52/118

    Pola akti3itas perlu dikaji karena biasanya pada wanita

    hamil yang melakukan akti3itas berat dan tidak melihat

    kemampuannya dapat meningkatkan resiko terjadinya

    abortus 6anuaba, )558#.

    3# 1iwayat eluarga +erencana

    1iwayat + perlu dikaji apakah ibu pernah menggunakan +

    *7, karena dapat menyebabkan terjadinya abortus pada ibu

    hamil setelah penggunaan + *7 6anuaba, )558#.

    g# ata Psikososial dan ultural

    )# Psikososial

    ata psikososial perlu dikaji karena biasanya wanita hamil

     pada awal kehamilan akan merasakan kecemasan, panik,

    takut, dan pada keadaan tertentu yang agak berat akan

    mencoba untuk menggugurkannya 6ochtar, )558#.

    2# ultural

    ata kultural perlu dikaji karena kebiasaan adat istiadat

    yang berpendapat bahwa wanita hamil harus mengurangi

    makan karena takut bila janinnya besar akan sulit dilahirkan

    dan harus menghindari makanan yang berbau amis, hal

    tersebut akan mempengaruhi pemenuhan nutrisi bagi ibu

    hamil dan meningkatkan resiko terjadinya abortus

    6ochtar, )558#.

    h# :ingkungan yang +erpengaruh

    (2

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    53/118

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    54/118

    a# !ekanan darah dikaji karena pada kasus abortus

    insipiens tekanan darah sistolik kurang dari 50 mmHg

    Sai3uddin, 2002#.

    b# -adi dikaji karena pada kasus abortus insipiens nadi ibu

    lebih dari ))2EBmenit Sai3uddin, 2002#.

    c# Suhu tubuh dikaji untuk mengetahui tanda/tanda in3eksi

    yaitu bila suhu meningkat 80D atau lebih Sa3uddin,

    2002#.

     b# Status Present

    )# 6ata

    onjungtia diaji apakah pucat atau tidak, karena pada

    abortus insipiens ibu mengalami perdarahan, hal ini dapat

    menyebabkan anemia yang salah satu tandanya yaitu

    konjungtia pucat 6anuaba, )558#.

    2# &bdomen

    &bdomen dikaji apakah ibu merasakan kram atau nyeri

     perut bawah yang merupakan tanda dan gejala abortus

    insipiens Sa3uddin, 2002#.

    # 9kstremitas

    9kstremitas dikaji untuk memeriksa turgor kulit dengan

    mencubit punggung tangan, jika lama kembalinya maka

    ("

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    55/118

    turgor kulit jelek atau kurang, hal tersebut karena dehidrasi

    dan anemia yang dapat meningkatkan resiko terjadinya

    abortus 6anuaba, )558#.

    "#

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    56/118

    Serik dikaji apakah sudah terbuka atau masih tertutup, karena

     pada abortus insipiens sudah terbuka dan jaringan dalam rahim

    masih teraba Sai3uddin, 2002#.

    e# Pemeriksaan Penunjang

    )# PP !est

    7ntuk mengatahui apakah janin tersebut sudah meninggal

    di mana didapatkan tidak adanya kadar hD< 6anjoer,

    200)#.

    2# Hb,

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    57/118

    iagnosa kebidanan pada kasus abortus insipiens terdiri dari nama

    ibu, usia ibu, graida, para, abortus, umur kehamilan, dan keadaan

    kehamilan.

    asar >

    ata Subyeki3 >

    a# Pernyataan pasien tentang nama

    b# Pernyataan pasien tentang usia yang sekarang

    c# Pernyataan pasien tentang kehamilannya, apakah sudah pernah

    melahirkan atau belum, pernah abortus atau tidak 

    d# Pernyataan pasien tentang hari pertama haid terakhir 

    e# Pernyataan pasien tentang perdarahannya yang saat ini sedang

     berlangsung

    3# Pernyataan pasien tentang keluhan utama yang dirasakan

    ata byekti3 

    a# Pemeriksaan 7mum

    eadaan 7mum > baikBjelek 

    esadaran > composmentisBsamnolen

    !ekanan arah > menurunBtetap

     -adi > meningkat

    Suhu > meningkat

    1espirasi > normal

    b# Status bstetri

    )# *nspeksi

    ('

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    58/118

    Perdarahannya banyak atau tidak, wajah tampak pucat,

    konjungtia pucat

    2# Palpasi

    )# !inggi @undus 7teri

    Perlu dikaji apakah besar uterus sesuai umur kehamilan,

    karena pada abortus insipiens besar uterus sesuai umur 

    kehamilan.

    2# ontraksi

    ontraksi perlu dikaji karena pada abortus insipiens ibu

    merasakan kontraksi yang hebat

    # Pemeriksaan alam

    analis serikalis sudah terbuka, hasil konsepsi masih

    teraba di dalam rahim

    "# Pemeriksaan Penunjang

    PP test hasilnya negati3 berarti janin sudah meninggal, 7S<

    didapatkan hasil konsepsi masih di dalam serikalis.

    2# 6asalah

    6asalah adalah hal/hal yang berkaitan dengan keluhan dan

    ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pasien. ata dasar dari

     permasalahan tersebut berasal dari pernyataan ibu tentang keluhan

    yang dirasakan, kecemasan, dan ketidaknyamanan yang sedang

    dialami sekarang 6anjoer, 200)#.

    (8

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    59/118

    6asalah yang biasanya dialami oleh ibu hamil dengan abortus

    insipiens adalah kecemasan terhadap keadaan yang dialami pasien

     berupa perdarahan.

    c. iagnosa Potensial

    6engidenti3ikasi diagnosa potensial yang mungkin terjadi

     berdasarkan masalah yang sudah diidenti3ikasi dan memungkinkan

    dilakukan pencegahan Pusdiknakes, 200#.

    Pada abortus insipiens diagnosa potensial yang muncul adalah >

    )# Syok hemoragik 

    2# *n3eksi

    d. ebutuhan Penanganan Segera, onsultasi, dan olaborasi

    6engidenti3ikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter 

    untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota

    himpunan kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien Setiawan,

    200'#.

    !indakan penanganan segera, konsultasi, dan kolaborasi terhadap

    kasus abortus insipiens meliputi >

    )# !indakan mandiri oleh +idan >

    )# bserasi 7, esadaran, !!A, kontraksi, dan perdarahan

    2# Pengambilan darah untuk pemeriksaan Hb, golongan darah,

    dan hematokrit.

    2# !indakan konsultasi dan kolaborasi dengan dokter Sp< untuk >

    )# Pemberian in3us oksitosin 20 unit dalam (00 ml -S atau 1:

    (5

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    60/118

    2# Pemberian 2 sebanyak ?/8 literBmenit

    # Pemberian antibiotik pro3ilaksis ampisilin (00 mg per oral#

    "# +ila sudah terjadi in3eksi, beri ampisilin ) gram dan

    metronidaCole (00 mg.

    (# Pemberian 9rgometrin 0,2 mg *6

    ?# Pemberian 6isoprostol "00 mg per oral

    '# olaborasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi

    tentang tindakan &A6 atau ilatasi dan uretase.

    e. Perencanaan

    1encana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi yang

    sudah teridenti3ikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang

     berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap pasien,

    seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya Pusdiknakes,

    200#.

    1encana asuhan pada abortus insipiens meliputi >

    )# +eritahu keadaan ibu dan hasil pemeriksaan

    2# :akukan dukungan moril dan spirituil pada ibu

    # *n3ormed consent pada pasienBkeluarga.

    3. Pelaksanaan B *mplementasi

    Pada langkah ini rencana asuhan yang menyeluruh yang telah

    diuraikan pada langkah ke/( dilaksanakan secara e3isien dan aman.

    alam situasi di mana bidan berkolaborasi dengan dokter untuk 

    menangani klien yang mengalami komplikasi, maka keterlibatan bidan

    ?0

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    61/118

     bidan dalam manajemen asuhan bagi klien adalah bertanggung jawab

    terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruh

    tersebut PPD, 200#.

    Pelaksanaan tindakan pada abortus insipiens adalah >

    )# 6emberi tahu hasil pemeriksaan untuk memberikan in3ormasi

    yang adekuat kepada klienBkeluarganya tentang tindakan yang akan

    dilakukan.

    2# 6emberikan in3us oksitosin 20 unit dalam (00 ml -S atau 1:

    mulai dengan 8 tetesBmenit yang dapat dinaikkan hingga "0

    tetesBmenit sesuai dengan kondisi kontraksi uterus hingga terjadi

     pengeluaran hasil konsepsi Sai3uddin, 2002#.

    # 6emberikan 2 sebanyak ?/8 literBmenit untuk mengantisipasi

    terjadinya syok &33andi, 2002#.

    "# 6emberikan antibiotik pro3ilaksis ampisilin (00 mg per oral#

    untuk mencegah terjadinya in3eksi, jika sudah terjadi in3eksi maka

    diberi &mpicillin ) gram dan 6etronidaCole (00 mg bila sudah

    terjadi in3eksi setiap 8 jam, karena in3eksi pada jalan lahir dan

    intrauterine pada abortus sering berlanjut menjadi septicemia atau

    sepsis Sai3uddin, 2002#.

    (# Pemberian 6isoprostol "00 mg per oral untuk kontraksi uterus

    sehingga terjedi ekspulsi hasil konsepsi dan apabila masih

    diperlukan dapat diulangi dengan dosis yang sama setelah " jam

    dari dosis awal sampai terjadinya ekspulsi hasil konsepsi.

    ?)

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    62/118

    ?# 6emberikan *n3orm Donsent untuk tindakan penanganan

    selanjutnya yaitu &A6 atau ilatasi dan uretase, karena pasien

    setiap saat dapat membatalkan persetujuannya. 6aka apabila ada

    keraguan sebaiknya memastikan dahulu sebelum tindakan medik 

    dilakukan

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    63/118

    normal, suhu normal, respirasi normal, muka tidak pucat, tidak ada

    nyeri abdomen, hasil laboratorium normal, kontraksi uterus baik, dan

    tidak ada perdarahan.

    D. :andasan Hukum

    ). eputusan 6enteri esehatan 1* -o. 500B6enkesBSBA**B2002 tentang

    registrasi dan praktik bidan.

    +&+ A > Praktik +idan

    Pasal )"

    +idan dalam menjalankan praktiknya berwenang untuk 

    memberikan pelayanan meliputi >

    a. Pelayanan ebidanan

     b. Pelayanan eluarga +erencana

    c. Pelayanan esehatan 6asyarakat

    Pasal )(

      &yat ) > Pelayanan kebidanan sebagaimana dimaksud dalam

     pasal )" huru3 a ditujukan pada ibu dan anak.

      &yat 2 > Peayanan kepada ibu diberikan pada masa pra

    nikah, pra hamil, masa kehamilan, masa perslinan

    masa menyusui dan masa antara periode interal#.

    &yat )8 > +idan dalam memberikan pelayanan sebagaimana

    dimaksud dalam pasal )? berwenang untuk >

    i. Pemberian in3us.

    ?

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    64/118

     j. Pemberian suntikan intramuskuler uterotonika,

    antibiotika dan sedatia.

    Pasal 2)

    &yat ) > alam keadaan darurat bidan berwenang melakukan

     pelayanan kebidanan selain kewenangan

    sebagaimana dimaksud dalam pasal )".

    &yat 2 > Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat )#

    ditujukan untuk menyelamatkan jiwa.

    Pasal 2(

    &yat ) > +idan dalam menjalankan praktek harus sesuai

    dengan kewenangan yang diberikan, berdasarkan

     pendidikan dan pengalaman serta dalam

    memberikan pelayanan berdasarkan standar pro3esi.

    &yat 2 > isamping ketentuan sebagaimana dimaksud pada

    ayat )# bidan dalam melaksanakan praktik sesuai

    dengan kewenangan harus >

    a. 6enghormati hak pasien

     b. 6enunjukkan kasus yang tidak dapat ditangani

    c. 6enyimpan rahasia sesuai dengan peraturan

     perundang/undangan yang berlaku.

    d. 6emberikan in3ormasi tentang pelayanan yang

    akan diberikan.

    ?"

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    65/118

    e. 6eminta persetujuan tindakan yang akan

    dilakukan.

    3. 6elakukan catatan medik medical record#

    dengan baik (0 !ahun *+*, 200#.

    2. Standar Pelayanan ebidanan

    Standar yang berhubungan dengan kehamilan yaitu standar 

     pelayanan antenatal yang terdiri dari ? standar, dari ke ? standar tersebut

    yang mencakup tentang abortus insipiens adalah sebagai berikut >

    a# Standar > *denti3iksi *bu Hamil

    Pernyataan standar 

    +idan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan

    masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan

    memotiasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu

    untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini secara teratur.

     b# Standar " > Pemeriksaan dan Pemantauan &ntenatal

    Pernyataan standar 

    +idan memberikan sedikitnya " kali pelayanan antenatal. Pemeriksaan

    meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama

    untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. +idan juga

    harus mengenal kehamilan ristiBkelainan, khususnya anemia, kurang

    giCi, hipertensi, P6SBin3eksi H*A, memberikan pelayanan imunisasi,

    nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang

    diberikan oleh puskesmas. 6ereka harus mencatat data yang tepat

    ?(

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    66/118

     pada setiap kunjungan. +ila ditemukan kelainan, mereka harus mampu

    mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan

    selanjutnya.

    c# Standar ( > Palpasi &bdominal

    Pernyataan standar 

    +idan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan

    melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila

    umur kehamilan bertambah memeriksa posisi, bagian terendah janin,

    dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari

    kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu epkes 1*, 2002#.

    . Peran, @ungsi, dan ompetensi +idan

    a. Peran +idan

    +idan merupakan suatu pro3esi yang memiliki peran yaitu >

    )# Peran sebagai Pelaksana

    +idan sebagai pelaksana berperan memberikan pelayanan dasar 

    asuhan kebidanan pada anak remaja, wanita pranikah, ibu hamil,

    ibu bersalin, ibu ni3as, bayi baru lahir, bayi dan balita, wanita subur 

    dan wanita dalam masa klimakterium dan menopause secara

    mandiri, kolaborasi ataupun secara ketergantungan merujuk.

    2# Peran sebagai Pengelola

    ??

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    67/118

    +idan sebagai pengelola berperan dalam mengembangkan

     pelayanan dasar kesehatan dan berpartisipasi dalam tim untuk 

    melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di wilayah

    kerjanya dengan melibatkan peran serta masyarakat dan klien.

    # Peran sebagai Pendidik 

    +idan sebagai pendidik berperan memberikan pendidikan dan

     penyuluhan kesehatan kepada indiidu, keluarga, kelompok dari

    mesyarakat dalam penaggulangan masalah kesehatan yang

     berhubungan dengan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana

    serta melatih dan membimbing kader, siswa bidan dan keperawatan

    serta membina dukun di wilayah atau tempat kerjanya.

     b. @ungsi +idan

    )# @ungsi 6andiri

    +idan menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan

    kebidanan yang diberikan pada wanita pranikah dan remaja, ibu

    hamil normal, ibu bersalin, bayi baru lahir, ibu ni3as, wanita usia

    subur yang memerlukan pelayanan + eluarga +erencana#,

    wanita dengan gangguan sistem reproduksi, wanita dalam masa

    klimakterium dan menopause secara mandiri.

    2# @ungsi olaborasi

    +idan menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan

    kebidanan sesuai 3ungsi kolaborasi dan memberikan pertolongan

     pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan, pada

    ?'

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    68/118

    ibu hamil yang beresiko tinggi, ibu bersalin dengan resiko tinggi,

    ibu ni3as dengan resiko tinggi, bayi baru lahir dengan resiko tinggi,

    dan balita dengan resiko tinggi.

    d. ompetensi +idan

    ompetensi bidan merupakan kemampuan yang meliputi

     pengetahuan, keterampilan dan perilaku, yang harus dimiliki oleh

    seorang bidan dalam melaksanakan praktek kebidanan secara aman

    dan bertanggung jawab pada berbagai tatanan pelayanan kebidanan

    ompetensi ke/ > +idan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi

    untuk mengoptimalkan kesehatan selama hamil

    yang meliputi deteksi dini, pengobatan atau

    rujukan dari komplikasi tertentu (0 !ahun *+*,

    200#.

    BAB III

    ?8

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    69/118

    TIN$AUAN %A"U"

    +ab ini akan menguraikan tentang tinjauan kasus asuhan kebidanan ibu

    hamil pada -y. 6 < " P &0 umur " tahun hamil )2 minggu " hari dengan abortus

    insipiens di ruang bersalin +1S7 +anjarnegara yang dilaksanakan pada tanggal

    0 &pril 2008 sampai ) 6ei 2008 dan dilanjutkan kunjungan rumah pada tanggal

    2 6ei 2008 sampai dengan 6ei 2008 yang akan disajikan dengan langkah/

    langkah manajemen kebidanan menurut Hellen Aarney dan data perkembangan

    menggunakan S&P.

    &. P9- 0 &pril 2008

    =am > )'.00 $*+

    !empat> 1uang +ersalin +1S7 +anjarnegara

    ). ata Subyekti3 

    a. *dentitas Pasien

     -ama *bu > -y. 6 -ama Suami > !n.  

    7mur > " tahun 7mur > "( tahun

    &gama > *slam &gama > *slam

    SukuB+angsa > =awaB*ndonesia SukuB+angsa > =awaB*ndonesia

    Pendidikan > S6P Pendidikan > S6P

    Pekerjaan > *1! Pekerjaan > $iraswasta

    &lamat > Sawangan 1t 2B2 &lamat > Sawangan 1t 2B2

      Punggelan, kab. Punggelan, kab.

    ?5

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    70/118

    +anjarnegara +anjarnegara

     b. &lasan atang

    Pasien datang atas rujukan dari bidan Supiyah dengan abortus

    insipiens sudah dilakukan pemeriksaan pada jam )?.00 $*+, dengan

    hasil ! > ))0B'0 mmHg, - > 88 EBmenit, S > ?,8 0D, 1 > 2" EBmenit,

     pembukaan seriks 2 jari, mengeluarkan darah dari agina tidak ada

    gumpalan, dan belum diberi terapi apapun.

    c. eluhan 7tama

    *bu mengatakan keluar darah dari jalan lahir sejak jam )".0 $*+

    warna merah segar, jumlah setengah pembalut, ibu merasa perutnya

    mulas dan nyeri.

    d. 1iwayat esehatan

    )# 1iwayat esehatan yang :alu

    a# *bu tidak pernah mempunyai penyakit keturunan seperti 6

    dan asma

     b# *bu tidak pernah mempunyai penyakit menular seperti hepatitis,

    !+D, P6S, H*AB&*S.

    c# *bu tidak pernah mempunyai penyakit pneumonia, penyakit

     jantung, anemia, toksoplasmosis, in3eksi ginjal, malaria, dan

    ti3us abdominalis

    d# *bu tidak alergi terhadap jenis obat tertentu

    e# *bu tidak pernah mengalami operasi di perut

    2# 1iwayat esehatan Sekarang

    '0

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    71/118

    a# *bu tidak sedang menderita penyakit keturunan seperti 6 dan

    asma.

     b# *bu tidak sedang menderita penyakit menular seperti hepatitis,

    !+D, P6S, H*AB&*S.

    c# *bu tidak sedang mnderita penyakit pneumonia, penyakit

     jantung, anemia, toksoplasmosis, in3eksi ginjal, malaria, dan

    ti3us abdominalis.

    # 1iwayat esehatan eluarga

    a# ari pihak suamiBistri tidak ada yang menderita penyakit

    keturunan seperti 6 dan asma.

     b# ari pihak suamiBistri tidak ada yang menderita penyakit

    menular seperti hepatitis, !+D, P6S, H*AB&*S.

    c# ari pihak suamiBistri tidak ada yang mempunyai riwayat

    kembar.

    e. 1iwayat bstetri

    )# 1iwayat 6enstruasi

    6enarche > )2 tahun

    Siklus > 0 hari, teratur  

    :ama > (/? hari

    =umlah > Hari )/2 ganti pembalut 2EBhari penuh#

      Hari /" ganti pembalut 2EBhari )B2 pembalut#

      Hari (/? ganti pembalut 2EBhari spoting#

    $arna > 6erah kehitaman

    ')

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    72/118

    ismenorhea > adang

    HPH! > 2 @ebruari 2008

    HP: > 5 -oember 2008

    # 1iwayat ehamilan, Persalinan, dan -i3as yang :alu

    !abel ). 1iwayat ehamilan, Persalinan, dan -i3as yang :alu

    Anak 

    ke)

    7H =enis

     persalinan

    Penol/

    long

    ++

    lahir 

    P+

    lahir 

    Penyulit B

    komplikasi

    eadaan

    ni3as

    eadaan anak 

    Hidup 6ati

    7mur = 7mur =  

    )

    2

    5

     bln

    )0

     bln

    )0

     bln

    Spontan

    Spontan

    Spontan

    +idan

    +idan

     bidan

    200

    gr 

    000

    gr 

    "00

    gr 

    "8

    cm

    "8

    cm

    "'

    cm

    /

    /

    /

     -ormal

     -ormal

    normal

    )8 th

    sehat

    )( th

    sehat

    )" th

    sehat

    :

    :

    P

    /

    /

    /

    /

    /

    /

    # 1iwayat ehamilan Sekarang

    *bu hamil yang ke empat, sudah pernah melahirkan tiga kali, dan

     belum pernah abortus.

    !6 * &-D )E di +idan

    PP !est tanggal > )( 6aret 2008, positi3 diperiksa oleh +idan

    eluhanBmasalah > mual, pusing

    batBsuplementasi> Aitamin +?, Ait.D

    *munisasi > /

     -asehatBpenkes > 6akan sedikit tapi sering

    unjungan ini >

    '2

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    73/118

      !anda bahaya kehamilan > keluar darah dari jalan lahir, warna

    merah segar, sebanyak setengah

     pembalut.

      eluhan lain > tidak ada

    3. 1iwayat +

    *bu pernah menggunakan alat kontrasepsi jenis suntik ) bulanan

    eluhan > tidak ada

    :ama > )" tahun

    &lasan berhenti > tidak menstruasi

    1encana + yang akan datang > + susuk ( tahun

    g. 1iwayat Perkawinan

    7sia kawin istri > 2" tahun

    7sia kawin suami > 2' tahun

    Perkawinan ke > )

    :ama perkawinan > )5 tahun

    Hubungan dengan suami > baik 

    h. Pola ehidupan Sehari/hari

    )# Pola nutrisi

    a# Sebelum hamil > 6akan EBhari, porsi ) piring jenis nasi,

    sayur, lauk, tidak ada pantangan.

    '

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    74/118

    6inum "/( gelasBhari, jenis air putih, teh

    manis.

     b# Selama hamil > 6akan 2/EBhari, porsi berkurang, jenis nasi,

    sayur, lauk, tidak ada pantangan.

    6inum (/? gelasBhari, jenis air putih dan teh

    manis.

    2# Pola eliminasi

    a# Sebelum hamil > +& /" kaliBhari, konsistensi cair, bau khas

    +&+ ) kaliBhari, konsistensi lunak, bau khas

     b# Selama hamil > +& "/( kaliBhari, konsistensi cair, bau khas

    +&+ )/2 hari sekali, konsistensi agak keras,

     bau khas

    eluhan > tidak ada

    # Pola personal higiene

    a# Sebelum hamil > 6andi 2EBhari, sikat gigi EBhari, keramas

    EBminggu

     b# Selama hamil > 6andi 2EBhari, sikat gigi EBhari, keramas

    EBminggu

    "# Pola hubungan seksual

    a# Sebelum hamil > )/2EBminggu

     b# Selama hamil > ) EBminggu

    eluhan > tidak ada

    '"

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    75/118

    (# Pola aktiitas

    a# Sebelum hamil > *bu melakukan aktiitas sebagai ibu rumah

    tangga di rumah

     b# Selama hamil > *bu masih melakukan aktiitas sebagai ibu

    rumah tangga di rumah tanpa dibantu.

    ?# Pola istirahat

    a# Sebelum hamil > !idur malam ?/' jam, tidur siang )/2 jam

     b# Selama hamil > !idur malam '/8 jam, tidur siang tidak 

     pernah

    eluhan > tidak ada

    i. ata Psikososial, ultural, Spiritual, dan 9konomi

    )# Psikososial

    a# *bu dan keluarga mengharapkan kehamilan ini, namun ikhlas

     jika kehamilannya tidak dapat dipertahankan tetapi merasa

    cemas dengan keadaan ibu dan kehamilannya sekarang.

     b# eluarga mendukung kehamilan ibu dan selalu mendampingi

    ibu.

    c# *bu tinggal dengan suami dan ketiga anaknya

    d# Pengambilan keputusan utama dalam keluarga adalah suami

    2# Spiritual

    a# *bu taat menjalankan ibadah sesuai agama islam, saat ini ibu

    hanya bisa berdoa

    '(

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    76/118

     b# eyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan ibu dapat

    menerima pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan

    wanita maupun pria

    # ultural

    *bu tidak melakukan adat istiadat yang merugikan kehamilan dan

    tidak ada makanan pantangan

    "# 9konomi

    Penghasilan suami perbulan cukup untuk memenuhi kebutuhan

    hidup sehari/hari

     j. :ingkungan yang +erpengaruh

    *bu tidak mempunyai hewan peliharaan seperti anjing, kucing, burung,

    ayam dan lain/lain

    k. Pola ebiasaan yang 6erugikan esehatan

    *bu tidak pernah mempunyai kebiasaan merokok, minum alkohol, dan

    kecanduan obat/obatan.

    l. !ingkat Pegetahuan *bu

    *bu sudah tahu tentang tanda bahaya ibu hamil dan nutrisi yang baik 

     bagi ibu hamil

    2. ata byekti3 

    a. Pemeriksan 7mum

    7 > baik  

    '?

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    77/118

    esadaran > composmentis

    ! > ))0B'0 mmHg

     -adi > 8" EBmenit

    1espirasi > 2" EBmenit

    Suhu > ?, 0D

    ++ sekarang > () g

    ++ sebelum hamil> (0 g

    !+ > )(( cm

    :*:& > 2? cm

     b. Status Present

    )# epala

    a# 1ambut > bersih, tidak mudah rontok 

     b# 6ata > Simetris, konjungtia merah muda, sklera putih

    c# Hidung > bersih, tidak ada polip

    d# 6ulut > tidak ada stomatitis, tidak ada caries pada gigi

    e# !elinga > simetris, tidak ada pengeluaran cairan

    2# :eher  

    !idak ada pembesaran kelenjar lim3e dan kelenjar tiroid serta tidak 

    ada bendungan ena jugularis

    # ada dan aEila

    a# ada > simetris, tidak ada tarikan dinding dada

    ''

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    78/118

     b# &Eila > tidak ada pembesaran kelenjar lim3e dan tidak ada

    massa.

    "# &bdomen

    !idak ada luka bekas operasi, tidak ada pembesaran hati dan limpa,

    terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah.

    (# 9kstremitas

    a# &tas > tidak ada oedema, kuku jari tidak pucat, terpasang

    in3us 1: (00 ml dengan tetesan 20 tetes per menit

     pada tangan kiri, turgor kulit cepar kembalinya.

     b# +awah > tidak ada oedema, tidak ada arices, kuku jari tidak 

     pucat.

    ?#

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    79/118

    d# terdapat pengeluaran peraginam berupa darah

     berwarna merah segar sebanyak setengah

     pembalut

    2# Palpasi abdomen

    !@7 jari di atas simphysis

    ontraksi keras

    d. Pemeriksaan alam

    Aula agina tidak ada oedema, portio lunak, pembukaan 2 jari dan

    teraba jaringan.

    +. *-!91P19!&S* &!&

    ). iagnosa ebidanan

     -y.6

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    80/118

    esadaran > composmentis

    ! > ))0B'0 mmHg

     -adi > 8" EBmenit

    1espirasi > 2" EBmenit

    Suhu > ?, 0D

    ++ sekarang > () g

    ++ sebelum hamil> (0 g

    !+ > )(( cm

    :*:& > 2? cm

     b# *nspeksi

    !erdapat pengeluaran peaginam berupa darah berwarna

    merah segar sebanyak setengah pembalut.

    c# Palpasi

    !@7 jari di atas symphisis, kontraksi keras

    d# Pemeriksaan alam

    Aula agina tidak oedema, portio lunak, pemukaan 2 jari

    dan teraba jaringan.

    2. 6asalah

    Demas

    asar > *bu mengatakan cemas dan khawatir dengan keadaan dirinya dan

    kehamilannya.

    D. *&

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    81/118

    2. *n3eksi

    . 9+7!7H&- !*-&&- S9

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    82/118

    2. =am )'.)( $*+

    6engoserasi kesadaran, 7, !!A, perdarahan dan kontraksi sebelum

    kuretase dan setelah kuretase mengobserasi kesadaran, 7, !!A,

     perdarahan dan kontraksi setiap ) jam.

    . =am )'.)8 $*+

    6engambil darah sebanyak cc secara *A guna pemeriksaan Hb,

    golongan darah, dan hematokrit untuk persiapan dilakukan kuretase.

    ". =am )'.20 $*+

    6emberikan dukungan moril dan spirituil untuk menenangkan hati ibu

    yang sedang cemas.

    (. =am )'.22 $*+

    6elakukan konsultasi dan kolaborasi dengan dokter Sp< untuk tindakan

    selanjutnya.

    ?. =am )'.2" $*+

    6elakukan in3ormed consent pada keluarga untuk tindakan kuretase

    emergensi.

    '. =am )'.2' $*+

    6enyiapkan peralatan kuretase yaitu 2 pasang sarung tangan steril, kassa,

     betadine, spekulum simsB:, sonde uterus, sendok kuret, cunam tampon,

    tenakulum, perlak besar, dan under pad.

    8. =am )'.25 $*+

    82

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    83/118

    6enyiapkan ibu untuk kuretase yaitu dengan mengatur posisi ibu secara

    litotomi, menyiapkan kain dan pakaian bersih untuk ibu.

    5. =am )'.) $*+

    6emasang 2 sebanyak ? literBmenit

    )0. =am )'.( $*+

    6elakukan kolaborasi dengan dokter Sp< untuk eakuasi hasil konsepsi

    dengan cara kuretase.

    )). =am )'.() $*+

    6emberikan injeksi 6ethergin 0,2 mg secara *6 dan &moEcyllin (00 mg

    secara *A.

    )2. =am )'.(2 $*+

    6embersihkan ibu dan mengganti pakaian ibu dengan pakaian bersih

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    84/118

    *bu sudah mulai tenang setelah diberi dukungan dan penjelasan tentang

    keadaannya sekarang.

    (. =am )'.2 $*+

    &dice dokter antara lain > lakukan in3ormed consent, siapkan peralatan

    kuretase, siapkan ibu untuk kuretase, pasang 2 ? literBmenit, kolaborasi

    dalam tindakan kuretase, dan pemberian therapy.

    ?. =am )'.2? $*+

    eluarga telah menyetujui dilakukan tindakan kuretase emergensi

    '. =am )'.28 $*+

    Peralatan kuretase telah disiapkan.

    8. =am )'.0 $*+

    *bu sudah disiapkan dalam posisi litotomi dan pakaian ibu telah disiapkan

    5. =am )'.2 $*+

    *bu sudah dipasang 2 sebanyak ? literBmenit

    )0. =am )'.(0 $*+

    *bu sudah dilakukan tindakan kuretase, didapatkan jaringan )00 cc

     perdarahan yang keluar '( cc.

    )). =am )'.(2 $*+

    *bu sudah diberi injeksi 6ethergin 0,2 mg secara *6 dan &moEcyllin (00

    mg secara *A telah diberikan.

    )2. =am )8.00 $*+

    8"

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    85/118

    *bu sudah dibersihkan dan diganti pakaiannya dengan pakaian bersih.

    !abel 2. Hasil obserasi sebelum dan sesudah tindakan kuretase

    $am

    *+IB,

    7 esa/

    daran

    !

    mmHg#

     -

    EBmnt#

    EBmnt#

    S 0D# Perdarahan on/

    traksi

    )'.)?

    )'."?

    )8."?

    +aik 

    +aik 

    +aik 

    D6

    D6

    D6

    ))0B'0

    ))0B'0

    ))0B'0

    8?

    8"

    80

    2"

    2"

    20

    ?,

    ?,

    ?.0

    pembalut

    I pembalut

    pembalut

    eras

    eras

    eras

    Data Perkembangan I

    !anggal > 0 &pril 2008

    =am > )5.0 $*+

    !empat> 1uang bersalin +1S7 +anjarnegara

    "ub-ekti 

    ). *bu mengatakan masih pusing

    2. *bu mengatakan masih lemas

    . *bu mengatakan masih sedikit nyeri pada perut bagian bawah

    /b-ekti 

    ). Pemeriksaan 7mum

    7 > +aik  

    esadaran > Domposmentis

    ! > ))0B'0 mmHg

     -adi > 8" EBmenit

    1espirasi > 20 EBmenit

    Suhu > ?,0

    D

    8(

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    86/118

    2. 9kstremitas > terpasang in3us 1: (00 ml dengan tetesan 20 tetes per menit

     pada tangan kiri

    . &bdomen > !@7 tak teraba, kontraksi keras

    . Perdarahan sebanyak setengah pembalut, warna merah

    kecoklatan.

    Analisa

     -y.6 P &) umur " tahun dengan post kuretase 2 jam

    Pelaksanaan

    ). =am )5.22 $*+

    6enganjurkan ibu untuk istirahat sampai rasa pusingnya hilang dan tenaganya

     pulih serta tidak lemas

    Hasil > *bu mengerti tentang penjelasan yang diberikan

    2. =am )5. $*+

    6enganjurkan ibu untuk tidak makan dulu sebelum rasa pusingya hilang

    karena dikhawatirkan ibu akan muntah.

    Hasil > *bu mengerti tentang penjelasan yang diberikan

    . =am )5.(0 $*+

    6engajurkan pada ibu untuk makan makanan yang disediakan oleh ahli giCi

    seperti nasi, lauk, sayur agar tenaga ibu cepat pulih.

    Hasil > *bu mau makan

    ". =am 20.)0 $*+

    8?

  • 8/19/2019 Ka Te I _Qyu, Revisi Terbaru

    87/118

    6enganjurkan ibu untuk minum obat &moEyllin (00 mg, 6ethergin )( mg,

    asam me3enamat (00 mg dan sul3as 3erosus ?0 mg, setelah selesai makan

    sesuai petunjuk dokter.

    Hasil > *bu selesai makan dan sudah minum obat dengan air putih sesuai

    anjuran.

    (. =am 20.)( $*+

    6enganjurkan ibu untuk latihan mobilisasi yaitu miring kanan dan miring kiri,

    latihan duduk dan j