bab isi kangkung revisi 1

61
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman kangkung (Ipomoea sp) juga dikenal sebagai Ipomoea reptans merupakan sejenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran yang ditanam sebagai makanan. Kangkung banyak sekali dijual di pasar-pasar. Tanaman kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir dimana-mana terutama di kawasan berair. Tanaman kangkung dipanen terus menerus sepanjang tahun dan hasil produksinya tinggi. Dapat ditanam dengan menggunakan lahan basah / becek atau di lahan yang sedikit tergenang air. Tanaman kangkung kaya akan vitamin A yakni ± 6300 iµ/100 gram, bahan yang enak dimakan dan mengandung banyak mineral, kalsium, fosfor dan zat besi sehingga masyarakat banyak memanfaatkan tanaman tersebut. Jenis kangkung darat sebaiknya ditanam pada musim hujan, ini disebabkan oleh jenis tanaman ini membutuhkan air cukup tinggi. Pada kangkung darat

Upload: integralnet

Post on 01-Jan-2016

295 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab Isi Kangkung Revisi 1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanaman kangkung (Ipomoea sp) juga dikenal sebagai Ipomoea

reptans merupakan sejenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran

yang ditanam sebagai makanan. Kangkung banyak sekali dijual di pasar-

pasar. Tanaman kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan

tumbuhan yang dapat dijumpai hampir dimana-mana terutama di kawasan

berair.

Tanaman kangkung dipanen terus menerus sepanjang tahun dan hasil

produksinya tinggi. Dapat ditanam dengan menggunakan lahan basah /

becek atau di lahan yang sedikit tergenang air.

Tanaman kangkung kaya akan vitamin A yakni ± 6300 iµ/100 gram,

bahan yang enak dimakan dan mengandung banyak mineral, kalsium, fosfor

dan zat besi sehingga masyarakat banyak memanfaatkan tanaman tersebut.

Jenis kangkung darat sebaiknya ditanam pada musim hujan, ini

disebabkan oleh jenis tanaman ini membutuhkan air cukup tinggi. Pada

kangkung darat pengairan harus diperhatikan untuk meningkatkan produksi.

Dengan hasil produksi kangkung darat sekarang ini belumlah cukup

untuk memenuhi kebutuhan konsumen, sebagai pertimbangan yaitu semakin

tingginya pertumbuhan penduduk di Indonesia dan untuk memasok

kebutuhan itu diperlukan peningkatan produksi kangkung darat. Dengan

tersusunnya laporan Tugas Akhir ini mudah-mudahan dapat memenuhi

kebutuhan pengetahuan yang bersifat teori budidaya tanaman.

Dengan semakin banyaknya pembudidayaan tanaman kangkung

khususnya kangkung darat yang masih banyak membutuhkan pembinaan

dalam usaha tani ini yang semula kurang maksimal diharapkan bisa

berproduksi lebih optimal. Seorang pembudidaya harus tanggap dengan apa

yang terjadi di areal pertanaman. Suatu contoh, pembudidayaan yang kurang

1

Page 2: Bab Isi Kangkung Revisi 1

2

tanggap akan keadaan tanaman kangkung baik pada kebutuhan unsur hara

maupun pupuk organik maupun anorganik ataupun sarana pengendalian

hama dan penyakit pada tanaman yang terserang arealnya. Maka hal ini

akan berakibat pada produksi yang rendah bahkan kegagalan produksi maka

dengan adanya suatu pengamatan budidaya kangkung seperti laporan Tugas

Akhir ini diharapkan kegagalan produksi bisa dihindarkan.

B. Tujuan dan Manfaat

Penulis memilih komoditas kangkung varietas kangkung darat yang

berlokasi di Desa Teras dengan alasan :

1. Kangkung darat termasuk komoditas yang potensial untuk

dikembangkan.

2. Pemerataan budidaya tanaman kangkung darat di seluruh wilayah

3. Untuk meningkatkan pengetahuan kangkung darat dan cara

pembudidayaannya

4. Untuk meningkatkan pengetahuan bagaimana cara penanganannya.

C. Alasan Pemilihan Lokasi / Tempat

1. Di Kelompok Asosiasi Aspakusa Makmur memproduksi tanaman

kangkung yang bermutu baik

2. Kelompok Asosiasi Aspakusa Makmur adalah pembina masyarakat

petani untuk mempelajari tata cara pembudidayaan sayur-sayuran

secara benar dan tepat.

3. Tempat yang cocok dalam bentuk agroklimat yang dibutuhkan

Page 3: Bab Isi Kangkung Revisi 1

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Suatu usaha tani, pengelolaan manajemen harus tepat baik dalam

perencanaan maupun pelaksanaan, supaya dilakukan setepat mungkin dimulai dari

benih sampai pasca panen. Diharapkan usaha mencapai keuntungan dan dapat

menghindari kerugian. Oleh karena itu penerapan teknik yang tepat dan ditunjang

dengan metode-metode yang maju diharapkan keuntungan yang optimal bisa

dicapai. Di dalam membudidayakan kangkung darat memerlukan modal yang

besar sehingga tidak setiap orang berminat membudidayakannya. Pembiayaan

yang besar terutama dalam pengadaan sarana dan prasarana baik dalam bentuk

pupuk, pestisida maupun tenaga kerja sehingga diharapkan dapat ditekan serendah

mungkin.

Tujuan akhir budidaya adalah kualitas dan kuantitas produksi dan untuk

komoditas kangkung darat yang dikehendaki para konsumen adalah :

- Warna daun hijau keputih-putihan

- Berdaun kepanjang-panjangan

- Permukaan daun halus dan mengkilat

- Batangnya berdiameter sekitar 1 cm

- Panjang daun sekitar 7 cm

Untuk memenuhi kriteria di atas maka ada suatu sistem usaha tani yang tepat.

A. Morfologi

1. Akar : kangkung mempunyai akar serabut yang kira-kira

panjangnya + 5 cm

2. Batang : kangkung mempunyai batang yang agak lunak dan tidak

bercabang

3. Daun : kangkung mempunyai daun yang berklorofil dan lunak.

Bentuk daun kangkung segitiga, melebar atau memanjang.

4. Bunga : kangkung mempunyai bunga yang berbentuk seperti corong

berwarna putih agak keunguan

3

Page 4: Bab Isi Kangkung Revisi 1

4

5. Biji : biji kangkung kecil berbentuk bulat berwarna hitam

kecoklatan.

6. Syarat tumbuh :

a. Tanah dan air

Kangkung menghendaki tanah yang subur, banyak

mengandung humus dan cukup air. Bila kekurangan air, tumbuhnya

kerdil, daunnya kecil dan batangnya agak keras.

b. Iklim

Tanaman kangkung lebih cocok tumbuh di tempat yang

mendapat ruangan. Tanaman kangkung lebih cocok tumbuh di

dataran rendah dan toleran pada suhu dingin misalnya di daerah

pegunungan sampai ketinggian 1.500 m di atas permukaan laut.

B. Taksonomi

Kangkung merupakan tanaman semusim yang mempunyai klasifikasi

sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopida

Ordo : Solanales

Famili : Crassicaulis

Genus : Ipomoea

Spesies : Ipomoea sp

C. Botani Kangkung

Tanaman kangkung memiliki nama ilmiah Ipomoea sp, dan termasuk

family Ipomoea crassicaulis (teropong) Ipomoea batatas (ubi jalar).

Macam-macam jenis kangkung yang dbudidayakan oleh petani pada

umumnya :

1. Kangkung darat (Ipomoea reptans L. Poir) Kangkung darat berdaun

panjang, berujung runcing, dan berwarna hijau keputih-putihan

Page 5: Bab Isi Kangkung Revisi 1

5

2. Kangkung air (Ipomoea aquatic Forsk), kangkung air berdaun panjang,

tetapi ujungnya agak tumpul dan berwarna hijau kelam. Bunganya

berwarna kekuning-kuningan atau ungu.

D. Manfaat Kangkung

Kangkung darat dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional, berikut cara

memanfaatkan kasiat kangkung antara lain :

1. Ketombe

Ambil daun kangkung secukupnya, rendam dalam air semalam hingga

airnya tampak kebiruan. Air inilah yang digunakan untuk keramas.

2. Mimisan

Ambil seikat kecil daun kangkung segar, cuci bersih, lalu tumbuk

sampai halus. Tambahkan sedikit gula lalu seduh dengan air panas

setelah dingin saring dan minum 2 kali sehari.

3. Sakit gigi

Ambil segenggam akar kangkung lalu tambahkan setengah sendok the

cuka dan rebus dengan segelas air, setelah dingin saring dan gunakan

airnya untuk berkumur.

4. Sariawan

Cuci daun kangkung secukupnya lumatkan dan tambahkan segelas air

plus sedikit garam peras dan saring, lalu pakailah air perasan untuk

berkumur

5. Pusing-pusing sebelah

Tumbuk segenggam daun kangkung hingga halus tambahkan air

secukupnya ditambah sedikit garam, lalu disaring. Tambahkan madu

minum satu kali sehai sekaligus.

6. Ambeien

Ambil 3 genggam akar kangkung, cuci lalu rebus dengan dua gelas air

hingga tinggal separuhnya, setelah dingin saring, dan minum dua kali

sehari sebanyak ¾ gelas.

Page 6: Bab Isi Kangkung Revisi 1

6

7. Cacar air

Cuci bersih setengah genggam akar kangkung rebus dengan dua gelas

air hingga menjadi ¾, setelah dingin saring lalu minum dua kali sehari

sebanyak ¾ gelas.

8. Frambusia (patek)

Cuci bersih ¾ genggam akar kangkung, lalu rebus dengan tiga gelas air,

biarkan mendidih hingga tinggal ¾ bagian, setelah dingin saring dan

minum 3 kali sehari sebanyak ¾ gelas.

9. Bisul

Cuci 20 lembar daun kangkung, lalu digiling halus beri air garam

secukupnya, kompreskan pada bisul lalu balut. Lakukan dua kali sehari.

10. Sembelit

Ambil setengah kangkung segar lalu kukus, bisa langsung dimakan

sebagai lalapan lakukan 2 kali sehari

11. Susah tidur

Sediakan satu genggam batang dan daun kangkung, lalu tumis, makan

tumisan bersama nasi, lakukan 2 kali sehari.

12. Melancarkan Air Seni

Siapkan segenggam kangkung, cuci bersih dan rebus dalam 2 gelas air

hingga tinggal separuhnya, setelah dingin saring dan minum sekali

dalam sehari

13. Urat syaraf lemah (Neurasthenia)

Siapkan sepertiga genggam daun kangkung dan seperempat genggam

batang kangkung dan seperempat akar kangkung setelah dicuci, tumbuk

hingga halus tambahkan setengah cangkir air matang dan satu sendok

makan madu, kemudian peras dan saring.

14. Mengurangi rasa sakit haid

Ambil sekira 50 gram daun kangkung segar, beri sedikit air lalu tumbuk

hingga halus, lalu saring tambahkan satu sendok makan madu minum

sehari sekali dan ulangi selama enam hari berturut-turut hingga sembuh.

Page 7: Bab Isi Kangkung Revisi 1

7

Kangkung darat yang dibudidayakan Asosiasi Aspakusa Makmur

ternyata mengandung berbagai zat dan gizi yang sangat diperlukan oleh

tubuh kita antara lain adalah sebagai berikut :

1. Kandungan energy (kal) : 729 kalori

2. Kandungan protein (g) : 3,0 gram

3. Kandungan lemak (g) : 0,3 gram

4. Kandungan karbohidrat (g) : 5,4 gram

5. Kandungan kalsium (mg) : 73 mg

6. Kandungan fosfor (mg) : 50 mg

7. Kandungan Zat besi (mg) : 2,5 mg

8. Kandungan vitamin A (Si) : 6.300 Si

9. Kandngan vitamin B1 (mg) : 0,07 mg

10. Kandungan vitamin C (mg) : 32 mg

11. Kandungan air (g) : 89,7 gram

Data di atas dapat dinyatakan bahwa kangkung darat merupakan suatu

komoditas komersial yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan.

Akan bermanfaat membuat tanaman berfungsi sebagai obat tradisional ada

manusia dan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan zat dan nilai gizi

pada manusia sehingga kangkung darat patut untuk digalakkan

pengembangannya.

Sekarang ini sudah bermunculan petani-petani kangkung darat yang

peduli akan fungsi dan manfaat dari kangkung itu sendiri. Budidaya

kangkung darat bisa dilakukan pada saat musim yang cocok dengan

pertumbuhan, tetapi ada juga petani yang menanam tanaman kangkung

darat di luar musim (off season) tetapi budidaya di luar musim kendala yang

dihadapi cukup besar baik dari tersedianya air, unsur hara maupun

pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) baik berupa hama

maupun penyakit yang mana akibat dari serangan OPT bisa menggagalkan

suatu budidaya kangkung apabila tanpa penangan yang intensif dan

pengendalian lingkungan yang seimbang.

Page 8: Bab Isi Kangkung Revisi 1

8

E. Kebutuhan Benih

Dalam pemilihan benih harus disesuaikan dengan lahan (air atau

darat) karena jika kangkung darat ditanam di lahan berair produksinya

kurang baik, warna menguning, bentuk kecil dan cepat membusuk.

Penyiapan benih

1. Untuk benih dari biji kangkung diambil tanaman yang sudah tua

2. Benih yang diperlukan untuk lahan seluar 300 m2 atau ukuran dengan

bedengan 15 x 20 m lebih kurang tiap lubang

3. Kebutuhan benih per hektar adalah 1 kg

F. Jumlah Saprodi Perhektar

Untuk jumlah saprodi (pada tanaman kangkung) yang selalu

dilaksanakan oleh Asosiasi Aspakusa Makmur adalah :

Untuk ukuran bedengan 15 x 20 m (300 m2)

1. Benih kangkung : 1 kg

2. Pupuk kandang : 500 kg

3. Pupuk Urea : 80 kg / m2

4. Pupuk KCl : 3 kg / ha

5. Pupuk SP 3 : 5 kg / ha

G. Teknik Budidaya

1. Pengolahan Lahan

Pengolahan tanah pertama tanah dicangkul atau dibajak dengan

kedalaman 20 – 30 cm dan biarkan selama 7 – 10 hari.

2. Pembuatan Bedengan

Setelah pengolahan lahan pertama dilanjutkan pengolahan lahan

kedua dan sekaligus dihaluskan dan diratakan. Kemudian ditaburkan

pupuk kandang dan NPK. Pembentukan bedengan untuk tanaman

kangkung dapat dilakukan dengan ukuran lebar 20 m, panjang 15 m2,

tinggi bedengan 15 – 20 cm jarak antara bedengan 40 – 50 cm dengan

membuat selokan / parit. Ukuran tersebut dapat disesuaikan tergantung

Page 9: Bab Isi Kangkung Revisi 1

9

lahan yang tersedia. Bedengan dibuat untuk kelancaran pemasukan dan

pembuangan air yang berlebih serta untuk memudahkan pemeliharaan

dan kegiatan lain yang berlebih serta untuk memudahkan pemeliharaan

dan kegiatan lain. Bedengan yang diatas adalah ukuran yang selalu

dilakukan petani.

3. Pemupukan

Pemupukan bagi tanaman kangkung terdiri dari pupuk dasar yaitu

yaitu pupuk kandang dan NPK yang diberikan seminggu sebelum

tanam (setelah selesai pembuatan bedengan). Pupuk urea diberikan

umur 14 – 15 hari atau 2 minggu setelah tanam. Pemberian pupuk urea

dicampur dengan air kemudian disiram pada pangkal tanaman dengan

ember penyiram, dilakukan pada pagi dan sore hari.

4. Teknik Penanaman

a. Penentuan Pola Tanam

Penentuan pola tanam dapat disesuaikan dengan luas lahan

yang akan ditanami, apabila bedengan dibuat dengan ukuran

15 x 20 maka jarak tanamnya ditentukan 15 x 15 cm dan dalam 1

bedengan terdapat 12 ribu lubang atau 15 ribu rumpun kangkung.

b. Pembuatan Lubang Tanam

Pembuatan lubang tanam dapat dilakukan dengan cara

guratan yang berjarak 10 x 10 cm sedalam + 5 cm, setiap lubang

diisi 3 – 4 biji, kemudian lubang ditutup dengan cara disapu, lalu

disiram. Setelah 3 hari siap ditanam benih akan tumbuh.

c. Cara Penanaman

Penamanan kangkung darat dilakukan pada sore hari yaitu

jam 16.00 sampai dengan 18.00. Hal ini bertujuan agar benih

setelah ditanam tidak langsung mendapat udara kering / panas

matahari sehingga benih cepat bercabang.

Page 10: Bab Isi Kangkung Revisi 1

10

d. PemeliharaanTanaman

1) Penyiangan

Penyiangan dilakukan bila terdapat rumput liar (tanaman

penggangu) penyiangan dilakukan setiap 2 minggu.

2) Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk urea,

pupuk urea diberikan sekali dengan cara dilarutkan dalam air

lalu disiramkan pada tanaman kangkung. Perlu diperhatikan

pada waktu menebar jangan sampai butir pupuk tersangkut

atau menempel pada daun, sebab akan menyebabkan daun

menjadi layu. Untuk itu setelah dipupuk harus disiram.

5. Pengairan dan Penyiraman

Selama tidak ada hujan perlu dilakukan penyiraman, gunanya

untuk mencegah tanaman kangkung terhadap kekeringan. Penyiraman

dilakukan dua kali sehari yaitu pagi (07.00) dan sore (17.00).

Penyiraman dilakukan dengan gembor penyiram. Tanaman kangkung

membutuhkan banyak air dalam pertumbuhannya.

6. Hama dan Penyakit

a. Hama

Hama yang banyak menyerang tanaman kangkung umumnya

relative tidak ganas, antara lain belalang dan ulat daun.

Pengendalian untuk mencegah agar tidak terjadi over populasi

semprotkan sevin dan sejenisnya. Untuk memberantas ulat daun

ini digunakan insectisida Diazinon 60 EC dengan dosis sebesar

2 cc perliter air dan disemprotkan pada tanaman. Pada waktu

membasmi hama sebaiknya lahan dikeringkan terlebih dahulu

selama 4 – 5 hari kemudian dialiri kembali.

b. Penyakit

Tanaman kangkung tanah terhadap penyakit dan hanya

memerlukan sedikit perlindungan. Penyakit jamur yang lazim

menyerang tanaman kangkung adalah karat putih (Albugo Ipomoea

Page 11: Bab Isi Kangkung Revisi 1

11

panduratae). Penyakit ini peka terhadap Dithane M-45 / Benlate,

tetapi bila benih diperlakukan dengan penyiraman dan higien

umumnya dengan baik penyakit tidak menjadi masalah Serangga

pemakan daun dikendalikan dengan penyemprotan strategis

senyawa organofosfat jauh sebelum pemanenan.

H. Panen

1. Panen

Panen pertama sudah bisa dilakukan pada hari ke 23 – 25 setelah

tanam. Saat ini kangkung sudah tumbuh dengan panjang batang kira-

kira 20 – 25 cm . Ada pula yang mulai memangkas sesudah berumur

1,5 bulan dari saat penanaman.

2. Cara Panen

Waktu panen dilakukan pada sore hari, pemungutan hasil

kangkung darat dilakukan pada umur 23 – 25 hari. Selama panen

lahan penanaman harus tetap basah tapi tidak berair (lembab).

3. Perkiraan Produksi

Pertanaman kangkung darat secara komersial menghasilkan

sekitar 500 ikat untuk ukuran bedengan 15 x 20 m2 sekali periode

tanam.

I. Pasca Panen

Pasca panen merupakan tahap akhir setelah kangkung darat dipanen

dan siap untuk dipasarkan. Untuk menghindari kerusakan daun kangkung,

penentuan waktu panen dengan cara melakukan panen harus dengan cara

hati-hati untuk mendapatkan mutu hasil daun kangkung yang lebih baik.

Seperti halnya pada kangkung atau sayuran yang lain. Secara fisiologi daun

kangkung yang telah dipanen masih melakukan kegiatan hidup yaitu

respirasi, transpirasi dan fotosintesis. Dari hal tersebut daun kangkung

masih melakukan proses penghijauan sampai daun kangkung (hijau tua).

Dengan demikian daun harus dipangkas / digunting pada masa yang tepat.

Page 12: Bab Isi Kangkung Revisi 1

12

Untuk memperlambat proses penghijauan daun kangkung, daun

kangkung hendaknya ditempatkan di tempat yang sejuk dan tidak lembab

agar terhindar dari sinar matahari.

Ada beberapa kegiatan pasca panen yang cukup penting agar kualitas

terjamin sampai di lokasi pemasaran yaitu sortasi, grading dan pengemasan.

1. Sortasi

Sortasi adalah memisahkan kangkung yang berkualitas dari

kangkung yang kurang baik / rusak. Sortasi sebaiknya dilakukan pada

waktu panen, sambil memisahkan daun kangkung yang terserang lalat

daun maupun penyakit antrakrose.

2. Pengelompokkan atau grading

Pengelompokkan atau grading dilakukan atas dasar berat daun

kangkung serta tingkat kehijauan maupun ukuran daunnya. Dengan

dilakukan grading ini akan lebih memudahkan pembeli untuk memilih

kualitas daun kangkung yang diinginkan, serta akan menambah nilai

keuntungan bagi penjualnya. Daun kangkung yang berkualitas bisa

dijual ke pasaran lokal maupun diekspor.

3. Pengemasan

Pengemasan dilakukan secara benar mengingat daun kangkung

mudah mengalami kerusakan dan tidak tahan dalam penyimpanan.

Untuk itu bahan pengemas harus terbuat dari bahan yang kuat agar di

dalam pengangkutan dengan jarak yang jauh kangkung tidak

mengalami kerusakan. Sementara untuk bentuk dan volume kemasan

disesuaikan dengan permintaan konsumen.

Daun kangkung untuk tujuan ekspor sebaiknya dikemas dari bahan

kertas minyak berbentuk mangkok dan atas ditutup dengan plastik.

Kangkung disusun secara teratur sampai memenuhi volume ruang sehingga

mengurangi benturan daun yang mengakibatkan daun cacat / rusak, pada

kemasan tersebut sebaiknya diberi ventelasi udara untuk sirkulasi udara.

Page 13: Bab Isi Kangkung Revisi 1

13

Sedangkan untuk daun kangkung dengan tujuan pasar lokal,

kemasannya menggunakan wadah plastik berukuran besar dengan kapasitas

10 – 20 kg. Kapasitas tersebut akan memudahkan dalam pengangkutan

sehingga daun kangkung tidak akan rusak.

J. Pemasaran

Pemasaran daun kangkung yang telah dipanen tidak menjadi masalah

karena peluang pasarnya masih sangat luas baik untuk di ekspor maupun

untuk pasar lokal.

Di dalam pemasaran terdapat banyak cara yang dilakukan untuk

menjual hasil panennya, antara lain sebagai berikut :

1. Perusahaan Asosiasi Aspakusa Makmur menjual hasil panennya

langsung kepada tengkulak. Para tengkulak datang langsung ke lahan

atau kantor perusahaan Asosiasi Aspakusa Makmur apabila telah

tercapai kesepakatan harga daun kangkung langsung diangkut.

2. Perusahaan Asosiasi Aspakusa Makmur menjual langsung ke pedagang

besar dan pedagang kecil. Hal ini lebih menguntungkan karena jalur

pemasaran lebih efektif langsung ke konsumen. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada skema pemasaran dibawah ini :

Gb. 1 : Skema pemasaran kangkung darat

IV

III

II

Perusahaan Asosiasi Aspakusa Makmur

Tengkulak

Pedagang Besar

Pedagang Kecil

Pedagang Pengecer

Konsumen

Page 14: Bab Isi Kangkung Revisi 1

14

Dari skema diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

- Rantai I : Perusahaan Asosiasi Aspakusa Makmur – Tengkulak –

Pedagang Besar – Pedagang Kecil – Pedagang Pengecer

– Konsumen

- Rantai II : Perusahaan Asosiasi Aspakusa Makmur – Tengkulak –

Pedagang Pengecer – Konsumen

- Rantai III : Perusahaan Asosiasi Aspakusa Makmur – Tengkulak –

Pedagang Besar – Pedagang Kecil – Konsumen

- Rantai IV : Perusahaan Asosiasi Aspakusa Makmur – Pedagang

Besar – Pedagang Kecil – Pedagang Pengecer –

Konsumen

Page 15: Bab Isi Kangkung Revisi 1

15

BAB III

HASIL PENGAMATAN

A. Metode Pengumpulan Data

1. Data primer diperoleh dengan pengamatan langsung dan wawancara

dengan petani kangkung darat dari pembukaan lahan, kebutuhan benih,

pembuatan bedengan, penanaman, pemeliharaan sampai panen dan

pasca panen.

2. Sedangkan data sekunder diperoleh dari catatan yang ada pada kantor

desa dan kantor kecamatan serta dari buku referensi yang dapat

menunjang untuk mencari bahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

B. Lokasi dan Waktu Pengamatan

Kegiatan dilakukan di lahan milik Asosiasi Aspakusa Makmur Desa

Teras RT.07 RW. 03 Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali. Waktu

pengamatan dilakukan pada bulan Juni sampai dengan agustus 2012,

dengan lahan seluas 300 m2, ketinggian lokasi 159 – 250 mdpl, jenis tanah

regosol, latosol, dan grumosol, beriklim basah dengan curah hujan sedang

rata-rata pertahun 1865,8 mm dengan rata-rata jumlah hujan 89,2 hari, serta

rata-rata bulan basah sebanyak 5 bulan, pH tanah 6,5 – 7,5.

C. Pengadaan Benih

Dalam pengadaan benih tidak dibudidayakan sendiri melainkan

menggunakan benih dalam kemasan yang ada di pasaran. Biji berwarna

merah keunguan karena telah terhindar dari hama dan penyakit.

D. Penyiapan Benih

Dalam persiapan penyiapan benih tidak dilakukan persemaian karena

benih langsung ditanam dalam bedengan yang telah dibuat guludan. Jarak

tanam guludan 5 cm dan setiap 5 cm diberi 2 – 3 biji. Adapun keuntungan

dari benih langsung tanam sebagai berikut :

15

Page 16: Bab Isi Kangkung Revisi 1

16

1. Tenaga yang dibutuhkan sedikit

2. Mengurangi cost / biaya

3. Tidak perlu pemindahan benih

4. Tingkat resiko kematian / kerusakan benih saat dipindah tidak ada

E. Pengolahan Tanah

Tanaman kangkung membutuhkan struktur tanah yang akan ditanami

perlu digemburkan dengan cara dibajak/ dicangkul dengan sebaik-baiknya.

Tanah yang telah dicangkul/dibajak akan menjadi remah sehingga aerasinya

berjalan baik dan zat-zat beracun akan hilang.

Selanjutnya rumput-rumputan (gulma) dihilangkan terutama akar

alang-alang supaya akar tanaman sayur yang tumbuh dengan bebas tanpa

ada persaingan dalam proses pengambilan unsur hara dengan gulma.

Kemudian pembuatan bedengan 1,10 untuk panjang lahan 30 cm

untuk parit. Panjang bedengan disesuaikan dengan kebutuhan bedengan

tersebut kemudian diberi pupuk dasar atau kompos, tinggi 20 – 50 cm, lebar

saluran air 30 – 50 cm. Untuk pengolahan tanah di lahan gambut (peat)

harus lebih berhati-hati, pengolahan tanah yang terlalu intensif atau

pembakaran sisa tanaman dapat merugikan kesuburan tanah karena banyak

senyawa organik yang terbang ke udara dan tidak dimanfaatkan. Pada lahan

gambut pHnya sangat rendah antara 3 – 5 sehingga perlu diberi kapur dan

saluran drainase yang dapat mengalirkan air. Bila hal itu tidak dilakukan

lahan akan bersifat racun terhadap tanaman.

Gambar 2. Pengolahan tanah secara tradisional

Page 17: Bab Isi Kangkung Revisi 1

17

F. Penanaman

Kangkung darat umumnya dikembang biakan dengan biji. Kebutuhan

biji untuk penanaman kangkung darat dengan lahan seluas 300 m2

memerlukan sebanyak 5 kg benih. Biji-bijian ditanam pada bedengan yang

telah disiapkan dengan jarak 10 cm x 20 cm.

Persiapan lahan untuk penanaman kangkung darat dilakukan dengan

cara pencangkulan tanah sedalam 30 cm, kemudian diberi pupuk kandang

25 karung atau 20 kg/m3. Setelah itu dibuat bedengan-bedengan dengan

lebar 60 cm atau 1 m. Sementara panjang bedengan tergantung keadaan

lahan dan keinginan kita. Setiap bedengan memuat 2 atau 3 baris tanaman

dengan jarak antar baris 30 cm. Tiap baris guratan dibuat lubang kecil

dengan tugal (tongkat) untu ditanami 2 – 3 biji kangkung. Jarak lubang

dalam barisan 20 cm. Pada tanah yang masih subur atau rawa pupuk buatan

tidak pernah diberikan akan tetapi kesuburan tanaman dapat bertambah jika

diberikan pupuk urea sebanyak 10 kg/ha.

G. Pemeliharaan

Kegiatan yang merupakan tolak ukur keberhasilan usaha budidaya

tanaman kangkung dan tanaman pada umumnya tergantung dari

pemeliharaan. Adapun pelaksanaannya diantaranya, pemupukan,

pengolahan pengairan, dan penyiangan serta pengendalian hama dan

penyakit. Supaya tercipta lingkungan yang bersih pada areal tanaman setiap

kali pemeliharaan dilakukan sanitasi.

1. Pemupukan

Jenis pemupukan yang dilberikan di lahan adalah pupuk kandang

atau kompos. Pupuk tersebut berfungsi untuk menyediakan unsur hara

organik bagi tanaman, memperbaiki struktur tanah dan menahan air

dalam tanah. Perlu diperhatikan pula pupuk kandang atau kompos yang

telah jadi. Pupuk tersebut sudah tidak menghasilkan panas. Adanya

panas dari proses pembusukan pupuk mentah dapat mengakibatkan

tanaman menjadi layu dan akhirnya mati.

Page 18: Bab Isi Kangkung Revisi 1

18

Dalam pupuk kandang atau kompos terdapat berbagai unsur yang

sanyat dibutuhkan untuk tumbuhnya tanaman sayuran. Bila unsur

tersebut kurang dari kebutuhan tanaman dapat diatasi dengan

penambahan pupuk buatan. Biasanya berupa nitrogen (N), Fosfor (P),

dan Kalium (K). Sumber Nitrogen diperoleh dari Za (20 %), Urea

(42%). Sumber P diperoleh dari TSP (45% P2O5) DS (45% P2O5), SP36

(36 % P2O5) atau fosfat alam ( 30% P2O5 dan 40% CaO), sementara

sumber lain ialah KCl (50% K2O) atau K (28% K2O). Pupuk yang

ditambahkanpun dapat berupa majemuk asalkan unsur haranya

diperhitungkan. Bagi tanah asam yang pHnya kurang dari 5 perlu

penambahan kapur tohor atau kapur pertanian sebanyak 1 – 4 ton / ha

agar pH sesuai dengan yang dikehendaki.

Tabel 1: Kegunaan pupuk kandang fungsi unsur hara makro

Nama Fungsi

Nitrogen N) Memacu pertumbuhan daun dan batang, membantu

pembentukan akar

Fosfor (P) Membantu pembentukan bunga dan buah, mendorong

pertumbuhan akar muda

Kalium (K) Membantu pembentukan bunga dan buah menguatkan

tanaman

Kalsium (Ca) Membantu pertumbuhan ujung-ujung akar dan bulu akar

Magnesium (Mg) Ikut dalam pembentukan zat hijau daun dan

menyebarkan unsur fosfor keseluruhan tanaman

Belerang (S) Bersama unsur fosfor dapat mempertinggi kerja unsur

lain dan memproduksi energi

Page 19: Bab Isi Kangkung Revisi 1

19

Tabel 2 : Kegunaan pupuk kandang fungsi unsur hara mikro

Nama Fungsi

Ferum (Fe) Membantu pembentukan zat hijau daun dan

menghasilkan klorofil, membantu pembentukan enzim

Mangan (Mn) Membantu pembentukan zat hijau daun dan membantu

penyerapan nitrogen

Boron (B) Membantu pertumbuhan meristem

Tembaga (Cu) Berperan sebagai bahan pembentuk klorofil dan

membantu proses fotosintesis. Ikut berperan dalam

fungsi reproduksi.

Seng (Zn) Membantu pembentukan auksin (hormon tumbuh).

Molibdenum

(Mo)

Berperan dalam mengikat nitrogen sehingga penting

untuk sayur-mayur

2. Pengelolaan Air

Tujuan dari pengelolaan air ialah mengatur ketersediaan air baik

saat kekeringan maupun kelebihan air. Bila kekurangan air, tanaman

akan layu dan akhirnya mati, sebaliknya bila kelebihan air tanaman

tidak dapat mengambil makanan dengan bagi dari tanah sebagai akibat

aerasi jelek, selain itu akar akan membusuk akibat serangan penyakit

terutama cendawan dan bakteri.

Gb. 3 Pengelolaan air

Page 20: Bab Isi Kangkung Revisi 1

20

3. Penyiangan

Penyiangan dilakukan dengan menggunakan sabit atau angkil

karena ditujukan agar sistem perakaran tanaman kangkung semakin

berkembang dan kokoh, secara mekanik dengan tangan atau dicabuti

Penyiangan dilakukan 2 minggu setelah tanam.

Gb. 4 Penyiangan secara manual

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Dalam pengendalian hama dan penyakit harus cermat terutama

dalam penggunaan pestisida, jenis dan ukurannya sebelum panen untuk

menghindari residu. Penyemprotran pestisida harus mengarah pada

tempat-tempat hama mengumpul dengan demikian usaha untuk

memberantas hama dan penyakit akan berhasil secara maksimal dengan

biaya seminimal mungkin.

Dengan panca usaha hortikultura yaitu menggunakan benih

bermutu, bercocok tanam dengan kultur teknik yang baik, mengelola air

yang tepat, cara memupuk yang sesuai, serta memberantas hama dan

penyakit yang intensif, terbukti dapat meningkatkan hasil. Selain itu,

mendangir (menggemburkan tanah dan membersihkan gulma) sangat

penting untuk dilakukan.

Cara pengendalian hama dan penyakit

a. Kutu daun (Myzus persicae sula)

Serangan hama ini menyebabkan tanaman keriput dan kecil,

pengendalian secara kimia dengan penyemprotan insektisida

Page 21: Bab Isi Kangkung Revisi 1

21

misalnya Pegasus 500 cc, Desis 2,5 ec, Hostathion 40 ec,

Perfrection 400 ec, atau orthene 75 sp.

b. Thrips (Thrip Tabacci)

Menyerang tanaman pada bagian daun terutama daun –daun

muda. Pada daun yang terserang mula-mula timbul bintik-bintik

putih keperakan mirip bekas tusukan jarum. Beberapa waktu

kemudian noda tersebut berubah warna menjadi coklat tembaga.

Akibat selanjutnya daun yang terisap cairannya akan keripun dan

menggiling ke atas. Helaian daun dan pucuk yang terserang akan

mengeriting, berwarna coklat dan akhirnya mati. Seperti halnya

kutu daun hama ini dapat dibasmi dengan insectisida. Jenis

insectisida yang dapat digunakan antara lain Pengasus 00 cc,

mesurol 50 WP, Endo sulfan 25 EC, Agrimec 18 EC, Decis 2,5 EC,

dan sebagainya. Selain bisa juga disemprot dengan larutan sabun

cair pencuci piring, caranya sabun diencerkan dengan air 1 sendok

ke dalam 1 liter air bersih. Campuran larutan ini harus pas, jika

terlalu encer tidak mematikan hama namun jika terlalu pekat akan

mematikan daun. Untuk mengetahui bisa dicobakan pada semut,

bila bisa mematikan semut artinya bisa mematikan hama trips.

c. Bercak daun

Penyakit bercak daun disebabkan oleh cendawan Cercosprora

Capsici. Jika tanaman kangkung terserang cendawan ini, akan

timbul bercak – bercak bulat kecil pada daunnya. Bercak berwarna

abu-abu ini lama kelamaan akan membesar lalu daun akan

menguning dan akhirnya gugur. Akibatnya produksi daun akan

menurun drastis karena akan menyebabkan kematian. Pada musim

hujan penyakit ini bisa berkembang lebih cepat. Langkah awal

untuk mengendalikan cendawan ini adalah menanam benih yang

sehat dengan pengaturan jarak tanam yang tepat, sanitasi kebun

dengan cara membersihkan lingkungan hidup tanaman dan

menyiangi gulma secara teratur. Jika telah terlanjur terjadi serangan,

Page 22: Bab Isi Kangkung Revisi 1

22

pangkas daun yang terserang lalu bakar. Pengendalian secara kimia

bisa dilakukan dengan menyemprotkan fungisida seperti Deconil 7

WP, Benlate, Topsin, atau score 25 EC.

d. Busuk daun, penyakit ini sering disebut penyakit patik,

penyebabnya adalah Cendawan Phytophora atau Fusarium sp.

Gejala seranga diawali dengan membusuknya daun yang berada

dekat permukaan tanah. Pembusukan akan menjalar ke ranting

hingga ke pucuk. Cendawan ini juga menyerang bunga dan buah.

Akibatnya produksi akan turun bahkan serangga yang berat dapat

mematikan tanaman. Langkah awal untuk mengendalikannya,

sterilkan benih dengan merendam dalam air hangat selama 1 jam.

Selain itu perbaiki sanitasi lingkungan, jika terlanjur terjadi

serangan pangkas bagian tanaman yang terserang penyakit

kemudian dibakar. Pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan

menyemprotkan tanaman dengan fungisida, seperti : Acrobat,

Ridomil, Topsil, Dacomil 70 WP, Dithanem-45, dan sebagainya.

e. Ulat Keket (Acherontia Lacheis F). Ulat keket atau jedung sering

juga disebut ulat tanduk. Disebut demikian karena di bagian

belakang terdapat semacam ekor yang menyerupai tanduk. Warna

ulat hijau muda dengan garis menyilang kuning, selain menyerang

tanaman kangkung, ulat ini menyerang tanaman terung, bayam,

tembakau, wijen dan lain-lain. Bagian daun yang terserang akan

menjadi rusak dan bolong-bolong. Untuk memberantas hama ini

secara mekanis ambil telur dan larva ulat lalu musnahkan. Selain itu

jaga kebersihan lingkungan, bersihkan dari gulma tempat

bersembunyi dan berkembang biak hama ini. Secara kimiawi

semprot hama ini dengan insectisida seperti Azordrin, Decis 2,5 EC,

Matador 25 EC, Dipe Curaron 500 EC, Diazinon dan sebagainya.

Page 23: Bab Isi Kangkung Revisi 1

23

H. Panen

Tujuan dari suatu budidaya adalah produksi atau panen dan dalam

suatu pertumbuhan tanaman kangkung masa produksi memerlukan

perawatan yang baik misalnya pemupukan, pada masa pertumbuhan

generatif kangkung, cenderung membutuhkan unsur hara P dan untuk

kualitas dan kuantitas produk dibanding pada masa pertumbuhan vegetatif

yang cenderung ke arah pertumbuhan organ tanaman yang membutuhkan

unsur hara N lebih banyak.

Pemanenan kangkung bisa dengan cara dicabut dan dipangkas.

Biasanya kangkung darat dipanen dengan cara dipangkas dan dicabut.

Pemanen dengan cara dipangkas sudah bisa dilakukan saat tanaman

berumur tiga bulan. Ujung tanaman dipangkas sekitar 30 cm agar tumbuh

banyak cabang. Hasil pangkasan ini merupakan panen pertama yang dapat

dijual. Pemungutan hasil selanjutnya dilakukan dengan cara ujung cabang

dipangkas setiap 15 hari sekali.

Biasanya setelah berumur satu tahun, pertumbuhannya sudah mulai

kerdil. Oleh karena itu, tanaman kangkung dapat diperbaharui dengan cara

dibongkar seluruhnya atau sebagian. Selain itu, tanah dicangkul lagi,

kemudian ditanami dengan stek atau benih kangkung yang baru. Panen

cabut dilakukan dengan cara tanaman dicabut beserta akarnya setelah tinggi

tanaman mencapai 30 cm.

Tanaman yang terawat dengan baik dan sehat dapat menghasilkan 10-

16 ton kangkung tiap ha dalam setahun. Produksi daun kangkung hanya

diperdagangkan di dalam negeri, seperti di pasar lokal dan super market di

kota besar.

Gb. 5 Proses pemanenan

Page 24: Bab Isi Kangkung Revisi 1

24

I. Penanganan Hasil

Sayuran umumnya diusahakan di luar kota, sedangkan hasilnya dijual

di kota-kota yang jaraknya jauh dari pusat penghasilan (sentra produksi).

Oleh karena itu, antara 20 – 30% hasil sayuran akan menjadi sampah bila

perlakuan pengangkutan dan penyimpanannya buruk. Upaya untuk

mencegah atau memperkecil kerusakan hasil antara lain dengan pengepakan

yang baik dan pengangkutan yang cepat. Selain itu, pemungutan hasilnya

harus pada stadia yang tepat dan penanganan yang baik. Upaya yang dikenal

dengan teknologi pasca panen ini dapat mengurangi kerusakan sampai 30%.

Susut bobot pada hasil sayuran tidak hanya disebabkan oleh

kerusakan, tetapi juga proses penguapan. Salah satu cara untuk mengurangi

susut bobot adalah dengan pengolahan. Pengalengan (canning) dan

pembuatan asinan termasuk cara pengolahan sayuran untuk mencegah

bahaya lekas busuk dan menghasilkan nilai tambah. Proses pengolahan

lainnya adalah pendinginan pada suhu rendah agar sayuran tetap segar.

Cara ini banyak dilakukan di supermarket

Gb. 6 Sortasi hasil

J. Pemasaran

Sebelum dipasarkan kangkung terlebih dahulu dilakukan grading/

sortase dengan kriteria sebagai berikut :

Pilih kangkung yang berdaun hijau dan tidak berlubang

Page 25: Bab Isi Kangkung Revisi 1

25

Potong – potong kangkung + 10 cm di bagian pangkal secara rapi

Timbang kangkung :

Pada tanggal 15 Juni 2012 dengan berat 179 kg

Pada tanggal 26 Juni 2012 dengan berat 180 kg +

Jumlah 359 kg

Cuci kangkung

Masukan kangkung yang sudah dikemas ke dalam lemari pendingin

supaya terjaga kelembapannya (tidak layu).

BAB IV

Page 26: Bab Isi Kangkung Revisi 1

26

PEMBAHASAN DAN HASIL

A. Kondisi Umum Perusahaan

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Aspakusa Makmur adalah kelompok agribisnis yang terbentuk

bulan November 2005 atas prakarsa pimpinan Taiwan Technical

Mission, Mr. Lee Ching Shui. Kelompok ini dibina Taiwan Technical

Mission dalam hal budidaya, pasca panen sampai pemasaran sehingga

dapat berkembang dengan baik seperti sekarang ini. Peran pemerintah

dalam hal ini Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Dinas

Pertanian Kabupaten Boyolali juga sangat besar kontribusinya untuk

kemajuan kelompok Agribisnis Aspakusa Makmur. Kelompok ini

berlokasi di Kecamatan Teras Boyolali yang beranggotakan petani

asparagus, bunga kucai, sayur-sayuran dataran sedang serta dataran

tinggi di wilayah Boyolali.

Komoditas asparagus dan bunga kucai merupakan komoditas

andalan kelompok ini dikarenakan belum banyak petani yang

membudidayakan tanaman ini, pangsa pasar masih terbuka luas, dan

harga yang stabil. Namun demikian sayuran lain juga sangat penting.

Dalam melaksanakan agribisnis yaitu pengiriman sayuran ke

berbagai supermarket dilaksanakan oleh manager, supir, dan tenaga

grading. Pada awalnya pembentukan kelompok, pemasaran hanya di

supermarket Hokky Panglima Sudirman Surabaya, Hakiki Farm, dan

Harya di Jakarta. Kemudian atas bimbingan Taiwan Technical Mission,

Mr. Wu Chiung Feng ahli pemasaran dari Taiwan Technical Mission

menambah kerjasama dengan beberapa supermarket baru sehingga

tujuan pemasaran saat ini menjadi 17 lokasi yaitu :

Semarang : Hypermart Java Mall, Carrefour Semarang, Carrefour

Srondol, Hypermart Paragon, Giant Super dome, Giant

Candi. 26

Page 27: Bab Isi Kangkung Revisi 1

27

Surabaya : Hokky Panglima Sudirman, Hokky Graha Family

Solo : Hypermart Grand Mall, Hypermart Solo Square,

Carrefour Solo, Sunday Market, Carrefour Paragon Solo

Yogyakarta : Carrefour Ambarukmo, Carrefour Maguwo

Selain supermarket kami juga mengadakan promosi langsung ke

konsumen di Sundai Market Manahan Solo setiap hari Minggu. Jenis

sayuran yang kami pasarkan + 128 macam sayuran yang merupakan

sayuran dataran tinggi dan dataran sedang dan biofarmaka.

Demi mengikuti perkembangan jaman dan peningkatan daya

saing kelompok Aspakusa Makmur juga mengembangkan berbagai

macam sayuran organik yang tentu saja tidak lepas dari bimbingan

Taiwan Technical Mission. Hingga saat ini telah berdiri beberapa unit

green house khusus untuk mengembangkan sayuran organik. Sayuran

organik tersebut antara lain : caisim, sawi sendok, daun bawang besar,

tomat, wortel, selada keriting, bayam merah, kailan, brokoli, kangkung,

zukini, buncis dan lain-lain. Dalam perkembangan selanjutnya untuk

memantapkan kelembagaan maka kelompok ini bermetamorfosis dari

kelompok Agisbisnis Aspakusa Makmur Boyolali menjadi Asosiasi

Aspakusa Makmur Boyolali.

Hingga saat ini jumlah anggota 37 orang dan anggota mitra 141

orang yang tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Boyolali namun di

wilayah Ampel dan Selo hanya ketua kelompoknya saja yang menjadi

anggota. Komoditas yang dibudidayakan petanipun menyesuaikan

dengan wilayah masing-masing sehingga tercipta keragaman produksi.

Kegiatan - kegiatan Asosiasi Aspakusa Makmur antara lain :

Pelatihan bagi siswa / mahasiswa dan masyarakat umum

Kegiatan pelatihan meliputi budidaya, penanganan pasca panen,

sortase, packing, hingga pemasaran.

Penelitian/percontohan

Membudidayakan berbagai varietas sayur baru sebelum diterapkan

oleh petani.

Page 28: Bab Isi Kangkung Revisi 1

28

Bekerjasama dengan supermarket Carrefour, hypermart dan lainnya

untuk memasarkan hasil panen petani

Melakukan sortasi hasil panen petani sebelum dikirim ke berbagai

supermarket

Sebagai wahana tukar pengalaman dan studi banding dengan

kelompok lain.

Menjual langsung ke konsumen setiap hari minggu di Sunday

market Gelora Manahan Solo.

Turut serta dalam berbagai pameran ataupun pasar tani.

Memproduksi sekaligus memasarkan minuman segar siap

konsumsi, yaitu juice rossela yang memiliki banyak manfaat untuk

kesehatan.

Komoditas yang dibudidayakan petanipun menyesuaikan dengan

wilayah masing-masing sehingga tercipta keberagaman produksi.

Tabel 3. Data komoditas yang ditanam oleh Aspakusa Makmur di Boyolali

Tahun 2012.

Wilayah Kecamatan

Jumlah Petani

Luas m2 Komoditas yang ditanam

Selo 22 66.000 lettuce, spinach, brokoli, bunga kol, daun bawang besar, pakccoy, coriander, basilicum, tomat, rosemary, labu siam, kapri, kol putih, beet root, sawi putih, paprika, wortel dan lain-lain.

Teras 6 7.000 caisim, bayam merah dan hijau, sawi asin, gambas, jagung manis, timun lokal, kangkung, pare putih, pare hijau, kailan, terong dan lain-lain

Boyolali Kota

8 4.000 Bunga kucay, daun genjer, bunga genjer

Ampel 32 40.500 Tomat, baby buncis, lobak, beetroot, sawi asin, timun Jepang

2. Struktur Organisasi Aspakusa Makmur

BKP PROV. JATENG DISTANBUHUT BOYOLALI KPP BOYOLALI

ASPAKUSAMAKMUR

PENGURUS

KEUANGAN

MANAGER PEMASARAN

MANAGER LAHAN

TENAGA LAHAN

TENAGA GRADING+ SUPIR

JAGA MALAM

A N G G O T A

TAIWAN ICDF

Page 29: Bab Isi Kangkung Revisi 1

29

Gambar 7. Struktur Organisasi Aspakusa Makmur

a. Tugas dan kewajiban pengurus :

1) Menjalankan peraturan - peraturan dalam anggaran dasar

2) Membuat rencana anggaran rumah tangga mengenai semua hal

yang tidak atau tidak cukup diatur dalam anggaran dasar

dengan membuat peraturan-peraturan yang berguna bagi

asosiasi.

3) Membuat rencana kerja asosiasi

4) Membuat laporan kegiatan per tahun

5) Mewakili asosiasi untuk tugas-tugas keluar

Page 30: Bab Isi Kangkung Revisi 1

30

6) Memajukan asosiasi

7) Membangun kerjasama dengan pihak lain untuk menguatkan

asosiasi

b. Kegiatan Umum di Aspakusa Makmur

Kegiatan-kegiatan Asosiasi Aspakusa Makmur antara lain :

1) Pelatihan bagi siswa / mahasiswa dan masyarakat pada

umumnya.

Kegiatan pelatihan meliputi budidaya, penanganan pasca

panen, sortase, packing, hingga pemasaran.

2) Penelitian / percontohan membudidayakan berbagai sayuran

baru sebelum diterapkan oleh petani.

3) Bekerjasama dengan supermarket Carrefour, Hypermart dan

lainnya untuk memasarkan hasil petani.

4) Melakukan sortasi hasil panen petani sebelum dikirim ke

berbagai supermarket.

5) Sebagai wahana tukar pengalaman dan studi banding bagi

kelompok lain

6) Jual langsung ke konsumen setiap hari minggu di Sunday

Market Gelora Manahan Solo.

7) Turut serta dalam berbagai pameran ataupun pasar petani

8) Memproduksi sekaligus memasarkan minuman segar siap

konsumsi yaitu juice rosella yang memiliki banyak manfaat

untuk kesehatan.

c. Hak dan Kewajiban Tenaga Kerja

1) Hak tenaga kerja

Page 31: Bab Isi Kangkung Revisi 1

31

Setiap tenaga kerja Aspakusa Makmur diberikan hak yang

sama untuk

a) Mendapatkan gaji setiap bulan

b) Menikmati fasilitas - fasilitas yang disediakan perusahaan

c) Menikmati tunjangan - tunjangan yang diberikan

d) Mendapatkan ijin cuti yang sama

2) Kewajiban

a) Mematuhi dan melaksanakan peraturan yang diberlakukan

di Aspakusa Makmur

b) Bersedia menerima sanksi atau pemutusan hubungan kerja

jika terbukti melakukan kesalahan

c) Menjaga kedisiplinan dan kebersihan

d) Menjaga kerahasiaan Aspakusa Makmur (tentang data

keuangan dan lain-lain)

e) Melaksanakan kerja dan menjalin hubungan baik diantara

sesama karyawan.

B. Keadaan Wilayah

1. Wilayah balai penyuluhan pertanian / Asosiasi Aspakusa makmur teras

mempunyai batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kecamatan Sambi

Sebelah Selatan : Kecamatan Tulung

Sebelah Barat : Kecamatan Mojosongo

Sebelah Timur : Kecamatan Banyudono

2. Topografi wilayah berupa daerah datar dan berombak

Wilayah sebelah utara merupakan daerah berombak meliputi :

Krasak

Tawangsari

Gumukrejo

Wilayah sebelah selatan merupakan daerah datar dan berombak

meliputi :

Page 32: Bab Isi Kangkung Revisi 1

32

Desa Salakan

Desa Bangsalan

Desa Kadireso

Desa Doplang

3. Penggunaan Lahan

Wilayah Balai Penyuluhan Pertanian / Asosiasi Aspakusa Makmur

Teras seluas 2.993, 6276 Ha dengan tata guna lahannya sebagai berikut:

Tanah pekarangan 826,3518 Ha

Tanah tegal 512,2281 Ha

Tanah sawah 1.427,5312 Ha

Perkebunan - Ha

Hutan - Ha

Lain-lain 227,5165 Ha

Jumlah 2.993, 6276 Ha

Sumber : BPS Kec. Teras Tahun 2008

Dari data tersebut terlihat bahwa sebagian besar wilayah BPP adalah

sawah (47 %, 69 %) sedangkan lahan pekarangan (27 %) tegal (17,11

%) rincian tata guna lahan wilayah kerja tertera pada table.

4. Jenis Tanah

Jenis tanah yang terdapat di Asosiasi Aspakusa Makmur terdiri

dari tanah regosol dengan pH antara 6,5 – 7,5 dengan tekstur tanah

sebagian besar adalah remah. Dengan diketahuinya jenis tanah, pH,

tekstur, dan topografi akan sangat membantu dalam perencanaan

pembangunan pertanian, perkebunan dan kehutanan sesuai dengan

syarat-syarat tumbuh yang diinginkan oleh setiap komoditas yang akan

dikembangkan.

5. Keadaan Iklim

Page 33: Bab Isi Kangkung Revisi 1

33

Keadaan curah hujan dalam 5 tahun terakhir dengan jumlah hujan

rata-rata 1 tahun /868,8 mm dengan rata-rata jumlah hujan 89,2 hari,

serta rata-rata bulan basah sebanyak 5 bulan. Dengan diketahuinya data

curah hujan setiap tahun akan sangat membantu dalam merencanakan

kegiatan pola tanam terutama untuk daerah non irigasi. Untuk

mengetahui data curah hujan rata-rata terakhir tertera pada tabel 4

berikut :

Tabel 4. Data Curah Hujan Rata-rata

Tahun UraianBulan

Jumlah1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 152004 Curah Hujan mm 381 533 81 21 19 20 - - - 51 57 226 1.389

Hari Hujan 15 19 8 1 2 1 - - - 3 4 14 67

2005 Curah Hujan mm 339 332 357 195 154 9 6 - - 80 256 311 2.039

Hari Hujan 16 19 21 13 5 1 1 - - 4 11 13 104

2006 Curah Hujan mm 320 221 227 250 12 45 34 8 26 79 105 458 1.785

Hari Hujan 15 14 11 11 2 10 6 1 4 3 6 16 99

2007 Curah Hujan mm 461 464 200 320 372 29 - - - - - 111 1.957

Hari Hujan 20 17 11 13 15 1 - - - - - 10 87

2008 Curah Hujan mm 101 350 289 293 154 37 48 21 - - 147 713 2.153

Hari Hujan 3 15 12 12 17 4 2 2 - - 7 20 89

2009 Curah Hujan mm

Hari Hujan

2010 Curah Hujan mm

Hari Hujan

2011 Curah Hujan mm

Hari Hujan

2012 Curah Hujan mm

Hari Hujan

6. Analisa Usaha Budidaya Kangkung

Page 34: Bab Isi Kangkung Revisi 1

34

Tabel 5. Analisa Usaha Budidaya Kangkung

ANALISA USAHA BUDIDAYA KANGKUNG 300 m2

No Uraian / Komoditas Harga Satuan Jumlah

1. Sewa tanah (2 bulan) Rp. 25.000,- Rp. 50.000,-2. Benih 1 kg x Rp. 32.000 Rp. 32.000,-

Tenaga kerja - -Persiapan lahan - - Bajak sapi 1 hari x Rp. 50.000,- Rp. 50.000,- Pengolah tanah 1 org x 1 hr x Rp.20.000,- Rp. 20.000,-Penanaman 1 org x 1 hr x Rp.20.000,- Rp. 20.000,-Perawatan 1 org x 35 hr x Rp.5.000,- Rp. 175.000,-

3. Pupuk - -Urea 10 kg x Rp. 1.300,- Rp. 13.000,-SP 36 5 kg x Rp. 1.600,- Rp. 8.000,-KCl 3 kg x Rp.2.000,- Rp. 6.000,-Kandang 500 kg x Rp.350,- Rp. 175.000,-

4. Obat - -Desisi 100 ml Rp. 18.000,- Panen 1 org x 1 hr x Rp. 2.000,- Rp. 20.000,-

TOTAL BIAYA PRODUKSI Rp. 587.000,-

HASIL PANEN 359 kg x Rp. 3.000,- Rp. 1.077.000,-

LABA Rp. 490.000,-

Dari data di atas jelas bahwa budidaya dengan teknik yang diterapkan dan

keuletan yang maksimal maka akan menghasilkan yang maksimal pula,

sedangkan dari data lapangan adalah 300 m2 x 359 kg = 587 kg/ha. Harga

jual dari petani Rp. 3.000,-. Jadi perbandingan dari data yang ada

menunjukan bahwa produksi / hasil dari orientasi lapangan dibandingkan

dengan hasil pada budidaya yang ada pada teori dapat dikatakan bahwa

produksi lapangan menempati posisi yang tepat yaitu dalam usaha budidaya

yang dilakukan nara sumber penulis bahwa usaha budidaya kangkung darat

oleh Asosiasi Aspakusa Makmur dalam penerapan unsur teori dan teknis

seimbang.

C. Aspek Budidaya

Page 35: Bab Isi Kangkung Revisi 1

35

Usaha budidaya tanaman kangkung merupakan suatu budidaya

tanaman sayuran segar yang mempunyai nilai financial yang tinggi dan

membutuhkan keahlian, keuletan serta biaya yang tinggi. Dari data pasar

karakteristik kualitas kangkung yang dikehendaki konsumen rumah tangga

pada umumnya antara lain :

1. Warna hijau keputihan-putihan

2. Berdaun agak kepanjang-panjangan

3. Permukaan daun halus dan mengikat

4. Batang daun kangkungnya empuk

5. Ukuran batang kangkung 1 cm, panjang daun sekitar 7 cm

Untuk memenuhi kebutuhan pasar dan konsumen hal utama yang

perlu diperhatikan dalam suatu budidaya atau pengusahaan kangkung harus

selektif dan intensif maksudnya dalam pemeliharaan tanaman perlakuan

harus baik secara teknis maupun secara teori dalam membudidayakan

kangkung.

Dan dalam menjaga kualitas kangkung hal ini berhubungan dengan

pengendalian terhadap OPT. Dalam pengendalian hama maupun penyakit

diusahakan tidak merubah fungsi lingkungan yaitu dalam pengendalian OPT

tidak beresidu terhadap lingkungan. Apabila penggunan pestisida dianjurkan

menggunakan dosis yang aman (rendah) dan periode penyemprotan tidak

dilakukan sesering mungkin karena jika dilakukan terlalu sering beresidu

terhadap produksi kangkung.

Kualitas dan kuantitas suatu produksi pertanian khususnya kangkung

darat sangat besar nilainya jadi untuk mempertahankannya harus

membutuhkan penanganan yang serius untuk kualitas tertuju pada

pemberian pupuk terhadap tanaman mulai dari awal pertumbuhan sampai

masa produksi. Tanaman kangkung ini membutuhkan pupuk unsure N lebih

banyak daripada unsure P dan K hal ini pada sat pertumbuhan vegetative

karena telah terbukti bahwa unsur N (nitrogen). Selain berfungsi sebagai

penambahan protein pada daun kangkung dan pembentukan warna hijau

tanaman juga mempercepat pertumbuhan tunas generative, produksi unsur

Page 36: Bab Isi Kangkung Revisi 1

36

hara yang diperlukan cenderung ke Fosfor (P) dan Kalium (K) yang mana

fungsi fosfor pada masa pertumbuhan generative adalah :

1. Memicu pertumbuhan bunga dan biji

2. Memperbesar jumlah pembentukan bunga

3. Menaikan prosentase bunga menjadi buah / biji

Sedangkan Kalium mempunyai fungsi terhadap pertumbuhan generatif yaitu :

1. Untuk membentuk senyawa karbohidrat

2. Mengurangi laju pembusukan daun

3. Menambah daya tahan bunga dan tanaman

Disamping unsur N, P, dan K tanaman kangkung juga membutuhkan

unsur (zat) perangsang tumbuh yang lain sebagai pemicu pertumbuhan

seperti biofer, gandasil, growrin dan lain-lain.

Seperti tanaman pada umumnya untuk membudidayakan tanaman

kangkung dilakukan sebagai berikut :

a. Pengolahan tanah

Pembuatan bedengan

Pembuatan pupuk dasar

b. Penanaman

Pembuatan gurudan

Jarak tanam

Jumlah benih perlubang

c. Pemeliharaan

Pemupukan

Pengelolaan air

Penyiangan / pengendalian gulma

Pengendalian hama dan penyakit

d. Pemanenan

Penanganan hasil

Pengemasan

Wilayah pada umumnya memang cocok untuk ditanami berbagai

tanaman pangan dan hortikultura. Melihat kondisi lahan milik penduduk

Page 37: Bab Isi Kangkung Revisi 1

37

sekitar memang tidak ditanami dengan sayur-sayuran. Hal ini yang

membuat Kelompok Asosiasi Aspakusa Makmur menjadi salah satu

organisasi yang dapat memberikan cara / pengetahuan mengenai cara

membudidayakan tanaman pangan dan hortikultura. Kunci keberhasilan

dalam usaha tanaman adalah dengan mengadakan perawatan dan

pemeliharaan secara baik dan teratur untuk mendapatkan tanaman yang

sehat, subur, segar dan mempunyai produksi yang tinggi.

Dalam pemeliharaan dan perawatan diperlukan ketelitian sejak

tanaman kecil sampai panen. Pemeliharaanya seperti atau meliputi :

1. Pemupukan

2. Pengendalian gulma

3. Pemberantasan hama dan penyakit

Selain dalam pemeliharaan adapun faktor-faktor tersebut meliputi :

a) Drainase baik

b) Tanah yang mempunyai lapisan tebal, gembur dan subur serta

kandungan mineral yang tinggi.

Pada umumnya telah mendekati standar kualitas yang baik, panjang

kangkung sesuai dengan yang diinginkan dan jarang menghampiri

kangkung yang kerdil, dikarenakan faktor pemeliharaan dan perawatan yang

baik dapat dilaksanakan dengan baik pula.

BAB V

PENUTUP

Page 38: Bab Isi Kangkung Revisi 1

38

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, maka disimpulkan :

1. Pembudidayaan kangkung di Asosiasi Aspakusa Makmur

menggunakan biji.

2. Kerjasama antara Dinas Pertanian Boyolali dan Asosiasi Aspakusa

Makmur bertujuan untuk mengenal tanaman yang mempunyai nilai

ekonomis yang tinggi.

3. Waktu atau umur kangkung dari penanaman sampai dengan

melaksanakan panen tidak terlalu lama yaitu hanya + 1,5 bulan dalam

1 x panen

4. Pelaksaaan pemeliharaan dapat dilakukan dengan cara mekanik juga

dapat menggunakan alat bantu seperti sabit atau angkil

5. Pemenuhan kebutuhan unsur hara pada tanaman kangkung dengan

pemberian pupuk sebelum penyebaran benih (pupuk dasar) dan

setelah panen (pupuk susulan).

6. Pengolahan produksi / pemasaran kangkung di Asosiasi Aspakusa

Makmur berorientasi bisnis dengan distribusi hasil berikut :

Gambar 8. Distribusi Pemasaran

7. Potensi hasil

Benih 1 kg menghasilkan 359 kg.

Asosiasi Aspakusa Makmur

Tengkulak

Pedagang Besar

Pedagang Kecil

Pedagang Pengecer

Konsumen

38

Page 39: Bab Isi Kangkung Revisi 1

39

Dilihat dari R/L (Rugi/Laba) dengan biaya produksi

Rp. 587.000,- yang meliputi memperoleh hasil Rp. 1.077.000,-

sehingga didapatkan laba bersih Rp. 490.000,-

Usaha budidaya kangkung lahan 300 m2 sangat potensi untuk

mendapatkan hasil maksimal apabila memenuhi persyaratan

budidaya kangkung (lahan subur, dosis pupuk yang diberikan

tepat).

B. Saran

1. Sebaiknya Asosiasi Aspakusa Makmur lebih mengembangkan usaha

budidaya kangkung darat karena memiliki prospek yang cerah.

2. Sebaiknya Asosiasi Aspakusa Makmur lebih mengembangkan lagi

budidaya kangkung darat dan segera mengenalkan pada petani secara

luas.

3. Sebaiknya untuk mengatasi permasalahan budidaya kangkung darat di

Asosiasi Aspakusa Makmur seperti menutup green house rapat-rapat

dan membersihkan lahan dari gulma setelah panen benar-benar

dilaksanakan.

4. Sebaiknya Asosiasi Aspakusa Makmur lebih profesional dalam

kerjasama agar menjadi wadah yang benar-benar menjadi solusi bagi

masalah petani.

DAFTAR PUSTAKA

Page 40: Bab Isi Kangkung Revisi 1

40

Anonim.2009. Kangkung http/www Wikipedia.org. diakses tanggal 1Agustus 2012

Hendro, Sunarjono. 1972. Kunci bercocok Tanam Sayuran Penting di Indonesia. Lembaga Penelitian Hortikultura. Stensilan. Jakarta.

Mc. Gilivray.H. Vegetable Production. The Blackiston. New York.

Nazzaruddin.1993. Sayur-sayuran Rendah. Penebar Swadaya. Jakarta.

Ochse,JJ. 1931. Vegetables Of The Ducth East Indies. Buitenzorg, Archipel,

Sastra Praja.et.al.1980. Sayur-sayuran. Balai Pustaka. Jakarta. Soemartono. 1992. Budidaya Tanaman Hortikultura. Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan. Jakarta.

Subhan. 1989. Bercocok Tanam Sayuran Dataran Rendah. Balai Hortikultura. Lembang. Bandung.

Sumarjono, Hendro dan Rismunandar.1981. Pengantar Pengetahuan Dasar. Hortikultura. C. Sinar Baru. Bandung.

40