tugas mandiri dehidrasi

5
LO 4. Memahami dan Menjelaskan Etika Minum dalam Islam 4.1 Menjelaskan tata cara etika minum dalam islam Aktivitas minum merupakan aktivitas yang lekat dengan kehidupan kita Berikut merupakan etika minum menurut islam: 1. Meniatkan minum untuk dapat beribadah kepada Allah agar bernilai pahala Segala perkara yang mubah dapatbernilai pahala jika disertai dengan niat u beribadah. Oleh karena itu, maka niatkanlah aktivitas minum kita dengan niat beribadah kepada Allah. 2. Memulai minum dengan membaca basmallah. Diantara sunnah Nabi adalahmenguapkan basmallah sebelum minum. !al ini berdasarkan hadits yang memerintahkan membaa "bismillah# sebelum maka bismillah yang sesuai dengan sunnah adalah ukup dengan bismillah tanpa tamb $ahman dan ar-$ahim. Dari Amr bin Abi Salamah, $asulullah shallallahu "alaihi %a sallam bersabda, anakku, jika engkau hendak makan uapkanlah bismillah, makanlah denga kananmu dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.( )!$ *habrani dalam +u#j abir 3. Minum dengan tangan kanan. $asulullah shallallahu "alaihi %a sallam bersabda,& ika salah se/rang dari k makan, hendaklah makan dengan tangan kanan. Dan apabila ingin minum, hendakla minum dengan tangan kanan. Sesungguhnya setan makan dengan tangan ki minum dengan tangan kirinya.( )!$. +uslim Allah S'* menghubungkan dengan perilaku makan dengan larangan mengikuti setan seara tegas dalam ayat Al 0ur#an yang Artinya : “Hai sekalian manusia, makan halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi )0S:2:1 3 4engertian langkah langkah setan yang dimaksud ayat ini antaralain adalah mengk/nsumsi makanan yang tidak halal dan dengan menggunakan tangan kiri. 4. Tidak bernafas dan meniup air minum. *ermasuk adab ketika minum adalah tidak berna5as dan meniup air minum. Ada be hadits mengenai hal ini:Dari Abu 0atadah, Nabi shallallahu "alaihi %a sallam & ika kalian minum maka janganlah berna5as dalam %adah air minumnya.( )!$. B +uslim Dalam Syarah Shahih +uslim, 6mam Na%a%i mengatakan, &7arangan berna5as dalam %adah air minum adalah termasuk etika karena dikha%atirkan hal tersebut meng/ minum atau menimbulkan bau yang tidak enak atau dikha%atirkan ada sesuatu dar dan hidung yang jatuh ke dalamnya dan hal-hal semaam itu. Bau tidak enak ini bisa menyebabkan /rang tidak mau meminumnya lebih-lebih ji /rang yang meniup tadi bau mulutnya sedang berubah. $ingkasnya hal ini diseba na5as /rang yang meniup akan berampur dengan minuman. Oleh karena itu, $asul

Upload: airinalia

Post on 04-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

LO 4. Memahami dan Menjelaskan Etika Minum dalam Islam

4.1 Menjelaskan tata cara etika minum dalam islam

Aktivitas minum merupakan aktivitas yang lekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Berikut merupakan etika minum menurut islam:

1. Meniatkan minum untuk dapat beribadah kepada Allah agar bernilai pahalaSegala perkara yang mubah dapat bernilai pahala jika disertai dengan niat untuk beribadah. Oleh karena itu, maka niatkanlah aktivitas minum kita dengan niat agar dapat beribadah kepada Allah.

2. Memulai minum dengan membaca basmallah.Diantara sunnah Nabi adalah mengucapkan basmallah sebelum minum. Hal ini berdasarkan hadits yang memerintahkan membaca bismillah sebelum makan. Bacaan bismillah yang sesuai dengan sunnah adalah cukup dengan bismillah tanpa tambahan ar-Rahman dan ar-Rahim.Dari Amr bin Abi Salamah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Wahai anakku, jika engkau hendak makan ucapkanlah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang berada di dekatmu. (HR Thabrani dalam Mujam Kabir)

3. Minum dengan tangan kanan.Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,Jika salah seorang dari kalian hendak makan, hendaklah makan dengan tangan kanan. Dan apabila ingin minum, hendaklah minum dengan tangan kanan. Sesungguhnya setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya. (HR. Muslim)Allah SWT menghubungkan dengan perilaku makan dengan larangan mengikuti setan secara tegas dalam ayat Al Quran yang Artinya : Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu..(QS:2:168)Pengertian langkah langkah setan yang dimaksud ayat ini antara lain adalah mengkonsumsi makanan yang tidak halal dan dengan menggunakan tangan kiri.4. Tidak bernafas dan meniup air minum.Termasuk adab ketika minum adalah tidak bernafas dan meniup air minum. Ada beberapa hadits mengenai hal ini:Dari Abu Qatadah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Jika kalian minum maka janganlah bernafas dalam wadah air minumnya. (HR. Bukhari Muslim) Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam Nawawi mengatakan, Larangan bernafas dalam wadah air minum adalah termasuk etika karena dikhawatirkan hal tersebut mengotori air minum atau menimbulkan bau yang tidak enak atau dikhawatirkan ada sesuatu dari mulut dan hidung yang jatuh ke dalamnya dan hal-hal semacam itu.Bau tidak enak ini bisa menyebabkan orang tidak mau meminumnya lebih-lebih jika orang yang meniup tadi bau mulutnya sedang berubah. Ringkasnya hal ini disebabkan nafas orang yang meniup akan bercampur dengan minuman. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang dua hal sekaligus yaitu mengambil nafas dalam wadah air minum dan meniupinya.

5. Bernafas tiga kali ketika minum.Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu beliau mengatakan, Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam minum beliau mengambil nafas di luar wadah air minum sebanyak tiga kali. Dan beliau bersabda,Hal itu lebih segar, lebih enak dan lebih nikmat.Anas mengatakan, Oleh karena itu ketika aku minum, aku bernafas tiga kali. (HR. Bukhari no. 45631 dan Muslim no. 2028). Yang dimaksud bernafas tiga kali dalam hadits di atas adalah bernafas di luar wadah air minum dengan menjauhkan wadah tersebut dari mulut terlebih dahulu, karena bernafas dalam wadah air minum adalah satu hal yang terlarang sebagaimana penjelasan di atas.

6. Larangan minum langsung dari mulut teko/ceret.Menurut sebagian ulama minum langsung dari mulut teko hukumnya adalah haram, namun mayoritas ulama mengatakan hukumnya makruh. Dari Kabsyah al-Anshariyyah, beliau mengatakan, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam masuk ke dalam rumahku lalu beliau minum dari mulut qirbah yang digantungkan sambil berdiri. Aku lantas menuju qirbah tersebut dan memutus mulut qirbah itu. (HR. Turmudzi no. 1892, Ibnu Majah no. 3423 dan dishahihkan oleh Al-Albani)Hadits ini menunjukkan bolehnya minum dari mulut wadah air. Untuk mengkompromikan dengan hadits-hadits yang melarang, al-Hafidz Ibnu Hajar al-Atsqalani mengatakan, Hadits yang menunjukkan bolehnya minum dari mulut wadah air itu berlaku dalam kondisi terpaksa.

7. Minum dengan posisi duduk.Terdapat hadits yang melarang minum sambil berdiri. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu,Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Janganlah kalian minum sambil berdiri. Barang siapa lupa sehingga minum sambil berdiri, maka hendaklah ia berusaha untuk memuntahkannya. (HR. Ahmad)Mengenai hadits di atas, ada ulama yang berkesimpulan minum sambil berdiri diperbolehkan, meski yang lebih utama adalah minum sambil duduk. Diantara ulama tersebut adalah Imam Nawawi dan Syaikh Utsaimin. Meskipun minum sambil berdiri diperbolehkan, namun yang lebih utama adalah sambil duduk karena makan dan minum sambil duduk adalah kebiasaan Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

8. Tenang, perlahan dan tidak terburu buru.Jangan bersikap rakus sehingga tampak mulut penuh dengan suapan, dan jangan meniup-niup makanan atau minuman yang menunjukkan sikap tidak sabar. Dari Ibnu Abas RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: Janganlah kalian minum dengan sekali tegukan seperti minumnya unta, tetapi minumlah dengan dua atau tiga kali tegukan. Ucapkanlah bismillah jika kalian minum dan alhamdulillah jika kalian selesai minum. (HR. Turmidzi).

9. Menutup bejana air pada malam hari.Biasakan diri kita untuk menutup bejana air pada malam hari. Sebagaimana hadits dari Jabir bin Abdillah, ia berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda,Tutuplah bejana-bejana dan wadah air. Karena dalam satu tahun ada satu malam, ketika ituturun wabah, tidaklah ia melewati bejana-bejana yang tidak tertutup, ataupun wadah air yang tidak diikat melainkan akan turun padanya bibit penyakit. (HR. Muslim)

10. Tidak minum berlebihanTidak berlebihan (isyraf) dalam mengkonsumsi dan tidak memubazirkannya. Berlebihan merupakan budaya yang tidak disukai Allah. Sebagaimana yang disinggung dalam Alquran, yang artinya: Dan Janganlah kamu sekalian berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.(QS. Al-Anam/6:141)Dan Mubazir adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam islam, bahkan diidentikkan sebagai saudara setan. Sebagaimana firman Allah yang Artinya : Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan. (QS: Al-Isra/17:26-27)Kalau kita dilarang berlebihan, maka seharusnya pula kita makan dan minum menurut kadar cukup. Rasulullah mengisyaratkan dalam sebuah sabdanya: Tidak ada suatu tempat yang dipenuhi oleh anak Adam yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam itu beberapa suap makanan saja, asal dapat menegakkan tulang rusuknya. Tetapi bila ia terpaksa melakukannya, maka hendaklah sepertiga ( dari perutnya itu) diisi dengan makanan, sepertiganya dengan minuman dan sepertiganya lagi dengan nafasnya (udara, dikosongkan) (HR. Imam Ahmad dan Turmudzi).Batasan yang diajarkan oleh Rasul ini menekankan pentingnya seorang muslim agar memperhatikan orang di sekitarnya, artinya kita harus memahami realitas sosial yang ada di lingkungan kita, agar tidak terjadi kecemburuan sosial. Dalam sebuah sabda lain Rasul mengancam kepada seorang yang hanya mementingkan dirinya sendiri dalam masalah makanan sebagai orang yang bukan golongannya, yaitu: barangsiapa makan sampai kenyang, sementara tetangganya merintih kelaparan, maka ia bukan termasuk golonganku.

11. Tidak minum dengan menggunakan tempat dari emas dan perakDiriwayatkan dari Ummu Salamah RA,dia berkata,Rasullullah SAW bersabda:Orang-orang yang makan dan minum dengan bejana emas dan perak, sungguh telah menuangkan ke dalam perutnya api dari neraka (HR. Muslim)

12. Minum dengan tiga tegukan dimulai basmalah dan diakhiri dengan hamdalahDiriwayatkan dari Ibnu Abbas RA,dia berkata,Rasulullah SAW bersabda, Janganlah kalian minum seperti minumnya unta,tetapi minumlah dengan minum dua-dua (teguk) atau tiga-tiga (teguk),hendaknya kalian membaca basmalah ketika minum dan membaca hamdalah setelah minum.(HR.Tirmidzi)

13. Mengakhiri makan dan minum dengan berdoa Mengakhiri makan dan minum dengan berdoa sebagai ungkapan syukur kepada Allah atas rezeki yang telah dikaruniakan, sehingga badan menjadi sehat, dan dapat melakukan ibadah ibadah lainnya yang telah Allah amanah kan.Doa singkat yang kita baca sebagaimana Rasulullah sabda kan: Alhamdulillaahilladzi attamanaa wasaqaanaa wajaalana minal muslimiin yang artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami makan dan minum, serta menjadikan kami sebagai orang muslim(HR. Imam Ahmad)http://habibiezone.wordpress.com/2009/12/07/tata-cara-makan-menurut-islamhttp: // halalmui.org/

Rahasia medisDr. Abdurrazzaq al- Kailani berkata : Minum dan makan sambil duudk, dan lebih sopan, karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding dinding usus dengan erlahan dan lembut. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras , jika hal ini terjadi berulang- ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuh usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan. Adapun Rasulullah pernah sekali minum dalam posisi berdiri, maka itu dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada tempat- tempat suci, bukan merupakan kebiasaan. Itupun hanya sekali karena darurat.Begitu pun makan sambil berjalan, sama sekali tidak sehat, tidak sopan, tidak etis, dan tidak pernah dikenal dalam Islam dan kaum muslimin.Dr. Ibrahim al-Rawi melihat bahwa manusia pada saat berdiri dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekrja keras, supaya mampu mempetahanan semua otot pada tubuhnya, sehingga bisa berdiri stabil dengan sempurna. Ini merupakan kerja yang sangat teliti ang melibatkan semua susunan saraf dan otot secara bersamaan, yang menjadikan manusia tidak bisa mencapai ketenangan yang merupakan syarat terpenting pada saat makan dan minum. ketenangan ini bisa dihasilkan pada saat duduk, di mana syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minum dengan cara tepat.Dr al-Rawi menekankan bahwa makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak yang kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus.Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf yang parah, untuk menghantarkan detak yang mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.Begitu pula makan dan minum sambil berdiri secara terus menerus tergolong membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat yang biasa berbenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.Oleh karena itu marilah kita kembali hidup sehat dan sopan dengan kembali kepada adab dan akhlak Islam, jauh dari sikap meniru- niru gaya orang- orang yang tidak mendapatkan hidayah Islam.-Majalah Qiblati, Januari 2007