skenario 2 kel 3

30
Kelompok 3 Tutor : dr. Arisman 1

Upload: nia-wahyuni

Post on 05-Jul-2015

174 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skenario 2 kel 3

Kelompok 3

Tutor : dr. Arisman

1

Page 2: Skenario 2 kel 3

SkenarioLaki laki 25 tahun dibawa oleh tukang ojeg ke RSUD dengan luka di kepala sebelah kanan dan tidak dapat menggerakan lengan kanannya. Satu jam sebelum masuk RS, pada saat mengendarai sepeda motor, tanpa helm, penderita ditabrak mobil dari sisi kanan. Pada saat kejadian penderita tidak sadar selama 5 menit, tetapi saat perjalanan ke RS penderita sadar kembali.

Pada saat tiba di RS, penderita muntah muntah dan mengeluh nyeri kepala yang hebat, keluar darah dari hidung sebelah kanan. Penderita kemudian dirawat di RSUD. Setelah 4 jam masuk RS, penderita mulai gelisah dan akhirnya tidak sadarkan diri kembali.

2

Page 3: Skenario 2 kel 3

Pada saat pemeriksaan pertama didapatkan :Pasien sadarTanda vital :Respirasi 24 x/mntNadi 98x/mntTD 130/90 mmHgGCS 15Kepala :Luka terbuka ukuran 4x9 cm, tepi tidak rata pada pelipis kanan dengan dasar tulang.Terdapat hematom pada rim orbita mata sebelah kananDeformitas pada hidung disertai perdarahan dari lubang hidung sebelah kananAntebrachiidextra :Inspeksi : deformitas(+), edem (+), hematoma (+)Palpasi : krepitasi (+), nyeri tekan (+)Range of Motion : pergerakan pasif dan aktif terhambat

3

Page 4: Skenario 2 kel 3

Pada pemeriksaan kedua (pada saat penderita tidak sadar kembali) :

Pasien tidak sadar (GCS : E2M4V4)TD : 150/90 mmHgNadi : 60 x/mntRespirasi : 32 x/mnt (stridor (+))Pupil anisokor; kanan : midriasis, kiri : miosis

4

Page 5: Skenario 2 kel 3

Klarifikasi Istilah- Tidak sadar - Muntah muntah- Keluar darah dari hidung - Gelisah- Hematom - Rim orbita- Deformitas - Edema- Krepitasi - Range of Motion- GCS - Stridor- Pupil anisokor - Midriasis- Miosis

5

Page 6: Skenario 2 kel 3

Identifikasi Masalah1. Laki laki, usia 25 tahun, luka di bagian kanan dan tidak dapat

menggerakan lengan kanan.

2. Satu jam sebelum masuk RS, saat mengendarai motor, penderita ditabak mobil dari sisi kanan.

3. Pada saat kejadian, penderita tidak sadar selama 5 menit, tapi saat perjalanan penderita sadar kembali.

4. Saat tiba di RS, penderita muntah muntah dan mengeluh nyeri kepala hebat, keluar darah dari lubang hidung sebelah kanan.

5. Setelah empat jam masuk RS, penderita mulai gelisah dan akhirnya tidak sadarkan diri.

6

Page 7: Skenario 2 kel 3

Analisis Masalah1. Bagaimana anatomi kepala, mata, hidung, dan lengan (antebrachii)?

2. Bagaimana biomekanik akibat trauma kepala di sebelah kanan?

3. Mengapa ia tidak dapat menggerakkan lengan kanan?

4. Mengapa ia tidak sadar selama 5 menit (saat kejadian) dan sadar kembali saat perjalanan ke RS?

5. Mekanisme muntah muntah, mengeluh nyeri kepala yang hebat, dan keluar darah dari lubang hidung sebelah kanan?

6. Mengapa setelah 4 jam masuk RS, penderita mulai gelisah dan akhirnya tidak sadarkan diri?

7. Bagaimana interpretasi dan mekanisme hasil pemeriksaan fisik saat penderita sampai di RS (pemeriksaan umum dan pemeriksaan khusus)?

7

Page 8: Skenario 2 kel 3

8. Bagaimana interpretasi dan mekanisme hasil pemeriksaan fisik (tanda vital) saat penderita tidak sadarkan diri (saat 4 jam setelah masuk RS)?

9. Apa dianosis banding?

10. Bagaimana penegakkan diagnosis + pemeriksaan penunjang dan diagnosis kerja?

11. Bagaimana penatalaksanaannya?

12. Bagaimana prognosis, komplikasi dan KDU?

8

Page 9: Skenario 2 kel 3

Hipotesis

Laki laki usia 25 tahun, mengalami hematom epidural disertai fraktur basis cranii akibat trauma caipis derajat sedang disertai adanya trauma hidung dan mata, serta fraktur lengan tertutup.

9

Page 10: Skenario 2 kel 3

Sintesis

1. Anatomi Kepala Kulit kepala (Scalp)Tengkorak MeningenOtak Cairan serebrospinalisTentoriumPerdarahan otak (dua arteri carotis interna dan dua arteri

vertebralis)

10

Page 11: Skenario 2 kel 3

11Gambar : basis crania interna

Page 12: Skenario 2 kel 3

2. Fisiologi Tekanan Intrakranialdipengaruhi oleh :- volume darah intrakranial- cairan secebrospinal- parenkim otak

12

Page 13: Skenario 2 kel 3

3. Vaskularisasi Rongga Hidung- Bagian atas rongga hidung mendapat pendarahan dari arteri

ethmoidalis anterior dan posterior sebagai cabang dari arteri oftalmika

- Bagian bawah rongga hidung mendapat pendarahan dari arteri maxilaris interna.

- Bagian depan hidung mendapat pendarahan dari cabang-cabang arteri fasialis.

13

Page 14: Skenario 2 kel 3

4. Antebrachii

14

Page 15: Skenario 2 kel 3

5. Biomekanika TraumaAda 3 cara yang sering terjadi pada saat kejadian kecelakaan :

Tabrakan frontalBenturan dari sampingSliding down the bike

Mekanisme cedera sendiri dibagi menjadi :Cedera langsungCedera perlambatan / deselerasiCedera percepatan / akselerasiCedera kompresi / efek kantong kertas.

15

Page 16: Skenario 2 kel 3

6. Trauma Antebrachii Dextra

16

Kecelakaan

Benturan pada lengan kanan

Merusak jaringan dan kapiler / pembuluh darah bawah kulit

Deformitas

Fraktur antebrachial dextra

Perdarahan

Pergerakan aktif dan pasif terhambat

Nyeri tekan

Krepitasi

Cairan keluar keruang interstisial

EdemaHematoma

Page 17: Skenario 2 kel 3

7. Interpretasi Pemeriksaan Fisik Saat pasien tiba di RS

17

Hasil pemeriksaan Interpretasi Nilai normal

KU : sadar Kompos mentis Kompos mentis

RR 24 x permenit Normal 18-24 x permenit

Nadi 98 x permenit Normal 60-100 x permenit

Tekanan Darah 130/90

mmHg

Normal 120/90 mmHg

GCS 15 Cidera otak ringan GCS = 15 ( E 4, M 6, V 5 )

Page 18: Skenario 2 kel 3

KepalaLuka terbuka ukuran 4x9 cm, tepi luka tidak rata pada pelipis kanan

dengan dasar tulang terlihat trauma tumpul, kemungkinan mengenai area temporalis

Hematoma pada rim orbita mata sebelah kanan menandakan terjadi trauma langsung pada mata

Deformitas pada hidung disertai perdarahan pada hidung sebelah kanan terjadi trauma pada hidung yang mengakibatkan robeknya PD epistaksis

18

Page 19: Skenario 2 kel 3

Antebrachiidextra

19

kasus interpretasi

inspeksi Deformitas (+) adanya kelainan anatomi akibat fraktur/dislokasi disebabkan

trauma langsung

Edema (+) adanya cairan di ruang interstisial dari perdarahan,merupakan

respon inflamasi yang terjadi akibat cedera jaringan

Hematoma (+) adanya pembuluh darah yang ruptur akibat fraktur atau trauma

yang dialaminya

palpasi Krepitasi (+) Merupakan suara yang terdengar seperti lemparan garam yang

dimasukkan ke dalam api, Terjadi karena gesekan antara tulang

yang fraktur

Nyeri tekan (+) Menunjukkan adanya fraktur, trauma jar.lunak, inflamasi. Akibat

rangsangan sensoris akibat fraktur yang mengenai saraf-saraf

nyeri di tangannya

Range of

motion

Pergerakan pasif dan aktif

terhambat

Adanya gangguan neurologik atau muskular, nyeri, fungsio laesa

Page 20: Skenario 2 kel 3

4 jam setelah sampai di RS

20

Hasil pemeriksaan Interpretasi Mekanisme

Pasien tidak sadar

GCS 15 (E2M4V4)

Penurunan kesadaran,

cedera otak sedang

*

TD 150/90 mmHg Hipertensi terjadi akibat peningkatan resistensi perifer karena

vasokontriksi arteri perifer untuk meningkatkan

volume darah ke otak

HR 60 x per menit Normal tapi lemah

RR 32 x per menit

Stridor (+)

Tachypnea

Adanya obstruksi pada

saluran nafas

Sebagai kompensasi untuk meningkatakn oksigen

ke otak.

Saat pasien tidak sadar lidah terdorong ke

belakang menyumbat saluran pernafasan

stridor

Pupil anisokor kanan

midriasis kiri miosis.

terjadi lateralisasi, berarti

gangguan di otak hanya

pada satu sisi

**

Page 21: Skenario 2 kel 3

8. Lucids Interval * Trauma kepala (baik itu trauma langsung atau

countrecoup)penekanan pada pusat kesadaran di lobus temporal atau pada arteri di otak (hipoksia sesaat di otak)penurunan kesdaran saat kejadianada kompensasi peningkatan simpatis (ektravasasi darah, peningkatan suplai darah dan mobilisasi sel sel untuk memeprbaiki dan membuang debris)aliran darah lancar kembalisadar saat di perjalanan akibat kerusakan yang berat, seiring waktu,darah makin menumpukpengurangan CSFperdarahan berlanjutpengurangan volume venaCSF trus keluar, volume vena habisvolume arteri di kurangipenurunan oksigenasi di otakhipoksiatidak sadar kembali

21

Page 22: Skenario 2 kel 3

9. Pupil Anisokor**herniasi lobus temporal (akibat massa supratentoral atau edema otak)

menekan N.III (N.Okulomotorius) yang berisi serabut saraf parasimpatik yang berfungsi melakukan konriksi pupil tidak adanya hambatan aktifitas simpatis dilatasi pupil pupil kanan midriasis.

22

Page 23: Skenario 2 kel 3

10. DiagnosisPenegakan diagnosis- Anamnesis : auto dan alloanamnesis- Pemeriksaan fisik- Pemeriksaan penunjang

Diagnosis kerja

23

Page 24: Skenario 2 kel 3

11. Patofisiologi

24

Page 25: Skenario 2 kel 3

12. Penatalaksanaan

25

Terapi medikamentosa :•Manitol (menurunkan TIK)•Furosemid•Antikonvulsan;

Page 26: Skenario 2 kel 3

Penanganan Lanjutan

Fraktur antebrachii :- Rekognisi atau pengenalan - Reduksi atau reposisi - Retensi atau fiksasi - Rehabilitasi

Epistaksis :- Pemasangan tampon

Luka terbuka kepala- Pembersihan dan debridement yang adekuat - Konsul ke ahli bedah saraf bila fraktur tengkorak terbuka atau depresi

Hematoma Rim orbita- penekanan lembut pada orbita dengan menggunakan kompres dingin dengan

harapan menghentikan perdarahan dengan vasokonstriksi vaskular sekitar orbita

26

Page 27: Skenario 2 kel 3

13. RujukanPrinsip rujukan pada kasus ini adalah ASAP setelah kondisi pasien

stabil.Dokter spesialis yang perlu/dapat terlibat:

Ahli bedah saraf (mutlak perlu)Ahli THTAhli MataAhli Ortopedi

27

Page 28: Skenario 2 kel 3

14. KomplikasiCedera kepala :

Herniasi otak lanjutan, penekanan pusat vegetatif , edema cerebri Fraktur antebrachii :

Penurunan kemampuan untuk pronasi dan supinasi, kerusakan nervus radialis, pseudoartrosis, compartment syndrome, mal union, non union, delayed union

Luka kepala :

Infeksi, perdarahan Epistaksis :

Aspirasi, perdarahan (anemia, syok)

28

Page 29: Skenario 2 kel 3

15. Prognosis & KDUPrognosis

Fungsionam : Dubia ad malam

KDU

3A

29

Page 30: Skenario 2 kel 3

Terima Kasih

30