skenario b blok 1 kel 5

31
Skenario Florence adalah mahasiswa PSPD FK Unsri yang kurang fokus belajar dan cenderung malas. Ia terancam di “drop out” karena hampir melewati batas waktu studi. Meski sudah 1 tahun, Ia masih belum mampu menyelesaikan proposal skripsi yang dibimbing dokter Boy. Dokter Boy belum menyetujui proposal Florence karena dianggap tidak sesuai dengan sistematika proposal dan banyak menjiplak tulisan orang lain. Dalam kondisi sedih, Florence berkonsultasi dengan dokter Ika yang terkenal baik kepada peserta didik. Atas saran dokter Ika, Florence mengajukan pindah pembimbing dari dokter Boy ke dokter Ika kepada pimpinan fakultas. Atas saran pimpinan fakultas, dokter Boy terpaksa setuju melepas mahasiswa bimbingannya. Di bawah asuhan dokter Ika, Florence berhasil menyelesaikan proposal, mengambil data dan menyusun laporan skripsi kurang dari 1 bulan dan terlalu cepat dari biasanya. Dokter Boy mencurigai telah terjadi pelanggaran akademik dan melapor ke komisi akademik Senat Fakultas untuk menyelediki dan memberi dan memberi sanksi kepada Florence dan pembimbingnya. Dokter Ika merasa keberatan atas laporan dokter Boy, dan balik melaporkan dokter Boy yang telah melanggar etika akademik Unsri. 1. Klarifikasi Istilah Mahasiswa PSPD : Mahasiswa yang sedang belajar di Program Studi Pendidikan Dokter Fokus : Suatu kegiatan tertuju pada konsentrasi belajar Drop Out : Mahasiswa yang dikeluarkan dari fakultas Batas waktu studi : Batas waktu mahasiswa yang diberikan fakultas untuk menyelesaikan masa belajar Proposal skripsi : Rancangan suatu tulisan akhir yang berupa penelitian

Upload: fifi-lifia

Post on 14-Dec-2015

44 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

tutorial FK

TRANSCRIPT

Skenario

Florence adalah mahasiswa PSPD FK Unsri yang kurang fokus belajar dan cenderung malas. Ia terancam di “drop out” karena hampir melewati batas waktu studi. Meski sudah 1 tahun, Ia masih belum mampu menyelesaikan proposal skripsi yang dibimbing dokter Boy. Dokter Boy belum menyetujui proposal Florence karena dianggap tidak sesuai dengan sistematika proposal dan banyak menjiplak tulisan orang lain. Dalam kondisi sedih, Florence berkonsultasi dengan dokter Ika yang terkenal baik kepada peserta didik. Atas saran dokter Ika, Florence mengajukan pindah pembimbing dari dokter Boy ke dokter Ika kepada pimpinan fakultas. Atas saran pimpinan fakultas, dokter Boy terpaksa setuju melepas mahasiswa bimbingannya. Di bawah asuhan dokter Ika, Florence berhasil menyelesaikan proposal, mengambil data dan menyusun laporan skripsi kurang dari 1 bulan dan terlalu cepat dari biasanya. Dokter Boy mencurigai telah terjadi pelanggaran akademik dan melapor ke komisi akademik Senat Fakultas untuk menyelediki dan memberi dan memberi sanksi kepada Florence dan pembimbingnya. Dokter Ika merasa keberatan atas laporan dokter Boy, dan balik melaporkan dokter Boy yang telah melanggar etika akademik Unsri.

1. Klarifikasi Istilah Mahasiswa PSPD : Mahasiswa yang sedang belajar di Program Studi Pendidikan

Dokter

Fokus : Suatu kegiatan tertuju pada konsentrasi belajar

Drop Out : Mahasiswa yang dikeluarkan dari fakultas

Batas waktu studi : Batas waktu mahasiswa yang diberikan fakultas untuk menyelesaikan masa belajar

Proposal skripsi : Rancangan suatu tulisan akhir yang berupa penelitian

Sistematika proposal : Aturan yang diguakan untuk menyusun proposal

Menjiplak : Meniru karya tulisan orang lain tanpa mencantumkan nama penulisnya

Konsultasi : Meminta bimbingan

Pimpinan fakultas : Dekan

Komisi akademik : Komisi tentang pendidikan

Pelanggaran akademik : Kegiatan yang bertentangan dengan peraturan akademik\

Senat : Perwakilan dari tiap-tiap bagian

Sanksi :Hukuman yang diberikan untuk orang yang melanggar aturan Etika akademik Unsri : Norma dalam akademik Unsri

2. Identifikasi Masalah

No. Fakta E-O Concern1. Florence mahasiswa FK UNSRI yang kurang fokus belajar dan

cenderung malas+ VVVV

2. Florence terancam drop out karena hampir melewati batas studi

+ VVVV

3. Proposal skripsi belum mampu diselesaikan oleh Florence meski sudah satu tahun dibimbing oleh dokter Boy

+ VVVVV

4. Dokter Boy belum menyetujui proposal Florence karena menjiplak karya orang lain

+ VVV

5. Florence sedih dan ia berkonsultasi dengan dokter Ika yang terkenal baik

+ V

6. Dokter Ika menyarankan Florence mengajukan pindah pembimbing dari dokter Boy ke dokter Ika kepada pimpinan fakultas

+ VV

7. Pimpinan fakultas menyarankan dokter Boy untuk setuju melepas mahasiswa bimbingannya

+ V

8. Dokter Ika berhasil mengasuh Florence menyelesaikan proposal, mengabil data dan menyusun laporan kurang dari 1 bulan

+ VV

9. Dokter Boy menyurigai terjadi pelanggaran akademik dan melapor ke Senat Fakultas untuk menyelidiki dan memberi sanksi kepada Florence dan pembimbingnya

+ VVV

10. Dokter Ika keberatan atas laporan dokter Boy dan melaporkan dokter Boy yang melanggar etika FK UNSRI

+ VVVVV

3. Analisis Masalah3.1. Florence mahasiswa FK UNSRI yang kurang fokus belajar dan cenderung malas

a. Bagaimana karakteristik orang yang fokus belajar?

Engkoswara (2012) menjelaskan klasifikasi perilaku belajar yang dapat digunakan

untuk mengetahui ciri-ciri siswa yang dapat berkonsentrasi adalah sebagai berikut:

1. Perilaku kognitif, yaitu perilaku yang menyangkut masalah pengetahuan, informasi,

dan masalah kecakapan intelektual. Pada perilaku kognitif ini, siswa yang memiliki

konsentrasi belajar dapat ditengarai dengan:

a) Kesiapan pengetahuan yang dapat segera muncul bila diperlukan,

b) Komprehensif dalam penafsiran informasi,

c) Mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh,

d) Mampu mengadakan analisis dan sintesis pengetahuan yang diperoleh.

2. Perilaku afektif, yaitu perilaku yang berupa sikap dan apersepsi. Pada perilaku ini,

siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai:

a) Adanya penerimaan, yaitu tingkat perhatian tertentu,

b) Respon, yaitu keinginan untuk mereaksi bahan yang diajarkan,

c) Mengemukakan suatu pandangan atau keputusan sebagai integrasi dari suatu

keyakinan, ide dan sikap seseorang.

3. Perilaku psikomotor. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat

ditengarai:

a) Adanya gerakan anggota badan yang tepat atau sesuai dengan petunjuk guru,

b) Komunikasi non verbal seperti ekspresi muka dan gerakan-gerakan yang penuh

arti.

Perilaku berbahasa. Pada perilaku ini, siswa yang fokus belajar dapat dicirikan dengan adanya aktivitas berbahasa yang terkoordinasi dengan baik dan benar.

b. Bagaimana karakteristik seseorang yang mempunyai motivasi?Menurut Sardiman (2001:41) seorang yang termotivasi mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut :1) Tekun menghadapi tugas. Maksudnya dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama dan tidak berhenti sebelum selesai.2) Ulet menghadapi kesulitan. Ulet dapat diartikan dengan tidak mudah putus asa.3) Ingin mendalami bahan atau bidang pengetahuan yang diberikan.4) Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin.5) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah orang dewasa.6) Senang dan rajin, penuh semangat serta cepat bosan dengan tugas-tugas rutin. Hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang sehingga kurang kreatif.7) Dapat mempertahankan pendapatnya.8) Mengerjakan tugas-tugas jangka panjang.9) Senang mencari dan memecahkan soal-soal.10) Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi

c. Apa saja faktor yang mempengaruhi motivasi belajar?Faktor-faktor intrinsik yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa antara

lain: 1) Minat terhadap bidang ilmu yang dipelajarinya; 2) Orientasinya dalam mengikuti pendidikan tinggi.

Sementara untuk faktor-faktor ekstrinsiknya antara lain: 1) Kualitas dosen yang mengajar;

2) Bobot materi kuliah yang diajarkan;

3) Metode perkuliahan yang digunakan dosen;

4) Kondisi dan suasana ruang kuliah;

5) Fasilitas perpustakaan yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa.

d. Bagaimana meningkatkan motivasi belajar?

Ada beberapa strategi yang bisa digunakan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut: 1. Menjelaskan tujuan pembelajaran pada peserta didik

2. Hadiah

3. Saingan/kompetisi

4. Pujian

5. Hukuman

6. Mengembangkan dorongan kepada mahasiswa untuk belajar

7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik

8. Membantu kesulitan belajar siswa secara individual maupun kelompok

9. Menggunakan metode yang bervariasi

10. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran

3.2. Florence terancam drop out karena hampir melewati batas studi

a. Bagaimana peraturan-peraturan apabila melewati batas waktu?Mahasiswa program S0 dan S1 dinyatakan putus studi apabila pada

masa akhir studi maksimal yang boleh ditempuhnya untuk S1: 14 semester, S0: 10 semester, tidak dapat mengumpulkan kredit sesuai dengan yang disyaratkan atau telah mengumpulkan kredit sesuai dengan yang disyaratkan tetapi mempunyai IPK < 2,00 atau IPK > 2,00 tetapi mempunyai nilai E

b. Bagaimana sistem evaluasi studi di PSPD FK UNSRI?Sistem evaluasi studi di PSPD FK Unsri berupa ujian pilihan ganda, namun

untuk mahasiswa semester terakhir, sistem evaluasi berupa pembuatan skripsi dan

siding skripsi.

3.3. Proposal skripsi belum mampu diselesaikan oleh Florence meski sudah satu tahun dibimbing oleh dokter Boy

a. Bagaimana peraturan penyusunan proposal skripsi di PSPD FK UNSRI?Dalam Keputusan Rektor Universitas Sriwijaya No. 152a/H9/DT/2009 Tentang

Etika Akademik Sivitas Akademika Universitas Sriwijaya pasal 8, insan akademik

dilarang memalsukan, mengambil, memanfaatkan, atau menyalin sebagian atau

seluruhnya, atau meniru karya atau ciptaan orang lain tanpa menyebut sumber aslinya

termasuk mengakui karya ilmiah orang lain seolah-olah hasil pemikirannya sendiri.

3.4. Dokter Boy belum menyetujui proposal Florence karena menjiplak karya orang lain

a. Bagaimana sistematika pembuatan proposal skripsi?1. Program Studi menyerahkan SK penunjukan Dosen pembimbing yang

ditandatangani oleh Ketua Fakultas yang berlaku sampai mahasiswa/I

yang bersangkutan menyelesaikan skripsi

2. Mahasiswa menyusun dan mengajukan usulan skripsi (proposal skripsi)

kepada tim dosen pembimbing skripsi

3. Melakukan proses pembimbingan proposal dengan jumlah waktu

pembimbingan minimal tiga kali (3 kali) pertemuan dengan tenggang

waktu 2 minggu

4. Mencatat proses bimbingan proposal skripsi yang ditandatangani oleh

tim dosen pembimbing pada berita acara bimbingan skripsi

5. Proposal skripsi yang telah disetujui oleh tim dosen pembimbing,

dinyatakan berhak mengikuti seminar proposal skripsi.

b. Bagaimana cara mengutip karya tulis orang lain?(1) Kutipan dari buku.

{ Nama pengarang dengan nama belakang terlebih dahulu jika terdapat gelar letakan paling belakang dan jika gelar lebih dari satu maka setiap gelar dipisahkan dengan tanda koma }, { judul lengkap dengan huruf italic atau underline } , { nama kota diterbitkan buku tersebut }: { nama penerbit, tahun terbit buku tersebut jika tidak ada bisa memakai tahun buku tersebut dicetak jika keduanya tidak ada boleh tidak dicantumkan }.

- Apabila kutipan lebih dari satu maka perlu diurutkan sesuai dengan huruf alphabet.

Contoh:

> Aksin, M, Merancang Audio Mobil Hi-Fi Stereo System, Semarang: Effhar, 2002.

> Harsono, Drs, Manajemen Pabrik, Jakarta: Balai Aksara, 1984.

> Mukhtar., Widodo, Erna, Konstruksi Ke Arah Penelitian Deskriptif, Yogyakarta: Avyrouz, 2000.

> Nalwan, Agustinus, Pemrograman Animasi dan Game Profesional, Jakarta: PT. Elex

(2) Kutipan dari majalah, tabloid atau koran.

{ Nama majalah, tabloid atau koran }, { kata atau serangkaian huruf yang khas }, { nomor edisi lengkap dengan tahun terbit }, { nama kota diterbitkan majalah tersebut }, { nama penerbit (jika ada) }.

Contoh.

> Bobo, Majalah Mingguan Anak-Anak, No. 51/1998, Jakarta.

> PC Mild, Indonesia's Greatest Computer Newspaper, Edisi 02/2008, Jakarta: PT. Dian Digital Media.

> PCplus, Paling Plus Bicara PC, No. 290 Tahun VII 21 Agustus-03 September 2007, Jakarta: PT. Prima Infosarana Media

c. Bagaimana sanksi apabila menjiplak karya orang lain?Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di perguruan Tinggi Bab VI tentang Sanksi Plagiat Pasal 12 yaitu :

Sanksi bagi mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat sebagaimana dimaksudkan

dalam Pasal 10 ayat (4), secara berurutan dari yang paling ringan sampai dengan yang

paling berat, terdiri atas: a. teguran;

b. peringatan tertulis;

c. penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa;

d. pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa;

e. pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa;

f. pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa; atau

g. pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program.

d. Apa perbedaan mengutip dengan plagiat?Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh

atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan

mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui

sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.

Sedangkan mengutip adalah kegiatan mengambil ide intelektualitas orang lain

maupun pblikasi diri sendiri pada publikasi lain baik dalam benttuk

kalimat/paragraph/halaman utuh atau menyalin kata-kata dari satu atau lebih sumber

dengan memberikan tanda secara tepat dan memadai sesuai dengan gaya selingkuh

bidang ilmunya.

3.5. Florence sedih dan ia berkonsultasi dengan dokter Ika yang terkenal baik

a. Bagaimana syarat-syarat seorang dosen yang berhak memimbing mahasiswa dalam menyusun skripsi?

1.Persyaratan Pembimbing I

Pembimbing I adalah dosen tetap maupun dosen tidak tetap sesuai dengan

bidang ilmu dan mengajar pada Program Studi tersebut

Sekurang-kurangnya memiliki kepangkatan akademik Lektor dengan

jenjang pendidikan S2 (Berijazah S2)

Apabila kondisi tidak memungkinkan maka sekurang-kurangya memiliki

kepangkatan akademik Asisten Ahli dengan jenjang pendidikan S-2

(Berijazah S-2)

2.Persyaratan Pembimbing II

Pembimbing II adalah dosen tetap maupun dosen tidak tetap sesuai dengan

bidang ilmu dan mengajar pada Program Studi tersebut

Sekurang-kurangnya memiliki kepangkatan akademik Asisten Ahli dengan

jenjang pendidikan S2 (Berijazah S2)

Apabila kondisi tidak memungkinkan maka sekurang-kurangya memiliki

jenjang pendidikan S-2 (Berijazah S-2)

b. Bagaimana peraturan bagi mahasiswa yang pindah pembimbing dalam menyusun skripsi?

Apabila karena suatu alasan atau adanya halangan sehingga

pembimbing utama dan atau salah satu pembimbing pendamping atau

anggota tidak dapat menjalankan tugasnya lebih dari tiga bulan baik

berturut-turut maupun tidak berturut-turut, mahasiswa yang bersangkutan

melapor kepada ketua program studi dan ketua program studi dapat

menunjuk penggantinya denga memperhatikan persyaratan pembimbing.

c. Bagaimana proses pembimbingan dalam pspd fk unsri?

Mahasiswa mengajukan topik penelitian (Form 1.BS) dan kerangka proposal kepada Ketua Program Studi atau penanggungjawab skripsi yang ditetapkan Ketua Prodi.

Mahasiswa mengajukan bimbingan kepada dosen pembimbing Mahasiswa menyusun dan mengajukan usul penelitian dibawah bimbingan dosen

pembimbing dan setiap kali bimbingan, mahasiswa melampirkan kartu kendali bimbingan (Form 2.BS)

Mahasiswa meminta persetujuan dosen pembimbing untuk seminar proposal penelitian

Mahasiswa melapor kepada sekretariat tentang pembimbing skripsi, judul penelitian, dengan menyerahkan fotokopi surat pengajuan topik penelitian.

Sekretariat mengambil dan mengarsipkan SK pembimbing. Mahasiswa mengajukan proposal kepada ketua program studi untuk melaksanakan

seminar sebelum penelitian dilaksanakan. Mahasiswa yang mendaftar seminar harus menunjukan kertas kehadiran seminar minimal 5 kali kehadiran.

Ketua Program Studi atau penanggung jawab skripsi menentukan dosen pembahas dan melaksanakan seminar usul penelitian yang dihadiri oleh mahasiswa, dosen pembimbing, dan dosen pembahas.

Mahasiswa mengajukan perbaikan usul penelitian dan meminta persetujuan pelaksanaan penelitian kepada dosen pembimbing.

Mahasiswa melaksanakan penelitian atau penulisan skripsi atas bimbingan dosen pembimbing.

Mahasiswa meminta persetujuan dosen pembimbing untuk seminar hasil penelitian (skripsi).

Mahasiwa mengajukan hasil penelitian (skripsi) kepada ketua program studi/tim skripsi untuk diseminarkan, dan dosen pembimbing, serta dosen pembahas wajib mengikuti seminar hasil penelitian.

Mahasiswa mengajukan perbaikan hasil penelitian dan meminta persetujuan pembimbing untuk pengajuan layak uji.

Mahasiswa mengajukan layak uji skripsi kepada ketua program studi/tim skripsi

3.6. Dokter Ika menyarankan Florence mengajukan pindah pembimbing dari dokter Boy ke dokter Ika kepada pimpinan fakultas

a. Apakah sikap dokter ika dalam meyarankan Florence untuk pindah pembimbing dibenarkan?

Tidak, karena itu tidak sesuai dengan etika akademik. Seharusnya dr. Ika berdiskusi lebih lanjut dengan dr. Boy mengenai masalah yang dialami Florence.

b. Bagaimana syarat mengajukan pindah pembimbing dalam menyusun skripsi?

Dosen pembimbing tugas akhir atau skripsi dapat diganti apabila dosen yang

bersangkutan:

a. tugas belajar;

b. mengundurkan diri yang disetujui oleh ketua program studi;

c. berhalangan tetap (tidak bisa membimbing lebih dari satu bulan berturut-

turut tanpa izin/pemberitahuan);

d. Mahasiswa mengganti topik/materi skripsi atau tugas akhir;

e. pensiun; atau

f. alasan lain berdasarkan pertimbangan ketua program studi.

Penggantian pembimbing tugas akhir atau skripsi ditetapkan dengan surat

keputusan dekan atas usul ketua program studi.

3.7. Pimpinan fakultas menyarankan dokter Boy untuk setuju melepas mahasiswa bimbingannya

a. Apa saja tugas dokter Boy terhadap mahasiswa yang di bimbingannya?Tugas Pembimbing

Tugas pembimbing Utama dan pendamping pada dasarnya sama, yaitu mengantarkan mahasiswa mampu menyelesaikan TA/ Skripsi dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah.1.   Tugas Pembimbing Utama

1. Memberikan arahan yang berkaitan dengan usulan rancangan penelitian, materi yang akan diteliti dan tata cara sistematika penyampaian laporan penelitian.

2. Memberikan telaahan atas Instrumen pengumpulan data dan prosedur pengelolahan data yang valid untuk digunakan.

3. Memberikan telaah atas keseluruhan isi laporan penelitian4. Memberikan persetujuan untuk seminar proposal/ usulan, seminar hasil

penelitian/ ujian sidang TA atau Skripsi.2.    Tugas Pembimbing Pendamping

1. Membantu Pembimbing Utama dalam menilai usulan rancangan penelitian dalam bentuk proposal penelitian sebelum diseminarkan.

2. Memberikan tanggapan terhadap materi penelitian.3. Memberikan pertimbangan dari saran mengenai instrumen dan prosedur

pengelohan data yang akan dipergunakan.

3.8. Dokter Ika berhasil mengasuh Florence menyelesaikan proposal, mengabil data dan menyusun laporan kurang dari 1 bulan

a. Bagaimana peraturan UU plagiat?Dan pelanggaran ini juga diatur didalam undang-undang nomor 19 tahun

2002 tentang hak cipta . sebagaimana undang-undang yang mengatur tersebut plagiat merupakan tindakan pidana. dibawah ini jelas sekali undang-undang yang mengaturnya Pasal 72 ayat (1) :

“Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat

(2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)”.

dimana Pasal 2 ayat (1) tersebut :“Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang

Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku”.

3.9. Dokter Boy menyurigai terjadi pelanggaran akademik dan melapor ke Senat Fakultas untuk menyelidiki dan memberi sanksi kepada Florence dan pembimbingnya

a. Apa saja bentuk pelanggaran akademik?Aktivitas yang termasuk dalam kategori tindakan tidak etis dan atau

pelanggaran akademik merupakan perbuatan terlarang, antara lain adalah (1) penyontekan/kecurangan dalam ujian /cheating, (2) plagiat(3) perjokian(4) pemalsuan(5) penyuapan(6) tindakan diskriminatif, dan sejenisnya.

b. Apa sanksi untuk orang yang melakukan pelanggaran akademik?Sanksi Pelanggaran Etika Akademik

Semua komponen civitas akademika yang terbukti melanggar etika akademik akan dikenakan sanksi secara bertingkat sesuai dengan berat ringannya pelanggaran akademik. Secara umum sanksi akademik dapat berupa salah satu atau lebih dari beberapa sanksi berikut: 1) Peringatan keras secara lisan dan/atau tertulis

2) Pengurangan nilai ujian bagi matakuliah atau kegiatan akademik yang bersangkutan

3) Dinyatakan tidak lulus ujian (digugurkan) matakuliah atau kegiatan akademik bersangkutan

4) Digugurkan seluruh matakuliah yang ditempuh pada semester yang bersangkutan

5) Skorsing (dicabut status kemahasiswaannya untuk sementara) dari Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya

6) Pemecatan atau dikeluarkan (dicabut status kemahasiswaannya) dari Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya

7) Dicabut gelar akademik yang telah diperoleh dari Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya

3.10. Dokter Ika keberatan atas laporan dokter Boy dan melaporkan dokter Boy yang melanggar etika FK UNSRI

a. Bagaimana etika akademik seorang dosen terhadap dosen lain?Sesama dosen, mahasiswa, dan peserta didik sebagai insan akademik dan warga

sivitas akademika Universits wajib :

1. Memegang teguh dan menghormati hak kebebasan akademik serta hak kebebasan

mimbar akademik antar insan akademik.

2. Membina semangat kebersamaan dalam mengemban tugas dan fungsi serta misi

Universitas.

3. Menghormati dan saling memelihara martabat sesame insan akademik

4. Menghormati dan saling membina kompetensi akademik sesame insan akademik

b. Bagaimana solusi untuk mengatasi perselisihan antara dokter Ika dan dokter Boy?Harusnya dokter ika awalnya menanyakan kejadian sebenarnya kepada dokter

boy mengenai florence, bukan menyuruh florence pindah pembimbing. Dan saat dokter boy melaporkan adanya kecurangan, harusnya dokter boy menanyakan yang sebenarnya kepada florence dan dokter ika, bukan langsung melaporkan begitu saja.

4. Keterbatasan Ilmu Pengetahuan

Learning Issue What I What I don’t Know What I Have To How I Will

Know Prove Learn

Plagiarisme Definisi Aturan mengutip,

peraturan, sanksi

Pencegahan

plagiarisme

Jurnal

Internet

Penyusunan

skripsi

Proses penyusunan

skripsi,

Pembimbing

skripsi

Motivasi

belajar

Definisi Karakteristik,

faktor-faktor, cara

meningkatkan

Peranan dalam

proses

pembelajaran

Etika akademik Definisi Cara

menumbuhkan

etika akademik

Peranan dalam

proses

pembelajaran

Susunan

organisasi FK

Unsri

Struktur dan fungsi

Pelanggaran

akademik

Definisi Jenis-jenis. sanksi Perlunya

menjauhi

pelanggaran

akademik

Drop Out Definisi Penyebab

5. Kerangka Konsep

Kurang Motivasi

6. Learning Issue

Plagiarisme

Malas belajar Kurang fokus belajar

Tidak dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu

Konsultasi ke dr. Ika Terancam Drop out

Pindah pembimbing

Dugaan pelanggaran akademik

Skripsi cepat selesai

Perselisihan dr. Boy dan dr. Ika

a. Definisi

Kata plagiarisme berasal dari bahasa latin yaitu plagiarus, yang berarti merampok,

atau membajak. Kamus Oxford menyatakan bahwa plagiarisme adalah tindakan

menggunakan, menjiplak atau menyalin karya, tulisan, ide orang lain dan mengakuinya

sebagai miliknya sendiri. Menurut Pasal 1 ayat (1) Permendiknas No. 17 Tahun 2010 tentang

Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi plagiat adalah perbuatan secara

sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai

untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah

pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan

memadai. Sedangkan menurut Adimihardja (2005), plagiarisme adalah pencurian dan

penggunaan gagasan atau tulisan orang lain (tanpa cara-cara yang sah) dan diakui sebagai

miliknya sendiri. Plagiarisme juga didefinisikan sebagai kegiatan dengan sengaja menyalin

pemikiran atau kerja orang lain tanpa cara-cara yang sah (Adimihardja, 2002). Pelaku

plagiarisme dikenal dengan sebutan plagiat (Rosyidi, 2007).

Berdasarkan berbagai pendapat di atas secara umum dapat kita katakan bahwa

plagiarisme adalah segala tindakan menggunakan, menjiplak, menyalin, atau mencuri karya

dan gagasan orang lain dan mengakuinya sebagai miliknya sendiri baik sengaja ataupun tidak

sengaja dan tanpa cara-cara yang sah.

b. Jenis-jenis Secara garis besar, tindakan yang termasuk plagiarisme akademik antara lain (Rosyidi, 2007):

a. menyalin tulisan orang lain mentah-mentah, tanpa memberikan penjelasan bahwa tulisan tersebut diambil dari tulisan lain dan/atau tanpa menyebutkan sumbernya,

b. mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan keterangan yang cukup tentang sumber gagasan tersebut.

Menurut Adimihardja (2005) terdapat banyak sekali jenis plagiarisme, antara lain sebagai berikut:

a. Mengutip atau mengulang gagasan orang lain dalam suatu percakapan tanpa merujuk kepada yang mempunyai gagasan, tanpa memberi penghargaan atau ucapan terima kasih kepada yang mempunyai gagasan tersebut. Mencuri gagasan orang lain dalam suatu percakapan kemudian menulisnya tanpa izin sah dari yang mempunyai gagasan tersebut termasuk plagiarisme; dan ini merupakan kesalahan ilmiah.

b. Semua pendapat atau pernyataan orang lain tanpa memberi penghargaan kepada yang punya pendapat melalui catatan kaki atau daftar pustaka.

c. Melakukan kutipan tak langsung dari pendapat atau pernyataan orang lain secara tertulis tanpa melakukan refrase (parafrase).

d. Mengutip tabel dan gambar tanpa menyebutkan sumbernya.e. Dua tulisan berjudul dan berisi sama, maka yang keluar belakangan merupakan hasil

plagiat.f. Menyalin seluruh hasil karya orang lain, dan salinan itu diakui sebagai tulisan sendiri

walaupun pemilik karya tulis mengizinkan secara tulus. Hasil karya yang dimaksudkan meliputi yang dipublikasi (buku, artikel dalam jurnal/prosiding/majalah) dan yang tidak dipublikasi (makalah untuk seminar, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, diktat, buku ajar).

g. Tulisan mahasiswa yang dipublikasikan tanpa menuliskan nama mahasiswa sebagai penulis pertama.

h. Penulis yang dengan sengaja mengirimkan tulisan berjudul sama pada dua jurnal atau lebih.

i. Menerjemahkan suatu tulisan orang lain dan menulis dirinya sebagai penulis.j. Tulisan orang lain yang dimodifikasi baik organisasi maupun frasenya tanpa

mencantumkan nama penulis aslinya.

Berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Permendiknas No. 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi, plagiat meliputi tetapi tidak terbatas pada:

a. mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai;

b. mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai;

c. menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai;

d. merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata-kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai;

e. menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara memadai.

c. SanksiApabila terbukti melakukan plagiarisme, maka sanksi yang di dapat adalah seperti yang diatur dalam Pasal 12 dan 13 Permendiknas No. 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.PASAL 12

(1) Sanksi bagi mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 10 ayat (4), secara berurutan dari yang paling ringan sampai dengan yang paling berat, terdiri atas:a. teguran;b. peringatan tertulis;

c. penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa;d. pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa;e. pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa;f. pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa; ataug. pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program.

Penyusunan Skripsi Pengertian Skripsi Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah mahasiswa berupa paparan tulisan hasil penelitian

yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.Penelitian adalah kegiatan yang terencana, terarah, sistematis dan terkendali yang berupaya untuk memperdeh data dan informasi tentang suatu masalah dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan metode ilmiah untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis.Penulisan skripsi dilakukan melalui studi pustaka ditambah dengan penelitian lapangan untuk mengumpulkan data primer sekunder atau tertier. Data primer adalah data yang diperdeh penelii di lapangan, baik melalui wawancara maupun hasil peninjauan langsung pada objek penelitian Data sekunder adalah data yang diperdeh dengan memanfaatkan hasil pengumpulan data pihak lain, misalnya: profit perusahaan pertamina, data Badan Pusat Statistik dan rekam medik dari Rumah sakit tertentu. Sedang data tertier diperoleh dari majallah-majalah ilmiah.

- Prosedur Penyusunan Skripsi Adapun prosedur penyusunan skripsi adalah melalui tahap-tahap berikut :1. Program Studi menyerahkan SK penunjukan Dosen pembimbing yang ditandatangani oleh Ketua yang berlaku sampai mahasiswa/I yang bersangkutan menyelesaikan skripsi

2. Mahasiswa menyusun dan mengajukan usulan skripsi (proposal skripsi) kepada tim dosen pembimbing skripsi

3. Melakukan proses pembimbingan proposal dengan jumlah waktu pembimbingan minimal tiga kali (3 kali) pertemuan dengan tenggang waktu 2 minggu

4. Mencatat proses bimbingan proposal skripsi yang ditandatangani oleh tim dosen pembimbing pada berita acara bimbingan skripsi

5. Proposal skripsi yang telah disetujui oleh tim dosen pembimbing, dinyatakan berhak mengikuti seminar proposal skripsi.

Prosedur Penyusunan Skripsi

Mahasiswa yang telah melakukan seminar proposal skripsi, dinyatakan berhak melakukan penulisan skripsi dengan tahapan sebagai berikut :1. Proses bimbingan dilakukan dengan jumlah waktu pembimbingan minimal delapan kali (8 kali) pertemuan dengan tenggang waktu 1 semester

2. Pembimbing I dan pembimbing II bertanggung jawab kepada Ketua Program Studi selama proses bimbingan sampai mahasiswa/I yang bersangkutan menyelesaikan penulisan skripsi

3. Tim pembimbing diharapkan untuk terus-menerus memantau mahasiswa bimbingannya dengna mencatat pada berita acara bimbingan skripsi. Dengan demikian, tim pembimbing dapat mengetahui perkembangan mahasiswa dalam mengikuti proses penyusunan skripsi

4. Mahasiswa melakukan penelitian dan penulisan skripsi dengan pertimbangan dan mengikuti masukan atau saran perbaikan pada seminar proposal dan proses pembimbingan

5. Mahasiswa/I melakukan proses penelitian dan penulisan skripsi sesuai dengan proses yang tercantum pada panduan penulisan skripsi

6. Setelah penulisan skripsi selesai tim pembimbing melakukan evaluasi

7. Tim dosen pembimbing memnerikan persetujuan atas seluruh materi skripsi

Motivasi belajarDefinisiMotivasi belajar adalah suatu dorongan atau daya penggerak dari dalam diri individu yang memberikan arah dan semangat pada kegiatan belajar, sehingga dapat mencapai tujuan yang dikehendaki.

Prinsip-prinsipa) Memuji labih baik daripada mencela Perlu diketahui bahwa manusia cenderung akan mengulangi perbuatan yang mendapatkan pujian atau apresisasi dari pihak lain. b) Memenuhi kebutuhan psikologi c) Motivasi intrinsik lebih efektif daripada ekstrinsik d) Keserasian antara motivasi e) Mampu manjelaskan tujuan pembelajaran f) Menumbuhkan perilaku yang lebih baik g) Mampu mempengaruhi lingkungan h) Bisa diaplikasikan dalam wujud yang nyata

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi BelajarMotivasi belajar tumbuh dalam diri mahasiswa dipengaruhi oleh

beberapa faktor baik dari dalam maupun dari luar. Menurut Suciati dan Prasetya dalam Nursalam dan Efendi (2008:29) faktor tersebut meliputi cita-cita dan aspirasi, kemampuan mahasiswa, kondisi mahasiswa, kondisi dan lingkungan belajar, unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran serta upaya dosen dalam membelajarkan mahasiswa.

1) Cita-cita dan aspirasi

Cita-cita merupakan faktor pendorong yang menambah semangat sekaligus memberikan tujuan yang jelas dalam belajar. Cita-cita akn memmperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsikkarena terwujudnya cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.Cita-cita yang bersumber dari dalam diri sendiri akan membuat seseorang melakukan upaya lebih banyakIndikasi dari hal tersebut yaitu sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki hal yang lebih luas, kreativitas yang tinggi, berkeinginan untuk memperbaiki kegagalan yang pernah dialami, berusaha agar teman dan guru

memiliki kemampuan bekerja sama, berusaha menguasai seluruh mata pelajaran serta beranggapan bahwa semua mata pelajaran itu penting2) Kemampuan mahasiswa

Kemampuan mahasiswa akan mempengaruhi motivasi belajar. Kemampuan yang dimaksud adalah segala potensi yang berkaitan dengan intelektual atau intelejensi. Kemampuan psikomotorik juga akan mempengaruhi motivasi.3) Kondisi mahasiswa

Keadaan mahasiswa secara jasmaniah dan rohaniah akan mempengaruhi motivasi belajar. Kondisi jasmaniah dan rohaniah yang sehat akan mendukung pemusatan perhatian dan gairah dalam belajar.4) Kondisi dan lingkungan belajar

Kondisi dan lingkungan belajar dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan kemasyarakatan dan lingkunagn institusi penyelenggara dosenan. Kondisi lingkungan belajar juga termasuk hal yang penting untuk diperhatikan. Lingkungan yang kondusif juga ikut mempengaruhi minat dan kemauan belajar seseorang.5) Unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran

Mahasiswa mempunyai perasaan, perhatian, ingatan, kemauan dan pengalaman hidup yang turut mempengaruhi minat dan motivasi dalam belajar baik secara langsung ataupun tidak langsung.6) Upaya dosen dalam membelajarkan mahasiswa

Dosen merupakan salah satu stimulus yang sangat besar pengaruhnya dalam memotivasi mahasiswa untuk belajar. Kemampuan merancang bahan ajar dan perilaku merupakan bagian dari upaya pembelajaran.

Etika Akademik Masyarakat akademik dicirikan salah satunya oleh ketertarikannya terhadap etika

akademik yang berlaku secara universal, seperti kejujuran, keterbukaan, obyektivitas, kemauan untuk belajar dan berkembang serta saling menghormati dan tidak berlaku diskriminatif.Masyarakat kampus merupakan salah satu bagian penting dari masyarakat akademis.Oleh sebab itu seluruh komponen civitas akademika semestinya memahami dengan benar dan merasa terkait dengan Etika Akademik tersebut.Keterkaitan terhadap etika akademik harus tercermin pada setiap aspek kegiatan akademik, seperti perkuliahan, penelitian, penulisan dan publikasi, penggunaan gelar akademis dan sebagainya.Dengan demikian dipandang perlu untuk menjelaskan bagaimana Etika Akademik merupakan tersebut diterapkan secara spesifik dalam berbagai kegiatan akademik maupun kegiatan kampus lainnya.Tindakan yang melangggar etika akademik maupun kegiatan kampus lainnya.Tindakan yang melanggar Etika Akademik merupakan tindakan tidak etis atau pelanggaran akademik.

Pelanggaran akademikAktivitas yang termasuk dalam kategori tindakan tidak etis dan atau pelanggaran

akademik merupakan perbuatan terlarang, antara lain adalah (1) penyontekan/kecurangan dalam ujian /cheating, (2) plagiat, (3) perjokian, (4) pemalsuan, (5) penyuapan, (6) tindakan diskriminatif, dan sejenisnya.

- Penyontekan/kecurangan dalam ujian (cheating)

Penyontekan yaitu kegiatan sadar (sengaja) atau tidka sadar yang dilakukan seorang peserta ujian yang dapat mencakup (1) mencontoh hasil kerja milik peserta ujian lain, dan (2) menggunakan atau mencoba menggunakan bahan-bahan, informasi atau alat bantuan studi lainnya yang tidak diijinkan dalam ujian atau tanpa ijin dari dosen yang berkepentingan.

- Plagiat Bentuk tindakan plagiat antara lain mengambil gagasan/pendapat/hasil temuan

orang lain baik sebagian atau seluruhnya tanpa seijin atau tanpa menyebutkan sumber acuannya secara jujur.

- Perjokian Tindakan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak, menggantikan kedudukan

atau melakukan tugas atau kegiatan untuk kepentingan orang lain, atas permintaan orang lain atau kehendak sendiri dalam kegiatan akademik.

- Pemalsuan Bentuk tindakan pemalsuan antara lain melakukan kegiatan dengan sengaja

atau tanpa ijin yang berwenang mengganti, meniru atau mengubah/memalsukan sesuatu untuk mendapatkan pengakuan sebagai sesuatu yang asli, misalnya mengganti, meniru atau mengubah/memalsukan nama, tanda tangan, nilai atau tugas-tugas, praktikum, transkrip akademik, ijasah, stempel, kartu tanda mahasiswa, gelar akademik, dan keterangan atau laporan dalam lingkup kegiatan akademik maupun non akademik, serta memberikan keterangan atau kesaksian palsu.

Sanksi Pelanggaran Etika Akademik Semua komponen civitas akademika yang terbukti melanggar etika akademik

akan dikenakan sanksi secara bertingkat sesuai dengan berat ringannya pelanggaran akademik. Secara umum sanksi akademik dapat berupa salah satu atau lebih dari beberapa sanksi berikut: 1) Peringatan keras secara lisan dan/atau tertulis

2) Pengurangan nilai ujian bagi matakuliah atau kegiatan akademik yang bersangkutan

3) Dinyatakan tidak lulus ujian (digugurkan) matakuliah atau kegiatan akademik bersangkutan

4) Digugurkan seluruh matakuliah yang ditempuh pada semester yang bersangkutan

5) Skorsing (dicabut status kemahasiswaannya untuk sementara)

6) Pemecatan atau dikeluarkan (dicabut status kemahasiswaannya)

7) Dicabut gelar akademik yang telah diperoleh

Drop OutPemberhentian Status Kemahasiswaan atau Drop Out adalah proses pencabutan status

kemahasiswaan atas diri mahasiswa, disebabkan oleh hal-hal tertentu yang telah ditentukan oleh universitas bersangkutan. DO (Drop Out) bisa digolongkan dalam beberapa bentuk, contohnya DO (Drop Out) administratif, yaitu sistem yang diberlakukan kepada mahasiswa yang tidak melakukan daftar ulang selama beberapa semester berturut-turut, atau tidak membayar administrasi selama beberapa semester kepada universitasnya. Ada juga DO akademik, yaitu sistem yang diberlakukan kepada mahasiswa karena tidak memenuhi ketentuan akademik.

DO akademik ini dapat berlaku kepada mahasisawa yang selama beberapa semester berturut-turut mendapakan nilai atau IP semester rendah atau kurang dari standar yang ditetapkan oleh akademi. Dan seorang mahasiswa juga dapat terkena sistem DO apabila

seorang mahasiswa itu tidak dapat memenuhi ketentuan masa studi, misalnya dalam tujuh tahun seorang mahasiswa itu belum bisa menyelesaikan masa studinya, maka bisa jadi dia akan terkena sistem DO. Sebab lain yang menjadikan mahasiswa terkena system DO, yaitu akibat mahasiswa melanggar ketentuan hukum, susila, etika dan juga karena terjerat kasus kriminal.

Alasan lain pemberlakuan sistem Drop Out lantaran mahasiswa tidak bisa memenuhi target SKS (sistem kredit semester) yang ditentukan perguruan tinggi dalam kurun waktu tertentu. Kondisi demikian bisa terjadi lantaran mahasiswa yang bersangkutan memiliki aktivitas lain di luar jam kuliah, yaitu seperti kerja atau yang lainnya. Saat mahasiswa bekerja konsentrasinya akan terpecah dengan kuliah, akibatnya tidak bisa focus dan kuliah jadi terbengkalai. Contoh lain, jika mahasiswa bersangkutan seorang atlet yangbharus mengikuti pemusatan latihan jangka panjang sehingga tidak bisa kuliah.

Dengan adanya system DO, sebagian mahasiswa lama merasa takut akan pemberlakuan system tersebut. Tetapi apabila seorang mahasiswa mendapat peringatan DO, seorang mahasiswa dapat mengajukan pemulihan terhadap status kemahasiswaannya, dengan syarat yang telah ditentukan lembaga atau universitas yang di ikutinya. Sebagai contoh, persyaratan pemulihan Drop Out dengan mengajukan surat permohonan pemulihan dari instansi tersebut, juga bersedia membayar SPP yang terhutang dalam beberapa semester sebelumnya. Dan persyaratan pemulihan Drop Out dalam prestasi, yaitu seorang mahasiswa harus menempuh beberapa semester yang terlewat atau tidak lulus dalam semester sebelumnya, dan dengan nilai atau IP yang memenuhi stendar dari akademik. selanjutnya seorang mahasiswa tersebut tidak boleh mengulangi  perbuatan yang dapat mengakibatkan DO. Karena pemulihan status kemasiswaan hanya berlaku sekali.

Seorang mahasiswa yang sedang menjalani masa perkuliahan disetiap Universitas, pasti berharap dapat mencapai tahap wisuda atau lulus dan menyandang gelar sarjana. Namun,sebelum mencapai tahap yang di inginkan, seorang mahasiswa diharuskan menyusun skripsi atau karya sebagai tugas akhir.dan mahasiswa yang sedang dalam proses pembuatan skripsi atau karya, kerap kali menemukan kesulitan, baik teknis, menentukan tema, kumpulan meteri bahkan hingga masalah pembimbing akademik. Kondisi ini menjadi beban dan kendala bagi seorang mahasiswa tersebut. Bahkan banyak juga menjumpai mahasiswa yang tidak sampai proses penyusunan tugas akhir hingga tidak sampai ke-jenjang sarjana, dan sebagian besar mahasiswa yang berhenti ditengah jalan lantaran terkena sistem DO atau Drop Out.   

Daftar Pustaka

Anggrainoi, Irmalia Susi. Motivasi Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Berpengaruh: Sebuah Kajian Pada Interaksi Pembelajaran Mahasiswa (httpikippgrimadiun.ac.idejournalsitesdefaultfiles3_Irma_Motivasi%20Belajar.pdf) diakses pada tanggal 8 sept jam 22.28

Lako, Andreas. 2012. Plagiarisme Akademik. Jawa Pos Radar. Semarang (httpstorage.kopertis6.or.idkelembagaanARTIKEL%20PLAGIARISME%20AKADEMIK1.pdf) diakses jam 22.05 8 sept

Kusumaningrum, Arie. 2014. “PanduanPenulisan Proposal PenelitiandanSkripsi”.

(http://elearning.unsri.ac.id/pluginfile.php/22584/mod_resource/content/1/

panduan.pdf). Diaksespada 8 September 2014, pukul 20.23 WIB

Keputusan Rektor Universitas Sriwijaya No. 152a/H9/DT/2009 Tentang Etika Akademik

Sivitas akademika.Universitas Sriwijaya. (www. unsri .ac.d/upload/files/ etika

%20 akademik .pdf ). Diaksespada 8 September 2014, pukul 20.43 WIB