renpra dan implementasi kmb

8
No Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria hasil Intervensi Rasional 2 Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi salmonella thypi Hasil NOC Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 jam, hipertermi dapat teratasi Kriteri hasil: 1. Keadaaan umum; cukup/baik 2. Kesadaran: Compos mentis 3.Tidak tampak kemerahan pada kulit 4. Palpasi: hangat 5. Suhu: 36-37˚C 6. Nadi: 60-100x/menit 7. Diafhoresis: tidak Intervensi NIC 1. Atur posisi pasien 2. lepaskan pakaian yang berlebihan 3. batasi pengunjung 4. kaji keadaan umum, suhu axila dan nadi 5. Berikan kompres pada daerah axila 6. kaji warnah kulit dan adanya petekie 7. anjurkan asupan oral sedikitnya 1. Memberikan kenyamanan secara fisik dan fsikologis 2. Mengurangi rasa panas yang dirasakan pasien 3. Dengan membatasi pengunjung dapat mencegah bertambahnya panas yang dirasakan pasien 4. Mengetahui keadaan pasien serta suhu tubuh merupakan gambaran sejau mana proses peradangan terjadi 5. memberikan kompres pada daerah axila dikarenakan pada daerah axila terdapat pembuluh darah yang besar 6. warnah kulit merupakan gambaran kondisi suhu tubuh dan petekie merupakan tanda dari penurunan trombosit 7. dengan keadaan hipertermi dapat

Upload: zieraf-arek-oblo

Post on 14-Sep-2015

274 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

asd

TRANSCRIPT

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Diagnosa KeperawatanTujuan & Kriteria hasilIntervensiRasional

2Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi salmonella thypi

Hasil NOC

Tujuan:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 jam, hipertermi dapat teratasi

Kriteri hasil:

1. Keadaaan umum; cukup/baik

2. Kesadaran: Compos mentis

3. Tidak tampak kemerahan pada kulit

4. Palpasi: hangat

5. Suhu: 36-37C

6. Nadi: 60-100x/menit

7. Diafhoresis: tidak ada

8. Leukosit 4.000-11.000 /mmm

9. Hasil tes widal: Negatif

Intervensi NIC

1. Atur posisi pasien

2. lepaskan pakaian yang berlebihan

3. batasi pengunjung

4. kaji keadaan umum, suhu axila dan nadi

5. Berikan kompres pada daerah axila

6. kaji warnah kulit dan adanya petekie

7. anjurkan asupan oral sedikitnya 2 liter/hari

8. anjurkan pasien untuk bedrest

9. kolaborasi pemberian antipiretik

1. Memberikan kenyamanan secara fisik dan fsikologis

2. Mengurangi rasa panas yang dirasakan pasien

3. Dengan membatasi pengunjung dapat mencegah bertambahnya panas yang dirasakan pasien

4. Mengetahui keadaan pasien serta suhu tubuh merupakan gambaran sejau mana proses peradangan terjadi

5. memberikan kompres pada daerah axila dikarenakan pada daerah axila terdapat pembuluh darah yang besar

6. warnah kulit merupakan gambaran kondisi suhu tubuh dan petekie merupakan tanda dari penurunan trombosit

7. dengan keadaan hipertermi dapat menyebabkan resiko kehilangan cairan

8. aktivitas dapat meningkatkan metabolisme sehingga dapat meningkatkan suhu tubuh

9. antipiretik merupakan golongan farmakologi untuk menurunkan panas

NoDiagnosa KeperawatanTujuan & Kriteria hasilIntervensiRasional

1Defisit volume cairan berhubungan dengan ketidakseimbangan intake dan output

Hasil NOC

Tujuan:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 jam , diharapkan tidak terjadi kekurangan volume cairan pada pasienKriteri hasil:

1. Turgor kulit: baik

2. Mukosa bibir: lembab

3. Pasien tidak tampak lemas

4. Keadaan umum: baik/cukup

5. Kesadaran: Compos mentis

6. TD: 110/70-120/80 mmHg

7. Nadi: 60-100x/menit

8. Suhu: 36-37C

9. RR: 16-24x/menit

10. Urin output: 0,5-1cc/kgBB/jamIntervensi NIC

1. Atur posisi pasien

2. Terapi intravena

3. Manajemen cairan

4. Anjurkan untuk minum air putih minimal 2 liter/hari

5. Kaji keadaan umum, kesadaran dan tanda-tanda vital

6. Kaji turgor kulit, mukosa bibir

7. Kaji haluaran urine

8. Kaji dan catat input dan output

9. Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya cairan

1. Memberikan kenyamanan secara fisik dan fsikologis

2. Memenuhi kebutuhan cairan pada pasien

3. memenuhi kebutuhan cairan secara tepat

4. Cairan 2 liter sama dengan 8 elas merupakan jumlah normal cairan yang dibutuhkan oleh tubuh

5. Keadaaan umum, kesadaran dan tanda-tanda vital merupakan gambaran umum dari kondisi pasien

6. Mengertahui sejauh mana kehilangan cairan yang dialami pasien

7. Sebagai dokumentasi dan evaluisi tindakan keperawatan

8. Memotivasi pasien untuk minum

9. Membantu memenuhi kebutuhan cairan pasien

NoDiagnosa KeperawatanTujuan & Kriteria hasilIntervensiRasional

4

Resiko ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan intake makanan/nutrisi inadekuat

Hasil NOC

Tujuan:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 24 jam, diharapkan pasien tidak mengalami gangguan keseimbangan nutrisi

Kriteria hasil:1. Pasien menghabiskan makan 1 porsi dengan frekuensi 2-1x/hari

2. Mual: tidal ada

3. Muntah: tidak ada

4. Nafsu makan: baik

5. Kedaan umum: baik/cukup1. atur posisi pasien miring ke kiri2. berikan makanan dalam keadaan hangat3. thidangkan makanan kesukaan pasien4. anjurkan untuk makan sedikit tapi sering5. anjurkan untuk menjaga kebersihan mulut6. anjurkan untuk berkumur-kumur dengan air hangat sebelum dan setelah makan7. kaji keadaan umum, adanya mula, frekuensi jumlah dan konsistensi muntah8. Kolaborasi dengan tim gizi dan pemberian antiemetik1. Miring kekiri mencegah terjadinya aspirasi saat muntah

2. makanan hangat dapat mengurangi rasa mual dan merangsang untuk makan

3. Menghidangkan makanan kesukaan pasien dapat mendorong nafsu makan pasien

4. Mencegah terjadinya muntah

5. mulut yang bersih dapat mengurangi mual

6. berkumur-kumur dengan air hangat dapat membuat mulut terasa lebih segar

7. sebagai bahan evaluasi

8. Memberikan nutrisi dan terapi farmakologi yang tepat untuk kondisi pasien

NoDiagnosa KeperawatanTujuan & Kriteria hasilIntervensiRasional

5

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik

Hasil NOC

Tujuan:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam pasien dapat menunjukan aktivitas yang baik/normalKriteria hasil:1. kedaan umum: baik/cukup2. pasien tidak tampak lemas3. pasien mampu berdiri duduk dan berjalan dengan mandiri4. pasien mampu memenuhi kebutuhannya sendiri (mandiri)1. Atur posisi pasien

2. batasi pengunjung

3. bantu ADL

4. kaji penyebab kelemahan umum

5. pencegahan cedera/jatuh

6. kaji tingkat mobilitas pasien

7. anjurkan pada keluarga untuk selalu mendampingi pasien

8. kaji keadaan umum, tanda-tanda anemia

9. Kolaborasi pemberian Vitamin1. Memberikan kenyamanan secara fisik dan fisikologis

2. memberi kesempatan pasien utuk istirahat

3. menghemat pengguanaanenergi pasien4. mempermuda dalam mengatasi masalah pasien

5. intoleransi aktivitas dapat menyebabkan resiko terjadinya jatuh

6. mengetahui tingkat ketergantungan pasien

7. kehadsiran keluarga mempermudah pasien memenuhi aktivitas pasien

8. anemia merupakan salah satu penyebab kurangnya energi dan kelemahan umum

9. vitamin dapat membantu mengembalikan energi

Sumber: Judith dkk. 2011. Buku saku diagnosis keperawatan Nanda Nic Noc. Edisi 9: Edisi revisiNoTglDiagnosa KeperawatanTujuan & Kriteria hasilIntervensiRasional

3

8/1/15Nyeri akut berhubungan dengan proses peradangan/inflamasi sistemik

Tujuan:

setelah dilakuakan tindakan keperawatan nyeri dapat berkurang atau hilang

Kriteria Hasil:

1. Grimace: tidak ada

2. Skala nyeri: 2 atau 0 (1-10)

3. Gelisah: tidak ada1. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi

2. kaji PQRST

3. berikan penjelasan mengenai faktor pencetus nyeri yang dirasakannya.

4. Mengobservasi tanda-tanda vital

5. Observasi reaksi nonverbal dari nyeri yang dirasakannya

6. berikan lingkungan yang nyaman dan tenang7. Kolaborasi pemberian analgesik

1. teknik distraksi dan relaksasi merupakan salah satu cara untuk mengalihkan perhatian nyeri yang dirasakan pasien2. pengkajian PQRST merupakan pengkajian yang bertujuan untuk mengetahui penyebab nyeri, qualitas nyeri, lokasi nyeri, skala nyeri dan lamanya nyeri yang berlangsung3. mencegah terjadinya cemas yang menyebabkan peningkatan skala nyeri4. mengetahui perkembangan terapi yang diberikan5. Rekasi nonverbal merupakasn salah satu cara untuk mengetahui intensitas nyerinya bertambah atau berkurang6. lingkungan yang nyaman dan tenanga dapat membantu pasien untuk beristirahat.