contoh dokumentasi renpra komunitas

23
Diagnosa Keperawatan pada Kelompok lansia hipertensi Berdasarkan hasil pengkajian, muncul tiga diagnosa keperawatan terkait hipertensi pada lansia. Berikut ini adalah diagnosa keperawatan beserta data fokus yang menunjang : Data Fokus Diagnosa Keperawatan Responden 254 lansia pada empat RW yaitu RW 02, 06, 05, dan 08 Data Objektif : ▪ 28% lansia selalu marah-marah saat stres, dan 16,5% sering marah-marah ▪ 26% lansia kadang-kadang saja cerita ke teman atau keluarga saat stres, dan 5,1% lansia malahan tidak pernah ▪ 17,4% lansia kadang-kadang melakukan aktifitas rekreasi saat mengalami stres, sedangkan 4,3% tidak pernah Data subjektif : a. Pengelola program lansia di Puskesmas Tugu : Program kesehatan lansia dimasukkan dalam kegiatan posbindu ditingkat RW, namun dari 19 RW di Kelurahan Tugu, hanya 9 RW yang memiliki posbindu. Program terkait pengelolaan hipertensi pada lansia belum terlaksana sebagaimana mestinya dikarenakan keterbatasan tenaga dari puskesmas, dana untuk pelaksanaan program b. Hasi l wawancara dengan lansia hipertensi : Keluarga juga memberikan dukungannya berupa nasehat untuk Koping tidak efektif pada lansia dengan hipertensi di Kelurahan Tugu

Upload: devigaafriyanti

Post on 24-Nov-2015

126 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Contoh Dokumentasi Renpra Komunitas

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AGGREGAT USIA LANJUT DENGAN RISIKO DEMENSIA DI KELURAHAN RATUJAYA

PAGE

Diagnosa Keperawatan pada Kelompok lansia hipertensiBerdasarkan hasil pengkajian, muncul tiga diagnosa keperawatan terkait hipertensi pada lansia. Berikut ini adalah diagnosa keperawatan beserta data fokus yang menunjang :Data FokusDiagnosa Keperawatan

Responden 254 lansia pada empat RW yaitu RW 02, 06, 05, dan 08Data Objektif :

28% lansia selalu marah-marah saat stres, dan 16,5% sering marah-marah 26% lansia kadang-kadang saja cerita ke teman atau keluarga saat stres, dan 5,1% lansia malahan tidak pernah

17,4% lansia kadang-kadang melakukan aktifitas rekreasi saat mengalami stres, sedangkan 4,3% tidak pernah

Data subjektif :

a. Pengelola program lansia di Puskesmas Tugu :

Program kesehatan lansia dimasukkan dalam kegiatan posbindu ditingkat RW, namun dari 19 RW di Kelurahan Tugu, hanya 9 RW yang memiliki posbindu.

Program terkait pengelolaan hipertensi pada lansia belum terlaksana sebagaimana mestinya dikarenakan keterbatasan tenaga dari puskesmas, dana untuk pelaksanaan programb. Hasil wawancara dengan lansia hipertensi : Keluarga juga memberikan dukungannya berupa nasehat untuk mengurangi makan yang asin-asin, tidak banyak pikiran, dan tidak kecapekan Hipertensi dapat dicegah cukup dengan mengurangi makan asin dan minum obat untuk menurunkan tekanan darah.

Koping tidak efektif pada lansia dengan hipertensi di Kelurahan Tugu

Responden 254 lansia pada empat RW yaitu RW 02, 06, 07, dan 08

Data objektif :

42,1% lansia memiliki pola makan yang tidak baik terkait hipertensi 15% lansia mempunyai kebiasaan merokok

24,8% lansia mempunyai kebiasaan minum kopi 11,8% lansia mempunyai kebiasaan minum minuman bersoda

20,9% lansia selalu makan makanan yang mengandung garam

32,7% lansia selalu makan makanan yang diawetkan 34,6% tingkat pengetahuan tentang hipertensi masih kurang, 5,1% tingkat pengetahuannya cukup

20,9% lansia tidak pernah dibantu oleh keluarga untuk biaya berobat

25,2% lansia tidak pernah diantar ke fasilitas kesehatan oleh keluarganya

69,3% penghasilan keluarga dengan lansia dalam 1 bulan kurang dari Rp 1.000.000,-

61,8% lansia tidak memiliki asuransi kesehatan

Data subjektif :

Wawancara dengan pengelola kesehatan lansia Dinkes Kota Depok :

Belum ada program pembinaan kesehatan lansia yang spesifik masalah kesehatan tertentu, program yang telah ada ditujukan masalah kesehatan lansia secara umum.

Pembinaan kesehatan lansia dilaksanakan oleh puskesmas melalui kegiatan posbindu di tiap RW di wilayah kerja puskesmas masing-masing

Hanya ada 9 posbindu di wilayah Kelurahan Tugu.

Kegiatan skrining kesehatan lansia belum dapat dilaksanakan secara rutin dan menyeluruh karena kendala sumber daya manusia dan danaWawancara dengan kader kesehatan :

Kader Lansia RW 02 mengatakan program swadaya dari masyarakat terkait kesehatan lansia telah dilakukan di wilayah RW 02 berupa senam jantung sehat yang diadakan oleh Mall Cimanggis. Namun sudah 3 bulan kegiatan tersebut tidak berjalan lagi. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif : penatalaksanaan hipertensi pada lansia di Kelurahan Tugu

Responden 254 lansia pada empat RW yaitu RW 02, 06, 05, dan 08

Data Obyektif ;

11,4% lansia pernah mengalami stroke

Keluhan yang dialami lansia saat tekanan darah meningkat : 54,7% sakit kepala, 49,6% tengkuk kaku, 35% pandangan kabur, 38,6 susah tidur

15% lansia tidak pernah datang ke posbindu

13,4% lansia tidak mempunyai kebiasaan periksa tekanan darah 100% lansia hipertensi menyatakan ingin mencegah peningkatan tekanan darah, agar tidak terkena stroke.

16,1% lansia tidak pernah ditanya oleh keluarga tentang kebiasaan periksa tekanan darah 12,2% lansia tidak pernah ditanya oleh keluarga tentang kondisi kesehatannya

Data subjektif :

a. Pengelola program lansia di Puskesmas Tugu :

Lansia cenderung untuk periksa tekanan darah ke RS, klinik, dan dokter praktek swasta bila mengalami keluhan karena tekanan darah meningkat. Sehingga puskesmas kurang bisa memantau kasus lansia hipertensi di Kelurahan Tugu Telah ada meja konseling untuk masalah kesehatan lansia di posbindu, namun aktifitasnya lebih cenderung seperti proses konsultasib. Lansia yang menderita hipertensi dan keluarga:

Empat orang lansia beserta keluarganya menyatakan butuh penyuluhan tentang hipertensi dan pengelolaannya, sehingga tekanan darahnya tidak naik-turun Keluarga menyatakan lansia kadang masih sulit mematuhi nasehat yang diberikan sehingga tekanan darah meningkat. c. Kader kesehatan :

Kader RW 02 juga menyatakan meski belum terbentuk posbindu di wilayahnya sudah ada beberapa kader lansia dan telah dipersiapkan sebagai kader posbindu.Regimen terapeutik inefektif pada lansia dengan hipertensi di Kel. Tugu

Prioritas Masalah Keperawatan Komunitas pada aggregate lansia dengan hipertensiDi Kelurahan TuguNo.

Diagnosa Keperawatan KomunitasTingkat pentingnya masalah untuk diselesaikan : 1=rendah, 2=sedang, 3=tinggiPerubahan positif bagi masyarakat jika masalah diselesaikan : 0=tidak ada, 1=rendah, 2=sedang, 3=tinggiPeningkatan kualitas hidup jika diselesaikan : 0=tidak ada, 1=rendah, 2=sedang, 3=tinggiPrioritas masalah dari 1 sampai 6 : 1=kurang penting, 6=sangat pentingJml

1.Koping tidak efektif pada lansia dengan hipertensi di Kelurahan Tugu

333312

2.Pemeliharaan kesehatan tidak efektif : penatalaksanaan hipertensi pada lansia di Kelurahan Tugu

323513

3.Regimen terapeutik inefektif pada lansia dengan hipertensi di Kel. Tugu 323311

Perencanaan Program Kesehatan Komunitas

Tahap awal dalam perencanaan program adalah melakukan lokakarya mini dengan masyarakat, Kelurahan Tugu, Puskesmas Tugu, serta Dinas Kesehatan Kota Depok. Lokakarya mini diadakan untuk menyampaikan hasil pengkajian dan analisis data kepada pihak-pihak terkait, agar mendapatkan tanggapan, masukan dan dukungan kegiatan atau program dalam rangka mengatasi masalah kesehatan yang muncul. Lokakarya mini juga bertujuan agar masyarakat menyadari permasalahan yang ada diwilayahnya dan termotivasi untuk mengatasinya secara mandiri. Oleh karena itu, strategi intervensi pada setiap diagnosa keperawatan yang muncul ditetapkan bersama-sama dengan masyarakat. Strategi intervensi keperawatan komunitas yang digunakan meliputi proses kelompok, pendidikan kesehatan, dan pemberdayaan (empowering). Proses kelompok adalah suatu strategi intervensi keperawatan komunitas yang dilaksanakan bersama-sama masyarakat melalui pembentukan peer atau social support yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat tersebut (Hitchock, Schuber & Thomas, 1999 ; Stanhope & Lancaster, 2004). Proses kelompok ini diwujudkan dengan membentuk Self help group untuk lansia hipertensi dengan harapan adanya kelompok dari-oleh- dan untuk masyarakat agar dapat secara mandiri mengatasi berbagai masalah terkait hipertensi yang diderita anggota kelompoknya. Selain itu juga dibentuk kelompok waspada hipertensi (support group) dengan harapan adanya kelompok dari-oleh-dan untuk masyarakat agar dapat secara mandiri mengatasi masalah hipertensi yang diderita kelompok lansia. Strategi intervensi berikutnya adalah pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan dalam rangka tindakan promotif dan preventif melalui penyebaran informasi dan meningkatkan motivasi masyarakat agar dapat berperilaku sehat (Stanhope & Lancaster, 2004). Materi pendidikan kesehatan yang akan dilakukan mengenai pengelolaan hipertensi pada lansia khususnya pencegahan dan perawatan hipertensi di rumah.Pemberdayaan (Empowering) adalah kegiatan keperawatan komunitas yang melibatkan masyarakat secara aktif untuk menyelesaikan masalah di komunitasnya, sehingga masyarakat dijadikan subyek dalam menyelesaikan masalah yang timbul (Hitchock, Schuber & Thomas, 1999). Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan melakukan upaya kesehatan masyarakat dengan peningkatan ketrampilan masyarakat melakukan pencegahan dan perawatan hipertensi. Berikut ini akan diuraikan strategi intervensi yang ditetapkan bersama masyarakat untuk masing-masing diagnosa keperawatan komunitas :

Diagnosa pertama : Koping tidak efektif pada lansia dengan hipertensi di Kel. Tugu b.d persiapan menghadapi stressor tidak adekuat, gangguan pola melepaskan ketegangan pada lansia hipertensi di Kel. TuguTujuan Umum : Setelah intervensi keperawatan selama 7 bulan, koping lansia hipertensi di Kel. Tugu menjadi efektifTujuan Khusus : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7 bulan diharapkan :

1. Terbentuknya kelompok lansia hipertensi (self help group) di tingkat RT2. Perbaikan perilaku lansia hipertensi untuk melakukan tindakan pencegahan peningkatan tekanan darah melalui peningkatan mekanisme koping3. Meningkatnya ketrampilan lansia hipertensi melakukan perawatan tekanan darah secara mandiri di rumahPerencanaan program dan strategi intervensi :

1) Proses kelompok

Strategi Intervensi :

Sosialisasi program kegiatan proses kelompok lansia hipertensi dalam pengelolaan hipertensi.

Pembentukan self help group yaitu kelompok yang terdiri dari lansia hipertensi yang saling memberikan dukungan dalam pengelolaan hipertensi Pelaksanaan kegiatan kelompok lansia hipertensi untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan melakukan perawatan tekanan darah secara mandiri.2) Pemberdayaan Masyarakat

Strategi intervensi :

Pemberdayaan Kader Kesehatan : Melakukan sosialisasi pembentukan kelompok lansia hipertensi

Pelatihan kader dalam memberikan dukungannya terhadap kelompok lansia hipertensiDiagnosa keperawatan kedua : Pemeliharaan kesehatan tidak efektif : penatalaksanaan hipertensi pada lansia di Kelurahan Tugu b.d Kurangnya informasi tentang pencegahan hipertensi, masih adanya perilaku beresiko terjadinya hipertensi, adanya penyakit atau masalah lansia yang berisiko terjadi hipertensi, kurangnya sistem pendukung dalam pengelolaan terjadinya hipertensiTujuan Umum : Setelah intervensi keperawatan selama 7 bulan, pemeliharaan kesehatan menjadi efektif : penatalaksanaan hipertensi pada lansia di Kelurahan Tugu.

Tujuan Khusus : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7 bulan diharapkan :

1. Terbentuknya kelompok waspada hipertensi di tingkat RW2. Peningkatan pengetahuan masyarakat dan kader kesehatan tentang penatalaksanaan hipertensi3. Meningkatnya ketrampilan kader /kelompok waspada hipertensi dalam melakukan pencegahan dan perawatan hipertensi4. Terbentuknya pojok konsultasi hipertensi di setiap posbinduPerencanaan program dan strategi intervensi :

1) Proses kelompok

Strategi Intervensi :

Sosialisasi program kegiatan proses kelompok waspada hipertensi dalam penatalaksanaan hipertensi Pembentukan kelompok waspada hipertensi yaitu kelompok yang terdiri dari masyarakat yang secara sukarela peduli dengan penanganan hipertensi pada lansia di wilayahnya Pelaksanaan kegiatan kelompok waspada hipertensi dalam upaya peningkatan pengetahuan dalam penatalaksanaan hipertensi meliputi ketrampilan dalam melakukan pencegahan dan perawatan hipertensi di rumah2) Pendidikan Kesehatan

Strategi Intervensi :

Pembuatan media untuk pendidikan kesehatan tentang pencegahan dan perawatan hipertensi pada lansia dalam bentuk leaflet, lembar balik, dan flipchart

Menyebarkan/mendistribusikan informasi dalam bentuk media (leaflet) kepada masyarakat pada kegiatan yang ada di masayrakat seperti posbindu, posyandu, pengajian, arisan dan lain lain.

Penyuluhan kesehatan kepada masyarakat dan aggregate lansia tentang pencegahan dan perawatan hipertensi3) Pemberdayaan Masyarakat

Strategi Intervensi :

3.1. Pemberdayaan Kader Kesehatan

Melakukan sosialisasi program pelatihan dan penyegaran kader lansia/Posbindu terkait pencegahan dan perawatan hipertensi pada lansia

Pembuatan modul untuk pelatihan dan penyegaran kader lansia/ Posbindu terkait pencegahan dan perawatan hipertensi pada lansia Melakukan kegiatan pelatihan dan penyegaran kader lansia/Posbindu dalam upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader lansia/Posbindu dalam pencegahan dan perawatan hipertensi pada lansia

Memberikan bimbingan kepada kader Posbindu yang bertugas di meja II (pemeriksaan) dalam pemeriksaan tekanan darah.

Mendampingi kader posbindu dalam melakukan penyuluhan pada lansia di pojok konsultasi hipertensi Mendampingi kader lansia/Posbindu dalam melakukan kunjungan rumah pada keluarga dengan lansia yang mengalami hipertensi untuk menindak lanjuti kemampuan keluarga merawat lansia hipertensi di rumah 3.2. Pemberdayaan Keluarga

Kunjungan rumah dalam rangka mengidentifikasi peran keluarga dalam pencegahan dan perawatan hipertensi pada lansia, peningkatan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam merawat lansia dengan hipertensi Menginformasikan telah adanya support group yang dapat digunakan oleh keluarga dalam merawat lansia dengan hipertensi4) Kemitraan

Strategi Intervensi :

Melakukan kerjasama lintas program dengan Puskesmas dan Dinas Kesehatan terkait pengadaan media penyuluhan tentang pencegahan dan perawatan hipertensi pada lansia; Buku pedoman perawatan lansia dengan hipertensi di rumah ; pelaksanaan pelatihan dan penyegaran kader lansia/ Posbindu terkait pencegahan dan perawatan hipertensi pada lansia.

Diagnosa keperawatan ketiga : Regimen terapeutik inefektif pada lansia hipertensidi Kel. Tugu b.d kurangnya sistem pendukung dalam pemantauan kasus hipertensi pada lansiaTujuan Umum : Setelah intervensi keperawatan selama 7 bulan, diharapkan penatalaksanaan hipertensi pada lansia di Kelurahan Tugu dapat terpantau.

Tujuan Khusus : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7 bulan diharapkan :

1. Tersedia sistem pendukung dalam pemantauan kasus hipertensi pada lansia ditingkat RT2. Tersedianya sistem rujukan ke puskesmas bagi kasus hipertensi pada lansia yang memerlukan penanganan lebih lanjutPerencanaan program dan strategi intervensi :

1) Proses kelompok

Strategi Intervensi :

Sosialisasi kegiatan pada kelompok waspada hipertensi untuk ikut serta dalam pemantauan kasus hipertensi pada lansia Pelaksanaan kegiatan kelompok waspada hipertensi dalam pemantauan kasus lansia hipertensi meliputi : pembuatan sistem pelaporan kasus hipertensi pada lansia, dan pembuatan sistem rujukan bagi kasus yang perlu penanganan lebih lanjut

Sosialisasi sistem pelaporan dan mekanisme rujukan pada kader kesehatan dan perangkat RW2) Pemberdayaan Masyarakat

Strategi Intervensi :

Pemberdayaan Kader Kesehatan : Melakukan sosialisasi program pemantauan kasus hipertensi pada lansia Pelatihan kader tentang pemantauan kasus hipertensi dengan menggunakan kartu menuju sehat hipertensi Pembuatan mekanisme rujukan ke puskesmas untuk kasus yang memerlukan tindak lanjut3) Kemitraan

Strategi Intervensi :

Melakukan kerjasama lintas program dengan Puskesmas dan Dinas Kesehatan terkait sistem pemantauan kasus hipertensi pada lansia dalam pengadaan kartu menuju sehat hipertensiRENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA KELOMPOK LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI KELURAHAN TUGUNoMasalahKegiatanTujuanSasaranSumber daya

Penanggung jawabWaktuTempatAlokasi DanaKeberlanjutan

1Koping tidak efektif pada lanjut usia dengan hipertensi di Kelurahan Tugu Membentuk self help group untuk lansia yang menderita hipertensiAdanya kelompok dari-oleh- untuk-masyarakat agar dapat secara mandiri mengatasi masalah hipertensi yang diderita kelompok tersebutLansia yang menderita hipertensiPerangkat RW

MahasiswaSwadaya masyarakat

Pelaksanaan kegiatan self help groupTerlaksananya kegiatan kelompok yang telah terbentuk untuk dapat memecahkan masalahnya secara bersama-samaLansia yang menderita hipertensiPerangkat RW

MahasiswaSwadaya masyarakat

2Pemeliharaan kesehatan tidak efektif : penatalaksanaan hipertensi pada lansia di Kelurahan Tugu

Pendidikan kesehatan tentang hipertensi pada lansia Memberikan pemahaman kepada lansia dan masyarakat agar dapat melakukan pencegahan dan perawatan untuk mencegah hipertensi pada lansiaLansia dan masyarakat yang beresikoMahasiswaKaderSwadaya masyarakat

Penyebaran informasi tentang pengelolaan hipertensi melalui leaflet

Tersebarnya leaflet tentang hipertensi di masyarakat

Lansia dan masyarakat beresikoMahasiswaMahasiswa

Rekruitment anggota kelompok waspada hipertensi pada lansiaAdanya kelompok dari-oleh- untuk-masyarakat agar dapat secara mandiri mengatasi masalah lansia hipertensi di wilayahnyaMasyarakat dan kaderMahasiswaKaderSwadaya masyarakat

Pelatihan anggota kelompok peduli lansia hipertensi dan kader posbindu Peningkatan pengetahuan tentang hipertensi dan penanganannya

Mampu memberikan penyuluhan kepada lansia hipertensi dan masyarakat mengenai Penanganan lansia hipertensi

Mampu melakukan senam lansia atau jantung sehat Mampu merujuk ke fasilitas kesehatan (Puskesmas atau RS) Mampu memantau status kesehatan lansia hipertensi

Masyarakat dan kaderMahasiswaMahasiswa

Membuat pojok konsultasi tentang hipertensi di posbinduMemberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mendiskusikan tentang penyakit hipertensiLansia hipertensi dan masyarakat beresikoMahasiswaSwadaya masyarakat

Mahasiswa

3Regimen terapeutik inefektif pada lansia dengan hipertensi di Kel. Tugu Kunjungan rumah untuk melakukan asuhan keperawatan keluarga lansia hipertensiMasalah yang ada di keluarga binaan dapat terselesaikanKeluarga lansia hipertensiMahasiswaMahasiswa

Pembuatan Kartu Menuju Sehat HipertensiLansia hipertensi dapat memantau kesehatannya secara mandiriLansia hipertensiMahasiswaMahasiswa

Pendampingan kader melakukan kunjungan rumah lansia hipertensiKader mampu melakukan kunjungan rumah untuk memantau kesehatan lansia hipertensiKeluarga lansia hipertensiMahasiswaKaderSwadaya masyarakat

Membuat sistem rujukan ke puskesmas bagi lansia hipertensi yang memerlukanPenderita yang membutuhkan rujukan dapat dirujuk ke puskesmasLansia hipertensiMahasiswaPerangkat RWSwadaya masyarakat

Mahasiswa

PAGE