renpra keluarga lansia

Upload: rola-mesrani-simbolon

Post on 30-Oct-2015

58 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

keperawatan keluarga, renpra

TRANSCRIPT

HASIL PENGKAJIAN KELUARGAKELUARGA DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN LANSIAI. PENGKAJIANA. DATA UMUM

1. Nama kepala keluarga

: Ibu N (69 tahun)2. Alamat

: Jl. Kembang Harapan II No.14 (081275112147)3. Pekerjaan kepala keluarga

: Pensiunan Guru4. Pendidikan kepala keluarga: SGA (Sekolah Guru Atas)5. Komposisi keluarga dan genogram: No.Nama Jenis kelaminHubungan dengan KKUmur PendidikanSaat Ini Pekerjaan

1.

An. E

Laki-Laki

Anak Angkat 22 tahun

S1

Mahasiswa

Genogram:

= Laki-Laki = Perempuan

= Meninggal Dunia = Tinggal serumah

Keterangan Genogram:

Ibu N merupakan anak kedua dari pasangan Bpk. L dan Ibu F. Kedua orangtua ibu N telah meninggal dunia, namun ibu N tidak dapat mengingat dengan pasti kapan kedua orang tuanya meninggal dunia. Ibu N mengatakan kedua orang tuanya meninggal tidak berselang lama dan saat itu ibu N telah berkeluarga dan bekerja sebagai seorang guru. Ibu N mengatakan kedua orang tuanya meninggal karena sakit tua. Ibu N menikah pada usia 21 tahun dengan Bpk. K. Ibu N mengalami beberapa kali kegagalan dalam memiliki keturunan. Ibu N memiliki riwayat mola hidatidosa sebanyak 3 kali dan dilakukan kuretase. Ibu N selalu berusaha dan akhirnya memiliki 3 orang anak yaitu An R (39 thn), An A (34 thn), dan An.A (31 thn). Ketiga anaknya telah berumah tangga dan tidak tinggal bersama ibu N lagi. Suami ibu N telah meninggal dunia sejak tahun 1998. Almarhum Bpk. K meninggal dunia karena penyakit paru-paru basah (pneumonia), dengan riwayat kesehatan sering tidur larut malam dan perokok aktif. Saat ini ibu N tinggal bersama anak angkatnya yaitu An. E (22 thn) sejak kurang lebih 3 tahun yang lalu.6. Tipe Keluarga

Berdasarkan komposisi keluarga Ibu N maka tipe keluarga Ibu N adalah keluarga usila. Ibu N telah pensiun dari pekerjaannya sebagai guru, dan telah kehilangan pasangan sejak tahun 1998. Keluarga ibu N saat ini terdiri dari tiga orang anak yang telah berumahtangga dan tinggal terpisah dari ibu N, serta satu orang anak angkat laki-laki yang tinggal bersamanya.7. Suku

Kepala keluarga (Ibu N) berasal dari Bangkinang dengan suku Minang. Suku Minang memiliki kebiasaan sering mengkonsumsi makanan pedas, berlemak dan bersantan sehingga lebih beresiko menderita gastritis, hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes melitus. Ibu N memiliki kebiasaan yang berbeda dengan kebiasaan suku minang pada umumnya. Ibu N lebih cenderung menyukai masakan jawa, yaitu suka masakan yang manis. Dalam setiap masakannya, ibu N selalu mencampurkan gula, kecuali pada gulai. Menu masakan yang sering dimasak oleh Ibu N adalah nasi, lauk, dan sayur berkuah. Ibu N juga kadang-kadang masak masakan bersantan dan daging namun hanya saat ada acara tertentu, dalam sehari-hari jarang. Ibu N mengatakan tidak ada pantangan makanan apapun dari suku Minang yang dianut keluarga terkait dengan kesehatan keluarga.8. Agama

Semua anggota keluarga ibu N beragama Islam. Ibu N selalu menjalankan shalat 5 waktu. Ibu N mengatakan ia mengikuti pengajian masjid setiap hari sabtu. Ibu N menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anaknya sejak dari dini. Anak angkatnya saat ini, juga rajin dalam melaksanakan sholat 5 waktu dan membantu Ibu N. An. E terkenal sebagai ustad karena ia pandai mengaji dan ia juga mengajarkan membaca Al-Quran kepada anak-anak di lingkungannya. 9. Status Sosial Ekonomi

a. Status SosialKeluarga Ibu N termasuk keluarga yang aktif di lingkungan tetangganya, sehingga keluarga Ibu N dikenal baik oleh tetangganya. Ibu N mengikuti pengajian mesjid setiap malam Sabtu dan pengajian RT setiap hari Jumat. Tetangga sekitar rumah Ibu N sebagian besar bersuku minang, sama seperti ibu N. Ibu N memiliki kepedulian kepada tetangganya yang sedang sakit, salah satu buktinya adalah ketika mahasiswa berkunjung ke rumah ibu N, ibu N menceritakan bahwa ada salah seorang tetangganya sedang sakit namun tergolong keluarga kurang mampu, sehingga ibu N meminta bantuan kepada mahasiswa untuk dapat memeriksa keadaannya saat ini. b. Status Ekonomi

Keluarga Ibu N merupakan keluarga dengan status ekonomi menengah ke atas. Sumber penghasilan ibu N ada 2, yaitu dari gaji pensiunannya sebagai guru dan gaji pensiunan janda karena dahulu almarhum suaminya juga seorang PNS (guru). Ibu N mengatakan bahwa penghasilannya adalah kurang lebih mencapai Rp. 4.100.000 per bulannya, dengan jumlah penghasilan ini Ibu N dapat mencukupi kebutuhannya sehari-hari.10. Aktivitas Rekreasi atau Waktu Luang Keluarga

Ibu N mengatakan bahwa anak-anaknya sering mengunjunginya, biasanya satu kali dalam seminggu. Saat-saat ada waktu berkumpul, keluarga lebih suka berkumpul dan menghabiskan waktu bersama di rumah daripada jalan-jalan keluar rumah. Bersantai bersama di rumah dirasakan lebih menyenangkan daripada rekreasi ke tempat tertentu kemudian keletihan karena perjalanan tersebut. meskipun begitu, pada hari-hari besar dan anak-naknya memiliki libur panjang, keluarga menyempatkan berkunjung ke tempat rekreasi.B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Riwayat Keluarga Inti

Menurut cerita Ibu N, ia menikah dengan Bpk. K sebelumnya tidak pernah berpacaran dan tidak pula dijodohkan. Bpk. K dan Ibu N menikah karena keadaan. Keadaan saat itu adalah Indonesia dalam perseteruan dengan Malaysia, dimana Malaysia berupaya dalam mengambil salah satu pulau Indonesia, yaitu Riau sehingga banyak diturunkan polisi-polisi di jalan-jalan Pekanbaru untuk berjaga-jaga. Ditambah lagi Ibu N saat itu berprofesi sebagai guru di Bangkinang dan akan berpindah tugas ke Pekanbaru. Kehadiran Bpk. K dipandang sebagai pelindung oleh Ibu N dan setelah beberapa bulan sejak berkenalan akhirnya mereka memutuskan untuk menikah pada tahun 1964.

Setelah 9 tahun berumah tangga dan beberapa kali mengalami kegagalan dalam memiliki anak akhirnya pada tahun 1973 Bpk. K dan Ibu N memperoleh anak pertama yang berjenis kelamin laki-laki. Anak kedua lahir pada tahun 1978 dan berjenis kelamin perempuan. Dan anak terakhir berjenis kelamin laki-laki lahir ditahun 1981.

2. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini

Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan usia lanjut lansia, dimana anak pertama Ibu N berusia 39 tahun, anak kedua berumur 34 tahun, dan anak ketiga berumur 31 tahun. Ketiga anaknya telah berumah tangga dan tidak tinggal bersama Ibu N lagi. Saat ini Ibu N tinggal bersama anak angkatnya. Menurut Duvall & Miller (1985, dalam Friedman, Bowden, & Jones, 2003) tugas perkembangan keluarga pada tahap perkembangan keluarga dengan usia lanjut adalah mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan, adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik, dan pendapatan, mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat, mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat, melakukan life review. Menurut Ibu N tugas perkembangan keluarga yang sudah terpenuhi adalah Ibu N sudah menerima dan dapat beradaptasi dengan perubahan kehilangan suaminya tahun 1998, kekuatan fisiknya yang sudah tua, dan kekurangan pendapatan. Ibu N menutupi kekurangan pendapatan dari gaji pensiunannya dan suami. Hubungan Ibu N dengan anak-anaknya juga baik dimana mereka sering berkunjung, yaitu satu kali seminggu dan juga sering menelpon. Hubungan dengan masyarakat juga baik ditandai dengan Ibu N mengikuti wirid di mesjid sekitar rumah setiap malam Sabtu dan wirid di RT setiap hari Jumat. Ibu N terkadang juga sering membuka album-album kenangan. Cara Ibu N dalam mempertahankan suasana rumah agar selalu menyenangkan, yaitu mengisi kesehariannya dengan melakukan berbagai aktivitas rumah dan bercengkrama dengan anak angkatnya.

3. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi

Menurut Ibu N, tugas perkembangan keluarga berdasarkan tahap perkembangan lansia sudah dicapai. Bahkan Ibu N saat ini lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian dengan cara meningkatkan ibadah dan amal.

4. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Menurut Ibu N, orangtua mereka tidak memiliki riwayat kawin-cerai. Orangtua mereka menikah karena dijodohkan oleh orangtua mereka.

C. PERKEMBANGAN LINGKUNGAN

1. Karakteristik Rumah

Denah rumah:

G

KTKTKMWCSeptic Tank

TMRT

KTKTRDWC

Keterangan:

KT

: Kamar Tidur

RT

: Ruang Tamu

RD

: Ruang Dapur

KM: Kamar Mandi

G

: Garasi

TM

: Taman Rumah

: Jalan Raya

Menurut hasil observasi, rumah keluarga Ibu N memiliki ventilasi yang sesuai dengan luas rumah yaitu 10% dari luas rumah 420 meter persegi. Namun, pada saat kunjungan perawat di sore hari, jendela ruang tamu tidak dibuka. Pencahayaan terang pada sore hari dan lingkungan disekitar rumah terlihat bersih dari sampah dan tertata dengan rapi. Di ruang tamu terdapat kursi dan meja. Rumah tersebut berbentuk rumah persegi panjang dimana dindingnya terbuat dari semen sedangkan lantainya dilapisi keramik. Rumah Ibu N mempunyai jendela dan ventilasi di kamar tidur, ruang tamu, dan ruang dapur. Terdapat TV sebesar 21 inchi di ruang tamu. Letak kamar mandi Ibu N berada di dalam rumah. Sumber air keluarga adalah berasal dari sumur pompa yang terhubung dengan listrik. Jarak sumur dengan septik tank kurang dari 10 m.

2. Karakteristik Tetangga & Komunitas RW

Sebagaian besar di daerah tempat tinggal Ibu N penduduknya memiliki suku Minang. Tempat tinggal Ibu N tergolong daerah padat penduduk, dimana jarak dari masing-masing rumah tidak terlalu jauh. Sekitar 30 m dari rumah Ibu N terdapat mesjid yang sering diramaikan dengan kegiatan-kegiatan keagamaan (seperti pengajian ibu-ibu, dan lain sebagainya) dan juga kegiatan-kegiatan masyarakat (seperti wirid ibu-ibu PKK dan lain sebagainya).

3. Mobilitas Geografis Keluarga

Ibu N mengatakan sejak menikah dengan Bpk. K sudah satu kali pindah rumah. Rumah pertama berlokasi di jalan Rokan dan tempat tinggal sekarang berlokasi di jalan Kembang Harapan II. Ibu N tidak ada keinginan untuk pindah rumah lagi dikarenakan sudah merasa cukup nyaman tinggal di rumah tersebut.

4. Hubungan Keluarga dengan Fasilitas-Fasilitas Kesehatan dalam Komunitas

Ketika Ibu N merasa kondisi tubuhnya mulai tidak sehat ia akan menggunakan obat-obat tradisional sebagai pertolongan pertama. Misalnya saat Ibu N merasa kondisi tubuhnya lemah ia akan mengkonsumsi jus tomat untuk menjaga kesehatannya, sehingga ia jarang mengunjungi pelayanan kesehatan yang ada disekitar rumahnya. Namun, bila kondisi Ibu N mulai merasakan sakit yang cukup berat, ia akan segera mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan seperti RSUD.

5. Sistem Pendukung Keluarga

Dalam keluarga Ibu N, setiap anggota keluarga saling mendukung satu sama lain. Terutama antara Ibu N dan anak angkatnya yang sekarang tinggal bersama. Ibu N dan anak angkatnya saling membantu menyelesaikan pekerjaan rumah. Meskipun anak angkatnya seorang anak laki-laki, ia sering membantu Ibu N dalam pekerjaan rumah tangga seperti mencuci piring, memasak, dan lain sebagainya.D. STRUKTUR KELUARGA

1. Pola Komunikasi KeluargaMenurut Ibu N pola komunikasi keluarga adalah komunikasi dua arah terutama Ibu N dengan anak-anaknya An R , An A dan An A serta anak angkatnya An. E. Dimana mereka saling menghargai pendapat satu sama lain dan memecahkan masalah dengan diskusi. Setiap permasalahan yang terjadi, Ibu N berusaha menyelesaikannya di rumah. Ibu N sangat sayang pada An. E. Jika An.E mempunyai masalah, biasanya An. E membicarakan masalahnya dengan Ibu N.

2. Struktur KekuatanPengambil keputusan dalam keluarga adalah Ibu N, tetapi sebelumnya telah dimusyawarahkan bersama An.E. Jika ada masalah sekecil apapun harus diselesaikan secara musyawarah dan saling tukar pikiran di dalam keluarga tersebut. Selain itu Ibu N selalu berdiskusi dengan An.E dan sangat percaya kepadanya. Karena An.E merupakan lulusan dari pondok pesantren dan Ibu N sangat percaya karena An.E memiliki ilmu pengetahuan agama yang baik.3. Struktur PeranDalam keluarga, Ibu N berperan sebagai kepala keluarga semenjak Bpk K meninggal dunia pada tahun 1998 dan merupakan sumber penghasilan keluarga. Selain berperan sebagai kepala keluarga, Ibu N juga berperan sebagai ibu rumah tangga yang mengurusi keperluan rumah tangga. An. E berperan sebagai anak. Ia sering membantu Ibu N dalam mengurus keperluan rumah tangga, seperti berbelanja kepasar dan keperluan lain yang dibutuhkan Ibu N. 4. Struktur Nilai-Nilai KeluargaNilai dan norma budaya yang dianut oleh keluarga Ibu N adalah saling sayang-menyayangi dan menghormati serta turut merasakan penderitaan yang dirasakan anggota keluarga. Ibu N mengatakan bahwa ia selalu menanamkan sikap saling tolong menolong kepada anak-anaknya. Selain itu Ibu N berharap agar kelak anak-anaknya ketika dalam pekerjaannya dapat bekerja dengan hati yang ikhlas dan harus mencintai pekerjaannya. Ibu N juga sangat menginginkan anaknya terutama anak perempuan atau siapapun yang perempuan muslimah untuk menggunakan pakaian yang menutup aurat. Karena ibu N sangat senang melihat perempuan yang menggunakan jilbab. Ia terlihat cantik dan bagus sekali. Selain itu Ibu N menginginkan anaknya menjadi anak yang soleha dan taat kepada peraturan agama. Karena pakaian terbuka itu bisa menarik nafsu syahwat orang lain.

E. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi AfektifKeluarga Ibu N adalah keluarga yang penuh kasih sayang dan saling memperhatikan satu sama lain, baik antara Ibu N dengan An.E maupun dengan An.R , An A dan An. A meskipun mereka telah tidak tinggal di rumah. Ibu N mengaku bahwa ia seorang Ibu yang pemarah. Ibu N akan marah jika An.E melakukan suatu hal-hal yang melanggar perintah agama. Ibu N akan selalu memperhatikan sikap dan perilaku An.E jika terdapat kejanggalan-kejanggalan. Dan Ibu N akan memberikan nasehat dan nilai-nilai yang baik kepada anaknya. 2. Fungsi SosialisasiFungsi Interaksi dan sosialisasi Keluarga Ibu N cukup baik. Menurut Ibu N mulai dari kecil ketiga orang anaknya termasuk anak angkatnya sudah diajarkan untuk santun kepada kedua orang tuanya, tidak mengganggu orang lain. Dan mengajarkan anak agar tidak berbuat jahat kepada orang lain meskipun orang itu telah jahat kepadanya. Ibu N mengajarkan agar setiap kejahatan yang diterimanya dibalas dengan kebaikan-kebaikannya dan senantiasa mendoakannya. 3. Fungsi Perawatan KesehatanKeluarga Ibu N selalu berusaha untuk dapat memberikan yang terbaik bagi anggota keluarganya terutama dalam menjaga dan merawat kesehatan. Biasanya jika ada keluarga yang sakit, keluarga Ibu N biasanya menggunakan tanaman obat-obatan dan beberapa obat-obatan herbal. Jika keluarga batuk, Ibu N biasanya membuat obat tradisional. Yaitu perasan air jeruk nipis dicampur dengan kecap manis kadang-kadang menggunakan madu. Selain itu juga Ibu N memakan kuning telur untuk menghilangkan batuk. Sebelum itu Ibu N mengatakan sebelum meminum perasan tersebut tidak boleh menggunakan obat-obatan warung terlebih dahulu. Jika ibu N kurang darah, merasa lemah seperti tekanan darah rendah, Ibu N biasanya membuat Jus Tomat dicampur susu. Selain itu juga Ibu N juga mengkonsumsi Habbatusaudah yang khasiatnya bisa menambah darah. Jika keluarga ada yang luka terbuka misal terjatuh maka Ibu N biasanya menggunakan lidah buaya untuk menekan perdarahan. Jika keluarga ada yang mengalami diare, biasanya Ibu N menggunakan perasan daun jambu biji. Dan perasan daun tersebut sangat cepat menyembuhkan diare. Ibu N sudah mampu mengobati penyakit-penyakit yang ada dalam keluarganya secara sederhana. Hal ini banyak diketahuinya dari teman An.E yang berprofesi sebagai dokter. Ibu N sangat jarang sekali berobat kerumah sakit. Ibu N lebih senang menggunakan obat tradisional. Akhir-akhir ini Ibu N merasakan kondisi tubuhnya tidak stabil. Ia sering merasakan kedinginan di siang hari. Badannya terasa lemah. Dari hasil pengukuran TTV diketahui TD Ibu N adalah 130/60 mmHg, hasil ini menunjukkan bahwa Ibu N memiliki tekanan darah rendah/hipotensi. Maka Ibu N biasanya melakukan perawatan sederhana seperti membuat jus tomat. Hanya saja jus tersebut dicampur dengan susu. Selain itu Ibu N juga sering merasa kaku pada jari tengahnya ketika bangun tidur. Jari terasa kaku, keras dan sulit digerakkan. Ibu N tidak tau mengapa jarinya menjadi kaku. F. STRESS DAN KOPING KELUARGA

1. Stressor Jangka Pendek

Menurut Ibu N yang menjadi beban pikirannya saat ini adalah mempersiapkan kematiannya dengan baik. Ibu N ingin saat tiba waktunya, ia tidak menyusahkan anak-anaknya, dan meninggal dalam keadaan khusnul khotimah. Ibu N merasakan penurunan-penurunan dalam kondisi fisiknya, namun ia menganggap hal ini memang sudah waktunya karena usia yang semakin tua dan bukan menjadi suatu hal yang membebani pikiran Ibu N.

2. Stressor Jangka Panjang

Ibu N mengatakan bahwa tidak ada masalah yang menjadi beban pikirannya yang telah berlarut dalam jangka panjang. Di masa tuanya ini, ia merasakan kesenangan dan kenyamanan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Hubungan dan komunikasi dengan anak dan menantu serta cucu terjalin baik. Anak-anak serta menantunya sering mengunjungi dan memberi perhatian, semua inilah yang membuat Ibu N dapat menjalani masa tuanya dengan senang.

3. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah

Menurut Ibu N, jika ada masalah di keluarganya, maka Ibu N akan berembuk bersama untuk mencari pemecahan masalah. Ibu N menceritakan bahwa jika masalah yang ada hanya masalah kecil atau masalah yang tidak terlalu berat dan dirasa tidak perlu diketahui oleh anak-anaknya yang sudah berlainan rumah, maka Ibu N hanya berembuk bersama anak angkatnya untuk mencari pemecahan masalah tersebut. Namun, jika masalah yang terjadi melibatkan keseluruhan anak-anaknya, maka Ibu N akan membahasnya bersama-sama.

4. Strategi Koping yang Digunakan

Menurut Ibu N, jika ada masalah yang membebani pikirannya Ibu N selalu membicarakannya dengan keluarga. Ibu N mengatakan bahwa seberat apapun masalah yang dihadapi keluarga, Ibu N selalu berusaha untuk menyelesaikannya di dalam keluarga tersebut. Ibu N tidak pernah mencoba meminta bantuan dari tetangganya untuk menyelesaikan masalahnya, walaupun masalah yang berat sekalipun, karena menurut Ibu N masalah keluarga jangan sampai diketahui oleh pihak lain, termasuk para tetangga.

5. Stress Adaptasi Disfungsional

Ibu N mengatakan setiap manusia pasti punya masalah. Jika ada masalah, Ibu N akan mendiskusikan dengan anaknya dan berikhtiar, berdoa kepada Allah SWT agar selalu diberi kemudahan. Ibu N berusaha menganggap sesuatu itu dengan positif. Jika terjadi masalah padanya karena orang lain yang ingin berbuat jahat padanya, maka Ibu N senantiasa mendoakannya dan membalas kejahatannya dengan kebaikan. Sehingga Ibu N tetap tenang dan tidak banyak pikiran/stress. Maka sebenarnya tidak terdapat strategi adaptasi yang disfungsional kepada Ibu N.G. PEMERIKSAAN FISIK

No.Aspek yang diperiksaIbu NAn.E

1.Keadaan umumBaikBaik

2.Tanda tanda vital

a. Suhu

b. TD

c. RR

d. Nadi

e. GDS

f. TB

g. BB37(C

130/60 mmHg

18 x / menit

67 x / menit

135 mg/dL

153 cm

45 Kg370C

120/70 mmHg

20 x/menit

88 x/menit

-

162 mmHg

67 Kg

3.Pemeriksaan head to toe

Keadaan rambut dan kepalaRambut tampak putih, bersih, tidak berbau. Tidak ada luka dan pembesaran pada kulit kepala.Rambut tampak bersih, tidak berbau. Tidak ada luka dan pembesaran pada kulit kepala

MataKonjungtiva tidak anemis; sclera tidak ikterik; pupil bulat, isokor, ukuran 2 mm, ada refleks terhadap cahaya.Konjungtiva tidak anemis: sclera tidak ikterik; pupil bulat, isokor, ukuran 2 mm, ada refleks terhadap cahaya.

Telinga Tampak bersih, tidak ada serumen, tidak terdapat gangguan pendengaran.Tampak bersih, tidak ada serumen, tidak terdapat gangguan pendengaran.

HidungTidak ada benda asing, tidak ada peradangan, mukosa merah muda, kemampuan menghidu baik, jalan nafas paten.Tidak ada benda asing, tidak ada peradangan, mukosa merah muda, kemampuan menghidu baik, jalan nafas paten.

Mulut / Mukosa, gigi dan gusitidak ada bau mulut, tidak ada peradangan, tidak sariawan, lidah bersih,tidak menggunakan gigi palsuTidak ada bau mulut, tidak ada peradangan, tidak sariawan, lidah bersih.

LeherTidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.

Thoraks dan fungsi pernafasan

Inspeksi

Palpasi

Perkusi

AuskultasiBentuk dada simetris, tidak terdapat massa abnormal, pola nafas normal

Fremitus kiri dan kanan sama, nyeri tekan (-)

Resonan

VesikulerBentuk dada simetris, tidak terdapat massa abnormal, pola nafas normal, fremitus kiri dan kanan sama, nyeri tekan (-), Resonan, Vesikuler

Jantung dan fungsi kardiovaskulerPerkusi dullness dari ICS 3-5 kiri

Auskultasi BJ I dan II normal Perkusi dullness dari ICS 3-5 kiri, Auskultasi BJ I dan II normal.

AbdomenTidak ada massa, tidak ada nyeri tekan, bising usus positif (+), 6x/i, perkusi hipertimpaniTidak ada massa, tidak ada nyeri tekan, bising usus positif (+), 7x/i, perkusi timpani

Lengan dan tungkaiRentang gerak normal, uji kekuatan otot 5555/5555 5555/5555

Gaya berjalan normalRentang gerak normal, uji kekuatan otot 5555/5555

5555/5555, Gaya berjalan normal

H. HARAPAN KELUARGA

Keluarga merasa senang mendapatkan perhatian dan pelayanan langsung di rumah seperti sekarang karena dapat memeriksakan kondisi kesehatannya dan bercerita apapun yang dirasakan. Keluarga mengharapkan dengan adanya asuhan keperawatan keluarga ini, keluarga dapat memperoleh informasi mengenai status kesehatannya dan cara memelihara kesehatan menjadi lebih baik. Ibu N berharap diumurnya yang sudah tua sekarang, Ibu N hanya berharap ia dapat menghadapi kematian ketika dalam kondisi yang sehat, setelah ia melaksanakan ibadah dan meninggal dalam khusnul khotimah dalam mengingat Allah Swt. Jika tiba waktunya, kita tidak dapat mengelak dan menyalahkan takdir Tuhan. Diakhir pengkajian yang dilakukan mahasiswa, Ibu N memberikan nasehat bahwa dalam menjalankan pekerjaan apapun harus iklhas. Ibu N juga memberikan contoh pengalaman masa lalunya bahwa kejahatan harus dibalas dengan kebaikan.II. ANALISA DATABerdasarkan data yang ditemukan, maka mahasiswa memutuskan untuk memandang keluarga Ibu N berada pada tingkat keluarga secara konteks, dimana mahasiswa akan memberikan asuhan keperawatan berfokus pada individual. Hal ini mahasiswa lakukan karena masalah kesehatan terletak pada individu (Ibu N), keluarga hanya sebagai background.DATAMASALAH KEPERAWATAN

Data Subjektif:

Ibu N menyatakan bahwa beberapa hari yang lalu badannya terasa lemah. Ibu N menyatakan bahwa sering merasakan kedinginan di siang hari. Ibu N menyatakan sering merasa kaku pada jari tengahnya ketika bangun tidur. Jari terasa kaku, keras dan sulit digerakkan. Data Objektif:

Hasil TTV Ibu N, yaitu:

TD: 130/60 mmHg

Nadi: 67 x/i

RR: 18 x/i

Suhu: 37 0CPenurunan kardiak output pada Ibu N

Data Subjektif:

Ibu N mengatakan memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan yang manis-manis. Dalam setiap masakan ia akan menambahkan gula. Data Objektif:

Hasil pemeriksaan GDS adalah 135 mg/dL

Risiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah pada Ibu N di keluarga Ibu N

Data Subjektif:

Ibu N mengatakan saat ini lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian dengan cara meningkatkan ibadah dan amal.

Ibu N memberikan nasehat bahwa dalam menjalankan pekerjaan apapun harus iklhas. Ibu N juga memberikan contoh pengalaman masa lalunya bahwa kejahatan harus dibalas dengan kebaikan.Data Objektif:

Ekspresi wajah Ibu N tampak ceria.

Ibu N banyak memberikan nasehat kepada mahasiswa terkait dengan kehidupan. Kesiapan untuk meningkatkan spiritual well being pada Ibu N di keluarga Ibu N

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG DAPAT DITEGAKKAN 1. Penurunan kardiak output pada Ibu N di keluarga Ibu N (69 thn) b.d hipotensi.2. Risiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah pada Ibu N di keluarga Ibu N (69 thn) b.d gaya hidup keluarga yang kurang sehat.3. Kesiapan untuk meningkatkan spiritual well being pada Ibu N di keluarga Ibu N (69 thn) b.d kesiapan menghadapi kematian.SKALA PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Penurunan kardiak output pada Ibu N di keluarga Ibu N (69 thn) b.d hipotensi

No.KriteriaPerhitunganSkoringPembenaran

1. Sifat masalah:

Aktual 3/3 x 1= 11Masalah sudah terjadi. Ibu N mengalami hipotensi di tandai dengan hasil pemeriksaan TD: 130/60 mmHg, mengeluhkan jari-jari terasa kaku, badan terasa lemah, dan kedinginan di siang hari.

2. Kemungkinan masalah dapat diubah: Mudah 2/2 x 22Pengetahuan keluarga tentang mengatasi hipotensi cukup baik, ditandai dengan kebiasaan Ibu N mengkonsumsi jus tomat dan obat herbal habbatussaudah. Ibu N juga memiliki anggota keluarga yang berprofesi di bidang kesehatan dan berperan dalam memantau kesehatan Ibu N. Status ekonomi keluarga baik dan mudah menjangkau pelayanan kesehatan.

3. Potensial masalah untuk dicegah: Cukup2/3 x 12/3Masalah sudah terjadi tetapi belum berat, keluarga sudah mencoba dengan pengobatan sederhana. Pada prinsipnya Ibu N memiliki motivasi yang baik akan kesehatannya.

4.Menonjolnya masalah: Ada masalah dan harus segera diatasi 2/2 x 11Mahasiswa menilai bahwa perlu memberi penanganan segera pada masalah kesehatan keluarga Ibu N demi peningkatan kesehatan yang lebih baik lagi.

Total skore4 2/3

2. Risiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah pada Ibu N di keluarga Ibu N (69 thn) b.d gaya hidup keluarga yang kurang sehat.

No.KriteriaPerhitunganSkoringPembenaran

1. Sifat masalah:Resiko 2/3 x 1= 12/3Masalah belum terjadi, namun sudah ada kebiasaan yang dapat memicu terjadinya penyakit.

2. Kemungkinan masalah dapat diubah: Mudah2/2 x 22Pengetahuan keluarga tentang gaya hidup sehat kurang, akan tetapi Ibu N memiliki sumber daya keluarga dan lingkungan yang baik, serta adanya pengetahuan mahasiswa yang baik dalam membantu mengatasi masalah kesehatan Ibu N.

3. Potensial masalah untuk dicegah: Tinggi3/3 x 11Masalah belum terjadi, dimana kadar gula darah melebihi normal namun belum tergolong kepada DM. Keluarga memiliki motivasi untuk merubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat dan membuka diri terhadap saran-saran yang diberikan.

4.Menonjolnya masalah: Ada masalah dan harus segera diatasi 2/2 x 11Mahasiswa menilai bahwa perlu memberi penanganan segera pada masalah kesehatan keluarga Ibu N demi peningkatan kesehatan yang lebih baik lagi.

Total skore4 2/3

3. Kesiapan untuk meningkatkan spiritual well being pada Ibu N di keluarga Ibu N (69 thn) b.d kesiapan menghadapi kematian.

No.KriteriaPerhitunganSkoringPembenaran

1. Sifat masalah:

Potensial1/3 x 1= 11/3Ibu N dalam kondisi sehat dan dalam keadaan sejahtera.

2. Kemungkinan masalah dapat diubah: Mudah 2/2 x 22Ibu N sudah memiliki kesiapan yang baik untuk menghadapi kematian dengan cara meningkatkan ibadah dan amal. Keluarga memberi perhatian dengan setiap minggunya mengunjungin Ibu N dan selalu berkomunikasi melalui telepon. Ibu N juga aktif dalam organisasi masyarakat.

3. Potensial masalah untuk dicegah: Tinggi3/3 x 11Ibu N telah memiliki kesadaran untuk meningkatkan kualitas hidup di masa tuanya melalui memperbanyak kegiatan positif, seperti: memperbanyak ibadah dan aktif dalam organisasi masyarakat.

4.Menonjolnya masalah: Masalah tidak dirasakan0/2 x 10Mahasiswa menilai bahwa yang perlu dilakukan adalah memberikan dukungan kepada keinginan Ibu N untuk mencapai quality of life di masa tuanya.

Total skore3 1/3

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATANSetelah dilakukan skoring terhadap diagnosa keperawatan yang ditegakkan, didapatkan prioritas diagnosa keperawatan keluarga sebagai berikut:1. Penurunan kardiak output pada Ibu N di keluarga Ibu N (69 thn) b.d hipotensi.

2. Risiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah pada Ibu N di keluarga Ibu N (69 thn) b.d gaya hidup keluarga yang kurang sehat. 3. Kesiapan untuk meningkatkan spiritual well being pada Ibu N di keluarga Ibu N (69 thn) b.d kesiapan menghadapi kematian (gerontik)RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NoDiagnosa KeperawatanTujuan UmumTujuan KhususKriteriaStandar

Intervensi

1.Penurunan kardiak output pada Ibu N di keluarga Ibu N (69 thn) b.d hipotensi.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada keluarga Ibu N diharapkan penurunan kardiak output pada Ibu N dapat teratasi.Setelah pertemuan 2 x 50 dengan keluarga, diharapkan keluarga mampu mengenal masalah hipotensi pada Ibu N.

1.1 KKeluarga mampu menyebutkan pengertian dari penyakit hipotensi

Respon Verbal

Hipotensi pada lansia adalah penurunan tekanan darah kurang dari 130-139/85-89 mmHg.Diskusikan bersama keluarga tentang pengertian dari hipotensi dengan menggunakan leaflet dan power point.

Tanyakan kembali bila ada yang belum mengerti.

Evaluasi kembali tentang pengertian hipotensi kepada keluarga Ibu N.

Beri Reinforcement (+).

1.2 KKeluarga mampu menyebutkan penyebab terjadinya hipotensiRespon VerbalMenyebutkan 2 penyebab penyakit hipotensi. Penyebab hipotensi yaitu:1. Adanya kerusakan pada jantung.2. Adanya pendarahan hebat, diare, keringat yang berlebihan atau buang air kecil yang berlebihan3. Pelebaran pembuluh darah (dilatasi)

Diskusikan bersama keluarga tentang penyebab hipotensi dengan menggunakan leaflet dan power point.Tanyakan kembali bila ada yang kurang mengerti.

Evaluasi kembali tentang penyebab hipotensi kepada keluarga Ibu N.

Beri Reinforcement (+).

1.3 Keluarga mampu menyebutkan tanda-tanda penyakit hipotensi.Respon verbalMenyebutkan tanda-tanda penyakit hipotensi.Tanda-tanda Hipotensi yaitu:1. Kulit menjadi berkeringat dan dingin.

2. Denyut nadi kadang-kadang cepat dan kadang-kadang lemah.

3. Bernafas dengan sangat cepat.

4. Bila melakukan relaksasi ekstrim maka pembuluh darah akan shock biasanya memiliki gejala hangat dan memerah pada awalnya. Lalu orang akan merasa ngantuk dan kulit menjadi dingin dan berkeringat.

5. Sering mengeluhkan keadaan yang sering pusing, sering menguap, penglihatan terkadang dirasakan kurang jelas (kunang-kunang), keringat dingin, merasa cepat lelah tak bertenaga, bahkan mengalami pingsan yang berulang.

6. Pada pemeriksaan secara umum detak atau denyut nadi teraba lemah, penderita tampak pucat hal ini disebabkan karena suplai darah yang tidak maksimum ke seluruh tubuh.

Diskusikan bersama keluarga tentang tanda-tanda hipotensi dengan menggunakan leaflet dan power point.

Tanyakan kembali bila ada yang kurang mengerti.

Evaluasi kembali tentang tanda-tanda hipotensi kepada keluarga Ibu N.

Beri Reinforcement (+).

1.4 Keluarga mampu menyebutkan 2 cara mengatasi penyakit hipotensi.Respon verbalMenyebutkan 2 cara mengatasi penyakit hipotensi.

Diskusikan bersama keluarga tentang menyebutkan 2 cara mengatasi hipotensi dengan menggunakan leaflet dan power point.

Tanyakan kembali bila ada yang kurang mengerti.

Evaluasi kembali tentang menyebutkan 2 cara mengatasi penyakit hipotensi kepada keluarga Ibu N.

Beri Reinforcement (+).

2. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluargayang menderita penyakit hipotensi.

2.1 Keluarga mampu menyebutkan akibat lanjut bila tidak diobati penyakit hipotensiRespon verbalMenyebutkan 2 akibat dari 3 akibat lanjut dari penyakit hipotensi.

Akibat lanjut jika hipotensi tidak diatasi:1. Kurangnya pemompaan darah dari jantung ke seluruh organ tubuh, biasanya adanya kelainan/kerusakan pada jantung.2. Volume (jumlah) darah berkurang, disebabkan adanya pendarahan hebat, diare, keringat yang berlebihan atau buang air kecil yang berlebihan.3. Kapasitas pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah (dilatasi) yang menyebabkan menurunnya tekanan darah. Hal ini biasanya sebagai dampak dari shock septic (penurunan tekanan darah akibat infeksi berat), diare dan obat vasodilator yang melebarkan pembuluh darah (nitrat dan penghambat kalsium).

Diskusikan bersama keluarga tentang akibat dari penyakit hipotensi bila tidak ditangani dengan segera dan cepat dengan menggunakan leaflet dan power point.

Tanyakan kembali bila ada yang kurang mengerti.

Evaluasi kembali tentang kemampuan keluarga dalam menyebutkan akibat dari penyakit hipotensi yang tidak dtangani denan segera dan tepat.

Beri Reinforcement (+).

3. Setelah 2x50 menit, keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan penyakit hipotensi.

3.1 menjelaskan cara perawatan penyakit hipotensi agar tidak kambuh.Respon verbalMenyebutkan 2 dari 4 perawatan pada anggota keluarga dengan hipotensi.

1. Biasakan minum air putih dalam jumlah yang cukup antara 8 hingga 10 gelas per hari, bisa sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat

2. Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam

3. Lakukan olahraga secara teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x seminggu dapat membantu mengurangi timbulnya gejala

4. Bagi para wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastis

Diskusikan dengan keluarga cara merawat hipotensi pada Ibu N.Beri kesempatan pada keluarga untuk menyampaikan apa yang bisa keluarga lakukan.

Beri reinforcement (+) pada keluarga saat jawabannya tepat.

3.2 Menjelaskan jenis makanan yang dapat menimbulkan penyakit hipotensi pada keluarga Respon verbalKeluarga mampu menyebutkan kembali jenis makanan yag dapat menyebabkan hipotensi pada pasien.Makanan yang dapat menyebabkan hipotensi:

1. Timun

2.Belimbing

3. Seledri

Diskusikan dengan keluarga jenis makanan yang menyebabkan hipotensi pada Ibu N.Beri kesempatan pada keluarga untuk mengulang kembali jenis makanan yang dilarang yang dapat memicu kambuhnya penyakit hipotensi pada Ibu N.

Kunjungan tidak direncanaKeluarga menyediakan menu khusus untuk Ibu N dengan hipotensiLakukan kunjungan yang tidak direncanakan untuk mengetahui perawatan yang telah dilakukan oleh keluarga kepada keluarga Ibu N dengan hipotensi terutama dalam menyajikan makanan yang tidak menimbulkan kekambuhan penyakit.

4. keluarga mampu memodifikasi dan menciptakan lingkungan yang dapat menghindari terjadinya hipotensi.

4.1 memodifikasi gaya hidup yang dapat mencegah terjadinya hipotensi Respon verbal dan psikomotorikKeluarga mampu memodifikasi gaya hidup yang dapat mencegah hipotensi seperti:

1. Biasakan minum air putih dalam jumlah yang cukup2. Pola makan seimbang. 3. Lakukan olahraga secara teratur.4. Istirahat yang cukup

Diskusikan bersama keluarga mengenai lingkungan yang kondusif untuk menghindari terjadinya hipotensi.Motivasi keluarga untuk mengulangnya.

Beri reinforcement (+) atas usaha keluarga.

5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk memeriksa kondisi kesehatan Ibu N dengan hipotensi.

5.1 menjelaskan fasilitas pelayanan yang dapat digunakan dan memanfaatkannya. Respon verbalFasilitas pelayanan yang dapat digunakan posbindu, puskesmas, rumah sakit, praktek dokter. Manfaatnya: mengobati dan memberikan pendidikan kesehatan Diskusikan bersama keluarga tentang fasilitas kesehatan yang dapat digunakan dan manfaatnya.Berikan reinforcement (+) atas tanggapan (+) keluarga.

5.2 memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk memeriksakan kesehatan Ibu N dengan hipotensi setiap bulanKunjungan yang tidak direncanakanWarga menunjukkan kartu berobat sebagai bukti warga telah membawa Ibu N untuk memeriksa kondisi kesehatannya.Memotivasi keluarga untuk selalu membawa Ibu N secara rutin setiap bulan ke pelayanan kesehatan.Beri reinforcement (+) atas tindakan yang tepat yang telah dilakukan oleh keluarga terhadap Ibu N.

2.Risiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah pada Ibu N di keluarga Ibu N (69 thn) b.d gaya hidup keluarga yang kurang sehat. Setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga diharapkan resiko ketidakseimbangan kadar gula darah kepada Ibu N tidak terjadi.1. Setelah dilakukannya pertemuan 2x50 menit dengan keluarga diharapkan keluarga mampu mengenal masalah yang ditimbulkan oleh gaya hidup yang tidak sehat.

1.1 keluarga mampu menyebutkan pengertian dari Gaya hidup sehatRespon verbalGaya hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan kehidupan yang sehat dan menghindari kebiasaan yang buruk yang dapat mengganggu kesehatan.Diskusikan bersama keluarga tentang gaya hidup sehat dengan menggunakan leflet dan power point.Tanyakan kembali bila ada yang kurang mengerti.

Evaluasi kembali tentang pengertian gaya hidup sehat kepada keluarga Ibu N.

Beri Reinforcement (+).

1.2 keluarga mampu menyebutkan Indikator dari gaya hidup sehat. Respon verbalMenyebutkan4 dari 7 Indikator dari gaya hidup sehat.Indikator dari gaya hidup sehat yaitu:1. Makan dengan menu seimbang

2. Olahraga teratur.

3. Tidak merokok

4. Tidak minum-minuman keras dan narkoba.

5. Istirahat yang cukup

6. Mengendalikan stress.

7. perilaku atau gaya hidup sehat lainnya yang positif bagi kesehatan.Diskusikan bersama keluarga tentang Indikator dari gaya hidup sehat dengan menggunakan leaflet dan power point.

Tanyakan kembali bila ada yang kurang mengerti.

Evaluasi kembali tentang Indikator dari gaya hidup sehat kepada keluarga Ibu N.

Beri Reinforcement (+).

1.3 Keluarga mampu menyebutkan pola menu seimbang untuk meningkatkan gaya hidup sehat.Respon verbalMenyebutkan pola menu seimbang untuk meningkatkan gaya hidup sehat yaitu:Ragam pangan yang dikonsumsi harus memenuhi tiga fungsi makanan yaitu zat tenaga (karbohidrat), zat pembangun (protein), zat pengatur (Vitamin dan Mineral).

1. Sumber karbohidrat (kelompok pangan padi-padian dan umbi-umbian),

2. Sumber protein hewani dan nabati (protein hewani dan kacnga-kacngan)

3. penambah cita rasa/pelarut vitamin (minyak dan lemak, buah biji berminyak dan gula) serta sumber vitamin dan mineral.Diskusikan bersama keluarga tentang tanda-tanda penyakit yang disebabkan gaya hidup yang tidak sehat dengan menggunakan leaflet dan power point.

Tanyakan kembali bila ada yang kurang mengerti.

Evaluasi kembali tentang tanda-tanda penyakit yang disebabkan gaya hidup yang tidak sehat kepada keluarga Ibu N.

Beri Reinforcement (+).

2. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga terhindar dari penyakit diabetes yang disebabkan gaya hidup yang tidak sehat.

2.1 Keluarga mampu menyebutkan komplikasi dari peningkatan gula darah akibat gaya hidup yang tidak sehat.Respon verbalMenyebutkan komplikasi dari peningkatan gula darah akibat gaya hidup yang tidak sehat.1. Hipertensi

2. Dibetes mellitus

3. ulkus diabetikus

4. gagal ginjal

5. kematianDiskusikan bersama keluarga tentang komplikasi dari peningkatan gula darah akibat bila tidak diatasi bila tidak ditangani dengan segera dan cepat dengan menggunakan leaflet dan power point.

Tanyakan kembali bila ada yang kurang mengerti.

Evaluasi kembali tentang kemampuan keluarga dalam menyebutkan komplikasi dari peningkatan gula darah akibat gaya hidup yang tidak sehat yang tidak ditangani dengan segera dan tepat.

Beri Reinforcement (+).

3. Setelah 2x50 menit, keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan ketidakseimbangan kadar gula darah dengan cara menyebutkan diet tinggi karbohidrat rendah lemak dan tinggi serat, tinggi asam lemak, dan lemak tak jenuh berikatan tunggal. Respon VerbalMenyebutkan Komposisi diet untuk menyeimbangkan kadar gula darah dalam tubuh. Komposisi diet

Karbohidrat (60-70%) 1 1/5 piring nasi.60-70%

Protein (10-15%) 2 sendok kacang-kacangan

10-15%

Lemak (20-25%) 1 potong ayam/ 1 potong ikan.

20-25%

Kolestrol (