renpra, implementasi
TRANSCRIPT
Rencana Asuhan Keperawatan Tn. S
No.Diagnosa
keperawatan
Rencana Tindakan Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
Resiko Kekurangan
volume cairan b/d
intake yang tidak
adekuat
Tujuan :
Setelah dilakuk:an
intervensi keperawatan
selama 4 × 24 jam
diharapkan kekurangan
volume cairan teratasi
Kriteia hasil :
a. Membrane mukosa
lembab
b. Turgor kulit elastis
c. Keseimbangan
masukan dan haluaran
dengan urine normal
dalam konsentrasi atau
jumlah
d. Tanda vital normal
Mandiri :
1. Awasi masukan dan haluaran,
karakter, dan jumlah feses.
Perkirakan kehilangan yang tak
terlihat, misalnya keringat.
2. Kaji tanda vital (tekanan darah,
nadi, suhu, pernafasan).
3. Ukur berat badan tiap hari bila
perlu.
4. Pertahankan pembatasan per oral,
tirah baring; hindari kerja.
Mandiri :
1. Memberikan informasi tentang
keseimbangan cairan, fungsi
ginjal dan control penyakit usus
juga merupakan pedoman untuk
penggantian cairan.
2. Hipotensi (termasuk postural),
takikardia, demam dapat
menunjukkan respons terhadap
dan/atau efek kehilangan cairan.
3. Indikator cairan dan status
nutrisi.
4. Kolon diistirahatkan untuk
penyembuhan dan untuk
menurunkan kehilangan cairan
usus.
42
TD = sistolik 110-130
mmHg
Diastolik 60-90
mmHg
Nadi = 60-90 ×/i
Pernafasan = 16-22 ×/i
Suhu = 36,5-37,5 ºC
e. Intake dan output
seimbang
5. Observasi pendarahan
6. Observasi kulit kering berlebihan
dan membran mukosa, penurunan
turgor kulit, pengisian kapiler
lambat.
7. Catat kelemahan otot umum
Kolaborasi :
1. Kolaborasi dalam pemberian
obat-obatan berupa cairan
parenteral, transfusi darah sesuai
indicator.
2. Pemeriksaan laboratorium serum
elektrolit (Na, K, dll)
5. Diet tak adekuat dan penurunan
obsorpsi dapat menimbulkan
defisiensi vitamin k dan
merusak koagulasi, potensial
resiko perdarahan.
6. Menunjukkan kehilangan cairan
berlebihan/ dehidrasi.
7. Kehilangan energi berlebihan
dapat menimbulkan
ketidakseimbangan elektrolit
Kolaborasi :
1. Mempertahankan istirahat usus
akan memerlukan penggantian
cairan untuk memperbaiki
kehilangan/anemia.
2. Koreksi keseimbangan cairan
dan elektrolit.
43
Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh b/d
intake nutrisi yang
tidak adekuat
Tujuan :
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 5×24 jam
diharapkan nutrisi
adekuat.
Kriteria hasil :
a. Menunjukkan
peningkatan BB
b. Tidak mengalami
tanda mal nutrisi
c. Menunjukan prilaku /
perubahan pola hidup
untuk
mempertahankan BB
d. Nafsu makan kembali
normal
Mandiri :
1. Awasi vital sign sesuai indikasi.
2. Observasi intake dan output, catat
warna urine/ konsentrasi.
3. Ukur berat badan jika dibutuhkan
4. Anjurkan untuk makan sedikit
dengan frekuensi yang sering.
5. Berikan kebersihan mulut yang
sering.
6. Anjurkan pasien untuk memakan
makanan yang diberikan dalam
keadaan hangat.
7. Monitor keadaan turgor kulit,
kelembapan mukosa.
Kolaborasi :
Mandiri :
1. Mengidentifikasi defisiensi,
menduga kemungkinan
intervensi.
2. Mengawasi masukan kalori.
3. Mengawasi penurunan BB.
4. Makanan sedikit dapat
menurunkan kelemahan dengan
meningkatkan masukan, juga
mencegah distensi gaster.
5. Meningkatkan nafsu makan
dengan masukan peroral.
6. Air hangat dapat mengurangi
mual.
7. Dapat menentukan tindakan
intervensi keperawatan lebih
lanjut
44
e. Klien dapat
beraktivitas seperti
biasa
f. Nilai labor Hb dalam
batas normal (L= 13-
16 gr/dl, P= 12-14
gr/dl)
g. TTV Normal
TD : 120/80
N : 60-90 x/i
P :16-24 x/i
S : 37,5- 37,5 ºC
1. Pemberian cairan intravena.
RL 30 tpm
2. Pemberian obat-obatan
mengurangi rasa mual
Ranitidine
Kolaborasi :
1. Menentukan kalori individu dan
kebutuhan nutrisi dalam
pembatasan.
2. Untuk menghilangkan mual dan
muntah.
3. Nyeri b/d proses pa-
tologis penyakit
Tujuan :
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 4×24 jam,
diharapkan nyeri berku-
rang/ hilang.
Mandiri :
1. Kaji tingkat dan karakteristik
nyeri.
2. Berikan posisi yang nyaman,
lingkungan yang tenang dan
alihkan perhatian pasien dari
rasa nyeri.
3. Ajarkan teknik napas dalam,
Mandiri :
1. Sebagai dasar untuk menetapkan
metode intervensi yang sesuai.
2. Posisi yang tepat dan lingkungan
yang tenang, dapat mengurangi
stressor nyeri.
3. Meningkatkan konsumsi O2
45
Kriteria Hasil :
a. TTV dalam batas nor-
mal
TD : S (100- 120)
D (60- 80)
Nadi : 60-80 ×/i
Suhu : 36,5- 37,5 ºC
Pernafasan : 16- 24 ×/i
b. Klien terlihat nyaman
c. Klien melaporkan nyeri
berkurang/hilang
relaksasi dilakukan saat nyeri
muncul.
4. Berikan kesempatan pasien
berinteraksi dengan keluarga
atau teman.
Kolaborasi:1. Kolaborasi pemberian
analgesic sesuai indikasi dan
program medik.
dapat mengurangi nyeri.
4. Keluarga dapat memberikan
support yang dapat membuat
pasien tenang.
Kolaborasi :
1. Mengurangi nyeri.
46
Catatan Perkembangan Tn. S
No Hari/tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
1 Senin 24
desember 2012
Resiko Kekurangan
volume cairan b/d
peningkatan
permeabilitas dinding
plasma
1. Mengkaji turgor kulit, mual, muntah
H: turgor kulit elastis, mual (+),
muntah ±150 ml
2. Mengingatkan pasien untuk oral hy-
giene
H: mulut klien bersih
3. Memotivasi klien untuk makan
sedikit tapi sering
4. Memberikan obat anti emetik: raniti-
dine
5. Mengukur tanda vital (tekanan darah,
nadi, suhu, pernafasan)
TD: 100/60 mmHg
N : 92×/m
S : 38°C
P : 24×/m
S :
- Klien mengatakan muntah 2×
sebanyak ±200 cc
- Klien mengatakan lemah
- Klien mengatakan sering haus
O :
- TTV :
TD: 100/70 mmHg
N : 94×/m
S : 37,8°C
P : 24×/m
- Klien terlihat banyak berbaring
di tempat tidur
- Klien mengatakan muntah 2×
sebanyak ±200 cc
- Hasil pemerikasaan
laboratorium
49
Leukosit = 3300 /mm3
Kreatinin= 1.2 mg/dl (0,5-1,5
mg/dl)
Trombosit = 131.000/ µL
(150.000-400.000)
Natrium=136 mg/dl (135-147
mg/dl)
Kalium=3.6 mmol/L (3,5-5,1
mmol/L)
Ureum=19 mg/dl (20-50 mg/dl)
A : Masalah belum teratasi
P : Implementasi dan terapi
dilanjutkan dan dimodifikasi
dengan :
- Kolaborasi dalam pemberian
cairan parenteral.
Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b/d
intake nutrisi yang tidak
adekuat
1. Mengukur vital sign sesuai indikasi.
TD: 100/60 mmHg
N : 92×/m
S : 38°C
S
- Klien mengatakan berat
badannya turun
- Mengatakan badannya terasa
50
P : 24×/m
2. Menganjurkan klien untuk makan
sedikit tapi sering
3. Menganjurkan pasien untuk
memakan makanan yang diberikan
dalam keadaan hangat.
4. Mengobservasi keadaan turgor kulit
dan memonitor kelembapan
mukosakulit elastis
H: turgor kulit elastis, mukosa mulut
kering
5. Berkolaborasi pemberian cairan
intravena, yaitu cairan infus RL
sebanyak 30 tetes/menit
lemah
- Klien mengatakan ia tidak
nafsu makan hanya
menghabiskan 3 sendok makan
dari porsi makanan yang
diberikan rumah sakit
- Klien mengatakan ia muntah
setiap kali makan
O :
- TTV
TD: 100/70 mmHg
N : 84 ×/m
S : 37 °C
P : 24 ×/m
- Klien tampak lemah
- Berat badan klien turun 3 kg
selama sakit dari 63 kg menjadi
60 kg
- Klien tampak muntah setiap
kali makan
51
- Klien terlihat muntah setiap kali
makan dipaksakan, muntah
sebanyak ± 200 cc
- Klien tampak tidak
menghabiskan makanan yang
diberikan dirumah sakit
- Turgor kulit klien elastis, dan
mukosa klien kering
A : Masalah belum teratasi
P : Implemnetasi dan terapi
dilanjutkan, dan dimodifikasi
dengan :
- Pemberian obat-obatan
mengurangi rasa mual sesuai
indikasi
52
Nyeri b/d proses patolo-
gis penyakit
1. Mengukur tanda-tanda vital klien.
TD: 100/60 mmHg
N : 90×/i
S : 38°C
P : 24×/i
2. Mengkaji tingkat dan karakteristik
nyeri.
H: nyeri skala 5
3. Memberikan posisi yang nyaman,
lingkungan yang tenang dan
alihkan perhatian pasien dari rasa
nyeri.
4. mengajarkan teknik napas dalam,
relaksasi dilakukan saat nyeri
muncul.
5. Memberikan kesempatan pasien
berinteraksi dengan keluarga atau
teman.
S :
- Klien mengatakan badannya
terasa panas
- Klien mengatakan badannya
terasa lemah
- Klien mengatakan kepalanya
nyeri
O :
- TTV
TD: 100/70 mmHg
N : 88 ×/i
S : 37,7°C
P : 24 ×/i
- Klien terlihat lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Implementasi
dilanjutkan dan dimodifikasi
dengan :
- Berikan kondisi ruangan yang
sejuk dan nyaman.
53
2 Selasa, 25
Desember 2012
Resiko Kekurangan
volume cairan b/d
peningkatan
permeabilitas dinding
plasma
1. Mengukur intake dan output
Intake:
Selama 24 jam 2800 cc
Output:
Selama 24 jam 3000
2. Mengukur tanda vital (tekanan darah,
nadi, suhu, pernafasan)
TD: 100/70 mmHg
N : 88 ×/i
S : 37°C
P : 22 ×/i
1. Mempertahankan pemasukan
peroral, tirah baring, hindari kerja.
2. Memberikan minuman banyak
kepada klien ± 2,5 Liter
3. Kolaborasi pemberian RL 30 tpm
S :
- Klien mengatakan muntah ×
sebanyak ±100 cc
- Klien mengatakan lemah
- Klien mengatakan sering haus
O :
- TTV :
TD: 100/70 mmHg
N : 84×/i
S : 37°C
P : 20×/i
- Klien terlihat banyak berbaring
di tempat tidur
- Klien mengatakan muntah 1×
sebanyak ±100 cc
- Hasil pemerikasaan
laboratorium
Leukosit = 3300 /mm3
Kreatinin= 1.2 mg/dl (0,5-1,5
54
mg/dl)
Trombosit = 175.000/ µL
(150.000-400.000)
Natrium=136 mg/dl (135-147
mg/dl)
Kalium=3.6 mmol/L (3,5-5,1
mmol/L)
Ureum=19 mg/dl (20-50 mg/dl)
A : Masalah belum teratasi
P : Implementasi dan terapi
dilanjutkan dan dimodifikasi
dengan :
Kolaborasi dalam pemberian cairan
parenteral.
Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b/d
intake nutrisi yang tidak
adekuat
1. Mengukur vital sign sesuai indikasi.
TD: 100/70 mmHg
N : 90 ×/i
S : 37°C
P : 22 ×/i
S
- Klien mengatakan badannya
terasa lemah
- Klien mengatakan ia tidak
nafsu makan
55
2. Mengobservasi keadaan turgor kulit
dan memonitor kelembapan mukosa
3. Berkolaborasi pemberian cairan
intravena yairu infus Nacl 0,9 %
sebanyak 20 tetes/menit dan infus
triofusin 14 tetes. Menit 2:1
4. Pemberian obat-obatan pengurang
rasa mual sesuai indikasi yaitu rani-
tidine 2×1
- Klien mengatakan mulutnya
terasa pahit setiap kali makan
- Klien mengatakan ia muntah
setiap kali makan
O :
- TTV
TD: 100/70 mmHg
N : 88 ×/i
S : 36,5°C
P : 24 ×/i
- Klien tampak lemah
- Klien terlihat muntah setiap kali
makan dipaksakan, muntah
sebanyak ± 100 cc
- Klien tampak tidak
menghabiskan makanan yang
diberikan dirumah sakit hanya
menghabiskan 3 sendok makan
dari porsi makan yang
diberikan oleh rumah sakit
56
- Turgor kulit klien kembali agak
lambat, dan mukosa klien
kering
A : Masalah belum teratasi
P : Implemnetasi
dilanjutkan, dan
dimodifikasi dengan :
- Anjurkan klien untuk makan
sedikit dengan frekuensi sering
Nyeri b/d proses
patologis penyakit
1. Mengukur tanda-tanda vital
klien.
TD: 110/60 mmHg
N : 88×/i
S : 37.7°C
P : 24×/i
2. Mengaji tingkat dan karakteristik
nyeri.
H: nyeri skala 5
3. Memberikan posisi yang nyaman,
S :
- Klien mengatakan badannya
terasa panas
- Klien mengatakan badannya
terasa lemah
- Klien mengatakan kepalanya
nyeri
O :
- TTV
TD: 110/70 mmHg
57
lingkungan yang tenang dan
alihkan perhatian pasien dari rasa
nyeri.
4. Mengajarkan teknik napas dalam,
relaksasi dilakukan saat nyeri
muncul.
5. Memberikan kesempatan pasien
berinteraksi dengan keluarga atau
teman.
N : 84 ×/i
S : 37,5°C
P : 22 ×/i
- Klien terlihat lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Implementasi
dilanjutkan dan dimodifikasi
dengan :
- Berikan kondisi ruangan yang
sejuk dan nyaman.
.
3. Rabu, 26
Desember 2012
Resiko Kekurangan
volume cairan b/d oin-
take yang tidak adekuat
1. Mengukur intake dan output dari
Intake:
Selama 24 jam : 2500
Output:
Selama 24 jam : 2700
2. Mengukur tanda vital (tekanan
S :
- Klien mengatakan lemah
- Klien mengatakan tidak muntah
lagi tetapi masih mual
O :
- Tanda-tanda vital klien
58
darah, nadi, suhu, pernafasan)
TD: 110/70 mmHg
N : 88 ×/i
S : 36,5°C
P : 22 ×/i
3. Memberikan minuman banyak
kepada klien ± 2,5 Liter
TD: 110/70 mmHg
N : 88 ×/i
S : 36,5°C
P : 24 ×/i
- Klien tampak telah bisa
melakukan aktivitas
- Membran mukosa klien kering
- Klien terlihat tidak muntah lagi
tiap kali makan
Kreatinin = 1,2 mg/dl
Natrium = 136 mg/dl
Ureum = 19 mg/dl
A : Masalah teratasi sebagian
P : Implementasi dilanjutkan
Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b/d
intake nutrisi yang
adekuat
1. Mengukur vital sign sesuai indikasi.
TD: 110/70 mmHg
N : 84 ×/i
S : 36,5°C
P : 22 ×/i
S
- Klien mengatakan badannya
terasa lebih kuat dari
sebelumnya
- Klien mengatakan nafsu makan
59
2. Menimbang berat badan jika
dibutuhkan
3. Menganjurkan untuk makan sedikit
dengan frekuensi yang sering.
4. Menganjurkan pasien untuk
memakan makanan yang diberikan
dalam keadaan hangat.
5. Mengobservasi keadaan turgor kulit
dan memonitor kelembapan mukosa
6. Berkolaborasi pemberian cairan
intravena yaitu cairan infus yaitu RL
30 tpm
nyasedikit meningkat (sebanyak
5 sendok makan)
- Klien mengatakan ia tidak
muntah lagi setiap kali makan
O :
- Tanda-tanda vital klien
TD: 110/70 mmHg
N : 92 ×/i
S : 36,5°C
P : 24 ×/i
- Klien tampak lebih kuat dari
sebelumnya terbukti klien dapat
melakukan aktivitasnya sendiri
- Klien tampak tidak muntah lagi
setiap kali makan
- Klien tampak menghabiskan 5
sendok makan dari porsi
makanan yang diberikan
dirumah sakit
- Turgor kulit klien elastis
60
- Mukosa bibir klien kering
A : Masalah teratasi sebagian
P : Implemnetasi dilanjutkan
Nyeri b/d proses patolo-
gis penyakit
1. Mengukur tanda-tanda vital
klien.
TD: 110/60 mmHg
N : 88×/i
S : 37.5°C
P : 24×/m
2. Mengkaji tingkat dan karakteristik
nyeri.
H: nyeri skala 4
3. Memberikan posisi yang nyaman,
lingkungan yang tenang dan
alihkan perhatian pasien dari rasa
nyeri.
4. Mengajarkan teknik napas dalam,
relaksasi dilakukan saat nyeri
muncul.
S :
- Klien mengatakan nyeri
- Klien mengatakan badannya
terasa lemah
- Klien mengatakan kepalanya
nyeri
O :
- TTV
TD: 110/70 mmHg
N : 84 ×/i
S : 37°C
P : 22 ×/i
- Klien terlihat lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Implementasi
dilanjutkan dan dimodifikasi
61
5. Memberikan kesempatan pasien
berinteraksi dengan keluarga atau
teman.
dengan :
- Berikan kondisi ruangan yang
sejuk dan nyaman.
4 Kamis, 27
Desember 2012
Nyeri b/d proses patolo-
gis penyakit
1. Mengukur tanda-tanda vital
klien.
TD: 110/60 mmHg
N : 88×/i
S : 37.5°C
P : 24×/m
2. Mengkaji tingkat dan karakteristik
nyeri.
H: nyeri skala 4
3. Memberikan posisi yang nyaman,
lingkungan yang tenang dan
alihkan perhatian pasien dari rasa
nyeri.
4. Mengajarkan teknik napas dalam,
relaksasi dilakukan saat nyeri
S :
- Klien mengatakan nyeri
- Klien mengatakan badannya
terasa lemah
- Klien mengatakan kepalanya
nyeri
O :
- TTV
TD: 120/70 mmHg
N : 84 ×/i
S : 37°C
P : 22 ×/i
- Klien terlihat lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Implementasi
62
muncul.
5. Memberikan kesempatan pasien
berinteraksi dengan keluarga atau
teman.
dilanjutkan dan dimodifikasi
dengan :
- Berikan kondisi ruangan yang
sejuk dan nyaman.
Resiko Kekurangan
volume cairan b/d oin-
take yang tidak adekuat
4. Mengukur intake dan output dari
Intake:
Selama 24 jam : 2300
Output:
Selama 24 jam : 2500
5. Mengukur tanda vital (tekanan
darah, nadi, suhu, pernafasan)
TD: 120/80 mmHg
N : 88 ×/i
S : 36,5°C
P : 22 ×/i
6. Memberikan minuman banyak
kepada klien ± 2,5 Liter
S :
- Klien mengatakan lemah
- Klien mengatakan tidak muntah
lagi tetapi masih mual
O :
- Tanda-tanda vital klien
TD: 110/70 mmHg
N : 88 ×/i
S : 36,5°C
P : 24 ×/i
- Klien tampak telah bisa
melakukan aktivitas
- Membran mukosa klien kering
- Klien terlihat tidak muntah lagi
tiap kali makan
63
Kreatinin = 1,2 mg/dl
Natrium = 136 mg/dl
Ureum = 19 mg/dl
A : Masalah teratasi sebagian
P : Implementasi dilanjutkan
Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b/d
intake nutrisi yang
adekuat
7. Mengukur vital sign sesuai indikasi.
TD: 110/70 mmHg
N : 84 ×/i
S : 36,5°C
P : 22 ×/i
8. Menimbang berat badan jika
dibutuhkan
9. Menganjurkan untuk makan sedikit
dengan frekuensi yang sering.
10. Menganjurkan pasien untuk
memakan makanan yang diberikan
dalam keadaan hangat.
11. Mengobservasi keadaan turgor
kulit dan memonitor kelembapan
S
- Klien mengatakan nafsu makan
nyasedikit meningkat (sebanyak
5 sendok makan)
- Klien mengatakan ia tidak
muntah lagi setiap kali makan
O :
- Tanda-tanda vital klien
TD: 110/70 mmHg
N : 92 ×/i
S : 36,5°C
P : 24 ×/i
- Klien tampak lebih kuat dari
sebelumnya terbukti klien dapat
64
mukosa
12. Berkolaborasi pemberian cairan
intravena yaitu cairan infus yaitu RL
30 tpm
melakukan aktivitasnya sendiri
- Klien tampak tidak muntah lagi
setiap kali makan
- Klien tampak menghabiskan 5
sendok makan dari porsi
makanan yang diberikan
dirumah sakit
- Turgor kulit klien elastis
- Mukosa bibir klien kering
A : Masalah teratasi sebagian
P : Implemnetasi dilanjutkan
5 Jumat, 28
Desember 2012
Resiko Kekurangan
volume cairan b/d oin-
take yang tidak adekuat
1. Awasi masukan dan haluaran cairan.
H: intake : 2250 cc
Output :2120 cc
2. Kaji tanda vital (tekanan darah,
nadi, suhu, pernafasan).
H: TD: 110 mmHg
RR: 20 x/m
HR: 85 x/m
S :
- Klien mengatakan lemah
- Klien mengatakan tidak muntah
lagi tetapi masih mual
O :
- Tanda-tanda vital klien
TD: 110/70 mmHg
N : 88 ×/i
65
S: 36,5 C
3. Ukur berat badan
H : 60 kg
4. Pertahankan pembatasan per oral,
tirah baring; hindari kerja.
5. Observasi pendarahan
H: tidak terjadi pendarahan pada
pasien
6. Observasi kulit kering berlebihan
dan membran mukosa, penurunan
turgor kulit, pengisian kapiler
lambat.
H: membran mukosa : lembab
turgor kulit : elastis
CFR : 3 detik
S : 36,5°C
P : 24 ×/i
- Klien tampak telah bisa
melakukan aktivitas
- Membran mukosa klien kering
- Klien terlihat tidak muntah lagi
tiap kali makan
Kreatinin = 1,2 mg/dl
Natrium = 136 mg/dl
Ureum = 19 mg/dl
A : Masalah teratasi sebagian
P : Implementasi dilanjutkan
66
Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b/d
intake nutrisi yang
adekuat
1. Mengukur TTV
H: TD: 110/70 mmHg
RR: 18 x/m
HR: 86 x/m
S: 36.5 C
2. Observasi intake dan output,
Intake : 2230 cc
Output : 2200 cc
3. Ukur berat badan
H: BB: 60 kg
4. Anjurkan untuk makan sedikit
dengan frekuensi yang sering.
5. Berikan kebersihan mulut yang
sering.
6. Anjurkan pasien untuk memakan
makanan yang diberikan dalam
keadaan hangat.
7. Monitor keadaan turgor kulit,
kelembapan mukosa.
Turgor kulit : elastis
S
- Klien mengatakan ia tidak
muntah lagi setiap kali makan
O :
- Tanda-tanda vital klien
H: TD: 110/70 mmHg
RR: 18 x/m
HR: 86 x/m
S: 36.5 C
- Klien tampak tidak muntah lagi
setiap kali makan
- Klien tampak menghabiskan 5
sendok makan dari porsi
makanan yang diberikan
dirumah sakit
- Turgor kulit klien elastis
- Mukosa bibir klien kering
A : Masalah teratasi sebagian
P : Implemnetasi dilanjutkan
67
Membran mukosa : lembab
Kolaborasi :
1. Pemberian cairan intravena.
RL 20 tpm
2. Pemberian obat-obatan
mengurangi rasa mual
Ranitidine
Nyeri b/d proses patolo-
gis penyakit
6. Mengukur tanda-tanda vital
klien.
TD: 110/60 mmHg
N : 88×/i
S : 37.5°C
P : 24×/m
7. Mengkaji tingkat dan karakteristik
nyeri.
H: nyeri skala 4
8. Memberikan posisi yang nyaman,
lingkungan yang tenang dan
S :
- Klien mengatakan nyeri
berkurang
O :
- TTV
TD: 120/70 mmHg
N : 84 ×/i
S : 37°C
P : 22 ×/i
- Klien terlihat lemah
A : Masalah teratasi sebagian
68
alihkan perhatian pasien dari rasa
nyeri.
9. Mengajarkan teknik napas dalam,
relaksasi dilakukan saat nyeri
muncul.
P : Implementasi
dilanjutkan dan dimodifikasi
dengan :
- Berikan kondisi ruangan yang
sejuk dan nyaman.
Sabtu, 29
Desember 2012
Resiko Kekurangan
volume cairan b/d oin-
take yang tidak adekuat
7. Awasi masukan dan haluaran cairan.
H: intake : 2450 cc
Output :2220 cc
8. Kaji tanda vital (tekanan darah,
nadi, suhu, pernafasan).
H: TD: 110/70 mmHg
RR: 20 x/m
HR: 88 x/m
S: 36,5 C
9. Ukur berat badan
H : 60 kg
10. Pertahankan pembatasan per oral,
S :
- Klien mengatakan lemah
- Klien mengatakan tidak muntah
lagi tetapi masih mual
O :
- Tanda-tanda vital klien
TD: 110/70 mmHg
N : 88 ×/i
S : 36,5°C
P : 24 ×/i
- Klien tampak telah bisa
melakukan aktivitas
69
tirah baring; hindari kerja.
11. Observasi pendarahan
H: tidak terjadi pendarahan pada
pasien
12. Observasi kulit kering berlebihan
dan membran mukosa, penurunan
turgor kulit, pengisian kapiler
lambat.
H: membran mukosa : lembab
turgor kulit : elastis
CFR : 3 detik
- Membran mukosa klien kering
- Klien terlihat tidak muntah lagi
tiap kali makan
Kreatinin = 1,2 mg/dl
Natrium = 136 mg/dl
Ureum = 19 mg/dl
A : Masalah teratasi sebagian
P : Implementasi dilanjutkan
Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b/d
intake nutrisi yang
adekuat
1. Mengukur TTV
H: TD: 110/70 mmHg
RR: 18 x/m
HR: 86 x/m
S: 36.5 C
2. Observasi intake dan output,
Intake : 2230 cc
Output : 2200 cc
S
- Klien mengatakan ia tidak
muntah lagi setiap kali makan
O :
- Tanda-tanda vital klien
H: TD: 110/70 mmHg
RR: 18 x/m
HR: 86 x/m
70
3. Ukur berat badan
H: BB: 60 kg
4. Anjurkan untuk makan sedikit
dengan frekuensi yang sering.
5. Berikan kebersihan mulut yang
sering.
6. Anjurkan pasien untuk memakan
makanan yang diberikan dalam
keadaan hangat.
7. Monitor keadaan turgor kulit,
kelembapan mukosa.
Turgor kulit : elastis
Membran mukosa : lembab
Kolaborasi :
1. Pemberian cairan intravena.
RL 20 tpm
3. Pemberian obat-obatan
mengurangi rasa mual
Ranitidine
S: 36.5 C
- Klien tampak tidak muntah lagi
setiap kali makan
- Klien tampak menghabiskan 5
sendok makan dari porsi
makanan yang diberikan
dirumah sakit
- Turgor kulit klien elastis
- Mukosa bibir klien kering
A : Masalah teratasi sebagian
P : Implemnetasi dilanjutkan
71
Nyeri b/d proses patolo-
gis penyakit
10. Mengukur tanda-tanda vital
klien.
TD: 110/60 mmHg
N : 88×/i
S : 37.5°C
P : 24×/m
11. Mengkaji tingkat dan karakteristik
nyeri.
H: nyeri skala 4
12. Memberikan posisi yang nyaman,
lingkungan yang tenang dan
alihkan perhatian pasien dari rasa
nyeri.
13. Mengajarkan teknik napas dalam,
relaksasi dilakukan saat nyeri
muncul.
S :
- Klien mengatakan nyeri
berkurang
O :
- TTV
TD: 120/70 mmHg
N : 84 ×/i
S : 37°C
P : 22 ×/i
- Klien terlihat lemah
A : Masalah teratasi sebagian
P : Implementasi
dilanjutkan
72