asuhan keperwatan keluarga dengan lansia deal

29
TUGAS PERKEMBANGAN LANSIA Kesiapan lansia untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap tugas perkembangan usia lanjut dipengaruhi oleh proses tumbuh kembang pada tahap sebelumnya.( Erickson ) Apabila seseorang pada tahap tumbuh kembang sebelumnya melakukan kegiatan sehari-hari dengan teratur dan baik serta membina hubungan yang serasi dengan orang-orang disekitarnya maka pada usia lanjut ia akan tetap melakukan kegiatan yang biasa ia lakukan pada tahap perkembangan sebelumnya seperti : olah raga, pengembangan hobi, bercocok tanam, wiraswasta, dll TUGAS PERKEMBANGANLANSIA : 1. Mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun. 2. Mempersiapkan diri untuk pension. 3. Membentuk hubungan baik dengan orang seusianya. 4. Mempersiapkan kehidupan baru. 5. Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial/masyarakat secara santai. 6. Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasangan.

Upload: diana-putri-ramdani

Post on 28-Nov-2015

23 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperwatan Keluarga Dengan Lansia Deal

TUGAS PERKEMBANGAN LANSIA

Kesiapan lansia untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap tugas perkembangan

usia lanjut dipengaruhi oleh proses tumbuh kembang pada tahap sebelumnya.( Erickson )

Apabila seseorang pada tahap tumbuh kembang sebelumnya melakukan kegiatan sehari-

hari dengan teratur dan baik serta membina hubungan yang serasi dengan orang-orang

disekitarnya maka pada usia lanjut ia akan tetap melakukan kegiatan yang biasa ia lakukan pada

tahap perkembangan sebelumnya seperti : olah raga, pengembangan hobi, bercocok tanam,

wiraswasta, dll

TUGAS PERKEMBANGANLANSIA :

1. Mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun.

2. Mempersiapkan diri untuk pension.

3. Membentuk hubungan baik dengan orang seusianya.

4. Mempersiapkan kehidupan baru.

5. Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial/masyarakat secara santai.

6. Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasangan.

Page 2: Asuhan Keperwatan Keluarga Dengan Lansia Deal

ASUHAN KEPERWATAN KELUARGA DENGAN LANSIA

A. DATA UMUM KELUARGA

a. Nama kepala keluarga : Tn. M

b. Umur : 71 Tahun

c. Agama : Islam

d. Pendidikan : SD

e. Pekerjaan : Penjual Buku

f. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

g. Alamat : Sidosermo IV Gg.8 No.15, Surabaya

h. Komposisi Keluarga :

N

o

Nama Umur Jenis

kelami

n

Tanggal

Lahir

Pendidikan Pekerjaan Hub. Dg

keluarga

Status

1 Ny. T 58 th P 27

Desember

1954

SMP Ibu

Rumah

Tangga

Ibu Menikah

2 Tn. M.A 41 th L 4

Desember

1971

SMP Service

Kulkas /

Swasta

Anak

Kandung

Menikah

3 Tn.S.A 38 th L 16 Juli

1974

STM Servis

Kulkas /

Swasta

Anak

Kandung

Menikah

4 Ny.E.M 36 th P 16 Juli

1976

SMA Karyawan Anak

Kandung

Menikah

5 Tn.R.F 31 th L 19 Mei

1981

SMA Karyawan Anak

Kandung

Belum

Menikah

i. Tipe Keluarga

Keluarga Tn.M termasuk keluarga inti karena dalam satu rumah terdiri dari ayah, ibu dan

satu anak (Tn. R.F), sedangkan ketiga anak Tn.M yang lainnya sudah menikah dan

Page 3: Asuhan Keperwatan Keluarga Dengan Lansia Deal

Th.2009/DM

41th 38th 31th36th

Tn.M71 Th

Ny.T58 Th

mempunyai rumah sendiri sehingga mereka tidak tinggal lagi dengan Tn.M. Anak pertama

dan kedua Tn.M (Tn.M.A dan Tn. S.A) sudah 12 tahun ini belum pernah berkunjung ke

rumah Tn.M karena keduanya tinggal dan bekerja di Palembang, sedangkan anak ketiganya

(Ny.E.M) masih sering berkunjung karena tinggalnya di Surabaya.

j. Genogram

Keterangan :

              : Laki-laki

              : Perempuan

              : Sakit

          : meninggal

              : Tinggal serumah

k. Sifat Keluarga

1. Pengambilan Keputusan

Dalam keluarga Tn.M dominan pengambilan keputusan dengan cara equalitarian. Jadi,

pemegang kekuasaan dalam keluarga adalah Tn.M dan Ny.T.

Page 4: Asuhan Keperwatan Keluarga Dengan Lansia Deal

2. Kebiasaan Hidup Sehari-hari

a) Kebiasaan Tidur / Istirahat

Ny.T mengatakan dirinya biasa tidur siang jika tidak ada yang dikerjakan, sedangkan

Tn.M dan Tn.R.F kalau siang harus bekerja. Untuk malam harinya, Tn.M dan Ny.T

mengaku susah tidur saat tubuhnya merasa lelah.

b) Kebiasaan Rekreasi

Kegiatan yang dilakukan keluarga Tn.M setiap hari adalah menonton TV bersama-sama

ketika malam hari. Kadang mereka berkumpul bersama tetangga atau saudara dekat untuk

berbincang-bincang bersama. Jika memiliki tabungan cukup dan kesehatan yang

mendukung mereka berwisata ke tempat rekreasi terdekat.

c) Kebiasaan Makan Keluarga

Setiap anggota keluarga Tn.M makan 3 kali dalam sehari, tetapi saat cuaca panas anggota

keluarganya makan hanya 2 kali. Menu makanan sehari-hari keluarga Tn.M adalah nasi,

lauk pauk, sayur, buah jika ingin saja, dan sudah tidak anggota keluarga yang

mengkonsumsi susu.

l. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Penghasilan Tn.M sebagai penjual buku biasanya Rp 150.000–Rp 200.000 per minggu.

Tetapi terkadang tidak bisa ditentukan. Ny.T mengatakan penghasilan Tn.M digunakan untuk

memenuhi kebutuhan pangan, sedangkan untuk keperluan lain seperti membayar listrik,

PDAM, iuran sampah dan lain-lain menggunakan penghasilan dari Tn.R.F.

m. Suku (kebiasaan kesehatan terkait suku bangsa)

Ny.T menyatakan berasal dari Surabaya dan Tn.M berasal dari Kediri. Keluarga Tn.M

bersuku Jawa dan tinggal di lingkungan orang-orang yang bersuku Jawa, keluarga Tn.M

berkomunikasi dengan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia baik antara anggota keluarga

maupun keluarga di sekitarnya. Jika dalam keluarga Tn.M ada yang sakit biasanya dibelikan

obat di toko terdekat, jika obat yang di beli di toko tidak berefek keluarga Tn.M baru pergi ke

puskesmas.

n. Agama (kebiasaan kesehatan terkait agama)

Semua anggota keluarga Tn. M beragama Islam dan menjalankan ibadah sesuai keyakinan di

rumah dan di masjid. Dalam menjalankan perintah agama keluarga cukup taat dan rajin

Page 5: Asuhan Keperwatan Keluarga Dengan Lansia Deal

mengikuti kegiatan keagamaan seperti sholat jamaah di Musholla, sholat Jumat di Mesjid,

acara tahlilan/yasiinan (bapak-bapak dan ibu-ibu), dan acara keagamaan lainnya. Ny.T

menyatakan tidak ada tindakan medis/pengobatan yang tidak dilakukan dengan alas an

dilarang agama.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga Tn. M saat ini adalah keluarga usia lanjut, karena usia Tn.M

yang sudah 71 tahun, Ny.T berusia 58 tahun. Semua anak Tn.M sudah menikah dan

mempunyai tempat tinggal sendiri-sendiri, hanya anak yang terakhir yang tinggal serumah

dengannya.

b. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi

Tahap perkembangan keluarga Tn.M yang belum terpenuhi adalah Tn.M belum punya

tabungan untuk masa tua dan belum mampu menerima kematian pasangannya kelak.

c. Riwayat kesehatan keluarga inti

- Tn.M mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan. Tn. M mengatakan beberapa bulan

ini sering merasa linu di persendian kaki kanannya sehingga kaku untuk berjalan, ketika

bangun pagi kakinya merasa senut-senut (nyeri) dan berat untuk berjalan. Tetapi Tn.M masih

mampu beraktifitas seperti biasa meskipun dengan perlahan-lahan. Tn. M mengatakan pernah

hampir jatuh karena kakinya merasa tidak kuat menopang badannya.

- Ny. T mengatakan dirinya mempunyai penyakit keturunan yaitu diabetes mellitus, tapi kadar

gula darah Ny.T tidak pernah tinggi. Ny.T juga mengatakan kurang paham tentang

penyakitnya, Ny.T mengaku hanya tahu diabetes mellitus adalah penyakit kelebihan gula.

- Anak Tn. M (Tn. R.F) mengatakan tidak memiliki masalah kesehatan.

d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya

Ny.T mengatakan ibunya meninggal karena diabetes mellitus 3 tahun yang lalu dan ayahnya

tidak memiliki riwayat diabetes ataupun hipertensi. Ny.T juga mengatakan mertuanya tidak

memiliki riwayat diabetes, hipertensi, asma dan penyakit menurun lainnya.

C. DATA LINGKUNGAN

Page 6: Asuhan Keperwatan Keluarga Dengan Lansia Deal

U

3

2

1 9

8

765

4 Ket:1: Ruang Tamu8: Dapur2: Ruang Keluarga9: Teras3: Kamar Tidur: Pagar4: Ruang Makan5: Kamar Tidur6: Kamar Tidur7: Kamar Mandi

a. Karakteristik Rumah

Rumah Tn. M merupakan rumah permanen dengan luas keseluruhan 6 x 17m2. Di rumah

tersebut terdapat :

- Kamar tidur ( terdapat 3 kamar tidur, 1 kamar tidur berada di depan samping ruang keluarga,

2 kamar tidur berada di samping ruang makan ).

- Ruang tamu berada di luar/ teras.

- Ruang keluarga atau ruang menonton TV biasanya digunakan untuk tidur juga.

- Kamar mandi bergabung dengan WC berjumlah 1.

Lantai rumah Tn. M terbuat dari keramik. Atap rumah dari genting. Ventilasi ada beberapa yaitu:

di ruang keluarga ada jendela, di 1 kamar tidur serta dapur. Ventilasi masih terlalu sempit, < 10

m luas lantai. Kamar tamu ada sebuah lampu neon 20 watt, ruang keluarga terdapat bola lampu

15 watt, masing–masing kamar dan dapur terdapat lampu pijar 10 watt.

Sumber air keluarga berasal dari PDAM. Sumber air minum keluarga menggunakan air  PDAM

yang ditampung dan diendapkan dalam tong atau kadang beli air mineral berkemasan galon.

Jarak septictank dengan sumur ± 8 meter. Keluarga mengatakan membuang air limbah keluarga

langsung ke selokan di depan rumah yang nantinya berujung di sungai. Untuk pembuangan

sampah dilakukan penampungan dulu di ember sampah kemudian 2 hari sekali ada petugas yang

mengambil sampah-sampah rumah tangga dari rumah ke rumah. Untuk sarana penerangan

keluarga Tn. M menggunakan listrik semuanya.

Gambar Denah Rumah :

Page 7: Asuhan Keperwatan Keluarga Dengan Lansia Deal

D. SOSIAL

a. Karakteristik Tetangga dan Komunitas

Rumah Tn. M berada di wilayah yang sarana jalan tersebut sudah diaspal / paving. Sarana

kesehatan di lingkungan tersebut berupa puskesmas. Tetangga Tn. M mayoritas beragama

islam serta memiliki sifat kebersamaan serta menganut adat jawa, misalnya selamatan,

yasinan setiap malam jum’at, dll. Jika ada kegiatan sosial kemasyarakatan biasanya

diumumkan melalui pengeras suara yang ada di musholla atau mesjid.

b. Mobilitas Geografis Keluarga

Tn. M dan Ny.T dulu tinggal bersama orang tua dari Ny.T di daerah Jagir , kemudian mereka

membeli rumah sendiri di Sidosermo, setelah anak pertamanya lahir mereka pindah kesana

dan tidak pernah berpindah-pindah lagi.

c. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Keluarga Dengan Masyarakat.

Keluarga Tn. M mengatakan setiap hari raya anak-anaknya yang berkumpul hanya anak

ketiga dan ke empat (Ny. E.M dan Tn. R.F) sedangkan anak pertama dan keduanya hanya

berkomunikasi menggunakan telepon genggam. Saudara-saudara Tn. M yang rumahnya

dekat sering datang berkunjung. Tn. M dan keluarganya rutin mengikuti kegiatan, seperti

pengajian.

d. Sistem Pendukung Keluarga

Keluarga Tn.M yang memiliki ASKES hanya Tn.R.F, sedangkan Tn.M dan Ny.T tidak

memiliki ASKES sehingga kalau berobat harus menggunakan uang pribadi.

E. STRUKTUR KELUARGA

a. Pola Komunikasi Keluarga

Keluarga Tn. M dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia.

Komunikasi antar anggota keluarga tidak lancar karena ketiga anak Tn.M sudah tinggal di

rumah masing-masing dan berkomunikasi hanya menggunakan telepon genggam dan itu

tidak setiap hari, Tn.RF pulang kerja larut malam jadi waktu untuk berkomunikasi kurang,

sedangkan yang intensif berkomunikasi hanya Tn.M dan Ny.T.

b. Struktur Kekuatan Keluarga

Page 8: Asuhan Keperwatan Keluarga Dengan Lansia Deal

Dalam keluarga Tn. M dan Ny.T adalah penentu keputusan terhadap suatu masalah karena

Tn. M dianggap sebagai orang yang paling tua dan sebagai kepala keluarga. Untuk anak-anak

yang telah berkeluarga keputusan diserahkan kepada keluarga masing-masing, tetapi anak-

anaknya juga sering meminta pendapat Tn. M. Keluarga Tn. M sangat menyayangi dan

menghargai Tn. M.

c. Struktur Peran ( Formal Dan Informal )

- Tn. M berperan sebagai kepala keluarga, seorang ayah dan kakek.

- Ny. T berperan sebagai istri, dan ibu.

- Tn. R.F berperan sebagai anak.

d. Nilai Dan Norma Keluarga

Tn. M mengatakan ia terbiasa menanamkan pada anak-anaknya sikap hormat-menghormati

dan menyayangi antar keluarga dan dengan tetangga. Keluarga Tn. M menganut agama

Islam, dalam kehidupan keseharian menggunakan keyakinan sesuai syariat islam. Keluarga

Tn. M menganut norma atau adat yang ada di lingkungan sekitar misalnya takziah atau

menjenguk tetangga yang sakit. Disamping itu keluarga menganut kebudayaan Jawa, norma

yang dianut juga kebudayaan Jawa.  

F. FUNGSI KELUARGA

a. Fungsi Afektif

Keluarga Tn. M mengatakan berusaha memelihara keharmonisan antar anggota keluarga,

saling menyayangi, dan menghormati meskipun sudah tidak satu rumah lagi. Keluarga Tn. M

sangat harmonis, rukun dan tentram.

b. Fungsi Sosialisasi

Tn. M mengatakan interaksi antar anggota keluarga berjalan dengan kurang baik karena

sudah tinggal di rumah masing-masing. Keluarga Tn. M menganut kebudayaan jawa.

Keluarga Tn. M berusaha untuk tetap memenuhi aturan yang ada keluarga, misalnya saling

menghormati dan menghargai. Keluarga juga mengatakan mengikuti norma yang ada di

masyarakat sekitar, sehingga dapat menyesuiakan dan berhubungan baik dengan para

tetangga atau masyarakat sekitar.

c. Fungsi Perawatan Kesehatan

- Kemampuan mengenal masalah kesehatan

Page 9: Asuhan Keperwatan Keluarga Dengan Lansia Deal

Keluarga mengatakan mengetahui nama penyakit di keluarganya tetapi tidak mengetahui

sama sekali apa penyebabnya. Keluarga Tn. M mengatakan hanya sedikit mengetahui tentang

tanda dan gejala, serta tidak mengetahui apa-apa saja yang harus dihindari untuk mencegah

terjadinya penyakit pada Tn. M.

- Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan

Keluarga mengatakan linu pada sendi kaki yang diderita oleh  Tn. M merupakan sakit yang

biasa diderita oleh orang tua. Keluarga terus mengingatkan kepada Tn. M untuk tidak banyak

melakukan aktivitas dan beristirahat saja.

- Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit

Jika ada keluarga yang sakit, hal pertama yang dilakukan adalah membeli obat di toko

terdekat dan jika sakitnya berlarut segera dibawa ke Puskesmas terdekat.

- Kemampuan keluarga memelihara/ memodifikasi lingkungan rumah yang sehat

Keluarga mengatakan tiap hari selalu membersihkan lingkungan rumahnya (menyapu) dan

mengepel seminggu sekali. Sistem pembuangan limbah keluarga langsung ke selokan depan

rumah yang berujung di sungai, pembuangan sampah ditampung sementara di ember sampah

kemudian setiap dua hari sekali ada petugas yang mengambil sampah.

- Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat

Keluarga Tn. M mengatakan jika ada keluarga yang sakit hal pertama yang dilakukan adalah

membeli obat di toko terdekat dan jika sakitnya berlarut segera dibawa ke Puskesmas

terdekat. Tn. M seringkali tidak mau dibawa ke pelayanan kesehatan kecuali benar-benar

dirasa parah.

d. Fungsi Reproduksi

Tn. M memiliki empat orang anak, dan yang belum menikah hanya anak keempatnya. Ny.T

sudah menopause dan saat masih usia subur menggunakan KB pil.

e. Fungsi Ekonomi

Keluarga Tn. M termasuk keluarga mampu, hal ini dapat dilihat dari penghasilan keluarga

tiap minggunya sekitar Rp.150.000 – Rp. 200.000. Keluarga Tn.M dapat memenuhi setiap

kebutuhan sandang, pangan dan papan walaupun dengan kapasitas seadanya.

G. STRES DAN KOPING KELUARGA

a. Stressor Jangka Pendek Dan Panjang

1. Stresor jangka pendek

Page 10: Asuhan Keperwatan Keluarga Dengan Lansia Deal

Keluarga Tn. M mengatakan jika dalam waktu 6 bulan terakhir ini tidak ada masalah yang

cukup berat dalam kehidupan keluarganya.

2. Stresor jangka panjang

Keluarga Tn. M mengatakan hampir tidak pernah mengalami stres dan tidak ada masalah

berat yang memerlukan penyelesaian lebih dari 6 bulan.

b. Kemampuan Keluarga Berespon  Terhadap Situasi/Stressor

Dalam menentukan pengobatan yang harus dijalani salah satu anggota keluarga, Tn. M dan

Ny.T sebagai pengambil keputusan. Tetapi keluarga Tn.M kurang berespon baik jika ada

masalah kesehatan di keluarganya misalnya Tn.M tidak mau pergi ke Puskesmas jika

penyakitnya belum parah, keluarga juga tidak berusaha menjaga pola makan padahal Ny.T

beresiko terkena diabetes mellitus.

c. Strategi koping yang digunakan

Pemecahan masalah dalam keluarga Tn. M biasanya dengan cara musyawarah antar anggota

keluarga, kadang juga melibatkan anaknya.

d. Strategi Adaptasi Disfungsional

Dalam menghadapi suatu permasalahan keluarga Tn. M biasanya mengkonsentrasikan pada

bagaimana cara pemecahan masalah tersebut. Sehingga keluarga tidak terganggu dalam

melakukan pekerjaan keseharian.

H. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

a. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

1. Ayah

Tn.M mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan. Tn. M mengatakan beberapa bulan

ini sering merasa linu di persendian kaki kanannya sehingga kaku untuk berjalan, ketika

bangun pagi kakinya merasa senut-senut (nyeri) dan berat untuk berjalan. Tetapi Tn.M masih

mampu beraktifitas seperti biasa meskipun dengan perlahan-lahan. Tn. M mengatakan pernah

hampir jatuh karena kakinya merasa tidak kuat menopang badannya.

2. Ibu

Ny. T mengatakan dirinya mempunyai penyakit keturunan yaitu diabetes mellitus, tapi kadar

gula darah Ny.T tidak pernah tinggi. Ny.T juga mengatakan kurang paham tentang

penyakitnya, Ny.T mengaku hanya tahu diabetes mellitus adalah penyakit kelebihan gula.

3. Anak

Page 11: Asuhan Keperwatan Keluarga Dengan Lansia Deal

Anak Tn. M (Tn. R.F) mengatakan tidak memiliki masalah kesehatan.

b. Keluarga berencana

Saat ini Ny.T sudah menopause dan saat masih usia subur Ny.T menggunakan KB pil.

c. Imunisasi

Ny.T mengatakan anak pertama dan keduanya tidak mendapat imunisasi karena pada saat itu

masih belum ada Imunisasi, sedangkan anak ketiga dan keempat mendapat imunisasi

lengkap.

I. PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA

a. Tn. M

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Compos Mentis

3. Tanda-tanda vital

a) Tekanan Darah : 130/90 mmHg

b) Nadi : 98 x/mnt

c) RR : 22x/mnt

d) Termometer : 36,5° C

e) Berat Badan : 57 kg

f) Tinggi Badan : 160 cm

4. Kepala

a) Rambut : Tidak berketombe, tidak ada tanda-tanda marasmus/kwashiorkor.

b) Mata : Tidak Ikhterus, Tidak anemis.

c) Hidung : Tidak ada pembesaran polip, tidak ada sinusitis.

d) Telinga : Tidak ada serumen abnormal.

e) Mulut : Tidak sianosis, tidak ada pembesaran tonsil.

5. Dada / Thorax

a) I : Gerakan dada simetris

b) P : Tidak ada benjolan

c) P : Sonor

d) A : Bunyi nafas vesikuler

6. Perut / Abdomen

Page 12: Asuhan Keperwatan Keluarga Dengan Lansia Deal

a) I :Tidak ada asites, tidak ada spider navy

b) P :Tidak teraba massa

c) P : Sonor

d) A : Terdengar bising usus 25x/menit

7. Genetalia / Anus : Tidak ada hemorhoid

8. Ekstremitas : Tidak ada paralisis

9. Skala nyeri : 6

b. Ny. T

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Compos Mentis

3. Tanda-tanda vital

a) Tekanan Darah : 120/ 80mmHg

b) Nadi : 88 x/mnt

c) RR : 24x/mnt

d) Termometer : 36,5° C

e) Berat Badan : 65 kg

f) Tinggi Badan : 157 cm

g) GDA : 149

4. Kepala

a) Rambut : Tidak berketombe, tidak ada tanda-tanda marasmus/kwashiorkor.

b) Mata : Tidak Ikhterus, Tidak anemis.

c) Hidung : Tidak ada pembesaran polip, tidak ada sinusitis.

d) Telinga : Tidak ada serumen abnormal.

e) Mulut : Tidak sianosis, tidak ada pembesaran tonsil.

5. Dada / Thorax

a) I : Gerakan dada simetris

b) P : Tidak ada benjolan

c) P : Sonor

d) A : Bunyi nafas vesikuler

6. Perut / Abdomen

a) I :Tidak ada asites, tidak ada spider navy

Page 13: Asuhan Keperwatan Keluarga Dengan Lansia Deal

b) P :Tidak teraba massa

c) P : Sonor

d) A : Terdengar bising usus 25x/menit

7. Genetalia / Anus : Tidak ada hemorhoid

8. Ekstremitas : Tidak ada paralisis

c. An. A

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Compos Mentis

3. Tanda-tanda vital

a) Tekanan Darah : 110/ 80mmHg

b) Nadi : 92 x/mnt

c) RR : 20x/mnt

d) Termometer : 36,5° C

e) Berat Badan : 70 kg

f) Tinggi Badan : 160 cm

4. Kepala

a) Rambut : Tidak berketombe, tidak ada tanda-tanda marasmus/kwashiorkor.

b) Mata : Tidak Ikhterus, Tidak anemis.

c) Hidung : Tidak ada pembesaran polip, tidak ada sinusitis.

d) Telinga : Tidak ada serumen abnormal.

e) Mulut : Tidak sianosis, tidak ada pembesaran tonsil.

5. Dada / Thorax

a) I : Gerakan dada simetris

b) P : Tidak ada benjolan

c) P : Sonor

d) A : Bunyi nafas vesikuler

6. Perut / Abdomen

a) I :Tidak ada asites, tidak ada spider navy

b) P :Tidak teraba massa

c) P : Sonor

d) A : Terdengar bising usus 25x/menit

Page 14: Asuhan Keperwatan Keluarga Dengan Lansia Deal

7. Genetalia / Anus : Tidak ada hemorhoid

8. Ekstremitas : Tidak ada paralisis                          

J. HARAPAN KELUARGA

Keluarga sangat berharap  agar masalah kesehatan yang terjadi di dalam keluarga dapat

teratasi atas bantuan dari pertugas kesehatan.

ANALISA DATA

No Data Penunjang Masalah Etiologi

1. DS :

- Tn.M mengatakan beberapa bulan

ini sering merasa linu di

persendian kaki kanannya

sehingga kaku untuk berjalan.

- Tn.M mengatakan ketika bangun

pagi kakinya merasa senut-senut

(nyeri) dan berat untuk berjalan.

DO :

- Tn. M berumur 71 tahun

- TD 130/80 mmHg

- Skala nyeri : 6

- Tn.M memegangi dan memijat-

mijat kaki kanannya.

Resiko

berulangnya

masalah rematik

Ketidakmampuan

keluarga merawat

anggota yang

sakit.

2. DS :

- Keluarga mengatakan mengetahui

penyakit di keluarganya tetapi

tidak mengetahui sama sekali apa

penyebabnya. Keluarga Tn. M

mengatakan hanya sedikit

mengetahui tentang tanda dan

Kurang

pengetahuan

tentang penyakit

Ketidakmampuan

keluarga mengenal

masalah kesehatan

Page 15: Asuhan Keperwatan Keluarga Dengan Lansia Deal

gejala, serta tidak mengetahui

apa-apa saja yang harus dihindari

untuk mencegah terjadinya

penyakit pada Tn. M.

- Jika ada keluarga yang sakit, hal

pertama yang dilakukan adalah

membeli obat di toko terdekat dan

jika sakitnya berlarut segera

dibawa ke Puskesmas terdekat.

DO :

- Tn. M bertanya apa saja makanan

yang harus dihindari agar tidak

sakit.

- Tn. M tampak bingung.

DS :

- Ny. T mengatakan dirinya

mempunyai penyakit keturunan

yaitu diabetes mellitus, tapi kadar

gula darah Ny.T tidak pernah

tinggi.

- Ny.T mengatakan ibunya

meninggal karena diabetes

mellitus 3 tahun yang lalu.

- Keluarga juga tidak berusaha

menjaga pola makan padahal

Ny.T memiliki penyakit menurun

yaitu diabetes mellitus.

DO:

- TD: 120/ 80mmHg

- Nadi: 88 x/mnt

- RR: 24x/mnt

Kurang

pengetahuan

tentang diet dan

aktivitas untuk

DM

Ketidakmampuan

keluarga mengenal

masalah.

Page 16: Asuhan Keperwatan Keluarga Dengan Lansia Deal

- Termometer: 36,5° C

- Berat Badan: 65 kg

- Tinggi Badan: 157 cm

- GDA: 149

3. DS :

- Tn. M mengatakan pernah hampir

jatuh karena kakinya merasa tidak

kuat menopang badannya

DO:

DO:

Tn.M tampak perlahan-lahan saat

berjalan karena menahan nyeri

Resiko Cedera Ketidakmampuan

keluarga

memodifikasi

lingkungan

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Keperawatan

1 Resiko berulangnya masalah rematik b.d ketidakmampuan keluarga merawat

anggota yang sakit.

2 Kurang pengetahuan tentang diet dan aktivitas untuk DM b.d Ketidakmampuan

keluarga mengenal masalah.

3 Resiko Cedera b.d Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.

Page 17: Asuhan Keperwatan Keluarga Dengan Lansia Deal

SKALA PRIORITAS MASALAH

a. Resiko berulangnya masalah rematik b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang

sakit.

KRITERIA BOBOT SKORE PEMBENARAN

Sifat masalah

Skala :

3 : Aktual

2 : Resiko

1 : Sejahtera

1 3/3 x 1 = 1 Tn.M  dan keluarga mengetahui

bahwa Tn. M memiliki penyakit linu

pada kaki kanannya dalam beberapa

bulan ini.

Kemungkinan masalah

dapat diubah

Skala :

2 : Mudah

1 : Sebagian

0 : Tidak dapat

2 1/2 x 2 = 1 Keluarga mengatakan Tn. M sering

tidak mau diajak ke tempat

pelayanan kesehatan, kecuali benar-

benar parah. Tn. M merasa masih

dapat beraktivitas sehingga sering

tidak mau dibantu dalam

beraktivitas.

Potensial masalah

untuk dicegah

3 : Tinggi

2 : Cukup

1 : Rendah

1 1/3 x 1 = 1/3 Keluarga belum tahu hal-hal apa saja

yang dapat menyebabkan

kekambuhan sehingga kemungkinan

keluarga untuk mencegah masih

rendah.

Menonjolnya masalah

2 : Segera ditangani

1: Tidak perlu segera

ditangani

0 : Tidak dirasakan

1 2/2 x 1 = 1 Senut-senutnya membuat Tn.M

menjalani aktivitasnya dengan

perlahan-lahan.

Total 5 3 1/3

Page 18: Asuhan Keperwatan Keluarga Dengan Lansia Deal

b. Kurang pengetahuan tentang diet dan aktivitas untuk DM b.d Ketidakmampuan keluarga

mengenal masalah.

KRITERIA BOBOT SKORE PEMBENARAN

Sifat masalah

Skala :

3 : Aktual

2 : Resiko

1 : Sejahtera

1 2/3 x 1 = 2/3 Ny. T mengatakan dirinya

mempunyai penyakit keturunan

yaitu diabetes mellitus.

Kemungkinan masalah

dapat diubah

Skala :

2 : Mudah

1 : Sebagian

0 : Tidak dapat

2 2/2 x 2= 2 Kadar gula darah Ny.T tidak pernah

tinggi.

Potensial masalah

untuk dicegah

3 : Tinggi

2 : Cukup

1 : Rendah

1 3/3 x 1 = 1 Ny.T mengatakan kurang paham

tentang penyakitnya, Ny.T

mengaku hanya tahu diabetes

mellitus adalah penyakit kelebihan

gula.

Menonjolnya masalah

2: Segera ditangani

1: Tidak perlu segera

ditangani

0 : Tidak dirasakan

1 2/2 x 1 = 1 Keluarga merasa masalah harus

segera diatasi agar tidak bertambah

parah.

Total 5 4 2/3

Page 19: Asuhan Keperwatan Keluarga Dengan Lansia Deal

c. Resiko Cedera b.d Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.

KRITERIA BOBOT SKORE PEMBENARAN

Sifat masalah

Skala :

3 : Aktual

2 : Resiko

1 : Sejahtera

1 3/3 x 1 = 1 Tn. M mengatakan pernah hampir jatuh

karena kakinya merasa tidak kuat

menopang badannya.

Kemungkinan masalah

dapat diubah

Skala :

2 : Mudah

1 : Sebagian

0 : Tidak dapat

2 0/2 x 2 = 0 Tn.M tidak mau pergi ke Puskesmas jika

penyakitnya belum parah.

Potensial masalah

untuk dicegah

3 : Tinggi

2 : Cukup

1 : Rendah

1 1/3 x 1 = 1/3 Tn.M masih beraktifitas seperti biasa

meskipun dengan perlahan-lahan.

Menonjolnya masalah

2 : Segera ditangani

1: Tidak perlu segera

ditangani

0 : tidak dirasakan

1 2/2 x 1 = 1 Tn.M tidak tahan dengan senut-

senutnya.

Total 5 2 1/3

Page 20: Asuhan Keperwatan Keluarga Dengan Lansia Deal

Maka prioritas masalahnya sebagai berikut :

No Diagnosa Keperawatan Skore

1 Kurang pengetahuan tentang diet dan aktivitas untuk DM b.d

Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah.

4 2/3

2 Resiko berulangnya masalah rematik b.d ketidakmampuan

keluarga merawat anggota yang sakit.

3 1/3

3 Resiko Cedera b.d Ketidakmampuan keluarga memodifikasi

lingkungan.

2 1/3

 

DAFTAR PUSTAKA

Bandiah, S. (2009) Lanjut Usia dan Keperawatan gerontik. Yogyakarta : Nuha Medika.

Jhonson R. dan Leny R (2010) keperawatan keluarga plus contoh askep keluarga. Yogyakarta :

Nuha Medika.