renpra ckd

32
2. Rencana Tindakan Keperawatan No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional 1 Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan penyebab multipel ditandai dengan retensi Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam, eleminasi urin klien normal dengan criteria hasil: NOC Label: Urinary Elemination Pola eliminasi klien teratur (skala 4) Jumlah urin dalam rentang normal : Jumlah urine ; 0.5 ml / kg BB /jam (30-50 ml/jam) (skala 4) Nyeri berkurang saat berkemih (skala 4) Nokturia berkurang ( skala 4) NIC Label: Urinary elimination management 1. Monitor eleminasi urin termasuk frequensi, konsistensi, bau, volume, dan warna jika diperlukan 2. Identifikasi factor kontribusi yang menyebabkan episode peningkatan berkemih 3. Catat waktu kehilangan eleminasi urin jika diperlukan 4. Instruksikan klien dan keluarga mencatat urinary output jika NIC Label: Urinary elimination management 1. Untuk mengetahui apakah ada keabnormalan pada urin 2. Mengetahui penyebab dari peningkatan berkemih 3. Untuk mengetahui pola berkemih pasien normal atau tidak 4. Untuk mengetahui seberapa banyak cairan yang keluar 5. Untuk mengetahui waktu pengosongan bledder

Upload: krisna-siantarini

Post on 23-Jan-2016

297 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

zmfnz

TRANSCRIPT

Page 1: Renpra Ckd

2. Rencana Tindakan Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

1 Gangguan eliminasi urine

berhubungan dengan

penyebab multipel ditandai

dengan retensi

Setelah diberikan asuhan

keperawatan selama 3 x 24 jam,

eleminasi urin klien normal dengan

criteria hasil:

NOC Label:

Urinary Elemination

Pola eliminasi klien teratur

(skala 4)

Jumlah urin dalam rentang

normal : Jumlah urine ; 0.5

ml / kg BB/jam (30-50 ml/jam)

(skala 4)

Nyeri berkurang saat berkemih

(skala 4)

Nokturia berkurang ( skala 4)

Kidney Function

Blood Urea Nitrogen dalam

penyimpangan sedang :  6 – 24

mg/dl ( skala 4)

Serum Kreatinin dalam

penyimpangan sedang 0.5 – 1.2

mg/dl. ( skala 4)

NIC Label:

Urinary elimination management

1. Monitor eleminasi urin termasuk

frequensi, konsistensi, bau, volume,

dan warna jika diperlukan

2. Identifikasi factor kontribusi yang

menyebabkan episode peningkatan

berkemih

3. Catat waktu kehilangan eleminasi

urin jika diperlukan

4. Instruksikan klien dan keluarga

mencatat urinary output jika

diperlukan

5. Catat waktu berkemih

NIC label :

Fluid Management

1)Pantau input dan output yang sesuai

2) Pantau status hidrasi klien

3) Pantau tanda-tanda vital

4) Pantau makanan / cairan yang

masuk dan menghitung asupan

kalori harian yang sesuai.

NIC Label:

Urinary elimination management

1. Untuk mengetahui apakah ada

keabnormalan pada urin

2. Mengetahui penyebab dari

peningkatan berkemih

3. Untuk mengetahui pola berkemih

pasien normal atau tidak

4. Untuk mengetahui seberapa

banyak cairan yang keluar

5. Untuk mengetahui waktu

pengosongan bledder

NIC label :

Fluid Management

1) Untuk mengetahui keseimbangan

cairan klien

2) Untuk mencegah kelebihan cairan

lebih lanjut

3) Untuk mengetahui keadaan umum

klien

4) Untuk menjaga keseimbangan

cairan

Page 2: Renpra Ckd

NIC label : Fluid Monitoring

1) Kaji history dari cairan yang

dibutuhkan dan pola eliminasi

2) Monitor serum dan urine elektrolit

jika dibutuhkan

3) Monitor serum dan level

osmolalitas urine

4) Monitor warna, kualitas, dan

specific gravity uriny

NIC label :

Medication Management

1) Berikan obat apa yang

dibutuhkan dan

diadministrasikan menurut

resep dan prosedur

2) Monitor keefektifan obat yang

telah diberikan/ diresepkan

3) Monitor efek therapeutik dari

obat

4) Monitor tanda dan gejala

adanya efek toksik

5) Monitor efek samping dari obat

6) Monitor nonterapeutik interaksi

NIC label :

Fluid Monitoring

1) Untuk mengukur keseimbangan

cairan klien

2) Untuk mengetahui adanya kelainan

pada fungsi ginjal

3) Untuk mengetahui apakah ada

kelainan pada fungsi ginjal

4) Untuk mengetahui apakah terdapat

keabnormal dari urine yang

menandakan adanya menurunnya

fungsi ginjal atau akibat infeksi

NIC label :

Medication Management

1) Untuk memberikan terapi yang

tepat bagi klien

2) Untuk mengetahui keefektifan dari

obat

3) Untuk mengetahui efek terapeutik

dari obat

4) Untuk mengetahui apakah ada efek

toksik yang ditimbulkan oleh

reaksi obat

Page 3: Renpra Ckd

obat

7) Pantau ketaatan pasien

terhadap regiment medication

8) Kaji pengetahuan klien tentang

obat

9) Ajarkan klien dan keluarga

prosedur terapi obat

10) Ajarkan klien tanda dan gelaja

dari efek terapi, efek samping

dan efek toksik dari regimen

terapi

5) Untuk mengetahui apakah ada efek

samping dari obat

6) Untuk mengetahui efek non

terapeutik dari obat

7) Untuk mengetahui ketaatan klien

dalam regiment terapi dan

keefektifan dari pengobatan

8) Agar klien tahu jenis-jenis obat

sebagai terapi yang diberikan

9) Untuk mendapatkan hasil terapi

yang diinginkan

10) Agar klien dan keluarga

mengetahui apabila terjadinya efek

samping atau efek toksik dari obat

yang diberikan sehingga dapat

melaporkan kepada perawat

2 Kelebihan volume cairan

berhubungan dengan

gangguan mekanisme

regulasi ditandai dengan

edema, asupan melebihi

haluaran

Setelah diberikan asuhan

keperawatan selama …x24 jam

diharapkan volume cairan tubuh

klien normal dengan criteria hasil :

NOC Label: Fluid Balance

Tekanan darah px normal

Kecepatan nadi px normal 60-

100x/menit

Turgor kulit px normal

NIC Label :

Fluid Management

1. Monitor dan timbang berat

badan pasien setiap hari selama

dirawat

2. Pertahankan keakuratan catatan

intake dan output

3. Pasang urinary kateter jika

diperlukan

NIC Label :

Fluid Management

1. Untuk mengetahui berat badan px

setiap hari

2. Untuk dokumentasi dan ebagai

perbandingan

3. Untuk mempermudah eleminaspx

4. Untuk mengetahui TTV px

5. Untuk mengetahui lokasi dan luas

Page 4: Renpra Ckd

Intake dan output dalam 24 jam

seimbang

Berat badan px stabil

NOC Label : Fluid Overload

Severity

Tidak tampak adanya edema

pada kaki

Tidak tampak adanya edema

sistemik

Tidak tampak adanya ascites

(tampak kembung pada perut)

Tidak ada peningkatan ukuran

lingkar perut

4. Monitor vital sign

5. Periksa lokasi dan luas edema,

jika ada

6. Monitor status nutrisi pasien

7. Monitor respon pasien terhadap

terapi elektrolit yang diberikan

NIC Label :

Fluid Monitoring

1. Kaji riwayat jumlah dan tipe

cairan yang masuk dan

kebiasaan eleminasi

2. Kaji factor resiko yang

menyebabkan

ketidakseimbangan cairan

3. Monitor cairan yang masuk dan

keluar

4. Monitor membrane mukosa dan

turgor kulit

Hemodialisis Therapy:

1. Pasien harus melakukan cek

darah untuk mengetahui kadar

urea nitrogen, serum creatinine,

serum Na, K dan PO4

edema

6. Untuk mengetahui status nutrisi px

7. Untuk mengetahu respon px

terhadap terapi elektrolit yang

diberikan

NIC Label :

Fluid Monitoring

1. Untuk mengetahui riwayat jumlah

dan tipe cairan yang masuk dan

kebiasaan eleminasi

2. Untuk mengetahui factor resiko

yang menyebabkan ketidak

seimbangan cairan

3. Untukmengetahui cairan yang

masuk dan keluar

4. Untuk mengetahui keadaan

membrane mukosa dan turgor kulit

px

1. nilai kadar urea nitrogen, serum

kreatinin, Na, K, dan PO4

merupakan data laboratorium

yang digunakan untuk

Page 5: Renpra Ckd

2. mencatat data dasar pasien

meliputi berat badan,

temperatur, denyut nadi,

respirasi, dan tekanan darah

sebelum hemodialisis

3. menjelaskan kepada pasien

prosedur hemodialisis dan

tujuannya

4. pengecekan peralatan dan

fungsinya sesuai dengan

petunjuk penggunaan alat

5. Gunakan teknik steril untuk

melakukan hemodialisis dan

gunakan jarum steril untuk

mengakses vena maupun teknik

steril untuk menyambungkan

kateter.

6. Gunakan APD untuk

melindungi diri sendiri dari

kontak langsung dengan darah

pasien.

7. Hubungkan dializer dengan

kapiler dan amankan posisi

tabung.

8. Lakukan pengecekan sistem

memastikan bahwa pasien

memang diindikasikan untuk

menjalani hemodialisis.

2. Penilaian umum mengenai berat

badan bersih adalah penting

untuk mempermudah perawat

dan pasien dalam mengurangi

kelebihan cairan selama

pelaksanaan dialysis

3. Agar pasien lebih mengerti dan

kooperatif dalam melakukan

hemodialisis.

4. Memastikan bahwa alat siap

untuk digunakan

5. Agar tidak terjadi saling

penularan kuman atau bakteri

6. Untuk mengurangi resiko

terinfeksi penyakit yang bisa

menular melalui darah.

7. Memastikan bahwa temperatur,

denyut nadi, respirasi, dan

tekanan darah pasien berada

dalam batas normal.

8. Untuk memastikan bahwa

hemodialisis berdampak pada

Page 6: Renpra Ckd

monitoring ( laju aliran darah,

tekanan, temperatur, HP,

konduktifitas, bekuan darah,

udara detektor, tekanan negatif

untuk ultrafiltrasi, dan sensor

darah)

9. Hindari mengambil darah atau

melakukan tindakan di lengan

pasien yang terdapat akses

untuk hemodialisis

10. Sediakan kateter atau

perawatan fistula sesuai dengan

SOP

11. Bekerjasama dengan pasien

untuk menentukan diet,

pembatasan asupan cairan, dan

pengobatan untuk mengatur

cairan dan elektrolit selama

pengobatan

12. Ajarkan pasien untuk

memonitoring diri sendiri dan

tanda – tanda efek samping dari

penyakit dan pengobatannya

hasil laboratorium (kadar urea

nitrogen, serum creatinine,

serum Na, K dan PO4) yang

normal.

9. Akses untuk hemodialisis

dipakai seumur hidup, jadi

mengambil darah atau

melakukan tensi pada lengan

pasien yang terdapat akses

untuk hemodialisis dapat

merusak akses itu sendiri

sehingga jika kerusakan ini

terjadi perlu diambil tempat

akses yang lain

10. Agar fistula tetap steril dan

tidak terkontaminasi.

11. Mengatur pola makan yang

benar dapat membantu pasien

dalam meningkatkan kualitas

hidupnya.

12. Untuk memandirikan pasien.

3 Mual berhubungan

gangguan biokimia (uremia)

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan 1x24 jam diharapkan

NIC LABEL :

Nausea Management

Page 7: Renpra Ckd

ditandai dengan melaporkan

mual

mual pasien dapat berkurang dengan

kriteria hasil :

NOC LABEL

Nausea&vomiting control

1. Mual dan muntah terkontrol

(skala 4)

2. Kenali gejala awal muntah

(skala 4)

3. Jelaskan factor penyebab

yang terlihat secara sepintas

(skala 4)

4. Gunakan catatan akhir untuk

memonitor gejala (skala 4)

5. Menghindari factor penyebab

bila mungkin (skala 4)

6. Menghindari bau yang tidak

menyenangkan (skala 4)

7. Menggunakan obat

antiemetik seperti yang

direkomendasikan (skala 4)

8. Laporan kegagalan

pengobatan antiemetic (skala

4)

9. Laporan efek samping yang

1. Mendorong pasien untuk

memantau pengalaman

mualnya sendiri

2. Mendorong pasien untuk

belajar strategi untuk mengelola

mualnya sendiri

3. Melakukan penilaian lengkap

tentang mual termasuk

frekuensi, durasi, kerasnya, dan

faktor yang mempercepat ,

menggunakan alst seperti Self-

Care Journal, Visual Analog

Scales, Duke Descriptive

Scales, dan Rhodes Index of

Nausea and Vomiting (INV)

Form 2

4. Memastikan obat antiemetik

yang diberikan efektif untuk

mencegah mual bila

memungkinkan

5. Mengendalikan faktor

lingkungan yang dapat

menimbulkan mual

6. Mengurangi atau

menghilangkan faktor-faktor

1. Mempermudah memberikan

intervensi mual yang sesuai

2. Membantu pasien untuk bisa

mengurangi mualnya sendiri

3. Agar tepat dan sesuai dalam

memberikan tindakan pelayanan

kesehatan

4. Untuk mengetahui sejauh mana

keefektifan obat antiemetic

yang diberikan untuk pasien

5. Menghindari hal yang dapat

menimbulkan rangsangan mual

6. Mencegah terjadinya

rangsangan mual

7. Memberikan edukasi kepada

pasien, agar pasien mengetahui

dan memahami tentang

mualnya

8. Menjaga kenyamanan pasien

dan mengurangi terjadinya efek

mual

9. Untuk mengetahui dan

mengamati apakah seluruh

tindakan yang diberikan kepada

pasien bekerja secara efektif

Page 8: Renpra Ckd

mengganggu dari antiemetic

(skala 4)

10. Laporan gejala yang tidak

terkontrol (skala 4)

Nausea & Vomiting: Disruptive

Effects

1. Penurunan masukan cairan

(skala 4)

2. Penurunan masukan

makanan(skala 4)

3. Penurunan pengeluaran

urine(skala 4)

4. Perubahan keseimbangan

cairan(skala 4)

5. Perubahan keseimbangan

asam-basa(skala 4)

Nausea And Vomiting Severity

1. Frekuensi mual (skala4)

2. Intensitas muntah(skala4)

3. Sekresi air liur yang

berlebihan(skala4)

4. Muntah proyektil(skala 4)

pribadi yang memicu atau

meningkatkan mual

7. Memberikan informasi tentang

mual, seperti penyebab mual

dan berapa lama akan

berlangsung

8. Menggunakan kebersihan

mulut

9. Monitor seluruh efek dari

manajemen mual

Fluid Monitoring

1. Tentukan riwayat jumlah dan

jenis asupan cairan dan

kebiasaan eliminasi

2. Menentukan faktor risiko yang

mungkin untuk

ketidakseimbangan cairan

3. Memantau serum dan nilai

elektrolit urin yang sesuai

4. Administer agen farmakologis

untuk meningkatkan output urin

yang sesuai

dan mampu mengurangi mual

pasien atau tidak

1. Mempermudah memberikan

intervensi

2. Mengetahui factor-faktor yang

dapat menyebabkan terjadinya

ketidakseimbangan cairan serta

mencegah factor tersebut

3. Mengetahui serum dan nilai

elektrolit urin yang sesuai untuk

pasien

4. Memilih terapi obat yang sesuai

untuk membantu meningkatkan

output urin pasien

4. Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukan asuhan NIC Label: Airway Management NIC Label: Airway Management

Page 9: Renpra Ckd

berhubungan dengan

perubahan membran

alveolar-kapiler ditandai

dengan pH darah abnormal

keperawatan selama …x24 jam,

diharapkan ketidakefektivan pola

nafas klien dapat teratasi dengan

kriteria hasil:

NOC Label:

Respiratory Status:

Gas Exchange

1. Adanya tekanan oksigen pada

parsial ke dalam darah anterial

(PaO2) (skala 3)

2. Keseimbangan jalan pertukaran

udara pada perfusi (skala 3)

NOC Label: Electrolyte And

Acid/Base Balance

1. Denyut jantung apikal dalam

rentang normal (skala 5)

2. Irama jantung apikal teratur

(skala 5)

3. Pola napas normal (12-24

x/menit) (skala 5)

4. Irama napas teratur (skala 5)

5. pH urine dalam rentang normal

(4,5-8,0) (skala 5)

1. Membuka jalan napas, dengan

mengangkat dagu atau rahang

menggunakan teknik dorong yang

sesuai.

2. Posisi pasien untuk

memaksimalkan potensi pertukaran

udara.

3. Mengidentifikasi pasien yang

membutuhkan aktual / potensial

dalam penyisipan saluran napas.

NIC label: Oxygen Therapy

1. memantautanda-

tandatoksisitasoksigen dan

penyerapan atelektasis.

2. memantaukecemasanpasien yang

berhubungan

dengankebutuhanterapi oksigen

NIC label: Vital Signs Monitoring

1. Memonitortekanan darah,

denyut nadi, suhu, dan

statuspernafasan klien.

2. Memonitortekanan darahsaat

pasienberbaring, duduk dan

berdirisebelum dan

1. Membantu hambatan pernapasan

pasien saat mengalami kesulitan

bernapas.

2. Mempermudah terjadinya

pertukaran udara yang normal

sehingga tidak mengalami

hambatan.

3. Untuk mempermudah memberikan

perawatan yang sesuai pada saluran

pernapasan pasien yang mengalami

kesulitan.

NIC label: Oxygen Therapy

1. Untuk mencegah terjadinya

keracunan oksigen.

2. Untuk mencegah terjadinya

kekurangan atau kelebihan

oksigen.

NIC label: Vital Signs Monitoring

1. Untuk mengetahui apakah ada

perubahan tanda-tanda vital

yang abnormal

Page 10: Renpra Ckd

NOC label : Respiratory Status :

Ventilation

1. Tingkat dan ritme pernapasan

klien stabil

2. Tidak terjadinya dispneasaat

istirahat

3. Tidak terjadinya

dyspneadengantenaga.

sesudahperubahanposisi

5. Kerusakan integritas kulit

berhubungan dengan

perubahan pigmentasi

akibat penimbunan urokrom

dan urea di bawah kulit

ditandai dengan gangguan

permukaan kulit

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama…x 24 jam,

diharapkan keadaan pasien membaik

dengan criteria hasil :

NOC Label :

Wound healing :Secondary

intention

1. Ukuran luka menyecil dari skala

1 menjadi 2 dalam waktu …x24

jam.

2. Keluarnya nanah dari luka dapat

berkurang dari skala 1 menjadi 3

dalam waktu …x24 jam.

NOC Label :

Tissue Integrity : Skin & Mucous

NIC Label :

Wound care

1. Mengganti balutan dan plester.

2. Monitor karakteristik luka

(drainase, warna, dan ukuran).

3. Bersihkan luka dengan Normal

Salina tau pembersih nontoksik

lain.

4. Balut luka sesuai dengan jenis

lukanya.

5. Gunakan teknik pembalutan luka

yang steril,bila perlu.

6. Bandingkan dan rekam atau catat

setiap perubahan luka secara

regular.

Wound care

1. Agar luka tidak terkena infeksi

lanjut karena pengunaan balutan

atau dressing yang lama.

2. Untuk mengetahui banyaknya

drainase, ukuran, dan warna luka.

3. Agar luka tetap steril.

4. Menjaga agar daerah luka tetap

terjaga kesterilan dan

kebersihannya.

Wound Irrigation

1. Mencegah masuknya bakteri yang

dapat menyebabkan infeksi.

2. Untuk mengetahui tahap

penyembuhan luka atau apakah

Page 11: Renpra Ckd

Membranes

1. Suhu kulit normal (skala 5)

2. Integritas kulit normal (skala 5)

3. Lesi kulit berkurang (skala 5)

4. Eritema tidak ada (skala 5)

NIC Label :

Wound Irrigation

1. Monitor jumlah dan tipe drainase

luka pada tiap penggantian balutan.

2. Gunakan prosedur irigasi yang

steril saat melakukan irigasi pada

luka,

3. Bersih dan keringkan area luka dan

area sekitar luka setelah

dilakukannya tindakan.

4. Aplikasikan pembalutan luka yang

steril.

NIC label : Pressure Management

1. Anjurkan pasien untuk

menggunakan pakaian yang

longgar

2. Hindari kerutan pada tempat tidur

3. Jaga kebersihan kulit agar tetap

bersih dan kering

4. Monitor kulit akan adanya

kemerahan

5. Oleskan lotion atau minyak/baby

oil pada derah yang tertekan

6. Ajarkan pada keluarga tentang

luka menjadi semakin parah atau

tidak.

3. Untuk mengetahui seberapa banyak

cairan yang keluar.

4. Irigasi yang steril menjaga luka

tetap steril agar cepat sembuh.

5. Agar luka cepat sembuh dan daerah

sekitar luka tidak mengalami

kerusakan.

6. Menghindari masuknya bakteri

pathogen.

NIC label : Pressure Management

1. Karena pakian yang ketat akan

menghambat peredaran darah dan

kulit akan mudah mengalami luka

2. Karena kerutan pada tempat tidur

sangat mudah mengiritasi kulit

3. Karena kebersihan merupakan

kunci pokok untuk menjaga

kesehatan kulit

4. Untuk memonitor adanya tanda

iritasi yang terjadi pada daerah

yang luka maupun daerah kulit

yang masih sehat

Page 12: Renpra Ckd

luka dan perawatan luka

7. Berikan posisi yang mengurangi

tekanan pada luka

5. Minyak/baby oil akan memberikan

kelembapan pada kulit yang lebih

sering terkena tekanan

6. Untuk memandirikan keluarga dan

pasien sehingga pasien maupun

keluarga dapat melakukan

perawatan luka secara mandiri di

rumah.

7. Lebih banyak tekanan pada luka

akan memperburuk kondisi luka itu

sendiri

6. Risiko cedera berhubungan

dengan disfungsi biokimia

Setelah diberikan asuhan

keperawatan selama …x24 jam klien

tidak mengalami cedera dan bebas

dari gejala-gejala cedera dengan

kriteria hasil:

NOC Label : Mobility

1. Klien mampu menjaga

keseimbangannya

2. Pergerakan otot dan sendi klien

tidak terbatas

3. Klien mampu berjalan

NOC Label : Coordinated

Movement

1. klien mampu bergerak lancar

NIC Label : Environtmental

Management : Safety

1. Menciptakan lingkungan yang

aman untuk pasien

2. Mengidentifikasi kebutuhan

keamanan pasien, berdasarkan

pada kemampuan fisik dan fungsi

kognitif dan kebiasaan

3. Memindahkan lingkungan yang

dapat menyebabkan bahaya

4. Memindahkan objek yang

berbahaya dari lingkungan

5. Perlindungan keamanan dengan

side-rail, jika memungkinkan

1. Mencegah cedera akibat

lingkungan yang tidak aman

2. Membantu keamanan pasien

3. Mencegah terjadinya cedera

4. Mencegah terjadinya cedera

5. Side rail dapat mencegah pasien

jatuh dari tempat tidur

6. Membantu pasien mengakses

lingkungan yang aman

7. Membantu pasien mandiri

8. Mempercepat proses kesembuhan

pasien

Page 13: Renpra Ckd

2. klien mampu mengontrol

pergerakannya

3. klien mampu menjaga

keseimbangan pergerakannya

NOC Label : Balance

1. klien mampu mempertahankan

keseimbangan saat berdiri

2. klien mampu mempertahankan

keseimbangan saat duduk tanpa

tahanan punggung

3. klien mampu mempertahankan

keseimbangan saat berjalan

4. klien mampu mempertahankan

keseimbangan saat berdiri

dengan satu kaki

5. klien mampu mempertahankan

keseimbangan saat pergeseran

keseimbangan dari satu kaki ke

kaki lainnya

6. Tempatkan furnitur yang sesuai

dengan akomodasi pasien,

keluarga atau pasien dengan cacat

fisik

7. Menyediakan kamar untuk pasien

akomodasi sendiri

8. Menyediakan tempat tidur dan

lingkungan yang bersih dan

nyaman

9. Menempatkan pengatur ketinggian

bed di tempat yang mudah

dijangkau

10. Mengatur suhu ruangan yang

sesuai dengan kebutuhan pasien

11. Mengontrol atau menghindari

keributan, jika memungkinkan

12. Menghindari pencahayaan yang

tidak penting

13. Menyediakan pilihan music

14. Menyediakan headphone untuk

pribadi, ketika music dapat

mengganggu yang lain

15. Memanipulasi pencahayaan untuk

kepentingan terapeutik

16. Menyediakan susunan makanan

9. Membantu pasien mobilisasi

ditempat tidur

10. Memberikan suasana yang nyaman

untuk pasien

11. Mencegah terjadinya cedera akibat

ketidaknyamanan

12. Pencahayaan akan membantu

pengelihatan pasien untuk

melakukan aktivitas

13. Memberikan suasana yang nyaman

untuk pasien dan mencegah

kebosanan

14. Membantu pasien mendapatkan

hal-hal yang pasien sukai

15. Membantu proses penyembuhan

pasien

16. Mencegah kebosanan akibat hal-

hal yang monoton

17. Menjaga kebersihan pasien

18. Membantu memberikan suasana

yang nyaman untuk pasien

beristirahat

19. Memberikan pasien suasana yang

nyaman dan jauh dari kebisingan

20. Membantu memandirikan pasien

Page 14: Renpra Ckd

yang atraktif

17. Bersihkan area yang digunakan

untuk makan dan minum

18. Membatasi pengunjung

19. Kunjungan secara individu kepada

pasien

20. Menyediakan rutinitas keseharian

individu sampai menemui

kebutuhan pasien

7. Ketidakefektifan perfusi

jaringan: renal berhubungan

dengan gangguan aliran

darah ke ginjal d.d. ↓ GFR,

↑ kadar BUN kreatinin,

hematuria

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama ... x 24 jam

diharapkan hiperkalemia pasien

teratasi dengan kriteria hasil:

NOC Label: Electrolyte And

Acid/Base Balance

6. Denyut jantung apikal dalam

rentang normal (skala 5)

7. Irama jantung apikal teratur

(skala 5)

8. Pola napas normal (12-24

x/menit) (skala 5)

9. Irama napas teratur (skala 5)

10. Serum potasium normal (3,5-5

meq/L) (skala 5)

11. BUN dalam rentang normal (10-

NIC: Fluid/Electrolyte management

1. Monitor nilai elektrolit serum

2. Batasi intake cairan jika pasien

hyponatremia

3. Pantau intake dan output cairan

pasien

4. Monitor vital sign

5. Atur tetesan cairan IV yg masuk

ke pasien

6. Monitor efek samping pemberian

suplemen elektrolit (jika ada)

7. Siapkan pasien untuk dilakukan

dialysis

NIC: Nutrition Management

1. Mengetahui status elektrolit pasien

2. Mengurangi retensi cairan dan

mencegah hyponatremia yg lebih

parah

3. Mengetahui status hidrasi pasien

4. Mengetahui KU pasien

5. Mencegah overload cairan,

mencegah ↑retensi cairan

6. Mengetahui ES pemberian

suplemen pada kondisi pasien

7. Koreksi abnormalitas elektrolit yg

tidak bisa dikoreksi scr konservatif

1. Mencegah ↑ kadar BUN kreatinin

Page 15: Renpra Ckd

20 mg/dL) (skala 5)

12. pH urine dalam rentang normal

(4,5-8,0) (skala 5)

1. Kolaborasi dg ahli gizi pemberian

diet ↓protein, ↓kalium, ↑energi

2. Anjurkan pasien mengkonsumsi

makanan ↑energi, mengurangi

asupan protein.

ekstem

8. Keletihan berhubungan

dengan anemia ditandai

dengan peningkatan

keluhan fisik

Setelah dilakukan asuahn

keperawatan selama …x 24 jam,

diharapkan pasien dapat melakukan

aktivitasnya dengan kriteria hasil

NOC Label : Energy Conservation

1. Pemanfaatan istirahat untuk

mengembalikan tenaga efektif

(skala 5)

2. Mengetahui batasan tenaga yang

dimiliki (skala 5)

3. Mampu menggunakan teknik

konservasi energy (skala 5)

4. Mampu mengatur aktivitas untuk

menghenat tenaga (skala 5)

5. Menyesuaikan gaya hidup

dengan tingkat energy (skala 5)

6. Status nutrisi adekuat (skala 5)

7. Melaporkan tingkat aktivitas

yang mampu dilakukan (skala 5)

NIC Label

Energy Management

1. Menentukan batasan gerak pasien

2. Mnganjurkan pasien untuk

melaporkan secara verbal

perasaan mengenai keterbatasan

fisik

3. Memastikan penyebab kelelahan

(mis, terapi, nyeri, pengobatan)

4. Memonitor respon

kardiorespiratori pasien terhadap

aktivitas

5. Menganjurkan pasien untuk

istirahat siang

NIC Label : Teaching : Prescribe

Activity/Exercise

1. Menilai tingkat latihan pasien dan

pengetahuan pasien tentang

aktivitas yang dilatih

NIC Label

Energy Management

1. Mencegah terjadinya keletihsn

2. Mengetahui perasaan pasien

mengenai keterbatasan gerak

3. Mengetahui penyebab kelelahan

untuk memberikan intervensi

4. Mencegah adanya komplikasi saat

melakukan aktivitas

5. Menjaga kondisi pasien,

memberikan intervensi untuk

mengurangi kelelahan pasien

NIC Label : Teaching : Prescribe

Activity/Exercise

1. Mengetahui latihan yang

dilakukan pasien

2. Memberikan latihan untuk

meningkatkan kondisi pasien

3. Memberitahukan pasien

Page 16: Renpra Ckd

NOC Label : Fatigue Level

1. Tidak mengalami keletihan

(skala 5)

2. Tidak lesu (skala 5)

3. Tidak ada keluhan pusing (skala

5)

2. Lakukan tujuan dan

manfaat dari latihan pasien

3. Anjurkan pasien bagaimana

melakukan aktivitas

4. Anjurkan pasien bagaimana

memantau toleransi

5. Anjurkan pasien bagaimana

menjaga aktivitas harian yang

sesuai

6. Lakukan pasien aktivitas yang

sesuai dengan kondisi fisik

7. Perhatikan bahaya yang

berlebihan saat melakukan latihan

8. Anjurkan pasien metode

menghemat energy yang sesuai

9. Anjurkan pasien pada postur

tubuh yang baik dan mekanika

tubuh yang sesuai

10. Amati lathan pasien

melakukan latihan yang benar

4. Memberitahukan kepada pasien

teknik muntuk membatasi

aktivitas sesuai dengan

kemampuan

5. Untuk menjaga agar pasien tidak

kelelahan

6. Mencegah terjadinya keletihan

7. Mencegah adanya komplikasi

8. Memberitahukan kepada pasien

teknik muntuk membatasi

aktivitas sesuai dengan

kemampuan

9. Untuk mencegah cedera..

10. Memantau kondisi pasien dan

perubahannya

9. Kekurangan volume cairan

berhubungan dengan

kegagalan mekanisme

regulasi ditandai dengan

penurunan haluaran urin,

membran mukosa kering

Fluid Balance, Hydration:

Dalam waktu 1 x 24 jam cairan

tubuh klien seimbang.

Dengan kriteria hasil:

Tekanan darah dalam rentang

normal (Systole: 110-120 mmHg,

Fluid management:

1. Pertahankan intake dan output

yang akurat

2. Monitor vital sign

3. Kolaborasi pemberian cairan IV

4. Dorong masukan oral

Fluid management:

1. Membantu memperkirakan

kebutuhan penggatian cairan.

Pemasukan cairan harus

memperkirakan kehilangan melalui

urine, nasogastrik/ drainase luka,

Page 17: Renpra Ckd

Diastole: 80-90 mmHg)

Frekuensi nadi dalam rentang

normal (80-100 kali/ menit)

Turgor kulit normal (kembali

dalam waktu < 2 detik)

Mukosa membran lembab

Intake cairan dalam rentang

normal 1000-4500 cc/ hari

Output urine 600-3000 cc/ hari

Perfusi jaringan normal (kembali

dalam waktu < 2 detik)

5. Tawarkan snack (jus buah atau

buah segar)

Fluid monitoring:

1. Monitor intake dan output cairan

2. Monitor tekanan darah, HR, dan

RR

3. Monitor membrane mukosa, turgor

kulit, dan rasa haus

4. Monitor warna, jumlah, dan

penampilan spesifik urin

Hypovolemia management:

1. Monitor status cairan termasuk

intake dan output cairan

2. Monitor tanda vital

3. Monitor cairan yang hilang

4. Monitor respon pasien terhadap

penambahan cairan

5. Dorong pasien untuk menambah

intake oral

dan kehilangan tak kasatmata

(contoh: keringat dan metabolisme)

2. Memampukan deteksi dini atau

intervensi hipovolemik sistemik

3. Menggantikan kehilangan cairan

dan natrium untuk mencegah atau

memperbaiki hipovolemia.

4. Pasien dibatasi pemasukan oral

dalam upaya mengontrol gejala

urinarius, homeostatik pengurangan

cadangan dan peningkatan resiko

dehidrasi atau hipovolemia.

5. Meningkatkan jumlah intake cairan

melalui buah.

Fluid monitoring:

1. Membantu memperkirakan

kebutuhan penggatian cairan.

Pemasukan cairan harus

memperkirakan kehilangan melalui

urine, nasogastrik/ drainase luka,

dan kehilangan tak kasatmata

(contoh: keringat dan

metabolisme)

2. Memberikan pedoman untuk

Page 18: Renpra Ckd

penggantian cairan dan mengkaji

respon kardiovaskular.

3. Membantu memperkirakan tingkat

kekurangan cairan dan

memberikan pedoman jumlah

pemberian cairan yang harus

diberikan.

4. Mencegah terjadinya kekurangan

volume cairan ekstraseluler yang

menyebabkan haus menetap, tidak

hilang dengan minum air.

Kehilangan cairan lanjut/

penggantian tidak adekuat dapat

menimbulkan status hipovolemik.

Hypovolemia management:

1. Membantu memperkirakan

kebutuhan penggatian cairan.

Pemasukan cairan harus

memperkirakan kehilangan melalui

urine, nasogastrik/ drainase luka,

dan kehilangan tak kasatmata.

2. Menjadi indicator respon tubuh

terhadap terapi yang diberikan

3. Menjadi indicator pemberian

Page 19: Renpra Ckd

cairan secara akurat.

4. Mencegah terjadinya kelebihan

volume cairan. Mengkaji adanya

ansietas akibat terapi.

5. Mengurangi resiko dehidrasi dan

kekurangan volume cairan

berkelanjutan.

10 PK: Hipertensi Setelah dilakukan asuahn

keperawatan selama …x 24 jam,

diharapkan tekanan darah pasien

terkontrol dengan kriteria hasil

NOC Label : Hypertension Severity

1. Tekanan darah sistol normal (100-120 mmHg)

2. Tekanan darah diastol normal (60-80 mmHg)

3. Tidak mengalami mual4. Tidak mengalami keletihan

NIC Label: Vital Sign Monitoring

1. Monitor tanda-tanda vital klien

meliputi: TD, nadi, RR dan suhu.

2. Monitor terjadinya sianosis

Medication Management

1. Identifikasi kebutuhan obat yang

diperlukan

2. Konsultasikan dengan tenaga

kesehatan lainnya (dokter) terkait

terapi obat yang tepat untuk pasien

3. Lakukan pemberian obat dengan

prinsip 6 benar

4. Monitor tanda dan gejala toksisitas

5. Untuk mengetahui keadaan umum

klien khususnya tekanan darah.

Pemantauan tekanan darah penting

untuk deteksi dini komplikasi dari

hipertensi.

6. Untuk memantau suplai oksigen

dalam tubuh

Medication Management

1. Mengidentifikasi kebutuhan obat

yang sesuai dengan kebutuhan

pasien

2. Menentukan terapi yang sesuai

3. Menghindari terjadinya kesalahan

pemberian obat

4. Memonitor tanda alergi maupun

ketidakcocokan dengan obat yang

Page 20: Renpra Ckd

obat

Nausea Management1. Identifikasi faktor penyebab adanya

mual.2. Kurangi faktor risiko terjadinya

mual.3. Anjurkan klien untuk tidur dan

istirahat yang adekuat untuk mengurangi mual.

4. Ajarkan makan sedikit tapi sering

diberikan

Nausea Management1. Untuk menentukan intervensi yang

tepat pada klien.

2. Menurunkan frekuensi nausea dan

beratnya mual.

3. mengurangi respon mual pada

klien.

4. untuk mempertahankan asupan

makanan yang adekuat dan

mencegah penurunan berat badan

akibat penurunan nafsu makan

akibat mual.