layout tabloid aviasi edisi september 2013

44
Rachma Octaria Tampil Prima, karena Cinta Yoga Hal 38 Rp 15.000 www.tabloidaviasi.com EasyJet Delay Hingga 86 Tahun, Pramugari Dipecat Setelah Buat Status di Facebook, Penyu Disulap Jadi Burger Lintas Aviasi Hal 4-5 Garuda Tunda Bertengger di Inggris, Menghitung Laba Pascalebaran Bisnis Aviasi Hal 6-7 Tulus Danardono Menjadikan Asyst Pemain Besar IT di Transportasi dan Travel Top Seat Hal 8 Satu Negara dengan Dua Pameran Penerbangan Dunia Seremonia Hal 10-11 Asyiknya Terbang Melalui Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Bandar Udara Hal 26-27 H E A D L I N E S Lima Pabrikan dengan Nomor Hoki di Bodi Pesawat Hal 9 Dua Bendera Jadi Satu Hal 20-21 ELEVATING SAFETY, SERVICE, BUSINESS A V I A T I O N I S O U R P A S S I O N I A V IAS Edisi 63 Thn VI - September 2013 BONUS POSTER Bombardier CS300 Rencanakan Perjalanan Anda Lebih Awal!!! Nikmati Kemudahan Reservasi dan Info Penerbangan Garuda Indonesia 021 2351 9999 | www.garuda-indonesia.com 0804 1 807 807 Citilink Indonesia 0804 1 080 808 | www.citilink.co.id Tigerair Mandala 021 2939 6688 | www.tigerair.com Sky Aviation 021 8087 4902 | www.sky-aviation.co.id Find Flight Payment Baggage Check My Flight Terminal Info Mengenal Lebih Jauh Anggota Baru 787 Rute perintis sekarang antara ada dan tiada. Seperti apa prospek bisnis penerbangan perintis? Benarkah keuntungan yang diraih maskapai hanya mengandalkan kocek dari APBN? Bisnis Penerbangan Perintis

Upload: redaksiaviasi

Post on 01-Jan-2016

448 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

AVIATION IS OUR PASSION

TRANSCRIPT

Page 1: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

Rachma OctariaTampil Prima, karena Cinta YogaHal 38

Rp 15.000www.tabloidaviasi.com

EasyJet Delay Hingga 86 Tahun, Pramugari Dipecat Setelah Buat Status di Facebook, Penyu Disulap Jadi BurgerLintas Aviasi Hal 4-5

Garuda Tunda Bertengger di Inggris, Menghitung Laba PascalebaranBisnis Aviasi Hal 6-7

Tulus DanardonoMenjadikan Asyst Pemain Besar IT di Transportasi dan TravelTop Seat Hal 8

Satu Negara dengan Dua Pameran Penerbangan DuniaSeremonia Hal 10-11

Asyiknya Terbang Melalui Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Bandar Udara Hal 26-27

H E A D L I N E S

Lima Pabrikan dengan Nomor Hoki di Bodi PesawatHal 9

Dua Bendera Jadi SatuHal 20-21

ELE VATING SAFE T Y, SER VICE , BUSINESS

A V I A T I O N I S O U R P A S S I O NIAVIAS

Edisi 63 Thn VI - September 2013

BONUS POSTERBombardier CS300

Rencanakan Perjalanan Anda Lebih Awal!!!Nikmati Kemudahan Reservasi dan Info PenerbanganGaruda Indonesia 021 2351 9999 | www.garuda-indonesia.com 0804 1 807 807 Citilink Indonesia 0804 1 080 808 | www.citilink.co.idTigerair Mandala 021 2939 6688 | www.tigerair.comSky Aviation 021 8087 4902 | www.sky-aviation.co.id

Find Flight

Payment

Baggage

Check My Flight

Terminal Info

Mengenal Lebih Jauh Anggota Baru 787

Rute perintis sekarang antara ada dan tiada. Seperti apa prospek bisnis penerbangan perintis?

Benarkah keuntungan yang diraih maskapai hanya mengandalkan kocek dari APBN?

Bisnis Penerbangan Perintis

Page 2: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013
Page 3: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

Aviasi l September 2013 l 3

CORPORATE

DIREKTUR UTAMA I Venita PardedePEMIMPIN UMUM I Andi GultomWAKIL PEMIMPIN UMUM I H. Yusuf SupriyatnaPENASIHAT I Prof. DR. H. K. Martono, SH, L.L.M Prof. Dr. H. Priyatna Abdurrasyid,SH,Ph.D Capt. Sonny M. Sasono Capt. Hasfrinsyah Hasan

EDITORIAL

PEMIMPIN REDAKSI I Andi GultomREDAKTUR I Tom MaruliSTAF REDAKSI I Ir. Haryono Danang Prihantoro, S.Pd KEUANGAN/SEKRETARIS I Nita Nur AzizahMANAGER IKLAN/SIRKULASI I Yunita Pardede, S.PsiMARKETING I Antonio Ester Ida Berliana, SE Martin P. GultomSIRKULASI I Susanto Achmad Milub

DESAIN GRAFIS I AntoWEBSITE I Ian NugrohoPERWAKILAN I Agung (Kota Kinabalu) Sukardiansyah (Balikpapan) Sonoib (Medan) Kifli (Makassar) Bona (Semarang) Otto (Yogyakarta) Mantang (Pangkalpinang) Wuryanto (Surabaya) Haryono N (Bandung) Palang (Lombok)

Untuk saran, kritik dan komentar kirim email ke: [email protected] Redaksi menerima suara pembaca, tulisan atau artikel dan foto yang berkaitan dengan dunia penerbangan. Setiap artikel atau tulisan yang dikirim ke redaksi diketik 2 spasi dan maksimum 3.000 karakter. Alamat pengiriman: [email protected]

DariRedaksi

DariPembaca

Kepada instansi yang akan mengundang Aviasi guna liputan/wawancara, undangan mohon ditujukan kepada Redaksi Aviasi melalui: e-mail: [email protected], fax nomor: 021 5578 0849, atau dapat menghubungi melalui telepon atau SMS ke 0812 88 737 747. Wartawan Aviasi tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan dalam bentuk apa pun dari nara sumber. Wartawan Aviasi dilengkapi kartu pengenal atau surat keterangan tugas.

PEMBERITAHUAN

Penerbangan PerintisPENERBITTREND MEDIA GLOBAL

ALAMAT REDAKSIJl. Pulau Putri Raya LS No. 31Kota Modern, TangerangTEL I 021-68903778, 55780849FAX I 021-55780849

EMAIL ENQUIRIES

REDAKSI I [email protected] & MARKETING I [email protected] I www.tabloidaviasi.com

RedaksiFoto: Dok. Boeing Commercial Airplane

A V I A T I O N O F I N D O N E S I AIAVIAS

Catatan RedaksiInformasi tentang penerbangan perintis, silakan Anda baca dalam Tabloid Aviasi edisi bulan September ini.

Angkutan Udara Lebaran

Liputan Penerbangan PerintisSEBAGAI warga negara yang tinggal di daerah terpencil, saya mengalami kesulitan saat akan mudik berlebaran di kampung halaman, karena minimnya transportasi udara.

Sampai sedemikian jauh, saya tidak mengikuti perkembangan, apakah pemerintah masih memiliki program penerbangan perintis yang dulu dilayani Merpati Nusantara Airlines? Bagaimana dengan program ini ke depan?

Senang sekali jika Aviasi bisa memberikan informasi tentang penerbangan perintis.

Edward HariadiJl Tendean, Palangkaraya

Foto Cover: Boeing 787-9 Dreamliner

Info Berlangganan:0812 88 737 747Info Pemasangan Iklan:[email protected]

KITA bangga memiliki wilayah yang demikian luas. Namun sedih jika kita tidak mampu menjangkaunya, karena tiadanya alat transportasi ke daerah-daerah terpencil yang demikian luas itu.

Beruntung dalam kondisi seperti itu, ada sejumlah maskapai penerbangan yang bersedia melayani warga yang mengalami kesulitan bepergian. Dulu, ada Merpati Nusantara Airlines yang ditugasi pemerintah menjadi “jembatan udara” yang populer dengan sebutan penerbangan perintis.

Lalu, setelah Merpati ditimpa krisis manajemen, maskapai mana saja yang hingga kini mau mengisi penerbangan perintis? Akankah Merpati kembali menjadi jembatan udara? Bagaimana

dengan Garuda? Bagaimana sebenarnya prospek bisnis penerbangan perintis?

Melalui laporan utama pada edisi ini, kami mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas untuk melengkapi informasi dan pengetahuan Anda tentang seluk beluk penerbangan perintis.

Di luar itu, kami tetap menyajikan informasi lain mengenai dunia penerbangan sipil kepada Anda yang sayang jika Anda lewatkan begitu saja, seperti sosok bandar udara di Indonesia, sosok pesawat baru yang sedang ngetrend dan sebagainya.

Akhirnya kami ucapkan selamat membaca dan menikmati dunia dirgantara nusantara.

MENJELANG Lebaran tempo hari, bersama keluarga, saya mudik ke Surabaya menggunakan pesawat udara. Sampai sebegitu jauh, saya perhatikan tidak ada hal-hal yang crusial dan kekecewaan yang dialami para penumpang.

Konkretnya pelayanan yang diberikan maskapai penerbangan, termasuk para awak pesawat dan petugas bandar udara, baik di Bandara Soekarno-Hatta, maupun di Bandara Juanda (Surabaya) sangat baik.

Semoga layanan seperti itu bisa terus dipertahankan, tidak saja pada saat menjelang Lebaran (arus mudik), maupun hari-hari biasa. Sukses untuk maskapai dan PT Angkasa Pura.

Angkasa SimbolonKompleks Pertanian, Tanjung BaratPasar Minggu, Jakarta Selatan

Page 4: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

4 l Aviasi l September 2013

Lintas Aviasi

PARA pengguna jasa pe­nerbangan pasti gelisah jika pesawat yang akan

membawanya terbang mengala­mi delay beberapa jam? Tapi ada pesawat yang terlambat terbang bukan hitungan jam, melainkan tahun.

Penumpang maskapai ber­biaya murah easyJet di Jenewa, Swiss, terbelalak matanya saat membaca pengumuman melalui

email mengenai pesawat me­reka delayed karena cuaca buruk. “easyjet dengan nomor pener­bangan 9486 akan berangkat 86 tahun kemudian!”

Airlines yang berbasis di Ing­gris­Luton tersebut membatal­kan penerbangan larut malam dari Jenewa ke London­Gatwick pada 28 Juli lalu karena faktor cuaca. Pihak maskapai segera mengirimkan notifikasi menge­

nai perubahan jadwal baru ke­berangkatan pesawat.

“Kami memberitahukan bah­wa pesawat Anda akan berangkat dengan penerbangan 9485 pu­kul 11.00 waktu setempat pada 29/07/2099,” demikian email tersebut dari easyJet.

Parahnya, email itu ditutup dengan kalimat berikut, ”Kami meminta maaf atas ketidaknya­manan ini dan berharap Anda tetap terbang bersama kami di masa depan.”

Di masa depan? 86 tahun kemudian? Wah, wah, para trave­ler pun keheranan dan segera menghubungi easyJet. Akhirnya urusan jadi terang. Rupanya, ada kesalahan komputer dalam sistem email otomatis dari easy­Jet. Tahun 2013 berubah men­jadi 2099.

Pihak Communication easyJet segera mengklarifikasi soal pen­gumuman di email tersebut. Dia meminta maaf dan mengatakan ada kesalahan komputer saat me­nyebar pesan perubahan jadwal penerbangan tersebut. (*)

easyJet Delay Hingga 86 Tahun

PENUMPANG di Bandar Udara London City menolak pengalihan bahkan pembatalan penerbang-

an karena masalah keamanan yang disebabkan oleh cuaca panas.

Pada 31 Juli lalu, 15 penumpang ti-dak diberangkatkan ke Jenewa setelah pesawat milik Swiss dianggap terlalu berat untuk lepas landas. Maskapai ini mengakui karena masalah berulang yang diperburuk oleh gelombang pa-nas baru-baru ini.

Dalam cuaca panas sering mema-kan waktu lebih lama bagi pesawat un-tuk lepas landas, beberapa penumpang perlu diturunkan untuk mengurangi

berat pesawat.“Karena kondisi cuaca, saat take off

berat pesawat harus dikurangi karena alasan keamanan, pada saat yang sama di Jenewa tengah menghadapi badai berat,” ujar juru bicara Swiss.

Satu penumpang pada penerbang-an di Swiss mengaku kepada Telegraph bahwa tas juga dikeluarkan dari pe-sawat, tapi Swiss membantahnya. “Kami diberitahu pesawat itu mengalami kele-bihan berat.”

Seorang ground handling men-gatakan hal itu terjadi setiap hari dari London City karena cuaca buruk, pilot membutuhkan banyak bahan bakar,

dan tidak bisa lepas landas dari kota dengan banyak bahan bakar dan penumpang penuh. Jadi setiap hari penumpang dan bagasi harus ada yang diturunkan.

Seorang juru bicara CityJet, yang terbang dari London City ke tujuan termasuk Edinburgh, Paris, Milan, Florence, Amsterdam dan Dublin, me-nyatakan masalah terutama dengan 15 Fokker 50.

Dia menambahkan bahwa maskapai telah mengambil sejumlah langkah untuk mengurangi berat pesawat, ter-masuk memasang tempat duduk lebih ringan, penumpang kelas ekonomi ter-paksa diturunkan.

Seorang juru bicara British Airways menegaskan ini kejadian yang sangat jarang bahwa kita harus menurunkan pelanggan dari penerbangan karena pembatasan operasi di airport.

Runway tunggal dengan 4.900 kaki London City adalah salah satu yang terkecil di negara ini, yang berarti ban-yak model pesawat lebih besar tidak dapat menggunakannya. Perbandingan runway Gatwick adalah 10.879 kaki, sedang kan di Heathrow adalah 12.008 kaki dan 12.799 kaki. (*)

Cuaca Memanas, Setiap Hari Penumpang Dikurangi

SALING mengingatkan atau menegur kepada orang lain, ternyata berujung keributan.

Pada 27 Juli lalu, pihak otoritas ban-dar udara Saudi mengusir secara paksa dua keluarga sekaligus, terma-suk perwira polisi dan pengkhotbah masjid. Rencananya mereka akan menunaikan umrah.

Seperti yang dilansir dari Emir-ates 247, keluarga tersebut sudah masuk ke pesawat bersiap-siap un-tuk terbang, tiba-tiba ada seorang pramugari menyapa warga negara asing dengan panggilan “darling” yang berada di depan baris kursi ke-luarga tersebut.

Namun, sapaan justru tak diteri-ma dan dirasa tidak enak didengar. Kedua keluarga tersebut sontak tidak suka dengan ucapan sang flight at-tendant. Terjadilah perang mulut.

Insiden ini menyebabkan keter-lambatan penerbangan domestik lebih dari satu jam. Karena pertikaian tidak dapat dikendalikan, akhirnya petugas keamanan bandar udara naik pesawat, meminta penumpang tersebut keluar dari pesawat.

Hal itu juga diungkapkan dalam harian Arab Saudi berbahasa Sabq bahwa peristiwa tersebut berawal ketika seorang pengkhotbah mene-gur pramugari setelah mendengar dia memanggil “sayang” kepada pe-numpang asing. Namun, pramugari justru mengabaikan teguran sang pengkhotbah.

“Alih-alih meminta maaf kepada kita, Saudia Airlines justru mengelu-arkan kami dari pesawat dan memin-ta pihak berwenang untuk menang-kap kami,” kata Khaled Al Muhaizi, sang pengkotbah.

Ia menambahkan, bahwa pramugari mulai mengucapkan kata-kata kasar di depan keluarga. “Kami berdua mencoba untuk me-narik perhatian pramugari tapi dia tidak berterima kasih. Dia melanggar tradisi negara saat bekerja, bukannya dikenakan sanksi, justru kami se-bagai terdakwa, petugas keamanan menahan kami di airport dari tengah malam sampai fajar dengan jaminan menunggu persidangan.” (*)

Gara-Gara Panggilan “Darling” Dua Keluarga Diusir dari Pesawat

easyJet Airbus A320 (Foto: files.wordpress.com)

Pesawat Fokker 50 sedang take off (Foto: wikimedia.org)

Saudi Airlines Boeing 777-200 (Foto: staticflickr.com)

Page 5: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

Aviasi l September 2013 l 5

Lintas Aviasi

ADA-ADA saja. Penyelundupan he-wan dikemas layaknya makanan. Seperti halnya kura-kura yang

biasanya bersembunyi di cangkangnya, pemiliknya telah menemukan penya-maran baru dengan menjadikan burger.

Penjaga keamanan di Bandar Udara Internasional Guangzhou, China me-nahan seorang pria pada 31 Juli lalu

setelah mesin X-ray mendeteksi “tonjo-lan” dari sandwich di dalam kopernya, demikian menurut South China Morning Post.

“Pak, apakah Anda yakin tidak ada kura-kura di dalam tas Anda?” kata petugas itu seperti yang diungkapkan Guangzhou Daily.

Akhirnya otoritas Beijing memas-tikan calon penumpang itu penyelun-dup, bernama Mr Li yang sebelumnya telah meyakinkan staf airport bahwa tidak ada kura-kura di dalam kopernya, hanya ada hamburger.

Diketahui, sang penyelundup, Li akan mengirimkan binatang tersebut ke rekannya yang juga dalam satu pe-nerbangan.

Ini bukan pertama kalinya kura-kura diselundupkan. Pada Mei lalu, seorang pria ditangkap karena ketahuan mem-bawa 55 kura-kura dalam kopernya. Se-lain itu, pada Juli lalu, lebih dari 10.000 penyu langka ditemukan di bagasi dua

wisatawan di Bandar Udara Internasi-onal Calcutta, India.

Tapi tampaknya bahwa penyu di Guangzhou adalah laporan pertama dari yang disulap seperti burger. Berbe-da dengan beberapa insiden di atas, Mr Li mengatakan ia telah merancang ren-cana ini karena dia tidak tahan berada jauh dari temannya yang menggemari penyu.

Menurut laporan di China, penye-lundupan satwa liar dan obat-obatan telah menggunakan metode tidak biasa untuk mengangkut impor ilegal di selu-ruh dunia. Dalam beberapa tahun tera-khir, beo hidup telah disembunyikan di dalam kursi mobil, perut sapi dan ayam panggang telah digunakan untuk me-nyamarkan kokain.

Pada 2009 lalu, seorang pria Ing-gris ditangkap di Sao Paulo yang ren-cananya terbang dari Rio de Janeiro dengan lebih dari 1.000 laba-laba hidup di bagasinya. (*)

Penyu Disulap Jadi Burger

SETIAP airport memiliki kode tersendiri. Istilah 3 code letter (kode IATA)

sering kita jumpai jika akan melakukan perjalanan dengan pesawat udara. Kode tersebut ditulis dalam huruf kapital, pada umumnya muncul di tiket dan boarding pass. Misalnya CGK (Ja­karta, Cengkareng), Yogyakarta (JOG) dan sebagainya.

Menurut IATA (International Air Transport Association), penerapan kode suatu bandar udara itu menggunakan tiga huruf yang mudah diingat dan merepresentasikan wilayah tersebut.

Sumatera Utara telah unjuk gigi dengan hadirnya Bandar Udara Internasional Kualanamu pada 25 Juli lalu untuk menggan­tikan operasional Bandar Udara Internasional Polonia.

Lalu, apa singkatan untuk Kualanamu yang merupakan gerbang udara paling gres di In­donesia ini? Kemudian ditetap­kan bahwa singkatan IATA­nya adalah KNO. Namun coba Anda browsing di internet, pasti belum ada (atau sedikit sekali) yang merujuk bahwa KNO adalah Kualanamu International Air­port.

Lihat contoh website berikut: http://www.world­airport­codes.comhttp://en.wikipedia.org/wiki/List_of_airports_by_IATA_code:_K

Justru Anda akan ditunjuk­kan KNO pada sebuah pintu udara di Belgia yang bernama Knokke/Het Zoute. Apa mung­kin ada dua bandar udara yang

Kode KNO “Hidup” Lagi untuk Kualanamu

Name IATA City Country

Knokke/Het Zoute KNO Knokke/Het Zoute Belgium

Chaudhary Charan Singh International LKO Lucknow India

Godman AAF FTK Fort Knox United States

Whiteman AFB SZL Knob Noster, MO United States

Ireland West Knock NOC Charleston Ireland

Knox County Regional RKD Rockland United States

McGhee Tyson TYS Knoxville United States

DUA pilot Turkish Airlines sempat dinyatakan hilang di dekat Ban-dar Udara Internasional Beirut,

Lebanon. Ternyata, keduanya diculik dari dalam bus yang membawa awak lain dan penumpang yang sedang dalam perjalanan dari terminal Bandar Udara Internasional Rafik Hariri menuju hotel.

Kementerian Dalam Negeri Leba-non, Marwan Charbel, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa pen-culikan terjadi pada Subuh pukul 03.00 waktu setempat.

Media-media Turki sudah menye-butkan identitas kedua pilot, yaitu Mu-rat Aktumer dan co-pilot Murat Agca. Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki menjelaskan mereka sudah melakukan kontak dengan pihak ber-wenang Lebanon dan sedang melaku-kan penyelidikan yang menyeluruh.

“Hingga saat ini kami belum tahu siapa yang melakukannya dan apa tujuannya,” tutur Levent Gumrukcu kepada kantor berita Reuters. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab dalam penculikan ini, namun diperkirakan berkaitan dengan konflik di Suriah. (*)

Aksi Penculikan Pilot

FACEBOOK kini bisa jadi alat bukti untuk mengetahui apakah seorang karyawan benar-benar

sakit atau membolos saat tidak ma-suk kerja. Hal ini sudah dilakukan airlines di New Zealand.

Air New Zealand mengharuskan awak kabinnya menyerahkan salinan halaman Facebook dan juga catatan rekening bank.

Perlakukan di atas dialami pramugari Air New Zealand bernama Gina Kensington. Gina dikeluarkan setelah mengambil cuti sakit saat harus menjaga saudara kandungnya pada Maret lalu.

Gina membawa kasus pemecat-annya itu ke Employment Relations Authority. Wanita tersebut merasa permintaan perusahaan menyerah-kan salinan halaman aktivitas di Facebook dan catatan rekening bank mengada-ada.

Namun ternyata pihak ERA setuju dengan permintaan Air New Zealand. Menurut mereka data tersebut bisa menjadi hal relevan untuk membukti-kan apakah memang Gina menjalani cuti sakit atau tidak.

Sebelumnya seorang pria ber-nama Bruce Taipa juga pernah meng-alami kasus serupa. Dia dipecat kare-na mengaku sakit namun ternyata di halaman Facebooknya ada foto dia tengah ikut karnaval naik kano di Ro-torua, New Zealand. (*)

Pramugari Dipecat Setelah Buat Status di Facebook

menggunakan kode IATA yang sama?

Sekilas memang wajar jika Bandar Udara Knokke/Het Zoute disingkat KNO, yaitu singkatan dari tiga huruf awal­nya. Namun, setelah menelusuri lebih lanjut, ternyata Knokke/Het Zoute sudah ditutup pada 1960 dan singkatan tersebut dapat dipakai atau digunakan kembali oleh bandar udara lain (recycle).

Mengutip dari ronaldv.nl “Knokke­’t Zwin (B­83) After the war the aifield quickly returned to it’s pre­war civilian role. It was closed by 1960 however, all constructions on the site were demolished. The area now has an agricultural destination,”

Berdasarkan world­airport­codes.com, pada 16 Agustus lalu Aviasi memasukkan kode KNO, hasil­nya muncul seperti pada tabel di bawah ini. (Danang)

(Foto: blogspot.com)

Interior terminal Bandar Udara Internasional Kualanamu (Foto: Tom)

7 Results for KNO

Page 6: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

6 l Aviasi l September 2013

Bisnis Aviasi

TERBANG nonstop ke London-Gat-wick yang dijadwalkan 2 Novem-ber mendatang ternyata harus

tertunda. Garuda Indonesia mengklaim postpones akibat tingkat kekerasan run-way Bandar Udara Internasional Soe-karno-Hatta belum memenuhi standar tingkat kekerasan yang diperlukan un-tuk pengoperasian Boeing 777-300ER dengan kapasitas muatan penuh.

Awalnya, maskapai tertua di nusan-tara ini terbang Jakarta - London lima kali dalam seminggu, berangkat dari Jakarta pukul 00.55, tiba di London-Gatwick pukul 08.30 waktu setempat dan berangkat dari London pukul 10.00 waktu setempat, tiba di Jakarta pukul 06.15 keesokan harinya.

Dengan penundaan tersebut, maka Garuda Indonesia akan mulai melayani penerbangan langsung dari Jakarta ke London pada Mei 2014 setelah adanya penguatan atau peningkatan PCN lan-dasan di Soekarno-Hatta.

Emirsyah Satar, Direktur Utama Garuda Indonesia menyatakan untuk beroperasi secara full capacity lang-sung Jakarta - London dengan 314 penumpang (8 first class, 38 business class, 268 economy class) dan kargo sebanyak 11 ton (maximum take off weight 351.534 kg), maka pesawat tersebut memerlukan “kekerasan lan-dasan” (pavement classification number/PCN) 132 R/D/W/T, sedangkan saat ini PCN runway di Soekarno-Hatta hanya 120 R/D/W/T.

“Dengan kondisi landasan seperti tersebut, maka akan terjadi restricted take off weight 329.365 kg artinya Ga-ruda Indonesia harus mengurangi 39 penumpang dan tidak memungkinkan mengangkut kargo pada setiap pener-bangan yang mengakibatkan Garuda Indonesia akan mengalami kerugian yang menyolok,” ujarnya.

 Di samping itu pula, apabila Garuda Indonesia tetap melaksanakan pener-bangan dari Jakarta ke London dengan melakukan satu stop, hal tersebut men-jadikan Garuda Indonesia tidak kom-petitif; karena penerbangan langsung Garuda Indonesia dari Jakarta ke Lon-don merupakan penerbangan ke Eropa tercepat; sementara penerbangan pe-rusahaan lain melakukan transit.

 Sambut Kedatangan Boeing 777-300ER Kedua

Garuda Indonesia kembali menyam-but kedatangan state-of-the-art Boeing 777-300ER keduanya. Pesawat tersebut untuk jaringan Jakarta menuju Jeddah, khususnya bagi pengguna jasa yang akan melaksanakan ibadah umrah.

Acara penyambutan pesawat terse-but dilaksanakan di Hanggar 2 Garuda Maintenance Facilities (GMF) AeroAsia, Cengkareng, dihadiri oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Sa-tar dan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI Herry Bakti.

Garuda Indonesia sendiri saat ini melayani rute penerbangan Jakarta–Jeddah sebanyak 13 kali per minggu dengan armada Boeing 777-300ER

Fakta Indonesia-Inggris• Indonesia diproyeksikan menjadi

negara ekonomi terbesar ke-5 di dunia pada 2030. Inggris me-lihat potensi besar di Indonesia dan tertarik untuk membangun perdagang an dan investasi.

• Perusahaan Inggris tertarik pada peluang infrastruktur baru di Indonesia. Penting bahwa proyek-proyek pembangunan infrastruktur keduanya jelas dan menarik bagi investor asing.

• Inggris berada di peringkat ekspor-tir terbesar ke-20 untuk Indonesia dan terbesar ke-3 di antara negara-negara anggota Uni Eropa.

• Pada April 2012, selama kunjungan PM David Cameron ke Indonesia, komitmen kemitraan perdagangan ganda (barang & jasa) pada 2015 yaitu £ 4.400 juta. Total perdagang-an 2011 adalah £ 2.400 juta(naik 10 persen year on year).

• Pada 2011 ekspor barang dan jasa ke Indonesia senilai £ 0,97 miliar, meningkat 28 persen.

• Inggris ekspor terbesar ke Indone-sia termasuk peralatan pembangkit listrik, mesin industri, kendaraan, pulp & kertas dan mesin khusus. (Sumber: UK Trade & Investment). (Sat)

Garuda Tunda Bertengger ke Inggris

Maskapai Transit (koneksi dengan) Lama Perjalanan HargaEmirates Dubai (Emirates) 15 jam 20 menit US$1,336.50Valuair Singapura (Lufthansa) 15 jam 55 menit US$1,359.15 Qatar Airways Doha (Qatar Airways) 15 jam 35 menit US$1,367.20Turkish Airlines Istanbul Ataturk (Turkish Airlines) 18 jam 25 menit US$1,900.75Vietnam Airlines Ho Chi Minh City (Vietnam Airlines) 18 jam 10 menit US$2,208.51KLM Amsterdam (KLM) 17 jam 35 menit US$2,208.51Singapore Airlines Singapura (Lufthansa) 15 jam 40 menit US$1,400.15

Sumber: Cheapoair

Garuda Indonesia Boeing 777-300ER. (Foto: Dok. Garuda Indonesia)

Informasi Penerbangan Bagi Anda yang ingin menjelajahi United Kingdom, berikut kami saji-kan jaringan penerbangan dari Jakarta (CGK) menuju London-Gatwick (LGW), berangkat 22 September 2013, kembali pukul 28 September 2013. Harga tiket untuk pergi pulang (pp) berlaku satu orang dewasa.

TIMOR Leste kini tengah mengembangkan bisnis pe-nerbangan. Air Timor sebagai

maskapai pertama yang dilahirkan di negeri itu rencanannya akan menyewa pesawat milik Garuda In-donesia.

Emirsyah Satar, Direktur Utama Garuda Indonesia membenarkan bahwa dalam waktu dekat di tahun ini, Air Timor akan sewa pesawat Garuda Indonesia. Sistemnya kerja sama saja.

Pihak Garuda Indonesia belum menjelaskan rincian kerja samanya seperti apa. Pesawat Boeing 737-500 rencananya untuk melayani rute internasional Dili-Darwin pada Okto-ber mendatang.

Saat ini, Air Timor mengoperasi-kan satu Cessna 208B Caravan dan Airbus 319 yang disewa dari SilkAir untuk melayani rute Dili-Singapura pp.

Negara bekas provinsi ke-27 di Indonesia ini memiliki Bandar Udara Internasional Presidente Nicolau Lo-bato, Dili untuk rumah Air Timor.

Indonesia-DiliSelama ini transportasi udara

dari Indonesia ke Dili sudah ter-hubung. Slot penerbangan masing-masing 14 kali seminggu, Merpati Nusantara mengambil tujuh kali dan Sriwijaya Air tujuh kali. Rute tersebut terhubung ke Jakarta dengan transit Denpasar.

Direktur Perhubungan Udara Timor Leste Sinyor Romualdo An-tonio Suarez da Silva mengatakan walaupun jatah slot ke Indonesia sudah penuh, masih ada peluang tergantung dengan skema kerja sama dengan Indonesia.

Sinyor mengungkapkan peme-rintah Timor akan membangun terminal baru dan memperbesar landasan pacu di Bandar Udara Nicolau Lobato dari saat ini 1.850 meter menjadi 2.000 meter dengan lebar 30 meter menjadi 45 meter. Selanjutnya di tahap kedua menjadi 2.500 meter.

Kementerian Transportasi dan Komunikasi Timor Leste memperki-rakan jumlah penumpang mencapai 800.000-900.000 per tahun dengan tujuan ke Indonesia sekitar 500.000.

Selain Air Timor, terdapat Timor Air yang merupakan kemitraan deng an Vincent Aviation pada Juli 2011. Sebelumnya, Timor Air diu-sulkan sebagai flag carrier di Timor Leste. (*)

Perluas Rute, Air Timor Sewa Pesawat dari Indonesia

Page 7: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

Aviasi l September 2013 l 7

Bisnis Aviasi

Jl. Yos Sudarso. No. 133 Timika.Telp: +62 901 322629 or 321284 Fax: +62 901 322394

Email: [email protected]: www.grand-tembaga.com

“Your First Choice”in Timika, PapuaBreakfast Restaurant Meeting RoomLounge Live Music

BactunKaraokeInternet Wi-fi Laundry Parking

LEBARAN telah berlalu. Banyak orang yang berasumsi, moment ini merupakan kesempatan emas

bagi usaha jasa transportasi untuk meraih untung, tidak terkecuali perusa-haan penerbangan.

Momentum Lebaran memang selalu dimanfaatkan maskapai untuk me-naikkan harga tiket pesawat terbang. Seluruh maskapai telah menerapkan kebijakan menaikkan harga. Kenaikan tersebut selalu berulang pada musim mudik Lebaran. Meski begitu, kenaikan harga ini tidak menyurutkan minat masyarakat untuk tetap menggunakan moda transportasi udara.

Tapi tidak sedikit pula yang kecewa, sebab banyak anggota masyarakat yang membatalkan naik pesawat, se-perti yang dilakukan keluarga Lukas Sutiono. Lebaran tempo hari, ia dan anggota keluarganya (semuanya ada tujuh orang) berlibur ke Jakarta. Me-reka tinggal di Semarang. Dari Sema-rang, mereka naik pesawat pada tiga hari sebelum Lebaran. Harga tiket saat itu dipesan jauh-jauh hari rata-rata Rp 400.000.

Seusai Lebaran saat akan pulang ke Semarang, mereka tidak naik pesawat, tapi berganti kereta api. Alasannya, “harga tiket pesawat sudah mahal, rata-rata Rp 700.000,” kata Lukas kepada Aviasi.

Kondisi seperti itu dianggap wa-jar, sebab terbang di saat peak season (musim puncak atau ramai) harga tiket memang jauh lebih mahal daripada di hari-hari biasa. Misalnya, saat Lebaran, harga tiket Jakarta ke Yogyakarta bisa mencapai Rp 900.000 sekali jalan, pada-hal harga tiket low season (musim sepi) hanya Rp 350.000–Rp 500.000.

Pada saat peak season, maskapai bermain di revenue management. Misalnya revenue Rp 900.000 di low season tiket dijual Rp 300.000 hingga Rp 500.000, tapi ketika peak season harga naik bisa empat sampai lima kali lipat. “Itu semua wajar,” kata Dirjen Per-hubungan Udara, Harry Bakti S Gumay kepada wartawan di Jakarta.

Namun, tambah Harry Bakti, pi-haknya selalu melakukan pengecekan apabila ada laporan soal harga tiket. Biasanya sebagian besar harga tiket masih di bawah batas atas.

Ketentuan tidak boleh melebihi batas atas berlaku untuk semua tiket pesawat kelas ekonomi, baik kategori full service, medium service, maupun no frills. Namun, menurut Harry Bakti, ketentuan tersebut tidak berlaku bagi tiket pesawat kelas bisnis.

“Sampai saat ini, kami belum mene-mukan adanya airlines yang melakukan pelanggaran harga tiket melewati batas atas. Jika ada laporan pelanggaran tiket, pasti kita cek apakah melewati batas atas atau tidak,” kata dia sebelum Lebaran.

Ia menjelaskan bahwa pada masa-masa sibuk seperti angkutan Lebaran ini, pihaknya terus mengakomodasi permintaan penambahan penerbangan sesuai dengan mekanisme pasar, yang tentunya akan dapat menambah suplai

sekaligus mengoreksi harga dengan sendirinya.

Pada Lebaran tempo hari, peme-rintah sudah menambah frekuensi pe nerbangan sekitar 15 persen, extra flight domestik 6.653 kali dengan jum-lah seat 2,3 juta.

Pada penerbangan normal di luar angkutan Lebaran, jumlah penerbang-an selama dua minggu itu sekitar 5.792 flight. Sedangkan di masa angkutan Lebaran mulai dari H-7 sampai H 7 ter-jadi penambahan penerbangan seba-nyak 861 flight di 31 rute domestik.

Jauh-jauh hari sebelum Lebaran, se-dikitnya ada tujuh maskapai berjadwal domestik yang mengajukan penam-bahan penerbangan, yaitu Lion Air,

Citilink, Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, Sky Aviation, TransNusa dan Trigana Air. Untuk rute internasional, sudah ada 12 maskapai asing yang mengajukan penambahan penerbangan dengan total frekuensi penambahan 185 flight.

Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama, Bambang Harjo, menjelaskan karena makin pesatnya bisnis pener-bangan saat ini, program membuka rute ke berbagai pelosok sangat ber-pengaruh pada bisnis jasa angkutan kapal dan penyeberangan.

Tempo hari para pemudik yang biasanya menggunakan kapal laut berangsur-angsur pindah ke maskapai penerbangan yang belakangan sudah mulai membuka rute baru hingga ke

Menghitung Laba Pascalebarandaerah pelosok.

Maka beralasan jika sejumlah mas-kapai nasional membuka rute baru hingga Pangkalan Bun (Kalteng) dan Kolaka (Sulawesi Tenggara). Imbasnya, mereka yang selama ini setia menggu-nakan kapal laut akhirnya bergeser ke angkutan udara yang layanannya dinilai lebih maksimal.

Tujuan favorit para pemudik tempo hari adalah Pulau Jawa, Bali, dan Suma-tra. Tak hanya domestik, penerbangan ke China, Singapura, dan Kuala Lumpur pun mengalami lonjakan. Ini biasanya karena pembantu mudik, majikan juga ikut mudik ke negara asal atau sekadar berlibur. (Dni)

Page 8: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

8 l Aviasi l September 2013

Top Seat

8 l Aviasi l September 2013

BERPENAMPILAN sederhana dan murah senyum adalah gambaran sosok pemimpin yang satu ini.

Tulus Danardono begitu nama lengkap-nya, sekarang memimpin perusahaan yang berkecimpung dalam bidang in-formasi dan teknologi.

Produk dari perusahaan yang diem-bannya mampu menyokong industri penerbangan. Tulus pada Maret lalu baru menempati posisi sebagai Chief Executive Officer di PT Aero Systems In-donesia atau yang lebih dikenal deng an sebutan Asyst.

Kepada Aviasi, Tulus menjelaskan bahwa dirinya harus memiliki visi kuat terhadap company besar seperti Asyst, sehingga menjadikan organisasi yang dimpinnya berkelas, bisa perusahaan percontohan dalam budaya kerja yang andal dan mekanisme kerja yang pro-fesional.

“Setiap terjun di suatu bidang, saya selalu bertolak untuk dapat memberi-kan sesuatu yang positif didukung dengan etos kerja yang bagus. Perlu

digarisbawahi, setiap langkah itu harus diawali dengan niat baik,” katanya.

Bagaimana gaya Tulus membangun tim kerja di Asyst? Ia tak segan-segan terjun lang-sung menemai teman-teman (sebutan rekan kerja bagi Tulus di Asyst) selama bekerja. Ia juga selalu mengikuti proses kerja dan tetap fokus.

“Tantangan sebagai CEO itu adalah waktu dan pekerjaan yang banyak. Namun saya per-caya, saat menyiapkan tim yang kompeten, duduk bersama un-tuk kerja dan suatu saat mampu

melepaskan tim tersebut tidak ada ken-dala yang berarti,” paparnya.

Laki-laki berkumis tipis ini optimistis bahwa bekerja dengan cara benar dan optimum, output (keluaran)nya pun pasti benar.

Terhadap bisnis solusi TI (teknologi informasi) ini, Tulus akan menjadikan perusahaannya siap berkompetensi tinggi dengan perusahaan lain. Ia akan mewujudkan Asyst sebagai pemain besar, key player di lingkup transportasi (kebutuhan di penerbangan) dan hos-pitality (layanan keramahtamahan) di sektor perjalanan.

“Asyst harus mampu menjadi salah satu perusahaan teknologi informasi terdepan yang memiliki fokus layanan teknologi informasi untuk industri transportasi dan travel. Kami melayani seluruh layanan yang meliputi kon-sultasi, pengembangan, implementasi dan operasional,” tegas Tulus.

Si Asyst, Tulus berkomitmen agar perusahaannya mampu mempermu-dah layanan untuk orang yang akan menggunakan service suatu maskapai, misalnya reservasi online ataupun agen perjalanan.

Dengan kata lain orang mampu melakukan apa saja sesuai dengan ke-butuhannya, mulai awal sampai akhir, sejak booking tiket hingga tiba di ban-dar udara tujuan.

Di benak laki-laki berdarah Jawa ini, perusahaan itu bergerak bukan profit dulu yang dikejar, tetapi pencapaian hasil yang mampu digunakan untuk semua orang. “Saya menekankan harus ada ide terlebih dulu, kemudian ada ac-tion, harapannya bisa menjadi reveneu bagi bidangnya,” tegas Tulus. (Dnn)

Tulus DanardonoMenjadikan Asyst Pemain Besar ITdi Transportasi dan Travel

Tulus Danardno telah berkiprah di dunia teknik selama 19 tahun. Ia mempunyai latar belakang pendidikan Teknik Elektro dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) dan Marketing di Magister Management dari Universi-tas Trisakti Jakarta.

Sebelum menjadi CEO di Asyst, ia juga menjabat sebagai Director of Solution Development and Delivery di PT Sigma Cipta Caraka, salah satu anak perusahaan PT Telkom di bi-dang teknologi informasi.

Beberapa kali Tulus menduduki posisi penting di berb-agai perusahaan, seperti PT Arthur Andersen, PT Ernst and Young, PT Bakrie Uzbekhistan, Smart Telecom dan melan-jutkan jenjang kariernya di PT Visi Solusi Teknologi (VISITEK) dengan posisi terakhir sebagai Managing Director.

Sekilas Tulus Danardono

(Foto: Dok. Asyst)

Page 9: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

Aviasi l September 2013 l 9

On The Spot

MENANDAI debut dapat dilaku-kan dengan menulis deretan angka. Ini menandakan suatu

peristiwa khusus sekaligus menjadi momentum menarik. Demikian juga pabrik an pesawat, pencapaian kesuk-sesan mengeluarkan produknya dilaku-kan secara simbolik dengan angka di badan pesawat.

Dari sekian banyak manufaktur jet maupun propeller, siapa saja yang telah menempatkan angka sebagai tanda pengiriman terbanyak?

1.1.000 Air NostrumATR (Aerei da Trasporto Regionale

atau Avions de transport régional) diam-diam sudah mengeluarkan an-dalannya baling-baling ke 1.000. Se-buah ATR 72-600 dari Spanyol milik Air Nostrum (perjanjian komersial dengan Iberia) menjadi pemilik angka cantik ini.

Rangkaian pengiriman pesawat tersebut dilakukan pada 3 Mei 2012 di Toulouse yang dihadiri oleh banyak pemimpin dunia, termasuk CEO EADS, kelompok Finmeccanica, Louis Gallois serta Giuseppe.

Mengenai angka di badan pesawat, Filippo Bagnato, Chief Executive Of-ficer ATR berkomentar bahwa tren penerbangan regional menunjukkan dominasi teknologi turboprop di seg-men pesawat 90 kursi atau kurang. ATR

pada khususnya juga yang terbaik un-tuk memenuhi persyaratan lingkungan penerbangan dan penumpang.

ATR seri 600 milik Air Nostrum dilengkapi inovasi terbaru untuk ke-nyamanan penumpang, menampilkan kabin Armonia yang diakui pada “Good Design Awards” di Chicago.

2. 200, 300 dan 500 dari KanadaChallenger telah mencapai tong-

gak penting ke 200 dari Challenger 605 jet bisnis. Pesawat diserahkan kepada pemilik baru dalam upacara khusus di fasilitas Montreal, Quebec, pada Okto-ber 2012.

Pada 21 Juni lalu, Bombardier juga menyampaikan ke 400 Challenger 300 jet super mid-size di fasilitas Bombar-dier di Montreal kepada BJET.

“Challenger 300 sebagai jet mene-ngah luar biasa sesuai segmen bisnis. Dalam sembilan tahun berkiprah, kami telah mencapai 400 pesawat,” kata Stephane Leblanc, Wakil Presiden dan General Manager Challenger, Bombar-dier Business Aircraft.

Sementara, dari Keluarga Global, pada 17 Juni lalu merayakan pengirim-an ke 500 jet bisnis. Pesawat seri 6000 disampaikan ke Groupe Bolloré, sebuah perusahaan yang berbasis di Prancis, dalam upacara khusus yang dihadiri

Bombardier, Groupe Bolloré, serta kar-yawan Bombardier di Montreal.

3. Legacy 600 ke 200Pusat perakitan pesawat Embraer

pada 30 November 2012 telah menan-dai pengiriman Legacy 600 ke-200 untuk Minsheng Leasing Finance, peru-sahaan sewa beli pesawat.

Jet dengan MSN (Manufacture Serial Number) 14.501.151 / B-3097 tersebut dioperasikan oleh China Eastern Avia-tion Business atas nama pemilik baru Ocean Sonic, sebuah Operator Resort China yang berbasis di Sanya, Hainan.

“Legacy 600/650 telah dikenal pelanggan di seluruh dunia sejak perta-ma Legacy 600 disampaikan pada awal 2002, pengiriman pesawat ke 200 ke-luarga Legacy dalam satu dekade telah mencerminkan keberhasilan program Legacy,” kata Presiden, Embraer Execu-tive Jets, Ernest Edwards.

4. Double 1.000 Khusus BoeingGenap satu tahun lebih pabrikan

asal Amerika juga menandakan pengiri-man ke 1.000 untuk Emirates khusus seri Boeing 777 twin aisle jet (dua lorong kabin).

Boeing berencana untuk mening-katkan tingkat produksi yang sebe-

lumnya tujuh pesawat 777 per bulan menjadi 8,3 per bulan. Boeing mem-perkirakan kebutuhan untuk 2.500 pesawat widebody termasuk 777 men-jadi dua kali lipat selama dua dekade berikutnya.

Pada April lalu, dari keluarga 737, Boeing mengirimkan pesawat ke 1.000 tipe 737-800 Next-Generation dengan Boeing Sky Interior yang dioperasikan China Eastern Airlines Yunnan. Mas-kapai ini mengoperasikan armada ter-besar untuk 737 di wilayah China.

5. 100 dan 1.000 Bagi AirbusTanda pengiriman A380 ke 100

telah menjadi sejarah abad ke-21 bagi Airbus. Super Jumbo sebagai “century mark” diberikan kepada Malaysia Air-lines pada 14 Maret lalu, pengiriman tersebut telah menggarisbawahi jang-kauan global A380 - khususnya di pasar Asia-Pasifik.

Airbus 320 juga unjuk kesuksesan-nya di Jepang yang ke 100 spesial untuk Jetstar, hanya dalam sembilan bulan sejak operasi dimulai pada Juli 2012.

Dari widebody family, pada 19 Juli lalu Airbus A330 telah mencapai de-butnya ke-1.000. Pesawat bermesin Rolls-Royce Trent 700 ini menjadi milik Cathay Pacific. (Dnn)

Lima Pabrikan dengan Nomor Hoki di Bodi Pesawat

ATR 72-600 (Foto: Dok. ATR)

Global 6000 (Foto: Dok. Bombardier)

Boeing 777-300 (Foto: Dok. Boeing)

Airbus A380 (Foto: Dok. Airbus)

Page 10: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

10 l Aviasi l September 2013

Seremonia

RIBUAN orang berkumpul di Floyd Bennett New York Airport pada 11 Agustus 1938. Sesaat

sebelum pukul 16.00 waktu setem-pat, sebuah Focke-Wulf Fw 200 “Con-dor” mendarat ke diantara penonton.

Pesawat dengan registrasi D-ACON lepas landas dari Berlin pada hari sebelumnya khusus penerbang-an ke New York. Perjalanan ditempuh sekitar 6.000 kilometer melintasi At-lantik nonstop 25 jam. Ini merupakan sensasi penerbangan dan rekor dunia baru. Pesawat itu dikemudikan oleh Alfred Henke, seorang kapten per-tama Lufthansa.

Pesawat penumpang bermesin empat pertama di dunia dengan 26 penumpang tersebut sudah dilengkapi kursi yang nyaman. Untuk pertama kalinya, pramugari terlatih khusus dipekerjakan di pesawat guna melayani penumpang.

Tahun ini, tepat ke-75 tahun rekor terbang yang dirayakan pada 10 Agustus lalu oleh Lufthansa.

Lufthansa bernomor penerbang-an LH400 membawa ilustrasi ulang pos udara untuk penggemarnya me-lalui kartu pos. Setibanya di New York pukul 12.45 waktu setempat, kartu pos dengan cap khusus diberikan kepada penumpangnnya.

Menurut Lufthansa, dengan wak-tu terbang sekitar delapan jam dan tiga puluh menit, penumpang serta kartu pos merasakan sedikit lebih cepat ke Amerika dibandingkan 75 tahun yang lalu.

Selain “pertama”, Lufthansa adalah pengguna Focke-Wulf Fw 200 dalam penerbangan perintis di Atlan-tik. Sekarang pun Lufthansa Group bekerja sama dengan produsen pe-sawat ternama. Kelompok ini mem-berikan kontribusi pengalam an dan kompetensi teknis untuk pengem-bangan model pesawat baru dalam pengujian bio fuel.

Pada Januari 2012, dilakukan pe-nerbangan transatlantik dari Eropa ke Amerika Serikat dengan bio fuel. Se-buah Boeing 747-400 dengan 40 ton bio fuel sukses terbang dari Frankfurt ke Washington, DC.

Saat ini, Airbus, Rolls-Royce, Deutsche Lufthansa Berlin-Stiftung dan Lufthansa Technik tengah mengembalikan kejayaan Fw 200.

Jaringan transatlantik ini tidak hanya didominasi oleh Lufthansa, tetapi beberapa airlines sudah me-nerbangan rute serupa. (Sat)

75 Tahun Jalur Transatlantik

PERGELARAN aviasi atau yang le-bih dikenal sebagai airshow selalu mendapatkan perhatian khusus

dari berbagai pihak. Setelah Paris Air-show, kini Commonwealth of Indepen-dent States menggelar acara serupa yang dikenal MAKS Airshow 2013.

Mezhdunarodnyj aviatsionno-kos-micheskij salon, “International Aviation and Space Show” dipentaskan pada 27 Agustus lalu hingga 1 September ini sebagai acara bergengsi di Zhukovski-yLII, Moskow, Rusia.

Pengisi Tuan RumahHexcel, perusahaan pemasok mate-

rial komposit mempromosikan serat karbon dan komposit pesawat sipil, he-likopter, mesin pesawat terbang serta aplikasi ruang.

Sebagai tuan rumah, Rusia me-nampilkan sejumlah helikopter proto-tipe baru seperti Mi-171A2, upgrade helikopter serbaguna yang didasarkan pada seri Mi-8/17.

Kemudian ada Ka-62, sebuah he-likopter multifungsi menengah Rusia pertama yang diproduksi atas kerja sama dengan perusahaan-perusahaan internasional.

Pengunjung pameran dirgantara juga disuguhkan Mi-38, helikopter penumpang yang termasuk keluarga Mi-8/17 dan Mi-26T, helikopter terbesar di dunia produksi serial. Mi-38 dijadwal-kan mengambil bagian dalam demon-strasi penerbangan.

Selain itu diperkenalkan ke pasar dunia RACHEL (Russian Advanced Com-mercial Helicopter). Proyek ini memulai debutnya di Farnborough Air Show 2012, Inggris. RACHEL menggantikan seri terlaris Mi-8/17.

Juga ada sebuah ukuran penuh mock-up dari versi Ka-62 eksekutif yang ditampilkan di stand pameran.

KolaborasiAnsat helikopter komersial dan

model AW139 dipertontonkan di air-

show ini, keduanya diproduksi di pabrik HeliVert patungan Helicopter Russian dan AgustaWestland.

Rusia dan industri pertahanan kon-glomerat Rostec telah menandatangani perjanjian dengan Bombardier (BBDb.TO) untuk merakit pesawat Q400 di Rusia.

Sergei Chemezov, kepala peru-sahaan milik negara sebelumnya dikenal sebagai Russian Technologies, mengatakan pada Februari lalu dalam pembicaraan dengan Bombardier akan membangun pesawat berkapasitas 70-80 kursi di Rusia dengan investasi US$ 100 juta.

Untuk atraksi udara, Rusia berani membayar tim aerobatic China. Ser-gey Kuznetsov, presenter acara militer Smotr NTV Rusia, telah mengkonfirmasi melalui wawancara dengan RBTH (Rus-sia Beyond The Headlines) Asia Pasifik bahwa negara tuan rumah membayar biaya tim aerobatic.

Para pilot China beraksi di Ramen-skoye, di luar Moskow. Mereka terbang tujuh jet tempur multirole J10, dibuat oleh Chengdu Aircraft Industry Corpo-ration dan dilengkapi dengan mesin AL-31FN Rusia.

Tak ketinggalan, Airbus A380 turut andil di MAKS ini, pesawat dengan MSN 4 (manufacture serial number 4) ini tampil kedua kalinya sejak MAKS 2011.

Sementara Sukhoi Superjet 100, Il-96 dan An-148 diperlihatkan secara

khusus sebagai produk dalam negeri Rusia. Para mitra juga meluncurkan joint venture untuk mengembangkan sistem yang paling optimal dan efisien dalam mengelola penjualan serta du-kungan sparepart.

Sudah Tradisi Khusus Pesawat Bisnis

Menjadi pemimpin di antara bandar udara khusus penerbangan charter di Rusia dan di negara-negara CIS, pusat bisnis Aviation Vnukovo-3 menampil-kan Jet Expo 2013 pada 12 September hingga 14 September ini untuk ketiga kalinya.

Vnukovo-3 Airport menjadi platform tunggal kerjasama langsung dengan produsen terkemuka jet bisnis, helikop-ter, organisasi penerbangan bisnis dan asosiasi yang tidak hanya popularitas di jet bisnis tetapi juga akan menarik per-hatian pelanggan di Eropa dan mitra.

Jet Expo tidak hanya meningkatkan prestise dari Federasi Rusia di dunia, namun membuka perspektif baru pe-rusahaan asing di pasar Rusia. Ini sudah menjadi tradisi bahwa manufaktur ber-partisipasi dalam pameran.

Pada tampilan statis diperlihatkan pesawat dari pabrikan terkenal dunia seperti Cessna Aircraft, Bell Helicopter, Embraer, Bombardier Aerospace, Das-sault Aviation, Gulfstream Aerospace Corporation, Beechcraft Corporation, Piaggio Aero dan Daher Socata. (Dnn)

Maskapai Transit (Koneksi dengan) Lama Perjalanan HargaQatar Airways Doha (Qatar Airways) 13 jam 30 menit US$1,282.10Etihad Airways Abu Dhabi (Etihad Airways) 13 jam 25 menit US$1,324.10 Korean Air Seoul Incheon (Korean Air) 16 jam 25 menit US$1,354.30Garuda Indonesia Hong Kong (Aeroflot) 15 jam 10 menit US$1,506.22Japan Airlines Tokyo Narita (Japan Airlines) 17 jam 45 menit US$2,991.51Emirates Dubai (Emirates) 12 jam 55 menit US$2,089.79Asiana Airlines Seoul Incheon (Korean Air) 16 jam 35 menit US$2,911.30 ANA Tokyo Narita (Japan Airlines0 17 jam 50 menit US$3,531.17

Sumber: Cheapoair, periode booking 16 Agustus 2013

Jakarta (CGK)-Moskow Domodedovo (DME)Anda tertarik mengujungi kontes aviasi di Rusia? Berikut kami saji-kan rute penerbangan periode berangkat 10 September 2013, peri-ode kembali 16 September 2013. Untuk satu orang dewasa.

Satu Negara dengan Dua Pameran Penerbangan Dunia

Atraksi sekaligus pameran penerbangan MAKS di ZhukovskiyLII, Moskow, Rusia. (Foto: Dok Ainonline)

Boeing 747-8 Intercontinental (Foto: Dok. Lufthansa)

Page 11: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

Aviasi l September 2013 l 11

Seremonia

atas cukuo besar sehingga memberikan kepuasan kepada pelanggan kami,” pa-par Krisman.

Alexander I. Shmakov, Regional Sales Director South East Asia men-gungkapkan pesawat kedua Sky Aviation ini dengan nomor seri 95027, registrasi PK-ECM telah menyelesaikan prosedur penerimaan teknis. SSJ-100 lepas landas dari Zhukovsky Centre (Rusia) menuju Halim Perdanakusuma Jakarta melalui Thailand.

Lebih lanjut Alexander menjelaskan, pesawat pertama yang telah diterbang-kan Sky beroperasi lebih dari 500 jam untuk rute domestik.

SSJ-100 keluaran The Joint Stock Company, United Aircraft Corporation (UAC) adalah pesawat berjelajah re-gional berkapasitas 98 tempat duduk, yang didesain dan diproduksi oleh Sukhoi Civil Aircraft Company (SCAC), bekerja sama dengan Alinea Aeronau-tica.

Sukhoi Civil Aircraft Company meru-pakan salah satu unit dari United Avia-tion Corporation yang memproduksi pesawat sipil. Sukhoi Superjet 100 telah berhasil menjalani penerbangan per-dananya pada Mei 2008. Pesawat ini punya kemampuan kecepatan terbang maksimum 0.81 kecepatan suara (Mach 0.81), dan mencapai ketinggian 40.000 kaki.

Layanan Istimewa SkyMaskapai pertama di Asia yang

mengoperasikan Sukhoi Superjet 100 ini tetap memberikan layanan medium

service dengan kapasitas 87 penum-pang yang terdiri 12 kelas bisnis dan 75 kelas ekonomi.

Namun, pihak Sky menambahkan untuk pesawat keempat dan seterus-nya, kapasitas menjadi 98 dengan 8 kelas bisnis dan 90 kelas ekonomi.

SSJ-100 kedua semakin mem-perkuat layanan Sky Aviation dalam melayani rute-rute baru dan menjadi penghubung perekonomian Indonesia.

Hadirnya pesawat tersebut akan menawarkan kenyamanan dan kesela-matan penerbangan bagi wisatawan maupun pebisnis yang bepergian. SSJ-100 memiliki tingkat keandalan pesawat melalui Super Care Agreement Program dengan Super Jet International (SJI) yang berpusat di Venice, Italia.

Bagi pelanggannya, Sky memberi-kan jaminan keselamatan penumpang yang ditunjukkan dengan penerapan program Sky Protection. Asuransi ke-celakaan tersebut melindungi pen-umpang sejak pembelian tiket, tanpa dibebani biaya tambahan.

Sutito Zainuddin, General Manager Marketing Sky Aviation menegaskan bahwa invoasi Sky Protection mem-posisikan Sky sebagai penerbangan pertama dan satu-satunya di Indonesia. Hal tersebut, melindungi pemegang tiket di setiap rute penerbangan Sky Aviation, dimulai sejak pembelian tiket hingga tanggungan mencapai Rp 1,25 miliar. (Dnn)

BERKOMITMEN menjadi mas-kapai besar, Sky Aviation secara bertahap menunjukkan eksis-

tensinya di industri penerbangan. Untuk urusan armada, jet paling gres terus didatangkan.

Pada 23 Agustus lalu, Sky mene-rima Sukhoi Superjet 100 kedua. Ini menjadi generasi terbaru dari varian pesawat yang ada di tanah air saat ini.

Krisman Tarigan, CEO Sky Aviation menegaskan pengiriman pesawat ini untuk melengkapi rencana penam-bahan jet Sky sebanyak 12 armada hingga 2015. Pihaknya menerima SSJ-100 tepat waktu.

Pembelian produk pabrikan Rusia ini dilakukan sejak ditandatangani Heads of Agreement (HOA) oleh Vladi-mir Prisyazhnyuk, CEO Sukhoi Civil Air-craft Company dan Krisman Tarigan, CEO Sky Aviation pada 21 Juni 2011, di Le Bourget Air Show.

Dalam kesempatan yang sama, Yusuf Ardhi, Chairman Sky Aviation menyatakan Sukhoi Superjet 100 telah mendapat respon positif dari masyara-kat. “Untuk itu kami terus memberikan pelayanan terbaik dari pesawat ini.”

“Pengalaman kami selama meng-operasikan Sukhoi Superjet 100 per-tama juga telah memberikan kesan terbaik. Pesawat dapat take off dan landing di bandar udara yang hanya memiliki panjang landasan 1.750 meter, daya angkut kargo yang sang-at besar, efisiensi pemakaian bahan bakar, jarak antarkursi cukup luas (seat pitch), penyimpanan bagasi di bagian

SSJ-100: Ketangguhan Jet Rusiauntuk Indonesia

GUNA menjawab kebutuhan tenaga penerbang di ta-nah air, banyak cara yang

dilakukan sekolah pilot, antara lain melengkapi fasilitas yang dimiliki. Dengan begitu, lembaga pendidikan tersebut dapat menghasilkan lulusan sesuai kebutuhan maskapai.

Deraya Flying School pada 23 Agustus lalu mendatangkan pesawat latih Cessna 172 di Bandar Udara Interansional Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Cessna 172 merupakan bagian tahapan pembelian pesawat guna mewujudkan pelatihan terbang terbaik. DFS menerima dua pesawat sekaligus dengan registrasi PK-DDD dan PK-DDF dari tiga Cessna yang dipesan.

Keduanya melakukan ferrry flight dari Bandar Udara Internasional Sultan Abdul Aziz Shah, Subang Ma-laysia - Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru - Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang - Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Sesuai dengan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan fasilitas, Deraya Flying School opti-mis dapat meningkatkan program flight training.

DFS dalam operasional pelatihan terbang mempunyai tiga training area, yaitu di Bandar Udara Internasi-onal Halim Perdanakusuma, Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo, Solo dan Bandar Udara Tunggul Wu-lung, Cilacap.

Hingga sekarang, Deraya Flying School sudah memiliki 10 armada yang terdiri dari 2 Cessna 150, tujuh Cessna 172 dan 1 Cessna 172 G100. Perusahaan juga akan mendatang-kan dua pesawat untuk multi engine.

Berbekal pengalaman 40 tahun di industri aviasi, Deraya menawarkan sebuah karier yang penuh tantangan dan menjanjikan masa depan yang cerah.

Dengan program yang relatif singkat dan didukung peralatan yang lengkap, Anda dapat segera mewujudkan sebagai penerbang di berbagai perusahaan penerbangan, baik dalam maupun luar negeri, lokal maupun internasional. (Sat)

Deraya Terima Dua Cessna 172 Secara Bersamaan

Serah terima cinderamata antara pihak SCAC didampingi Alexander I. Shmakov, Regional Sales Director South East Asia dengan Krisman Tarigan, CEO Sky Aviation, didampingi Yusuf Ardhi, Chairman Sky Aviation. (Foto-foto: Harya/Aviasi)

SSJ-100 dengan registrasi PK-ECM di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Interior kabin

Cessna 172 (Foto: Haryadi/Aviasi)

Page 12: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

12 l Aviasi l September 2013

Laporan Utama

MENDULANG rupiah dengan menerbangkan pesawat ke daerah terpencil terkesan tidak

begitu menggiurkan. Oleh sebab itu bisa dipahami jika banyak maskapai di sini yang “angkat tangan” jika pemerin-tah meminta mereka agar sudi mela-yani masyarakat di daerah pedalaman.

Padahal sebenarnya kalau mau di-garap secara serius, membuka usaha penerbangan perintis di daerah terpen-cil, sebuah perusahaan penerbangan bisa mendatangkan untung lumayan besar. Merpati Nusantara Airlines telah membuktikannya. Sayang, berbagai konflik kepentingan di tubuh maskapai plat merah itu menjadikan manajemen Merpati tak kuasa mengelola bisnis penerbangan perintis dengan baik.

Fakta lain membuktikan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki kondisi geografis yang beraneka ragam dan dipisahkan oleh lautan, sehingga membutuhkan moda transportasi yang beraneka ragam un-tuk menjangkau seluruh wilayahnya.

Selain sebagai sarana pemersatu bangsa, berbagai macam moda trans-portasi tersebut juga berguna untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di negara ini. Untuk itu diperlukan moda transportasi yang mudah, murah, cepat, aman, dan nyaman.

Namun, karena faktor geografis yang beraneka ragam tersebut, banyak menimbulkan kendala dalam masalah transportasi tersebut, terutama daerah-daerah yang berbukit-bukit, rawa-rawa, sungai, dan daerah pegunungan, se-hingga sulit untuk dilewati, terutama jika masyarakat harus bepergian deng-an menggunakan moda transportasi darat. Ini dirasakan terutama oleh me-

reka yang tinggal di daerah Indonesia timur, seperti Kalimantan, Kepulauan Maluku dan Papua.

Oleh karena itu, dibutuhkan moda transportasi yang sesuai dengan ke-butuhan untuk menjangkau daerah-daerah tersebut. Satu-satunya moda yang bisa menjangkau daerah-daerah itu adalah pesawat terbang.

Beberapa pejabat di daerah sering mengeluhkan minimnya alat trans-portasi udara yang melayani daerah yang mereka pimpin. Satu di antaranya adalah Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang.

Dalam berbagai kesempatan, man-tan anggota DPR dari PDI Perjuangan ini mendesak pemerintah pusat agar mempermudah subsidi penerbangan perintis yang pembiayaannya bersum-ber dari APBN.

Celakanya, saat ini tidak ada mas-kapai penerbangan yang sanggup memenuhi persyaratan untuk menye-rap dana subsidi tersebut. Akibatnya, sejumlah kabupaten di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur terpaksa menyediakan dana sendiri untuk meng-adakan penerbangan perintis.

Penyediaan transportasi udara, menurut Teras Narang, jelas penting, karena beberapa daerah di pedalaman Kalimantan sangat jauh dan sulit di-tempuh melalui jalan darat dan sungai. Ada beberapa daerah yang hanya bisa dijangkau dengan pesawat.

Sekali lagi, fakta itu membuktikan, jika digarap dengan serius dan profe-sional, usaha penerbangan perintis bisa menghasilkan laba. Maka bisa dipahami jika Lion Air coba melirik daerah deng-an melakukan penerbangan perintis ke wilayah udara yang selama ini diang-

gap kering.Jika tidak ada perubahan, Lion Air

berencana akan menggunakan pe-sawat buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk menerbangi bandar udara perintis di wilayah Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan.

Direktur Lion Air Edward Sirait menjelaskan tahun depan perusahaan-nya akan mulai melakukan pengadaan pesawat disesuaikan dengan kemam-puan produksi PTDI. Yang pasti, begitu kata Edward, “sudah ada pembicaraan antara kami dan Menteri BUMN, dan ta-hun depan pesawat buatan PTDI yang kami pesan kemungkinan sudah ada. Kami pesan 50 pesawat,” ujarnya seperti

Melirik Peluang Bisnis Penerbangan Perintisdikutip Kompas.com, Selasa (13/8).

Sebelumnya, Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan Lion Air berencana membeli pesawat buatan PTDI. Dahlan mengaku sudah bertemu Rusdi Kirana, Presiden Direktur Lion Air, untuk membahas rencana tersebut. Dia bilang, Lion Air tertarik menggunakan pesawat PTDI jenis N-219.

Menurut Dahlan, untuk tahap awal PTDI akan menyiapkan prototipe dari jenis pesawat yang berkapasitas 19 kursi. Setelah menyiapkan prototipe, papar Dahlan, BUMN yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat, butuh beberapa tahun untuk memproduksinya.(Dni)

PEMERINTAH pusat sebenarnya sudah berbaik hati mengupayakan pener-bangan perintis di sejumlah daerah terpencil. Merpati Nusantara Airlines bahkan ditugaskan secara khusus sebagai jembatan udara melayani ma-

syarakat di pelosok yang mengalami kesulitan bepergian.Setelah Merpati kembang kempis, pemerintah juga memberikan peluang

kepada maskapai swasta untuk ambil bagian menerbangkan pesawatnya di daerah-daerah pelosok. Bahkan pemerintah juga memberikan dana kompen-sasi yang diambil dari APBN untuk maskapai-maskapai swasta tersebut.

Tapi, sayangnya banyak maskapai yang “menyerah”, karena tidak sanggup memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah. Gubernur Kalimantan Teng ah Teras Narang mengatakan, anggaran subsidi dalam APBN yang diberi-kan kepada maskapai sangat kecil.

Pemerintah juga tidak mempertimbangkan jauh dekatnya rute yang akan diambil maskapai penerbangan. Batasan syarat minimal penumpang untuk mendapatkan subsidi dari APBN juga dirasa berat.

Untuk Anda ketahui, maskapai berhak memanfaatkan subsidi penerbangan perintis dari APBN asalkan bisa mendapatkan minimal 14 penumpang. Ini untuk kasus rute Palangkaraya-Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas.

Karena tidak ada yang merasa sanggup, subsidi yang telah dianggarkan negara dalam APBN pun jadi mubazir.(Dni)

Subsidi Perintis dalam APBN pun Mubazir

Sejumlah pesawat propeller di Bandar Udara Sentani, Jayapura digunakan untuk rute perintis. (Foto: Tom)

Page 13: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

Aviasi l September 2013 l 13

Laporan Utama

MASYARAKAT selama ini hanya mengenal Merpati Nusantara Airlines sebagai satu-satunya

perusahaan yang menerbangkan pe-sawatnya ke daerah-daerah terpencil yang populer dengan sebutan pe-nerbangan perintis. Padahal faktanya sekarang tidak seperti itu. Ada sejumlah maskapai yang diam-diam setia mela-yani masyarakat di pelosok Tanah Air.

Sempat terseok-seok melayani rute perintis, Merpati kini terus berbenah diri. Direktur Utama PT Merpati Nusan-tara Airlines, Asep Eka Nugraha, meng-atakan bahwa pihaknya akan mengkaji ulang beberapa rute penerbangan di daerah terpencil.

Menurut Asep, Merpati sebagai pe-rusahaan penerbangan perintis milik pemerintah perlu mempertimbangkan berapa besar muatan dan pendapatan dalam mempertahankan rute pener-bangan daerah.

“Berikan saya waktu dua bulan karena target airlines tidak hanya load factor, tetapi juga revenue yang harus kami perhatikan. Jadi, tidak hanya single parameter,” kata Asep dalam jumpa pers di kantornya di kawasan Kemayoran, Jakarta belum lama ini.

Sampai sedemikian jauh, Asep tidak menjelaskan lebih rinci mengenai rute penerbangan mana saja yang akan dikaji ulang itu. Namun, Asep men-janjikan akan menambah frekuensi penerbangan di rute yang dinilai masih bagus dan layak dari segi bisnis. Apabila suatu rute justru dinilai tidak layak dari sisi bisnis untuk dipertahankan, akan ditiadakan.

Merpati memang dibentuk untuk penerbangan perintis menghubungkan daerah-daerah yang tidak bisa dilalui oleh pesawat berbadan besar. Namun, Merpati tidak bisa hanya stagnan dalam bisnis penerbangan perintis.

Pada April lalu, pemerintah kembali membuka rute penerbangan perin-tis dari Timika ke sejumlah daerah di wilayah pedalaman Papua. Menurut Ke-pala Bidang Perhubungan Udara pada Dishubkominfo Mimika, John Rettob di Timika, dalam tahun ini setidaknya ada 20 rute penerbangan perintis dari

Timika ke sejumlah daerah di wilayah pedalaman Papua.

Lalu maskapai mana yang melayani rute-rute di pulau yang terletak paling timur Indonesia itu? Satu di antaranya adalah Trigana Air. Maskapai ini meng-gunakan Twin Otter DHC-6 sebanyak 12 rute. Ada pula Susi Air yang menggu-nakan pesawat Pilatus Porter sebanyak delapan rute.

Menurut John Rettob, rute dengan panjang lapangan terbangnya lebih dari 600 meter dilayani oleh Trigana Air, sedangkan rute dengan panjang lapang an terbangnya di bawah 400 me-ter dilayani oleh Susi Air.

Dijelaskan, 20 rute penerbangan perintis dari Timika ke sejumlah daerah di wilayah pedalaman Papua itu dibi-ayai dengan subsidi dari APBN melalui Kementerian Perhubungan.

Dari 20 rute itu, terdapat tiga rute tambahan, yaitu rute Timika-Mapen-duma, Timika-Paru (Mapenduma dan Paru di wilayah Kabupaten Nduga) dan Timika-Wangbe di Kabupaten Puncak. Ketiga rute baru tersebut dilayani oleh

Susi Air karena panjang lapangan ter-bangnya di bawah 400 meter.

Tiga daerah itu sebelumnya sudah diterbangi oleh pesawat komersial untuk pelayanan kargo dan pesawat carteran. Namun untuk penerbangan komersial perintis baru dimulai tahun ini.

Aktivitas penerbangan perintis ke wilayah pedalaman Papua sempat terhenti total sejak Januari hingga pertengahan April lalu. Hal itu terjadi lantaran adanya persoalan administrasi keuangan.

Garuda IndonesiaMasyarakat selama ini menganggap

maskapai Garuda tidak pernah menyen-tuh wilayah udara di daerah-daerah terpencil. Seperti itukah? Ternyata ti-dak, sebab menurut Direktur Layanan Garuda Indonesia, Faik Fahmi, Garuda Indonesia siap melakukan ekspansi penerbangan dengan menggarap rute penerbangan ke bandara perintis di seluruh Indonesia.

Disebut-sebut, maskapai

penerbang an milik negara ini akan me-nyiapkan sekitar 25 pesawat ATR 72 un-tuk melayani rute tersebut. Pesawat ini menawarkan konfigurasi penerbangan 72 tempat duduk kelas ekonomi.

Fahmi menjelaskan, penerbangan perintis yang akan dilakukan Garuda menjadi bagian komitmen Garuda In-donesia untuk meningkatkan pelayan-an dan jangkauan penerbangan teru-tama di timur Indonesia yang banyak memiliki bandar udara perintis.

Rencana Garuda itu tentu disam-but gembira pejabat di daerah. Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu’mang mengapresiasi upaya Garuda Indonesia untuk membuka penerbang-an ke bandar udara perintis tersebut. Menurutnya, Sulsel saat ini sudah me-miliki sekitar 27 bandar udara perintis yang sebagian besar beroperasi aktif. “Kita akan segera mempercepat perbai-kan infrastruktur untuk mengakomo-dasi kebutuhan maskapai dan masyara-kat,” katanya. (Dni)

Maskapai Pelayan Penerbangan Perintis

Merpati Nusantara dengan Casa 212 dan Wing Air ATR 72-500

Cessna Grand Caravan C208B milik Susi Air (Foto: Anto zq)

Page 14: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

14 l Aviasi l September 2013

Laporan Utama

RUTE penerbangan perintis rupanya cukup menjanjikan. Bayangkan, sekitar 30 persen

hingga 40 persen biaya operasional di wilayah udara perintis ditanggung oleh pemerintah lewat pemberian subsidi.

Tak heran bila ketika pemerintah membuka tender 132 rute perintis pada 2012, sedikitnya ada 18 mas-kapai yang ikut ambil bagian. Hasil-nya, enam perusahaan penerbangan memenangi tender jalur perintis di 17 provinsi. Tahun sebelumnya tujuh maskapai memenangi proyek angkut-an perintis.

Tahun 2012, total subsidi yang disediakan oleh pemerintah untuk penerbangan perintis mencapai Rp 279,19 miliar. Rinciannya, subsidi un-tuk operasional Rp 279,19 miliar dan penggantian bahan bakar avtur sebe-sar Rp 17,27 miliar.

PT Asi Pudjiastuti atau lebih dike-nal sebagai Susi Air rupanya maskapai yang paling senang untuk terbang ke daerah perintis, menyusul Merpati, Aviastar, Trigana, dan Nusantara Buana Air (NBA).

Pada 2013 ini, pemerintah menyi-apkan subsidi penerbangan perintis sebesar Rp 291,187 miliar untuk meng angkut penumpang dan Rp 20,919 miliar untuk mengangkut ba-han bakar minyak (BBM).

Penerbangan perintis penum-pang dilakukan di 20 Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) di seluruh Indonesia, yaitu KPA Nagan Raya, Takengon, Gu-nung Sitoli, Bengkulu, Muara Teweh, Samarinda, Ketapang, Sabu, Mamuju, Toli-Toli, Masamba, Selayar, Ternate, Langgur, Manokwari, Jayapura, Me-

rauke, Nabire, Timika dan Wamena. Sedangkan KPA untuk penyaluran BBM ada di Gunung Sitoli, Ketapang, Toli-toli, Masamba, Selayar, Langgur, Merauke, Timika dan Wamena.

Dari jumlah itu, Susi Air memenangi tender untuk penumpang di delapan KPA serta tiga KPA kerja sama dengan maskapai lain. Jumlah subsidi yang diterimanya sebesar Rp 153,593 miliar atau 53 persen dari total subsidi dari pemerintah.

Merpati memenangi tender di enam KPA dan satu KPA kerja sama dengan nilai kontrak Rp 77,785 miliar. Disusul Aviastar dengan dua KPA dan satu KPA gabungan senilai Rp 33,152 miliar. Lalu Trigana dengan satu KPA gabungan senilai Rp 13,617 miliar, sedangkan NBA dengan satu KPA senilai Rp 13,038 miliar.

Untuk KPA BBM, Susi memenang-kan tender di lima KPA dengan nilai Rp 11,797 miliar. Disusul Merpati di tiga KPA dengan nilai Rp 7,134 miliar dan Aviastar di satu KPA senilai Rp 1,987 miliar.

Mayoritas pelaksanaan penerbang-an perintis dilakukan mulai April hingga akhir tahun. Namun demikian ada juga KPA yang sudah menjalankan pener-bangan perintis sejak Februari, yaitu KPA Selayar dan KPA Wamena.

Saat ini, total armada yang dimiliki Susi Air 47 pesawat jenis Cessna dan helikopter. Namun jumlah ini diang-gap masih jauh dari cukup. Alasannya, wilayah Indonesia yang luas menjadi peluang bagi bisnis penerbangan pe-rintis. Makanya, Susi Air menyiapkan dana US$ 300 juta untuk membeli 33 pesawat baru.

“Kami akan menambah 33 pesawat

sampai tiga tahun mendatang,” kata Susi Pudjiastuti, CEO Susi Air. Dana itu diharapkan diperoleh dari kredit per-bankan. “Namun, kalaupun itu tidak didapat, kami akan mencari private investor,”lanjutnya.

Bila Kalimantan dikuasai oleh Susi Air, maka wilayah Sumatera dikuasai oleh PT NBA dan SMAC. Maskapai ini juga terus berbenah dengan memesan 30 unit pesawat N219 yang tengah dikembangkan PT Dirgantara Indone-sia. Untuk pengerjaan 30 unit pesawat ini, PT DI telah mendapatkan investor dari Belanda.

“Investor ini mau membiayai pem-belian 30 unit oleh NBA. Perusahaan

Maskapai Pemburu Subsidi Penerbangan Perintis

dari Belanda, namanya RTCOM,” kata Dita Ardonni Jafri, Direktur Teknik dan Pengembangan PT DI.

Bagaimana dengan Merpati? Tidak seperti maskapai perintis lainnya, Mer-pati tampaknya tak melakukan persiap-an yang khusus untuk jalur kering ini. Maklum, saat ini rute perintis hanya menyumbang 10 persen dari total pendapatan BUMN ini.

Untuk melayani 40 rute perintis, tahun ini Merpati hanya menyediakan dua unit Casa 212 berkapasitas 20 orang dan empat unit Twin Otter berkapasitas 16 orang. Keenam pe-sawat tersebut dioperasikan oleh seki-tar 40 pilot. (Zahra Aulia)

Casa 212 milik Nusantara Buana Air (NBA) tengah mengudara.

Twin Otter DHC-6 milik Trigana Air (Foto-foto: Tom)

Page 15: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

Aviasi l September 2013 l 15

Laporan Utama

2013 l 15

PADA mulanya, bandar udara hanyalah sebuah tanah lapang berumput hijau yang bisa didarati

pesawat dari arah mana saja tergan-tung arah angin.

Tetapi, menurut UURI No 1 Tahun 2009, bandar udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan ba-tas-batas tertentu yang digunakan se-bagai tempat pesawat udara mendarat dan/atau lepas landas, naik dan/atau turun penumpang, bongkar dan/atau muat barang dan tempat perpindah-an intra dan antarmoda transportasi yang dilengkapi fasilitas keselamatan, keamanan penerbangan serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.

Sedangkan pengertian bandar udara perintis adalah bandar udara yang melayani jejaring dan rute pener-bangan untuk menghubungkan daerah terpencil dan tertinggal atau daerah yang belum terlayani oleh moda trans-portasi lain dan yang secara komersial belum menguntungkan.

Pintu udara perintis dapat dipakai untuk membangun perekonomian, dapat merangsang pertumbuhan pem-bangunan dan pariwisata di daerah yang terisolasi. Bandar udara perintis memang dilaksanakan untuk memberi pelayanan kepada publik.

Namun, pernahkah Anda mem ba-yangkan jika runway (landas pacu) ban-

Sosok Bandar Udara Perintis

Kondisi infrastruktur Bandar Udara Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, Papua (Foto: tabloidjubi.com)

Awak pesawat Sky Aviation jenis Cessna Grand Caravan briefing pe nerbangan yang akan dilaksanakan berdasar arahan dari kapten penerbang, situasi dan kondisi area penerbangan dari bandar udara.

(Foto: Tom)

dar udara perintis tersebut dilalui oleh hewan ternak, dijadikan area bermain sepak bola oleh warga sekitar, sebagai jalan pintas oleh warga sekitar serta dijadikan tempat anak-anak bermain layang-layang dan hal ini dapat meng-ganggu keselamatan penerbangan?

Banyak masyarakat yang masih menganggap bandar udara kecil hanya dilalui oleh pesawat kecil, mereka ti-dak mengetahui sepenuhnya tentang

peran airport perintis. Oleh karena itu, mereka dengan leluasa menggunakan area bandara untuk kegiatan mereka sehari-hari.

Walaupun bandar udara perintis tidak memenuhi prosedur keamanan bandar udara seperti Kawasan Kese-lamatan Operasi Penerbangan (KKOP), Pemerintah Daerah tetap berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk publik. (Zahra Aulia)

Merpati Nusantara Twin Otter DHC-6 (Foto: files.wordpress.com)

Pesawat Boeing 737-300 Freighter dan Cessna Grand Caravan di Bandar Udara Wamena. (Foto: files.wordpress.com)

Page 16: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

16 l Aviasi l September 2013

Laporan Utama

BERIKUT ini catatan kontributor Aviasi yang sempat “menikmati” penerbangan perintis. “Kadang

mendebarkan,” katanya.Beberapa bulan lalu, saya meliput

sebuah acara di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), terbang pagi dari Jakarta menuju Medan menggunakan Garuda Indonesia.

Mengapa ke Medan padahal Simeu-lue masuk wilayah NAD? Pasalnya, posisi geografis Simeulue memang berbatasan langsung dengan Sumatera Utara sehingga lebih dekat penerban-gannya dari Polonia Medan (kini pindah ke Kualanamu), daripada harus ke Ban-dar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh.

Siang hari saya mendarat di Medan. Menuju Simeulue, saya harus terbang dengan Susi Air menggunakan pesawat Cessna Caravan. Usai terbang dengan Garuda jenis Boeing 737-800NG, saya kemudian berganti pesawat kecil. Ini merupakan pengalaman terbang baru dengan jantung yang cukup berde-bar, mengingat bukan hanya ukuran pesawat yang kecil, namun kabin dan ruang cockpit yang menyatu menjadi sebuah pengalaman unik yang me-negangkan.

Usai terombang-ambing di awan sekitar 45 menit, saya mendarat di Ban-dar Udara Lasikin, Simeulue. Gerbang udara ini tergolong baru sehingga meski kecil fasilitasnya sudah lebih dari cukup. Landasan pacunya halus, ruang tunggu bersih, ya cukup nyamanlah sebagai sebuah bandar udara perintis.

Tiba di PapuaLain cerita sebelumnya saat setahun

lalu saya terbang ke Wamena di Papua menggunakan Trigana Air jenis ATR 72-200 yang lumayan besar dibandingkan Cessna maupun Casa.

Tapi terbang di udara Papua ternya-ta cukup menguji adrenalin kita. Gun-cangan udara jauh lebih dahsyat dari udara di daerah lain di Indonesia.

Fasilitas bandar udara perintis di kawasan timur yang sudah cukup usang termakan usia menjadi sebuah pemandangan lain. Ini mungkin yang menyebabkan pemerintah kini fokus mengembangkan banyak bandar udara perintis, terutama kawasan timur, karena rata-rata memiliki usia yang tak muda, bahkan uzur.

Ratusan airport perintis di kawasan timur Indonesia memang memprihatin-kan, meski kini sudah mulai dilakukan pembangunan hingga renovasi. Walau tak ada kata terlambat, perkembangan bisnis penerbangan kini maju pesat di luar perkiraan sebelumnya.

Bukan hanya keterbatasan infras-truktur bandar udara perintis, armada penerbangan perintis pun agak lambat regenerasinya, rata-rata pesawat tua yang dioperasikan.

Dalam penerbangan perintis, fak-tor bisnis memang dinomorduakan, sebab biaya operasional disubsidi oleh pemerin tah dan rata-rata penerban-gannya adalah untuk keperluan distri-busi logistik bukan penumpang. (Zahra Aulia)

Mendebarkan antara Simeulue-WamenaSusi Air Cessna 208B Caravan lepas landas (Foto: Anto zq)

Trigana Air mengandalkan armada ATR 72-200 untuk melayani penerbangan perintis. (Foto: Tom)

Page 17: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

Aviasi l September 2013 l 17

Penggunaan Aplikasi ERP Optimalkan Gerak Roda Bisnis Maskapai

Semakin berkembangnya dunia penerbangan di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini memperlihatkan masih besarnya

potensi bisnis yang ada di industri ini. Setiap maskapai baik yang me-miliki tujuan penerbangan ke seluruh Nusantara maupun maskapai yang melayani rute-rute perintis terus berpacu untuk dapat menjalan-kan dan mengoptimalkan roda bisnis mereka. Saat ini tercatat lebih dari 20 maskapai yang beroperasi di Indonesia dan setiap maskapai tersebut harus dapat melakukan pengambilan keputusan yang tepat untuk pengembangan bisnis mereka di masa yang akan datang. Se-tiap elemen yang ada pada maskapai saat ini seperti: logistik, operasi, penjualan, persediaan, keuangan, akuntansi, pembelian, produksi dan sumber daya manusia harus dapat saling terhubung dan terintegra-si sehingga proses bisnis maskapai tersebut dapat berjalan secara optimal.

Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi mana-jemen bisnis yang memudahkan pengelolaan bisnis secara terinte-grasi. Dewasa ini perusahaan memperhitungkan ERP sebagai bagian penting dari suatu organisasi. ERP mengintegrasikan berbagai sis-tem informasi di dalam perusahaan. ERP mampu menyediakan infor-masi secara real-time tentang proses bisnis inti perusahaan seperti produksi, order processing, dan inventory management. ERP meman-tau sumber daya perusahaan seperti uang, bahan mentah, kapasitas produksi, dan pegawai. ERP dipergunakan untuk mengelola status komitmen bisnis yang dibuat misalnya customer orders, purchase or-ders, and employee payroll. Dengan ERP data dapat dimasukkan ke dalam sistem dari berbagai departemen (manufacturing, purchasing, sales, accounting, dsb.) ERP mengelola data secara sentral sehingga hanya perlu sekali saja memasukkan data untuk selanjutnya diman-faatkan oleh berbagai proses bisnis lainnya. ERP melancarkan arus informasi yang berjalan lintas fungsi di dalam organisasi sampai ke-pada hubungan dengan para stake holder di luar perusahaan.

Pada awalnya ERP berfokus untuk otomasi fungsi-fungsi back-office misalnya seperti akuntasi dan keuangan, pembelian (pengadaan pro-curement) dan pergudangan, logistik produksi dan perawatan, sales dan distribusi, dan penggajian dan kepegawaian. Kemudian fungsi front-office juga dimasukan ke dalam ERP seperti CRM (Customer Relationship Management) dan SRM (Supplier Relationship Manage-ment). Penerapan teknologi internet portal di dalam ERP memungkin-kan perusahaan melakukan berbagai ragam kolaborasi. Baik kolabora-si antar pegawai di dalam perusahaan maupun kolaborasi perusahaan dengan para rekan bisnisnya. Perkembangan selanjutnya ERP juga memasukkan/mengintegrasikan komponen BI (Business Intelligence) dan Management Cockpit. Dengan komponen seperti itu maka ERP

dapat menjadi satu solusi komplit untuk menjawab kebutuhan sistem informasi yang terintegrasi bagi perusahaan.

Pada intinya ERP menolong perusahaan untuk bekerja lebih efisien dengan meminimumkan (atau bahkan menghilangkan) halangan arus informasi antar unit kerja. Selain itu solusi ERP dapat:

1. Memberikan pandangan global, real-time akan data/informasi yang bisa dimanfaatkan secara proaktif untuk pengambilan kepu-tusan dan mendorong perbaikan.

2. Meningkatkan kepatuhan kepada standar peraturan sistem keuangan dan mengurangi resiko.

3. Mengotomasi operasional proses bisnis initi misalnya seperti lead-to-cash, order-to-fulfillment, procure-to-pay, dsb.

4. Meningkatkan layanan pelanggan dengan menyediakan satu sumber untuk penagihan dan relationship tracking.

5. Mengeliminasi redundansi pada proses dan sistem informasi se-hinga secara menyeluruh dapat menurunkan biaya operasional.

6. Meningkatkan kualitas kerja dengan mengimplementasikan best practices yang ada di dalam sistem ERP.

PT Aero Systems Indonesia (ASYST) sebagai perusahaan TI yang berpengala-man di industri transportasi khususnya penerbangan dan hospitality juga menye-diakan solusi ini untuk maskapai. Pada awal tahun 2013, ASYST mulai menger-jakan proyek implementasi Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) untuk salah satu maskapai di Indonesia.

ASYST merupakan penyedia layanan konsultasi dan sistem Teknologi Informasi yang melayani industri transportasi khususnya penerbangan dan industri hos-pitality. Informasi lebih lanjut mengenai ASYST dapat dilihat melalui situs www.asyst.co.id.(Data dikutip dari berbagai sumber)

Artikel ini dipersembahkan oleh:

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

PT Aero Systems Indonesia (ASYST), Ratu Plaza Office Tower Lt.28-30Jl Jend Sudirman Kav 9 Jakarta 10270 IndonesiaTelepon: +62 21 29356000 (hunting)Fax: +62 21 7256062Website: www.asyst.co.idTwitter: @ASYST_ID Facebook: PT Aero Systems Indonesia

Page 18: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

18 l Aviasi l September 2013

Kupas

PERNAHKAH Anda mendengar pesawat keluaran Rusia, Ilyushin? Kiprah ataupun produksinya me-

mang tidak sebesar Boeing atau Airbus. Tetapi pesawat ini patut diperhitungkan untuk dibandingkan dengan varian sekelasnya, bila saja dunia penerbangan melihatnya lebih dekat.

Burung besi ini didesain khusus oleh Ilyushin dan dirakit Voronezh Aircraft Production Association, Voronezh Air-craft Plant (Voronezhskoye Aktsioner-noye Samoletostroitelnoe Obshestvo disingkat VASO, salah satu perusahaan produksi pesawat terbesar di Rusia.

Il-96-300 merupakan pesawat pe-numpang Rusia dengan desain baru malalui penambahan sejumlah teknolo-gi dan mesin baru yang dikembangkan dari varian Il-86, pendahulunya yang kurang kompetitif.

Ilyushin turut disertakan bergabung ke dalam United Aircraft Corporation, yakni perusahaan saham Rusia terbuka bersama dengan mayoritas saham milik Pemerintah Rusia yang mengkonsoli-dasi perusahaan konstruksi pesawat terbang swasta Rusia dan milik negara dan aset bergerak dalam bidang manu-faktur, desain dan penjualan militer, sipil, transportasi dan pesawat tak ber-awak.

Pesawat yang pengembangan serta pembuatannya dimulai pada 1980-an

ini terbang pertama kali pada 28 Sep-tember 1988. Dibuat dalam dua proto-tipe yang digunakan sebagai uji di darat pada area di mana Il-86 menempuh program sertifikasi 1.200 jam.

Pesawat yang bermarkas di Lening-radsky Avenue, Mosow tersebut telah sukses melalui uji sertifikasi oleh oto-ritas penerbangan Rusia pada 29 De-sember 1992. Hingga pada berikutnya Il-96-300 dioperasikan oleh Aeroflot, perusahaan penerbangan besar Rusia.

Tekonologi pada Komponen Pe-sawat

Walau dikembangkan dari tipe pe-sawat pendahulunya, Il-96-300 dileng-kapi dengan peralatan teknologi baru mengikuti trend pasar pesawat komer-sial berteknologi lainnya. Termasuk di antaranya tiga sistem fly by wire, enam monitor Electronic Flight Instrument System (EFIS) dengan enam warna ber-beda.

Di bagian konstruksi, Il-96-300 dibangun dengan menggunakan kon-struksi komposit (termasuk flaps dan lantai dek utama) serta winglet (leku-kan ujung sayap). Pada bagian engine, mengandalkan turbofan PS-90 yang didesain untuk memenuhi batas kebi-singan Stage 3 yang merupakan standar International Civil Aviation Organzation (ICAO) di mana Il-86 tidak memenuhi-

nya. Sementara bagian lower deck airstair yang ada pada Il-86 tidak diser-takan pada varian Il-96-300 ini.

Pesawat Il-96-300 selanjutnya terus dikembangkan untuk menjadi basis dari pesawat Il-96M dan Il-96 T (versi kargo Il-96) yang dilengkapi mesin berbeda yaitu Pratt & Whitney PW-2337 dan sistem avionic digital Collins.

Il-96 juga memiliki satu varian lain, Il-96-400 yang memiliki badan (fuselage) berbasis Il-96M/T, tetapi masih meng-gunakan sistem avionik dan mesin Rusia (Aviadvigatel PS-90A1).

PengoperasianIlyushin Il-96 juga digunakan se-

bagai pesawat kepresidenan Rusia,

Ilyushin Il-96 Series, Produk Gagal?

Maskapai Jenis Pesawat Pengoperasian Saat ini Pesanan

Aeroflot Il-96-300 6 0Cubana Il-96-300 3 0Cubana Il-96-400 0 3Rossiya Il-96-300 5 2Domodedovo Airlines Il-96-300 0 0Polet Airlines Il-96-400T 4 1KrasAir Il-96-300 0 0Total 18 8

Pengguna Il-96 Family

Sumber: Il-96 Registry

Keterangan Il-96 Airbus A340 Boeing 767-300Diperkenalkan pada 29 Desember 1992 15 Maret 1993 8 September 1982Total produksi 29 377 1.052Harga US$ 50 juta US$ 163,6 juta US$ 182,8 jutaKapasitas penumpang (1 kelas) 420 350 375

Maksimum kapasitas bahan bakar

40,322 US gal (152,620 L)

40,960 US gal (155.040 L)

24,140 US gal (91,400 L)

Panjang pesawat 64,7 meter 63,60 meter 54,9 meterKapasitas kargo 114 m3 162,8 m3 106,8 m3Panjang landasan take off 2.700 m 3.000 m 2.530 m

Kecepatan jelajah

Mach 0.84 (870 km/h TAS (459-469 KTAS) di 12.000 m/39,370 ft

Mach 0.82 (871 km/h/537 mph di 11.000 m/36.000 ft)

Mach 0.80 (470 knots, 530 mph, 851 km/h di 35.000 ft (11.000 m)

Perbandingan Il-96 dengan Sekelasnya

Sumber: Ilyushin, Boeing dan Airbus

di mana dua pesawat dioperasikan dalam kepentingan VIP dan dioperasi-kan oleh Rossiya Ailines. Namun hasil penjualannya tidak cukup membang-gakan, karena kalah bersaing dengan varian-varian sejenis dari perusahaan manufaktur sekelas Boeing 777, Airbus A330 dan A340. Sehingga banyak orang berspekulasi bahwa Ilyushin masih be-lum mampu bertarung di pasar pesawat widebody.

Hingga pada 11 Agustus 2009, pemerintah Rusia mengumumkan bahwa produksi pesawat ini akan di-hentikan. Namun, sampai saat ini belum ada informasi jelas perihal penghentian produksi keluarga Ilyushin. (Indra Fur-wita)

Cockpit Interior kabin

Ilyushin Il-96 dioperasikan Aeroflot (Foto-foto: Dok. Ilyushin Finance Company)

Page 19: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

Aviasi l September 2013 l 19

Pilot Lounge

SETELAH yakin untuk menjadikan pilot sebagai profesi masa depan Anda, maka pilihlah sekolah pilot

yang memiliki reputasi baik dan cukup terjangkau oleh kocek.

Memang untuk ukuran orang Indo-nesia, biaya sekolah untuk menjadi se-orang pilot di sini masih mahal, namun tidak sedikit sekolah pilot yang mena-warkan beasiswa dengan ikatan dinas bekerja di maskapai yang membayar biaya pendidikan Anda.

Sebelum memasuki pelatihan ter-bang, flying school akan melakukan serangkaian tes. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah calon siswa terse-but mempunyai kemampuan fisik dan bakat untuk menerbangkan pesawat udara.

Tahapan tes sebuah flying school mungkin berbeda satu sama lain. Anda dapat menanyakan langsung ke bagian rekrutmen melalui email atau menda-tanginya jika berdekatan dengan tem-pat Anda tinggal.

Sebagai gambaran umum persyarat-an dan tes yang dilakukan oleh flying school adalah sebagai berikut:1. Calon siswa adalah lulusan jurusan

IPA. 2. Memiliki nilai baik di bidang mata

pelajaran tertentu. 3. Mengikuti tes kesehatan. 4. Lulus ujuan tertulis. 5. Tes wawancara.6. Tes bakat terbang.

Tahapan tes masing-masing sekolah penerbang membutuhkan waktu. Pas-tikan Anda memiliki waktu yang cukup dan tidak berbenturan dengan jadwal Anda yang lain, misalnya Anda sedang melakukan tes serupa di tempat lain , menunggu panggilan dari sekolah atau perusahaan.

Deraya Flying SchoolMateri teori dan praktik pelatihan

penerbangan yang akan diperoleh siswa Deraya Flying School merupakan silabus yang dirancang oleh DFS ber-dasarkan persyaratan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Semua teori yang siswa dapatkan di dalam ke-las akan selalu terintegrasi dengan apa yang siswa peroleh pada saat latihan terbang di udara nantinya.

Di setiap modul pelatihan selalu ada persyaratan yang berbeda yang harus dipenuhi oleh siswa dan akan menjadi catatan penting bagi perkembangan kecakapan terbang siswa. Semua ma-teri tersebut sudah memenuhi syarat keamanan penerbangan sesuai dengan standar international dan disampaikan sepenuhnya dalam bahasa Inggris.

Semua persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin ter-bang sudah disetujui oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan In-ternational Civil Aviation Organization (ICAO). Izin tersebut dapat diperoleh setelah siswa memenuhi semua modul latihan, menyelesaikan beberapa ujian teori serta melakukan demonstrasi ter-bang di hadapan penguji.

Syarat dan Investasi Pendidikan

Syarat masuk SPL (Student Pilot Li-cense):• Lulus SMU.• Tinggi minimum 165 cm.• Lulus psikotest.• Lulus tes bahasa Inggris.• Lulus medical check up.• Toeic test.

Saat pendaftaran mohon untuk mem-bawa:• Pasfoto berwarna dengan latar

merah, ukuran 2x3cm (2 lembar), 3x4cm (5 lembar), 4x6cm (3 lem-bar).

• Fotokopi KTP, SIM atau paspor. Bagi siswa international harus memberi-

kan fotokopi KIMS atau visa pelajar dan Security Clearance.

• Biaya administrasi Rp 4.000.000 un-tuk keperluan meliputi:

• Registrasi• ID Card untuk masuk ke area RAMP.• Psikotes.• Tes Bahasa Inggris dari Direktorat

Jenderal Perhubungan Udara Indo-nesia.

• Medical check up• Persetujuan SPL (Student Pilot Li-

cense)Investasi Aptitude Flight US$ 1.050

Pilihan Paket Pendidikan• Private Pilot License (PPL), investasi

US$ 24,000• Commercial Pilot License (CPL) +

Instrument Rating (IR), investasi US$ 45,000

• Full course (PPL+CPL+IR), • Uang Pangkal US$ 15,000 (Setiap

bulan uang sekolah US$ 3,300, sam-pai dengan 15 bulan)

• US$ 62,500,000 (Pembayaran secara tunai)

• Instrument Rating Single Engine, in-vestasi US$ 6.000

Tipe Izin Terbang Semua modul yang akan dijalani siswa DFS adalah untuk mendapatkan izin terbang dengan ruang lingkup sebagai berikut:• Private Pilot License (PPL) merupak-

an izin terbang yang dapat digu-nakan khusus untuk penerbang an pribadi saja, tidak untuk tujuan komersial. Pemegang izin terbang jenis PPL ini diperkenankan untuk menerbangkan jenis pesawat ber-mesin tunggal saja, sesuai dengan rating yang dimilikinya dan tidak diperkenankan menerbangkan pe-sawat komersial.

• Commercial Pilot License (CPL) merupakan izin terbang yang mem-bolehkan pemegangnya untuk menerbangkan pesawat dengan tujuan komersial, termasuk mem-bawa pesawat komersial dengan penumpang. Materi pendidikan untuk mendapatkan izin ini ber-fokus pada pemahaman yang lebih mendetail pada instrumen pesawat terbang serta standar penerbangan yang lebih tinggi.

• Instrument Rating (IR) merupakan persyaratan tambahan yang harus dipenuhi untuk menjadi pilot pro-fesional dengan standar internasi-onal.

Durasi Pelatihan Terbang

Durasi latihan terbang untuk mendapatkan PPL: 50 jam terbang

Durasi latihan terbang untuk mendapatkan CPL+IR: 110 jam terbang

Hak Istimewa Izin Terbang• Siswa yang sudah memegang izin

tipe PPL dapat menerbangkan pe-sawat seorang diri dengan penum-pang di seluruh wilayah Indonesia dengan syarat penerbangan dilaku-kan secara visual.

Konversi dari PPL Indonesia men-jadi izin ICAO lainnya relatif mudah dilakukan saat siswa sudah kembali ke Indonesia. PPL hanya dapat digunakan untuk tujuan rekreasi dan hobi pener-bangan dan tidak untuk tujuan komer-sial. (Tom)

Ini Syarat Menjadi Pilot

Siswa di Deraya Flying School (Foto: Dok. Aviasi)

Siswa sedang menjalani Ground School.

Page 20: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

20 l Aviasi l September 2013

Profil

CERITA terbang nonstop ke Rio de Jeneiro untuk melihat patung Yesus atau Corcovado Hill, Brasil-

lia dengan bangunan katedral Arches Palace, Manaus identik Sungai Amazon, Porto Alegre yang menyuguhkan Crand Canyons atau bertandang ke Santiago, kota terbesar di Chile, Valdivia kota sungai dan sejarah serta ke Valparaiso, warisan UNESO, seolah tidak ada habis-nya.

Selain kaya wisata dan industri aviasi, tahukah Anda bahwa kedua negara telah melakukan saling silang penerbangan?

Airlines kedua bendera berbeda ini memiliki gaya tersendiri dalam melaku-kan key player, istilah untuk peng-gabungan perusahaan yang dilakukan bukan dalam satu negara, melainkan antarnegara.

LATAM Airlines Group SA adalah nama baru yang diberikan LAN Airlines SA sebagai hasil dari merger dengan TAM SA. LATAM sekarang termasuk LAN

Airlines dan afiliasinya di Peru, Argen-tina, Colombia dan Ekuador, sedangkan LAN Cargo dan afiliasinya, antara lain TAM SA, TAM Linhas Aereas SA, unit bisnis TAM Transportes Aéreos del Mer-cosur SA, TAM Airlines (Paraguai) dan Multiplus SA.

Pada Agustus 2010, LAN dan TAM mengumumkan untuk menggabung-kan kepemilikan menjadi satu ke-satuan. Setelah dua tahun perunding-an, pemegang saham menyetujui TAM berkolaborasi dengan perusahaan baru yang berkantor pusat di ibukota Chile, Santiago.

Chile Ambil Alih BrasilJoint company ini awalnya dipicu

TAM, operator penerbangan terke-muka Brasil yang mengalami penu-runan keuntungan, ditandai dengan menawarkan tiket murah.

Sementara LAN, perusahaan Chile jauh lebih besar dengan jangakuan lebih dari 20 negara memiliki sumber

daya keuangan untuk membuat LATAM Airlines Group sebagai pesaing serius di pasar internal Brasil maupun di luar negeri.

CEO LATAM, Enrique Cueto, kepada kantor berita Reuters menjelaskan bahwa operator baru lebih fokus pada Brasil dan akan memperkenalkan pe-rubahan penting di pasar penerbangan lokal.

Para pengamat menyatakan kedua perusahaan memperoleh keuntungan dari kesepakatan tersebut. Pengambil-alihan ini diharapkan dapat menghe-mat US$ 700 juta biaya operasi dalam empat tahun ke depan.

Menurut nota kesepahaman (MOU) yang ditandatangani pada 13 Agustus 2010. Perjanjian ini termasuk “Perjanjian Pelaksanaan” mengikat dan “Exchange Offer Agreement” (kontrak yang berisi syarat dan ketentuan penggabungan usaha TAM dan LAN). Transaksi ini tetap tunduk pada persetujuan oleh Badan Penerbangan Sipil Nasional Brasil

Dua Bendera Jadi SatuLATAM Airlines

kini menawarkan penerbangan unik

menuju destinasi favorit kedua negeri

Brasil dan Chile.

Pesawat milik TAM dan LAN sedang di area apron (parkir pesawat). (Foto: Flickr/LAN)

Page 21: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

Aviasi l September 2013 l 21

Profil

(Agencia Nacional de Aviacao Civil) dan badan pemerintah lainnya.

Mengenai struktur transaksi, secara substansial seluruh saham dengan hak suara TAM diakuisisi oleh sebuah peru-sahaan Chile baru (“Holdco 1”).

Mengklaim Sebagai Jaringan Be-sar

Pada 14 Agustus 2011, pemerintah Brasil menyetujui kesepakatan mem-berlakukan pembatasan yang sama seperti pemerintah Chile bahwa LATAM harus memilih aliansi pada Agustus 2012, frekuensi antara Sao Paulo dan Santiago de Chile harus dikurangi.

Saat ini TAM memiliki dua pasang slot, sementara LAN memiliki empat. Pada 7 Maret lalu LATAM mengumum-kan keputusan akhir untuk memilih Oneworld sebagai aliansi global. Deng-an demikian, TAM meninggalkan Star Alliance selama kuartal kedua dari FY2014, untuk bergabung dengan One-world.

Kombinasi LAN dan TAM telah menghasilkan salah satu dari sepuluh perusahaan penerbangan terbesar di dunia, menawarkan jasa penumpang dan kargo ke lebih dari 115 tujuan di 23 negara, mengoperasikan lebih dari 280 pesawat dan mempekerjakan lebih dari 40.000 orang.

Tidak Ada Perubahan Pesanan Pesawat

LAN dan TAM tidak mengharapkan adanya perombakan armada mereka tetapi mengantisipasi setelah merger justru dapat meningkatkan beberapa perintah pesanan baru.

Alejandro de la Fuente, CFO LAN

Informasi LAN TAM Star Alliance OneworldKode IATA/ICAO LA/LAN JJ/TAM - -Tujuan domestik 19 17 - 933 Tujuan internasional 73 55 - 841 Tujuan Negara 21 16 195 158Penerbangan harian 408 892 21,900 13.320

Penumpang pertahun 22,6 juta 34,5 juta 727.42 juta 481,8 juta

RPKs (Revenue Passanger Perkilometres) 38.423 juta 51,446 juta 1.469, 07 juta 1.053,758 juta

Load factor (tingkat isan penumpang) 79,8 persen 71,9 persen - 78,8 persen

Jumlah lounge 12 8 Lebih 1.000 Lebih 600Total pendapatan/tahun US$ 5,718 juta US$ 6,475 juta US$ 198,98 juta US$ 141,864 juta

Keuntungan operasional US$ 540 juta US$ 556 juta US$ 198,98 juta US$ 4,449 juta

Total karyawan 18.967 28.193 460.238 388.350

Perbandingan Perusahaan dan Aliansi

Sumber: Oneworld, Star Alliance, TAM dan LAN

Jenis Pesawat Total Pesanan PenumpangAirbus A319-100 46 30 144YAirbus A320-200 102 76 168YAirbus A321-200 8 20 220YAirbus A330-200 20 2 223 (4/36/183)Airbus A340-300 5 0 260 (42/218)Airbus A350-800 0 10Airbus A350-900 0 17Boeing 767-300ER 38 7 221 (30/191)Boeing 777-300ER 8 2 362 (4/56/302)Boeing 787-8 3 22 247 (30/217)Boeing 787-9 0 10 Boeing 767-300ERF 9 1 kargoBoeing 777F 2 1 kargoTotal 241 198

Armada LATAM

Sumber: LATAM Airlines Group

LAN didirikan sebagai perusahaan negara pada 1929 untuk menyediakan penumpang, kargo, dan pos udara. Línea Aeropostal Santiago Arica resmi mengudara di bawah pemerintah Presiden Carlos Ibáñez del Campo.

Pada1932 menjadi Línea Aérea Nacional de Chile dengan singkatan LAN Chile. Setelah beroperasi selama 60 tahun, pada 1989, pemerintah Chile menjual 51

persen kepemilikan saham kepada investor domestik dan Scandinavia Airlines Systems (SAS).

Puncak proses revitalisasi pada 1994, ketika pemegang saham pengendali saat ini, bersama-sama dengan pemegang saham utama lainnya mengakuisisi 98,7 persen dari ekuitas perusahaan, termasuk semua kepemilikan pemerintah. Sejak itu, LAN meluncurkan program ekspansi domestik dan internasional.

Pada 2000, LAN bergabung Oneworld, sebuah kemitraan penerbangan terke-muka di dunia, membuat kesepakatan perdagangan bilateral dengan American Airlines, British Airways, Iberia, Qantas, Alaska Airlines, Aeromexico, Mexicana, TAM dan Korean Air.

Kemudian, pada 2004 perubahan identitas dikenal sebagai LAN Airlines SA yang berarti Latin American Network Airlines, merek ini lebih mengidentifikasi layanan dan standar keamanan LAN Airlines, LAN Express, LAN Peru, LAN Ekua-dor, dan LAN Argentina serta LAN Cargo. Pada November 2010, LAN mengakui-sisi AIRES, maskapai Colombia.

TAM AirlinesSejarah TAM dimulai pada 1961, ketika sepuluh pilot muda bergabung men-

ciptakan Taxi Aéreo Marilia. Pada saat itu, mereka bekerja mengangkut kargo dan penumpang antara Parana dan negara bagian Sao Paulo serta Mato Grosso.

Setelah enam tahun, kelompok itu dibeli oleh pengusaha Orlando Ometto, markas direlokasi ke Sao Paulo dan perusahaan mulai mengangkut korespon-densi perusahaan secara eksklusif.

Pada 1976 menandai peluncuran TAM - Transportes Aéreos Regionais, kemu-dian sebagai TAM Linhas Aéreas, TAM - Transportes Aéreos Meridionais. Kapten Rolim Amaro menjadi pemegang saham 60 persen di perusahaan baru.

Ekspansi yang signifikan pertama terjadi pada 1986 dengan perolehan mas-kapai Votec. 10 tahun kemudian, TAM mulai beroperasi ke seluruh pelosok Brazil. TAM mengakuisisi Lapsa dari pemerintah Paraguai dan meluncurkan TAM Merco-sur.

Pada 2008, TAM reposisi merek dan bergabung dengan Star Alliance, me-negaskan kembali nilai-nilai TAM tentang “Passion for Aviation” dan “Spirit of Ser-vice”, yang diwarisi dari pendiri perusahaan. (Dnn)

LAN Airlines

menegaskan armada LAN dan TAM akan “tetap sama” sebagai kelompok dua airlines yang bekerja di bawah perusahaan induk baru. Tapi, berbicara berdasarkan analisis pada 13 Agustus lalu untuk membahas transaksi yang diusulkan, beberapa hal perlu dikoordi-nasikan.

La Fuente melihat peluang untuk lebih meningkatkan armada kargo se-bagai operasi angkut barang. “Kita akan membutuhkan pesawat yang lebih di masa depan guna mengembangkan bisnis itu,” katanya.

LAN saat ini memiliki armada kargo besar yang berbasis di Brasil, Chile, Co-lombia, Meksiko dan Amerika Serikat. TAM saat ini tidak beroperasi kargo, ketika bergabung dengan LAN Cargo harus menciptakan peluang di seluruh wilayah dan terutama di Brasil.

Kedua maskapai memiliki pesawat narrowbody guna melengkapi ar-madanya yang seluruhnya Airbus A320 Family. LAN dan TAM dikombinasikan memiliki lebih dari 160 A320 dengan sekitar 150 lebih pesanan.

Walaupun Brasil terkenal dengan pabrikan pesawat Embraer, hingga saat ini TAM belum mengoperasikan pesawat tersebut secara resmi. Presiden TAM Libano Barroso mengatakan sesuai analis evaluasi E-190/E-195s dan Airbus A319, TAM masih menerbangkan kelu-

arga Airbus dan tidak dipengaruhi oleh kebijakan terbaru.

Untuk anak perusahaannnya, Panta-nal, TAM sementara menyewakan dua A319 dan satu A320. “Kami tidak memi-liki keputusan untuk menggunakan seri Embraer, “kata Barroso,

Salah satu layanan bussines class TAM (Foto: Dok. Oneworld)

Airbus A320 Sharklet (Foto: Dok. Airbus)

Page 22: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

22 l Aviasi l September 2013

New Fleet

PABRIK pesawat yang dirintis Wil-liam Edward Boeing tak pernah kehabisan ide membangun

pesawat baru. Dalam kontes pener-bangan Le Bourget, Paris pada 18 Juni lalu, Boeing meluncurkan jet 787-9 dan 787-10X.

Sejak pertama kali diluncurkan dalam sebuah upacara roll out pada 8 Juli 2007 di pusat perakitan Boeing Everett, pesanan telah mencapai 677 buah.

Namun, Dreamliner justru terpuruk saat mengalami masalah kebocoran baterai lithium ion. Kejadian terbesar pada 16 Januari lalu, Boeing 787 milik All Nippon Airways (ANA) mendarat darurat. Pesawat dengan nomor pener-bangan NH 692 saat itu bertolak menu-ju Yamaguchi Ube ke Haneda di Tokyo.

Tampilan Anyar Anggota Baru787-9 menjadi varian pertama dari

787 yang sudah “ditarik” dari pabrikan pada 27 Juli lalu. Tipe ini mulai diba ng-un pada 30 Mei lalu di pusat perakitan akhir di Everett, Washington. Ren-cananya akan memasuki pasaran pada 2014. Pertama 787-9 akan menggelar

dan mulai tes penerbangan pada akhir musim panas 2013.

Ketika diluncurkan, 787-9 memi-liki kapasitas bahan bakar yang sama deng an 787-8. Perbedaan hanya ter-letak pada tangki guna meningkatkan kapasitas bahan bakar, sehingga memi-liki jangkauan yang lebih panjang dan lebih tinggi.

Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa stabilizer vertikal terlihat berbe-da dibandingkan dengan livery Boeing 787-8 Dreamliner. 787-9 mencerminkan tampilan yang segar bagi keluarga Boe-ing yang dimulai 747-8 dan berkem-bang dengan 737 MAX.

Banyak fitur dan corak pada 787 asli tercermin dalam desain baru. Yang paling menonjol nomor penanda pada ekor. Menurut Boeing, ini membantu untuk membedakan berbagai model dalam keluarga produk yang sama.

Keluarga terbaru 787 menggunakan komposit serat karbon 50 persen pada keseluruhan badan pesawat, diban-dingkan sembilan persen pada Boeing 777. Dengan demikian membuat 787 lebih ringan dan lebih kuat.

10X: Jet Paling Efisien dalam Se-jarah

Manufaktur terbesar dengan ki-blat Amerika ini kembali mendobrak dengan Dreamliner 10X. Bukan suatu kebetulan bahwa Boeing meluncurkan 320 double seat di sepanjang kiprah 787 Family.

“787-10 Dreamliner akan menjadi jet yang paling efisien dalam sejarah. Pesawat memiliki nilai operasional tak tertandingi dan semua fitur yang luar biasa bagi penumpang. 787-10 menawarkan 25 persen lebih efisien dibandingkan pesawat dari ukuran saat ini dan lebih dari 10 persen lebih baik daripada apa yang ditawarkan oleh pesaing,” kata Chief Executivekata Boeing Commercial Airplanes (BCA) Ray Conner.

Interior yang unik 787-10X menawarkan teknologi penumpang yang membuat penerbangan lebih menyenangkan, termasuk kabin be-sar, jendela dimmable, udara bersih, kelembaban tinggi, rak penyimpanan (compartment) yang lebih besar, penca-hayaan LED yang menenangkan.

Boeing Dreamliner seri 10 ini akan

Mengenal Lebih Jauh Anggota Baru 787

Dreamliner akan menjadi jet yang

paling efisien dalam sejarah. Pesawat

memiliki nilai operasional tak

tertandingi dan semua fitur yang luar biasa

bagi penumpang

GECAS, perusahaan sewa pesawat (leasing) telah memesan Boeing 787-10X Dreamliner(Foto-foto: Dok. Boeing Commercial Airplane)

Page 23: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

Aviasi l September 2013 l 23

membagi rating tidak hanya dengan 787-8 dan 787-9, tetapi juga dengan Boeing 777, memberikan fleksibilitas penerbangan tambahan dalam penjad-walan dan pelatihan awak pesawat.

Credit Suisse Investment Bank mencatat bahwa Boeing telah memiliki perkakas di Charleston untuk mem-produksi 12 unit per bulan, meskipun akhirnya sampai 14 unit per bulan. Dengan demikian akan memerlukan investasi besar seperti autoclave kedua di jalur perakitan akhir Charleston (FAL).

Pelanggan yang Sudah Mengin-car

Pada saat diluncurkan 787-10X, pabrikan sudah menerima pesanan 102 pesawat dari lima pelanggan di seluruh Eropa, Asia dan Amerika Utara yang memberikan fondasi kuat untuk men-dukung pengembangan dan produksi Dreamliner terbaru.

Singapore Airlines memesan 30 tipe 787-10X dengan ketentuan bahwa Boeing secara resmi meluncurkan program 787-10X. Perjanjian dengan Boeing menyatakan akan menerima pesawat pertama 787-10X pada tahun fiskal 2018-2019. Tahun fiskal SIA selalu dimulai pada 1 April.

Namun, Qatar Airways yang sebe-lumnya mengoperasikan 787-8, meng-klaim tidak akan menjadi pengguna pertama untuk 787-10X.

“Kami meluncurkan pesawat tapi tidak setiap pesawat. Kami bukan su-permarket,” kata Chief Executive Qatar Airways Akbar Al Baker seperti yang di-kutip dari Reuters. (M. Faishal Rianto)

No. Perusahaan Komponen1. Mitsubishi Heavy Industries Ltd Wings2. Kawasaki Heavy Industries Ltd Forward fuselage, main landing gear wheel well3. Toray Industries Inc Carbon fibre composite material4. Fuji Heavy Industries Ltd Centre wing box5. Panasonic Corp In-flight entertainment system6. Bridgestone Corp Tyres7. Jamco Corp Toilets, galley, flight deck interior8. GS Yuasa Corp Lithium-ion batteries9. Nabtesco Corp Power distribution equipment

10. IHI Corp Engine shaft and low pressure turbines11. Daido Steel Co Ltd Material for engine shaft

12. Sumitomo Precision Products Heat exchanger for auxiliary power unit, and heat exchanger for engines

13. Toho Titanium Co Ltd Titanium14. Osaka Titanium Technologies Co Ltd Titanium15. Sumitomo Chemical Co Ltd Polyethersulfone, an engineering plastic16. ShinMaywa Industries Ltd Main wing spar17. Tamagawa Seiki Co Ltd Cockpit components

Perusahaan PemasokPerusahaan-perusahaan di Jepang memasok lebih dari sepertiga suku cadang yang digunakan dalam Boeing Co. untuk 787-9 Dreamliner dan 787-10X, yaitu:

Sumber: Reuters, Laporan Yoshiyuki Osada, Maki Shiraki, Teppei Kasai, Kentaro Sugiyama, Yuka Obayashi dan Mari Saito

787-9 Dreamliner 787-10X DreamlinerPesanan (2013) 366 50Kapasitas 250-290 penumpang 300-330 penumpang Lorong kabin Twin aisle (dua lorong) Twin aisle (dua lorong)Harga US$ 206.8 juta US$ 243.6 juta

Jangkauan 8.000 hingga 8.500 mil laut (14.800-15.750 kilometer)

8.000 hingga 8.500 mil laut (14.800 sampai 15.750 kilometer)

Panjang 62,8 meter 68,3 meterTinggi 16,9 meter 17 meterKecepatan jelajah Mach 0,85 Mach 0,85 Kapasitas kargo 153 m3 175 m3

Anggota Kedua dan Ketiga Dreamliner

Sumber: Boeing Commercial Airplane/787

No Perusahaan Komponen Negara

1. Air Cruisers, Zodiac Aerospace Escape slides State Route 34 Wall, New Jersey, Amerika Serikat

2. Alenia Aeronautica A Finmeccanica Company Center fuselage, horizontal stabilizer Venegono Superiore, Varese, Italia

3. Boeing Commercial Airplane Moving trailing edges, dev and final assembly, vertical stabilizer, wing/body fairing, Seattle, Washington, Amerika Serikat

4. Boeing South Carolina AFT/rear fuselage, midbody fuselage, 787 final assembly North Charleston, South Carolina, Amerika Serikat

5. C&D Zodiac Inc. Window, linings, doors Bolsa Avenue Huntington Beach, CA 92647, Amerika Serikat

6. Dassault Systems Tools/systems Vélizy-Villacoublay Cedex, Prancis

7. Delmia Corp. Software Wyman Street Waltham, MA 02451, Amerika Serikat

8. DIEHL Aerospace Main cabin lighting Uberlingen, Jerman9. Donaldson Company Air purifications systems Bloomington, Minnesota, Amerika Seriakt

10. Eaton Aerospace

Fuel pumps, fuel valves, NGS vens and distribution, passanger door actuation, fluid conveyance components, emergeny hydraulic power generation, engine oil debris monitoring

Beachwood, Ohio, Amerika Serikat

11. Esterline Flight desk control panels Bellevue, WA 98004, Amerika Serikat

12. GE Aviation Common core systems, landing gear actuation and landing systems Evendale, Ohio, Amerika Serikat

13. GE Engines Engines Evendale, Ohio, Amerika Serikat14. GKN Aerospace Composite mat wings ice protection Redditch, Worcestershire, Inggris

15. GoodrichFuel quantity indicating systems, exterior lighting, electric brakes, cargo handling systems, cabin attendant seat

Charlotte, North Carolina, Amerika Serikat

16. Hamilton Sundstrand Auxiliary power unit, environmental power systems Windsor Locks, Connecticut, Amerika Serikat17. Honeywell Navigation Morristown, New Jersey, Amerika Serikat

18. Intercim Software Wyman Street Waltham, MA 02451, Amerika

19. Intertechnique & AVOx Systems Crew oxygen systems, portable oxygen systems, cylinder valve and regulator systems

Pierre Curie - CS2000178373 Plaisir Cedex, Prancis

20. Ipeco Flight deck seatsSouthend on Sea Essex SS2 6UN, Inggris

21. Kidde Technologies Fire protection systems Airport Drive Nw, Wilson, NC 27896

22. Moog Primary control actuation systems Galax, VA Amerika Serikat

23. Saab Aerostructure Cargo doors Gustavslundsvägen 42, Bromma, Swedia

24. Spirit AeroSystems Fixed and movable leading edges, forward fuselage, engines pylons, flight deck Wichita, Kansas, Amerika Serikat

25. Thales Electrical power conversion, in-flight entertainment, integrated standby flight display

45 rue de Villiers 92526 Neuilly-sur-Seine Cedex, Prancis

Pemasok Utama Keluarga Dreamliner

Sumber: Building The 787 Dreamliner

Interior Cockpit dengan fitur teknologi canggih dan terbaru.

Interior minibar didesain eksklusif untuk layanan penerbangan.

Page 24: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

24 l Aviasi l September 2013

MRO

SELAIN harga tiket yang terjang-kau, beberapa pelanggan memilih sebuah airlines dengan pertim-

bangan estetika pesawat yang akan di-naiki kondisinya seperti apa, termasuk kebersihan.

Oleh sebab itu, kebersihan pesawat harus diperhatikan sebuah perusahaan penerbangan guna menjaga image. Artinya, memberikan kesan bahwa pe-sawat tersebut dirawat dengan baik.

Demikian pula kondisi pesawat yang bersih, akan memudahkan bagi engineer yang bertugas dalam memer-iksa seluruh komponen. Kotor yang berupa debu ataupun bekas grease minyak pelumasan bisa menutupi ba-gian retak (crack) yang mungkin terjadi pada badan pesawat yang harus diins-peksi.

Kondisi tersebut tentu saja akan mengurangi kualitas perawatan pesawat bagi maskapai yang tidak melakukan pembersihan eksterior pesawatnya. Bahkan beberapa perusa-haan mengaitkan kondisi kebersihan eksterior pesawat dengan penghema-tan bahan bakar pesawat yang diopera-sikannya.

Semakin banyaknya kotoran yang menempel di badan pesawat akan meningkatkan gaya hambat (drag) pada pesawat tersebut. Apabila kondisi se perti itu terus berlanjut, maka akan berujung pada konsumsi bahan bakar yang lebih besar bila dibandingkan dengan pesawat yang lebih bersih.

Mengacu pada peraturan kesela-matan yang berlaku di Indonesia, Civil

Aviation Safety Regulation (CASR) chap-ter 43, maka pembersihan eksterior pesawat (washing dan polishing) bisa dimasukkan dalam kategori perawatan untuk tindakan pecegahan (preventive maintenance).

Pada level perawatan tersebut, peralatan, komponen atau sistem pe-sawat diharapkan akan terus bekerja dan bahkan bisa memperpanjang usia penggunaannya.

Terkait dengan proses eksekusinya, beberapa negara mensyaratkan bahwa dalam pengerjaan pembersihan eks-terior pesawat harus dilakukan, ditan-datangani atau diawasi oleh mekanik yang bersetifikat (certified mechanic) se-bagai bentuk pengembalian ke kondisi siap digunakan (return to service) dalam pemenuhan aturan keselamatan.

Ketatnya peraturan ini diterapkan guna meninimalkan terjadinya keru-sakan sebagai akibat sampingan pada saat pengerjaan pembersihan pesawat.

Bahan Pembersih (Cleaning Agents)

Secara umum, jenis-jenis bahan pembersih yang bisa diterapkan untuk pesawat terdiri dari berbagai macam seperti pelarut (solvents), pembersih emulsi (emulsion), sabun (soap) dan deterjen sintetis. Penggunaan tiap-tiap jenis tadi harus disesuaikan dengan metode dan petunjuk pemeliharaan pesawat yang berlaku.

Jenis pembersih yang digunakan harus disesuaikan juga dengan tingkat kotornya pesawat. Untuk pesawat

deng an tingkat kotor yang ringan/rendah bisa menggunakan pembersih jenis sabun atau sintetis. Sedangkan untuk pesawat dengan tingkat kotor yang berat akan lebih bagus apabila menggunakan pembersih jenis solvent atau emulsion.

Metode MencuciAda tiga metode yang biasa dilaku-

kan dalam pembersihan eksterior pe-sawat, yaitu:1. Pencucian Basah (Wet Wash)

Dengan cara ini, air yang bertekan-an akan disemprotkan ke seluruh badan pesawat, diteruskan dengan pemberian bahan pembersih (cleaning compound) yang berbahan cair (emul-sion cleaners) atau sejenisnya. Selanjut-nya dibilas dengan air bersih dan dilap untuk mengeringkan sisa-sisa air agar tidak membekas.

Metode ini lebih efektif untuk membersihkan kotoran yang berasal dari minyak (oil), pelumas (grease), sisa karbon (carbon deposit) dan tanah yang menempel pada badan pesawat.2. Pencucian Kering (Dry Wash)

Metode ini lebih efektif untuk mem-bersihkan jenis kotoran yang berasal dari debu ataupun kumpulan kotoran dan tanah yang sudah tidak mempan lagi dibersihkan dengan wet wash.

Pengerjaan pembersihan ini di-lakukan dengan menyemprotkan atau mengelap dengan kain yang sudah diberi material pembersih, dibiarkan beberapa saat dan diakhiri dengan mengelapnya (wiping) kembali dengan

kain bersih dan kering.3. Penyemiran (Polishing)

Metode ini lebih efektif untuk ba-gian pesawat yang berbahan metal yang sudah terlihat kusam seperti bagian engine cowl, leading edge slat ataupun leading edge elevator. Polishing sangat efektif untuk membersihkan ba-gian pesawat yang mengalami korosi.

Area yang banyak dan waktu yang terbatas, mengharuskan maskapai menggunakan tenaga (manpower) yang cukup banyak pada saat mencuci pesawat.

Untuk sekelas Boeing 737 atau Air-bus A320 family, jumlah orang yang di-perlukan dalam satu kali mencuci bisa empat hingga delapan orang. Itu pun masih memerlukan waktu yang cukup lama, mencapai empat jam.

Pembersihan pesawat sangat direkomendasikan dilakukan dalam kondisi yang teduh dan tidak terkena langsung sinar matahari. Beberapa op-erator bahkan lebih sering melakukan-nya di malam hari. Jangan sampai niat untuk membersih kan pesawat justru akan meninggalkan bekas ‘noda’ yang justru mengurangi estetika pesawat gara-gara salah metode atau memilih waktu pengerjaan.

Perlu strategi tersendiri untuk mem-buat si burung besi tetap kinclong agar semakin sedap dipandang pelanggan dan tentu saja meningkatkan kualitas perawatan pesawat. (Suhanto)

Mencuci Pesawat agar Burung Besi Tetap Kinclong

(Foto: mag.com)

Page 25: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

Aviasi l September 2013 l 25

Luthansa No registrasi: D-ABVOLokasi: Apron Changi AirportCamera: Nikkon D3100By: SHA FUJI

Thai International AirwaysLokasi: Bandar Udara Internasional Ngurah Rai

Camera: Nikon D90By: Tom

Kirimkan hasil karya foto dirgantara Anda dengan menyertakan keterangan lengkap foto dan data diri ke: [email protected], Setiap edisi, Aviasi akan menampilkan satu hasil foto terbaik.

Gallery

Garuda Indonesia Airbus A330 LiverpoolLokasi: Bandar Udara Internasional Soekarno-HattaCamera: Nikon D7000By: Harya

Page 26: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

26 l Aviasi l September 2013

Bandar Udara

MELAKUKAN perjalanan dengan pesawat udara akan menjadi lebih me-nyenangkan jika sejak berangkat hingga tiba

di tujuan berjalan lancar. Apalagi saat berada di terminal suatu bandar udara yang dilengkapi fasilitas lengkap.

Sebagai cerminan suatu daerah atau negara, airport didesain lebih mudah untuk pergerakan penumpang, barang maupun pesawat.

Terminal 3 Bandar Udara Internasi-onal Soekarno-Hatta menjadi icon pintu udara di Jakarta. Nama yang lebih po-puler dengan T3 ini terbagi untuk pen-erbangan domestik dan internasional.

Bagian dalam terminal dikonsep menyerupai mal, untuk memenuhi kebutuh an sekaligus memberikan ke-nyamanan kepada masyarakat.

Meeting PointKeunikan T3 adalah sarana meeting

point di dalam terminal. Penumpang maupun pengantar dapat bertemu di dalam area khusus.

Di bagian depan terminal, pengun-jung dapat menikmati Burger & Fried Chicken, yang menyediakan makanan siap saji. Anda dapat mencicipi secang-

kir minuman, makanan ringan atau makanan berat

Penumpang masuk melalui pintu keberangkatan melakukan proses check-in, sementara karib karabat yang mengantar dapat masuk melalui pintu pengantar. Area ini juga sebagai ujung pertemuan, baik penumpang yang akan berangkat maupun penumpang yang datang.

Tidak hanya itu, pebisnis yang akan melakukan meeting juga dapat meman-faatkan kawasan ini.

Restoran adalah fasilitas penunjang kinerja dari suatu bandar udara. Terse-dianya restoran dan snack bar yang menawarkan pilihan dalam berbagai macam menu akan membantu penum-pang dalam memenuhi selera dan ke-butuhan. Di antaranya, J.co, Bakmi GM, Q Talk di lantai 1, sedangkan di lantai 2 ada Restoran Laras, Hikaru Café. Counter J.co di sini cukup besar dan luas dengan aneka donat yang komplit.

Shopping CenterAnda gemar belanja? Sebelum ma-

suk ruang tunggu (boarding room) para penumpang dapat berbelanja di ruang keberangkatan atau transit. Sejumlah toko terlihat di dalam terminal seperti

toko cinderamata, toko buku, toko baju, dan lain-lain.

Pengantar maupun penumpang juga dapat berbelanja di lantai dasar dan di lantai 2. Di sisi kiri dan kanan menuju ruang tunggu terdapat toko seperti Batik Keris yang menjual ber-bagai macam batik, tas, koper dan seb-againya.

Toko ini juga menjual kaos dan pernak-pernik. Jadi, penumpang tidak perlu khawatir membeli oleh-oleh.

T3 adalah terminal dengan gaya layaknya pusat perbelanjaan. Anda dapat shopping barang-barang terbaik mulai dari wewangian, perawatan kulit, kosmetik, perhiasan, emas, jam tangan, elektronik, aksesoris, fashion dan banyak lagi.

Lounge: Ruang Tunggu IstimewaMenunggu memang sangat me-

nyebalkan, namun berbeda jika harus menunggu di bandar udara. T3 dileng-kapi fasilitas lounge. Di Terminal 3 ini terdapat Monas dan De Green Lounge.

Anda dapat menikmati Monas Lounge berjam-jam hanya untuk seka-dar melepas lelah, santai, nonton TV, internetan, maupun buka laptop untuk menyelesaikan pekerjaan.

Asyiknya Terbang Melalui T3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta

Terminal 3 berkonsep layaknya pusat

perbelanjaan, setiap pengunjung dimanjakan dengan fasilitas lengkap.

Uniknya, terdapat meeting point, titik temu antara penumpang yang akan

berangkat, pengantar maupun penumpang yang

telah tiba.

Eksterior Terminal 3 (Foto-foto: Harya/Aviasi)

Page 27: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

Aviasi l September 2013 l 27

Bandar Udara

Lounge pada umumnya tidak gratis, Anda harus membayar sesuai fasilitas yang akan Anda terima. Dengan mem-bayar biaya sekitar Rp 50.000 hingga Rp 100.000, Anda mendapatkan suasana nyaman dengan pendingin udara, ba-caan, sofa yang empuk, makanan dan minuman aneka rupa yang bisa disan-tap setiap saat.

Jika Anda memiliki kartu kredit deng an level platimun, Anda dapat ma-suk dan menikmati fasilitas di loenge tersebut secara gratis, sedangkan jika kartu kredit level gold dengan point yang cukup, maka Anda bisa menu-karkan dengan tiket masuk. Tapi jika ternyata point yang ada di kartu kredit gold Anda tidak cukup, maka Anda ha-rus membayar.

BNP2TKIBadan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), telah mengembangkan rev-olusi atau percepatan pelayanan berba-sis teknologi informasi di Terminal 3 di area check-in, tepatnya di samping x-ray.

Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang sejak 12 Juni 2012 telah membuka pelayanan Validasi Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN).

Keberadaan layanan Validasi KTKLN di Terminal 3 ini menambah ruang pelayanan KTKLN yang sebelumnya sudah ada di Terminal 2 yang selama ini dikelola oleh BP3TKI Jakarta.

Seorang petugas BNP2TKI kepada Aviasi menjelaskan agar penumpang ter hindar dari hal-hal yang tidak di-inginkan disarankan mengurus KTKLN tidak mepet waktu, beberapa jam sebelum keberangkatan. Hal ini untuk menghindari antrean yang sangat pan-jang di counter KTKLN di Terminal 3.

Fasilitas PerbankanDi titik temu (meeting point), juga

disediakan ATM Center seperti Bank Mandiri, BNI 46, Bank Permata, BRI, Da-namon dan CIMB Niaga. Fasilitas ini di-

peruntukkan bagi pengguna jasa yang saat itu akan mengambil uang cash.

ATM bank-bank besar tersebut menjawab kebutuhan nasabahnya yang akan bertransaksi. Di lantai 2 pintu keberangkatan juga disediakan ATM Center.

Selain ATM, untuk layanan perbank-an tersedia BNI 46 dan Bank Mandiri di lantai dasar. Menurut customer service Bank Mandiri, fasilitas ini untuk mem-permudah bagi karyawan bandar udara maupun masyarakat umum yang akan melakukan transaksi. Operasionalnya seperti kantor cabang pada umumnya.

Arena BermainTerminal 3 memiliki fasilitas untuk

anak-anak. Pihak pengelola mengklaim layanan ini guna mendukung apabila ada keterlambatan pesawat, sehingga anak-anak tidak merasa bosan saat menunggu.

Penumpang Tigerair Mandala deng-an tujuan Yogyakarta kepada Aviasi akhir Agustus lalu menyatakan setiap bandar udara sebaiknya memiliki fasili-tas lain bagi keluarga yang melakukan penerbangan, khususnya anak-anak, seperti tempat bermain anak agar pada saat terjadi keterlambatan, anak-anak tidak hanya duduk diam, namun dapat bermain layaknya taman bermain anak.

Selain itu, Anda dapat meman-faatkan tempat bermain ini sewaktu transit. Anak Anda akan lebih leluasa menikmati arena bermain. Di tempat ini anak-anak bisa mendapatkan beragam mainan.

Jika perjalanan Anda melibatkan lebih satu maskapai penerbangan (bu-kan satu airlines), harap diperhatikan kembali jadwal perjalanan Anda.

Lokasi taman bermain ini sangat strategis di antara pintu keberangkatan dan pintu kedatangan (kawasan meet-ing point). Anggota keluarga yang akan menjemput dengan membawa buah hatinya juga dapat menikmati fasilitas ini. (Dnn)

TERMINAL 3 mulai beroperasi pada Rabu, 15 April 2009. T3 saat ini meru-pakan “rumah” bagi AirAsia Indonesia, Tigerair Mandala, Lion Air dan Batik Air.

Dengan mengusung konsep eco-modern airport, T3 hadir dengan tampilan minimalis yang dekat dengan alam. Sentuhan eco-airport ditegaskan melalui deretan tanaman yang memperkuat kesan back to nature dan dominasi cat hijau toska muda di dinding.

Sedangkan nuansa medern ditekankan pada tiang-tiang penyangga dan langit-langit yang dibungkus dengan cat metalik. Desain interiornya memang menjadi daya tarik tersendiri, tak bosan kita menatapnya berlama-lama.

Ruang dalam Terminal 3 didesain dengan penerangan yang hemat listrik dengan memanfaatkan sinar matahari yang masuk melalui kaca-kaca di antara sekat atap. Lampu-lampu justru ditempatkan di tiang dengan arah penyinaran vertikal ke langit gedung.

Menurut PT Angkasa Pura II, ruangan terminal jika siang memang tidak bu-tuh lampu, sementara pada waktu malam, lampu yang digunakan juga sedikit. Lampu-lampu tersebut justru dipancarkan ke atap yang kemudian dipantulkan kembali, sehingga menimbulkan efek cahaya yang tak hanya terang, tetapi juga lebih artistik.

Pembangunan Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di-lakukan sejak 2006 dan menghabiskan dana sebesar Rp 330 miliar. Pengguna jasa Terminal 3 akan lebih merasakan nyaman karena nantinya ada stasiun kere-ta api, yang lokasinya berada di samping areal parkir Terminal 3.

T3 Memang Berbeda

Restoran di lantai dasar Pintu keberangkatan di lantai 2

Area meeting point

Toko Obat Toko Pakaian

Minimarket Taman Bermain

Toko Pakaian dan Souvenir Restoran

Gedung terminal dan kawasan apron

Page 28: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

28 l Aviasi l September 2013

Page 29: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

Aviasi l September 2013 l 29

JAA Training OrganisationTelp: +62 2 1 8370 8841 ext 203Fax: +62 21 830 6607 Postal and visiting address:Graha Mustika Ratu 5th Floor #503Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 74-75 Jakarta 12870www.jaato.com

INDUSTRI penerbangan di Indonesia tumbuh sangat pesat. Tahun demi tahun, jumlah penumpang terus

meningkat. Konsekuensinya, maskapai penerbangan harus menyiapkan pro-gram penambahan armada dengan teknologi terkini. Jika tidak, mereka pasti akan tertinggal

Seiring dengan itu, sumber daya manusia (SDM) profesional juga mesti disiapkan untuk menggantikan ge-nerasi sebelumnya yang telah mema-suki masa purna-tugas, terutama dalam soal keselamatan penerbangan. Tidak bisa tidak, memberikan pendidikan dan pelatihan kepada SDM di industri pe nerbangan menjadi sebuah keha-rusan di tengah banyaknya lembaga pendidik an dan pelatihan penerbangan yang bermasalah.

Ke depan, banyak industri pener-bangan yang pastinya membutuhkan SDM andal. Guna mendapatkan SDM andal, beberapa maskapai pener-bangan bermitra dengan sekolah penerbangan atau lembaga pelatihan internasional. Kerja sama ini dilakukan guna memberikan kepastian bahwa ke depan maskapai harus memiliki cukup SDM yang benar-benar profesional, tidak saja pilot, tapi juga SDM yang

bertugas di darat guna mendukung ekspansi armada.

Beruntung, dalam situasi seperti itu, pemerintah memberikan dukun-gan bagi tersedianya pusat pelatihan pe nerbangan di dalam negeri. Bukan Cuma itu, pemerintah bahkan memper-luas fasilitas pendidikan pada beberapa akademi penerbangan. Ini dilakukan tentunya dalam rangka agar putra-putri Indonesia di dunia dirgantara dapat bersaing dengan SDM serupa dari negara-negara berkembang.

Ini jelas menjadi peluang dan tan-tangan tersendiri bagi Otoritas Bersama Organisasi Pelatihan Penerbangan atau yang lebih populer dengan sebutan JAA TO untuk menunjukkan eksistensi di Indonesia.

JAA TO adalah organisasi nirlaba asal Belanda. Lembaga pendidikan dirgantara ini didirikan terkait dengan keberadaan European Civil Aviation Conference (ECAC) yang selama ini terintegrasi dengan International Civil Aviation Organisation (ICAO).

JAA TO menyediakan program pela-tihan penerbangan, terutama di bidang keselamatan sesuai dengan peraturan yang diberlakukan di Eropa dan yang berlaku secara internasional.

Program pendidikan dan pelatihan

kan para ahli penerbangan sebagai pelatih dalam proyek INDF10RI02 - Mengembangkan Cetak Biru Sistem Inspeksi dan Pelatihan Inspektur di In-donesia bekerja sama dengan BPSDM dan salah satu perusahaan lokal.

Dilanjutkan dengan menanda-tangani MoU pada tahun yang sama antara Direktorat Jenderal Perhubung-an Udara dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, berfokus pada pembentukan kapasitas pelatihan.

juga berkontribusi dalam proyek TEN-T – SAFA, yaitu Pelatihan Dasar dan Praktis Inspektur SAFA dan proyek Internasional NL EVD untuk Program Inspektur Aerodrome.

Dalam 3-5 tahun ke depan, JAA TO akan mengembangkan rencana utama yang terdiri dari dua tahap. Pertama, dalam jangka pendek (1-3 tahun) akan melaksanakan pelatihan di Indonesia dan wilayah ASEAN. JAA TO akan fokus mengembangkan program pelatihan di Jakarta guna memenuhi kebutuhan mendesak untuk Dirjen Perhubungan Udara Indonesia dan industry pener-bangan milik negara.

JAA TO juga akan melakukan pengembangan dan pengiriman pro-

yang dirancang JAA TO disesuaikan dengan program pelatihan seperti yang dibutuhkan industri penerbangan regional maupun nasional, Program pelatihan di JAA TO difokuskan agar peserta didik memiliki peningkatan akan pemahaman aturan keselamatan penerbangan dan berbagai peraturan lainnya. Setelah mengikuti program pelatihan di JAA TO, peserta pelatihan diharapkan bisa memberikan kontribusi bagi keselamatan penerbangan secara keseluruhan .

Organisasi pelatihan ini adalah ang-gota pertama dari ICAO TRAINAIR PLUS di Eropa. JAA TO mengembangkan e-learning STP (Standard Training Packa-ge) pertama di dunia. Lebih dari 500 kursus pelatihan JAA TO dijadwalkan per tahun di berbagai negara. Yang ter-baru ada di Indonesia (Jakarta).

JAA TO sampai sekarang telah melayani atau memberikan edukasi/pelatihan penerbangan kepada 30.000 peserta dari 1.600 lebih organisasi pe-nerbangan di seluruh dunia. Portofolio pelatihan secara teratur diperbarui deng an menyertakan topik terbaru dalam keselamatan penerbangan. Semua materi ini disesuaikan dengan silabus EASA, dan SARP ICAO yang ma-sih berlaku.

Kantor pusat pelatihan JAA TO sen-diri ada di Hoofddorp Belanda, tersedia beberapa ruang kelas yang sangat kon-dusif untuk belajar, dilengkapi dengan fasilitas, seperti restoran, perpustakaan, ruang CBT, ruang khusus ujian dan ru-ang e-learning.

JAA TO memulai kegiatannya di In-donesia pada 2011 dengan menghadir-

Pelatihan Penerbangan, JAA TOMemberikan Yang Terbaik Untuk Indonesia

gram pelatihan dan seminar dalam bahasa Indonesia, setelah perekrutan dan pelatihan untuk menghasilkan in-struktur yang berkualitas.

Kedua, untuk jangka panjang JAA TO akan fokus pada peningkatan kapasitas pelatihan otonom di Indo-nesia guna melayani kebutuhan pasar. Bagaimanapun juga JAA TO harus mengembangkan karakter independen di Indonesia sebagai penyedia kursus pelatihan keselamatan penerbangan berkualitas tinggi berdasarkan standar JAA TO yang mencerminkan prinsip-prinsip kontemporer ICAO dari Generasi Aviation Professional berikutnya. Untuk ini, JAA TO harus memanfaatkan sum-ber daya lokal di Indonesia, termasuk fasilitas untuk pencetakan SDM andal.

Yang pasti dalam soal pelatihan penerbangan, JAA TO akan memberi-kan yang terbaik buat Indonesia. (*)

Kantor Pusat JAA TO Hoofddorp-Belanda

JAA TO Lounge, Hoofddorp

Ruang Kelas JAA TO Hoofddorp

Page 30: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

30 l Aviasi l September 2013

Fokus

MELAKUKAN perjalanan udara sepertinya tak terlepas dari barang bawaan. Semua keper-

luan Anda tentunya akan dikemas rapi, baik untuk melancong, maupun urusan bisnis.

Namun, Anda tidak bisa seenaknya sendiri membawa barang ke dalam pe-sawat. Di industri ini, segala sesuatu su-dah diperhitungkan demi ke nyamanan dan keselamatan penerbangan, begitu juga dengan bagasi.

Saat arus mudik pada 5 Agustus lalu, seorang penumpang tujuan Yogyakarta berangkat dari Terminal 1C harus mem-bayar kelebihan bagasi (over weight) Rp 135.000.

Ketika arus balik pada 15 Agustus lalu, seorang penumpang dari Sema-rang menuju Ketapang naik pesawat propeller mengeluh kepada petugas karena dikenakan biaya bagasi Rp 700.000. Di pesawat ini, ia mendapat-kan bagasi cuma-cuma 15 kg, semen-tara berat bagasi 35 kg, jadi kelebihan 20 kg x Rp 35.000 = Rp 700.000.

Jika terbang dengan Citilink, mas-kapai berbiaya rendah (LCC) memberi-kan bagasi gratis 20 kg. Untuk dibawa ke kabin, Anda diizinkan membawa salah satu bagasi jinjing utama dan satu tas kecil dengan total berat gabungan hingga 7 kg.

Jika Anda bepergian dengan balita, Anda diperbolehkan membawa makan-an balita. Jika kursi dipesan untuk bali-ta, Anda juga diperbolehkan membawa kursi/kereta balita yang telah disetujui ke kabin.

AirAsia memberlakukan setiap pe-numpang hanya diizinkan membawa satu bagasi kabin dan satu tas laptop atau satu tas tangan ke dalam pesawat. Bagasi kabin utama besarnya harus ti-dak melebihi ukuran 56 cm x 36 cm x 23 cm dan beratnya tidak lebih dari 7 kg.

Pada umumnya, saat penumpang boarding (masuk pesawat), flight at-tendant akan membantu mengatur ba-rang bawaan penumpang. Penerimaan barang bawaan di kabin disesuaikan deng an ketersediaan tempat penyim-panan barang bawaan di atas kepala penumpang (kompartemen).

Tempat penyimpanan terbatas juga tersedia di bawah kursi depan. Jika tidak ada tempat tersedia untuk menyim pan barang bawaan di kabin, maka akan dilakukan penarikan dan pemuat an barang bawaan di ruang bagasi sesuai dengan peraturan ke-amanan penerbangan.

Bagasi Didaftarkan dan Kelebihan Bagasi

Setiap kali Anda check-in, petugas akan menanyakan “Ada bagasinya?” Jika ada, maka berat koper/tas akan

ditimbang. Ini merupakan rangkaian memasukkan bagasi, Anda tiba di bandar udara untuk check-in sekurang-kurangnya 45 menit sebelum keberang-katan sesuai peraturan penerbangan. Selanjutnya setiap barang bawaan akan otomatis diberi tag (label tanda) tujuan akhir.

Setiap bagasi yang didaftarkan tidak boleh melebihi ukuran 81 cm (tinggi) x 119 cm (lebar) x 119 cm (diameter) dan berat 32 kg.

Ada beberapa penerbangan yang memberlakukan penggabungan bagasi yang terdaftar dengan teman seperjalan an. Artinya dapat meng-kombinasikan barang bawaan jika be-pergian dengan pemilik nomor peme-sanan yang sama dan datang bersama-sama saat check-in.

Terkait dengan aturan mengenai kelebihan bagasi dapat dilihat pada

Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 49 Tahun 2013 tentang Standar Pelayan an Penumpang Kelas Eko-nomi Angkutan Udara Niaga Ber-jadwal Dalam Negeri Dalam Pasal 2 ayat (1) dinyatakan bahwa badan usaha angkut an udara niaga berjad-wal wajib memberikan pelayanan ke-pada pe numpang dalam negeri yang memenuhi standar pelayanan.

Dengan kata “wajib” berarti aturan ini mengikat dan harus dipatuhi setiap airlines. Untuk lebih lanjut mengenai bagasi diatur pada Pasal 13 dan Pasal 20 sebagai berikut:1. Ketentuan bagasi tercatat seba-gaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf g meliputi:• informasi berat, biaya tambahan

untuk kelebihan berat bagasi ter-catat, dan jenis barang yang dapat diangkut;

• dilakukannya olah informasi ke-amanan (security question) dan penimbangan terhadap bagasi tercatat;

• penyerahan dan penempatan tan-da pengenal bagasi tercatat; dan

• informasi tanda pengenal bagasi

tercatat.2. Informasi berat dan biaya tambahan untuk kelebihan berat bagasi tercatat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:• informasi berat maksimal bagasi

tercatat yang tidak dikenakan biaya sesuai dengan kelompok pelayan-an, disampaikan melalui pengumu-man resmi secara tertulis dapat di-letakkan di check-in counter, Flight Information Display System (FIDS) atau banner.

• informasi biaya tambahan apabila melebihi berat maksimal bagasi tercatat yang telah ditetapkan dapat diletakkan di chek-in counter, Flight Information Display System (FIDS), atau banner.

Yang Boleh dan Tidak Barang-barang yang boleh dibawa

tanpa dikenakan biaya sebagai tambah-an dari kuota barang bawaan yang bo-leh di check-in dengan gratis (disesuai-kan dengan peraturan keamanan).1. Tas tangan wanita, buku saku atau

dompet yang sesuai untuk perjala-nan normal dan yang tidak digu-nakan untuk tempat penampung-an alat-alat yang dihitung sebagai barang bawaan.

2. Mantel, syal atau selimut.3. Kamera kecil dan/atau teropong

kecil.4. Makanan bayi untuk dikonsumsi

selama penerbangan.5. Keranjang pembawa bayi.6. Payung atau tongkat jalan.7. Bahan bacaan dalam jumlah yang

wajar.8. Kursi roda yang dapat dilipat untuk

orang cacat dan/atau sepasang tongkat pemapah dan/atau kawat gigi atau alat.

Tidak Boleh Dibawa1. Baterai kering2. Pisau3. Gunting 4. Benda tajam5. Senjata api6. Amunisi 7. Replika mainan dari benda-benda

tersebut

Benda-Benda Berharga Dibawa ke Kabin1. Uang2. Logam mulia3. Perhiasan4. Instrumen yang dapat dinegosia-

sikan5. Sekuritas6. Dokumen identifikasi pribadi 7. Benda-benda berharga lainnya

Hak PenggeledahanMenurut peraturan Tigerair Man-

dala, untuk alasan keselamatan dan ke-amanan, setiap penumpang diwajibkan menjalani pencarian, pemindaian sinar-x atau jenis pemindaian lain terhadap diri Anda atau bagasi Anda.

Mandala berhak menggeledah ba-rang bawaan, jika ditemukan barang

yang tidak dapat diterima atau dilarang. Bila Anda menolak menjalani peng-geledahan atau pemindaian tersebut, Mandala berhak menolak mengangkut Anda ataupun bagasi tanpa mengem-balikan uang tiket dan tanpa tanggung jawab apa pun.

Jika penggeledahan atau pemin-daian mengakibatkan cidera atau keru-sakan pada bagasi, Mandala tidak akan bertanggung jawab terhadap cidera atau kerusakan tersebut kecuali itu terjadi karena kesalahan atau kelalaian petugas saat itu. (Danang)

Jika Terbang Membawa Bagasi

UNTUK penerbangan AirAsia, peralatan musik kecil yang dimensinya lebih besar

daripada bagasi kabin dengan be-rat kurang dari 75 kg (ukuran 103 cm (tinggi) x 41 cm (lebar) x 41 cm (diameter) dapat dibawa ke kabin apabila ada satu tempat duduk tam-bahan yang telah dibeli dengan tarif yang sesuai.

Sementara untuk perlengkapan olahraga dapat diterima dalam penerbangan dengan biaya yang berlaku. 1. Golf2. Papan seluncur3. Selam4. Sepeda Bicycle5. Ski/Snowboard

Perlengkapan Olahraga Dapat Diterima sebagai Bagasi yang Didaftarkan1. Pemancing/Perikanan2. Panahan3. Cricket4. Hoki5. Lacrosse6. Boling 10 pin7. Tenis/Bulutangkis8. Peralatan ski air9. Perlengkapan windsurfing10. Semua perlengkapan olahraga

lainnya

Peralatan Olahraga yang Tidak Dapat Diterima

Karena ukurannya yang besar dan susah penanganannya, be-berapa peralatan olahraga tertentu tidak dapat melewati sistem bagasi airport atau tidak sesuai dengan ruang bagasi pesawat, sehingga ba-rang-barang berikut ini tidak dapat diterima untuk diangkut dengan pesawat:1. Layang gantung 2. Layar3. Kayak, kano dan dayungnya4. Loncat galah5. Lembing

Semua perlengkapan olahraga yang lain akan dimasukkan ke kat-egori bagasi yang didaftarkan. Biaya perlengkapan olahraga dapat dipe-san di awal secara online dengan tarif diskon atau dengan tarif stan-dar di konter check-in bandar udara.

Keterangan Dewasa dan Anak-Anak Balita dengan Satu Kereta Bayi yang Dapat Dilipat

Panjang 56 cm 56 cmLebar 36 cm 36 cmTinggi 23 cm 23 cmTotal 115 cm 115 cmBerat maksimal 7 kg 5 kg

Peraturan Ukuran Bagasi

Sumber: Citilink Indonesia

Musik dan Olahraga(Foto: blogspot.com)

Page 31: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

Aviasi l September 2013 l 31

Fokus

BAGAIMANA jika barang bawaan rusak atau hilang? Dalam kasus ini, pihak perusahaan penerbang-

an berkewajiban mencarinya dalam waktu tertentu.

Menanggapi hal tersebut, pemerin-tah selaku regulator telah mengeluar-kan Permenhub 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angku-tan Udara. Dengan demikian kegelisa-han penumpang terhadap keamanan barang bawaan dapat terjawab.

Sesuai ketentuan internasional Pasal 22 Konvensi Warsawa 1929 ten-tang Convention for the Unification of Certain Rules Relating to International by Air, tanggung jawab perusahaan penerbang an atas bagasi pesawat di-batasi hanya mencapai 250 francs per kilogram.

Namun, jika mengacu pada keten-tuan hukum nasional yang berlaku di Indonesia, bagi maskapai nasional, terdapat ketentuan-ketentuan yang mengaturnya.

Berdasarkan ketentuan Pasal 1 ang-ka 24 dan angka 25 UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, bagasi tercatat dan bagasi kabin dibedakan sebagai berikut:• Bagasi tercatat adalah barang

penumpang yang diserahkan oleh penumpang kepada pengangkut untuk diangkut dengan pesawat udara yang sama.

• Bagasi kabin adalah barang yang dibawa oleh penumpang dan bera-da dalam pengawasan penumpang sendiri.

Lalu, masalah pertanggungjawaban pengangkut dalam kejadian seperti rusak atau hilang memang diatur se-cara mendetail dalam Peraturan Men-teri Perhubungan No. 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara yang lebih dikenal se-bagai Permenhub 77.

Sebagai contoh, menurut Pasal 5 ayat (1) peraturan tersebut, jumlah gan-ti kerugian terhadap penumpang yang mengalami kehilangan, musnah atau

rusaknya bagasi tercatat, ditetapkan sebagai berikut:• Kehilangan bagasi tercatat atau isi

bagasi tercatat atau bagasi tercatat musnah diberikan ganti kerugian sebesar Rp 200.000 (dua ratus ribu rupiah) per kg dan paling banyak Rp 4.000.000 (empat juta rupiah) per penumpang; dan

• Kerusakan bagasi tercatat, diberi-kan ganti kerugian sesuai jenisnya bentuk, ukuran dan merek bagasi tercatat.

Bagasi Tercatat Baru Dianggap Hilang

Menurut Pasal 5 ayat (2) Permenhub 77, jika barang bawaan penumpang ti-dak ditemukan dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender sejak tanggal dan jam kedatangan penumpang di bandar udara tujuan, maka dianggap hilang.

Sedangkan, bagi penumpang deng-an bagasi tercatat yang belum ditemu-kan namun belum dapat dinyatakan hilang karena belum melewati masa 14 (empat belas) hari, maka pengangkut wajib memberikan uang tunggu sebe-sar Rp 200.000 (dua ratus ribu rupiah) per hari paling lama untuk 3 (tiga) hari kalender sesuai dengan Pasal 5 ayat (3) Permenhub 77 tersebut.

Ganti Rugi Secara Umum dalam UU Penerbangan

Untuk bagasi kabin, dalam Pasal 143 UU Penerbangan, ditegaskan bahwa pengangkut tidak bertanggung jawab untuk kerugian karena hilang atau rusaknya bagasi kabin, kecuali apabila penumpang dapat membuktikan bah-wa kerugian tersebut disebabkan oleh tindakan pengangkut atau orang yang dipekerjakannya.

Dalam Pasal 167 UU ini, dijelaskan bahwa jumlah ganti kerugian untuk bagasi kabin ini ditetapkan setinggi-tingginya sebesar kerugian nyata pe-numpang.

Berdasarkan Pasal 144 UU Pener-

bangan untuk kasus bagasi tercatat, pengangkut bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh penum-pang karena bagasi tercatat hilang, musnah, atau rusak yang diakibatkan oleh kegiatan angkutan udara selama bagasi tercatat berada dalam penga-wasan pengangkut.

Dalam Pasal 144 ini, yang dimaksud dengan “dalam pengawasan peng-angkut” adalah sejak barang diterima

Jika Bagasi Hilang atau Rusak

GARUDA Indonesia menerapkan ketentuan kepada setiap penumpang untuk menyematkan kartu nama, alamat dan nomor telepon (dengan bahasa Inggris) pada koper Anda, untuk memudahkan identifikasi jika

bagasi Anda hilang di perjalanan. Airlines ini menawarkan kartu nama kosong, tanpa biaya, di semua loket check-in.

Tautan http://www.worldtracer.aero/filedsp/ga.htm dirancang untuk menye-diakan pilihan lain yang memudahkan Anda dalam memperoleh informasi ter-kini mengenai status bagasi Anda yang hilang. Anda dapat memasukkan nama Anda dan nomor referensi yang telah disediakan oleh petugas pelayanan bagasi, kemudian tekan tombol “submit” dan system akan menginformasikan status bagasi Anda. Layanan online tersebut juga memungkinkan Anda untuk berkomuni-kasi langsung dengan Garuda Indonesia, dengan menekan tombol “Contact Your Airline”. Pihak perusahaan akan segera merespons melalui telepon atau email. Layanan ini berlaku di seluruh destinasi Garuda Indonesia dan hanya dalam ba-hasa Inggris.

Pencarian Bagasi

oleh pengangkut pada saat pelaporan (check-in) sampai dengan barang terse-but diambil oleh penumpang di bandar udara tujuan.

Selain itu, menurut Pasal 176 UU Penerbangan, penumpang, pemilik bagasi kabin, pemilik bagasi tercatat dapat mengajukan gugatan terhadap pengangkut di pengadilan negeri di wilayah Indonesia dengan menggu-nakan hukum Indonesia. (Dnn)

Bag drop bagasi dari pesawat. (Foto: Haryadi/Aviasi)

Page 32: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

32 l Aviasi l September 2013

Tokoh Penerbangan

HELIKOPTER merupakan salah satu dari pemain penerbangan. Yang membedakan dengan

pesawat lain adalah rotor digerakkan di atas badan. Jenis moda transportasi udara yang mungil ini telah diproduksi oleh berbagai macam pabrik, salah sa-tunya Sikorsky.

Mengapa bernama Sikorsky? Tak lain berkat pencetusnya yang bernama Igor Ivanovich Sikorsky. Ia pelopor aviasi Rusia yang tiba di New York pada 30 Maret 1919. Perjalanannnya penuh dengan impian dan aspirasi lanjutan dirgantara.

Dalam Sikorsky Archive diung-kapkan, ia masuk Amerika untuk “membang un pesawat”. Dia membuat beberapa upaya untuk memasukkan kembali penerbangan di negara baru-nya. Pesawat dan mesin dibangun untuk Perang Dunia I tersedia dengan harga yang sangat rendah dan pener-bangan digambarkan sebagai “industri yang sedang sekarat”.

Suka dengan Alam dan KaretMenurut Interesting Kiev, Igor

Sikorsky lahir di Kiev, Kekaisaran Rusia, sekarang dikenal sebagai Ukraina. Igor merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Ayahnya, Ivan Alexeevich Sikorsky, seorang profesor psikologi, sementara ibunya Mariya Stefanovna Sikorskaya adalah seorang dokter.

Pada 1900, saat usia 11, ia me-nemani ayahnya ke Jerman. Melalui percakapan dengan ayahnya, ia me-ng aku tertarik pada ilmu alam. Setelah pulang ke rumah, Sikorsky mulai bereks perimen dengan mesin model terbang dan pada usia 12, ia telah membuat karet kecil bertenaga angin yang mampu terbang.

Sikorsky mulai belajar di Saint Pe-tersburg Rusia Imperial Akademi Ang-katan Laut pada 1903. Namun, ia tidak mengikuti jejak orang tua, justru mene-tapkan bahwa masa depannya terletak pada teknik, sehingga ia mengundur-kan diri dari akademi.

Akhirnya, Igor memutuskan

menggunakan 15 hp mesin Anzani. Yang kedua 25 hp Anzani Model S-2 terbang pada 16 Juni 1910.

Agar muat lebih banyak, kemudian Sikorsky membangun dua tempat duduk di pesawat S-5, desain perta-manya tidak didasarkan pada pesawat Eropa lainnya.

Sukses menerbangkan pesawat sendiri, Sikorsky memperoleh lisensi pi-lot Fédération Internationale Aeronau-tique (FAI) yang dikeluarkan oleh Impe-rial Aero Club dari Rusia pada 1911.

Namun, selama demonstrasi S-5, mesin berhenti dan harus melakukan pendaratan darurat. Hal tersebut di-ketahui ternyata pesawat kekurangan bahan bakar serta mesin tidak mampu bekerja dengan baik.

Berawal dari kejadian tersebut, Sikorsky menemukan cara tentang perlunya sebuah pesawat yang bisa terus terbang jika kehilangan mesin, yaitu dengan S-6 berkapasitas tiga pe-numpang. Karyanya ini terpilih sebagai pemenang pameran pesawat Moskow diselenggarakan oleh Tentara Rusia pada Februari 1912.

Membangun PabrikDi Amerika Serikat, Sikorsky per-

tama kali bekerja sebagai guru sekolah dan dosen, sambil mencari kesempatan untuk bekerja di industri penerbang-an. Pada 1932, ia bergabung dengan fakultas dari Universitas Rhode Island untuk membentuk program Aeronauti-cal Engineering.

Pada 1923, Sikorsky membentuk Manufacturing Company Sikorsky di Roosevelt, New York yang dibantu oleh

mening galkan Kekaisaran Rusia untuk belajar di Paris. Ia kembali ke Rusia pada 1907, mendaftar di Mechanical College of the Kiev Polytechnic Institute.

Setelah satu tahun kuliah, ia kembali menemani ayahnya ke Jerman pada musim panas 1908, di mana ia belajar dari Wright bersaudara dan Ferdinand von Zeppelin. Sikorsky kemudian meng atakan, “Dalam dua puluh empat jam, saya memutuskan mengubah pekerjaan hidup untuk mempelajari penerbangan.”

Desainer PesawatIa menggambarkan Paris pada 1909:

“Pada saat itu, Paris merupakan pusat dunia penerbangan dan Aeronautics bukanlah sebuah industri atau bahkan ilmu. Oleh karena itu, penerbangan singkat sangat mengesankan. Saya mengamati ekspresi sukacita untuk pertama kalinya menyaksikan mesin terbang yang membawa seorang di udara.”

Dengan dukungan keuangan dari adiknya Olga, Sikorsky kembali ke Paris pada 1909 untuk mempelajari aeronau-tika di Ecole des Techniques Aéronau-tiques et de Construction Automobile in Paris (ETACA, sekarang École supér-ieure des techniques aéronautiques et de construction automobile), yaitu sekolah engineering dan pusat pembe-lian suku cadang pesawat.

Pada saat itu, Sikorsky bertemu deng an pelopor penerbangan lain un-tuk meminta jawaban tentang pesawat dan terbang. Pada Mei 1909, ia kembali ke Rusia dan mulai merancang helikop-ter pertamanya.

Ia menguji terbang pada Juli tahun yang sama, namun mengalamai ma-salah teknis kontrol, karena pesawat tidak dapat terbang. Dia akhirnya mem-bongkar pesawat pada Oktober 1909 guna memastikan hasil rancangannya.

Pesawat Pertama dan Sertifikat Pilot

Sikorsky berhasil merakit pesawat dari desain sendiri dengan nama S-1

beberapa mantan perwira militer Rusia. Meskipun prototipe-nya rusak dalam uji terbang pertama, Sikorsky merakit S-29, salah satu yang pesawat pertama ber-mesin ganda di Amerika berkapasitas 14 penumpang dengan kecepatan 115 mph.

Sikorsky Manufacturing Company pindah ke Stratford, Connecticut pada 1929, menjadi bagian dari America Technologies Corporation. Perusahaan ini memproduksi pesawat terbang jenis S-42 “Clipper” yang dioperasikan oleh Pan Am untuk jalur transatlantik.

Produk Vought-Sikorsky VS-300 dikenalkan pada 14 September 1939 dengan penerbangan bebas pertama. Keberhasilan Sikorsky melalui VS-300 mengarah ke R-4 yang akhirnya di-produksi massal pertama di dunia pada 1942.

VS-300 terdiri dari rotor utama tung-gal dan rotor ekor antitorque tunggal. Helikopter ini telah terbukti menjadi salah satu konfigurasi paling populer, kemudian digunakan di sebagian besar helikopter yang diproduksi saat ini.

Hingga saat ini, pabrikan dari tang-an Sikorsky tetap berjaya. Sikorsky

Aircraft fokus pada pembangunan dan pemasaran helikopter komersial. Unit usaha menggabungkan helikopter sipil utama yang diproduksi oleh Sikorsky Aircraft dan helikopter bisnis oleh Sch-weizer Aricraft.

Pusat utama Sikorsky dan kantor administrasi berlokasi di Stratford, Con-necticut. Fasilitas Sikorsky lainnya di Shelton, Bridgeport, Connecticut, Fort Worth, Texas, West Palm Beach, Florida, Huntsville dan Troy, Alabama. (Sat)

Berkat ketertarikannya dengan dunia teknik, ia berani keluar dari sekolah angkatan laut. Mencoba membuat sesuatu yang dapat membawa orang terbang di negera lain. Hasilnya, pesawat berkapasitas satu sampai empat penumpang sukses dirakit hingga sekarang.

Jenis Diperkenalkan KeteranganS-6 1012 Tiga penumpangS-21 Russky Vityaz 1913 Empat mesin biplaneS-22 Ilya Muromets 1913 Empat mesin biplaneS-29 - Dua mesin biplaneS-42 Clipper 1934 Jenis pesawat terbang baruVS-300 1939 Eksperimental prototipe helikopterVS-44 Excambian 1942 Seaplane (pesawat perahu)R-4 1943 Produksi helikopter pertama dunia

Pesawat Sikorsky

Sumber: Sikorsky Archives

Warga Rusia Pertama Rakit Helikopter di Amerika

(Foto-foto: wikimedia.org)

Page 33: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

Aviasi l September 2013 l 33

Iptek

SAAT Anda melapor sebelum naik pesawat (check-in) di bandar uda-ra keberangkatan, jika Anda mem-

bawa bagasi dan petugas menimbang barang bawaan Anda, petugas akan memberikan label yang dipasang pada pegangan koper atau tas Anda.

Setelah itu petugas akan menem-pelkan label duplikasi dari bagasi terse-but pada tiket atau boarding pass.

Tanda tersebut difungsikan guna mengelompokkan apakah barang Anda sesuai dengan tujuan penerbang-an, sehingga memudahkan dalam proses loading. Jika Anda perhatikan, pada umumnya dalam label tersebut tertulis “3 code letter” atau kode kota tujuan berdasarkan IATA, misalnya JOG, BDJ, KDI.

Menurut International Air Transport Association (IATA), tag pada bagasi untuk membantu penumpang dalam mengidentifikasi tas mereka di antara tas serupa di bandara tujuan. Ini seka-ligus sebagai bukti bahwa penumpang tidak mengambil tas orang lain dan cara bagi penumpang dan operator untuk melacak tas tertentu jika tidak

ada di bandar udara kedatangan.Tahukah Anda? Tanda bagasi ini

pada mulanya adalah “kupon tiket di-pisahkan” yang dipatenkan oleh John Michael Lyons dari Moncton, New Brunswick pada 5 Juni 1882. Tiket menunjukkan stasiun yang mener-bitkan, tujuan dan nomor urut untuk referen si. Bagian bawah dari tiket diberikan kepada penumpang, sedang-kan bagian atas melekat pada bagasi dengan tali.

Tanda Elektronik di Bagasi Ter-baru

Setelah pengenalan robotik dalam penangangan bagasi, kini teknologi penerbangan menciptakan hi-tech bag tag atau tanda bagasi elektronik.

British Airways pada 25 Juni lalu melakukan penerapan tag elektronik baru. Konsepnya, setelah check-in, pelanggan hanya perlu mengecek me-lalui smartphone untuk tag elektronik, yang secara otomatis update barcode akan menampilkan rincian penerbang-an dan kita mudah melihat tampilan penanganan bagasi.

Dengan demikian, tidak lagi dibu-tuhkan tag kertas tradisional yang dice-tak dan dilampirkan. Dengan demikian pelanggan dapat menghemat waktu, karena tag elektronik cepat dipindai pada barang bawaan. Sistem ini mem-berikan tingkat keamanan yang tinggi.

Frank van der Post, Managing Direc-tor, Brands and Customer Experience British Airways menyatakan ini adalah perangkat fantastis sederhana na-mun cerdas yang memberikan setiap pelanggan pilihan untuk memiliki tag bagasi pribadi secara elektronik deng-an bantuan smartphone setiap kali mereka terbang.

Pengembangan tanda elektronik pribadi adalah bagian dari strategi yang lebih luas bagi British Airways guna

Tag Bagasi Kertas Segera Menjadi Masa Lalu

LAPORAN Victoria Woollaston dan Ray Massey dalam Scientech menye-butkan bahwa seorang penumpang British Airways kini dapat memeriksa penerbangan menggunakan aplikasi smartphone resmi.

Aplikasi ini kemudian diterapkan di tag elektronik yang berisi rincian pe-nerbangan, tujuan dan data pribadi penumpang yang dikirim secara nirkabel menggunakan teknologi NFC.

NFC (near field communication) dapat mentransfer data dari satu perangkat ke perangkat lain hanya dengan menyentuh perangkat secara bersamaan.

Sebuah ringkasan tertulis juga ditampilkan sehingga penumpang dapat memeriksa semuanya sudah benar.

Layar elektronik akan menampilkan gambar ke tag selama perjalanan yang memungkinkan untuk dipindai secara elektronik ketika penumpang melalui penanganan bagasi di keberangkatan, ke pesawat dan penangangan di ke-datangan. Tag juga memiliki informasi:• Nama bandar udara kedatangan• Waktu keberangkatan• Kode IATA bandar udara kedatangan• Kode maskapai dan nomor penerbangan• Nama penumpang sesuai dengan bagasi (nama belakang, nama depan)

Bagaimana Tag Elektronik Bekerja?

meningkatkan pengalaman pelanggan, sehingga lebih cepat dan lebih mudah.

Tag elektronik secara khusus dikem-bangkan oleh British Airways dalam kemitraan Densitron Displays, dan Designworks Windsor.

Tag Elekronik Didukung oleh RFID

Dalam RFID Journal dijelaskan, setelah beberapa tahun pertemuan dengan maskapai, bandar udara dan Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) Amerika Serikat, Vanguard ID Sistem, produsen barcode, magnetic stripe telah mengembangkan reusable RFID (Radio Frequency Identification) un-tuk tag bagasi.

Pengembangan di atas mencakup baterai bebas dan kertas elektronik (e-paper) pada layar khusus yang dapat digunakan kembali dikenal sebagai View Tag.

Teknologi tersebut menggunakan identifikasi frekuensi radio untuk me-ngirimkan nomor ID yang dapat dikait-kan dengan informasi penerbangan sesuai tas/bagasi penumpang, tampilan data penumpang dan data pener-bangan di tag , hanya menggunakan kekuatan energi dari RFID reader. (Dnn)

(Foto-foto: destinasian.com)

Page 34: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

34 l Aviasi l September 2013

Destinasi

KOTA Solo menyimpan banyak sejarah. Pada mu-lanya “Solo” atau “Sala” adalah dusun yang dipi-lih Sunan Pakubuwana II dari tiga dusun yang

diajukan kepadanya ketika akan mendirikan istana baru. Nama ini berasal dari kepala desa Sala pada waktu itu, yaitu Kyai Sala.

Sementara nama “Surakarta” yang sekarang se-bagai nama administrasi mulai diperkenalkan ketika Kasunanan didirikan, sebagai kelanjutan pemerin-tahan Kartasura.

Plesir bersantai ke Surakarta, kenapa tidak? Kota yang terletak di sentra Jawa Tengah ini mudah di akses dengan kereta api, bus dan tentunya pesawat terbang.

Setibanya di kota Spirit of Java ini Anda dapat menjelajahi kota itu dengan bus tingkat Werkudara berwarna merah. Bus ini hanya menawarkan wisa-tawan ke lokasi yang bisa dituju, antara lain Keraton Surakarta, Kampung Batik Kauman dan Laweyan, Mangkunegaran, Museum Radya Pustakan dan sejum-lah tempat lainnya.

Pasar Klewer: Batik dan TengklengKesan kumuh, gerah, sebagaimana kesan pasar

tradisional, tidak akan terjadi di sini. Pasar yang berdiri sejak 1970 ini terdiri dari dua lantai. Pengunjung cu-kup leluasa memilih barang yang disukai.

Berbondong-bondong wisatawan bisa mampir ke pasar tersebut. Letaknya di pusat kota, tepatnya Jl. Dr. Rajiman. Tidak sulit dijangkau dengan kenda-raan umum maupun pribadi. Jika baru pertama kali datang, umumnya warga Solo sudah paham dan dapat menunjukkan jalan.

Menariknya pasar ini adalah batik yang banyak ragamnya, mulai batik tulis, batik cetak dan corak lain-nya. Kita akan dibuat bingung untuk memilih mana yang cocok. Ada yang masih berupa kain ada juga yang sudah jadi.

Di pasar ini, pengunjung tidak hanya dimanjakan dengan ragam pesona batik, tetapi juga kesempatan interaksi langsung dengan pedagang yang paham seluk beluk batik.

Pengunjung dengan budget terbatas, jangan kha-watir harga batik yang belasan ribu rupiah juga ada. Anda bukan tipe yang suka dengan harga pas? Ingin menawar sesuai harapan? Banyak pedagang yang ter-buka untuk tawar menawar.

Masih di pasar Klewer, ada baiknya Anda mencicipi tengkleng. Ini adalah salah satu makanan khas Solo berupa tulang kambing dengan sedikit daging yang menempel di tulang. Nikmat disantap dengan nasi dan kuah yang berasa manis pedes.

Keraton Solo, Kejayaan Jawa DuluSaat menginjakkan kaki di sini, kita akan dibawa

ke peninggalan abad 18. Keraton ini didirikan oleh Susuhunan (Sunan) Pakubuwono II pada 1774. Salah satu arsiteknya adalah Sultan Hamengkubuwono I. Melihat corak dan gaya desain yang masih tradisional, tidak heran jika banyak wisatawan berdecak kagum. Para penggemar foto pun akan banyak mengobral tombol shutter mengabadikan setiap sudut menarik dari kompleks ini.

Selain masih dihuni warga keraton dengan meme-lihara tradisi Jawa dalam kehidupan sehari-hari, mata kita akan dimanjakan oleh koleksi pusaka, benda-ben-da kerajaan yang kerap digunakan dalam upacara.

Ke sana sebaiknya Anda memanfaatkan guide un-tuk menjelaskan fungsi, kegunaan di masa lalu semua koleksi itu.

Ada beberapa upacara yang masih dijalani warga kota Solo sampai sekarang. Salah satunya Grebeg yang diselenggarakan setahun tiga kali dalam penanggalan Jawa. Sekaten adalah upacara lain kerajaan yang dilak-sanakan selama tujuh hari.

Kirab Mubeng Beteng Utawa Malam Satu Suro, sesuai namanya diadakan menjelang Suro (bulan menurut kalender Jawa). Semua upacara tadi memiliki makna khusus.

Bengawan SoloGesang, seniman lagu menciptakan “Bengawan

Solo”, kerap membuat penasaran pelancong untuk menyaksikan langsung seperti apa sungai itu.

Kita bisa menyewa kapal menyusuri beberapa sudut menarik. Cukup setengah hari, Anda akan me-mahami kekaguman Gesang yang terekspresi setiap bait dalam lagu itu.

Panganan Jowo: SerabiSerabi, salah satu yang wajib dibawa, baik untuk

disantap sendiri, maupun dijadikan oleh-oleh. Siap-siaplah Anda menerima tiitipan dari kerabat untuk membawa serabi begitu tahu Anda akan ke Solo. Siapkan juga ruang bagasi Anda untuk membawa panganan ini. Selamat menikmati eksotik Surakarta. (Adolf Izaak)

Menjelajahi Pelosok Solo

Dari Maskapai Transit Frekuensi Penerbangan/hari Harga Termurah pp (Rp)

JakartaGaruda Indonesia - 5 kali 1.305.400Sriwijaya Air - 3 kali 655.700Lion Air - 5 kali 981.500

Banjarmasin Trigana Air - 1 kali -Balikpapan Trigana Air Banjarmasin 1 kali -Berau Trigana Air Balikpapan, Banjarmasin 1 kali -Kuala Lumpur AirAsia Indonesia - 1 kali -

Sumber: Website @airlines, informasi harga tiket berdasarkan booking pada 16 Agustus 2013

Informasi PenerbanganBerikut rute penerbangan dari berbagai kota menuju Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo, Solo (SOC). Untuk periode berangkat 20 September 2013, periode kembali 25 September 2013. Berlaku satu orang dewasa.

Salah satu upacara adat Keraton Solo, Grebeg. (Foto: solopos.com)

Gerbang masuk Pasar Klewer (Foto: dpreview.com)

Page 35: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

Aviasi l September 2013 l 35

The Royal Surakarta Heritage-Managed by Accor

Hotel mewah yang didesain sempurna dengan waktu tempuh hanya 20 menit dari Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo. Berada di lokasi strategis dekat area pusat belanja pasar Klewer dan pusat grosir Solo, hiburan termasuk dua istana keraton ternama Mangkunegaran dan Kasunanan.

The Royal Surakarta Heritage menawarkan 235 kamar, yang terdiri dari Superior 1 King Bed, Su-perior 2 Single Beds, Deluxe 1 King Bed, Deluxe 2 Single Beds, Executive 1 King Bed, Executive 2 Single Beds, dan Suite Junior.

Menariknya, hotel ini dipadu suasana sosial dan budaya yang ramai di malam hari serta ditambah pemandangan indah Gunung Merbabu, Merapi, dan Lawu, sehingga menjadikannya ideal bagi pelan­cong wisata dan bisnis.

Anda dapat menikmati cita rasa khas Solo mau­pun mancanegara di restoran kontemporer yang memiliki suasana nyaman. Srikandi Restaurant menyajikan menu sarapan hingga makan malam. Tamu dapat memilih aneka sajian western dan eas­tern, yang disajikan secara prasmanan.

Anda ingin bersantai? Delicatessen Pastry and Lounge adalah pilih an yang tepat. Bar ini buka se­tiap hari dari pukul 09.00 hingga 23.00 WIB, yang menjadikan suasana semakin enjoy karena ter­dapat hiburan musikal. Tirto Tedjo, bar dengan gaya Surakarta, dapat membuat Anda rileks sem­bari menikmati camilan.

Alamat hotelJl Slamet Riyadi No 6 Solo, Jawa Tengah 57131 Telp. +62271 666111Faks. +62271 666530Email: [email protected]

Jawa Tengah merupakan pusat kebudayaan Jawa yang telah menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkun­

jung. Salah satu kota di Jawa Tengah yang memiliki ciri kental khas Jawa adalah Solo, yang kini telah memiliki Bandar Udara Internasional Adi Soemar­mo. Untuk mendukung kenyamanan pengunjung, Accor sebagai operator hotel terbesar di Asia Pa­sifik, menghadirkan jajaran brand hotel sebagai akomodasi pilihan.

Novotel SoloHotel ini merupakan brand midscale yang ber­

lokasi strategis di jantung Kota Solo. Sangat ideal untuk pebisnis dan pelancong. Selain itu, Novotel Solo juga dekat tempat wisata, pusat perbelanjaan, dan pusat bisnis.

Hotel ini memiliki 141 kamar yang luas dan kon­temporer. Superior Room, dilengkapi 1 tempat ti­dur double dan 2 tempat tidur single, TV LCD, akses internet, broadband, pengering rambut, brankas, dan dapat menjadi area kerja yang luas. Executive Room, kamar bernuansa VIP yang dilengkapi akses internet Broadband & WIFI maupun TV LCD. Lo­kasinya berada di lantai atas sehingga Anda dapat menikmati pemandangan khas Kota Solo. Family Room, kamar yang ditujukan untuk 2 orang dewasa dan 2 anak, lebih ekonomis dan terjangkau.

Anda dapat mencicipi sajian khas mulai dari sarapan, makan siang, makan malam atau hidang­an lezat di Andrawina Restaurant. Novotel menya­jikan pilihan seimbang dan layanan a la carte sela­ma 24 jam di setiap hotelnya. Di Novotel, Anda juga dapat menikmati santapan santai dalam suasana yang ramah dan bergaya di Saraswati Bar.

Fasilitas lain yang bisa Anda nikmati antara lain kolam renang outdoor, pusat kebugaran. Selain itu, Novotel Solo menawarkan ruang pertemuan untuk

konferensi, seminar, ataupun acara pribadi dengan konsep Meeting@Novotel yang dapat menampung hingga 1000 orang.

Alamat hotel:Jalan Slamet Riyadi 272Solo, Jawa Tengah 57131 Telp. +62271 724555Faks. +62271 724666Email: [email protected]

ibis SoloHotel ini terletak berdampingan dengan No­

votel, dekat jalan raya, pertokoan, pasar, dan tem­pat makan. Dapat ditempuh hanya 15 menit dari airport. ibis Solo menawarkan 152 kamar dengan tampilan yang menarik, modern, dan nyaman.

Kamar yang tersedia yaitu Standard 1 dengan tempat tidur Queen dan Standard 2 dengan tempat tidur Single. Kedua tipe ini memiliki semua fasi­litas yang Anda butuhkan termasuk TV satelit LCD, akses internet broadband dan dilengkapi layanan kamar serta fitur keamanan. Kamar ini cocok untuk 2 orang dewasa dan 1 anak.

Anda ingin menikmati kuliner? Restoran “It’s all about Taste Table” menciptakan rasa baru lebih dari 20 hidangan khas lokal. Jika ingin bersantai, silakan ke Bar Randezvous, yang menawarkan menu makanan ringan dan aneka minuman.

Hotel ini juga menyediakan fasilitas lengkap lain seperti layanan untuk orang cacat, layanan untuk anak­anak, pusat kebugaran, fasilitas belanja dan bisnis

Alamat hotel:Jalan Gajah Mada 23

Solo, Jawa Tengah 57131 Telp. +62271/724555Faks. +62271/724666Email: info@ibis­solo.com

Destinasi

Tiga Hotel Accor Surakarta Pilihan Bagi Perjalanan Bisnis dan Wisata

Page 36: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

36 l Aviasi l September 2013

Standar Pelayanan Calon Jemaah Haji (4-Habis)Saat Para Tamu Allah Pulang ke Tanah Air

Prof. DR. H. K. Martono, SH, LL. McSc

Jika Anda berminat silakan hubungi:

Sugiarto (085695583553)

Hukum & Regulasi

LALU bagaimana ketika para je-maah haji pulang ke Tanah Air? Pada saat jemaah haji pulang

kembali dari Arab Saudi ke Indonesia, mereka memperoleh pelayanan dari pelaksana transportasi jemaah haji, berupa lapor keberangkatan di tempat lapor keberangkaan kota di Jeddah atau Madinah, pelayanan naik ke dalam pesawat udara (boarding), pelayanan pengangkutan bagasi tercatat, keter-lambatan penerbangan, selama pener-bangan berlangsung dan penanganan jika ditemukan ada masalah.

Pelayanan laporan keberangkatan meliputi penyediaan petugas, paspor, data penumpang, pas masuk pesawat udara, dan bagasi tercatat. Pelaksana transportasi jemaah haji menunjuk dan menyediakan petugas untuk mena-ngani proses lapor keberangkatan di tempat lapor keberangkatan di kota di Jeddah atau di Madinah.

Petugas laporan keberangkatan tersebut memeriksa kesesuaian antara paspor dan data penumpang yang diterbitkan pada saat embarkasi oleh petugas lapor keberangkatan yang di-tempatkan oleh pelaksana transportasi jemaah haji.

Data penumpang yang baru diter-bitkan kembali oleh petugas lapor keberangkatan pelaksana transportasi jemaah haji apabila terdapat perbe-daan jumlah jamaah haji dengan mani-fes penumpang.

Petugas pelaksana transportasi jemaah haji menerbitkan pas masuk (boarding pass) yang diberikan kepada jamaan haji. Pas masuk tersebut harus berisi informasi paling sedikit nama jemaah haji, nomor kloter, rute pener-bangan, nama perusahaan penerbang-

an sebagai pengangkut, nomor pener-bangan, tanggal dan jam keberangkat-an dan nomor tempat duduk di dalam pesawat udara. Bagi jemaah haji mutasi (pindah dari kloter lain), diterbitkan pas masuk ke dalam pesawat udara (board-ing pass) dengan tambahan tulisan ’MUTASI”.

Pelayanan bagasi tercatat meliputi pemeriksaan, penyortiran, penimban-gan, penempelan identifikasi bagasi tercatat, air zamzam. Petugas lapor keberangkatan pelaksana transportasi jemaah haji melakukan pemeriksaan bagasi tercatat selambat-lambatnya 24 jam sebelum jadwal keberangkaan pe-sawat udara di tempat lapor keberang-katan kota di Jeddah atau di Madinah; melakukan penyortiran bagasi tercatat, dengan ketentuan masing-masing je-maah haji hanya diperbolehkan mem-bawa satu bagasi tercatat dengan berat maksimum 32 kg.

Petugas pelaksana transportasi je-maah haji hanya akan mengangkut ko-per yang berlogo pelaksana transporta-si jemaah haji. Bagasi tercatat yang ti-dak berlogo resmi bukan menjadi tang-gung jawab perusahaan penerbang an sebagai pengangkut; melakukan penimbangan terhadap bagasi tercatat; menempelkan tanda pengenal bagasi tercatat dan label sebagai petunjuk embarkasi asal yang jelas dan mudah dibaca pada bagasi tercatat; membagi-kan air zam-zam sebanyak 5 kg kepada masing-masing jemaah haji di bandar udara debarkasi di Indonesia.

Dalam hal pelaksana transportasi jemaah haji tidak mendapat izin tertu-lis dari pemerintah Arab Saudi untuk mengangkut air zam-zam dalam jumlah besar, maka air zam-zam diserahkan

kepada jemaah haji di King Abdulaziz International Airport Jeddah atau Amir Muhammad Aziz Airport di Madinah.

Pelayanan pas naik pesawat udara meliputi persiapan embarkasi jemaah haji, bagasi kabin, proses naik ke bus dan naik ke dalam pesawat udara dan petugas boarding. Petugas pelaksana transportasi jemaah haji mulai meng-koordinasi persiapan keberangkan jemaah haji di King Abdulaziz Inter-national Airport di Jeddah atau Amir Muhammad bin Abdul Aziz di Madinah selambat-lambatnya enam jam sebe-lum jadwal embarkasi.

Pelaksana transportasi jemaah haji hanya mengizinkan jemaah haji mem-bawa satu bagasi kabin dengan berat maksimum 7 kg. Pelaksana transportasi jemaah haji berhak menolak bagasi kabin yang melebihi jumlah maupun berat bagasi kabin yang diizinkan. Pelaksana transportasi jemaah haji menyediakan fasilitas kemudahan di King Abdulaziz International Airport di Jeddah atau Amir Muhammad bin Abdul Aziz di Madinah untuk proses naik ke pesawat udara bagi jemaah haji yang memerlukan bantuan khusus. Di samping itu juga disediakan petugas pelayanan yang membantu jemaah haji yang memerlukan bantuan khusus dari ruang tunggu sampai naik ke pesawat udara.

Pelayanan bagasi tercatat dari lapor keberangkatan kota ke King Abdulaziz International Airport di Jeddah atau Amir Muhammad bin Abdul Aziz di Madinah meliputi kendaraan pengang-kut barang beserta fasilitasnya, bagasi tercatat.

Pelaksana transportasi jemaah haji menyediakan kendaraan pengangkut yang tertutup dan memenuhi syarat ke-amanan dan keselamatan sesuai deng-an prosedur penerbangan dari tempat lapor keberangkatan kota di King Ab-dulaziz International Airport di Jeddah atau Amir Muhammad bin Abdulaziz di Madinah. Bagasi tercatat yang tiba di King Abdulaziz International Airport di Jeddah atau Amir Muhammad bin Abdul Aziz di Madinah, diberangkatkan selambat-lambatnya 12 jam sebelum jadwal embarkasi.

Pelayanan terhadap masalah-masalah yang timbul meliputi petugas pada posko bersama dan dokter pener-bangan. Pelaksana transportasi jemaah haji wajib menyediakan petugas pada posko bersama yang dapat mem-berikan pelayanan di masing-masing asrama jemaah haji dan bandar udara embarkasi, di samping itu petugas pelaksana transportasi jemaah haji juga harus menyediakan dokter penerbang-an di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Jeddah dan Madinah yang siap setiap saat untuk pemeriksaan jemaah haji yang sakit terkait dengan kelayakan untuk diterbangkan pulang menuju Indonesia. (*)

Jemaah haji yang tiba di Tanah Air. (Foto: inspirasibangsa.comi)

Page 37: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

Aviasi l September 2013 l 37

Safety

Capt. Novianto HerupratomoEVP. Operation PT Garuda Indonesia (Persero)

DALAM dunia penerbangan, kondisi cuaca meliputi curah hujan, kelembaban udara, jarak

pandang, serta arah dan kecepatan ang in merupakan informasi yang pent-ing untuk diketahui oleh awak pesawat.

Sebuah flight plan suatu penerbang-an dibuat dengan mengacu pada kondisi cuaca, sehingga dibutuhkan weather forecast yang akurat, termasuk di dalamnya kondisi cuaca di darat untuk keperluan proses take off dan landing.

Cuaca buruk dapat berdampak pada operasional penerbangan, baik in-flight maupun ground operation. Salah satu efek cuaca buruk pada saat pesawat in-flight adalah terjadinya turbulence. Tur-bulence terdiri dari beberapa jenis, salah satu diantaranya yang mempunyai efek signifikan terhadap penerbangan adalah Clear Air Turbulence (CAT).

Turbulence jenis ini menyebabkan efek yang signifikan dikarenakan ke-hadirannya yang tidak dapat terdeteksi. Keberadaan CAT sulit untuk dideteksi melalui mata telanjang dan radar konvensional. Namun, masih dapat dideteksi dari jarak jauh menggunakan instrumen yang dapat mengukur turbu-lence dengan optical technique, seperti Scintillometers, Doppler LIDARs atau interferometer N-slit.

Kejadian in-flight turbulence dapat membahayakan awak pesawat, baik penerbang dan awak kabin maupun penumpang. Guncangan yang terjadi di dalam pesawat akibat turbulence dapat mengakibatkan cidera yang disebab-kan oleh hantaman/benturan anggota tubuh dengan benda-benda di dalam pesawat.

Untuk itu, pada saat terjadi turbu-lence semua awak kabin dan penum-pang diharuskan kembali ke tempat duduk masing-masing dan meng-gunakan seatbelt. Ketika seatbelt sign dinya lakan, kegiatan in-flight service perlu dilakukan secara hati-hati. Pe-nyediaan minuman panas kepada pen-

umpang tidak diperbolehkan, karena guncangan bisa mendadak semakin kencang, dan air panas tersebut dapat tumpah menciderai penumpang mau-pun awak kabin. Apabila turbulence semakin signifikan, seluruh kegiatan in-flight service akan dihentikan dengan segera.

Informasi mengenai kondisi cuaca dalam rute perjalanan penerbangan sangatlah penting bagi para penerbang untuk mengantisipasi terjadinya turbu-lence maupun kondisi lain yang terkait dengan cuaca.

Informasi cuaca dapat diperoleh awak pesawat pada saat sebelum melakukan penerbangan, yaitu dari briefing dengan Flight Dispatcher terkait dengan weather forecast, serta pada saat pesawat in-flight, yaitu informasi dari Air Traffic Controller (ATC), weather radar yang terpasang di cockpit dan in-formasi dari Flight Following.

Informasi tersebut digunakan oleh para penerbang dalam membuat kepu-tusan di dalam pesawat, misal penentu-an rute penerbangan, keputusan untuk fase take off dan landing atau memberi-kan pengumuman kepada awak kabin dan penumpang apabila kondisi cuaca buruk, menyalakan seat belt sign untuk menandakan akan terjadinya guncang-an dan lain-lain.

Selain dibutuhkan sebagai referensi bagi penerbang, informasi kondisi cu-aca juga sangat dibutuhkan bagi para pekerja ground operations. Pekerjaan terkait dengan ground handling, cargo handling, maintenance release, pera-watan pesawat serta segala pekerjaan operasional yang dilakukan di bandar udara juga sangat membutuhkan infor-masi terkait dengan cuaca.

Aerodrome warning system meru-pakan suatu standar di bandar udara yang dipersyaratkan oleh ICAO “Aero-drome warnings shall be issued by the meteorological office designated by the meteorological authority concerned and shall give concise information of

meteorological conditions which could adversely affect aircraft on the ground, including parked aircraft, and the aero-drome facilities and service” (ICAO Annex 3 chapter 7.3.1).

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan weath-er forecast dan juga hal-hal lainya yang berkaitan dengan perubahan cuaca yang sangat signifikan sesuai dengan yang disyaratkan ICAO. Informasi terse-but kemudian diteruskan ke berbagai pihak yang memerlukan seperti dise-butkan diatas sebagai upaya menganti-sipasi dan menghindari terjadinya keru-sakan, insiden maupun accident.

Di sisi lain, diperlukan juga ke-waspadaan dari para pekerja ground operation, terutama yang bekerja di area hangar, apron dan remote area dari suatu bandar udara.

Apabila selama ini yang menjadi fokus dalam upaya peningkatan ground safety awareness adalah mengenai jarak antar equipment, jarak antar equipment dan pesawat, kecepatan dan teknik mengendarai equipment di apron, na-mun saat ini diketahui bahwa ternyata faktor cuaca juga perlu untuk diwaspa-dai, khususnya hujan deras dan angin kencang.

Salah satu dampak signifikan yang dapat terjadi akibat hujan deras dan angin kencang di ground area adalah terhempasnya ground equipment menuju ke arah pesawat, menyebabkan pesawat tergores atau tertabrak equip-ment di sekitarnya.

Tidak menutup kemungkinan, selain menyebabkan kerusakan pesawat dan equipment, kejadian ini juga menyebab-kan cidera bagi para pekerja. Oleh kare-na itu, apabila sudah ada indikasi cuaca buruk perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan, diantaranya menempat-kan ground equipment pada tempat yang aman, memasang locking system dengan benar, bila diperlukan dipasang double lock system, serta selalu lakukan pemantauan (jangan meninggalkan area tanpa adanya pengawasan). (*)

Cuaca dan Penerbangan

Pada saat terjadi turbulence semua

awak kabin dan penumpang

diharuskan kembali ke tempat duduk

masing-masing dan menggunakan

seatbelt

(Foto: Harya)

Page 38: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

38 l Aviasi l September 2013

Airline

INDUSTRI penerbangan selain be-rebut pasar (rute) domestik juga rute internasional. Selain maskapai asing

masuk ke Indonesia, airlines dalam ne-geri pun melaju ke wilayah regional.

Mandala, 24 Juli lalu resmi memper-luas jaringannya ke Asia Timur. Dengan dibukanya empat penerbangan ming-guan dari Jakarta ke Hong Kong dan tiga penerbangan Hong Kong ke Jakar-ta, maskapai ini menjadi satu-satunya Low Cost Carrier (LCC) yang memiliki penerbangan langsung ke dua kota tersebut.

Bukan tahun ini saja, saat Mandala masih berlogo kelopak Bunga Wija-yakusuma, pada 25 Juni 2010 mener-bangi rute Jakarta - Singapura pp, Balik-papan - Singapura pp, Jakarta - Macau pp dan Jakarta - Hong Kong pp.

“Kami senang setiap kali kami membuka rute baru, selalu ada yang berbeda,” ujar Paul Rombeek, Presiden Direktur Tigerair Mandala mengenai rute baru Jakarta – Hong Kong.

Sebagai Asia’s World City, Hong Kong dikenal dengan pesona metropolitan, lingkungan multikultural dan warisan budaya yang kuat. Hong Kong juga terkenal sebagai surga belanja di Asia,

di mana wisatawan dapat berburu busana, fashion label internasional mau-pun lokal, logam berharga, karya seni, dan juga perangkat elektronik. Lokasi belanja pun bervariasi, mulai dari pusat belanja mewah di sekitar Times Square hingga toko pinggir jalan di daerah La-dies Market.

Wisatawan juga bisa mengunjungi berbagai pusat atraksi di Hong Kong. Seperti Victoria Peak, yang merupakan titik tertinggi di Hong Kong di mana wisatawan dapat menikmati keindahan pemandangan kota Hong Kong. Hong Kong Disneyland, Ocean Park, Avenue of Stars, Ngong Ping 360, Big Bus Tour, sky100 Hong Kong Observation Deck, Tsim Tsa Tsui Promenade dan Temple Street Night Market. Kombinasi dari berbagai pengalaman inilah yang selalu menjadikan Hong Kong tujuan wisata favorit bagi wisatawan Indonesia.

Menurut data dari Hong Kong Tour-ism Board (HKTB), jumlah wisatawan In-donesia yang mengunjungi Hong Kong pada 2012 mencapai 521.000, atau 15 persen lebih tinggi dibandingkan 2011. Dengan peluncuran rute baru ini, Tigerair Mandala berharap dapat turut meningkatkan angka tersebut. (*)

Tigerair Mandala Kembali Layani Hong Kong

Rute No. Penerbangan Keberangkatan Kedatangan Harga (pp)

Jakarta-Hong Kong RI 840 20.10 WIB 01.50 (+1 hari) waktu setempat Rp 2.249.900

Hong Kong-Jakarta RI 841 02.30 waktu setempat 06.30 WIB Rp 1.354.100

Sumber: booking.tigerairways.com

Informasi Rute BaruBerikut jadwal penerbangan termasuk harga yang ditawarkan (belum termasuk biaya lainnya) untuk periode berangkat 20 September, peri-ode kembali 28 September 2013:

JEJAK Alfred Rusell Wallace yang mengunjungi Teluk Ambon sekitar Desember 1855 hingga Januari

1858 adalah saksi keindahan Teluk Am-bon dengan airnya yang biru dan de-siran pasir yang terhempas ombak laut, apalagi jika menikmati pemandangan dari pesawat ketika hendak mendarat.

Bandar Udara Internasional Pat-timura, Ambon merupakan salah satu magnet ekspansi suatu perusahaan penerbangan. Salah satunya Sriwijaya Air yang pada 5 Agustus lalu resmi me-layani rute baru Jakarta-Ambon direct flight.

Senior Manager Corporate Commu-nications Sriwijaya Air, Agus Soedjono menegaskan rute tersebut diterbangi Sriwijaya sebanyak satu kali dalam

sehari. Sekarang masyarakat dapat me-nikmati penerbangan nonstop dari dan ke Jakarta.

Maskapai dengan tagline Your Flying Partner ini rencananya mengoperasikan Boeing 737-800NG untuk penerbangan pergi pulang (pp). Agus menambahkan, pesawat tersebut berkapasitas 176 penumpang dengan konfigurasi 8 kelas bisnis dan 168 kelas ekonomi.

Di kesempatan yang sama, Toto Nursatyo, Commercial Director Sriwijaya Air kepada Aviasi menyatakan Ambon memiliki potensi ekonomi dan wisata yang terus menggeliat, dengan adanya penerbangan langsung, maka akan membantu publik dalam menjelajahi maupun berbisnis di Maluku.

Selain buka rute dalam negeri,

Sriwijaya Air juga berencana meram-bah ke ke China, di antaranya Beijing Peking (PEK), Xiaoshan Hangzhou (HGH), Liangjiang Guilin (KWL), Baiyun Guangzhou Canton (CAN), Tianhe Wuh-an (WUH), Jiangbei Chongqing (CKG), Pudong Shanghai (PVG), Huanghua Changsha (CSX), Bao’an Shenzhen (SZX)

dan Lukou Nanjing (NKG). “Dari sepuluh kota tersebut, dua

kota akan diterbangi untuk charter dan delapan reguler. Saat ini kami tengah mempersiapkan izin operasional baik dari Indonesia maupun China,” tegas Toto. (Sat)

Gencar Terbangi Ambon Manise

Maskapai Rute No. Penerbangan

Waktu Berangkat

Waktu Tiba Harga

Sriwijaya Air

Jakarta-AmbonSJ 788 02.00 07.40 -

SJ 592 (transit Makassar) 05.15 11.55 Rp

1.083.000

Ambon-JakartaSJ 789 08.20 10.05 -

SJ 593 (transit Makassar) 12.35 17.35 Rp 850.900

Garuda Indonesia

Jakarta-Ambon GA 640 (transit Makassar) 00.30 07.25 -

Ambon-Jakarta GA 641 (transit Makassar) 08.25 11.15

Rp 2.852.000 (total pp)

Lion Air

Jakarta-AmbonJT 790 01.30 07.30 Rp

1.390.000

JT 886 (transit Makassar) 05.10 11.55 Rp 896.000

Ambon-JakartaJT 791 07.50 08.30 Rp

2.318.900

JT 887 (transit Makassar) 12.45 15.35 Rp 896.000

Batik AirJakarta-Ambon ID 6170 00.30 06.30 Rp

1.039.000

Ambon-Jakarta ID 6171 06.50 08.20 Rp 1.039.000

Informasi RuteBerikut jadwal untuk periode terbang 22 September dan periode kembali 28 September 2013. Berlaku untuk satu satu orang dewasa.

Sumber: @website airlines, periode booking 16 Agustus 2013

Tigerair Mandala di apron Terminal 3. (Foto: Harya)

Sriwijaya Air Boeing 737-800NG (Foto: Tom)

Page 39: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

Aviasi l September 2013 l 39

Airline

MENINGKATKAN frekuensi pe-nerbangan menjadi salah satu langkah perusahaan dalam

upaya mengambil irisan kue sekaligus melebarkan sayap. Selain itu, faktor kompetisi di industri aviasi mengharuskan maskapai mam-pu menjawab kebutuhan transportasi pada jam-jam tertentu.

Citilink terhitung sejak 25 Agustus kembali menambah jadwal harian di tiga rute, yakni Jakarta – Semarang - Ja-karta (CGK-SRG) pp, Jakarta – Yogyakar-ta - Jakarta (CGK-JOG) pp dan Jakarta – Padang - Jakarta (CGK-PDG) pp.

Arif Wibowo, Chief Executive Of-ficer (CEO) PT Citilink Indonesia meng-umumkan penambahan direct flight ke Semarang menjadi dua kali sehari, ke Yogyakarta tiga kali sehari dan ke Padang tiga kali sehari.

Peningkatan layanan penerbangan ini guna mengakomodasi tingginya lalu lintas penumpang yang datang dan pergi dari dan ke dua kota di Pulau Jawa dan satu kota di Pulau Sumatera.

Arif mengungkapkan dengan tingkat ketepatan penerbangan (On Time Performance) saat Lebaran lalu yang mencapai 84 persen, Citilink op-timis dapat menjadi airline pilihan ma-syarakat Indonesia.

“Di awal semester keempat ini, kami yakin dengan adanya penambahan frekuensi penerbangan di tiga rute ini, Citilink dapat berperan serta untuk mengembangkan sektor pariwisata dan bisnis di kota setempat,” katanya.

Arif menambahkan, ‘’rute ini juga menjadi alternatif wisawatan, pelajar dan mahasiswa, mengingat tiga kota ini juga merupakan pusat pendidikan dan wisata.’’

Saat ini, Citilink mengoperasikan 22 armada Airbus A320 terbaru untuk melayani 21 rute domestik di 19 kota tujuan ke berbagai kota di wilayah In-donesia setiap harinya.

Maskapai dengan kode panggil Su-per Green ini secara bertahap akan me-nambah 10 pesawat Airbus A320 barus setiap tahunnya, sehingga pada akhir 2015, Citilink akan mengoperasikan 50 pesawat. (*)

Super Green Jelajahi Lagi di Tiga Kota

No Rute Waktu Keberangkatan Waktu Kedatangan1 Jakarta – Semarang 06.00 WIB 07.15 WIB2 Semarang – Jakarta 07.45 WIB 09.00 WIB3 Jakarta – Yogyakarta 06.45 WIB 08.00 WIB4 Yogyakarta – Jakarta 08.30 WIB 09.45 WIB5 Jakarta – Yogyakarta 09.00 WIB 10.15 WIB6 Yogyakarta – Jakarta 12.00 WIB 13.15 WIB7 Jakarta – Padang 06.00 WIB 07.45 WIB8 Padang – Jakarta 08.05 WIB 09.50 WIB

Frekuensi Penerbangan Baru

Citilink Airbus A320 landing di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (Foto: Harya)

Page 40: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

40 l Aviasi l September 2013

Medika

Dr. Wendri Wildiartoni Pattiawira Pelupessy, OHP, AME

Praktisi Kesehatan Kerja & Kesehatan DirgantaraOwner - Occupational Health Advisor

Dr. Pelupessy and AssociatesPh. + 62 813 2270 1326

PIN 23095FCF

DECOMPRESSION sickness (DCS) dijabarkan sebagai kondisi dari kumpulan keluhan yang timbul

akibat pajanan tekanan barometric yang rendah, sehingga menimbulkan gas inert (umumnya nitrogen) yang secara normal larut dalam jaringan dan cairan tubuh, namun timbul dalam bentuk larutan fisik dan membentuk gelembung.

Altitude DCS menjadi masalah umum yang timbul dan berhubungan dengan balon udara dan pesawat ter-bang pada awal 1930. Pada penerbang-an modern, teknologi memberikan terobosan pada penerbangan sipil untuk dapat terbang lebih tinggi dan lebih cepat dari sebelumnya.

Walaupun penerbangan modern lebih aman dan lebih dapat diandalkan, calon penumpang tetap memiliki risiko tinggi terhadap dampak dari pajanan ketinggian.

Menurut Hukum Henry, ketika tekanan gas yang melintasi cairan berkurang, jumlah gas terlarut dalam cairan tersebut juga akan berkurang. Nitrogen sebagai gas inert secara nor-mal tersimpan dalam seluruh tubuh manusia dan bentuk larutan fisik. Ketika tubuh terkena tekanan barometric yang rendah (seperti saat terbang di keting-gian dalam kabin tidak bertekanan), nitrogen yang larut dalam tubuh akan timbul dari larutan tersebut.

Jika nitrogen dipaksa untuk mening galkan larutan dengan cepat, gelembung akan terbentuk dalam be-berapa area tubuh dan menyebabkan

variasi keluhan. Keluhan umum yang dijumpai dari kondisi tersebut adalah nyeri sendi yang umum dikenal dengan istilah “the bends”.

Walaupun gelembung dapat ter-bentuk pada seluruh area tubuh, area tubuh yang sering mengalami keluhan dimaksud adalah bagian bahu, siku, lutut dan pergelangan. “The bends’’ timbul pada 60-70 persen dari seluruh kasus altitude DCS dengan bagian bahu menjadi area tubuh yang lebih sering dikeluhkan.

Manifestasi gangguan sistem saraf tepi juga timbul pada sekitar 10-15 persen dari seluruh kasus DCS cases dengan sakit kepala dan gangguan tajam penglihatan menjadi keluhan yang sering dikeluhkan.

“The chokes” merupakan keluhan yang jarang timbul dan terjadi pada kurang dari 2 persen dari seluruh kasus DCS. Manifestasi gangguan kulit timbul pada sekitar 10-15 persen dari seluruh kasus DCS.

Beberapa hal yang dapat mem-perberat kejadian DCS adalah sebagai berikut :

1. Ketinggian Belum ditemukan batasan pajanan

ketinggian absolute yang dapat me-nimbulkan keluhan tersebut, namun sedikit didapatkan temuan bahwa al-titude DCS terjadi pada individu sehat pada ketinggian di bawah 18.000 kaki.

Orang yang berada ketinggian an-tara 18.000-25.000 kaki menunjukkan adanya kejadian altitude DCS. Sebagian

besar kasus tersebut terjadi pada ke-tinggian diatas 25.000 ft.

2. Pajanan berulang Pajanan berulang pada ketinggian

di atas 18.000 kaki dalam waktu yang singkat (beberapa jam) dapat mening-katkan risiko terjadinya altitude DCS.

3. Kecepatan lepas landas Semakin tinggi kecepatan lepas lan-

das, risiko terjadinya altitude DCS akan semakin besar.

4. Lama waktu di ketinggian Semakin lama waktu berada di

ketinggian 18.000 kaki dan lebih, risiko terjadinya altitude DCS.

5. Usia Didapatkan beberapa laporan

yang menunjukkan peningkatan risiko terjadinya altitude DCS berhubungan deng an penambahan usia.

6. Riwayat cedera sebelumnya Didapatkan indikasi bahwa cedera

sendi atau tungkai sebelumnya dapat memperberat terjadinya “the bends.”

7. Suhu ambient Didapatkan beberapa temuan bah-

wa pajanan suhu ambient yang rendah dapat meningkatkan risiko terjadinya altitude DCS.

8. Postur tubuh Secara umum seseorang dengan

komposisi lemak tubuh yang tinggi me-miliki risiko tinggi mengalami altitude DCS. Dikarenakan rendahnya suplai da-rah, nitrogen tersimpan dalam jumlah yang besar pada jaringan lemak.

9. Olahraga Ketika seseorang memiliki aktivitas

fisik yang tinggi saat bepergian di ke-tinggian di atas 18.000 kaki, kejadian altitude DCS akan semakin besar.

10. Konsumsi alkohol Dampak pasca konsumsi alkohol

akan meningkatkan risiko terjadinya DCS.

Hal-hal yang perlu dilakukan un-tuk mencegah terjadinya altitude DCS adalah sebagai berikut : • Berikan sungkup oksigen sesegera

mungkin dengan konsentrasi 100 persen

• Lakukan pendaratan darurat ses-egera mungkin walaupun keluhan menghilang saat pendaratan ber-langsung

• Jika keluhan nyeri sendi timbul, po-sisikan persendian tersebut dalam kondisi statis dan jangan gerakkan persendian.

• Ketika telah mendarat, segera men-cari bantuan medis dari petugas kesehatan FAA, pemeriksa kes-ehatan penerbangan (AME), dokter penerbang militer atau ahli kedok-teran hiperbarik. (*)

Altitude Decompression SicknessPenumpang mabuk di udara. (Foto: huffpost.com)

Page 41: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

Aviasi l September 2013 l 41

Tips

DALAM suasana peak season (musim puncak) seperti arus mudik dan arus balik Lebaran

tempo hari, setiap calon penumpang harus pandai mengatur waktu agar ti-dak terlambat tiba di airport.

Seiring jadwal penerbangan yang semakin padat, ada maskapai dengan flight schedule berangkat di pagi buta atau mendarat lewat tengah malam. Pergerakan pesawat yang tidak ideal membuat sebagian orang memutuskan menginap di terminal.

Apakah Anda mengalami hal se-rupa? Agar perjalanan semakin menye-nangkan, simak kiat-kiat berikut ini:

1. Datang Lebih AwalJika penerbangan Anda diberang-

katkan pada esok harinya, upayakan datang lebih awal, jangan terlalu malam. Hal ini guna menghindari be-rebut tempat istirahat dengan calon pe numpang lainnya yang harus ter-bang pagi buta seperti Anda.

2. Pilih Tempat yang NyamanCarilah tempat yang menurut Anda

merasa nyaman dan aman untuk isti-rahat. Tempat yang biasa digunakan adalah prayer room (ruang ibadah). Lantai di mushala biasanya juga dilapisi karpet sehingga cocok untuk beristi-rahat. Tetapi tidak semua mushala di bandar udara bisa dijadikan tempat bermalam.

3. Sofa

Beberapa bandar udara sudah menyediakan kursi khusus untuk tidur (sofa), seperti di terminal keberang-katan T3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Sofa tersebut dirancang khusus bagi pelancong yang bermalam di airport, Anda dapat menjadikan untuk me-rebahkan diri. Pilihlah lokasi yang tidak dekat dengan akses umum (lalu lalang orang).

4. Setel AlarmPasang alarm beberapa jam se-

belum keberangkatan Anda. Cara ini guna mengingatkan saat Anda tertidur nyenyak. Saat Anda terbangun, masih ada jeda waktu untuk membersihkan diri, merapikan kembali (cek) barang bawaan.

5. Keperluan PribadiSelalu bawa perlengkapan pribadi

seperti sisir, sikat gigi, pencuci muka, handuk kecil, pewangi dan perlengkap-an lainnya di dalam tas yang mudah untuk diambil. Keperluan ini, dapat Anda gunakan setelah terbangun atau pada esok harinya.

6. Bahan Bacaan dan Alat HiburanUntuk menghindari rasa bosan,

bawalah bacaan seperti komik, majalah, koran dan sebagainya sesuai dengan kesukaan Anda. Selain itu, jangan lupa membawa peralatan hiburan lainnya,

seperti alat pemutar musik, game dan sejenisnya.

Pastikan alat-alat tersebut sudah ter-isi baterai, sehingga dapat digunakan sambil menunggu waktu keberangkat-an Anda.

7. Menggunakan JaketGuna melindungi tubuh dari suhu di

malam hari, pakailah jaket yang tebal. Selain jaket, Anda dapat membawa se-limut sedang.

8. WaspadaTetap selalu berhati-hati selama

Menginap di Bandar Udaraberada di lingkungan bandar udara. Jangan mudah terpengaruh terhadap orang-orang yang menawarkan jasa tanpa kepastian yang jelas.

Pastikan Anda menyimpan benda-benda penting dan berharga di tempat aman.

9. Penitipan Barang

Agar lebih aman, barang bawaan Anda dapat dititipkan di tempat pe-nitipan barang, sehingga saat berada di tempat istirahat Anda tidak repot dengan koper/tas. Selain itu, tidak memenuhi ruang istirahat. (Danang)(Foto: speedcubing.ch)

Page 42: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

42 l Aviasi l September 2013

Day Off

PRAMUGARI identik dengan tinggi semampai, enerjik dan fresh. Begitu ia mulai melenggak lenggok di bandar udara maupun di kabin, ia

terus menyedot perhatian orang-orang di sekeliling-nya.

Banyak cara yang dilakukan para “Srikandi” ini dalam mengelola kesehatan agar bisa terus berpe-nampilan prima. Salah satu pramugari yang berusaha tampil prima adalah Rachma Octaria. Pramugari yang saat ini bekerja di Sky Aviation itu kini tekun meng-geluti yoga.

“Belakangan ini yoga sedang tren dalam dunia body language, menjaga kesehatan dan juga me-nurunkan berat badan. Yoga sudah menjadi salah satu metode fitnes yang diajarkan di pusat-pusat kebugar-an,” katanya kepada Aviasi.

Menurut Rachma, yoga memiliki berbagai efek terapi bagi pikiran dan tubuh. Jika dikuasai dengan baik, yoga dapat menenangkan pikiran yang terlalu letih serta mengalirkan energi fisik dan mental ke arah yang lebih baik. Karena yoga melatih cara berkonsen-trasi dan memusatkan pikiran, maka ia dapat mem-

Tampil Prima, karena Cinta Yoga

Rachma Octaria

berikan efek seperti mengencangkan otot tubuh dan memperkuat organ-organ dalam.

Saat day off, daftar utama yang harus dipersiapkan adalah perlengkapan yoga seperti yoga mat, yaitu bentuk dari “yoga props”, block untuk menyempur-nakan posisi yoga dengan memberikan elevasi pada alas serta strap digunakan untuk meraih bagian badan yang belum dapat disentuh pada suatu posisi yoga.

Rachma menjelaskan pakaian longgar yang nya-man merupakan pilihan terbaik untuk yoga, serta me-makai sesuatu yang memungkinkan untuk melakukan semua postur yoga tanpa pakaian yang membatasi gerakan.

Saat ditemui Aviasi di kawasan Tangerang, Rachma melakukan teknik gerakan duduk. Ia menuturkan bahwa mungkin hal ini dianggap remeh oleh seba-gian orang; padahal, pada kenyataannya, hanya se-dikit orang yang dapat duduk dalam posisi baik dalam waktu lama.

“Gerakan duduk adalah dasar latihan dalam yoga, yaitu duduk bersila, posisi tubuh tegak, dada mem-busung, diikuti dengan kepala yang terangkat ke atas. Satu hal yang penting dalam gerakan ini adalah kondisi rileks yang harus dihadirkan,” paparnya. Selain menjadi gerakan dasar yoga, posisi duduk juga men-jadi bagian utama dari yoga untuk memperkuat otot.

Dara kelahiran Bekasi ini juga menyempatkan latihan peregangan optimum guna mendapatkan kebugaran yang menyeluruh. Dalam latihan ini, otot-otot diregangkan memanjang sampai batas maksi-mum. Katanya, teknik ini meningkatkan kekencangan dan mengikis lemak di sekeliling sel sehingga selulit berkurang dan bentuk tubuh menjadi lebih baik.

Setiap hari ia melakukan yoga, mulai dari hal ke-cil, seperti latihan bangun pagi. Begitu bangun, ia melakukan gerakan untuk meredakan ketegangan secara perlahan melalui peregangan ringan yang dikombinasikan dengan pernafasan yang benar. Karena tingkat energi di pagi hari yang rendah, maka latihan ini juga didesain untuk memperlancar sirkulasi darah dan membangunkan serta memperkuat selu-ruh tubuh. (Dnn)

Yoga dapat menenangkan pikiran yang terlalu letih serta mengalirkan energi fisik dan mental ke arah yang lebih baik

(Foto-foto: Pedro Tololiu Photography)

Page 43: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

Aviasi l September 2013 l 43

Langkah Citilink sebagai penyedia jasa penerbangan berbiaya murah (Low Cost Carrier) kini semakin mantap dengan kesuksesan berbagai bentuk layanannya yang mampu memberikan pelayanan berkualitas terbaik di kelasnya. Pentingnya menjaga kepuasan penumpang men-

jadi landasan dasar Citilink untuk memberikan kinerja yang semaksimal mungkin dibandingkan maskapai lain di kelas penerbangan berbiaya murah.

Adapun salah bentuk pelayanan terbaru yang diberikan Citilink adalah fasilitas Self Check-in yang saat ini bisa dijumpai di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, di mana Anda bisa melakukan proses check-in secara personal sehingga akan mempermudah Anda dalam berpergian dengan Citilink. “Hal ini sesuai dengan semangat Citilink untuk selalu mengutamakan kemudahan dan kenyamanan Citilinkers” ujar Aristo Kristandyo selaku Vice President Marketing & Communica-tions Citilink.

Terdapat 3 fasilitas Self Check-in yang disediakan oleh Citilink sehingga Anda tidak perlu kha-watir untuk antri ketika ingin melakukan proses check-in. Bentuk fasilitas ini menyerupai mesin ATM dengan warna hijau khas Citilink. Para travelers bisa dengan mudah menemukannya di depan loket Check-in Citilink. “Dengan adanya fasilitas Self Check-in, penumpang bisa mendapatkan boarding pass dengan sendirinya tanpa harus mengantri lagi di check-in counter,” tambah Aristo.

Cara penggunaan Self Check-in sangatlah mudah. Langkah pertama kita hanya mengisi kode booking, kemudian last name kita. Pada layar monitor akan muncul nama dan tujuan destinasi per-jalanan kita. Lalu klik tombol boarding dan secara otomatis, kartu boarding pass akan keluar.

Tidak hanya itu, Citilink juga baru saja mengeluarkan layanan terbarunya dalam bentuk aplikasi telepon selular (ponsel) atau mobile apps pada Kamis, 26 Agustus 2013 di Jakarta. Aplikasi mobile apps ini tentunya akan semakin memudahkan siapa saja yang akan membeli tiket Citilink. Fitur-fitur yang terdapat di mobile apps Citilink antara lain, reservasi jadwal penerbangan, cek status reservasi, dan check-in via ponsel.

Mobile Apps Citilink ini bisa diunduh di Blackberry World untuk pengguna Blackberry, Google Play untuk pengguna platform Android dan Apps Store untuk pengguna iPhone. Aristo menam-bahkan bahwa kehadiran mobile apps Citilink menjadi gerbang informasi yang inovatif bagi Citi-linkers untuk mengetahui produk-produk dan layanan Citilink.

Hingga saat ini, Citilink mengoperasikan 22 armada Airbus A320 terbaru untuk melayani 21 rute domestik dan 19 kota tujuan yang meliputi Jakarta, Surabaya, Batam, Banjarmasin, Denpasar, Balikpapan, Yogyakarta, Medan, Palembang, Padang, Ujung Pandang, Pekanbaru, Lombok, Beng-kulu, Jambi, Semarang, Malang, Pangkalpinang dan Tanjung Pandan. (*)

Kini proses pembelian tiket jadi semakin nyaman dan hindarkan penumpang dari anterian.

Mudahkan Setiap Perjalanan dengan Self Check-in & Mobile Apps Citilink

Kantor penjualan Citilink yang terletak

di Terminal 1C Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta

Sistem self check-in Citilink yang baru di launching

Page 44: Layout Tabloid Aviasi Edisi September 2013

Ada harapan bangsa di tangan setiap insanuntuk terbang lebih tinggi

Dirgahayu Indonesia