layout tabloid aviasi edisi juni 2013

40
Bandung Lautan Wisata Hal 30 Edisi 60 Thn VI - Juni 2013 Rp 10.000 (Luar Pulau Jawa Rp 12.000) www.tabloidaviasi.com Gagal Ikut American Idol, Nekat Pentas di Atas Pesawat, Pilot Palsu Terbangkan Airbus A320, Tiga‘Mandat’untuk Lion Air Lintas Aviasi Hal 4-5 Upaya Menyambung Jembatan Udara Nusantara, Accor Tawarkan Jelajah Singapura Bisnis Aviasi Hal 6-7 A350 Akhirnya Dikeluarkan dari Pabrik Seremonia Hal 8-10 Learjet 85 Siap Bersaing di Kelas Jet Bisnis New Fleet Hal 11 Songsong Perahu Layar di RHF Airport Bandar Udara Hal 22-23 William Gunawan Membangun Full Flight Simulator Top Seat 37 H E A D L I N E S Merawat Ekor Pesawat Hal 19 60 Tahun Perjalanan Nonstop Lufthansa Baru Hal 20 ELEVATING SAFETY, SERVICE, BUSINESS A V I A T I O N I S O U R P A S S I O N I A V IAS Pesawat-pesawat itu sukses mengangkasa dan mendarat dengan selamat dan nyaman. Maskapai penerbangan dan awak pesawat tidak bekerja sendirian. Siapa mereka? Apa perannya? Pendukung Misi Penerbangan www.tabloidaviasi.com 0812 88 737 747 Info Berlangganan Info Pemasangan Iklan [email protected] : tabloidaviasi Koleksi Bacaan Bermutu dan Kembangkan Wawasan Dirgantara Anda Bersama AVIASI Sarah Amalia Menikmati Pantai Setelah Penat di Udara Hal 38

Upload: redaksiaviasi

Post on 25-Oct-2015

292 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

AVIATION IS OUR PASSION

TRANSCRIPT

Page 1: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

Bandung Lautan WisataHal 30

Edisi 60 Thn VI - Juni 2013 Rp 10.000 (Luar Pulau Jawa Rp 12.000)www.tabloidaviasi.com

Gagal Ikut American Idol, Nekat Pentas di Atas Pesawat, Pilot Palsu Terbangkan Airbus A320, Tiga ‘Mandat’ untuk Lion AirLintas Aviasi Hal 4-5

Upaya Menyambung Jembatan Udara Nusantara, Accor Tawarkan Jelajah SingapuraBisnis Aviasi Hal 6-7

A350 Akhirnya Dikeluarkan dari PabrikSeremonia Hal 8-10

Learjet 85 Siap Bersaing di Kelas Jet BisnisNew Fleet Hal 11

Songsong Perahu Layar di RHF AirportBandar Udara Hal 22-23

William GunawanMembangun Full Flight SimulatorTop Seat 37

H E A D L I N E S

Merawat Ekor Pesawat Hal 19

60 Tahun Perjalanan Nonstop Lufthansa BaruHal 20

ELE VATING SAFE T Y, SER VICE , BUSINESS

A V I A T I O N I S O U R P A S S I O NIAVIAS

Pesawat-pesawat itu sukses mengangkasa dan mendarat dengan selamat dan nyaman. Maskapai penerbangan dan awak pesawat

tidak bekerja sendirian. Siapa mereka? Apa perannya?

Pendukung Misi Penerbangan

www.tabloidaviasi.com0812 88 737 747Info Berlangganan

Info Pemasangan [email protected]

: tabloidaviasi

Koleksi Bacaan Bermutu dan Kembangkan Wawasan Dirgantara Anda Bersama AVIASI

Sarah AmaliaMenikmati Pantai Setelah Penat di UdaraHal 38

Page 2: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013
Page 3: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

Aviasi l Juni 2013 l 3

CORPORATE

DIREKTUR UTAMA I Venita PardedePEMIMPIN UMUM I Andi GultomWAKIL PEMIMPIN UMUM I H. Yusuf SupriyatnaPENASIHAT I Prof. DR. H. K. Martono, SH, L.L.M Prof. Dr. H. Priyatna Abdurrasyid,SH,Ph.D Capt. Sonny M. Sasono Capt. Hasfrinsyah Hasan

EDITORIAL

PEMIMPIN REDAKSI I Andi GultomREDAKTUR I Tom MaruliSTAF REDAKSI I Ir. Haryono Tjuk Sudarsono Danang Prihantoro, S.Pd KEUANGAN/SEKRETARIS I Nita Nur AzizahMANAGER IKLAN/SIRKULASI I Yunita Pardede, S.PsiMARKETING I Antonio Ester Ida Berliana, SE Martin P. GultomSIRKULASI I Susanto Achmad Milub

DESAIN GRAFIS I AntoWEBSITE I Ian NugrohoPERWAKILAN I Agung (Kota Kinabalu) Sukardiansyah (Balikpapan) Sonoib (Medan) Kifli (Makassar) Bona (Semarang) Otto (Yogyakarta) Mantang (Pangkalpinang) Wuryanto (Surabaya) Haryono N (Bandung) Palang (Lombok)

Untuk saran, kritik dan komentar kirim email ke: [email protected]

Wartawan Aviasi tidak diperkenankanmenerima atau meminta imbalan dalam bentuk apa pun dari nara sumber.

Wartawan Aviasi dilengkapi kartu penge-nal atau surat keterangan tugas.

Redaksi menerima tulisan atau artikel dan foto yang berkaitan dengan dunia penerbangan. Setiap artikel atau tulisan yang dikirim ke redaksi diketik 2 spasi dan maksi-mum 3.000 karakter. Alamat pengiriman: [email protected]

SEBUAH maskapai tidak bisa eksis dalam menjalankan bisnisnya dan kemudian dikenal publik tanpa dukungan dari pihak atau perusahaan lain. Sebenarnya di dalam industri aviasi, ada saling ketergantungan.

Sekadar contoh, bisakah sebuah pesawat langsung terbang tanpa bantuan awak ground handling? Bisakah perusahaan penerbangan menjual tiket sendirian tanpa bantuan perusahaan jasa ticketing? Beranikah pilot melakukan take-off atau landing atas pesawat yang dikemudikannya tanpa bantuan ATC? Bisakah maskapai eksis berbisnis hanya mengandalkan penumpang tanpa kargo?

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itulah yang coba kami hadirkan dalam Tabloid Aviasi edisi Juni ini. Lewat laporan utama, kami coba sajikan informasi peran

seperti apa saja yang dimainkan para “pemain” industri aviasi. Sampai sejauh mana peran dan pengaruhnya?

Tidak terasa, bulan ini, kita telah memasuki masa liburan. Dunia penerbangan tentu semakin sibuk melakukan persiapan guna melayani para pelancong. Ke mana Anda mesti berlibur? Persiapan seperti apa yang mesti dilakukan?

Jawaban atas pertanyaan ini, silakan Anda baca dalam rubrik Fokus. Tidak terasa pula, tabloid ini telah memasuki tahun keenam. Dalam edisi ke-60 ini, kami tetap menyajikan informasi baru, penting dan menarik di seputar dunia dirgantara. Akhirnya kami ucapkan selamat berlibur dan selamat membaca.

DariRedaksi

DariPembaca

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kepada instansi yang akan mengundang Aviasi guna liputan/wawancara, undangan mohon ditujukan kepada Redaksi Aviasi melalui e-mail: [email protected], atau Fax nomor. 021 5578 0849, atau bisa menghubungi melalui telepon atau SMS ke 0812 88 737 747.

PEMBERITAHUAN

Eksistensi Penunjang Industri PenerbanganPENERBITTREND MEDIA GLOBAL

ALAMAT REDAKSIJl. Pulau Putri Raya LS No. 31Kota Modern, TangerangTEL I 021-68903778, 55780849FAX I 021-55780849

EMAIL ENQUIRIES

REDAKSI I [email protected] & MARKETING I [email protected] I www.tabloidaviasi.com

Redaksi

Foto: Dok. Singapore Airlines

A V I A T I O N O F I N D O N E S I AIAVIAS

Catatan RedaksiMemenuhi permintaan Anda, artikel tentang hukum dan regulasi angkutan haji yang ditulis Prof Martono kami muat secara bersambung mulai edisi Juni ini. Silakan membaca.

Peraturan Penerbangan Haji

Terimakasih, setiap ada momentum musim berhaji, Tabloid Aviasi selalu menyajikan informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan haji. Tapi, jujur harus diakui, masih banyak calon jemaah yang belum tahu hal ihwal atau aturan bagaimana pergi ke Tanah Suci dengan pesawat terbang. Juga berbagai aturan hukum dan regulasinya.

Alangkah baiknya jika Aviasi kembali menginformasikan kepada publik tentang tata cara, hukum dan regulasi angkutan haji, sehingga para calon jemaah haji – juga maskapai penerbangan – mengetahui hak dan kewajibannya. Terimakasih.

Mohamad SyafiiJl SeruniBondowoso, Jawa Timur

Foto Cover: Singapore Airlines Boeing 747-400

TURUT BERDUKA CITA

“Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita,

suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.” (2 Korintus 5:1)

Telah kembali ke pangkuan Bapa di sorga, Bapak Sitor Nagodang Gultom, ayahanda Capt Pilot Garuda Indonesia

T. Gultom pada Minggu, 12 Mei 2013 di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Jenazah telah dimakamkan di Sibisa, Sumatera Utara, pada Kamis, 16 Mei 2013.

Kami, keluarga besar Tabloid Aviasi ikut berduka cita dan berbela rasa atas sepeninggal almarhum. Kiranya Tuhan mengubah duka cita menjadi suka cita,

karena Dia telah dan selalu menghibur keluarga yang ditinggalkan. Amin

Page 4: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

4 l Aviasi l Juni 2013

Lintas Aviasi

PESAWAT American Airlines mendarat darurat di Kansas City International Airport (KCI) karena

adanya penumpang perempuan yang “nakal”, kata pihak berwenang pada 11 Mei lalu.

Apa “kenakalan” yang dilakukan sang penumpang? Ternyata dia sangat gandrung dengan lagu-lagu penyanyi kondang yang belum lama ini telah tiada, Whitney Houston .

Untuk Anda ketahui, setiap pener-bangan, pihak maskapai pasti menye-diakan hiburan yang disebut in-flight entertainment. Kebetulan saat itu,

sebuah lagu Whitney Houston tengah diputar. Salah seorang penumpang tadi secara spontan menyanyi bagaikan se-dang berada di atas panggung.

Aksi itu tentu mengganggu para penumpang lain. Bayangkan saja, saat Anda naik bus kota, tiba-tiba ada pe-ngamen. Nggak asyik, kan? Berdasarkan video yang diposting oleh seorang pe-numpang pada penerbangan tersebut, wanita itu ternyata tidak mendapatkan tiket emas ke American Idol. Pantas dia melampiaskan di dalam pesawat.

American Airlines berangkat dari Bandar Udara Internasional Los Ange-

les pada pukul 03.30 waktu setempat menuju Bandar Udara Internasional John F. Kennedy di New York. Gara-gara ulah perempuan itu, pesawat harus melakukan pendaratan tak terjadwal di KCI pada pukul 06.06 waktu setempat.

“Untuk alasan kenyamanan, wanita itu akhirnya diturunkan dari pesawat, karena susah diatur untuk kembali duduk dan tenang selama perjalanan, ada polisi udara federal di pesawat yang menangani wanita itu,” kata juru bicara Otoritas KCI Joe McBride.

Saat perempuan itu meninggalkan pesawat, dia membujuk kembali ke-pada petugas, “Aku akan selalu mencin-taimu,” yang ditulis oleh Dolly Parton dan dinyanyikan oleh Parton dan Hous-ton.

Akhirnya, pesawat lepas landas kembali dari KCI pada 19.11 waktu se-tempat. Tapi wanita itu diwa wancarai dan dibebaskan tanpa tuduhan apa pun.

McBride mengatakan American Air-lines menolak untuk terbang kembali membawa penumpang wanita itu sam-pai ke tujuan. McBride berkata wanita itu dilaporkan mengidap diabetes, teta-pi ada dugaan gangguan kejiwaannya karena gagal ikut American Idol.(*)

Gagal Ikut American Idol, Nekat Pentas di Atas Pesawat

American Airlines Boeing 777-300ER di Kansas City International Airport (KCI). (Foto: Dok. AA)

KEBUTUHAN tenaga penerbang memang sangat kurang untuk saat ini. Namun, sepertinya bukan

karena kurang, lantas orang boleh me-malsukan license (surat izin terbang).

Seorang pria belum lama ini nekat memalsukan kualifikasi pilot demi mendapatkan pekerjaan sebagai awak kokpit di maskapai penerbangan komersial.

Michael Fay, 59, memalsukan surat-surat untuk bekerja di perusahaan Lybian Afriqiyah Airways, khusus me-nerbangkan Airbus A320 ke London- Gatwick.

Polisi Hampshire mengatakan Fay, seorang warga AS, tidak hadir di Penga-dilan Winchester Crown Court pertama pada 3 Mei lalu ketika dijadwalkan divonis karena penipuan yang mengan-cam keselamatan penerbangan. Pada 10 Mei lalu untuk kedua kalinya ia akan diadili, namun gagal muncul di penga-dilan.

Diketahui, bahwa Fay adalah man-tan pilot Angkatan Udara AS, yang telah menetap di Alton, Inggris. Ia ditangkap pada Februari 2011 setelah mengun-dang kecurigaan pilot lain pada sebuah forum di internet.

Polisi menegaskan Fay sudah meng-operasikan Airbus A320 selama delapan bulan setelah mendapatkan lisensi dan sertifikat medis palsu, kemudian telah terbang ke Bandar Udara Internasional Gatwick delapan kali.

“Pintar akalnya” istilah yang tepat. Cara ini dilakukan Fay bekerja sama dengan Otoritas Penerbangan Sipil dan penegak hukum di luar negeri untuk mendapatkan lisensi penerbangan

Det Con Chris Thorne, dari Hamp-s hire Constabulary, menyatakan “Michael Fay adalah orang pintar dan berakal cukup licik, tetapi tindakan ini yang jelas menunjukkan ada kekha-watiran keselamatan publik, karena dia bekerja tanpa lisensi yang benar dan sertifikasi medis.”

Afriqiyah Airways yakin Fay telah bekerja melalui broker pihak ketiga yang sudah merekomendasikan dia memiliki profesi sebagai pilot Airbus A320.

Seorang juru bicara Afriqiyah me-nyatakan sebagai maskapai nasional utama, “kami menempatkan penekan-an besar pada keamanan dan integri-tas kru serta pesawat kami, dan kami melakukan penyelidikan masalah ini dengan sangat serius.”

Menurut BBC, semua kru pesawat Afriqiyah padahal sudah menjalani tes untuk uji kompetensi pilot di Inggris, Jerman dan negara-negara Uni Eropa. Namun, justru kebobolan. (*)

Pilot Palsu Terbangkan Airbus A320

Afriqiyah Airways Airbus A320 sempat diterbangkan pilot palsu (Foto: Flickr.com)

Tiga ‘Mandat’ untuk Lion Air

Lion Air Boeing 737-800NG yang jatuh di perairan Bali. (Foto: yimg.com)

Pada 14 Mei lalu Komite Nasi-onal Keselamatan Transportasi (KNKT) mempublikasikan hasil

investigasi awal (preliminary report) jatuhnya Boeing 737-800NG Lion Air nomor penerbangan JT904 di Ban-dar Udara Internasional Ngurah Rai Bali pada 13 April lalu.

Pesawat membawa 101 pen-umpang dan tujuh awak pesawat sebelumnya jatuh di 20 meter tepi pantai, 300 meter dari ujung runway 09. Penumpang dan awak pesawat dievakuasi dalam keadaan selamat. Saat itu pesawat terbang pada rute terakhir dari empat leg pener-bangan, Palu (WAML) - Balikpapan (WALL) - Banjarmasin (WAOO) - Bandung (WICC), untuk selanjutnya menuju Bali.

Laporan investigasi KNKT dis-impulkan bahwa pilot melakukan percobaan pendaratan (continue ap-proach) saat pesawat telah melewati batas ketinggian minimum untuk melakukan percobaan pendaratan (MDA/Minimum Descent Altitude), tanpa adanya visual contact dengan landasan.

Saat pesawat berada pada ke-tinggian 900 feet, co-pilot Chirag Kalra sebagai pilot flying melaporkan bahwa ia tidak dapat melihat lan-dasan. Namun berdasarkan prose-dur pendaratan untuk runway 09 Ngurah Rai Bali, pilot masih diper-bolehkan untuk mencoba mendarat karena belum mencapai batas ke-tinggian minimum.

Captain Pilot kemudian memati-kan autopilot dan autothrottle pada ketinggian 550 feet setelah Enhance Ground Proximity Warning System (EGPWS) memberikan sinyal ‘MINI-MUM’. Selang 20 detik kemudian (satu menit enam detik sebelum kecelakaan), Captain Mahlup Ghazali mengambil alih kendali pesawat. Walau demikian hingga ketinggian 150 feet, Co-Pilot menyatakan bahwa ia masih juga belum dapat melihat landasan. Pilot memerintahkan un-tuk go-around delapan detik setelah pesawat diambil alih, tapi naas satu detik kemudian pesawat crash ke dalam air. Mengetahui hal tersebut Control Tower Ngurah Rai melaku-

Page 5: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

Aviasi l Juni 2013 l 5

Jl. Yos Sudarso. No. 133 Timika.Telp : +62 901 322629 or 321284 Fax: +62 901 322394Email : [email protected]: www.grand-tembaga.com

Breakfast Restaurant Meeting RoomLounge Live Music BactunKaraokeInternet Wi-fi Laundry Parking

“Your First Choice”in Timika, Papua

PESAWAT jet berkapasitas 16 pe-numpang ini terbang tanpa awak di wilayah udara Inggris. Pesawat

ini dikembangkan industri penerba-ngan Inggris, BAe (British Aerospace).

Ini adalah kali pertama pesawat terbang tanpa awak diterbangkan di wilayah udara yang juga menjadi ka-wasan terbang dari pesawat lain deng-an pilot.

Pesawat lepas landas dari Warton, Inggris sebelah barat daya, menuju ke kawasan utara Pulau Inggris dan mendarat di wilayah Inverness, Skot-landia.

Selama penerbangan yang berjarak 500 mil itu, pesawat dikendalikan dari jarak jauh oleh pilot yang berada di daratan sesuai dengan instruksi dari National Air Traffic Services.

Pesawat yang dikenal dengan nama The Flying Testbed ini memiliki 16 buah bangku penumpang dan dilengkapi dengan sistem sensor robotik yang membantunya dalam mengidenti-fikasi dan menghindari bahaya. Uji penerbang an yang berhasil ini dilaku-

kan bulan lalu namun baru diungkap-kan saat ini.

Penerbangan kali ini adalah uji coba terbaru dari serangkaian percobaan yang dilakukan oleh Astraea (Autono-mous Systems Technology Related Air-borne Evaluation and Assessment).

Proyek menghabiskan dana sebesar 62 juta pound dari hasil sumbangan beberapa perusahaan komersial dan pemerintah Inggris. Proyek ini bertu-juan untuk mengevaluasi kemungkinan terbangnya pesawat tanpa awak di wilayah udara yang juga digunakan oleh pesawat dengan awak.

Pesawat Tanpa Pilot Sukses Terbang di Inggris

Dampak sosialDalam konferensi pers tahun lalu,

Direktur Proyek Astraea, Lambert Dop-ping Hepenstal, mengatakan bahwa menerbangkan pesawat tanpa awak di jalur lalu lintas udara yang dipakai bersama-sama ini sungguh merupakan tantangan tersendiri. “Bukan hanya masalah teknologi, tetapi juga terkait mengenai dampak sosial, etika, dan hukum,” kata dia.

Andrew Champan, seorang ahli pe-sawat tanpa awak dari National Air Tra-ffic Services (Nats) mengatakan “Nats

menjamin bahwa uji coba terbang ini diselenggarakan tanpa menyebabkan gangguan apa pun terhadap penggu-naan lalu lintas udara lainnya di waktu yang bersamaan.”

Menteri Energi dan Bisnis Inggris, Michael Fallon, menegaskan uji coba penerbangan ini adalah sebuah perin-tis. “Pencapaian Astraea sangat signifi-kan dalam menempatkan industri Ing-gris di posisi yang bagus secara global di bidang pesawat tanpa awak dan ini dapat juga kita kembangkan peraturan-nya untuk pemakaian sipil,” katanya. (*)

kan prosedur emergency. Sambil menunggu Final Report

dan sebagai hasil penyelidikan awal, KNKT merekomendasikan tiga hal kepada PT Lion Mentari Airlines:  1. Agar Lion Air menekankan pilot

akan pentingnya mematuhi prosedur peralatan pendaratan yang telah diterbitkan tentang ketinggian minimal ketika ruju-kan visual tidak dapat dilakukan pada ketinggian minimal terse-but.

2. Agar Lion Air mengkaji kebijakan dan prosedur risiko mengenai perubahan kontrol atau pengua-saan penerbangan saat di dalam ketinggian atau waktu genting.

3. Agar Lion Air memastikan para pilotnya benar-benar dilatih se-cara memadai selama program pelatihan awal dan berkelan-jutan atau terus-menerus se-hubungan dengan perubahan kontrol atau penguasaan pener-bangan saat di dalam ketinggian atau waktu genting.

Pihak Lion Air sendiri menerima hasil investigasi sementara KNKT. Na-mun, mereka tidak akan serta merta menyalahkan pilot-pilotnya jika tanpa bukti yang jelas.

Hasil investigasi KNKT, seperti lazimnya investigasi yang dilakukan oleh badan penyelidik keselamatan transportasi di seluruh dunia, tidak untuk mencari siapa yang salah, tetapi apa yang salah. Hasil ini bukan untuk menghakimi seseorang atau-pun suatu organisasi maskapai, tapi lebih dari mencari sebab kejadian tersebut dan menjadi bahan evaluasi agar kejadian tersebut tidak berulang kembali.(Indra Furwita)

Page 6: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

6 l Aviasi l Juni 2013

Bisnis Aviasi

BANYAK orang bertanya, seperti apa kondisi Merpati yang dikenal sebagai ‘jembatan udara nusan-

tara’? Sebagaimana di ketahui maskapai milik pemerintah ini bertugas mela-yani pe nerbangan komersil domestik, terutama daerah terpencil di Indonesia bagian Timur.

Oleh karena itu, Si Bangau Biru ini sangat serius menggarap penerbangan rute pendek (short range), khusus Indo-nesia bagian timur seperti Papua, Am-bon dan sekitarnya. Maskapai ini sangat berjasa mendukung kemajuan ekonomi di daerah terpencil.

Namun, akibat larut dalam per-lakuan manja dengan kucuran modal yang begitu besar semasa Orde Baru, maskapai ini seolah tak berdaya ketika diuji oleh gejolak krisis moneter yang melanda Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara beberapa tahun silam.

Biaya operasional Merpati disub-sidi oleh pemerintah, tetapi di sisi lain manajemen tak dituntut untuk mencari untung (profit). Ini berbeda dengan semangat kerja BUMN sekarang yang dituntut untuk memperoleh laba setiap tahun.

Kala itu, Merpati begitu percaya diri dengan menjajal jalur penerbangan internasional seperti membuka pe-nerbangan Kupang – Darwin (Australia) dengan armada andalannya Airbus A310-300. Uniknya, untuk mendatang-kan pesawat wide body tersebut mana-jemen Merpati Nusantara berani me-ngambil utang dengan pihak asing.

Harga pesawat sekelas A310 dan A300-600 tidaklah murah terlebih jika dikalkukasikan dengan ongkos operasional, seperti pembelian avtur, sewa hanggar dan biaya perawatan. Hal tersebut diperparah dengan rute penerbangan yang dilayani tak cukup

gemuk karena sepi penumpang. Se-hingga hal ini tak cukup bagi Merpati untuk menuai profit yang signifikan. Hingga pada akhirnya trayek tersebut dihentikan.

Gejolak di dalam tubuh Merpati mulai tampak ketika saat itu berada di bawah kepemimpinan RAJ Lumenta (1979-1983) yang pertama kali menyu-arakan bahwa Merpati tengah merugi, bahkan menuju kebangkrutan.

Namun, dengan gaya kepemimpin-annya sebagai ‘orang Garuda’ sempat menunjukkan respons positif, terutama dari pemerintah. Namun gejolak kem-bali timbul di masa kepemimpinan Dirut Ridwan Fataruddin (1992-1995) yang harus berhadapan dengan permasalah an kekurangan tenaga pilot, menyusul penarikan kembali armada Garuda dari tubuh Merpati.

Permasalahannya memang kian terbuka, walau tidak pernah diungkap-kan seperti sekarang. Masalah-masalah tersebut berdampak kepada ketepatan jadwal penerbangan (On Time Perfor-mace) yang makin rendah. Rendahnya tingkat OTP itu betul-betul menurun-kan citra Merpati di mata pelanggan-nya.

Hingga pada akhirnya efisiensi besar-besar dilakukan oleh Dirut Bu-diarto Subroto (1995-1999) dengan memangkas rute penerbangan yang tidak menguntungkan. Selanjutnya, gebrakan direksi baru, Wahyu Hidayat cukup meyakinkan.

Dengan slogan “Get The Feeling”, Merpati meraih laba operasi yang kedua setelah 1992. Namun, tantangan dan ancaman makin kompleks. Di luar, persaingan makin ketat. Selain bermun-culan airlines swasta yang baru, Garuda pun makin menancapkan keberadaan-nya di domestik. 

Masa Kelam MerpatiPada 2007, Merpati mulai melak-

sanakan program revitalisasi dan mo-dernisasi armada secara parsial meng-ingat Merpati hingga saat itu masih bergelut dengan masalah keuang an. Hingga pada awal 2013 Merpati masih memiliki utang ke BUMN sebesar Rp 1,3 triliun dan utang ke perusahaan swasta sebesar Rp 1,2 triliun. Utang-utang tersebut direstrukturisasi dan sebagian dibarter dengan saham melalui ekuitas, seperti yang diungkapkan oleh Direk-tur Utama PT Perusahaan Pengelolaan Aset, Boyke Mukijat.

Pada Juli 2011, Pemerintah dan DPR menyetujui penyuntikan modal senilai Rp 516 miliar ke Merpati dalam APBN 2012. Berselang tiga bulan kemudian, tepatnya Oktober 2011, Pertamina menghentikan pasokan avtur ke Mer-pati di Surabaya dan Makassar akibat utang pembelian avtur senilai Rp 270 miliar.

Akibatnya operasional Merpati dari kedua airport tersebut terhenti. Total utang Merpati kepada Pertamina adalah Rp 550 miliar, terdiri dari utang pokok Rp 270 miliar, dan sisanya bunga dan denda. Namun, beberapa waktu kemudian, operasi Merpati dari kedua bandar udara tersebut sudah normal kembali.

Di Bawah Manajemen BarPada Mei 2012 Menteri Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menunjuk Rudy H. Setyo Purnomo se bagai Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (MNA). Namun orang banyak mengenal Rudy sebagai Presiden Direktur PT Indonesian Airlines yang bangrut pada 2006.

Meski tak sedikit yang meragukan-nya, Rudy mengaku dirinya bukanlah

orang baru di dunia penerbangan, kare-na sejak 1978 sudah bergelut di bidang airlines. Memang diakuinya dirinya per-nah mendirikan perusahaan maskapai penerbangan yakni Indonesian Airlines, namun tidak lama perusahaan tersebut tutup. 

Permohonan Rudy kepada Menteri BUMN, Dahlan Iskan agar mengupa-yakan penyelamatan Merpati Nusantara Airlines (MNA) dengan rencana restruk-turisasi utang-utangnya. Jika langkah ini gagal, maka Merpati tidak akan menjadi “jembatan udara nusantara” lagi.

“Restrukturisasi bisa jalan atau tidak. Kita tunggu saja satu minggu ke de-pan,” katanya di Angkasa Pura, 16 Mei lalu. Bila disetujui, restrukturisasi utang MNA, lanjut Dahlan,  akan dilakukan dengan mengonversi utang menjadi sa-ham. Cara ini diadopsi dari pengalam an Garuda Indonesia yang pernah meng-alami persoalan yang sama, dan Garuda berhasil.

Seperti yang disebutkan Direktur Utama PT MNA, Rudy Setyopurnomo, total utang perseroan sebesar Rp 5 triliun. Pada 2014, terlebih dulu akan bayar 50 persen. “Utang salah satunya dikontribusikan dari PT Bank Mandiri maupun PT AP 1 dan 2 sebesar Rp 2,5 triliun,” imbuhnya.

Rudy enggan menjelaskan berapa persentase saham yang akan diperoleh investor. Namun, Rudy berjanji utang tersebut akan segera dilunasi setelah IPO pada 2014.

Merpati menggunakan berbagai macam pesawat dari berbagai pabrik-an. Pada ajang Singapore Airshow 2012 operator ini memborong 40 pesawat jet ARJ 21-700 buatan Commercial Aircraft Corporation of China (Comac).

Saat itu, Merpati masih di bawah kepemimpinan Sardjono Jhony Tjitrokusumo. Pemesanan dilakukan sebagai penambahan armada perse-roan guna mendukung program trans-formasi Merpati di 2016-2018.

Pada 19 Juli 2012, Merpati dan PT Dirgantara Indonesia melakukan penandatanganan nota kesapahaman (MoU) untuk melakukan pengadaan 20 pesawat CASA 212-400. Harga satu pe-sawat tersebut sekitar US$ 7 juta. (Indra Furwita)

Upaya Menyambung Jembatan Udara Nusantara

Jenis Pesawat Jumlah KeteranganAirbus A320-200 6 RencanaBoeing 737-200 1 -Boeing 737-500 5 -Boeing 737-400 4 -Boeing 737-500 1 -Boeing 737-300 Freighter 1 Rencana

Fokker 100 2 -Xian MA-60 14 -De Havilland Canada DHC 6 Twin Otter

5 -

Casa 212-400 20 Rencana

Armada Merpati Nusantara

Sumber: Merpati Nusantara

Dua pesawat MA-60 (Modern Ark-60) dengan corak berbeda milik Merpati yang sedang parkir adalah pabrikan Xian Aircraft, China. (Foto: Tom)

Page 7: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

Aviasi l Juni 2013 l 7

Jika Harga Tiket Harus Disesuaikan dengan Berat Badan Penumpang

Accor Tawarkan Jelajah Singapura

SETELAH sukses dengan 1.000 pesawat Boeing yang meng-udara di wilayahnya, China kini

kembali beralih ke Pabrikan Airbus di Eropa. China Aviation Supplies Holding Company (CAS) telah mena-ndatangani Perjanjian Ketentuan Umum (General Terms Agreement/GTA) dengan Airbus untuk pembelian 60 pesawat mencakup 42 unit A320 Family dan 18 unit A330 Family.

GTA ditandatangani bulan lalu di Balai Besar Rakyat Beijing oleh Li Hai, Presiden dan CEO dari CAS dan Fabrice Bregier, Presiden dan CEO Airbus di hadapan Presiden Prancis François Hollande dan Presiden China Xi Jinping. Ini adalah bagian dari se-rangkaian kesepakatan Prancis-China dalam memenuhi pasokan pesawat.

“Kami sangat senang untuk menerima pesanan baru dari CAS sebagai pelanggan lama untuk single aisle (lorong tunggal) terlaris A320 dan berbadan lebar A330,” kata Fa-brice Bregier, Presiden dan CEO Air-bus.

Airbus mengumumkan produknya memiliki tingkat keandalan yang tinggi, biaya operasional yang ren-dah, sehingga menjadikan pesawat sangat populer dengan penerbangan China.

Seperti masalah pada umumnya di kota-kota besar di China, A330 adalah solusi sangat baik sebagai pesawat yang lebih besar agar bisa mengangkut lebih banyak pe-numpang. Kenyamanan kabin A330 juga menarik bagi penumpang. “Ini pesawat Airbus eco-efisien yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan keberhasilan sek-tor penerbangan China,” kata Fabrice Bregier.

Sejak versi asli dari A330-300 memasuki layanan, pesawat ini pa-ling efisien dan mampu bersaing di kelasnya. Setidaknya, menurut Airbus mencapai rata-rata reliabilitas peng-iriman di atas 99 persen.

Pada akhir Maret lalu, ada sekitar 750 pesawat A320 Family yang ber-operasi di 14 operator penerbangan China, lebih dari 110 A330 beroperasi di enam maskapai.

A330 Family, terdiri 250 sampai 300 kursi, termasuk Freighter, VIP dan Transportasi/Tanker Militer, kini telah menarik lebih dari 1.200 pesanan, sekitar 900 pesawat terbang diopera-sikan 90 operator di seluruh dunia.

Tercatat lebih 9.400 pesawat A320 Family telah dipesan, lebih dari 5.500 dikirim ke 385 pelanggan dan opera-tor di seluruh dunia. Uniknya, A320 Family menawarkan sistem standar di seluruh dunia. (Danang)

China Beli 60 Pesawat Airbus

UNIK sekali terdengarnya, harga tiket penerbangan ditentu-kan berat badan. Samoa Air

menerapkan peraturan ini, karena di wilayahnya banyak orang obesitas (kelebihan berat badan) dan pesawat-nya kecil.

Sunwing Airlines, maskapai berbia-ya murah di Kanada akankah mencoba hal serupa?

Penumpang dalam penerbangan Sunwing dari Edmonton, Kanada ke Cancun, Meksiko mengatakan badan penumpang harus ditimbang dulu ber-sama dengan barang bawaan/bagasi. Ini pertama kali diterapkan saat check-in.

Sherri Marshall, seorang penum-pang kepada Global News Canada berkomentar tidak senang ditimbang sebelum naik pesawat.

Dia bilang merasa tidak nyaman berdiri dengan penumpang lain di dekatnya, harus antre menimbang be-rat badan. Mereka ditimbang dengan barang bawaan, itu benar-benar aneh, kata Marshall.

Sunwing menyatakan survei ini dilakukan sebagai bagian dari pener-bangannya untuk menghitung bobot penumpang rata-rata.

“Ketika Anda melakukan perenca-naan penerbangan, apa yang kita sebut berat dan keseimbangan di sebuah

maskapai? Pasti, ada dua pilihan yang Anda miliki ketika Anda sedang melihat bobot penumpang,” papar Mark Wil-liams, Presiden Sunwing Airlines.

“Jelas, kita tidak memberatkan penumpang, tetapi kita perlu untuk mendapatkan estimasi yang baik dari beban penumpang dalam meren-canakan penerbangan yang aman.” paparnya

Dua Pilihan Penumpang Berdasarkan Berat

Akibat langkah tersebut, setida-knya 150 pilot Sunwing mendapatkan kenaikan upah, merupakan manfaat lebih dalam perjanjian tiga tahun kerja, sementara 900 pramugari mencapai kesepakatan baru dengan Sunwing Air-lines, menghindari pemogokan akibat sistem upah.

“Anda bisa menggunakan hitungan bobot yang diberikan oleh Transport Canada atau Anda dapat melakukan survei dan menghitung bobot Anda sendiri,” tambah Williams.

“Kami telah memilih pilihan kedua, yang berarti kita harus sesekali melaku-kan survei acak bobot penumpang dengan bobot rata-rata yang kita gu-nakan untuk berat badan dan perenca-naan keseimbangan.”

Para pejabat mengatakan 105 pe-nerbangan dipilih secara acak dan seki-

tar 10.000 penumpang adalah bagian dari survei, yang dilakukan antara No-vember dan Mei.

Sunwing menegaskan survei terse-but sifatnya sukarela, pelancong diberi surat yang menjelaskan proses. Namun, Marshall mengatakan dia tidak mene-rima surat.

Williams menambahkan, “Tidak setiap airlines perlu melakukan survei berat penumpang jika perusahaan penerbangan memilih menggunakan bobot berdasarkan Dewan Transportasi Kanada, dan saya tidak ingin berbicara untuk maskapai lain, tapi yang jelas airlines lain di Kanada telah melakukan survei ini sebelumnya.”

Berat keseluruhan pesawat dihitung berdasarkan sejumlah faktor, termasuk berat pesawat, bahan bakar, penum-pang, bagasi dan kargo setiap onboard. Operator menghitung berat penum-pang menggunakan matriks bobot standar, berdasarkan jenis kelamin dan rentang usia penumpang.

Namun, operator diminta untuk mengkonfirmasi setiap beberapa tahun bobot standar yang mewakili beban penumpang. Survei tidak wajib, tetapi salah satu alat yang dapat digunakan untuk memenuhi persyaratan pener-bangan bagi maskapai. (Sat)

LIBURAN telah tiba. Banyak objek wisata menarik, baik domestik maupun internasional yang layak

dikunjungi. Melancong ke Singapura misalnya. Bepergian ke negara ini juga semakin mudah menyusul banyaknya penerbangan ke Singapura, terutama dari kota-kota besar di Indonesia.

Berwisata atau perjalanan bisnis di Negeri Singa ini tidak perlu bingung soal tempat menginap. Anda boleh coba manfaatkan program Jelajah Sin-gapura dengan promo spesial dari Ac-cor. Great Singapore Sale adalah musim belanja yang dinanti-nanti semua orang sebagai waktu berkunjung ke Singa-pura.

Tahun ini, Accor menambah penawaran harga istimewa tarif mulai dari SGD140 per malamnya, tamu hotel sudah mendapatkan kamar termasuk sarapan, wi-fi dan juga tiket gratis tur berkeliling kota dengan bis FunVee yang akan membawa ke 30 tempat atraksi terbaik di Singapura.

Tidak hanya itu, pengunjung yang melakukan reservasi kamar di hotel-hotel Accor di Singapura, juga ber-kesempatan mengikuti undian yang berhadiah paket wisata keluarga ke Universal Studios.

Member Le Club Accor Hotel juga akan mendapat kesempatan memenangkan satu dari sepuluh voucher belanja senilai SGD 200, dan mempunyai kesempatan lain untuk memenangkan salah satu dari 20 hadiah senilai 50ribu poin, yang dapat digunakan untuk berlibur di Accor.

Accor memiliki empat hotel terse-but pun berada di lokasi-lokasi yang sangat strategis:

Novotel Singapore Clarke Quay Berlokasi di tengah pusat berlo-

kasi di tengah pusat keramaian Clarke Quay, yang memiliki beragam restoran, bar, dan kawasan belanja di sekitarnya. Novotel Clarke Quay dengan rate mulai dari SGD$ 198 per malam, memberikan akses mudah ke Orchard Road, dengan fasilitas kamar-kamar yang stylish, Pre-

mier Lounge dengan pemandangan kota yang sangat indah, kolam renang terbuka, serta tiga bar dan restoran di dalamnya.

Grand Mercure Roxy Hotel Dengan lokasi yang berdekatan

dengan East Coast Park, pantai, dan pusat belanja yang menyenangkan, Grand Mercure Roxy Hotel memberikan akses mudah ke kawasan CBD. Selain itu, hotel yang memasang tarif mulai dari SGD$ 165 per malam ini juga me-miliki kolam renang, fasilitas fitness 24 jam, dan juga restoran bersertifikat halal.

ibis Singapore on Bencoolen Berada di pusat kota Singapura,

dekat dengan Bugis St Market, ibis Ben-coolen, yang telah terpilih sebagai Best Economy Hotel di Asia versi TTG2009 – 2012, memberikan segala kenyamanan bagi para wisatawan Singapura. Tarifnya mulai dari SGD$173 per malam.

ibis Singapore Novena Terletak di kawasan Balestier dan

berdekatan dengan Novena MRT, ibis Singapore Novena Hotel, menawarkan rate mulai dari SGD 140/malam, men-jadi hotel bintang tiga di Singapura yang menawarkan nilai tambah terbaik di kelasnya. (*)

(Foto: Dok. Airbus)

(Foto: Istimewa)

Page 8: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

8 l Aviasi l Juni 2013

Seremonia

AIRBUS sepertinya tidak akan pernah berhenti berinovasi di kancah penerbangan. Setelah

mengeluarkan Mega Jumbo A380, kali ini menggetarkan dunia dengan meng-hadirkan A350.

Pada 13 Mei 2013 lalu, painting (pengecatan) pertama A350 XWB (800) telah diperlihatkan di Eropa. Pesawat ini tampil dengan full livery Airbus yang keluar dari paintshop di Toulouse, Pran-cis. Proses pengecatan pesawat sendiri memakan waktu kurang dari tujuh hari.

A350 Xtra Wide Body ini memiliki MSN (manufacture serial number) atau nomor perakitan pesawat MSN001, artinya pesawat ini benar-benar anyar dan produksi pertama. Pesawat sudah mengikuti penyelesaian uji penerbang-an instrumentasi (FTI/flight test instru-mentation).

Sesuai informasi dari Airbus, April lalu pesawat tersebut menjalani instala-si mesin dan melewati fase berikutnya. Mesin A350 XWB menggunakan produk Rolls-Royce dengan tipe Trent XWB produksi dari UTC Aerospace Systems (sebelumnya Goodrich).

MSN001 segera memulai tes ter-akhir sebelum penerbangan perdana-nya musim panas ini.

Dirancang Enam TahunPembangunan pesawat ini cukup

lama, yakni dimulai pada 2007. Saat itu, Airbus meluncurkan rincian desain baru A350 di depan 100 perwakilan seluruh maskapai dunia sebagai calon pelang-gan. Jadi, terhitung enam tahun sudah dalam rancangan si burung besi anyar ini.

Seri jet keluaran Airbus ini memberi-kan keuntungan lebih di kelasnya, yaitu lebar kursi 17,7 inchi dengan 0,5 inchi

lebih lebar dari kursi 787 Dreamliner. Kabin A350 baru dirancang oleh BMW.

Tengoklah ke ruang kabin A350 XWB. Dengan merek baru, penumpang dapat menikmati kenyamanan yang unggul di semua kelas. Kombinasi kabin yang lapang, kursi lebar dan moodlighting (pencahayaan) inovatif. Kesemuanya menciptakan nuansa baru, memastikan bahwa semua penumpang segar dan santai saat terbang.

Dalam hal ini, Airbus menerapkan teknologi terbaru yang hemat energi LED (light emitting diode) untuk suasana pencahayaan khusus pada A350 XWB.

Konfigurasi kelas ekonomi disusun dalam sembilan kursi (3-3-3). Pengalam-an penumpang lebih ditingkatkan dengan generasi hiburan terbaru dalam penerbangan seperti internet nirkabel dan konektivitas Smartphone.

A350 XWB menyediakan tempat istirahat untuk kru kokpit dan kru kabin tanpa menggunakan kursi penumpang. Penempatan zona istirahat kru di pe-sawat ekstra lebar ini berada di bagian depan kabin utama, dengan akses tangga langsung terhubung ke galley (dapur) A350.

Untuk awak kabin, fasilitas beristira-hat berada di belakang pesawat yang menampung hingga delapan ranjang (tempat tidur).

Dibuat Khusus AntipetirArmada ini telah mengalami pe-

ngujian antipetir. Merupakan generasi pesawat jet pertama Airbus yang men-jalani uji antipetir secara mendalam.

Ini sebagai rangkaian tes “bahaya elektromagnetik” yang berlangsung pertengahan bulan lalu di Fasilitas Clément Ader, Colomiers, Prancis. Pengujian melibatkan kedua mesin

A350 XWB untuk menunjukkan tingkat perlindung an yang diperlukan dalam kasus sambaran petir sementara.

Aerostructure A350 XWB dibuat terutama dari bahan komposit (serat karbon diperkuat plastik), menyediakan kemampuan lebih tahan listrik diban-dingkan aerostructure dari Metallics. Untuk memastikan XWB aman sam-baran petir, Airbus mengembangkan solusi logam metalik yang tertanam dalam panel komposit pesawat.

Logam ini sebenarnya sudah digu-nakan pada bagian belakang pesawat A380, namun di A350 XWB mencakup persentase yang lebih tinggi dari bahan komposit.

Evaluasi antipetir ini menggunakan arus listrik untuk sambaran petir. Deng-an tegangan diukur mulai dari 200.000 ampere, pengujian ini akan dilanjutkan dengan tes serupa pada 2014 guna memenuhi persyaratan untuk sertifikasi versi Airbus A350-900. (M. Faishal Rianto)

A350 Akhirnya Dikeluarkan dari Pabrik

Jenis Pesawat Harga

Kapasitas Panjang Kabin

Kapasitas Bahan Bakar

Volume Bagasi

1 kelas 2 kelas

Airbus A350XWB (800)

US$ 254,3 juta 312 270 45,50 meter 39.630 gallon/15.000 liter

115 meter kubik

Airbus A350-900 US$ 287,7 juta 366 314 52 meter 39.630 gallon/15.000

liter

147,20 meter kubik

Airbus A350-1000 US$ 332,1 juta 412 350 64 meter 39.630 gallon/15.000

liter 177 meter kubik

Airbus A350-900 Freighter (kargo)

US$ 245 juta - - 52 meter39.000 gallon/147.630,60 liter

550 meter kubik

Perbandingan Keluarga A350

Sumber: Aircraft Compare

Negara/Benua A350 XWB (800) A350-900 A350-1000Eropa 32 36 -Amerika Utara 30 78 5Asia Pasifik 13 135 36Timur Tengah 10 105 69Amerika Latin dan Karibia - 37 -Afrika 7 22 -

Pemesan Keluarga A350

Sumber: Airbus Order and Deliveries April 2013

Perayaan peluncuran jet terbaru Airbus A350 di area fasilitas Toulouse, Prancis. (Foto-foto: Dok. Airbus)

A350 diderek keluar dari pabrik perakitan di Toulouse

Page 9: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

Aviasi l Juni 2013 l 9

Masih ingat cerita pilot masuk muri? Capt. Shadrach Nababan dari Garuda Indonesia telah

menorehkan sejarah bagi penerbang-an tanah air. Ia sukses menjabat pilot dalam usia 65 tahun. Dengan melewati uji kesehatan sampai usia 65, terbukti Shadrach tetap dapat menjalankan pro-fesi sebagai Pilot In Command dengan baik.

Mengingat kebutuhan pilot yang tinggi seiring semakin baiknya kualitas hidup dan teknologi kedokteran, otori-tas penerbangan dunia pun melakukan amandemen yang tercantum di ICAO Amandemen ke-167 terhadap Annex 1 serta telah diterapkan oleh perusahaan penerbangan di Indonesia tentang Batas Usia Maksimum Pilot 65 Tahun (Maximum Age Limit of 65th Years for Pilot in Commands) terutama pada pener-bangan niaga berjadwal.

Untuk tetap dapat meng-karyakan pilot hingga usia 65 tahun tentu ada prosedur tambahan dalam berbagai aspek termasuk uji kesehatan. APG (Asosiasi Pilot Garuda Indonesia) me-mandang perlu untuk menyikapi hal

tersebut dengan menyelenggarakan Seminar Lokakarya di Bali pada 17-19 Mei lalu dengan tajuk “Aero Medical For Upper Age”.

Organisasi pilot terbesar di tanah air ini mengharapkan dengan tepat agar pemangku kepentingan pe-nerbangan di Indonesia menerapkan aturan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan aturan internasional yang berlaku. Tentunya, menyesuaikan dengan kondisi terkini industri aviasi di Indonesia.

Semiloka tersebut dibuka oleh Dirjenhubud Herry Bakti, menghadir-kan dr. Thamrin Abudi Sp.Kp. Kepala Balai Kesehatan Penerbangan dan para ahli kesehatan penerbangan, yang ke-mudian melakukan diskusi mendalam dan pada akhirnya sepakat akan meng-evaluasi peraturan mengenai prosedur medical Check-Up bagi penerbang yang upper age (di atas umur 60 tahun) yang tertuang di Peraturan Menteri Per-hubungan Nomor : KM 46 TAHUN 2008 serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Republik Indone-sia Nomor : SKEP/30/II/2009.

APG Gelar Semiloka Pilot di Atas 60 TahunPengujian Kesehatan di atas 60 tahun

Seperti diketahui pilot harus mele-

No. Pengujian Keterangan

1. Pemeriksaan telinga, hidung, tenggorokana. Audiometri tutur (Speech Audiometry)b. Video Nystagmografi

2. Pemeriksaan mata

a. Amsler Grideb. Tonometric. Depth perceptiond. Tes Sensitifitas Kontras

3. Pemeriksaan FAALa. Reaction Time Testb. Flicker Testc. Stipple Test

4. Pemeriksaan jantung

Pemeriksaan Ekhokardiografi, pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui kelainan anatomi, fisiologi dan hemodinamik pada jantung

Empat tambahan pengujian kesehatan bagi pilot di atas usia 60 tahun

wati uji kesehatan kelas satu, dan bagi pilot yang telah berusia diatas 60 tahun dalam SKEP/30/II/2009 terdapat empat tambahan pengujian kesehatan yang lebih spesifik untuk pengujian telinga, hidung, tenggorokan, mata, faal, dan jantung.

Pemeriksaan tersebut saat ini ma-sih dilakukan saat pilot telah memasuki usia 60 tahun dan dilakukan diberbagai tempat yang berbeda sehingga menyi-ta waktu dan merepotkan. Untuk kede-pannya diharapkan uji kesehatan tam-bahan tersebut dapat dilakukan saat Medical Check-Up yang rutin dilakukan menjelang usia mencapai 60 tahun.

Acara yang belangsung dengan sukses tersebut tentu kurang lengkap tanpa hadirnya peraturan pemerin-tah yang terbaru, sehingga prosedur pemeriksaan kesehatan tidak malah menjadi penghambat sumbangsih pilot

senior, alih-alih menjadi salah satu sum-ber untuk memenuhi kebutuhan pilot nasional yang mulai dibanjiri tenaga asing. (Tom)

Foto bersama peserta dan panitia Semiloka APG di Bali. (Foto-foto: Tubuh Wibawa)

Page 10: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

10 l Aviasi l Juni 2013

On The Spot

INDONESIA dikenal sebagai negara berkembang dengan tingkat per-tumbuhan industri penerbangan

yang tinggi. Wisatawan dan pebisnis, baik domestik maupun mancanegara terus berlalu lalang dengan pesawat masuk ke beberapa kota tujuan favorit. Apalagi, bulan ini masuk musim liburan.

Lantas, bandar udara mana saja yang diklaim tersibuk di Indonesia? Berdasarkan catatan dari Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Badan Pusat Statistik sektor Pariwisata, faktanya se-bagai berikut:

1. Gerbang JakartaWalaupun secara geografis berada

di Tangerang, Banten, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta adalah pintu masuk udara di Jakarta dan seki-tarnya. Jakarta sebagai pusat ibukota, menjadikan Soetta sebagai gerbang tersibuk, banyak pesawat dari berbagai maskapai yang masuk dari dan ke Ja-karta.

Sebagai airport terbesar saat ini di Indonesia, Soetta memiliki tiga terminal (Terminal 1, Terminal 2 dan Terminal 3) untuk domestik dan internasional. Rute penerbangan yang dilayani pun sema-kin banyak dari kota ini.

2. Pintu Masuk Jawa TimurSurabaya, sebagai kota terbesar

kedua di negara ini, untuk urusan ang-kutan udara juga semakin digemari. Selain kota bisnis, daya tarik wisata juga menonjol, sehingga banyak orang yang melancong ke Jawa Timur.

Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo selain menjadi tujuan pe-

numpang baru berkapasitas tujuh juta penumpang per tahun, apron (parkir pesawat) yang berkapasitas tujuh pe-sawat berbadan lebar

Banyak juga yang menyebut deng-an menggunakan Ujung Pandang, nama lain untuk Kota Makassar kira-kira 1950-an sampai 2000. Sepanjang 2012, Sultan Hasanuddin mencatat perge-rakan penerbangan.

5. Gerbang Peninggalan PolandiaSumatera Utara menjadi pintu ma-

suk di Wilayah Barat Indonesia, provinsi ini tengah merampungkan bandar udara baru yang megah. Namun, se-lama ini untuk operasional penerbang-an melalui Bandar Udara Internasional Polonia.

nerbangan, juga difungsikan sebagai base (rumah) bagi maskapai. Pada 2012, tercatat pergerakan penumpang dan pesawat, yaitu:

Namanya diambil dari Djuanda Kartawidjaja, Perdana Menteri terakhir Indonesia yang telah menyarankan pembangunan bandar udara ini. Termi-nal baru dibagi menjadi dua Terminal A atau Terminal Internasional dan Termi-nal B atau Terminal Domestik.

3. Pulau DewataBaik dalam negeri maupun luar

negeri, menuju Denpasar tetap banyak diminati. Bandar Udara Internasional Ngurah Rai semakin padat dikunjungi pengguna jasa penerbangan.

Lokasi tepatnya di daerah Tuban, Kuta, sekitar 13 km dari Denpasar. Nama bandar udara ini diambil dari nama I Gusti Ngurah Rai, seorang pah-lawan dari Bali.

4. Ujung PandangProvinsi Sulawesi Selatan berfungsi

sebagai gerbang di Kawasan Timur Indonesia. Kota ini menghubungkan kota-kota lain atau yang dikenal se-bagai tempat transit.

Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin sebelumnya bernama Lapangan Terbang Kadieng terletak 30 km dari Kota Makassar. Terminal pe-

Terdapat dua terminal penumpang di Polonia, satu terminal keberangkatan dan satu untuk kedatangan, Namanya memang agak lain, Polonia berasal dari nama negara asal para pembangunnya, Polandia.

Keunggulan Medan, kota terbesar di Sumatera menjadi tujuan wisata dan bisnis. Sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk menuju objek wisata Brastagi di daerah dataran tinggi Karo, objek wisata Orangutan di Bukit La-wang, Danau Toba.

Polonia, pada 2012 telah membu-kukan pergerakan sektor transportasi udara.

6. Golden Gate Sultan Aji Muha-mad Sulaiman

Menelusuri Borneo salah satunya melalui Balikpapan, Kalimantan Timur. Dalam menyambut pelancong, ger-bang ini memiliki Bandar Udara Inter-nasional Sepinggan.

Dengan posisi yang strategis di ka-wasan Indonesia Bagian Tengah, maka diharapkan bandar udara ini dapat menjadi penghubung kawasan Indone-sia Bagian Barat dengan kawasan Indo-nesia Bagian Timur.

Gerbang Kaltim ini sebenarnya ber-nama Sultan Aji Muhamad Sulaiman (SAMS) yang selanjutnya dikenal den-gan sebutan Sepinggan.

Pada 2012 mencatat perjalanan transportasi udara:

Enam Pintu Udara Favorit di Tanah Air

Domestik Datang BerangkatPesawat 73.836 74.152 Penumpang 11.200.847 9.608.757

InternasionalPesawat 17.855 18.270 Penumpang 2.901.126 2.929.713

Domestik Datang BerangkatPesawat 23.741 23.767

Penumpang 2.850.620 2.645.094

InternasionalPesawat 7.092 7.084 Penumpang 892.236 844.612

Domestik Datang BerangkatPesawat 17.101 17.072 Penumpang 1.735.629 1.727.177

InternasionalPesawat 10.178 10.174 Penumpang 1.522.178 1.548.438

Domestik Datang BerangkatPesawat 12.232 12.229 Penumpang 1.452.808 1.542.595

InternasionalPesawat 3.793 3.799 Penumpang 381.213 375.829 Domestik Datang Berangkat

Pesawat 7.934 7.922 Penumpang 723.787 682.961

InternasionalPesawat 181 192 Penumpang 10.946 12.210

Domestik Datang Berangkat

Pesawat 19.905 19.900

Penumpang 1.617.520 1.525.197

Internasional

Pesawat 259 261

Penumpang 21.747 21.044

Suasana pintu keberangkatan Terminal 1 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (Foto: Putra Ananda)

Area apron (parkir pesawat) Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali. (Foto: Dok. AP1)

(Dnn)

Page 11: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

Aviasi l Juni 2013 l 11

New Fleet

BOMBARDIER tidak hanya mem-produksi pesawat untuk angku-tan penumpang komersial saja,

tetapi business jet (charter) pun diker-jakan. Hasil rakitannya pun mengang-kasa di langit seluruh negeri.

Dalam memenuhi kebutuhan pesawat bisnis, Bombardier Business Aircraft merilis jet terbaru khusus untuk kalangan jetset. Kali ini, seri Learjet 85 bakal diluncurkan dengan menawarkan keunggulan-keunggulannya.

Learjet 85 dirancang khusus sebagai pesawat terbesar di kelasnya, tercepat dan paling mampu membawa penum-pang serta kargo lebih besar dalam se-jarah seri Learjet yang pernah ada.

Sesuai dengan tradisi Bombardier, Learjet 85 diatur untuk memberikan kenyamanan penumpang yang belum pernah terjadi sebelumnya serta ke-mampuan untuk perjalanan jauh deng-an lebih mudah dan efisien. Desain ini khusus untuk memperluas dan mem-permudah mobilitas para penumpang.

Menurut Bombardier Business Aircraft, Learjet 85 menggabungkan teknologi canggih dengan elemen desain yang superior untuk lingku-ngan kokpit dan kabin, tidak seperti jet sekelas lainnya. Kokpit juga dilengkapi deng an tiga layar LCD 15 inchi yang dirancang untuk memberikan data pe-nerbangan kepada pilot dengan akurat dan mudah dibaca

Pesawat ini juga terbaru dalam ke-majuan teknologi dan estetika desain yang unggul dari Bombardier Vision

Flight Deck. Hal tersebut guna men-ciptakan kokpit yang paling nyaman di kelas Learjet dan memanjakan pilot selama menerbangkan pesawat.

Cabin Management System pesawat dikembangkan oleh Lufthansa Technic, menampilkan kapasitas tinggi, penguat digital pada sistem speaker dan kontrol suhu kabin.

Dapur (galley) Learjet 85 menawar-kan ruang dan desain yang ergonomis dalam memenuhi semua kebutuhan makanan Anda, di mana pun dan kapan pun penumpang melakukan perja-lanan.

Ruang dengan lebar 36 inchi (91,3 cm) digunakan untuk peralatan makan, minum, penyimpanan es dan dapat menampung oven microwave untuk menyiapkan makanan panas.

Fitur pencahayaan meningkatkan kenyamanan dan produktivitas ke tingkat baru pada setiap penerba-ngan. Ada lampu meja individual untuk bekerja, membaca saat santai dengan buku favorit penumpang, pencahayaan di kursi, serta pencahayaan lorong un-tuk menerangi jalan kabin.

Setiap kursi memiliki Liquid Crystal Display (LCD) layar sentuh antarmuka dengan digital berbasis Ethernet Cabin Electronic System (CES) yang menawar-kan fitur seperti pemutar Blue-Ray, monitor HD, XM kemampuan radio satelit dan memungkinkan penggu-naan perangkat media pribadi.

Untuk kokpit, avionic suite meleng-kapi Learjet 85 dengan kemajuan yang

berperan penting dalam penerbangan, seperti Synthetic Vision System, meng-gunakan resolusi tinggi, menampilkan komunikasi baru, navigasi dan kemam-puan pengawasan.

Enam Tahun Proyek Jet BesarJenis pesawat ini mulai diperke-

nalkan pada 30 Oktober 2007 dengan desain mock up, jadi hingga tahun ini terhitung sudah enam tahun Learjet digarap.

Sebuah industri pertama business jet, pesawat diproduksi dengan ratusan komponen komposit. Struktur kompo-sit terutama dari Learjet 85 meningkat-kan kenyamanan penumpang di dalam pesawat untuk memaksimalkan volume suara kabin.

Rockwell Collins Pro Baris Fusion adalah salah satu paling canggih yang

Learjet 85 Siap Bersaing di Kelas Jet Bisnis

pernah ditawarkan onboard (selama penerbangan) untuk pesawat jet menengah, didukung hiburan dan sistem internet nirkabel.

Pengerjaan varian jet ini pada dua proyek, yaitu uji terbang pertama dan uji statis saat di darat. Pengecekan di-mulai dari hidung, badan pesawat, ser-ta perakitan bagian belakang pesawat, stabilizer vertikal dan ekor pesawat, semuanya dilakukan di fasilitas Bom-bardier di Wichita, Kansas, Querétaro dan Meksiko.

Sayap dan kulit pesawat diproduksi di Belfast, Irlandia Utara, telah tiba di lokasi Queretaro, di mana perakitan sayap telah dimulai.

Selain itu, pemasok komponen utama, seperti Pratt & Whitney Canada PW307B pada mesin, sekarang di jalur perakitan akhir di Wichita. (M. Faishal Rianto)

Interior kabin

Ruang kemudi (kokpit)

Learjet 85, dirancang lebih cepat, berkapasitas lebih besar dan memiliki jangkauan jelajah yang luas. (Foto-foto: Dok. Bombardier Inc/Bombardier Business Jet-Learjet.)

Perbandingan Learjet 85 G150 H900XP SovereignPanjang 24,75 ft 17,67 ft 21.30 ft 25.30 ftTinggi 71 in 69 in 69 in 68 inLebar 73 in 69 in 72 in 66 inMesin PW307B TFE731-40AR TFE731-50R PW306C Kapasitas penumpang 8 7 6 8Volume bagasi 130 kubik 80 kubik 50 kubik 135 kubikJarak lepas landas 4.800 ft 5.012 ft 5.032 ft 3.640 ftJarak mendarat 2.700 ft 2.881 fb 2.650 ft 2.650 ftKetinggian maksimum 43.000 ft 41.000 ft 41.000 ft 43.000 ftRentang dengan kecepatan Mach 0,78

3.000 NM / 447 kt

2.935 NM / 447 kt

2.166 NM / 445 kt

2.422 NM / 444 kt

Harga 1 pesawat US$ 17,1 juta US$ 14,5 juta US$ 15,8 juta US$ 17 juta

Perbandingan Pesawat Business Jets

Sumber: Learjet 85, Bombardier dan Aircraft CompareKeterangan: NM: Nautical mile (satuan dari panjang sekitar satu menit dari busur setiap meridian, atau sekitar satu menit dari busur bujur di ekuator), Ft: feet (kaki), Mach: satuan kecepatan suatu pesawat terbang.

Page 12: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

12 l Aviasi l Juni 2013

Laporan Utama

LEGA rasanya begitu pesawat mengangkasa, dan semakin lega begitu roda pesawat menyentuh

landasan, lalu pesawat perlahan-lahan menuju terminal, dan di sela-sela itu, pramugari menyapa Anda dengan mengucapkan selamat datang di ban-dar udara kota yang Anda tuju.

Waktu penerbangan Anda mungkin cuma 1-2 jam, proses take-off dan land-ing pesawat hanya beberapa menit.

Tapi tahukah Anda bahwa untuk menjalankan “ritual” itu, persiapan yang dilakukan banyak agar pesawat aman terbang cukup panjang dengan melibatkan berbagai pihak? Tanpa keterlibatan pihak-pihak terkait, boleh jadi keselamatan penerbangan menjadi taruhan.

Proses yang panjang itu dimulai dari aviation security (avsec), yaitu kegiatan mengecek tiket saat Anda berada di pintu keberangkatan, check-in, me-nikmati lounge atau santai di ruang tunggu (boarding gate), hingga masuk ke pesawat (boarding).

Dengan kata lain, petugas yang ada di darat tidak kalah penting deng-an peran pilot atau awak kabin saat pesawat berada di udara. Oleh sebab itu IATA (International Air Transport As-sociation) berusaha mengangkat status operasionalisasi di darat, karena pihak-

IATA Ground Handling Council (IGHC) memberikan masukan agen-da industri penerbangan tentang bagaimana melakukan kegiatan airlines support di suatu bandar udara.

IATA aktif mendorong perkembang-an ground handling sesuai standar operasi serta mempromosikan kon-sistensi global dan harmonisasi kerja antartim.

Ground Handling Council (GHC) adalah kelompok kerja yang bertang-gung jawab mengembangkan dan mempertahankan standar maupun prosedur sebagai alat untuk memasti-kan aman, efektif dan kualitas layanan ground handling.

Airport Handling Management (AHM) adalah satu-satunya sistem industri yang disetujui standar untuk operasi bandar udara yang aman dan efisien.

Nah, lewat kerja sama seperti itulah, Anda bisa nyaman dan aman bepergian dengan pesawat terbang, dan begitu tenang ketika sang pramugari me-nyapa Anda: “Selamat datang di ban-dar udara ….. Periksa kembali barang bawaan Anda, jangan sampai ada yang tertinggal. Selamat jalan dan selamat berjumpa deng an kami kembali dalam penerbangan berikutnya.” (Dnn)

pihak terkait di darat juga berperan dalam upaya memimpin keselamatan penerbangan.

Bekerja dengan StakeholderPerkiraan IATA, dalam proses pener-

bangan, setidaknya sebanyak 50 persen harus bekerja sama atau melibatkan ground handling.

Di bandar udara di berbagai negara ground handling adalah perusahaan outsourcing, artinya bukan orga nik perusahaan maskapai atau pengelola bandar udara.

Banyak maskapai yang melaku-kan sub contract dengan perusahaan ground handling ataupun handling agent. Perusahaan penerbangan yang kecil terkadang melakukan sub contract dengan perusahaan yang lebih besar, tentunya yang memiliki reputasi baik. Menjalin kerja sama jangka pendek adalah alternatif termurah.

Secara internasional, IATA telah me-mimpin dalam memastikan bahwa ang-gotanya (maskapai) mengembangkan dan memelihara hubungan kerja yang baik dengan semua pemangku kepen-tingan, termasuk ground handler, ban-dar udara, penyedia layanan, produsen pesawat, badan standardisasi dan regu-lator untuk mencapai pengurangan kesalahan selama di lapangan.

Penopang Dunia PenerbanganOperasionalisasi di

darat juga berperan penting dalam

upaya memimpin keselamatan

penerbangan.

Rangkaian proses ground handling di area parkir pesawat (apron), seperti layanan catering, penanganan bagasi hingga cek badan pesawat. kiri: Qantas Airbus A330, kanan: Garuda Indonesia Boeing 737-800NG (Foto: Tom)

Page 13: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

Aviasi l Juni 2013 l 13

Laporan Utama

POSISI pesawat telah sempurna di udara. Tiba-tiba seorang pramugari membawa nampan

dengan sajian nasi kuning dan secang-kir teh manis, menghampiri penum-pang di kelas bisnis. “Silakan menikmati hidangan penerbangan ini,” katanya ramah kepada penumpang rute Jakar-ta-Yogyakarta pertengahan Mei lalu.

Layanan seperti itu akan Anda temukan jika Anda memilih maskapai full service. Penumpang disediakan makanan dan minuman cuma-cuma se-lama onboard. Namun, bagaimana den-gan maskapai LCC (berbiaya murah)?

Citilink dan Mandala misalnya, juga menawarkan pilihan in-flight meals selama di pesawat, tetapi penumpang harus membayar sesuai menunya. Atau boleh memesan sebelum keberangkat-an dengan ketentuan khusus.

Lantas, pernahkan terpikir oleh pe-numpang, dari mana makanan tersebut berasal? Atau siapa yang membuat makanan itu? Lalu, bagaimana soal hi-gienitas makanan?

Ternyata, industri penerbangan ini didukung oleh perusahaan pengelola catering service (penyedia makanan) di pesawat.

Layanan di IndonesiaAerofood Catering Services adalah

salah satu penyedia layanan makanan dan minuman di pesawat. Persoalan higienitas wajib menjadi andalan bagi jasa katering penerbangan.

Bagaimana tidak? Prosesnya tidak sembarangan. Menurut aturan secara umum, setiap makanan siap saji harus melalui 10 tahap, mulai dari peneri-maan barang, penyimpanan, pemo-tongan, pemasakan, pengering an, pencucian, pengeringan kembali dan sebagainya.

Di perusahaan kate ring untuk pesawat, jumlah kebutuhan yang akan dipesan dan pengiriman bahan

harus disesuaikan dengan pergantian menu yang berlaku untuk tiap-tiap penerbang an.

Jika bahan yang dipesan pada sup-plier tidak ada, pihak catering dapat memberikan alternatif dengan cara mengganti bahan yang tidak ada tersebut dengan bahan lain yang se-jenis atau dengan bahan yang mudah didapat pada saat itu dengan meng-konfirmasikan dulu kepada pihak pe-nerbangan.

Sebelum proses pembuatan makan-an atau minuman di dapur, setiap ba-han makanan harus dipastikan benar-benar steril (hiegen).

Sayur diserahkan ke bagian vegeta-ble department kitchen, makanan beku diletakkan di freezing, sedangkan ma-kanan atau minuman kering disimpan di gudang.

Secara umum department store (penyimpanan) dibagi atas beberapa bagian yaitu main store, airlines store and mini store.

Main store sendiri dibagi menjadi tiga ruangan, yaitu freezer, chiller dan bahan kering. Ruangan freezer bersuhu (-34) – (-18) derajat celcius, digunakan untuk penyimpanan sementara bahan makanan beku terutama daging, ikan, udang, dan juga frozen dough (bakery).

Chiller bersuhu 0-5 derajat celcius digunakan penyimpanan sementara jus, yoghurt, cokelat, telur, mentega dan margarine. Bahan kering disimpan pada suhu sekitar 25 derajat celcius.

Dalam proses memasak (cooking), secara umum department kitchen di-bagi menjadi beberapa bagian yaitu bagian vegetable, fruit, fish room, butch-er, poultry, hot kitchen, cold kitchen, bakery, pastry.

Untuk si pembuat makanan (koki) pun, demi alasan kesehatan wajib me-makai pakaian khusus dan penutup kepala saat bekerja agar produk yang dihasilkan benar-benar higienis.

Ketat! setiap karyawan masuk tem-pat kerja, petugas selalu mengukur suhu badan. Jika lebih dari 38 dera-jat celcius, maka tak diperbolehkan bekerja agar tidak menulari yang lain atau menyebarkan penyakit melalui makanan. Pilah Pilih Khusus Menu Makanan

Bukan asal saja buat makanan. Be-ragam menu yang telah dicoba akan diuji apakah varian tersebut mempu-nyai daya tahan yang lama atau tidak, karena makanan tidak langsung dikon-sumsi.

Untuk daya tahan makanan, misal-nya saja divisi pengembangan menu akan menggunakan rujak cingur dari khas Surabaya, maka harus memper-hatikan apakah bahan yang digunakan tahan lama atau tidak.

Beberapa pihak catering ber-pendapat, rujak cingur tidak dapat digunakan dalam menu karena bumbu rujak yang terbuat dari petis, tidak tahan setelah disimpan beberapa hari.

Aneka menu juga menjadi point utama dalam proses selanjutnya. Menu makanan dilakukan dengan dasar se-bagai berikut:

Penampilan produkFisik produk tergantung dari

kreativitas juru masak dan pengemas makanan. Misalnya, roti manis yang permukaannya diberi daun parsley ke-ring akan membuat lebih menarik.

Sanitasi pesawat Sanitasi (perilaku disengaja dalam

pembudayaan hidup bersih) dari pe-sawat dan penumpang sangat diper-hatikan dalam proses pengembangan produk baru. Contoh, roti manis deng-an taburan abon ayam tidak dapat dipakai, walaupun penampilannya menarik.

Mengapa demikian? Karena abon yang ada dipermukaan roti dapat mengotori karpet pesawat dan tangan penumpang, sehingga roti tersebut tidak dipilih sebagai menu untuk pe-nerbangan.

Jangan khawatir, in-flight meals memenuhi syarat halal. Karena Auditor Halal Internal (AHI) merupakan keper-cayaan LPPOM MUI (Lembaga Pegka-jian Pangan, Obat-obatan, dan Kosme-tika Majelis Ulama Indonesia) dapat mengawasi secara terus menerus.

Dukungan Sajian Spesial di Udara

Peluncuran menu makanan khusus penerbangan Cathay Pacific. (Foto: Dok. Cathay Pacific)

Page 14: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

14 l Aviasi l Juni 2013

LSG Sky Chefs adalah pemimpin global dalam katering maskapai dan pengelolaan semua proses in-flight service. Perusahaan induk LSG Sky Chefs adalah LSG Lufthansa Holding AG, yang berkantor pusat di Neu-Isenburg, Jer-man.

LSG Sky Chefs berkiprah di in-flight food and beverage lebih dari 70 ta-hun. Perusahaan ini dibentuk setelah pengambilalihan Sky Chefs, anak pe-rusahaan katering American Airlines. Selama dua dekade terakhir khususnya, LSG Sky Chefs telah memperluas ke-hadirannya di seluruh dunia.

Melalui katering, LSG Sky Chefs telah mengembangkan keahlian khu-sus dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan semua proses yang terkait dengan layanan in-flight.

Saat ini, perusahaan menawarkan berbagai produk dan layanan dengan kualitas tak tertandingi dan kehandalan dalam penerbangan. (Sat)

Laporan Utama

Masuk ke PesawatPenataan makanan dan minum-

an harus sesuai dengan permintaan airlines, karena setiap perusahaan memiliki gambar menu yang telah di-tentukan.

Makanan dikemas berdasarkan dengan peralatan penerbangan yang bersangkutan kemudian ditutup de-ngan alumunium foil (pembungkus makanan), diberi label jenis makanan serta hari pembuatan. Penataan ma-kanan tidak boleh lebih dari 45 menit dan suhu makanan ≤ 15 derajat celcius (CCP-5).

MTSU (Meal Tray Set Up) merupa-kan tempat penyajian makanan bagi maskapai. Kemudian diserahkan ke bagian (handling) penanganan yang di-bagi dua, yaitu handling Foreign Airlines dan Handling Domestic Airlines. Jika su-dah sesuai, dilakukan serah terima dari MTSU ke handling, sebaliknya jika tidak sesuai, maka dikembalikan ke MTSU untuk dilengkapi.

Mengantar menu penerbangan harus dimasukkan ke troli mengguna-kan Hi Lift Truck sampai ke area bandar udara. Agar suhu makanan tetap ren-dah, pada bagian atas troli dikasih dry ice.

Setelah sampai di bandar udara, tro-li-troli tersebut dimasukkan ke pesawat sesuai dengan batas kritis Food Temper-ature Onboard Aircraft, tujuannya untuk menjamin keamanan produk.

Untuk pesawat yang berangkat dari

bandar udara awal (ground), produk harus sudah sampai 30 menit sebelum keberangkatan. Untuk pesawat yang transit, produk harus sudah sampai 15 menit sebelum kedatangan.

Di tanah air, Aerofood Catering Service ini mulai beroperasi sejak 1974. Maskapai yang dilayani, antara lain Aeroflot, Air China, ANA, Chatay Pacific, China Airlines, China Southern, Emiraters, EVA Air, Xpress Air, Garuda Indoensia, Hong Kong Airlines, Japan Airlines, Korean Air, Malaysia Airlines, Philip pines Airlines, Qantas, Qatar

No. Perusahaan Negara Kota1. Absolute Taste Inggris London SW18 1SR2. Addis International Catering Ethiopia Addis Ababa3. Adel Abuljadayel Flight Catering Saudi Arabia Jeddah 214834. Aero Angels Mesir Cairo 113615. Air Caterer Munich GmbH Jerman Friedberg6. Bangkok Air Catering Thailand Samutprakarn 105407. Blue Magic srl Italia Cisterna di Latina 040128. Calloway Corp Aruba Oranjestad9. Canonica Management SA Swiss Vernier

10. deSter Holding BV Belanda AJ Amsterdam11. DO & CO Restaurants & Catering Austria Vienna12. Executive Inflight Catering Amerika Serikat Dulles, VA13. LSG Sky Chefs Jerman Neu-Isenburg14. MacroAsia-Eurest Catering Service Filipina Manila 130015. Newrest Prancis Toulouse16. Olympic Catering Yunani Spata Attikis17. Selco Hygiene Supplies Ireland Ireland Wicklow18. SEM Global Travel Supplies Turki Istanbul 3457019. Sky Gourmet Malta Malta Luqa20. Tradex Inc Kanada Montreal, QC

Perusahaan Besar Penyedia In-Flight Catering di Dunia

Sumber: Suppliers Directories In-Flight Food and Beverage Airlines Update

Airways, Royal Brunei, Saudi Arabian Airlines, Sichuan Airlines, Silk Air, Singa-pore Airlines, Sky West, Nordwind Air-lines, Shenzhen Airlines, Thai Airways, Virgin Blue, Jetstar, AirAsia dan Citilink.

Hingga saat ini, melayani pener-bangan di Jakarta, Denpasar, Surabaya, Medan, Balikpapan, Yogyakarta, dan Bandung.

Kisah Sukses di Luar Negeri

Jumlah Karyawan 30.088Customer Service Centers 211Jumlah negara dilayani 52Bandar udara dilayani 209Airlines Lebih dari 300Total produksi makanan 527 juta

Sumber: LGS Sky Chefs

Fakta LSG 2012

Menu Uraian Contoh MakananWestern vegetarian

Western lacto- avo vegetarian (VLML)

berbahan dasar telur dan produk dari susu, makanan dari sayur-sayuran tetapi tidak untuk daging, ikan atau kerang.

mushroom omelette, croquette potatoes, sauteed sliced carrot, sauteed green bean

Western non dairy vegetarian (VGML)

Semua jenis sayuran tetapi tidak produk dari susu, daging, telur, ikan dan kerang-kerangan

sauteed green bean baton, steamed potatoes parsley, sauteed button mushroom, glazed turned carrot

Asian vegetarian

Asian vegetarian India (AVMLI)

sayur-sayuran dan produk susu. Makanan diolah ala India

curry onion masala, aloo sag dan lemon rice yaitu nasi yang dimasak dengan penambahan lemon.

Asian vegetarian oriental (AVMLO)

tidak ada makanan yang berasal dari hewani, tidak ada bawang, atau beberapa jenis makanan umbi-umbian atau sayuran yang berasal dari akar

steamed rice yaitu nasi yang ditim, sauteed kailan yang berbahan sayur sawi, dan sauteed sliced carrot yaitu wortel tipis yang direbus.

Children Meal (CHML)

khusus untuk penumpang yang membawa anak berusia 1-13 tahun

plain omelette yang berbahan dasar telur, alphabhet chicken nugget, sauteed broccolly, sauteed diced potatoes, susu

Bland Meal (BLML)untuk orang yang diet serat karena adanya infeksi pada usus yang berhubungan dengan lambung

plain omelette yaitu makanan yang berbahan dasar telur, ducheese potatoes yaitu kentang yang digoreng, sauteed button mushroom yaitu jamur yang dibumbui, dan yogurt strawberi.

Low Calorie Meal (LCML)

untuk orang diet akibat kegemukan

poached egg yaitu telur rebus, grilled half tomato yaitu setengah kentang rebus dan kentang bakar.

Low Protein Meal (LPML)

konsumen yang mempunyai masalah liver

sweet corn fritter (bahan dasar jagung), asparagus tips (sayur asparagus), sauteed button mushroom (bahan dasar jamur), sauteed sliced potatoes (bahan dasar kentang)

Diabetic Meal (DBML)

untuk orang yang diet gula karena adanya penyakit diabetes

appetizer (rock melon sliced, sliced water melon, yellow melon triangle, red grape); cold plate (apple red); hot plate (plain omelette, grilled tomato half, sautéed mushroom button, sautéed sliced courgette)

LFML (Low fat/ Cholesterol Meal)

untuk orang yang diet lemak karena mempunyai penyakit kolesterol

appetizer (rock melon sliced, sliced water melon, yellow melon triangle, red grape); cold plate (apple red); hot plate (plain omelette, grilled tomato half, sautéed mushroom fresh, sautéed sliced courgette)

Standar Menu Spesial

Dari berbagai sumber

Proses pergantian menu (memasukkan dan menurunkan makanan atau minuman) dengan kendaraan khusus di pesawat. (Foto: Dok. Gate Gourmet)

Page 15: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

Aviasi l Juni 2013 l 15

Laporan Utama

Rute Baru:Medan - Gunung Sitoli (Nias) ppMedan - Sinabang (Simeulue, Aceh) ppMedan - Silangit ppMedan - Sibolga (Pinangsori) pp

Makassar- Sorong - Jayapura

JIKA Anda kebetulan sedang berada di areal parkir pesawat (apron) saat akan naik ke pesawat atau turun

dari pesawat, Anda pasti kerap melihat begitu banyak peralatan yang ada di sekitar pesawat.

Orang-orang penerbangan biasa menyebut berbagai peralatan itu sebagai ground support equipment. Peralatan ini digunakan untuk melayani burung besi sebelum keberangkatan maupun kedatangan.

Secara umum, fungsi peralatan-per-alatan tersebut meliputi ground power operations, aircraft mobility dan loading operations (proses masuk bagasi dan penumpang). Kategori Ground Support Equip-ment (GSE) Non Powered Equipment

Chock: Alat ini terbuat dari kayu yang keras atau karet yang keras. Di-gunakan untuk mencegah pesawat bergerak ketika parkir di apron atau di hanggar. Chocks diletakkan di depan dan di belakang roda landing gear pe-sawat.

Bags Carts: Kereta angkut untuk kargo, bagasi dan barang lainnya dari terminal ke pesawat atau sorting faci-lity. Carts dilengkapi dengan sistem penge reman dengan memblok roda, sehingga tidak bergerak ketika akan disambungkan dengan balok untuk ditarik.

Dollies Containers and Pallet: Alat ini difungsikan untuk mengangkut muatan di container dan pallet. Ke-duanya memiliki inbuilt rollers (rol untuk memudahkan ke dalam bagasi bawah pesawat). Troli untuk container memi-liki pola memutar berbalik arah secara langsung saat proses loading ke dalam pesawat.

Powered EquipmentTaxing in/Pushing Back: Alat untuk

menarik pesawat dari runway menuju apron (area parkir) dan sebaliknya. Tentunya memiliki tenaga besar, alat ini juga bisa mendorong pesawat dalam beberapa situasi. Ukurannya disesuai-kan dengan badan pesawat.

Aircraft refuellers (fuel truck): Truk ini menyediakan bahan bakar pesawat. Kendaraan ini mampu mengangkut bahan bakar sekitar 10.000 US gallons.

Tugs and Tractor: Digunakan untuk menarik atau menggerakkan alat-alat ground support yang mengalami keru-sakan, termasuk bag carts, mobile air conditioning units, air starters, lavatory carts dan peralatan lainnya.

Lavatory Service Vehicles: Kenda-raan ini sebagai penyedot kotoran dari lavatory (toilet) di pesawat. Kemudian tangki kotoran dibersihkan dan diberi-kan campuran air dengan disinfecting concentrate atau yang dikenal blue juice.

Ground power units: Kendaran yang mampu menyuplai tenaga ke pesawat saat di parkir. Semua pesawat yang me-miliki syarat 28V arus searah dan 200V 400HZ arus bolak balik, energi listrik dibawa dari sebuah generator yang

disambungkan ke pesawat lewat kabel yang sangat tebal.

Airport buses: Bus diprioritaskan mengangkut penumpang dari pesawat ke terminal atau sebaliknya. Bus ini juga disebut sebagai mobile lounges.

Container Loader: Alat ini hanya un-tuk pesawat berbadan lebar. Fungsinya loading dan unloading cargo yang be-rada di container atau di pallet. Loader memiliki dua peron yang secara bebas mengangkat dan menurunkan barang.

Catering Vehicle: Untuk proses me-masukkan atau mengeluarkan minum-an dan makanan yang tidak habis. Kendaraan khusus ini terbuat dengan lifting system, platform, an electro-hy-draulic control mechanism.

Container Transporters: Alat ini sebagai peron kargo yang memiliki konstruksi dalam proses loading dan unloading. Tipe transporter tergantung pada load capacity container yang akan diangkut.

A Jet Air Starter: Kendaraan dengan mesin gas turbin yang digunakan se-lama menghidupkan pesawat mem-butuhkan udara seperlunya agar mesin pesawat dapat hidup. Air starter mengeluarkan udara dengan selang yang didekatkan ke pesawat.

Potable Water Trucks : Truk khusus untuk mengisi drinking water di tangki pesawat. Dilengkapi pompa untuk-membantu menggerakkan air dari kendaraan ke pesawat.

Bukan Sekedar Peralatan BiasaBelt Loader: Menyediakan moveable

belts untuk loading dan unloading kargo ataupun bagasi. Alat ini digerakkan un-tuk membuka ruang di bawah pesawat.

Passenger Boarding Stairs: Digu-nakan untuk mengangkut penumpang ke kabin pesawat. Untuk bentuknya ada eskalator maupun tangga manual (biasa). Dibuat khusus menyesuaikan ketinggian pesawat.

A de/anti-icing vehicle: Berfungsi me-lindungi pesawat dari kebekuan akibat tertutup salju. Kendaraan khusus ini memiliki tangan-tangan untuk mem-permudah akses masuk ke pesawat. Sebuah selang penyempot khusus mencairkan ice pada pesawat. (Dnn)

Page 16: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

16 l Aviasi l Juni 2013

Laporan Utama

GROUND handling adalah suatu kegiatan airlines yang berkait-an dengan penanganan atau

pelayanan terhadap para penumpang berikut bagasinya, kargo, pos, peralatan pembantu pergerakan pesawat saat pesawat berada di airport, baik untuk departure maupun arrival.

Ruang lingkup dan batas pekerjaan ground handling yaitu pada fase atau tahap pre flight dan post flight, yaitu penanganan penumpang dan pesawat selama berada di bandar udara.

Secara teknis operasional, aktivitas ground handling dimulai pada saat pesawat taxi (parking stand), mesin pe-sawat sudah dimatikan, roda pesawat sudah diganjal (block on) dan pintu pe-sawat sudah dibuka (open the door) dan para penumpang sudah dipersilakan untuk turun atau keluar dari pesawat. Maka pada saat itu para staf darat sudah memiliki kewenangan untuk meng ambil alih pekerjaan dari Pilot In Command (PIC) beserta cabin crewnya.

Berdasarkan sejarah perkembangan perusahaan ground handling di Indo-nesia, munculnya perusahaan ground handling bermula dari adanya kegiatan perpindahan Bandar Udara Kemayoran, Jakarta Pusat ke Halim Perdanaku-suma, Jakarta Timur sambil menunggu selesainya pembangunan bandar udara baru yang lebih modern Soe-karno-Hatta. Pada saat yang ber samaan Garuda Indonesia yang kala itu juga berperan sebagai penyedia jasa ground handling bagi maskapai penerbangan asing mulai “kewalahan” menghadapi

adanya tuntutan dari pihak users yang menginginkan pelayanan dan per-hatian yang lebih maksimal dari Ga-ruda Indonesia terhadap penanganan ground handlingnya.

Berdasarkan sejarah kelahirannya, sebenarnya kegiatan ground handling merupakan bagian integral dari ling-kup pekerjaan dalam suatu perusa-haan penerbangan, di mana terdapat dua kegiatan utama yang dilakukan perusaha an penerbangan, yaitu per-tama, ke giatan di kantor kota (Town Of-fice) yang lebih dominan mengerjakan urusan pemasaran/sales and service dan admini strasi keuangan serta umum. Kedua, kegiatan operasional kestasi-unan di bandar udara.

Jadi, kegiatan ground handling merupakan bagian atau divisi opera-sional perusahaan penerbangan yang dipimpin oleh seorang kepala stasiun sebagai manajer operasi.

Dalam perkembangan selanjut-nya, muncul ide untuk mendirikan perusaha an yang khusus menyediakan jasa/layanan ground handling, karena tidak sedikit perusahaan penerbangan asing (internasional) yang menyinggahi Indonesia.

Beberapa perusahaan penerbangan asing yang membuka rute ke Jakarta dan Denpasar dipastikan akan men-jalin kerja sama dengan perusahaan-perusaha an lokal sebagai representative agent atau dikenal dengan istilah Ge-neral Sales Agent (GSA).

Pada hakekatnya ada tiga kompo-nen utama penyelenggaraan bisnis

penerbangan dapat berjalan, khusus-nya ground handling. Ketiga komponen tersebut adalah pertama, perusahaan penerbangan (airlines), berikut sarana angkutnya berupa pesawat terbang (aircraft). Kedua, bandar udara (airport); dan ketiga, konsumen (dalam hal ini passangers dan shipper).

Ketiga komponen utama ini secara sendiri-sendiri memiliki keterkaitan dengan unit-sub unit lainnya yang me-miliki peran tidak kecil. Sederhananya, kegiatan atau pekerjaan ground han-dling dapat terlaksana kalau ada peru-sahaan penerbangan, ada pesawat, ada bandar udara dan ada calon penum-pangnya. Tanpa itu semua, maka ke-giatan ground handling tidak akan ada. Dua komponen yang sangat terkait secara langsung adalah perusahaan penerbangan dan bandar udara.

Secara umum, sebuah airport harus memiliki sarana dan prasarana mini-mal, yaitu landasan pacu pesawat yang memenuhi syarat (runway), me nara pengontrol lalu lintas udara (air traffic control), dan gedung terminal (terminal building). Berdasarkan area, bandar udara dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, ialah sisi darat (land side) dan sisi udara (air side).

Khusus untuk gedung terminal, bandar udara dapat dibagi ke dalam tiga wilayah yang disebut Public Area, Restricted Area dan Non Public Area.

Public Area adalah wilayah atau ba-gian dari bandar udara yang dapat di-pergunakan untuk masyarakat umum. Area ini merupakan wilayah bandar

udara yang berada di beranda atau di bagian depan bangunan, termasuk ba-gian luar gedung terminal/warehouse. Fasilitas atau pelayanan yang tersedia di area ini antara lain lapangan parkir kendaraan, kantin, tempat untuk iba-dah, toilet umum dan lain-lain.

Restricted Area adalah wilayah atau bagian bandar udara yang dapat diper-gunakan untuk umum secara terbatas. Wilayah ini berada di bagian gedung terminal dan dimanfaatkan untuk pelayanan penumpang yang akan be-rangkat maupun yang akan tiba. Selain penumpang dan calon penumpang, yang lain tidak diizinkan memasuki ruangan ini, kecuali petugas bandar udara yang memiliki pass bandar udara atau yang telah mendapat izin khusus dari administrator bandar udara. Pela-yanan yang tersedia di area ini antara lain check-in counter, bank atau tempat penukaran uang, toko cinderamata, toko bebas pajak (duty free shop), tem-pat penjualan tiket pesawat berada di public area, restoran, toilet umum dan lain-lain.

Non Public Area adalah wilayah atau bagian dari airport yang tidak dapat di-masuki oleh masyarakat umum, ke-cu-ali penumpang yang tinggal memasuki pesawat (boarding), atau penumpang yang tiba harus menyelesaikan doku-men perjalanannya dan akan mengam-bil bagasinya.

Menurut Air Navigation Bureau (Biro Navigasi Udara) yang merupakan bagian dari ICAO, di seluruh dunia kini tercatat sekitar 40.000 bandar udara. Dari jumlah itu, 40 persen diantaranya ber operasi sebagai airport komersial. Dari jumlah tersebut, yang memenuhi standar sekitar 1.050 bandar udara. Salah satu di antaranya adalah Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.

Cargo HandlingPekerjaan cargo handling merupa-

kan bagian dari ground handling. Me-ngacu kepada Aircraft Handling Manual (AHM 810) Annex A dalam Ground Handling Agreement, Cargo dan Mail Handling berada pada section 5. Leng-kapnya adalah sebagai berikut :• Section 1 : Representation & Accomo-

dation• Section 2 : Load Control and Co mu-

nication• Section 3 : Unit Load Devisi (ULD)• Section 4 : Passanger & Baggage• Section 5 : Cargo & Mail• Section 6 : Ramp• Section 7 : Aircraft Servicing• Section 8 : Fuel & Oil• Section 9 : Aircraft Maintenance• Section 10 : Flight Operation & New

Administration• Section 11 : Surface Transportation• Section 12 : Catering Service• Section 13 : Servicing & Administra-

tionSection 14 : Security

(Untung Sutomo)

Peran Jasa ‘Ground Handling’

Seorang petugas membawa Container Loader untuk proses loading atau unloading barang. Alat ini khusus pesawat berbadan lebar, seperti Boeing 747-400 (Foto: Tom)

Page 17: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

Aviasi l Juni 2013 l 17

PT Aero Systems Indonesia (ASYST), Ratu Plaza Office Tower Lt.28 Jl Jend Sudirman Kav 9 Jakarta 10270 Indonesia

Telepon : +62 21 7255660 (hunting)Fax : +62 21 7256250Website : www.asyst.co.idTwitter : @ASYST_ID Facebook : PT Aero Systems Indonesia (Garuda Indonesia Group)

Artikel ini dipersembahkan oleh:

Perkembangan layanan pada industri pener-bangan di seluruh dunia terus maju dengan pesat. Flightglobal (FG), sebuah agen riset

melalui situsnya www.flightglobal.com menyatakan sejak tahun 2012 sampai dengan awal tahun 2013 setidaknya terdapat penambahan sebanyak 50 maskapai baru yang beroperasi di seluruh dunia mulai dari Eropa, Asia hingga Afrika.

Salah satu faktor yang membuat jumlah maskapai terus bertambah adalah tingginya per-mintaan dalam memenuhi kebutuhan akan jasa transportasi udara. Hal tersebut membuat setiap maskapai berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penumpangnya. Salah satu pelayanan yang berusaha dimaksimal-kan oleh maskapai adalah pelayanan dari segi Teknologi Informasi (TI). Hasil survei “SITA 2012 Airline IT trend survey” menyatakan bahwa ter-jadi kenaikan pengeluaran sebanyak 49% untuk keperluan pengembangan TI di tahun 2013 yang dilakukan oleh maskapai penerbangan. Menurut sumber yang sama, Bandara Soekarno Hatta menjadi bandara keempat dari 100 bandara deng-an pertumbuh an tertinggi yakni 18,2%*.

Salah satu komponen terpenting di bandara adalah proses check-in dimana setiap calon pe­numpang harus melakukan registrasi untuk pe-nerbangan yang sesuai dengan jadwal di tiket yang telah dipesan. Pada proses check-in pe-numpang akan dibantu oleh petugas lapangan yang disebut petugas ground handling. Petugas ground handling pada saat proses check-in ini akan melakukan registrasi ulang calon penumpang dengan cara mengakses data penumpang dari maskapai melalui sistem bernama Departure Con-trol System (DCS.)

PT Aero Systems Indonesia (ASYST) sebagai perusahaan TI terdepan yang berpengalaman di industri transportasi dan travel memiliki layanan tambahan DCS dalam rangkaian Sistem Layanan Penumpang (PSS). Layanan bernama Compass DCS 3rd Party Ground Handling ini adalah la-yanan yang didesain untuk mengakomodasi ke-butuhan maskapai yang bersifat sangat fleksibel meskipun maskapai tersebut tidak memiliki Sistem Layanan Penumpang (PSS). Dengan menggu-nakan Compass DCS 3rd Party Ground Han-dling ini, maskapai yang sudah memiliki layanan pemesanan tiket cukup mengirimkan daftar nama penumpang (PNL) atau daftar perubahan nama penumpang (ADL) dari sistem asli mereka dalam format dan template yang disepakati bersama. Se-dangkan untuk maskapai yang sama sekali belum memiliki layanan reservasi (proses manual) dapat mengirimkan daftar nama penumpang dalam ben-tuk file XLS.

Dari sisi perangkat keras, Compass DCS 3rd Party Ground Handling kompatibel dengan Multi Adaptive Platform (MAP) yang merupakan paket peralatan yang dirancang untuk proses check-in. Compass DCS 3rd Party Ground Handling juga memiliki tampilan grafis yang mudah digunakan sehingga membantu petugas check-in memberi-kan pelayanan terbaik kepada penumpang.

Ada dua pilihan Compass DCS 3rd Party Ground Handling yang disediakan bagi maskapai yang disediakan oleh ASYST, yaitu: 1. Layanan Departure Control System (DCS)

kepada maskapai yang sudah memiliki Sistem Layanan Penumpang. Disini layanan DCS akan langsung ditujukan ke sistem PSS mas-kapai tersebut melalui sebuah tampilan yang disebut dengan Multi Adaptive Platform (MAP)

2. Layanan DCS kepada maskapai yang tidak memiliki Sistem Layanan Penumpang atau maskapai yang hanya memiliki sistem reser-vasi.

Fungsi Compass DCS 3rd Party Ground Han-dling untuk:- Semua standar DCS maskapai.- Seluruh standar pesan dari IATA untuk check-

in, boarding, flight closeout dan load control.- ETKT.- Menerima PNL/ADL dari sistem reservasi apa-

pun (format pesan TTY, xls, txt).- Penanganan penumpang dan dan boarding

passes untuk IATCI (Interline Airline Through Check-in)

- Maskapai yang beraliansi dengan layanan frequent flyer dan penanganan penumpang berprioritas.

- Dapat sesuai dengan standar keamanan yang ditetapkan pemerintah: Secure Flight, APIS, APP.

- 2D-barcode dan 2D-XML barcode boarding pass.

Adapun keuntungan dari Compass DCS 3rd Party Ground Handling:- Meminimalisasi Implementation Line- Hampir tidak ada change management - Efisiensi biaya bagi pengeluaran maskapai- Layanan yang terintegrasi dengan layanan

ground handling lain.

Compass DCS 3rd Party Ground Handling dapat digunakan oleh antara lain:- Maskapai - Penyedia jasa non maskapai - Penyedia jasa ground handling

Multi Adaptive Platform (MAP) adalah sebuah aplikasi dan sekumpulan konfigurasi hardware

yang dirancang untuk bisa terhubung dengan be-berapa PSS dan sistem reservasi maskapai. Ap-likasi ini dirancang berdasarkan pada kebutuhan maskapai, otoritas bandara dan penyedia layanan ground handling.

Fleksibilitas dari MAP akan membuat proses check-in lebih nyaman baik untuk maskapai low cost service maupun maskapai full service. Per-lengkapan dari MAP sudah dirancang dengan penuh perhitungan berdasarkan kebutuhan dari maskapai dan merupakan pilihan terbaik yang sesuai dengan standar untuk digunakan oleh mas-kapai. MAP akan memudahkan maskapai untuk mengurangi biaya penggunaan hardware di check-in counter sehingga maskapai dapat mengguna-kan anggaran biaya untuk meningkatkan pelayan-an mereka pada penumpang.

MAP memudahkan maskapai, otoritas bandara dan penyedia layanan ground handling untuk men-dukung satu sama lain yang pada akhirnya akan menghasilkan layanan terbaik pada penumpang dan pada saat bersamaan juga memberikan nilai tambah pada bisnis transportasi. Bagi petugas ground handling, MAP akan memberikan kemu-dahan layanan pada mereka untuk melayani lebih dari dua maskapai pada waktu yang bersamaan sehingga otoritas bandara bisa mendapatkan keuntungan karena perlengkapan dan check-in counter bisa digunakan bersama.

Keuntungan dari penggunaan MAP adalah:- Memaksimalkan penggunaan ruang- Waktu implementasi yang minim- Efisiensi biaya untuk pemeliharaan perangkat

keras- Hampir tidak ada kebutuhan akan change

management - Memberikan keuntungan sebanding (win-win

solution) bagi seluruh stake holder transportasiPT Aero Systems Indonesia (ASYST) adalah

salah satu anak perusahaan dari PT Garuda Indo-nesia (Persero) Tbk dan PT Aerowisata. ASYST merupakan penyedia layanan konsultasi dan sistem Teknologi Informasi yang melayani industri transportasi khususnya penerbangan dan industri travel. Informasi lebih lanjut mengenai ASYST dapat dilihat melalui situs www.asyst.co.id.

Integrasi Layanan Ground HandlingTerbaik Bagi Maskapai Penerbangan

Page 18: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

18 l Aviasi l Juni 2013

Kupas

DOUGLAS Aircraft Company, salah satu pabrikan pesawat yang memproduksi beraneka ragam

tipe untuk memenuhi kebutuhan operator di seluruh dunia.

Douglas DC-7 menjadi pelopor un-tuk pengembangan mesin jet Boeing 707 dan Douglas DC-8. Pesawat ini diperkenalkan pada 1953-1958. DC-7 merupakan armada bermesin piston bertenaga besar.

American Airlines, sebagai operator terbesar saat itu di Benua Amerika me-minta Douglas untuk merakit sebuah pesawat yang mampu terbang nonstop dalam waktu sekitar delapan jam guna menghubungkan negara bagian Ameri-ka. Saat itu, Presiden CR Smith meme-san 25 pesawat untuk American Airlines dengan harga US$ 40 juta.

Selain itu, beberapa maskapai di AS juga memperkuat untuk menambah armada baru, karena pesawat kecil tidak mampu mengambil keuntungan besar serta daya jangkauan yang pendek.

60 Tahun Angkutan Penumpang Pertama

DC-7 diperkenalkan Mei 1953, me-masuki layanan dengan American Air-lines pada November 1953. Jadi, di ta-hun ini perusahaan itu sudah mencatat sejarah 60 tahun perkembangannya bagi industri ini.

Tipe tersebut adalah angkutan komersial pertama yang mampu ter-bang nonstop arah barat di seluruh Amerika Serikat Keluaran ini se-bagai

saingan Super Constellation (Lockheed L-1049 Super Constellation) yang ba-nyak mengalami kegagalan mesin.

Douglas sukses menerbangkan 338 pesawat DC-7s dan disampaikan terakhir pada 1958. Kebanyakan DC-7s dimodifikasi sebagai pesawat kargo setelah tidak digunakan untuk angkut-an penumpang. Menurut Boeing, beberapa jenis pesawat ini masih ber-operasi untuk balap udara, pemadam kebakaran, pelacakan satelit dan pa-meran penerbangan.

Dalam tulisan “Douglas Airlines” Sport Aviation, 19 April 2012 bahwa DC-7 menggunakan konsep sayap DC-4 dengan panjang badan pesawat tiga meter lebih panjang dari DC-6. Gagah-nya varian ini nampak pada mesinnya dengan enam belas silinder Wright R-3350-Turbo Compound.

Desain Lebih MantapMulai 1959, Douglas melengkapi

pesawat dengan pintu besar bagian depan dan belakang, namun beberapa jendela kabin dihilangkan. Modifikasi ini memperpan-jang tampilan pesawat sebagai angkutan penumpang.

Selain American Airlines, Delta Air Lines juga menetapkan rekor 6,5 jam penerbangan

antarbenua. Delta mempromosikan armada DC-7 sebagai “Airliner Tercepat dan Terbaik Amerika”.

Layanan penerbangan dunia terse-but dijadwalkan pada 1 April 1955 rute New Orleans ke San Juan, Caracas, At-lanta, Houston dan Dallas.

Interior MewahDouglas DC-7 dikenal sebagai pe-

sawat mewah yang mampu membawa penumpang di semua kelas tempat duduk. Interior mewah nampak pada kain dan kulit pada kursi beraksen emas dan perak. Tirai jendela dengan motif emas digambarkan sebagai kesuksesan sepanjang rute Delta.

DC-7 juga dinobatkan sebagai pe-nerbangan terkenal di sepanjang dunia ini untuk Millionaire Dream Vacation, terutama bagi para penumpang yang

60 Tahun Kiprah DC-7 sebagai Pesawat Komersial Pertama

No. Varian Keterangan Harga per Pesawat

1. DC-7 Diproduksi 105 pesawat £ 570.000

2. DC-7BPertama untuk jarak jauh, diproduksi 112 pesawat. Dilengkpai tambahan tangki bahan bakar.

£ 680.000

3. DC-7C (Seven Seas)Peningkatan jarak jauh untuk transatlantik, ditambah tenaga pada mesin 3400hp (2540kW) R-3350. Diproduksi 121 pesawat

£ 800.000

4. DC-7D Dilengkapi dengan mesin turboprop Rolls-Royce Tyne £ 930.000

5. DC-7F (Speedfreighter) Untuk angkutan penumpang dan kargo £ 115.000

Varian DC-7s

Sumber: Boeing dan Douglas Aircraft Company

Kru 2 pilot, 1 insinyur penerbangan, 2 pramugariKapasitas 64-95 penumpangPanjang 108 kaki (33,20 m)Lebar sayap 117 kaki (35,81 m)Tinggi pesawat 28 kaki (8,71 m0Berat kosong 26.376 kgMaksimal berat lepas landas 51.982 kgPowerplant (daya mesin) 4 × Wright R-3350-30W radial piston, 3.250 hp (2.423 kW)Kecepatan maksimum 652 km/jamJangkauan jelajah 578 km/jam

Informasi DC-7s

Sumber: Douglas Company Aircraft

berlibur ke New Orleans, Jamaika dan Havana.

Golden Crown juga sebagai layanan istimewa di pesawat ini. Lagi-lagi Delta memperkenalkan DC-7 Golden Crown pada 1 Februari 1956, dengan fasilitas onboard yang ekstra, termasuk mesin ketik untuk kerja dan alat cukur di ka-mar mandi.

Royal Service, kemewahan penerba-ngan 22 September 1958 dengan fitur:• Tiga pramugari (sebelumnya hanya

dua) untuk “layanan terbaik dan tercepat di dunia”.

• Kampanye gratis di setiap rute.• Pilihan makanan pembuka saat

makan, makanan kecil dan koktail di sore hari.

• Kaset rekaman Mozart dimainkan saat boarding.

• Anak-anak menerima pertama sou-venir (pin, miniatur pesawat dan boneka pramugari) selama pener-bangan komersial.

• Di bandar udara, pelanggan memi-liki check-in khusus dan penanga-nan prioritas tas/bagasi. (Dnn)

Kokpit DC-7

DC-7, pesawat komersial pertama bermesin empat dengan enam belas silinder Wright R-3350-Turbo Com-pound. (Foto-foto: Delta Musseum)

Page 19: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

Aviasi l Juni 2013 l 19

MRO

SETIAP pesawat mempunyai konfi-gurasi untuk setiap komponen yang terpasang pada masing-ma-

sing bagiannya. Begitu pula pada ba-gian ekor pesawat (tail section).

Komponen ini berupa bagian ekorpesawat yang berada dalam posisi ver-tikal. Di bagian ini menempel pula salah satu bidang kendali pesawat udara yang disebut rudder.

Rudder terhubung deng an area kokpit secara mekanik (sistem manual) maupun memanfaatkan energi hidrolik.

Untuk sistem manual, pergerakan rudder pedal akan menarik control cable melalui pulley hingga menggerakkan rudder sesuai besarnya masukan yang diberikan.

Pada saat sistem hidrolik yang bekerja, pergerakan dari rudder pedal akan memberikan masukan untuk pow-er control unit (PCU). Untuk selanjutnya PCU akan mengizinkan fluida hidrolik yang bertekanan ke dalam actuator dan menggerakkan rudder sesuai arah ma-sukan dari rudder pedal.

Rudder berperan dalam menjaga gerak yaw pesawat. Posisi rudder di ekor pesawat akan menghasilkan momen yang mempengaruhi kestabilan direk-sional pesawat udara, karena jaraknya yang cukup jauh dari center of gravity (cg).

Apabila pilot menginginkan pe-sawat bergerak yaw ke kanan, deng-an menginjak rudder pedal sebelah kanan, maka rudder akan berefleksi ke kanan. Akibatnya akan timbul gaya

aerodinamik ke kiri di sekitar rudder, sehingga ekor akan bergerak ke kiri dan nose pesawat akan bergerak ke kanan. Demikian juga sebaliknya apabila pilot menginginkan pesawat melakukan gerak yaw ke kiri.

Horizontal StabilizerUniknya komponen ini berpasangan

di sebelah kiri dan kanan ekor pesawat. Pada trailing edgenya akan menempel elevator. Untuk pesawat-pesawat kecil biasanya horizontal stabilizer ini dide-sain tetap (fixed).

Untuk pesawat berbadan sempit (narrow body) dan lebar (wide body), horizontal stabilizer didesain bisa di-gerakkan dari kokpit, baik itu meng-gunakan motor hidrolik maupun motor elektrik.

Tekanan hidrolik yang mencapai 3.000 Psi akan mampu menggerakkan horizontal stabilizer untuk bergerak ke atas atau ke bawah. Pada kondisi ter-tentu, dengan menggerakkan saklar (switch) dari kokpit, sistem elektrik di pesawat udara bisa digunakan untuk menggerakkan motor yang bekerja satu poros (shaft) dengan motor hidrolik tersebut.

Bagian belakang dari horizontal stabilizer akan dipasang evelator yang terhubung dengan tongkat kemudi (control column) secara mekanik dengan kokpit menggunakan control cable dan pulley. Pada saat sistem hidrolik yang bekerja, pergerakan dari control column akan memberikan masukan untuk pow-

er control unit (PCU). Untuk selanjutnya PCU akan mengizinkan fluida hidrolik yang bertekanan ke dalam actuator dan menggerakkan elevator sesuai arah ma-sukan dari control column tersebut.

Elevator berperan dalam menjaga gerak pitch pesawat. Pergerakan eleva-tor di ekor pesawat akan memberikan momen yang mempengaruhi kestabilan longitudinal pesawat udara, karena jaraknya yang cukup jauh dari center of gravity (cg).

Apabila pilot menginginkan pesawat bergerak pitch-up, dengan menarik con-trol column, maka elevator akan berde-fleksi ke atas. Akibatnya akan timbul gaya aerodinamik ke bawah di sekitar elevator sehingga ekor akan bergerak ke bawah dan nose pesawat akan bergerak ke atas. Demikian juga sebaliknya apabila pilot menginginkan pesawat melakukan gerak pitch-down.

Auxiliary Power Unit (APU)Komponen ini bukan merupakan

komponen utama pesawat udara dan oleh karenanya tidak semua pesawat dilengkapi dengan APU. Sebagaimana namanya ‘auxiliary’, komponen ini ber-fungsi untuk sumber tenaga bantuan.

Pada kondisi di darat, APU bisa me-nyediakan tenaga pneumatik (udara) maupun elektrik. Tenaga pneumatik bisa digunakan untuk mendinginkan kabin pesawat pada saat mesin pesawat be-lum dioperasikan ataupun untuk mem-bantu starting mesin pesawat.

Pada saat pesawat sudah lepas lan-

das, pada flight level tertentu APU hanya bisa digunakan untuk menyediakan tenaga elektrik saja.

Perawatan Pada Ekor PesawatSeperti halnya komponen yang ter-

pasang pada pesawat pada umumnya, perlu dilakukan juga perawatan terha-dap komponen yang terpasang di ba-gian ekor pesawat udara, antara lain:

1. Inspeksi atau pemeriksaan rutin

Setiap pesawat transit perlu dilaku-kan pemeriksaan ‘walk around’ untuk memastikan bahwa ekor pesawat dalam kondisi bagus (tidak ada ke-lainan). Pemeriksaan rutin setiap malam perlu dilakukan secara berkala untuk memeriksa level oli pada APU sekaligus memastikan tidak adanya kebocoran di sistemnya.

2. Pelumasan komponenKarena adanya komponen mekanik

yang bergerak (stabilizer), maka sa-ngat wajar apabila komponen tersebut memerlukan pelumasan pada interval tertentu.

3. Pemeriksaan OperasionalLevel perawatan yang lebih besar

adalah pemeriksaan sistem secara operasional. Sistem akan dilakukan peng ujian untuk memastikan bahwa masih beroperasi dalam batasan operational yang direkomendasikan oleh manufaktur pesawat.

4. Pengontrolan umur kompo-nen

Komponen yang mempunyai ba-tasan umur ‘hard time (HT)’ harus di-pastikan tidak melebihi batasan yang direkomendasikan vendor ataupun manufaktur pesawat.

Salah satu komponen yang terkait adalah APU generator, APU fire extin-guisher dan beberapa vendor mereko-mendasikan pengontrolan umur untuk ballscrew stabilizer.

5. Penggantian komponenKebanyakan komponen yang ter-

pasang di ekor pesawat merupakan kategori komponen ‘on condition atau condition monitoring (OCCM)’. Kompo-nen seperti aktuator dan komponen OCCM lainnya harus menunggu adanya temuan atau kelainan sistem dahulu baru memerlukan penggantian dengan komponen yang kondisinya bagus (ser-viceable).

Mengingat adanya dua komponen bidang kendali utama (rudder dan eleva-tor) yang terpasang pada ekor pesawat, maka semakin menegaskan bahwa semua komponen yang terpasang pada pesawat adalah penting.

Aspek perawatan sesuai rekomenda-si manufaktur atau bendor merupakan perihal yang penting untuk menjaga agar komponen dan pesawat tersebut dalam kondisi airworthy dan aman un-tuk dioperasikan. (Suhanto)

Merawat Ekor Pesawat

Komponen utama yang terpasang di bagian ekor pesawat meliputi: vertical stabilizer, horizontal stabilizer (posisi kanan dan kiri pesawat) dan auxiliary power unit (APU). (Foto: Dok. Airbus)

Page 20: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

20 l Aviasi l Juni 2013

Profil

60 Tahun Perjalanan Nonstop Lufthansa Baru

BAGI Anda yang sering bepergian ke Eropa, melihat maskapai ini sudah tak asing lagi. Namanya

sudah mendunia, diakui sebagai salah satu maskapai tertua dan terbesar.

Perusahaan ini berasal dari kata Luft (Jerman artinya udara) sementara Hansa (Hanseatic League artinya grup perdagangan terkuat).

Membangun brand hingga sekarang ini tidaklah mudah. Menurut Lufthansa, sejarah selalu merupakan cerminan dari orang dan waktu. Kini, telah mendapat-kan posisi dalam memimpin bisnis pe-nerbangan internasional.

Maskapai ini didirikan 6 Januari 1926 di Berlin, setelah penggabungan “Deutsche Aero Lloyd” (DAL) dan “Jun-kers Luftverkehr”. Nama asli perusahaan ini adalah Deutsche Luft Hansa Ak-tiengesellschaft.

Namun, sempat berhenti ber operasi setelah kekalahan Jerman 1945. Luf-thansa dibentuk kembali 6 Januari 1953 dengan nama Aktiengesellschaft für Luftverkehrsbedarf (Luftag).

Lufthansa “baru” melanjutkan pe-

nerbangan terjadwal di Jerman, bukan sebagai perusahaan sebelum perang dunia.

Penerbangan internasional dimulai 15 Mei 1955, rute ke kota-kota Eropa, diikuti ke New York 8 Juni, hanya ber-modal Lockheed Super Constellation.

Terbang Kembali, Era Layanan Baru

Kondisi yang sulit dialami selu-ruh maskapai penerbangan dunia, justru menjadikan Lufthansa cepat untuk memperkenalkan perubahan yang komprehensif. Alih-alih rencana ekspansi armada dan penyesuaian be-berapa rute.

Pada saat yang sama, perusahaan berinvestasi pada pesawat dan la yanan penumpang.

Lufthansa adalah maskapai penum-pang pertama yang terbang dengan Boeing 747-8, versi ini dinilai sebagai hemat bahan bakar, lebih tenang dan menampung lebih besar dari sebuah jet jumbo.

Armada berbodi lebar ini dilengkapi

dengan ge nerasi baru Kelas Bisnis, me-miliki kursi bersandar nyaman, tempat tidur datar sepenuhnya.

Lufthansa dan anak perusahaan terus menggunakan berbagai upaya untuk memenuhi permintaan mobilitas dengan produk ramah lingkungan dan meningkatkan efisiensi operasi pener-bangan.

Pada 2010-2011 maskapai deng-an tagline There’s no better way to fly menerima pertama Airbus A380. Ini adalah awal dari sebuah era baru pe-sawat penumpang, juga dilengkapi Lufthansa First Class baru dan Business Class dan Economy Class.

Lufthansa juga memberikan “media baru” dan menetapkan standar dalam industri melalui aktivitas di jejaring sosial, mobile/ponsel dan peluncuran akses internet dalam penerbangan.

Tersedia lounge eksklusif baru concourse A-Plus Lufthansa terbuka di hub (penghumpul) di Frankfurt. Sekitar 15.000 penumpang perhari dari bandar udara ini.

Pesawat di barisan Lufthansa

dilengkapi dengan generasi baru Kelas

Bisnis, memiliki kursi bersandar

nyaman, tempat tidur datar

sepenuhnya.

20 l Aviasi l Juni 2013

Boeing 747-8 Intercontinental milik Lufthansa dengan registrasi pesawat D-ABYA. (Foto: Boeing Hanusa/Lufthansa)

Page 21: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

Aviasi l Juni 2013 l 21

Setiap Penerbangan di Atas AwanTerbang dengan layanan yang pa-

ling nyaman dari Lufthansa, membuat Anda merasa seperti terbang di sebuah

hotel dan tidak ingin tiba terlalu cepat pada tujuan Anda.

Pada penerbangan di Eropa, Anda memiliki lebih banyak kesempatan untuk menikmati suasana yang ramah, tempat duduk yang lebih nyaman dan pilihan yang lebih beragam dari makanan ringan, makanan panas dan minuman.

Dengan Entertainment on Demand, merupakan cara Anda untuk pilih pro-gram favorit dari hiburan yang meng-gunakan user friendly layar sentuh. User Interface tersedia bagi penumpang dalam sepuluh bahasa: Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol, Portugis, Italia, Je-pang, Korea, China dan Arab.

Nantikan hiburan besar di Kelas Eko-nomi, dengan program lebih banyak film yang terbaru setiap bulan. Anda dapat memilih antara film, audio yang berbeda atau berbagai musik.

Untuk kelas Pertama dan Bisnis, Fly Lufthansa tersedia 70 pilihan video film bioskop dalam delapan bahasa, 40 program TV dari seluruh dunia, 200 CD, audio on demand, 30 program radio

Kode IATA: LH ICAO: DLH

Penghubung utamaBandar Udara Internasional FrankfrutBandar Udara Internasional Munich

Kota FokusBandar Udara Internasional DüsseldorfBandar Udara Internasional Hamburg

Kota Tujuan 209 di 81 negara Armada Total KeteranganAirbus A380-800 10

Untuk penerbangan jarak jauh (long haul)

Boeing 747-8I 6Boeing 747-400 19Airbus A340-600 24Airbus A340-300 24Airbus A330-300 18Boeing BBJ 737-800 IGW 17Airbus A321-100/200 62

Untuk penerbangan jarak menengah (medium haul)

Airbus A320-200 53Airbus A319-100 35Boeing 737-500 22Boeing 737-300 32Embraer 195 30

Untuk penerbangan jarak pendek (short haul)

Embraer 190 30Bombardier CRJ-900 22Bombardier CRJ-700 17ATR 72-500 14Bombardier DH8-400 9

Informasi Lufthansa

Sumber: Lufthansa

No. Perusahaan Keterangan1. Austrian Airlines Maskapai nasional Austria

2. SunExpressmaskapai penerbangan yang berbasis di Antalya, Turki; 50 persen sahamnya dimiliki Lufthansa dan 50 persen Turkish Airlines

3. Swiss International Air Lines Maskapai nasional Swis

4. Lutfhansa Cargo Penerbangan kargo5. Lufthansa Technic Pusat perawatan pesawat6. Lufthansa Systems IT penerbangan terbesar di Eropa7. Lufthansa Regional Maskapai regional8. Lufthansa CityLine Maskapai regional9. Air Dolomiti Maskapai di Italia

10. Delvag Asuransi transportasi udara11. LSG Sky Chefs Katering makanan di pesawat, terbesar di dunia.12. Lufthansa Flight Training Pusat pelatihan awak penerbangan13. Condor Maskapai sewaan, Lufthansa memiliki 24,9 persen14. Luxair Maskapai di Luksemburg, Lufthansa memiliki 13 persen.15. Germanwings Maskapai berbiaya rendah, Lufthansa memiliki 49 persen saham.16. BMI Regional Maskapai regional di Inggris, Lufthansa memiliki 30 persen saham.

17. Luthansa commercial Holding 400 perusahaan pelayanan dan keuangan.

Anak Perusahaan

Sumber: Lufthansa

dengan berbagai saluran internasional, sebuah program anak-anak yang luas, permainan keterampilan, permainan aksi serta kursus bahasa yang tersedia.

Selain itu, penggemar olahraga akan menemukan berbagai pilihan ter-baru liputan olahraga di Sport Watch-Enjoy.

Kuat dengan Grup dan AliansiKrisis besar di awal 1990-an, fase

dramatis yang mengancam kelang-sungan hidup operator penerbangan. Lufthansa membentuk aliansi dengan maskapai lain ke dalam “Star Alliance”. Langkah ini adalah salah satu cara cepat menjadi pemimpin industri.

Sebuah “babak baru” seluruhnya direstrukturisasi Lufthansa, sepenuh-nya diprivatisasi pada 1997, kini me-lonjak menuju kesuksesan. Lufthansa sepenuhnya siap lepas landas menuju milenium baru.

Sebagai anggota pendiri Star Alliance, Lufthansa menawarkan keuntung an tak terhitung dalam jaring-an global terbesar di dunia. Strategi regional di bawah merek Lufthansa Re-gional menghubungkan wilayah Eropa dengan negara lain. Kemitraan bilateral ini menambah dan meningkatkan por-

tofolio layanan. Pihak Lufthansa menegaskan kerja

sama di antara maskapai dalam kelom-pok ini juga sedang diperluas secara sistematis. Sinergi sedang dimanfaat-kan, terutama dengan skala ekonomi.

Beberapa strategi seperti pembelian bahan bakar pesawat dan penanganan jasa catering, penggabungan kegiatan angkutan, optimasi lalu lintas lokal dan penjualan tiket penerbangan bersama (koneksi penerbangan).

Mendukung Ajang Olahraga Du-nia

Eropa yang terkenal dengan kompe-tisi olahraganya, dalam memenuhi ke-butuhan mengangkut para kontingen, paling efektif menggunakan pesawat udara.

Lufthansa tetap menjadi mitra dari tim Olimpiade Jerman selama empat tahun. Perjanjian kemitraan ditan-datangani dalam pertemuan pribadi antara Thomas Bach, Presiden Jerman Olympic Sports Konfederasi (DOSB) dan Christoph Franz, Chairman dan CEO Deutsche Lufthansa AG.

Sebagai pembawa resmi Tim Olim-piade Jerman, Lufthansa akan mener-bangkan para atlet untuk Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi, Rusia.

Selain itu, Lufthansa akan terus menjadi mitra kompeten untuk menang ani masalah perjalanan udara terkait di Jerman House, tempat perte-

muan nasional selama olimpiade bagi atlet, pelatih, media dan mitra bisnis.

“Lufthansa sangat diakui di seluruh dunia, atlet Jerman kami menikmati terbang dengan pembawa bendera Jerman. Kami sangat menantikan untuk penerbangan ke Sochi dan Rio de Ja-neiro dengan Lufthansa,” kata Presiden DOSB Thomas Bach.

Lufthansa melanjutkan tradisi yang panjang untuk sponsor olahraga sejak 1972. “Tahun itu, ketika Olimpiade dia-dakan di Munich, Lufthansa bernama “Official Carrier” untuk pertama kalinya. Maskapai ini merupakan mitra yang sangat menarik dalam konteks Olim-piade, baik dari segi layanan maupun merek.

“Sponsorship olahraga menawarkan kita kesempatan untuk memposisikan diri sebagai maskapai penerbangan modern, dinamis dan pemimpin global. Praktis tidak ada yang lain dalam menawarkan kemungkinan besar untuk meningkatkan brand awareness, ko-mentar Klaus Walther komentar, Senior Vice President dan Head of Corporate Communications Lufthansa.

Menurutnya, semakin tinggi posisi acara olahraga atau suatu acara ber-dasarkan skala penilian konsumen, semakin besar kemungkinan untuk mencapai citra positif Lufthansa dan tentunya mendatangkan keuntungan. (Dnn)

Aviasi l Juni 2013 l 21

Penumpang menikmati layanan bisnis di Boeing 748-8 Intercontinental. (Foto: Jens Goerlich/Lufthansa)

Kru Pesawat, kiri-kanan: pilot, co-pilot, purser dan pramugara. (Foto: Gregor Schlaeger/Lufthansa)

Page 22: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

22 l Aviasi l Juni 2013

Bandar Udara

Sundjaya Finance, Administration and

Commercial Manager Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah

Tanjung Pinang

LAGU Melayu Riau dan Kepulauan ini memang melegenda, mena-ndakan kejayaan Si Lancang ber-

layar ke Andalas. Walaupun Kepulauan Riau sudah menjadi provinsi sendiri, tetap menjadi ciri khas sebagai daerah yang terbagi dalam beberapa pulau.

Di kota ini dalam menyambut pen-datang juga tak mau kalah dengan daerah lainnya, terdapat bandar udara. Statusnya hingga saat ini adalah inter-nasional, bukan hanya perintis.

Pada 2 April 2008, pintu udara itu menjadi Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah. Nama ini dipakai untuk menghormati pahlawan nasi-onal, Raja Haji Fisabilillah yang terkenal dalam melawan pemerintahan Belanda dan berhasil membangun pulau Biram Dewa di Sungai Riau Lama.

RHF Airport, Landmark Baru Kini, Tanjung Pinang bakal tampil

beda, Pasalnya, pembangunan ban-dar udara baru sudah nyaris rampung deng an gaya yang berbeda dari sebe-lumnya. Tentunya, ini salah satu wujud kerja sama Angkasa Pura II selaku pe-ngelola dan pemerintah provinsi.

“Raja Haji Fisabilillah (RHF) ini harus digalakkan, menjadi tujuan favorit bagi

penumpang maupun maskapai pe-nerbangan, walaupun status internasio-nalnya kalah pamor dengan Batam,” kata Sundjaya, Finance, Administra-tion and Commercial Manager Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang.

Saat Aviasi berkunjung ke Tanjung Pinang Mei lalu, memang belum ada penerbangan internasional yang di-layani, awalnya berstatus internasional ini, waktu itu ada rute Tanjung Pinang - Malaka oleh Sky Aviation. Ke depan, pihak pengelola optimis mampu meng-hubungkan rute internasional kembali.

Setelah namanya diganti menjadi Raja Haji Fisabilillah, prioritas utama adalah pembangunan bandar udara baru. Gedung terminal dibangun di de-pan area bangunan lawas, sudah nam-pak gedung megah, walaupun belum rampung seutuhnya.

Menurut Hudi Hartomo. HC Opera-tion, Service and Engineering Manager Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang, gerbang udara baru ini sepenuhnya digunakan untuk mendukung sektor transportasi udara, baik kebutuhan masyarakat maupun operator. Ini menjadi pelopor gerbang udara yang bakal dikenal

deng an nama RHF Airport, mudah diing at dan lain daripada yang lain.

“Dengan luas 8.210 meter persegi, terminal baru Raja Haji Fisabililah (RHF), Tanjung Pinang akan mampu menam-pung hingga 600.000 penumpang per tahun. Jumlah ini enam kali lipat dari kapasitas bandar udara yang beroperasi saat ini,” jelas Hudi

Sementara, Andi Suharjito, Pro-jet Officer RHF Airport mengatakan bahwa rencananya gedung baru akan beroperasi secara minimum pada Juni ini. Hal tersebut dikarenakan terminal yang mempunyai konsep airport mall tersebut baru selesai 70 persen. Namun demikian pengembangan dan penyele-saian akan tetap dilakukan.

“Yang berbeda dengan sebelumnya, di sini nanti ada pusat perbelanjaan dan kafe, terbuka untuk umum. Selain itu, juga menjadi fasilitas bagi penumpang maupun pihak keluarga yang menjem-put atau mengantarkannya,” tambah Andi.

Perahu Layar, Gelombang dan Pangkas Bukit

Suatu bandar udara memang mencerminkan suatu daerah, begitu juga di Tanjung Pinang, yang dekat

Songsong Perahu Layar di RHF AirportLancang kuning... Lancang kuning berlayar malam Hey..! berlayar malam Lancang kuning... Lancang kuning berlayar malam Hey..! berlayar malam Haluan menuju, haluan menuju kelaut dalam... Haluan menuju, haluan menuju kelaut dalam

Grand design RHF Airport, berkonsep eco-airport dengan gaya bangunan perahu layar dan gelombang laut. (Foto: Dok. RHF Airport)

Page 23: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

Aviasi l Juni 2013 l 23

Hudi Hartomo HCOperation, Service and Engineering

Manager Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang

dengan perairan dan perahu, maka gedung terminal baru didesain seperti perahu layar, untuk atapnya yang ber-lengkung menggambarkan gelombang laut.

Mengapa memilih perahu? Yang jelas lancang adalah alat perhubungan air pada masa lalu. Dalam masyarakat Riau dan Kepulauan Riau lebih dikenal dengan lancang kuning yang merupa-kan suatu lambang kebesaran daerah.

Sundjaya menegaskan rancangan tersebut merupakan hasil keputusan pihak Angkasa Pura II dan pemerintah, terinsipirasi dari perahu yang diger-akkan dengan menggunakan layar, memanfaatkan tenaga angin sebagai pendorongnya. Sebagai cerminan dari tulang punggung pelayaran di Kepri.

RHF Airport ini juga mengusung bandar udara yang ramah lingkungan, karena bangunan didominasi dengan konstruksi kaca, nantinya untuk pe-nerangan mengandalkan cahaya dari luar, sehingga lebih hemat energi.

Andi menambahkan pengembang-an berikutnya meliputi pekerjaan struktur, arsitektur, interior furniture, meka nikal-elektrikal, pertamanan, elek-tronika bandar udara, peralatan khusus, fasade, interior, parkir kendaraan, utili-tas dan jalan darat.

Kondisi Pulau Bintan memang berbukit-bukit, tetapi ini tidak meng-

halangi dalam pembentukan sebuah pintu udara.

“Terhadap perluasan area terminal dan landasan pacu, kami melakukan pangkas bukit agar menjadi rata. Hal ini kami jalankan, terutama untuk fasilitas runway, jika tidak memadai untuk uku-ran pesawat tertentu, maka sudah pasti pesawat tidak dapat mendarat,” papar Hudi.

“Program on progress tidak meng-ganggu operasional penerbangan saat ini. Pada 2014 RHF Tanjung Pinang akan membangun pendukung ban-dar udara seperti apron pesawat dan kantor administrasi. Kemudian 2015 baru akan pengoperasian fasilitas pen-dukung, apron, serta perpanjangan runway hingga 2.500 meter (ultimate),” tegasnya.

Rumah Melayu di KijangTernyata, sebelum berganti nama,

bandar udara ini bernama Kijang, kare-na terletak di Kabupaten Kijang, Bintan.

Ukuran terminal yang minimalis dipadu dengan gaya bangunan Melayu pada terminal keberangkatan, termi-nal kedatangan dan area perkantoran, bentuknya memanjang. Walaupun demikian, unsur kenyamanan dan ke-selamatan tetap menjadi prioritas.

Di emperan terminal, tersedia restoran, perbankan, toko-toko souve-

nir, tempat duduk yang ditata strategis guna memenuhi kebutuhan pelang-gan.

Lebih singkat dan pendek, begitu yang menggambarkan proses saat pen-umpang akan terbang atau setiba pe-sawat mendarat. Saat masuk terminal, dilakukan check badan dan barang den-gan x-tray, Anda langsung bisa check-in.

Masuk area terminal, Anda akan melihat ornamen unik di pahatan kayu maupun lukisan di dinding. Gonggong namanya, bukan suara anjing, melain-kan siput laut yang sangat terkenal di Kepulauan Riau. Hewan ini dijadikan makanan alternatif yang rendah lemak.

Selanjutnya, bayar airport tax Rp 20.000 dan Anda sudah masuk area ruang tunggu. Jangan salah, tak seperti

TANJUNG Pinang yang terletak di Pulau Bintan sebagai ibukota provinsi memi-liki potensi tujuan wisata dan tambang. Selain penerbangan langsung dari Jakarta menuju Tanjung Pinang, Anda

dapat melakukan penerbangan transit (connecting flight), seperti yang dilakukan Tim Aviasi pertengahan Mei lalu.

1. Mandala AirlinesMenawarkan rute Jakarta-Pekanbaru, pilihan pukul 05.20 WIB. Anda akan

dibawa terbang dengan Airbus A320 terbaru. Kenyamanan penerbangan, Anda dapatkan bersama Mandala.

Jangan khawatir, transit juga menyenangkan, Anda dapat singgah di Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II. Anda akan menambah wawasan sepu-tar bandar udara, menikmati fasilitas di gerbang Pekanbaru.

2. Sky AviationMenuju Tanjung Pinang, Anda dapat terbang dengan Sky Aviation pada pukul

10.30 WIB. Anda dapat menikmati Fokker 50 pabrikan Belanda. Selama penerbangan, Anda dapat menikmati pemandangan Riau dan sekitar,

karena Fokker 50 hanya terbang pada ketinggian 16.000 kaki.

No. Pengerjaan Anggaran 2009 2010 2011 2012 2013 2014 20151. Terminal penumpang 93,1 miliar 4,7 miliar 44,2 miliar 41,8 miliar 2,3 miliar - - -2. Fasilitas sisi darat 8,1 miliar - - - 8,1 miliar - - -3. Fasilitas sisi udara 193,1 miliar - - - - 23,8 miliar 156,1 miliar 13,2 miliar

4. Gedung operasi dan fasilitas penumpang 81,5 miliar - - - - 48,2 miliar 28,2 miliar 4,1 miliar

5. Fasilitas CIT (Center of Innovative Technology) 2,4 miliar - - - - 2,4 miliar 0,12 miliar -

Pembangunan RHF Airport

Sumber: RHF Airport

bandar udara lainnya yang menye-diakan lounge, disini tersedia “kantin modern”, sambil menunggu pesawat, Anda dapat mencicipi jajanan khas Bintan.

Dari sini, Anda dapat menikmati pe-mandangan langsung area parkir pe-sawat (apron) dan landasan pacu, serta merahnya tanah di Kijang.

Anda ingin mendapatkan hiburan? Di area waiting room, diberikan fasilitas karaoke, arena bermain anak dan pusat game online (permainan menggunakan komputer). Selain itu, bahan bacaan (surat kabar dan majalah) ada disini.

Terhitung sejak 1997, kegiatan di bandar udara ini nyaris tutup dari penerbangan komersial, namun masih tetap dioperasikan untuk melayani militer dari satuan penerbangan TNI

Angkatan Laut dan Udara.

Warisan Jepang“Alasan Tentara Jepang memba-

ngun lapangan terbang di Kijang ini, karena berada di lekukan diantara bukit-bukit, ini alasan jika ada serangan mendadak, namun usaha ini tidak dilak-

Kode IATA: TNJ ICAO: WIDN

Luas lahan Luas Lahan 99,8838 Ha (Sertifikat Bandar Udara) + 38,4704 Ha (Pembebasan Pemkot Tanjungpinang)

Runway 2006m x 45m PCN 43FXCTTaxiway A 118,62m x 18m PCN 37 FXCTTaxiway B 170,75m x 18m PCN 37 FXCTApron 200m x 62m PCN 43 FXCT

Maskapai Sky Aviation, Sriwijaya Air, Lion Air, Garuda Indonesia (mulai 15 Mei)

Informasi RHF Saat ini

Pergerakan Datang BerangkatPesawat 1.911 1.924Penumpang 145.003 143.160Bagasi 1.105.433 1.051.199Kargo 1.042.398 684.419

Statistik 2012

Sumber: Penerbangan Domestik RHF

Pilihan Menuju RHF Airport

sanakan secara tuntas, karena Jepang keburu kalah perang” jelas Sundjaya

Menurut sumber sejarah, dalam masa peralihan antara Pemerintah Be-landa dan Republik Indonesia, sekita 1950-1952, Garuda meneruskan pener-bangan KNI LM dengan pesawat Kata-lina. Agen Garuda ini sejak awal ditang-ani oleh Rahmat Khaidir. (Dnn)

Check-in counter

Pintu terminal keberangkatan baruRuang tunggu

Gedung Terminal RHF Lama (Foto-foto: Adolf Izaak/Aviasi)

Page 24: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013
Page 25: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

Aviasi l Juni 2013 l 25

Fokus

MUSIM liburan datang lagi. Buat Anda yang akan berlibur, sudahkah menentukan kota

pilih an? Setiap perjalanan adalah pen-ting, maka memilih untuk terbang ke kota tujuan Anda, sangat membantu menjadikan pengalaman terbaru Anda.

Pesawat terbang masih menjadi ido-la favorit dalam bepergian. Maskapai turut andil menawarkan pilihan mulai dari jenis pesawatnya, fasilitas yang di-tawarkan selama penerbangan sampai harga tiket.

Menurut catatan IATA (Interna-tional Air Transport Association) peri-ode 2010-2014 tingkat pertumbuhan industri seputar aviasi untuk wilayah domestik mampu melampaui 10 persen per tahun.

IATA memprediksi dengan jumlah penumpang domestik sebesar 38,9 juta orang pada 2014, Indonesia akan men-jadi pasar terbesar kesembilan di dunia untuk perjalanan domestik.

Pada saat yang sama, tanah air kita ini pun menjadi market dengan pertumbuhan jumlah perjalanan in-ternasional tercepat keenam di dunia. Tingkat pertumbuhan tahunan berkisar 9,3 persen. Adapun jumlah penumpang untuk rute internasional pada 2014 sekitar 22,7 juta orang.

Inikah Pilihan Anda?Tren perjalanan dengan pesawat

terbang dengan beberapa tujuan (des-tinasi) telah menjadi urutan popular sesuai dengan penggunaan frekuensi penerbangan setiap harinya.

Pada kuartal ketiga 2012, Wego telah mereferensikan pesawat dan hotel para mitra bisnis Wego kepada pengguna dengan nilai total potensi transaksi mencapai $1,2 miliar.

Pilihan yang Membawa Anda Terbang di Musim Liburan

Rangking Maskapai Persen1. Lion Air 36,62. Garuda Indonesia 20,73. Sriwijaya Air 12,74. Mandala Airlines 12,15. Batavia Air 11,3

MES (Medan)

Rangking Maskapai Persen1. Lion Air 36,22. AirAsia Indonesia 29,53. Garuda Indonesia 11,74. Sriwijaya Air 10,85. Batavia Air 9,9

JOG (Yogyakarta)

Rangking Maskapai Persen1. Lion Air 34,7 2. Sriwijaya Air 19,43. Garuda Indonesia 16,84. Merpati Nusantara 16,45. Batavia Air 12,3

UPG (Makassar)

Rangking Maskapai Persen1. AirAsia Indonesia 32,22. Lion Air 24,73. Garuda Indonesia 22,94. Batavia Air 7,85. Merpati Nusantara 6,8

DPS (Denpasar)

Rangking Maskapai Persen1. Garuda Indonesia 27,92. Lion Air 26.53. Sriwijaya Air 13,14. Merpati Nusantara 9,65. AirAsia Indonesia 7,3

SUB (Surabaya)

Rangking Maskapai Persen1. Lion Air 322. Garuda Indonesia 22,83. AirAsia Indonesia 13,54. Sriwijaya Air 12,55. Batavia Air 11,5

Favorit Domestik Keseluruhan (2012)

Daftar idola masyarakat terhadap airlines selama periode 2012 berdasarkan situs wego.com dari Jakarta ke:

Rute/Airline

Periode November 2012 -

Januari 2013

Periode Berangkat 20

Juni 2013

Periode Kembali 25 Juni 2013 Frekuensi Terbang/

hariLowest Fare (US$) sekali jalan

Lowest Fare (Rp) /satu orang dewasa

CGK-DPS (Jakarta-Denpasar)Garuda Indonesia 41,95 996.000 1.194.500 14 kali (langsung)Mandala Airlines - 714.900 954.000 1 kali (langsung)

Lion Air 38,11 709.000 643.000 45 kali (langsung dan transit)

Batik Air - 764.000 764.000 2 kali (langsung)Merpati Nusantara 20,74 797.000 588.000 1 kali (langsung)Citilink 17,24 705.000 654.000 4 kali (langsung)AirAsia Indonesia 20,52 609.900 609.900 6 kali (langsung)Sriwijaya Air 35,44 740.900 740.900 2 kali (langsung)Batavia Air 27,59 - - -

CGK-JOG (Jakarta-Yogyakarta)Garuda Indonesia 39,21 672.000 500.000 10 kali (langsung)

Lion Air 27,81 554.000 551.000 25 kali (langsung dan trasnit)

AirAsia Indonesia 10.35 366.900 366.900 3 kali (langsung)Sriwijaya Air 35,19 660.600 610.000 2 kali (langsung)Batavia Air 22,40 - - -Mandala Airlines - 364.000 364.000 1 kali (langsung)Batik Air - 489.000 555.000 3 kali (langsung)Citilink - 375.000 425.000 1 kali (langsung)

CGK-MES (Jakarta-Medan)Garuda Indonesia 64,52 830.000 830.000 9 kali (langsung)Lion Air 46,35 786.000 786.000 20 kali (langsung)Mandala Airlines - 794.000 704.900 2 kali (langsung)Citilink 17,24 795.000 715.000 3 kali (langsung)

Sriwijaya Air 48,67 850.900 850.900 3 kali (langsung dan transit)

AirAsia Indonesia - 850.900 850.900 3 kali (langsung)CGK-SUB (Jakarta-Surabaya)

Garuda Indonesia 47,89 530.000 860.000 16 kali (langsung)Lion Air 32,96 485.000 465.000 20 kali (langsung)Merpati Nusantara 16,08 357.000 357.000 3 kali (langsung)Citilink 17,25 385.000 385.000 9 kali (langsung)AirAsia Indonesia 11,79 410.000 410.000 4 kali (langsung)Mandala Airlines 9,59 324.900 324.900 1 kali (langsung)

Sriwijaya Air 29,97 520.000 520.000 7 kali (langsung dan transit)

Batavia Air 37,93 - - -CGK-UPG (Jakarta-Makassar)

Garuda Indonesia 71,84 810.000 801.000 27 kali (langsung dan transit)

Lion Air 46,35 687.000 731.000 18 kali (langsung dan transit)

Merpati Nusantara 36,09 655.000 720.000 2 kali (langsung)Citilink 17,25 455.000 465.000 3 kali (langsung)AirAsia Indonesia 25,94 597.000 597.000 2 kali (langsung)

Sriwijaya Air 59,03 770.000 770.000 6 kali (langsung dan transit)

Batavia Air 48,14 - - -

Perbandingan Harga Tiket Pesawat

Sumber: Wego dan Pantauan Aviasi

Murah atau Mahal?Menggeliatnya perang tarif antar-

maskapai menjadikan pengguna jasa penerbangan selektif terhadap suatu operator. Harga akan tampak saat low season (musim sepi) maupun peak sea-son (musim puncak atau ramai).

Ada yang bilang naik pesawat itu mahal, ada juga pilih naik pesawat karena murah. Itu relatif, karena mas-kapai memberikan tarif sesuai musim dan periode terbang.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, tentunya penumpang harus rajin dan pintar cek harga. Saat ini, Anda dapat

melakukan booking (pemesanan) se-cara online atau ke agen perjalanan Anda. (Dnn)

Airbus A320 Mandala Airlines, sedang diparkir di apron Terminal 3 Soekarno-Hatta (Foto: Adolf Izaak/Aviasi)

Page 26: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

26 l Aviasi l Juni 2013

Fokus

BERLIBUR ke Kepulauan Riau? Tak ada salahnya Anda coba. Dari Ja-karta, Tim Aviasi tempo hari me-

milih penerbangan di pagi hari deng an Mandala. Airbus 320-nya memberi kenyamanan tersendiri. Dilayani oleh awak kabin yang luar biasa, Mandala mengantarkan kami ke Pekanbaru.

Dilanjutkan terbang dengan Fokker 50 Sky Aviation dari Pekanbaru, kita akan melihat bentangan Riau, kemu-dian disusul sebaran pulau-pulau kecil, airnya membiru, apalagi didukung cuaca cerah, wow...indah sekali. Begitu pengalaman Tim Aviasi saat memasuki Tanjung Pinang.

Soal pariwisata, Pulau Bintan dan sekitarnya tak kalah dengan daerah lainnya. Anda berkesempatan menyu-suri Pulau Penyengat. Namanya me-mang unik dan menyeramkan, menurut masyarakat sekitar, dulu pulau ini ba-nyak serangga penyengat.

Menuju Pulau Penyengat, alangkah baiknya jika Anda menyeberang di pagi hari dari Tanjung Pinang melalui pelabuhan kecil (dermaga). Segarnya udara pantai semakin menyemangati, segera mengungkap rasa penasaran di Penyengat. Kita naik pompong (sebut-an perahu motor) dengan tarif per orang Rp 5.000 sekali jalan.

Saat pagi, air laut belum pasang, sehingga goyangan gelombang pun belum terasa. Namun, bagi yang ingin memacu adrenalin, tentu memilih saat air mulai pasang. Perjalanan hanya 25 menit.

Dari kejauhan, Pulau Penye-ng at tampak memesona dengan pemandang an khas etnis Melayu. War-na kuning lebih dominan sebagaimana umumnya corak Melayu.

Tibalah di Pulau Penyengat. Di sini tidak ada angkutan umum, tetapi kita bisa menyewa sepeda onthel atau me-

nyewa becak motor (bemot). Jangan salah, supir bemot sekaligus guide, jadi mintalah petunjuk menyusuri Penye-ngat.

Tarif keliling pulau berkisar Rp 20.000-Rp 25.000. Lantas, apa yang menjadi magnet di sini?

Masjid Raya Sultan Riau Inilah yang banyak tersebar cerita.

Bangunan masjid ini seluruhnya terbuat dari beton, berukuran 18 x 19,80 meter. Di bagian dalam ruang utama terdapat empat buah tiang utama. Pada keem-pat sudut bangunan berdiri empat buah menara, sedangkan atapnya ter-diri dari 13 buah kubah yang unik.

Cerita masyarakat menyebutkan, untuk membangun masjid ini, terutama memperkuat beton kubah, menara dan bagian tertentu lainnya, dipergunakan bahan perekat dari campuran putih telur dan kapur.

Di dalam masjid tersimpan pula kitab-kitab kuno (terutama Islam) yang dulunya menjadi koleksi perpustakaan Raja Muhammad Yusuf AI Ahmadi, Yang Dipertuan Muda Riau X. Benda lain yang menarik adalah mimbarnya yang indah, serta kitab suci AI Qur’an tulisan tangan.

Peristirahatan Engku PutriMakam Engku Putri Permaisuri Sul-

tan Mahmud ini terletak di Pulau Penye-ngat Indra Sakti. Pulau ini milik Engku Putri sebagai hadiah suaminya Sultan Mahmud Syah sebagai mas kawinnya sekitar 1801-1802. Selain itu Engku Putri adalah pemegang regalia Kerajaan Riau.

Di kompleks ini terdapat pula makam tokoh-tokoh terkemuka kera-jaan Riau, seperti Raja Haji Abdullah (Marhum Mursyid), Yang Dipertuan Muda Riau IX, Ali Haji, pujangga Riau

yang terkenal “Gurindam Dua Belas”, Raja Haji Abdullah, Mahkamah Syariah Kerajaan Riau-Lingga, Tengku Aisyah Putri, Yang Dipertuan Muda Riau IX, dan kerabat-kerabat Engku Putri yang lain.

Komplek bangunan makam ter-buat dari beton, dikelilingi oleh pagar tembok pada ketinggian tertentu. Atap bangunan makam dibuat bertingkat-tingkat dengan hiasan yang indah.

Balai Indra PerkasaBangunannya unik dengan arsitek-

tur tradisional Melayu. Balai ini kemu-dian difungsikan sebagai Balai Adat untuk memperagakan berbagai bentuk

upacara Melayu. Letaknya di bibir pan-tai menghadap laut lepas, sungguh menajubkan.

Interior Balai Adat ini dapat dilihat dari tata ruangan dan beberapa benda kelengkapan adat Resam Melayu atau beberapa atraksi kesenian yang diada-kan untuk menghormati tamu tertentu.

Tempat wisata yang tak kalah menarik adalah Istana Sultan Abdur-rakhman Muazzam Syah, yaitu bekas Istana Riau. Gedung Tabib Kerajaan, berupa sisa gedung Engku Haji Daud sebagai Tabib Kerajaan Riau yang terletak di tengah rumah penduduk. Makam Raja Haji-Yang Dipertuan Muda Riau IV, Makam Raja Abdurra-khman Yang Dipertuan Muda Riau VII dan Gedung Tengku Bilik, bangunan bertingkat dua, merupakan ciri-ciri ke-sukaan para bangsawan Melayu akhir abad XIX. (Dnn)

Menikmati Pulau Penyengat di Kepri

Maskapai Rute Keberangkatan Kedatangan Harga (Rp)

Mandala Airlines Koneksi dengan Sky Aviation

Jakarta-Pekanbaru RI 70: 05.20 06.50 694.000Pekanbaru-Jakarta RI 79: 21.50 23.50 614.000Pekanbaru-Tanjung Pinang SY 367: 07.30 08.30 630.000Tanjung Pinang-Pekanbaru SY 366: 16.20 17.20 630.000

Lion AirJakarta-Tanjung Pinang JT 620: 08.25 09.55 610.000Tanjung Pinang-Jakarta JT 621: 10.35 12.05 610.000

Sriwijaya AirJakarta-Tanjung Pinang SJ 038: 17.00 18.25 690.300Tanjung Pinang-Jakarta SJ 039: 07.00 08.30 630.900

Rute Penerbangan dari JakartaBerangkat 20 Juni - kembali 25 Juni 2013. Untuk satu orang dewasa, sekali jalan.

Sumber: website @airlines

Masjid Raya Sultan Riau, identik dengan warna kuning. Konon dibangun dengan bahan perekat dari cam-puran putih telur dan kapur (Foto-foto: Adolf Izaak/Aviasi)

Balai Adat Indra Perkasa, dengan gaya Melayu, digunakan juga untuk kesenian dan penyambutan tamu

Pompong (perahu motor)

Kompleks Makam Engku Putri

Page 27: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

Aviasi l Juni 2013 l 27

Safety

Capt. Novianto HerupratomoEVP. Operation PT Garuda Indonesia (Persero)

SEIRING dengan tingkat per-tumbuhan penerbangan dunia penerbangan dan diikuti tingkat

kebutuhan terhadap keamanan dan keselamatan penumpang dengan tetap meningkatkan aspek pelayanan, maka diperlukan pula peralatan keamanan yang mumpuni dan mengikuti perkem-bangan teknologi.

Peralatan keamanan penerbang-an adalah fasilitas yang digunakan untuk pengamanan, baik yang ber-fungsi sebagai alat bantu personel pengamanan dalam melaksanakan pemeriksaan/“screening” terhadap orang, kendaraan, maupun calon pe-numpang pesawat udara. Barang (ca-bin, bagasi, cargo, mail) harus dibawa dengan cepat tanpa membuka kemas-an, dengan tujuan untuk mengidenti-

fikasi senjata, bahan peledak/explosive atau benda lainnya yang mungkin dapat digunakan untuk tujuan tindakan melawan hukum terhadap penerbang-an.

Pemeriksaan fisik dengan membuka kemasan hanya akan dilakukan terha-dap barang bawaan yang diindikasi berisi benda yang membahayakan dalam penerbangan maupun pening-katan keamanan yang dilakukan oleh pihak authority (bandar udara) atau airline.

Implementasi peralatan keamanan penerbangan merujuk pada prosedur dan insfrastruktur yang dirancang untuk mencegah masalah keamanan di ground maupun di atas pesawat ter-bang.

Di negara maju, keamanan udara

seluruhnya dipusatkan di bandar udara. Pengecualian pemeriksaan keamanan bisa dilakukan oleh maskapai jika airline yang bersangkutan perlu melakukan tambahan pemeriksaan keamanan untuk lebih menjamin bahwa semua yang masuk dalam pesawat dinyatakan SECURE.

Alat keamana seperti peralatan X-ray, walk through metal detector, de-tector logam, CCTV (Closed Circuit Televi-sion), explosive detection system, anjing pelacak adalah alat bantu keamanan untuk melakukan pemeriksaan. Banyak negara sekarang menggunakan bentuk identifikasi lebih maju seiring perkem-bangan kejahatan dalam penerbangan sipil.

Berikut beberapa contoh peralatan keamanan penerbangan:

Peralatan X-rayPeralatan yang digunakan untuk

mendeteksi secara visual semua barang bawaan calon penumpang pesawat udara yang dapat membahayakan ke-selamatan penerbangan dengan cepat tanpa membuka kemasan barang terse-but. Peralatan X-ray dapat diklarifikasi-kan menurut fungsi dan kapasitasnya, yaitu;• X-ray Cabin• X-ray Baggage• X-ray Cargo dan Mail

Walk through metal detectorPeralatan detektor berupa pintu

yang digunakan untuk mendeteksi semua barang bawaan yang berada dalam pakaian/badan karyawan yang bertugas di bandara dan atau calon penumpang pesawat udara yang terbuat dari metal dan dapat mem-

Standar Peralatan Keamanan bayakan keselamatan penerbangan, seperti senjata api, senjata tajam dan benda lain yang sejenis.

CCTV (Closed Circuit Television)Peralatan kamera yang digunakan

untuk memantau situasi dan kondisi se-cara visual pada semua ruang/wilayah di lingkungan perkantoran dan atau di lingkungan terminal bandar udara dalam rangka pengamanan.

Explosive Detection SystemPeralatan detektor yang digunakan

untuk mendeteksi bahan peledak atau barang berbahaya lain yang mudah meledak dan dapat membahayakan keselamatan penerbangan, seperti bom dan bahan lain yang sejenis pada semua barang bawaan calon penum-pang pesawat udara.

Kementerian Perhubungan Udara Indonesia juga sudah mengatur ten-tang kelaikan peralatan keamanan penerbangan sebagaimana diatur me-lalui Peraturan Direktorat Perhubung-an Udara No 260 Tahun 2012 tentang Sertifikasi Peralatan Keamanan Pener-bangan) dan juga pelaksana terhadap penggunaan alat tersebut yang diatur dalam Peraturan Direktur Jendral Perhubungan Udara No KP 482 Tahun 2012, tentang Lisensi Personel Fasilitas Keamanan Penerbangan.

Untuk tetap menjamin tingkat com-pliance dan pemenuhan persyaratan keamanan negara, Garuda Indonesia telah menetapkan petunjuk standar peralatan keamanan penerbangan. Di-harapkan penerapan standar ini dapat menjamin penggunaan peralatan ke-amanan penerbangan dalam tingkat keamanan yang tinggi. (*)

Petugas avsec (aviation security) mengecek calon penumpang dan barang bawaan melalui X-ray. (Foto-foto: Anto zq)

Seorang avsec memonitor barang-barang yang lewat X-ray Baggage melalui komputer.

Page 28: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

28 l Aviasi l Juni 2013

Tokoh Penerbangan

Djalaludin TantuPatriot Udara dari Serambi Madinah

DJALALUDIN adalah nama bandar udara Goron-talo, sebuah provinsi yang relatif baru. Tak ba-nyak yang tahu mengapa airport di sini diberi

nama Djalaludin.Gorontalo tidak pernah sepi dari gerakan patrio-

tisme dalam melawan penjajahan Belanda hingga kemerdekaan. Djalaludin sejak kecil diakui sebagai seorang pemberani, giat, disiplin dan penuh tang-gung jawab. Semasa remaja ia dekat dengan kalang-an Belanda, bahkan sekolahnya pun (setara SMA) ia pernah ikut pendidikan Belanda sampai tamat.

Semangat nasionalismenya pun tak pernah pudar. Menurut sumber sejarah, Djalaludin mulai mengusik sikap penjajahan di daerahnya. Ia menelusuri jejak masuknya Belanda ke Gorontalo melalui jalur wilayah kekuasaan Kerajaan Ternate.

Pada 1678 pertama kali diadakan kontrak dengan Raja Gorontalo, Belanda telah mendirikan kantor da-gang di Gorontalo. Dari sinilah, kekuasan Belanda atas daratan Gorontalo resmi dimulai.

Pilih Angkatan UdaraDjalaludin memutuskan untuk bergabung dengan

Angkutan Udara, mengingat pertumbuhan Angka-tan Udara erat hubungannya dengan kebangkitan Indonesia. Di benaknya, demi perjuangan terhadap da erahnya suatu kenyataan bahwa ia harus ikut menoreh sejarah perjuangan bangsa dengan tinta emas.

Ia masuk sekolah penerbang di Yogyakarta hingga tamat. Di sana justru semangatnya makin berkobar, ia bertemu dengan orang-orang yang memiliki tujuan sama mempertahankan Indonesia, seperti Halim Per-danakusuma, Adisutjipto, Abdurahman Saleh, Iswa-juhdi, Supadio, Adi Soemarmo, Husein Satranegara.

Selama menempuh pendidikan, ia mendapatkan pelatihan menerbangkan pesawat, teknik pemelihara-an pesawat bahkan alat-alat perang.

Kemudian, Djalaludin melengkapi unsur-unsur kekuatan dan alat utama dalam menghadapi perjuang an fisik. Ia bergabung dalam Badan Ke-amanan Rak yat (BKR) pada 23 Agustus 1945 termasuk mencetuskan lahirnya Badan Keamanan Rakyat Oe-dara (BKRO).

Anggota-anggota BKRO terdiri dari anggota pe-nerbangan Belanda, Jepang dan pemuda pejuang lainnya. Usaha pertama yang dilakukan para pemuda pejuang yang tergabung dalam BKRO adalah mere-but pangkalan-pangkalan udara dari tangan tentara Jepang, termasuk unsur pesawat beserta fasilitas lain-nya.

Usaha perebutan pangkalan udara dari tentara Jepang terjadi di mana-mana antara lain di Maospati, Maguwo, Bugis, Borneo, Madiun, Andir (Bandung) dan Malang. Djalaludin dan BKR Oedara terbentuk di daerah-daerah pangkalan atau pusat-pusat unsur penerbangan seperti Pangkalan Udara (PU) Maguwo di Yogyakarta, PU Bugis di Malang, PU Pandanwangi di Lumajang, PU Panasan di Solo, PU Kalibanteng di Semarang, PU Cibeureum di Tasikmalaya, PU Jatiwa-ngi di Cibeureuem, PU Cililitan di Jakarta dan be-berapa tempat di Borneo (Kalimantan) dan Celebes (Sulawesi).

Gugur dalam PenerbanganDjalaludin dan pemuda lainnya pada saat ber-

langsungnya perebutan senjata di seluruh pelosok tanah air telah mengundang simpati dari pemerintah. Akhirnya pada 5 Oktober 1945 pemerintah mengelu-arkan maklumat yang isinya mengubah BKR menjadi TKR (Tentara Keamanan Rakyat).

Jiwa-jiwa Angkatan Udara kemudian tergabung dalam Pembentukan TKR Jawatan Penerbangan saat itu masih pada situasi dalam rangka menegakkan kemerdekaan dan perebutan-perebutan senjata dari tangan Jepang.

Tokoh yang satu ini terus berkiprah dalam TKR Djawatan Penerbangan yang kemudian berkembang menjadi Tentara Republik Indonesia Oedara (TRIO) dalam perkembangannya berubah menjadi TNI Ang-katan Udara sampai sekarang.

Djalaludin dan rekannya kalah persenjataan, per-lawanan mengalami kegagalan yang mengakibatkan gugurnya parajurit terbaik Angkatan Udara termasuk Kadet Kasmiran.

Kemudian dua prajurit Angkatan Udara di Pangka-lan Udara Panasan dalam usaha membumihanguskan pangkalan supaya tidak bisa dimanfaatkan Belanda.

Mereka adalah Kopral Udara Semi dan Kopral Udara Sarsono.

Pada 1964 terjadi perlawanan sengit dengan Malaysia. Presiden Soekarno mengeluarkan intruksi yang diberi nama Dwikora. Dalam menggencarkan dan mendukung operasi tersebut, Angkatan Udara mengerahkan pesawat B-25 Mitchel, UF-1 Albatros, C-130 Hercules, TU-16.

Seorang tokoh Gorontalo ikut terlibat yaitu Letkol Pnb Djalaludin Tantu. Ia menerbangkan C-130 Hercu-les dengan nomor T-1307. Pesawat diterbangkan oleh Letkol Pnb Djalaludin Tantu membawa pasukan PGT berjumlah 47 orang, yang dipimpin Letkol Udara Su-giri Sukani untuk diterjunkan di daerah perbatasan.

Namun, pesawat kehilangan kontak dan di-nyatakan hilang. Seluruh penumpangnya dinyatakan gugur, termasuk Letkol Pnb Djalaludin Tantu dan Let-kol Udara Sugiri Sukani.

Diabadikan di Bumi Serambi MadinahDi Gorontalo, awalnya terdapat Lapangan Udara

Tolotio yang semula berfungsi sebagai pelabuhan udara militer juga pelabuhan udara komersial yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

Perubahan nama Tolotio menjadi Djalaluddin pada 1974 berdasarkan usulan fraksi ABRI di DPRD Kabupa-ten Gorontalo tentang perubahan nama Tolotio men-jadi Djalaluddin. Nama pintu udara ini tak lain diambil dari nama seorang penerbang TNI-AU dari Gorontalo yaitu Letkol Pnb Djalaluddin Tantu.

Sumber sejarah penerbangan menyebutkan bahwa pendaratan pesawat terbang pertama kali di daerah Gorontalo pada 1955 dengan jenis Albarton di Lapangan Terbang Air Iluta di Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo dalam rangka meninjau pelak-sanaan pekerjaan pembangunan lapangan udara di desa Tolotio oleh Direktorat Pekerjaan Umum.

Gorontalo atau dalam bahasa setempat disebut “Hulondhalo” ternyata memiliki landsekap yang me-narik, terletak di Teluk Tomini, lahan kota terdiri dari kawasan datar dan perbukitan, antara Bandar Udara “Djalaludin” dan kota terdapat Danau Limboto. Budaya Islam yang kuat menyebabkan Gorontalo di sebut Se-rambi Madinah oleh masyarakat setempat. (Dnn)

Patung Letkol Pnb Djalaludin Tantu (Foto-Foto: Direktorat Kebandarudaraan RI)

Bandar Udara Djalaludin, gaya bangunan menggabungkan bentuk masjid dan rumah adat Gorontalo.

Page 29: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

Aviasi l Juni 2013 l 29

Iptek

GAYA angkat. Inilah “teori” meng-apa pesawat bisa terbang tinggi, padahal terbuat dari besi. Raha-

sia pesawat bisa terbang terletak pada sayapnya. Proses mekanik yang ada di sayap terbang, tak ubahnya seperti selembar kertas yang bagian atasnya ditiup dan kemudian melengkung.

Hukum alam seperti itu, di dalam ilmu fisika dikenal dengan hukum “Coanda Effect” yang juga pernah ditemukan Bernoulli. Inilah hukum yang mendasari teori gaya angkat yang terjadi pada kertas dan kemudian dijadikan pijakan orang menciptakan pesawat terbang

Di apron Bandar Udara Internasional Halim Perdana kusuma, Aviasi melihat ada sebuah pesawat yang parkir di de-pan tower dengan warna yang sudah lusuh, tidak cerah, khas penampilan pesawat lansiran negara Eropa Timur.

Tidak salah, pesawat itu ternyata produk Antonov, AN-74 dengan kon-struksi high wing yang tampil beda, dengan dua mesin jet (turbo fan) dipa-sang relatif tinggi di atas sayap.

Pesawat ini mengaplikasikan prinsip ‘Coanda Effect’ untuk mendapatkan extra lift di sayapnya. Dengan Coanda Effect, pesawat AN-74 punya kemam-puan STOL (Short Take off & Landing), mendarat dan mengudara dari lan-dasan pendek yang tidak mulus seka-lipun.

Coanda dan BernoulliCoanda Effect berkorelasi dengan

teori Bernoulli yang terkenal perihal hubungan antara tekanan (P) dan ke-cepatan udara (V) yang bergerak relatif melewati penampang sayap (airfoil). Pada AN-74, semburan jet sengaja dilewatkan ke atas permukaan convex (lengkung, cembung). Sayap itulah yang membuktikan adanya fenomena aliran udara yang menempel erat dan rapat mengikuti permukaan leng-kungnya sampai ke trailing edge. Ini membuat tekanan udara turun drastis di atas sayap, sehingga mampu mena-rik sayapnya ke atas semakin kuat.

Fenomena itu ditemukan oleh se-orang ahli aeronautika berkebangsaan Rumania bernama Henry Marie Coanda. Coanda melakukan serangkaian perco-baan sehubungan dengan teori dina-mika fluida selama 20 tahun, hingga

temuannya pada 1930 yang kemudian diakui dunia internasional dan dipaten-kan pada 1934 di Prancis yang dikenal sebagai ‘Coanda Effect’.

Tidak hanya di Eropa Timur, di AS Boeing juga pernah mengembangkan pesawat YC-14 yang memanfaatkan Coanda Effect.

Untuk mendapatkan efek ini selain dengan memanfaatkan semburan dari mesin jet, bisa juga dengan cara lainnya, misalnya dengan teknologi CCW (Circulation Control Wing) se perti yang sekarang diaplikasikan pada banyak produk pesawat, seperti C-17 Globemaster II yang saat ini jadi tulang punggung armada angkut militer AU-Amerika.

‘Coanda Effect’ dalam Pesawat Terbang

Beberapa pemanfaatan lain Coanda Effect selain di dunia penerbangan ternyata juga di bidang teknologi maritim dan otomotif seperti dalam desain kapal Hydrofoil, mobil balap F1 (Formula One), bahkan juga di bidang kedokteran serta banyak di bidang in-dustri dan teknologi lainnya. (N. Pudjo Basuki, dari berbagai sumber).Antonov AN-74 (Foto: Istimewa)

Page 30: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

30 l Aviasi l Juni 2013

Destinasi

KOTA yang dijuluki Parijs van Java (Paris dari Pulau Jawa) ini telah lama menjadi objek wisata karena

lokasinya yang relatif dekat dengan Jakarta.

Berikut berbagai objek wisata yang bisa menjadi pilihan berlibur jika Anda ke Bandung.

Gedung SateTak lengkap rasanya jika ke Bandung

tanpa berfoto-foto di depan Gedung Sate.

Gedung ini mulai dibang un pada 27 Juli 1920, oleh Catherine Coops yang mewakili Gubernur Jenderal Batavia JP Graaf van Limburg Stirum.

Proses pembangunan gedung ini melibatkan 2.000 pekerja, 150 orang di antaranya pemahat dari Konghu atau Kanton.

Ornamen yang menjadi khas ge-dung ini adalah tusuk sate yang berada di menara sentral.

Monumen Perjuangan RakyatHampir di sepanjang din ding monu-

men ini terdapat relief yang menggam-barkan begitu heroiknya perjuangan rakyat Jawa Barat.

Tidak hanya itu, di dinding monu-men itu juga terdapat semacam prasasti dalam bahasa Sunda yang mencerita-kan tentang Jawa Barat.

Antara Monumen Perjuang an Rakyat dan Gedung sate, terdapat Taman Kota Jalan Surapati, Lapangan Gasibu, dan Jalan Diponegoro.

Jalan BragaIngin merasakan Bandung tempo

doeloe? Kunjungi Jalan Braga yang di sisi kiri dan kanan jalannya masih ter-dapat bangunan-bangunan bergaya lawas.

Pada malam hari, Jalan Braga akan lebih hidup, karena banyak kafe yang menampilkan band yang perfom secara live.

Sejumlah anak muda banyak yang menghabiskan malam di Braga. Anda

bisa menemukan Braga City Walk dan berbagai macam hotel bergaya tempo dulu.

Cihampelas WalkCihampelas Walk atau yang biasa

disingkat Ciwalk. Desain bangunan-sendiri sangat unik karena menyerupai bentuk kupu-kupu dengan memadukan antara indoor dan outdoor.

Ciwalk sebagai lokasi yang multi-fungsi, karena tujuan didirikannya un-tuk dikunjungi oleh sebanyak mungkin orang. Bahkan acara-acara musik yang disiarkan televisi pun banyak yang di-lakukan di Ciwalk.

Tangkuban PerahuDi Bandung Utara, Anda akan disapa

oleh gunung terbesar di dataran Para-hyangan, Tangkuban Perahu.

Alam yang dingin, membuat Anda harus menggunakan baju super tebal. Di kawasan Gunung Tangkuban Perahu terdapat tiga kawah yang me narik un-tuk dikunjungi.

Kawah tersebut adalah Kawah Domas, Kawah Ratu dan Kawah Upas. Kawah yang paling besar di antara ke-tiganya dan paling banyak dikunjungi adalah Kawah Ratu.

Anda dapat mengitari Kawah Ratu yang begitu luas sambil menikmati keindahan panorama Gunung Tang-kuban Perahu. Gunung Tangkuban Perahu dipercaya berasal dari legenda rakyat Sanguriang.

Kawah PutihSementara itu di Bandung Selatan

terdapat objek wisata bernama Kawah Putih yang terletak di Gunung Patuha.

Kawah di sini cukup luas. Warna airnya bisa berubah-ubah tergantung cahaya matahari.

Anda juga harus waspada. Asap dari air belerang terkadang timbul sehingga menghalangi pandangan. Airnya juga menimbulkan bau belerang. Bila angin sedang bertiup, bau belerang dapat menusuk hidung dan bisa membuat

terbatuk-batuk. Sangat dianjurkan membawa masker sebelum ke Kawah Putih.

Kampung DaunSaat nya memanjakan lidah di

Kampung Daun misalnya, berlokasi di lingkungan perumahan Vila Triniti, Jalan Sersan Bajuri Km 4,7.

Selain makanannya yang enak, sua-sananya pun sangat nyaman. Terdapat sungai kecil dan air terjun mini serta obor yang menambah suasana menjadi romantis. Menu favorit di sana adalah Nasi Bakar Kampung Daun. Makanan tersebut sangat nikmat jika dinikmati bersama secangkir teh poci hangat.

Tunggu apa lagi? Hanya cukup me-nempuh waktu dua jam perjalanan dari Jakarta, Anda sudah bisa menikmati Kota Bandung yang memiliki banyak potensi wisata, dari wisata belanja, alam, hingga kuliner. (Fadly Molana)

Bandung Lautan Wisata

Kawah Putih, tujuan favorit di Jawa Barat. Warna airnya bisa berubah-ubah tergantung cahaya matahari. (Foto-foto: Davie Indra)

Tujuan Maskapai Transit Frekuensi/hari

Harga Termurah pp (Rp)

MedanAirAsia Indonesia - 1 kali 1.290.400Lion Air - 2 kali 1.658.600Indonesia Air Palembang 1 kali 2.114.620

PekanbaruAirAsia Indonesia - 1 kali 1.096.000Indonesia Air - 1 kali 1.586.540

Batam Lion Air - 1 kali 1.548.000

PalembangIndonesia Air - 1 kali 1.692.880Merpati Nusantara Tanjung Karang 1 kali 2.035.000

Tanjung Karang Merpati Nusantara - 1 kali 902.000Padang Indonesia Air - 1 kali 1.821.900Banjarmasin Lion Air - 1 kali 1.218.000Balikpapan Lion Air - 1 kali 1.658.000

YogyakartaWings Air - 1 kali 1.947.500Merpati Nusantara 1 kali 1.000.000

Semarang Merpati Nusantara - 1 kali 847.000

Surabaya

Garuda Indonesia - 1 kali 1.401.500

AirAsia Indonesia - 1 kali 733.000Lion Air - 2 kali 822.000Merpati Nusantara - 1 kali 968.000

Denpasar

Garuda Indonesia - 2 kali 1.736.450Citilink - 1 kali 978.000Lion Air - 3 kali 1.254.000AirAsia Indonesia - 2 kali 1.000.000

Kuala Lumpur AirAsia Indonesia - 4 kali 1.580.000

SingapuraAirAsia Indonesia - 2 kali 1.901.000SilkAir - 2 kali 1.805.000

Informasi Rute PenerbanganPeriode berangkat 20 Juni 2013, periode kembali 25 Juni 2013. Untuk satu orang dewasa

Ciwalk, bentuknya seperti kupu-kupu yang banyak dikunjungi untuk belanja dan kegiatan lainnya.

Page 31: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

Aviasi l Juni 2013 l 31

ibis, termasuk 222 kamar terhubung, terdiri dari Kamar Standar Bertempat Tidur Queen dan Kamar Standar Dua Tempat Tidur Single.

ibis Bandung Trans Studio adalah pilihan ber-malam yang modern, minimalis dan bernuansa hangat. Semua kamar dilengkapi TV LCD, brankas dalam kamar, Internet broadband dan wi-fi gratis.

Setiap kamar tamu dihias dengan elegan dan dilengkapi dengan fasilitas terbaik. Dengan layanan handal dari staf profesional, ibis Bandung Trans Studio memenuhi kebutuhan Anda.

Restoran Oopen berada di lantai dasar berdekat-an dengan lobi menyediakan sajian khas pasta dan panggang dari seluruh dunia. Bagi yang ingin ber-santai, Oopen Bar menyajikan berbagai pilihan teh dan koktil, sangat ideal bagi semua tamu.

Hotel ini tersedia berbagai layanan dan fasilitas yang dirancang untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan seperti layanan laundry/dry clea-ning, Wi-Fi, fasilitas rapat dan sebagainya. (*)

Alamat hotelJalan Gatot Subroto No. 289 Bandung, Jawa Barat 40273 Telp. +6222 87345555Faks. +6222 87347777Email: [email protected]

Destinasi

Perjalanan dengan pesawat terbang baik bagi pebisnis maupun wisatawan ke suatu kota, Perlu memperhatikan akomodasi.

Kota Bandung misalnya, selain menjadi pusat industri dan perdagangan, kota ini memiliki bera-gam jenis wisata favorit, seperti alam, sejarah, bu-daya, kuliner maupun pendidikan.

Untuk itu, menjawab kebutuhan istirahat pelan-cong, Accor sebagai operator hotel terbesar di Asia Pasifik menawarkan pilihan di Novotel Bandung dan Ibis Bandung Trans Studio sebagai layanan akomo-dasi yang tepat.

Novotel BandungHotel internasional bintang empat, berlokasi

strategis di pusat kota Bandung. Dekat tujuan wisa-ta dan tempat hiburan utama. Hanya 10 menit dari Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara.

Novotel Bandung adalah tempat sempurna un-tuk menjelajahi kota yang kaya dengan arsitektur kolonial dan terletak dekat perbelanjaan menarik Cihampelas Walk.

Hotel menyediakan 156 kamar, yang terdiri dari Kamar Superior, Kamar Eskekutif, Kamar Kelu-arga dan Suite.

Pilihan penginapan ini juga menyediakan fasili-tas konferensi berkapasitas 500 orang. Untuk ke-nyamanan tamu, Novotel Bandung memiliki kolam renang, pusat kebugaran & spa.

Bagi yang gemar kuliner, The Square Restau-rant memberikan pilihan hidangan seimbang deng-an layanan a la carte 24/7 dan prasmanan.

The Square menyajikan masakan Indonesia asli, masakan khas Asia dan Barat. Anda dapat menik-mati santapan santai dalam suasana yang ramah dan menyenangkan. Bar Lounge, menyediakan be-ragam koktil, moktil, minuman ringan dan aneka camilan.

Alamat hotelJalan Cihampelas No. 23-25 Bandung, Jawa Barat 40171 Telp. +6222 4211001Faks. +6222 4212999Email: [email protected]

ibis Bandung Trans Studioibis terbesar di Asia, berlokasi strategis di Kom-

pleks Terpadu Trans Studio, Pusat Perbelanjaan dan Taman Bertema Dalam Ruang. Dapat ditempuh 30 menit dari Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara.

Selain itu, menariknya area hotel ini yang berdekatan dengan Trans Studio Bandung, area bermain indoor terbesar di Indonesia, Katedral St. Peter, Braga City Walk dan Gedung Merdeka. Ba-ngunan tersebut memiliki nilai sejarah unik, yang layak dikunjungi.

Hotel menawarkan 606 kamar generasi baru

Hotel Berkelas Menengah Untuk Bisnis dan Liburan di Kota Kaya Arsitektur Kolonial

Page 32: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

32 l Aviasi l Juni 2013

Medika

Dr. Wendri Wildiartoni Pattiawira Pelupessy, OHP, AME

Praktisi Kesehatan Kerja & Kesehatan DirgantaraOwner - Occupational Health Advisor

Dr. Pelupessy and AssociatesPh. + 62 813 2270 1326

PIN 23095FCF

PERNAHKAH Anda mabuk saat sedang berada di dalam pesawat? Mabuk ketinggian timbul saat

seseorang tidak mendapatkan asupan oksigen dari udara lingkungan pada ketinggian tertentu. Hal tersebut me-nyebabkan timbulnya keluhan seperti sakit kepala, hilang nafsu makan dan kesulitan tidur.

Kasus seperti itu seringkali terjadi ketika seseorang tidak terbiasa berada di ketinggian dan tiba-tiba melakukan perjalanan hingga ketinggian 8.000 ft (2.438 m) atau lebih.

Mabuk ketinggian tingkat ringan seringkali umum terjadi. Di Amerika Serikat, lebih dari 20 persen orang yang berkunjung ke pegunungan meng-alami hal tersebut. Para ahli tidak me-ngetahui siapa yang akan mengalami dan siapa yang tidak. Jenis kelamin dan status kesehatan tidak memberikan pengaruh kepada kejadian mabuk ke-tinggian.

Penyebab dari mabuk keting-gian adalah kerapatan udara yang meregang pada ketinggian. Ketika seseorang masuk ke dalam kondisi ke-rapatan udara yang renggang tersebut secara tiba-tiba, maka tubuhnya tidak dapat mendapatkan asupan oksigen yang cukup sehingga keluhan-keluhan seperti sakit kepala dan lainnya timbul. Ketika tubuhnya telah terbiasa dengan kerapatan udara tersebut, keluhan tersebut akan menghilang.

Beberapa keluhan yang timbul dari kondisi mabuk ketinggian adalah se-bagai berikut:• Sakit kepala dengan sensasi ditu-

suk yang makin memberat saat malam hari dan saat bangun tidur

• Tidak ada hasrat untuk makan.• Rasa tidak nyaman pada perut

yang terkadang keluhan muntah juga dapat timbul.

• Perasaan lemah dan malas; pada kasus yang berat, seseorang dapat mengalami kondisi tidak punya tenaga untuk makan, berpakaian atau melakukan apapun.

• Terbangun dari tidur malam hari dan tidak dapat tidur nyenyak.

• Perasaan pusing.Keluhan-keluhan tersebut dapat

bersifat ringan hingga berat. Keluhan tersebut juga dapat tidak timbul hingga sehari setelahnya. Kebanyakan orang mengatakan bahwa mabuk ketinggian dirasakan seperti sensasi “hangover”.

Mabuk ketinggian dapat memeng-aruhi alat tubuh paru dan otak. Ketika hal itu terjadi, keluhan seperti perasaan kebingungan, tidak dapat berjalan lu-rus, sensasi pingsan dan penampakan warna kebiruan atau keabu-abuan pada bantalan kuku dapat terjadi.

Ketika seseorang bernapas, mung-kin saja terdengar bunyi seperti kertas yang diremas. Keluhan-keluhan terse-but menandakan kondisi tersebut sangat berbahaya dan dapat mengan-cam jiwa.

Penanganan terbaik untuk menga-tasi mabuk ketinggian adalah dengan segera ke tempat dengan ketinggian yang rendah. Yang bersangkutan juga dapat menggunakan oksigen atau ru-ang bertekanan desain khusus untuk mengobati mabuk ketinggian. Jangan

lupa untuk banyak meminum air pu-tih dan bukan alcohol. Untuk keluhan sakit kepala, yang bersangkutan dapat meminum obat seperti Parasetamol, Ibuprofen atau Naproxen.

Jangan gunakan Aspirin untuk me-reka yang berusia dibawah 20 tahun dikarenakan efeknya terhadap timbul-nya penyakit Sindorma Reye. Yang ber-sangkutan juga dapat menggunakan beberapa obat untuk mengurangi rasa tidak nyaman di perut dan lainnya.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi keluhan akibat ma-buk ketinggian adalah sebagai berikut:• Jangan bepergian dengan pesawat

ke kota yang berlokasi di keting-gian. Jika tidak memungkinkan, hindari makanan porsi besar be-serta alcohol dan segera mengge-rakkan seluruh badan setiba di kota tujuan. Beristirahatlah dan minum banyak air putih.

• Makanlah banyak makanan me-ngandung karbohidrat. Hal itu termasuk roti, sereal, gandum dan pasta.

• Dapat dipertimbangkan meminum Diamox atau Deksametason sebe-lum bepergian dengan pesawat. Konsultasikan terlebih dahulu deng an dokter keluarga.

• Konsultasikan dengan dokter kelu-arga bila memiliki penyakit mena-hun, khususnya masalah jantung, anemia sickle cell, penyakit paru ob-struktif kronis (PPOK) atau berhenti napas saat tidur. (*)

Kasus Mabuk Ketinggian

Mabuk ketinggian dapat memengaruhi alat tubuh paru dan

otak. Ketika hal itu terjadi, keluhan seperti perasaan kebingungan

tidak dapat berjalan lurus, sensasi pingsan

dan penampakan warna kebiruan atau keabu-abuan pada bantalan

kuku dapat terjadi.

(Foto: Istimewa)

Page 33: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

Aviasi l Juni 2013 l 33

Hukum & Regulasi

MENTERI Perhubungan telah mengeluarkan peraturan No-mor PM 1 Tahun 2013 yang

mengatur standar minima pelayanan calon dan jemaah haji pada saat ke-berangkatan maupun kepulangan dari Arab Saudi. Pelayanan tersebut meli-puti pemeriksaan awak pesawat udara, calon atau jemaah haji, pelayanan em-barkasi dan debarkasi, baik di Indonesia maupun di Arab Saudi. PM 1 Tahun 2013 itu mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut:

Pemeriksaan Awak Pesawat Uda-ra dan Calon Haji

Awak pesawat udara juga diperiksa oleh petugas keamanan bandar udara untuk menjamin keamanan dan ke-selamatan penerbangan, namun untuk keperluan persiapan embarkasi pe-sawat udara, awak pesawat udara diberi prioritas pemeriksaan.

Demikian pula calon jemaah haji pindah pesawat udara sebelum me-masuki ruang tunggu embarkasi juga harus melalui pemeriksaan ulang oleh petugas keamanan, sedangkan calon jemaah haji singgah yang tidak keluar dari ruang tunggu tidak perlu dilakukan pemeriksaan oleh petugas keamanan.

Terhadap penumpang pesawat uda-ra yang mendarat, karena kerusakan teknis atau alasan operasional lainnya tetap harus dilakukan pemeriksaan petugas keamanan layaknya penum-pang pindah pesawat udara dan pe-numpang pesawat udara singgah yang keluar dari dan kembali lagi ke ruang tunggu embarkasi.

Berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor

SKEP/40/II/95, semua calon jemaah haji, awak pesawat udara, dokumen calon jemaah haji, harus dilakukan pemerik-saan oleh petugas keamanan untuk memjamin keamanan dan keselamatan penerbangan.

Di samping itu, petugas keamanan juga harus mengawasi jalur dari meja tempat lapor keberangkatan ke ruang tunggu dan di sisi udara jalur menuju pesawat udara dan sebaliknya.

Calon jemaah haji dan bagasi kabin mereka juga harus dilakukan pemerik-saan oleh petugas keamanan sebelum calon jemaah haji tersebut memasuki ruang tunggu embarkasi mereka, sedangkan bagi calon jemaah haji yang berangkat tanpa melalui ruang tunggu embarkasi, tetapi langsung dari karantina haji ke pesawat udara, pemeriksaannya dilakukan oleh pe-tugas keamanan di asrama haji yang bersangkutan.

Pemeriksaan calon jemaah haji ter-sebut dilakukan oleh petugas keama-nan yang mampu menguasai cara-cara pemeriksaan keamanan dan pengope-rasian peralatan sinar x-ray dan atau metal detector serta pemeriksaan secara fisik dengan baik.

Bilamana pemeriksaan calon je-maah haji dilakukan di asrama haji, maka kendaraan yang membawa langsung ke pesawat udara harus steril. Kendaraan yang digunakan oleh calon jemaah haji juga harus melalui peme-riksaan keamanan dan dinyatakan steril oleh tim petugas keamanan panitia haji.

Calon jemaah haji yang diangkut tersebut serta kendaraan yang digu-nakan harus dikawal dan tidak diper-kenankan untuk berhubungan dengan orang lain yang belum menjalani pe-meriksaan petugas keamanan. Calon jemaah haji dilarang menerima titipan dari siapa pun, tanpa seizin dari tim pe-tugas keamanan panita haji dan tanpa melalui pemeriksaan keamanan.

Bagasi milik calon jemaah haji juga harus dilakukan pemeriksaan oleh petugas keamanan bandar udara pada saat diserahkan oleh pemiliknya kepada perusahaan penerbangan yang mengangkut dan disaksikan oleh pemiliknya. Pemeriksaan bagasi calon jemaah haji tersebut untuk mencegah diangkutnya bahan dan/atau barang berbahaya ke dalam pesawat udara yang dapat membahayakan keselama-tan penerbangan sesuai dengan ke-putusan Menteri Perhubungan Nomor KM 14 Tahun 1989, keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udaran Nomor SKEP/40/II/1995 dengan memperhati-kan ICAO Doc.9284-AN/905. Bilamana pada saat bagasi akan dimuat ke dalam pesawat udara, label keamanan rusak, maka harus dilakukan pemeriksaan ulang oleh petugas keamanan yang

bersangkutan.Selain ketentuan pemeriksaan calon

jemaah haji di ruang tunggu, pemerik-saan keamanan yang dilakukan di asra-ma haji oleh petugas keamanan yang menguasai cara-cara pemeriksaan dan pengoperasian peralatan metal detec-tor, kendaraan yang mengangkut calon jemaah haji, larangan menerima titipan dari siapapun juga, pemeriksaan bagasi milik calon jemaah haji pada bandar udara saat diserahkan oleh pemiliknya kepada perusahaan penerbangan yang mengangkut, pemeriksaan ulang baga-si yang labelnya rusak, maka terhadap calon jemaah haji diberlakukan keten-tuan sama yang berlaku untuk calon atau jemaah haji sebagai penumpang pesawat udara lainnya seperti peng-angkutan anak-anak di bawah umur yang harus disertai pengantar, wanita hamil tua 8 (delapan) bulan yang harus disertai surat keterangan dokter, orang sakit yang tidak dapat berjalan sendiri tanpa disertai surat keterangan dokter dan pengantar dll.

Konvensi Montreal 1999 maupun Konvensi Warsawa 1929, sebagai dasar hukum transporasi udara tidak men-gatur pelayanan embarkasi maupun debarkasi, namun demikian bukan berarti tidak ada pengaturannya, ka-rena Menteri Perhubungan dan Menteri Agama telah menerbitkan masing-masing peraturan Menteri Nomor PM 1 Tahun 2013 dan Nomor 22 Tahun 2011. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 1 Tahun 2013 tersebut mengatur standar minimum pelayanan dalam transportasi calon atau jemaah haji. Di dalam peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 1 Tahun 2013 tersebut di-atur pelayanan calon haji pada saat embarkasi dan pemulangan haji.

Pelayanan standar minimum calon atau jemaah haji tersebut antara lain mengenai pelayanan calon jemaah haji sebelum penerbangan berlangsung yang meliputi pelayanan lapor embar-kasi calon jemaah haji, calon jemaah haji naik ke dalam pesawat udara, pengangkutan bagasi tercatat, pe-layanan keterlambatan penerbangan, pelayanan selama penerbangan ber-langsung, pelayanan pada saat singgah di bandar udara, pelayanan sesudah penerbangan berlangsung, pelayanan pada saat jemaah haji pulang dari Arab Saudi ke Indonesia yang meliputi pela-yanan lapor embarkasi di King Abdula-ziz International Airport di Jeddah atau di Amir Muhammad Abdul Aziz, Madi-nah, pelayanan bagasi tercatat, jemaah haji naik ke dalam pesawat udara, ke-terlambatan penerbangan, pelayanan bilamana timbul masalah, pelayanan selama penerbangan berlangsung, pelayanan pada saat singgah di bandar udara dan pelayanan setelah pener-bangan berlangsung. (Bersambung)

Standar Pelayanan Calon Jemaah Haji (1)Pemeriksaan dan Pelayanan Transportasi

Prof. DR. H. K. Martono, SH, LL. McSc

Jika Anda berminat silakan hubungi:

Sugiarto (085695583553)

Calon jamaah haji memasuki pesawat Boeing 747-400 menuju Tanah Suci. (Foto: Dok. Aviasi)

Page 34: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

34 l Aviasi l Juni 2013

Airline

PEAK season (musim ramai) pen-erbangan seperti saat liburan ini, sekaligus dijadikan momentum

penting bagi Garuda Indonesia untuk membuka rute baru lingkup domestik.

Bengkulu dan Tanjung Pandan menjadi urutan jaringan baru wilayah Sumatera bagi maskapai tertua ini. Pembukaan rute tersebut dilakukan pada 15 Mei lalu.

Rute anyar ini dilayani satu kali setiap hari dengan armada Boeing 737-500 berkapasitas 96 penumpang, 12

kelas eksekutif dan 84 kelas ekonomi.Emirsyah Satar, Direktur Utama

PT Garuda Indonesia menyatakan, “layanan ini diharapkan dapat me-ningkatkan arus transportasi dari dan menuju Tanjung Pandan dan Bengkulu sekaligus mempermudah penumpang dalam perjalanan ke destinasi-destinasi tersebut,”

Menurut Emirsyah, pengoperasian rute Jakarta-Tanjung Pandan dan Ja-karta–Bengkulu merupakan bagian dari ekspansi jaringan penerbangan yang

saat ini terus dilaksanakan perusahaan. Ini sejalan dengan program jangka pan-jang Quantum Leap 2011–2015.

Terbang dari BandungSetelah sukses di Sumatera, kini gili-

ran masyarakat Jawa Barat mendapat rute baru. Bagi yang ingin terbang dengan Garuda menuju Denpasar, Bali, tidak perlu dari Jakarta, tetapi dari Bandung sudah ada jaringan langsung ke Pulau Dewata itu.

Penerbangan perdana dimulai 18 Mei lalu. Rute Bandung-Denpasar menggunakan Boeing 737-800 NG. Kapasitas pesawat 162 orang dengan rincian 12 kelas eksekutif dan 150 eko-nomi.

“Pembukaan layanan Bandung–Denpasar sekaligus mendukung Den-pasar yang merupakan hub (pengum-pul) penerbangan ke Australia, Jepang dan Korea,” papar Pujobroto, Vice Presi-dent Corporate Communications PT Garuda Indonesia

Keuntungan rute ini, pengguna jasa dari Bandung dapat melanjutkan pe-nerbangan ke Lombok, Kupang, Makas-sar, Timika, Melbourne, Sydney, Perth, Tokyo dan Osaka. (Danang)

Informasi Rute BaruPeriode berangkat 20 Juni 2013, pe-riode kembali 25 Juni 2013. Untuk satu orang dewasa

Rute No. Penerbangan

Keberangkatan (waktu setempat)

Kedatangan (waktu setempat) Harga (Rp)

Bandung-Denpasar GA 0334 12.25 15.05 1.014.000Denpasar-Bandung GA 0335 11.00 11.40 1.014.000Jakarta-Tanjung Pandan GA 024 10.15 11.20 712.500Tanjung Pandan-Jakarta GA 025 12.05 13.03 663.500

Jakarta-Bengkulu GA 0298 13.55 15.15 836.000Bengkulu-Jakarta GA 0299 15.55 17.15 836.000

Garuda Punya Tiga Kota Anyar

CITILINK terus memperluas kota tujuan penerbangannya. Secara resmi, maskapai ini menawarkan

rute baru ke Jawa Timur, khususnya Kota Malang dari Jakarta. Frekuensi penerbangan akan dilayani pulang pergi (pp) setiap hari.

Pembukaan rute baru Jakarta-Malang ini menjadi solusi tingginya lalu lintas penumpang yang datang dan pergi dari kota tersebut. Kehadiran Citil-ink akan mampu mendongkrak kunjun-gan wisata sekaligus mempermudah pelajar maupun orang tua pelajar untuk

pulang pergi ke Malang.Menurut Chief Executive Officer

(CEO) PT Citilink Indonesia, Arif Wi-bowo, selama ini pihaknya telah meng-operasikan penerbangan rute Jakarta dari dan ke Ambon, Jambi, Surabaya, Medan, Padang, Pekanbaru, Balikpa-pan, Batam, Bengkulu, Semarang, Pang-kal Pinang, Palembang, dan Tanjung Pandan. Bertambahnya rute baru ini membuktikan Citilink sudah menjadi LCC pilihan pengguna transportasi udara, khususnya di bagian timur Pulau Jawa.

Arif juga mengemukakan di masa datang Citilink akan terus melakukan penambahan frekuensi dan rute baru untuk mengakomodasi tingginya peng-guna transportasi udara. Dia menam-bahkan Citilink masih akan membuka

Citilink Jelajahi Nusantara, Kini Giliran Malang

Rute No. Penerbangan

Keberangkatan (waktu setempat)

Kedatangan (waktu setempat) Harga (Rp)

Jakarta-Malang QG 9243 12.10 13.40 545.000Malang-Jakarta QG 9244 14.05 15.35 600.000

rute lain dan memperbanyak frekuensi penerbangan.

“Kami berkomitmen untuk men-dukung visi dan misi Pemerintah Kota Malang, yakni sebagai kota pendidikan yang berkualitas, kota sehat dan ramah lingkungan, kota pariwisata yang ber-budaya, menuju masyarakat yang maju dan mandiri,” ujar Arif.

“Kami bekerja keras untuk memenuhi komitmen sebagai airline pilihan konsumen transportasi udara yang tumbuh pesat di negeri ini, teru-tama bagi mereka yang memilih meng-gunakan LCC,’’ pungkasnya. (*)

Informasi Rute BaruPeriode berangkat 20 Juni 2013, pe-riode kembali 25 Juni 2013. Untuk satu orang dewasa.

Garuda Indonesia mengoperasikan Boeing 737-800NG membuka jaringan baru Bandung-Denpasar-Bandung setiap hari. (Foto: Tom)

Arif Wibowo, CEO Citilink (tengah) didampingi kru pesawat dan manajemen dalam penerbangan perdana ke Malang. (Foto: Dok. IComm PR/Citilink)

Page 35: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

Aviasi l Juni 2013 l 35

MATI satu tumbuh seribu” begitu istilah yang tepat untuk aviasi ini. Beberapa perusahaan pe-

nerbangan bangkrut, justru memicu lahirnya maskapai baru.

Indonesia Air, tampil beda dan be-lum lama ini mengudara di nusantara. Sebelumnya, Indonesia Air bernama Indonesia Air Transport (IAT) yang khusus melayani charter. Namun, pihak maskapai optimistis bisa andil dalam rute reguler.

Tak lain, hadirnya Indonesia Air dengan corak baru adalah memenuhi kebutuhan penerbangan dalam negeri yang semakin meningkat.

Taqwa Basalama, Marketing Com-munication Manager Indonesia Air ke-pada Aviasi menjelaskan bahwa dalam bermain di penerbangan berjadwal, pihaknya telah mengoperasikan satu pesawat jet Airbus 320.

Maskapai ini mengklaim, dengan armada dari Airbus, tentu mampu memberikan pelayanan berbeda, selain itu A320 hemat bahan bakar dengan muatan penumpang dan barang yang banyak.

Bagi yang sering terbang dari Soe karno-Hatta, tidak akan melihat operator satu ini, karena Indonesia Air bermarkas di Husein Sastranegara, Bandung. “Kami menerbangi wilayah Sumatera dan menjadi pioner untuk rute langsung Bandung-Palembang dan Palembang-Medan,” paparnya.

Untuk kategori layanan, penum-pang merasakan kenyamanan A320 untuk medium service. Selama di pe-sawat, penumpang akan mendapatkan air mineral dan snack. Selain itu Taqwa juga menegaskan bahwa yang terpen-ting adalah jarak antarkursi (seat pitch) yang longgar. Kapasitas yang seharus-nya 180, dijadikan 175 kursi.

Selain memiliki jet, maskapai den-gan tagline “Pesona Penerbangan Indo-nesia’ ini juga mengoperasikan ATR 42-300 untuk rute intra Kalimantan. Home base (pangkalan) di Pontianak, setiap hari melayani ke Sintang, Ketapang, Pangkalan Bun.

Rencananya, Indonesia Air akan membuka rute Bandung ke Balikpapan, Makassar dan Denpasar. (Sat)

Wajah Baru Pesona Penerbangan Indonesia

Rute No. Penerbangan

Keberangkatan (waktu setempat)

Kedatangan (waktu setempat) Harga (Rp)

Bandung-Padang I8 6420 06.00 07.40 626.000Padang-Bandung I8 6421 08.05 09.45 910.900Bandung-Palembang I8 6440 10.10 12.10 846.440Palembang-Medan I8 6440 11.45 13.20 793.420Medan-Palembang I8 6441 13.50 15.20 793.420Palembang-Bandung I8 6441 15.55 17.05 846.440Bandung-Pekanbaru I8 6450 17.30 19.30 793.420Pekanbaru-Bandung I8 6451 19.35 21.15 793.420

Informasi RutePeriode berangkat 20 Juni 2013, periode kembali 25 Juni 2013. Untuk satu orang dewasa

Airbus A320 milik Indonesia Air berada di areal parkir Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, Bandung (Foto: Anto zq)

Page 36: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

36 l Aviasi l Juni 2013

Tips

Enam Cara Mudah Penumpang Lanjut UsiaPENUMPANG pesawat tak menge-

nal usia, termasuk mereka yang telah manula (manusia lanjut

usia). Hal-hal apa yang mesti diperha-tian bagi para manula yang akan beper-gian dengan pesawat?

1. Bersama keluargaUntuk yang tidak sering terbang

atau baru pertama kali bepergian deng-an pesawat, sebaiknya minta ditemani anak atau keluarga lainnya. Hal ini guna mempermudah proses perjalanan. Se-lain itu, ini guna menghindari kebingu-nan saat masuk terminal keberangka-tan, check-in, mengurus bagasi, masuk ruang tunggu hingga boarding (naik ke pesawat).

2. Beli Tiket Penerbangan

Walaupun sudah tak asing lagi memesan tiket secara online, dianjurkan bagi lansia membeli ke agen perjala-nan. Ini lebih ringkas, langsung datang ke tour and travel proses pembelian mu-dah dan tiket saat itu juga sudah ada ditangan.

Sebelum berangkat ke agen perjala-nan, persiapkan data identitas lengkap, uang yang cukup untuk membayar.

3. MaskapaiPerlu diperhatikan airlines yang

akan digunakan apakah low cost carrier (berbiaya murah) atau full service (layan-an penuh). Alasannya, terhadap layanan saat di udara.

Khusus bagi lansia, tentunya harus meminta informasi dan keperluan saat penerbangan nanti, misalnya kursi roda, makanan di pesawat, toilet dan sebagainya.

Selain itu, yang menjadi pertimban-gan utama adalah rute yang akan diter-bangi. Sebaiknya bagi lansia memilih waktu keberangkatan pada pagi atau siang hari jika waktu terbang satu-tiga jam. Hal ini guna mempermudah akses menuju bandar udara keberangkatan maupun setibanya di tujuan.

Untuk tempat duduk mintalah yang paling nyaman, akses mudah ke toilet. Lansia pada umumnya tidak diperke-nankan duduk di kursi dekat jendela darurat walaupun longgar, karena tidak mampu melakukan fungsi darurat.

4. Barang BawaanJangan membawa barang terlalu

banyak, persiapkan sesuai keperluan, sehingga tidak mengakibatkan over weight (kelebihan berat bagasi). Jika kelebihan, pada umumnya maskapai akan memberlakukan tambahan biaya

Meminta petunjuk tentang danger-ous goods (barang-barang berbahaya), sebagai pertimbangan agar tidak dibawa saat pergi, jika terdeteksi petu-gas maka akan menghambat rencana penerbangan Anda.

5. Transit atau TransferJika harus singgah di suatu bandar

udara ataupun ganti pesawat. Segera minta bantuan dari awak kabin dan

petugas darat suatu maskapai. Tetaplah santai dan jangan terburu-

buru. Pastikan Anda tetap nyaman selama di bandar udara transit. Jika harus melapor ke petugas di terminal keberangkatan, sebaiknya meminta ditemani oleh petugas.

Anda harus memastikan bahwa Anda memiliki banyak waktu transfer antarpenerbangan (jika ada) dan Anda juga harus bertanya seberapa jauh Anda akan harus berjalan di bandar udara untuk melapor.

Jika tidak ada connecting flight, maka sebuah maskapai penerbangan akan memastikan bahwa tamu pener-

bangan termasuk orang tua akan tiba sesuai tujuan.

6. Membawa obat-obatanCek kesehatan ke dokter terlebih

dahulu guna memastikan kesehatan Anda. Jangan memaksakan kehendak untuk terbang jika tidak memung-kinkan.

Atau bawalah obat-obatan yang diperlukan selama perjalanan Anda. Letakkan di tempat/di tas yang mudah dijangkau, jika sewaktu-waktu diper-lukan maka mudah mendapatkannya. (Dnn)

(Foto: Adolf Izaak/Aviasi)

Page 37: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

Aviasi l Juni 2013 l 37

Top Seat

Aviasi l Juni 2013 l 37

INDUSTRI penerbangan dunia, selain gencar mem-buat berbagai jenis pesawat, mencetak pilot, tak kalah juga mendukung pusat pelatihan bagi calon

penerbang.William Gunawan, sosok murah senyum dan

berdedikasi tinggi telah menghadirkan pusat pelatih-an penerbangan komersial nomor satu di Indonesia. JATC (Jakarta Aviation Training Center) menawarkan pelatihan dengan standar internasional untuk perso-nel penerbangan dan bekerja sama dengan semua pelaku industri.

“Kami akan terus tumbuh dalam bidang utama kami, yaitu pelatihan pilot, tetapi juga melihat untuk pelatihan non-penerbangan dalam beberapa tahun mendatang. Kini, kami memperkenalkan pelatihan MPL (multi pilot license) ke Indonesia,” katanya.

Melalui mimpi dan kepemimpinannya, Willian dan tim JATC fokus pada upaya pengembangan hubung-an bisnis aviasi saat ini. Pihaknya sudah melakukan training untuk setiap maskapai di Indonesia, terus berusaha menawarkan kepada pelanggan berbagai produk yang lebih luas dan bervariasi.

“Kami terus berkembang, selain dengan airlines,

William Gunawan Membangun Full Flight Simulator Service

Sekilas Karier2008-2011: Shipyard Company2011-sekarang: Direktur Utama JATC

kami mempererat hubungan dengan sekolah-seko-lah penerbangan, tentunya ini juga membantu kita memenuhi kebutuhan pelanggan maskapai kami,” paparnya kepada Aviasi.

Saat ini JATC memiliki dua simulator, Airbus A320 dan Boeing 737NG. William optimis awal ta-

hun depan akan mendatangkan simulator ketiga.Laki-laki kelahiran Surabaya ini berkomentar

bahwa kebutuhan jumlah pilot, industri aviasi perlu melakukan perencanaan sumber daya jangka pan-jang yang akurat. Pandangan jangka panjang, me-mungkinkan operator dan industri pelatihan mempu-nyai banyak waktu untuk menemukan pilot terbaik.

Baginya, pelatihan itu tidak dapat disampingkan, apalagi sebelum bergabung dengan penerbangan. Pelatihan yang komprehensif sangat penting untuk keselamatan dan kenyamanan lingkup dirgantara saat ini dan kedepan.

Lantas, bagaimana harapan William terhadap bisnis ini? Ia mengaku komunitas pelatihan dapat bekerja bersama-sama dan menghasilkan dengan jumlah yang lebih besar pilot Indonesia yang terlatih dengan kualitas tinggi.

“Jangan melupakan tentang pelatihan, seorang pilot adalah aset paling penting untuk setiap mas-kapai, sumber daya perusahaan yang membangun merek keselamatan dan profesionalisme bagi mas-kapai tersebut,” pungkasnya. (Danang)

(Foto: Frans)

Page 38: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

38 l Aviasi l Juni 2013

Day Off

38 l Aviasi l Juni 2013

REKREASI adalah agenda penting bagi sebagian orang, terutama mereka yang sibuk. Mereka pun mengunjungi berbagai objek wisata. Bagi sebagian orang, menyusuri

pantai bahkan dijadikan hobi. Adalah Sarah Amalia, pramugari Kalstar Aviation yang

meng aku lebih suka berkunjung ke pantai dan menjadikan objek wisata yang ada di sini sebagai pilihan utama.

“Saya paling tertarik dengan pantai, karena saya bisa mendekatkan diri dengan alam. Mengapa pantai? Selain uda-ranya sepoi-sepoi, juga suasananya lebih lepas,” paparnya.

Pekan lalu Aviasi mengikuti dara ini ke Pantai Ancol saat ia tengah day off. Pada saat libur, Sarah mengaku wajib datang ke pantai, biasanya mulai pagi hari, apalagi kalau cuacanya cerah.

“Di pantai saya hanya melepas lelah, siapa tahu saya juga bisa mendapatkan solusi dari suatu persoalan, karena suasana pantai memungkinkan untuk itu. Angin dan suara ombak bisa membuat pikiran lebih tenang, ide cemerlang lahir dari sini,” katanya kepada Aviasi.

Walaupun sehari-hari Sarah Amalia bergelut dengan udara, tidak menghilangkan rasa cintanya terhadap air sejak ia duduk di bangku sekolah dasar.

Alasan wanita kelahiran 10 September 1984 memilih wisata bahari di Ancol, karena Ancol menawarkan pilihan tersendiri bagi wisatawan.

Pantai merupakan salah satu tempat yang bisa digunakan untuk berekreasi bersama teman-teman atau juga keluarga. Banyak orang datang ke pantai untuk melakukan berbagai ak-tivitas. Uniknya, anak-anak, remaja dan orang tua bisa berbaur bersama.

Kegiatan apa saja yang dilakukan di pantai? Sarah mem-bangun istana pasir, ditemani canda tawa bersama teman, membuat liburannya semakin terasa indah. Selain itu, ia juga berjemur di bawah terik matahari.

Mengabadikan peristiwa juga prioritas day off, karena tidak lengkap rasanya jika tidak berfoto ria ketika mendatangi salah satu objek wisata, terutama pantai. “Jadi ketika berlibur di pan-tai, jangan lupa membawa kamera untuk foto-foto, selain men-jadi kegiatan yang menarik, ini juga dapat menjadi kenangan untuk kita,” ujarnya di sela-sela saat menikmati deburan ombak di atas koral-koral.

“Tidak lengkap rasanya kalau saya berlibur ke pantai tapi tidak bermain atau berenang di lautnya. Birunya air laut pasti menggugah saya di pantai untuk segera menceburkan diri ke laut. Tapi harus hati-hati juga ketika berenang di pantai ini. Karena air laut tidak seperti air kolam renang yang tenang,” jelasnya

Tak hanya itu, seharian di pantai ternyata menjadikan sa-rana olahraga baginya. Bagi flight attendant asli Jakarta ini, berlari ringan di pantai bagus juga untuk membakar kalori dan bisa mengurangi lemak dalam tubuh.

Mendapatkan inspirasi? Wah, ternyata ke pantai juga men-jadi semangat untuk menulis. Diam-diam Sarah menulis cerita pribadinya. Pantai bisa memberikan ide akan suatu hal yang sedang kita kerjakan.

Sesekali nanti, Sarah harus mencoba sensasi berlibur di Bar-ra Airport. Ini adalah satu-satunya bandar udara yang meng-gunakan pantai umum di Pulau Hebridean, Barra, Skotlandia. (Dnn)

Menikmati Pantai Setelah Penat di Udara

Sarah Amalia

(Foto: Pedro Tololiu Photography)

Page 39: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013

Citilink mengeksplorasi kota Medan melalui tayangan seru Citilink Jelajah Mimpi. Melalui dua

host Tya Ariestya dan Franda, Citilink mengajak Citilinkers untuk menjelajahi indahnya kota yang menjadi Ibu Kota Sumatera Utara tersebut. Mereka meng-unjungi beberapa tempat menarik di Medan.

Gereja Maria Velankanni misalnya, gaya arsitekturnya sangat unik. Bentuk bangunan-nya memadukan be-berapa unsur agama yang ada di Medan, bentuk kubahnya mirip Masjid, bagi-an atap bertumpuk seperti Pura, dan sentuhan Kristiani pada bagian dind-ingnya. Boleh dikatakan Gereja ini menggambar-kan kerukunan umat be-ragama di Kota Medan.

Tidak hanya Gereja Ma-ria Velankanni, Medan juga terkenal dengan bangun-an bersejarah yang lain, yaitu Istana Maimun. Istana Maimun dibangun oleh Kesultanan Deli pada tahun 1887. Bangunan ini menggabungkan pera daban Islam dan Melayu. Saat ini, Istana Maimun menjadi salah satu situs yang dilin-dungi oleh pemerintah setempat.

Kota Medan juga mempunyai wisata bahari, pantai Cermin namanya. Dinamakan pantai Cermin karena menurut masyarakat sekitar, pantai ini mampu meman-tulkan sinar mata-hari layaknya cermin. Lokasi pantai Cermin cukup berdekatan dengan Bird Park dan tempat rekreasi kelu-arga. 3 tempat yang ham-pir berdekatan membuat lokasi wisata sekitar pantai Cermin cocok untuk liburan keluarga Anda.

Tidak hanya tempat-tempat wisata menarik nan bersejarah,

Citilink Jelajah Mimpi juga memberi-kan informasi tentang wisata kuliner dan wisata budaya di kota Medan. Sop Sumsum dan Bika Ambon misalnya, dua dari sekian banyak makanan khas yang wajib untuk dicicipi ketika Citilink-ers sedang berada di Medan. Selain itu, kesenian Tari Tor-Tor juga layak untuk dilihat. Sebuah tari tradisional yang pa-tut dipelajari dan dilestarikan.

“Melalui program TV ini, Citilink ingin berbagi fakta-fakta unik di desti-nasi wisata Nusantara, tips-tips perjala-nan, memperkenalkan pengetahuan dasar tentang LCC, sampai dengan informasi produk dan layanan Citilink, yang akan lebih memudahkan per-jalanan Anda berwisata di kota-kota tujuan,” ujar Aristo.

Tya Ariestya yang mempunyai da-rah Medan mengungkapkan “Seneng banget deh, kerja sekalian traveling plus bisa pulang kampung bareng Citilink.” Tak hanya Tya, jalan-jalan di kota

Medan memberikan kesan tersendiri untuk Franda. “Bika Ambonnya bener-bener worth it banget, gak salah jauh-jauh pergi ke Medan!” ucap Franda ketika sedang belanja oleh-oleh.

Lewat tayangan ini, Citilink juga memperkenalkan 8 rute baru mulai tanggal 15 April 2013, dengan harga mulai Rp.295.000,00 sesuai syarat dan ketentuan yang ber-laku. Rute tersebut antara lain, Jakarta - Bengkulu, Jakarta - Jambi, Jakarta - Pang-kal Pinang, Jakarta - Tanjung Pandan, Jakarta - Yogyakarta, Jakarta - Semarang, Jakarta - Malang, dan Ambon - Makassar. Dengan penamba-han rute ini, Citilink sebagai

HORAS! Citilink Kunjungi Medan

maskapai Low Cost Carrier yang Fun, Af-fordable, dan Reliable berusaha memen-uhi kebutuhan para pelanggannya agar bisa traveling keliling Indonesia dengan gampang, aman, dan nyaman.

Selain itu, Citilink juga memberikan layanan Free Baggage 20Kg kepada setiap penumpangnya dan berlaku

di semua rute penerbangan Citilink. Dengan segala kelebihan dan ke-

unggulan yang dimiliki Citilink, pantaslah jika maskapai ini men-

dapatkan predikat Indonesia Leading Low Cost Carrier tahun 2012. (*)

Page 40: Layout Tabloid Aviasi Edisi Juni 2013