gema tabloid

16

Upload: muchammad-hidayat

Post on 08-Apr-2016

303 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

This is a public university tabloid from Surabaya

TRANSCRIPT

Page 1: GEMA Tabloid
Page 2: GEMA Tabloid

SUSUNAN REDAKSI

Pelindung : Rektor Universitas Negeri Surabaya Penasehat : Pembantu Rektor I UnesaPenanggung jawab : 1. Pembantu Rektor II Unesa 2. Pembantu Rektor III Unesa Pemimpin Umum : Drs. Moh. Najid, M.HumPemimpin Redaksi : Drs. Jack Parmin, M.Hum Redaktur Ahli : 1. Wawan Setiawan 2. Drs. Suyatno, M.PdRedaktur Pelaksana I : Aulia Putri Andhita (FT)Redaktur Pelaksana II : Indah Iswara (FBS)Sekretaris I : Sholihatul Muniroh (FIS)Sekretaris II : Dwi Nuzulah (FIS)Bendahara : Lu’lu Dien Islami (FT)Redaktur Artistik : Pipit Fitriani (FIP) Satria Muklis (FT) Diana Esmeralda R. (FBS) Redaktur Teknis : Tito Hilmawan Reditya (FBS) Enjang Gumelar (FBS) Nur Fadhilah (FBS)Redaktur Bahasa : Tuchfatul Fajriyah (FBS) Nanang Hadi Sucipto (FBS) Rif’atul Hanifah (FBS) Redaktur Pemasaran : Ade Ivan Al Haroma (FIS) Almayda Kurniawati (FBS) Dino Kurniawan (FT) Aprilia Damayanti (FMIPA) Rina Indrawati (FMIPA) M. Syahrul Ramadhan (FIK) Ferlinda Widiyanti (FIP)Redaktur Pusat Data : Riska Nanda Rahmaningtyas (FIS) Siska Anggraini Putri (FIS) Kezia Eka Purwaningtyas (FT) Andini Oktaputri (FT) Manggari Gravitasari (FIP) Alivia Choirun Nisa’ (FIP) Hida Rizkiyatul Ula (FBS)Redaktur Penasehat : Ilmatus Sa’diyah (FBS) Rohmatul Ummah (FBS) Mu’ammar Syaikhul Q. A (FIP)Redaktur Media : Uul Rohmatul Hasanah (FBS) Je� ry Oktavelani (FIP) M. Ardan Miftakhul Huda Reporter : Dini A� fah Rahmayani (FIS) Retno Tanjung (FIS) Wiwin Krisdianti (FIS) Eni Zahratin (FIS) Rosyidatul Ilmiyah (FIS) Anita Desi (FIP) Shella Wahyuningsih (FBS) Wahyu Mestikaningrum (FBS) Risma (FBS) Fitri Annisa (FMIPA)

EDITORIAL

Mengenal MEA seperti bunyi klenteng di siang bolong, mengapa? Yah, memang MEA bisa dijadikan suatu kabar gembira dan kabar buruk. Masyara-kat ekonomi asean menjadi realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di ka-wasan Asia Tenggara. MEA akan berdampak bagi seluruh komponen negara, baik dari bidang hukum, sosial, ekonomi, budaya. Namun terlebih akan ber-dampak pada ekonomi.

Garis besar pengertian MEA sendiri adalah suatu keadaan yang meng-gelobal. Perdagangan bebas akan terjadi secara cepat. Memang tujuan MEA adalah sistem perekonomian global. Anggota anggota ASEAN di Asia Teng-gara siap saling berkoordinasi dan sangat berpartisipasi berbondong-bon-dong meningkatkan keuntungan masing masing.. Namun pengembangan ini secara mengglobal. Bayangkan? Indonesia yang masih banyak masalah di tubuhnya sendiri namun harus siap menyambut dan melewati ini??! memang awal niatnya MEA adalah memperkecil kesenjangan pertumbuhan ekonomi antara negara-negara ASEAN dengan cara saling bergantung. Toh, MEA dapat mengembangkan konsep meta-nasional dalam rantai suplai makanan, dan menghasilkan blok perdagangan tunggal yang dapat menangani dan bernegosiasi dengan eksportir dan importir non-ASEAN.

Nah loh… kalau saling untung si tidak mengapa, tapi bagaimana nasib kita Indonesia yang notabene sumber daya manusianya rendah?. Bagaimana dengan produk dalam negeri yang mungkin saja tertindas dengan produk luar negeri yang telah kita ketahui semua bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat konsumerisme terbesar. Bisa mati suri produk-produk regional jika dibandingkan dengan arus derasnya produk luar negeri yang bakal banyak didapatkan di Indonesia tahun depan.

Bagaimana dengan dunia pendidikan? Jelas juga terganggu. Tingkat kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah dibanding negara-negara lain di Asia Tenggara. Dilihat dari sisi pendidikan dan produktivitas Indonesia ma-sih kalah bersaing dengan tenaga kerja yang berasal dari Malaysia, Singapura, dan Thailand serta pondasi industri yang bagi Indonesia sendiri membuat Indonesia berada pada peringkat keempat di ASEAN. Nah, bagi mahasiswa mahasiswa Indonesia yang melek situasi ini ayo lah bersama-bersama men-cari solusi yang tepat. Kalau pribadi sih (mahasiswa) kita harus benar-benar tahu risiko risiko yang terjadi. Kita sebagai kaum intelektual generasi muda dan lantas negara juga akan berada dalam genggaman kita. Negara yang adil adalah Negara yang tau rakyat dan rumahnya. Tak usahlah kita sebagai negara boneka dari negara-negara di luar sana. Yang terpenting dari MEA ini adalah Indonesia dengan segala kesiapannya. Indonesia yang beradab bagi rakyat-nya. Dan Indonesia yang tegas terhadap alamnya. Pikirkan, Bung! (NDA).

MEA Masyarakat

Ekonomi Asean

Diterbitkan oleh:Lembaga Pers Kampus Universitas Negeri Surabaya

O� ce: Gedung E9 (samping BAAK-PSI), Kampus Unesa Ketintang-SurabayaEmail: [email protected]: +62857320334408Fanepage Fb: Gema UnesaTwitter: @unesagemaBlog : http://gema-unesa.blogspot.com/

Redaksi menerima tulisan berupa opini, cerpen, ataupun puisi.Kirim karya Anda ke email tabloid Gema [email protected] Kami juga menerima saran dan kritik yang membangun demi kemajuan GEMA dan Unesa.

Redaktur Gema meminta maaf untuk kesalahan penulisan jabatan pada mae-stro Abraham Samad. Ditulis Samad telah menjabat selama 45 tahun, yang benar adalah Abraham Samad telah menjabat selama 4 tahun.

redaksi2 Edisi 198 //Edisi 198 //

Page 3: GEMA Tabloid

Pembantu Rektor 3,tentu kita tidak as-ing lagi mendengar jabatan itu.Bidang yang menangani masalah kemahasiswaan ini kini telah mengalami pergantian dari Prof.Warso-no yang kini menjadi Rektor baru Universitas Negeri Surabaya digantikan oleh Dr.Ketut Pra-setyo MS., mantan Dekan Fakultas Ilmu Sosial.Lelaki kelahiran Kertosono, 12 Mei 1960 ini memang sudah tak asing lagi bagi mahasiswa Unesa, khususnya bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial,sosok yang tampak sederhana dan ramah ini cukup disegani di kalangan civitas akademika. Dengan adanya pergantian ini tentunya berganti pula kebijakan-kebijakan yang di terapkan di bidang kemahasiswaan, terutama kebijakan dalam hal-hal pengem-bangan kemahasiswaan. Di era sekarang ini, khususnya dalam persiapan menyambut Ma-syarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, kebijakan yang di terapkan oleh Ketut Prasetya salah satunya adalah menguatkan Kewirausa-haan (KWU) berbasis keilmuan,yaitu mengembangkan bidang kewirausa-haan yang di sesuaikan dengan bi-dang ilmu masing-masing dari setiap jurusan yang ada di Unesa. Seperti con-tohnya jurusan kimia membuat sabun yang ramah lingkungan sesuai ilmu yang telah dipelajarinya,kemudian jurusan geogra� yang dapat mengembangkan kewirausahaan ber-basis keilmuan dengan membuat peta wisata atau peta transportasi di Surabaya yang dipas-ang di terminal, stasiun, ataupun bandara. Ke-bijakan baru ini merupakan gebrakan baru dari

PEMBANTU REKTOR 3 BARU, KEBIJAKAN BARU(Kewirausahaan Berbasis Keilmuan dalam Menyambut MEA 2015)

pemerintahan baru,dimana dulu Unesa hanya menjadikan Kewirausahaan sebagai mata ku-liah wajib saja dan hanya menanamkan jiwa kewirausahaan pada mahasiswa. Selain kebi-jakan tersebut, kebijakan lain yang akan di ter-apkan dalam pengembangan kewirausahaan adalah dengan adanya pembinaan kewirausa-haan oleh para dosen yang nantinya dapat leb-ih mengembangkan kemampuan mahasiswa. Langkah –langkah yang akan diterapkan adalah mengangkat dan memperkokoh produk yang berkualitas dari mahasiswa Unesa.Selain pen-ingkatan kewirausahaan juga kualitas SDM ha-rus ditingkatkan dengan skill-skill yang mema-dai.Menurut Ketut Prasetyo,bagi mahasiswa harus meningkatkan potensi diri contohnya di bidang pendidikan untuk mampu bersaing dengan tenaga asing, tetapi ada potensi yang tidak semuanya dimiliki oleh tenaga yang ma-suk ke Indonesia, seperti halnya guru PPKn, guru agama, dan juga dokter yang harus mem-pelajari dulu penyakit-penyakit tropis.Dengan adanya seleksi terlebih dahulu terhadap kebu-dayaan Indonesia akan dapat mempersiapkan kemampuan SDM masyarakat Indonesia pada umumnya dan mahasiswa Unesa pada khu-susnya. Selain itu, kemampuan berbahasa dan berkomunikasi dalam berbahasa asing uta-manya bahasa inggris juga sangat dibutuhkan dalam menghadapi MEA 2015.(WK)

“menguatkan Kewirausahaan (KWU) berbasis keilmuan,yaitu mengembangkan bidang kewirausa-haan yang di sesuaikan dengan bi-dang ilmu masing-masing dari setiap jurusan yang ada di Unesa.”

Nama :Ketut Prasetyo

TTL :Kertosono,12 Mei 1960

Riwayat Pendidikan- S1 Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS GADJAH MADAProgram Studi : TEKNIK GEOLOGITanggal Lulus : 15 Januari 1985- S2 Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS GADJAH MADAProgram Studi : PENGINDERAAN JAUHTanggal Lulus : 09 Juli 1991- S3 Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS NEGERI JAKARTAProgram Studi : PENDIDIKANTanggal Lulus : 29 Juni 2006

maestro 3// Edisi 198

Page 4: GEMA Tabloid

Pramuka Pandega Unesa Bangkitkan Budaya NusantaraMahasiswa Berprestasi,Widodo Basuki : Berbisnis Ternak tetap Raih IPK

Sempurna

PROFIL MAHASIWA4 Edisi 198 //Edisi 198 //

Satu lagi mahasiswa yang memanfaatkan waktu luangnya untuk berwirausaha. Kali ini be-rasal mahasiswa Sosiologi, Widodo Basuki anak bungsu dari pasangan Deler dan Alimah sudah berternak sapi pedaging sejak SMA. Widodo pang-gilan sehari-harinya bercerita, awalnya ia melihat sektor ternak tanah kelahirannya, Sidoarjo lemah, yang mendominasi hanya industri dan pabrik. Di Sidoarjo kebanyakan orang hanya menganggap berternak Sapi sebagai sampingan, sehingga usa-ha tersebut belum bisa berkembang maksimal. Na-mun Widodo merasa ternak bisa menjadi acuan ke depan menjadi lahan bisnis.

Widodo mendapatkan ilmu dalam berternak dari Koperasi Setia Kawan Nongko Jajar, Pasuruan. Dokter Koperasi tersebut memberinya ilmu mana-

jemen yang selanjutnya ia terapkan di Sidoarjo. Bisnisnya ia namai “Jiwa Usaha”. Agar mendapatkan kualitas dan sapi yang bergizi, makanan sapi dicam-pur-campur, biasanya gizi karbohidrat didapat dari ampas tahu dan protein didapatkan dari kedelai.

Berbisnis sapi pedaging sudah menjadi ho-binya untuk mengisi waktu luang kuliah. “Meski berbisnis kuliah tetap jalan, saya tidak merasa ter-ganggu” ujar laki-laki kelahiran 11 mei 1993 itu. Hal itu terbukti dengan pencapaian nilai akademiknya yang fantastis, Widodo berhasil meraih IPK sem-purna 4,00.

Ia pun mendapatkan prestasi dari bidang beternak, terhitung 3 lomba telah ia juarai pada kontes ternak se-Kabupaten Sidoarjo, diantaraya : Juara 2 kategori calon pejantan 2 tahun berturut-

turut dan Juara 1 kategori calon betina produktif. Selain di Kabupaten, ia juga mengikuti kontes ta-taran kecamatan pada di puspa agro bulan Sep-tember 2014 lalu. Dengan banyaknya juara yang ia raih, ia terpayu untuk selalu mengikuti lomba atau kontes di tataran Kecamatan ataupun Kabupaten.

Selain berkuliah dan berbisnis, Widodo juga aktif dalam organisasi, ia menjabat Kepala De-partemen (Kadep) Bakat dan Minat Himpunan Mahasiswa Prodi Sosiologi, Anggota HIMPI Un-esa dan anggota Human Resourching. Iapun per-nah lolos PMW dengan usaha Ayam bule sambal. Meskipun kuliah masih biaya orang tua, harapanya kelak bila usahanya bisa sukses dan membantu ekonomi orang tuanya. Saat ini uang penjualan masih digunakan untuk membeli sapi. (Rr/AO)

Page 5: GEMA Tabloid

Pramuka Pandega Unesa Bangkitkan Budaya Nusantara

Delapan puluh tiga pramuka pandega dari berbagai daerah di Indonesia menghadiri Kemah Kebangsaan Pramuka Pandega Nasional (Kem-bangnas UNESA 2014) yang diselenggarakan oleh UKM Pramuka Unesa. Mereka berasal dari dua pu-luh dua universitas, seperti: POLTEK Makasar, POL-TEK Semarang, Universitas Pendidikan Ganesha Bali, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Jember, POLTEK Riau, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Universitas Cokroaminoto Palopo, Uni-versitas Padjajaran Bandung, Universitas Negeri Lampung, dan STKIP PGRI Sumenep.

Kegiatan yang bertemakan “Patriot Bangsa Berbudaya Nusantara” ini diselenggarakan selama enam hari di beberapa tempat. Hari pertama, di Surabaya, tepatnya di danau UNESA Ketintang. Hari kedua berada di tempat wisata kota di Madura, kemudian keesokan harinya di Trowulan (Mojoker-to) untuk menjelajahi situs yang kemudian akan dibuat loka karya budaya. Hari ke-empat mereka melakukan pendakian di Gunung Penanggungan

Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan mengunjungi Un-esa. Beliau datang sebagai narasumber dalam sem-inar pendidikan yang diadakan oleh BEM FMIPA Unesa pada tanggal 23 November 2014 bertempat di Gedung Gema Unesa. Seminar yang bertemakan “Tingkatkan Inovasi dan Kreativitas dalam Pembe-lajaran Berbasis Kurikulum 2013” ini, juga mengun-dang Prof. Dr. Warsono,M.S sebagai narasumber. Peserta dalam seminar ini tidak hanya mahasiswa Unesa saja. Namun, ada sebanyak 220 peserta dari jumlah 680 peserta yang berasal dari kalangan umum.

“Kami memilih tema ini karena, kurikulum 2013 adalah kurikulum yang baru dikeluarkan oleh pemerintah untuk menggantikan KTSP, jadi kami ingin mensosialisasikan lebih lanjut tentang kuriku-lum 2013, agar tidak terjadi kesalahpahaman dan sebagai universitas keguruan yang akan mencetak pendidik-pendidik baru akan mengetahui tentang implementasi kurikulum 2013.” jelas Yunanda, pani-tia seminar.

Setelah acara dibuka, Anies Baswedan me-nyampaikan materi tentang kebijakan pemerintah terkait kurikulum 2013. Saat itu Pak Anies Baswe-dan menerangkan bahwa dalam kegiatan pembe-lajaran, anak-anak harus diberikan suasana yang nyaman dan menyenangkan agar semua kompe-

Pak Menteri Berkunjung ke Unesa

tensinya dapat tumbuh. Para pendidik juga harus mampu menciptakan langkah dan trobosan-tro-bosan baru. Problem paling besar yang dihadapi oleh pendidik saat ini adalah kurangnya integritas. Oleh karena itu, Anies Baswedan berpesan kepada pada pendidik untuk jadi pendidik yang berinte-grasi dan teladan.

200 Tahun Penemuan BorobudurJurusan Pendidikan Sejarah menyelenggara-

kan pameran “2 Peradaban dari Borobudur ke Ma-japahit” pada 25-27 November 2014, mulai pukul 08.00-21.00 di Gedung Serbaguna (Gema) kampus Unesa Ketintang Surabaya. Diselenggarakannya pameran 2 peradaban ini bertepatan dengan Dies Natalis Unesa ke-50 dan 200 tahun ditemukannya Borobudur serta memperingati 721 tahun perada-ban di jawa timur yakni Majapahit.

Acara ini dibuka untuk umum, panitia telah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Jawa Timur untuk mengundang sekolah-sekolah di kota Sura-baya mulai dari SD, SMP hingga SMA untuk hadir dalam pameran tersebut. Acara ini bukan hanya pa-meran, tetapi juga seminar yang diselenggarkaan

Bersambung ke hlm. 15 “Pramuka”....

Materi di-lanjutkan oleh Pak Warsono tentang im-plementasi K13. Pak Warsono menyatakan bahwa guru harus kri-tis, kreatif, dan inovatif apalagi dalam melaku-kan pembelajaran kurikulum 2013. Guru juga harus bisa men-ciptakan pertanyaan yang mengarah pada kreati� tas sehingga dapat menumbuh-kan kreati� tas anak juga. “Para Mahasiswa adalah bertanya, ber-tanya, dan bertanya.” Itulah slogan yang disampaikan oleh Pak Warsono untuk para

peserta seminar. Setelah penyampaian kedua ma-teri oleh para narasumber, acara ditutup dengan pemberian kenang-kenangan oleh BEM FMIPA UN-ESA kepada Pak Anies Baswedan dan Pak Warsono. (april )

Bersambung ke hlm. 15 “Borobudur”....

SEPUTAR KAMPUS 5// Edisi 198

BOROBUDUR

Page 6: GEMA Tabloid

Himapala Mengarungi Sungai New Zealand

New Zealand Rafting Expedition 2014, meru-pakan acara persembahan Himapala Unesa untuk alamamater dan negeriku tercinta. Acara yang su-

dah direncanakan sejak 1 tahun yang lalu ini akh-irnya akan terlaksana pada tanggal 27 November – 7 Desember 2014. Acara ini menghabiskan dana

Bersambung ke hlm. 15 “Himapala”....

Japan Pop Culture (JPC) 2014 terlihat lebih ramai dari tahun sebelumnya, acara tahunan yang sudah berjalan selama 6 tahun ini berhasil dihadiri pengunjung hingga 5000 orang. Acara yang diada-kan oleh HMJ Bahasa Jepang tersebut mengambil tema “Let’s Go GREEN to Save EARTH!” dengan me-manfaatkan keadaan alam sekitar kampus Unesa Lidah Wetan.

JPC 2014 diadakan selama 2 hari pada 15-16 November 2014 di area gedung T8 dan depan T8 Fakultas Bahasa dan Seni. Agenda hari pertama dimulai pukul 07.30 s.d. 15.30 WIB yaitu Workshop Manga dan Lomba SMA dengan peserta total 229 yang terbagi menjadi 4 cabang lomba, yakni: Roudoku sebanyak 40  peserta, Shodou sebanyak 39 peserta, Cerdas Kanji sebanyak 47 timd ari 132 peserta, dan enron Taikai sebanyak 18 peserta. Hari

Japan Pop Culture 2014 Tembus 5000 Pengunjung

Mahasiswa Bahasa Asing Sambut

Pasar Bebas Ini sudah bukan waktunya ekspor dan im-

por lagi. Semakin berkembangnya zaman sema-kin maju pemikiran masyarakat. Dalam beberapa tahun yang akan datang akan diprogram sebuah hal baru mengenai perekonomian dalam jangka cakupan beberapa Negara bagian bahkan bisa jadi kedepannya akan mencangkup seluruh dunia. Pro-gram itu adalah MEA (Masyarakat Ekonomi Asia), ini adalah program yang dirancang untuk memu-dahkan perusahaan dalam negeri mempromosi-kan produknya di luar negeri bahkan interaksi an-tar Negara dalam bidang ekonomi dibebaskan, ini lebih terkenal lagi dengan Pasar Bebas. Disini inter-aksi ekonomi tidak hanya dalam bidang pembua-tan produk namun ada jasa juga. Semua ini dibu-tuhkan kesiapan yang matang dari setiap Negara termasuk Indonesia.

Indonesia yang masih dibilang begitu be-lum sempurnanya dalam bidang ekonomi seha-rusnya bertindak cepat untuk mengembangkan perekonomiannya.dalam hal ini yang dibutuhkan peningkatan yaitu di bidang kualitas produk se-hingga produk kita dapat bersaing dengan sehat di

kalangan masyarakat luar negeri. Pasar bebas memberi peluang banyak bagi

masyarakat yang berminat dan memiliki bakat yang berhubungan dengan perbisnisan. Karena dalam pasar bebas pasti ada perusahaan luar yang akan masuk di Indonesia begitu pula perusahaan Indonesia dapat bermigrasi di daerah luar negeri se lingkup Asia. Ini pelung yang sangat besar bagi pebisnis untuk mengembangkan produknya.

Selain produk dari perusahaan Pasar bebas ini member peluang besar juga bagi masyarakat yang mengetahui tentang bahasa asing, Ini me-liputi Mahasiswa jurusan bahasa asing. Mereka sangat antusias sekali menyambut Pasar bebas dengan berharap mendapatkan banyak peluang pekerjaan. Tiga Mahsiswa jurusan bahasa jerman dan bahasa inggris yaitu May Shinta , Desi Arinda dan Dewi kafanilla berdiskusi membahas tentang persiapan menyambut pasar bebes yang akan datang beberapa tahun lagi. Menurut mereka ada 3 aspek yang harus dikembangkan untuk menyam-but pasar bebas :

Sebuah mental dan usaha keras, dengan

Bersambung ke hlm. 15 “Asing”....

Tim FE Unesa diwakili oleh Diana Amalia Puspitasari, Novi Khoiriawati dan Eka Puji Hardi-anti berhasil menambah kebanggaan bagi Unesa. Mereka meraih second winner dalam National Tax Olympiad 2014 yang diadakan oleh Kanwil DJP Wa-jib Pajak Besar bekerjasama dengan Politeknik Pos Indonesia pada tingkat mahasiswa D3/D4 dan S1 se-INDONESIA. Olimpiade ini bertemakan “Genera-si Muda yang Berjiwa Wirausaha dan Sadar Pajak dalam Membangun Pemerintah yang Bebas Korup-si” dan diselenggarakan di Politeknik Pos Indonesia, Bandung.

Pelaksanaan olimpiade ini terdiri atas em-pat tahapan. Tahap pertama merupakan kompetisi individu dengan menyelesaikan 100 soal pilihan ganda pilihan dalam waktu 60 menit (bobot 20%). Tahap kedua jawab pajak (bobot 30%) yang juga merupakan kompetisi individu dengan menyele-

TIM FE UnesaUkir Prestasi

dalam PerpajakanNasional

Bersambung ke hlm. 15 “Tim FE”....

Bersambung ke hlm. 15 “JPC”....

SEPUTAR KAMPUS6 Edisi 198 //Edisi 198 //

Page 7: GEMA Tabloid

Banyaknya masyarakat yang membicarakan tentang jajaran

National Economic ViewPresiden Baru Harapan Baru

pemerintahan serta presiden negara Indonesia yang baru membuat BEM

Bersambung ke hlm. 15 “Presiden”....

Sambut MEA denganSeminar bersama

Microsoft

Jurusan Teknik Informatika Unesa bekerjasama dengan Micro-soft Certi� ed, Windows Azure,dan O� ce 365 serta dibantu IC-E Un-esa mengadakan Seminar ICT (In-ternational Certi� cation). Seminar yang mengusung tema “Next Era of Information Technology” itu di-gelar di Ruang Sidang A1 Fakultas Teknik, Selasa, 18 November 2014. Seminar dibuka oleh Dekan FT, Tri Wrahatnolo, dengan mendatangkan pembicara yang kompeten di bidan-gnya; Francisca Chandra, M. A� ful Hashif, dan Airlangga Bhumintara Amitaba. Menurut Francisca, dalam menghadapi MEA 2015, Internation-al Certi� cation sangat penting dan dibutuhkan sebagai bukti seseorang kompeten di bidangnya. “Seriti� -kat Internasional dibutuhkan dalam persaingan pasar bebas nanti,” ujar wanita yang memiliki International Certi� cation dari Microsoft tersebut. Francisca menambahkan, dalam era kini, tak hanya cukup menggu-nakan ijazah untuk bekerja, terlebih

dalam IT, serti� kat internasional juga menjadi prioritas utama dalam beker-ja. “Selain ijazah, serti� kat internasi-onal juga dibutuhkann,” imbuhnya dihadapan sekitar 150 mahasiswa TI. Menurut Dekan FT dalam sambu-tannya, selain menambah wawasan, acara ini juga digelar sebagai langkah menaikan grade dari jurusan Teknik Informatika agar lebih bagus di FT maupun di Unesa. Mengingat kini di FT, jurusan Teknik Sipil yang terfa-vorit. “Tahun depan TI diprediksi akan lebih favorit di FT maupun Unesa karena kebutuhan pasar,” ujar Dekan yang sudah diangkat menjadi PR II tersebut.

Salah satu peserta, Aditya Hermawan juga merespon baik aca-ra ini “Saya rasa acara ini bagus dan menunjang perkuliahan terlebih materinya bisa disampaikan dengan baik, harapan saya untuk kedepan lebih banyak diadakan acara seminar seperti ini, misalnya seminar Mikrotik “ ujar mahasiswa prodi D-3 Manaje-men Informatika tersebut. (AO)

Selasa 4 November 2014 men-jadi acara yang berkesan di Fakultas Ilmu Pendidikan. Mata kuliah tamu yang dilaksanakan oleh jurusan Kuri-kulum dan Teknologi Pendidikan, pada Selasa 4 November 2014 men-jadi acara yang berkesan di FIP. Kuliah tamu tersebut menjadi sebuah gam-baran penting tentang pentingnya teknologi pendidikan dalam dunia pendidikan. Peserta yang hadir may-oritas adalah mahasiswa S-1 , S-2, dan S-3 jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Tidak hanya mahasiswa, kuliah tamu dengan tema “Making Good Decission About Education Tech-nologi” Selection juga dihadiri oleh kepala sekolah dan para alumni juru-san Teknologi Pendidikan.

Pembicara pada kuliah tamu kali ini adalah Mr. Rudy Rubio dan Mrs. Caroline pakar teknologi pen-didikan dari Amerika Serikat. Acara

“ Making GoodDecission About

Education TechnologiSelection” Kuliah

Tamu FIP

yang berlangsung sekitar 2 jam ini bisa membuat para guru di dalam dunia pendidikan menjadi lebih baik untuk kemajuan pendidikan di Indo-nesia.

Mr. Rudy menyatakan bahwa dalam teknologi pendidikan haruslah memaksimalkan kebutuhan peserta didik untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Beliau menggambarkan tentang bagaimana pendidikan yang ada di Amerika yang sangat lebih maju dibandingkan Indonesia. Mer-eka menggunakan berbagai metode dan teknologi untuk mencapai tujuan pendidikan menjadi lebih maksimal salah satunya adalah menerapkan pembelajaran berbasis online. Hara-pan dari kuliah tamu ini adalah semo-ga teknologi pendidikan bisa mem-berikan kontribusi demi kemajuan pendidikan di Indonesia.

Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi UNESA telah melaksanakan acara besar, yaitu Eco-nomic Olympiad atau sering dike-nal dengan nama ECOLY. ECOLY ini merupakan even Olimpiade Ekonomi se-Jawa-Bali yang diselenggarakan rutin setiap tahun oleh HIMA Jurusan Pendidikan Ekonomi Unesa, dan pada tahun 2014 sudah memasuki tahun ke-empat.

ECOLY diikuti oleh 822 Tim yang terdiri atas siswa SMA/MA se Ja-wa-Bali. Kegiatan ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu babak penyisihan, babak semi� nal, dan babak � nal. Ba-bak penyisihan dilaksanakan tanggal 17 November 2014 di 11 rayon yang telah ditentukan yaitu Surabaya, Pa-mekasan, Lamongan, Jombang, Ma-diun, Jember, Tulungagung, Malang, Denpasar, Semarang, dan Bandung.

Tim yang lolos babak pertama,

dikumpulkan di Surabaya dan bersa-ma-sama beradu otak kembali pada tanggal 22 November 2014 untuk memperebutkan 9 tempat ke � nal.

ECOLY, Lomba Ekonomi se-Jawa-Bali

Bersambung ke hlm. 15 “Ecoly”....

SEPUTAR KAMPUS 7// Edisi 198

Page 8: GEMA Tabloid

Sudah Siap kah Indonesia MenyambutMEA 2015?

Masyarakat Ekonomi Asean yang biasa di singkat MEA adalah sebuah topic yang kini mewa-bah di Indonesia khusunya kalangan akademika ,berbagai seminar dengan berbagai narasumber hebat dengan mengangkat tema yang hampir sama yaitu mengenai MEA 2015 ataupun ASEAN COMMUNITY dan sebagainya telah banyak di gelar ,hal itu bertujuan agar mahasiswa khusunya sa-dar akan adanya sebuah persaingan global dalam mencari pekerjaan ,dimana yang awalnya mer-eka bersaing hanya dengan masyarakat Indonesia sendiri kini telah digagas sebuah keadaan dimana masyarakat asing bebas untuk masuk dan bersa-ing dengan masyarakat Indonesia dalam mencari pekerjaan,hal itu juga menjadi perhatian beberapa mahasiswa dan dosen UNESA,seperti halnya bapak Bambang Sigit Widodo S.Pd , M.Pd.,yang kami temui di ruang dosen,Dosen Geogra� ini menyam-but kedatangan kami dengan sangat hangat.Ketika kami wawancarai, beliau sangat antusias apalagi tema yang di angkat kali ini telah banyak menjadi pusat perhatian masyarakat.

Ketika keputusan telah di keluarkan dan menjadi sebuah kesepakatan bersama maka MEA 2015 tak dapat di tolak dan semua elemen ma-syarakat wajib untuk siap mengahadapinya,”Setuju tidak setuju ya mau bagaimana lagi kan MEA su-dah menjadi kebijakan global” ,tutur pak Bambang ketika kami menanyakan respon beliau mengenai MEA 2015.Ketika masyarakat di haruskan untuk membenahi diri karena sebuah persaingan baru dimana dunia kerja tak lagi hanya menjadi per-saingan masyarakat Indonesia sendiri melainkan mulai terbuka dengan bebasnya warga Negara asing masuk untuk memperketat persaingan kita dalam memperebutkan dunia pekerjaan sehingga banyak menimbulkan berbagai dampak ,entah itu dampak positif atau bahkan dampak negative yang sangat mengerikan.Seperti yang dipaparkan pak Bambang bahwa semua keputusan pasti mem-berikan 2 dampak yaitu positif dan negative ,disini menurut beliau dampak positif adanya MEA 2015 yakni memungkinkan Negara-negara yang ada di Asean untuk berkembang dan bersepakat ketika MEA ini mencoba mengikuti apa yang sudah di-lakukan oleh masyarakat ekonomi Eropa dimana mereka saling menjalin hubungan atau satu ika-tan yang sama dengan Negara-negara dan juga kita bisa berinovasi dan selalu mengembangkan dalam sisi apapun dan setelah era kompetisi su-dah dibuka maka inovasi akan muncul,sedangkan efek negatifnya yaitu kesiapan,kesiapan yang ha-rus dilihat terutama kesiapan kualitas SDM (Sum-ber Daya Manusia)nya dimana Indonesia berada pada peringkat 124 yang termasuk paling rendah di kawasan ASEAN sedangkan Negara tetangga seperti Malaysia bahkan Singapura sudah jauh di atas kita.Beliau juga menegaskan bahwa ini semua adalah suatu bentuk liberalisasi dimana ketika era kompetisi sudah dibuka masyarakat ekonomi Ase-an berarti siapapun warga Negara di Asean boleh berkompetisi,ketika kompetisi itu sudah di buka sedangkan SDM kita belum siap maka tidak menu-tup kemungkinan bahwa kita akan tertinggal dan hal inilah yang merupakan dampak negatif yang mengerikan dimana masyarakat Indonesia yang sangat plural dengan kondisi geogra� s yang san-gat berbeda dengan Negara lain,wilayahnya kepu-lauan ,pendidikannya tidak merata akan mengkha-watirkan apalagi rata-rata pendidikan masyarakat secara nasional kita masih setara dengan kelas 1 SMP sehingga sangat mengkhawatirkan dengan adanya persaingan global.

Pemerintahan baru dengan kepemimpinan Presiden Jokowi sangat berperan penting dalam menjawab semua kerisauan masyarakat akan siap-kah kita menghadapi MEA 2015 walaupun memang hal itu bukan sepenuhnya tanggung jawab pemer-intah saja melainkan juga merupakan tanggung jawab kita ,tanggung jawab semua masyarakat Indonesia.Dengan adanya kebijakan – kebijakan baru yang telah di gagas dan dicetuskan oleh Pres-iden Jokowi pasti memiliki tujuan yang positif apa-lagi dengan adanya MEA 2015 yang akan datang ini.”Persiapan – persiapan itu sudah dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya termasuk pemer-intahan Presiden SBY ,Presiden Jokowi saya pikir juga memiliki orientasi yang sama ,kebijakan untuk pasar bebas Asean.Disini yang menarik bagi saya dan ketika ini benar-benar bisa dilakukan ,Jokowi sebagai Presiden menginginkan konsep Trisakti-nya Presiden Soekarno yaitu berdaulat dibidang politik,berdikari di bidang ekonomi dan berke-pribadian di bidang budaya dimana ketiga hal ini sangat luar biasa tetapi tantangannya juga sangat luar biasa sekali dimana apakah kita bisa berdikari secara ekonomi ketika globalisasi dan kapitalis itu kemudian sangat kuat. ”Ekonomi kita akan men-galami kesulitan karena semua asset baik itu indus-try nasional berskala besar maupun pertambangan,migas,telekomunikasi,kelapa sawit,perkebunan itu semua faktanya adalah sebagian besar pemo-dalnya ialah dari asing.Hal yang paling di takutkan apabila SDM tidak siap saya takut bangsa ini nanti hanya menjadi pembantu di negeri sendiri dimana kini banyak gedung bertingkat tinggi tetapi disana orang Indonesia hanya menjadi Cleaning Service ,operator telfon tetapi pemiliknya bukan kita itulah yang ditakutkan,tetapi apabila trisakti benar-benar di terapkan dan berdikari betul mungkin dengan konsep sekarang (ikat pinggang,e� siensi) mudah-mudahan dengan adanya dana yang bisa di hemat kemudian bisa di salurkan ke kepentingan umum untuk peningkatan SDM” ujar beliau ketika dising-gung mengenai ekonomi Negara.,”Tapi kalau kita memang ingin seperti India dimana bersusah-susah dahulu dan menguatkan ikat pinggang un-tuk menghadapi globalisasi mungkin akan jauh lebih bagus”,tutur beliau menegaskan pendapat dan harapan beliau dengan pemerintahan baru ini.Beliau mengemukakan bahwa Pendidikan merupakan sentral utama (instrument utama) un-tuk mengatasi masalah persoalan bangsa untuk menghadapi masyarakat ekonomi Asean seperti ketika jepang runtuh, pertanyaan pertama yang di lontarkan adalah berapa jumlah gurunya karena mereka ingin menata dari manusianya. Meskipun PERPRES 2007 telah meliberalisasikan pendidikan ,dimana usaha terbuka salah satunya ada pendi-dikan didalamnya dan ketika ini sudah dinyatakan sebagai usaha yang terbuka maka infestor asing boleh mendirikan pendidikan di Indonesia tetapi ditakutkan ketika masih menata system pendidi-kan ,orientasi dan � loso� s kita masih belum kuat kemudian kualitas guru dan infrastruktur juga ma-sih belum bagus mereka masuk dan inilah yang menakutkan sehingga harapannya supaya kualitas manusia di tata dahulu baru yang lain karena yang lainnya sudah bagus sehingga revolusi mental ini sangat perlu dikongkreatkan.

Lalu Bagaimana pendapat bapak dengan ke-bijakan – kebijakan yang akan di berikan oleh Rek-tor baru kita?Apakah kebijakan-kebijakan tersebut mampu untuk menyiapkan mahasiswa UNESA ber-saing dalam MEA 2015?

“Harapan saya begitu,tetapi semuanya kem-

bali kepada manusianya,mutu dosennya,mutu mahasiswanya ditunjang dengan infrastruktur yang bagus,tetapi apabila infrastruktur sudah bagus,sarana sudah lengkap,media yang baik tetapi bila dosennya buruk ,mahasiswanya tidak termotivasi akan percuma dan sama saja,sehingga program-program yang terkait dengan pening-katan mutu dan SDM harus dikedepannkan mis-alnya memberikan inovasi dan terobosan dimana dosen-dosen diarahkan untuk melakukan interna-sional konferens sehingga kemudian bisa berbicara dalam forum tidak hanya nasional tetapi juga inter-nasional ,begitupun juga dengan mahasiswa sep-erti pertukaran pelajar agar kita bisa tau perkem-bangan mahasiswa di Negara lain sehingga mereka tidak hanya belajar mengenai teori namun juga budaya dan interaksi sosialnya kalau itu di jadikan ujung tombak saya rasa sangat bagus sekali”,Tegas beliau

Dosen Jurusan Geogra� ini berpesan ke-pada seluruh mahasiswa agar mahasiswa mem-perbaiki karakter yang masih lemah,karena apabila mahasiswa tidak memiliki modal lain (modal yang tidak hanya ijazah saja) tapi juga keterampilan,keterampilan yang sifatnya kecer-dasan emosional merupakan hal yang sangat penting.Proses belajar selama lima tahun men-jadi sarjana tidak hanya kemudian belajar teori karena kecerdasan teori saja tidak cukup ,sehing-ga mahasiswa perlu menggali di tempat lain se-lain di kelas misalnya organisasi,S1 boleh ngawur ngomong apapun boleh tidak ada yang meny-alahkan itu,S2 harus ada dasarnya dan S3 sudah tidak boleh salah,mumpung masih boleh salah maka latihlah keterampilan berkomunikasi dan berpendapat,dimana karena ketika mencari pe-kerjaan tidak hanya dengan IPK tertentu saja tetapi bagaimana kemampuan berkomunikasi dan ber-integritas itu yang menjadi ukuran. (DN)

“Hal yang paling menakut-kan apabila SDM tidak siap saya takut bangsa ini nanti hanya menjadi pembantu di

negeri sendiri”

LAPORAN UTAMA8 Edisi 198 //

Page 9: GEMA Tabloid

39% menyatakan Indonesia belum siap menghadapi MEA 2015

Sejak tahun 2003 lalu, para pemimpin negara Asean sepakat merintis Masyarakat Ekonomi Asean atau yang kita kenal dengan sebutan MEA. Ren-cananya, MEA akan dilakukan pada tahun 2015 mendatang. Tujuan yang ingin dicapai MEA adalah adanya aliran bebas barang, jasa, dan tenaga kerja terlatih serta untuk menarik investasi asing. Pena-naman modal asing di wilayah Asean sangat dibu-tuhkan untuk meningkatkan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertanyaannya, apakah Indonesia sudah siap menghadapi MEA 2015? Mengingat, pember-lakuan MEA 2015 bisa menjadi sebuah tantangan, peluang, atau bahkan ancaman bagi Indonesia jika kita tidak mampu bersaing dengan negara-negara Asean lainnya. Berdasarkan survei yang kami lakukan, seban-yak 39% mahasiswa menyatakan Indonesia tidak atau belum siap menghadapi MEA 2015, sisanya 22% mahasiswa menyatakan sangat tidak siap. Se-banyak 33% yang menyatakan siap dan hanya 6% yang sangat siap. Meskipun demikian, sebanyak 65% mahasiswa menyatakan MEA 2015 memberikan dampak posi-tif dan 20 % sangat positif. Sisanya 10 % memberi-kan dampak negatif dan hanya 5% sangat tidak positif. Terlepas dari dampak positif maupun dampak negatif yang timbul dengan adanya MEA 2015, su-dah seharusnya kita bersiap menghadapi ketatnya persaingan di tahun 2015 mendatang. Indonesia harus pandai menerapkan strategi untuk meng-hadapi MEA. Pemerintah harus dapat membuat kebijakan-kebijakan strategis untuk mendorong masyarakat berpartisipasi dalam MEA 2015. Jangan sampai nantinya Indonesia hanya menjadi pasar produk-produk luar negeri, sedangkan masyara-kat kita hanya menjadi penonton bukan pemain. (Gema)

LAPORAN KHUSUS 9// Edisi 198

76%

14%

5%5%

1 2 3 4

Setujukah anda dengan adanya MEA ?

1 2 3 4

MEA akan memberi dampaknegatif bagi Indonesia ?

11%

37%

26%

26%

1 2 3 4

MEA akan memberi dampakpositif bagi Indonesia ?

65%

10%

5%20%

1 2 3 4

Mahasiswa UNESA sudah siapMenyambut MEA 2015 ?

37% 32%

10%

21%

1 2 3 4

Setujukah anda bahwa dengan adanya aturan baru yang diterapkan oleh pemerintahan baru

ini merupakan cara untuk mempersiapkan masyarakat Indonesia dalam menyambut MEA

2015

63%

27%

5%5%

1 2 3 4

MEA 2015 adalah pintu gerbanguntuk kemajuan In donesia dimata dunia

81%

7%6%

6%

1 2 3 4

Indonesia mampubersaing di MEA 2015 ?

63%

16%

16%

5%

1 2 3 4

Indonesia sudah siap menghadapi MEA 2015 ?

33%

6%

22%

39%

Sangat Setuju Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Respon Mahasiswa UNESA Terhadap MEA 2015

Keterangan :

Diagram survey:doc. GEMA/UNESA

Page 10: GEMA Tabloid

Sejak 11 September 2001, hubungan antara Amerika dan Islam berubah. Semua orang berbondong-bondong membenturkan mereka. Mengakibatkan banyak korban ber-jatuhan; saling curiga, saling tuding, dan me-nyudutkan banyak pihak.

Buku ini adalah kisah perjalanan spir-itual di balik malapetaka yang mengguncang kemanusiaan. Kisah yang meminta rembulan kepada untuk membelah dirinya sekali lagi se-bagai keajaiban.

Namun, bulan punya pendirian. Ini un-tuk terakhir kalinya. Selanjutnya, jika dia ber-sujud kepada Tuhan agar dibelah lagi, itu bu-kan untuk keajaiban, melainkan agar dirinya berhenti menyaksikan pertikaian antar manu-sia di dunia.

Bulan Terbelah?

Judul : Bulan Terbelah di Langit AmerikaPenulis : Hanum Salsabila Rais dan Rangga AlmahendraPenerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Juni 2014, 352 halaman

JOKOWI ADALAHKITA

Kesuksesan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjadi Presiden Republik Indonesia menjadi sejarah baru bagi Indonesia.  

 Pria kelahiran Surakarta itu memang punya kisah yang unik. Tanpa banyak berbicara, Jokowi secara perlahan mampu membuktikan bahwa dirinya adalah sosok yang pantas ditunjuk sebagai seorang pemimpin. Awalnya ia terpilih sebagai walikota Surakarta pada tahun 2005. Setelah ber-prestasi membuat Surakarta jadi kota yang jauh lebih baik, ia pun mengembangkan sayap dan menjadi Gubernur ibu kota Jakarta per tahun 2012. 

 Terdengar mudah memang, namun dalam prosesnya sendiri Jokowi menemui berbagai ma-cam masalah. Meskipun begitu, keluarga dan

“Apa? Wajah Nabi Muhammad junjun-ganku terpahat di atas gedung ini? Apa-apaan ini! Penghinaan besar!” seruku pada Julia. Ma-taku hampir berair menatap patung di dinding Supreme Court atau Mahkamah Agung Amerika Serikat, tempat para pengadil dan terhukum di titik puncak negeri ini.

“Jangan emosi. Tak bisakah kau berpikir lebih jauh, Hanum? Bahwa negeri ini telah den-gan sadar mengakui Muhammad sebagai pa-tron keadilannya. Bahwa Islam dan Amerika memiliki tautan sejarah panjang tentang arti perjuangan hidup dan keadilan bagi sesama.

“Akulah buktinya, Hanum.”Kisah petualangan Hanum dan Rang-

ga dalam 99 Cahaya di Langit Eropa berlan-jut hingga Amerika. Kini mereka diberi dua misi berbeda. Namun, Tuhan menggariskan mereka untuk menceritakan kisah yang di-mohonkan rembulan. Lebih daripada sekadar misi. Tugas mereka kali ini akan menyatukan belahan bulan yang terpisah. Tugas yang me-nyerukan bahwa tanpa Islam, dunia akan haus kedamaian. (fak)

istrinya berperan penting sebagai pendukung pria berusia 53 tahun itu hingga mampu berprestasi. Di � lm ini selain Jokowi sebagai pemimpin, juga menunjukkan Jokowi sebagai seorang suami dan kepala keluarga di rumah. Canda ria, kedekatan dengan anak, Cinta jokowi terhadap istrinya dan bagaimana Jokowi mendapat dukungan penuh dari sang istri. 

  Semua kisah naik turun dari Jokowi, Kelu-arga dan ketika Jokowi   bersama Ahok sudah di-bungkus rapi dalam � lm JOKOWI ADALAH KITA yang bakal tayang di bioskop serentak pada 20 November mendatang. Sebuah cerita tentang Presiden pertama kita yang lahir dari rakyat. (Ri)

Jenis Film : DramaProduser : KK DheerajProduksi : K2K PicturesSutradara : Rony Mepet

by Asma Nadia Ajarkan aku mantra pemikat cinta Ahei dan Ashima,maka akan kutaklukkan penghalang segala rupa agar sampai cintaku padanya.*** Dewa dan Ra adalah busur dan anak panah.Keduanya memiliki bidikan yang sama, sebuah titik bernama istana cinta. Tapi arah angin mengubah Dewa. Sebagai busur, dia memilih sasarannya sendiri dan membiarkan anak panah melesat tanpa daya.Sebagai laki-laki pengagum mitologi, Zhongwen ibarat kesatria tanpa kuda. Sikapnya santun dan perangainya gagah, tapi langkahnya tak tentu arah.Dia berburu sampai negeri jauh untuk mencari Tuhan sekaligus menemukan Asma, anak panah yang sanggup meruntuhkan tembok besar yang membentengi hatinya. Dan di manakah Ra ketika dalam kegamangan Asma menelusuri Tembok China, menjejakkan kaki di pemakaman prajurit Terakota dan menjelajah dunia dongeng si cantik Ashima dari Yunnan? Dua nama, satu cinta.Ra yang mencampakkan Dewa.Asma yang berjuang melupakan lelaki berahang kukuh yang diam-diam memujanya.Bersama, mereka mencoba menaklukkan takdir yang datang menyapa. (Ri)

Assalamualaikum, Beijing!

RESENSI10 Edisi 198 //Edisi 198 //

Page 11: GEMA Tabloid

Cerpen :

Sebuah Mimpi Untuk Mu “Nda”

CERPEN 11Edisi 198 // // Edisi 198

Mimpi. Setiap orang pasti memiliki mimpi, mimpi yang membuat kita memiliki harapan, me-miliki tujuan, tau kemana arah kaki ini harus me-langkah. Hanya robot dan seonggok jasad yang telah membusuk yang tak mempunyai mimpi. Bagiku semua itu sederhana, hanya diam, resapi, rasakan dan lakukan. Meski terkadang sakit, me-nyesakkan, dan memuakkan namun itulah proses yang harus kita lalui. Semua butuh proses kawan, tak semudah membalikkan telapak tangan. Jan-gan harap kau akan mendapatkan apa yang kau inginkan jika tak pernah merasakan yang naman-ya tangisan, pengorbanan, kepedihan yang men-dalam. Aku pernah merasakannya, dan semua itu mungkin telah kulalui.

“Anak-anak hari ini kita akan membahas mengenai cita-cita, ibu akan bertanya satu persatu kepada kalian, apa cita-cita kalian kalau besar nan-ti?” tanya bu Yuli guru SD ku yang lemah lembut dan sangat sabar mengajar murid-muridnya.

Jawaban teman-temanku sangat beragam, ada yang ingin jadi polisi, dokter, guru, pilot, pres-iden dan lain-lain. Aku bingung ingin jadi apa aku nanti, aku sedang dilanda kebingungan. Aku han-ya ingin sekolah setinggi-tingginya, sekolah di SD Negeri, SMP Negeri, SMA Negeri dan Universitas Negeri, bagiku setiap sekolah yang ada embel-em-bel Negerinya adalah sekolah yang istimewa, aku juga ingin menjadi orang sukses dan bisa memba-hagiakan orang tua sudah itu saja.

“Nah Laura, kamu ingin jadi apa kalau besar nanti?” tanya bu Yuli mengaggetkanku.

“emh anu bu, emhhh apa yaa. . jadi guru bu!” Spontan aku menjawab ingin menjadi guru. Entah kenapa mulutku langsung saja berucap tak bisa kuhentikan, mungkin karena faktor gugup dan kaget karena diberi pertanyaan secara langsung ketika sedang melamun.

Kau tau Nda, hal apa yang membuat hidup dan mati kita sudah tak berharga lagi? Cinta. Ya cinta sering kali membuat kita ingin bersekutu dengan kematian. Sudah sejak lama aku men-gagumi seseorang, dan mungkin dia tak pernah sekali pun menyadarinya. Aku hanyalah seorang bocah kecil yang labil di matamu. Belum pantas untuk jatuh cinta. Namun aku mencoba mencari celah-celah kedewasaan bersama iringan lang-kahnya. Sengaja kurangkai tulisan ini, saat senja tengah sekarat melawan kegelapan yang akan merenggutnya. Saat bulan bintang akan meng-gantikan seisi dermaga.

Nda, aku sudah dewasa. Sudah bisa me-milih mana yang baik dan mana yang benar. Aku ingin bebas dan bisa pergi kesana kemari tanpa ada larangan dari siapapun. Aku mencintainya dan ingin setiap saat bersamanya. Tak usah mengusik hidupku lagi Nda, biarkan aku berlari menyusuri bibir pantai dengannya, memeluk tubuhnya dan merasakan setiap desah nafasnya. Tak usah meng-halang-halangiku lagi Nda, sebab aku mau dan aku mampu.

“Ra, jauhi dirinya. dia hanya membawa pengaruh buruk buat mu. Cepat putuskan dia!” Celetukmu ketika gelap sudah menguasai separuh bumi.

Kenapa kau selalu melarangku Nda? Apa kau cemburu terhadapnya sehingga kau berkata

demikian. Ahh sudahlah, aku tak peduli terhadap semua celoteh mu. Entah apa yang ada di� ki-ranku, cinta buta telah meracuni akal sehatku. Aku mencintai yang bukan cinta, entah cinta yang bagaimana.

Nda ingatkah kau? Suatu malam aku pergi dengannya. Menikmati sisa-sisa akhir tahun yang sedikit memuakkan. Aku telah meninggalkanmu sendirian, tak mengabari mu sama sekali, telah berbohong kepada mu. Karena aku tahu kau pasti tak akan semudah itu melepaskanku. Aku ingin menikmati masa-masa terindahku bersama orang yang kucintai, jangan takut Nda, aku masih tetap sayang padamu meskipun ada sosok lain yang telah mengisi hatiku. Air mata langit kala itu turun membahasi muka bumi. Suasana dingin menjalar diseluruh tubuh. Keadaan jalan sangat gelap sekali karena tidak ada satupun penerangan. Mulai kue-ratkan tanganku ditubuhnya untuk mendapatkan secuil kehangatan. Telah lama kita berjalan meny-usuri jalan raya yang basah karena diguyur hujan. Aku mulai mengantuk dan sangat lelah, mataku mulai menutup serta terganti oleh suasana sunyi di alam mimpi. BRAAKKKK!!!

Nda, aku mulai bingung dan panik, mataku berkunang-kunang serta tubuhku sempoyongan. Apa yang tengah terjadi? Aku mencoba bangkit namun tubuhku terasa berat. Dunia seperti keli-hatan berputar-putar. Ada rasa perih yang menja-lar diseluruh tubuh. Ternyata aku berada di tengah jalan raya, kulihat sepeda tergeletak ditengah jalan dengan keadaan hancur. Lalu dia kemana? keka-sihku sudah tak ada, aku bingung dan aku takut namun tak bisa menangis.

“Tolong! Tolong! Tolong kami! Ya Tuhan to-long kami, tolong!” teriakku

“Woii ada kecelakaan, ada kecelakaan! Ayo cepat bantu!” salah satu warga berteriak

Terimakasih Nda, kau yang selalu ada un-tukku. Selalu menemaniku di saat aku kehilangan semua mimpi-mimpi ku. Selalu menyemangati aku dan membuat aku tersenyum. Sungguh kaulah pelita hidupku, kau adalah cinta abadiku. Maafkan aku yang sempat terbutakan cinta, sering saki-timu dan acuh terhadap semua nasehatmu. Kini aku sadar, dan menyesali semua perbuatkanku yang kekanak-kanakan. Aku tak sesempurna dulu, malam itu telah mencacatkan tubuhku.

Nda, hanya kamu hingga saat ini yang bisa membuatku tegar dan bisa menjadi sosok kuat seperti ini. Meskipun kau bukanlah seorang mo-tivator handal atau ahli Psikologi. Namun aku tahu, hatimu lebih lembut dan seputih salju. Tutur katamu dan nasehat mu yang slalu mendamaikan kalbu. Ingatkah kau dengan percakapan kita dulu, dengan sebuah kata yang sangat bermakna bagi-ku.

“Ra, sekolah yang bener, jangan dibuat main-main. Kalau bisa harus kuliah juga, nyari ker-jaan sekarang susah, katanya kamu pengen jadi penulis ya? Okey aku akan slalu mendukung mu!”

Semenjak saat itu Nda, aku selalu berusaha dengan keras. Mendengarkan semua kata-kata mu. Aku tak peduli kepada semua lelaki yang sering kali singgah. Yang ada di � kiranku hanya kamu dan kamu. Tahun 2013 adalah tahun kera-mat bagiku. Awal dari semua mimpi-mimpi ku.

Aku mengikuti tes masuk Perguruan Tinggi Negeri di Kota Pahlawan, bersanding dengan para kaum intelektual. Aku sedikit minder, apalagi dengan keadaan tubuhku yang cacat ini apakah mereka mau menerimaku. Dengan sabar dan tenang kau selalu menyemangatiku, kau selalu meyakinkan ku bahwa hidup ini bukan tentang siapa dirimu, bu-kan tentang dari mana kamu berasal dan bukan tentang bagaimana keadaan rupa mu.

Lihat Nda! Aku sekarang sudah bisa mewu-judkan mimpiku, aku sudah bisa bersanding den-gan orang-orang pilihan dan diterima disebuah Universitas Negeri di Kota Pahlawan ini. Satu mim-pi ku telah terwujud, yaitu sekolah di SD Negeri, SMP Negeri, SMA Negeri, dan Universitas Negeri, karena bagiku setiap sekolah yang ada embel-embel Negerinya adalah sekolah yang istimewa. Kulangkahkan kaki ku menuju gerbang kampus, ragu, bimbang, takut, malu bercampur menjadi satu. Apa aku bisa melewati ospek ini? Apa aku kuat menanggung semuanya selama tujuh hari kedepan? Aku ingin, tapi aku takut tak mampu. Kulihat pundak kiriku yang terbalut perban putih dengan gendongan yang melingkarinya sangat mengerikkan. Sesekali terasa sakit dan mati rasa, apa aku kuat menjalani semua ini nanti dengan hanya mengandalkan satu tangan. Semoga saja bisa.

Nda, semua ini untuk mu. Aku bisa mele-wati semuanya. Ternyata aku seorang gadis kuat. Karena mu, karena pengorbanan mu, karena air mata mu, karena peluh mu yang selalu basahi ji-waku yang tandus, karena cinta dan kasih sayang mu yang selalu membuat ku tak mampu berhenti mengejar mimpi yang selama ini ku cari. Aku me-nyayangi mu Nda lebih dari apapun.

“Setiap kata adalah doa, mungkin pepa-tah itu benar adanya. Aku sedang mengalaminya kawan.” Tutur ku dalam sebuah diskusi di saat senja menyapa.

“Maksud kamu gimana Ra? Kok bisa begitu?” sahut Pipit teman sekelasku.

“Dulu, waktu aku masih SD aku pernah di-tanya oleh guruku, apa cita-citamu nanti, dan se-cara spontan aku menjawab ingin menjadi guru. Aku bingung mau menjawab apa, akhirnya aku berkata ingin menjadi guru. Namun sepertinya perkataan itu akan terkabul kawan. Aku akan men-jadi seorang calon guru yang akan membimbing murid-muridku kelak menjadi anak yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Mimpi itu tak per-nah salah.” Dengan bangga dan senyum mengem-bang akan ku kejar mimpi itu walau terkadang raga ini tak mampu.

Teruntuk ibunda tersayang dimanapun be-liau berada, terimakasih untuk semuanya, doa, se-mangat, harapan, tenaga, � kiran dan cucuran air mata. Semua ini untuk mu wahai pelita hidupku. Doaku selalu di nadi mu. (She)

Page 12: GEMA Tabloid

Haii, Ibu Kartini? Aku yakin, kini kau ditempatkan Sang Agung di singgasana yang mulia…Ibu, Aku bercerita padamu disini, walau melalui pena dengan bekal sebungkus pungutan harapku yang kutali rapi agar aku bisa memberitahukan padamu lewat dimensi yang aneh ini,Ibu, tak kan lelah Aku memanggilmu “Ibu” sebagai sapaan perkenalanku, karena Ku yakin Kau pernah menebar keharuman di bumi pertiwi ini, dan….sekarang jiwamu telah di alam sana, Aku sangat yakin, dan sangat yakin walau jarak usiaku mungkin sudah sekian abad denganmu

Ibu, namamu Kartini, kujadikan istilah “Kartini masa Rumit” untuk hari ini..Mengapa? Karena Aku terlalu hafal bahwa pada masaku ini banyak kerumitan setelah kerumitan sirna yang sudah kau perbuat dahulu Inilah, Ibu.. Kau patut tahu !Ibu, Aku perempuan, sekaum denganmu, tapi Ibu, kini kenapa perempuan tak bisa menjadi perempuan semestinya,Walau maaf, bukankah perempuan yang Kau anggap dahulu adalah perempuan mulia ? Benarkan, Ibu?Ini hanya sekelumit bisikanku untukmu disana tempat kau berbaring rapi… Perlu Kau tahu, tapi jangan menangis, Ibu… jangan menangis

Ibu, perempuan kini kian merumitkan batin sesamanya, kemuliaan itu sirna karena kesombongan peringainya dalam menapaki bumi pertiwi, betul kan, Ibu?Tak menjadi terhormat dan tak indah sebagai mana semestinya kaum perempuan makhluk Tuhan yang indah, seperti yang Kau katakan dulu..Ibu, yang ku tahu kaulah Ibu kami, hanya untuk bangsa Indonesia..Maka, perkenankanlah Aku menyampaikan padamu arsip masa kini… dan agar semua orang tahu dengan coretan pena ini Mengantarkannya pada titik yang harus mereka sadari, tentu teruntuk perempuan.. kaum kita ….

Delta, 22.03 wib…

Teknokrat, berpangkat terhormat

Dengarkan jeritan rakyat

Kami..

Hanya ingin Tilam dan garam

SuratOleh : Angga Yuda Pratama

Kartini Masa RumitOleh: Iswaranjani

PUISI

Aku keluarMencari penawan kegundahanTapi tak ditemukanAku sadar aku masih kelabu

Wahai sang suryaDengarlah, dengarlah iniAku ingin tahu lebih banyakMembuka rahasia Tuhan yang terselip di alam

Jika engkau adalah CCTV Tuhan dari atas langit sanaTunjukkan padaku setiap rekaman kehidupanAgar aku mengertiTentang yang ku ceritakan tadi soreCuma kita berdua yang tahu

Menjelang TerbenamOleh : Nurur Rohim

Ibu, akulah lelaki telanjang te-rajangterurai hanyut dalam palsu tenggak tuangLangkah pun tak mampu terjang meradangHingga mimpi tak kunjung datang‘kan terserak ‘ku tinggal belulang

Kini bukan saja ‘ku terhempas lepas arahnamun pula lupa cara menunggang kudaBukan tak nyali menghunus pedang jarahnamun karatnya tlah robek dawai diri jiwa

Hanya do’amu perisai langkahdalam setapak mimpi dan tirani juaketika nyala jiwa-jiwa murkahingga padam dengan tuang kau do’a

Surabaya, November 2014

Ibu

Puisi itu rahasiaTersimpan rapi dalam kotak biru mudaPuisi itu aromaHarum, mencuat dari masakan ibu pagi iniPuisi itu asap panasYang mengepul dari cangkir kopi ayahPuisi itu kue keringYang ku buat bersama ibu di hari liburPuisi itu cintaSetiap baitnya selalu membuatku bertanya,“Apa maknanya?”Puisi itu rahasia,Aroma,Panas,Cinta,Cantik,Menarik,Istimewa,Hati,Hujan,Bulan,Awan,Matahari,Huruf,Hayalan,Imajinasi..Puisi itu andaYang membuatku tak pernah kehabisan kata-kata untuk menyapaApakah ini puisi?Sepertinya begitu…

Ini Puisi ?Oleh : Nana Esmeralda

SASTRA12 Edisi 198 //Edisi 198 //

Page 13: GEMA Tabloid

TEKA-TEKI SILANGGEMA V.198

Mendatar 2. nama pembantu rektor III Unesa5. sebutan untuk para mentri-mentri kepemimpinan Jokowi-Jk6. masyarakat ekonomi Asean7. permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi8. cerita tentang hewan-hewan9. negara yang dikenal dengan 100 wihara13. ulang tahun Unesa14. suku asli benua Australia15. tari yang berasal dari Sumatera Barat18. apak ekonomi dunia19. nama foodcourt Unesa20. teori relativitas Enstein

Menurun 1. pembuat media sosial facebook3. candi terbesar di Indonesia4. alat musik yang berasal dari Nusa Tenggara Timur10. 22 Desember11. gelar seorang sarjana teknik12. Iayah Rama dalam epos Ramayana16. makanan khas Yogyakarta17. koran yang dipimpin Dahlan Iskan

Tips Persiapan Menghadapi Asean Community 2015 bagi mahasiswa:

1. Mencari informasi tentang Asean Community 2015.Tentunya sebagai mahasiswa kita harus update tentang berita-berita terbaru agar nantinya kita tidak kudet (kurang update). Selain itu, sebagai mahasiswa tentunya wawasan yang kita punya harus lebih banyak.

2. Mengadakan diskusi umum dengan teman mengenai Asean Community 2015.Dengan diskusi kita dapat saling menukar pikiran mengenai Asean Commu-nity 2015 dan tentunya menambah teman.

3. Mengadakan sosialisasi kepada sesama untuk memperkenalkan tentang Asean Community 2015 agar segala lapisan masyarakat Indonesia dapat mengerti dan membantu berpartisipasi dalam Asean Community 2015, sehingga Indonesia akan sukses dalam Asean Community 2015 apabila semua warganya mau bekerja sama untuk membangun perekonomian Indonesia yang lebih baik.

TIPSOASE 13Edisi 198 // // Edisi 198

Siapa sangka Himapala Unesa berhasil menjelajahi tiga sungai di New Zealand. 2 Tim dengan beranggotakan 8 orang ini telah menjelajahi sungai Kaituna, sungai Rangatiki dan sungai Ngaruroro pada tanggal 27 November – 7 Desember 2014. Dalam mempersiapkan ekspedisi, semua anggota Tim dibekali materi dan pelatihan yakni materi dokumentasi dan Jurnalistik, latihan dayung di Sungai Rolak, Surabaya setiap hari senin dan kamis. Selain itu juga diberikan Try Out Rafting sungai di Malang dan Tasikmalaya. Pembekalan tersebut dimulai pada November 2013 hingga November 2014.

Kedua Tim berbagi cerita dalam acara Presentasi New Zealand Rafting Expedition pada 18 Desember 2014 di Gedung I6 Fakultas Ilmu Sosial Unesa. tujuan diadakannya acara ini adalah untuk berbagi pengalaman dan cerita menarik. Ekspedisi dengan tema “Persembahan Himapala Unesa untuk Almamater dan Negeri Tercinta” ini mulai pukul 13.50 WIB. Acara dibuka dengan Upacara terlebih dahulu lalu sambutan Kabag Kemahasiswa Unesa dan Pembina Himapala Unesa. Dalam sambutan keduanya menginginkan semua anggota Himapala Unesa tetap berprestasi dalam akademik. “Prestasi dan Organisasi harus seimbang dan selaras” ujar Lut� ah Nur Laela, selaku Pembina Himapala Unesa.

Sebelum presentasi, dibacakan terlebih dahulu pro� l kedelapan anggota Tim ekspedisi yaitu : Dimas Prasetyo Kurniawan, Choirul Huda, Ullumuddin Fanani, Anggar Sukmana Saputra, Rizal Fanani Aziz, Dwi Zulaikah, Fitria Indriani, dan Na� sha Ratnasari .

Berbagi Cerita Luar Biasa

dari Tanah Gletser

Bercerita tentang pemberangkatan, mereka berangkat dari Surabaya menuju Bandara Ngurah Rai Bali lalu terbang dan transit di Sidney. Australia. Disana mereka dijemput oleh salah seorang dari Auckland University Canoe Club (AACC) dan meneruskan perjalanan ke New Zealand. Saat tiba dilokasi kedelapan orang ini disambut oleh suku Maori, suku asli sana dengan salam berbagi nafas dengan menempelkan dahi dan hidung.

Perbedaan sungai di New Zealand dan Indonesia adalah kebersihannya, bahkan keadaan alampun juga sangat bersih. Apabila terlihat sampah, akan ada hukuman bagi yang melanggar. Ketiga sungai yang menjadi tempat rafting berada di berbeda kota. Pengalaman menarik adalah terjun dari Tutea Waterfall dan Je� Joys. Setelah terjun dari air terjun perasaan lega dan takjub dirasakan kedua Tim tersebut. “bukan sesuatu yang mudah melewati kedua air terjun, butuh latihan yang ekstra” ujar salah satu anggota Tim Ekspedisi. Disana mereka juga bertemu banyak orang asing yang mereka minta untuk mengucapkan “Selamat Ulang Tahun Universitas Negeri Surabaya ke-50”. Acara terbesar Himapala Unesa ini baru diadakan tahun 2014 dan bertepatan dengan Dies Natalis Unesa ke-50. “harapannya tahun depan diadakan rafting di negara-negara lain” ujar Dimas selaku ketua pelaksana ekspedisi. (Andini Oktaputri/AO)

Page 14: GEMA Tabloid

MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) merupakan suatu tuntutan bagi negara ini dan bukan lagi sebuah pilihan. Bila kita sadari sejenak MEA dapat menjadi lahan peningkatan ke-sejahteraan tetapi juga dapat menjadi bumerang bagi Indonesia. Produkti-vitas kita yang masih belum memadai dan kurangnya sumber daya manu-sia yang kompeten menjadi masalah yang tak kunjung usai di negeri ini. Namun bila kita mau dan mampu berinisiatif mungkin segala ketaku-tan kita bukan lagi menjadi alasan. Peningkatan rasa cinta produk dalam negeri, inilah yang saat ini dapat dan harus kita gencarkan.

Berbagai momen perayaan atau hajat besar yang membutuhkan

citra lebih sering kali menggunakan kiblat gaya barat. Hal ini merupakan kebiasaan yang harus segera diha-puskan. Sebaiknya tradisi ini diganti dengan pemanfaatan barang-barang lokal dan kiblat gaya Indonesia saja. Bukankah bangsa ini kaya akan bu-daya yang belum tersentuh keindah-annya? Bayangkan ketika budaya asli Indonesia dimodi� kasi sedemikian rupa untuk suatu perayaan, bukankah akan sangat menarik?

Misalnya momen natal dan ta-hun baru 2015 yang akan segera kita songsong bersama. Pada momen ini akan membludak kebutuhan pohon natal, cokelat, terompet, kembang api dan sebagainya. Pernahkah ter-lintas di benak kita bila pohon natal

Natal Siaga MEAkita ubah konsepnya menjadi ala reog Ponorogo? Pohon berhias sin-tetis bulu burung merak ditemani lampu warna-warni dengan kepala harimau mini sebagai puncak pohon-nya. Atau desain pohon natal dengan kuliner khas Indonesia, sebagaimana tumpeng pada upacara-upacara adat kita. Pohon natal nasi kuning leng-kap dengan lalapannya dihias lampu dan pita beraneka warna. Kemudian untuk kostum sinterklas, bisa kita modi� kasi dengan kain Ulos Sumatra dengan topi batik ditambah lonceng di ujung topi. Bukankah warna baru yang kita suguhkan ini layak dicoba? Lalu terompet tahun baru, kita ganti desainnya seperti terompet naga khas pengiring kuda lumping atau

dibuat menyerupai rumah adat Indo-nesia. Sebenarnya banyak sekali ino-vasi yang dapat kita lakukan, semua tergantung niat dan tekad dalam diri kita masing-masing. Dengan begitu kita tidak hanya mencintai budaya sendiri, tetapi dapat memperkenal-kan Indonesia pada dunia. Kita dapat menunjukkan natal ala Indonesia dan gebrakan baru hanya dari Indonesia. MEA bukanlah suatu momok yang harus ditakuti atau dihindari, tetapi MEA harus kita hadapi. Dari natal ala Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik. Selamat datang MEA, kami siap menjamu anda. (NH)

Saya ingin memberikan sepa-tah kata yang mungkin juga di-rasakan oleh mahasiswa lainnya. Berkaitan dengan yang terjadi pada proses perkuliahan. Pertama, ketika proses pembelajaran berlangsung mahasiswa berupaya untuk aktif dan ber� kir, dan saya melihat bahwa mahasiswa Unesa cukup t ,Mereka bekerja kerggap dengan hal itu. Agar mendapatkan hasil yang terbaik, den-gan IPK yang memuaskan, mahasiswa Unesa berjuang untuk mendapatkan ilmu dengan berangkat ke kampus jalan kaki. Namun, ketika masuk ke dalam kelas apa yang didapatkan-nya ? mereka ada yang main musik, ada yang berbincang-bincang sendiri , ada yang membaca buku, ada yang melamun, ada yang asik memainkan gadget. Padahal Orang tua mereka

bersusah payah untuk mencari se-jumlah uang demi anaknya menun-tut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi .

Sebenarnya apa yang salah dari mereka? Saya tahu bahwa dalam perkuliahan mahasiwa yang lebih me-nonjol untuk interaksi aktif dengan dosen . Namun pada kenyatannya sedikit sekali dosen yang meluang-kan waktu untuk memberikan kinerja yang baik demi memberikan ilmu ke anak didik pemimpin bangsa ini.Se-tiap dosen mempunyai ciri dan cara mengajar yang berbeda-beda. Baik itu dengan cara proses perkuliahan secara langsung maupun tidak lang-sung. Beberapa dosen yang saya li-hat secara langsung ada yang kurang berkonsentrasi dalam memberikan materi seperti tidur saat proses bela-jar mengajar, ada yang sibuk dengan

Penyakit Dalam Kehidupan Kampus yang PerluDiobati (Sebuah Kritik)

Oleh Yaroh Wahyu Kinasti

alat komunikasinya , ada yang sibuk mengobrol dengan pendampingnya.

Kemudian hal yang saya tan-yakan adalah mengapa pada saat dosen tidak dapat hadir tidak diberi-kan dosen pengganti ataupun as-sisten? Ketika dosen berhalangan ataupun izin ke luar kota maupun ada keperluan wajib yang tidak dapat ditinggal, seharusnya pihak yang ber-wenng memberikan dosen penggan-ti ataupun assisten dosen agar proses perkuliahan tetap berjalan. Tidak sep-erti berdiri tanpa sandaran kaki. Pada awal masa perkuliahan sebagian be-sar dosen memberikan GBRP, tetapi dosen yang lain tidak menjelaskan GBRP padahal itu penting untuk ma-hasiswa, dan pada saat diberikan garis besar rencana perkuliahan ada yang tidak memberikan materi yang

sesuai GBRP. Sebagian dosen yang mem-

berikan materi secara efektif saya sangat salut kepada beliau semoga dosen yang lain dapat memberikan materi yang sesuai dan dalam proses pengajaran apa yang disampaikan bisa berguna dan tidak mubadzir, diaggap negatif, sangat merugi-kan mahasiswa. Karena, mahasiswa membutuhkan kinerja dosen yang berkualitas serta proses perkuliahan yang efetif dan e� sien. Semoga rek-tor Unesa memberikan Pengarahan serta evaluasi terhadap bapak dan ibu dosen agar hal-hal yang dinilai negatif menjadi positif agar negeri ini dipimpin oleh pemimpin yang bersa-haja.

Tahun 2015 adalah tahun yang digadang-gadang oleh beberapa negara di kawasan Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN, se-bagai tahun bebasnya warga asing untuk masuk ke dalam negara Indo-nesia. Tak cukup sampai disitu saja mereka siap untuk bersaing mem-perebutkan berbagai jenis pekerjaan di wilayah Indonesia,

Sudahkah Indonesia siap den-gan keadaan seperti ini? Keadaan ketika mereka harus sadar akan bertambahnya jumlah dan kualitas pesaing mereka dalam mendapat-kan mata pencaharian. Sebuah situs mengatakan bahwa Indonesia adalah penggagas Asean Community, tetapi dalam kenyataannya Indonesia kalah dengan posisi kesiapan itu dengan Singapura.

Menurut pandangan sosiologi dari Karl Mark bahwasanya di dalam

Dilema Antara Menyambut MEA atauMenyambut Kon� ik Besar

suatu masyarakat pasti akan muncul sebuah kon� ik sosial yang disebab-kan adanya perbedaan kalas diantara masyarakat yakni masyarakat kaum borjuis atau pemilik modal (golongan kaya) dengan masyarakat kaum pro-letar yakni masyarakat miskin atau buruh. Ketika kabar mengenai bebas-nya masyarakat asing untuk masuk dan bersaing dalam memperebutkan pekerjaan maka kondisi masyarakat pasti mengalami ketidak stabilan, yaitu ketika yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin di takutkan akan juga semakin miskin sehingga adanya suatu kon� ik besar di kha-watirkan akan menghancurkan dan memporak porandakan negeri ini. Hal ini semakin membuat dilema so-sial negeri ini mengenai pertanyaan yang sering muncul di telinga kita, siapkah Indonesia menyambut MEA? atau bahkan yang lebih ekstrim kali

ini apakah Indonesia siap untuk me-nyambut kon� ik besar 2015?

Kini pemerintahan baru di tan-gan presiden Jokowi menjadi sorotan berbagai topik di berbagai seminar, mengenai kesiapan Indonesia me-nyambut MEA 2015 di tangan pemer-intahan baru. Tentulah hal itu bukan perkara yang mudah. Hal ini bukan hanya tanggung jawab seorang saja atau dalam hal ini presiden Jokowi tetapi semua elemen masyarakat di pertanyakan tanggung jawab dan kesiapannya dalam menyambut MEA 2015 yang akan mendatang. Menga-pa? Karena jikalau kebijakan Presiden Jokowi baik dan unggul jikalau ma-syarakat tidak mendukungnya maka apalah arti sebuah kebijakan yang membangun jika rakyatnya sendiri “ogah” dan acuh tak acuh kepada ke-bijakkan tersebut,meskipun memang pemerintahan yang baru ini sangat

berpengaruh dan berperan penting dalam hal kemajuan atau malah kem-rosotan yang membawa kehancuran negeri ini.

Kesadaran mengenai sangat pentingnya untuk memperhatikan bagaimana upaya kita dalam mem-persiapkan diri untuk menyambut dan siap bersaing dalam MEA 2015 adalah kewajiban utama semua ele-men masyarakat karena jika kita tidak pandai-pandai untuk mempersiap-kannya maka tidak menutup kemung-kinan bahwa MEA 2015 berpotensi instabilitas perekonomian nasional bahkan secara tidak langsung pelan-pelan asset negara kita akan hilang dimakan oleh penguasa Asean terse-but. Sehingga pertanyaan semacam ini “siapkah Indonesia menyambut MEA 2015?” tidak lagi dipertanyakan karena jawaban itu ada pada pundak kita masing-masing. (DN)

OPINI14 Edisi 198 //Edisi 198 //

Page 15: GEMA Tabloid

sambungan hlm. 6 “himapala”....

160 juta yang bersumber dari banyak pihak antara lain pihak Birokrasi Uni-versitas Negeri Surabaya, Obec Raft-ing, Noars Rafting, Dirjen Perguruan Tinggi dan juga persatuan pelajar ser-ta tim gayung di Negara New Zealand itu sendiri.

Tim ekspedisi yang beranggot-akan 8 orang dari berbagai fakultas dan tingkatan semester ini merupak-an mahasiswa pecinta alam berun-tung yang akan mengarungi 3 sungai di tanah New Zealand yaitu sungai Kaituna, Sungai Rangatiki dan Sungai Ngaruroro. Salah satu sungai yaitu sungai Kaituna merupakakan sungai tempat kejuaran dunia rafting dilaku-kan, sungai tersebut memiliki air ter-jun setinggi 7 meter.

Delapan orang ini terpilih me-lalui open recruitment ketat yang dilaksanakan dalam beberapa tahap mulai dari wawancara, tes � sik dan se-bagianya. Bahkan dalam persiapan-nya, tim juga diberikan pengajaran bahasa inggris guna memudahkan berkomunikasi dengan masyarakat disana. 

Karena dalam ekspedisi ini ti-dak ada pembina dan murni hanya akan dilakukan oleh 8 orang maha-siswa, maka pembina Himapala Prof. Dr. Lut� yah Nurlaelah. M.Pd. selalu memberikan yaitu “Jaga kesehatan, jaga keamanan, dan jaga kehor-matan”. Beliau juga berharap dalam pengarungan 3 sungai ini mereka tidak hanya membawa oleh-oleh do-kumentasi foto dan video tetapi juga

sambungan hlm. 6 “Tim FE”.... sambungan hlm. 7 “Presiden”....Fakultas Ekonomi UNESA melak-sanakan kegiatan yang bernamakan National Economic View yang dilak-sankan pada tanggal 6 Desember lalu. Kegiatan yang bertemakan “Harapan dan Tantangan Ekonomi Nasional Di-tangan Presiden Baru” dengan key-note speaker Thomy Andryan (Asisten Direktur Tim Statistik Survei Laison Kpw Bank Indonesia Wilayah IV, per-wakilan dari bapak Drs. H. Syaifullah Yusuf serta Prof. Erani Yustika selaku Guru Besar Universitas Brawijaya dan pernah menjadi moderator debat Presiden ini diikuti oleh 450 maha-siswa yang berasal dari berbagai uni-versitas.

Seminar ini membahas banyak hal mengenai tabel-tabel kuantitatif yang menggambarkan negara Indo-nesia saat ini. Mulai dari perkemban-gan suku bunga riil, perkembangan indikator utang, pergerakan in� asi, perkembangan postur APBN 2005-2013, realisasi APBN 2005-2013 dan banyak hal lainnya. Sebagian besar menjelaskan prestasi dan frustasi

untuk melihat situs-situs sejarah yang ada di sana. Sore harinya mereka tu-run gunung dan menuju lentera ke-mah hingga hari terakhir.

“Pokoknya kegiatan ini ban-yak serba serbi budaya. Temanya saja kita ambil budaya. Tetapi kita juga menyelipkan perayaan ulang tahun pramuka yang ke-32 pada pembu-kaan kegiatan ini”, sahut Fery Rah-mawati selaku ketua pelaksana di kegiatan ini. Kegiatan yang diseleng-garakan tanggal 10-15 November ini merupakan program kerja dari Dewan Racana yang dananya ber-asal dari rektorat, sumbangan alumni, sponsor, dan swadaya peserta.(acn)

sambungan hlm. 6 “Pramuka”....

sambungan hlm. 6 “Borobudur”....

pada 23 Nivember tentang pasang surut peradaban di Indonesia. Ada pula lomba mewarnai celengan maj-apahit dan menggambar logo Unesa dengan alokasi waktu 2 jam.

“Dengan mengingat dan mem-peringati sejarah negara, akan men-ciptakan rasa bangga dan dengan sejarah kita mampu bersaing di era globalisasi ini” ujar Hanan Pamungkas salah satu Dosen Pendidikan Sejarah. Senada dengan Hanan, Dwi Surya mengaku acara ini sangat berman-faat. “Dengan acara ini saya menjadi tau lebih tentang sejarah di Indonesia dan menambah wawasan saya” ujar mahasiswa pendidikan sejarah terse-but. AO )

sambungan hlm. 6 “Asing”....

sambungan hlm. 6 “JPC”....

mental yang kuat menghadapi bang-sa lain yang akan masuk ke Negara kita menawarkan berbagai produk , kita harus mempersiapkan mental agar kita dapat bersaing dan ikut me-masuki dunia mereka.

Bahasa sesuai dengan Negara, ini yang diinginkan mereka yaitu jika ada pendetang dari Negara asing datang ke Indonesia bukan kita harus belajar bahasa mereka saja namun mereka juga harus belajar bahasa kita juga.

Bakat bisnis, dalam pasar bebas akti� tas lebih ditekankan pada aspek bisnis dan ini menjadi tuntutan kita untuk mempelajari bisnis mulai dini, dengan mengikuti seminar-seminar tentang bisnis dan menerapkan-nya secara bertahap . ini bertujuan memudahkan kita menghadapi per-saingan dagang dengan luar negeri ketika pasar bebas.

Meningkatkan aspek kepen-didikan bagi mahasiswa jurusan pendidikan, dalam pasar bebas di-mungkinkan banyak orang yang ke Indonesia dan menawarkan jasa mereka dalam bidang pendidikan maupun yang lain. Dan jika di dalam bidang pendidikan maka itulah yang akan menjadi batu kerikil bagi maha-siswa jurusan pendidikan maka dari itu kualitas tenaga pendidikan kita harus lebih ditingkatkan agar dapat bersaing dengan tenaga pendidikan dari luar negeri.

Itulah ulasan pikiran yang mereka tuangkan dalam diskusi di lingkungan kampus sore itu. Pasar bebas akan berdampak pada siapa saja maka dari itu kita harus mem-persiapkannya dimulai dari diri kita sendiri. (tik)

kedua Entertainment dimulai pukul 07.30 s.d. 22.00 WIB yakni : J-Fashow, Dance Cover, lomba karaoke, Obake Yashiki, dan penampilan band

Terdapat pula stand-stand dis-epanjang jalan T8 yang menjual ak-sesoris Jepang dan makanan serta minuman khas Jepang. Sebanyak 77 panitia dari angkatan 2012-2014 tu-rut andil dalam mensukseskan JPC 2014 ini. Muhammad Ali selaku ketua pelaksana mengaku butuh banyak panitia karena acaranya tidak dalam lingkup unesa saja namun juga luar unesa “JPC tahun ini cakupannya lebih luas hingga se-Jawa sehingga peserta dan pengunjungnya juga leb-ih banyak. Maka dari itu butuh panitia yang professional dan banyak” ujar mahasiswa Bahasa Jepang angka-tan 2012 tersebut. Ali juga berharap untuk tahun depan pengunjung JPC menjadi 10 ribu orang dan cakupan-nya bisa diperluas juga. (AO )

sebuah buku yang menceritakan per-jalanan mereka selama di New Zea-land, buku tersebut akan dipersem-bahakan sebagai hadiah Universitas Negeri Surabaya ke-50. (ndah)

nilai dua poin dari juara pertama, dan juara ketiga adalah STIE Suta Atmaja Bandung dengan selisih nilai dua pu-luh poin dari juara kedua, tim Unesa.

“Kami merasa sangat bangga dan senang bisa menjadi juara kedua dalam lomba olipiade pajak tingkat nassional kali ini, karena ini pertama kalinya kami harus melawan 19 tim dari Universitas di Indonesia yang berlatar belakang dari Jurusan D3 Pajak atau S1 Perpajakan. Sedangkan dari kami bertiga bukan merupakan mahasiswa dari jurusan tersebut”, un-gkap Eka salah satu tim Unesa yang ditemui di FE Unesa. Rasa bangga tak hanya dari ketiga mahasiswa tersebut, para dosen FE dan mahasiswa FE lain-nya, khususnya keluarga akuntansi Unesa merasa sangat bangga dengan raihan yang diperoleh Didi, Novi, dan Eka (sapaan akrab mereka). Ketiganya berharap, kemenangan-kemenangan seperti ini dapat diteruskan oleh gen-erasi-generasi berikutnya.

negara Indonesia beberapa tahun ini. Kalau disimpulkan bahwa kegagalan perekonomian disebabkan oleh be-berapa hal yaitu perdagangan, nilai tukar rupiah, in� asi, suku bunga, rasio utang, debt service ratio, sektor � skal, nilai tukar petani (NTP) dan ketimpa-ngan yang tidak seimbang.

Menurut Prof. Erani Yustika per-lu adanya 3 solusi yang beliau sebut 3 poros ekonomi yaitu transformasi ekonomi, keadilan ekonomi, dan yang terakhir daya saing ekonomi. Solusi yang pertama transformasi ekonomi, yaitu dengan penguatan sektor ba-sis yang kokoh melalui penguatan sektor pertanian dan SDA dengan melakukan kebihjakan reforma agrar-ian, subsidi input, infrastruktur desa dan pertanian, metode tanam kole-ktif, pembatasan kepemilikan lahan, bank tani, menegakkan pohon in-dustri lalu namun harus disertai den-gan sektor keuangan yang sehat dan berpihak. Solusi yang kedua keadilan ekonomi, melihat fakta pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita yang naik lumayan tinggi namun ke-sejahteraan rakyat golongan menen-gah kebawah menurun harus diatasi dengan pendekatan asset, pengua-tan kapabilitas manusia, penciptaan lapangan kerja permanen yang layak dan kebijakan � skal (pajak) yang pro-gresif. Solusi yang terakhir yaitu daya saing ekonomi Indonesia yang masih terhalang oleh birokrasi yang dikenal pelayanan yang masih lambat, mahal dan rumit, korupsi yang sekan tidak kenal waktu dan keterbatan infra-struktur yang menyebabkan ongkos logistik mahal.

Solusi yang ditawarkan oleh Prof. Erani Yustika adalah promosi ekspor yaitu kombinasi dari keterkai-tan antarasektor ekonomi, keraga-man komoditas dan penetrasi pasar, lalu solusi lain yang ditawarkan adalh keterbukaan ekonomi yaitu dengan pengendalian pasar dan penguatan pasar domestik. Prof. Erani Yustika berharap dapat muncul pemikiran-pemikiran handal dari civitas akademi dalam mengatasi persoalan ekonomi yang ada. (ss)

saikan 30 soal essay dalam waktu 30 menit. Babak ketiga kasus pajak (bo-bot 50%), pada tahapan ini, peserta harus menyelesakan satu kasus ten-tang pajak dalam waktu satu jam secara berkelompok (tiga orang). Ta-hap keempat dan terakhir adalah ba-bak debat pajak, peserta yang dapat mengikuti babak ini hanya ada 8 tim yang telah berhasil memperoleh nilai lebih tinggi daripada 11 tim lainnya berdasar akumulasi dari ketiga babak sebelumnya. Satu-satunya tim Unesa yang merupakan mahasiswa semes-ter tujuh jurusan S1 Akuntansi harus melawan Politeknik Komputer Niaga LPKIA Bandung.

Setelah berjuang melewati berbagai kerumitan dalam persoa-lan pajak, akhirnya dewan juri yang murni dari Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar memutuskan tiga tim yang menjadi juara. Juara pertama dari Politeknik Komputer Niaga LPKIA Bandung, sementara di peringkat kedua adalah Universitas Negeri Surabaya yang hanya selisih

sambungan hlm. 7 “Ecoly”....Tanggal 23 November 2014 para tim memperebutkan juara dengan jum-lah total hadiah sebesar 8,2 juta ru-piah serta memperebutkan trophy Gubernur Jawa Timur, trophy Rektor Unesa, dan trophy Dekan Fakultas Ekonomi Unesa. Perjuangan pun akh-irnya berakhir ketika juara pertama ECOLY UNESA 2014 sudah diumum-kan yaitu juara bertahan, SMA 2 Petra Surabaya.

ECOLY UNESA 2014 bertemak-an “Meningkatkan Potensi Generasi Muda yang Cerdas dan Solutif Demi Terciptanya Pendidikan dan Pereko-nomian Bangsa yang Lebih Berkuali-tas” ini, semoga dapat benar-benar bertujuan mengetahui, menguji, dan menambah wawasan pelajar SMA dan MA se-Jawa-Bali tentang dunia Ekonomi dan agar mereka dapat berkontribusi untuk Indonesia yang lebih maju.

SAMBUNGAN 15Edisi 198 // // Edisi 198

Page 16: GEMA Tabloid

GALERI16 Edisi 198 //Edisi 198 //