tabloid aviasi edisi juli 2012

40
China Southern merambah angkasa dunia Edisi 49 Thn V - Juli 2012 Rp 8.000 (Luar Pulau Jawa Rp 9.000) www.tabloidaviasi.com Persyaratan Ketat untuk Merpati Nusantara, Sinergi Singapore Airlines dan BCA di Indonesia Lintas Aviasi Hal 4-7 Maskapai Besar Dunia Dilanda PHK, GMF Pertama Rawat Bombardier di Asia Pasifik, Ramai - Ramai Diskon Tiket Liburan Bisnis Aviasi Hal. 8-9 Komitmen Hijau Accor Asia Pasifik, Pacific Royale Semakin Mengangkasa Seremonia Hal. 10-11 Pintu Gerbang Udara Terbaik di Negara Deretan Alpen Bandar Udara Hal. 22-23 Tetap Nyaman Terbang di Saat Liburan Panjang, Fokker 27 dan MD-83, ATC Bandara Masih Bagus Fokus Hal. 24-25 H E A D L I N E S www.tabloidaviasi.com Mengenal lebih jauh pesawat amphibi Perawatan pesawat terkendala modal Sensasi menikmati kebudayaan di Pulau Dewata seperti apa keunikannya? A V I A T I O N O F I N D O N E S I A AVIASI Sejumlah bandara baru akan dibangun dan di kembangkan menjadi bandara modern. Proyek triliunan rupiah ada di sana. Bandara pun bagaikan madu. 0812 88 737 747 Iklan & Berlangganan Info Pemasangan [email protected] : tabloidaviasi Madu di Proyek Bandar Udara 18 19 20 26

Upload: ian-nugroho

Post on 26-Jul-2015

538 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pelopor tabloid penerbangan indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

China Southern merambah angkasa dunia

Edisi 49 Thn V - Juli 2012 Rp 8.000 (Luar Pulau Jawa Rp 9.000)www.tabloidaviasi.com

Persyaratan Ketat untuk Merpati Nusantara, Sinergi Singapore Airlines dan BCA di IndonesiaLintas Aviasi Hal 4-7

Maskapai Besar Dunia Dilanda PHK, GMF Pertama Rawat Bombardier di Asia Pasifik, Ramai - Ramai Diskon Tiket Liburan Bisnis Aviasi Hal. 8-9

Komitmen Hijau Accor Asia Pasifik, Pacific Royale Semakin MengangkasaSeremonia Hal. 10-11

Pintu Gerbang Udara Terbaik di Negara Deretan AlpenBandar Udara Hal. 22-23

Tetap Nyaman Terbang di Saat Liburan Panjang, Fokker 27 dan MD-83, ATC Bandara Masih BagusFokus Hal. 24-25

H E A D L I N E S

www.tabloidaviasi.com

Mengenal lebih jauh pesawat amphibi

Perawatan pesawat terkendala modal

Sensasi menikmati kebudayaan di Pulau Dewata seperti apa keunikannya?

A V I A T I O N O F I N D O N E S I AAVIASI

Sejumlah bandara baru akan dibangun dan di kembangkan menjadi bandara modern.

Proyek triliunan rupiah ada di sana. Bandara pun bagaikan madu.

0812 88 737 747Iklan & Berlangganan

Info Pemasangan

[email protected]

: tabloidaviasi

Madu di ProyekBandar Udara18

19

20

26

Page 2: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Open New Frontiers in Hospitality

Make Accorhotels.com your first choice92 countries with more than 4,400 hotels and

530,000 rooms.

Page 3: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Aviasi l Juli 2012 l 3

Corporate

Direktur utama I Venita Pardede

pemimpin umum I Andi Gultom

penasihat I Prof. DR. H. K. Martono, SH, L.L.M Prof. Dr. H. Priyatna Abdurrasyid,SH,Ph.D Capt. Sonny M. Sasono Capt. Hasfrinsyah Hasan

eDitorial

pemimpin reDaksi I Andi Gultom

reDaktur I Tom Maruli

staf reDaksi I Ir. Haryono Jasmen Pasaribu Tjuk Sudarsono Danang Prihantoro, S.Pd

keuangan/sekretaris I Nita

manager iklan/sirkulasi I Yunita Pardede, S.Psi

marketing I Antonio Ester Ida Berliana, SE Martin P. Gultom

sirkulasi I Susanto

Desain grafis I Alex HB Anto

Website I Ian Nugroho

perWakilan I Agung (Kota Kinabalu) Sukardiansyah (Balikpapan) Sonoib (Medan) Kifli (Makassar) Bona (Semarang) Otto (Yogyakarta) Mantang (Tanjung Karang) Wuryanto (Surabaya) Haryono N (Bandung) Palang (Ampenan)

untuk saran, kritik dan komentar kirim email ke: [email protected] Wartawan Aviasi tidak diperkenankanmenerima atau meminta imbalan dalam bentuk apa pun dari nara sumber.

Wartawan Aviasi dilengkapi kartu pengenal atau surat keterangan tugas.

Redaksi menerima tulisan atau artikel dan foto yang berkaitan dengan dunia penerbangan. Setiap artikel atau tulisan yang dikirim ke redaksi diketik 2 spasi dan maksimum 3.000 karakter. Alamat pengiriman: [email protected]

DUNIA penerbangan di Tanah Air hingga bulan ini masih terus melayani para pengguna jasa penerbangan yang tengah mengisi liburan panjang. Benar, bulan-bulan ini adalah masa panen bagi maskapai penerbangan. Berapa besar mereka meraih keuntungan?

Tampaknya kita mesti bersabar, sebab setelah liburan panjang masa panen itu bakal berlanjut, karena sebulan lagi datang masa mudik Lebaran. Ingin tahu persisnya, ikuti saja Aviasi edisi bulan Agustus, kami akan coba ungkap hasil panen itu secara panjang lebar.

Pada edisi bulan ini, kami coba menghadirkan laporan utama tentang manisnya ”berbisnis” di seputar bandar

udara. Harap dimaklumi, sejumlah bandara di Indonesia kini terus berbenah diri. Jika tidak ada aral melintang, Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta) akan dijadikan bandara yang benar-benar modern.

Nilai proyek pengembangan bandara di Indonesia disebut-sebut mencapai triliuan rupiah. Beralasan jika investor asing – ibarat semut – mengerubuti proyek yang penuh dengan gula yang teramat manis tersebut. Siapa saja mereka? Peluang bisnis seperti apa yang ada di bandara? Silakan simak jawabannya di rubrik Laporan Utama.

Di luar itu, seperti biasa, kami tetap menyajikan informasi lain yang sayang jika Anda lewatkan. Selamat membaca dan menikmati dunia penerbangan Indonesia.

DariRedaksi

DariPembaca

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kepada instansi yang akan mengundang Aviasi guna liputan/wawancara, undangan mohon ditujukan kepada Redaksi Aviasi melalui e-mail: [email protected], atau Fax nomor. 021 5578 0849, atau bisa menghubungi melalui telepon atau SMS ke 0812 88 737 747.

pemberitahuan

bisnis manis bandara

PENERBITTReND MeDIA GLoBAL

ALAMAT REDAKSIJl. Pulau Putri Raya LS No. 31Kota Modern, TangerangTEL I 021-68903778, 55780849FAx I 021-55780849

email enquiries

REDAKSI I [email protected] & MARKETING I [email protected] I www.tabloidaviasi.com

Redaksi

Foto Cover: Pembangunan Bandar Udara Internasional Sepinggan, BalikpapanFoto: Tom

A V I A T I O N O F I N D O N E S I AAVIASI

SAYA mengucapkan selamat ulang tahun kepada Tabloid Aviasi yang sukses memasuki tahun kelima. Tidak terasa, ya, ternyata Aviasi telah memberi warna tersendiri di dunia penerbangan selama itu.Benar, usia lima tahun memang belum seberapa. Tapi saya tetap salut, sebab Aviasi hingga kini terus eksis di tengah para pecinta dirgantara dan pengguna jasa penerbangan di Tanah Air.Mengamati tulisan dan berbagai informasi yang selama ini dimuat Aviasi, saya menyimpulkan, Aviasi layak dijadikan referensi bagi siapa pun, apalagi buat industri penerbangan. Rasanya pas deh jika tabloid ini dimanfaatkan para pelaku industri penerbangan untuk berpromosi lewat iklan atau advertorial.

Sekali lagi, saya ucapkan selamat. Maju terus Aviasi dan dunia penerbangan Indonesia.

Christian titokompleks Joyograndmalang, Jawa timur

Selamat, Aviasi 5 Tahun

SEBAGAI pembaca setia Aviasi dan pengguna jasa penerbangan, saya mengucapkan terimakasih kepada Aviasi yang pada edisi bulan lalu menurunkan laporan utama tentang tips berlibur yang menurut saya sangat lengkap dan memberikan informasi positif kepada banyak pembaca.Saya senang dengan artikel itu sebab ditulis tidak bertele-tele, sehingga mudah dicerna oleh pengguna jasa penerbangan yang akan berlibur di bulan liburan anak sekolah ini. Sayang, objek wisata yang layak dikunjungi yang ditulis Aviasi, menurut saya kurang lengkap, mengapa hanya Bali? Padahal banyak objek wisata lain yang juga perlu diketahui dan dikunjungi para wisatawan dalam negeri.Mengingat bulan Juli masih bersuasana liburan, tak ada salahnya jika Aviasi edisi ini juga tetap menyajikan tempat-tempat destinasi yang perlu diketahui para pembaca.

bramastraJl halmahera no 7semarang

Kok, Cuman Bali?

Page 4: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

4 l Aviasi l Juli 2012 Lintas Aviasi

KARTU BCA Singapore Airlines PPS Club Visa Infinite dan BCA Singapore Airlnes Kris Flyer Visa Signature

sebagai bentuk kerja sama Singapore Airlines (SQ/SIA) dan BCA di Indonesia untuk mewujudkan pelayanan perjalanan berkelas dunia para pelanggan setia kedua perusahaan diluncurkan 14 Juni lalu di Senayan City.

Kedua kartu tersebut memungkinkan pemegang kartu mendapatkan miles langsung di setiap transaksi dan memberikan pelayanan istimewa ke seluruh dunia, untuk bisnis, liburan maupun wisata.

Kris Flyer yang diterima dapat ditukarkan untuk penerbangan Singapore Airlines, SilkAir dan mintra penerbangan lainnya dari jaringan Star Alliance.

Eksklusif bagi anggota Singapore Airlines PPS Club Visa Infinite, BCA Singapore Airlines PPS Club Visa Infinite memberikan 1 Kris Flyer mile untuk setiap pembelajaan Rp 5.500. Cardholder juga berhak atas welcome bonus hingga 12.500 Kris Flyer miles dan membership Saphiner untuk pelayanan bandara yang cepat dan aman.

Pemegang kartu BCA Singapore Airlnes Kris Flyer Visa Signature akan memperoleh

1 Kris Flyer mile setiap trransaksi sebesar Rp 8.000 di luar negeri dan Rp 10.500 di Indonesia. Pemengang kartu pun akan menerima welcome bonus hingga 10.000 Kris Flyer miles.

Philip Goh, Regional Vice President Singapre Airlines untuk Asia Tenggara dalam siaran persnya, menjelaskan bangga dapat kerja sama dengan institusi yang peduli terhadap pelayanan di Indonesia untuk meluncurkan dua kartu co-brand yang menawarkan kesitimewaan, kemudahan, dan akses ke berbagai produk dan jasa dari kedua perusahaan. (Dnn)

Sinergi Singapore Airlines dan BCA di Indonesia

SEBAGAI perwujudan kepuasan pelanggan, Garuda Indonesia (GA/GIA) mempunyai layanan pendampingan

untuk anak usia 2-11 yang disebut Unaccompanied Minor, yaitu layanan menerbangkan anak-anak di bawah umur, tanpa kehadiran orang tua.

“Maskapai full service biasanya memiliki layanan UM ini. Kebanyakan ekspatriat yang menggunakan jasa ini karena anak-anaknya sudah dibiasakan mandiri,” jelas Sakti Prameswari, Marketing Communication Manager Garuda Indonesia saat keberangkatan lima anak peserta kegiatan Superkids Trip to Singapore, melakukan perjalanan bersama keluarga untuk mengisi liburan sekolah di Bandara Soekarno-Hatta, 15 Juni lalu.

Acara seperti ini bertujuan memperkenalkan perjalanan dengan pesawat udara, mengedukasi bagaimana caranya setiba di bandara untuk keberangkatan mulai dari check-in, mengurus imigrasi saat melakukan perjalanan ke luar negeri. Perjalanan luar negeri dipilih karena harus melewati beberapa tahap saat keberangkatan, sehingga anak bisa belajar memahami berbagai tahapan itu.

Biasanya orang tua membawa pengasuh untuk menemani anak-anak saat melakukan perjalanan. Anak-anak pun siap berangkat dengan berbagai keperluan, termasuk aktivitas di bandara, dengan bantuan orang tuanya. “Orang tua tetap ikut, namun mengawasi dari jauh, karena tujuannya memang mengajarkan anak mandiri,” tambah Sakti

Untuk mengikuti kegiatan ini, orangtua harus mendaftarkan diri dalam program Garuda Indonesia Holiday. Karena bukan kegiatan kompetisi, orang tua yang berminat liburan sekaligus mengedukasi anak, membayar biaya perjalanan US$ 613 per anak, dan US$ 630 per orang untuk dewasa.

Biaya ini termasuk tiket ekonomi pulang pergi, menginap tiga hari dua malam di hotel bintang empat di pusat kota di Singapura, serta tur ke tiga tujuan wisata: Jurong Bird Park, Universal Studio dan Night Safari. (*)

Mengajari Anak Mandiri Saat Bepergian dengan Pesawat

SETELAH sukses terbang perdana ke negeri seberang, kali ini Mandala (RI/MDL) ketiga kalinya

merencanakan penerbangan regional ke Thailand. Rute Jakarta-Bangkok mulai 10 Agustus mendatang, dengan frekuensi penerbangan tujuh kali dalam seminggu (daily), Mandala menawarkan tiket sekali jalan (one way) hanya Rp 699 ribu. Harga promosi itu sudah termasuk pajak dan biaya lain-lain.

Lalu, bagi Anda yang “demam” pesawat dan penasaran dengan Bangkok, jangan sampai ketinggalan, tarif promo ini berlaku sampai dengan 26 Oktober 2012, untuk waktu perjalanan antara 10 Agustus 2012 dan 27 Oktober 2012.

Untuk menjawab kebutuhan rute tersebut, Susie Charma, Public Relations Mandala Airlines, menjelaskan Mandala akan mengoperasikan pesawat Airbus A320 dengan konfigurasi 180 kursi. Sedangkan untuk jadwal penerbangannya, maskapai yang sekarang termasuk Tiger Airways Group ini, Senin hingga Kamis dan Sabtu terbang ke Bangkok pada pukul 08.00 WIB. Sedangkan pada Jumat dan Minggu terbang lebih pagi pukul 07.00 WIB dari Jakarta. (*)

Mandala Akan Terbangi Bangkok

ATR menandai tahap penting dalam sejarahnya dengan melakukan pengiriman pesawat ke-1.000 yaitu

ATR 72-600 yang dicat warna dari Air Nostrum maskapai penerbangan Spanyol yang memiliki perjanjian komersial dengan Iberia. Pengiriman ini melambangkan keberhasilan dan keberlanjutan program ATR untuk keluarga ATR seri 42 dan ATR seri 72.

ATR adalah perusahaan patungan dari Eropa yang dibentuk oleh Aerospatiale (sekarang EADS) dan Aeritalia (sekarang Alenia Aermacchi dari grup Finmeccanica). Sukses pertama ATR 42 pada 3 Desember 1985 untuk Air Littoral Perancis. Pada 3 Mei lalu pabrikan pesawat di Italia ini telah bergabung dengan barisan produsen pesawat dunia dengan membuktikan pencapaian 1.000 pesawat. Pesawat ini, dikonfigurasi untuk 72 penumpang dan

didukung oleh dua mesin turboprop (baling-baling) PW127M.

Mengutip dari situs resmi ATR 3 Mei lalu, “Hari ini, pesawat ATR hadir di lebih dari 90 negara dan diterbangkan oleh 180 maskapai penerbangan. Beberapa program dapat membanggakan seperti kehadiran tipe 72-600,” kata Filippo Bagnato, Chief Executive Officer ATR. “Selama bertahun-tahun, pesawat ATR telah menetapkan diri sebagai acuan bagi penerbangan regional di semua benua. Kami sangat bangga dengan kenyataan ini.”

Sejak pemulihan pasar turboprop pada tahun 2005, ATR telah mencatat hampir separuh dari semua pesanan dan disampaikan hampir sepertiga dari produksi pesawat. Tahun 2011, merupakan tahun rekor bagi produsen pesawat Perancis-Italia yang mencatat penjualan ke 157 perusahaan.

Pesawat ATR menawarkan beberapa konsumsi harga bahan bakar terendah dan biaya operasional di antara semua pesawat regional, baik jet dan turboprop.

Pesawat baru seri 600 dilengkapi dengan semua inovasi terbaru dalam hal kenyamanan penumpang. Badan pesawat lebih modern, khususnya kabin Armonia yang baru-baru diakui pada “Good Design Award” di Chicago. Tipe ini juga dilengkapi dengan kaca kokpit avionik suite yang mengintegrasikan semua alat terbaru untuk navigasi.

Pabrikan ini telah mendapatkan sertifikasi dari Badan Keselamatan Penerbangan Eropa pada 2011. ATR seri 600 menjadi patokan regional baru dalam hal modernitas, kenyamanan, dan lebih ekonomis. (*)

Produksi ATR ke-1.000

ATR 72-600 Air Nostrum (Foto: ATR)

Peluncuran kartu BCA Singapore Airlines PPS Club Visa Infinite dan BCA Singapore Airlnes Kris Flyer Visa Signature (Foto: Eka Mukhlis)

Page 5: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Aviasi l Juli 2012 l 5

Penumpang Gugat JetBlue

JETBLUE (B6/JBU) maskapai low cost carries asal Amerika mendapat gugatan oleh sepuluh penumpang

13 Juni lalu yang mengklaim mereka takut untuk naik pesawat ketika kapten penerbangan memiliki gangguan mental dan berlari di sekitar kabin pesawat mengomel tentang al-Qaeda. Gugatan itu menuntut jetBlue seharusnya tahu bahwa penerbang itu tidak layak untuk dipercaya sebagai pilot pesawat. Mereka mengkhawatirkan nyawa ketika pilot yang secara fisik dan mental sedang tak terkendali.

Gugatan yang diajukan di Mahkamah Agung Negara di Queens, mengklaim maskapai dengan tagline You Above All itu “terlalu lalai” dalam kesehatan Kapten Clayton Osbon. Seorang pramugari memar pada rusuk saat berusaha menahan Osbon, tapi tidak ada yang terluka parah. Penerbangan yang terjadi 27 Maret lalu itu terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandar Udara Internasional Rick Husband Amarillo (AMA/KAMA) Texas.

Osbon menghadapi sidang di Amarillo untuk menentukan apakah dia sakit secara mental atau tidak. Ia menghadapi tuduhan jika terbukti bersalah, ia bisa dihukum hingga 20 tahun penjara. (*)

Ceo Qantas “Sangat Kesal” Penundaan Dreamliner

Awak Kabin Air Malawi Mogok Persyaratan Ketat untuk Merpati Nusantara

AIR Malawi (QM/AML) dengan nomor penerbangan QM-201 rute Blantyre ke Johannesburg melalui Lilongwe

yang dijadwalkan berangkat ke Bandar Udara Internasional Chileka (BLZ/FWCL) pukul 8 pagi, 17 Juni lalu tertunda hampir enam jam setelah awak kabin mogok menuntut kenaikan gaji dan kondisi layanan yang lebih baik.

Seperti yang dilansir dari National Weekend, beberapa penumpang terlantar menunggu kepastian keberangkatan di terminal. Menurut Ledrex Nkhoma,

ALAN Joyce, CEO Qantas (QF/QFA) mengaku kesal karena pengiriman Boeing 787 Dreamliner telah

tertunda selama lebih dari tiga tahun. Berbicara dengan The Australia, Joyce mengungkapkan dari ketidakpuasan tertundanya Dreamliner dan dampaknya terhadap inti perkembangan perusahaan penerbangan, terutama untuk Qantas Internasional, yang pekan lalu ditandai dengan kerugian sebesar $ 450 juta.

Joyce juga mengatakan maskapai ini telah terpukul atas tagihan tertinggi bahan bakar, membengkak sebesar A$ 4.4 miliar

untuk tahun ini sampai 30 Juni yang meningkat sebesar $ 700 juta dalam 12 bulan sebelumnya.

Joyce “sangat marah” dengan Boeing karena keterlambatan 787, sebagai pesawat jet next-gen memiliki basis biaya luar biasa rendah. Sebagai dasar pemikiran memilih jenis varian jet tersebut karena biaya bahan bakar jet terus naik hampir 50 persen dari akhir 2009 sampai sekarang, dari US $ 1,38 per gallon menjadi US $ 2,69.

Maskapai asal negeri Kanguru ini semula dijadwalkan menerima pengiriman dari 787 pada 2008 untuk maskapai penerbangan

berbiaya murah Jetstar (JQ/JST), tapi sekarang tampak seolah-olah Qantas tidak akan mengoperasikan Dreamliner pertama sampai Agustus 2013. Boeing 787 dilanda keterlambatan berganda karena jet komposit baru dibangun.

Dia juga meramalkan “kesempatan besar” untuk membuka penerbangan utama ke Eropa melalui China, terutama saat datang 787. Jika UU pemerintah Qantas dijual, maka memungkinkan investasi asing lebih besar di maskapai ini. (*)

senior crew maskapai, pemogokan memang dilakukan, tapi ia menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut, karena ia belum melihat surat dari serikat awak kabin yang dikirim manajemen.

Para kru juga meminta adanya perbaikan tunjangan penerbangan (K1 000 per bulan) yang membatalkan tanpa memo. Selanjutnya kru lanjut ingin beristirahat di hotel-hotel ketika ron (remain over night) dan tidak di loge (pondok) seperti yang terjadi sebelumnya.

“Saya seharusnya di Johannesburg

pukul 11.00. Saya ada rapat pukul 2 siang dan tidak dapat dibatalkan. Ini adalah pertemuan bisnis dan ini berarti saya kehilangan uang,” kata salah satu penumpang, Louis Chiwalo.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Air Malawi mengatakan pejabat petinggi harus diskusi dengan kru terlebih dahulu. Tony Chimpukuso, juru bicara penerbangan berjanji akan berbicara setelah adanya pertemuan. “Itu adalah masalah internal, kami telah selesaikan dan pesawat lepas landas kembali,” jelasnya. (*)

Boeing 787 Dreamliner (Foto: airnation.net)

(Foto: jetphotos.net)

BILA ingin bekerja sama dengan Garuda Indonesia (GA/GIA) untuk fokus meningkatkan rute-rute domestik,

Merpati Nusantara Airlines (MZ/MNA) diberikan persyaratan yang cukup ketat dari flag carriers Indonesia tersebut. Bukan karena keduanya sama-sama plat merah.

Hal tersebut disampaikan Emirsyah Satar kepada wartawan saat di China World Hotel 11 Juni lalu. “Kerja sama atau code share dengan maskapai yang tingkat standard safety sama atau seimbang, dalam hal ini tentu Merpati harus memiliki IOSA.”

Jika tidak seperti itu maka dapat membahayakan sertifikasi IOSA Garuda Indonesia sendiri. Jadi, sertifikat IOSA itu mejadi hal wajib untuk menjalin kerja sama, karena Garuda sudah mendapat IOSA.

IOSA adalah International Air Transport Association (IATA) Operational Safety Audit, sistem evaluasi maskapai yang dikeluarkan IATA. Sertifikasi IOSA itu tidak hanya meliputi operasional pesawat, tetapi dari semua bidang dalam penerbangan, bahkan ground handling pun masuk dalam salah satu pokok audit.

Kepada wartawan, Emirsyah tetap mengimbau Merpati Nusantara terlebih dulu melakukan pembenahan atas masalah internal perusahaan. (*)

(Foto: Tom)

(Foto: Dontenphotografy.com)

Page 6: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

6 l Aviasi l Juli 2012 Lintas Aviasi

PENDIRI EasyJet (U2/EZY) Stelios Haji-Ioannou akan membentuk anak perusahaan barunya dengan berbiaya

murah (LCC) dengan nama Fastjet untuk basis di Afrika.

LCC baru ini yang akan didasarkan pada platform yang diciptakan oleh jaringan Fly540 Lonrho Aviation, akan mengubah Nairobi berbasis Fly540 menjadi berbiaya murah, point-to-point, tidak ada embel-embel pada semua jet maskapai penerbangan untuk Afrika.

Haji-Ioannou pertama mengungkapkan rencana untuk meluncurkan maskapai ini pada musim gugur lalu, tetapi belum ada izin resmi. Pada Mei lalu, EasyGroup Haji-

SRILANKAN Airlines (UL/ALK) terpilih sebagai anggota Oneworld, aliansi itu mengumumkan sesaat sebelum

pembukaan IATA KTT Air Transport Dunia di Beijing 11 Juni lalu. Oneworld adalah aliansi maskapai penerbangan terbesar ketiga di dunia setelah Star Alliance dan SkyTeam yang berpusat di Vancouver, Kanada. Kerja sama maskapai dunia mencakup penjadwalan, pengurusan tiket, code sharing, program frequent flyer, dan penggunaan lounge bersama di bandara

Ioannou dianugerahi Rubicon Diversified Investments, perusahaan yang berfokus pada akuisisi penerbangan terutama di Afrika dengan lisensi 10 tahun untuk menggunakan merek Fastjet. Kesepakatan ini tergantung pada Rubicon Lonrho yang telah didirikan dengan merek Fly540 di Afrika Timur (Kenya dan Tanzania), Angola dan Ghana.

Fly540 mencatat omset sebesar US$ 57 juta dan 525.375 penumpang dilakukan dalam 15 bulan sampai 31 Desember 2011. Selama periode itu, membukukan kerugian sebesar US$ 19 juta setelah pajak, sebagian besar karena peluncuran operasi penerbangan di Angola dan Ghana.

Maskapai asal Sri Lanka ini menurut ketua SriLankan Airlines Nishantha Wickremasingh, telah hampir dua kali lipat mengalami pertumbuhan. “Kami merencanakan ekspansi besar untuk armada kami pada jaringan dalam beberapa tahun mendatang.”

Maskapai yang mengusung tema You’re Our World ini juga mengumumkan akan code share dengan Oneworld mitra Royal Jordanian (RJ/RJA) dan S7 Airlines atau Siberian Airlines (s7/SBI). Saat ini SriLankan

Jika disetujui oleh pemegang saham pada pertemuan 29 Juni, Rubicon akan mengambil alih divisi penerbangan Lonrho untuk sebuah kepemilikan saham senilai US$ 85,7 juta, memberikan saham Lonrho 73,7 persen di Rubicon.

Sebagai imbalan untuk penggunaan merek Fastjet, EasyGroup akan menerima royalti sebesar 0,5 persen dari pendapatan dan 5 persen dari modal saham yang ditempatkan Rubicon dengan opsi untuk mengakuisisi 10 persen lebih pada premium. EasyGroup juga akan menyediakan layanan konsultasi kepada Rubicon selama 10 tahun. (*)

telah mengoperasikan 21 armada dan membawa 3,5 juta penumpang tahun lalu antara basis Kolombo dan 34 tujuan di 22 negara di Asia, Eropa dan Timur Tengah.

Menurut Oneworld, Srilankan Airlines akan membawa tiga tujuan baru ke dalam jaringan aliansi, di India Selatan-Kochi, Tiruchirapalli dan Thiruvananthapuram, memperluas cakupan global Oneworld untuk 850 tujuan lebih dari 150 negara dan menghasilkan pendapatan tahunan lebih dari US$ 100 miliar. (*)

Fastjet, Maskapai Baru di Afrika

SriLankan Airlines, Join di oneworld

Fastjet A320(Foto: www.iho.hu)

SriLankan Airlines A330-200 (Foto: airwayphotos.net)

Gara-Gara Ditabrak Burung Pilot Terluka

SEORANG pilot terluka ketika burung menabrak sebuah pesawat kecil, sehingga harus melakukan

pendaratan darurat di bagian barat Nepal 13 Juni lalu, tetapi insiden udara itu dapat dihindari.

Pilot pesawat Abhisek Rai mengalami luka, tetapi semua penumpang lainnya selamat. Burung itu menabrak kaca depan pesawat Tara dengan registrasi 9N-SEV sekitar pukul 11 pagi waktu setempat, menurut pihak berwenang bandara kepada pers.

Mengutip dari portal Samay Live, maskapai penerbangan swasta Tara Air tengah menuju Nepalgunj (KEP/VNNG) melakukan pendaratan darurat di Bandara Surkhet (SKH/VSNK) setelah burung menabrak pesawat. Tara Air nomor penerbangan 714, dengan armada Havilland DHC de-6-300 membawa 19 penumpang.

Menurut pejabat dari Otoritas Penerbangan Sipil Nepal, potensi kecelakaan besar itu dapat dihindari karena keterampilan Kapten Prabhakar Ghimire yang sukses mendaratkan pesawat dengan selamat. (*)

Karena Serangan Jantung Pilot Putuskan Kembali Mendarat

PESAWAT Air New Zealand (NZ/ANZ) sesaat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Los Angeles

(LAx/KLAx) kembali mendarat darurat ketika pilot mengalami serangan jantung pada 17 Juni lalu.

Seorang dokter yang juga seorang penumpang dalam penerbangan dari Los Angeles ke Auckland berusaha menolong pilot pesawat itu saat kembali ke LA. “Penerbangan ini dioperasikan oleh tiga pilot sehingga penerbangan tetap sepenuhnya dapat diatasi selama perjalanan,” kata seorang juru bicara Air New Zealand kepada pers.

“Situasi ini tidak standar. Saya mengerti bahwa penumpang diberi tahu bahwa ada keadaan darurat medis dan pesawat itu kembali ke LA,” tambahnya. Selanjutnya pilot dilarikan langsung ke sebuah rumah sakit di LA.

Pesawat Boeing 777-300 tersebut membawa 316 penumpang, tidak ada yang cidera saat melakukan pendaratan darurat. Pesawat kembali meninggalkan LA dan dijadwalkan mendarat di Auckland pukul 05.30 pagi waktu setempat. (*)

(Foto: my.pinkfroot.com)

(Foto: explow.com)

Page 7: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Aviasi l Juli 2012 l 7

15 Maskapai Minati Bandung

Tarif Penerbangan Jelang Lebaran

SINGAPORE Airlines (SQ/SIA) Airbus A380 harus kembali ke Bandara Frankfurt (FRA/ EDDF) 14 Juni

lalu ketika pesawat megalami masalah pada sistem hidrolik. A380 melakukan pendaratan yang aman di Frankfurt setelah membuang bahan bakar. Tidak ada korban cedera dalam insiden tersebut. Nomor penerbangan SQ 25 ke Singapura dilanjutkan besoknya setelah perbaikan.

Sebelumnya Maret lalu, Airbus A380 harus kembali ke Singapura ketika salah satu mesin tidak berfungsi. Nomor penerbangan SQ 26 tersebut menuju ke Bandara Frankfurt, Jerman. Mengutip dari airnation.net “Para kru melaporkan kerusakan pada mesin dan mesin ditutup,” kata juru bicara perusahaan dalam pernyataannya. Ditambahkan, lonjakan mesin mengacu gangguan aliran udara yang mempengaruhi operasi normal sebuah mesin.

Lain lagi dengan Lufthansa (LH/DLH) yang sedang mempertimbangkan membuat tuntutan ganti rugi keuangan dari Airbus pada armada A380 yang telah mengalami keretakan pada sayap yang muncul bulan lalu dan celah-celah telah ditemukan pada persentase yang signifikan dari pesawat terbang mereka.

Harian Jerman Sueddeutsche Zeitung sebelumnya melaporkan Lufthansa dan Emirates Airlines (EK/UAE) sedang mencari kompensasi dari Airbus untuk masalah keretakan pada pesawat. (*)

Lagi, Ada Apa dengan si Super Jumbo?

LION Air Group tengah mengepakkan sayap mencoba peruntungannya di kelas full service dengan meluncurkan

Batik Air tepat di ulang tahunnya yang ke-12, tanggal 8 Juni lalu di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma (HLP/WIHH), Jakarta.

Menurut Rusdi Kirana, Presiden Direktur Lion Air, maskapai baru ini direncanakan mulai Maret 2013 beroperasi, karena pesawatnya akan didesain dengan mewah. Untuk membuka unit usaha ini, perusahaannya mengeluarkan dana cukup banyak, ratusan miliar dolar Amerika Serikat.

Batik Air merencanakan Medan sebagai hub (pengumpul) untuk Asia Barat menuju negara-negara anggota ASEAN. Manado ditetapkan sebagai hub untuk Asia Timur menuju Indonesia. Yang menarik, pada rute tersebut, pesawat dilengkapi Wi-Fi dan monitor TV di masing-masing tempat duduk. “Jadi penumpang bisa leluasa menggunakan telepon,” jelas Rusdi.

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait Batik Air menjelaskan Lion akan memodifikasi tempat duduk dengan konfigurasi seat 190 unit penumpang, sehingga membuat penumpang lebih leluasa.

Maskapai dengan tagline We Make People Fly ini juga mengumumkan komitmen untuk memesan lima pesawat Boeing 787 Dreamliner dengan total harga US$ 967,5 juta. Tak hanya penerbangan komersial, Lion Air Group juga meluncurkan penyewaan pivate jet (jet pribadi). Tahun ini Lion menyiapkan dua pesawat Hawker 900xP dari total empat pesawat yang dipesan saat Singapore Airshow 2012 pada Februari lalu senilai US$ 64 juta.

Hawker 900xP merupakan pesawat buatan pabrik Hawker asal Amerika Serikat dengan kapasitas 9 penumpang yang dilengkapi dengan interior mewah. Pesawat ini bisa terbang dengan jarak tempuh maksimal sejauh 4.815 km dengan kecepatan 861 km/jam dan ketinggian jelajah maksimum 41.000 kaki di atas permukaan laut. (Dnn)

Batik Air dan BizJet ala Lion

BANDUNG belakangan ini rupanya jadi incaran sejumlah maskapai. Sebanyak 15

maskapai penerbangan saat ini meramaikan dan bersaing merespons pasar rute Bandung ke sejumlah kota di dalam maupun luar negeri.

Komandan Pangkalan Udara TNI AU Husein Sastranegara Kota Bandung, Kolonel Penerbang Umar Haryono, di Bandung belum lama ini menjelaskan, saat ini ada 15 maskapai penerbangan sipil

PERTENGAHAN Juli ini masuk ke bulan puasa. Sebulan kemudian Lebaran. Lazimnya

banyak orang yang mudik. Khusus untuk angkutan darat (kereta api), tiket sudah habis dipesan para calon pemudik. Harga tiket KA pun melambung hingga Rp 600.000.

Banyak anggota masyarakat yang khawatir jangan-jangan harga tiket pesawat juga tak terkendali mendekati Lebaran. Seperti itukah? Sejumlah maskapai menyatakan akan memberlakukan tarif batas atas.

Direktur Komersial PT Metro Batavia Sukirno Sukarno sebagaimana dikutip Media Indonesia mengatakan perseroan akan memberlakukan tarif batas atas untuk biaya penerbangan

yang melayani rute Bandung, total penerbangan di Bandara Husein Sastranegara (BDO/WICC) saat ini 50 penerbangan, sipil dan militer.

Dengan 50 penerbangan itu, menurut dia, kondisi Bandara Husein masih cukup aman untuk penerbangan. Bahkan dengan kapasitas yang ada saat ini, kata dia, masih bisa menampung hingga 75 penerbangan per hari.

Untuk operasionalisasi bandara sipil dan penerbangan sipil, pihak

menjelang Hari Raya Idul Fitri. Pemberlakuannya dimulai sejak H-14.

Sukirno mengungkapkan PT Metro Batavia akan memangkas atau menghilangkan alokasi tiket penerbangan dengan harga promosi dan menerapkan tarif batas atas yang ditetapkan Kementerian Perhubungan. “Tarif tidak berubah. Kita punya sub-classes, kita naikkan classes-nya. Untuk peak season, mungkin kita jual satu level di bawah yang paling tinggi,” ungkapnya.

Batavia menargetkan pertumbuhan penumpang sebesar 10 persen pada Hari Raya Idul Fitri bila dibandingkan tahun lalu. Pihaknya menyiapkan penambahan frekuensi untuk rute penerbangan, khususnya

yang berkompeten tentang itu adalah PT Angkasa Pura I dan II, serta Kementerian Perhubungan. TNI-AU hanya memiliki kewenangan pada operasionalisasi penerbangan militer dan pesawat terbang militer.

Sejumlah maskapai penerbangan yang telah membuka rutenya ke Bandung itu antara lain Air Asia, Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Merpati, Silk Air, Pacific Royale, Wings Air, Lion Air dan Susi Air. (*)

untuk rute Jawa dan Kalimatan.Tarif pesawat kelas ekonomi

sendiri telah diatur dalam Keputusan Menteri No 26 Tahun 2010 tentang Tarif Batas Atas Angkutan Udara Niaga Berjadwal Kelas Ekonomi.

Direktur Niaga Sriwijaya Air Toto Nursatyo mengungkapkan, pihaknya akan memberlakukan tarif batas atas sesuai kebutuhan. Toto menyatakan, Sriwijaya menyediakan 12 sub-classes untuk setiap penerbangan.

Sebelumnya, Direktur Umum PT Lion Air Group Edward Sirait menjelaskan biaya penerbangan akan mengalami perubahan. Kendati demikian, tarif penerbangan pada musim puncak (peak season) tidak melewati tarif batas atas yang ditentukan regulator. (*)

Sriwijaya Air Boeing 737-400 (Foto: Tom)

Lion Air Boeing 737-900ER (Foto: Tom)

Page 8: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Bisnis Aviasi8 l Aviasi l Juli 2012

GMF Pertama RawatBombardier di Asia Pasifik

BOMBARDIER Aerospace Commercial Aircraft asal Kanada menyetujui PT GMF AeroAsia menjadi Authorized

Services Facility (ASF) Bombardier di Asia Pasifik. Persetujuan ini tertuang dalam Letter of Intent (LoI) yang ditandatangani Direktur Utama PT GMF AeroAsia, Richard Budihadianto dan President of Commercial Aircraft Bombardier Aerospace, Mike Arcamone di Gedung Manajemen Garuda Indonesia, 8 Juni lalu.

Penandatanganan ini disaksikan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, dan Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar.

Dengan demikian GMF AeroAsia resmi menjadi ASF Bombardier yang pertama di Asia Pasifik dan yang keenam di dunia. Melalui kerja sama ini GMF AeroAsia berhak melaksanakan perawatan pesawat Bombardier tipe CRJ Series (700/900/1000) hingga tahap Heavy Maintenance. “Kerja sama ini dapat meningkatkan level GMF di pasar perawatan pesawat global,” kata Direktur Utama PT GMF AeroAsia Richard Budihadianto.

Dengan peran sebagai ASF Bombardier di kawasan Asia Pasifik, peluang pasar yang dapat diserap GMF AeroAsia bisa semakin besar. Sejalan dengan pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia yang sangat pesat, pesawat dengan daya angkut 100 penumpang ini semakin diminati maskapai-maskapai nasional maupun regional. Dengan status ASF, perawatan pesawat CRJ1000 Next Generation yang dioperasikan Garuda Indonesia nantinya akan dapat dilaksanakan perawatannya di GMF AeroAsia.

Dengan adanya fasilitas perawatan pesawat CRJ Series di GMF AeroAsia, Bombardier diuntungkan dalam usaha pemasaran produksinya di Asia Pasifik yang tumbuh pesat. Sebab, lima MRO yang menangani perawatan pesawat Bombardier semuanya berada di Eropa dan Amerika. Padahal airlines yang akan mengoperasikan CRJ Series di kawasan Asia Pasifik terus bertambah. Kepercayaan Bombardier kepada GMF ini juga membantu konektivitas antarkota di Indonesia dalam mendukung program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dalam rangka peningkatan investasi di dalam negeri.

Pesawat CRJ1000 Next Generation telah dioperasikan oleh sejumlah airlines di Eropa dan Amerika seperti Lufthansa CityLine, Atlantic Southeast Airlines, American Eagle Airlines, Air Canada Jazz, Scandinavian Airlines, SkyWest Airlines, dan China Express.

Pesawat Bombardier dinilai cocok untuk melayani rute-rute pendek seperti di kawasan Indonesia timur. “Pasar perawatan pesawat Bombardier di kawasan Asia Pasifik kini menjadi peluang baru bagi GMF AeroAsia,” kata Richard Budihadianto. (*)

TATKALA bisnis penerbangan di sejumlah negara menggeliat, Air France malah berencana

kembali mem-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) terhadap 5.000 karyawannya pada 2015. Serikat buruh yang tergabung dalam CFE-CGC mengatakan bahwa keputusan tersebut untuk mendorong rencana sosial serta restrukturisasi perusahaan secara langsung dan bertahap.

Seperti yang telah dilaporkan oleh beberapa media Perancis bahwa kemungkinan besar akan terjadi pengurangan tenaga kerja, sesuai dengan perkiraan sebelumnya.

Manajemen Air France menolak untuk berkomentar tentang jumlah pekerja yang akan di-PHK setelah ada komite pertemuan 21 Juni lalu. Maskapai ini telah berjuang meluncurkan program penghematan biaya besar setelah membukukan kerugian dari 809 juta euro (1,0 miliar) pada 2011 dan kerugian bersih kuartal pertama pada 2012 dari 368 juta euro.

Sebelumnya, 15 Desember 2011 Air France (AF/ AFR) juga memutuskan memotong 2.000 pekerjaan pada 2012 ini, karena ekonomi yang merosot di seluruh dunia. Air France sedang agresif dalam

pemangkasan biaya perusahaan.Mengutip dari Airnation.net

perusahaan penerbangan yang 15,7 persen sahamnya dimiliki oleh Prancis dan 9,8 persen sahamnya dimiliki oleh karyawan, telah menghabiskan sekitar sepertiga dari pendapatannya untuk membayar staf, sebagai biaya terbesar.

Maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa (LH/DLH) juga mengumumkan 3 Mei lalu untuk mengurangi 3.500 pekerja administratif di seluruh dunia untuk memotong biaya operasional dan kembali ke profitabilitas, 2.500 pekerja di antaranya berada di Jerman.

CEO Lufthansa Christoph Franz menjelaskan bahwa langkah ini diperlukan untuk melindungi 100.000 tenaga kerja yang akan ditambah untuk masa mendatang.

Frontier Airlines (F9/FFT) mulai memotong 400 pekerjaan di Mitchell International Airport (MKE) di Milwaukee, Wisconsin 15 April lalu. Pemotongan pekerjaan mencakup sebagian pekerja dari petugas bagasi.

Namun menurut analis industri Jay Sorenson, yang bekerja untuk pendahulunya Milwaukee Frontier, Midwest Airlines, Frontier tidak akan mampu bertahan di Mitchell karena menghadapi persaingan dari Southwest dan Delta.

American Airlines/AMR regional pembawa American Eagle (MQ/EDF) 22 Maret lalu harus menghemat pengeluaran sebesar US$ 75 juta, sehingga harus memangkas 600 pekerjaan. Sejak pengajuan

kebangkrutan pada November 2011, American Group telah memotong biaya total 1,25 miliar dolar, sebagian besar sebanyak 13.000 pekerjaan.

Sebagai hasil dari perselisihan dengan BAA (perusahaan pengelola bandara) yang mengoperasikan Bandara Edinburgh, Ryanair (FR/RYR) mengumumkan pengurangan salah satu rute dari bandara Skotlandia maupun beberapa tujuan pada 19 Februari lalu. Akibatnya, maskapai ini mengklaim sebanyak 300 pekerja kehilangan pekerjaan.

Begitu juga dengan Air New Zealand (NZ/ANZ), pada 2012 ini yang diumumkan 12 Desember 2011 memangkas biaya dengan puluhan juta dolar dengan mengurangi ratusan pekerjaan. Kepala Eksekutif Rob Fyfe mengatakan bahwa hal ini membutuhkan kesiapan untuk membuat beberapa pilihan sulit, berbagai pemotongan biaya dilakukan termasuk pengurangan jumlah tenaga kerja.

Scandinavian Airlines (SK/SAS)19 Januari lalu mengumumkan memangkas sekitar 300 pekerjaan di seluruh jaringan untuk membantu mengurangi biaya. Maskapai pembawa Nordik (Swedia, Norwegia dan Denmark) ini mempekerjakan 5.000 orang di seluruh dunia. CEO SAS Rickard Gustafson memutuskan memotong biaya 3 sampai 5 persen untuk memperkuat perusahaan agar bisa berkompetisi di pasar dunia. Caranya ya dengan PHK staf dan tindakan lainnya. (*)

Maskapai Besar Dunia Dilanda PHK

(Foto: flickriver.com)

(Foto: dok. Bombardier)

Page 9: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Aviasi l Juli 2012 l 9

GARUDA Indonesia dan Bank BTN, 7 Juni lalu menandatangani nota kesepakatan bidang transaksi

pembayaran tiket secara online, sebagai salah satu upaya peningkatan layanan Garuda dan Bank BTN, khususnya dalam kemudahan bertransaksi. Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda Indonesia, Elisa Lumbantoruan dan Direktur Mortgage & Consumer Banking Bank BTN, Irman Alvian Zahiruddin di Auditorium Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Cengkareng.

Melalui kerja sama tersebut, para pengguna jasa kedua perusahaan akan semakin dimudahkan dalam melakukan transaksi online, khususnya dalam melakukan pembayaran tiket Garuda melalui 1.243 ATM Bank BTN yang tersebar di seluruh Indonesia.

Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda Indonesia, Elisa Lumbantoruan menjelaskan selain untuk meningkatkan sinergi antar BUMN, juga semakin mempermudah para pengguna jasa Garuda Indonesia – khususnya nasabah Bank BTN - dalam melakukan transaksi pembayaran tiket.

Selain itu, Garuda Indonesia dan Citibank juga memperkuat kemitraan yang dikemas dalam solusi mengenai cara untuk meningkatkan efisiensi dan performa perusahaan pada diskusi Garuda Indonesia Treasury Group Citi Inaugural Roundtable yang mengangkat tema Solutions to Improve Corporate Efficiency, 13 Juni lalu di Jakarta. Acara ini untuk memperingati kerja sama Garuda Indonesia dengan Citibank selama lebih dari 30 tahun.

Kemitraan Garuda dengan Citibank berawal pada 1982 dan telah membawa pencapaian penting. Layanan dan produk Citibank yang diterapkan flag carrier ini yaitu Global Cash Management Bank (2010), Internet Payment Gateway (2010), Treasury Vision (2012), serta perampungan CitiDirect Payment Integration untuk Garuda Indonesia Airways dan Garuda Maintenance Facility AeroAsia (2012).

Menurut EVP Finance Garuda Indonesia Handrito Hardjono, Garuda Indonesia telah melampui masa sulit, salah satunya melalui kerja sama dengan Citibank yang membantu meningkatkan efisiensi usaha Garuda.

Dalam diskusi roundtable tersebut, solusi yang ditawarkan meliputi cara-cara untuk memepercepat arus kas dan memastikan fisibilitas transaksi dalam perusahaan, meningkatkan efisiensi dan performa bisnis melalui percepatan penerimaan yang terintegrasi, perampingan proses pembayaran secara terintegrasi, serta peningkatan fisibilitas dalam proses penerimaan dan pembayaran agar rekonsiliasi akun dapat dilakukan secara tepat, cepat, dan akurat.

Pihak Citibank menjelaskan mengenai solusi-solusi yang dapat meningkatkan visibilitas akun-akun perusahaan untuk manajemen likuiditas yang efektif (treasury vision), dan juga sistem terintegrasi untuk meningkatkan konektivitas dan efisiensi waktu dalam rantai suplai melalui supplier financing. (*)

Garuda Indonesia Perkuat Kemitraan dengan Perbankan

Ramai-Ramai Diskon Tiket Liburan

MEMASUKI musim liburan sekolah yang nantinya disusul Puasa dan Lebaran,

mendorong masyarakat berbondong-bondong mencari tiket ”murah” agar dapat menikmati perjalanan menyenangkan dengan pesawat udara. Harap maklum, pesawat udara masih menjadi andalan karena cepat, aman dan nyaman.

Dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakat, beberapa maskapai menawarkan biaya perjalanan terbaik yang tergabung dalam travel fair. Seperti apa penawarannya?

Sebanyak 11 travel agent di Kota Batam menjadi partisipan dalam kegiatan Garuda Indonesia Travel Fair 2012 di Mega Mall yang digelar sebagai bagian dari Roadshow Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) dari 8-10 Juni lalu.

Suranto, Senior GM Area Indonesia Barat Garuda Indonesia menjelaskan bahwa roadshow GATF 2012 di Kota Batam merupakan hasil kerja sama antara Garuda Indonesia dan BNI sebagai bank partner dan Jamsostek yang dibantu event

organizer PT Aeromice. Kegiatan ini juga sebagai salah satu bentuk dukungan Garuda Indonesia terhadap peningkatan pariwisata Indonesia untuk meningkatkan minat dan memfasilitasi masyarakat untuk mengadakan perjalanan wisata.

Beragam penawaran menarik ditawarkan, seperti diskon tiket domestik hingga 15 persen serta tiket internasional hingga 20 persen. Tak hanya itu saja Program Crazy Offer juga diberikan untuk rute-rute internasional, seperti Batam-Jakarta-Amsterdam (PP) seharga USD 720, Batam-Jakarta-Melbourne (PP) seharga USD 598, Batam-Jakarta-Beijing (PP) seharga USD 578, Batam-Jakarta-Dubai (PP) USD 497 dan masih banyak lagi.

Pemegang kartu kredit BNI juga dapat menikmati program hemat hingga 50 persen dengan BNI Rewards Point. Tak hanya itu saja fasilitas cicilan dapat dinikmati dengan bunga 0 persen selama 3

bulan serta cicilan bunga ringan 0,8 persen untuk periode 6, 9 dan 12 bulan. Khusus 100 orang pertama pemegang kartu kredit BNI Style Titanium dan Platinum yang bertransaksi selama GATF, dapat menikmati program cash back sebesar US$ 25.

Surabaya juga tak mau kalah, tanggal yang sama The 3rd Indonesia Travel & Holiday Fair (ITHF) Surabaya diselenggarakan di Expo Centre, Tunjungan Plaza Surabaya. Pameran ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian promo Citilink yang memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan informasi dengan mudah serta

memesan keperluan perjalanan.Harga tiket Citilink ditawarkan

mulai dari Rp 188.000 (Surabaya-Denpasar), Rp 199.000 (Surabaya-Jakarta). Harga promo ini secara khusus diciptakan untuk periode penerbangan yang dekat dengan masa liburan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

“Mengiringi suksesnya acara The 9th Indonesia Travel & Holiday Fair (ITHF) di Jakarta, giliran Surabaya turut menikmati program “Wisata Lebaran Bersama Citilink”. Melalui promo ini, Citilink ingin menghubungkan kebahagian yang dialami masyarakat Indonesia. “Kami tentunya berharap bisa menjadi bagian dari momentum indah berkumpul kembali dan berlibur bersama keluarga”, jelas Aristo Kristandyo, Senior Manager Marketing dan Communication Citilink.

Citilink bekerja sama dengan sebuah bank swasta Indonesia akan memberikan penawaran spesial untuk pembelian tiket tidak akan dikenakan biaya tambahan, bahkan mempunyai kesempatan untuk mendapatkan cashback (berlaku untuk 50 tiket per hari) selama event berlangsung

Di Jakarta, Indonesia Travel & Holiday Fair (ITHF), diadakan di Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta Utara 1-3 Juni lalu. AirAsia Indonesia menyediakan penawaran diskon 20 persen untuk setiap pembelian tiket ke semua rute penerbangan dengan periode perjalanan mulai dari 17 Juli sampai 30 November 2012.

Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Dharmadi mengatakan, ”Indonesia Travel & Holiday Fair adalah pameran perjalanan terbaik dan terbesar di Indonesia yang memiliki tujuan utama, yaitu meningkatkan sektor pariwisata baik domestik maupun internasional. “Sebagai sebuah maskapai penerbangan, kami merasa senang dapat membantu mensukseskan perhelatan ini dan memberikan kontribusi sesuai kapasitas kami untuk kemajuan sektor pariwisata.” (Dnn)

(Foto: dok.Citilink)

(Foto: Tom)

Page 10: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Seremonia10 l Aviasi l Juli 2012

PACIFIC Royale Airways (RY/PRQ), 15 Juni lalu resmi melakukan penerbangan

keduanya dari Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam sebagai salah satu hub (pengumpul) operasional selain Surabaya.

Penerbangan ini menggunakan armada pertamanya Fokker 50 dengan nomor registrasi PK PRA, untuk rute Batam-Jambi-Kerinci-Padang-Kerinci-Jambi-Batam-Pekanbaru-Batam.

Innaugural flight tersebut diawali dengan nomor penerbangan RY 100. Turut bergabung di dalam penerbangan tersebut adalah Chief Executive Officer Pacific Royale Airways Samudra Sukardi. Bersama para pilot dan awak kabin, mereka menyambut para penumpang.

Sebelumnya, 11 Juni lalu maskapai dengan tagline Change In The Air sukses melakukan penerbangan perdana dari Bandar Udara

Internasional Juanda, Surabaya menggunakan Fokker 50 dengan registrasi PK-PRB dengan nomor penerbangan RY 2000 dengan rute Surabaya-Semarang-Pangkalan Bun-Semarang-Bandung-Semarang-Surabaya.

Merayakan resminya maskapai ini mengudara, Pacific Royale memberi sejumlah kejutan dan program-program menarik kepada para penumpang yang bergabung dalam penerbangan tersebut.

“Sebagai komitmen kami untuk memberikan pelayanan yang terbaik, kami memberikan hadiah-hadiah yang menarik kepada para penumpang. Para penumpang dan anak-anak dalam penerbangan ini akan menerima cindera mata dan hadiah. Ini adalah sambutan sekaligus kenang-kenangan dari Pacific Royale bagi para penumpang barunya. Selain itu kami juga akan memberikan hadiah kepada

penumpang yang beruntung dan mengumumkan ‘star guest’ dalam penerbangan ini,” kata Sukardi.

Dalam setiap penerbangannya, Pacific Royale menyediakan makanan khas Indonesia maupun makanan-makanan dengan selera internasional, berbagai minuman istimewa, termasuk teh, kopi dan cokelat panas dari bahan-bahan terbaik, serta penyediaan surat kabar dan majalah-majalah pilihan. Para penumpang juga memiliki kesempatan untuk berbelanja melalui penawaran barang-barang eksklusif khas Pacific Royale.

Penerbangan perdana ini menjadi momen yang begitu penting bagi Pacific Royale. “Tekad dan semangat kami untuk memanjakan penumpang dengan layanan terbaik akan terefleksi dalam penerbangan ini dan dalam setiap penerbangan kami selanjutnya,” kata Samudra Sukardi. (Dnn)

Pacific Royale Semakin Mengangkasa

ACCOR Asia Pasifik mengumumkan bahwa jaringan hotel Accor Group beserta kantor-kantor Accor telah

menanam lebih dari 35.000 pohon belum lama ini untuk menandai dimulainya program PLANET 21, sebuah program sosial kemasyarakatan berkelanjutan yang belum lama ini diluncurkan oleh Accor Group.

Kampanye ini melibatkan karyawan dan para tamu untuk menegaskan kembali komitmen jangka panjang berkelanjutan Accor, antara lain dengan penanaman lebih dari dua juta pohon di seluruh dunia sejak tahun 2008. Accor meluncurkan program PLANET 21 secara global pada tanggal 12 April 2012 dan menetapkan 21 komitmen yang mencakup seluruh kegiatan Accor

Group yang berhubungan dengan lingkungan, sosial dan masyarakat serta menetapkan 21 target yang ingin dicapai pada tahun 2015, termasuk melarang 100% penggunaan spesies laut yang terancam punah dari menu hotel; melatih karyawan hotel dalam pencegahan penyakit, pengurangan konsumsi air sebesar 15 persen, dan penghematan penggunaan energi sebesar 10% di hotel-hotel jaringan Accor di seluruh dunia. “PLANET 21 mewakili inisiatif berikutnya dalam perjalanan panjang Accor selama dua dekade menuju program yang keberlanjutan,” kata Michael Issenberg, Chairman dan Chief Operating Officer, Accor Asia Pasifik. “Dengan PLANET 21, Accor menempatkan keberlanjutan sebagai inti dari strategi bisnis global

perusahaan. Kami yakin bahwa PLANET 21 akan mendorong daya saing brand hotel kami sekaligus menjadi daya tarik bagi para tamu dan mitra kami serta mendorong loyalitas para karyawan kami.”

Hotel-hotel jaringan Accor di seluruh dunia merayakan peluncuran PLANET 21 dengan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesadaran para tamu dan karyawan mengenai masalah sosial dan lingkungan. Di Asia-Pasifik, 500 hotel dan kantor Accor berfokus pada penanaman pohon dimana hal ini sejalan dengan program penghijauan kembali Accor yang inovatif, yaitu Plant for The Planet yang telah menanam lebih dari dua juta pohon di seluruh dunia sejak tahun 2008. (*)

Komitmen Hijau Accor Asia Pasifik

PT Angkasa Pura II menggandeng Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan sebagai ”Sister Airport”

Bandara Kualanamu, Medan, Sumatra Utara. Naskah MoU kerja sama tersebut ditandatangani kedua belah pihak di JW Marriot Jakarta, 25 Juni lalu.

PT Angkasa Pura II diwakili Direktur Utama, Tri Sunoko dan IIAC (Incheon International Airport Corporation) diwakili President & CEO Mr. CW Lee. Sementara itu, hadir pula sebagai saksi, Duta Besar Korea Selatan Young Sun Kim, Gurbernur Sumatra Utara Gatot Pujonugroho, Bupati Deli Serdang Amri Tambunan. Tri Sunoko menjelaskan kerja sama ini akan memberikan banyak keuntungan bagi Angkasa Pura II. Hal tersebut mengingat Bandara Kualanamu yang dijadwalkan beroperasi penuh pada awal 2013 mendatang, diorientasikan menjadi salah satu bandara pengumpul (hub) yang cukup diperhitungkan di kawasan regional.

Dengan pengalaman yang dimiliki IIAC dalam mengelola bandara, kerja sama ini merupakan langkah penting dalam menyongsong pertumbuhan industri penerbangan di Inndonesia maupun di kawasan Asia yang memiliki laju pertumbuhan lebih tinggi dari kawasan lain.

Tri Sunoko menyakini bahwa kerja sama ini juga akan memberikan dampak yang cukup besar bagi Angkasa Pura II dalam mengelola Bandara Kualanamu ke depan. ”Adapun kerja sama yang dibangun antara lain meliputi asistensi dalam bidang teknik, modernisasi, perbaikan dan investasi serta bidang evaluasi pasar,” papar Tri Sunoko.

Dalam bidang teknik, IIAC akan menyediakan dukunganya dalam bidang teknik kepada Angkasa Pura II untuk pengoperasian, manajemen, pembangunan, pemasaran, strategi pengumpul, serta pendidkan dan pelatihan. Kemudian dalam bidang modernisasi, ruang lingkupnya meliputi perbaikan dan investasi yang diharapkan mendorong kedua belah pihak dapat memilih untuk membagi informasi terkait dengan usaha perbaikan maupun modernisasi guna meningkatkan pelayanan terhadap pengguna jasa.

”Tidak menutup kemungkinan, jika tujuan bersama tercapai, kedua belah pihak dapat pula bersama-sama berinvestasi dalam proyek pembangunan bandara baru,” imbuh Tri Sunoko.

Selanjutnya, dalam bidang evaluasi pasar, kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pemasaran bersama, program pertukaran personel, studi banding, maupun kerja sama lain yang tidak hanya berhubungan dengan Bandara Kualanamu, tetapi juga berhubungan dengan bandara lain yang dikelola oleh Angkasa Pura II. Perjanjian Sister Airport ini berlaku selama tiga tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan bersama. (Dnn).

Bandara Incheon Korea ‘Sister Airport’ Kualanamu Medan

(Foto: Eka Mukhlis)

Salam Hangat Pacific Royale Airways (Foto: dok. Pacific Royale Airways)

Page 11: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Aviasi l Juli 2012 l 11

INTERNATIONAL Air Transport Association (IATA) atau asosiasi maskapai-

maskapai penerbangan di dunia menyelenggarakan pertemuan tahunan tingkat tinggi ke-68 di Beijing, Cina. Acara digelar oleh pabrikan pesawat Boeing di China World Hotel. Gelaran tahunan IATA Annual General Meeting (AGM) ini dilaksanakan pada 10-12 Juni lalu. Ini merupakan kedua kalinya Negeri Tirai Bambu menjadi tuan rumah, yang pertama pada 2002.

Semua anggota IATA, maskapai penerbangan di dunia, perusahaan travel, jasa freight forwarders serta mitra-mitra strategis seperti industri pabrikan pesawat, pabrikan mesin pesawat seperti Rolls Royce, Pratt & Whitney ikut ambil bagian dalam acara itu. Menurut data yang dirilis panitia 68th IATA AGM, tercatat ada 256 maskapai penerbangan dari 115 negara di dunia, 72 perusahaan mitra yang terdiri dari 767 orang delegasi menjadi peserta.

Garuda Indonesia menjadi satu-

satunya peserta dari Indonesia pada IATA AGM ke-68 ini. Hal ini karena untuk menjadi anggota IATA harus lolos standar audit operasi keselamatan IATA atau IATA Operational Safety Audit (IOSA). Garuda lolos audit IOSA sejak tahun 2008 dan diaudit kembali setiap 2 tahun.

Dalam kesempatan tersebut delegasi dari Indonesia diwakili oleh Emirsyah Satar, Direktur Utama Garuda Indonesia. Dia didampiingi Pujobroto, VP Corporate Communications. Keduanya bertemu dengan pejabat pabrikan Rolls Royce, Chief Comercial Officer-Civil Aerospace, Nick A Devall dan petinggi pabrikan simulator pesawat CAE, Vice President Regional Business Leader Asia, Kevin Speed.

Pertemuan tersebut membahas berbagai isu terkini seputar dunia penerbangan. Diskusi panel membahas berbagai peluang bisnis penerbangan di Negara Panda, nilai tambah dalam bisnis penerbangan, distribusi maskapai di masa mendatang, transportasi udara kaitannya dengan media sosial dan komersialisasi biofuel.

Direktur Jenderal dan CEO IATA yang baru terpilih Tony Tyler mengatakan IATA AGM ke-68 ini

diadakan di Beijing karena melihat perkembangan China dalam dunia penerbangan 10 tahun terakhir.

“Diskusi kita akan fokus pada kondisi ekonomi dan tantangannya terhadap industri penerbangan, dilema antara harga minyak yang terus meningkat dan profitabilitas yang rapuh. Namun karena ini acara ini diadakan di China, negara yang skala ekonominya tinggi, kita juga akan membahas tentang kesempatan bisnis di China,” kata Tyler dalam rilisnya.

Beberapa hasil diskusi Tyler menyatakan bahwa jika krisis Eropa berlanjut ke krisis perbankan, akan dijumpai sebuah ’continent-wide recession’, yang akan sangat berdampak pada penurunan keuntungan. ”Bila kondisi tersebut terjadi maka keuntungan tiga miliar dolar AS akan segera berbalik menjadi kerugian tiga miliar dolar AS,” jelasnya.

Dalam pernyataan yang dirilis sehubungan pertemuan umum tahunan, IATA menyimpulkan telah menurunkan prospek untuk maskapai penerbangan Eropa pada 2012, memproyeksikan kerugian sebesar 1,1 miliar dolar AS dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya sebesar kerugian 600 juta dolar AS. (*)

Pertemuan IATA ke-68: Pendapatan Penerbangan Menurun

FEDERASI Pilot Indonesia (FPI) sukses bekerja sama dengan Lintas Nusantara Kreasi (Links Convex) menyelenggarakan

Seminar Nasional Federasi Pilot Indonesia dengan tema “Kualitas dan Kuantitas SDM Pilot di Indonesia dalam rangka Menyambut Era Open Sky Policy 2015” di Mercure Convention Centre Ancol 20-21 Juni lalu.

Acara dibuka oleh Dirjen Perhubungan Udara, Herry Bakti S. Gumay, dihadiri oleh jajaran manajemen Kementerian Perhubungan, Asosisasi Sekolah Pilot, manajemen pilot dari berbagai maskapai, kepolisian, pakar kesehatan penerbangan, pakar pendidikan serta pakar hukum penerbangan. Seusai acara pada hari kedua, ditutup oleh Wakil Menteri Kementerian Perhubungan, Bambang Susantono.

Dalam kesempatan tersebut Capt. Hasfrinsyah HS, Presiden FPI mengangkat Capt. Avirianto menjadi badan penasehat regulasi FPI.

Capt. Hasfrinsyah dalam menanggapi kelangkaan SDM penerbang mengusulkan agar Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Daerah se-Indonesia meemberikan beasiswa kepada putra putri terpilih di daerahnya untuk mengikuti pendidikan pilot atas biaya APBD setempat. Penyaringannya diseleksi ketat oleh Kementerian Perhubungan.“Langkah ini untuk mengatasi kelangkaan tenaga penerbang serta memenuhi kebutuhan sumber daya pilot bagi penerbangan seluruh wilayah Nusantara ke depannya, Apalagi lima tahun ke depan modal transportasi udara menjadi hal yang utama,” ujar Capt. Hasfrinsyah HS, Presiden FPI.

Dari 33 provinsi, jika satu provinsi mengirimkan 10 putra-putri daerah, maka akan menghasilkan 310 calon pilot. Jika disubsidi secara berkesinambugan dalam empat tahun akan meluluskan 1.240 pilot putra daerah, sehingga kelangkaan pilot di Indonesia dalam lima tahun ke depan dapat teratasi.

Hasfrinsyah menjelaskan bahwa kebutuhan SDM pilot dipenuhi dari STPI (Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia) dan 12 sekolah pilot swasta di Indonesia. Artinya jika satu sekolah menghasilkan sekitar 40 lulusan per tahun, maka akan menghasilkan sekitar 480 pilot, itu pun jika pendidikan yang ditempuh lancar.

Sesuai data Litbang Ditjen

Perhubungan Udara hingga lima tahun ke depan, Indonesia membutuhkan 700-800 pilot per tahun atau 4.000 pilot, sebagai contoh maskapai flag carrier per tahunnya harus merekrut 280-300 pilot.

Saat ini masih terdapat kendala yang beragam, sehingga menjadikan kelulusan calon penerbang tidak tepat waktu, akibatnya dunia dirgantara Indonesia terusmengalami kekurangan tenaga penerbang.

Di sisi lain, biaya pendidikan yang tinggi rata-rata Rp 500 juta hingga Rp 700 juta, sehingga tidak memungkinkan bagi pemuda Indonesia untuk bisa secara merata masuk ke dunia pendidikan pilot. Saatnya pemda turun tangan.(Dnn)

Solusi Atasi Kelangkaan Pilot di Indonesia

68th IATA di Beijing, Cina (Foto: flightglobal.com)

Foto bersama pembukaan acara Seminar FPI (Foto: Eka Mukhlis)

Page 12: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Laporan Utama12 l Aviasi l Juli 2012

SEBAGIAN besar penduduk Indonesia, termasuk Anda, kini sudah sangat familiar

dengan dunia penerbangan dan memanfaatkan pesawat udara sebagai alat transportasi utama saat akan ke luar kota.

Ibarat toko, bandar udara (bandara) merupakan etalase yang pastinya selalu dilihat dan diingat oleh para calon penumpang. Karenanya, menyajikan sesuatu yang indah-indah, sudah menjadi sebuah keharusan. Banyak bandara di dunia, termasuk di Indonesia yang berusaha “ngepop” mengikuti selera konsumen.

Maka bisa dipahami jika PT Angkasa Pura (AP) I maupun II yang selama ini dipercaya negara untuk mengelola bandara di Indonesia terus berupaya mengembangkan dan memodernkan sosok bandara yang dikelolanya.

Jumlah penduduk Indonesia kini sekitar 270 juta jiwa. Jika katakanlah 30 persen dari jumlah itu adalah pengguna jasa transportasi, bisa Anda bayangkan betapa sumpeknya bandara, padahal bandara merupakan pintu gerbang sebuah kota, provinsi atau negara. Sekali

lagi, bandara tak ubahnya adalah sebuah etalase. Ketika sebuah atalase dipajang barang-barang kuno alias “jadul”, betapa tak sedapnya untuk dipandang.

Bandara komersial di Indonesia, berdasarkan catatan Aviasi, kini ada 233 buah, 25 di antaranya dikelola PT Angkasa Pura I (13 Bandara) dan Angkasa Pura II (12 bandara), Freeport Indonesia (1) dan sisanya dikelola di bawah pengawasan Ditjen Perhubungan Udara. Maka wajar jika negara melalui Kementerian Perhubungan menjadikan bandara sebagai infrastruktur yang vital bagi sistem transportasi nasional.

Kementerian Perhubungan sendiri menilai industri penerbangan masih akan menjadi lahan bisnis yang menggiurkan dalam beberapa tahun ke depan. Oleh karena itu pemerintah berusaha mengimbanginya dengan membangun 45 bandara baru dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.

Langkah ini dilakukan, menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti S Gumay, untuk mendukung pertumbuhan industri penerbangan yang sangat pesat. Untuk tahap pertama, pemerintah

akan membangun 24 bandara baru sampai tahun 2017, kemudian sisanya akan dibangun bertahap hingga tahun 2022. Bandara-bandara ini tersebar di seluruh Indonesia.

Tak ubahnya, bandara merupakan “madu” yang mengundang minat investor, baik dalam maupun luar negeri. Pembangunan dan pemodernan bandara-bandara, masih menurut Herry Bakti, merupakan langkah antisipasi seiring dengan semakin bertambahnya jumlah pesawat yang dibeli dan beroperasi di Indonesia.

Proyek pembangunan dan pengembangan atau revitalisasi bandara praktis tidak pernah tidur seiring dengan terus menggeliatnya industri penerbangan dan lonjakan jumlah penumpang.

Karenanya peningkatan kualitas bandara di Indonesia sudah menjadi sebuah keharusan sebagaimana diungkapkan Direktur Utama Angkasa Pura II Tri Sunoko. Kepada Aviasi, dia menegaskan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (BSH) misalnya sudah terlalu ramai dan overload melebihi kapasitas penumpang yang seharusnya. Soekarno-Hatta kini menduduki

Madu di Proyek Bandar Udara

Banyak bandar udara berbenah diri dengan

menyajikan yang indah-indah untuk

menjawab selera masyarakat, bisnis

dan tuntutan dunia dirgantara

Pintu Keberangkatan Domestik dan Internasional Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno - Hatta, Jakarta (Foto: toekangjalan.wordpress.com)

Page 13: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Aviasi l Juli 2012 l 13

peringkat ke-12 sebagai bandara tersibuk di dunia. Bayangkan BSH melayani total 50.159.847 penumpang per tahun.

Revilitasi atau pengembangan yang dilakukan Angkasa Pura II di antaranya adalah menambah terminal yang tadinya hanya tiga menjadi empat. PT AP II juga menambah runway dari dua mejadi tiga, jalur lalu lintas, dan juga areal parkir.

Tri Sunoko berambisi Bandara Soekarno-Hatta masuk menjadi 10 bandara terbaik di dunia pada tahun 2015. Pihak Angkasa Pura II memercayakan perusahaan atau pihak Perancis sebagai partner dalam mengembangkan bandara-bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura II. “Pengalaman pihak asing (Perancis) sudah tidak diragukan lagi, sekaligus bisa dijadikan sebagai transfer knowledge bagi rekan-rekan lokal,” kata Tri Sunoko kepada Aviasi saat AP II menggelar seminar France and Indonesia Airport Development di Grand Hyatt Jakarta belum lama ini.

Pengembangan bandara sendiri sebenarnya mulai dilakukan pada 2011 dengan membangun dan merelokasi 24 bandara. Hingga saat ini, sudah ada delapan bandara baru yang perkembangan pembangunannya cukup signifikan, yakni Bandara Muara Bungo (Jambi), Bandara Tual Baru (Maluku), Bandara Marinda Raja Ampat (Papua Barat), Bandara Enggano (Bengkulu), Bandara Sumarorong Tahap II (Mamasa), Bandara Waghete Baru (Papua), Bandara Kamanap Baru (Papua) dan Bandara Pekonserai (Lampung Barat).

Sebagian bandara-bandara yang baru dibangun tersebut umumnya berada di daerah-daerah pedalaman sebagai upaya untuk membuka keterisolasian. Bandara itu rata-rata memiliki panjang dan lebar landas pacu (runway) 900 meter x 300 meter atau 1.400 meter x 300 meter yang masing-masing hanya bisa didarati oleh pesawat ATR-42, DHC-7, dan Cassa 212, atau pesawat Hercules 130 dan ATR-72.

Berapa anggaran yang diperlukan untuk membangun dan mengembangkan serta memodernkan bandara? Herry Bakti menyebut minimal Rp 200 miliar. Tahun lalu, Kementerian Perhubungan memperoleh alokasi Rp 3 triliun untuk pembangunan infrastruktur yang salah satunya adalah bandara. Tahun ini dan tahun-tahun mendatang tentu lebih dari itu.

Bandara-bandara baru disebut Herry sangat bagus untuk menarik para wisatawan lokal maupun mancanegara. Ia mencontohkan Bandara Marinda Raja Ampat yang kalau beroperasi maksimal, bisa menarik pendapatan dari wisatawan asing. Selama ini mereka menggunakan kapal pesiar untuk menuju Raja Ampat.

Selain Soekarno-Hatta, sejumlah bandara lain juga terus bersolek.

Bandara Ngurah Rai (Denpasar) adalah salah satu di antaranya. Sampai sekarang Bandara Ngurah Rai terus berbenah diri menjadi bandara modern. Sementara pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta segera dimulai pada 2013. Kementerian Perhubungan malah mendesak investor untuk segera merealisasikan pembangunan itu. Sebab, Bandara Adi Sutjipto saat ini sudah tidak memadai untuk kebutuhan penerbangan komersial. Apalagi bandara itu merupakan bandara militer.

Pembangunan bandara baru di Daerah Istimewa Yogyakarta sepenuhnya ditangani swasta. Pemerintah, menurut Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono, tidak memiliki banyak kewenangan dalam mencampuri urusan ini.

Kelak jika bandara-bandara itu telah selesai bersolek menjadi lebih modern, terminal udara tersebut jelas bakal memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Ruang tunggu, tempat di mana Anda biasa menunggu pesawat, punya nilai komersial miliaran rupiah. Bandara benar-benar bak madu.(Uta) (Foto: kliknextdestinationsproject.wordpress.com)

Page 14: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Laporan Utama14 l Aviasi l Juli 2012

BUAT PT Angkasa Pura II, bermitra dengan perusahaan asal Perancis untuk

mengembangkan dan memodernkan Bandara Soekarno-Hatta tampaknya sudah menjadi keharusan.

Ini bukan tanpa alasan, sebab PT AP II punya kesan mendalam dengan Perancis. Adalah Paul Andreu, arsitek asal Perancis yang merancang dan mendesain Bandara Soekarno-Hatta saat bandara internasional ini dibangun semasa Presiden Soeharto dengan Menteri Perhubungan (ketika itu) Rusmin Nuryadin.

Maka beralasan jika PT AP II pada 13 Juni lalu merasa perlu mengundang mitra kerjanya (Ubi France) menggelar seminar bertajuk “France and Indonesia Airport Development” di Hotel Grand Hyatt Jakarta.

Seminar dihadiri pejabat dari kedutaan besar Perancis dan Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti S. Gumay. Dalam seminar itu Bertrand Walckenaeri dari pihak Perancis mempresentasikan rencana mempercantik Bandara Soekarno-Hatta. Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri Sunoko dan tamu undangan tampak serius

mendengarkan tamunya berbicara.Selain memaparkan kondisi

bandara di Indonesia, Angkasa Pura II dalam seminar ini juga membahas mengenai kerja sama yang digalang kedua belah pihak. PT AP II berkepentingan kualitas pelayanan infrastuktur penunjang penerbangan udara di Indonesia semakin meningkat dan modern. Pasalnya, seperti dikatakan Tri Sunoko, saat ini bandara utama Soekarno-Hatta sudah terlalu ramai atau overloaded melebihi kapasitas penumpang yang seharusnya.

Membiarkan kondisi Bandara Soekarno-Hatta seperti sekarang jelas tidak ideal. Oleh sebab itu, tegas Tri Sunoko kepada Aviasi, revitalisasi dan pengembangan sarana dan prasarana yang ada di Soekarno-Hatta mutlak dilakukan. Konkretnya, terminal penumpang ditambah dari tiga menjadi empat, runway dari dua menjadi tiga. Untuk keperluan ini, “mitra kami asal Perancis tampaknya yang paling cocok mengerjakannya. Kita juga ingin mendapatkan transfer pengetahuan,” kata Sunoko.

Sebagaimana sering diungkapkan Corporate Secretary Angkasa Pura (AP) II, Hari Cahyono, Bandara

Memodernkan Bandara Soekarno-Hatta dengan Sentuhan Perancis

Soekarno-Hatta nantinya didesain dengan model bandara internasional, namun tidak meninggalkan cita rasa tradisional khas Indonesia.

Desain ini dikembangkan untuk mengantisipasi terbatasnya kapasitas. Sekarang ini kapasitas bandara untuk 22 juta penumpang, namun kenyataannya sudah ada 50 juta lebih.

Fasilitas yang akan dikembangkan di bandara ini tentu berstandar internasional. Di antara terminal 3, terminal 1 dan 2 nanti ada connecting building. Itu adalah sebuah bangunan baru yang akan saling menghubungkan antar terminal.

Connecting building itu nantinya menghubungkan terminal 1 dan 2, dan 3. Bangunannya ada di tengah. Isinya ada people mover dan akan ada kereta api untuk membawa penumpang, mirip seperti di Singapura.

Lalu bagaimana dengan taksi gelap yang selama ini menodai Bandara Soekarno-Hatta? Pengelola bandara menjamin kelak tidak akan ada lagi, sebab semuanya akan dilegalkan. Sistem akan diatur sedemikian rupa, sehingga taksi ilegal tidak memungkinkan beroperasi di bandara.(Uta)

Connecting building itu nantinya menghubungkan

terminal 1 dan 2, dan 3. Bangunannya ada di tengah. Isinya ada people mover dan

akan ada kereta api untuk membawa penumpang, mirip

seperti di Singapura.

Rencana Pengembangan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (Foto: dok. AP II)

Page 15: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Aviasi l Juli 2012 l 15

BANDARA modern di berbagai negara, termasuk di Indonesia kini bukan sekadar terminal

untuk pesawat yang akan menaikkan dan menurunkan penumpang. Bandara masa kini juga telah berubah menjadi ”terminal” bagi para penumpang untuk berbelanja, dan medium bagi banyak perusahaan untuk membangun citra.

Tidak berlebihan jika ada yang mengatakan bandara adalah tempat yang paling efektif untuk beriklan. Sangat mungkin, jika kebetulan Anda kini sedang berada di ruang tunggu, tempat di mana Anda menunggu pesawat memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Jika dikelola dengan baik, bandara tak ubahnya adalah madu bagi pengelola dan peluang menggiurkan bagi mereka, terutama investor atau perusahaan yang akan bermitra dengan pengelola bandara.

Berikut adalah ”madu” (peluang) di bandara yang mengundang ”kumbang” (investor) untuk saling memberi dan berbagi:

1. Jasa penunjang kegiatan pelayanan operasi pesawat udara: • Hanggar pesawat udara

(penyimpanan, perbaikan kecil dan kantor).

• Perbengkelan pesawat udara.• Pergudangan (penampungan dan

penumpukan kargo dan pos).• Katering pesawat udara

(penyediaan makanan dan minuman).

• Pelayanan teknis penanganan pesawat udara di darat: perwakilan, administrasi, supervisi, pel.ramp, kendali muatan, komunikasi dan operasi, dukungan pelayanan dan keamanan.

• Pelayanan penumpang dan bagasi.

• Penanganan kargo dan pos.• Pengisian bahan bakar pesawat

dan pelumas.• Pembersihan pesawat udara.

2. Jasa penunjang kegiatan pelayanan penumpang dan barang:• Penginapan (hotel).• Toko• Restoran dan bar• Penyimpanan kendaraan

bermotor.• Perawatan gedung.• Pelayanan kesehatan.• Perbankan.• Penukaran uang.• Agen perjalanan.• Transportasi darat.

Daya Tarik buat Sang Kumbang

• First class lounge.• Penitipan barang.• Asuransi

3. Jasa terkait untuk memberikan nilai tambah bagi pengusahaan bandara:• Tempat bermain/rekreasi.• Perkantoran.• Fasilitas olah raga.• Fasilitas pendidikan dan• pelatihan.• Pengisian bahan bakar dan

pelumas kendaraan bermotor.• Periklanan.• Hair dresser and beauty salon.

• Nursery• Penyediaan ruangan business center.• Telekomunikasi.• Vending machine.• Pengolahan limbah buangan.• Penyediaan kawasan industri

(sarana penunjang kawasan industri).

Silakan Anda bayangkan, berapa kira-kira nilai ekonomis yang ada di bandara. Di luar yang telah disebutkan di atas, tentu ada peluang-peluang lain yang memungkinkan investor (lokal atau asing) bermitra dengan PT AP I maupun AP II. (Dni)

(Foto: Tom)

Page 16: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Laporan Utama16 l Aviasi l Juli 2012

MENGEMBANGKAN dan memodernkan bandara tampaknya sudah menjadi sebuah keharusan seiring dengan semakin

“manisnya madu” industri kedirgantaraan, khususnya pengelolaan bandar udara.

Saat tabloid ini dicetak, PT Angkasa Pura II (antara lain mengelola Bandara Soekarno-Hatta) bersama-sama dengan PT Angkasa Pura I tengah menggelar seminar dan pameran kebandar-udaraan bertaraf internasional bertajuk Global Airports Indonesia 2012 di Ballroom, Ritz Carlton Hotel, Pacific Place, SCBD, Jakarta.

Acara ini digelar memang bertujuan adakan agar para regulator, operator dan stakeholders bandara, baik di Indonesia maupun internasional dapat bertemu, memperluas jaringan dan saling bertukar informasi serta berbagi pengalaman tentang perkembangan terakhir industri kebandarudaraan termasuk penerapan konsep “Airport City”.

Pada acara itu, PT Angkasa Pura II dan PT Angkasa Pura I memaparkan rencana-rencana pengembangan dan pembangunan bandara yang akan dilakukan di masa mendatang dengan mengacu kepada konsep “Airport City”.

Sejumlah topik yang dibahas dalam event tersebut adalah hal ihwal masa depan industri aviasi, bagaimana membangun bandara yang lebih baik, dampak bandara terhadap perkembangan ekonomi regional dan nasional; perencanaan, inovasi dan desain bandara; pengoptimalkan kapasitas bandara; memaksimalkan efisiensi lalulintas udara, efisiensi, keamanan dan keselamatan. Dibahas pula soal bisnis di bandara untuk memaksimalisasi pendapatan komersial bandara, manajemen aset, dan operasi bandara yang berkesinambungan, dan sebagainya.

Puluhan tokoh profesional kenamaan yang sukses bermain di market global dan pembicara yang berasal dari Indonesia dan luar negeri hadir sebagai tamu dan pembicara pada acara tersebut. Beberapa di antaranya Dr. John Kasarda, Guru

Konsep Airport City, penulis ”Aerotropolis”, yang juga profesor di Universitas North Carolina, AS, Scot A. Marciel, Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia; Dahlan Iskan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia; Bambang Susantono, Wakil Menteri Kementerian Perhubungan Republik Indonesia; Lukita Dinarsyah Tuwo, Wakil Menteri BAPPENAS Republik Indonesia; dan pelaku industri aviasi lainnya.

Mengapa PT AP II dan AP I perlu menggelar acara tersebut? Diakui atau tidak, bandara kini punya peran penting bagi kemajuan perekonomian suatu negara. Incheon International Airport, Korea Selatan misalnya. Bandara ini merupakan salah satu kisah sukses pengembangan bandara yang mengimplementasikan konsep ”Airport City” dan memberikan efek lapis ganda bagi pengembangan daerah, nasional dan global.

Terletak sekitar 52 km dari barat pusat kota Seoul, Incheon tumbuh menjadi salah satu bandara terpenting di Asia dengan total 18.000 penerbangan setiap bulannya. Hampir seluruhnya adalah penerbangan internasional. Setiap tahun ada sekitar 30 juta penumpang mengunjungi Incheon International Airport menggunakan lebih dari 70 maskapai dengan hampir 150 tujuan di seluruh dunia.

Incheon International Airport yang mulai beroperasi menggantikan Gimpo International Airport pada Maret 2001 menjadi salah satu generator utama perekonomian Korea Selatan dengan kontribusi pendapatan US$ 16 miliar (Rp 150 triliun).

Mempekerjakan kurang lebih 35.000 orang, Incheon dianugerahi sebagai bandara terbaik di dunia oleh Airport Service Quality Award dari Airport Council International selama 7 tahun berturut-turut sejak 2005. Bagaimana dengan Indonesia? Lihat dan tunggu tanggal mainnya.(Dni)

menuju airport City

(Foto: Dok. AP II)

Tuntutan masakini adalah

memodernkan bandara

Page 17: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Aviasi l Juli 2012 l 17

Sosok Bandara Modern Kelas Dunia

KRITERIA bandara modern itu seperti apa? Bambang S. Ervan, Kepala Pusat Komunikasi

Publik Kementerian Perhubungan RI menyebut bandara yang memiliki teknologi mutakhir.

Muhamad Arwani Thomafi, anggota Komisi V DPR menjawab, sebuah bandara dapat dikatakan modern jika bandara itu mengikuti perkembangan zaman, baik dari sisi inovasi desain, teknologi, maupun teknologi keselamatan, keamanan dan kenyamanan.

Banyak airport di kota-kota besar di dunia merancang bandara dengan mengutamakan pelayanan untuk pengunjungnya. Bahkan beberapa bandara menjadi tujuan wisata bagi sebagian orang, karena menyediakan “all in one service”.

Banyak yang menyebut bandara berikut sebagai airport modern dan terbaik di dunia: 1. Bandar Udara Internasional

Incheon (ICN/RKSI), Korea Selatan: Banyak penumpang yang kagum saat berada di bandara ini, sebab dilengkapi dengan lapangan golf, museum kebudayaan Korea, ice skating, taman-taman yang indah, spa, free shower dan ruang tidur. Pintu udara ini memiliki menara kontrol dengan 22 lantai.

2. Bandar Udara Internasional Munich (MUC/EDDM), Jerman: Bandara ini dilengkapi dengan jalur kereta api yang menghubungkan dengan layanan transportasi lainnya. Airport ini dilengkapi dengan pusat belanja dan fasilitas lain yang benar-benar memanjakan pengguna jasa udara.

3. Bandar Udara Internasional Madrid Barajas (MAD/LEMD), Spanyol: Terminal

4 bandara ini dirancang oleh rekanan bisnis Antonio Lamela dan Richard Rogers (tim pemenang dari 2006 Stirling Prize). Dikelola menggunakan penerangan dengan panel kaca bukan dinding dan banyak kubah di atap yang memungkinkan cahaya alami masuk.

4. Bandar Udara Bilbao (BIO/LEBB), Spanyol: Terminal baru bandara ini menggunakan atap aerodinamika pada area administrasi, restoran, dan ruang tunggu yang didesain oleh arsitek Santiago Calatrava. Pintu masuk ke ruang tunggu penumpang di gedung terminal baru memiliki panjang 140 meter dan aulanya berketinggian 20 meter. Bandara ini dilengkapi dengan museum.

5. Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KUL/WMKK), Malaysia: Airport negeri tetangga ini dilengkapi dengan hutan buatan, sehingga terasa sejuh. KLIA memiliki sejumlah fitur desain modern yang membantu dalam operasi yang efisiensi bandara.

6. Bandar Udara Internasional Denver (DEN/KDEN), Colorado, Amerika Serikat: Atap bandara ini berlapis teflon fiberglass yang dimaksudkan untuk melindungi dari terpaan salju pegunungan Rocky di musim dingin. Dilengkapi dengan kabel baja sistem catenary, mirip dengan Jembatan Brooklyn.

7. Bandar Udara Internasional John F. Kennedy (JFK/EWR), New York, Amerika Serikat: Konstruksi JFK dimulai pada tahun 1942. Bandara ini dibuat di atas lapangan Gold Idlewild, karena itu diberi nama Bandara Idlewild. Bangunan-bangunan

terminal disusun dalam pola berbentuk U pada area parkir, hotel, pembangkit listrik, dan fasilitas bandara lainnya.

8. Bandar Udara Internasional Hong Kong (HKG/VHHH): Bandara ini memberi kesempatan kepada penumpang untuk menggunakan lounge area, makan-makan, nonton film 4D hingga main games. Area bandara dilengkapi dengan lapangan golf yang bisa digunakan pengunjung saat melewati waktu tunggu pesawat dan kegiatan lainnya.

9. Bandar Udara Internasional Changi (SIN/WSSS), Singapura: Changi melayani lebih dari 200 tujuan dengan 90 lebih maskapai penerbangan internasional. Selain bersih dan sangat teratur, bandara ini juga sangat nyaman. Tempat ini selain dilengkapi “mall”, juga dilengkapi dengan kolam renang, whirlpool, massage and spa, ruang ibadah, hingga rooftop bar.

10. Bandar Udara Internasional Kansai (KIX/RJBB), Osaka, Jepang: KIX memiliki sebuah terminal bertingkat 4 yang dirancang oleh Renzo Piano Building Workshop (Renzo Piano dan Noriaki Okabe). Bangunan tersebut merupakan terminal bandara terpanjang di dunia yang mencapai 1,7 km dengan sebuah ban berjalan memindahkan penumpang dari satu ujung terminal menuju terminal lain.

11. Bandar Udara Internasional Beijing (PEK/ZBAA), Beijing, RRC: Bandar udara ini dibuka pada 2 Maret 1958 dan merupakan pintu udara tersibuk kedua di dunia. Pintu udara ini memiliki tiga

terminal, Terminal 1 melayani penerbangan domestik, Terminal 2 dan 3 melayani penerbangan internasional. T3 disebut ”dapur global,” di mana lebih 72 toko menyediakan makanan mulai dari hidangan formal untuk makanan cepat saji dari Cina hingga ala Barat, souvenir, toko roti dan es krim. Sebuah taman dalam ruangan dibangun di ruang tunggu T3E, dalam gaya taman kekaisaran.

12. Bandar Udara Internasional Dalaman (IDLM/LTBS), Turki: Terminal baru Dalaman memiliki berbagai fasilitas, seperti outlet makanan cepat saji, bar dan kafe, serta pusat kesehatan 24 jam dan dua bank (Vakıfbank & Denizbank).

13. Bandar Udara Internasional Charles de Gaulle (CDG/LFPG), Paris, Prancis: Sebagai salah satu pusat penerbangan utama dunia dan bandar udara internasional utama Prancis. Pada 2007, Charles de Gaulle menempati peringkat pertama dalam pergerakan pesawat di Eropa dengan 552.721 (take off dan landing), memiliki tiga terminal.

14. Bandar Udara Internasional Stansted (STN/EGSS), London Britania Raya: Terminal penumpangnya terdiri sebuah bangunan kaca lonjong yang dipisahkan ke tiga bidang: check-in area, kedatangan dan keberangkatan. Dua terminal dapat dicapai dengan kereta api dari keberangkatan dan kedatangan di gedung terminal utama. (Dnn)

Munich International Airport (Foto: explow.com)

Kansai International Airport (Foto: en.wikipedia.org)

Page 18: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

18 l Aviasi l Juli 2012 Kupas

PESAWAT amphibi adalah pesawat terbang fixed wing yang dapat melakukan take

off dan landing di daratan dan di air. Sejarahnya berawal dari kebutuhan Perang Dunia II di mana saat itu, terutama di Pasifik, sekutu membutuhkan pesawat search and rescue guna menolong para penerbangnya yang terapung di laut setelah pesawatnya jatuh ditembak pihak lawan.

Selain itu pesawat jenis tersebut dibutuhkan untuk angkutan logistik di daerah terpencil yang tidak mempunyai landasan udara. Pada kenyataannya pesawat jenis itu dapat pula digunakan sebagai pesawat intai angkatan laut, karena daya jangkaunya. Saat itu pesawat amphibi yang paling terkenal adalah PBY Catalina dan Grumman HU 16 Albatros.

Setelah PD II berakhir, pesawat terebut masih banyak digunakan sampai sekitar tahun 1960-an, baik di lingkungan sipil maupun militer. Beberapa di antaranya dengan perawatan prima dan modifikasinya masih banyak digunakan di Amerika Serikat, terutama sebagai armada pemadam kebakaran hutan.

Saat ini pesawat amphibi paling banyak digunakan di daerah Alaska sesuai kebutuhan transportasi daerah yang luas dan transportasi darat tidak dapat diandalkan. Sebagian lagi masih digunakan pemerintah berbagai negara sebagai alat search and rescue dan pemadam kebakaran.

Selain itu pesawat jenis ini banyak dipakai sebagai transportasi pariwisata, mengantar wisatawan ke daerah daerah yang hanya dapat dicapai dari air.

Pesawat amphibi secara umumnya dapat dibagi menjadi dua bagian. Pertama adalah pesawat darat (land aircraft) seperti Cessna 172 sampai Caravan, DHC 6 Twin Otter dan lainnya yang landing gear-nya dimodifikasi dengan penambahan pinton dan dapat digunakan pada operasi take off - landing dari air.

Jenis lainnya adalah the real amphibious dengan desain awal untuk operasi di dua alam. Dengan badan pesawat yang menyerupai lambung kapal hingga dapat bermanuver di air tapi dengan landing gear yang dapat dikeluarkan guna pendaratan di darat.

The real amphibious yang paling terkenal adalah tipe CL415 buatan pabrik Bombardier dari Kanada. Menggunakan dua mesin berkekuatan tinggi PT 6, selain dapat take off-landing dari laut atau danau.(Puce Landau)

Sekilas Pesawat Amphibi (Foto: airliners.net)

(Foto: aircraftinformation.info)

Spektakuler! Pesawat mendarat di air yang

digunakan untuk logistik dan wisata.

Sejatinya sudah ada sejak Perang Dunia II.

(Foto: rikkubeauty.deviantart.com)

Page 19: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

MRo Aviasi l Juli 2012 l 19

SETIAP ada kasus kecelakaan pesawat udara, baik yang menimpa Sukhoi Superjet 100

di Gunung Salak, Bogor tempo hari, pesawat Boeing MD-83 di Nigeria pekan pertama Juni dan Fokker 27 milik TNI AU yang jatuh di Halim Perdanakusuma, Jakarta (21 Juni), kita selalu bertanya-tanya apa penyebabnya.

Jawabnya bisa karena unsur manusia, navigasi (ATC) atau kondisi pesawat. Pesawat MD-83 yang jatuh di permukiman penduduk di Nigeria dan menewaskan 153 orang disebut-sebut karena ada kerusakan mesin sebagaimana dilaporkan sang pilot sebelum pesawat jatuh.

Jika memang ada mesin yang tidak beres, berarti ada sesuatu yang tak beres pula dalam hal manajemen perawatan pesawat. Di sinilah pentingnya peran MRO (perawatan dan perbaikan pesawat). Seiring dengan tumbuhnya industri

penerbangan (jumlah pesawat dengan beragam jenis bertambah), maka MRO semakin penting.

Beralasan jika Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti S Gumay pernah mengatakan, industri penerbangan cukup memiliki ketergantungan pada peran bengkel-bengkel perawatan.

Pasalnya, bengkel-bengkel itulah yang bisa memberikan jaminan terpenuhinya unsur keamanan dan keselamatan, serta kenyamanan dari setiap pesawat yang dioperasikan. Ketergantungan itu akan terus meningkat sejalan dengan upaya maskapai untuk terus menambah kapasitas dengan meningkatkan jumlah armada mereka.

Namun fakta di lapangan, banyak perusahaan MRO (Maintenance, Repair, dan Overhaul) yang mengalami kendala dalam meningkatkan kapasitas produksi

dan kemampuannya. Market-nya, menurut Herry Bakti besar, “tetapi kalau uangnya tidak ada, bisa apa bengkel-bengkel itu.”

Sayang memang, sampai sebegitu jauh, perbankan belum melihat MRO sebagai peluang bisnis yang menjanjikan, sehingga mereka enggan mengucurkan kredit kepada investor yang akan masuk ke sektor ini. Tampaknya dunia perbankan belum paham betul tentang apa dan bagaimana MRO bagi industri penerbangan.

Sebagaimana telah ditulis Aviasi di rubrik ini pada edisi sebelumnya, begitu banyak komponen pesawat yang wajib hukumnya untuk mendapatkan perawatan sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat pesawat. Jika syarat ini diabaikan, dampaknya bisa gawat. Oleh sebab itulah MRO diperlukan.

Presiden IAMSA Richard Budihadianto dalam sebuah

Tatkala Modal Jadi Kendala Perusahaan MRokesempatan pernah mengungkapkan kendala yang dihadapi ketika ada bank yang mau memberikan kredit, mereka meminta bangunan fisik sebagai agunan. Padahal aset terbesar bisnis ini adalah fasilitas peralatannya, tetapi kerap ditolak karena sifatnya tidak liquid. Akibatnya, dana kredit yang dikucurkan pun sangat kecil.

Padahal peluang dan prospek usaha jasa perawatan pesawat sangat besar. Pasar perawatan pesawat global terus tumbuh setiap tahun. Pada tahun 2009 misalnya, nilai pasar perawatan pesawat mencapai US$ 49,3 miliar dan diprediksi tumbuh menjadi US$ 56,7 miliar pada tahun 2014.

Richard Budihadianto yang juga menjabat Direktur Utama PT GMF AeroAsia mengatakan pertumbuhan industri ini tidak lepas dari populasi penduduk dan pertumbuhan pesawat. Konsekuensinya kemampuan bengkel pesawat harus ditingkatkan agar memenuhi kebutuhan dan tuntutan pasar.

Pertumbuhan serupa juga terjadi di Indonesia dengan total nilai US$ 700 juta pada tahun 2009 dan diperkirakan tumbuh menjadi US$ 2 miliar pada tahun 2014. “Tapi, dari total pasar domestik ini yang dapat diserap bengkel pesawat Indonesia hanya 35 persen,” katanya.

Richard Budihadianto menjelaskan pengalihan perawatan pesawat ke kawasan Asia Pasifik dan Amerika Selatan karena berbagai faktor. Pertama, perusahaan MRO di Eropa dan Amerika Utara fokus menggarap industri teknologi tinggi (Hi-Tech) dan padat modal (Capital Intensive). Karena itu, perawatan airframe diserahkan ke pihak lain. Kedua, perusahaan MRO di Afrika, India, dan Timur Tengah belum mampu menggarap pasar dari Eropa dan Amerika Utara. Inilah yang menyebabkan pasar di Asia Pasifik meningkat.

Berkali-kali Richard dalam berbagai kesempatan berharap pemerintah mendorong perusahaan perawatan pesawat domestik, baik swasta maupun milik negara, berkembang sesuai kebutuhan pasar. Selain dorongan terhadap kemampuan teknis, pemerintah diharapkan menemukan solusi atas kebutuhan modal bengkel pesawat. Bantuan pemerintah dengan meyakinkan perbankan misalnya, sangat membantu pertumbuhan perusahaan MRO mengembangkan kapabilitas dan kapasitasnya.

Maskapai penerbangan tidak mungkin mengabaikan peran perusahaan MRO, karena apa yang dilakukan awak MRO berdampak pada keselamatan dan keamanan penerbangan.(*)

Perawatan rutin pada mesin pesawat (Foto: Putra Ananda)

Page 20: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

20 l Aviasi l Juli 2012 Profil

Si burung besi asal Negeri Tirai Bambu

terus mengepakkan sayap. Maskapai ini

selalu berinovasi dalam memberikan layanan dan

membawanya masuk dalam 5 besar Asia

bahkan dunia.

PERUSAHAAN ini mulai aktif pada Mei 1950 sebagai Administrasi Penerbangan

Sipil. Pada Januari 1959 Administrasi Penerbangan Sipil di Guangzhou bertanggung jawab atas lima provinsi yang menyelenggarakan kegiatan jasa udara penumpang dan penjualan kargo di Guangdong, Guangxi, Hunan, Hubei dan Henan.

Setelah restrukturisasi (perbaikan manajemen perusahaan), secara resmi China Southern Airlines didirikan pada 1 Februari 1991 sebagai penerbangan sipil, memiliki 38 pesawat Boeing dengan 90 tujuan domestik dan 12 tujuan internasional.

Didirikan pada 11 Oktober 2002, China Southern Air Holding Company merupakan kelompok transportasi udara terbesar milik negara dari penggabungan China Southern Airlines, Xinjiang Airlines dan China Northern Airlines.

Sebelumnya, pada 1997 China Southern Airlines menjadi perusahaan publik kedua di Bursa Efek New York dan Hong Kong dan terdaftar di China pada 2003 di Shanghai Stock Exchange dan sejak itu berturut-turut mengonsolidasi aktiva dan operasi perusahaan penerbangan domestik yang bervariasi ke dalam operasi arus utama industri dirgantara.

China Southern Air Holding Company mengkhususkan diri dalam jasa transportasi udara dan bergerak

dalam layanan penumpang udara, kargo, lembaga impor dan ekspor, perencanaan keuangan, manajemen kekayaan negara, pembangunan dan pengembangan negara, media iklan serta industri lainnya. China Southern Air Holding Company memiliki lebih dari 70.000 karyawan dan aset operasi total lebih dari 150 miliar RMB.

Strategi pengembangan China Southern Airlines bertujuan untuk membangun sebuah perusahaan penerbangan berorientasi pada jaringan internasional dengan daya saing dan profitabilitas (keuntungan) yang berkelanjutan.

Saat ini China Southern Air Holding Company memiliki 8 perusahaan anggota, termasuk China Southern Airlines Co. Ltd, akademi pelatihan pilot di Beijing dan Australia, simulator penerbangan serta pusat pelatihan dan pusat perbaikan mesin penerbangan di Zhuhai.

Aliansi SkyTeam, Fokus Jaringan Internasional

Logo perusahaan China Southern Airlines dapat dilihat di seluruh dunia dengan a brilliant red kapok (seperti kapuk randu) merah. Untuk memperkuat jaringannya, maskapai ini bergabung dengan SkyTeam.

SkyTeam adalah aliansi maskapai penerbangan terbesar kedua di dunia setelah Star Alliance dengan anggota sepuluh maskapai dari tiga

benua. Aliansi ini memiliki pusat manajemen di SkyTeam Central, Bandar Udara Schiphol, Amsterdam, Belanda. Pada 15 November 2007, China Southern Airlines menjadi anggota ke-11 SkyTeam, membuat aliansi yang pertama untuk menyambut pembawa dari daratan Cina.

Dengan penambahan China Southern Airlines, SkyTeam tercatat melayani sekitar 428 juta penumpang per tahun di seluruh dunia melalui sistem dari 16.400 penerbangan setiap hari, yang mencakup 841 tujuan di 162 negara.

SkyTeam juga memiliki aliansi SkyTeam Cargo, yang terdiri dari 8 maskapai kargo yang juga anggota Skyteam. Pada 4 November 2011, China Southern Airlines menandatangani Perjanjian Cargo SkyTeam Cargo dan menjadi anggota kedelapan dari SkyTeam Cargo.

Mengutip dari crienglish.com, “China Southern Airlines menerapkan strategi pembangunan yang akan mengubahnya menjadi sebuah maskapai penerbangan, jaringan internasional yang terus berorientasi ke depan. Kami telah menantikan kerja sama dengan maskapai penerbangan terkemuka di seluruh dunia untuk mempercepat integrasi kami ke dalam industri penerbangan internasional, membangun merek kami dan meningkatkan daya saing internasional kami,” kata Chen

China Southern Terus Merambah Angkasa Dunia

Airbus 380-800 salah satu armada terbesar bagi china sauthren Airlines mengoperasikan pertama dari daratan cina (Foto: Airbus)

Page 21: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Aviasi l Juli 2012 l 21

China southern airlines Zhōngguó nánfāng hángkōng gōngsī

IATA/ICAO CZ CSN

Pangkalan Utama

Bandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing Bandar Udara Internasional Jiangbei Chongqing Bandar Udara Internasional Baiyun Guangzhou Bandar Udara Internasional Diwopu Ürümqi

Kota Fokus

Bandar Udara Internasional Longjia Changchun Bandar Udara Internasional Huanghua Changsha Bandar Udara Internasional Zhoushuizi Dalian Bandar Udara Internasional Xiaoshan Hangzhou

Cabang Induk PerusahaanXinjiang, Northern, Beijing, Shenzhen, Hainan, Heilongjiang, Jilin, Dalian, Henan, Hubei, Hunan, Guangxi, Zhuhai Helicopter, Xi’an dan Taiwan

Anak Perusahaan Xiamen Airlines, Shantou Airlines, Guizhou Airlines, Zhuhai Airlines dan Chongqing Airlines.

Kantor Penjualan

22 penjualan domestik kantor yang berlokasi di kota-kota besar Cina termasuk Shanghai, Beijing dan Shenzhen dan 56 kantor penjualan di seluruh dunia berlokasi di New York City, Los Angeles, Paris , Tokyo, Amsterdam, Dubai, Sydney, Vancouver, London dan Seoul.

Informasi Perusahaan

Sumber: China Southern Airlines

Gang, Wakil Presiden Eksekutif Southern China Airlines.

Karena keanggotaannya ke SkyTeam, China Southern telah mempercepat laju internasional di Cina Selatan, Asia Selatan, khususnya Jepang dan Korea Selatan serta dari Asia Tengah dan Asia Barat. Tujuan barunya adalah Eropa Barat, Afrika dan Amerika Utara.

China Southern Airlines saat ini sedang bekerja untuk melanjutkan pembangunan pada “Rute Canton”, menyediakan penumpang dengan layanan transportasi udara unggul dengan rute baru Guangzhou-London serta peningkatan frekuensi Ghuangzhou-Amsterdam dan Guangzhou-Paris. Dengan fokus pada tujuan baru yang bervariasi, China Southern sekarang merambah Australia dan Selandia Baru.

China Southern memiliki dan mengoperasikan terminal penumpang sendiri di Bandara Internasional Xi’an Xianyang dan Bandara Internasional Urumqi Diwobao. China Southern terus menjadi pemimpin pasar untuk layanan pelanggan seperti The Sky Pearl Club; Lounge First Class & Bisnis VIP-nya.

Maskapai Terbesar di Cina dan Asia

China Southern Airlines yang mengoperasikan armada terbesar, jaringan rute yang paling maju dan kapasitas angkut terbesar untuk penumpang maskapai di Republik Rakyat Cina. Saat ini, China Southern mengoperasikan lebih dari 450 pesawat penumpang dan kargo, termasuk Boeing 777 series, 747 series, 757 series, 737 series dan Airbus A380, 330, 321, 320, 319. Armada ini berada di peringkat teratas dunia di antara enam maskapai penerbangan (dalam hal jumlah armada).

Prusahaan ini berpusat di Guangzhou dan Beijing dengan menawarkan jaringan rute besar yang membentang lebih dari 150 tujuan di Cina dan lebih dari 40 tujuan di Asia, selain itu juga melayan Eropa, Amerika, Australia dan Afrika.

Burung besi ekor biru ini memiliki lebih dari 1.930 penerbangan setiap

hari ke 191 tujuan di 33 negara dan wilayah di seluruh dunia. Melalui kerja sama yang erat dengan mitra SkyTeam, jaringan rute global China Southern mencakup 926 tujuan ke 173 negara dan wilayah dan hampir setiap kota metropolitan utama dunia.

Sungguh luar bisa, mengutip dalam websitenya, China Southern telah mengangkut lebih dari 80 juta penumpang pada tahun 2011, hal tersebut menjadikan peringkat pertama operator di Asia (dan ketiga di dunia) dan teratas dari semua perusahaan penerbangan Cina selama 33 tahun berturut-turut.

Dalam sejarah penerbangan dunia hingga sekarang, China Southern adalah maskapai penerbangan satu-satunya dari Asia yang menduduki peringkat 5 besar teratas dunia dalam perjalanan penerbangan serta menjadi maskapai 10 terbesar di Cina dalam penerbangan sipil selama tujuh tahun berturut-turut.

Pada Desember 2011, China Southern telah mengakumulasi (menghitung) hampir sembilan juta jam operasi penerbangan yang aman dan membawa hampir 600 juta penumpang tanpa insiden. Perusahaan ini memiliki komitmen keselamatan penerbangan terbaik dan terus menjadi proyek percontohan di seluruh Cina dan global.

Pada Januari 2005, China Southern memesan lima Airbus A380 super jumbo pesawat dan pada 15 Oktober 2011 pertama kali mengoperasikan A380 dalam layanan penerbangannya. China Southern adalah maskapai pertama yang mengoperasikan A380 di daratan Cina dan operator A380 ketujuh di seluruh dunia. Pada Maret lalu, China Southern bangga telah mengoperasikan tiga pesawat A380.

China Southern menawarkan kemampuan penerbangan luar biasa dengan lebih dari 5.260 pilot berpengalaman dan memiliki kemampuan independen untuk melatih pilot melalui pusat pelatihan penerbangan khusus Zhuhai Xiang Yi (perusahaan patungan dengan CAE Inc, produsen simulator terkenal), yang berbasis di Zhuhai. (Dnn)

Inflight dengan layanan terbaik (Foto: jetphotos.com)

Awak kabin CZ dengan anggota SkyTeam (Foto: skyteam-china.blogspot.com)

Kekuatan armada Shina Sauthern Airlines (Foto: chinatoday.com)

Page 22: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Pintu Gerbang Udara Terbaik di Negara Deretan AlpenBandar Udara22 l Aviasi l Juli 2012

Bandar Udara Internasional Zurich dibangun atas dasar kebutuhan transportasi di Eropa Utara. Padatnya lalu lintas penerbangan mendorong pengelola bandar udara di Kanton Zurich terus mengalami kemajuan dengan menerapkan teknologi canggih. Atas prestasinya, dua tahun berturut-turut, bandara ini masuk peringkat 10 besar bandara terbaik dunia.

Menara ATC Bandar Udara Internasional Zurich (Foto: jetphotos.com)

Page 23: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Aviasi l Juli 2012 l 23

Apa yang terlintas di benak kita saat mendengar Swiss? Negara yang kaya dengan

sejarah tanpa perang ini merupakan bagian Eropa Utara yang mempunyai peran strategis dalam jalur penghubung negara di dunia.

Penerbangan pertama ke luar negeri dari Swiss pada 21 Juli 1921, namun keputusan untuk memiliki sebuah bandara utama dilakukan pada 1943 di Kanton Zurich. Pada 1945 pemerintah federal memilih dan menjual 655 hektare tanah di Kloten ke Kanton Zurich untuk dijadikan bandara. Pembukaan bandara diadakan pada 1953 dengan menggelar airshow selama tiga hari.

Perluasan pertama dari bandara dilakukan pada 1956. Selanjutnya pengembangan kembali dilaksanakan pada 1974 ketika rute baru diperkenalkan. Runway 14/32 dibuka pada 1976 dan sekaligus runway 16/34 mulai direnovasi.

Pintu Gerbang UtamaBandar Udara Internasional

Zurich yang juga dikenal sebagai Kloten merupakan gerbang udara terbesar dan sebagai penghubung utama Swiss International Air Lines. Terletak 13 kilometer (8,1 mil) utara dari pusat kota Zurich, di kota Kloten, Rumlang, Oberglatt, Winkel dan Opfikon, yang semuanya berada dalam kanton Zurich. Bandara ini dimiliki dan dikelola Fughafen Zurich AG, sebuah perusahaan Six Swiss Exchange. Skyguide bertanggung jawab atas semua Air Traffic Control di Zurich.

Pada 2003, Zurich Airport menyelesaikan proyek ekspansi besar dengan membangun sebuah apron (parkir baru), terminal baru, dan kereta bawah tanah otomatis untuk memindahkan penumpang antara terminal yang ada dan terminal baru. Pada November 2008, Terminal E terhubung ke bangunan terminal utama dengan sebuah perjalanan pendek bawah tanah di Skymetro. Selama perjalanan, suara menawan dari pegunungan Alpen dapat didengar. Perjalanan dilalui hanya

dalam dua menit untuk memberikan akses cepat penumpang.

Pada 2011 Zurich Airport telah menampung 24.340.000 penumpang. Pada Januari lalu tercatat lebih dari 1,7 juta penumpang, dengan keuntungan sebesar 1,3 persen. Dengan koneksi domestik dan internasional ke Amsterdam, Düsseldorf, Kopenhagen, Wina, Warsawa dan Singapura menjadikan bandara Swiss semakin penting sebagai pusat penerbangan bagian Eropa.

Bandara Internasional Zürich dianggap salah satu bandara terbaik di dunia (penerima Penghargaan World Travel dan Penghargaan

Kode ICAO LSZHKode IATA ZRHTipe bandar udara Sipil

Garis bujur/lintang E 008° 32’ 57.00”/N 47° 27’ 53.00” 8.549167/47.464722

Ketinggian 1416 ft / 431.60 mLokasi Zurich, SwissZona Waktu UTC+1(+2DT)

Informasi Bandar Udara

Bisnis wisatawan). Lebih dari 180 perusahaan berbasis di bandara ini, di mana 89 maskapai mengoperasikan penerbangan ke tujuan di seluruh dunia.

Pusat Sisi Bandara dan Fasilitas

Pusat sisi udara (panjang 250 meter, lebar 60 meter dan tinggi 25 meter) membentuk pusat dari proyek perluasan kelima dan menyediakan koneksi antara terminal A dan B sebagai pusat dari Bandara Internasional Zurich dan pameran arsitektur.

Bangunan ini memiliki atap mirip pada sayap dan dinding kaca. Ini merupakan titik sentral untuk semua penumpang di keberangkatan, kedatangan dan transit. Sebuah galeri mezzanine besar menggabungkan restoran, pusat belanja, ruang tunggu, lounge area check-in, meja transfer dan fasilitas imigrasi.

Pusat transportasi baru terletak di pintu masuk Bandara Zurich dengan meningkatkan orientasi penumpang dan mengakses ke bagian lain dari bandara. Di atas tengah adalah plaza bandara, yang memiliki banyak restoran dan toko.

Airport Center buka setiap hari, termasuk pada hari Minggu dan hari libur. Di sini Anda akan menemukan lebih dari 80 toko, restoran dan bar di area publik Zurich Airport. Jika penumpang merasa lapar di malam hari, toko kelontong buka hingga pukul 11 malam. Belanja di Bandara Zurich sangat menarik karena mudah diakses oleh kendaraan umum dan juga memiliki fasilitas parkir yang luas.

Fasilitas Bagasi dan Layanan Tunnel

Sebuah sistem penanganan bagasi baru dipasang alat yang dapat memproses 20.000 buah bagasi maksimal 15 menit dari check-in ke pesawat. Sebuah alat sortir disiapkan untuk fasilitas pusat bagasi dari tiga tempat pengumpulan ke pesawat melalui terowongan layanan baru. Fitur fasilitas pemilahan of-the-art X-ray, skrining bahan berbahaya dan kecepatan tinggi konveyor untuk distribusi cepat ke lebih dari 100 tujuan penyortiran.

Dengan layanan tercepat ini, tak heran jika Zurich Airport 2010 mendapatkan penghargaan dari Skytrax di Brussels, Belgia, sebagai bagian dari Expo Terminal Penumpang. Mengutip dari website Skytrax, bahwa Zurich Airport disebut sebagai pemenang penghargaan Pengiriman Bagasi Terbaik. (Dnn)

(Foto: zurich-airport.com)

(Foto: skyscrapercity.com) (Foto: en.wikipedia.org) (Foto: www.airport-data.com)

Page 24: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Fokus24 l Aviasi l Juli 2012

Tetap Nyaman Terbang di Saat Liburan Panjang

TAK perlu galau saat Anda mendengar kabar tentang kecelakaan pesawat. Dilihat dari sudut pandang apa pun, naik pesawat terbang

– apalagi dalam suasana libur panjang seperti sekarang – tetap nikmat, aman dan nyaman.

Sebelum pesawat yang Anda naiki mengangkasa, orang-orang di darat telah menyiapkannya dengan matang dan hati-hati, baik yang bekerja di maskapai, pusat perawatan pesawat (MRO) atau yang bertugas di bandar udara. Ada ketidakberesan kecil saja, pesawat tidak boleh terbang.

Minggu (4 Juni) lalu pesawat komersial MD-83 milik Dana Air yang membawa 153 penumpang jatuh di kawasan padat penduduk, Iju di Lagos, Nigeria. Lagi-lagi, peristiwa ini tidak mengharuskan Anda berkecil hati, lalu takut naik pesawat. Pada hari yang sama dan sesudahnya, jutaan orang di dunia tetap mengandalkan pesawat terbang sebagai alat transportasi utama.

Lagi pula, menurut Bambang S. Ervan, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, pada dasarnya pesawat MD series merupakan pesawat yang memiliki semua sertifikat kelaikan sejak pesawat itu diluncurkan untuk penerbangan komersial.

Jika terjadi kecelakaan pesawat, katanya, kita harus jeli melihat setiap kecelakaan berdasarkan dari hasil investigasi otoritas negara tersebut. Apabila ada teknis yang menghadapi kendala, maka produsen pesawat akan mengadakan penelitian, begitu juga dari regulator (pemerintah). Jadi ada tiga hal pokok penting jika terjadi kecelakaan, yaitu analisis, produsen pesawat (negara) serta negara yang mengeluarkan sertifikat kelayakan terbang. Jadi, benar-benar diperhitungkan.

Anda, sekali lagi, jangan takut, sebab menurut

Capt. Momi Surjatmoko, Managing Operation TransNusa Aviation Mandiri, pesawat apa saja bila dirawat sesuai jadwal bukunya, akan tetap laik terbang. Begitu juga dengan Fokker 27 milik TNI AU yang tempo hari mengalami kecelakaan. Capt. Momi adalah pilot yang sejak 1992 mengoperasikan Fokker 28 tipe 1000, 4000, 70, dan 100.

Pada Kamis (21 Juni), pesawat Fokker 27 milik TNI AU jatuh di permukiman penduduk Kompleks Rajawali, Jalan Branjangan, Halim, Jakarta Timur. Pesawat bernomor register A 2708 buatan tahun 1977 itu jatuh saat latihan dan menewaskan 9 orang.

Sedangkan kecelakaan udara yang terjadi di Nigeria hanya beberapa saat sebelum pesawat itu mendarat. Di lokasi kecelakaan, terlihat sisa-sisa pesawat naas, termasuk sayap pesawat dan badan pesawat yang menghujam ke sebuah bangunan.

Saksi mata mengungkapkan, sebelum menimpa rumah penduduk, pesawat Dana Air terlihat menukik ke arah bangunan dan perutnya menghantam sebuah toko perabotan dan percetakan.

Situs resmi Dana Air mengatakan, perusahaan itu mengoperasikan Boeing MD-83 untuk rute dalam negeri dari Bandara Internasional Murtala Muhammed, Lagos.

Organisasi Federal Bandara Nigeria menjelaskan bandara ini adalah bandara utama yang menghubungkan sejumlah negara Afrika Barat dan melayani 2,3 juta penumpang pada 2009 lalu.

Lalu apa yang menyebabkan Dana Air jatuh? Penyelidikan terbaru menyebutkan bahwa pilot pesawat Dana Air sempat menyebutkan bahwa mesin pesawat mengalami gangguan.

Setidaknya itulah fakta yang diungkapkan Direktur Operasional Dana Air, Oscar Wason saat diwawancara CNN, Senin (4 Juni).

Informasi lain menyebutkan, pesawat Boeing MD-83 naas itu telah berusia 22 tahun dan dibeli dari maskapai penerbangan Alaska Airlines. Pesawat itu telah menjalani pemeliharaan rutin setiap 200 jam terbang, dan telah diperiksa tiga hari sebelumnya.

Gara-gara kasus itu, Dana Air telah membatalkan semua penerbangannya, sebagai penghormatan kepada korban kecelakaan. Pemerintah Nigeria juga menyatakan hari berkabung nasional selama tiga menyusul kecelakaan maut tersebut.

Kecelakaan Fokker 27Dunia dirgantara Indonesia memang kembali

berduka. Pesawat Fokker (F-27) yang jatuh di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (21 Juni) lalu mirip dengan MD-83 yang jatuh di Nigeria, yaitu sama-sama menimpa rumah penduduk.

Sebelum jatuh pesawat sempat terbang rendah. Pesawat buatan Belanda itu kemudian oleng dan menabrak pohon di kawasan tersebut. Diduga, pesawat mengalami kerusakan mesin sehingga mencoba melakukan pendaratan darurat. Saat jatuh, pesawat itu terbakar dan menimbulkan ledakan cukup keras. Akibat kejadian ini sembilan orang tewas.

Tapi Anda sebagai pengguna jasa penerbangan, tak perlu harus berduka berkepanjangan dan mengganggu masa libur Anda. Nikmati perjalanan penerbangan Anda. Semua awak di udara dan darat siap memanjakan Anda. (Dnn)

Bepergian dengan pesawat terbang paling aman dan nyaman.Tak ada alasan takut terbang di musim liburan panjang (Foto: Airlines.net)

Page 25: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Aviasi l Juli 2012 l 25

Sosok Fokker 27 dan MD-83

MD-83 Dana Air (Foto: joseluiscel’s -Flickr)

Fokker 27 TNI AU (Foto:dutch-aviation.nl)

(Foto: Anto)MENDENGAR kabar ada pesawat Fokker 27 jatuh di Halim Perdanakusuma,

Kamis (21 Juni) lalu, ingatan sebagian masyarakat Indonesia melayang ke tahun 1966-an hingga awal 1980-an. Pasalnya, pesawat Fokker itulah yang kerap melintas di wilayah udara nusantara.

Pesawat bernomor register A 2708 milik TNI AU itu buatan tahun 1977. Pesawat jatuh saat latihan rutin.

Burung baja buatan Belanda ini sudah sangat familiar dengan Indonesia. Pesawat ini mengarungi udara di Indonesia sejak 1966. Benar, Fokker 27 pertama kali beroperasi di Indonesia pada 1966. Bukan TNI AU yang pertama kali mengoperasikan pesawat ini, melainkan PT Pertamina. Baru 10 tahun kemudian, pesawat ini memperkuat Skadron 2 Wing Operasi 001 Lanud Halim Perdanakusuma.

Di lingkungan militer, F27

MENGAPA kecelakaan pesawat kerap terjadi, tidak terkecuali di Indonesia? Belakangan

diberitakan ada kendala di peralatan ATC di sejumlah bandara di Indonesia.

Majalah Tempo edisi Senin (21 Juni) bahkan menurunkan laporan utama yang menyebutkan bahwa “kelalaian” petugas ATC ikut ambil bagian yang menyebabkan pesawat Sukhoi Superjet 100 jatuh setelah menabrak Gunung Salak.

Majalah itu pada edisi sebelumnya juga memberitakan bahwa peralatan komunikasi ATC di sejumlah bandara di Indonesia, tidak terkecuali di Bandara Soekarno-Hatta sudah out of date dan tidak berfungsi. Benarkah?

Presiden Federasi Pilot Indonesia Hasfrinsyah HS, menilai Air Traffic Controller (ATC) di Bandara Soekarno-Hatta masih sangat bagus. Menurut dia, sistem navigasi di sana bagus, buktinya tidak ada pesawat yang dilarang masuk ke Cengkareng. “Ini membuktikan bahwa navigasi kita bagus,” katanya kepada wartawan di sela-sela acara Seminar Nasional Federasi Pilot 2012 di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta.

Ditanya tentang peralatan ATC yang sudah tua, Hasfrinysah mengatakan tidak perlu khawatir. Pasalnya, menurut dia, mesin hanyalah alat bantu, dan yang paling penting adalah output yang dikomunikasikan ke pilot.

Sebelumnya ramai diberitakan suara radio komersial sempat masuk (nyelonong) ke ATC Bandara Soekarno-Hatta. Hasfrinsyah meminta beberapa kasus bocornya radio komunikasi ATC tidak dibesar-besarkan. Setiap ada kebocoran radio, ATC selalu melakukan evaluasi dan komunikasi dengan Kemenkominfo.

Dirut PT Angkasa Pura II, Tri Sunoko, menjelaskan pihaknya sudah banyak melakukan perbaikan di ATC Bandara Soekarno-Hatta, termasuk perbaikan manajemen dan kualitas sumber daya manusia. Dia mengatakan hal ini setelah sejumlah anggota DPR melontarkan kritik menyangkut peralatan komunikasi di ATC bandara yang dipimpinnya.(Dnn)

mendapat julukan ’Trooship’. Pesawat bermesin turboprop ini dirancang dan dibangun oleh produsen pesawat Fokker asal Belanda yang kini sudah bangkrut.

Pesawat ini mulai didesain pada tahun 1950-an dan menjadi pengganti pesawat Douglas DC-3. Produsen mengevaluasi sejumlah nomor konfigurasi berbeda sebelum akhirnya memutuskan penggunaan mesin ganda Rolls-Royce Dart. Kabinnya bisa membuat 28 penumpang.

Seiring dengan masuknya pesawat modern – apalagi setelah pabrikannya bangkrut – F-27 semakin tidak populer, dan banyak di antaranya yang dimodifikasi untuk mengangkut barang. Fedex Express adalah perusahaan layanan kargo di AS yang pernah menggunakan F-27.

Pesawat ini kemudian dipensiunkan dan digantikan oleh ATR42 dan ATR72 pada akhir tahun 2009. Pesawat terakhir yang dimiliki

lantas disumbangkan ke museum penerbangan Hickory. Tak banyak yang tahu, pesawat itu rupanya masih dikoleksi oleh TNI-AU.

Akan halnya pesawat Boeing MD-83 yang jatuh di Nigeria. Ini adalah pesawat seri MD-80. MD-83 adalah versi yang lebih panjang dari MD-80. Pembuatannya didukung oleh Pratt & Whitney. MD-83 disebut-sebut sebagai pesawat yang irit bahan bakar dibandingkan pesawat sekelasnya.

Pesawat ini juga mampu terbang lebih lama, sebab kapasitas tanki bahan bakarnya lebih banyak. Pesawat ini memiliki dua tangki bahan bakar tambahan. Sejumlah maskapai di Indonesia punya pesawat jenis ini, antara lain Wings Air.

MD-83 pertama kali dioperasikan melayani penerbangan komersial pada tahun 1986. Kabin penumpang terasa lebih lapang. (Dnn)

ATC Bandara Masih Bagus

Page 26: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Destinasi26 l Aviasi l Juli 2012

ANDA dan keluarga tetap ingin ke Bali untuk mengisi liburan panjang bulan ini? Apa tujuan utama Anda ketika berkesempatan

mengunjungi Pulau Dewata tersebut? Tentunya berwisata. Namun pernahkah terlintas

di benak Anda ketika mengunjungi Bali khusus untuk menikmati kebudayaan yang ada disana? Banyak orang mengenal pulau Bali hanya alamnya yang indah, namun sedikit di antara mereka bahwa Bali kaya akan budaya dan adat istiadat. Ini juga bisa Anda jadikan sasaran kunjungan saat Anda berada di Bali.

Kebudayaan Bali pada hakikatnya dilandasi oleh nilai-nilai yang bersumber pada ajaran agama Hindu. Masyarakat Bali mengakui adanya perbedaaan (rwa bhineda), yang sering ditentukan oleh faktor ruang (desa), waktu (kala) dan kondisi riil di lapangan (patra). Konsep desa, kala, dan patra menyebabkan kebudayaan Bali bersifat fleksibel dan selektif dalam menerima dan mengadopsi pengaruh kebudayaan luar.

Tengok saja pakaian adat mereka. Pakaian adat Bali sangat bervariasi, meskipun terkadang secara selintas kelihatannya sama. Pada setiap daerah di Bali, pakaian adat mereka memiliki ciri khas simbolik yang berbeda-beda. Hal tersebut menandakan status sosial serta status ekonomi seseorang di Bali. Ini dapat dengan mudah diketahui melalui jenis corak busana dan ornamen perhiasan yang dikenakan.

Sebagian besar turis yang mengunjungi Bali pasti pernah menyaksikan tari Kecak. Namun tahukah Anda termasuk dalam kategori apakah tari Kecak tersebut? Seni tari Bali pada umumnya dibagi menjadi tiga kategori, di antaranya adalah wali, yaitu tari pertunjukan sakral, bebali atau seni tari pertunjukan yang biasanya untuk upacara, namun sering juga ditampilkan untuk para wisatawan, serta balih-balihan yaitu seni tari yang sifatnya untuk hiburan.

Dari semua kebudayaan yang terdapat di Bali, semuanya bermuara pada satu kepercayaan yang sudah lama dianut dan secara turun temurun diajarkan di kalangan masyarakat Bali. Kebudayaan

Bali menjunjung tinggi nilai-nilai keseimbangan dan harmonisasi mengenai hubungan manusia dengan Tuhan (parhyangan), hubungan sesama manusia (pawongan), dan hubungan manusia dengan lingkungan (palemahan), yang tercermin dalam ajaran Tri Hita Karana (tiga penyebab kesejahteraan). Apabila manusia mampu menjaga hubungan yang seimbang dan harmonis dengan ketiga aspek tersebut, maka kesejahteraan akan terwujud.

Jika selama ini tujuan Anda di Pulau Bali hanya pantai, cobalah menuju Panggung Sahadewa yang terletak di Batubulan, Ubud, Kabupaten Gianyar. Di sana kerap diadakan pertunjukan tari Barong dan Kecak. Selain hanya berupa gerakan tari, lebih dalam lagi tari Barong menceritakan pertarungan antara kebatilan dan kebajikan yang selalu ada di dalam kehidupan manusia. Selama ini Ubud memang dikenal sebagai pusat kesenian dan budaya di Bali, sedangkan Kuta, Sanur, Seminyak, dan Nusa Dua lebih tepat disebut sebagai tempat rekreasi.

Tidak mengherankan jika Ubud sering disebut juga desa budaya. Masyarakat Ubud tidak bisa lepas dari butir-butir kesenian budaya Bali, karena kesenian merupakan sumber kekuatan dan kehidupan masyarakatnya. Ubud adalah tempat yang luar biasa dan sempurna untuk belajar berbagai kesenian tradisional Bali, dan menjelajahi berbagai kegiatan budaya dan seni Bali seperti lukisan, tarian, pahatan, ukiran, serta tata cara membuat banten atau persembahan untuk upacara tertentu di Bali.

Secara keseluruhan, kebudayaan Bali juga memiliki identitas yang jelas, yaitu budaya ekspresif yang termanifestasi secara konfiguratif yang mencakup nilai-nilai dasar yang dominan seperti nilai religius, nilai estetika, nilai solidaritas, nilai harmoni, dan nilai keseimbangan. Kelima nilai dasar tersebut ditengarai mampu bertahan dan berlanjut menghadapi berbagai tantangan.

Selamat menikmati budaya Bali yang tak lekang oleh kemajuan zaman. (Fadly Molana)

Berlibur Menikmati Budaya Bali

(Foto: senibudaya-indonesia.blogspot.com)

Tari Pendet (Foto: budayabali5.blogspot)

Tari Barong (Foto: explow.com)

Ngaben(Foto: yptravel.com

Page 27: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

• Mercure Resort Sanur (Jl. Mertasari, Sanur, P.O. Box 3476, Denpasar 80034-telp. (+62)361288833, [email protected]),• All Seasons Denpasar (Jl. Teuku Umar No. 183 Denpasar 80114-telp. (+62)361/228228, [email protected]),• Ibis Bali Kuta (Jl. Raya Kuta No. 77 Kuta 80361-telp.(+62)361/756500,[email protected]),• MGallery The Kuta Beach Heritage Resort and Spa (opening soon) (Jl. Pantai Kuta, Br Pande Mas, Kuta Badung 80361-telp.(+62)361/3007080, [email protected])

Aviasi l Juli 2012 l 27Destinasi

Pilihan yang Sempurna Untuk Liburan Anda di Kota Sejuta Pura

Alamat HotelJalan Melasti 1

Legian, Bali 80361 Telp: (+62)361 762500Fax: (+62)361 762400

Email: [email protected]

Pulau Dewata, tujuan wisata favorit ternama di Indonesia dengan berbagai macam daya tarik wisata yang ditawarkan, terus berbenah diri dalam menyambut wisatawan domestik maupun mancanegara. Tak kalah pentingnya adalah tersedianya tempat penginapan sebagai pilihan setiap pelancong.

Anda yang berkunjung ke Bali tidak perlu khawatir memilih akomodasi terbaik, karena jaringan Hotel Accor Group di Pulau Dewata juga terdapat:• Ibis Styles Bali Benoa (Jalan Pratama No 57A, Benoa, Nusa Dua 80361-telp. (+62)361/3001888, [email protected]),• Novotel Bali Nusa Dua Hotel & Residences (Jl Pantai Mengiat, BTDC Complex Po Box 116, Nusa Dua 80363-telp. (+62)361/8480555, [email protected]),• Novotel Bali Benoa (Jalan Pratama 70, Tanjung Benoa, Nusa Dua 80361-telp. (+62)361/772239, [email protected]),

• Mercure Bali Harvestland Kuta (Jl. By Pass Ngurah Rai No. 8, Simpang Siur Kuta 80361-telp. (+62)361/750483, [email protected]),• Hotel All Seasons Legian Bali (Jl. Padma Utara, Legian 80361-telp. (+62)361/767688, [email protected]),• Mercure Kuta Bali (Jalan Pantai Kuta 10 X, Br Pande Mas, Kuta 80361-telp. (+62)361/767411, [email protected]),• The Royal Beach Seminyak Bali-MGallery Collection (Jl. Camplung Tanduk, Seminyak Beach, Denpasar 80033, PO Box 3384-telp. (+62)361/730730, [email protected]),

SALAH satu hotel Accor yang belum lama ini mulai beroperasi di Bali adalah Pullman Bali Legian Nirwana. Berlatar lingkungan

nyaman di depan Pantai Legian, Pullman Bali Legian Nirwana adalah hotel upscale terbaru di area antara Kuta dan Legian.

Berjarak hanya 20 menit dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, hotel ini dekat dengan pusat pusat perbelanjaan, restoran dan hiburan di kawasan Legian.

Pullman dirancang untuk membuat hidup para tamu lebih mudah dalam perjalanan bisnis ataupun liburan. Arsitektur Pullman Bali Legian Nirwana terinspirasi dari bunga kamboja yang sangat populer di Bali, mencerminkan kehidupan modern dengan sentuhan gaya eksotis Bali. Setiap sudut dirancang sedemikian rupa sehingga akan membuat para tamu berkeinginan untuk menjelajahi seluruh bangunan serta beragam fasilitasnya.

353 suite dan kamar hotel menampilkan desain modern, dimana sebagian dengan balkon pribadi yang menghadap Samudera Hindia, sebagian lagi menghadap kebun tropis Lush. Setiap kamar dilengkapi dengan Bed King Size, TV LCD interaktif dengan pilihan saluran satelit, Internasional Panel Konektivitas, Wi-Fi , alat keamanan kamar, mini bar, shower dan bak mandi, peralatan kebugaran dan yoga, kopi atau teh.

Pullman menawarkan tempat berlibur dan rekreasi yang ideal. Berjemurlah di kolam infinity yang menghadap laut, garden swimming pool dimana dapat menikmati terik matahari serta kolam renang untuk anak-anak. The Kid’s Club Centre, arena permainan anak-anak yang menarik dan menyenangkan.

Kunjungi pusat kebugaran Fitness Centre dan Tjakra-7 spa dari hydro untuk terapi warna, lebih dari analisis nutrisi ke peralatan kebugaran terbaru dan butik yang terletak di area hotel.

Untuk kuliner, Anda dapat menikmati di Sembilan, restoran kontemporer Bali. The Deli@Pullman, menyajikan hidangan bergaya brasserie yang terinspirasi dari warisan kuliner Perancis dan Asia modern. B’Z, sarapan prasmanan Internasional menyajikan menu panas dan dingin, serta disediakan pula menu sarapan a la carte.

Hotel ini juga memiliki 3 bar dengan suasana khas: The L Bar, bar trendi buka sepanjang hari, terletak di dekat lobi dan restoran utama, A Cozy Lobby Lounge, dengan menawarkan berbagai macam pilihan minuman internasional dan sulingan. The IP Pool Bar, tempat yang cocok untuk bersantai sambil menikmati berbagai macam cocktails, mocktails, fine wines, antipasti dan tapas dengan latar matahari tenggelam yang mengagumkan. The Garden Pool Bar, jus buah segar dan kudapan

musim panas yang ringan di sekitar kolam utama di lantai dasar.

Pullman Bali Legian Nirwana merupakan tempat yang tepat untuk berbagai pertemuan dan acara. Hotel ini memiliki fasilitas pertemuan yang dapat menampung hingga 350 orang dengan paket layanan yang dapat mengakomodir acara pertemuan yang bersifat incentive dan retreat. Fasilitas ‘Chill-out’ dirancang khusus bagi para tamu agar dapat bersantai dan bersosialisasi sebelum, sesudah dan selama acara berlangsung. Pullman Bali Legian Nirwana juga menyediakan Pullman Event Manager yang siap untuk menangani kebutuhan para tamu dengan cermat dan kreatif serta IT Solutions Manager yang siap membantu kebutuhan multimedia dan teknologi.

Philippe Battle, General Manajer hotel Pullman Bali Legian Nirwana, dengan senang hati akan menyambut Anda. (*)

Page 28: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Tokoh Penerbangan28 l Aviasi l Juli 2012

BANDAR Udara Soekarno-Hatta sebentar lagi akan lebih dipercantik menjadi bandara

yang diharapkan bakal benar-benar memanjakan pengguna jasa udara. Tapi tahukah Anda, siapa yang merancang bandara yang terletak di kota Tangerang tersebut?

Sang perancang itu tak lain adalah Paul Andreu. Dia seorang arsitek berkebangsaan Perancis. Lahir pada 1938 di Cauderan, Bordeaux, Gironde, Prancis. Ia menjadi seorang arsitek setelah mengenyam pendidikan arsitek di Ecole Polytechnique dan Ecole Nationale Superieure des Pont di Chaussees, Perancis dan lulus pada 1961. Selanjutnya ia bekerja di Aeroports de Paris (ADP) sebuah perusahaan yang bergerak di bidang transportasi udara milik Perancis.

Paul Andreu dikenal karena merancang sejumlah bandar udara lebih dari 50 bandara di Eropa, Asia dan Afrika, termasuk Bandar Udara Internasional Pudong Shanghai (China), Bandar Udara Internasional Abu Dhabi (Uni Emirat Arab), Bandar Udara Internasional Dubai (Uni Emirat Arab), Bandar Udara Internasional Kairo (Mesir), Bandar Udara Internasional Brunei (Brunei Darussalam), Bandar Udara Internasional Charles de Gaulle (Paris) dan Bandar Udara Paris - Orly, Bandar Udara Internasional Kuwait (Al Farwaniyah, Kuwait) Osaka Maritime Museum, Osaka, Jepang.

Tetapi pada 23 Mei 2004, sebagian atap Bandara Charles de Gaulle Terminal 2E runtuh, menewaskan empat orang. Keruntuhan ini

menurut komisi administratif disebabkan berbagai masalah teknis dan kurangnya margin keselamatan pada desainnya.

Terminal 2E, diresmikan pada 2003 sebagai terminal ketujuh di Roissy yang dirancang Andreu dan dianggap sebagai salah satu desain terbaiknya. Menggambarkan struktur beton, kaca dan logam yang dibuka pada 2003, Andreu mengatakan mungkin telah ”berani”, tetapi ”tidak ada yang revolusioner” dalam hal arsitektur.

Pada 28 September 2004, sebuah alat pembantu diangkat untuk membuat dinding pada terminal rancangan Andreu lainnya, Terminal 3 di Bandar Udara Internasional Dubai jatuh ketika sedang dibangun, menewaskan lima pekerja konstruksi.

Proyek ternama lainnya meliputi Grande Arche di La Défense Paris (bersama Johann Otto von Spreckelsen) dan pusat pertunjukan seni baru dekat Tiananmen Square Beijing yang diresmikan pada 22 Desember 2007. Shanghai Oriental Arts Centre, Beijing Opera house, kubah futuristik di Lapangan Tiananmen, merupakan proyek Andreu paling spektakuler.

Konsep Arsitektur Pintu Udara di Jakarta

Paul Andreu melakukan penelitian awal atas tradisi bangunan lokal di Indnesia dan membuahkan pemahaman yang mendalam atas adaptasi budaya daerah yang beriklim tropis. Pendekatan ini sebagai langkah awal perancangan untuk sebuah bandar udara kontemporer. Dengan harapan pendatang tiba di Jakarta akan

langsung merasakan kekhasan sebuah bangunan, alam dan iklim Indonesia yang unik sejak masih berada di dalam terminal. Pendekatan yang ia lakukan tidak terbatas pada lingkungannya saja namun juga dengan mempertemukannya pada dimensi sosial dan budaya Jawa.

Dalam upaya mempertemukan tuntutan teknologi sebuah bandar udara dengan administrasi dan pelayanan fungsional yang kompleks serta kebutuhan lalu lintas penumpang, sang arsitek tetap melihat kedua terminalnya sebagai suatu pengenalan yang unik.

Gagasan awal dari Paul Andreu sepenuhnya di Terminal I, salah satunya muncul anjungan pengantar (waving gallery) dan berbagai fasilitas bagi para pengunjung, sehingga tidak hanya penumpang yang minikmati bandara. Courtyard yang terbentuk dari beberapa anjungan diberi sentuhan landsekap (konfigurasi partikel topografi, tanaman penutup, permukaan lahan dan pola kolonisasi yang tidak terbatas) yang ditanami berbagai pohon, semak dan tumbuhan daerah tropis.

Sedangkan Terminal II tidak demikian, karena awalnya pihak pengelola bandara meminta pemasangan sirkulasi udara buatan sehingga seluruh terminal harus dipasangi jendela tertutup yang mengakibatkan terputusnya hubungan langsung antara area luar dengan terminal. Hambatan ini diatasi dengan membuat jendela berukuran besar sebagai visual yang meningkatkan pandangan ke wilayah luar. (Dnn)

Perancang Bandara Soekarno - HattaPaul Andreu

(Foto: archmagazine.blogspot.com)

Paul Andreu melakukan penelitian awal atas tradisi bangunan lokal di Indonesia dan membuahkan pemahaman yang mendalam atas adaptasi budaya daerah yang beriklim tropis.

(Foto: Putra Ananda)

Page 29: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

FRUSTRASI melanda tim SAR (Search and Rescue) pencari korban sebuah kecelakaan

pesawat di Alaska AS. Peristiwa yang terjadi pada tahun 1970 itu menyita perhatian khalayak ramai. Harap maklum, sebab di antara para penumpang pesawat naas itu terdapat dua orang anggota Kongres (DPR-nya AS), yaitu Hail Boggs dan Nick Begich.

Upaya pencarian besar-besaran dengan mengerahkan segala sumber daya yang ada, baik sipil maupun militer ternyata tidak membuahkan hasil. Pesawat dan korban tidak pernah ditemukan.

Wilayah negara bagian Alaska yang terletak di sebelah barat Kanada memang sangat luas, beriklim dingin, berpegunungan, hutan, sungai dan danau. Sebagian masih liar, bisa jadi masih banyak areanya yang belum dijelajahi manusia waktu itu, sehingga mencari sesuatu yang hilang atau tersesat di Alaska -- apalagi hanya dengan penglihatan mata tanpa alat bantu -- untuk melacak tentu tidak mudah, layaknya mencari jarum di tumpukan jerami.

Emergency Locator Transmitter (ELT)

Belajar dari peristiwa kecelakaan

tragis itu, masyarakat di AS, khususnya para ahli dan orang-orang di lingkungan otoritas penerbangan bekerja keras memutar otak. Mereka akhirnya sepakat untuk mendesain perangkat berupa pemancar radio beacon (suar) bertenaga baterai yang dapat memancarkan sinyal darurat sebagai pemandu.

Setelah melalui kajian dan percobaan, maka ditetapkanlah model pemancar radio dengan frekuensi 121.50 Mhz, frekuensi dalam cakupan VHF (Very High Frequency) ini memang merupakan frekuensi darurat penerbangan, yang konon belum banyak gangguannya waktu itu.

Alat ini kemudian lebih dikenal dengan sebutan ELT, singkatan dari Emergency Locator Transmitter, yang sinyalnya bisa dijejak oleh perangkat Direction Finder atau Homer yang dibawa tim SAR.

Agar kasus seperti pesawat yang hilang itu tidak terulang lagi, maka Kongres AS menuntut agar semua pesawat yang beroperasi di AS diwajibkan membawa ELT, yang kemudian resmi dimandatkan pada tahun 1973. Aturan ini lalu diikuti beberapa negara lain.

ELT atau yang oleh ICAO biasa disebut ELBA (Emergency Locator

Beacon Aircraft) itu kemudian diproduksi secara komersial, bermacam merek dan model tersedia di pasaran, teknologinya relatif sederhana, sehingga bisa diproduksi cukup oleh industri kecil saja.

Melacak ELT dengan SatelitPada tahun 1982 suatu sistem

pemantauan berbasis satelit bernama COSPAS-SARSAT mulai dikembangkan. Dengan teknologi ini diharapkan pengolahan sinyal ELT bisa lebih baik dan efektif.

COSPAS yang kepanjangannya Cosmicheskaya Sistyema Poiska Avariynich Sudov adalah sistem satelit Rusia untuk keperluan SAR, yang dalam bahasa Inggris “Space System for the Search of Vessel in Distress.”

Sedangkan SARSAT merupakan sistem satelit yang dipakai AS, Kanada dan Perancis adalah singkatan dari “Search & Rescue Satellite-Aided Tracking.” Fungsi COSPAS dan SARSAT ya sama saja.

Kedua sistem satelit internasional yang bersinergi membentuk COSPAS-SARSAT itu pada dasarnya merupakan konstelasi beberapa satelit LEO-SAR (Low Earth Orbit) & GEO-SAR (Geostationary), yang memang dimaksudkan untuk tujuan kemanusiaan, bisa dimanfaatkan gratis oleh siapa pun pemakai ELT di seluruh dunia.

ELT-406, Generasi TerkiniSesuai perkembangan teknologi,

kini semua ELT menggunakan frekuensi 406Mhz, yang dialokasikan khusus untuk suar (beacon). Frekuensi dalam cakupan UHF (Ultra High Frequency) ini dijamin lebih presisi dan bebas gangguan. Meskipun demikian kanal 121.50/243Mhz yang lama masih tetap ada di dalamnya, karena frekuensi ini masih bisa dimanfaatkan walaupun terbatas.

ELT generasi baru yang lebih dikenal dengan ELT-406 ini memang canggih. Melalui decoding, ELT-406 bisa diisi bermacam data informasi yang diperlukan, seperti registrasi pesawat, negara asal dan sebagainya, tetapi yang terpenting sebetulnya adalah info lokasi ELT, yang koordinatnya bisa diperoleh.

Dengan akan diluncurkannya beberapa satelit baru untuk kepentingan SAR pada tahun mendatang, diperkirakan fitur ELT akan ikut menyesuaikan, berkembang sesuai kebutuhan.

Bila ELT-406 memancarkan sinyal, maka satelit akan menerima data dan merelaynya ke 38 stasiun darat yang disebut LUT (Local User Terminal). Di Indonesia lokasinya berada di Soekarno-Hatta dan Makasar.(N.Pudjo Basuki--dari berbagai sumber)

eLT, Suar Pemandu SAR

Aviasi l Juli 2012 l 29Iptek

Pada tahun 1982 suatu sistem pemantauan berbasis satelit bernama COSPAS-SARSAT mulai dikembangkan. Dengan teknologi ini diharapkan pengolahan sinyal ELT bisa lebih baik dan efektif.

Page 30: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Safety30 l Aviasi l Juli 2012

BELAKANGAN ini masyarakat pengguna jasa penerbangan pada khususnya dibuat resah

oleh sikap sebagian masyarakat yang menyikapi keputusan pemerintah dengan melakukan tindakan anarkis yang salah satu aksinya dengan merusak dan menduduki beberapa bandar udara di Indonesia.

Perlu kita pahami bersama bahwa bandar udara adalah tempat pelayanan umum masyarakat pengguna transportasi udara, dan merupakan objek vital pemerintah.

Sebagai objek vital, maka bandar udara mendapatkan perlindungan secara hukum dari tindak gangguan melawan hukum yang dapat membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan.

Pada tulisan ini saya akan menyoroti kasus-kasus pendudukan/perusakan bandar udara oleh demonstran dari 2 (dua) aspek, yaitu ”masyarakat/demonstran’ dan ”penyelenggara bandar udara”.

Yang dimaksud dengan tindakan melawan hukum dalam penerbangan sebagaimana dijelaskan dalam pasal 344 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan diantaranya adalah:

Setiap orang dilarang melakukan tindakan melawan hukum (act of unlawful interference) yang membahayakan keselamatan penerbangan sipil dan angkutan udara, antara lain:1. Menguasai secara tidak sah

pesawat udara yang sedang terbang atau sedang di darat;

2. Menyandera orang di dalam pesawat udara atau di bandar udara;

3. Masuk kedalam pesawat udara, daerah keamanan terbatas bandar

udara, atau wilayah fasilitas aeronautika secara tidak sah;

4. Membawa senjata, barang dan peralatan berbahaya, atau bom ke dalam pesawat udara atau bandar udara tanpa izin;

5. Menyampaikan informasi palsu yang membahayakan keselamatan penerbangan.

Selain butir 3 (tiga) dan 4 (empat) di atas, larangan berada di tempat-tempat tertentu di bandar udara dijelaskan dalam pasal 210 (UU RI No 1 Tahun 2009):

Setiap orang dilarang berada di daerah tertentu di Bandar udara, membuat halangan (obstacle), dan/atau melakukan kegiatan lain di kawasan keselamatan operasi penerbangan yang dapat membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan, kecuali memperoleh izin dari otoritas bandar udara.

Sanksi terhadap pelanggaran pasal 210 dan 344 (UU RI No 1/2009) cukup jelas sebagaimana dijelaskan pada pada pasal 421 dengan ancaman pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun penjara atau denda paling banyak Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah), sedangkan sanksi pada pasal 435 dengan ancaman pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah).

Bahkan secara tegas disebutkan bahwa masyarakat pada umumnya (termasuk di dalamnya para demonstran) justru memiliki kewajiban melekat untuk berperan serta ikut peduli terhadap penyelenggaraan penerbangan sebagaimanan dijelaskan pada BAB XX pasal 396 ayat 1 & 2 (huruf a dan g) UU RI No 1/2009:1. Dalam rangka meningkatkan

penyelenggaraan penerbangan secara optimal masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam kegiatan penerbangan;

2. Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diantaranya berupa:

• Memantau dan menjaga ketertiban penyelenggaraan kegiatan penerbangan;

• Mengutamakan dan mempromosikan budaya keselamatan penerbangan;

Dari aspek penyelenggara bandar udara dapat dijelaskan bahwa berdasar peraturan internasional, nasional dan internal bandar udara sebagaimana diatur dalam (ICAO Annex 17, Document 8973, UU RI No 1/2009, PP No 3 Tahun 2001, dan KM 9 Tahun 2010) setiap penyelenggara bandar udara memiliki kewajiban antara lain:

Wajib membuat/memiliki/melaksanakan serta mempertahankan:1. Program Keamanan Bandar

Udara disesuaikan dengan kondisi perkembangan yang mempengaruhi keamanan dan keselamatan penerbangan sipil pada bandar udara dan perusahaan angkutan udara, serta mengacu kepada Program Keamanan Penerbangan Nasional (PKPN);

2. Program Penanggulangan Keadaan Darurat/Tidak Terduga (kontijensi): (kondisi huru-hara / demonstrasi di luar bandar udara yang dinilai akan mengancam keamanan & keselamatan penerbangan sudah dapat dikategorikan kedalam “kondisi rawan/yellow level”

sedangkan ketika huru-hara itu sudah memasuki / menduduki / merusak Bandar udara maka sudah dapat dikategorikan kedalam “kondisi gawat / red level” dan sudah bisa diambil tindakan tegas oleh komite sebagaimana tertuang dalam program kontijensi).

3. Membentuk Komite Keamanan Bandar Udara dan Penanggulangan Keadaan Darurat/Tidak Terduga yang beranggotakan seluruh unsur terkait di Bandar udara dan sekitarnya yang memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan penanggulangan keadaan darurat tidak terduga.

4. Memiliki “Emergency Operation Center” yaitu tempat bagi anggota komite untuk melakukan pengendalian terhadap keadaan darurat tidak terduga.

5. Melakukan uji coba/tes terhadap efektivitas program penanggulangan keadaan darurat/tidak terduga yang melibatkan seluruh unsur terkait dalam penanggulangan untuk melihat bagaimana proses komunikasi, koordinasi serta komando secara efektif diberlakukan.

Program-program sebagaimana tersebut di atas disahkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara, demikian juga keberadaan komite harus disahkan oleh pejabat yang sama untuk masa bakti 5 (lima) tahun.

Sebagai praktisi penerbangan saya masih melihat bahwa secara umum program keamanan, kontijensi serta komite sebagaimana tersebut belum semuanya teroganisasi secara baik, sehingga ketika bandar udara menghadapi keadaan tidak terduga menjadi kelabakan. Sikap seperti ini dalam sistem manajemen keselamatan disebut sebagai sikap “reaktif ”…padahal masa sudah berganti, sistem dan paradigma menghadapi kondisi seperti itu sudah harus diubah dari “reaktif ” menjadi “predektif ” bahkan “generatif ” (mempredeksi suatu ancaman ketika sistem dalam kondisi normal).

Terhadap para demonstran (yang notabene mayoritas mahasiswa) yang memiliki sebutan kaum intelektual generasi pemimpin bangsa agar selalu mempertimbangkan setiap sanksi dari tindakan anrkis yang dilakukan dari aspek hukum dan dampak secara umum terhadap masyarakat luas (pasal 479 c KUHP akan memberikan sanksi pidana penjara selama-lamanya 9 (sembilan) tahun dan 12 (dua belas) tahun bila ternyata tindakan perusakan tersebut dilakukan secara sengaja dan berdampak terhadap bahaya penerbangan dan kecelakaan pesawat udara). (*)

Fenomena Demonstran Rusak dan Duduki Bandara

oleh tjuk sudarsonoinstruktur transportasi udara &

praktisi penerbangan

Ilustrasi kerusuhan di bandara

Page 31: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Aviasi l Juli 2012 l 31Safety

TIDAK dapat dipungkiri, di bidang keselamatan penerbangan sarat akan

pengetahuan yang seharusnya dikelola dengan baik. Mengelola pengetahuan di bidang keselamatan penerbangan sangatlah penting. Seringkali pengetahuan itu hanya dimiliki atau melekat pada orang-orang tertentu saja, lalu bagaimana apabila orang tersebut berhenti bekerja?

Knowledge merupakan salah satu hal yang perlu untuk diatur/dikelola oleh suatu organisasi dalam berkompetisi mengikuti persaingan bisnis. Knowledge Management (KM) akan membentuk suatu sistem yang menangkap, menyimpan, membagi dan memberikan data dan informasi yang dapat diakses dengan lebih cepat, yang kemudian dapat digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Hal ini akan meningkatkan strategi efisiensi dan efektifitas dalam suatu organisasi.

Sebagai suatu hal yang mandatory untuk selalu difokuskan dan disetarakan dengan aspek bisnis dari setiap kegiatan operasional penerbangan yang dijalankan, aspek keselamatan tentunya turut membutuhkan prinsip KM. Banyaknya personil yang terlibat langsung dalam kegiatan operasional

penerbangan, mengharuskan adanya integritas dan kesamaan persepsi akan standard/isu/informasi keselamatan guna mengupayakan tercapainya safety level yang ditargetkan perusahaan. Melalui KM inilah, budaya sharing knowledge dan leadership yang juga sebagai perwujudan dari nilai corporate culture dapat direalisasikan. Hal ini penting untuk dijalankan dan terus dikembangkan dalam rangka mewujudkan tujuan utama perusahaan, termasuk dalam mencapai corporate safety performance yang terbaik.

Aktivitas KM terdiri dari suatu siklus tahapan yaitu Capture – Store – Share – Use – Enrich. Aktivitas ini dimulai dengan “menangkap” (Capture) informasi terkait operasional yang didapatkan atau diobservasi personil terkait di lapangan. Informasi tersebut kemudian didokumentasikan (Store) ke dalam suatu media, yang biasanya berbentuk elektronik sebagai safety data base. Pada tahap berikutnya informasi-informasi tersebut akan dapat didistribusikan dan diketahui (Share) oleh seluruh personil operasional lainnya untuk digunakan (Use) sesuai dengan kebutuhan. Tahapan akhir yaitu Enrich sebagai langkah evaluasi terhadap aktivitas KM untuk continuity improvement.

Sebagai contoh praktis, pengelolaan Operational Hazard Report dapat dijadikan suatu contoh implementasi KM. Dimulai dengan pemberian laporan tertulis akan hazard yang terobservasi di area operasional penerbangan dari personil terkait, kemudian di registrasi ke safety data base oleh responsible unit. Hazard tersebut selanjutnya diteruskan ke unit-unit terkait untuk ditindaklanjuti dengan tujuan menurunkan risk level dan mencegah terjadinya incident/accident. Rangkaian informasi beserta metode KM yang ada selain untuk menindaklanjuti Hazard Report, juga dapat digunakan untuk banyak hal lain, misalnya sebagai evidence (pre-assessment) sebelum melakukan audit ataupun inspeksi, juga dapat digunakan sebagai materi untuk laporan bulanan/tahunan terkait safety performance, yang pada dasarnya hal-hal tersebut bertujuan untuk menemukenali bahaya, risiko dan metode pengendalian yang sesuai untuk perbaikan yang berkelanjutan. Dengan membudayakan KM secara berkesinambungan di tingkat corporate, proses penyampaian informasi dan penyelesaian masalah keselamatan lintas unit akan lebih mudah, sehingga tujuan utama perusahaan dalam hal safety yaitu pencegahan incident maupun accident dapat lebih efektif diupayakan secara bersama-sama. (*)

Knowledge Management In Aviation Safety

Capt. novianto herupratomoEVP. Operation PT Garuda Indonesia (Persero)

Garuda Indonesia Boeing 737-800 NG (Foto: Tom)

Page 32: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

BERPUASA selama kurang lebih 14 jam sebenarnya tak lantas membuat tubuh lemas.

Sumber energi bisa tersimpan baik dalam tubuh dan menjaga tubuh tetap segar, asalkan kita memilih dan mengatur makanan dengan tepat.

Menghadapi bulan puasa, tentu ada yang menyambut dengan senang, tapi ada pula yang terbayang bakal menjalani hari-hari dengan aktivitas terbatas, karena berpikir puasa identik dengan rasa lapar dan badan lemas.

Bagi Anda yang berpuasa dan tetap menjalankan aktivitas tinggi, cadangan energi yang cukup pastinya sangat dibutuhkan. Selama berpuasa, kadar energi dalam tubuh memang rendah, karena tidak ada asupan sumber energi, yakni karbohidrat. Agar tubuh tetap segar, kuncinya menjaga kadar karbohidrat dalam darah tetap stabil dan tidak menurun drastis. Caranya dengan mengatur makan saat sahur dan berbuka puasa.

Pola Makan Saat Sahur Apa yang harus kita lakukan

saat kita berpuasa dan bedan tetap segar? Saat sahur, setelah bangun tidur, makanlah makanan lengkap. Perbanyak sayur dan buah, minum air putih empat gelas hingga waktu imsak, dan hindari gula, termasuk teh manis. Saat sahur, makanlah makanan yang mengandung sumber karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat.

Mengonsumsi karbohidrat kompleks membuat penyerapan di saluran cerna lebih lambat, sehingga tak mudah lapar. Hindari konsumsi lemak jelek dan jenuh (kolesterol tinggi), termasuk gorengan, karena akan membuat cepat haus.

Sumber karbohidrat kompleks bisa didapatkan dari nasi merah, kentang yang dimakan dengan kulitnya, atau roti gandum. Hindari karbohidrat simpleks seperti tepung dan gula. Sedangkan asupan protein bisa dari ikan atau ayam.

Menjelang imsak, tambah lagi asupan sumber energi karbohidrat

kompleks dari buah berserat tinggi, seperti apel atau pir. Pilihan buah lain bisa juga diganti pisang dan dimakan langsung. Pola makan ini akan membantu tubuh Anda menjaga sumber energi dan menstabilkan gula darah.

Saat berpuasa, gula darah cenderung akan turun, namun tidak drastis asal memilih makanan yang tepat. Pengaruhnya, aktivitas sepanjang hari tidak terganggu karena cadangan energi masih membuat tubuh segar hingga berbuka puasa. (*)

Dr. Wendri Wildiartoni Pattiawira Pelupessy, OHP, AMEPraktisi Kesehatan Kerja & Kesehatan Dirgantara

Tetap Bugar Saat Berpuasadalam Penerbangan

Medika32 l Aviasi l Juli 2012

Saat berpuasa, gula darah cenderung akan turun, namun

tidak drastis asal memilih makanan yang tepat.

Aneka buah segar

(Foto: avidcruiser.westhostsite.com)(Foto: davidkiyokawa.com)

Page 33: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Aviasi l Juli 2012 l 33Day off

BEROLAHRAGA kini bukan lagi dipandang sebagai cara agar badan tetap sehat, tapi

juga sudah menjadi gaya hidup, setidaknya buat para awak pesawat. Berolahraga di pusat kebugaran (fitness center) kini sudah menjadi kebutuhan para awak pesawat saat mereka sedang tidak bertugas (day off).

Buat para pramugara dan pramugara (flight attendant), menjaga vitalitas jelas sangat penting, karena tugas memang menuntut demikian. Kalau badan tidak segar, enerjik dan prima, tentu tak sedap dipandang oleh para penumpang yang dilayani.

Akhir pekan bulan lalu, Aviasi melakukan day off bersama dengan dua awak kabin di Celebrity Fitness Center Teraskota, BSD Tangerang. Kedua awak kabin itu adalah Yayat Hermawan dan Arnesya Yunis Karinda.

Yayat Hermawan adalah pramugara AirAsia Indonesia. Dia menuturkan bahwa fitness merupakan salah satu agenda wajib saat day off. Dilakukan sejak 6 tahun lalu saat bekerja sebagai pramugara haji. “Saya tetap harus menjaga kesehatan, sehingga

saat bertugas nanti siap dengan kondisi tubuh yang fresh. Badan yang segar dapat membuat saya semakin percaya diri,” katanya.

Agar tetap prima, Yayat fitness dua hari berturut-turut saat libur, terutama di pagi hari. Dia sengaja memilih berolahraga di pagi hari, karena aktivitas belum padat. Menurut dia, peralatan olahraga di Celebrity Fitness sangat lengkap, sehingga menunjang kebugaran tubuhnya. Selain untuk berolahraga, tempat fitness itu juga dimanfaatkan untuk refreshing dan hang out.

Strategi pria asal Bandung ini untuk menjaga vitalitas tubuhnya adalah mengatur pola hidup sehat selain dengan berolah raga (membakar kalori yang ada), juga makan sedikit tapi sering, mengonsumsi suplemen atau multivitamin.

Lain lagi bagi Arnesya Yunis Karinda. Pramugari Kalstar Aviation ini mengaku fitness dapat menjaga tubuh tetap cantik dan langsing. “Berolahraga di pusat kebugaran bagi saya merupakan aktivitas yang tidak dapat ditawar lagi,” katanya.

Menurut dia, di samping harus

Menjaga Kebugaran Saat Day Off

Celebrity Fitness Teraskota BSD Jl Pahlawan Seribu Kav. 7B BSD City Tangerang Selatan-Banten Tel: +62-21- 2991 5888 Fax: +62-21- 2991 5880 www.celebrityfitness.com Waktu operasional:Senin-Jumat pukul 06.00-23.00 WIBSabtu pukul 06.00-22.00 WIBMinggu pukul 08.00-22.00

bugar dan tidak gemuk, pramugari juga harus sehat. “Inner beauty juga akan mendukung penampilan seorang awak kabin.”

Menurut dara asal Magelang ini, di Celebrity Fitness menyediakan fasilitas olahraga yang terbaik, sehingga pelanggan tidak perlu repot-repot membeli peralatan olahraga sendiri. “Kita bisa memilih sesuai tujuan fitness kita, apalagi mengingat libur hanya dua hari. Jadi harus pandai mengatur waktu demi tubuh yang sehat.”

Dipandu Arya, Personal Traineer Celebrity Fitness Teraskota, keduanya memulai olahraga dengan alat thread mill, latihan aerobik dari intensitas menengah ke intensitas tinggi. Mereka juga berjalan kaki hingga berlari di atas papan/matras yang kecepatannya dapat diatur sesuai dengan kemampuan tubuh. Hal ini dilakukan untuk melatih kekuatan jantung dan kaki. Juga untuk melancarkan peredaran darah, meningkatkan metabolisme tubuh dan menurunkan tingkat LDL (kolesterol jahat).

Bulan Puasa sebentar lagi datang. Lalu bagaimana agar tubuh

tetap bugar? Yayat Hermawan mengatakan, “di saat puasa pun saya tetap menjalankan fitness, bukan malah lemes-lemes. Saya sejak dulu mengatur waktu fitness setelah buka puasa, dengan berbuka tanpa banyak glukosa dan makan seperlunya saja.”

“Kalau saya mengatur jadwal fitness setelah menunaikan Shalat Tarawaih. Selain waktunya longgar, kita juga bisa santai. Jadi di Bulan Puasa pun saya tidak ketinggalan untuk terus berolahraga,” jelas Arnesya. (Dnn)

Buat para pramugara dan pramugari(flight attendant), menjaga vitalitas jelas sangat penting, karena tugas memang menuntut demikian.

(Foto: Joe Roland/PhotoV2.com) Arnesya Yunis Karinda

Yayat Hermawan

Page 34: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

SEBENTAR lagi kita memasuki salah satu peak season yang biasa terjadi pada industri penerbangan, karena bertepatan dengan

liburan panjang anak-anak sekolah.Banyak yang perlu di persiapkan bila kita

merencanakan berpergian pada saat peak-season menggunakan pesawat terbang. Biasanya pada saat itu hampir tidak ada kelas promo yang ditawarkan.

Pada masa itu saatnya perusahaan penerbangan menangguk untung, dan berusaha menjual tiket dengan harga setinggi mungkin, sehingga pemerintah merasa perlu mengaturnya dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 26/2010 tentang penetapan tarif batas atas.

Sudah cukup banyak ulasan tentang strategi kita sebagai konsumen untuk menghadapi peak season. Pendekatan standar yang perlu dilakukan adalah pesan jauh-jauh hari dan membandingkan antarmaskapai kesayangan kita untuk mendapatkan tiket paling ekonomis dan sesuai dengan layanan yang kita pilih.

Namun bagaimana cara kita mengatasi kondisi bandara yang pada saat peak season selalu penuh sesak? Berikut kami akan coba ulas inisiatif IATA Fast Travel baik yang sudah ada/diterapkan di Indonesia/Jakarta.

IATA Fast Travel: Ini adalah program yang diluncurkan untuk menjawab IATA Corporate Air Travel survey, di mana lebih dari 50% penumpang udara dunia menginginkan pilihan self-service untuk mempercepat proses perjalanan mereka. Para penumpang juga menginginkan untuk lebih dapat mengontrol perjalanan mereka dan ingin menghindari antrean panjang, baik di check-in counter maupun seluruh proses perjalanan di airport. Program tersebut memiliki inisiatif peningkatan layanan pada:1. Check-in: Penumpang dapar menerima

boarding pass melalui self-service channels (web, kiosk atau mobile phone), untuk menghindari

antrean di check-in desks. 2. Bags ready-to-go: Penumpang dapat memasang

bag tag secara mandiri untuk mempercepat check in dan proses bag drop.

3. Document check: Penumpang dapat melakukan scanning dokumen perjalanan secara mandiri pada kiosks untuk verifikasi data dan pengiriman ke imigrasi untuk mem-by pass proses cek di counter.

4. Flight re-booking: Penumpang dapat secara proaktif melakukan proses re-booking untuk penerbangan pembatalan atau delay dan mendapatkan boarding pass melalui self-service kiosk.

5. Self-boarding: Penyediaan proses automated boarding untuk penumpang.

6. Bag recovery: Penyediaan pelaporan kehilangan bagasi pada self-service kiosk untuk menghindari antrean di counter bagasi.

Berdasarkan pengalaman penulis di airport - airport Indonesia dan layanan dari beberapa maskapai penerbangan, fasilitas terlengkap yang terkait dengan IATA Fast Travel berupa layanan boarding pass melalui web. Sudah cukup banyak maskapai domestik yang memberikan layanan check in melalui web, antara lain Garuda Indonesia, Air Asia dan Lion Air. Untuk penerapan selfservice Kiosk untuk check-in, Garuda Indonesia dan Air Asia adalah pionir dalam penerapannya dengan segala kukurangan dan kelebihannya.

Namun sebagai acuan penulis akan mengulas Lufthansa @ Frankfurt Airport sebagai salah satu Fast Travel compliant tahun 2011. Selain mensupport Lufthansa Airlines dan Swiss Air, penumpang Austrian, SAS, LOT Polandia, Spanair Spanyol, TAP Portugal, ADRIA Slovenia dan Croatia airlines dapat menggunakan fasilitas Kiosk Check In Lufthansa.

Penulis berkesempatan menggunakan fasilitas ini pertama kali pada tahun 2005 bahkan sebelum

IATA mencetuskan program Fast Travel tahun 2008 (Pilot Project), ternyata Lufthansa telah menerapkan sistem ini pertama kali sejak tahun 1998

Tidak mengherankan bahwa proses penggunaannya sangat user friendly. Pada kesempatan pertama itu penulis menggunakan kartu kredit visa sebagai id card, dan memilih penerbangan yang akan penulis gunakan untuk terbang dari Frankfurt ke Hamburg, dan memilih tempat duduk yang dapat dipilih dan mendapatkan boarding pass. Saat ini 60 persen penumpang Lufthansa menggunakan salah satu dari 4 electronic check in yang tersedia baik internet, mobile , telephone dan Kiosk check in.

Selanjutnya adalah Self-service baggage drop-off, di mana penumpang menimbang, mencetak dan menempelkan bagtag secara mandiri dan bagasi tersebut akan masuk ke baggage handling system. Saat ini telah tersedia 25 baggage drop-off kiosks di Munich. Fasilitas terkahir yang penulis manfaatkan adalah automated boarding gate, di mana penulis cukup men-tap barcode boarding pass ke automated boarding gate reader yang akan membuka pintu akses masuk ke arah garbarata.

Selain fasilitas di atas, Lufthansa juga menyediakan 3 tambahan layanan seperti automated document check, independent flight re-booking dan lost bag registration, di mana penumpang dapat melakukan dan menggunakan fasilitas swalayan melalui layanan elektronik yang ada.

Kembali ke Indonesia, andaikan semua itu telah tersedia dapat kita bayangkan kenyamanan dan kemudahan yang kita dapatkan layaknya airport - airport dunia yang telah menerapkan Fast Travel dan perjalanan kita di kala peak season dapat lebih nyaman dan cepat. (Muhammad Firdaus)

Solusi Meningkatkan Layanan Saat ‘Peak Season’Suasana cheek-in di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya (Foto: Tom)

Airline34 l Aviasi l Juli 2012

Page 35: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Aviasi l Juli 2012 l 35

SAAT memasuki musim peak season seperti liburan kali ini, tak heran jika pergerakan

penumpang membludak. Saat bepergian, banyak penumpang yang membawa barang bawaan dalam jumlah tidak sedikit dengan konsekuensi bagasi tertukar atau hilang. Ada pula barang yang rusak. Berikut tips untuk Anda agar hal-hal tidak diinginkan menyangkut barang bawaan Anda tidak terjadi pada Anda.

Pilih penerbangan langsung (direct flight)

Upayakan saat booking tiket sekaligus memilih jadwal penerbangan yang langsung. Hal ini untuk mengansipasi kehilangan bagasi, mengingat jika harus transit maupun transfer, maka barang bawaan akan dipindahkan juga ke pesawat lainnya. Hal ini dapat menimbulkan kerumitan jika tidak dilakukan secara tepat.

Perlu pemotretan barang bawaan sebelum berangkat

Alangkah baiknya, lakukan pemotretan terlebih dulu pada barang bawaan Anda. Dokumentasi ini juga akan membantu Anda saat

pengambilan bagasi nanti berikut sebagai dokumen kepemilikan barang bawaan Anda, Jika pun ada masalah kehilangan bagasi, maka dapat membantu dalam pengurusan bagasi. Selain itu juga akan memudahkan identifikasi bagasi oleh petugas bandara setempat.

Sertakan identitas diri atau tanda pengenal untuk barang bawaan

Agar mudah mendapatkan bagasi Anda saat di conveyor (ban berjalan), maka sebelum check-in, berikan tanda pengenal seperti identitas (nama) pada koper Anda. Hal ini diperlukan agar nantinya Anda tidak akan kesulitan mengenali barang bawaan pada tas atau koper.

Cara seperti ini juga untuk mengantisipasi masalah jika petugas salah memberi label ataupun resi label rusak saat barang bawaan dimasukkan ke dalam bagasi. Coba mulai sekarang membubuhkan name tag, tuliskan data diri Anda pada bagian yang mudah terlihat

Datang lebih awal dan check-in lebih awal

Usahakan tiba di terminal keberangkatan 2 jam sebelum

Kiat Menghindari Kehilangan Bagasi

pesawat yang akan membawa Anda take off. Segera check-in, pastikan identitas dan tiket sesuai. Barang yang akan dimasukkan bagasi pesawat harap diperhatikan dengan baik, seperti resleting/kancing tas terkunci dengan rapat.

Petugas check-in akan memberikan resi (tanda bagasi) sesuai dengan tujuan Anda, jika ragu-ragu segera tanyakan kepada petugas. Resi dalam bentuk label tersebut disimpan dengan baik untuk memudahkan pengambilan bagasi di bandara tujuan.

Tidak harus membawa bagasiCara lain agar tidak kehilangan

bagasi ialah dengan tidak membawa bagasi. Karena tidak semua barang bawaan bisa dimasukkan ke dalam bagasi kabin. Pada umumnya maskapai membatasi maksimal 7 kg bagasi kabin.

Sebaiknya, saat mengemas barang bawaan, bawalah yang seperlunya saja. Barang-barang penting dibawa bersama Anda. (*)

BEPERGIAN dengan pesawat memang menyenangkan. Anda dapat menghemat waktu dan

mendapat fasilitas yang nyaman selama perjalanan. Akan tetapi, jika barang Anda tertinggal, atau malah pesawat tidak mengangkut koper milik Anda, itu jelas bencana. Jika ini yang terjadi, pasti dapat menghambat perjalanan Anda menuju destinasi berikutnya, atau menunda waktu Anda untuk beristirahat di rumah.

Berikut tips menyikapi barang yang tertinggal di pesawat:

1.Jangan panikJangan panik. Jangan berlarian

tidak karuan atau menangis di dalam bandara. Perhatikan dan cek barang apa saja yang tertinggal. Sebaiknya, Anda langsung menemui petugas bandara setempat atau petugas maskapai penerbangan yang Anda tumpangi untuk melaporkan barang Anda yang tertinggal.

2.Jangan marah-marahMungkin, yang akan dilakukan

Anda setelah mengetahui bagasi Anda tertinggal adalah marah-marah kepada petugas maskapai setempat. Meskipun barang-barang di bagasi Anda merupakan barang-barang berharga seperti laptop atau kamera, tapi tetaplah tenang dan kontrol emosi Anda. Ingat, marah-marah tidak akan menyelesaikan masalah.

3.Minta informasi yang jelas dari pihak maskapai (lost and found)

Setelah menghubungi dan bertemu dengan pihak maskapai, mintalah informasi sejelas-jelasnya. Jika Anda yang ceroboh meninggalkan barang, berikan informasi terakhir soal posisi barang Anda di pesawat, kepada pihak maskapai. Jika maskapai yang ceroboh tidak membawa koper Anda dari bandara asal, tanyalah bagaimana mereka akan mengantar koper Anda.

Informasi tersebut mengenai tentang kapan barang Anda akan kembali diantar. Tanyalah tentang detail kapan barang Anda dikembalikan.

Jangan lupa memberikan informasi mengenai Anda. Informasikan mengenai penerbangan Anda selanjutnya, berikan nomor telepon yang bisa dihubungi, dan perihal barang Anda yang tertinggal, agar lebih memudahkan pihak maskapai dalam mengembalikan barang Anda yang tertinggal.

4.Update terus perkembangan dari pihak maskapai

Meski sudah mendapat informasi, jangan lupa untuk mengikuti perkembangan terbaru mengenai bagasi Anda. Tidak ada salahnya Anda menelepon tiap waktu dan terus bertanya. Hal ini juga akan mengingatkan terus pihak maskapai. (*)

Tatkala Barang Tertinggal dalam Penerbangan

(Foto: Tom)

Page 36: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

BERWISATA ke luar negeri dan menggunakan transportasi udara, waktu perjalanan yang ditempuh

biasanya berjam-jam dan sangat mungkin terasa sangat membosankan. Berikut tips agar Anda tidak bosan saat melakukan penerbangan jarak jauh ke luar negeri seperti dikutip dari USNews:

1.siapkan semua gadgetUntuk melalui penerbangan jarak jauh,

salah satu cara menyiasatinya adalah memainkan gadget musik atau games. Pastikan baterai semua gadget Anda sudah terisi penuh, sehingga bisa menemani penerbangan yang lama.

2.gunakan baju berlapisMungkin tempat yang Anda tuju tidak

memiliki temperatur sangat dingin, namun sebaiknya selalu kenakan baju berlapis saat berada dalam penerbangan yang memerlukan waktu lama. Suhu di kabin terkadang bisa menjadi sangat dingin, jadi Anda bisa menggunakan sweater untuk menghangatkan diri.

3.kenakan sepatu yang pantasMenurut penelitian, saat berada

di ketinggian, kaki kita cenderung membengkak, menyebabkan sepatu yang dikenakan tidak nyaman. Karena itu, kenakan sepatu terbuka atau yang mudah dibuka saat penerbangan jarak jauh. Hindari menggunakan sepatu berhak tinggi.

4.tidur Penerbangan jarak jauh biasanya melintasi zona waktu yang berbeda dari tempat asal Anda. Jadwalkan waktu selama enam hingga delapan jam untuk tidur di pesawat agar tubuh bisa menyesuaikan diri dengan zona waktu tujuan. Jadi, Anda tidak akan terserang jetlag.

5.bawa camilanBiasanya, orang akan gelisah dan tidak

tenang ketika lapar. Maskapai memang menyediakan makanan, namun tidak ada salahnya menyiapkan camilan favorit untuk menemani waktu penerbangan. Jangan lupa bawa air mineral untuk mencegah tubuh dehidrasi.

Selamat berwisata ke luar negeri. (*)

Menghadapi PenerbanganJarak Jauh

ANDA pernah menitipkan mobil di bandara, karena keluar kota hanya satu dua hari? Kekhawatiran kadang

menyelimuti kita saat hendak menitipkan kendaraan di bandara.

Fasilitas parkir di bandara memang dibuat senyaman mungkin agar para pengguna jasa penerbangan dapat dengan tenang meninggalkan kendaraannya. Penjagaan bandara dilakukan selama 24 jam.

Berikut adalah tips untuk Anda yang ingin meninggalkan kendaraan di bandara.

1. Jangan tinggalkan barang berharga.Saat menitipkan kendaraan di bandara,

jangan pernah meninggalkan barang berharga di dalam mobil. Kaca mobil yang mudah untuk diterawang oleh orang lain bisa saja membuat barang berharga Anda berpindah tangan.

2. pastikan mobil terkunci dengan aman.

Sebelum meninggalkan mobil, pastikan semua pintu sudah tertutup rapat dan terkunci dengan baik. Perhatikan juga kaca-kaca mobil, jangan sampai ada kaca yang

belum tertutup rapat. Jangan lupa juga untuk mengunci stir mobil Anda.

3. perhatikan tiket parker.Jangan meninggalkan tiket parkir di

mobil. Perhatikan tiket tersebut, jangan sampai tercecer atau hilang.

4. parkirkan mobil di dekat pos jaga.Pilihlah tempat yang ramai untuk

memarkir kendaraan. Sebisa mungkin, parkir kendaraan di dekat pos jaga. Pihak keamanan yang berjaga 24 jam bisa dengan mudah mengawasi kendaraan Anda saat ditinggal. (*)

Menitipkan Kendaraan di Bandara

(Foto: okefood.com)

(Foto: Anto)

Airline36 l Aviasi l Juli 2012

Page 37: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

Aviasi l Juli 2012 l 37

AIR Trafffic Control (ATC) belakangan ini mendapat

sorotan publik setelah pesawat Sukhoi Superjet 100 mengalami kecelakaan setelah menabrak Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.Sebelum mengalami

kecelakaan, pilot pesawat tersebut sempat berkomunikasi

dengan petugas ATC Bandara Soekarno-Hatta. Sampai

sebegitu jauh tidak ada gangguan peralatan komunikasi. Namun ada

kritik yang dilontarkan sejumlah pihak, antara lain anggota DPR

yang mengatakan peralatan di ATC sudah out of date alias

jadul.Peralatan yang memiliki akurasi

tinggi di ATC

menjadi sesuatu yang penting. Salah satu perusahaan yang selama ini menjadi agen peralatan canggih untuk keperluan ATC adalah PT Angkasa Buana Niaga

Cipta. Sejak lama perusahaan ini memperkenalkan produk headset Plantronics yang disebut-sebut merupakan solusi tepat dalam mengatasi tingginya frekuensi penerimaan dan pengunaan alat komunikasi.

Perusahaan ini juga mengeluarkan headset yang selama ini dipakai banyak maskapai dan disukai para pilot, karena suaranya sangat jernih, tidak ada noise. Headset ini juga menjadi andalan para petugas di ATC.

Dalam dunia penerbangan, termasuk bisnis dikenal dengan apa yang disebut Unfied Communications (UC) atau komunikasi terpadu. Headset adalah bagian integral dari pelaksanaan sistem UC.

Headset produk Plantronics, sebagaimana pernah ditulis Aviasi, telah membuat dunia penerbangan semakin sempurna. Sebuah headset

Plantronics memungkinkan pengiriman suara yang benar-

benar super. Sesuatu yang sangat penting bagi keamanan

dan keselamatan penerbangan. (*)

Pentingnya Akurasi Peralatan di ATC

Page 38: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

38 l Aviasi l Juli 2012 Hukum & Regulasi

MUSTAFA Abubakar saat masih menjadi Menteri Negara BUMN dua

tahun lalu mengungkapkan akan mengundang investor asing untuk mengelola bandara di Indonesia.

Dia mengungkapkan hal itu setelah gemas melihat fakta bahwa sejumlah bandara di Indonesia tidak (belum) dikelola dengan baik, bahkan cenderung menurun.

Mustafa mengungkapkan niatan itu bukan tanpa sebab. Pemicunya adalah setelah listrik berkali-kali padam di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Jakarta. Peristiwa ini dianggap sebagai amat memalukan.

Begitu wacana tersebut dilontarkan sang menteri, begitu pernah ditulis Aviasi (Oktober 2010), para insan dunia penerbangan pun langsung membaca UU No 1 Tahun 2009 tentang penerbangan. Di sana begitu banyak pasal yang ternyata belum semuanya direalisasikan.

Sesuai dengan UU tersebut, saat itu (2010) kewenangan pengelolaan bandar udara seharusnya sudah diambil alih oleh apa yang disebut sebagai Otoritas Bandara. Dalam UU ini diatur otoritas bandara paling lama diimplementasikan pada tahun 2012. Selama ini kewenangan tersebut berada di tangan Administratur Bandara.

UU itu memang mengizinkan kepada pemerintah untuk membuka peluang kepada investor asing bukan sebagai pengelola, tapi pengembang bandara. Dalam berbagai kesempatan, Mustafa mengatakan pemerintah terus mencari investor, baik lokal maupun asing untuk ikut melakukan pengembangan bandara, termasuk Bandara Soekarno-Hatta yang sudah berusia seperempat abad tersebut. “Kami sedang mencari investasi yang besar untuk meningkatkan Bandara Soekarno-Hatta, dan ini terbuka sekali untuk investor asing,” katanya.

Dalam UU Penerbangan, hal yang berkaitan dengan kebandarudaraan diatur mulai dari Bab XI. Pasal 193 UU ini mengatur:

Tatanan kebandarudaraan nasional diwujudkan dalam rangka penyelenggaraan bandar udara yang andal, terpadu, efisien, serta mempunyai daya saing global untuk menunjang pembangunan nasional dan daerah yang berwawasan nusantara.

Tatanan kebandarudaraan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan sistem perencanaan kebandarudaraan nasional yang menggambarkan interdependensi, interrelasi, dan sinergi antar unsur yang meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, geografis, potensi ekonomi, dan pertahanan keamanan dalam rangka mencapai tujuan nasional.• Tatanan kebandarudaraan

nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat:

• Peran, fungsi, penggunaan, hierarki, dan klasifikasi bandar udara; serta.

• Rencana induk nasional bandar udara.

• Sedangkan menyangkut Otoritas Bandar Udara diatur dalam Pasal 227 yang berbunyi:

• Otoritas bandar udara ditetapkan oleh dan bertanggung jawab kepada Menteri.

• Otoritas bandar udara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibentuk untuk satu atau beberapa bandar udara terdekat.

• Otoritas bandar udara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melak sanakan tugasnya berkoordinasi de ngan pemerintah daerah setempat.

Pasal 228: ”Otoritas bandar udara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 227 ayat (1) mempunyai tugas dan tanggung jawab:

Menjamin keselamatan, keamanan, kelancaran, dan kenyamanan di bandar udara; Memastikan terlaksana dan terpenuhi-nya ketentuan keselamatan dan keamanan penerbangan, kelancaran, dan kenyamanan di bandar udara; Menjamin terpeliharanya pelestarian lingkungan bandar udara; Menyelesaikan masalah-masalah yang dapat mengganggu kelancaran kegiatan operasional bandar udara yang dianggap tidak dapat diselesaikan oleh instansi lainnya; Melaporkan kepada pimpinan tertingginya dalam hal pejabat instansi di bandar udara, melalaikan tugas dan tanggungjawabnya serta mengabaikan dan/atau tidak menjalankan kebijakan dan peraturan yang ada di bandar udara; dan Melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Menteri.”

Pasal 229 UU Penerbangan menyebutkan otoritas bandar udara sebagaimana dalam Pasal 227 ayat (1) mempunyai wewenang:

Mengkoordinasikan kegiatan pemerintahan di bandar udara; Mengatur, mengendalikan, dan mengawasi pelaksanaan ketentuan keselamatan, keamanan, kelancaran, serta kenyamanan penerbangan di bandar udara; Mengatur, mengendalikan, dan mengawasi pelaksanaan ketentuan pelestarian lingkungan; Mengatur, mengendalikan, dan mengawasi penggunaan lahan daratan dan/atau perairan bandar udara sesuai dengan rencana induk bandar udara; Mengatur, mengendalikan, dan mengawasi penggunaan kawasan keselamatan operasional penerbangan dan daerah lingkungan kerja bandar udara serta lingkungan kepentingan bandar udara; Mengatur, mengendalikan, dan mengawasi pelaksanaan standar kinerja operasional pelayanan jasa di bandar udara; dan Memberikan sanksi administratif kepada badan usaha bandar udara, unit penyelenggara bandar udara, dan/atau badan usaha lainnya yang tidak memenuhi ketentuan keselamatan, keamanan, kelancaran serta kenyamanan penerbangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 230 berbunyi: ”Aparat otoritas bandar udara merupakan pegawai negeri sipil yang memiliki kompetensi di bidang penerbangan sesuai dengan standar dan kriteria yang ditetapkan oleh Menteri.”

Jika investor asing diberi kepercayaan untuk mengelola bandara, tidak bisa dimungkiri sang investor pasti tidak mau merugi. Oleh sebab itulah di dalam UU Penerbangan juga diatur soal “bisnis” pengusahaan bandar udara.

Dalam Pasal 232 jelas-jelas disebutkan:

Kegiatan pengusahaan bandar udara terdiri atas:a. Pelayanan jasa kebandarudaan; danb. Pelayanan jasa terkait bandar udara.

Pelayanan jasa kebandarudaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi pelayanan jasa pesawat udara, penumpang, barang, dan pos yang terdiri atas penyediaan dan/atau pengembangan:a. Fasilitas untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, manuver, parkir, dan penyimpanan pesawat udara;b. Fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan penumpang dan kargo;c. Fasilitas elektronika, listrik, air, dan instalasi limbah buangan; dand. Lahan untuk bangunan, lapangan, dan industri serta gedung atau bangunan yang berhubungan dengan kelancaran angkutan udara.

Pelayanan jasa terkait bandar udara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi kegiatan:a. Jasa terkait untuk menunjang kegiatan pelayanan operasi pesawat udara di bandar udara, terdiri atas:• Penyediaan hanggar pesawat

udara;• Perbengkelan pesawat udara;• Pergudangan;• Katering pesawat udara;• Pelayanan teknis penanganan

pesawat udara di darat (ground handling);

• Pelayanan penumpang dan bagasi; serta

• Penanganan kargo dan pos.b. Jasa terkait untuk menunjang kegiatan pelayanan penumpang dan barang, terdiri atas:

Penyediaan penginapan/hotel dan transit;• Penyediaan toko dan restoran;• Penyimpanan kendaraan

bermotor;• Pelayanan kesehatan;• Perbankan dan/atau penukaran

uang; dan Transportasi darat.c. Jasa terkait untuk memberikan nilai tambah bagi pengusahaan bandar udara, terdiri atas:• Penyediaan tempat bermain dan

rekreasi;• Penyediaan fasilitas perkantoran;• Penyediaan fasilitas olah raga;• Penyediaan fasiltas pendidikan

dan pelatihan;• Pengisian bahan bakar

kendaraan bermotor; dan• Periklanan.

Sampai sedemikian jauh belum ada data pengelolaan bandara sebagaimana diatur dalam UU Penerbangan tersebut sudah terealisasi berapa persen. Yang pasti hukum dan regulasi memungkinkan pengelola bandara kreatif menciptakan peluang bagi banyak pihak, terutama investor, baik lokal maupun asing. (*)

Landasan Hukum Pengelolaan dan Pengembangan Bandara

(Foto: infosalatiga.com)

Page 39: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012
Page 40: Tabloid Aviasi Edisi Juli 2012

C

M

Y

CM

MY

CY

CMY

K

FA_GA_FLEET_Tempo 210x275mm-Bhs.ai 7/13/11 5:34:32 PM