kolestasis deby (2)
DESCRIPTION
kedokteranTRANSCRIPT
7/21/2019 kolestasis deby (2)
http://slidepdf.com/reader/full/kolestasis-deby-2 1/5
PENDAHULUAN
Salah satu fungsi utama dari hati adalah memproduksi dan mensekresi empedu.
Kolestasis terjadi bila terjadi hambatan aliran empedu dan bahanbahan !ang harus
diekskresi hati. "iga pen!ebab utama kolestasis adalah sindroma hepatitis neonatal#
obstruksi mekanik dan sindroma pau$it! saluran empedu intrahepatal.%
Diagnosisdini kolestasis sangat penting karena terapi dan prognosa dari masingmasing
pen!ebab sangat berbeda.& Pada atresia bilier# bila pembedahan dilakukan pada
usia lebih dari ' minggu mempun!ai prognosa buruk.( Salah satu tujuan diagnostik
!ang paling penting pada kasus kolestasis adalah menetapkan apakah gangguan
aliran empedu intrahepatik atau ekstrahepatik.%#&
DE)*N*S*
Kolestasis adalah kegagalan aliran $airan empedu masuk duodenum dalam jumlah
normal. +angguan dapat terjadi mulai dari membranabasolateral dari hepatosit
sampai tempat masuk saluran empedu ke dalam duodenum., Dari segi klinisdide-nisikan sebagai akumulasi atat !ang diekskresi kedalam empedu seperti
bilirubin# asam empedu# dan kolesterol didalam darah dan jaringan tubuh. Se$ara
patologianatomi kolestasis adalah terdapatn!a timbunan trombus empedu pada sel
hati dan sistem bilier. %#&#,
KLAS*)*KAS*
Se$ara garis besar kolestasis dapat diklasi-kasikan menjadi/
%. Kolestasis ekstrahepatik# obstruksi mekanis saluran empedu ekstrahepatik
Se$ara umum kelainan ini disebabkan lesi kongenital atau didapat. 0erupakankelainan nekroin1amatori !ang men!ebabkan kerusakan dan akhirn!a pembuntuan
saluran empedu ekstrahepatik# diikuti kerusakan saluran empedu intrahepatik. %#&#,
Pen!ebab utama !ang pernah dilaporkan adalah proses imunologis#2 infeksi 3irus
terutama 405%6 dan 7eo 3irus tipe (# asam empedu !ang toksik# iskemia dan
kelainan genetik%%. 8iasan!a penderita terkesan sehat saat lahir dengan berat
badan lahir# akti-tas dan minum normal. *kterus baru terlihat setelah berumur lebih
dari % minggu. %6&69 penderita disertai kelainan kongenital !ang lain seperti
asplenia# malrotasi dan gangguan kardio3askuler.,#2 Deteksi dini dari kemungkinan
adan!a atresia bilier sangat penting sebab e-kasi pembedahan hepatik
portoenterostomi :Kasai; akan menurun apabila dilakukan setelah umur & bulan. %&
Pada pemeriksaan ultrasound terlihat kandung empedu ke$il dan atretik disebabkan
adan!a proses obliterasi# tidak jelas adan!a pelebaran saluran empedu
intrahepatik. +ambaran ini tidak spesi-k# kandung empedu !ang normal mungkin
dijumpai pada penderita obstruksi saluran empedu ekstrahepatal sehingga tidak
men!ingkirkan kemungkinan adan!a atresi bilier.%#, +ambaran histopatologis
ditemukan adan!a portal tra$t !ang edematus dengan proliferasi saluran empedu#
kerusakan saluran dan adan!a trombus empedu didalam duktuli. Pemeriksaan
7/21/2019 kolestasis deby (2)
http://slidepdf.com/reader/full/kolestasis-deby-2 2/5
kolangiogram intraoperatif dilakukan dengan 3isualisasi langsung untuk mengetahui
patensi saluran bilier sebelum dilakukan operasi Kasai.%#&#,#<
&. Kolestasis intrahepatik
a. Saluran Empedu Digolongkan dalam & bentuk# !aitu/ :a; Pau$it! saluran empedu#
dan :b; Disgenesis saluran empedu. =leh karena se$ara embriologis saluran
empedu intrahepatik :hepatoblas; berbeda asaln!a dari saluran empedu
ekstrahepatik :foregut; maka kelainan saluran empedu dapat mengenai han!a
saluran intrahepatik atau han!a saluran ekstrahepatik saja., 8eberapa kelainan
intrahepatik seperti ekstasia bilier dan hepatik -brosis kongenital# tidak mengenai
saluran ekstrahepatik.%( Kelainan !ang disebabkan oleh infeksi 3irus 405# sklerosing
kolangitis# 4aroli>s disease mengenai kedua bagian saluran intra dan ekstra
hepatik.,#2#%6 Karena primer tidak men!erang sel hati maka se$ara umum tidak
disertai dengan gangguan fungsi hepatoseluler. Serum transaminase# albumin# faal
koagulasi masih dalam batas normal. Serum alkali fosfatase dan ++" akan
meningkat. Apabila proses berlanjut terus dan mengenai saluran empedu !angbesar dapat timbul ikterus# hepatomegali# hepatosplenomegali# dan tandatanda
hipertensi portal.%,#%< Pau$it! saluran empedu intrahepatik lebih sering ditemukan
pada saat neonatal dibanding disgenesis# dibagi menjadi sindromik dan
nonsindromik. Dinamakan pau$it! apabila didapatkan ? 6#< saluran empedu per
portal tra$t. , 4ontoh dari sindromik adalah sindrom Alagille# suatu kelainan
autosomal dominan disebabkan haploinsu-siensi pada gene @A++ED %. % Sindroma
ini ditemukan pada tahun %2B< merupakan pen!akit multiorgan pada mata
:posterior embr!otoCin;# tulang belakang :butter1! 3ertebrae;# kardio3askuler
:stenosis katup pulmonal;# dan muka !ang spesi-k :triangular fa$ial !aitu frontal
!ang dominan# mata !ang dalam# dan dagu !ang sempit;.%B#%' Nonsindromik adalah
pau$it! saluran empedu tanpa disertai gejala organ lain. Kelainan saluran empedu
intrahepatik lainn!a adalah sklerosing kolangitis neonatal# sindroma hiper *g0#
sindroma imunode-siensi !ang men!ebabkan kerusakan pada saluran empedu. ,#%2
b. Kelainan hepatosit Kelainan primer terjadi pada hepatosit men!ebabkan
gangguan pembentukan dan aliran empedu. Hepatosit neonatus mempun!ai
$adangan asam empedu !ang sedikit# fungsi transport masih prematur# dan
kemampuan sintesa asam empedu !ang rendah sehingga mudah terjadi
kolestasis.%#&#, *nfeksi merupakan pen!ebab utama !akni 3irus# bakteri# dan parasit.
Pada sepsis misaln!a kolestasis merupakan akibat dari respon hepatosit terhadap
sitokin !ang dihasilkan pada sepsis.&6
Hepatitis neonatal adalah suatu deskripsi dari3ariasi !ang luas dari neonatal hepatopati# suatu in1amasi nonspesi-k !ang
disebabkan oleh kelainan genetik# endokrin# metabolik# dan infeksi intrauterin.
0empun!ai gambaran histologis !ang serupa !aitu adan!a pembentukan
multinu$leated giant $ell dengan gangguan lobuler dan serbukan sel radang#
disertai timbunan trombus empedu pada hepatosit dan kanalikuli. Diagnosa
hepatitis neonatal sebaikn!a tidak dipakai sebagai diagnosa akhir# han!a dipakai
7/21/2019 kolestasis deby (2)
http://slidepdf.com/reader/full/kolestasis-deby-2 3/5
apabila pen!ebab 3irus# bakteri# parasit# gangguan metabolik tidak dapat
ditemukan.%#&#,#<
PA"=)*S*=L=+*
Empedu adalah $airan !ang disekresi hati berarna hijau kekuningan merupakan
kombinasi produksi dari hepatosit dan kolangiosit. Empedu mengandung asam
empedu# kolesterol# phospholipid# toksin !ang terdetoksi-kasi# elektrolit# protein#
dan bilirubin terkon!ugasi. Kolesterol dan asam empedu merupakan bagian
terbesar dari empedu sedang bilirubin terkon!ugasi merupakan bagian ke$il. 8agian
utama dari aliran empedu adalah sirkulasi enterohepatik dari asam empedu.
Hepatosit adalah sel epetelial dimana permukaan basolateraln!a berhubungan
dengan darah portal sedang permukaan apikal :kanalikuler; berbatasan dengan
empedu. Hepatosit adalah epitel terpolarisasi berfungsi sebagai -lter dan pompa
bioaktif memisahkan ra$un dari darah dengan $ara metabolisme dan detoksi-kasi
intraseluler# mengeluarkan hasil proses tersebut kedalam empedu.%#&#,#< Salah satu
$ontoh adalah penanganan dan detoksi-kasi dari bilirubin tidak terkon!ugasi:bilirubin indirek;. 8ilirubin tidak terkon!ugasi !ang larut dalam lemak diambil dari
darah oleh transporter pada membran basolateral# dikon!ugasi intraseluler oleh
enim UDP+"a !ang mengandung P,<6 menjadi bilirubin terkon!ugasi !ang larut air
dan dikeluarkan kedalam empedu oleh transporter mrp&. mrp& merupakan bagian
!ang bertanggungjaab terhadap aliran bebas asam empedu. alaupun asam
empedu dikeluarkan dari hepatosit kedalam empedu oleh transporter lain# !aitu
pompa aktif asam empedu. Pada keadaan dimana aliran asam empedu menurun#
sekresi dari bilirubin terkon!ugasi juga terganggu men!ebabkan hiperbilirubinemia
terkon!ugasi. Proses !ang terjadi di hati seperti in1amasi# obstruksi# gangguan
metabolik# dan iskemia menimbulkan gangguan pada transporter hepatobiliermen!ebabkan penurunan aliran empedu dan hiperbilirubinemi terkon!ugasi.&%
Perubahan fungsi hati pada kolestasis Pada kolestasis !ang berkepanjangan terjadi
kerusakan fungsional dan struktural/
A. Proses transpor hati Proses sekresi dari kanalikuli terganggu# terjadi in3ersi pada
fungsi polaritas dari hepatosit sehingga elminasi bahan seperti bilirubin
terkon!ugasi# asam empedu# dan lemak kedalam empedu melalui plasma membran
permukaan sinusoid terganggu.&&
8. "ransformasi dan kon!ugasi dari obat dan at toksik Pada kolestasis
berkepanjangan efek detergen dari asam empedu akan men!ebabkan gangguan
sitokrom P,<6. )ungsi oksidasi# glukoronidasi# sulfasi dan kon!ugasi akan
terganggu.&(
4. Sintesis protein Sintesis protein seperti alkali fosfatase dan ++"# akan meningkat
sedang produksi serum protein albuminglobulin akan menurun.%,#%<
7/21/2019 kolestasis deby (2)
http://slidepdf.com/reader/full/kolestasis-deby-2 4/5
D. 0etabolisme asam empedu dan kolesterol Kadar asam empedu intraseluler
meningkat beberapa kali# sintesis asam empedu dan kolesterol akan terhambat
karena asam empedu !ang tinggi menghambat H0+4oA reduktase dan B alfa
h!droC!lase men!ebabkan penurunan asam empedu primer sehingga menurunkan
rasio trihidroksiFdihidroksi bile a$id sehingga akti-tas hidropopik dan detergenik
akan meningkat. Kadar kolesterol darah tinggi tetapi produksi di hati menurunkarena degradasi dan eliminasi di usus menurun.&,#&<
E. +angguan pada metabolisme logam "erjadi penumpukan logam terutama 4u
karena ekskresi bilier !ang menurun. 8ila kadar $eruloplasmin normal maka tidak
terjadi kerusakan hepatosit oleh 4u karena 4u mengalami polimerisasi sehingga
tidak toksik.&
). 0etabolisme $!stein!l leukotrienes 4!stein!l leukotrienes suatu at bersifat
proin1amatori dan 3asoaktif dimetabolisir dan dieliminasi dihati# pada kolestasis
terjadi kegagalan proses sehingga kadarn!a akan meningkat men!ebabkan edema#
3asokonstriksi# dan progresi-tas kolestasis. =leh karena diekskresi diurin makadapat men!ebabkan 3aksokonstriksi pada ginjal.&B
+. 0ekanisme kerusakan hati sekunder
%. Asam empedu# terutama litokolat merupakan at !ang men!ebabkan kerusakan
hati melalui akti-tas detergen dari sifatn!a !ang hidrofobik. Gat ini akan melarutkan
kolesterol dan fosfolipid dari sistim membran sehingga intregritas membran akan
terganggu. 0aka fungsi !ang berhubungan dengan membran seperti Na # K
A"Pase# 0gA"Pase# enimenim lain dan fungsi transport membran dapat
terganggu# sehingga lalu lintas air dan bahanbahan lain melalui membran juga
terganggu.&'
Sistim transport kalsium dalam hepatosit juga terganggu. Gatat lain!ang mungkinberperan dalam kerusakan hati adalah bilirubin# 4u# dan $!stein!l
leukotrienes namun peran utama dalam kerusakan hati pada kolestasis adalah
asam empedu.,#&#&B
&. Proses imunologis Pada kolestasis didapat molekul HLA * !ang mengalami displa!
se$ara abnormal pada permukaan hepatosit# sedang HLA * dan ** diekspresi pada
saluran empedu sehingga men!ebabkan respon imun terhadap sel hepatosit dan sel
kolangiosit. Selanjutn!a akan terjadi sirosis bilier.&2
0AN*)ES"AS* KL*N*S
"anpa memandang etiologin!a# gejala klinis utama pada kolestasis ba!i adalah
ikterus# tinja akholis# dan urine !ang berarna gelap. Selanjutn!a akan mun$ul
manifestasis klinis lainn!a# sebagai akibat terganggun!a aliran empedu dan
bilirubin. Dibaah ini bagan !ang menunjukkan konsekuensi akibat terjadin!a
kolestasis.
7/21/2019 kolestasis deby (2)
http://slidepdf.com/reader/full/kolestasis-deby-2 5/5
D*A+N=S*S "ujuan utama e3aluasi ba!i dengan kolestasis adalah membedakan
antara kolestasis intrahepatik dengan ekstrahepatik sendini mungkin. Diagnosis dini
obstruksi bilier ekstrahepatik akan meningkatkan keberhasilan operasi. Kolestasis
intrahepatik seperti sepsis# galaktosemia atau endrokinopati dapat diatasi denganmedikamentosa.%#&#,#< Anamnesis a. Adan!a ikterus pada ba!i usia lebih dari %, hari#
tinja akolis !ang persisten harus di$urigai adan!a pen!akit hati dan saluran bilier. %#&#,
b. Pada hepatitis neonatal sering terjadi pada anak lakilaki# lahir prematur atau
berat badan lahir rendah. Sedang pada atresia bilier sering terjadi pada anak
perempuan dengan berat badan lahir normal# dan memberi gejala ikterus dan tinja
akolis lebih aal.<B#2
$. Sepsis diduga sebagai pen!ebab kuning pada ba!i bila ditemukan ibu !ang
demam atau disertai tandatanda infeksi.&6
d. Adan!a ria!at keluarga menderita kolestasis# maka kemungkinan besar
merupakan suatu kelainan genetikFmetabolik :fibrokistik atau defisiensi I%
antitripsin;.%#&#,#< Pemeriksaan -sik Pada umumn!a gejala ikterik pada neonatus baru
akan terlihat bila kadar bilirubin sekitar B mgFdl. Se$ara klinis mulai terlihat pada
bulan pertama. arna kehijauan bila kadar bilirubin tinggi karena oksidasi bilirubin
menjadi bili3erdin. @aringan sklera mengandung ban!ak elastin !ang mempun!ai
a-nitas tinggi terhadap bilirubin# sehingga pemeriksaan sklera lebih sensitif.,#<
Dikatakan pembesaran hati apabila tepi hati lebih dari (#< $m dibaah arkus kota
pada garis midkla3ikula kanan. Pada perabaan hati !ang keras# tepi !ang tajam dan
permukaan noduler diperkirakan adan!a -brosis atau sirosis. Hati !ang teraba pada
epigastrium men$erminkan sirosis atau lobus 7iedel :pemanjangan lobus kanan
!ang normal;. N!eri tekan pada palpasi hati diperkirakan adan!a distensi kapsul+lisson karena edema. 8ila limpa membesar# satu dari beberapa pen!ebab seperti
hipertensi portal# pen!akit storage# atau keganasan harus di$urigai. Hepatomegali
!ang besar tanpa pembesaran organ lain dengan gangguan fungsi hati !ang
minimal mungkin suatu -brosis hepar kongenital. Perlu diperiksa adan!a pen!akit
ginjal polikistik. Asites menandakan adan!a peningkatan tekanan 3ena portal dan
fungsi hati !ang memburuk. Pada neonatus dengan infeksi kongenital# didapatkan
bersamaan dengan mikrosefali# korioretinitis# purpura# berat badan rendah# dan
gangguan organ lain.%#&#,#<
Alagille mengemukakan , keadaan klinis !ang dapat menjadi patokan untuk
membedakan antara kolestasis ekstrahepatik dan intrahepatik. Dengan kriteria
tersebut kolestasis intrahepatik dapat dibedakan dengan kolestasis ekstrahepatik J
'&9 dari %(( penderita.(% 0o!er menambah satu kriteria lagi gambaran
histopatologi hati.