bab ii baru tlfp.docx

57
BAB II PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisi pengumpulan dan pengolahan modul 2 mengenai kebutuhan material handling dan luas skm yang akan digunakan dalam proses produksi. Berikut penjelasannya. 2.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan terhadap data wkatu setup komponen, harga dan berat bahan dasar, waktu setup mesin, data jenis dimensi dan berat material handling, dan data dimensi dan berat kotak komponen BO. 2.1.1 Data Waktu Setup Komponen Data waktu setup komponen dari Fixed Vise, Grinder Vise dan Pipe Vise ditampilkan pada tabel 2.1 sampai tabel 2.3 berikut Tabel 2.1 Data Waktu Setup Komponen Fixed Vise

Upload: adlinahelmi

Post on 26-Oct-2015

49 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

KEBUTUHAN MATERIAL HANDLING UNTUK PROCESS LAYOUT (TATA LETAK FASILITAS PABRIK)

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II baru TLFP.docx

BAB II

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisi pengumpulan dan pengolahan modul 2 mengenai kebutuhan

material handling dan luas skm yang akan digunakan dalam proses produksi.

Berikut penjelasannya.

2.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan terhadap data wkatu setup komponen, harga

dan berat bahan dasar, waktu setup mesin, data jenis dimensi dan berat material

handling, dan data dimensi dan berat kotak komponen BO.

2.1.1 Data Waktu Setup Komponen

Data waktu setup komponen dari Fixed Vise, Grinder Vise dan Pipe Vise

ditampilkan pada tabel 2.1 sampai tabel 2.3 berikut

Tabel 2.1 Data Waktu Setup Komponen Fixed Vise

No.No

komponenNama Komponen

Waktu Setup Komponen (Detik)

1 FV - 0101 Landasan Dasar 22,922 FV - 0102 Rahang Gerak 21,243 FV - 0103 Batang Ulir 19,364 FV - 0104 Batang Pemutar 19,335 FV - 0105 Cincin Pengunci 14,586 FV - 0106 Rahang Keras 1 19,287 FV - 0107 Rahang Keras 2 19,288 FV - 0108 Plat Penahan 17,73

Page 2: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Tabel 2.2 Data Waktu Setup Komponen Pipe Vise

No.No

komponenNama Komponen

Waktu Setup Komponen (Detik)

1 PV - 0101 Silinder Pemegang 22,892 PV - 0102 Silinder Pemutar 21,333 PV - 0103 Badan Ragum 18,584 PV - 0104 Pengunci Ragum 18,585 PV - 0105 Pemegang Rahang 1 17,266 PV - 0106 Pemegang Rahang 2 14,847 PV - 0107 Landasan Ragum 13,488 PV - 0108 Rahang Statis 1 19,179 PV - 0109 Rahang Statis 2 13,6110 PV - 0110 Rahang Gerak 13,61

Tabel 2.3 Data Waktu Setup Komponen Grinder Vise

No.No

komponenNama Komponen

Waktu Setup Komponen (Detik)

1 GV - 0101 Landasan Dasar 22,942 GV - 0102 Rahang Penggerak 21,163 GV - 0103 Landasan Tengah 21,254 GV - 0104 Landasan Bawah 21,035 GV - 0105 Handle Pemutar 17,826 GV - 0106 Busur Protractor 17,827 GV - 0107 Plat Pengunci 17,828 GV - 0108 Rahang Pencekam 17,829 GV - 0109 Leher Pengunci 13,4710 GV - 0110 Batang Pemutar 13,47

PT VISECORP 17

Page 3: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

2.1.2 Harga Dan Berat Bahan Dasar

Harga dan berat bahan dasar dari ketiga ragum ini ditampilkan pada Tabel

2.4 berikut.

Tabel 2.4 Harga dan Berat Bahan Dasar

P L T D300 200 100 - 2,22 52.578,00Rp 300 200 50 - 1,11 26.289,00Rp 600 300 6 - 3,99 94.500,00Rp 600 300 8 - 5,33 126.000,00Rp 600 300 10 - 6,66 157.000,00Rp 600 300 12 - 7,99 189.000,00Rp 600 - - 30 0,666 13.593,00Rp 600 - - 26 0,577 11.781,00Rp 600 - - 20 0,444 9.062,00Rp 600 - - 14 0,318 6.343,00Rp

Harga (Rp)

1

2

3

Besi Cor

Besi Plat

Besi As

Berat Material (Kg)

NoNama Material Bahan

DasarDimensi Bahan Dasar (mm)

2.1.3 Waktu Setup Mesin

Data waktu setup mesin ditampilkan pada Tabel 2.5 berikut.

Tabel 2.5 Waktu Setup MesinWaktu SetupMesin (detik)

1 Meja Ukur 252 Pengecoran 2133 Mesin Gergaji Potong 454 Mesin Drill 295 Mesin Bubut 1716 Mesin Potong Plat 577 Mesin Freis 388 Mesin Tap 279 Mesin Amplas 26

10 Perakitan 1011 Mesin Las 3012 Pengepakan 15

No. Nama Mesin

PT VISECORP 18

Page 4: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

2.1.4 Data Jenis, Dimensi dan Berat Material Handling

Data material handling yang diperlukan dalam pengolahan data ini berupa

data jenis, dimensi dan berat dari material handling yang digunakan ditampilkan

pada Tabel 2.6 berikut.

Tabel 2.6 Data Jenis, Dimensi dan Berat Material HandlingBerat yang Dapat

p l t Diangkut (Kg)1 Forklift ( 7 series large) 1,5 1,2 1,5 72002 Forklift ( 7 series AC) 1,4 1,2 1,2 25003 Forklift ( 3 Wheel) 1,5 1,2 1,5 20004 Basket Truck 4W329 1,2 0,75 0,8 2005 Cube Truck (5M726) 0,9 0,9 0,7 200

No Jenis Material HandlingDimensi Material Handling (m)

2.1.5 Data Dimensi Dan Berat Kotak Komponen BO

Data dimensi kotak dan berat kotak komponen BO ditampilkan pada tabel

2.7 berikut

Tabel 2.7 Dimensi Kotak dan Berat Kotak Komponen BONo. Jumlah Contain Berat Kotak

Komponen Komponen (unit) P L T D P L T per Kotak Penyimpanan (Kg)1 FV - 0201 Baut Inbus 4 31 - - 10 150 50 50 100 0,0382 FV - 0202 Baut Hexagonal 2 31 - - 10 150 50 50 100 0,0383 FV - 0203 Pena Silinder 1 21 - - 5 100 30 20 104 0,0384 PV - 0201 Pin 2 14 - - 3 100 10 10 48 0,0725 PV - 0202 Baut Hexagonal 3 31 - - 10 150 50 50 100 0,0386 PV - 0203 Baut Inbus 4 31 - - 2,2 100 10 10 48 0,0727 PV - 0204 Mur 4 1,2 - - 2,2 30 10 10 400 0,0388 PV - 0205 Mur Hexagonal 3 1,4 - - 10 30 20 20 160 0,0389 GV - 0211 Silinder Busur 1 112,7 - - 15,88 150 50 50 9 0,09110 GV - 0212 Ring 2 2,38 - - 30,16 30 50 50 12 0,09111 GV - 0213 Baut Landasan 4 31,75 - - 15,88 100 50 50 27 0,03812 GV - 0214 Baut Penggerak 2 31,75 - - 19,05 100 50 50 12 0,09113 GV - 0215 Baut Busur 2 15,88 - - 7,94 100 50 50 216 0,03814 GV - 0216 Baut Rahang 4 14,29 - - 7,94 100 50 50 216 0,03815 GV - 0217 Pin Pemutar 1 24,33 - - 4 150 25 250 200 0,03816 GV - 0218 Mur 2 12,3 - - 22,23 100 50 50 32 0,07217 GV - 0219 Pengunci 1 12,42 - - 1,39 50 20 10 390 0,03818 GV - 0220 Baut Bolt 1 46,04 - - 23,4 150 50 50 12 0,091

No. Nama KomponenDimensi Bahan (mm) Dimensi Kotak (mm)

PT VISECORP 19

Page 5: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Selain data-data yang telah dikumpulkan pada tabel-tabel diatas, juga

dibutuhkan data yang berkaitan dengan biaya-biaya yang dibutuhkan. biaya

tersebut antara lain sebagai berikut.

Upah pekerja per jam = Rp 9.375,00

Biaya Material Handling = Rp 200,00

2.2 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan terhadap perhitungan ukuran lot dan siklus

produksi, perhitungan biaya simpan dan biaya set-up per komponen, perhitungan

kebutuhan Material Handling pada lantai produksi, perhitungan ongkos material

handling pada lantai produksi, perhitungan luas penumpukan awal dan akhir tiap

komponen dan perencanaan luas stasiun kerja mandiri.

2.2.1 Perhitungan Ukuran Lot dan Siklus Produksi

Prhitungan ukuran lot dan siklus produksi meliputi perhitungan biaya

simpan dan biaya setup, kapasitas produksi, tingkat permintaan dan produksi

komponen, serta perhitungan ukuran lot produksi setiap komponen.

2.2.1.1 Perhitungan Biaya Simpan dan Biaya Set-up Per Komponen

Perhitungan biaya simpan dan biaya set-up per komponen untuk

komponen ragum Fixed Vise adalah sebagai berikut:

a. Nama komponen : Landasan Dasar

Nomor Komponen : FV-0101

Spesifikasi bahan : Besi cor

Dimensi bahan jadi : (256,5 X 209 X 98,04) mm

Dimensi bahan baku : (300 x 200 x 50)mm

Konsumsi Bahan/unit = (256,5 X 209 X 98,04)/( 300 x 200 x 50

= 0,876

Jumlah Komponen per Produk : 1

PT VISECORP 20

Page 6: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Harga Bahan Baku : Rp52.578

Upah pekerja/jam : Rp 9.375

Waktu Set up : 22,92 detik

Biaya Simpan/komponen = 22,5 % x konsumsi bahan per unit x

jumlah komponen x harga bahan baku

= 22,5 % x 0,876 x 1 x Rp 52.578

= Rp10.363

Biaya Setup/Komponen = (waktu set up per komponen/3600) x

upah pekerja x jumlah komponen per

produk

= (22,92/3600) x Rp 9.375 x 1

= Rp 60

Biaya Set up Mesin = (waktu setup mesin keseluruhan /3600)/

jumlah komponen MFG x upah pekerja

x jumlah komponen per produk

= ((153,72/3600)/22) x 1 x Rp 9.375,-

= Rp 50

Biaya Set up = biaya setup per komponen + biaya setup

mesin

= Rp 60 + Rp 50 = Rp110

b. Nama komponen : Rahang Gerak

Nomor Komponen : FV-0102

Spesifikasi bahan : Besi cor

Dimensi bahan jadi : (165,10 x 38 x 28,5) mm

Dimensi bahan baku : (300 x 200 x 50) mm

Konsumsi Bahan/unit = (165,10 x 38 x 28,5)/(300 x 200 x 50)

= 0,058

Jumlah Komponen per Produk : 1

Harga Bahan Baku : Rp 26.289

Upah pekerja/jam : Rp 9.375

Waktu Set up : 21,24 detik

PT VISECORP 21

Page 7: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Biaya Simpan/komponen = 22,5 % x konsumsi bahan per unit x

jumlah komponen x harga bahan baku

= 22,5 % x 0,058 x 1 x Rp 26.289

= Rp 345

Biaya Setup/Komponen = (waktu set up per komponen/3600) x

upah pekerja x jumlah komponen per

produk

= (21,24 /3600) x Rp 9.375 x 1

= Rp 55

Biaya Set up Mesin = (waktu setup mesin keseluruhan /3600)/

jumlah komponen MFG x upah pekerja

x jumlah komponen per produk

= ((153,72/3600)/22) x 1 x Rp 9.375,-

= Rp 50

Biaya Set up = biaya setup per komponen + biaya setup

mesin

= Rp 55 + Rp 50 = Rp105

Contoh perhitungan biaya simpan dan biaya set-up per komponen untuk

komponen ragum Pipe Viseadalah sebagai berikut:

a. Nama komponen : Silinder Pemegang

Nomor Komponen : PV- 0102

Spesifikasi bahan : Besi As

Dimensi bahan jadi : (200,1 x 11,05 ) mm

Dimensi bahan baku : (600 x 14) mm

Konsumsi Bahan/unit = (200,1)/( 600)

= 0,335

Jumlah Komponen per Produk : 1

Harga Bahan Baku : Rp6.343

Upah pekerja/jam : Rp 9.375

Waktu Set up : 22,89detik

PT VISECORP 22

Page 8: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Biaya Simpan/komponen = 22,5 % x konsumsi bahan per unit x

jumlah komponen x harga bahan baku

= 22,5 % x 0,335x 1 x Rp6.343

= Rp 476

Biaya Setup/Komponen = (waktu set up per komponen/3600) x

upah pekerja x jumlah komponen per

produk

= (22,89detik /3600) x Rp 9.375 x 1

= Rp 60

Biaya Set up Mesin = (waktu setup mesin keseluruhan /3600)/

jumlah komponen MFG x upah pekerja

x jumlah komponen per produk

= ((173,35 /3600)/22) x 1 x Rp 9.375,-

= Rp 21

Biaya Set up = biaya setup per komponen + biaya setup

mesin

= Rp 60 + Rp 21 = Rp 81

b. Nama komponen : Badan Ragum

Nomor Komponen : PV-0103

Spesifikasi bahan : Besi Cor

Dimensi bahan jadi : (160,95 x 46,05 x 164,77)mm

Dimensi bahan baku : (300 x200 x 50 )mm

Konsumsi Bahan/unit = (160,95 x 46,05 x 164,77)/( 300 x200 x

50)

= 0,4071

Jumlah Komponen per Produk : 1

Harga Bahan Baku : Rp26.289

Upah pekerja/jam : Rp 9.375

Waktu Set up : 18,58 detik

Biaya Simpan/komponen = 22,5 % x konsumsi bahan per unit x

jumlah komponen x harga bahan baku

PT VISECORP 23

Page 9: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

= 22,5 % x 0,4071 x 1 x Rp 26.289

= Rp2.408Biaya Setup/Komponen = (waktu set up per komponen/3600) x

upah pekerja x jumlah komponen per

produk

= (22,89detik /3600) x Rp 9.375 x 1

= Rp 60

Biaya Set up Mesin = (waktu setup mesin keseluruhan /3600)/

jumlah komponen MFG x upah pekerja

x jumlah komponen per produk

= ((173,35 /3600)/22) x 1 x Rp 9.375,-

= Rp 21

Biaya Set up = biaya setup per komponen + biaya setup

mesin

= Rp 60 + Rp 21 = Rp 81

Contoh perhitungan biaya simpan dan biaya set-up per komponen untuk

komponen ragum Grinder Vise adalah sebagai berikut:

a. Nama komponen : Landasan Dasar

Nomor Komponen : GV-0101

Spesifikasi bahan : Besi Cor

Dimensi bahan jadi : (177,8x88,9x53,98) mm

Dimensi bahan baku : 300 x 200 x 50 mm

Konsumsi Bahan/unit = (160,95 x 46,05 x 164,77)/( 300 x200 x

50)

= 0,2844

Jumlah Komponen per Produk : 1

Harga Bahan Baku : Rp26.289

Upah pekerja/jam : Rp 9.375

Waktu Set up : 22,94 detik

Biaya Simpan/komponen = 22,5 % x konsumsi bahan per unit x

jumlah komponen x harga bahan baku

= 22,5 % x 0,2844x 1 x Rp 26.289

PT VISECORP 24

Page 10: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

= Rp1.682Biaya Setup/Komponen = (waktu set up per komponen/3600) x

upah pekerja x jumlah komponen per

produk

= (22,94 detik /3600) x Rp 9.375 x 1

= Rp 60

Biaya Set up Mesin = (waktu setup mesin keseluruhan /3600)/

jumlah komponen MFG x upah pekerja

x jumlah komponen per produk

= ((173,35 /3600)/22) x 1 x Rp 9.375,-

= Rp 21

Biaya Set up = biaya setup per komponen + biaya setup

mesin

= Rp 60 + Rp 21 = Rp 81

b. Nama komponen : Rahang Penggerak

Nomor Komponen : FV-0102

Spesifikasi bahan : Besi Cor

Dimensi bahan jadi : (88,9x68,85x42,86) mm

Dimensi bahan baku : 300 x 200 x 50 mm

Konsumsi Bahan/unit = (88,9x68,85x42,86) / (300 x 200 x 500)

= 0,0887

Jumlah Komponen per Produk : 1

Harga Bahan Baku : Rp26.289

Upah pekerja/jam : Rp 9.375

Waktu Set up : 21,16detik

Biaya Simpan/komponen = 22,5 % x konsumsi bahan per unit x

jumlah komponen x harga bahan baku

= 22,5 % x 0,0887x 1 x Rp26.289

= Rp525Biaya Setup/Komponen = (waktu set up per komponen/3600) x

upah pekerja x jumlah komponen per

produk

PT VISECORP 25

Page 11: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

= (21,16detik /3600) x Rp 9.375 x 1

= Rp55

Biaya Set up Mesin = (waktu setup mesin keseluruhan /3600)/

jumlah komponen MFG x upah pekerja

x jumlah komponen per produk

= ((184,6/3600)/22) x 1 x Rp 9.375,-

= Rp 22

Biaya Set up = biaya setup per komponen + biaya setup

mesin

= Rp 55 + Rp 22 = Rp 77

Perhitungan selengkapnya untuk biaya simpan dan biaya setupdapat dilihat

pada Lampiran A.

2.2.1.2 Perhitungan Kapasitas Produksi Masing-masing Komponen

Contoh perhitungan untuk perhitungan kapasitas produksi masing-masing

komponen ragum Fixed Vise adalah sebagaiberikut:

a. Nama komponen : FV - 0103

Nomor Komponen : Batang Ulir

No Operasi : 1

Deskripsi operasi : Diukur

Jumlah komponen/produk : 1

Tipe Mesin : Meja Ukur

Jumlah Kebutuhan Mesin : 1

Waktu Proses : 16,5 detik

Waktu Set up : 25 detik

Total waktu : 118,500 detik

Waktu Tersedia per hari : 7*3600 =25200 detik

Efisiensi Mesin : 76%

Kapasitas Produksi = ((1 x 0,76 x 25200) / 118,500) x 1

= 161,620unit/hari.

PT VISECORP 26

Page 12: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

b. Nama komponen : FV-0103

Nomor Komponen : Batang Ulir

No Operasi : 2

Deskripsi operasi : dipotong

Jumlah komponen/produk : 1

Tipe Mesin : Gergaji Potong

Jumlah Kebutuhan Mesin : 1

Waktu Proses : 2591,083detik

Waktu Set up : 213 detik

Total waktu : 9485,23 detik

Waktu Tersedia per hari : 7*3600 =25200 detik

Efisiensi Mesin : 76%

Kapasitas Produksi = ((1 x 0,7 x 25200) / 9485,23) x 1

= 6,057unit/hari.

Contoh perhitungan untuk perhitungan kapasitas produksi masing-masing

komponen ragum Pipe Vise adalah sebagaiberikut:

a. Nama komponen : Silinder Ragum

Nomor Komponen : PV - 0101

No Operasi : 1

Deskripsi operasi : dibubut

Jumlah komponen/produk : 1

Tipe Mesin : Mesin Bubut

Jumlah Kebutuhan Mesin : 1

Waktu Proses : 2,70 detik

Waktu Set up : 57 detik

Total waktu : 64,71 detik

Waktu Tersedia per hari : 7*3600 = 25200 detik

Efisiensi Mesin : 83 %

Kapasitas Produksi = ((1 x 0,83 x 25200) / 64,71) x 1

= 323,227 unit/hari.

PT VISECORP 27

Page 13: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

b. Nama komponen : badan ragum

Nomor Komponen : PV - 0103

No Operasi : 4

Deskripsi operasi : Diamplas

Jumlah komponen/produk : 1

Tipe Mesin :Mesin Amplas

Jumlah Kebutuhan Mesin : 1

Waktu Proses : 156,86 detik

Waktu Set up : 26detik

Total waktu : 800,24 detik

Waktu Tersedia per hari : 7*3600 = 25200 detik

Efisiensi Mesin : 82%

Kapasitas Produksi = ((1 x 0,82 x 25200) / 800,24) x 1

= 25,822 unit/hari.

Contoh perhitungan untuk perhitungan kapasitas produksi masing-masing

komponen ragum Grinder Vise adalah sebagaiberikut:

a. Nama komponen : Busur Protactor

Nomor Komponen : GV - 0106

No Operasi : 5

Deskripsi operasi : Dipahat

Jumlah komponen/produk : 1

Tipe Mesin : Mesin Pahat

Jumlah Kebutuhan Mesin : 1

Waktu Proses : 68,54 detik

Waktu Set up : 10 detik

Total waktu : 78,54 detik

Waktu Tersedia per hari : 7*3600 = 25200 detik

Efisiensi Mesin : 86%

Kapasitas Produksi = ((1 x 0,86 x 25200) / 78,54 ) x 1

= 275,936 unit/hari.

PT VISECORP 28

Page 14: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

b. Nama komponen : Plat Pengunci

Nomor Komponen : GV - 0107

No Operasi : 2

Deskripsi operasi : Difreis

Jumlah komponen/produk : 1

Tipe Mesin : mesin freis

Jumlah Kebutuhan Mesin : 1

Waktu Proses : 56,16 detik

Waktu Set up : 38 detik

Total waktu : 394,15 detik

Waktu Tersedia per hari : 7*3600 = 25200 detik

Efisiensi Mesin : 80 %

Kapasitas Produksi = ((1 x 0,80 x 25200) / 394,15) x 1

= 51,148 unit/hari.

Perhitungan selengkapnya untuk kapasitas produksi masing-masing

komponen dapat dilihat pada Lampiran A.

2.2.1.3 Perhitungan Tingkat Permintaan dan Produksi Komponen

Perhitungan tingkat permintaan dan produksi komponen ragum Fixed Vise

adalah sebagai berikut:

a. Tingkat permintaan/bulan : 108 unit/bulan

Kapasitas produksi/hari : 7 unit/hari

Hari kerja/bulan : 26 hari

Nama komponen : Landasan Dasar

Nomor Komponen : FV - 0101

Jumlah Komponen per Produk : 1

Kebutuhan komponen = 108/26 x 1

= 4,153846154≈ 5 unit per hari

Tingkat Produksi = 6,057 x 1= 6,057

PT VISECORP 29

Page 15: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

b. Tingkat permintaan/bulan : 108 unit/bulan

Kapasitas produksi/hari : 7 unit/hari

Hari kerja/bulan : 26 hari

Nama komponen : Rahang Gerak

Nomor Komponen : FV – 0102

Jumlah Komponen per Produk : 1

Kebutuhan komponen = 108/26 x 1

= 4,153846154≈ 5 unit per hari

Tingkat Produksi = 6,057 x 1= 6,057

Contoh perhitungan tingkat permintaan dan produksi komponen ragum

Pipe Vise adalah sebagai berikut:

a. Tingkat permintaan/bulan : 108 unit/bulan

Kapasitas produksi/hari : 7 unit/hari

Hari kerja/bulan : 26 hari

Nama komponen : Silinder Pemegang

Nomor Komponen : PV - 0101

Jumlah Komponen per Produk : 1

Kebutuhan komponen = 108/26 x 1

= 4,153846154≈ 5 unit per hari

Tingkat Produksi = 6,19 x 1= 6,19

b. Tingkat permintaan/bulan : 108 unit/bulan

Kapasitas produksi/hari : 7 unit/hari

Hari kerja/bulan : 26 hari

Nama komponen : Silinder Pemutar

Nomor Komponen : PV - 0102

Jumlah Komponen per Produk : 1

Kebutuhan komponen = 108/26 x 1

= 4,153846154≈ 5 unit per hari

Tingkat Produksi =6,19 x 1= 6,19

PT VISECORP 30

Page 16: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Contoh perhitungan tingkat permintaan dan produksi komponen ragum

Grinder Vise adalah sebagai berikut:

a. Tingkat permintaan/bulan : 204 unit/bulan

Kapasitas produksi/hari : 6,16 unit/hari

Hari kerja/bulan : 26 hari

Nama komponen : Landasan Bawah

Nomor Komponen : GV - 0104

Jumlah Komponen per Produk : 1

Kebutuhan komponen = 108/26 x 1

= 4,153846154≈ 5 unit per hari

Tingkat Produksi =6,16 x 1= 6,16

b. Tingkat permintaan/bulan : 204 unit/bulan

Kapasitas produksi/hari : 35,570unit/hari

Hari kerja/bulan : 26 hari

Nama komponen : Handle Pemutar

Nomor Komponen : FV-1102

Jumlah Komponen per Produk : 1

Kebutuhan komponen = 204/26 x 1

= 7,846 ≈ 8 unit per hari

Tingkat Produksi = 6,16 x 1

= 6,1632

Perhitungan selengkapnya untuk tingkat permintaan dan produksi

komponen dapat dilihat pada Lampiran A.

2.2.1.4 Perhitungan Ukuran Lot Produksi Setiap Komponen EPQ

Contoh perhitungan untuk penentuan ukuran lot produksi setiap komponen

EPQ pada ragum Fixed Vise adalah sebagai berikut:

Nama komponen : Landasan Dasar

Nomor Komponen : FV - 0101

PT VISECORP 31

Page 17: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Permintaan Tahunan (Ri) : 1296 unit

Tingkat Permintaan per hari (ri) : 5 unit

Tingkat Produksi per hari (pi) : 6,057 unit

Biaya Simpan (Hi) : Rp10.363

Biaya Set up (Ci) : Rp 60

X =Hi x Ri x ( pi −ri )

pi = Rp2.344.425

Siklus Produksi tahunan = 64

Ukuran lot =

Permintaan tahunanSiklus Produksi Tahunan

= 1296 / 64 = 21 unit

Waktu siklus produksi (hari)

=

hari kerja per bulan x 12Siklus Produksi Tahunan

= (26 x 12) / 64

= 4,875 hari

Waktu siklus produksi (jam) = waktu siklus produksi per hari x

jam kerja per hari

= 4,875 x 12 = 34,125

Contoh perhitungan untuk penentuan ukuran lot produksi setiap komponen

EPQ pada ragum Pipe Vise adalah sebagai berikut:

Nama komponen : Silinder Pemegang

Nomor Komponen : PV - 0101

Permintaan Tahunan (Ri) : 1296 unit

Tingkat Permintaan per hari (ri) : 5 unit

Tingkat Produksi per hari (pi) : 6,190 unit

Biaya Simpan (Hi) : Rp476

Biaya Set up (Ci) : Rp 60

X =Hi x Ri x ( pi −ri )

pi = Rp118.621

Siklus Produksi tahunan = 47

PT VISECORP 32

Page 18: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Ukuran lot =

Permintaan tahunanSiklus Produksi Tahunan

= 1296 / 47 = 28 unit

Waktu siklus produksi (hari)

=

hari kerja per bulan x 12Siklus Produksi Tahunan

= (26 x 12) / 47

= 6,634 hari

Waktu siklus produksi (jam) = waktu siklus produksi per hari x

jam kerja per hari

= 6,634 x 7 = 46,468

Contoh perhitungan untuk penentuan ukuran lot produksi setiap komponen

EPQ pada ragum Grinder Vise adalah sebagai berikut:

Nama komponen : Rahang Penggerak

Nomor Komponen : GV-0102

Permintaan Tahunan (Ri) : 1296 unit

Tingkat Permintaan per hari (ri) : 5 unit

Tingkat Produksi per hari (pi) : 6,163 unit

Biaya Simpan (Hi) : Rp525

Biaya Set up (Ci) : Rp 55,10

X =Hi x Ri x ( pi − ri)

pi = Rp128.356

Siklus Produksi = 50

Ukuran lot =

Permintaan tahunanSiklus Produksi Tahunan

= 26 unit

Waktu siklus produksi (hari)

=

hari kerja per bulan x 12Siklus Produksi Tahunan

= (26 x 12) / 50

PT VISECORP 33

Page 19: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

= 6,24 hari

Waktu siklus produksi (jam) = waktu siklus produksi per hari x

jam kerja per hari

= 6,24 x 7 = 43,68

Perhitungan untuk penentuan ukuran lot produksi setiap komponen EPQ

dapat dilihat pada Lampiran A.

2.2.2 Perhitungan Kebutuhan Material Handling pada Lantai Produksi

Perhitungan ini meliputi perhitungan dimensi dan berat awal komponen

MFG, perhitungan kebutuhan material handling MFG, Rakitan, BO dan Bahan

Habis Pakai.

2.2.2.1 Perhitungan Dimensi Dan Berat Awal Komponen MFG

Contoh perhitungan dimensi dan berat awal komponen ragum Fixed Vise

adalah sebagai berikut:

a. Nama komponen = Landasan Dasar

No komponen = FV - 0101

Dimensi bahan dasar = (300 x 200 x 100) mm

Volume Bahan Dasar = 6000000 mm3

Berat bahan dasar = 2,22 kg

Dimensi bahan jadi = (256,5 x 209 x 98,04) mm

Total Unit/Bahan =

volume bahan dasarvolume bahan jadi

=1 ,142

Berat awal komponen = berat bahan dasar/total unit

= 1,945 kg

b. Nama komponen = Plat Penahan

No komponen = FV - 0108

Dimensi bahan dasar = (600 x 300 x 100) mm

PT VISECORP 34

Page 20: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Volume Bahan Dasar = 1800000 mm3

Berat bahan dasar = 6,66kg

Dimensi bahan jadi = (163,2 x 57,6 x 9,6) mm

Total Unit/Bahan = -

Berat awal komponen = berat bahan dasar/(panjang x lebar

unit dasar)

= 6,66 /(3,676 x 5,208) = 0,348 kg

Contoh perhitungan dimensi dan berat awal komponen ragum Pipe Vise

adalah sebagai berikut:

a. Nama komponen = Silinder Pemegang

No komponen = PV - 0101

Dimensi bahan dasar = (600 x 14) mm

Volume Bahan Dasar = 92316 mm3

Berat bahan dasar = 0,318 kg

Dimensi bahan jadi = (2,9985 x 1m267) mm

Total Unit/Bahan = -

Berat awal komponen = berat bahan dasar/(panjang x lebar

unit dasar)

= 0,084 kg

b. Nama komponen = Badan Ragum

No komponen = PV-0103

Dimensi bahan dasar = (300 x 200 x 50) mm

Volume Bahan Dasar = 3000000 mm3

Berat bahan dasar = 1,11kg

Dimensi bahan jadi = (160,98 x 46,05 x 164,77) mm

Total Unit/Bahan = 2,456

Berat awal komponen = berat bahan dasar/total unit

= 0,452kg

PT VISECORP 35

Page 21: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Contoh perhitungan dimensi dan berat awal komponen ragum Grinder

Vise adalah sebagai berikut:

a. Nama komponen = Landasan Dasar

No komponen = GV-0101

Dimensi bahan dasar = (300 x 200 x 50) mm

Berat bahan dasar = 1,11 kg

Dimensi bahan jadi = (177,8 x 88,9 x 53,98 ) mm

Total Unit/Bahan = 3,516

Berat awal komponen = berat bahan dasar/total unit

= 0,316kg

b. Nama komponen = Rahang Penggerak

No komponen = GV-0102

Dimensi bahan dasar = (300 x 200 x 50) mm

Berat bahan dasar = 1,11 kg

Dimensi bahan jadi = (88,9 x 69,85 x 42,86) mm

Total Unit/Bahan = 11,272

Berat awal komponen = berat bahan dasar/total unit

= 0,098 kg

Perhitungan dimensi dan berat awal komponen selengkapnya dapat dilihat

pada Lampiran B.

2.2.2.2 Perhitungan Kebutuhan Material Handling MFG

Contoh perhitungan untuk kebutuhan material handling MFG untuk

ragum Fixed Vise adalah sebagai berikut:

Dari : Gudang MFG

Ke : Pengecoran

Nama komponen : Landasan Dasar

Nomor komponen : FV - 0101

PT VISECORP 36

Page 22: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Dimensi awal : (300 x 200 x 100) cm

Berat awal : 2,220 kg

%scrap : 0

Dimensi material : (300 x 200 x 100) cm

Volume bahan : 0,006 m3

Berat bahan : 2,22 kg

Waktu siklus : 124 jam

Frekuensi perpindahan : 1

Keluaran : 22,670 unit/lot

Jumlah material/frekuensi perpindahan = 22,670 /1

= 22,670

Volume material/frekuensi perpindahan = berat bahan x frekuensi

perpindahan

= 0,006

Berat material/frekuensi perpindahan = 50,32895

Dari hasil perhitungan diperoleh total beban dari gudang MFG untuk

ragum Fixed Vise ke pengecoran:

Total volume : 0,045m3

Total berat : 438,269 kg

Jenis material handling : Forklift (3 Wheel)

Dimensi : (0,9 x 0,9 x 0,7) cm

Volume : 2,7 m3

Berat : 2000 kg

Sehingga

Jumlah teoritis material handling = 0,219134

Jumlah material handling aktual = 1

Contoh perhitungan untuk kebutuhan material handling MFG untuk

ragum Pipe Vise adalah sebagai berikut:

Dari : Gudang MFG

PT VISECORP 37

Page 23: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Ke : Meja Ukur

Nama komponen : Silinder Pemutar

Nomor komponen : PV-0102

Dimensi awal : (600 x 26) cm

Berat awal : 0,577 kg

%scrap : 0

Dimensi material : (600 x 26) cm

Volume bahan : 0,0003 m3

Berat bahan : 0,577 kg

Waktu siklus : 124 jam

Frekuensi perpindahan : 1

Keluaran : 30,947 unit/lot

Jumlah material/frekuensi perpindahan = 30,947 /1

= 30,947

Volume material/frekuensi perpindahan = berat bahan x frekuensi

perpindahan

= 0,000318396

Berat material/frekuensi perpindahan = 17,856445 kg

Dari hasil perhitungan diperoleh total beban dari gudang MFG untuk

ragum Pipe Vise ke meja ukur:

Total volume : 0,014 m3

Total berat : 1286,033 kg

Jenis Jenis material handling : Forklift (3 Wheel)

Dimensi : (0,9 x 0,9 x 0,7) cm

Volume : 2,7 m3

Berat : 2000 kg

Sehingga

Jumlah teoritis material handling = 0,064301

Jumlah material handling aktual = 1

PT VISECORP 38

Page 24: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Contoh perhitungan untuk kebutuhan material handling MFG untuk

ragum Grinder Vise adalah sebagai berikut:

Dari : Freis

Ke : Drill

Nama komponen : Plat Penahan

Nomor komponen : FV-0108

Dimensi awal : (163,20 x 57,60 x10) cm

Berat awal : 0,348kg

%scrap : 2,03

Dimensi material : (163,2 x 57,6 x 9,797) cm

Volume bahan : 0,000092 m3

Berat bahan : 0,3407 kg

Waktu siklus : 124 jam

Frekuensi perpindahan : 1

Keluaran : 21,570905 unit/lot

Jumlah material/frekuensi perpindahan = 21,570905 /1

=21,570905

Volume material/frekuensi perpindahan = 0,000092 m3 x 1

= 0,000092`

Berat material/frekuensi perpindahan = 7,350313073 kg

`

Dari hasil perhitungan diperoleh total beban dari gudang MFG untuk

ragum Grinder Vise ke meja ukur:

Total volume : 0,006 m3

Total berat : 70,287 kg

Jenis material handling : Cube Truck (5M726)

Dimensi : (0,9 x 0,9 x 0,7) cm cm

Volume : 0,567 m3

Berat : 200 kg

Sehingga

Jumlah teoritis material handling = 0,35143493

PT VISECORP 39

Page 25: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Jumlah material handling aktual = 1

Perhitungan kebutuhan material handling untuk komponen MFG

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B.

2.2.2.3 Perhitungan Kebutuhan Material Handling Rakitan

Perhitungan untuk kebutuhan material handling rakitan pada ragum Fixed

Vise adalah sebagai berikut:

Ragum Fixed Vise

Volume bahan = 0,00525577 m3

Jumlah rakitan = 1

Berat rakitan = 1,833 kg

Waktu siklus = 34,125 jam

Frekuensi perpindahan = 1

Keluaran = 21

Keluaran departemen asal = 21/1 = 21 unit/jam

Jumlah rakitan/perpindahan = 21/1 = 21

Volume rakitan/perpindahan = 0,0000281 m3

Berat rakitan/perpindahan = 21 kg x 1,833

= 38,50183175kg

Total volume = 0,00000028 m3

Total berat = 50,854167 kg

Jenis material handling = Cube Truck (5M726)

Jumlah teoritis material handling = 0,254270

Jumlah material handling aktual = 1

Contoh perhitungan untuk kebutuhan material handling rakitan pada

ragum Pipe Vise adalah sebagai berikut:

Ragum Pipe Vise

Volume bahan = 0,0012212 m3

Jumlah rakitan = 1

PT VISECORP 40

Page 26: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Berat rakitan = 0,516 kg

Waktu siklus = 46,47 jam

Frekuensi perpindahan = 1

Keluaran = 28

Keluaran departemen asal = 28/1 = 28 unit/jam

Jumlah rakitan/perpindahan = 28/2 = 14

Volume rakitan/perpindahan =0,037 m3

Berat rakitan/perpindahan = 14,436 kg

Total volume = 0,080 m3

Total berat = 33,780 kg

Jenis material handling = cube truck (5M726)

Jumlah teoritis material handling = 0,168898297

Jumlah material handling aktual = 1

Contoh perhitungan untuk kebutuhan material handling rakitan pada

ragum Grinder Vise adalah sebagai berikut:

Ragum Grinder Vise

Volume bahan = 0,0008532m3

Jumlah rakitan = 1

Berat rakitan = 0,792 kg

Waktu siklus = 43,68 jam

Frekuensi perpindahan = 1

Keluaran = 26

Keluaran departemen asal = 26/1 = 26 unit/jam

Jumlah rakitan/perpindahan = 26/2 = 13

Volume rakitan/perpindahan = 0,029 m3

Berat rakitan/perpindahan = 20,580 kg

Total volume = 0,041 m3

Total berat = 20,581 kg

Jenis material handling = Cube Truck (5M726)

Jumlah teoritis material handling = 0,102903225

Jumlah material handling aktual = 1

PT VISECORP 41

Page 27: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Perhitungan kebutuhan material handling untuk rakitan selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran B.

2.2.2.4 Perhitungan Kebutuhan Material Handling BO

Contoh perhitungan untuk kebutuhan material handling BO pada ragum

Fixed Vise untuk komponen baut inbus dari gudang BO ke perakitan adalah

sebagai berikut:

Dimensi penyimpanan : (150 x 50 x 50) m

Volume penyimpanan : 0,000375 m3

Berat kotak penyimpanan : 0,038 kg

Berat komponen : 0,0121 kg

Waktu Siklus : 124 jam

Frekuensi perpindahan : 1

Lot produksi per produk :75 unit

Part per produk : 4

Jumlah material/frekuensi perpindahan : 300

Contain per kotak : 100

Jumlah kotak/pemindahan : 3

Volume material/frekuensi perpindahan : 0,0011

Berat material/frekuensi perpindahan = 0,162 kg

Dari hasil perhitungan diperoleh total beban dari gudang BO ke perakitan

adalah:

Total volume : 0,0193m3

Total berat : 5,1244 kg.

Jenis material handling : Cube Truck (5M726)

Dimensi : 0,9 x 0,9 x 0,7 m

Volume : 0,567 m3

Jumlah teoritis material handling = 0,034091

Jumlah material handling aktual = 1

PT VISECORP 42

Page 28: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Contoh perhitungan untuk kebutuhan material handling BO pada ragum

Pipe Vise untuk sekrup mur dari gudang BO ke perakitan adalah sebagai berikut:

Dimensi penyimpanan : (30 x 10 x 10) m

Volume penyimpanan : 0,000003 m3

Berat kotak penyimpanan : 0,0072 kg

Berat komponen : 0,0001 kg

Waktu Siklus : 125 jam

Frekuensi perpindahan : 1

Lot produksi per produk :75 unit

Part per produk : 4

Jumlah material/frekuensi perpindahan = 64,61

Contain per kotak : 30

Jumlah kotak/pemindahan : 3

Volume material/frekuensi perpindahan = 0,0015

Berat material/frekuensi perpindahan = 0,302kg

Dari hasil perhitungan diperoleh total beban dari gudang BO ke perakitan

adalah:

Total volume : 0,00895 m3

Total berat : 2,408kg.

Jenis material handling : Cube Truck (5M726)

Dimensi : 0,9 x 0,9 x 0,7 m

Volume : 0,567 m3

Jumlah teoritis material handling = 0,00044

Jumlah material handling aktual = 1

Contoh perhitungan untuk kebutuhan material handling BO pada ragum

Grinder Vise untuk baut busur dari gudang BO ke perakitan adalah sebagai

berikut:

Dimensi penyimpanan : (100 x 50 x 50) m

Volume penyimpanan : 0,00025 m3

PT VISECORP 43

Page 29: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Berat kotak penyimpanan : 0,091 kg

Berat komponen : 0,0049 kg

Waktu Siklus : 125 jam

Frekuensi perpindahan : 2

Lot produksi per produk :75 unit

Part per produk : 2

Jumlah material/frekuensi perpindahan = 150

Contain per kotak : 216

Jumlah kotak/pemindahan :1

Volume material/frekuensi perpindahan = 0,0003

Berat material/frekuensi perpindahan = 0,101 kg

Dari hasil perhitungan diperoleh total beban dari gudang BO ke perakitan

adalah:

Total volume : 0,0193 m3

Total berat : 5,1244 kg.

Jenis material handling : Cube Truck (5M726)

Dimensi : 0,9 x 0,9 x 0,7 m

Volume : 0,567 m3

Jumlah teoritis material handling = 0,034901

Jumlah material handling aktual = 1

Perhitungan kebutuhan material handling untuk komponen BO

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B.

2.2.2.5 Perhitungan Kebutuhan Material HandlingBahan Habis Pakai

Perhitungn kebutuhan material handling bahan habis pakai adalah sebagai

berikut :

Dari : Gudang

Ke : Pengepakan

Nama komponen : Kemasan FV

PT VISECORP 44

Page 30: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Satuan : Kotak

Dimensi kotak penyimpan : (365,11 x 256,5 x 98,04)

Volume Kotak Penyimpanan : 0,007924153

Berat Komponen : 45 / 1000 = 0,045

Waktu Siklus Produksi : 124

Frekuensi Perpindahan : 2

Lot produksi per produk :75

Part per produk : 1

Jumlah Komponen : 37,5

Contain per produk : 1

Jumlah kotak per frekuensi : 38

Volume material per frekuensi : 0,301117818

Berat material per frekuensi : 0,045

Dari hasil perhitungan diperoleh total beban dari kebutuhan material

handlingbahan habis pakai adalah:

Total volume : 0,661100125m3

Total berat : 0,116 kg.

Jenis material handling : Forklift (3 Wheel)

Dimensi : 1,5 x 1,2 x 1,5 m

Volume : 2,7 m3

Berat kapasitas material handling : 2000

Jumlah teoritis material handling : 0,24485189

Jumlah material handling aktual : 1

2.2.3 Perhitungan Ongkos Material Handling pada Lantai Produksi

Perhitungan meliputi ongkos material handling MFG, rakitan, BO dan

bahan habis pakai.

2.2.3.1 Perhitungan Ongkos Material Handling MFG

PT VISECORP 45

Page 31: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Perhitungan ongkos material handling MFG pada ragum Fixed Vise untuk

dari gergaji potong ke bubut adalah sebagai berikut:

Komponen : Batang Ulir

Berat material : 0,034194994kg

Jenis material handling : Cube Truck (5M726)

Biaya angkut per kg : Rp 200,-

Jumlah material handling : 1

Frekuensi perpindahan : 1

Biaya angkut per material handling = 0,034194994kg x Rp 200,-

= Rp 7.000,-

Biaya Pengangukut = Rp 7.000,- X 1= Rp 7.000,-

Dari perhitungan biaya semua komponen pada ragum Fixed Vise yang

dipindahkan dari gergaji potong ke bubut diperoleh:

Total biaya pengangkutan : Rp 110,72

Total Biaya Keseluruhan : Rp 29.326,9

Contoh perhitungan ongkos material handling MFG pada ragum Pipe Vise

untuk dari gudang MFG ke meja ukur adalah sebagai berikut:

Komponen : Silinder Pemegang

Berat material : 0,318 kg

Jenis material handling : Forklift (3wheel)

Biaya angkut per kg : Rp 200,-

Jumlah material handling : 1

Frekuensi perpindahan : 2

Biaya angkut per material handling = 0,318 x Rp 200,-

= Rp 6400

Biaya Pengangukut = Rp 6400,- X 1= Rp 6400,-

Dari perhitungan biaya semua komponen pada ragum Pipe Vise yang

dipindahkan dari gudang MFG ke Meja ukur diperoleh:

Total biaya pengangkutan : Rp 9.485,00

Total Biaya Keseluruhan : Rp 29.326,9

PT VISECORP 46

Page 32: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Contoh perhitungan ongkos material handlingMFG pada ragum Grinder

Vise untuk dari gergaji potong ke bubut adalah sebagai berikut:

Komponen : Leher Pengunci

Berat material : 0,01043756 kg

Jenis material handling : Cube truck(5M726)

Biaya angkut per kg : Rp 200,-

Jumlah material handling : 1

Frekuensi perpindahan : 1

Biaya angkut per material handling = 0,01043756 x Rp 200,-

= Rp 2

Biaya Pengangukut = Rp 2

Dari perhitungan biaya semua komponen pada ragum Fixed Vise yang

dipindahkan dari gudang MFG ke Meja ukur diperoleh:

Total biaya pengangkutan : Rp110

Total Biaya Keseluruhan : Rp 29.326,9

Perhitungan ongkos material handlingkomponenMFG selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran B.

2.2.3.2 Perhitungan Ongkos Material Handling Rakitan

Contoh perhitungan ongkos material handling rakitan ragum Fixed Vise

adalah sebagai berikut:

Rakitan 4

Nama Komponen : Batang Ulir

No. Komponen : FV- 0103

Berat material : 1,801 kg

Jenis material handling : Cube Truck (5M726)

Biaya angkut per kg : Rp 200,-

Jumlah material handling : 1

Frekuensi perpindahan : 1

Biaya angkut per material handling : 1,801 kg x Rp 200,-

PT VISECORP 47

Page 33: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

= Rp 360,266

Biaya pengangkutan / siklus produksi = 1 x1 x Rp 360,266

= Rp 360,266

Dari perhitungan biaya semua komponen pada ragum Fixed Visetotal

keseluruhan biaya ongkos material handlingadalah sebagai berikut:

Biaya total material handling= Rp3.291

Contoh perhitungan ongkos material handling rakitan ragum Pipe Vise

adalah sebagai berikut:

Rakitan 2

Nama Komponen : Badan Ragum

No. Komponen : PV-0103

Berat material : 0,416 kg

Jenis material handling : Cube Truck (5M726)

Biaya angkut per kg : Rp 200,-

Jumlah material handling : 1

Frekuensi perpindahan : 1

Biaya angkut per material handling = 0,416 kgx Rp 200,-

= Rp 83,104

Biaya pengangkutan / siklus produksi = Rp 83,104

Dari perhitungan biaya semua komponen pada ragum Pipe Visetotal

keseluruhan biaya ongkos material handlingadalah sebagai berikut:

Biaya total materialhandling = Rp5.479

Contoh perhitungan ongkos material handling rakitan ragum Grinder Vise

adalah sebagai berikut:

Rakitan 1

Nama Komponen : Rahang Penggerak

No. Komponen : GV-1102

Berat material : 0,305 kg

PT VISECORP 48

Page 34: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Jenis material handling : Cube Truck (5M726)

Biaya angkut per kg : Rp 200,-

Jumlah material handling : 1

Frekuensi perpindahan : 1

Biaya angkut per material handling = 0,305 kg x Rp 200,-

= Rp 60,910

Biaya pengangkutan / siklus produksi = Rp12.182

Dari perhitungan biaya semua komponen pada ragum Pipe Visetotal

keseluruhan biaya ongkos material handling adalah sebagai berikut:

Biaya total material handling = Rp923.706

Perhitungan ongkos material handling untuk rakitan selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran B.

2.2.3.3 Perhitungan Ongkos Material Handling BO

Perhitungan ongkos material handling komponen BO sebagai berikut:

Komponen baut hexagonal

Berat material : 0,1002 kg

Jenis material handling : Cube Truck I(5M726)

Biaya angkut per kg : Rp 200,-

Jumlah material handling : 1

Frekuensi perpindahan : 1

Biaya angkut per material handling =0,1002 kg x Rp 200,-

= Rp 20,04

Biaya pengangkutan per siklus = Rp 20,04

Total biaya = Rp1.024,88

Total biaya keseluruhan = Rp1.098,32

Komponen Mur Hexagonal

Berat material : 0,0775 kg

Jenis material handling : Cube Truck I(5M726)

PT VISECORP 49

Page 35: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Biaya angkut per kg : Rp 200,-

Jumlah material handling : 1

Frekuensi perpindahan : 1

Biaya angkut per material handling = 0,0775 kg x Rp 200,-

= Rp 15,50

Biaya pengangkutan per siklus = Rp 15,50

Total biaya = Rp1.024,88

Total biaya keseluruhan = Rp1.098,32

Komponen Pin Pemutar

Berat material : 0,0418 kg

Jenis material handling : Cube Truck I(5M726)

Biaya angkut per kg : Rp 200,-

Jumlah material handling : 1

Frekuensi perpindahan : 1

Biaya angkut per material handling = 0,0418 kg x Rp 200,-

= Rp 8,36

Biaya pengangkutan per siklus = Rp 8,36

Total biaya = Rp1.024,88

Total biaya keseluruhan = Rp1.098,32

2.2.3.4 Perhitungan Ongkos Material Handling Bahan Habis Pakai

Perhitungan ongkos material handling bahan habis pakai sebagai berikut:

Dari : Gudang

Ke : Pengepakan

Material yang dipindahkan : Kemasan FV

Berat Material yang dipindahkan : 45 / 1000 = 0,045

Jenis material Handling : Cube Track (5M726)

Biaya Angkut : Rp 200,00

Jumlah Material Handling : 2

Frekuensi Perpindahan : 1

PT VISECORP 50

Page 36: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Biaya Angkut / Material :

a. FV : 0,45/Rp200 = Rp 9

a. PV : 0,65/Rp200 = Rp 13

a. FV : 0,06/Rp200 = Rp 1

Biaya Pengangkutan/Siklus Produksi :

a. FV : 2 X 1 X Rp9 = Rp 18

b. PV : 2 X 1 X Rp13= Rp 26

c. GV : 2 X 1 X Rp1 = Rp 2

Total Biaya : Rp 18 + Rp26 + Rp2

: Rp46,4

Dari perhitungan diatas kemudian dicari juga perhitungan untuk

perpindahan gudang k amplas. Sehingga didapatkan total biaya keseluruhan

adalah : Rp 1.646,-

2.2.4 Perhitungan Luas Penumpukan Awal dan Akhir tiap SKM

Perhitungan luas penumpukan awal dan akhir pada SKM Pengukuran

untuk ragum Fixed Vise adalah sebagai berikut.

Nama komponen : Batang Ulir

Nomor operasi : 1

Dimensi awal komponen : (600 x 14) mm

Jumlah material per frekuensi perpindahan : 22,63

Jumlah mesin : 1

Jumlah komponen per mesin :22,63 / 1

: 22,63

Penumpukan awal : (600 x 321,36 x 14) mm

Dimensi tumpukan awal : (1200 x 4415,35 x 896,72)

mm

Dimensi akhir komponen : (600 x 14) mm

Jumlah komponen yang dihasilkan : 22,6334

Jumlah komponen per mesin : 22,6334

PT VISECORP 51

Page 37: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Penumpukan akhir : (600 x 316,86 x 14) mm

Dimensi tumpukan akhir :(2400 x 4417,28 x 448,36)

mm

Contoh perhitungan luas penumpukan awal dan akhir pada SKM

Pengecoran untuk ragum Pipe Vise adalah sebagai berikut.

Nama komponen : Badan Ragum

Nomor operasi : 1

Dimensi awal komponen : (300 x 200 x 50) mm

Jumlah material per frekuensi perpindahan : 30,45

Jumlah mesin : 3

Jumlah komponen per mesin = 30,45 /3

= 10,14951055

Penumpukan awal : (300 x 600 x 814,75) mm

Dimensi tumpukan awal : (900 x 200 x 814,75mm

Dimensi akhir komponen :(160,95x 46,05x 164,77) mm

Jumlah komponen yang dihasilkan : 30,4485

Jumlah komponen per mesin = 30,4485/3

= 10,14951055

Penumpukan akhir :160,95x46,05x1672,334 mm

Dimensi tumpukan akhir :180,4x 354,36 x 954,01 mm

Contoh perhitungan luas penumpukan awal dan akhir pada SKM

Pengecoran untuk ragum Grinder Vise adalah sebagai berikut.

Nama komponen : Landasan Dasar

Nomor operasi : 1

Dimensi awal komponen : (300 x 200 x 50) mm

Jumlah material per frekuensi perpindahan : 26,93

Jumlah mesin :3

Jumlah komponen per mesin = 26,93/3

= 8,976175911

Penumpukan awal :300 x 200 x448,8087 mm

PT VISECORP 52

Page 38: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Dimensi Penumpukan Awal : (300 x 600 x 748,38) mm

Penumpukan akhir : (177,8 x 200 x 50) mm

Jumlah komponen yang dihasilkan : 26,9285

Jumlah komponen per mesin = 26,9285/ 3

= 8,9761

Penumpukan akhir :177,8 x 200 x 50 mm

Dimensi akhir komponen : (300 x 200 x 250,00) mm

Perhitungan selengkapnya untuk ukuran penumpukan awal dan akhir

selengkapnya dapat dilihat Lampiran C.

2.2.5 Perencanaan Luas Stasiun Kerja Mandiri

Contoh perhitungan untuk menentukan luas stasiun kerja mandiri

pengukuran adalah sebagai berikut.

Nama mesin : Meja ukur

Dimensi mesin : 2802,68 x 1659,39 x 1199,6 mm

Luas area mesin : 0,004651 m2

Dimensi operator : (1800 x 456,56) mm

Luas area operator : 0,8218 m2

Penumpukan awal : (2400 x 4417,29) mm = 10,6015 m2

Penumpukan akhir : (2400 x 4417,29) mm = 10,6014 m2

Luas area penumpukan : 21,20297m2

Total luas area : 22,0294 m2

Ukuran SKM : 7340,68 x 6448,66 mm

Total luas lantai : 47,338 m2

Kelonggaran : 53,46%

Contoh perhitungan untuk menentukan luas stasiun kerja mandiri mesin

pengecoran sebagai berikut.

Nama mesin : Cetakan

Dimensi mesin : (1250,31 x 1250 x 2542,9) mm

PT VISECORP 53

Page 39: BAB II baru TLFP.docx

BAB 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Modul 2 Process Layout

Luas area mesin : 0,001563 m2

Dimensi operator : (1800 x 456,56) mm

Luas area operator : 0,8218 m2

Penumpukan awal : (300 x 400) mm = 0,1200 m2

Penumpukan akhir : (256,50 x 418,00) mm = 0,1072 m2

Luas Aea penumpukan : 0,2272 m2

Total luas area : 1,0506 m2

Ukuran SKM : 2294,03 x 1376,3 m2

Total luas lantai : 3,157 m2

Kelonggaran : 66,72% %

Perhitungan luas SKM selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran D.

PT VISECORP 54