bab ii baru tk umj

Upload: aman

Post on 07-Jul-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 BAB II baru TK UMJ

    1/23

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Bahan Baku

    Dalam penelitian ini bahan baku yang akan digunakan adalah minyak 

    goreng bekas dan eceng gondok 

    2.1.1 Eceng Gondok  

    Eceng gondok (Eichornia crassipes) merupakan tumbuhan air yang

    tumbuh di rawa-rawa, danau, waduk dan sungai yang alirannya tenang. Menurut

    sejarahnya, eceng gondok di Indonesia dibawa oleh seorang ahli botani dari

    merika ke kebun !aya "ogor. kibat pertumbuhan yang cepat (#$ per hari),

    eceng gondok ini mampu menutupi seluruh permukaan suatu kolam. Eceng

    gondok tersebut lalu dibuang melalui sungai disekitar %ebun !aya "ogor 

    sehingga menyebar ke sungai-sungai, rawa-rawa dan danau-danau di seluruh

    Indonesia. Eceng gondok dewasa, terdiri dari akar, bakal tunas, tunas atau stolon,

    daun, petiole, dan bunga. Daun-daun eceng gondok berwarna hijau terang

     berbentuk telur yang melebar atau hamper bulat dengan garis tengah sampai &'

    sentimeter. ada bagian tangkai daun terdapat masa yang menggelembung yang

     berisi serat seperti karet busa. %elopak bunga berwarna ungu muda agak kebirua.

    etiap kepala putik dapat menghasilkan sekitar '** bakal biji atau '*** biji setiap

    tangkai bunga, sehigga eceng gondok dapat berkembang biak dengan dua cara

    yaitu dengan tunas dan biji.

    Eceng gondok atau enceng gondok adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung. natomi, +ingginya sekitar *, *, meter. +idak mempunyai

     batang. Daunnya tunggal dan berbentuk o/al. 0jung dan pangkalnya

    meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. ermukaan daunnya licin

    dan berwarna hijau. "unganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir,

    kelopaknya berbentuk tabung. "ijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam.

    "uahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. karnya merupakan akar 

    serabut. ecara 1isiologis eceng gondok dapat berperan secara tidak langsung

    dalam mengatasi bahan pencemar perairan karena dapat bertahan hidup dengan

    4

  • 8/19/2019 BAB II baru TK UMJ

    2/23

    cara membentuk rumpun. kar tumbuh subur dan lebat serta berwarna hitam

    dengan permukaan ungu. 2ksigen hasil 1otosintesis di daun dan tangkai daun

    ditrans1er ke akar yang permukaannya luas serta air di sekitarnya. Ini membuat

    ri3os1er menyediakan lingkungan mikro dengan kondisi yang kondusi1 bagi

     bakteri nitrit. 2leh karena itu akti/itas dekomposisi oleh bakteri jenis ini yaitu

     perubahan amoniak menjadi nitrat lebih meningkat

    %omposisi kimia eceng gondok tergantung pada kandungan unsur hara

    tempatnya tumbuh, dan si1at daya serap tanaman tersebut. Eceng gondok 

    mempunyai si1at-si1at yang baik antara lain dapat menyerap logam-logam berat,

    senyawa sul1ida, selain itu mengandung protein lebih dari &&,' $, dan

    mengandung selulosa yang lebih tinggi besar dari non selulosanya seperti lignin,

    abu, lemak, dan 3at-3at lain. elulosa merupakan penyusun utama terbesar yaitu

    sebanyak 4,'&$. %andungan selulosa yang sangat tinggi pada eceng gondok 

    merupakan salah satu sumber bahan baku untuk menghasilkan asam oksalat. alah

    satu cara pembuatan asam oksalat ialah melalui hidrolisis selulosa menjadi

    glukosa, selanjutnya glukosa direaksikan dengan 562# di dalam reaktor sintesa

    dengan bantuan katalis 782'  hingga menghasilkan asam oksalat. "atang eceng

    gondok memiliki kandungan selulosa, yaitu 4,'&$. Melalui proses hidrolisis

     proses pembuatan sabun dengan absorber eceng gondok ini melalu beberapa tahap

    yaitu tahap pertama proses penggilingan , proses pengayakan, pengadukan pada

    agritator, penyaringan, pengeringan dan proses pengayakan yang ke dua.

    +abel 8.& %andungan %imia Eceng 9ondok "asah

    enyawa %imia resentase

    ir :8,4

    bu *,

    erat kasar 8,*:

    %arbohidrat *,&;

  • 8/19/2019 BAB II baru TK UMJ

    3/23

    +abel 8.8 %andungan %imia Eceng 9ondok %ering

    enyawa %imia resentaseelulosa 4,'&

    entosa &',4&

    85'2>85'), %loro1orm(>5>l#), ben3ena dan hidrokarbon lainnya, lemak dan

    minyak dapat larut dalam pelarut yang disebutkan di atas karena lemak dan

    minyak mempunyai polaritas yang sama dengan pelaut tersebut.

    "ahan-bahan dan senyawa kimia akan mudah larut dalam pelarut yang

    sama polaritasnya dengan 3at terlarut. +etapi polaritas bahan dapat berubah karena

    adanya proses kimiawi. Misalnya asam lemak dalam larutan %25 berada dalam

    keadaan terionisasi dan menjadi lebih polar dari aslinya sehingga mudah larut

    serta dapat diekstraksi dengan air. Ekstraksi asam lemak yang terionisasi ini dapat

    dinetralkan kembali dengan menambahkan asam sul1at encer (&* 6) sehingga

    kembali menjadi tidak terionisasi dan kembali mudah diekstraksi dengan pelarut

    non-polar.

  • 8/19/2019 BAB II baru TK UMJ

    4/23

    Dalam jaringan hewan lemak terdapat di seluruh badan, tetapi jumlah terbanyak 

    terdapat dalam jaringan adipose dan sumsum tulang. (nwar et.al , &::4)

    ecara kimia yang diartikan dengan lemak adalah trigliserida dari gliserol

    dan asam lemak. "erdasarkan bentuk strukturnya trigliserida dapat dipandang

    sebagai hasil kondensasi ester dari satu molekul gliseril dengan tiga molekul asam

    lemak, sehingga senyawa ini sering juga disebut sebagai triasilgliserol. Aika ketiga

    asam lemak penyusun lemak itu sama disebut trigliserida paling sederhana. +etapi

     jika ketiga asam lemak tersebut tidak sama disebut dengan trigliserida campuran.

    ada umumnya trigliserida alam mengandung lebih dari satu jenis asam lemak.

    +rigliserida jika dihidrolisis akan menghasilkan # molekul asam lemak rantai

     panjang dan & molekul gliserol. !eaksi hidrolisis trigliserida dapat digambarkan

    sebagai berikutB (udarmadji et.al , &::)

  • 8/19/2019 BAB II baru TK UMJ

    5/23

    "eberapa asam lemak yang umum ada di dalam trigliserida adalahB

    O

    O

    H23C11

    O

    O

    H27C13

    O

    O

    H35C17

    O

    O

    H29C17

    O

    O

    H31C19

    sam

  • 8/19/2019 BAB II baru TK UMJ

    6/23

    +abel 8.# >ontoh->ontoh Dari sam

  • 8/19/2019 BAB II baru TK UMJ

    7/23

    2. Beda!akan Si*a$ Mengeing

    a. Minyak tak mongering, adalah minyak atau lemak yang memiliki bilangan

    Iod (I7) di bawah &**. Minyak kelapa, minyak 3aitun, minyak sawit dan

    minyak inti sawit dimasukkan dalam golongan ini.

     b. Minyak semi mongering, adalah minyak atau lemak yang memiliki

     bilangan Iod sekitar &**-#**. sam lemaknya terutama asam lemak tak 

     jenuh, diantaranya asam linoleat dan asam linolenat. Minyak ini

    mempunyai daya mongering yang lebih lambat. ang termasuk golongan

    ini adalah minyak kacang kedelai, minyak biji kapas dan minyak bunga

    matahari.

    c. Minyak mongering, adalah minyak atau lemak yang memiliki bilangan Iod

    di atas *. sam lemaknya terutama asam lemak tak jenuh dan sedikit

    sekali asam lemak jenuh, diantaranya asam oleat, asam linoleat dan asam

    linolenat, biasanya jenis minyak ini dipakai sebagai bahan baku

     pembuatan cat.

    +. Beda!akan Sum)enya

    +abel 8.' %lasi1ikasian ontohB minyak jagung, biji

    kapas

    − kulit buah tanaman tahunan. >ontoh B minyak

    3aitun, minyak kelapa sawit

    −  biji-biji tanaman tahunan. >ontoh B kelapa,

    coklat dan inti sawit

    "erasal dari

    hewan(lemak

    hewani)

    − susu hewan peliharaan,contohB lemak susu

      daging hewan peliharaan ,contohB lemak sapi,

    oleosterin

    10

  • 8/19/2019 BAB II baru TK UMJ

    8/23

    − hasil laut, contohB minyak ikan sardin, dan

    minyak ikan paus.

    ,. Beda!akan Kegunaannya

    +abel 8.4 %lasi1ikasian

  • 8/19/2019 BAB II baru TK UMJ

    9/23

    dan J karoten (berwarna kuning), Kanto1il,(berwarna kuning kecoklatan), kloro1il

    (berwarna kehijauan) dan antosyanin (berwarna kemerahan). 9olongan kedua

    yaitu 3at warna dari hasil degradasi 3at warna alamiah, yaitu warna gelap

    disebabkan oleh proses oksidasi terhadap toko1erol (/itamin E), warna cokelat

    disebabkan oleh bahan untuk membuat minyak yang telah busuk atau rusak,

    warna kuning umumnya terjadi pada minyak tidak jenuh.

    8) 2dor dan 1la/or, terdapat secara alami dalam minyak dan juga terjadi karena

     pembentukan asam-asam yang berantai sangat pendek.

    #) %elarutan, minyak tidak larut dalam air kecuali minyak jarak (castor oil), dan

    minyak sedikit larut dalam alkohol, etil eter, karbon disul1ide dan pelarut-

     pelarut halogen.

    ) +itik cair dan polymorphism, minyak tidak mencair dengan tepat pada suatu

    nilai temperatur tertentu. olymorphism adalah keadaan dimana terdapat lebih

    dari satu bentuk kristal.

    ') +itik didih (boiling point), titik didih akan semakin meningkat dengan

     bertambah panjangnya rantai karbon asam lemak tersebut.

    4) +itik lunak (so1tening point), dimaksudkan untuk identi1ikasi minyak tersebut

    ;) liping point, digunakan untuk pengenalan minyak serta pengaruh kehadiran

    komponen-komponenya.

    ) +itik leleh, yaitu temperatur pada saat terjadi tetesan pertama dari minyak atau

    lemak.

    :) "obot jenis, biasanya ditentukan pada temperatur 8'* >, dan juga perlu

    dilakukan pengukuran pada temperatur ** >.

    &*) +itik asap, titik nyala dan titik api, dapat dilakukan apabila minyak 

    dipanaskan. Merupakan kriteria mutu yang penting dalam hubungannyadengan minyak yang akan digunakan untuk menggoreng.

     b. i1at %imia

    &) Esteri1ikasi

    roses esteri1ikasi bertujuan untuk asam-asam lemak bebas dari

    trigliserida,menjadi bentuk ester. !eaksi esteri1ikasi dapat dilakukan melalui

    12

  • 8/19/2019 BAB II baru TK UMJ

    10/23

    reaksi kimia yang disebut interi1ikasi atau penukaran ester yang didasarkan pada

     prinsip transesteri1ikasi =iedel->ra1t.

    2 2 2 2

    !->-2! & L ! 8- >- 2! # !->-2! #  L ! 8- >- 2! &

      Ester ester ester baru ester baru

    9ambar 8.# !eaksi Esteri1ikasi

    8) 5idrolisa

    Dalam reaksi hidrolisis, lemak dan minyak akan diubah menjadi

    asamasam lemak bebas dan gliserol. !eaksi hidrolisi mengakibatkan kerusakan

    lemak dan minyak. Ini terjadi karena terdapat terdapat sejumlah air dalam lemak 

    dan minyak tersebut.

    >58 2 > ! &  ! &>225 >582

    >5 2 > ! 8  L #582 ! &>225 L >582

    >5 2 > ! #  ! &>225 >582

    +rigliserida asam lemak gliserol

    9ambar 8. !eaksi 5idrolisa

    #) enyabunan

    !eaksi ini dilakukan dengan penambhan sejumlah larutan basa kepada

    trigliserida. "ila penyabunan telah lengkap,lapisan air yang mengandung gliserol

    dipisahkan dan gliserol dipulihkan dengan penyulingan.

    >5828>(>58)&4>5# >5825

    13

  • 8/19/2019 BAB II baru TK UMJ

    11/23

    >528>(>58)&4>5# L #6a25 >5825 L #>5#(>58)&4>28- 6aL 

    >5828>(>58)&4>5# >5825

    +riestearin basa gliserol sodium stearate.

    9ambar 8.' !eaksi enyabunan

    ) 5idrogenasi

    roses hidrogenasi bertujuan untuk menjernihkan ikatan dari rantai karbon

    asam lemak pada lemak atau minyak . setelah proses hidrogenasi selesai , minyak 

    didinginkan dan katalisator dipisahkan dengan disaring . 5asilnya adalah minyak 

    yang bersi1at plastis atau keras , tergantung pada derajat kejenuhan.

    ') embentukan keton %eton dihasilkan melalui penguraian dengan cara

    hidrolisa ester.

      2

    8!>58-> 25 !>58-> 2 !>58 > C 2 L >28

      !>5 >2 !>58

    9ambar 8.4 !eaksi embentukan %eton

    4) 2ksidasi

    2ksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen

    dengan lemak atau minyak . terjadinya reaksi oksidasi ini akan mengakibatkan

     bau tengik pada lemak atau minyak.

    2. Men$ega

    14

  • 8/19/2019 BAB II baru TK UMJ

    12/23

    Mentega adalah emulsi yang kekal sebagai padatan apabila didinginkan

    tetapi masih bias didiamkan pada suhu kamar dan mencair pada suhu konsisten

    antara #8-#'o> (:*-:'o=). Massa jenis mentega adalah :&& kgm#

    +. Magain

    Margarin merupakan mentega buatan."isa disebut dari minyak nabati atau

    minyak hewani. "isa juga mengandung susu saringan, garam dan pengemulsi.

    Margarin mengandung lebih sedikit lemak daripada mentega, sehingga margarin

     banyak digunakan sebagai penggati mentega. Margarin juga merupakan emulsi air 

    dalam minyak, dengan persyaratan mengandung tidak kurang *$ lemak.

    Minyak Goeng Beka!

    Minyak goreng bekas atau dapat juga dikenal dengan nama minyak 

     jelantah merupakan limbah dari minyak goreng yang telah dipergunakan

     berulang-kali. elain penampakannya yang tidak menarik, coklat kehitaman, bau

    tengik, minyak jelantah sangat mempunyai potensi yang besar dalam

    membahayakan kesehatan tubuh. Minyak jelantah mengandung berbagai radikal

     bebas, yang setiap saat siap untuk mengoksidasi organ tubuh secara perlahan.

    Minyak jelantah kaya akan asam lemak bebas. +erlalu sering mengkonsumsi

    minyak jelantah dapat menyebabkan potensi kanker meningkat. Menurut para ahli

    kesehatan, minyak goreng hanya boleh digunakan dua sampai empat kali

    menggoreng.

    Meskipun in1ormasi tentang bahaya minyak jelantah sudah cukup banyak,

    sayangnya, tetap saja banyak masyarakat yang masih menggunakannya untuk 

    memasak, dengan berbagai alasan diantaranya harga minyak mahal. Masyarakat

    Indonesia termasuk masyarakat yang sangat suka segala sesuatu yang digoreng.

    adahal minyak bekas yg sudah rusak walaupun hanya sedikit apalagi

     banyak, ini akan mempercepat kerusakan minyak secara keseluruhan karena

    terjadinya autooksidasi yg sangat cepat. Dengan demikian kiranya perlu, para

     pedagang kaki lima khususnya untuk mengetahui cara-cara daur ulang minyak 

    goreng yang sederhana dan murah, dengan peralatan dan bahan yang sering

    ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

    15

  • 8/19/2019 BAB II baru TK UMJ

    13/23

    "erdasarkan si1at 1isiknya, kualitas minyak dapat diketahui dari

    kandungan asam dienoat, warna, dielektrik konstan, titik asap, dan /iskositas.

    "erdasarkan perubahan kimia pada minyak, kandungan asam lemak bebas

     bilangan karbon, penetuan total senyawa polar dan /iskositas dapat digunakan

    untuk pengujian kualitas minyak goreng. %riteria minyak goreng yang baik dapat

    diketahui dengan membandingkan beberapa si1at 1isika-kimianya seperti

    dielektrik konstan, bilagan peroksida dan asam lemak bebas.

    roses oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak dengan oksigen,

     biasanya oksidasi dimulai dengan pembentukan peroksida dan hidroperoksida.

    +ingkat selanjutnya adalah terurainya asam-asam lemak hasil proses oksidasi

    desertai dengan kon/ersi hidroperoksida menjadi aldehid, keton serta asam-asamlemak bebas (%etaren &:4 B )

    embentukan senyawa polimer selama proses menggoreng dapat terjadi

    akibat adanya reaksi polimerisasi adisi dari asam lemak tak jenuh di dalam

    minyak goreng. 5al ini terbukti dengan terbentuknya bahan menyerupai gumpalan

    yang mengendap pada dasar wadah (%etaren &:4 B &).

    ebagai tanda awal dari kerusakan minyak goreng adalah terbentuknya

    akrolein pada minyak goreng. krolein ini menyebabkan rasa gatal pada

    tenggorokan pada saat mengkonsumsi makanan yang digoreng menggunakan

    minyak goreng berulang kali. krolein terbentuk dari hidrasi gliserol yang

    membentuk aldehida tidak jenuh atau akrolein (%etaren,8**'). "erikut skema

    terbentuknya akrolein B

    16

  • 8/19/2019 BAB II baru TK UMJ

    14/23

    9ambar 8.; kema +erbentuknya krolein

    Minyak goreng sangat mudah untuk mengalami oksidasi (%etaren, 8**').

    Minyak jelantah telah mengalami penguraian molekul-molekul, sehingga titik 

    asapnya turun drastis, dan bila disimpan dapat menyebabkan minyak menjadi

     berbau tengik. "au tengik dapat terjadi karena penyimpanan yang salah dalam

     jangka waktu tertentu menyebabkan pecahnya ikatan trigliserida menjadi gliserol

    dan == (1ree 1atty acid) atau asam lemak jenuh.

    Keu!akan Minyak Goeng

    =aktor pertama yang dapat menyebabkan kerusakan lemak atau minyak 

    adalah penyerapan bau.

  • 8/19/2019 BAB II baru TK UMJ

    15/23

    radikal asam lemak tidak jenuh dalam minyak. utooksidasi dimulai dengan

     pembentukan 1aktor-1aktor yang dapat mempercepat reaksi seperti cahaya, panas,

     peroksida lemak atau hidroperoksida, logamlogam berat, dan en3im-en3im

    lipoksidase.

    2ksidasi minyak akan menghasilkan senyawa aldehida, keton,

    hidrokarbon, alkohol, lakton serta senyawa aromatis yang mempunyai bau tengik 

    dan rasa getir. embentukan senyawa polimer selama proses menggoreng terjadi

    karena reaksi polimerisasi adisi dari asam lemak tidak jenuh. 5al ini terbukti

    dengan terbentuknya bahan menyerupai gum yang mengendap di dasar tempat

     penggorengan.

    edagang goreng-gorengan pinggir jalan, minyak goreng sering dipakai

     berulang-kali tak peduli apakah warnanya sudah ubah menjadi coklat tua sampai

    hitam atau belum. lasan yang diketemukan simpel saja, demi menghemat biaya

     produksi. Minyak yang telah dipakai menggoreng biasa disebut minyak jelantah.

    Minyak jelantah sebenarnya merupakan minyak yang telah rusak.

    Minyak goreng sangat rentan terhadap kerusakan atau penurunan mutu,

    terutama yang diakibatkan pemanasan yang berulang. %erusakan minyak goreng

    umumnya disebabkan karena adanya oksidasi yang ditandai dengan timbulnya

    ketengikan. +engik merupakan istilah off-odor   atau off flavour   yaitu timbulnya

    rasa atau bau yang tidak diinginkan. +engik yang disebabkan oleh proses oksidasi

    melalui # tahap B inisiasi (induksi), propagasi dan terminasi. =aktor-1aktor yang

    menyebabkan minyak goreng teroksidasi dengan cepat diantaranya B pemanasan

     berulang, cahaya, katalis logam seperti besi dan tembaga, senyawa oksidator pada

     bahan pangan yang digoreng seperti kloro1il dan hemoglobin, jumlah oksigen dan

    derajat ketidak jenuhan asam lemak dalam minyak.

    +ahap inisiasi terjadi karena adanya 1aktor penginduksi seperti oksidator,

    logam (besi, tembaga), atau en3im lipoksigenase (pengurai lemak). +ahap ini

    dipercepat dengan adanya cahaya, panas, dan radikal bebas. +ahap propagasi yaitu

    senyawa peroksida yang dihasilkan pada tahap inisiasi sangat mudah terurai

    membentuk radikal peroksi dan alkoksi yang dapat bereaksi dengan asam lemak 

    18

  • 8/19/2019 BAB II baru TK UMJ

    16/23

    dalam produk pangan menghasilkan radikal bebas baru. ada tahap ini akan

     banyak terjadi autooksidasi (mengoksidasi sendiri) sehingga timbul 3at radikal

    yang makin banyak. +ahap terminasi merupakan tahap dimana terjadi

     pembentukan senyawa berantai berupa hidrokarbon, aldehid, asam, alkohol, dan

    keton. %umpulan senyawa ini yang menyebabkan rasa dan bau tengik ( Off-odor 

    atau off flavor ).

    Minyak sawit termasuk minyak yang sangat stabil dengan kandungan

    lemak jenuh sekitar '*$ dibandingkan dengan minyak lainnya. 6amun demikian,

    terkadang kita menemukan bahan pangan yang telah digoreng cepat menjadi

    tengik. 5al ini mungkin disebabkan atau sangat dipengaruhi oleh mutu awal

     bahan baku minyaklemak, emulsi1ier, kondisi pengolahan (suhu, waktu), kondisi

     penyimpanan (suhu, cahaya, jenis kemasan), luas permukaan produk yang

    terekspos udara, kandungan logam (besi, tembaga), senyawa antioksidan yang

    digunakan, oksidator lainnya dan en3im lipoksigenase.

    elain itu kandungan air pada minyak goreng dapat menyebabkan

    ketengikan (ranciditas). Itu karena adanya proses hidrolisis. %andungan air 

     banyak terdapat terutama pada minyak goreng curah. 5al ini disebabkan proses

     pembuatan minyak curah biasanya dilakukan dengan cara yang sederhana.

    Minyak yang tinggi kandungan asam lemak tidak jenuhnya memiliki nilai tambah

    hanya pada gorengan pertama saja, sementara yang tinggi asam lemak jenuh nya

     bisa lebih lama lagi, meski pada akhirnya akan rusak juga. 2leh proses

     penggorengan sebagian ikatan rangkap akan menjadi jenuh. enggunaan minyak 

    goreng yang lama dan berkali-kali dapat menyebabkan ikatan rangkap teroksidasi,

    membentuk gugus peroksida dan monomer siklik. enelitian pada binatangmenunjukkan gugus peroksida dalam dosis yang besar dapat merangsang

    terjadinya kanker kolon.

    %erusakan minyak tidak dapat dicegah, namun dapat diperlambat dengan

    memperhatikan beberapa 1aktor yang mempengaruhinya. ertama, oksigen.

    emakin banyak oksigen semakin cepat teroksidasiF %edua, ikatan rangkap.

    emakin banyak asam lemak tidak jenuhnya semakin mudah teroksidasiF %etiga,

    suhu. uhu penggorengan dan penyimpanan yang tinggi akan mempercepat

    19

  • 8/19/2019 BAB II baru TK UMJ

    17/23

    reaksiF %eempat, cahaya serta ion logam tembaga (>u 8L) dan besi (=e8L) yang

    merupakan 1aktor katalis proses oksidasiF dan %elima, antioksidan. emakin

    tinggi antioksidan ditambahkan semakin tahan terhadap oksidasi. 0ntuk 

    menghindari penurunan mutu akibat proses oksidasi dapat menggunakan

    antioksidan. ntioksidan secara harpiah dapat diartikan pencegah oksidasi dengan

    cara menurunkan konsentrasi oksigen (28).

    Dengan memperhatikan 1aktor penyebab, maka oksidasi ataupun

    ketengikan dapat diperlambat. roses ketengikan sangat dipengaruhi oleh adanya

     prooksidan dan antioksidan. rooksidan akan mempercepat terjadinya oksidasi,

    sedangkan antioksidan akan menghambatnya.

    %erusakan tidak hanya terjadi karena dipakai menggoreng. enyimpanan

    yang salah dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkannya pula karena

     pecahnya ikatan trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak bebas ( free fatty

    acid  atau ==). elain menyebabkan tengik, == juga bisa menaikkan kolesterol

    darah. %etika minyak digunakan untuk menggoreng terjadi peristiwa oksidasi,

    hidrolisis yang memecah molekul minyak menjadi asam. roses ini bertambah

     besar dengan pemanasan yang tinggi dan waktu yang lama selama penggorengan

    makanan. danya asam lemak bebas dalam minyak goreng tidak baik bagi

    kesehatan. == dapat pula menjadi ester jika bereaksi dengan methanol, sedang

     jika bereaksi dengan soda akan membentuk sabun.

    enyimpanan lemak dan minyak yang baik adalah dalam tempat tertutup

    yang gelap dan dingin. Gadah lebih baik terbuat dari aluminium atau stainless

    steel, lemak harus dihindarkan dari logam besi atau tembaga. danya antioksidan

    dalam lemak akan mengurangi kecepatan proses oksidasi.

    2.2 Poduk  

    Dalam penelitian ini diharapkan hasil yang diinginkan merupakan sabun

    dengan komposisi yang baik untuk digunakan.

    2.2.1 Sa)un

    abun adalah bahan yang digunakan untuk mencuci dan mengemulsi,

    terdiri dari dua komponen utama yaitu asam lemak dengan rantai karbon >&4 dan

    sodium atau potasium. abun merupakan pembersih yang dibuat dengan reaksi

    20

  • 8/19/2019 BAB II baru TK UMJ

    18/23

    kimia antara kalium atau natrium dengan asam lemak dari minyak nabati atau

    lemak hewani. abun yang dibuat dengan 6a25 dikenal dengan sabun keras

    (hard soap), sedangkan sabun yang dibuat dengan %25 dikenal dengan sabun

    lunak (so1t soap). abun dibuat dengan dua cara yaitu proses saponi1ikasi dan

     proses netralisasi minyak. roses saponi1ikasi minyak akan memperoleh produk 

    sampingan yaitu gliserol, sedangkan proses netralisasi tidak akan memperoleh

    gliserol. roses saponi1ikasi terjadi karena reaksi antara trigliserida dengan alkali,

    sedangkan proses netralisasi terjadi karena reaksi asam lemak bebas dengan alkali

    (isti, 8**:).

    abun merupakan senyawa garam dari asam-asam lemak tinggi, seperti

    natrium stearat, >&;5#'>226a

    L

      . ksi pencucian dari sabun banyak dihasilkandari kekuatan pengemulsian dan kemampuan menurunkan tegangan permukaan

    dari air. %onsep ini dapat di pahami dengan mengingat kedua si1at dari anion

    sabun (chmad, 8**).

    Kom&o!i!i Sa)un

    abun kon/ensional yang dibuat dari lemak dan minyak alami dengan

    garam alkali serta sabun deterjen saat ini yang dibuat dari bahan sintetik, biasanya

    mengandung sur1aktan, pelumas, antioksidan, deodorant, warna, par1um,

     pengontrol p5, dan bahan tambahan khusus.

    a. ur1aktan

    ur1aktan adalah molekul yang memiliki gugus polar yang suka air 

    (hidro1ilik) dan gugus non polar yang suka minyak (lipo1ilik) sehingga dapat

    memperasatukan campuran yang terdiri dari minyak dan air yang bekerja

    menurunkan tegangan permukaan. ur1aktan merupakan bahan terpenting dari

    sabun. &8), minyak 3aitun (asam lemak >&4->&), atau lemak babi.

    enggunaan bahan berbeda menghasilkan sabun yang berbeda, baik secara 1isik 

    maupun kimia. da sabun yang cepat berbusa tetapi terasa airnya kasar dan tidak 

    stabil, ada yang lambat berbusa tetapi lengket dan stabil. Aenis bahan sur1aktan

     pada syndet dewasa ini mencapai angka ribuan (nonima , 8*F Gasitaatmadja,

    &::;).

     b. elumas

    21

  • 8/19/2019 BAB II baru TK UMJ

    19/23

    0ntuk menghindari rasa kering pada kulit diperlukan bahan yang tidak 

    saja meminyaki kulit tetapi juga ber1ungsi untuk membentuk sabun yang lunak,

    misalB asam lemak bebas,  fatty alcohol , gliserol, lanolin, para11in lunak, cocoa

    butter , dan minyak almond , bahan sintetik ester asam sul1osuksinat, asam lemak 

    isotionat, asam lemak etanolamid, polimer A!, dan carbon resin (polimer akrilat).

    "ahan-bahan selain meminyaki kulit juga dapat menstabilkan busa dan ber1ungsi

    sebagai peramas (plastici3ers) (Gasitaatmadja, &::;).

    c. ntioksidan dan eNuestering gents

    ntioksidan adalah senyawa atau 3at yang dapat menghambat, menunda,

    mencegah, atau memperlambat reaksi oksidasi meskipun dalam konsentrasi yang

    kecil. 0ntuk menghindari kerusakan lemak terutama bau tengik, dibutuhkan

     bahan penghambat oksidasi, misalnya stearil hidra3id dan butilhydroxy  toluene

    (*,*8$-*,&$). Sequestering Agents dibutuhkan untuk mengikat logam berat yang

    mengkatalis oksidasi ED+. E5D (ethanehidroxy-1-diphosphonate) (nonimb ,

    8*F Gasitaatmadja, &::;).

    d. Deodorant

    Deodorant adalah suatu 3at yang digunakan untuk menyerap atau

    mengurangi bau menyengat. Deodorant dalam sabun mulai dipergunakan sejak 

    tahun &:'*, namun oleh karena khawatir e1ek samping, penggunaannya dibatasi.

    "ahan yang digunakan adalah +>> (trichloro carbanilide) dan 8-hidroxy 8,,-

    trichlodiphenyl ester  (nonimc , 8*F Gasitaatmadja, &::;).

    e. Garna

    %ebanyakan sabun toilet berwarna cokelat, hijau biru, putih, atau krem.

    ewarna sabun dibolehkan sepanjang memenuhi syarat dan peraturan yang ada,

     pigmen yang digunakan biasanya stabil dan konsentrasinya kecil sekali (*,*&-*,'$). +itanium dioksida *,*&$ ditambahkan pada berbagai sabun

    untukmenimbulkan e1ek berkilau. khir-akhir ini dibuat sabun tanpa warna dan

    transparan (Gasitaatmadja, &::;).

    1. ar1um

    Isi sabun tidak lengkap bila tidak ditambahkan par1um sebagai pewangi.

    ewangi ini harus berada dalam p5 dan warna yang berbeda pula. etiap pabrik 

    memilih bau dan warna sabunbergantung pada permintaan pasar atau masyarakat

    22

  • 8/19/2019 BAB II baru TK UMJ

    20/23

     pemakainya. "iasanya dibutuhkan wangi par1um yang tidak sama untuk 

    membedakan produk masing-masing (Gasitaatmadja, &::;).

    g. engontrol p5

    enambahan asam lemak yang lemah, misalnya asam sitrat, dapat

    menurunkan p5 sabun (Gasitaatmadja, &::;).

    h. "ahan tambahan khusus

    Menurut Gasitaatmadja (&::;), berbagai bahan tambahan untuk 

    memenuhi kebutuhan pasar, produsen, maupun segi ekonomi dapat dimasukkan

    ke dalam 1ormula sabun. Dewasa ini dikenal berbagai macam sabun khusus,

    misalnyaB

    &. uper1atty yang menambahkan lanolin atau para11in.8. +ransparan yang menambahkan sukrosa dan gliserin.

    #. Deodorant, yang menambahkan triklorokarbon, heksakloro1en, dikloro1en,

    triklosan, dan sul1ur koloidal.

    . ntiseptik (medicated = carbolic) yang menambahkan bahan antiseptic,

    misalnyaB 1enol, kresol, dan sebagainya.

    '. abun bayi yang lebih berminyak, p5 netral, dan noniritati1.

    4. abun netral, mirip dengan sabun bayi dengan konsentrasi dan tujuan yang

     berbeda.

    ;. pricot, dengan sabun menambahkan apricot atau monosul1iram.

    ung!i Sa)un

    =ungsi sabun dalam anekaragam cara adalah sebagai bahan pembersih.

    abun menurunkan tegangan permukaan air, sehingga memungkinkan air itu

    membasahi bahan yang dicuci dengan lebih e1ekti1, sabun bertindak sebagai suatu

    3at pengemulsi untuk mendispersikan minyak dan gemukF dan sabun teradsorpsi

     pada butiran kotoran (%eenan, &:*).

    %otoran yang menempel pada kulit umumnya adalah minyak, lemak dan

    keringat. Hat-3at ini tidak dapat larut dalam air karena si1atnya yang non polar.

    abun digunakan untuk melarutkan kotoran-kotoran pada kulit tersebut. abun

    memiliki gugus non polar yaitu gugus ! yang akan mengikat kotoran, dan gugus

     >226a yang akan mengikat air karena sama-sama gugus polar. %otoran tidak 

    dapat lepas karena terikat pada sabun dan sabun terikat pada air (isti, 8**:).

    23

  • 8/19/2019 BAB II baru TK UMJ

    21/23

    2.+ Po!e!

    Dalam penelitian ini ada beberapa proses yang digunakan, diantanya B

    2.+.1. Pemi!ahan Gum #/egumming'

    Menurut %etaren (&:4), degumming atau pemisahan gum merupakan

    suatu proses pemisahan gum yang terdiri dari 1os1atida, protein, karbohidrat, air 

    dan resin tanpa mengurangi jumlah asam lemak bebas. "iasanya proses ini

    dilakukan dengan cara dehidratasi gum atau kotoran lain agar bahan tersebut lebih

    mudah terpisah dari minyak kemudian dilanjutkan dengan proses pemisahan

    melalui sentri1ugasi.

    Menurut !egers dan eger (&:;;), cara yang umum digunakan dalam

     proses pemisahan gum dengan minyak adalah mereaksikan *,**'-*,'$ asam

    1os1at selama '-&* menit. enambahan asam 1os1at ini bertujuan untuk mengubah

    si1at 1os1atida dari non hydratable menjadi hydratable, yang mempunyai bobot

     jenis lebih besar sehingga lebih mudah untuk dipisahkan.

    Menurut +orey (&:8), 1os1atida terdiri dari dua bagian yaitu 1os1atida

    hydratable dan 1os1atida non hydratable. %omponen terbesar dari 1os1atida

    hydratable adalah setalin. =os1atida hydratable dapat dengan mudah dihilangkan

    dari minnyak dengan menggunakan air atau uap, tetapi non hydratable lebih sulit

    sehingga membutuhkan perlakuan dengan asam untuk mengubahnya menjadi

     bentuk yang hydatable. sam 1os1at sering digunakan untuk proses pemisahan

    1os1atida non hydratable.

    Menurut %etaren (&:4), proses pemisahan gum perlu dilakukan sebelum

     proses netralisasi, dengan alasan B

    &. abun yang terbentuk dengan hasil reaksi antara asam lemak bebas dengan

    kaustik soda pada proses netralisasi akan menyerap gum sehingga

    menghambat proses pemisahan sabun ( soap stock ) dari minyak.

    8. 6etralisasi minyak yang masih mengandung gum akan menambah partikel

    emulsi dalam minyak, sehingga mengurangi rendemen trigliserida.

    2.+.2. Ne$a0i!a!i

     6etralisasi adalah suatu proses untuk memisahkan asam lemak bebas dari

    minyak atau lemak, dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan basa atau

     pereaksi lainnya sehinga membentuk sabun ( soap stock. 6etralisasi dengan

    24

  • 8/19/2019 BAB II baru TK UMJ

    22/23

     

    kaustik soda (6a25) banyak dilakukan dalam skala industri karena lebih e1isien

    dan lebih murah dibandingkan dengan cara netralisasi lainnya. elain itu

     penggunaan 6a25 membantu mengurangi 3at warna dan kotoran yang berupa

    getah dan lendir dalam minyak. abun yang terbentuk dapat membantu pemisahan

    3at warna dan kotoran seperti 1os1atida dan protein, dengan cara membentuk 

    emulsi. abun atau emulsi yang terbentuk dapat dipisahkan dari minyak dengan

    cara sentri1usi.

    !eaksi antara asam lemak bebas dengan 6a25 adalah sebagai berikut B

      2 2

    !> L 6a25 !> L 582

    25 26a

    s.

  • 8/19/2019 BAB II baru TK UMJ

    23/23

    minyak dapat dikurangi, sehingga dihasilkan minyak netral dengan rendemen

    yang lebih besar dan mutu minyak yang lebih baik.

    >hemisorption terjadi ketika terbentuknya ikatan kimia antara substansi

    terlarut dalam larutan dengan molekul dalam media. >hemisorpsi terjadi diawali

    dengan adsorpsi 1isik, yaitu partikel-partikel adsorbat mendekat ke permukaan

    adsorben melalui gaya 7an der Galls atau melalui ikatan hidrogen. Dalam

    adsorpsi kimia partikel melekat pada permukaan dengan membentuk ikatan kimia

    (biasanya ikatan ko/alen), dan cenderung mencari tempat yang memaksimumkan

     bilangan koordinasi dengan substrat. >ontoh B Ion eKchange.

    roses absorbsi pada proses ini minyak sawit yang sudh melalui proses

    degumming dan netralisasi di campur dengan /ariasi massa yang berbeda,

    kemudian di aduk dalam agritator pada kecepatan '** !M selama & jam den

    suhu :* >.

    2., i&o$e!a

    Dari teori di atas dapat di simpulkan bahwa eceng gondok dapat di

    gunakan sebagain bioabsorben pada minyak bekas untuk proses pembutan sabun,

    karna eceng gondok memiliki serat yang cukup tinggi. =ungsi minyak itu sendiri

    sebagai bahan baku pada penelitian ini. erat kasar merupakan sumber selulosa

    yang baik, selulosa adalah suatu polimer alami yang memiliki gugus hidroksil

    (25). 9ugus ini dapat berinteraksi satu sama lain dengan gugus 2, 5, dan ,

    membentuk ikatan hydrogen. Ikatan 5 juga terjadi antara gugus o5 selulosa dan

    air. 9ugus 25 selalu menyebabkan permukaan selulosa menjadi hydro1ilik 

    sehimgga dapat di man1aatkan sebagai 3at penyerap (absorben) pada peoses

     pemucatan minyak.

    26