bab ii baru tk umj
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 BAB II baru TK UMJ
1/23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bahan Baku
Dalam penelitian ini bahan baku yang akan digunakan adalah minyak
goreng bekas dan eceng gondok
2.1.1 Eceng Gondok
Eceng gondok (Eichornia crassipes) merupakan tumbuhan air yang
tumbuh di rawa-rawa, danau, waduk dan sungai yang alirannya tenang. Menurut
sejarahnya, eceng gondok di Indonesia dibawa oleh seorang ahli botani dari
merika ke kebun !aya "ogor. kibat pertumbuhan yang cepat (#$ per hari),
eceng gondok ini mampu menutupi seluruh permukaan suatu kolam. Eceng
gondok tersebut lalu dibuang melalui sungai disekitar %ebun !aya "ogor
sehingga menyebar ke sungai-sungai, rawa-rawa dan danau-danau di seluruh
Indonesia. Eceng gondok dewasa, terdiri dari akar, bakal tunas, tunas atau stolon,
daun, petiole, dan bunga. Daun-daun eceng gondok berwarna hijau terang
berbentuk telur yang melebar atau hamper bulat dengan garis tengah sampai &'
sentimeter. ada bagian tangkai daun terdapat masa yang menggelembung yang
berisi serat seperti karet busa. %elopak bunga berwarna ungu muda agak kebirua.
etiap kepala putik dapat menghasilkan sekitar '** bakal biji atau '*** biji setiap
tangkai bunga, sehigga eceng gondok dapat berkembang biak dengan dua cara
yaitu dengan tunas dan biji.
Eceng gondok atau enceng gondok adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung. natomi, +ingginya sekitar *, *, meter. +idak mempunyai
batang. Daunnya tunggal dan berbentuk o/al. 0jung dan pangkalnya
meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. ermukaan daunnya licin
dan berwarna hijau. "unganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir,
kelopaknya berbentuk tabung. "ijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam.
"uahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. karnya merupakan akar
serabut. ecara 1isiologis eceng gondok dapat berperan secara tidak langsung
dalam mengatasi bahan pencemar perairan karena dapat bertahan hidup dengan
4
-
8/19/2019 BAB II baru TK UMJ
2/23
cara membentuk rumpun. kar tumbuh subur dan lebat serta berwarna hitam
dengan permukaan ungu. 2ksigen hasil 1otosintesis di daun dan tangkai daun
ditrans1er ke akar yang permukaannya luas serta air di sekitarnya. Ini membuat
ri3os1er menyediakan lingkungan mikro dengan kondisi yang kondusi1 bagi
bakteri nitrit. 2leh karena itu akti/itas dekomposisi oleh bakteri jenis ini yaitu
perubahan amoniak menjadi nitrat lebih meningkat
%omposisi kimia eceng gondok tergantung pada kandungan unsur hara
tempatnya tumbuh, dan si1at daya serap tanaman tersebut. Eceng gondok
mempunyai si1at-si1at yang baik antara lain dapat menyerap logam-logam berat,
senyawa sul1ida, selain itu mengandung protein lebih dari &&,' $, dan
mengandung selulosa yang lebih tinggi besar dari non selulosanya seperti lignin,
abu, lemak, dan 3at-3at lain. elulosa merupakan penyusun utama terbesar yaitu
sebanyak 4,'&$. %andungan selulosa yang sangat tinggi pada eceng gondok
merupakan salah satu sumber bahan baku untuk menghasilkan asam oksalat. alah
satu cara pembuatan asam oksalat ialah melalui hidrolisis selulosa menjadi
glukosa, selanjutnya glukosa direaksikan dengan 562# di dalam reaktor sintesa
dengan bantuan katalis 782' hingga menghasilkan asam oksalat. "atang eceng
gondok memiliki kandungan selulosa, yaitu 4,'&$. Melalui proses hidrolisis
proses pembuatan sabun dengan absorber eceng gondok ini melalu beberapa tahap
yaitu tahap pertama proses penggilingan , proses pengayakan, pengadukan pada
agritator, penyaringan, pengeringan dan proses pengayakan yang ke dua.
+abel 8.& %andungan %imia Eceng 9ondok "asah
enyawa %imia resentase
ir :8,4
bu *,
erat kasar 8,*:
%arbohidrat *,&;
-
8/19/2019 BAB II baru TK UMJ
3/23
+abel 8.8 %andungan %imia Eceng 9ondok %ering
enyawa %imia resentaseelulosa 4,'&
entosa &',4&
85'2>85'), %loro1orm(>5>l#), ben3ena dan hidrokarbon lainnya, lemak dan
minyak dapat larut dalam pelarut yang disebutkan di atas karena lemak dan
minyak mempunyai polaritas yang sama dengan pelaut tersebut.
"ahan-bahan dan senyawa kimia akan mudah larut dalam pelarut yang
sama polaritasnya dengan 3at terlarut. +etapi polaritas bahan dapat berubah karena
adanya proses kimiawi. Misalnya asam lemak dalam larutan %25 berada dalam
keadaan terionisasi dan menjadi lebih polar dari aslinya sehingga mudah larut
serta dapat diekstraksi dengan air. Ekstraksi asam lemak yang terionisasi ini dapat
dinetralkan kembali dengan menambahkan asam sul1at encer (&* 6) sehingga
kembali menjadi tidak terionisasi dan kembali mudah diekstraksi dengan pelarut
non-polar.
-
8/19/2019 BAB II baru TK UMJ
4/23
Dalam jaringan hewan lemak terdapat di seluruh badan, tetapi jumlah terbanyak
terdapat dalam jaringan adipose dan sumsum tulang. (nwar et.al , &::4)
ecara kimia yang diartikan dengan lemak adalah trigliserida dari gliserol
dan asam lemak. "erdasarkan bentuk strukturnya trigliserida dapat dipandang
sebagai hasil kondensasi ester dari satu molekul gliseril dengan tiga molekul asam
lemak, sehingga senyawa ini sering juga disebut sebagai triasilgliserol. Aika ketiga
asam lemak penyusun lemak itu sama disebut trigliserida paling sederhana. +etapi
jika ketiga asam lemak tersebut tidak sama disebut dengan trigliserida campuran.
ada umumnya trigliserida alam mengandung lebih dari satu jenis asam lemak.
+rigliserida jika dihidrolisis akan menghasilkan # molekul asam lemak rantai
panjang dan & molekul gliserol. !eaksi hidrolisis trigliserida dapat digambarkan
sebagai berikutB (udarmadji et.al , &::)
-
8/19/2019 BAB II baru TK UMJ
5/23
"eberapa asam lemak yang umum ada di dalam trigliserida adalahB
O
O
H23C11
O
O
H27C13
O
O
H35C17
O
O
H29C17
O
O
H31C19
sam
-
8/19/2019 BAB II baru TK UMJ
6/23
+abel 8.# >ontoh->ontoh Dari sam
-
8/19/2019 BAB II baru TK UMJ
7/23
2. Beda!akan Si*a$ Mengeing
a. Minyak tak mongering, adalah minyak atau lemak yang memiliki bilangan
Iod (I7) di bawah &**. Minyak kelapa, minyak 3aitun, minyak sawit dan
minyak inti sawit dimasukkan dalam golongan ini.
b. Minyak semi mongering, adalah minyak atau lemak yang memiliki
bilangan Iod sekitar &**-#**. sam lemaknya terutama asam lemak tak
jenuh, diantaranya asam linoleat dan asam linolenat. Minyak ini
mempunyai daya mongering yang lebih lambat. ang termasuk golongan
ini adalah minyak kacang kedelai, minyak biji kapas dan minyak bunga
matahari.
c. Minyak mongering, adalah minyak atau lemak yang memiliki bilangan Iod
di atas *. sam lemaknya terutama asam lemak tak jenuh dan sedikit
sekali asam lemak jenuh, diantaranya asam oleat, asam linoleat dan asam
linolenat, biasanya jenis minyak ini dipakai sebagai bahan baku
pembuatan cat.
+. Beda!akan Sum)enya
+abel 8.' %lasi1ikasian ontohB minyak jagung, biji
kapas
− kulit buah tanaman tahunan. >ontoh B minyak
3aitun, minyak kelapa sawit
− biji-biji tanaman tahunan. >ontoh B kelapa,
coklat dan inti sawit
"erasal dari
hewan(lemak
hewani)
− susu hewan peliharaan,contohB lemak susu
daging hewan peliharaan ,contohB lemak sapi,
oleosterin
10
-
8/19/2019 BAB II baru TK UMJ
8/23
− hasil laut, contohB minyak ikan sardin, dan
minyak ikan paus.
,. Beda!akan Kegunaannya
+abel 8.4 %lasi1ikasian
-
8/19/2019 BAB II baru TK UMJ
9/23
dan J karoten (berwarna kuning), Kanto1il,(berwarna kuning kecoklatan), kloro1il
(berwarna kehijauan) dan antosyanin (berwarna kemerahan). 9olongan kedua
yaitu 3at warna dari hasil degradasi 3at warna alamiah, yaitu warna gelap
disebabkan oleh proses oksidasi terhadap toko1erol (/itamin E), warna cokelat
disebabkan oleh bahan untuk membuat minyak yang telah busuk atau rusak,
warna kuning umumnya terjadi pada minyak tidak jenuh.
8) 2dor dan 1la/or, terdapat secara alami dalam minyak dan juga terjadi karena
pembentukan asam-asam yang berantai sangat pendek.
#) %elarutan, minyak tidak larut dalam air kecuali minyak jarak (castor oil), dan
minyak sedikit larut dalam alkohol, etil eter, karbon disul1ide dan pelarut-
pelarut halogen.
) +itik cair dan polymorphism, minyak tidak mencair dengan tepat pada suatu
nilai temperatur tertentu. olymorphism adalah keadaan dimana terdapat lebih
dari satu bentuk kristal.
') +itik didih (boiling point), titik didih akan semakin meningkat dengan
bertambah panjangnya rantai karbon asam lemak tersebut.
4) +itik lunak (so1tening point), dimaksudkan untuk identi1ikasi minyak tersebut
;) liping point, digunakan untuk pengenalan minyak serta pengaruh kehadiran
komponen-komponenya.
) +itik leleh, yaitu temperatur pada saat terjadi tetesan pertama dari minyak atau
lemak.
:) "obot jenis, biasanya ditentukan pada temperatur 8'* >, dan juga perlu
dilakukan pengukuran pada temperatur ** >.
&*) +itik asap, titik nyala dan titik api, dapat dilakukan apabila minyak
dipanaskan. Merupakan kriteria mutu yang penting dalam hubungannyadengan minyak yang akan digunakan untuk menggoreng.
b. i1at %imia
&) Esteri1ikasi
roses esteri1ikasi bertujuan untuk asam-asam lemak bebas dari
trigliserida,menjadi bentuk ester. !eaksi esteri1ikasi dapat dilakukan melalui
12
-
8/19/2019 BAB II baru TK UMJ
10/23
reaksi kimia yang disebut interi1ikasi atau penukaran ester yang didasarkan pada
prinsip transesteri1ikasi =iedel->ra1t.
2 2 2 2
!->-2! & L ! 8- >- 2! # !->-2! # L ! 8- >- 2! &
Ester ester ester baru ester baru
9ambar 8.# !eaksi Esteri1ikasi
8) 5idrolisa
Dalam reaksi hidrolisis, lemak dan minyak akan diubah menjadi
asamasam lemak bebas dan gliserol. !eaksi hidrolisi mengakibatkan kerusakan
lemak dan minyak. Ini terjadi karena terdapat terdapat sejumlah air dalam lemak
dan minyak tersebut.
>58 2 > ! & ! &>225 >582
>5 2 > ! 8 L #582 ! &>225 L >582
>5 2 > ! # ! &>225 >582
+rigliserida asam lemak gliserol
9ambar 8. !eaksi 5idrolisa
#) enyabunan
!eaksi ini dilakukan dengan penambhan sejumlah larutan basa kepada
trigliserida. "ila penyabunan telah lengkap,lapisan air yang mengandung gliserol
dipisahkan dan gliserol dipulihkan dengan penyulingan.
>5828>(>58)&4>5# >5825
13
-
8/19/2019 BAB II baru TK UMJ
11/23
>528>(>58)&4>5# L #6a25 >5825 L #>5#(>58)&4>28- 6aL
>5828>(>58)&4>5# >5825
+riestearin basa gliserol sodium stearate.
9ambar 8.' !eaksi enyabunan
) 5idrogenasi
roses hidrogenasi bertujuan untuk menjernihkan ikatan dari rantai karbon
asam lemak pada lemak atau minyak . setelah proses hidrogenasi selesai , minyak
didinginkan dan katalisator dipisahkan dengan disaring . 5asilnya adalah minyak
yang bersi1at plastis atau keras , tergantung pada derajat kejenuhan.
') embentukan keton %eton dihasilkan melalui penguraian dengan cara
hidrolisa ester.
2
8!>58-> 25 !>58-> 2 !>58 > C 2 L >28
!>5 >2 !>58
9ambar 8.4 !eaksi embentukan %eton
4) 2ksidasi
2ksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen
dengan lemak atau minyak . terjadinya reaksi oksidasi ini akan mengakibatkan
bau tengik pada lemak atau minyak.
2. Men$ega
14
-
8/19/2019 BAB II baru TK UMJ
12/23
Mentega adalah emulsi yang kekal sebagai padatan apabila didinginkan
tetapi masih bias didiamkan pada suhu kamar dan mencair pada suhu konsisten
antara #8-#'o> (:*-:'o=). Massa jenis mentega adalah :&& kgm#
+. Magain
Margarin merupakan mentega buatan."isa disebut dari minyak nabati atau
minyak hewani. "isa juga mengandung susu saringan, garam dan pengemulsi.
Margarin mengandung lebih sedikit lemak daripada mentega, sehingga margarin
banyak digunakan sebagai penggati mentega. Margarin juga merupakan emulsi air
dalam minyak, dengan persyaratan mengandung tidak kurang *$ lemak.
Minyak Goeng Beka!
Minyak goreng bekas atau dapat juga dikenal dengan nama minyak
jelantah merupakan limbah dari minyak goreng yang telah dipergunakan
berulang-kali. elain penampakannya yang tidak menarik, coklat kehitaman, bau
tengik, minyak jelantah sangat mempunyai potensi yang besar dalam
membahayakan kesehatan tubuh. Minyak jelantah mengandung berbagai radikal
bebas, yang setiap saat siap untuk mengoksidasi organ tubuh secara perlahan.
Minyak jelantah kaya akan asam lemak bebas. +erlalu sering mengkonsumsi
minyak jelantah dapat menyebabkan potensi kanker meningkat. Menurut para ahli
kesehatan, minyak goreng hanya boleh digunakan dua sampai empat kali
menggoreng.
Meskipun in1ormasi tentang bahaya minyak jelantah sudah cukup banyak,
sayangnya, tetap saja banyak masyarakat yang masih menggunakannya untuk
memasak, dengan berbagai alasan diantaranya harga minyak mahal. Masyarakat
Indonesia termasuk masyarakat yang sangat suka segala sesuatu yang digoreng.
adahal minyak bekas yg sudah rusak walaupun hanya sedikit apalagi
banyak, ini akan mempercepat kerusakan minyak secara keseluruhan karena
terjadinya autooksidasi yg sangat cepat. Dengan demikian kiranya perlu, para
pedagang kaki lima khususnya untuk mengetahui cara-cara daur ulang minyak
goreng yang sederhana dan murah, dengan peralatan dan bahan yang sering
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
15
-
8/19/2019 BAB II baru TK UMJ
13/23
"erdasarkan si1at 1isiknya, kualitas minyak dapat diketahui dari
kandungan asam dienoat, warna, dielektrik konstan, titik asap, dan /iskositas.
"erdasarkan perubahan kimia pada minyak, kandungan asam lemak bebas
bilangan karbon, penetuan total senyawa polar dan /iskositas dapat digunakan
untuk pengujian kualitas minyak goreng. %riteria minyak goreng yang baik dapat
diketahui dengan membandingkan beberapa si1at 1isika-kimianya seperti
dielektrik konstan, bilagan peroksida dan asam lemak bebas.
roses oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak dengan oksigen,
biasanya oksidasi dimulai dengan pembentukan peroksida dan hidroperoksida.
+ingkat selanjutnya adalah terurainya asam-asam lemak hasil proses oksidasi
desertai dengan kon/ersi hidroperoksida menjadi aldehid, keton serta asam-asamlemak bebas (%etaren &:4 B )
embentukan senyawa polimer selama proses menggoreng dapat terjadi
akibat adanya reaksi polimerisasi adisi dari asam lemak tak jenuh di dalam
minyak goreng. 5al ini terbukti dengan terbentuknya bahan menyerupai gumpalan
yang mengendap pada dasar wadah (%etaren &:4 B &).
ebagai tanda awal dari kerusakan minyak goreng adalah terbentuknya
akrolein pada minyak goreng. krolein ini menyebabkan rasa gatal pada
tenggorokan pada saat mengkonsumsi makanan yang digoreng menggunakan
minyak goreng berulang kali. krolein terbentuk dari hidrasi gliserol yang
membentuk aldehida tidak jenuh atau akrolein (%etaren,8**'). "erikut skema
terbentuknya akrolein B
16
-
8/19/2019 BAB II baru TK UMJ
14/23
9ambar 8.; kema +erbentuknya krolein
Minyak goreng sangat mudah untuk mengalami oksidasi (%etaren, 8**').
Minyak jelantah telah mengalami penguraian molekul-molekul, sehingga titik
asapnya turun drastis, dan bila disimpan dapat menyebabkan minyak menjadi
berbau tengik. "au tengik dapat terjadi karena penyimpanan yang salah dalam
jangka waktu tertentu menyebabkan pecahnya ikatan trigliserida menjadi gliserol
dan == (1ree 1atty acid) atau asam lemak jenuh.
Keu!akan Minyak Goeng
=aktor pertama yang dapat menyebabkan kerusakan lemak atau minyak
adalah penyerapan bau.
-
8/19/2019 BAB II baru TK UMJ
15/23
radikal asam lemak tidak jenuh dalam minyak. utooksidasi dimulai dengan
pembentukan 1aktor-1aktor yang dapat mempercepat reaksi seperti cahaya, panas,
peroksida lemak atau hidroperoksida, logamlogam berat, dan en3im-en3im
lipoksidase.
2ksidasi minyak akan menghasilkan senyawa aldehida, keton,
hidrokarbon, alkohol, lakton serta senyawa aromatis yang mempunyai bau tengik
dan rasa getir. embentukan senyawa polimer selama proses menggoreng terjadi
karena reaksi polimerisasi adisi dari asam lemak tidak jenuh. 5al ini terbukti
dengan terbentuknya bahan menyerupai gum yang mengendap di dasar tempat
penggorengan.
edagang goreng-gorengan pinggir jalan, minyak goreng sering dipakai
berulang-kali tak peduli apakah warnanya sudah ubah menjadi coklat tua sampai
hitam atau belum. lasan yang diketemukan simpel saja, demi menghemat biaya
produksi. Minyak yang telah dipakai menggoreng biasa disebut minyak jelantah.
Minyak jelantah sebenarnya merupakan minyak yang telah rusak.
Minyak goreng sangat rentan terhadap kerusakan atau penurunan mutu,
terutama yang diakibatkan pemanasan yang berulang. %erusakan minyak goreng
umumnya disebabkan karena adanya oksidasi yang ditandai dengan timbulnya
ketengikan. +engik merupakan istilah off-odor atau off flavour yaitu timbulnya
rasa atau bau yang tidak diinginkan. +engik yang disebabkan oleh proses oksidasi
melalui # tahap B inisiasi (induksi), propagasi dan terminasi. =aktor-1aktor yang
menyebabkan minyak goreng teroksidasi dengan cepat diantaranya B pemanasan
berulang, cahaya, katalis logam seperti besi dan tembaga, senyawa oksidator pada
bahan pangan yang digoreng seperti kloro1il dan hemoglobin, jumlah oksigen dan
derajat ketidak jenuhan asam lemak dalam minyak.
+ahap inisiasi terjadi karena adanya 1aktor penginduksi seperti oksidator,
logam (besi, tembaga), atau en3im lipoksigenase (pengurai lemak). +ahap ini
dipercepat dengan adanya cahaya, panas, dan radikal bebas. +ahap propagasi yaitu
senyawa peroksida yang dihasilkan pada tahap inisiasi sangat mudah terurai
membentuk radikal peroksi dan alkoksi yang dapat bereaksi dengan asam lemak
18
-
8/19/2019 BAB II baru TK UMJ
16/23
dalam produk pangan menghasilkan radikal bebas baru. ada tahap ini akan
banyak terjadi autooksidasi (mengoksidasi sendiri) sehingga timbul 3at radikal
yang makin banyak. +ahap terminasi merupakan tahap dimana terjadi
pembentukan senyawa berantai berupa hidrokarbon, aldehid, asam, alkohol, dan
keton. %umpulan senyawa ini yang menyebabkan rasa dan bau tengik ( Off-odor
atau off flavor ).
Minyak sawit termasuk minyak yang sangat stabil dengan kandungan
lemak jenuh sekitar '*$ dibandingkan dengan minyak lainnya. 6amun demikian,
terkadang kita menemukan bahan pangan yang telah digoreng cepat menjadi
tengik. 5al ini mungkin disebabkan atau sangat dipengaruhi oleh mutu awal
bahan baku minyaklemak, emulsi1ier, kondisi pengolahan (suhu, waktu), kondisi
penyimpanan (suhu, cahaya, jenis kemasan), luas permukaan produk yang
terekspos udara, kandungan logam (besi, tembaga), senyawa antioksidan yang
digunakan, oksidator lainnya dan en3im lipoksigenase.
elain itu kandungan air pada minyak goreng dapat menyebabkan
ketengikan (ranciditas). Itu karena adanya proses hidrolisis. %andungan air
banyak terdapat terutama pada minyak goreng curah. 5al ini disebabkan proses
pembuatan minyak curah biasanya dilakukan dengan cara yang sederhana.
Minyak yang tinggi kandungan asam lemak tidak jenuhnya memiliki nilai tambah
hanya pada gorengan pertama saja, sementara yang tinggi asam lemak jenuh nya
bisa lebih lama lagi, meski pada akhirnya akan rusak juga. 2leh proses
penggorengan sebagian ikatan rangkap akan menjadi jenuh. enggunaan minyak
goreng yang lama dan berkali-kali dapat menyebabkan ikatan rangkap teroksidasi,
membentuk gugus peroksida dan monomer siklik. enelitian pada binatangmenunjukkan gugus peroksida dalam dosis yang besar dapat merangsang
terjadinya kanker kolon.
%erusakan minyak tidak dapat dicegah, namun dapat diperlambat dengan
memperhatikan beberapa 1aktor yang mempengaruhinya. ertama, oksigen.
emakin banyak oksigen semakin cepat teroksidasiF %edua, ikatan rangkap.
emakin banyak asam lemak tidak jenuhnya semakin mudah teroksidasiF %etiga,
suhu. uhu penggorengan dan penyimpanan yang tinggi akan mempercepat
19
-
8/19/2019 BAB II baru TK UMJ
17/23
reaksiF %eempat, cahaya serta ion logam tembaga (>u 8L) dan besi (=e8L) yang
merupakan 1aktor katalis proses oksidasiF dan %elima, antioksidan. emakin
tinggi antioksidan ditambahkan semakin tahan terhadap oksidasi. 0ntuk
menghindari penurunan mutu akibat proses oksidasi dapat menggunakan
antioksidan. ntioksidan secara harpiah dapat diartikan pencegah oksidasi dengan
cara menurunkan konsentrasi oksigen (28).
Dengan memperhatikan 1aktor penyebab, maka oksidasi ataupun
ketengikan dapat diperlambat. roses ketengikan sangat dipengaruhi oleh adanya
prooksidan dan antioksidan. rooksidan akan mempercepat terjadinya oksidasi,
sedangkan antioksidan akan menghambatnya.
%erusakan tidak hanya terjadi karena dipakai menggoreng. enyimpanan
yang salah dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkannya pula karena
pecahnya ikatan trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak bebas ( free fatty
acid atau ==). elain menyebabkan tengik, == juga bisa menaikkan kolesterol
darah. %etika minyak digunakan untuk menggoreng terjadi peristiwa oksidasi,
hidrolisis yang memecah molekul minyak menjadi asam. roses ini bertambah
besar dengan pemanasan yang tinggi dan waktu yang lama selama penggorengan
makanan. danya asam lemak bebas dalam minyak goreng tidak baik bagi
kesehatan. == dapat pula menjadi ester jika bereaksi dengan methanol, sedang
jika bereaksi dengan soda akan membentuk sabun.
enyimpanan lemak dan minyak yang baik adalah dalam tempat tertutup
yang gelap dan dingin. Gadah lebih baik terbuat dari aluminium atau stainless
steel, lemak harus dihindarkan dari logam besi atau tembaga. danya antioksidan
dalam lemak akan mengurangi kecepatan proses oksidasi.
2.2 Poduk
Dalam penelitian ini diharapkan hasil yang diinginkan merupakan sabun
dengan komposisi yang baik untuk digunakan.
2.2.1 Sa)un
abun adalah bahan yang digunakan untuk mencuci dan mengemulsi,
terdiri dari dua komponen utama yaitu asam lemak dengan rantai karbon >&4 dan
sodium atau potasium. abun merupakan pembersih yang dibuat dengan reaksi
20
-
8/19/2019 BAB II baru TK UMJ
18/23
kimia antara kalium atau natrium dengan asam lemak dari minyak nabati atau
lemak hewani. abun yang dibuat dengan 6a25 dikenal dengan sabun keras
(hard soap), sedangkan sabun yang dibuat dengan %25 dikenal dengan sabun
lunak (so1t soap). abun dibuat dengan dua cara yaitu proses saponi1ikasi dan
proses netralisasi minyak. roses saponi1ikasi minyak akan memperoleh produk
sampingan yaitu gliserol, sedangkan proses netralisasi tidak akan memperoleh
gliserol. roses saponi1ikasi terjadi karena reaksi antara trigliserida dengan alkali,
sedangkan proses netralisasi terjadi karena reaksi asam lemak bebas dengan alkali
(isti, 8**:).
abun merupakan senyawa garam dari asam-asam lemak tinggi, seperti
natrium stearat, >&;5#'>226a
L
. ksi pencucian dari sabun banyak dihasilkandari kekuatan pengemulsian dan kemampuan menurunkan tegangan permukaan
dari air. %onsep ini dapat di pahami dengan mengingat kedua si1at dari anion
sabun (chmad, 8**).
Kom&o!i!i Sa)un
abun kon/ensional yang dibuat dari lemak dan minyak alami dengan
garam alkali serta sabun deterjen saat ini yang dibuat dari bahan sintetik, biasanya
mengandung sur1aktan, pelumas, antioksidan, deodorant, warna, par1um,
pengontrol p5, dan bahan tambahan khusus.
a. ur1aktan
ur1aktan adalah molekul yang memiliki gugus polar yang suka air
(hidro1ilik) dan gugus non polar yang suka minyak (lipo1ilik) sehingga dapat
memperasatukan campuran yang terdiri dari minyak dan air yang bekerja
menurunkan tegangan permukaan. ur1aktan merupakan bahan terpenting dari
sabun. &8), minyak 3aitun (asam lemak >&4->&), atau lemak babi.
enggunaan bahan berbeda menghasilkan sabun yang berbeda, baik secara 1isik
maupun kimia. da sabun yang cepat berbusa tetapi terasa airnya kasar dan tidak
stabil, ada yang lambat berbusa tetapi lengket dan stabil. Aenis bahan sur1aktan
pada syndet dewasa ini mencapai angka ribuan (nonima , 8*F Gasitaatmadja,
&::;).
b. elumas
21
-
8/19/2019 BAB II baru TK UMJ
19/23
0ntuk menghindari rasa kering pada kulit diperlukan bahan yang tidak
saja meminyaki kulit tetapi juga ber1ungsi untuk membentuk sabun yang lunak,
misalB asam lemak bebas, fatty alcohol , gliserol, lanolin, para11in lunak, cocoa
butter , dan minyak almond , bahan sintetik ester asam sul1osuksinat, asam lemak
isotionat, asam lemak etanolamid, polimer A!, dan carbon resin (polimer akrilat).
"ahan-bahan selain meminyaki kulit juga dapat menstabilkan busa dan ber1ungsi
sebagai peramas (plastici3ers) (Gasitaatmadja, &::;).
c. ntioksidan dan eNuestering gents
ntioksidan adalah senyawa atau 3at yang dapat menghambat, menunda,
mencegah, atau memperlambat reaksi oksidasi meskipun dalam konsentrasi yang
kecil. 0ntuk menghindari kerusakan lemak terutama bau tengik, dibutuhkan
bahan penghambat oksidasi, misalnya stearil hidra3id dan butilhydroxy toluene
(*,*8$-*,&$). Sequestering Agents dibutuhkan untuk mengikat logam berat yang
mengkatalis oksidasi ED+. E5D (ethanehidroxy-1-diphosphonate) (nonimb ,
8*F Gasitaatmadja, &::;).
d. Deodorant
Deodorant adalah suatu 3at yang digunakan untuk menyerap atau
mengurangi bau menyengat. Deodorant dalam sabun mulai dipergunakan sejak
tahun &:'*, namun oleh karena khawatir e1ek samping, penggunaannya dibatasi.
"ahan yang digunakan adalah +>> (trichloro carbanilide) dan 8-hidroxy 8,,-
trichlodiphenyl ester (nonimc , 8*F Gasitaatmadja, &::;).
e. Garna
%ebanyakan sabun toilet berwarna cokelat, hijau biru, putih, atau krem.
ewarna sabun dibolehkan sepanjang memenuhi syarat dan peraturan yang ada,
pigmen yang digunakan biasanya stabil dan konsentrasinya kecil sekali (*,*&-*,'$). +itanium dioksida *,*&$ ditambahkan pada berbagai sabun
untukmenimbulkan e1ek berkilau. khir-akhir ini dibuat sabun tanpa warna dan
transparan (Gasitaatmadja, &::;).
1. ar1um
Isi sabun tidak lengkap bila tidak ditambahkan par1um sebagai pewangi.
ewangi ini harus berada dalam p5 dan warna yang berbeda pula. etiap pabrik
memilih bau dan warna sabunbergantung pada permintaan pasar atau masyarakat
22
-
8/19/2019 BAB II baru TK UMJ
20/23
pemakainya. "iasanya dibutuhkan wangi par1um yang tidak sama untuk
membedakan produk masing-masing (Gasitaatmadja, &::;).
g. engontrol p5
enambahan asam lemak yang lemah, misalnya asam sitrat, dapat
menurunkan p5 sabun (Gasitaatmadja, &::;).
h. "ahan tambahan khusus
Menurut Gasitaatmadja (&::;), berbagai bahan tambahan untuk
memenuhi kebutuhan pasar, produsen, maupun segi ekonomi dapat dimasukkan
ke dalam 1ormula sabun. Dewasa ini dikenal berbagai macam sabun khusus,
misalnyaB
&. uper1atty yang menambahkan lanolin atau para11in.8. +ransparan yang menambahkan sukrosa dan gliserin.
#. Deodorant, yang menambahkan triklorokarbon, heksakloro1en, dikloro1en,
triklosan, dan sul1ur koloidal.
. ntiseptik (medicated = carbolic) yang menambahkan bahan antiseptic,
misalnyaB 1enol, kresol, dan sebagainya.
'. abun bayi yang lebih berminyak, p5 netral, dan noniritati1.
4. abun netral, mirip dengan sabun bayi dengan konsentrasi dan tujuan yang
berbeda.
;. pricot, dengan sabun menambahkan apricot atau monosul1iram.
ung!i Sa)un
=ungsi sabun dalam anekaragam cara adalah sebagai bahan pembersih.
abun menurunkan tegangan permukaan air, sehingga memungkinkan air itu
membasahi bahan yang dicuci dengan lebih e1ekti1, sabun bertindak sebagai suatu
3at pengemulsi untuk mendispersikan minyak dan gemukF dan sabun teradsorpsi
pada butiran kotoran (%eenan, &:*).
%otoran yang menempel pada kulit umumnya adalah minyak, lemak dan
keringat. Hat-3at ini tidak dapat larut dalam air karena si1atnya yang non polar.
abun digunakan untuk melarutkan kotoran-kotoran pada kulit tersebut. abun
memiliki gugus non polar yaitu gugus ! yang akan mengikat kotoran, dan gugus
>226a yang akan mengikat air karena sama-sama gugus polar. %otoran tidak
dapat lepas karena terikat pada sabun dan sabun terikat pada air (isti, 8**:).
23
-
8/19/2019 BAB II baru TK UMJ
21/23
2.+ Po!e!
Dalam penelitian ini ada beberapa proses yang digunakan, diantanya B
2.+.1. Pemi!ahan Gum #/egumming'
Menurut %etaren (&:4), degumming atau pemisahan gum merupakan
suatu proses pemisahan gum yang terdiri dari 1os1atida, protein, karbohidrat, air
dan resin tanpa mengurangi jumlah asam lemak bebas. "iasanya proses ini
dilakukan dengan cara dehidratasi gum atau kotoran lain agar bahan tersebut lebih
mudah terpisah dari minyak kemudian dilanjutkan dengan proses pemisahan
melalui sentri1ugasi.
Menurut !egers dan eger (&:;;), cara yang umum digunakan dalam
proses pemisahan gum dengan minyak adalah mereaksikan *,**'-*,'$ asam
1os1at selama '-&* menit. enambahan asam 1os1at ini bertujuan untuk mengubah
si1at 1os1atida dari non hydratable menjadi hydratable, yang mempunyai bobot
jenis lebih besar sehingga lebih mudah untuk dipisahkan.
Menurut +orey (&:8), 1os1atida terdiri dari dua bagian yaitu 1os1atida
hydratable dan 1os1atida non hydratable. %omponen terbesar dari 1os1atida
hydratable adalah setalin. =os1atida hydratable dapat dengan mudah dihilangkan
dari minnyak dengan menggunakan air atau uap, tetapi non hydratable lebih sulit
sehingga membutuhkan perlakuan dengan asam untuk mengubahnya menjadi
bentuk yang hydatable. sam 1os1at sering digunakan untuk proses pemisahan
1os1atida non hydratable.
Menurut %etaren (&:4), proses pemisahan gum perlu dilakukan sebelum
proses netralisasi, dengan alasan B
&. abun yang terbentuk dengan hasil reaksi antara asam lemak bebas dengan
kaustik soda pada proses netralisasi akan menyerap gum sehingga
menghambat proses pemisahan sabun ( soap stock ) dari minyak.
8. 6etralisasi minyak yang masih mengandung gum akan menambah partikel
emulsi dalam minyak, sehingga mengurangi rendemen trigliserida.
2.+.2. Ne$a0i!a!i
6etralisasi adalah suatu proses untuk memisahkan asam lemak bebas dari
minyak atau lemak, dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan basa atau
pereaksi lainnya sehinga membentuk sabun ( soap stock. 6etralisasi dengan
24
-
8/19/2019 BAB II baru TK UMJ
22/23
kaustik soda (6a25) banyak dilakukan dalam skala industri karena lebih e1isien
dan lebih murah dibandingkan dengan cara netralisasi lainnya. elain itu
penggunaan 6a25 membantu mengurangi 3at warna dan kotoran yang berupa
getah dan lendir dalam minyak. abun yang terbentuk dapat membantu pemisahan
3at warna dan kotoran seperti 1os1atida dan protein, dengan cara membentuk
emulsi. abun atau emulsi yang terbentuk dapat dipisahkan dari minyak dengan
cara sentri1usi.
!eaksi antara asam lemak bebas dengan 6a25 adalah sebagai berikut B
2 2
!> L 6a25 !> L 582
25 26a
s.
-
8/19/2019 BAB II baru TK UMJ
23/23
minyak dapat dikurangi, sehingga dihasilkan minyak netral dengan rendemen
yang lebih besar dan mutu minyak yang lebih baik.
>hemisorption terjadi ketika terbentuknya ikatan kimia antara substansi
terlarut dalam larutan dengan molekul dalam media. >hemisorpsi terjadi diawali
dengan adsorpsi 1isik, yaitu partikel-partikel adsorbat mendekat ke permukaan
adsorben melalui gaya 7an der Galls atau melalui ikatan hidrogen. Dalam
adsorpsi kimia partikel melekat pada permukaan dengan membentuk ikatan kimia
(biasanya ikatan ko/alen), dan cenderung mencari tempat yang memaksimumkan
bilangan koordinasi dengan substrat. >ontoh B Ion eKchange.
roses absorbsi pada proses ini minyak sawit yang sudh melalui proses
degumming dan netralisasi di campur dengan /ariasi massa yang berbeda,
kemudian di aduk dalam agritator pada kecepatan '** !M selama & jam den
suhu :* >.
2., i&o$e!a
Dari teori di atas dapat di simpulkan bahwa eceng gondok dapat di
gunakan sebagain bioabsorben pada minyak bekas untuk proses pembutan sabun,
karna eceng gondok memiliki serat yang cukup tinggi. =ungsi minyak itu sendiri
sebagai bahan baku pada penelitian ini. erat kasar merupakan sumber selulosa
yang baik, selulosa adalah suatu polimer alami yang memiliki gugus hidroksil
(25). 9ugus ini dapat berinteraksi satu sama lain dengan gugus 2, 5, dan ,
membentuk ikatan hydrogen. Ikatan 5 juga terjadi antara gugus o5 selulosa dan
air. 9ugus 25 selalu menyebabkan permukaan selulosa menjadi hydro1ilik
sehimgga dapat di man1aatkan sebagai 3at penyerap (absorben) pada peoses
pemucatan minyak.
26