umj sigmund freud 1 rogayah

24
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, hidayah, serta karunianya saya dapat menyelesaikan Makalah Filsafat Ilmu dengan Tema Sigmund Freud (1856 - 1939). Makalah ini saya susun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat Ilmu, Dengan segenap kerendahan hati tidak lupa saya ucapkan terima kasih banyak kepada : 1. Ibu Tri Kurniati, SKp, Mkes Selaku Ketua program Magister Keperawatan 2. Dr. H. Virgana M.A Selaku Dosen Pengajar dan pembimbing Mata ajar Filsafat 3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, terutama kepada para dosen mata kuliah tersebut. Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta Page 1

Upload: lukman-eko

Post on 17-Feb-2016

7 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Umj Sigmund Freud 1 Rogayah

KATA PENGANTAR

       Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat,

hidayah, serta karunianya saya dapat menyelesaikan Makalah Filsafat Ilmu

dengan Tema Sigmund Freud (1856 - 1939). Makalah ini saya susun guna

memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat Ilmu, Dengan segenap

kerendahan hati tidak lupa saya ucapkan terima kasih banyak kepada :

1. Ibu Tri Kurniati, SKp, Mkes Selaku Ketua program Magister Keperawatan

2. Dr. H. Virgana M.A Selaku Dosen Pengajar dan pembimbing Mata ajar Filsafat

3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini,

terutama kepada para dosen mata kuliah tersebut.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna maka dari itu,

saya mengharapkan kritik dan saran bapak  guna kesempurnaan makalah ini .

Demikian atas perhatianya saya ucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat

bermanfa’at bagi kita semua Amiin.

                                                                                          Wassalamu’alaikum wr.wb Jakarta, Januari 2012

Rogayah

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta Page 1

Page 2: Umj Sigmund Freud 1 Rogayah

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains.

Sebagaimana teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah

pengetahuan definitif. filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas

tradisi maupun otoritas wahyu. Sedangkan sains ditegaskan bahwa filsafat adalah ilmu

pengetahuan yang menyelidiki dan memikirkan segala sesuatunya secara mendalam dan

sungguh-sungguh, serta radikal sehingga mencapai hakikat segala situasi tersebut.

Berdasarkan uraian diatas filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok

orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat

juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan

segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh.

Tokoh filsafat Sigmund Freud dilahirkan pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg

(Austria), pada masa bangkitnya Hitler, dan wafat di London pada tanggal 23

September 1939. Ia adalah seorang Jerman keturunan Yahudi. Pada usia 4 tahun ia dan

keluarga pindah ke Viena, dimana ia menghabiskan sebagian besar masa hidupnya.

Meskipun keluarganya adalah Yahudi namun Freud menganggap bahwa dirinya

adalah atheist. 

Sigmund Freud mempelajari ilmu psikologi salah satu teorinya adalah Psikoanalisis,

yang harus diakui sebagai bagian penting dari kekayaan dunia Psikologi modern. Dan

ketika mulai menjelajahi “jiwa” teori ini maka kita akan menemukan bahwa teori ini tak

dapat dilepaskan dari peran seorang Freud, meski sebenarnya dia bukanlah orang yang

pertama mengemukakan teori kepribadian yang berkaitan dnegan alam bawah sadar ini,

Melalui eksperimen panjang dan melelahkan, Freud akhirnya berhenti pada sebuah

kesimpulan bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah

sadarnya, sehingga tingkah laku individu banyak didasari oleh hal-hal yang juga tak

disadari, seperti keinginan, impuls atau dorongan. Keingan atau dorongan yang ditekan

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta Page 2

Page 3: Umj Sigmund Freud 1 Rogayah

akan tetap hidup dalam alam bahwa sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk

dipuaskan.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Untuk memberikan penilaian mengenai arti penting adanya teori Sigmund Freud dalam

filsafat ilmu

2. Tujuan Khusus

a. Biografi Sigmund Freud

b. Teori yang di temukan oleh Sigmund Freud

c. Prilaku sebagai hasil interaksi menurut Sigmund Freud

d. Dinamika keperibadian menurut Sigmund Freud

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta Page 3

Page 4: Umj Sigmund Freud 1 Rogayah

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. BIOGRAFI SIGMUND FREUD

 

Biografi Sigmund Freud

Nama Sigmund Freud

Tanggal lahir 6 Mei 1856

Tempat lahir Kota Freiberg , Austria

Meninggal London, 23 September1939

Pekerjaan Ahli Psikoanalisa, Klinik Psikiatri dan Neurologi

Buku yang diterbitkanInterpretation of Dreams (1900) . Dalam buku ini Freud memperkenalkan konsep yang disebut "unconscious mind" (alam ketidaksadaran).

periode 1901-1905 dia menerbitkan beberapa buku, tiga diantaranya adalah The Psychopathology of Everyday Life (1901), Three Essays on Sexuality (1905), dan Jokes and Their relation to the Unconscious (1905). 

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta Page 4

Page 5: Umj Sigmund Freud 1 Rogayah

Gagasan Freud di bidang psikologi berkembang tingkat demi tingkat. Batu tahun

1895 buku pertamanya Penyelidikan tentang Histeria terbit, bekerja sama dengan

Breuer. Buku berikutnya Tafsir Mimpi terbit tahun 1900. Buku ini merupakan salah satu

karyanya yang paling orisinal dan sekaligus paling penting, meski pasar penjualannya

lambat pada awalnya, tetapi melambungkan nama harumnya. Sesudah itu berhamburan

keluar karya-karyanya yang penting-penting, dan pada tahun 1908 tatkala Freud

memberi serangkaian ceramah di Amerika Serikat, Freud sudah jadi orang yang betul-

betul kesohor. Di tahun 1902 dia mengorganisir kelompok diskusi masalah psikologi di

Wina. Salah seorang anggota pertama yang menggabungkan diri adalah Alfred Adler,

dan beberapa tahun kemudian ikut pula Carl Yung. Kedua orang itu akhirnya juga

menjadi jagoan ilmu psikologi lewat upaya mereka sendiri.

Freud kawin dan beranak enam. Pada saat-saat akhir hidupnya dia kejangkitan

kanker pada tulang rahangnya dan sejak tahun 1923 dan selanjutnya dia mengalami

pembedahan lebih dari tiga puluh kali dalam rangka memulihkan kondisinya. Meski

begitu,dia tetap menemukan kerja dan beberapa karya penting bermunculan pada tahun-

tahun berikutnya. Di tahun 1938 Nazi menduduki Austria dan si Sigmund Freud yang

sudah berusia 82 tahun dan keturunan Yahudi itu dipaksa pergi ke London dan

meninggal dunia di sana setahun sesudahnya.

B. TEORI SIGMUND FREUD

Sumbangsih Freud dalam bidang teori psikologi begitu luas daya jangkauannya

sehingga tidak gampang menyingkatnya. Dia menekankan arti penting yang besar

mengenai proses bawah sadar sikap manusia. Dia tunjukkan betapa proses itu

mempengaruhi isi mimpi dan menyebabkan omongan-omongan yang meleset atau

salah sebut, lupa terhadap nama-nama dan juga menyebabkan penderitaan atas bikinan

sendiri serta bahkan penyakit.

Freud mengembangkan teknik psikoanalisa sebagai suatu metode penyembuhan

penyakit kejiwaan, dan dia merumuskan teori tentang struktur pribadi manusia dan dia

juga mengembangkan atau mempopulerkan teori psikologi yang bersangkutan dengan

rasa cemas, mekanisme mempertahankan diri, ihwal pengkhitanan, rasa tertekan,

sublimasi dan banyak lagi. Tulisan-tulisannya menggugah kegairahan bidang teori

psikologi. Banyak gagasannya yang kontroversial sehingga memancing perdebatan

sengit sejak dilontarkannya.

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta Page 5

Page 6: Umj Sigmund Freud 1 Rogayah

Freud mungkin paling terkenal dalam hal pengusulan gagasan bahwa gairah seksual

yang tertekan sering menjadi penyebab penting dalam hal penyakit jiwa atau neurosis.

(Sesungguhnya, bukanlah Freud orang pertama yang mengemukakan masalah ini meski

tulisan-tulisannya begitu banyak beri dorongan dalam penggunaan lapangan ilmiah).

Dia juga menunjukkan bahwa gairah seksual dan nafsu seksual bermula pada saat masa

kanak-kanak dan bukannya pada saat dewasa.

Berhubung banyak gagasan Freud masih bertentangan satu sama lain, amatlah sulit

menempatkan kedudukannya dalam sejarah. Dia merupakan pelopor serta penggali,

dengan bakat serta kecerdasan luar biasa yang menghasilkan pelbagai gagasan. Tetapi,

teori-teori Freud (tidak seperti Darwin atau Pasteur) tak pernah berhasil peroleh

kesepakatan dari masyarakat ilmuwan dan teramat sulit mengatakan bahwa bagian-

bagian mana dari gagasannya yang akhirnya dapat dianggap sebagai suatu kebenaran.

Lepas dari pertentangan yang berkelanjutan terhadap gagasan-gagasannya,

tampaknya sedikit sekali yang meragukan bahwa Freud merupakan tokoh menonjol

dalam sejarah pemikiran manusia. Pendapat-pendapatnya di bidang psikologi

sepenuhnya telah merevolusionerkan konsepsi kita tentang pikiran manusia, dan

banyak gagasan serta istilah-istilahnya telah digunakan oleh umum-misalnya: ego,

super ego, Oedipus complex dan kecenderungan hasrat mau mati.

C. PRILAKU MANUSIA SEBAGAI HASIL INTERAKSI

Perilaku manusia adalah sebagai hasil interaksi dari 3 sistem yang ada pada alam

bawah sadar, yaitu:

1)   Id (aspek biologis)

Id merupakan sistem yang paling pokok dan mendasari kedua system yang lainnya.

Dan bisa dikatakan bahwa id merupakan pemasok energi bagi kedua sistem yang

lainnya untuk melakukan segala aktifitasnya. Id merupakan dunia batin yang tidak ada

hubungannya dengan dunia nyata. Sistem id berisikan hal-hal yang dibawa sejak lahir

Adapun kelemahan dari sistem ini adalah tidak bisa mentoleransi pasokan energi yang

terlalu banyak, yang nantinya bisa menyebabkan meningkatnya tegangan saraf masing-

masing individu. Namun kelebihannya, meskipun id memiliki kelemaahn ia tetap dapat

mengatasinya sendiri. Yang artinya id mampu berusaha mengurangi tegangan tinggi

menjadikembali ke keadaan semula.

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta Page 6

Page 7: Umj Sigmund Freud 1 Rogayah

Meningkatnya tegangan yang ada pada masing-masing individu adalah karena adanya

pengaruh dari luar dan dari dalam diri manusia. pengaruh dari dalam adalah tergantung

dari sifat atau pembawaan sejak lahir dari tiap individu, sedangkan pengaruh dari luar

adalah pengaruh ligkungan serta pengaruh individu lainnya.

Untuk mencapai tujuan id tersebut, terdapat dua macam proses, yaitu:

o   Tindakan refleks: suatu tindakan yang terjadi secra otomatis tanpa direncanakan,

dan munculnya dikarenakan kebiasaan dari tiap-tiap individu yang menjalaninya.

Misalnya: bersin, berkedip, dsb.

o   Proses pokok atau primer: suatu proses yang bisa mengurangi tegangan dengan

membentuk bayangan dari suatu objek yang melibatkan reaksi psikologi yang

terperinci yang hanya berasal dari dalam jiwa individu yang mengalami tegangan

tersebut. Misalnya: orang yang sedang lapar, emmbayangkan makanan.

Salah satu contohnya lagi adalah misalkan ada seseorang yang ingin kaya. Ia akan

merasa terpuaskan jika berkhayal atau bermimpi memiliki harta yang berlimpah

ruah, hidup mewah tanpa terlalu bersusah payah mencarinya, dsb. Dari situlah

awalnya dapat dikatakan id adalah sistem yang dapat mengurangi tegangan.

2)   Ego (aspek psikologis)

Ego bisa dikatakan sebagai suatu sistem yang menjembatani sistem id untuk

mencapai tujuannya. Jadi, ego adalah sebagai pengarah keinginan atau naluri-naluri

yang ada di dalam jiwa manusia ke dalam kehidupan nyata. Dengan pengarahan dari

ego, seseorang akan berpikir sebab-sebab munculnya segala naluri dan

keinginannya.Dan ego berlangsung berdasarkan pada kenyataan atau realita.

Sistem sekunder menyusun rencana untuk memuaskan segala keinginan, serta

menguji apakah keinginan-keinginan tersebut dapat direalisasikan dalam kehidupan

nyata atau tidak, jadi paad intinya ego adalah menuntut seseorang untuk berpikir.

Di dalam id dan ego sering terjadi konflik karena ego menghambat proses

perefleksian naluri-naluri yang berasal dari id. Menghambat di sini dalam artian, ego

tidak menghanbat naluri-naluri yang baik dan layak untuk direfleksikan ke dalam

kehidupan nyata. Namun, ego berusaha menghambat naluri-naluri yang tidak layak

untuk dan tidak dapat diterima oleh lingkungan.

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta Page 7

Page 8: Umj Sigmund Freud 1 Rogayah

3)  Superego (aspek sosiologis)

Superego merupakan suatu sistem kepribadian yang terbentuk melalui pemahaman

tiap-tiap individu terhadap berbagai aturan yang berasal dari individu lain yang

berupa dorongan-dorongan untuk menerapakn nilai-nilai yang positif saja.

Fungsi dari superego di antaranya: sebagai pengendali dorongan-dorongan (id)

agar dapat diterima dengan baik oleh lingkungan, mengarahkan ego kepada hal-

hal yang positif saja sesuai dengan kenyataan, dan sebagai pendukung semua

individu untuk mencaapi kesempurnaan dan keseimbangan hidup.

D. DINAMIKA KEPRIBADIAN MENURUT SIGMUND FREUD

Menurut Freud, energi yang terdapat pada diri manusia adalah energi yang kompleks

diperoleh dari makanan dan digunakan untuk berbagai aktivitas, seperti: bernapas,

kontraksi otot-otot, berpikir, mengamati, mengingat, dan sebagainya. Energi manusia

hanya dapat dibedakan berdasarkan pada system penggunaannya yaitu: aktivitas fisik

disebut energi fisik, dan energi yang digunakan untuk aktivitas psikis  disebut energi

psikis. Namun energi fisik dapat diubah menjadi energi psikis. Dan yang menjembatani

energi fisik dengan kepribadian adalah id dan naluri-nalurinya (instink).

1.  Naluri (instink)

Naluri (instink) merupakan sumber perangsang bawaan yang berasal dari keadaan

tegang dan terangsang pada tubuh yang disebabkan oleh munculnya keinginan atau

kebutuhan yang menjadi alasan. Naluri memiliki peranan yang lebih penting daripada

pengaruh rangsangan dari luar. Naluri juga dapat diartikan sebagai sejumlah energi

psikis yang dipergunakan untuk menentukan keprbadian.

Naluri pada tiap-tiap individu dapat berubah-ubah objeknya karena energi psikis dapat

dibalik arahkan terhadap objek lain. Naluri merupakan bentuk pengurangan tegangan

yang tiba-tiba meingkat dalam keadaan peka. Naluri selalu berusaha menjaga

keseimbangan organisme dengan memperbaiki dan mengatasi keadaan kekurangan

akan kepuasan.

Sistem naluri adalah sistem yang berulang-ulang seperti bentuk lingkaran yang tidak

memiliki ujung. Setelah dalam keadaan tenang, akan terasa tegang, dan kemudian

kembali tenang lagi, begitulah seterusnya. Naluri dibedakan atas dua macam, yaitu:

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta Page 8

Page 9: Umj Sigmund Freud 1 Rogayah

a)  Instink-instink hidup (naluri kehidupan)

Naluri kehidupan adalah naluri yang mengutamakan pengendalian ego dan

pemeliharaan kelangsungan jenis. Yang artinya naluri kehidupan ditujukan pada

pemeliharaan hidup manusia sebagai individu dan spesies. Contoh: lapar, haus,

seks.

b)  Instink-instink mati (naluri kematian)

Naluri kematian adalah naluri yang menuju pada perusakan (naluri merusak), yang

artinya bahwa semua tujuan organisme adalah kembali kepada anorganis (semua

proses kehidupan itu cenderung untuk kembali kepada ketetapan dunia tiada

kehidupan).

Freud menyatakan bahwa, naluri kematian bisa ditujukan pada dua arah, yakni

kepada dirinya sendiri (berupa tindakan menyakiti diri individu itu sendiri) dan

kepada orang lain (berupa tindakan membunuh atau menyakiti orang lain). Namun

pada hakikatnya, setiap orang pada alam bawah sadarnya memiliki kemauan untuk

mati (keinginan yang dijaga kuat-kuat oleh ego).

2.   Distribusi dan Penggunaan energi Psikis

Dinamika kepribadian terdiri atas energi psikis yang didistribusikan dan digunakan

oleh id, ego, dan superego untuk selalu bersaing dalam penggunaan energi karena

ingin menguasai atau mendapat energi yang lebih banyak dari energi lain sehingga

menjadi lebih kuat.

Pada awalnya, id adalah penguasa utama atas eluruh energi psikis yang ada, dan

dimanfaatkan untuk tindakan refleks dan proses primer dalam pemuasan berbagai

keinginan atau kebutuhan. Namun id juga memiliki kelemahan dalam membedakan

objek-objek. Yang artinya objek-objek yang masih ada dalam bayangan tidak ada

bedanya dengan objek-objek nyata. Maka dari itu, untuk memuaskan kebutuhan-

kebutuhan organisme, id membutuhkan bantuan ego.

Ego berjalan melalui proses mekanis yang disebt dengan “identifikasi”. Dan untuk

melakukannya, ego mengambil energi dari id. Yang dimaksud dengan identifikasi

adalah suatu prose di mana manusia harus bisa membedakan antara objek-objek

dalam bayangan dengan objek-objek nyata. Dan identifikasi sebenarnya adalah hasil

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta Page 9

Page 10: Umj Sigmund Freud 1 Rogayah

dari sistem ego. Karenanya ego memiliki wewenang untuk menggunakan energi

psikis hanya untuk pemuasan akan kebutuhan tetapi juga untuk proses psikologis

lainnya. Maka tujun dari system ego tidak lain adalah untuk menciptakan

keharmonisan dalam kepribadian, yang membuat ego manusia menjalin hubungan

lebih baik dan efisien dengan dunia luar.

Dan selanjutnya menunjuk pada superego. Untuk menjelaskan mekanisme

identifikasi dalam penyaluran energi kepada superego, perlu adanya contoh

perefleksian dari ketergantungan dari seorang anak terhadap orang tua. Seorang anak

tidak memiliki kemampuan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhannya sendiri.

Maka dari itu, orang tua harus berperan sebagai penyedia objek pemuas kebutuhan,

dan juga sebagai penanam nilai-nilai moral, adat istiadat, dan ideal-ideal yang

berlaku di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Pada intinya penguatan dan

penanaman nilai-nilai moral terhadap anak, dapat menyebabkan seorang anak

melakukan identifikasi terhadap orang tuanya.

Kesimpulannya, dengan adanya id, ego, dan superego yang memiliki tugas dan

fungsi yang berbeda-beda dapat menyebabkan perbedaan kepribadian antar individu.

3.  Kecemasan (ketakutan/kekhawatiran)

Dalam dinamika kepribadian, sebagian besar fungsinya adalah untuk memuaskan

kebutuhan dengan menjalin hubungan dengan objek-objek dunia luar. Namun di dunia

luar terkadang terdapat bahaya yang mengancam yang menimbulkan reaksi terhadap

individu yang menghadapinya berupa kecemasan atau ketakutan. Umumnya orang

yang merasa terancam adalah orang yang penakut.

Freud mengemukakan bahwa ada tiga macam kecemasan pada individu, yaitu:

a)   Kecemasan realistis: kecemasan individu terhadap bahaya-bahaya yang nyata

(riel) yang terjadi di dunia luar.

b)  Kecemasan neurotis: kecemasan yang terjaid jika instink-instink tidak dapat

dikendalikan sehingga menyebabkan pelakunya dikenakan hukuman.

c)  Kecemasan moral: kecemasan yang muncul karena tekanan superego terhadap

ego individu yang telah melakukan pelanggaran moral-moral kehidupan yang

berlaku.

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta Page 10

Page 11: Umj Sigmund Freud 1 Rogayah

Adapun fungsi kecemasan atau ketakutan adalah untuk memperingatkan

individu akan datangnya bahaya, yang apabila isyarat tersebut tidak

diperhatikan maka kecemasan tersebut akan semakin meningkat. Bahkan isa

menyebabkan ketakutan traumatis (ketakutan-ketakutan yang tidak dapat

dikuasai dengan tindakan-tindakan efektif.

4.  Perkembangan Kepribadian

Perkembangan kepribadian dalam teori psikoanalisa dilandasi oleh dua pernyataan,

yakni:

a) Pernyataan bahwa kepribadian terbentuk dari bayangan pengalaman pada masa

awal kanak-kanak.

b) Energi seksual (libido) sudah ada sejak lahir yang kemudian berkembang

melalui berbagai tahapan psikoseksual yang berasal dari proses-proses naluriah

organisme.

Manusia memiliki empat fase atau tahapan perkembangan psikoseksual yang

menentukan kepribadian individu, yaitu:

1)  Fase Oral

Fase oarl adalah fase perkembangan yang etrjadi pada tahun pertama dari

kehidupan individu. Pada fase ini daerah erogen yang paling peka adalah mulut,

yag berkaitan dengan pemuasan kebutuhan pokok seperti makanan dan air..

rangsangan yang terjadi pada mulut adalah pada saat menghisap makanan atau

minumannya. Fase oral berakhir saat bayi tidak lagi memperoleh asupan gizi

secara langsug dari ibunya.

2)  Fase Anal

Fase anal merupakan tahapan perkembangan dari tahun kedua sampai ketiga

dalam kehidupan. Pada fase ini energi libidal difokuskan ke daerah dubur, yang

kepuasannya diperoleh dari keinginan mempermainkan atau menahan kotoran,

orang tua harus memperkenalkanaturan-aturan kebersihan kepada anak.

Tata cara penerapan orang tua terhadap anak tentang toilet training:

a. Cara penerapan yang memaksa, yang menyebabkan anak akan memiliki

kepribadian yang kaku, keras kepala, dan sebagainya dalam hal kebersihan.

b. Ada kalanya orang tua memberikan kebebasan terhadap anak saat membuang

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta Page 11

Page 12: Umj Sigmund Freud 1 Rogayah

kotoran, maka anak akan memiliki kepribadian yang anal aggressive.

3)  Fase Falik

Fase falik berlangsung pada tahun keempat atau kelima. Anak-anak pada fase ini

mengalami yang dinamakan dengan Oedipus complex (hasrat seorang anak yang

ingin memiliki orang tua lawan jenisnya untuk memenuhi kepuasan seksualnya).

Hal ini tidak akan terjadi jika ia mampu mempertahankan nilai-nilai moral yang

sesuai dengan jenis kelaminnya.

Setelah fase ini berakhir, anak-anak akan memasuki masa tenang (masa pubertas).

Di sini anak-anak cenderung melakukan aktivitas yang non seksual, misalnya:

bergaul dengan teman-temannya, menyalurkan hobinya, dan sebagainya.

4)  Fase Genital

Fase genital adalah fase di mana individu mendapat hasrat seksual yang semakin

besar terhadap lawan jenis. Hal ini dikarenakan matangnya organ-organ reproduksi

dan meningkatnya hormone-hormon yang menghasilkan seks sekunder. Yang

sering menjadi sasaran energi libido adalah lawan jenis. Karakter ini dimiliki oleh

orang yang mampu mengembangkan hubungan seksualnya, tapi tetap dengan

penuh tanggung jawab.

5.  Penerapan Psikoanalisa dalam Psikoterapi

Ada beberapa teknik psikoanalisa yang diterapkan dalam psikoterapi melalui beberapa

kasus nyata, yakni:

a)  Penggunaan asosiasi bebas

Asosiasi asosiasi bebas dari seseorang berupa pemikiran dan perasaan akan

muncul melalui proses represi dan motivasi pada alam bawah sadar yang secara

perlahan akan naik kea lam sadar dengan penggunaan energi psikis lebih banyak

untuk tujuan penyesuaian. Namun dlam keadaan tidak sadar seseorang akan

melakukan penolakan terhadap represi yang dilakukannya. Maka dari itu

memunculkan kesadaran adalah penting, sebagai syarat utama keberhasilan

terapi.

b)  Analisis mimpi

Melalui analisis dan penafsiran mimpi, seseorang akan memperoleh pengetian

yang jauh lebih besar terhadap konflik-konflik yang menjadi penyebab

munculnya gejala-gejala dari segala perkara yang dialaminya.

c)  Analisis transferensi

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta Page 12

Page 13: Umj Sigmund Freud 1 Rogayah

Pada analisis ini, yang terpenting adalah seseorang mampu mengarahkan rasa

cinta dan bencinya pada sesuatu kepada terapeut.  Transferensi berlangsung

secara tidak sadar. Tarnsferensi membantu seseorang untuk memahami

pengalaman-pengalaman dan perasaan-perasaan yang muncul pada alam mimpi.

d) Reeduka

Terapi ini merupakan terapi yang oaling sulit karena memakan biaya dan waktu

yang banyak dan mempunyai beberapa kekurangan. Namun bagi Freud dan

pengikutnya, teknik terapi itu adalah sebagai pelopor dan penyumbang yang

besar dalam upaya meringankan penderitaan manusia.

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta Page 13

Page 14: Umj Sigmund Freud 1 Rogayah

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sigmund Freud adalah seorang dokter muda dari Wina yang mendapat julukan

sebagai “Bapak Psikoanalisis. Ia berpendpat bahwa, kesadaran merupakan bagian

utama bahkan terbesar yang berpengaruh terhadap kehdupan mental manusia. dan dari

pernyataan tersebut ia mengemukakan bahwa alam bawah sadar (ketidaksadaran)

adalah bagian terbesar yang membawa pengaruh besar pula bagi keadaan mental

masing-masing individu. Sedangkan alam sadar (kesadaran) adalah sebagian kecil

yang dapat membawa pengaruh terhadap keadaan mental masing-masing individu.

Freud mengembangkan teknik psikoanalisa sebagai suatu metode

penyembuhan penyakit kejiwaan, dan dia merumuskan teori tentang struktur

pribadi manusia dan dia juga mengembangkan atau mempopulerkan teori psikologi

yang bersangkutan dengan rasa cemas, mekanisme mempertahankan diri, ihwal

pengkhitanan, rasa tertekan, sublimasi dan banyak lagi. Tulisan-tulisannya

menggugah kegairahan bidang teori psikologi. Banyak gagasannya yang

kontroversial sehingga memancing perdebatan sengit .

B. SARAN

1. Manusia Keingan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam

bahwa sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.

2. Teori Psikoanalisa menurut sigmund freud sampai saat ini digunakan didunia

kesehatan dan kedokteran sebagai dasar konsep dalam memberikan

pengetahuan atau ilmu ke peserta didik.

3. Dalam Filsafat ilmu , teori psikoanalisa merupakan pengetahuan yang

mempunyai minat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta Page 14

Page 15: Umj Sigmund Freud 1 Rogayah

MAKALAH FILSAFAT

SIGMUND FREUD (1856 – 1939)

DISUSUN OLEH :

ROGAYAH

2011980019

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2 0 1 1

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta Page 15

Page 16: Umj Sigmund Freud 1 Rogayah

DAFTAR PUSTAKA

ARTIKEL DAN OPINI — August 25, 2010

http://dwisusilo.com/index.php/archived-article/63-tokoh/94-Sigmund-freud-ahli-psikologi

http://www.biografitokohdunia.com/2011/03/biografi-sigmund-freud.html

http://www-gap.dcs.st-and.ac.uk/~history/psikoanalisa/freud.html

Michael H. Hart, Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, Jakarta, PT. Dunia Pustaka Jaya, 1982

Dr. H. Virgana, MA UMJ Jakarta Page 16