anna freud
DESCRIPTION
bagian terpenting dari teori anna freud adalah mengenai 2 hal, yaitu fokusnya pada six developmental of child atau perkembangan anak, dan juga fokusnya pada mekanisme pertahanan diri yang dikembangankan dari teori ayahnya Sigmund Freud. metode yang digunakana dalam meneliti ini disebut metode profil metapsikologis . semoga bermanfaat :)TRANSCRIPT
PSIKOLOGI EGO
Reyva Novella &
Azelya Septarani
Awal Kisah
Pasca kematian Freud (1939), Psikoanalisis
mulai memusatkan perhatian pada Ego
dalam membimbing kemampuan individu,
memenuhi kebutuhan hidupnya, dan pada
peran penting Ego dalam keseluruhan
kepribadian.
Sigmund Freud, “Psikologi Ego”
Freud menganggap Ego sebagai Pelaksana
fungsi eksekutif dari keseluruhan kepribadian,
namun ia tidak pernah menganggap Ego
memiliki posisi otonom (berdiri sendiri).
Ego selalu tunduk pada keinginan-keinginan
Id. Id merupakan pihak yang dominan dalam
hubungan antara id & ego.
Teori Psikoanalitik Kontemporer
“Psikologi Ego”
Teori Psikologi Ego mengatakan bahwa
manusia berjuang tidak hanya untuk
memuaskan insting tetapi juga memberikan
makna pada pengalamannya. Beberapa
tokoh psikologi Ego antara lain: Anna Freud,
Robert W.White, & Heinz Hartmann
Anna
Freud
Biografi Anna Freud
(1895-1982)Lahir di Wina pada 3 Desember 1895. Beliau adalah
anak terakhir dari 6 saudara dari Sigmund Freud
dan Martha. Anna sangat dekat dengan
ayahnya tetapi ia tidak dekat dengan
ibunya dan dikatakan memiliki hubungan
tegang dengan lima saudaranya. Dia
bersekolah di sekolah swasta, namun ia
berfikir bahwa sekolah hanya
mengajarkannya sedikit, jadi ia belajar dari
teman & rekan ayahnya.
Ψ Anna tumbuh menjadi gadis yang
pemalu dan menarik.
Ψ Anna Freud memiliki masa kanak-
kanak yang relatif tidak bahagia.
Ia juga mengalami kesulitan
bergaul dengan kedua
saudaranya, khususnya dengan
Sophie Freud, serta masalah
dengan sepupunya Sonja
Trierweiler. Kakaknya, Sophie,
adalah anak yang menarik,
merupakan ancaman dalam
perjuangan untuk kasih sayang
dari ayah mereka. Mereka terus
menerus bersaing.
Ψ Pada usia 15, ia mulai membaca
dan mempelajari karya ayahnya
“The Interpretation of Dreams”.
Ψ Pada tahun 1912, Anna
menyelesaikan pendidikan di
Lyceum Cottage di Wina.
Ψ 1912: Anna menderita depresi, ia
seperti kehilangan pegangan dan
tidak tahu apa yang harus ia
lakukan di masa depan, lalu ia
pergi ke Italia untuk tinggal
bersama neneknya.
Ψ 1914: Ia lulus tes untuk menjadi
peserta pelatihan di Lyceum
Cottage dan menjadi peserta
pelatihan selama 3 tahun.
Ψ 1917-1920: Menjadi guru, lalu
berhenti karna mengidap
penyakit TBC.
Ψ 1922: Menganalisis dan
menyelesaikan makalah “beating
fantasy analysis”.
Ψ 1923: Membuka praktek
psikoanalitiknya sendiri dengan
anak-anak dan 2 tahun kemudia,
ia mengajar di Wina.
Ψ 1925-1934: Menjadi Sekretaris
Asosiasi Internasioanal
psikoanalitik sementara ia terus
menganalisis anak.
Ψ 1935: Menjadi direktur dari
Insitutu Pelatihan Psikoanalisis
Wina
Ψ Selanjutnya, ia menerbitkan studi
tentang “The Ego and
Mechanisms of Defence”dan
dianggap sebagai pendiri
psikologi anak psikoanalitik.
Ψ Keterikatan yang kuat kepada
ayahnya dan identitas
maskulinnya, membuat Anna
menutup ruang yang tersisa
untuk kepentingan romantis pada
pria lain. Hal ini lah, yang
membuat Anna tidak menikah
serta tidak memiliki anak.
Ψ 1938: Ketika Nazi menyerbu
Austria, keluarga Freud melarikan
diri ke Inggris. Anna tinggal di
London bersama ayahnya selama
4 dekade hingga ia meninggal.
Setelahnya, rumah mereka
kemudian diubah menjadi
Museum Freud.
Ψ 1941: Ia membentuk “The
Hampstead Nursery” bersama
Burlingham. The Nursery ini
menyediakan program
psikoanalisis dan rumah bagi
anak-anak tunawisma.
Ψ Setelah itu ia menerbitkan 3 buku
yaitu Young Children in
Wartime (1942), Infants Without
Families (1943), and War and
Children (1943).
Ψ Setelah Nursery Hampstead
ditutup pada tahun 1945, Freud
menciptakan Terapi Kursus Anak
Hampstead dan Klinik ( the
Hampstead Child Therapy Course
and Clinic) dan menjabat sebagai
direktur dari tahun 1952 sampai
kematiannya pada tahun 1982.
Ψ Anna Freud meninggal di London
pada tanggal 9 Oktober 1982. Dia
dikremasi di Krematorium Golders
Green dan abunya ditempatkan di
rak marmer samping pemakaman
kuno Yunani orangtuanya.
Ψ Satu tahun setelah kematian
Freud, karyanya dipublikasikan.
Lalu ia disebut sebagai "seorang
guru bergairah dan inspiratif" dan
pada tahun 1984 Klinik
Hampstead berganti nama
menjadi Anna Freud Centre.
The
Teoretical
Yield:
Konsep
Analisis
Baru
•Aliansi Terapi : Terpercaya dan
Dikagumi (The Therapeutic Alliance:
Awe and Trust)
Teknik psikoanalisis klasik Freud, seperti
asosiasi bebas, interpretasi mimpi, dan
analisis transfersi tidak bisa diterapkan
begitu saja kepada anak. Jika ingin
menerapkan kepada anak, maka
prosedurnya harus dimodifikasi atau
digabung dengan teknik lain agar anak
dapat bertumbuh, berubah, dan
menguasai realitas di luar diri.
Anna belajar pentingnya persiapan yang
terencana. Selain itu Anna menekankan
pentingnya menjadi Analis yang
dipercaya, dibutuhkan dan dikagumi
anak. Dengan demikian, anak dapat
belajar mengenai diri dan mengenai
serangan dari luar yang tidak
dipahaminya, dari analis tersebut
•(Beyond Structural Conflict :
Developmental Vulnerability)
Anna berpendapat bahwa sifat
perkembangan kepribadian anak bersifat
Plasticity yang lentur dan berkelanjutan,
membuat seorang analis tidak memfokuskan
diri pada gejala yang tampak pada saat ini.
Fokus perhatian seorang analis haruslah
pada sebuah tujuan agar anak menjadi sehat
di masa yang akan datang. Anna meyakini
bahwa gejala-gejala neurotik hanyalah
bagian kecil dari masalah anak, sehingga
yang perlu menjadi pusat perhatian adalah
potensi gangguan perkembangan dan
ancaman tingkat kemasakan anak.
•Asesmen Metapsikologi (Metapsychological
Assessment)
Anna mengembangkan sistem diagnosis yang
menekankan pentingnya pembentukkan kepribadian
dalam tahap perkembangan, ancaman serius terhadap
perkembangan kepribadian, dan potensi hal yang akan
mengganggu integritas anak. Oleh karena itu, dalam
psikoterapi anak, Anna memerlukan persiapan cukup
panjang, termasuk dalam pengumpulan data dan
asesmen. Anna menggunakan Profil Metapsikologi, yaitu
sebuah panduan yang akan mengorganisasi informasi
dalam kategorisasi yang komprehensif.
Profil Metapsikologis pada anak:
1. Alasan Referal, yaitu menunjukkan perkembangan yang
terhambat, masalah tingkah laku, dan adanya simptom-
simptom.
2. Gambaran diri anak, yaitu bentuk wajah, suasana hati, sikap
dan lain-lain
3. Latar belakang keluarga, yaitu sejarah pribadi, sejarah
hidup, dan kondisi keluarga
4. Kemungkinan Pengaruh lingkungan yang penting
5. Pengukuran perkembangan, yang meliputi :
Perkembangan dorongan libido dan agresi terhadap diri
sendiri dan orang lain
Perkembangan ego-superego, seperti fungsi ego, usia
tingkah laku, keseimbangan
pertahanan dan emosi
6. Pengukuran Genetik, yang meliputi
tingkah laku, fantasi, dan gejala yang
dapat membantu kesimpulan
perkembangan psikoseksual, regresi dan
fiksasi
7. Asesmen dinamik dan struktural, yaitu
mengklasifikasikan konflik internal dan
eksternal berdasarkan konflik ego-id,
ego-superego, atau ego-lingkungan
8. Asesmen ciri umum, yang mencakup
toleransi frustasi, potensi sublimasi,
kecemasan, kekuatan progresif dan
regresif.
9. Diagnosis, yaitu integrasi data ke
dalam tingkat kesehatan ego, konflik,
frustasi, tingkat perkembangan,
kekuatan superego, gangguan
organik, dan peran lingkungan.
Tiga Keuntungan Profil Metapsikologi:
1.Panduan akan memberi arah yang jelas, kongkrit,
dan seragam, sehingga terapis mengetahui hal-hal
apa saja yang dapat diungkap dari klien
2.Panduan itu mengharuskan terapis untuk
mengintegrasi hasil pengamatan dengan sejarah
kehidupan klien sehingga terapis dapat mengetahui
bagaimana kepribadian anak berfungsi dan
berkembang
3.Panduan tersebut menggunakan konsep-konsep
psikoanalisis dan mengintegrasikan teori untuk
memahami data yang telah diperoleh.
The inescapeable limits of child
analysis : Unchangable Lives
Menurut Anna, pengaruh lingkungan
ini paling awal pada anak dapat
dikatakan sebanding dengan
kekurangan fisik. Walaupun efek
kekurangan fisik tersebut dapat
dikurangi dengan kemudian memberi
keuntungan, mereka tidak dapat
diulangi atau dikembalikan atau
dibatalkan diusia yang baru, seperti
menyelesaikan konflik.
Teori Anna Freud
Fokus Teori Anna Freud
1. Pendekatannya pada
pemahaman perkembangan
anak
2. Perluasan mekanisme
pertahanan diri.
Development Lines
Perkembangan AnakAnna Freud mengembangkan sistem diagnosis yang
mementingkan pembentukkan kepribadian dalam
tahap-tahap perkembangan kepribadian, serta
memperkecil peluang hal-hal yang mengganggu
integritas anak. Anak lebih tergantung dan lebih
mudah dipengaruhi oleh realitas eksternal.
Gangguan neurotik anak biasa disebabkan oleh
peristiwa external yang baru saja terjadi.
Six Developmental Lines
Six Developmental Lines
1. Dependency to Emotional Self-Reliance (Dari Ketergantungan menjadi Percaya Diri)Ψ Ketergantungan biologis kepada ibu. Yang dianggap sebagai pemuas
dari luar
Ψ Kebutuhan memenuhi hubungan dengan ibu dipandang sebagai
pemuas eksternal.
Ψ Tahap objek tetap, gambaran ibu tetap ada, walaupun dia tidak
hadir.
Ψ Pre-Odipus, tahap memeluk, ditandai dengan mendominasi objek
yang dicintai.
Ψ Fase Odipus Falis, ditandai dengan drive memiliki orang tua lain
jenis.
Ψ Fase Laten dengan menurunnya drive, lebih kepada teman,
kelompok, dan figure otoritas.
Ψ Fase pre-remaja, kembalinya kebutuhan hubungan
yang memuaskan dengan objek yang dicintai.
Ψ Fase remaja, berjuang untuk mandiri, memutuskan
cinta dengan orang tua, kebutuhan kepuasan
seksual.
2. Suckling to Rational Eating (Dari menghisap, menjadi makanan
keras)Ψ Disusu secara teratur sesuai jadwal atau jika
membutuhkan.Ψ Disapi dari botol/susu ibu, mengalami kesulitan
makan makanan baru.Ψ Peralihan dari disuapi menjadi makan sendiri,
makan masih identik dengan ibu.Ψ Makan sendiri, berbeda pendapat dengan ibu
mengenai banyaknya makanan.Ψ Seksual infantile, membentuk sikap terhadap
makanan: Fantasi takut gemuk.Ψ Senang makan, memiliki kebiasaan makan yang
ditentukan sendiri.
3. Wetting and Soiling to Bowel-Bladder Control
(Dari mengompol, menjadi dapat mengontrol urinasi/defekasi)
Ψ Kebebasan penuh untuk mngompol atau tidak dikendalikan oleh ibu, bukan diri sendiri.
Ψ Fase anal, menolak kontrol orang lain dalam hal
pembuangan kotoran. (Toilet Training).
Ψ Identifikasi dengan aturan orang tua, mengontrol
sendiri pembuangan kotoran.
Ψ Membuang kotoran secara bebas, terlepas dari kontrol
orang tua, ego dan superego mengontrol dorongan
membuang kotoran ini.
4. Irresponsibility to Responsibility in Body Management (Dari yang tidak bertanggung jawab, menjadi bertanggung jawab)
Ψ Perubahan agresi, dari yang hanya perduli kepada diri
sendiri, menjadi lebih perduli kepada dunia luar.
Ψ Ego, semakin memahami prinsip sebab akibat,
meredam keinginan yang berbahaya, mengenali
bahaya yang eksternal seperti api, ketinggian, dan
petir.
Ψ Menerima aturan kesehatan, menolak amakan yang
tidak sehat, kebersihan tubuh, melatih kebugaran
tubuh.
5. Egocentricity to Companionship (Dari Egosentrik menjadi Kerjasama)Ψ Mementingkan diri sendiri.Ψ Mainan diperlakukan kasar tanpa tanggung jawab.Ψ Anak kecil didekatnya, dianggap sebagai teman.Ψ Teman dipandang sebagai partner sederajat.
6. Body to Toy and Play to Work (Tubuh menjadi mainan & mainan menjadi
bekerja)6. Permainan bayi adalah perasaan tubuh, kepekaan jari, kulit dan
mulut7. Sensasi tubuh ibu dipindah ke objek yang lebih lembut seperti
boneka8. Memeluk objek yang lembut, menyenangi mainan yang lembut9. Puas menyelesaikan suatu kegiatan, dan puas mencapai prestasi10. Permainan sekolah untuk bekerja melalui hobi, lamunan,
permainan, dan olahraga. Anak dapat menahan impuls dirinya.
Defenses Mechanis
ms
Defense Mechanisms(Mekanisme Pertahanan Diri)
• Bagi Anna Freud, mekanisme pertahanan adalah strategi
yang dipakai seorang anak untuk bertahan melawan
ekspresi impuls Id serta menentang tekanan superego.
Menurutnya, ego mereaksi bahaya munculnya impuls Id
memakai dua cara:
1. Membentengi impuls sehingga tidak dapat muncul
menjadi tingkah laku sadar.
2. Membelokkan impuls itu sehingga intensitas aslinya
dapat dilemahkan atau diubah.
Semua mekanisme pertahanan mempunyai 3
persamaan ciri:
1. Mekanisme pertahanan beroperasi pada tingkat tak sadar
2. Mekanisme pertahanan selalu mendistorsi kenyataan
3. Mekanisme pertahanan itu selalu mengubah persepsi
nyata seseorang, sehingga kecemasan menjadi kurang
mengancam.
Pertahanan adalah pelindung yang tepat bagi kepribadian
karena ego tetap tidak menyadari bahwa itu pembelaan
diri. Menurut Anna, pertahanan ego itu diam & tak
terlihat.
• Defenses as Diagnostic Indicators
Pertahanan adalah pelindung yang tepat
bagi kepribadian karena ego tetap tidak
menyadari bahwa itu pembelaan diri.
Menurut Anna, pertahanan ego itu diam &
tak terlihat.
Anna Freud’s Ten Ego
DefensesAnna membuat 10 mekanisme
pertahanan ego yang diuraikan oleh
ayahnya dan 5 lagi dari elaborasi
dirinya sendiri, jadi totalnya 15.
REPRESION
UNDOING
TURNING-AGAINST-
SELF
REACTION-FORMATION
ISOLATIONASCETICISM
PROYEKSI
REGRESSION
INTROJECTION
SUBLIMINATION
Denial
Alturistic SurrenderDisplacem
ent
Reversal
Identification-with-the-aggressor
REPRESSION
• Motivasi untuk melupakan, menekannya kedalam
alam bawah sadar.
• Contohnya: gadis remaja yang cemas dan merasa
bersalah atas dorongan seksualnya kepada laki-laki,
mereka sering menyembunyikan nama pacarnya.
• Denial
– Motivasi untuk penolakan
– Menghalangi kejadian external kedalam kesadaran,
ketika stimulus tersebut mengancam kita.
– Penolakan terhadap sebuah bahaya "di luar sana"
dengan cara meniadakan mereka.
– Contohnya: seorang janda yang baru baru ini
kehilangan suaminya, terus menetapkan tempat di
meja untuk suaminya yang sudah meninggal. dia
juga sering berfantasi tentang percakapan dia
sedang mengalami dengannya
Asceticism(Penolakan Terhadap Kebutuhan)
• Sifat dari penyangkalan diri yang lebih besar
dengan cara menyangkal semua keinginan &
semua kesenangan duniawi. Biasanya terjadi pada
masa Pubertas
• Pada tingkat yang ektrim, remaja mungkin
"mengubah" diri mereka sendiri dengan
membatasi asupan makanan dan tidur dan
menahan urin dan feses selama mungkin.
PROJECTION
• Pemberian makna pada orang lain ketika
sesuatu terjadi yang tidak dapat diterima,
maka seolah-olah itu bukan bagian dari dalam
diri kita.
• Contoh: A membenci B, tetapi superego
melarang A membenci B (misalnya karena B
adalah bosnya), maka A mengatakan bahwa B
yang membencinya.
ALTRUISTIC SURRENDER
Penyerah dari pemuasan langsung atau dari
kebutuhan instingtual terjadi untuk
memenuhi kebutuhan orang lain dengan
merugikan diri sendiri dan dimana kepuasan
dapat dinikmati hanya melalui introyeksi
yang dilakukan untuk orang lain.
DISPLACEMENT(Penempatan yang Keliru)
• Pengalihan impuls, biasanya berperilaku agresif
kepada target pengganti ketika sasaran yang
tepat terlalu mengancam
• Contoh: A marah kepada B karna tidak
menyelesaikan tugasnya, tapi A tidak bisa
marah kepada B, karna B sering memberikan A
makanan, jadi A melampiaskan kemarahnnya
kepada C.
TURNING-AGAINST-SELF(Melawan Diri Sendiri)
Pengalihan impuls batin terhadap diri sendiri yang
bukan lahiriah, biasanya menghasilkan perasaan
masokis tidak mampu, depresi, & rasa bersalah.
•Contohnya: wanita yang menyimpan kebencian
kepada ibunya yang pilih kasih dalam pemberian
kasih sayang, cenderung menjadi pasif, suka
menuduh dirinya sendiri, merasa bodoh.
REACTION FORMATION
Upaya pengendalian dorongan-dorongan primitif
agar tak muncul, serta secara sadar
mengungkapkan tingkah laku, sebaliknya
tindakan defensif dengan cara mengganti impuls
atau perasaan tidak nyama dengan kebalikannya.
•Contoh: anak yang iri hati terhadap adiknya, ia
memperlihatkan sikap yang sebaliknya, yaitu
sangat menyayangi secara berlebihan.
REVERSAL(Memutarbalikkan Fakta)
Mengubah status ego dari aktif
menjadi pasif.
•Contoh: Benci pada ibu yang pilih
kasih namun dibalik menjadi benci
kepada dirinya sendiri.
SUBLIMATION (Pengalihan)
Bentuk pengalihan impuls-impuls yang
tidak dapat diterima oleh diri sendiri
menjadi tindakan yang lebih positif.
•Contoh: agresifitas yang disalurkan
dalam prestasi olahraga bela diri.
INTROJECTION
Mengambil alih dan
mengaplikasikan nilai-nilai standar
orang lain pada diri sendiri.
•Contoh: seorang anak melihat
orang tua berdoa setiap ada
masalah, maka dia pun akan meniru
hal yang sama bila ada masalah.
IDENTIFICATION-WITH-THE-AGGRESSOR
• Mengadopsi sifat-sifat atau tindakan dari
orang atau objek yang ditakuti.
• Contoh: Anak kecil yang takut berjalan
sendiri di lorong rumahnya karena takut
akan hantu maka menghadapinya dengan
berjalan di lorong sambil berkata “kamu
pura-pura lah menjadi hantu yang mungkin
akan bertemu.”
ISOLATION
Tindakan penyekatan emosional (isolasi
emosi).
Contoh: seorang anak yang benci pada
gurunya dapat bercerita tentang gurunya
pada orang lain tanpa menunjukkan bahwa
ia memiliki rasa benci tersebut.
UNDOING
Upaya untuk menebus rasa bersalah dengan
meniadakan keinginan atau tindakan yang tidak
bermoral. Biasanya muncul dengan perilaku
yang berulang-ulang.
•Contoh: seorang anak yang sering mencuci
tangannya, karena ingin menghilangkan rasa
bersalah akibat telah melakukan sesuatu
keburukan yang didistorsi menjadi perilaku yang
berulang-ulang tersebut.
REGRESSION
Kemunduran perilaku ke tahap
sebelumnya.
•Contoh: anak yang sudah besar
mengompol atau menghisap jarinya atau
marah-marah sampai berguling dilantai
seperti anak kecil agar keinginannya
dipenuhi.
SOURC
E 0F
ANXIET
Y
Ψ Motives for Defense (Motif pertahanan)
Anna membedakan 3 sumber kecemasan dimana ego merespon secara defensif:
Danger of Superego Dissatisfaction (Ketakutan akan
Ketidakpuasaan Superego)• Disebut juga dengan Moral Anxiety (ego-superego
conflict) terjadi pada neurotic dewasa.
• Ego tidak menganggap dorongan (id) seksual &
perilaku agresif sebagai bahaya atau kutukan. Insting
tersebut dianggap sebagai bahaya karena superego
yang melakukan standar keidealan perilaku tersebut
melarang gratifikasi dan jika naluri mencapai
tujuannya, tentu akan menimbulkan masalah antara
ego dan superego. Dengan kata lain, dalam diri
tersebut ada rasa bersalah dan takut dihukum oleh
superego nya.
Jadi, ego neurotik bekerja untuk
meninggalkan semua impuls seksual dan
agresif untuk sebuah gelar yang tidak sesuai
dengan kesehatan mental yang baik. Pada
dasarnya, ego neurotik menurut pada
supurego yang menuntut keinginan moral.
Hal ini bisa menimbulkan konflik internal.
Danger of Outside World(Kecemasan pada Dunia
Luar) • Disebut juga Reality Anxiety (ego-external
World conflict) terjadi pada anak neurotik yang
belum menyusun pola superego.
• Insting ketakutan atas bahaya yang terjadi di
dunia luar atau lingkungan , misalnya orang
merasa takut saat ia menyebrang rel kerta ia
akan tertabrak kereta. Maka orang tersebut
mengalami kecemasan realistik.
Danger of The Strength of Unconscious Impulses
(Kecemasan dengan Tekanan Alam Bawah Sadar)
• Disebut juga neurotic anxiety (id-ego conflict)
• Respon yang mengancam dari dorongan id ke
dalam kesadaran. Kecemasan ini berkembang
berdasarkan pengalaman masa anak yang terkait
dengan hukuman yang maya (hayalan) dari orang
tua atau orang lain yang mempunyai otoritas
secara maya pula untuk memuaskan dorongan
instinknya.
SIGMUND
& ANNA
FREUD’S
THEORIES
Persamaan Teori
Sigmund & Anna FREUD
• Struktur kepribadian terdiri dari 3 elemen,
yaitu id, ego, dan superego yang hadir
pada akhir tahap phalic.
• Biasanya orang mencapai keseimbangan
pada usia 5 tahun, sehingga pada tahap
latency, ego seseorang dapat bertahan
dari kecemasan.
PERBEDAAN TEORI
SIGMUND & ANNA
FREUD• Terdapat 10 mekanisme
pertahanan diri serta 5 dari hasil
elaborasi
• Fokus terhadap ego bukan id.
REFRENSI• http://psychology.about.com/od/profilesofmajo
rthinkers/p/bio_annafreud.htm• http://darkwing.uoregon.edu/~adoption/people
/AnnaFreud.htm• http://wikansusanti.blogspot.com/2011/03/ann
a-freud.html• http://www.slideshare.net/h.yeung/psychology
-anna-freud-presentation• http://www.slideshare.net/dina5/anna-freud• Monte, F. Christoper. Beneath The Mask: An
Introduction Theories of Personality (Fifth Edition). 1995. Amerika Serikat.