bab ii kajian pustaka 2.1 mengenal huruf...menurut kees bertens dalam teori psikoanalitik dari...

12
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kemampuan Mengenal Huruf 2.1.1Pengertian Kemampuan Mengenal Huruf Kemampuan adalah perpaduan antara teori dan pengalaman yang diperoleh dalam praktek di lapangan, termasuk peningkatan kemampuan menerapkan teknologi yang tepat dalam rangka peningkatan produktivitas kerja Tadkirotun (2012). Menurut Asmani (1996), bahwa kemampuan adalah kapasitas seseorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Selanjutnya totalitas kemampuan dari seseorang individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor, yakni kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Kemampuan intelektual adalah kemampuan untuk menjalankan kegiatan mental. Kemampuan fisik adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan bakat-bakat sejenis. Mengenal huruf adalah merupakan kegiatan yang melibatkan unsur auditif (pendengaran) dan visual (pengamatan). Kemampuan mengenal huruf dimulai ketika anak senang mengeksplorasi buku dengan cara memegang atau membolak-balik buku Depdiknas (2007). Pengertian mengenal huruf untuk pendidikan anak usia dini, yaitu anak belajar mengenali huruf dan bunyinya

Upload: others

Post on 06-Feb-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    2.1 Kemampuan Mengenal Huruf

    2.1.1Pengertian Kemampuan Mengenal Huruf

    Kemampuan adalah perpaduan antara teori dan pengalaman yang

    diperoleh dalam praktek di lapangan, termasuk peningkatan kemampuan

    menerapkan teknologi yang tepat dalam rangka peningkatan produktivitas

    kerja Tadkirotun (2012). Menurut Asmani (1996), bahwa kemampuan adalah

    kapasitas seseorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu

    pekerjaan. Selanjutnya totalitas kemampuan dari seseorang individu pada

    hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor, yakni kemampuan intelektual

    dan kemampuan fisik. Kemampuan intelektual adalah kemampuan untuk

    menjalankan kegiatan mental. Kemampuan fisik adalah kemampuan yang

    diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan,

    kekuatan dan bakat-bakat sejenis.

    Mengenal huruf adalah merupakan kegiatan yang melibatkan unsur

    auditif (pendengaran) dan visual (pengamatan). Kemampuan mengenal huruf

    dimulai ketika anak senang mengeksplorasi buku dengan cara memegang atau

    membolak-balik buku Depdiknas (2007). Pengertian mengenal huruf untuk

    pendidikan anak usia dini, yaitu anak belajar mengenali huruf dan bunyinya

  • 9

    dari konteksnya dari bahasa yang digunakan. Anak diarahkan untuk

    mengidentifiaksi bentuk huruf dan bunyinya. Jadi anak belajar dari konsep

    menyeluruh menuju kekonsep yang khusus. Dalam hal ini konsep menyeluruh

    yang dikenalkan kepada anak adalah huruf - huruf abjad yang berjumlah 26

    huruf, sementara konsep khusus yang dikenalkan adalah bentuk -bentuk huruf

    dan bunyinya. Mengingat siswa yang diajar adalah anak usia dini yang masih

    duduk di kelompok A dengan usia antara 4 – 5 tahun, maka dari ke - 26 huruf

    abjad, anak diarahkan untuk paham bahwa ke - 26 huruf yang dikenalkan itu

    adalah huruf abjad, sementara mengingat usia mereka yang masih dini,

    diharapkan sekurang - kurangnya siswa mampu mengenal 10 – 15 huruf dari

    ke - 26 huruf abjad yang dikenalkan.

    Arifin (2009) “Huruf merupakan beberapa bunyi dan bentuk yang

    terdiri dari dua puluh enam macam yang masing-masing bunyi tersebut dapat

    dibuat menjadi satu kata dan kalimat”. Huruf-huruf ini tercipta atas dua

    bentuk yaitu huruf vokal dan huruf konsonan. Huruf vokal diantaranya adalah

    a, i, u, e dan o. sedangkan huruf konsonan adalah b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p,

    q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

  • 10

    2.2 Media Bermain Kartu Huruf

    2.2.1 Pengertian Media Bermain Kartu Huruf

    Kata media berasal dari bahasa Latin “Medius” yang berarti tengah,

    perantara, dan pengantar, dalam bahasa Arab, media diartikan ssebagai

    perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan.

    Menurut Djamarah (1995), media adalah alat bantu apa saja yang dapat

    dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai suatu tujuan pembelajaran.

    Bermain dan permainan merupakan hal yang sangat dekat dengan

    dunia anak. Menurut Simanjuntak (2008) bagi anak bermain adalah belajar.

    Anak lebih suka suasana bebas tanpa ada tekanan, berinteraksi dengan teman,

    dan bermain. Pendapat tersebut ditambahkan oleh Zhafari (2012) bahwa

    permainan dalam pembelajaran merupakan suatu pemanasan atau penyegaran

    guna membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan penuh

    dengan antusias. Menurut Kees Bertens dalam Teori psikoanalitik dari

    Sigmund Freud (2006) mengatakan bahwa bermain berguna untuk

    mengurangi kecemasan anak dengan mencoba mengekspresikan berbagai

    dorongan impulsifnya dengan cara yang dapat diterima oleh lingkungan.

    Sementara menurut Paul Suparno Jean Piaget (2003) melalui teori

    perkembangan kognitif mengemukakan bahwa bermain amat penting bagi

  • 11

    perkembangan kognitif seorang anak dengan melatih kemampuan adaptasi

    terhadap lingkungannya dalam suasana yang menyenangkan.

    Kartu huruf adalah merupakan media dalam permainan menemukan

    kata. Anak diajak bermain dengan menyusun huruf - huruf menjadi sebuah

    kata yang berdasarkan teka - teki atau soal -soal yang dibuat oleh guru. Titik

    berat latihan menyusun huruf ini adalah ketrampilan mengeja suatu kata.

    Kartu huruf dapat juga diartikan media yang dibuat oleh pabrik atau buatan

    sendiri sesuai kreatifitas guru berbentuk potongan yang berisikan gambaran

    atau tulisan dan bersifat menyampaikan komunikasi atau stimulus

    pembelajaran kepada anak.

    Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa yang dimaksud

    kartu huruf adalah media pembelajaran yang merupakan alat permainan untuk

    mengembangkan aspek kognitif, psikomotor dan melatih ketrampilan

    berbahasa serta dapat memberikan situasi belajar yang sangat menyenangkan.

    a. Manfaat Kartu Huruf

    Menurut Pendapat Suyanto (2012) Manfaat menggunakan kartu huruf

    antara lain :

    1). Anak akan dapat membaca sedini mungkin.

    2). Mengembangkan daya ingat otak kanan.

    3). Melatih kemampuan konsentrasi anak.

  • 12

    4). Memperbanyak perbendaharaan kata

    b. Teknik Pembuatan Kartu Huruf

    Menurut pendapat Soyanto (2012) bahan - bahan yang diperlukan

    dalam perbuatan kartu huruf antara lain: a) kartu remi bekas; b) kertas

    lipat; c) gunting; d) spidol; e) lem.

    Cara membuat kartu huruf adalah sebagai berikut:

    a) kartu remi bekas dipotong menjadi bentuk segi empat

    b) kertas lipat dipotong seperti bentuk kartu remi yang dibentuk

    segi empat kemudian ditempel

    c) kemudian kertas dibentuk huruf a– z dengan spidol sebanyak 4

    rangkap huruf

    d) buat kartu huruf semenarik mungkin agar anak tertarik

    c. Kelebihan kartu huruf

    Dalam pembelajaran membaca teknik menurut Mackey Rofi’uddin

    (2003) guru dapat menggunakan strategi permainan membaca, misalnya

    cocokan kartu, ucapkan kata itu, temukan kata itu, kontes ucapan,

    temukan kalimat itu, baca dan berbuat. Kelebihan kartu huruf antara lain :

  • 13

    1. Selain permainan yang bersifat menyenangkan tetapi juga untuk

    belajar ketrampilan berbahasa tertentu, misalnya menyimak, berbicara,

    membaca dan menulis.

    2. Dapat membantu dan meningkatkan daya imajinasi anak melalui

    proses belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan anak.

    3. Membantu guru menginterpretasikan dan mengembangkan kurikulum

    menjadi bentuk pelajaran yang menarik.

    4. Dalam pelajaran akan memberikan rasa yang menyenangkan dalam proses

    belajar sehingga akan belajar seolah-olah proses belajar anak

    dilakukan tanpa adanya keterpaksaan, tetapi justru belajar dengan rasa

    keharmonisan.

    5. Dengan bermain kartu huruf anak dapat berbuat agak santai. Sel-sel

    otak anak dapat berkembang akhirnya anak dapat menyerap informasi

    dan memperoleh kesan yang mendalam terhadap materi pelajaran, materi

    pelajaran tersebut dapat disimpan terus dalam ingatan jangka panjang.

    Dari beberapa keunggulan kartu huruf dapat diketahui bahwa

    kartu huruf dapat membantu memperjelas pesan yang disampaikan

    dengan kelebihannya menarik indra dan minat.

    2.2.2 Kekurangan dan Kelebihan Metode Permainan

    Metode permainan digunakan sebagai metode alternatif yang dapat

    membangkitkan aktifitas, motivasi dan minat dalam belajar. Namun 15

  • 14

    metode alternatif juga mempunyai kekurangan dan kelebihan tersendiri sama

    seperti metode, strategi, dan model yang lain. Menurut Adjie (2006)

    kelebihan pembelajaran dengan menggunakan teknik/metode permainan

    yaitu:

    a. Sudah termuat sifat-sifat cara berfikir mengenal huruf , sehingga secara

    langsung atau tidak langsung kita telah menanamkan dasar mengenal

    huruf.

    b. Memperluas belajar mengenal huruf.

    c. Pada umumnya siswa sekolah dasar senang melakukan permainan,

    pembelajaran mengenal huruf dapat disajikan dalam bentuk/ teknik

    permainan yang sesuai dengan usia/kemampuan siswa.

    d. Dalam waktu luang (jam bebas) dapat diisi dengan jenis permainan yang

    terarah.

    Selain kelebihan yang dipaparkan oleh Adjie di atas, teknik/metode

    permainan juga memiliki kekurangan. Seperti yang dijelaskan oleh Priyono

    (2012) yaitu:

    a. Membutuhkan biaya yang lebih, karena dalam metode bermain

    membutuhkan alat atau media yang harus dipersiapkan terlebih dahulu.

    b. Membutuhkan ruang atau tempat yang khusus sesuai dengan tipe

    permainan yang dilakukan.

  • 15

    c. Sering terjadi saling berebut alat atau media bermain antara anak yang

    satu dengan yang lainnya apabila alat atau medianya tidak mencukupi

    Berdasarkan kelebihan dan kelemahan metode bermain yang telah

    dipaparkan di atas, penulis menyimpulkan bahwa selain kelebihan yang

    dijelaskan pada uraian di atas permainan juga dapat merangsang

    perkembangan sikap anak. Anak dapat berlaku jujur ataupun berbohong

    kepada temannya, timbulnya komunikasi aktif, menjadi lebih mengakrabkan

    diri dengan teman lainnya, dan lain-lain. Untuk mengatasi kekurangan dari

    metode permainan ini, penulis akan membagi siswa menjadi beberapa

    kelompok agar permainan dapat berlangsung dengan rata dan adil, setiap

    kelompok diberikan masing-masing satu buah media permainan sehingga

    tidak terjadinya berebut mainan dan juga media permainannya dibuat

    sesederhana mungkin dengan memanfaatkan benda yang ada disekitar

    sehingga meminimalisir biaya yang dikeluarkan. Penulispun akan mengawasi

    jalannya permainan sehingga meminimalisir kesalahpahaman atau kesan yang

    salah pada siswa ketika bermain.

    2.2.3 Langkah-Langkah Penerapan Kartu Huruf Dalam Pembelajaran.

    Menurut Tadkirotun (2012) kartu huruf merupakan fasilitas penting

    dalam pembelajaran di sekolah karena bermanfaat untuk meningkatkan

    perhatian anak. Dengan alat peraga kartu, anak diajak secara aktif

  • 16

    memperhatikan apa yang diajarkan guru. Satu hal yang harus diingat,

    walaupun fasilitas alat peraga kartu yang dimiliki sekolah sangat minim,

    tetapi bila penggunaan alat peraga diikuti dengan metode anak aktif, maka

    efektifitas pengajaran akan semakin baik. Maka adapun langkah penerapan

    penggunaan kartu angka dalam pembelajaran yaitu:

    Contoh penerapan untuk anak kelompok A

    a) Permainan angka bisa dilakukan dengan kartu huruf dan

    gambar. Satu sisi berisi sejumlah gambar dan satu sisi bertulis

    huruf.

    b) Anak menyebut jumlah gambar pada kartu

    c) Jika menyebut benar, anak membalik kartu, sehingga terlihat

    huruf.

    d) Guru memberikan tanggapan positif. Jika anak keliru bantu dia

    menyebutnya. Setelah itu anak menyebutnya kembali tanpa di

    bantu.

    2.3 Penelitian Yang Relevan

    Berdasarkan penelitian RR. Nunung Sinta Sari (2013) yang berjudul Analisis

    Penggunaan Media Kartu Huruf Dalam Pembelajaran Pengenalan Huruf Abjad

    TK Pertiwi II Pontianak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media

    kartu huruf pada pembelajaran pengenalan huruf anak usia 4-5 tahun di TK

    Pertiwi II Pontianak dapat membuat proses belajar pengenalan huruf adjad

  • 17

    menjadi efektif dan bermanfaat bagi anak. Tingkat keberhasilan pembelajaran

    pengenalan huruf abjad dengan media kartu huruf pada anak kelompok B1 di TK

    Pertiwi II Pontianak bila dipresentasikan adalah 72.7% anak mengenal huruf

    abjad dan 27,7% anak belum mengenal huruf abjad.

    Berdasarkan penelitian winarsi (2011) yang berjudul Meningkatkan

    Kemampuan Mengenal Huruf Melalui Permainan Media Kartu Huruf bagi

    Kelompok A TK Mutiara Bangsa Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

    melalui permainan media kartu huruf, aktivitas anak dan guru mengalami

    peningkatan. Aktivitas anak dalam siklus 1 sebesar 51,5% dan siklus 2 sebesar

    79%, aktivitas guru pada siklus 1 sebesar 64,3% dan siklus 2 sebesar 96,42%.

    Kemampuan mengenal huruf yang semula belum mampu siklus 1 memperoleh

    skor 37,5% pada siklus 2 menjadi sangat mampu dengan skor 81%. Dengan

    adanya penelitian ini diharapkan dapat memacu tenaga pendidik untuk lebih

    kreatif dan inovatif dalam menggunakan metode pembelajaran sehingga hasil

    belajar anak akan lebih baik.

    Berdasarkan Penelitian Nurul Khotimah (2010) yang berjudul Meningkatkan

    Kemampuan Mengenal Huruf Melalui Metode Demontrasi Dengan Media Kartu

    Huruf Pada Anak Kelompok A RA Bustanul Ulum Desa Sumberkarang. Hasil

    penelitian menunjukkan prosentase kemampuan mengenal huruf anak pada siklus

    I sebesar 60%, sehingga hasil penelitian belum memenuhi standar kriteria

    tindakan yaitu ≥ 76%. Oleh karena itu penelitian ini berlanjut pada siklus II. Pada

    siklus II prosentase kemampuan mengenal huruf anak menjadi 90% . Berdasarkan

  • 18

    data pada siklus II, maka penelitian ini berhasil sesuai dengan kriteria tindakan

    yang diharapkan dan dapat disimpulkan melalui metode demonstrasi dengan

    media kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf pada anak.

    2.4 Kerangka Berpikir

    • Guru belum menggunakan media kartu huruf

    Kondisi awal

    • Penerapan kegiatan bermain kartu huruf terhadap siswa Kelompok A di PAUD Satria Tunas Bangsa Salatiga

    Tindakan

    • Melalui kegiatan bermain kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf pada siswa

    Kondisi akhir

    Kemampuan mengenal

    huruf pada siswa masih

    rendah, banyak siswa

    yang belum bisa

    membedakan huruf abjad.

    Diharapkan dengan

    kegiatan bermain kartu

    huruf dapat

    meningkatkan

    kemampuan mengenal

    huruf siswa kelompok A

    di PAUD Satria Tunas

    Bangsa Salatiga

    Meningkatnya

    kempampuan mengenal

    huruf siswa Kelompok

    A di PAUD Satria Tunas

    Bangsa Salatiga Tahun

    Pelajaran 2015/2016

  • 19

    2.5 Hipotesis Tindakan

    Adapun hipotesis tindakan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: dengan

    menggunakan media kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf

    pada siswa kelompok A Paud Satria Tunas Bangsa.