ergonomi umj mei 2006

84
Kesehatan kerja (Okupasi) Pendahuluan Kesehatan kerja adalah ilmu & prakteknya yg bertujuan agar pekerja memperoleh derajat kesehatan yg tinggi, baik fisik, mental, maupun sosial, dgn usaha promotif, preventif, kuratif, atau rehabilitatif terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yg disebabkan faktor pekerjaan & lingkungan kerja, serta terhadap

Upload: nely-keybum

Post on 05-Nov-2015

42 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

i

TRANSCRIPT

  • Kesehatan kerja (Okupasi)Pendahuluan Kesehatan kerja adalah ilmu & prakteknya yg bertujuan agar pekerja memperoleh derajat kesehatan yg tinggi, baik fisik, mental, maupun sosial, dgn usaha promotif, preventif, kuratif, atau rehabilitatif terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yg disebabkan faktor pekerjaan & lingkungan kerja, serta terhadap penyakit umum

  • PengertianUpaya kesehatan kerjapenyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja, agar pekerja dpt bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja yg optimal

    Konsep dasaridentifikasi permasalahan, evaluasi,dilanjutkan tindakan pengedalian

  • Tujuan Keselamatan & Kesehatan KerjaMelindungi & menjamin keselamatan & kesehatan pekerja dalam rangka peningkatan produktivitas dan kesejahteraanMelindungi dan menjamin keselamatan dan kesehatan orang lain selain pekerja, selama berada di tempat kerjaMelindungi & menjamin setiap sumber produksi digunakan dan dipakai secara aman dan efisien.

  • Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja NasionalUndang Undang Keselamatan Kerja No 1 Tahun 1970 dalam program pembangunan Nasional dituangkan dalam GBHN 1993 yg merupakan bagian integral dari perlindungan tenaga kerja secara keseluruhan

  • Lingkungan kerja dan aktivitas kerjaIdentifikasiEvaluasiTindakan pengendalian terhadap bahaya yg mungkin timbul di tempat kerjaAlat keselamatan/kesehatan kerjaKewaspadaan terhadap bahaya penggunaan bahan2 kimia:a.MSDS (material safety data sheet)b.Trainingc.Tabel

  • Lanjutan Lingkungan kerja dan aktivitas kerjaOccuptional exposure limitAlat pelindung pernapasanKonservasi pendengaranNORMLogam berat H2SThermal stress/altitude/pollution

  • Peranan Manajemen & Pembinaan K3Manajemen K3 adalah proses pelaksanaan K3 melalui kerjasama dengan orang lain untuk mencegah terjadinya kecelakaan dengan segala akibatnya

    Diharapkan para manajer dapat menjaga keseimbangan antara tujuan perusahaan untuk meningkatkan produksinya (job oriented) dengan perhatian terhadap pekerjanya atas keselamatan & kesehatan kerja (consederation oriented)

  • Lanjutan Peranan Manajemen & Pembinaan K3Anggota Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yg dibentuk perusahaan berdasarkan fasal 10 UU no 1 tahun 1970 tentang keselamatan Kerja, anggotanya terdiri dari: unsur pimpinan perusahaan dan unsur pekerja.

    Peranan P2K3 membantu manajemen memberikan saran dan pertimbangan untuk menentukan kebikasanaan & oelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja

  • Program manajemen K3Kepemimpinan & administrasinyaManajemen K3 terpaduPengawasanAnalisis pekerjaan dan proseduralPenelitian dan analisis Kepemimpinan & administrasinyaManajemen K3 terpaduPengawasanAnalisis pekerjaan dan proseduralPenelitian dan analisis pekerjaanLatihan pekerjaanLatihan bagi tenaga kerjaPelayanan elayanan kesehatan kerjaPenyediaan kesehatan kerjaPenyediaan alat pelindung diriPeningkatan kesadaran terhadap kesehatan dan keselamatan kerjaSistim pemeriksaan Laporan dan pendataan

  • Manfaat Penerapan Sistim Manajemen K3Perlindungan karyawan:Pekerja adalah aset perusahaan yg harusdipelihara & dijaga keselamatannya

    Pengaruh positif terbesar yg dapat diraih: mengurangi angka kecelakaan kerja

    Karyawan yg terjamin keselamatan dan kesehatannya bekerja > optimal dan > loyal terhadap perusahaan

  • Lanjutan Manfaat penerapan sistim manajemen K3*Memperlihatkan kepatuhan pada peraturan dan Undang - Undang: organisasi yg patuh menunjukkan eksistensinya dlm beberapa tahun

    *Mengurangi biaya:dapat mencegah kecelakaan kerja, sehingga tak perlu keluar biaya yg timbul akibat kecelakaan kerja

    *Membuat sistim manajemen yg efektif: keuntungan perusahaan sesuai tujuan dapat tercapai, dgn adanya sistim manajemen yg efektif, disamping mutu, lingkungan, keuangan, teknologi & informasi

  • Lanjutan Manfaat penerapan sistim manajemen K3Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan:

    Karyawan yg terjamin kesehatan dan keselamatannya akan bekerja > optimal, berdampak pd produk yg dihasilkan

  • Perundang-Undangan Ketenagakerjaan Kaitan dgn kesehatan industri&K3 di PerusahaanKedudukan tenaga kerja dalam pembangunan yg sedang dilakukan oleh Bangsa Indonesia demikian penting, maka perlu diadakan pengaturan yg sebaik2nya.peranan tenaga kerja dikelompokkan dalam 4 masalah:Masalah penyediaan, penyebaran dan penggunaan tenaga kerjaMasalah pembinaan ketrampilan tenaga kerjaMasalah hubungan tenaga kerjaMasalah perlindungan tenaga kerja

  • Masalah perlindungan tenaga kerjaAda 4 aspek, yaitu:Aspek keselamatan kerjaAspek higene perusahaan dan keselamatan kerjaNorma kerjaGanti rugi kecelakaan, dalam hal ini tenaga kerja mendapat kecelakaan dalam hubungan kerja

  • Pentingnya Perundang-undanganUntuk mencapai peningkatan higene perusahaan kesehatan (Hiperkes) dan keselamatan kerja

    Masyarakat dapat menerapkan ketentuan standart yg telah diatur dalam peraturan perundang-undangan, Pemerintah melakukan pengawasan melalui sanksi2 yg tercantum dalam perundang-undangan tsb

    Berbagai peraturan perundangan telah ditetapkan oleh Pemerintah sesuai permasalahannya c.q Departemen Tenaga Kerja, yg menjadi dasar penyelenggaraan Hiperkes &Keselamatan Kerja di Perusahaan

  • Undang2 No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan KerjaMengatur Keselamatan Kerja dlm segala tempat kerja baik didarat, dalam tanah, dipermukaan air, diair, maupun diudara yg berada diwilayah kekuasaan hukum Negara Republik Indonesia.Hal yg menyangkut Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja dlm UU ini ialah:Pengurus diwajibkan memeriksa kesehatan badan, kondisi mental & kemampuan fisik tenaga kerja yg diterima dan yg akan dipindahkan sesuai dgn sifat pekerjaannyaPengurus wajib memeriksa pengujian kesehatan tenaga kerja yg ada dibawahnya secara berkala

  • Lanjutan UU No 1 thn 1970 -1Norma2 mengenai pengujian kesehatan ditetapkan dgn Peraturan perundang-undanganPengurus wajib menunjukkan dan menjalankan pd setiap tempat kerja kepada tenaga kerja yg baru tentang:-kondisi tempat kerja & bahaya2nya- penggunaan alat2 pengaman & alat pelindung diri yg sesuai dgn kondisi & lingkungan kerja-cara2 melaksanakan pekerjaan secara amanPengurus hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja apabila telah dianggap aman

  • Lanjutan UU No 1 thn 1970 -2Pengurus wajib mengadakan pembinaan tentang kesehatan dan keselamatan Kerja serta pencegahan kebakaranSecara tertulis menempatkan/menempelkan ditempat kerja syarat2 keselamatan kerja sesuai dgn UUMenempatkan gambar2 keselamatan kerja di tempat kerjaMenyediakan alat pelindung diri secara cuma2Melaporkan setiap terjadi kecelakaan ditempat kerja kepada pejabat yg ditunjuk oleh Menteri tenaga Kerja

  • Faktor-faktor yg mempengaruhi kesehatan & produktifitas kerjaA.Beban kerjaB.Beban tambahan dari lingkungan kerjaKapasitas kerja

  • Syarat bangunan tempat kerjaHarus menjamin perlindungan tempat kerja:Terhindar dari kemungkinan bahaya kebakaran dan kecelakaanTerhindar kemungkinan keracunan, penularan penyakit atau tumbuhnya penyakit jabatan/akibat kerjaMenjaga kebersihan dan ketaatanPenerangan yg cukupVentilasi udara yg cukupTerhindar dari gangguan debu, gas, uap,dsb

  • Penyediaan kakus utk pekerjaTerbuat dari bahan yg kuat, terpisah untuk laki2 dan perempuanHarus dijaga kebersihannya oleh pekerja khususJumlah kakus yg tersedia untuk1 15 pekerja: 1 kakus16 30 pekerja : 2 kakus, dstDalam tempat kerja yg dianggap perlu harus disediakan tempat mandi, cuci muka & tangan, meludah dan ganti pakaian.Air untuk makanan dan minuman harus memenuhi syarat kebersihan dan kesehatan

  • Penerangan Dapat penerangan alami maupun buatan kadarnya harus cukup sesuai dgn jenis & macam pekerjaan.

    Kadar penerangan diukur dgn lux meter:Pekerjaan yg membedakan barang kasar paling sedikitkekuatan 50 luxPekerjaan yg membedakan barang kecil paling sedikit kekuatannya 100 luxPekerjaan yg membedakan barang kecil yg agak teliti Paling sedikit 200 luxPekerjaan yg halus dlm waktu yg lama paling sedikit 500-1000 luxPekerjaan yg sangat halus dlm waktu lama paling sedikit 1000 Lux

  • Beban kerja Beban fisik: mengangkat, memikul, bertani, dllBeban mental: manajer, pengusaha, dllBeban sosial: pekerja sosialTenaga kerja mempunyai kemampuan tersendiri dlm hubungannya dgn beban kerjaBeban kerja dpt dipikul sp batas tertentu. Efisiensi & produktivitas kerja ditentukan oleh tingkat beban optimal seorang tenaga kerja. Agar tingkat beban optimal, perlu menempatkan tenaga kerja pd pekerjaan yg tepat tergantung bakat, kecocokan, pengalaman, pengetahuan, ketrampilan, motivasi,dsb

  • Beban lingkungan kerjaFisik: suara/bising, suhu/iklim, radiasi, tekanan udara, penerangan, getaranKimia: gas & uap, partikulate/aerosol (debu, kabut, fume, awan, asap), cairanBiologik: virus, bakteri, jamur, serangga, cacing, parasit, binatang buas, tumbuhan beracun,dsbFisiologik (ergonomik) yg mempengaruhi keserasian antara tenaga & pekerjaannyaMental psikologi

  • Kapasitas kerjaDipengaruhi oleh:KetrampilanKesegaran jasmani/rohaniKeadaan kesehatanTingkat giziJenis kelaminUmurUkuran tubuh (antropometri)

  • Upaya pencegahan & pengendalian penyakit akibat kerjaProgram kesehatan kerja bertujuanMencegah & mengendalikan penyakit akibat kerja, yaitu:Optimalisasi beban kerjaMenghilangkan/mengurangi beban tambahan dari lingkungan kerjaMeningkatkan kapasitas kerja

  • Optimalisasi beban kerjaTujuan: memberi beban optimal tanpamempengaruhi kesehatan pekerja.

    Penempatan tenaga kerja yg tepat pada pekerjaan yg tepat, meliputi: kecocokan, pengalaman, ketrampilan, motivasi, dsb.

    Peningkatan beban optimal dapat dilakukan dgn modifikasi cara kerja, atau Perencanaan mesin serta alat kerja.

  • Program kesehatan kerja Pemeriksaan kesehatanPsikologi kerjaErgonomi

  • Kegiatan terpadu program kesehatan kerjaPerlu penerapan beberapa bidang ilmu:Toksikologi industriErgonomiPsikologi kerjaGizi kerjaTeknik pengendalian lingkungan kerjaDiagnosa PAK

  • Kesehatan Industri (Higene perusahaan) Upaya kesehatan masyarakat yg mempelajari pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia, untuk mencegah timbulnya penyakit karena pengaruh lingkungan.

  • Lanjutan Kesehatan industriMenurut Sumamur:

    Higene perusahaan adalah spesialisasi ilmu Higene beserta prakteknya yg dgn mengadakan penilaian kepada faktor2 penyebab kualitatif & kuantitatif dlm lingkungan kerja & perusahaan melalui pengukuran yg hasilnya digunakan untuk dasar tindakan korektif/perbaikan lingkungan tsb, serta lebih lanjut pencegahan, agar pekerja & masyarakat sekitar perusahaan terhindar dari akibat bahaya kerja serta memungkinkan derajat kesehatan setinggi - tingginya.

  • Tujuan kesehatan industri Perlindungan tenaga kerja melalui pendekatan secara teknis terhadap efek sampingan teknologi proses produksi.

  • Prinsip dasar penerapan higene perusahaanPengenalan terhadap bahaya faktor2 lingkungan kerjaPenilaian/evaluasi terhadap bahaya faktor2 lingkungan kerjaPengendalian terhadap bahaya faktor2 lingkungan kerja

  • Ergonomi Ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yg digunakan baik dalam beraktivitas maupun istirahatdengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik

  • Kualitas hidup pekerja (ILO)

    Work should respect the workers life and healthWork should lSeave the worker with free time for rest and leisureWork should enable the worker to serve society and achieve self-fulfillment by developing his personal capacities

  • Unsur ergonomi

    1.Anatomi: Antropometri (dimensi tubuh manusia) & biomekanik (aplikasi tenaga)2.Fisiologi:Fisiologi kerja: pengeluaran energiFisiologi lingkungan: efek lingkungan fisik3.Psikologi:Psikologi ketrampilan proses informasi & pembuatan keputusanPsikologi kerja: training, usaha & perbedaan individu

  • Posisi tubuhBagian tubuh yg melakukan pekerjaan (lengan atas dgn rentang sendi yg ekstrim);

    Posisi menetap leher dan bahu (kontraksi otot, pembuluh darah tertpelintirkelelahan dan injury);

  • Repetition

    Melakukan kerja dgn gerakan berulang berisiko tinggiGerakan berulang merupakan faktor resiko yg kuatPosisi tubuh statis dan tenaga merupakan faktor resiko tambahan Meneruskan pekerjaan menyebabkan kelelahan dan injury

  • Musculoskeletal Strain Injury (MSI) Kondisi akibat beribu pengulangan, dgn kekuatan, atau gerakan awkward yg akibatkan microtrauma pd otot, tendon, ligamentum. Ini menimbulkan peradangan. Debris akibat peradangan,menimbulkan jaringan sikatriks yg kemudian menyebabkan perlekatan dan kontraksi jaringan lunak. Hal ini menambah beban otot, menimbulkan strain yang lebih berat.

  • Antropometri Ilmu mempelajari ukuran tubuh.Ukuran penting:tinggi badanjangkauan paling jauhduduk: lebar kursi, tinggi lutut, jarak lutut-bokong-meja

  • Lanjutan antropometriData antropometri: utk variabilitas dimensi tubuh, dipakai distribusi normal

    Populasi pengguna:faktor utama: jenis kelamin, usia, suku/ras,jenis pekerjaankriteria keberhasilan: nyaman, bentuk dpt menghasilkan kerja optimal, kesehatan dan keamanan

  • Lanjutan AntropometriKriteria antropometri

    Jarak ruangan: ruang untuk kepala, ruang kaki, ruang siku, dst, termasuk kemudahan melalui rintanganJangkauan:termasuk lokasi kontrol, atau penyimpanan material, serta pelbagai situasi menjangkau melalui rintanganPostur/sikap tubuh: termasuk lokasi display & kontrol ditempat ketinggianKekuatan

  • FAAL KERJAAktifitas tubuh utama:*gerakkan tubuh/anggota tubuh utk jalan/lari*pindahkan/bawa obyek*pertahankan sikap tubuh

  • Jenis gerakan tubuhDinamik otot memendek & memanjang, ritmik(konsentrik) (eksentrik)Isometrik : panjang otot tetapIsotonik : kekuatan otot tetapIntermiten : kerja otot dinamik/statik satu periode stertentu, lalu istirahat, baru kerja lagi

  • Metabolisme otot ATPADP + Fosfat + Energi

    aerobik: asam lemak bebas, glukosa+O2 CO2+ H20 + energi

    anaerobik: glukosa asam laktat + energi

  • Kontraksi ototStimulasi otot untuk membangun tenaga proses elektrokimiawi (Layzer Rowland,1971, Winter,1979)

    Aktivasi dilaksanakan oleh sinyal listrik dari CNS (akson motor neuron) kontraksi otot

    Meski tidak ada hubungan fisik antara akson dan serabut otot, tapi adanya transmiter kimiawi (asetilkoline) aktifkan serabut otot pada motor end plate / junction mioneural, kemudian terjadi kontraksi & tenaga kerja dapat terealisasi

  • Gerakan ototOtot memegang beberapa peranan pd tubuhOtot yg pemicu tenaga primer utk gerakan spesifik pemicu primer (agonis), mis.biseps brachii pemicu primer utk gerakan fleksi sikuSebuah otot dapat juga berperan sebagai antagonis (kontraksi timbulkan gerakan berlawanan dgn agonis) cth otot triseps lengan atas antagonis biseps saat fleksi siku, sedangkan biseps antagonis triseps waktu ekstensi siku Otot dapat juga sebagai stabilisatorfiksasi tubuh atau mensuport tulang/tubuhotot lain yg aktif dapat fiksasi menarikOtot bisa juga bersinergi, kerja bersama dgn otot lain untuk timbulkan gerakan yg diinginkan

  • Peran sistim kardiovaskulerUtama: alat transportasiPanas ototke permukaan tubuhNutrient di deposit (hati&lemak) otot Oksigen dari paru ke otot CO2 & H20 & as.laktat otot paru & hati

  • Homeostasis Pemeliharaan kondisi statis internal

    Contoh:Paru:salurkan O2 ke cairan ekstraselulerGinjal: pelihara konsentrasi ionTr.gastrointestinal: sediakan nutrien

  • Kerja shiftJenis pekerjaan yg menuntut kontinuitas, memerlukan pekerja yg bekerja selama 24 jam terus menerus dan dibagi dlm beberapa shift kerja.

  • Aspek sosial kerja shiftShift berarti gangguan pd kehidupan berkeluarga, karena adanya perbedaan jadwal kerja sehingga sulit utk berkumpul dan melakukan kegiatan bersama,Juga berpengaruh pd pergaulan/kontak sosial dgn kawan, karena harus kerja saat liburan/akhir pekan.

  • Fase tubuh manusia2 fase tubuh manusia selama 24 jam : Siang hari fase ergotropik dimana semua organ dan fungsi faali siap bekerja;

    Fase pemulihannya (tropotropik) pd malam hari

  • Fungsi fisiologikFungsi fisiologik manusia ritmik dlm periode 24 jam, disebut irama kesiagaan harian atau circadian rhythmFase terendah: malam hari menjelang pagi (pk04.00), kemudian meningkat secara berangsur-angsur, dan Mencapai puncaknya pada siang hari,Lalu turun kembali perlahan-lahan

  • Variabel ukuran circadian rhythmSuhu tubuhTekanan darahProduksi adrenalinKecepatan denyut jantungMental abilitiesVolume pernafasanEkskresi 17 ketosteroidKapasitas fisik

  • Jam kerjaJam kerja harian yg melebihi 8 jam/hari, akan menurunkan hasil kerja setiap jamnya, dan meningkatkan angka abssensi sakit, serta kecelakaan.

    Dalam 1 minggu 40 jam kerja dapat selama 5 hari, sehingga ada waktu utk istirahat 2 hari.

  • Getaran Sumber getaran memberikan fluktuasi tekanan yg cepat menyebar, seperti penyebaran riak air.

    Hasil gerakan molekul udara: fluktuasi pd tekanan atmosfer/gelombang suara

    Gelombang menyebar ke segala arah dari sumbernya, bila sumber dihentikan, maka gelombang suara seketika berhenti

  • Pengaruh getaran okupasiWhole body vibrationKonduksi berasal dari struktur kontak / penunjangnya yg bergetar sendiri, yg kemudian menyebar ke seluruh tubuh pekerja

    Segmental vibrationGetaran langsung melalui tangan, pergelangan dan lengan pekerja.

  • Pengaruh segmental vibration (HAV=hand arm vibration)Efek medik: *lebih serius dari pada whole body vibration*disebut sebagai: traumatic vasospastic disease,dead fingers, spastic anemia, Raynauds phenomenon of occupational origin, vibration induced white finger

  • Patofisiologi HAVWhite finger:*spasme arteri digitalis (saraf simpatis)*Raynaud, serangan ok dingin, akibat aktivitas saraf simpatis berlebihan.*Lewis, ujung saraf simpatis peka terhadap dingin*Magos & Okoks, refleks lokal sensitif, dgn akumulasi substansi vasoaktif dlm dinding pb.darah yg peka terhadap dingin.*Pykko & Starck, Olsen et al, Pyykko & Gemne, Ekenvall & Okada, mekanisme dasar episode iskemia diprovokasi oleh stimulasi dingin

  • Aspek fisiologi bisingRentang suara didengar manusia normal2020000HzRentang frekuensi komunikasi 300 3000HzSensitivitas terbesar pd frekuensi 1000-4000Hz

  • Bising Komponen berbagai frekuensi yg banyak tetapi tak harmonis satu sama lainnyajadi: Bising adalah suara yg tak dikehendaki.

  • Lanjutan bising Intensitas >85 dB merusak reseptor pendengaran Corti di telinga dalam, yaitu bunyi dgn frekuensi 3000 6000 Hz, terutama 4000Hz

  • Gangguan pendengaran akibat bisingGejala awal pendengaran berkurangDapat disertai bunyi berdengingBila sudah berat, sukar menangkap percakapan orang dgn kekerasan biasaGangguan lebih berat, percakapan keraspun tidak mengerti

  • Sumber kebisingan Sumber kebisingan, al:Generator, mesin diesel pembangkit listrikMesin-mesin produksiMesin potong, gergaji, serut di perusahaan kayuKetel uap/boiler pemanas airAlat-alat lain yg menimbulkan suara dan getaran seperti alat pertukanganKendaraan bermotor dari lalu lintas, dll

  • Penilaian Tujuan penilaian:Memperoleh data intensitas kebisingan pd sumber suaraMemperoleh data kebisingan pd penerima suara (pekerja & masyarakat sekitar perusahaan)Menilai efektivitas sarana pengendalian kebisingan yg telah ada & merencanakan langkah pengendalian lain yg lebih efektifMengurangi tingkat intensitas kebisingan baik pada sumber suara maupun pd penerima suara sampai batas diperkenankanMembantu memilih alat pelindung dari kebisingan yg tepat sesuai jenis kebisingannya

  • Aspek fisiologi Penerangan Penerangan merupakan faktor yg berperan dlm menciptakan ruangan kerjaJuga berpengaruh langsung pd:suhu, persepsi arsitektural dan keselamatan kerjaJenis pencahayaan (umum) :alamiah (sinar matahari) & buatan (artefisial)

  • Penerangan diperlukan padaKerja bangunanDi gedung: tangga, eskalator, jalan menanjak, dllPenerangan daruratTempat berabahaya: pd industri di tempat yg mudah meledak/terbakarMesin-mesin pabrik

  • Penerangan di tempat kerjaPenerangan yg baik: pekerja dapat melihat obyek-obyek yg dikerjakan secara jelas, cepat dan tanpa upaya yang tak perlu (Sumamur, 1984). Juga harus dapat melihat dgn jelas pula benda/alat disekitarnya yg mungkin mengakibatkan kecelakaanMembantu menciptakan lingkungan kerja nyaman & menyenangkanmemelihara kegairahan kerjaArmstrong (1992):Intensitas penerangan kurang gangguan visibilitas & eyestrainKalau berlebihanglare, reflections, excessive shadows,visibility&eyestrain

  • Penerangan burukAkibatkan:Kelelahan mata, sehingga daya dan efisiensi kerja kurangKelelahan mentalPegal di daerah mata dan sakit kepala di sekitar mataKerusakan indera penglihatan

  • Pengaruh kelelahan pada mata dapat akibatkan

    Kehilangan produktivitasKualitas kerja rendahBanyak terjadi kesalahanMeningkatnya kecelakaan

  • Langkah-langkah pengendalian masalah penerangan di tempat kerjaModifikasi sistim penerangan yg sudah adaMerubah posisi lampuMenambah/mengurangi jumlah lampuMengganti jenis lampu yg > sesuai (bohlampneon)Mengganti tudung lampuMengganti warna lampuModifikasi pekerjaan:Membawa pekerjaan > dekat ke mata,spy obyek > jelas terlihatMerubah posisi kerja, utk hindari bayangan, pantulan, sumber kesilauan & kerusakan penglihatanModifikasi obyek kerja sehingga terlihat dgn jelasPemeliharaan & pembersihan lampuPenyediaan penerangan lokalPenggunaan tirai & perawatan jendela

  • PENYAKIT AKIBAT KERJA(PAK)Disebabkan oleh pajanan bahan kimia dan biologis serta bahaya fisik di lingkungan kerjaBeban kerja terlalu berat/kemampuan fisik lemah dpt timbulkan gangguan/PAKKondisi lingkungan kerja (panas, bising, debu, zat kimia,dll) dpt merupakan beban tambahan pd pekerjadpt timbulkan gangguan/PAK

  • K3 pelayanan linen di rumah sakitSemua pekerja di rumah sakit dlm melaksanakan tugasnya selalu berhubungan dengan bahaya potensial. Khusus utk petugas di instalasi loundry, di lingkungan kerjanya terdapat beberapa potensial hazard .Penelitian bakteriologis di instalasi loundry : jumlah total bakteri meningkat 50 x selama periode sebelum cucian diproses (mikrobakterium TBC, virus Hepatitis B, virus HIVHazard kimia: perlu perhatikan MSDSinformasi zat-zat kimiaAlkali,Detergen,Emulsifier,Bleach (oksigen bleach & chlorin bleach),Sour/penetral,Softener,Starch/kanjiHazard fisika: bising, cahaya, listrik, panas, getaran, ergonomi

  • K3 praktek gigi Hazard : Radiodermatitis:lokalPrimer : finger lesionsSekunder: radiodermatitis dgn ulserasiEfek hematologi pd sumsum tulangKontaminasi septic: percikan air akibat water sprayspembawa bakteri, terutama tipe aerosols masuk saluran bronkus drg.Getaran dan bisingok putaran turbintak cukup utk merusak pendengaranPeneranganMentalTerpotong & terkikis (abrasi)Ergonomis

  • FAKTOR FISIK

    Radiasi elektromagnetikPartikel berenergi tinggiKebisinganGetaranTekanan panas

  • Akibat radiasi*AkutKronik:Sindr. GIdosis >ambangSindr. Sistim srf pusatSindr. Hemopoetik jar. RusakEritemaradio ditis kronikPigmentasikatarakTerbakar sterilitasMelepuhinduksi caNekrosisefek genetik

  • Panas TropisT-4 kerja panasPekerja

    sulit mlepas panas tubuh

    heat stressTekanan panas org tak mampu mlepas panas, u/mptahankan suhu tubuh normalBeban fisik indeks panas, terjadi:

    Perubahan fisiologi

  • Klasifikasi gangguan akibat panas*Heat crampsHeat exhaustionHeat strokePrickly heat

  • Shift Aspek psikososial shift:PsikologisSosial

    Gangguan patologik

    Tak mampu msuaikan diri dgn shift, karena:Rasa tputus dgn komunitasTak bisa bpartisipasi sosial, dllGangguan kehidupan bkeluarga,ok jadwal bbeda

  • Penyakit akibat getaran*Dewasa muda:(spinal mobile, sistim otot belum kuat) High mechanical strain

    > tua: terjadi perubahan degenerasi vertebra

    gangguan patologik

  • Segmental vibration (lokal)*the hand arm vibration syndrome (HAVS) lebih serius, dampak > banyak dikenal

    Dr. Alice Hamilton:pemecah batu di Bedford, Indiana:keluhan jari2 baal, pucat mendadak saat dingin, lalu hilang lagi serupa Raynauds syndrome

  • Pengaruh bising thdp pendengaran *Adaptasi/lelahtransitory residual masking pajanan panjang: fenomena sgr tjadi akibat > ambang2.Perubahan ambang suara*bl.pajanan 40dB pulih sempurna 0.5 bthn2 *stimulasi 70dB, pulih >16jPbahan menetap:pbahan patologik permanen dlm kohleasel rambut sensorik rusak (kronik) irreversibe: Noice Induced Permanent Threshold Shift

  • Tuli akibat bising*Definisi: gangguan pendengaran akibat tpajan bising (steady noice) yg cukup keras & cukup lama, biasanya disebabkan o/bising lingkungan kerja.

    Sifat ketulian: tuli saraf kohlea, biasanya pd ke-2 telinga

  • Daftar PustakaCST.Kansil, Christine ST Kansil, Kitab Undang-Undang Ketenagakerjaan (Undang-Undang No.25 tahun 1997 Dan Pelaksanaan Ketenagakerjaan 1925 2000), PT.Pradnya Paramita Jakarta.Rudi Suardi, Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja,PPMMichael Quinland and Philip Bohle, Managing Occupational Health And Safety In Australia, Macmillan Education Australia PTY LTD.Amercan Hospital Association and National Safety Council, Safety Guide For Health Care InstitutionsSuripto, Penerapan Hiperkes DiPerusahaan, DepNaker Stephen Pheasant, Ergonomics Work And Health, Aspen Publisher,IncEastman Kodak Copmpany, Ergonomic Design for people at Work, Van Nostrand Reinhold, New YorkDK3N, Pedoman Diagnosis dan Penilaian Cacat Karena Kecelakaan dan Penyakit Akibat KerjaWHO, Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja

  • Tugas utk diskusiKemungkinan bahaya apa saja yang dihadapi oleh pekerja di:SPBUKamar mesin kapalAnda dapat mencari informasi dari internet, buku-buku tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja