umj cp tika junita penganiayaan

38
Presentasi Kasus Hidup / Penganiayaan / 1 RESUME Seorang perempuan berusia 21 tahun datang ke Pusat Pelayanan Terpadu RS Puspol R.S. Sukanto, dengan membawa surat pengantar dari Resor Metropolitan Jakarta Timur untuk dibuatkan Visum et Repertum dengan nomor suratnya 80/VER/V/2011/Res.JT atas tindak kekerasan fisik yang dilakukan oleh pelaku yang merupakan teman korban. Pada hari senin tanggal tujuh belas mei tahun dua ribu sebelas pukul nol empat titik nol nol waktu indonesia bagian barat bertempat di depan pintu masuk pasar induk lama kramat jati, korban mengaku dicakar pada bagian wajahnya dan di gigit pada bagian kakinya oleh pelaku, yang merupakan teman korban. Sebelumnya korban dan pelaku sempat adu mulut, menurut korban dirinya tersinggung karena pelaku telah menghina neneknya. Kejadian tersebut baru pertama kali terjadi. Pelaku dan korban dalam keadaan sadar. Hasil pemeriksaan pada kasus ini adalah terdapat garis kemerahan, luka lecet gores pada bagian dahi, kelopak mata atas dan bawah, pipi kanan dan kiri serta luka lecet tekan pada daerah kaki kiri bawah akibat kekerasan tumpul. Luka-luka tersebut tidak menimbulkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan atau jabatan dan luka digolongkan ke dalam luka derajat ringan. Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

Upload: alvinbb

Post on 26-Oct-2015

54 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

1

RESUME

Seorang perempuan berusia 21 tahun datang ke Pusat Pelayanan Terpadu

RS Puspol R.S. Sukanto, dengan membawa surat pengantar dari Resor

Metropolitan Jakarta Timur untuk dibuatkan Visum et Repertum dengan nomor

suratnya 80/VER/V/2011/Res.JT atas tindak kekerasan fisik yang dilakukan oleh

pelaku yang merupakan teman korban.

Pada hari senin tanggal tujuh belas mei tahun dua ribu sebelas pukul nol

empat titik nol nol waktu indonesia bagian barat bertempat di depan pintu masuk

pasar induk lama kramat jati, korban mengaku dicakar pada bagian wajahnya dan

di gigit pada bagian kakinya oleh pelaku, yang merupakan teman korban.

Sebelumnya korban dan pelaku sempat adu mulut, menurut korban dirinya

tersinggung karena pelaku telah menghina neneknya. Kejadian tersebut baru

pertama kali terjadi. Pelaku dan korban dalam keadaan sadar.

Hasil pemeriksaan pada kasus ini adalah terdapat garis kemerahan, luka

lecet gores pada bagian dahi, kelopak mata atas dan bawah, pipi kanan dan kiri

serta luka lecet tekan pada daerah kaki kiri bawah akibat kekerasan tumpul. Luka-

luka tersebut tidak menimbulkan penyakit atau halangan dalam menjalankan

pekerjaan atau jabatan dan luka digolongkan ke dalam luka derajat ringan.

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

Page 2: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

2

DAFTAR ISI

Hal

Resume......................

.......................................................................................................1

Daftar

isi..............................................................................................................................2

Ilustrasi

kasus .....................................................................................................................3

Status forensik

klinik ............................................................................................................4

Visum et

repertum ..........................................................................................................10

Tinjauan

pustaka ...........................................................................................................12

Pembahasan .......................................................

................................................................

Kesimpulan..................................................................................................

..........................Daftar

pustaka .................................................................................

.......................................

Lampiran Surat Permitaan

Visum ..........................................................................................

Lampiran foto – foto

korban ...................................................................................................

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

Page 3: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

3

ILUSTRASI KASUS

Pada hari senin tanggal 17 Mei 2011, seorang perempuan berusia 21 tahun datang

ke Pusat Pelayanan Terpadu RS Puspol R.S. Sukanto, dengan membawa surat

pengantar dari Resor Metropolitan Jakarta Timur untuk dibuatkan Visum et

Repertum dengan nomor suratnya 80/VER/V/2011/Res.JT atas tindak kekerasan

fisik pada hari senin tanggal 17 Mei 2011 yang dilakukan oleh temannya di depan

pintu masuk pasar induk lama kramat jati.

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

Page 4: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

4

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.I R.S SUKANTO

INSTALASI KEDOKTERAN

FORENSIK

STATUS FORENSIK KLINIK

Hari/ tanggal pemeriksaan: senin, 17 Mei 2011

Waktu pemeriksaan 06.30 WIB

I. Identitas Pasien/ Korban

Nama : Mariyati

Usia : 21 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Warga Negara : Indonesia

Suku : -

Agama : Islam

Pekerjaan : Pedagang kaki lima

Alamat : Jl. H. Ali Gg. Mundu RT 08/04 Kel.Tengah,

Kec.Kramatjati, Jakarta Timur

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

Page 5: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

5

II. Identitas Pelaku

Nama : -

Usia : 19 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Warga Negara : Indonesia

Suku : -

Agama : -

Pekerjaan : -

Alamat : -

Hubungan dengan klien : teman korban

III. Anamnesis/ Wawancara

Seorang perempuan datang dalam keadaan sadar ke PPT RS Polpus R.S

Sukanto pada hari senin tanggal 17 mei 2011 pukul 06.30 WIB dengan membawa

surat permintaan visum dari Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Timur,

bernomor surat 80/VER/V/2011/Res.JT, dengan keluhan telah mendapat

kekerasan fisik. Korban mengaku telah mengalami kekerasan fisik pada tanggal

17 mei 2011 oleh pelaku yang merupakan teman korban.

Sebelumnya korban dan pelaku sempat adu mulut, korban merasa

tersinggung karena pelaku menghina nenek korban yang sudah tua, lalu korban

berusaha membalas dengan menghina pelaku, namun setelah itu pelaku mencakar

wajah korban dan menggigit kaki korban.

IV. Pemeriksaan Fisik

A. Umum

• Keadaan Umum : Baik

• Kesadaran : Compos Mentis

• Tekanan darah : 110/70 mmHg

• Nadi : 80 x / menit

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

Page 6: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

6

• Pernapasan : 18 x / menit

• Suhu badan : 36,00C

B. Khusus

Terdapat perlukaan pada tubuh korban :

Pada dahi kanan 2 cm dari GPD 2 cm dari sudut mata kanan dalam

terdapat luka lecet gores berbentuk garis serong berjalan dari kanan atas

ke kiri bawah, berwarna merah tepi tidak rata dasar jaringan kulit,

sepanjang 7 cm.

Pada daerah pipi kiri sembilan sentimeter dari garis pertengahan depan

satu koma delapan sentimeter sejajar sudut mata kiri terdapat garis

kemerahan berbentuk garis lurus batas tidak tegas ukuran dua

sentimeter dan nyeri pada penekanan.

Pada dahi kanan 3 cm dari GPD sampai batas rambut depan terdapat

luka lecet gores berbentuk garis vertikal berwarna merah dengan dasar

jaringan kulit berbatas tidak tegas dengan panjang 6 cm.

Pada kelopak mata kanan bawah 5 cm dari GPD, 1 cm di bawah sudut

mata kanan luar terdapat luka memar, bentuk tidak beraturan, batas

tidak tegas warna kemerahan dasar jaringan kulit dengan ukuran ukuran

2 cm x 0,5 cm.

Pada kelopak mata kanan bawah 5,7 cm dari GPD, 1 cm di bawah sudut

mata kanan luar terdapat luka memar, bentuk tidak beraturan, batas

tidak tegas berwarna kemerahan dasar jaringan kulir dengan ukuran 0,6

cm x 0,3 cm

Pada pipi kanan 5 cm dari GPD 3 cm dibawah sudut mata kanan luar

terdapat luka lecet gores berwarna kemerahan berbentuk garis serong

berjalan dari kanan atas ke kiri bawah dasar jembatan jaringan, batas

tidak tegas, sepanjang 1,5 cm

Pada pipi kanan 4 cm dari GPD 1,5 cm diatas sudut bibir kanan luar

terdapat luka lecet gores berbentuk garis, berwarna merah, batas tegas,

dasar jaringan kulit sepanjang 1 cm

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

Page 7: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

7

Pada pipi kiri 4 cm dari GPD 2,5 cm diatas sudur bibir kiri luar terdapat

luka lecet gores berbentuk huruf Y terbalik, berwarna merah berbatas

tegas, dasar jaringan kulit, dengan ukuran sisi terpanjang 2 cm dan sisi

terpendek 0,7 cm

Pada tungkai kaki kanan bawah sisi luar 6 cm diatas mata kaki kanan

luar terdapat luka lecet tekan, warna merah keunguan bentuk tidak

beraturan, batas tidak tegas dengan dasar kulit ari yang terkelupas,

seluas 5 cmx 5 cm

V. Pemeriksaan Penunjang

Tidak dilakukan.

VI. Tindakan / Pengobatan

Tidak diberikan.

VII. Kesimpulan

Seorang perempuan mengaku berusia dua puluh satu tahun mengaku telah

dicakar, digigit, dan dijambak oleh pelaku. Pada pemeriksaan fisik ditemukan

luka lecet gores pada pipi kiri, dahi kanan, kelopak mata kanan bawah kelopak

mata kanan dan pipi kanan selain itu ditemukan luka lecet tekan pada kaki kanan,

perlukaan ini diakibatkan oleh kekerasan tumpul.

Perlukaan ini tidak menyebabkan suatu penyakit ataupun mengganggu

pekerjaan atau mata pencaharian korban.

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

Page 8: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

8

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.I R.S SUKANTO

INSTALASI KEDOKTERAN FORENSIK

Jl. Raya Bogor, Kramat Jati, Jakarta 13510

Nomor : R / / VER-PPT /I/ 2011 / Rumkit Bhy TK I

Lampiran : -

Perihal : Hasil Pemeriksaan Luka

Visum et Repertum Mariyati

PROJUSTITIA

Jakarta, 17 Mei 2011

VISUM ET REPERTUM

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

R///2011Halaman 1 dari 4 halaman

Page 9: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

9

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Tika, dokter pada Rumah Sakit

Bhayangkara TK.I Raden Said Sukanto, atas permintaan tertulis dari Resor

Metropolitan Jakarta Timur dengan suratnya nomor 80/VER/V/2011/Res.JT

tertanggal tujuh belas mei tahun dua ribu sebelas mengenai permintaan visum

korban hidup, maka dengan ini menerangkan bahwa pada tanggal tujuh belas mei

tahun dua ribu sebelas pukul nol enam titik tiga puluh Waktu Indonesia bagian

Barat, bertempat di ruang pemeriksaan Pusat Pelayanan Terpadu Rumah Sakit

Bhayangkara TK.I R.S.Sukanto telah melakukan pemeriksaan seseorang yang

menurut keterangan surat tersebut

adalah:---------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------

N a m a : Mariyati-----

-------------------------------------------------------------------------

-

Jenis kelamin : Perempuan-----------------------------------------------------------

---------------

Umur : 21

tahu

n-----------------------------------------------------------------------

------

Warga Negara : Indonesia.------------------

---------------------------------------------------------

Agama : Islam

-------------------------------

--------------------------------------------------

Pekerjaan : Pedagang kaki lima

--------------------------------------------------------------

Alamat : Jl. H. Ali Gg. Mundu RT 08/04 Kel.Tengah, Kec.

Kramatjati, Jakarta

Timu

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

Page 10: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

10

r-----------------------------------------------------------------------

RIWAYAT

KEJADIA

N :-----------------------------------------------------------------------------------------

Pada hari senin tanggal tujuh belas mei tahun dua ribu sebelas pukul nol empat

titik nol nol waktu indonesia bagian barat bertempat di depan pintu masuk pasar

induk lama kramat jati, korban mengaku dicakar, dijambak dan digigit pelaku

yang merupakan teman korban. Sebelumnya pelaku sempat menghina nenek

korban. Kejadian tersebut baru pertama kali terjadi. Pelaku dan korban dalam

keadaan

sadar.----------

---------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------------------

HASIL

PEMERIKSAA

N :---------------------------------------------------------------------------------------

Keadaan umum baik, kesadaran sadar penuh, emosi stabil, kooperatif. Tekanan

darah seratus sepuluh per tujuh puluh milimeter air raksa, laju nadi delapan puluh

kali per menit, laju napas delapan belas kali per menit, suhu tiga puluh enam

derajat celcius. Pada pemeriksaan fisik ditemukan:

- Pada dahi kanan dua sentimeter dari garis pertengahan depan dua

sentimeter dari sudut mata kanan dalam terdapat luka lecet gores

berbentuk garis serong berjalan dari kanan atas ke kiri bawah, berwarna

merah tepi tidak rata dasar jaringan kulit, sepanjang tujuh sentimeter.

- Pada dahi kanan tiga sentimeter dari garis pertengahan depan sampai batas

rambut depan terdapat luka lecet gores berbentuk garis vertikal berwarna

merah dengan dasar jaringan kulit berbatas tidak tegas dengan panjang

enam sentimeter.

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

R///2011 PolpusHalaman 2 dari 4 halaman

Page 11: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

11

- Pada kelopak mata kanan bawah lima sentimeter dari garis pertengahan

depan, satu sentimeter di bawah sudut mata kanan luar terdapat luka

memar, bentuk tidak beraturan, batas tidak tegas warna kemerahan dasar

jaringan kulit dengan ukuran ukuran dua sentimeter kali nol koma lima

sentimeter.

- Pada kelopak mata kanan bawah lima koma tujuh sentimeter dari garis

pertengahan depan, satu sentimeter di bawah sudut mata kanan luar

terdapat luka memar, bentuk tidak beraturan, batas tidak tegas berwarna

kemerahan dasar jaringan kulir dengan ukuran nol koma enam sentimeter

kali nol koma tiga sentimeter.

-

- Pada pipi kanan lima sentimeter dari garis pertengah depan tiga sentimeter

dibawah sudut mata kanan luar terdapat luka lecet gores berwarna

kemerahan berbentuk garis serong berjalan dari kanan atas ke kiri bawah

dasar jembatan jaringan, batas tidak tegas, sepanjang satu koma lima

sentimeter.

- Pada pipi kanan empat sentimeter dari garis pertengahan depan satu koma

lima sentimeter diatas sudut bibir kanan luar terdapat luka lecet gores

berbentuk garis, berwarna merah, batas tegas, dasar jaringan kulit

sepanjang satu senti meter.

- Pada pipi kiri empat sentimeter dari garis pertengahan depan dua koma

lima sentimeter diatas sudur bibir kiri luar terdapat luka lecet gores

berbentuk huruf “Y” terbalik, berwarna merah berbatas tegas, dasar

jaringan kulit, dengan ukuran sisi terpanjang dua sentimeter dan sisi

terpendek nol koma tujuh sentimeter.

- Pada tungkai kaki kanan bawah sisi luar enam sentimeter diatas mata kaki

kanan luar terdapat luka lecet tekan, warna merah keunguan bentuk tidak

beraturan, batas tidak tegas dengan dasar kulit ari yang terkelupas, seluas

lima kali lima

sentimete

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

R///2011 PolpusHalaman 3 dari 4 halaman

Page 12: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

12

r-----------------------------------------------------------------------------------------

-------

KESIMPULA

N :-----------------------------------------------------------------------------------------------

----

Seorang perempuan berusia dua puluh satu tahun mengaku telah dicakar,

digigit, dan dijambak oleh pelaku. Pada pemeriksaan fisik ditemukan luka lecet

gores pada pipi kiri, dahi kanan, kelopak mata kanan bawah kelopak mata kanan

dan pipi kanan selain itu ditemukan luka lecet tekan pada kaki kanan, perlukaan

ini diakibatkan oleh kekerasan tumpul. Perlukaan ini tidak menyebabkan suatu

penyakit ataupun mengganggu pekerjaan atau mata pencaharian korban.

Demikianlah telah saya uraikan dengan sejujur-jujurnya dan menggunakan

pengetahuan saya sebaik-baiknya, mengingat sumpah jabatan, sesuai Undang-

Undang Hukum Acara

Pidana.------------------------------

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

R///2011 PolpusHalaman 4 dari 4 halaman

Page 13: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

13

---------------------------------------------------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------------------------------

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendahuluan

Traumatologi ialah ilmu yang mempelajari tentang luka dan cedera serta

hubungannya dengan berbagai kekerasan (rudapaksa), sedangkan yang

dimaksudkan dengan luka adalah suatu keadaan ketidaksinambungan jaringan

tubuh akibat kekerasan. Berdasarkan sifat serta penyebabnya, kekerasan dapat

dibedakan atas kekerasan yang bersifat :

Mekanik :

- Kekerasan oleh benda tajam

- Kekerasan oleh benda tumpul

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

Dokter tersebut diatas

Tika, S.Ked

Page 14: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

14

- Tembakan senjata api

Fisika :

- Suhu

- Listrik dan petir

- Perubahan tekanan udara

- Akustik

- Radiasi

Kimia :

- Asam atau basa kuat

B. Definisi

Penganiayaan adalah istilah yang digunakan KUHP untuk tindak

pidana terhadap tubuh. Namun KUHP sendiri tidak memuat arti

penganiayaan tersebut. Dalam kamus besar bahasa Indonesia arti

penganiayaan adalah “ Perlakuan yan sewenang-wenang”. Pengertian yang

dimuat dalam kamus besar bahasa Indonesia tersebut adalah pengertian

dalam arti luas, yakni yang termasuk menyangkut “perasaan” atau batiniah”.

Sedangkan penganiayaan yang dimaksud dalam hokum pidana adalah

penyangkut tubuh manusia.

Menurut Mr. M.H. Tirtaamidjaja, pengertian penganiayaan adalah

sebagai berikut: “Menganiaya ialah dengan sengaja menyebabkan sakit atau

luka pada orang lain. Akan tetapi perbuatan yang menyebabkan sakit atau

luka pada orang lain, tidak dapat dianggap sebagai penganiayaan kalau

perbuatan itu dilakukan untuk menambah keselamatan badan”.

Menurut ilmu pengetahuan (Doktrin) pengertian penganiayaan

adalah : “Setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk

menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain.

C. Aspek Medikolegal Luka

Didalam melakukan pemeriksaan terhadap orang yang menderita luka

akibat kekerasan, pada hakikatnya dokter diwajibkan untuk dapat

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

Page 15: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

15

memberikan kejelasan tentang jenis luka yang terjadi, jenis kekerasan atau

senjata yang menyebabkan luka serta kualifikasi luka. Kualifikasi luka

dibahas dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yaitu bab XX pasal

351 dan 352 serta bab IX pasal 90.

Pasal 351

1) Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun

delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus

rupiah,

2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam

dengan pidana penjara paling lama lima tahun.

3) Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama

tujuh tahun.

4) Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.

5) Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.

Pasal 352

1) Kecuali yang tersebut dalam pasal 353 dan 356, maka penganiayaan

yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan

pekerjaan jabatan atau pencarian, diancam, sebagai penganiayaan

ringan, dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau pidana denda

paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. Pidana dapat ditambah

sepertiga bagi orang yang melakukan kejahatan itu terhadap orang yang

bekerja padanya, atau menjadi bawahannya.

2) Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.

Pasal 90 KUHP

Luka berat berarti:

a. Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan

sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut.

b. Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau

pekerjaan pencahariaan.

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

Page 16: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

16

c. Kehilangan salah satu panca indera

d. Mendapat cacat berat.

e. Menderita sakit lumpuh.

f.Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih.

g. Gugurnya atau matinya kandungan seorang perempuan.

Dari pasal-pasal tersebut maka penganiayaan dibagi menjadi 4 jenis tindak

pidana, yaitu:

Penganiayaan ringan

Penganiayaan berdasarkan pasal 351 KUHP

Penganiayaan yang mengakibatkan luka berat

Penganiayaan yang mengakibatkan kematian

Penganiayaan ringan yaitu penganiayaan yang tidak menimbulkan

penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau

pencahariaan. Penganiayaan ringan digolongkan sebagai luka derajat satu.

Bila akibat suatu penganiayaan seseorang mengalami penyakit atau

halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencahariaan yang

sifatnya sementara waktu maka digolongkan menjadi luka derajat dua. Bila

penganiayaan yang dilakukan mengakibatkan luka berat seperti dalam pasal

90, maka luka tersebut digolongkan menjadi luka derajat tiga.

Oleh karena istilah "penganiayaan" merupakan istilah hukum, yaitu

"dengan sengaja melukai atau menimbulkan perasaan nyeri pada seseorang",

maka didalam Visum et Repertum yang dibuat dokter tidak boleh

mencantumkan istilah penganiayaan, karena itu merupakan urusan hakim.

Demikian pula dengan menimbulkan perasaan nyeri sukar sekali untuk dapat

dipastikan secara objektif, maka kewajiban dokter di dalam membuat Visum

et Repertum hanyalah menentukan derajat lukanya.

Dengan demikian di dalam penulisan kesimpulan Visum et Repertum

kasus-kasus perlukaan, penulisan kualifikasi luka adalah sebagai berikut:

1. Luka yang tidak mengakibatkan penyakit atau halangan dalam menjalankan

pekerjaan atau jabatan

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

Page 17: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

17

2. Luka yang mengakibatkan penyakit atau halangan dalam menjalankan

pekerjaan atau jabatan untuk sementara waktu

3. Luka yang termasuk dalam pengertian hukum “luka berat” (pasal 90 KUHP)

Jenis Kekerasan Tumpul

Dua variasi utama dalam trauma tumpul adalah:

1. Benda tumpul yang bergerak pada korban yang diam

2. Korban yang bergerak pada benda tumpul yang diam

Sekilas nampak sama dalam hasil lukanya namun jika diperhatikan

lebih lanjut terdapat perbedaan hasil pada kedua mekanisme itu. Organ atau

jaringan pada tubuh mempunyai beberapa cara menahan kerusakan yang

disebabkan objek atau alat, daya tahan tersebut menimbulkan berbagai tipe

luka.

Luka akibat kekerasan tumpul pada tubuh dapat menyebabkan

berbagai jenis luka, seperti luka lecet (ekskoriasi, abrasi), luka memar

(kontusio, hematom), luka terbuka (robek atau vulnus laceratum), serta

patah tulang, dimana benda-benda yang dapat mengakibatkan luka dengan

sifat luka seperti ini adalah benda yang memiliki permukaan tumpul.

Luka lecet (ekskoriasi, abrasi)

Luka lecet adalah luka yang superfisial tubuh yang terbatas hanya

pada lapisan kulit terluar dan terjadi akibat cedera pada epidermis yang

bersentuhan dengan permukaan kasar atau runcing. Jika abrasi terjadi lebih

dalam dari lapisan epidermis pembuluh darah dapat terkena sehingga terjadi

perdarahan.

Kategori yang digunakan untuk menentukan usia luka adalah saat

ini (beberapa jam sebelum), baru terjadi (beberapa jam sebelum sampai

beberapa hari), beberapa hari lalu, lebih dari beberapa hari. Efek lanjut dari

abrasi sangat jarang terjadi. Infeksi dapat terjadi pada abrasi yang luas.

Luka lecet (abrasi) dapat sembuh tanpa meninggalkan bekas (scar).

Abrasi merupakan hal yang cukup penting bagi patologis forensik karena

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

Page 18: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

18

abrasi tersebut dapat mengindikasikan dimana benda tumpul atau tekanan

akibat benda tumpul telah mengenai tubuh korban. Namun, abrasi tidak

selalu ditemukan pada daerah yang terkena luka.

Sesuai mekanisme terjadinya, luka lecet dibedakan dalam 3 jenis:

o Luka lecet gores (scratch)

Luka ini terjadi akibat oleh benda runcing yang menggeser lapisan

permukaan kulit. Dari gambaran kedalaman luka pada kedua ujungnya

dapat ditentukan arah kekerasan datang.

o Luka lecet serut (graze) / geser (friction abrasion)

Luka lecet serut merupakan variasi dari luka lecet gores yang daerah

persentuhannya dengan permukaan kulit lebih lebar. Arah kekerasan

ditentukan dengan melihat letak tumpukan epitel. Sedangkan luka lecet

geser merupakan luka lecet yang disebabkan karena tekanan linear pada

kulit disertai gerakan bergeser, misalnya pada kasus gantung atau jerat

serta pada korban pecut.

o Luka lecet tekan (impression, impact abrasion)

Luka lecet yang disebabkan oleh penekanan benda tumpul secara tegak

lurus terhadap permukaan kulit. Karena kulit adalah jaringan yang lentur,

maka bentuk luka lecet tekan belum tentu sama dengan bentuk

permukaan benda tumpul tersebut, namun terkadang dapat sama dengan

bentuk permukaan benda tumpul tersebut. Kulit pada luka lecet tekan

tampak berupa daerah kulit yang kaku dengan warna yang lebih gelap

dari sekitarnya. Penyembuhan pada luka lecet (abrasi) terdiri dari empat

tahap, yaitu 1) pembentukkan scab, 2) regenerasi epitel dan penutupan

luka, 3) granulasi subepitelial dan hiperplasia epitel, dan 4) regresi epitel

dan jaringan granulasi.

Luka memar (kontusio)

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

Page 19: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

19

Luka memar merupakan suatu perdarahan dalam jaringan bawah kulit

/ kutis akibat pecahnya kapiler dan vena, yang disebabkan oleh kekerasan

benda tumpul. Luka memar kadangkala memberi petunjuk tentang bentuk

benda penyebabnya, misalnya jejas ban yang sebenarnya adalah suatu

perdarahan tepi (marginal hemorrhage).

Letak, bentuk dan luas memar dipengaruhi oleh berbagai faktor,

seperti besarnya kekerasan yang terjadi, jenis benda penyebab yang

dipakai, kondisi dan jenis jaringan (seperti jaringan ikat longgar atau

jaringan lemak), usia, jenis kelamin, corak, dan warna kulit, kerapuhan

pembuluh darah, serta penyakit yang diderita.

Bila kekerasan benda tumpul mengenai jaringan ikat longgar seperti

di daerah mata, leher, atau pada bayi dan orang tua, maka memar

cenderung lebih luas akibat gravitasi. Lokasi hematom mungkin terletak

jauh dari letak benturan, misalnya kekerasan benda tumpul pada dahi

mrnimbulkan hematom palpebra atau kekerasan benda tumpul pada paha

dengan patah tulang paha menimbulkan hematom pada sisi luar tungkai

bawah akibat gravitasi tersebut.

Umur luka memar secara kasar dapat diperkirakan melalui perubahan

warnanya. Perubahan warna pada memar berhubungan dengan waktu

lamanya luka, namun waktu tersebut bervariasi tergantung jenis luka dan

individu yang terkena. Tidak ada standart pasti untuk menentukan lamanya

luka dari warna yang terlihat secara pemeriksaan fisik. Pada mayat waktu

antara terjadinya luka memar, kematian dan pemeriksaan menentukan juga

karekteristik memar yang timbul. Semakin lama waktu antara kematian dan

pemeriksaan luka akan semakin membuat luka memar menjadi gelap. Pada

saat timbul, memar berwarna merah. Kemudian memar tersebut akan

berubah warna menjadi warna ungu atau hitam. Setelah 4 sampai 5 hari,

memar akan berwarna hijau yang kemudian berubah menjadi kuning dalam

7 sampai 10 hari dan akhirnya menghilang dalam waktu 14 sampai 15 hari.

Perubahan warna terjadi mulai dari tepi ke arah tengah.

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

Page 20: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

20

Dari sudut pandang medikolegal, interpretasi luka memar dapat

merupakan hal yang penting, apalagi bila luka memar tersebut disertai luka

lecet atau laserasi. Dengan perjalanan waktu, baik pada orang hidup

maupun mati, luka memar akan memberikan gambaran yang makin jelas.

Luka robek

Merupakan luka terbuka akibat trauma benda tumpul yang

menyebabkan kulit teregang kesatu arah dan bila batas elastisitas kulit

terlampaui, maka akan terjadi robekan pada kulit. Luka ini mempunyai

ciri bentuk luka yang umumnya tidak beraturan, tepi ataudinding tidak

rata, tampak jembatan jaringan antara kedua tepi luka, bentuk dasar luka

tidak beraturan sering tampak luka lecet atau memar di sisi luka.

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

Page 21: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

21

PEMBAHASAN

Pada kasus ini korban peorang perempuan berusia 21 tahun datang ke

Pusat Pelayanan Terpadu Rumah Sakit Kepolisian Pusat R.S. Sukanto dengan

membawa surat pengantar dari Resor Metropolitan Jakarta Timur untuk dibuat

Visum et Repertum Luka. Dalam kasus ini, pembuatan Visum et Repertum

disertai dengan permintaan tertulis dari penyidik berupa Surat Permohonan Visum

serendah-rendahnya pembantu letnan dua sesuai dengan pasal 133 ayat 1

KUHAP. Dengan demikian sesuai pasal 184 ayat 1 KUHAP, Visum et Repertum

yang dibuat dapat dijadikan salah satu alat bukti yang sah di pengadilan.

Dengan adanya SPV yang dibuat oleh penyidik maka dokter berkewajiban

memberikan keterangan ahli sesuai dengan pasal 179 (1) KUHAP yaitu “Setiap

orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter

atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan”. Hasil

pemeriksaan ini tertuang dalam Visum et Repertum yang dapat digunakan sebagai

alat bukti yang sah.

Berdasarkan ketentuan dalam KUHP, kasus korban termasuk dalam kasus

penganiayaan. Dalam kasus ini pelaku dapat dijerat dengan pasal 351 ayat 1 dan

pasal 356 ayat 2.

Pasal 351

1. Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun

delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus

rupiah.

2. Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam

dengan pidana penjara paling lama lima tahun.

3. Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama

tujuh tahun.

4. Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

Page 22: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

22

Pasal 356

Pidana yang ditentukan dalam pasal 351, 353, 354 dan 355 dapat

ditambah dengan sepertiga:

1. Bagi yang melakukan kejahatan itu terhadap ibunya, bapaknya yang sah,

istrinya atau anaknya;

2. Jika kejahatan itu dilakukan terhadap seorang pejabat ketika atau karena

menjalankan tugasnya yang sah;

3. Jika kejahatan itu dilakukan dengan memberikan bahan yang herbahaya

bagi nyawa atau kesehatan untuk dimakan atau diminum.

Berdasarkan ketentuan dalam KUHP, kasus korban termasuk

dalam luka derajat satu karena tidak mengakibatkan penyakit atau

halangan dalam menjalankan pekerjaan atau jabatan. Dalam kasus ini

apabila telah diputuskan, maka pelaku dapat dijerat dengan pasal 352 (1)

KUHP dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau denda paling

tinggi tiga ratus rupiah.

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

Page 23: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

23

KESIMPULAN

Traumatologi ialah ilmu yang mempelajari tentang luka dan cedera serta

hubungannya dengan berbagai kekerasan (rudapaksa).

Luka akibat kekerasan tumpul pada tubuh dapat menyebabkan berbagai

jenis luka, seperti luka lecet (ekskoriasi, abrasi), luka memar (kontusio,

hematom), luka terbuka (robek atau vulnus laceratum), serta patah tulang, dimana

benda-benda yang dapat mengakibatkan luka dengan sifat luka seperti ini adalah

benda yang memiliki permukaan tumpul.

Dasar hukumnya adalah Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yaitu Bab

XX pasal 351 dan 352 serta Bab IX pasal 90.

Pada kasus ini Perlukaannya tidak menyebabkan suatu penyakit ataupun

mengganggu pekerjaan atau mata pencaharian korban. Jadi digolongkan dalam

luka derajar ringan.

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

Page 24: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

24

DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Winardi T, et al. Ilmu kedokteran

forensik. Edisi pertama. Jakarta: FKUI; 1997.

Moeljatno. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Jakarta: Bumi Aksara; 2003.

Mun’im Idris, Abdul. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama.

Jakarta: Binarupa Aksara; 1997

http://zrandpartner.blogspot.com/2008/11/penganiayaan-menurut-kuhp.html

www.klinikdokter.com

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

Page 25: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

25

LAMPIRAN

Surat Permintaan Visum Et Repertum

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011

Page 26: UMJ CP Tika Junita Penganiayaan

26

Foto-foto korban

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Forensik/UMJ/Periode 09 Mei – 12 Juni 2011