bab ii edit (baru)
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
1/29
BAB II
KONDUKSI KONDISI MANTAP SATU-DIMENSI
1. Konduksi Melalui Bidang Datar
a. Dinding Datar Homogen
Jika suatu dinding homogen seperti gambar 21 mempunyai
tebal L dan Konduktivitas termal k. kedua permukaannya
dipertahankan tetap konstan pada temperatur T 1, dan T 2. di dalam
dinding terdapat lapisan tipis dx yang berjarak x permukaan luar dan
dibatasi oleh dua permukaan isotermal.
Gambar 2.1 : dinding Datar Homogen
Berdasarkan hukum Fourier, persamaan untuk lapisan ini
dapat ditulis seperti berikut :
dxdT
k q = ...............................................................(a)
dxk q
k dT = .......................................................... (b)
C xk q
T += .......................................................... (c)
Integrasi konstanta C ditentukan dengan kondisi batas, yaitu :
23
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
2/29
Untuk x = 0 ; T = T 1
C T
C xk q
T
=
+=
1
............................................................. (d)
Kemudian dengan x = L ; T = T 2
)( 21
12
T T Lk
q
T Lk q
T
=
+=........................................................... (2.1)
Persamaan 2.1, merupakan nilai laju aliran panas per satuan luas
(Q/m 2). Sedangkan jumlah total panas yang dipindahkan melalui
permukaan dinding seluas A dalam waktu adalah :Q = q .A. ................................................................. (2.2)
Persamaan kurva temperatur setiap titik di dalam dinding dapat
ditentukan dengan mensubstitusikan konstan ta C dan nilai q ke dalam
persamaan (c).
121 Tx)T(TL.Kk
T =
xL)T(T
TT21
1
= ................................................... (2.3)
b. Dinding Datar Berlapis
Dinding datar berlapis terdiri dari beberapa lapisan yang
heterogen seperti pada gambar 2.2.
Laju aliran panas per satuan luas pada konduksi keadaan mantap
(steady-state) adalah konstan dan sama untuk seluruh lapisan.
Dengan demikian persamaan untuk masing-masing lapisan dapatdituliskan berdasarkan persamaan sebelumnya yaitu persamaan (2.1).
24
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
3/29
Gambar 2.2. : Dinding Datar Berlapis
=
=
=
)(3
3
)(
)(
43
322
2
211
1
T T x
k q
T T xk
q
T T xk
q
........................................................ (a)
atau :
=
=
=
3
343
2
232
1
121
kx
qTT
kx
qTT
kx
qTT
...................................................... (b)
Perbedaan temperatur total dapat ditentukan dengan
menjumlah perbedaan temperatur masing-masing lapisan, sehingga
diperoleh persamaan :
)kx
kx
kx
(qT4T13
3
2
2
1
1 ++= ..................................... (c)
25
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
4/29
Sehingga laju aliran panas per satuan luas untuk dinding berlapis
adalah :
3
3
2
2
1
1
41
kx
kx
kx
TTq
++
=
................................................... (2.4)
Untuk mempermudah perhitungan laju aliran panas pada
dinding berlapis dapat digunakan analogi listrik seperti pada gambar
2.2 b. laju aliran panas dapat dipandang sebagai aliran listrik,
sedangkan gabungan Konduktivitas termal dan tebal dinding
merupakan tahanan terhadap aliran. Temperatur merupakan fungsi
potensial, maka :
termaltahanantermalpotensialbeda
panasaliran =
321
41
R R RT T
q ++= ...................................................... (2.5)
atau
th R
t q
= .................................................................... (2.6)
Dimana :
R = x/k adalah tahanan termal
R th adalah tahanan termal total
k / x adalah konduktansi termal
2. Konduksi Melalui Dinding Silinder
a. Dinding Silinder Homogen
Suatu dinding berbentuk silinder (tabung) seperti gambar 2.3,
mempunyai panjang L dengan jari-jari dalam r 1 dan jari-jari luar r 2.
didalam dinding terdapat lapisan berbentuk gelang (annular) dengan
26
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
5/29
jari-jari r dan tebal dr dibatasi oleh dua permukaan isotermal silinder.
Temperatur hanya bervariasi secara radial pada arah x.
Gambar 2.3. : dinding silinder Homogen
Berdasarkan hukum Fourier maka panas yang mengalir melalui
lapisan per jam adalah :
Cr inLk2
QT
r dr
kL2QdT
dr dT
L.r 2k
dr dT
AkQ
+=
=
=
=
................................................. (a)
Dengan menggunakan kondisi batas : r = r 1 : T = T 1
r = r 2 ; T = T 2
Cr InLk2
QT 11 += ..................................(b)
Cr InLk2
QT 22 += .................................. (c)
Dengan mengurangkan persamaan (b) terhadap persamaan (c) akan
diperoleh :
27
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
6/29
1
221
1221
r r
1nLk2
QTT
)r 1nr 1n(Lk2
QTT
=
=
atau :
)TT(
r r
1n
Lk2Q 21
1
2
=................................................ (2.7)
)TT(
DD
1n
Lk2Q 21
1
2
=................................................ (2.8)
Jumlah laju aliran panas melalui dinding silinder per jam per satuanpanjang silinder adalah :
1
2
211
r r
1n
)T(Tk2qQ/L
==.......................................... (2.9)
atau :
1
2
21
d
d1n
)T(Tk2qQ/L
==1
Sedangkan laju aliran panas per satuan luas bagian dalam atau bagian
luar silinder adalah :
1
21
21
1
DD
1nD
)T(Tk2q
LDQ
+
==......................................... (2.10)
1
22
21
2
DD1nD
)T(Tk2q
LD
Q
+
==........................................ (2.11)
Persamaan kurva temperatur dapat ditentukan dengan
menggantikan nilai konstanta C dari persamaan b dan nilai Q dari
persamaan 2.7 ke dalam persamaan a.
28
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
7/29
1
1
2
211 r
r 1n
r r
1n
TTTT
=................................................... (2.12)
b. Dinding Silinder BerlapisDinding silinder berlapis terdiri dari beberapa lapisan yang
heterogen dengan temperatur pada permukaan-temu antara lapisan
tersebut adalah sama.
Gambar 2.4 : Dinding Silinder Berlapis
Dalam pemindahan panas konduksi mantap, jumlah panas yang
melalui masing-masing lapisan adalah sama dan konstan, sehingga :
2
2
1
211
DD
1nk1
)T(T2q
=
2
3
2
321
D
D1n
k
1)T(T2
q=
3
4
3
431
DD
1nk1
)T(T2q
=.......................................................... (a)
atau :
29
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
8/29
=
=
=
3
4
343
2
3
2
32
1
2
121
DD
1nk2
q1TT
D
D1n
k2
q1TT
DD
1nk2
q1TT
................................................. (b)
Persamaan temperatur total merupakan jumlah perbedaan temperatur
masing-masing lapisan, sehingga :
)DD
1nk1
DD
1nk1
DD
1nk1
(2q1
TT3
4
32
3
21
2
141
++=
Sedangkan laju aliran panas per satuan panjang adalah :
3
4
32
3
21
2
41
DD
1nk1
DD
1nk1
DD
1nk11
)T(T2q1
++
=.......................... (2.13)
Secara analogi untuk persamaan dinding atas dapat disederhanakan
menjadi :
321
41
RRR)T(T
q1 ++= ......................................................... (2.14)
atau :
th
41
R)T(T
q1= ................................................................ (2.15)
dimana :
1
2
11 D
D1n
k21
R =
3. Konduksi Melalui Dinding Bola
a. Dinding Bola Homogen.
Suatu dinding berbentuk bola berlubang dengan bahan yanghomogen seperti gambar 2.5.
30
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
9/29
Gambar 2.5. : Dinding Bola Homogen
Jika suatu lapisan tipis setebal dr dengan jari-jari r terletak dindingdalam dinding bola, maka aliran panas melalui lapisan ini adalah :
dr dT
r 4k
dr dT
AkQ
2=
=
atau :
Cr 1
k4Q
Tr
dr
k4
QdT 2
+=
=
........................................................... (a)
Dengan Memasukkan kondisi batas : r = r 1 ; T = T 1
r = r 2 ; T T 2
Cr 1
k4Q
T1
1+= ........................................................... (b)
Cr
1
k4
QT
22+=
........................................................ (c)
jika konstanta C dari persamaan (c) dimasukkan ke dalam persamaan
(b) diperoleh suatu persamaan berikut :
)r 1
r 1
(k4
QTT
2121
=
31
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
10/29
atau :
)r 1
r 1
(
)T(Tk4Q
21
21
=....................................................... (2.16)
)D1
D1
(
)T(Tk4Q
21
21
=....................................................... (2.17)
21
21
DDx
)T(Tk4Q
=....................................................... (2.18)
dimana :
x adalah ketebalan dinding
2DD
x 12=
Untuk menentukan kurva distribusi temperatur tiap titik pada
dinding bola dapat dilakukan dengan memasukkan nilai konstanta C
dari persamaan (b) dan nilai Q dari persamaan (2.16) ke dalam
persamaan (a), maka :
)r
1
r
1(
)r 1
r 1(
)T(TTT
21
21
21
1
=......................................................... (2.19)
b. Dinding Bola Berlapis
Dinding bola berlapis dengan masing-masing lapisan
terdiri dari bahan yang berbeda ditunjukkan pada gambar 2.6,
persamaan aliran panasnya dapat diselesaikan seperti cara
sebelumnya.
32
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
11/29
Gambar 2.6 : Dinding Bola Berlapis
Dengan mengganggap bahwa perpindahan panas merupakan
konduksi mantap, maka jumlah panas yang melalui masing-masing
lapisan adalah sama dan konstan, serta temperatur permukaan-
temu adalah sama.
Sehingga :
=
=
=
43
433
32
322
21
211
DDx
)T-(TkQ
DDx
)T-(TkQ
DDx )T-(TkQ
.................................................... (a)
atau :
33
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
12/29
=
=
=
343
343
232
232
121
121
kQ
DDx
TTk
Q
DD
xTT
kQ
DDx
TT
....................................... (b)
Perbedaan temperatur total seluruh lapisan dapat ditentukan
dengan menjumlahkan perbedaan temperatur masing-masing
lapisan, sehingga diperoleh suatu persamaan :
)DDk
x3
DDk
x2
DDk
x1
(QTT 43332221141++=
....... (c)
sehingga :
)DDk
x()
DDkx
()DDk
x(
TTQ
433
3
322
2
211
1
41
++
=...... (2.20)
atau :
321
41
RRRTT
Q ++= ................................................. (2.21)
th
41
RTT
Q= ........................................................... (2.22)
dimana :
211
11 DDk
xR =
4. Koefisien perpindahan Panas Menyeluruh
Berdasarkan kenyataan bahwa dinding sekeliling benda selalu
terdapat fluida, misalnya udara, maka sifat konduktivitas benda harus
digabungkan dengan sifat konveksivitas fluida yang mengelilinginya.
Sehingga aliran panas menyeluruh sebagai hasil gabungan proses
34
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
13/29
konduksi dan konveksi bisa dinyatakan dengan koefisien perpindahan
panas menyeluruh U, yang dirumuskan dalam bentuk :
Q = U A T ...................................................................... (2.23)
Proses perpindahan panas menyeluruh untuk bidang datar dapat
digambarkan dengan jaringan tahanan seperti pada gambar 2.7.
Gambar 2.7 : Bidang Datar denganBatas Konveksi
Aliran panas dari fluida panas ke dinding :
Q = h 1 A (T f1 T 1) ............................................................ (a)
atau :
AhQ
TT1
1f1=
Aliran panas dari dinding dalam ke dinding luar :
x)T(T Ak
Q 21=
atau :
AkxQ
TT 21 = ................................................................... (b)
Aliran panas dari dinding luar ke fluida dingin :
Q = h 2 A (T2 -Tf2)
35
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
14/29
atau :
AhQ
TT22
f2= .................................................................. (c)
Beda temperatur total gabungan konduksi dan konveksi merupakanpenjumlahan beda temperatur tiap-tiap bagian, sehingga diperoleh suatu
persamaan berikut :
AhQ
AkxQ
AhQ
TT21
f2f1++=
atau :
)h1
kx
h1
( AQ
TT21
f2f1++= ............................................. (2.24)
Sedangkan aliran panas menyeluruhnya dapat dinyatakan dalam
persamaan berikut :
)h1
kx
h1
(
A)T(TQ
21
f2f1
++
=............................................................ (2.25)
Sesuai dengan persamaan (2.23), maka koefisien perpindahan panas
menyeluruh adalah :
21 h1
kx
h1
1U++
=............................................................... (2.26)
Dimana :
h adalah koefisien perpindahan panas konveksi
A adalah luas permukaan bidang hantaran panas
Untuk silinder berlubang yang berada dilingkungan konveksi dinding
permukaan bagian dalam dan luarnya dapat digambarkan seperti pada
gambar 2.8.
36
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
15/29
Gambar 2.8 : Bidang Silinder Berlubangdengan Batas Konveksi
Aliran panas dari fluida dinding bagian dalam :
Q = h 1 A1 (Tf1 -T1)
atau :
Tf1 T 1 =11 Ah
Q................................................................. (a)
Aliran panas dari dinding bagian dalam ke bagian luar :
12
21
/r r 1n)T(TkL2
Q=
atau :
Lk2r /r 1nQ
TT 1221 = .......................................................... (b)
Aliran panas dari dinding bagian luar ke fluida :
Q = h 2 A2 (T2 - T f2)
atau :
22f22 Ah
QTT
=................................................................ (c)
Perbedaan temperatur total gabungan konduksi dan konveksi pada
silinder berlubang adalah :
37
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
16/29
) Ah1
Lk2/r r 1n
Ah1
(QTT22
12
11f2f1
++= ....................................... (2.27)
Sedangkan aliran panas menyeluruhnya dapat dinyatakan dalam
hubungan persamaan berikut :
22
12
11
f2f1
Ah1
Lk2/r r 1n
Ah1
TTQ
++
=............................................ (2.28)
Pada silinder berlubang, luas bidang konveksi tidak sama untuk kedua
fluida. Luas bidang ini tergantung dari diameter dalam silinder dan tebal
silinder.
Luas permukaan dinding bagian dalam dan luar silinder adalah :
A1 = 2 r 1 L
A2 = 2 r 2 L
Sehingga aliran panas total :
22
12
11
f2f1
r h1
k/r r 1n
r h1
)T(TL2Q
++
=................................................ (2.29)
Sesuai dengan persamaan (2.23), maka koefisien perpindahan panas
menyeluruh adalah :
22
1
1
21
1
1
r hr
r r
1nkr
h1
1U
+++=
.............................................. (2.30)
21
21
11
22
h1
r r
1nkr
hr r
1U
+++=
.............................................. (2.31)
5. Aliran Panas dengan Konduktivitas Bervariasia. Pada Bidang Datar
Jika dalam perpindahan panas sangat tergantung pada
temperatur, maka konduktivitas termal akan bervariasi. Dalam
perhitungan akan didapat rumus-rumus perhitungan yang lebih rumit.
38
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
17/29
Untuk sebagian besar bahan hubungan antara Konduktivitas termal
dan temperatur adalah linier, sebagai contoh :
K = k o (1 + bt )
Hukum Fourier dalam masalah ini dapat ditulis seperti berikut :
dTbt)(1kdxqdxdT
bt)(1kq
dxdT
(t)kq
o
o
+=
+=
=
.............................................. (a)
C)2tb
(tkxq 2o ++= .......................................... (b)
Dengan memasukkan kondisi batas ke dalam persamaan dindingatas :
untuk : x = 0 ; t = T 1
C)2Tb
(T1k02
1o
++= ............................................... (c)
untuk : x = L ; t T 2
C)2Tb
(TkoLq2
22
++= .......................................... (d)
Nilai konstanta C pada persamaan (c) kemudian dimasukkan ke
dalam persamaan (d), sehingga :
+= )T(T2b
TTkLq 222
121o
)T(T)2
TTb(1
LK
q 2121o ++= ................................... (2.32)
Persamaan (2.32) merupakan rumus perhitungan yang lebih rumit
daripada rumus (2.1). Dalam persamaan (2.1) Konduktivitas termalnyadianggap konstan dan sama dengan nilai rata-rata k m tertentu.
Dengan demikian :
39
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
18/29
2kk
k
2TT
(b1kk
21m
21om
+=
++=......................................... (2.33)
b. Pada Silinder Berlubang
Persamaan aliran panas berdasarkan hukum Fourier :
dr dT
AkQ =
karena : k (t) = k o (1 + bt)
dr dT
r L2bt)(1kQ o +=
dTbt)(1kr L2r
dr Q o +== .................................. (2.34)
Dengan mengintegrasikan persamaan dinding atas antara r 1 dan r 2
diperoleh persamaan berikut :
)2
bT2
bTTT(kL2
)2
bT2
bTT(TkL2
r r
1nQ
21
22
12o
21
22
12o1
2
++=
+=
1
2
2121o
r r
1n
)T(T)T(T2b
1kL2Q
+= ........................ (2.35)
Jika persamaan (2.34) diintegrasikan pada harga r dan r 1 maka
diperoleh persamaan :
[ ]
1
11o
r
r 1n
T)(TT(Tb/21Lk2Q
+=........................... (2.36)
Sedangkan distribusi temperatur setiap titik di dalam bidang silinder
dapat ditentukan dengan cara menyelesaikan dua persamaan dinding
atas (pers. 2.35 dan 2.36).
40
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
19/29
Sehingga distribusi temperaturnya :
{ }1/2
12
11
21
2
bT2)21(bT1)21(
/r r 1n/r r 1n
2bTTb1[1/b1/bT
++
++=................. (2.37)
Untuk T = T 2 dan r = r 2
{[ 2112
121 )bT(1/r r 1n
r/r 1n)bT1(1/bT ++=
}] 1/b)bT1(- 1/222 + ................................................. (2.38)
c. Pada Bola BerlubangUntuk bidang bola berlubang dengan Konduktivitas termal
yang bervariasi dengan temperatur, aliran panasnya dapat
diselesaikan dengan cara yang sama seperti silinder berlubang.
Dengan demikian persamaan aliran panasnya menjadi berikut ini :
[ ] )T(T)T(Tb/21)r (r kor r 4
Q 212112
21 ++
= ................. (2.39)
Sedangkan distribusi temperatur tiap titik dalam bidang bola berlubang
+= )
r r
()r r r r
()bT1(1/bT 212
121
{ } 1/b)bT(1)bT(1 1/22221 ++ ................................ (2.40)
6. Tebal Kritis Isolasi
Pemasangan isolasi pada dinding pipa tidak selalu mengurangi
perpindahan panas. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa laju
aliran panas melalui dinding pipa secara radial adalah berbanding terbalik
dengan logaritma jari-jari luar. Sedangkan laju pembuangan panas dari
permukaan luar berbanding lurus dengan jari-jari luar.
41
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
20/29
Dengan demikian untuk pipa dengan jari-jari dalam r 1 yang tetap, maka
pembesaran jari-jari luar r akibat tebal isolasi akan memperbesar tahanan
termal konduksi logaritmik dan memperkecil tahanan termal pada
permukaan luar secara linier terhadap r.Karena tahanan total sebanding dengan jumlah kedua tahanan tersebut,
maka laju aliran panas akan bertambah dengan adanya isolasi tersebut.
Jika tebal isolasi terus dinaikkan, maka kerugian panas akan bertambah
kecil jika dibandingkan dengan pipa tanpa isolasi.
Gambar 2.9 : tebal kritis Isolasi
Hubungan antara perpindahan panas dan tebal isolasi dapat
dipelajari secara kuantitatif berdasarkan persamaan berikut ini.
rh21
r/r 1nk2
1TT
q2
f221
+
=.............................................. (a)
Dimana tahanan termal :
hr 21
r/r 1nk2
1R
hr 21
R
r/r 1nk2
1R
2th
2
21
+=
=
=
.......................................... (b)
Dengan mendefrensialkan tahanan termal total ke dalam r, maka
dipeoleh :
42
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
21/29
hr 21
r k21
r 1
dh2
1r r
1ndk2
10
dr dR
2
2
th
=
+==
k/hr
0hr 2kr 2
kr 21
hr 21
2
2
=
=
=
........................................................... (2.41)
Persamaan di atas merupakan persamaan jari-jari kritis isolasi. Jika jari-
jari luar isolasi kurang dari nilai yang di berikan oleh persamaan di atas,
maka perpindahan panas akan meningkat dengan penambahan tebalisolasi.
Dengan kata lain bahwa untuk nilai konveksivitas h yang cukup kecil,
kerugian panas akibat koveksi mungkin meningkat karena penambahan
tebal isolasi, hal ini disebabkan karena luas permukaan bertambah. Untuk
jari-jari luar isolasi yang lebih besar dari nilai yang diberikan oleh
persamaan 2.41, maka pertambahan tebal isolasi akan mengurangi
perpindahan panas.
7. Contoh Soal dan Latihan
a. Contoh soal
1. Sebuah plat besi tebalnya 2,5 cm. Temperatur pada kedua
persamaannya 1000 0C dan 200 0C. panjang dan lebar plat adalah
75 cm dan 40 cm, sedangkan konduktivitas termalnya 75 W/m 0C.
Hitung laju aliran panas yang melalui plat tersebut, dan temperatur
di dalam plat yang berjarak 5 mm dari permukaan yang panas.
Penyelesaian :
43
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
22/29
W10.7,20
0,025/750,40).(0,75200)(1000
x/k A)T(T
Q
5
21
=
=
=
Temperatur yang berjarak 5 mm dari permukaan panas :
C840T75
0,005)..10(2,4075).(1000k
xqkTT
x/kTT
q
W/m10.2,400,40.0,7510.7,20
/AQq
0x
61
x
x1
265
=
==
=
===
2. Sebuah tabung dengan diameter 10 cm dibuat dari bahan dengan
Konduktivitas termal 1,3 W/m 0C. Tabung ini diisolasi dengan
bahan yang mempunyai Konduktivitas termal 0,35 W/m 0C,
sehingga kerugian panas per meter panjang tabung adalah 1000
W. Jika temperatur permukaan dalam tabung 320 0C dan
permukaan luar isolasi adalah 80 0C, serta tebal tabung 1,0 cm,
hitunglah tebal isolasi yang diperlukan.
e0,06r
0,387521000
140527,52/0,6r 1n
0,35.1507,20,06)/r 1n(0,14010000,06
r 1n
0,35
10,140
1507,21000
0,06r
1n0,35
10,050,06
1n1,3
180)(3203,14.2
1000
r r
1nk1
r r
1nk1
)T(T2q
3
3
3
3
3
2
3
21
2
1
311
=
==
=+
+=
+
=
+
=
44
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
23/29
cm8,0m0,08r 3 ==
Jadi tebal isolasi : x = r 3 - r 2
= 8,0 6,0
x = 2,0 cm
3. Tungku pemanas berbentuk setengah bola dengan diameter
dalam dan luar 0,6 m dan 0,85 m dilapisi isolasi setebal 40 mm.
Angka Konduktivitas termal tungku dan isolasi 0,31 W/m 0C.
Temperatur dinding dalam tungku 800 0C dan dinding luar isolasi
50 0C. hitunglah panas yang mengalir ke luar melalui setengah
bola tersebut.
Penyelesaian :r 1 = 0,6/2 = 0,3 m
r 2 = 0,85/2 = 0,425 m
r 3 = 0,425 + 0,04 = 0,465 m
Luas bola : A = 4 r 2
Luas setengah bola : A 2 r 2
W653,26Q0,465.0,425.0,05
0,4250,4650,425.0,3.0,310,30,425
50)(8003,14.2
r r kr r
r r kr r
)T(T.2Q
322
23
211
12
31
=
+=
=
4. Plat besi dengan luas permukaan 10 m 2 dan tebal 3 mm
mempunyai angka Konduktivitas 62 W/m 0C. satu sisi plat
bersentuhan dengan gas bertemperatur 230 0C dan sisi yang
lainnya bersentuhan dengan air bertemperatur 37 0C. Angka
konveksi panas untuk gas dan air masing-masing 44 W/m 2 0C.
Hitung angka perpindahan panas menyeluruhnya.
Hitung pula temperatur kedua sisi plat tersebut.
45
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
24/29
Penyelesaian :
CW/m4,393U
10.1,3210.4,840,022717600
162
3.10441
1
1/hx/k1/h1
Ua.
02
45
3
21
=++
=
++=
++=
luar)dindingr (temperatuC210,70T
0,04210,7410.62
0,003.8478,49210,74
AkxQ
TTx/k
)T(T AQ
dalam)dindingr (temperatuC210,74T
44.108478,49
230
AhQ
TT
1/h)T-(T A
Q
W8478,4937)(23010.4,393
)T(TUAQb.
02
12
21
01
1f11
1
1f1
f2f1
=
=
=
=
=
=
=
=
=
==
=
5. Suatu dinding datar mempunyai angka konduksi sebagai fungsi
dari temperatur : k = 2,12 + 1,5 . 10-5
TTebal dinding 40 cm dan temperatur pada kedua permukaannya
300 0C dan 75 0C.
Beberapa aliran panas yang melewati per satuan luas penampang
dinding.
46
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
25/29
C/2T.101,5T2,12qx
dTT.101,52,12dxqdxdT
(t)kq
25
5
++=+=
=
Untuk syarat batas : x = 0 ; T = T 1
)2
T.101,5T(2,12C
C2
T10.1,5T2,12O
215
1
215
1
+=
++=
Untuk syarat batas : x = 0,4 m ; T = T 2
2
225
22
215
215
125
2
225
2
W/m1194,08q
0,4
)2
75300(101,575)(3002,12
q
0,4
2TT
(.101,5T2)(T12,12
q
)2
T.101,5T(2,12
2T
10.1,5T2,12
C2
T.101,5T2,12q0,4
=
+=
+=
++=
++=
6. Sebuah pipa dengan jari-jari luar 5 cm dinding luarnya ber
temperatur 200 0C, temperatur udara luar adalah 20 0C.
Konduktivitas termal isolasi 0,17 W/m 0C, dan angka konveksi
udara 3 W/m 2 0C.
Hitung :
a. Jari-jari kritis isolasi yang membalut pipa.
b. Kerugian panas apabila pipa dibalut isolasi pada jari-jari
kritisnya dan apabila tidak dibalut.
c. Kerugian panas apabila tebal isolasi ditambah 2 cm
47
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
26/29
Penyelesaian :
a. Jari-jari kritis isolasi :
R = r 3 = k/m = 0,17/3 = 0,0566 m
R = 5,66 cmb. Kerugian panas apabila dibalut pada jari-jari kritis :
W/m105,68q.30,0566
10,02500,0566
1n0,17
120)(2002.3,14
q
h1/r /r r 1n1/k)T(TL2
Q
1
1
323
f 2
=
+
=
+=
Tanpa dibalut isolasi :Q = 2 r 2 L h (T 2 - T f )
q1 = 2.3,14. 0,025 . 3 (200-20)
= 84,8 W/m
c. Kerugian panas jika isolasi ditambah :
r 3 = 0,0566 + 0,02 = 0,0766 m
W/m103,34
0,0766.31
0,0250,0766
1n0,171
20)(2003,14.2q1 =
+
=
b. Soal Latihan
1. Suatu dinding tungku-industri terbuat dari batu tahan api setebal
0,7 ft, yang mempunyai k = 0,6 Btu/hr ft F permukaan luarnya
dilapisi dengan isolasi dengan tebal 0,1 ft dengan k = 0,0 Btu/hr ft0F.
Temperatur permukaan paling dalam 1800 0F dan permukaan
paling luar 100 0F.Hitung perpindahan panas per satuan luas dalam satuan W/m 2,
dan tentukan temperatur pada permukaan-temu antara batu tahan
api dan isolasi.
48
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
27/29
2. ka = kb = 1,5 W/m 0C
kc = 0,8 W/m 0C
T1 = 700 0C ; T 3 = 300 0C
Panjang balok = 3 mBerapa laju aliran panasnya.
Berapa temperatur T 2
3. Pipa dari ketel api dengan diameter dalam 38 mm, dan diameter
luar 48 mm, serta panjang pipa 4 m.
Angka Konduktivitas termal pipa 64 W/m 0C. Temperatur dinding
dalam 750 0C dan dinding luar 200 0C
Hitung energi panas yang dipindahkan oleh dinding.4. Sebuah pipa baja berisolasi dengan jari-jari dalam pipa 10 cm dan
jari-jari luar 11 cm, dengan Konduktivitas termal k = 45 W/m 0C.
Pipa ini dibalut dengan lapisan asbes setebal 3 cm dengan k =
0,19 W/m 0C.
Temperatur dinding dalam pipa 120 0C dan temperatur dinding luas
asbes 45 0C.
Tentukan laju perpindahan panas per satuan panjang pipa.
5. Sebuah genahar berbentuk setengah bola yang terbuat dari batu
tahan api dengan diameter luar 80 cm dengan k = 1,07 w/m 0C.
Pada bagian luarnya dilapisi isolasi dari bahan plester gipsum
setebal 4 cm dengan k = 0,48 W/m 0C.
Temperatur dalam dinding tungku 800 0C dan dinding bagian luar
isolasi 35 0C.
6. Suatu dinding berlapis dengan tebal x 1 = 15 cm dan x 2 = 25 cm
serta angka konduksinya k 1 = 1,2 W/m0
C dan k 2 = 2,2 W/m0
C.Permukaan luar dinding I disentuh oleh fluida bertemperatur 9000C dengan angka konveksi h 1 = 80 W/m 2 0C sedangkan permukaan
luar dinding II disentuh fluida bertemperatur 30 0C dengan h 2 = 15
W/m 2 0C.
49
A
T2
B
CT
3
T1
12 cm
8 cm
25 cm 30 cm
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
28/29
Tentukan :
a. Koefisien perpindahan panas menyeluruhnya.
b. Jumlah panas yang mengalir ke luar dinding.
c. Temperatur pertasan kedua dinding tersebut.7. Sebuah pipa dengan temperatur permukaan sebelah dalam 300 0C
berdiameter 80 mm/90 mm. Pipa ini dibalut isolasi setebal 90 mm
dengan k = 0,5 W/m 0C dan selapis lagi isolasi setebal 40 mm
dengan k = 0,35. Temperatur udara luar 20 0C dengan h = 7000
W/m 2 0C. jika Konduktivitas termal pipa k = 47 W/m 0C hitunglah
koefisien perpindahan panas dan laju aliran panas untuk setiap
panjang pipa.8. Suatu silinder bolong mempunyai jari-jari dalam r 1 dan jari-jari luar
r 2 mengalami perpindahan panas keadaan-stedi yang disebabkan
oleh temperatur permukaan konstan T 1 pada r 1 pada r 2. jika
Konduktivitas termal dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
ini : k = k o (1 + bt), turunkan persamaan untuk perpindahan panas
per satuan panjang silinder.
9. Suatu silinder tembaga mempunyai jari-jari dalam 1 cm dan jari-jari
luar 1,8 cm. Temperatur permukaan bagian dalam 705 0C dan
sebelah luar 295 0C. andaikan k berubah secara linier dengan
temperatur, dan harga k o = 371 W/m 0C dan b = - 9,25 . 10 -5 / o K
Tentukan kerugian panas per satuan panjang pipa.
10. Tentukan jari-jari kritis dari suatu pipa yang dibalut dengan asbes
yang mempunyai nilai k = 0,208 W/m K. sedangkan koefisien
perpindahan panas luar adalah sebesar h = 1,5 Btu/hr ft 2 0F.
11. Sepotong kawat berdiameter 1,0 mm mempunyai temperatur 4000C berada pada lingkungan konveksi pada temperatur 40 0C
dengan h = 150 W/m 2 0C.
Hitung berapa Konduktivitas termal yang akan menyebabkan
isolasi setebal 0,2 mm menghasilkan jari-jari kritis. Berapa bagian
50
-
7/31/2019 Bab II Edit (Baru)
29/29
isolasi ini harus ditambahkan untuk mengurangi perpindahan
panas sebanyak 75 persen dari pada perpindahan panas jika
kawat tanpa isolasi.
51