proposal s1 farmasi perbaikan (edit baru)

Upload: fachrez

Post on 08-Mar-2016

85 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Pengajuan Farmasi

TRANSCRIPT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM

T. A. 2014/ 2015

BAB I PENDAHULUAN1.1 Analisis Situasi1.1.1 Misi, Tujuan, Dan Cara PencapaianPenyusunan misi, tujuan, dan cara pencapaian tujuan dirumuskan secara bersama melalui rapat jurusan Farmasi sehingga semua unsur jurusan termasuk mahasiswa memahami dan memiliki komitmen dan tanggung jawab secara bersama dalam mewujudkan misi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan misi Fakultas Ilmu Kesehatan.

A. Misi Program Studi S1 Farmasi Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran berbasis ilmu kefarmasian dalam mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan kompetensi di bidang pelayanan kefarmasian sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat.2. Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian di bidang kefarmasian yang inovatif untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang farmasi yang terpublikasi secara luas dan selaras dengan perkembangan IPTEK 3. Melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat sebagai bagian dari proses inovasi, penelitian, pemanfaatan dan pemantapan keilmuan di bidang kefarmasian sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan global4. Menyelanggarakan program kerjasama atau kemitraan dibidang kefarmasian pada tingkat regional, nasional dan internasional.B. Tujuan Penyelenggaraan Program Studi S1 Farmasi ini adalah sebagai berikut;

Berdasarkan misi tersebut, tujuan program studi S1 Farmasi UNW mataram dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Menghasilkan lulusan Sarjana Farmasi yang memiliki integritas kepribadian yang tinggi, beriman, bertaqwa, berbudi pekerti luhur, mampu menerapkan dan mengembangkan keilmuan dan berdaya saing di bidang kefarmasian.

2. Menghasilkan lulusan Sarjana Farmasi yang unggul sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian yang mempunyai wawasan sustainable development3. Menghasilkan lulusan Sarjana Farmasi yang memiliki kemampuan dan kepemimpinan dan etika profesi dibidang kesehatan4. Menghasilkan lulusan Sarjana Farmasi yang memiliki kemampuan bekerja pada pelayanan kefarmasian sektor pemerintah maupun swasta dalam memberikan konseling dan informasi obat kepada masyarakat.

5. Menghasilkan lulusan Sarjana Farmasi yang memiliki sikap enterpreneurship, mandirii dalam usaha dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan di bidang kefarmasian sehingga dapat mengurangi tingginya angka pengangguran.6. Menghasilkan lulusan Sarjana Farmasi yang memiliki motivasi untuk mengikuti perkembangan teknologi dalam bidang kefarmasian dan mengikuti pendidikan berkelanjutan

7. Menghasilkan lulusan Sarjana Farmasi yang dapat memanfaatkan bahan alami dan kimia sebagai bahan farmasi, pelayanan farmasi untuk pengobatan pasien dan pengetahuan pelayanan farmasi untuk peningkatan kualitas kesehatan masyarakat

C. Strategi Pencapaian Tujuan Program Studi S1 Farmasi Universitas Nahdlatul Wathan MataramBerdasarkan tujuan tersebut, maka sasaran prodi S1 Farmasi yaitu:Strategi Umum :

1. Minimal 75% dari lulusan memilki IPK 3.00. Hal ini dilakukan melalui strategi peningkatan kompetensi mengajar dosen melalui berbagai kegiatan (studi lanjut, pelatihan Pekerti,Applied Aprough,penelitian), penyediaan media dan sumber belajar yang dibutuhkan oleh mahasiswa.

2. Minimal 75% waktu penyelesaian studi mahasiswa 8 semester. Hal ini dilakukan melalui pengefektifan peran dan tugas Penasihat Akademis (PA), penerapan program remedial bagi mahasiswa yang mengalami permasalahan dan perkuliahan.

3. Minimal 75% lulusannya menguasai IT. Hal ini dilakukan melalui pembelajaran dengan menggunakan IT, pemberian tugas secara online, serta penyediaan sarana lab komputer dan internet.

4. Tersedianya laboratorium komputer, laboratorium bidang studi yaitu Farmasetika dasar,mikrobiologi,kimia,fisika,. Hal ini dapat dicapai melalui penyediaan ruang beserta fasilitasnya, penambahan kapasitas laboratorium, serta penyediaan peralatan laboratorium bidang studi yang sesuai dengan standar minimal laboratorium 5. Minimal 75% lulusan terserap di lapangan kerja dengan masa tunggu kurang dari 12 bulan. Hal ini dilakukan melalui peningkatan kerjasama dengan Pemda setempat yang dilakukan sejak rekrutmen calon mahasiswa sampai dengan penempatan lulusan sebagai tenaga farmasi di daerah.Strategi yang digunakan misi Prodi Farmasi Universitas Nahdlatul Wathan Mataram mengacu pada starategi pencapaian misi institusi yang secara Khusus yakni:

Strategi Khusus :

1. Strategi Pengembangan ProdukUntuk mengembangkan produk dari suatu lembaga pendidikan tinggi (lulusan) agar sesuai dengan kebutuhan pasar maka dilakukan beberapa strategi, meliputi : 1) Memelihara dan mengembangkan relevansi pendidikan dengan pasar kerja; 2) Memonitor terus selera pasar kerja melalui, studi penelusuran, pertemuan alumni, kuliah tamu dan sebagainya; 3) Mengikuti perkembangan ilmu kefarmasian melalui khasanah keilmuan untuk mengetahui posisi ilmu kefarmasian dalam konteks keilmuan pendidikan dan sosial; 4) Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan (minabrook conference) antara akademisi dan praktisi dalam rangka pengembangan produk/jasa pelayanan pendidikan ilmu pendidikan, kebahasaan, dan kesastraan.Strategi Pengembangan Model Pembelajaran (Learning Style)Untuk dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas sebagai diharapkan oleh lembaga pendidikan tinggi, perlu sekali dilakukan pengembangan model dari pembelajaran, yaitu : 1) Meningkatkan penguasaan cara mengajar bagi para dosen, sebab banyak orang menguasai suatu bidang dan banyak orang terpaksa mengajar tapi tak tahu cara mengajar dengan baik; 2) Meningkatkan keterampilan mengajar para dosen, sebab kita sadari bahwa banyak orang senang mengajar tapi tidak menguasai keterampilan mengajar dan menyadari pula bahwa banyak orang telah terampil mengajar, tapi tidak mengetahui cara meningkatkan keterampilannya ; 3) Mengusahakan agar proses pembelajaran yang efektif sehingga terjamin: kesesuaian metode belajar, kesesuaian kerangka acuan dan muatan mata kuliah serta terdapat pemantauan dan evaluasi..Strategi OrganisasiSelain upaya mengembangkan strategi pembelajaran dalam rangka menciptakan lulusan yang berkualitas, perlu adanya organisasi yang berkualitas. Sehubungan dengan hal tersebut kiranya perlu juga pengembangan organisasi yang menaungi kegiatan dalam Program Studi. Strategi pengembangan organisasi ini meliputi :

1.Melakukan optimalisasi unit, yaitu setiap unit, program harus memiliki standar dalam bidangnya masing dan bekerja secara efektif dan efisien

2. Menciptakan aliansi vertikal, yaitu setiap staff harus mengerti strategi organisasi, misi dan arah organisasi

3. Menciptakan aliansi horizontal, yaitu saling pengertian antar unit dan tidak saling berkonflik.

4. Mengusahakan satu jalur perintah untuk setiap proses, yaitu setiap proses harus diorganisir sehingga hanya ada satu jalur perintah (single channel of command).Strategi Sistem dan ProsedurDemikian juga dalam hal sistem dan prosedur perlu dikemukakan strategi pengembangannya, meliputi:

1. Menekankan bahwa tidak ada kualitas tanpa data2. Merancang sistem manajemen data dan informasi kualitas

3. Melakukan analisis data dan informasi kualitas

4. Melakukan analisis komparasi dan patok duga (benchmarkStrategi KepemimpinanUntuk menjalankan strategi, sistem dan prosedur suatu organisasi sehingga organisasi menjadi berkualitas, peran pemimpin sangat penting. Berkaitan dengan kualitas ini, pemimpin dalam hal ini mempunyai berbagai peran, yang meliputi:

1. Kualitas adalah masalah budaya dimana pemimpinlah yang paling bertanggung jawab atas pengembangan budaya kualitas.

2.Pemimpin sebagai pembangun budaya hendaknya memperhatikan: - Kualitas interaksi - Strategi komunikasi - Purposing - Pay attention to little thing3. Budaya kualitas tidak bisa dibeli, melainkan harus dibiasakan dan diharmonisasikan dan dikembangkan berdasar budaya yang telah ada, berdasar praktek-praktek yang baik yang telah ada dalam suatu organisasi.

4.Kualitas itu telah ada pada setiap institusi pendidikan, TQM mengembangkannya menjadi perbaikan kualitas secara terus menerus (continuous improvement)5. TQM menuntut ketekunan dan kesabaran, bukan sesuatu yang dapat diperkenalkan dalam semalam.

Strategi Membangun Komitmen DosenUntuk menjamin kualitas organisasi di program studi Farmasi UNW Mataram, perlu dilakukan langkah-langkah kongkrit seperti berikut ini :

1. Melibatkan dosen dalam aktivitas penyelesaian masalah

2. Menanyakan kepada dosen bagaimana mereka berfikir tentang sesuatu, bagaimana proyek akan ditangani

3.Melakukan sharing informasi sebanyak-banyaknya untuk menggugah komitmen mereka

4.Menanyakan kepada mereka sistem dan prosedur yang mana, yang menjadikan mereka tidak dapat memberi pelayanan terbaik kepada mahasiswa

5.Mengingatkan bahwa upaya untuk memperbaiki kinerja dosen, tidak cocok menggunakan pendekatan top-down6. Mengalihkan tanggung jawab atas pengembangan dan pengendalian profesionalisme kepada dosen dan staff

7. Menerapkan komunikasi yang sistimatis dan terus menerus dikalangan dosen dan semua yang terlibat di unit.

8.Mengembangkan keahlian dalam menyelesaikan konflik, problem solving, negosiasi.

9.Menjadi penolong tanpa harus memiliki jawaban atas semua permasalahan.

10. Memberikan pencerahan tentang konsep kualitas dan topik-topik seperti team building, customer service, communication dan leadership11. Menjadi model (reference), sediakan waktu untuk mendengar dosen dan pelanggan12. Berupaya sebagai coach dan mengurangi sebagai boss

13.Memberikan otonomi dan keleluasaan mengambil resiko, tapi tetap berlaku fair14.Menciptakan keseimbangan antara kualitas eksternal (mahasiswa, orang tua, pemerintah, masyarakat) dengan kualitas internal (dosen, staff dan lainnya)

Strategi Sosialisasi1. Aturan-aturan akademik dan manual prosedur Fakultas dan Program Studi disosialisasikan melalui web site Universitas Nahdlatul Wathan Mataram dan Website Fakultas dengan sasaran stake holders.2. Melibatkan organisasi kemahasiswaan dan Unit Kegiatan Mahasiswa3. Memasang tulisan visi misi dan tujuan program studi di tempat-tempat yang mudah di baca. Media-media tertulis, penyampaian pada rapat fakultas, kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru, display di ruang administreasi, dan juga dipasang di tempat strategis yang mudah dibaca oleh seluruh civitas akademika, penyebaran brosur, leaflet melalui mahasiswa dan alumni serta kunjungan langsung ke instansi-instansi tertentu.

1.1.2 Manfaat Program Studi yang diusulkanSejalan dengan visi, misi dan tujuan Program Studi S1 Farmasi Univeritas Nahdlatul Wathan Mataram setiap tahunnya akan dilakukan perbaikan terus menerus didalam upaya melengkapi kemampuan hardskill dengan kemampuan softskill yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan Program Studi S1 Farmasi yang unggul, kompeten, profesional dan ber-etika. Beberapa kajian dan evaluasi yang telah dilakukan oleh berbagai pihak terkait pentingnya kemampuan softskill bagi mahasiswa mendorong Program Studi Farmasi menyusun pola pengembangan kemahasiswaan yang adaptif terhadap perubahan terkini.Manfaat Program Studi S1 Farmasi Univeritas Nahdlatul Wathan Mataram meliputi manfaat terhadap institusi, manfaat kepada kepada masyarakat, dan kepada bangsa:1. Untuk membantu pemerintah, khususnya pemerintah Daerah dalam turut mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945. 2. Menghasilkan tenanga-tenanga pembangunan yang trampil dalam bidang ilmu kesehatan (obat-obatan) yang dapat memenuhi kebutuhan pembangunan bangsa bahkan dapat menghasilkan tenaga pelayanan obat-obatan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. 3. Mataram sebagai ibu kota Propinsi NTB baru memiliki 1 Prodi Farmasi PTN yaitu Prodii Farmasi Universitas Mataram (UNRAM) dan 1 Prodi Farmasi di PTS yaitu UNU , padahal banyak apotek dan toko-toko obat jumlahnya cukup banyak baik di Mataram maupun di Kabupaten lainnya yang ada di NTB, sehingga tidak sedikit peminat program studi S1 farmasi keluar daerah, terutama ke-pulau Jawa.

4. Dengan sistem pendidikan yang yang inovatif, konstruktif, dan revolusioner, Farmasi Univeritas Nahdlatul Wathan Mataram akan bermanfaat bagi peningkatkan kualitas atmosfir akademik khususnya dalam bidang Pengembangan pendidikan dan pengajaran di lingkungan Prodi S1 Farmasi Univeritas Nahdlatul Wathan Mataram 5. Manfaat terhadap masyarakat yaitu dengan misi mengembangkan penelitian di Farmasi dan menyebarluaskan bagi kalangan pendidikan formal atau informal, Program Studi S1 Farmasi Univeritas Nahdlatul Wathan Mataram akan bermanfaat bagi peningkatan kualitas Pendidikan dan kecerdasan masyarakat.

6. Manfaat terhadap bangsa yaitu sejalan dengan visi, misi dan tujuan Program Studi S1 Farmasi Universitas Nahdlatul Wathan Mataram setiap tahunnya akan dilakukan perbaikan terus menerus didalam upaya melengkapi kemampuan hardskill dengan kemampuan softskill yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan Farmasi yang unggul, kompeten, profesional dan beretika. Beberapa kajian dan evaluasi yang telah dilakukan oleh berbagai pihak terkait pentingnya kemampuan softskill bagi mahasiswa mendorong Program Studi S1 Farmasi menyusun pola pengembangan kemahasiswaan yang adaptif terhadap perubahan terkini.

1.1.3Kemampuan dan Potensi PT dalam Mengelola PS yang diusulkanUniversitas Nahdlatul Wathan Mataram didirikan dan dikembangkan oleh Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Darul Mujahidin (YP3DM) NW Mataram yang diproyeksikan menjadi sebuah lembaga pendidikan tinggi yang berstandar dunia atau World Class University, yang berbasiskan etika islam demi kehidupan masa depan yang berkelanjutan. Dalam rangka mencapai hal tersebut diatas, maka dipandang perlu untuk menyusun sebuah Rencana Induk Pengembangan 2013-2023. Rencana pengembangan ini disusun dengan tujuan utama untuk mengimplemantasikan visi, misi dan tujuan pendirian Universitas Nahdlatul Wathan Mataram serta untuk merumuskan arah dan prioritas kebijakan dan program pengembangan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram dalam periode tersebut.Rencana induk pengembangan disusun secara komprehensif dengan memperhatikan dinamika sosial, ekonomi, politik dan budaya di tingkat regional, nasional dan global, yang diikuti dengan analisa tantangan dan peluang di masa yang akan datang. Ruang lingkup penyususnan Rencana Induk Pengembangan dan Rencana operasional adalah sebagai berikut:

Pengembangan di bidang akademik atau pendidikan dan pengajaran dengan kegiatan antara lain; pemantapan kurikulum, pembinaan tenaga pendidik dan kependidikan, pengadaan buku- buku wajib dan pelengkap, dan meningkatkan kerjasama instansi/ perguruan tinggi lain;

Pengembangan di bidang penelitian, antara lain melalui kegiatan penyusunan sistem dan prosedur penelitian serta diskusi hasil penelitian;

Pengembangan di bidang pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan penyususnan sistem dan prosedur pengabdian pada masyarakat, pengembangan kegiatan mahasiswa yang berkenaan dengan pengabdian pada masyarakat dan program-program pembinaan masyarakat;

Pengembangan di bidang kemahasiswaan melalui program peningkatan dan pengembangan kegiatan mahasiswa untuk program ko-kurikuler, keorganisasian, kesejahteraan, karir dan lain-lain;

Pengembangan di bidang administrasi umum mencakup penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana, pemeliharaan, keuangan, SDM, akses, regulasi, dan perencanaan;

Pengembangan bidang kelembagaan melalui pengokohan status lembaga-lembaga, pembukaan lembaga-lembaga, kerjasama kelembagaan, promosi dan/publikasi.Dalam proses pengembangan tersebut UNW memiliki 9 Fakultas dan 22 Program Studi dimana 20 program studi sudah terakreditasi dalam dua periode akreditasi terakhir,dengan akreditasi B satu program studi yakni program studi pendidikan agama islam. Data pendukung terlampir. Program Studi S1 Farmasi yang diusulkan berada dibawah Fakultas Ilmu Kesehatan. Data pendukung terlampir. Tersedianya tenaga pengajar yang berkualifikasi S2 Farmasi dengan jumlah yang memadai dan pengalaman pengelolaan program studi kesehatan sebelumnya menjadikan UNW lebih siap dan menunjukkan kekuatan lembaga untuk melakukan pengelolaan Program Studi S1 farmasi baru. Data kinerja program studi (DIII) keperawatan, kebidanan (DIII), dan (DIII) Farmasi FIK UNW Mataram selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini:TAHUNPRODIJumlah PendaftarJumlah yang diterimaRasio KetetatanJumlah Dosen TetapJumlah Dosen Tidak TetapRasio Dosen Tetap : MhsIPK Rata-rataWaktu Tunggu menerima Pekerjaan

2011KEPERAWATAN1501221:0220111 : 1> 3,00< 12 bln

KEBIDANAN2501431:0225111 : 6> 3,00< 12 bln

FARMASI125911:0221111 : 6> 3,00< 6 bln

2012KEPERAWATAN2001211:0220111 : 10> 3,00< 12 bln

KEBIDANAN2501251:0225111 : 5> 3,00< 12 bln

FARMASI3501091:0221111 : 5> 3,00< 6 bln

2013KEPERAWATAN145931:022081 : 5> 3,00< 12 bln

KEBIDANAN130681:022561 : 3> 3,00< 12 bln

FARMASI2001341:0221101 : 10> 3,00< 6 bln

2014KEPERAWATAN90391:022041 : 2> 3,00< 12 bln

KEBIDANAN80331:022531 : 1> 3,00< 12 bln

FARMASI3001011:0221101 : 5> 3,00< 6 bln

2015KEPERAWATAN75321:022021 : 2> 3,00< 12 bln

KEBIDANAN70511:022541 : 2> 3,00< 12 bln

FARMASI1301161:0221101 : 6> 3,00< 6 bln

1.1.4Analisis Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

Kekuatan (Strenght) Internal (dalam Prodi Farmasi)Eksternal (Luar program studi/Univesitas NW)

1. Jumlah Dosen Tetap pada Prodi Farmasi memadai, memiliki kualifikasi standar pendidikan S2 Farmasi yang memiliki komitment dan tanggung jwab dalam mengembangkan Program Studi Farmasi

2. Memiliki dosen Tetap Usia relatif Muda (Fresh Graduate) yang memiliki integritas, semangat kerja dalam meningkatkan, mengembangkan keilmuan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing

3. Fasilitas sarana dan prasarana yang dimiliki Prodi Farmasi cukup memadai yang dapat menunjang Penambahan Program Studi S1 Farmasi sesuai Kebutuhan

4. Memiliki Sarana Penunjang: Laboratorium Bahasa, Ruang Baca dosen dan mahasiswa, Fasilitas internet, sistem pengkalan data akademik dan kemahasiswaan, ruang administrasi pengelolaan yang representatif.

5. Tersedianya tenaga pendukung yang akan ditugaskan dalam pengelolaan program studi S1 Farmasi seperti: laboran, tenaga administrasi, staf perpustakaan dan teknisi yang berpengalaman.

6. Memiliki kurikulum berbasis kompetensi sesuai dengan KKNI

1. Komitmen dan dukungan penuh dari Yayasan Ponpes dan perguruan tinggi UNW yang merupakan organisasi Islam kemasyarakatan yang sangat konsen dengan dunia pendidikan dan merupakan organisasi terbesar di NTB.

2. Jaringan pendidikan yang dimiliki organisasi NW tersebar diseluruh wilayah NTB dari tingkat PAUD, TK, MTS, MA

3. Memiliki Kerjasama atau kemitraan dengan beberapa Perguruan Tinggi Nasional yang dapat menunjang pengembangan keilmuan dosen tetap pada prodi Farmasi

Kelemahan

(Weakness)Cara mengatasi

1. Dosen muda / fresh graduate memiliki pengalaman mengajar dan penelitian yang relatif lebih sedikit

2. Gedung Laboratorium prodi Farmasi yang berlokasi di kampus 1 terpisah dengan ruang perkuliahan berlokasi di Kampus 2

3. Peralatan Laboratorium Farmasi yang belum lengkap

1. Fakultas Ilmu kesehatan menyediakan akses Pelatihan dan pembimbingan dosen senior ke dosen yunior, Menyediakan Dana yang cukup memadai untuk menunjnag Penelitian Dosen pemula khusus dosen tetap di lingkup FIK.

2. Gedung Laboratorium yang berlokasi di kampus 2 sedang dalam proses pembangunan

3. Pengadaan Alat akan dianggarkan setiap semester untuk melengkapi

strategi pengembangan

Peluang

(Oportunity)1. Kebutuhan Tenaga Farmasi (Tenaga Teknis kefarmasian) di beberapa Unit Pelayanan kesehatan di Prov. NTB semakin meningkat dari tahun ke tahun baik Sarana Kesehatan pada sektor pemerintah maupun swasta

2. Data Lulusan D3 Farmasi dari seluruh PTS di Mataram memiliki Minat yang tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke Jenjang yang lebih tinggi yaitu S1 Farmasi 3. Jumlah Lulusan SLTA dan MA yang akan melanjutkan studi ke jenjang S1 semakin meningkat

4. Peluang Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian yang lebih luas, baik di pelayanan kesehatan (RS, Puskesmas, Klinik, Apotek) bidang distribusi (PBF Lokal dan Nasional, Gudang Farmasi Obat), bidang pendidikan sebagai laboran, BPOM (pengujian), Industri Farmasi baik Modern maupun tradisional.1. Melakukan evaluasi dan pengembangan bidang akademik, penelitian, pengabdian dan kehahasiswaan untuk menghasilkan lulusan Sarjana Farmasi sebagai tenaga teknis kefarmasian yang unggul, kompeten, profesional ber-etika dan berdaya saing. 2. Melakukan kajian dan evaluasi setiap dua tahun sekali pada kurikulum yang disesuaikan dengan Standar Nasional, melengkapi peralatan laboratorium untuk meningkatkan ketrampilan (hardskill), kemampuan softskill untuk menarik minat Lulusan D3 Farmasi dan lulusan SLTA sederajat melanjutkan studi di S1 Farmasi.

3. Mendapatkan status Akreditasi dan meningkatkan profesionalisme dalam pengelolaan program studi yang berbasis pelayanan untuk dapat menghasilkan lulusan yang mampu bekerja.

Strategi Pengembangan

Ancaman

(Threat)1. Adanya program studi sejenis dari PTN (UNRAM) dan PTS lain

2. Persepsi Masyarakat tentang pendidikan di PTN yang lebih baik dari PTS

1. Meningkatkan status akreditasi program studi melalui sistem perkuliahan yang berkualitas, pelaksanaan penelitian berkelanjutan dan terpublikasi luas, pelaksanaan pengabdian yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, kualifikasi tenaga pendidikan yang profesional, peningkatan administrasi kemahasiswaan yang adaptif terhadap perubahan terkini2. Melaksanakan sosialisasi lokakarya, seminar, penelitian bersama dosen dan mahasiswa untuk merubah pola pikir yang lebih realistis, dinamis dan inovatif serta peningkatan kualitas tenaga pengajar.

1.2 Aspek Spesifikasi1.2.1Nomenklatur dan Jenjang Program sStudi

Penetapan Nama Program Studi didasarkan pada Nomenklatur DIKTI yang telah dilakukan perubahan sesuai dengan surat edaran DIKTI kepada Perguruan Tinggi dan Kopertis seluruh Indonesia tertanggal 2 Februari 2015 Nomor : 0404/E3.2/2015 tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Gelar Lulusan Peruruan Tinggi menyebutkan bahwa dengan kode 6160810 nama program studi adalah farmasi , jenjang S1 dan Titel Lulusan yang dihasilkan Sarjana farmasi adalah S. Farm.

1.2.2Posisi Program Studi yang diusulkan terhadap bidang ilmu di tingkat nasional dan internasional1. Analisa situasi yang dilakukan oleh Tim Penyusun Proposal pendirian Program Studi S1 Farmasi Universitas Nahdlatul Wathan Mataram yang diajukan terdorong oleh misi, tujuan dan keinginan yang tulus dalam menjawab tantangan terhadap kualitas dunia kesehatan. Dalam era globalisasi ini berbagai perkembangan pada ilmu farmasi yang semakin cepat akan membawa perubahan pada paradigma berfikir tenaga farmasi. Untuk itu penyiapan sumber daya manusia yang inovatif, kreatif, memiliki kompetensi tinggi dan berdaya saing tinggi akan mampu membawa posisi Prodi Farmasi Universitas Nahdlatul Wathan Mataram menghadapi perubahan.

Arah bidang ilmu yang dikembangkan Prodi Farmasi Universitas Nahdlatul Wathan Mataram disusun dengan menggabungkan arah kebijakan keilmuan dan profil lulusan Prodi Farmasi Universitas Nahdlatul Wathan Mataram dengan pengembangan khusus yakni :

Pengembangan farmasi dengan konsep Sustainable Development. Dengan perpaduan beberapa sumber tersebut maka arah bidang kelimuan Prodi S1 Farmasi Universitas Nahdlatul Wathan Mataram adalah mencakup empat aspek yang menjadi dasar pengembangan keilmuan dan spesifikasi yaitu; 1) Kajian di bidang Pelayanan Farmasi Komunitas 2) Kajian dibidang isolasi, sintesis, uji bioaktivitas Bahan Obat alam 3) Kajian dibidang analisis sediaan farmasi, makanan dan senyawa kimia tubuh; 4) kajian Farmasi yang mendasarkan pada konsep sustainable development yang belum dikembangkan di Indonesia)2. Kajian Capaian pembelajaran

Untuk menghasilkan lulusan yang memiliki spesifikasi di keempat aspek tersebut sebagai sumber daya yang mampu beradaptasi dengan baik pada lingkungan dan segala aspek perubahannya. Solusi penyiapan sumber daya manusia berkualitas dilakukan dengan penyelenggaraan pendidikan yang juga berkualitas. Program Studi S1 Farmasi menjadi suatu kunci dalam rangka penyebaran, pengembangan dan penemuan solusi berbagai persoalan di dunia kefarmasian melalui konsep, teori pembelajaran dan keterampilan pengajaran. Ilmu kefarmasian merupakan mata rantai dalam siklus kesehatan dimana intervensi akhir dalam suatu proses pengobatan selalu berakhir dengan penggunaan obat, oleh karena itu pengadaan program studi yang dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan profesional dapat membantu program pemerintah dalam neingkatkan derajat kesehatan masyarakat.

3. Beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia menyelenggarakan program studi yang terkait dengan ilmu kefarmasian dengan materi pembelajaran dan keragaman masing-masing, dengan tujuan yang sama, yaitu menghasilkan lulusan Sarjana Farmasi bidang Farmasi komunitas spesifikasi Farmasi Klinik seperti UGM, spesifikasi pengembangan bahan obat alam dan intrumentasi di USB (Universitas setia budi surakarta) dan UII (Universitas Islam Indonesia). 1.2.3Keunggulan dan Karakteristik program studi yang akan dimilikiDengan melihat komposisi bidang kajian dari program studi pendidikan pembanding, yakni Prodi Farmasi UGM dan USB dan UII Jogjakarta, maka Karakteristik Program studi yang diusulkan pada Prodi S1 Farmasi di Universitas Nahdlatul Wathan Mataram terletak pada bidang Kajian Pelayanan Farmasi Komunitas dan bahan Alam. Dari ketiga program studi farmasi di tingkat nasional tersebut maka acuan penyusunan kurikulum merupakan perpaduan ketiga Prodi tersebut yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di daerah NTB. NTB merupakan Provinsi yang dominan penduduknya beragama islam dan Peluang kerja lulusan lebih banyak pada sarana pelayanan kesehatan seperti RS, Apotek, Puskesmas, PBF. Jadi ciri khas dari lulusan yang akan dihasilkan memiliki internalisasi karakter islam ke-NW-an sebagai kader tenaga kesehatan bidang kefarmasian yang memiliki kekuatan mental dan spritual serta bertujuan menghasilkan lulusan yang lebih komprehensif yang berciri khusus pengembangan obat tradisional dan pemanfaatan prinsip-prinsip sustainable development, dengan kompetensi sebagai berikut:a. Kompetensi dalam bidang pelaksanaan pelayanan kesehatan di bidang Farmasi Menguasai pelaksanaan pelayanan kefarmasian di Apotek, Rumah sakit, Puskesmas.

b. Kompetensi dalam pelaksanaan produksi sediaan Farmasi Menguasai pelaksanakan teknologi pembuatan sediaan Farmasi meliputi sediaan padat diantaranya tablet, kapsul. Sediaan semipadat diantaranya cream, salep, suppositoria. Sediaan Cair meliputi suspensi, emulsi, larutan, sirup.

c. Kompetensi dalam pelaksana dan pemasaran sediaan farmasi Menguasai pelaksanaan teknik pendistribusian dan pemasaran sediaan Farmasi

d. Kompetensi sebagai penyuluh dan sumber informasi kesehatan di bidang farmasi, Menguasai pelaksanaan penyuluhan di bidang farmasi (baik yang berkaitan dengan penelitian dan pengabdian masyarakat)

e.Kompetensi sebagai pelaksana pengumpulan dan pengolahan data untuk penelitian, Menguasai pelaksanaan kegiatan pelaksana pengumpulan dan pengolahan dan data untuk penelitian

f.Kompetensi sebagai pelaksana pengelolaan Obat. Menguasai pelaksanaan pengelolaan obat sektor pemerintah dan swasta.1.2.4Hubungan program studi yang diusulkan dengan program studi lain pada institusi pengusulProgram studi S1 Farmasi merupakan program studi yang berkaitan dengan program studi lain pada fakultas ilmu kesehatan UNW yaitu program studi diploma D3 keperawatan, kebidanan dan Farmasi. Program studi farmasi memiliki posisi strategis yang berhubungan dengan status pengobatan pada pasien. Pada sarana pelayanan kesehatan, perawatan pasien maupun penanganan pada ibu hamil dan melahirkan intervensi seringkali berkaitan dengan obat. Program studi farmasi ditekankan pada Pengelolaan obat dari tahap produksi, pendistribusian dan penyerahan pada pasien maupun sarana pelayanan kesehatan lain membutuhkan tenaga ahli dan profesional yang dapat menjamin kualitas, keamanan dan efektifitas obat yang diterima pasien sehingga output yang diharapkan dapat terwujud dalam peningkatan status kesehatan pada masyarakat.

Hubungan program studi yang diusulkan terhadap program studi lain pada institusi pengusul. Program studi yang ada di Fakultas Ilmu Kesehatan adalah program studi Diploma III Farmasi dalam penerapan kurikulum perbandingan antara teori dan praktek yaitu 40 % teori dan 60 % praktek. Di lihat dari pencapaian pembelajaran untuk program studi S1 farmasi yang akan diusulkan merupakan pengembangan dari program studi D3 farmasi yang sudah ada. Penyusunan kurikulum ditekankan pada pendalaman ilmu kefarmasian dan kompetensi lulusan yang lebih komprehensif. BAB IIKURIKULUM2.1 Rumpun Keilmuan2.1.1 Bidang Ilmu Program Studi FARMASI

Program studi S1 farmasi merupakan program studi yang mempunyai dasar keilmuan yaitu ilmu eksakta namun memiliki unsur kajian ilmu kefarmasian khususnya ilmu pelayannan dan pengembangan obat tradisional. Untuk itu dalam program studi S1 Farmasi ini nantinya akan menitikberatkan pada pengembangan ilmu kefarmasian dengan disiplin ilmu pelayannan dan pengembangan obat tradisional.Maka fokus Kajian ilmu dalam Program Studi S1 Farmasi Universitas Nahdlatul Wathan Mataram dapat menghasilkan lulusan yang:

a.mampu dalam manajement pengelolaan obat di rumah sakit, apotek dan puskesmas.b. Memecahkan permasalahan dalam suatu system disribusi farmasi, apotek, atau RS;c. Merencanakan, menghasilkan dan mengembangkan berbagai produk obat tradisional yang berasal dari alam;

d.Mengembangkan usaha kefarmasian sehingga dapat menjadi lebih berkembang, merupakan kebutuhan di semua aspek kesehatan.

e. menghasilkan lulusan dengan ketrampilan melakukan riset pendekatan inter disipliner dan multi disipliner serta mendeseminasikannya dalam bentuk publikasi ilmiah.

f.menghsilkan lulusan yang terampil dalam mengambil keputusan strategis secara mendiri berkelompok, kominikatif, etis, estetis, apresiatif dan partisipatif.

Fokus bidang ilmu tersebut mempunyai karakteristik tersendiri dengan Program Studi lain. Keberadaaan program studi S1 farmasi sangat penting karena akan mendukung pemerintah dalam pengadaan tenaga kerja dalam bidang farmasi.

Tabel 2.1. Rencana pencapaian target kualitas lulusan Prodi S1 Farmasi Universitas Nahdlatul Wathan Matarama adalah sebagai berikut:

NORencana ProgramTarget Capaian (tahun) ke)

12345

1Pencapaian target kualitas lulusan sesuai SKL60%70%80%90%95%

2Masa Tunggu Lulusan>1th6bln4%-6%>6%-8%>7%-10%

14Keterlibatan mahasiswa dalam penelitian& Pengabdian dosenPD 5%,PD < 5% PD

10%PD < 10% PD

15%PD < 15% PD 20%PD < 20% PD 25%

15Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ilmiahKeterlibatan mahasiswa

50%-60%Keterlibatan mahasiswa

60%-70%Keterlibatan mahasiswa 70%-

80%Keterlibatan mahasiswa 80%-90%Keterlibatan mahasiswa

>90%

16Peningkatan indeks prestasi lulusanRerata 3,20

3.25Rerata 3,26

3.30Rerata 3,31 3.35Rerata 3,36 3.40Rerata 3,41 3.50

17Prestasi mahasiwa dalam skala regional, nasional,Internasional1 NK < 1.51.5 NK < 22.5 NK < 33 NK < 3.53.5 NK < 4

Diagram relasi /hubungan Keilmuan program studi S1 Farmasi dengan keilmuan lainnya.

2.1.2 Perkembangan Bidang Ilmu saat ini dan 10 tahun kedepanSesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang sering disebut dengan KKNI pada pasal 1 menyatakan bahwa kerangka penjenjangan kualifiasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintergrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

Lebih lanjut menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi. Mendasari penyusunan kurikulum Program Studi S1 Farmasi Universitas Nahdlatul Wathan. Keilmuan yang dikembangkan untuk program studi S1 Farmasi Universitas Nahdlatul Wathan berdasarkan KKNI mencakup tiga unsur yaitu; sikap, pengetahuan, dan keterampilan, meliputi :

a. Unsur sikap; unsur ini berkaitan dengan kompetensi yang mengintegrasikan terhadap norma, ketaqwaan kepada Allah SWT yang tercermin dalam kehidupan spiritual, personal, maupun sosial melalui proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan atau pengabdian kepada masyarakat.

b. Unsur pengetahuan; Berkaitan dengan pengembangan ilmu-ilmu umum yang memiliki relevansi dengan kajian ilmu farmasic. Unsur keterampilan umum; unsur ini berkaitan dengan mata kuliah yang diberikan oleh universitas sebagai bagian dari keterampilan mahasiswa secara umum.

d. Unsur keterampilan khusus; berkaitan dengan bidang Ilmu farmasi terhadap kemampuan memecahkan permasalahan pengajaran dan pembelajaran farmasi dan sains serta menjadikannya sebagai bahan kajian dalam pendidikan dan pengajaran farmasi melalui penelitian dan mempublikasikannya untuk kemaslahatan seluruh umat manusia.

Roadmap keilmuan progrsm studi S1 farmasi untuk 5 tahun ke depan

Tabel 2.2. Target Perkembangan Program Studi 10 Tahun yang akan datang

Tahun 2016Tahun 2020Tahun 2025

Program Studi S1 Farmasi untuk Tenaga Teknis KefarmasianProgram Studi S1 Farmasi untuk Tenaga Teknis Kefarmasian Terbaik di tingkat provinsi Nusa Tenggara BaratProgram Studi S1 Farmasi untuk Tenaga Teknis Kefarmasian Terbaik se Nusa Tenggara

Riset internal mandiri,kolaborasi dosen.Riset internal mandiri, kolaborasidosen, kolaborasi dosen danmahasiswa.Riset nasional mandiri,berkolaborasi dosen danmahasiswa

Rintisan riset regionalkolaborasi dosen.Rintisan riset nasionalRiset nasional berkolaborasidosen

Pengabdian padamasyarakat di lingkungankampusPengabdian pada masyarakatdengan pemerintah daerah dikabupaten Lombok Barat, kota Mataram, kabupatenLombok Timur, kabupaten Lombok Tengah, kabupaten Lombok UtaraPengabdian padamasyarakat di wilayahNusa Tenggara Barat

Jurnal internalJurnal secara kontinyu ber ISBNJurnal nasional

Persiapan penyusunan jurnalmahasiswaJurnal internal onlineJurnal nasional online

Rintisan jurnal terakreditasiRintisan jurnal nasionalJurnal nasional scopus

Calon dosen dengankualifikasi calon doktor (S3) 1dosenRintisan dosen dengan kualifikasidoktor (S3) 2 dosenDosen dengan kualifikasidoktor 4 dosen

Rintisan Sarana danprasarana berbasis ITSarana dan prasaran berbasis ITKualitas Sarana danprasarana terjaminpemanfaatannya

2.2 Rancangan Kurikulum2.2.1 Profil Lulusan Program Studi S1 FarmasiPembukaan Program Studi S1 farmasi adalah kebutuhan vital untuk membantu program pemerintah dalam rangka mencapai tujuan masyarakat sehat yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing bangsa di era global. Dengan peningkatan kualitas kesehatan dengan perencanaan dan pengembangan teknologi kesehatan, maka daya saing sumber daya manusia Indonesia dapat ditingkatkan.

Berdasarkan studi pelacakan alumni D3 farmasi yang bekerja pada beberapa sarana pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta , dapat dikatakan keunggulan lulusan pada bidang konseling dan peracikan sediaan farmasi, lebih lanjut diharapkan lulusan S1 farmasi memiliki keahlian yang lebih luas dan mendalam.

Secara Khusus :1. Memiliki kemampuan dasar dalam mengelola suatu apotek meliputi kemampuan managerial, keuangan dan Marketing.

2. Mampu secara sistematis memecahkan permasalahan dalam suatu sistem distribusi farmasi, apotek, atau RS.

3. Merencanakan, menghasilkan dan mengembangkan berbagai produk obat tradisional.4. Memiliki kemampuan untuk mengembangkan usaha kefarmasian sehingga dapat menjadi lebih berkembang.

5. Memiliki kemampuan dasar kefarmasian yang berprinsip pada konsep sustainable development.

2.2.2 Analisis ProfilLulusan Program Farmasi diharapkan dapat bekerja sebagai Tenaga kefarmasian: Secara umum :1.Memiliki kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah dalam ilmu kefarmasian.

2. Memiliki kemampuan dalam pengembangan dan penjaminan mutu sediaan farmasi.

3.Memiliki kemampuan untuk mendukung pelayanan kefarmasian yang berkualitas sesuai peraturan perundang-undangan dan etika kefarmasian.

4.Memiliki kemampuan untuk melakukan penelusuran, pengkajian, dan penyampaian informasi obat.

5.Memiliki karakter unggul untuk berperan sebagai pemberi layanan, pengambil keputusan, komunikator, pemimpin, manajer, pembelajar sepanjang hayat, pendidik, peneliti, serta wira-usahawan.

Secara Khusus :

1. Memiliki kemampuan dasar dalam mengelola suatu apotek meliputi kemampuan managerial, keuangan dan Marketing.

2.Mampu secara sistematis memecahkan permasalahan dalam suatu apotek, atau RS dan memnerikan pelayanan public ( konseling)

3.Merencanakan, menghasilkan dan mengembangkan berbagai produk obat tradisional yang berasal dari alam

4.Memiliki kemampuan untuk mengembangkan usaha kefarmasian sehingga dapat menjadi lebih berkembang.

5.Memiliki kemampuan dasar kefarmasian yang berprinsip pada konsep sustainable development.

Bidang pekerjaan lulusan farmasi Universitas Nahdlatul Wathan Mataram adalah:1. Sebagai tenaga teknis kefarmasian di bidang pelayanan di sarana kesehatan. Oleh karena itu lulusan harus memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah dalam ilmu kefarmasian dan memberikan konseling .2. sebagai tenaga teknis dalam pelaksanaan regulasi kebijakan pemerintah dalam bidang obat : Bidang pemerintahan juga memberikan lowongan bagi penyandang gelar sarjana farmasi. Bebarapa diantaranya adalah Dinas Kesehatan hingga Departemen Kesehatan. Lulusan farmasi yang bekerja di instansi pemerintahan tersebut biasanya ditempatkan sebagai pelaksana regulasi pemerintah.. lulusan diharapkan memiliki kemampuan dasar kefarmasian yang berprinsip pada konsep sustainable development3. Analis Obat-obatan: Sebagai sarjana farmasi, lulusan dapat bekerja di sebuah instansi kesehatan seperti rumah sakit, laboratorium kesehatan, BPOM, maupun puskesmas. Lulusan diharapkan mampu memiliki kemampuan dalam pengembangan dan penjaminan mutu sediaan farmasi.

4.Peneliti Farmasi: Penelitian yang dilakukan sudah pasti penelitian mengenai obat-obatan. Anda dapat mencalonkan diri sebagai peneliti di sebuah instansi penelitian. Beberapa Prospek Kerja Jurusan Farmasi di atas merupakan bukti bahwa jurusan farmasi merupakan jurusan yang memiliki prospek kerjayang menjanjikan. Mulai yang termasuk ke dalam bidang kesehatan, pemerintahan, industri maupun peneliti. Melalui artikel ini diharapkan dapat memotivasi anda yang ingin masuk dan mempelajari ilmu farmasi

5.Pedagang Besar Farmasi (PBF), lulusan diharapkan mampu memiliki kemampuan dasar dalam mengelola suatu apotek meliputi kemampuan managerial, keuangan dan Marketing.2.2.3 Capaian Pembelajaran Berdasarkan tujuan program studi, maka dirumuskan capaian pembelajaran sesuai dengan Perpres nomor 8 Tahun 2012. Setiap kompetensi lulusan dianalisis apakah mengandung satu atau lebih kompetensi tersebut dijelaskan melalui tabel berikut:

KompetensiRumusan KompetensiElemen Kompetensi

A

AB

BC

CD

DE

Utama1. Kemampuan dalam penguasaan dan ketrampilan dibidang isolasi, sintesis, uji bioaktivitas bahan baku obat dan bahan alam dengan prinsip Sustainable Development

2. Kemampuan dalam penguasaan dan ketrampilan dibidang analisis sediaan farmasi,makanan dan senyawa kimia tubuh dengan prinsip Sustainable Development

3. Kemampuan dalam penguasaan dan ketrampilan dibidang pelayanan dan manajemen farmasi dengan prinsip Sustainable Development

4. Mampu bersikap,berperilaku dan berkarya dalam bidang kefarmasian dengan prinsip Sustainable Development

Pendukung1. Kemampuan dalam penguasaan dan ketrampilan dibidang bahasa asing dan teknologi informasi dengan prinsip Sustainable Development

2. Kemampuan bekerjasama baik sebagai pimpinan maupun anggota dari sebuah tim kerja.

3. Kemampuan dalam berkomunikasi dan beradaptasi dalam lingkungan dengan prinsip Sustainable Development

Lainnya1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, memiliki etos kerja dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

2. Memiliki kesadaran kebangsaan dan kerakyatan serta berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai.

3. Kemampuan untuk memotivasi dan menfasilitasi masyarakat

Tabel ini menjelaskan kompetensi utama ke satu, dua dan tiga memenuhi semua elemen kompetensi, sedangkan kompetensi 4 dan 5 yang tidak terpenuhi adalah elemen kompetensi landasan kepribadian dan sikap dan perilaku dalam berkarya berisi teori dan praktik berkaitan dengan prosedur evaluasi, prosedur pengelolaan Pusat Sumber Belajar, teknik pembuatan soft ware. Kompetensi pendukung meliputi empat elemen kompetensi yaitu penguasaan ilmu dan keterampilan, kemampuan berkarya, Sikap dan perilaku dalam berkarya, pemahaman kaidah hidup bermasyarakat.

2.2.4 Matrik Bahan Kajian Yang Diturunkan Dari CapaianBerikut Bahan kajian yang dipersipkan Sesuai kompetensi yang disusun dalam program studi

Rumusan KompetensiBidang Kajian

1. Melakukan pengadaan obat dan membuat sediaan obat dengan memahami dan menerapkan dasar ilmu tentang obat, dari sifat kimia-fisika, farmakologi, formulasi dan teknologi.

kajian farmakologi dan sistem penghantaran obat.

2. Menjelaskan arti ilmiah formulasi obat, macam komposisi, khasiat, indikasi, kontra indikasi, efek samping dan interaksi, aturan pemakaian, dan jalur pemberian obat.Kajian tentang fungsi farmasi klinis

3. Melakukan dan menerapkan prinsip dasar uji khasiat, dinamika, dan kinetika bahan obat dan sediaan obat, secara in vitro dan in vivo.Kajian tentang fungsi farmasi klinis

4. Memilih obat terbaik atas dasar ilmu kefarmasian yang terintegrasi, untuk tujuan efikasi, keamanan, dan penggunaan obat yang rasional bagi penderita.Kajian tentang farmasi komunitas dan klinis

5. Memberikan informasi dan melakukan komunikasi tentang obat dan perbekalan kefarmasian lainnya, kepada penderita, masyarakat dan sesama profesi kesehatan secara obyektif, ilmiah, dan bertanggungjawab.Kajian tentang farmasi komunitas dan klinis

6. Menelaah dan menilai keabsaan/kebenaran ilmiah dari informasi obat, serta berorientasi pada kepentingan penderita.Kajian tentang farmasi komunitas dan klinis

7. Menerapkan secara benar dan konsisten perundangan dan peraturan pemerintah tentang kefarmasian, serta kode etik profesi farmasi.kajian manajemen farmasi.

8. Menunjukkan sikap dan kinerja yang profesional, yaitu kompeten dalam bidangnya, rasa memiliki dan mencintai profesi, berwawasan pada perkembangan ilmu dan profesi kefarmasian.Etika kefarmasian

9. Mampu melakukan pengelolaan sarana dan prasarana yang terkait dengan pekerjaan kefarmasian.kajian manajemen farmasi.

10. Melakukan pengendalian mutu bahan obat dan sediaan obat, obat tradisional, kosmetika, makanan dan minumanKajian tentang farmasi komunitas dan klinis

11. Melakukan telaah publikasi ilmiah yang berkaitan dengan bidang kefarmasianKajian tentang farmasi komunitas dan klinis

12. Melaksanakan penelitian sebagai penerapan metode ilmiah dan sikap ilmuwan serta mampu mengkomunikasikan dan mempertanggungjawabkan hasil penelitian sesuai kaidah keilmuanKajian tentang farmasi komunitas dan klinis

13. Mengidentifikasi, memeriksa kemurnian dan menetapkan kadar obat dan bahan obatKajian tentang farmasi komunitas dan klinis

14. Mengenali produk obat dan sediaan kefarmaian lainnya serta mengidentifikasi keabsahan dan mutu produk, dengan pendekatan analisis yang sesuaiKajian tentang farmasi komunitas dan klinis

15. Menerapkan prinsip dasar dan terapan bidang pengembangan obat dan bahan obat kelompok bahan alam dan sintesis

Kajian farmasi bahan alam

16. Menerapkan prinsip dasar dan terapan bidang ilmu kedokteran untuk mendukung pelayanan kefarmasianKajian tentang farmasi klinis

17. Memahami bidang ilmu sosial dasar untuk mendukung profesi pelayanan kefarmasianKajian farmasi komunitas

18. Memahami prinsip dasar dan teknik pembuatan serta dapat menjelaskan penggunaan dan pelayanan obat khusus

Kajian tentang farmasi klinis

19. Memahami prinsip dasar ilmu dan teknologi kefarmasian, khusus yang relevan dengan pengembangan produk obat baru mulai dari penemuan, desain sampai pada pemasaranKajian tentang farmasi komunitas dan klinis

20. Memahami prinsip dasar bidang ilmu kimia dalam aspek terapan khusus yang relevan dengan kefarmasian

Kajian tentang farmasi komunitas dan klinis

2.2.5 Mata Kuliah Yang Mengait Pada Bahan KajianDalam usaha membentuk kompetensi yang telah dikemukakan di atas, disusun suatu kurikulum yang kontribusi untuk merealisasikan tujuan program. Kurikulum tersebut memuat mata kuliah dan kegiatan, bobot satuan kredit semester (sks) dan distribusinya dalam semester dapat dilihat pada tabel berikut:Kajian Mata KuliahMetode pembelajaranKualifikasi dosen pengampu

Kajian manajemen farmasi.Direct learning Ivan Ariesta Dwifaya, MM.,Apt

Wahidaturrahmi, S.Si.,M.Sc

Kajian tentang fungsi farmasi klinis

PBL (Problem Based Learning)Nur Radiah, M.Farm.,Apt

Ade Irma Fitria Ningsih, M.Farm.,Apt

Kajian tentang farmasi komunitas dan klinisPBL (Problem Based Learning)M.sidrotullah, M.Sc.,Apt

Bq.Endang Suprihartini, M.Si., Apt

Etika kefarmasianDirect learningGaluh Ummil Mukminin, S.Si., MPH.,Apt

Kajian farmasi bahan alamPBL (Problem Based Learning)Dahlia Andayani, S.Si., M.Farm.,Apt

Rizki Nugrahani, ST.,M.Pd

Asmaria Nursuci Yatni, M.Pd

Yuli Kusuma Dewi, S.Pd.,M.Si

Alvin Juniawan, M.Si

Nening Lestari, S.Pd., M.Si

kajian farmakologi dan sistem penghantaran obat.PBL (Problem Based Learning)Aulia Ul Hafizah, M.Sc.,Apt

Khairil Fahmi, M.Sc

Handa Mulia Sari, M.Si

2.2.6 Susunan mata kuliah persemester berikut bobotnya

Struktur mata kuliah jenjang S1 persemester

kurikulum program studi S1 farmasi Universitas Nahdlatul WathanSemester I

NoKODE MKMATA KULIAHBOBOT (SKS)PENJABARAN

TEORIPRAKTEKKLINIK

1FRM 1101Agama I211

2FRM 1103Pendidikan Kewarganegaraan22-

3FRM 1201Matematika211

4FRM 1202Morfologi & Fisiologi Tumbuhan211

5FRM 1203Fisika Dasar211

6FRM 1204Kimia Dasar312

7FRM 1206Mikrobiologi dan Parasitologi211

8FRM 1302Farmasetika Dasar422

Total SKS191090

Struktur Matakuliah Matakuliah Wajib

Semester II

NoKODE MKMATA KULIAHBOBOT (SKS)PENJABARAN

TEORIPRAKTEKKLINIK

1FRM 2102Pendidikan Pancasila22

2FRM 2105Bahasa Inggris22

3FRM 2205Anatomi Fisilologi Manusia321

4FRM 2206Kimia Organik I211

5FRM 2209IKM & PKM211

6FRM 2306Farmakologi Dasar321

7FRM 2403Farmasetika I211

8FRM 2403Kimia Analisis I211

9FRM 2601Ke-NW-an *11

Total SKS191180

Semester III

NoKODE MKMATA KULIAHBOBOT (SKS)PENJABARAN

TEORIPRAKTEKKLINIK

1FRM 3208Biokimia321

2FRM 3210Ilmu Komunikasi11

3FRM 3301Farmasi Fisika312

5FRM 3307Farmakologi I211

6FRM 3309Farmakognosi I312

7FRM 3311Kimia Farmasi I22

6FRM 2303Teknologi sed. Likuida & Semi Solida413

8FRM 3602Akhlakul Karimah *11

Total SKS19910

Semester IV

NoKODE MKMATA KULIAHBOBOT (SKS)PENJABARAN

TEORIPRAKTEKKLINIK

1FRM 3304Teknologi sediaan Steril413

2FRM 4308Farmakologi II321

3FRM 4310Fitokimia22

4FRM 4312Kimia Farmasi II211

5FRM 4407Manajemen Farmasi312

6FRM 4608Analisa Obat *211

7FRM 4605Farmasi Klinik *22

8FRM 4605Farmakognosi II321

Total SKS211290

Semester V

NoKODE MKMATA KULIAHBOBOT (SKS)PENJABARAN

TEORIPRAKTEKKLINIK

1FRM 4305Teknologi Sediaan Solida413

2FRM 5104Bahasa Indonesia211

3FRM 5211Statistika11

4FRM 5402Perundang undangan Kesehatan22

5FRM 5405Pemasaran Farmasi22

6FRM 5406Spesialite & Terminologi Kesehatan211

7FRM 5401Farmasi Rumah Sakit422

8FRM 5604Interaksi Obat *21

9FRM 5606PelayananFarmasi I *211

10FRM 5603Aplikasi computer *22

11FRM 4313Kesehatan & Keselamatan Kerja11

Total SKS201072

Semester VI

NoKODE MKMATA KULIAHBOBOT (SKS)PENJABARAN

TEORIPRAKTEKKLINIK

1FRM 6104Patologi Klinik211

2FRM 6211Ilmu Perilaku dan Etika Profesi Farmasi221

3FRM 6402Fitokimia22

4FRM 6405Fitofarmasi22

5FRM 6406PelayananFarmasi II *22

6FRM 6401TOKSIKOLOGI321

7FRM 6604Farmakoterapi II33

8FRM 6604FARMASI BAHAN ALAM22

9FRM 6501Elektip/pilihan I *22

Total SKS201830

Semester VII

NoKODE MKMATA KULIAHBOBOT (SKS)PENJABARAN

TEORIPRAKTEKKLINIK

1FRM 7501Farmasi Masyarakat22

2FRM 7502Metodologi Penelitian + Proposal22

3FRM 7501KIE (Komunikasi Informasi Edukasi)22

4FRM 7502Farmakoterapi II22

5FRM 7501Biologi Molekuler211

6FRM 7502kapita selekta44

7FRM 7501Kewirausahaan22

8FRM 7501Elektip/pilihan II *22

9FRM 7501Agama II22

Total SKS201550

Semester VIII

NoKODE MKMATA KULIAHBOBOT (SKS)PENJABARAN

TEORIPRAKTEKKLINIK

1FRM 6501Skripsi66

2FRM 6502Kuliah kerja nyata44

Total SKS100100

Jumlah sks Matakuliah :144 sksMatakuliah Wajib InstitusiNoKODE MKMATA KULIAHBOBOT (SKS)PENJABARAN

TEORIPRAKTEKKLINIK

1FRM 6505Ke NWan22

2FRM 6505Ahlakul Karimah22

Total SKS44

Jumlah SKS Mata kuliah institusi : 4 sks

Mata kuliah Pilihan Bebas

Jumlah SKS Mata kuliah Pilihan Bebas sebanyak 30 SKS yang terdiri dari minimal 4 SKS pilihan di luar prodi.Daftar Matakuliah Pilihan Dalam Prodi

NoKODE MKMATA KULIAHBOBOT (SKS)PENJABARAN

TEORIPRAKTEKKLINIK

1FRM 6502Kesalahan Pengobatan22

2FRM 6503Swamedikasi22

3FRM 6504Kosmetika22

4FRM 6505Kimia Klinik22

5FRM 6506Nutrisi22

6FRM 6507Kimia Forensik22

7FRM 6508Kimia Lingkungan22

8FRM 6509Kimia Makanan22

9FRM 6510Kimia Obat Anorganik22

10FRM 6511Pengembangan Obat Baru22

11FRM 6512Produk Rekayasa Genetik22

12FRM 6513Drug Delivery System22

13FRM 6514Teknologi Sediaan Radio Farmasi22

14FRM 6515Obat Tradisional22

15FRM 6516Metodologi Penelitian Praktikum Kefarmasian22

2.3 Sistem Pembelajaran2.3.1 Metode Dan Bentuk Pembelajaran yang digunakanModel pembelajaran yang akan digunakan program studi farmasi S1 UNW Mataram adalah model pembelajaran Direct Learning dan Problem Based Learning. Pembelajaran Direct Learning adalah model pembelajaran yang menekankan pada penguasan konsep atau perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan deduktif yang meliputi metode ceramah, diskusi, demonstrasi dan tanya jawab (Slavin, 2003). Tujuh langkah dalam sintaks pembelajaran langsung yaitu menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pembelajaran kepada mahasiswa, menyampaikan materi, melaksanakan bimbingan, memeberi kesempatan pada mahasiswa untuk berlatih, menilai kinerja mahasiswa dan memberi umpan balik, memberikan latihan mandiri.

Problem based learning merupakan suatu model pembelajaran yang melibatkan mahasiswa dalam memecahkan masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga mahasiswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah (Kamdi, 2007). Poblem based learning memiliki karakteristik sebagai berikut belajar dimulai suatu masalah, masalah tersebut berhubungan dengan dunia nyata mahasiswa, mengorganisasikan pembelajaran seputar masalah, menggunakan kelompok kecil mahasiswa mendemontrasikan produk atau kinerja.

Pemilihan metode pembelajaran ini didasarkan pada bahan kajian dan kompetensi yang diharapkan. Dalam metode PBL pembelajaran terpusat pada mahasiswa, sehingga mahasiswa lebih aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya, aktif terlibat mengelola pengetahuan mahasiswa tidak hanya menguasai materi tapi juga mengembangkan karakternya. Mahasiwa memanfaatkan banyak media dan dosen sebagai fasilitator dan evaluator.2.3.2 Cara Mengembangkan Suasana Akademik, Interaksi Akademik Antara Dosen Mahasiswa dan Perilaku Kecendikiawanan

1.Interaksi Akademika. Interaksi akademik antara dosen-mahasiswa, antar mahasiswa, serta antar dosen.Berbagai kegiatan akademik menjadi wadah bagi terjadinya interaksi antara dosen dengan mahasiswa, antar mahasiswa, dan antar dosen, sebagai berikut:

1.Interaksi akademik antara dosen - mahasiswa ;

2. Proses pembelajaran/perkuliahan3. Pembimbingan akademik (oleh dosen Penasihat Akademik) dengan melakukan konsultasi tentang KRS (kartu rencana studi)

4. Pembimbingan skripsi

5. Pembinaan kelompok-kelompok praktikum6. Forum akademik (diskusi ilmiah dan seminar)b. Interaksi akademik antara mahasiswa mahasiswa:1.Tugas kelompok perkuliahan

2. Diskusi formal / informal

3. Kelompok kajian

4. Kegiatan BEMc. Interaksi akademik antara dosen-dosen1. Forum ilmiah dan seminar dosen

2. Lokakarya kurikulum / penyusunan dan rekonstruksi RPP

3. Penelitian bersama dosen

4. Tim mengajar5. Pengabdian masyarakat

6. Rapat pimpinan / rapat berkala

7. Rapat dosen program studi

2.Pengembangan Perilaku Kecendekiawanan.Pemikiran ilmiah merupakan pemikiran yang teratur, tertib, metodis, terarah dan terkontrol. Hubungan dalam pemikiran ilmiah tidak semata-mata asosiatif, melainkan bersifat logis dan empiris. Oleh karenanya dalam pengembangan kecendekiawan atau pengembangan perilaku keilmuan sangat penting seperti independent of mind, freedom of speech and writing, creativity, objectivity, scientific curiosity, sense of scientifics mission, inclusive, wisdom and responsibility.

Pengembangan perilaku kecendekiawan atau perilaku keilmuan harus dimiliki oleh setiap tenaga pengajar (sebagai seorang ilmuwan), karena sikap atau perilaku tersebut merupakan sikap yang diarahkan untuk mencapai pengetahuan ilmiah yang berisfat objektif. Artinya seorang ilmuwan bukan membahas tujuan dari ilmu tetapi bagaimana cara mencapai suatu ilmu yang bebas dari prasangka pribadi yang dapat dipertanggungjawabkan secara sosial untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan semesta alam dan dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan (homo academicus, homo social, dan homo religious).

Ilmu-ilmu Perbandingan Hukum yang menjadi fokus wilayah jurusan/program studi Perbandingan Hukum, pada dasarnya berangkat dari paradigm humanis etis dengan pola integrasi interkonektif keilmuan, maka terdiri dari ilmu humaniora, ekonomi, sosial, dan diwarnai nilai-nilai ke-Islaman yang berlandaskan pada al- Quran dan as-Sunnah. Dengan demikian pengembangan perilaku kecendekiawan atau keilmuan tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:

Tidak ada rasa pamrih, yaitu suatu sikap yang diarahkan untuk mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif dengan menghilangkan pamrih atau kepentingan pribadi.

Bersikap selektif, yaitu sikap yang bertujuan agar para ilmuwan mampu melakukan pemilihan terhadap berbagai hal yang dihadapi. Misalnya, hipotesis yang beragam, metodologi yang bervariasi yang masing-masing menunjukkan keunggulannya, atau cara penyimpulan yang terkadang berbeda meski masing-masing menunjukkan akurasinya.

Adanya rasa percaya, baik terhadap kenyataan maupun terhadap alat-alat indra dan budi (mind)

Memadukan dan mengembangkan keilmuan dan ke-Islaman untuk memajukan peradaban

Memperkokoh paradigma integrasi-interkoneksi keilmuan.

Menanamkan sikap inklusif dalam setiap pembelajaran.

Menjaga kesinambungan/keberlanjutan dan mendorong perubahan (continuity and change) dalam setiap pengembangan.

Membangun pola kemitraan antar dosen, mahasiswa, pegawai, demi terselenggaranya pendidikan yang sinergis dan dinamis.

Menyelenggarakan pembelajaran dengan pendekatan andragogi, metode active learning dan student centre learning.

Mendorong semangat mastery learning kepada mahasiswa agar kompetensi yang diharapkan dapt tercapai.

Selain itu, seorang ilmuwan/cendekiawan selalu memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan melalui kajian, penelitian dan penyebarluasan secara bertanggung jawab dan dilandasi dengan norma dan kaidah keilmuan.

2.3.3 Rancangan Proses Pembelajaran yang Terkait dengan Penelitian Mahasiswa pada Tugas Akhir

NoKegiatanTahun

20152016201720182019

1Evaluasi

pelaksanaan perkuliahanDilakukan tiap

semester, melibatkan mahasiswaDilakukan tiap

semester, melibatkan dosen dan mahasiswa tindak lanjut untuk pengembangan metode dan materiDilakukan tiap

semester, melibatkan dosen dan mahasiswa. Ditiindaklanjuti untuk perbaikan metode,materi

ajar,&pemberia

n tugasDilakukan tiap

semester, melibatkan dosen dan mahasiswa serta review teman sejawat studi

tiap semester.ditinda k lanjuti digunakan untuk perbaikan metode,materi ajar,pemberian tugas, penyusunan tes baru,&penentua n referensiDilakukan tiap

semester, melibatkan dosen dan mahasiswa serta review teman sejawat, serta lesson studi tiap semester. Ditindak lanjuti untuk perbaikan metode,materi ajar,pemberian tugas, penyusunan tes baru,penentuan referensi,&peny usunan media

2Integrasi hasil penelitian dosen

Pada

pengembangan materi perkuliahanSebanyak 30%

hasil

penelitian dosen sesuai dengan prodi dan diintegrasikan pada pengembanga n materi perkuliahanSebanyak 40%

hasil penelitian

dosen sesuai dengan prodi dan diintegrasikan pada pengembangan materi perkuliahanSebanyak 60%

hasil penelitian

dosen sesuai dengan prodi dan diintegrasikan pada pengembangan materi perkuliahanSebanyak 80%

hasil penelitian

dosen sesuai dengan prodi dan diintegrasikan pada pengembangan materi perkuliahanSebanyak lebih

80% hasil

penelitian dosen sesuai dengan prodi dan diintegrasikan pada pengembangan materi perkuliahan

3Integrasi hasil pengabdian dosen pada pengembangan materi perkuliahanSebanyak 30% hasil pengabdian dosen sesuai dengan prodi dan diintegrasikan pada pengembanga n materi perkuliahanSebanyak 40% hasil pengabdian dosen sesuai dengan prodi dan diintegrasikan pada pengembangan materi perkuliahanSebanyak 60% hasil pengabdian dosen sesuai dengan prodi dan diintegrasikan pada pengembangan materi perkuliahanSebanyak 80% hasil pengabdian dosen sesuai dengan prodi

dan diintegrasikan

pada pengembangan materi perkuliahanSebanyak lebih

80% hasil

pengabdian

dosen sesuai dengan prodi dan diintegrasikan pada pengembangan materi perkuliahan

2.3.4 Rancangan Proses Pembelajaran yang Terkait dengan Pengabdian Kepada Masyarakat

Kewajiban perguruan tinggi untuk menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana diamanahkan oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 20. Sejalan dengan kewajiban tersebut, Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 45 menegaskan bahwa penelitian di perguruan tinggi diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa. Dalam pasal tersebut juga ditegaskan bahwa pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan sivitas akademika dalam mengamalkan dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sebagaimana penjelasan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, maka pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat pada program studi S1 Farmasi Universitas Nahdlatul Wathan Mataram dalam proses pembelajaran diarahkan untuk mencapai tujuan dan standar tertentu. Tujuan pengabdian kepada masyarakat sebagai berikut;

a. meningkatkan kesadaran masyarakat untuk pemanfaatan obat tradisional;

b. meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan, penyimpanan dan pemusnahan obat yang benar;

Strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah:

1. Memberikan penyuluhan tentang tanaman yang bisa digunakan sebagai obat tradisional;

2. Memberikan pelatihan tentang penyiapan simplisia tanaman obat secara sederhana;

3. Pembentukan kader kesehatan tentang pemanfaatn tanaman obat tradisional.

2.3.5 Sistem/Pola Pembelajaran Yang Dapat Mengantarkan Lulusan Mampu Membuat Karya Ilmiah atau Nyata Layak PublikasiMetode pembelajaran yang dipergunakan pada program studi S1 Farmasi Universitas Nahdlatul Wathan Mataram menggunakan metode untuk orang dewasa atau metode pembelajaran andragogi. Mahasiswa di program studi S1 Farmasi memerlukan pendekatan khusus dan harus memiliki pegangan yang kuat akan konsep teori yang didasarkan pada asumsi atau pemahaman orang dewasa sebagai mahasiswa. Hal ini dapat berdampak positif terhadap keberhasilan pembelajaran orang dewasa yang tampak pada adanya perubahan perilaku ke arah pemenuhan pencapaian kemampuan atau keterampilan yang memadai.

Pembelajaran yang dilakukan akan membuat setiap individu yang berhadapan dengan individu lain akan dapat belajar bersama dengan penuh keyakinan. Perubahan perilaku dalam hal kerjasama dalam berbagai kegiatan, merupakan hasil dari adanya perubahan setelah adanya proses belajar, yakni proses perubahan sikap yang tadinya tidak percaya diri menjadi perubahan kepercayaan diri secara penuh dengan menambah pengetahuan atau keterampilannya. Perubahan perilaku terjadi karena adanya perubahan (penambahan) pengetahuan atau keterampilan serta adanya perubahan sikap mental yang sangat jelas, dalam hal pendidikan orang dewasa tidak cukup hanya dengan memberi tambahan pengetahuan, tetapi harus dibekali juga dengan rasa percaya yang kuat dalam pribadinya. Pertambahan pengetahuan saja tanpa kepercayaan diri yang kuat, niscaya mampu melahirkan perubahan ke arah positif berupa adanya pembaharuan baik fisik maupun mental secara nyata, menyeluruh dan berkesinambungan. Berbagai metode yang digunakan supaya mahasiwa mampu melahirkan karya-karya otentik dan memproyeksikannya dalam hasil-hasil penelitan dan tulisan-tulisan kritis berupa metode Project based learning, field trip atau studi lapangan, Issue centered learning, Inkuiri, Diskusi, pembelajaran kontekstual, critical thinking, , Metode berpikir kritis, dan pemecahan masalah.

2.3.6 Sistem Pembobotan Dan Beban Belajar

Sistem pembobotan dan beban belajar pada Program Studi S1 Farmasi mengacu pada Permendikbud no. 49 tahun 2014 dan Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Nahdlatul Wathan Mataram, berikut adalah rinciannya:

1. Sistem Kredit Semester (SKS)

Sistem kredit semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar dan penyelenggaraan program. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk 2 sampai 3 minggu kegiatan penilaian.

2. Satuan Kredit Semester (sks)

Satuan kredit semester selanjutnya disingkat (sks) adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 (satu) jam perkuliahan, 3 (tiga) jam praktikum, yang masing masing diiringi oleh sekitar 1 2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1 2 jam kegiatan mandiri. Pengertian 1 (satu) sks adalah pada bentuk pembelajaran kuliah, responsi, dan tutorial mencakup kegiatan belajar dengan tatap muka 50 (lima puluh) menit per SKS yang diaplikasikan dengan minimal 16 kali pertemuan per semester. 1(satu) sks pada bentuk pembelajaran kuliah, responsi dan tutorial, mencakup; kegiatan belajar dengan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per semester; kegiatan belajar dengan penugasan terstruktur 50 (lima puluh) menit per minggu per semester; dan kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester. Sementara itu 1 (satu) sks pada bentuk pembelajaran seminar atau bentuk pembelajaran lain yang sejenis, mencakup: kegiatan belajar tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester; dan kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester.

3. Beban Belajar

Beban belajar disusun merujuk kepada Permendikbud nomor 49 tahun 2014 bahwa beban studi mahasiswa Program Studi S1 Farmasi telah menempuh jumlah SKS sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh empat) dan sebanyak-banyaknya 160 SKS (seratus limapuluh enam), dengan masa studi sekurang-kurangnya 4 (empat) sampai 5 (lima) tahun.

2.3.7 Sistem Penilaian Pembelajaran Dan Tata Cara Pelaporan Penilaian

Sistem penilaian dalam pembelajaran mengacu terhadap Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 pasal 18 ayat 1 diartikan sebagai kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup; prinsip penilaian, teknik dan instrumen penilaian, mekanisme dan prosedur penilaian, pelaksanaan penilaian, pelaporan penilaian, dan kelulusan mahasiswa. Sementara itu prinsip penilaian mencakup prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi. Olehkarena itu sesuai dengan Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 bahwa prinsip-prinsip dalam penilaian dapat diuraikan sebagai berikut;Prinsip Penilaian

Educatif Memotivasi untuk memperbaiki rencana dan cara belajar mahasiswa

Memotivasi untuk meraih capaian pembelajaran mahasiswa

Otentik Proses belajar mahasiswa berorientasi secara berkesinambungan

Hasil belajar mencerminkan kemampuan mahasiswa

Objektif Penilaian yang standarnya disepakati antara mahasiswa dan dosen

Antara penilai dan yang dinilai bebas dari pengaruh subjektivitas

Akuntabel Mahasiswa memahami dan menyepakati penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas

BABIIISUMBERDAYA

3. 1Sumber Daya Manusia3.1.1Ketersediaan Jumlah Dan Kualifikasi Seluruh DosenProgram Studi S1 Farmasi Universitas Nahdlatul Wathan Mataram yang diusulkan perlu mencermati sumberdaya manusia. Dosen perlu dipersiapkan untuk mendukung terlaksananya kegiatan perkuliahan secara optimal. Dosen yang akan terlibat pada Program Studi S1 Farmasi terdiri dari dosen tetap yayasan yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang keilmuan yang dikembangkan yakni di bidang Farmasi. Dosen terdiri dari 16 (enam belas) orang dengan kualifikasi S2 (Magister). Kompetensi dosen dengan bidang ilmu sangat tinggi mengingat dosen-dosen yang akan mengembangkan Program Studi S1 Farmasi berlatar belakang Ilmu-ilmu pendidikan dengan berbagai karya-karya yang dilakukan. Dosen Program Studi S1 Farmasi yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan program studi sebagai berikut: No.Nama Dosen TetapPendidikan dan Asal Perguruan TinggiProgram Studi

1.Dahlia Andayani, S.Si.,M.Farm.,AptS1 dan Apoteker, Universitas Islam Indonesia

Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

S2, Universitas Setia Budi SurakartaFakultas Farmasi, Program studi Pasca sarjana Jurusan sains

2.Aulia Ul Hafizah, S.Farm., M.Sc., AptS1 dan Apoteker, Universitas Islam Indonesia

Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

S2, Universitas Gadjah MadaFakultas Farmasi, Program studi Pasca Sarjana Jurusan Sains dan Teknologi (Formulasi)

3.M. Sidrotullah, S.Farm., M.Sc.,AptS1 dan Apoteker, Universitas Ahmad DahlanFakultas Farmasi

S2, Universitas Gadjah MadaFakultas Farmasi, Program studi Pasca Sarjana Jurusan Manajemen Farmasi

4.Endang Suprihatiningsih, S.Si., M.Si., AptS1 dan Apoteker, Universitas Airlangga SurabayaFakultas Farmasi

S2, Universitas Gadjah MadaFakultas Farmasi, Program studi Pasca Sarjana Jurusan Manajemen Farmasi

5.Nur Radiah, S.Farm., M.Farm., AptS1, Universitas Muhammdiyah Malang

Apoteker, Universitas Setia Budi SurakartaFakultas Ilmu Kesehatan, Prodi Farmasi

Fakultas Farmasi

S2 , Universitas Setia Budi SurakartaFakultas Farmasi, Program studi Pasca sarjana Jurusan Manajemen

6.Ade Irma Fitria Ningsih, S.Farm., M.Farm., AptS1 , STIKES Ngudi Waluyo Ungaran

Apoteker, Universitas Setia Budi SurakartaProdi Farmasi, Fakultas Farmasi

S2 , Universitas Setia Budi SurakartaFakultas Farmasi, Program studi Pasca sarjana Jurusan Sains

7.Ivan Ariesta Dwifaya, S.Farm.,MM.,AptS1 dan Apoteker, Universitas SurabayaFakultas Farmasi Program Studi Farmasi

S2, Universitas AirlanggaFakultas Farmasi Program Studi Pasca Sarjana

8.Galuh Ummil Mukminin, S.Si.,M.P.H., Apt S1 dan Apoteker, Universitas Airlangga SurabayaProgram Studi Farmasi

S2, Universitas Gadjah MadaProgram Studi Farmasi

10Asmaria Nursuci Yatni, S.Pd., M.PdS1, IKIP MataramProgram Studi Pendidikan Kimia

S2, Universitas Negeri MalangProgram Studi Pendidikan Kimia

11Khairil Fahmi, M.Sc S1, Universitas MataramFakultas MIPA

Program Studi Biologi Murni

S2, Universitas Gadjah MadaFakultas Kedokteran Program Studi Ilmu kedokteran dasar dan Biomedis

12Rizki Nugrahani, S.T.,M.PdS1, Universitas Islam IndonesiaProgram Studi Tehnik Kimia

S2, Universitas MataramProgram Studi Pendidikan Kimia

13Yuli Kusuma Dewi, S.Pd.,M.SiS1, Universitas MataramProgram Studi Pendidikan Kimia FKIP

S2, Universitas Brawijaya MalangProgram Studi Kimia Fakultas MIPA

14Alvin Juniawan, M.SiS1, Universita Brawijaya MalangProgram Studi Kimia Fakultas MIPA

S2, Universitas Brawijaya MalangProgram Studi Kimia Fakultas MIPA

15Wahidaturrahmi, S.Si., M.ScS1, Universitas Gadjah MadaProgram Studi Statistika Fakultas MIPA

S2, Universitas Gadjah MadaProgram Studi Matematika Fakultas MIPA

16Handa Mulia Sari, M.SiS1, Universitas MataramProgram Studi Kimia Fakultas MIPA

S2, Institut Teknologi BandugProgram Studi Biokimia Fakultas MIPA

17Nening Lestari, S.Pd., M.SiS1, IKIP MataramProgram Studi Pendidikan Kimia Fakultas MIPA

S2, Intitut Teknologi 10 November SurabayaProgram Studi Kimia Fakultas MIPA

3.1.2Ketersediaan Jumlah dan Kualifikasi Tenaga KependidikanUntuk mencapai kompetensi lulusan yang diharapkan perlu didukung berbagai komponen pembelajaran. Kualifikasi akademik dosen merupakan salah satu komponen utama sebagai ujung tombak terhadap keberhasilan proses belajar mengajar.

Tabel 3.1 Kualifikasi Tenaga Pengajar Berdasarkan Bidang Keahlian dan Latar Belakang AkademisNo.Nama DosenKualifikasiMata Kuliah yang DiampuSertifikat Profesi yang dimiliki

1Dahlia Andayani, M.Farm.,AptS1 Farmasi1. Mikrobiologi dan parasitologi

2. Kimia Farmasi I

3. Kimia farmasi II

4. Fitofarmasi

5. Farmasi bahan alam

6. Pengembangan obat baru

7. Metodelogi penelitian praktikum kefarmasian8. Analisa obat Apoteker

2Aulia Ul Hafizah, M.Sc.,AptS1 Farmasi1. Farmasetika dasar

2. Farmasi fisika

3. Teknologi sediaan steril

4. Teknologi sediaan solida

5. Teknologi sediaan Liquida & Semi Solida

6. Bioteknologi farmasi

7. Kosmetika

8. Drug Delivery System

9. Teknologi sediaan radio farmasiApoteker

3M. Sidrotullah, S.Farm., M.Sc.,Apt S1 Farmasi1. Farmakognosi

1. Farmakognosi II2. Pelayanan farmasi I

3. Pelayanan farmasi II

4. Kimia klinikApoteker

4Baiq Endang Suprihartini, M.Si.,AptS1 Farmasi1. Pemasaran farmasi

2. KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi)

3. Kewirausahaan Apoteker

5Nur Radiah, S.Farm., M.Farm., AptS1 Farmasi1. Farmasi klinik

2. Farmasi rumah sakit

3. Farmasi masyarakat

4. Swamedikasi5. Kesalahan pengobatan6. Kimia forensikApoteker

6Ade Irma Fitria Ningsih, S.Farm., M.Farm., AptS1 Farmasi1. Farmakologi dasar

2. Farmakologi I

3. Farmakologi II

4. Toksikologi

5. Interaksi obat

6. Farmakoterapi II

7. Obat tradisionalApoteker

7Ivan Ariesta Dwifaya, S.Farm.,MM.,AptS1 Farmasi

1. Manajemen Farmasi

2. Pemasaran farmasi

3. Aplikasi komputerApoteker

8Galuh Ummil Mukminin, S.Si.,M.P.H .AptS1 Farmasi

1. IKM dan PKM

2. Perundang-undangan kesehatan

3. Spesialite & terminologi kesehatanApoteker

10Asmaria Nursuci Yatni, S.Pd., M.PdS1 Kimia1. Kimia dasar

11Khairil Fahmi, M.Sc S1 1. Morfologi dan fisiologi tumbuhan

2. Biologi molekuler

3. Nutrisi

4. Kimia makanan5. Produk rekayasa genetik

12Rizki Nugrahani, ST.,M.PdS1 Teknik Kimia1. Fisika dasar

2. Kesehatan dan keselamatan kerja

3. Kimia lingkungan

4. Komia obat anorganik

13Yuli Kusuma Dewi, S.Pd.,M.SiS1 Kimia1. Kimia organik1. Fitokimia

2.

S2 Studi Lanjut

S3

14Alvin Juniawan, M.SiS1 Kimia1. Kimia analisis

S2 Studi Lanjut

S3

15Wahidaturrahmi, S.Si., M.ScS1 Statistika1. Matematika

2. Statistika

S2 Matematika

S3

16Handa Mulia Sari, M.SiS1 Kimia1. Biokimia

2. Fitokimia

S2 Studi Lanjut

S3

17Nening Lestari, S.Pd., M.SiS1 Kimia1. Kapita selekta

S2 Studi Lanjut

S3

TenagaAdministrasidanPenunjangAkademikSebagaimana persyaratan minimal jumlah dan kualifikasi tenaga administrasi dan penunjang akademik Universitas sebagaimana tertuang dalam lampiran keputusan mentri pendidikan nasional nomor:234/U/2000 tanggal 20 Desember 2000, tenaga administrasi dan penunjang akademik disampaikan sebagai berikut:Tabel 3.2 Data Tenaga Administrasi

NoNamaJabatanKualifikasi Akademik

1Samsul Satriadi, S.SosAdminitrasiS1

2 Sudirman, S.AdmAdminitrasiS1

3Taufikurrahman, S.KomAdminitrasiS1

Tenaga Penunjang Akademik (Teknisi/Laboran)Tabel 3.3 Data Teknisi/Laboran

NoNamaJabatanKualifikasi Akademik

1B. Fahrina Findawati, S.Farm., AptKetuaLaboratoriumS1

2Nur Oktaviani, S.Si, AptLaboranS1

3Ria Restyna Mayasari, Amd. FarLaboranD3

4M. Syafari Ramdlan, Amd. FarLaboranD3

5Dita Sri Lestari, Amd. FarLaboranD3

Tenaga Perpustakaan

Tabel 3.4 Tenaga Perpustakaan

NoNamaJabatanKualifikasi Akademik

1Misturati, S.AgKepalaUPTPerpustakaanS1

2Johaeriah, Amd. PustStafD3

3.1.3Rencana Pengembangan Dosen Dan Tenaga Kependidikan

Pengembangan dosen dan tenaga kependidikan yang akan datang menjadi sangat penting untuk tetap menjaga kualitas lulusan sesuai dengan misi yang telah dibangun. Berikut adalah perencanaan pengembangan aspek dosen dan tenaga kependidikan hingga mampu menyelenggarakan program studi lima tahun ke depan. Perencanaan dan pengembangan tenaga pendidik/dosen yang akan dilakukan adalah dengan;

a. Melakukan pembinaan khususnya dalam proses pengajaran;

b. Mendorong/memotivasi dosen dan calon dosen untuk meningkatakan jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan memberikan izin belajar guna melanjutkan studi S2 dan S3.

c. Menfasilitasi pengurusan jenjang jabatan akademik (JJA) bagi dosen yang telah memenuhi persyaratan.

d. Mengikutsertakan dosen dan calon dosen didalam program workshop, lokakarya, diskusi panel, kajian ilmiah, seminar pada tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional.

e. Mendorong/memotivasi dosen dan calon dosen untuk melaksanakan penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat khususnya dalam dunia pendidikan.f. Mendorong/memotivasi dosen dan calon dosen untuk memanfaatkan/mendapatkan dana hibah penelitian kompetitif baik didalam maupun diluar Univeristas Nadhlatul Wathan.

Berkaitan dengan pengembangan tenaga kependidikan di program studi S1 Farmasi Universitas Nadhlatul Wathan akan dilakukan dengan;

a. Menyelenggarakan pembinaan dan pelatihan bagi tenaga kependidikan terhadap pelayanan dan administrasi baik bagi mahasiswa maupun dosen.

b. Mendorong/memotivasi tenaga kependidikan terhadap peningkatan kualiatas melalui peningkatan jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan memberikan izin belajar untuk melanjutkan studi S1 dan S2.

c. Menyelenggarakan dan mengikutsertakan tenaga kependidikan dalam kegiatan workshop, lokakarya, seminar, dan pelatihan lainnya baik di tingkat lokal, regional, dan nasional.

3.1.4. Kebutuhan dan Mekanisme Pemenuhan Kebutuhan, Serta Perencanaan Pengembangan Untuk Aspek Sumber Daya Manusia Hingga Mampu Menyelenggarakan Program Minimal 5 (lima) Tahun ke Depan1. Dosen

Rencana pengembangan dosen lima tahun ke depan berpusat pada pengembangan dosen dalam Tri Dharma Pendidikan Tinggi, meliputi bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian.Tabel 3.5 Rencana Pengembangan Dosen Lima Tahun Ke Depan

NoRencana PengembanganTahapan Pengembangan

20162017201820192020

1.Pendidikan

a. Kualifikasi PendidikanMagister Enam belas (16) orangMagister Tujuh belas (17) orangMagister Delapan belas (18) orangKandidat Doktor dua (2) orangKandidat Doktor empat (4) orang

b. Kualifikasi Jabatan Akademik DosenAsisten Ahli dua (2) orangAsisten Ahli tiga (3) orangAsisten Ahli empat (4) orangLektor satu (1) orangLektor empat (4) orang

2.PenelitianBerpatisipasi dalam aktivitas penelitian di tingkat lokal

Melakukan penelitian tematis dengan target pertahun, satu dosen satu penelitian di tingkat lokalBerpatisipasi dalam aktivitas penelitian di tingkat lokal

Melakukan penelitian tematis kolaborasi dosen dan mahasiswa berskala lokalBerpatisipasi dalam aktivitas penelitian di tingkat regional

Melakukan penelitian tematis dosen berskala regionalAktif dalam lokakarya dan aktif dalam publikasi karya ilmiah di jurnal nasional

Melakukan penelitian tematis kolaborasi dosen dan mahasiswa berskala nasionalAktif dalam kegiatan lokakarya dan kerjasama penelitian dengan universitas lain di tingakt nasional

Penelitian tematis kolaborasi dosen dan mahasiswa, kerjasama dengan Perguruan Tinggi di tingkat nasional

3.Pengabdian pada MasyarakatDraf program pengabdian masyarakat berbasis penelitian tematis, serta membangun jaringan kerjasama dengan mitra

Evaluasi draf program pengabdian masyarakat berbasis penelitian tematis serta membangun kerjasama dengan mitra

Penetapandraf program pengabdian masyarakat berbasis penelitian tematis serta membangun kerjasama dengan mitra

Mampu membentuk kawasan wilayah mitra kegiatan pengabdian masyarakat kolaborasi dosen, mahasisw, dan stakeholder berbasis riset

Berpatisipasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat kolaborasi dosen dan mahasiswa berskala regional dan melakukan publikasi atau hasil kegiatannya

2. Tenaga Kependidikan

Dalam rangka pengembangkan kompetensi tenaga kependidikan, Program Studi S1 Farmasi merencanakan hal-hal berikut ini.Tabel 3.6 Rencana Pengembangan Tenaga Kependidikan

No.Rencana PengembanganTahun

20162017201820192020

1.Kualifikasi akademikPenyiapan peningkatan kualifikasi tenaga akademik ke jenjang S1 sebanyak 5%

Penyiapan kualitasi akademik tenaga kependidikan jenjang S1 sebanyak 10% dan penyiapan penambahan tenaga kependidikanTenaga kependidikan berkualifikasi S1 sebanyak 25% dan penambahan tenaga kependidikan

Penyiapan peningkatan kualifikasi tenaga kependidikan ke jenjang S2 sebanyak 5%

Peningkatan kualifikasi akademik tenaga kependidikan jenjang S2 sebanyak 10%

2.Layanan terhadap mahasiswaMemahami prinsip-prinsip layanan primaMengimplementasikan prinsip layanan prima kepada mahasiswaMembudayakan prinsip layanan prima terhadap mahasiswaMengembangkan layanan prima terhadap mahasiswa Membudayakan layanan prima terhadap mahasiswa

3.1.5 Kebijakan Tentang Velue and Reward System Untuk Sumberdaya ManusiaUniversitas Nahdlatul Wathan membuat rancangan strategis sehingga setiap kegiatan merujuk pada rencana strategis tahun 2016-2020 yang ditetapkan oleh Pimpinan Daerah Nadhlatul Wathan. Dasar pijakan operasional dalam pencapaian setiap aktivitas dibuat regulasi yang diperkuat melalui Surat Keputusan Pimpinan Daerah Nahdlatul Wathan dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan serta Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Penyelenggaraan dan pengembangan sumberdaya selalu mengintegrasikan nilai-nilai keilmuan yang berkembang sehingga mampu menumbuhkan kepribadian yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.

Peraturan sebagai perangkat hukum yang harus ditaati oleh civitas akademika Universitas Nadhlatul Wathan tidak terkecuali pada Program Studi S1 Farmasi dijabarkan melalui standar mutu Universitas Nahdlatul Wathan. Acuan standar yang sudah dibuat harus dilaksanakan secara tertib dan konsekuen, salah satunya terkait dengan prestasi dosen dan karyawan, jika kemudian terdapat yang berprestasi, maka akan mendapatkan reward atau penghargaan sesuai dengan prestasi yang diperolehnya. Penghargaan kepada dosen meliputi: 1) melanjutkan studi; 2) mendapatkan hak untuk melakukan kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat. Penghargaan ini menjadi semangat untuk menunaikan tugas secara optimal dalam memajukan Universitas Nahdlatul Wathan. Konsistensi pelaksanaan aturan dan peneguhan dalam menegakkan aturan menjadi komitmen dari pimpinan sehingga Universitas Nahdlatul Wathan akan dapat bertahan dan terus berkembang dari sejak berdiri. Hal ini merupakan bukti kesungguhan pimpinan dalam menerapkan dan melaksanakan aturan-aturan yang ada.

Kebijakan tentang Value and Reward system untuk sumberdaya manusia di Program Studi Pendidikan S1 Farmasi, terkait dengan akademik maupun administrasi. Pemberian value and reward agar tepat dan berhasil guna, telah dibuat beberapa konsep metode tentang pengembangan kemampuan, keterampilan, sikap dan kepedulian dosen dalam menjalankan suatu tugas. Metode ini menjadi kebijakan reward dari Universitas Nadhlatul Wathan yang akan berlangsung, berikut adalah konsep kebijakan value and reward yang mengikuti pola Tri dharma perguruan tinggi rincian sebagai berikut:

a. Bidang pendidikan, melalui peningkatan kompetensi dosen dengan memberikan kesempatan untuk meningkatkan: 1) kualifikasi akademik dari S2 menjadi S3; dan 2) kualifikasi jabatan akademik fungsional dari Asisten Ahli menjadi Lektor, Lektor menjadi Lektor Kepala, selain itu mengikuti shortcourse di tingkat nasional maupun tingkat internasional, serta mendorong para dosen untuk menjadi pembicara/penyaji pemakalah.

b. Bidang Penelitian, mengembangkan kegiatan penelitian dan penulisan ilmiah, melalui Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Lemlitbang), yaitu dosen diberikan kesempatan melakukan penelitian baik secara melembaga maupun perorangan. Skim yang ditawarkan pada dosen terdiri dari skim internal dan eksternal (contoh: hibah bersaing DIKTI), sehingga para dosen dapat mengembangkan kapasitas keilmuannya dan keterampilan sosialnya dengan demikian dapat mengembangkan wawasan yang lebih luas terutama berkaitan dengan kegiatan pembelajaran dan penelitian sesuai bidang keilmuan khususnya ilmu sosial yang ditekuninya. Melalui kegiatan penelitian ini diharapkan mampu menemukan temuan-temuan baru dibidang Ilmu-ilmu sosial, sebagai tanggung jawab akademik. Selanjutnya, hasil penelitian dipublikasikan pada jurnal nasional maupun internasional terakreditasi. Pada publikasi ilmiah, Program studi S1 Farmasi telah merancang penerbitan Jurnal Program Studi ber-ISSN pada tahun ke-lima. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun. Dengan terbit secara rutin, akan mengantarkan Jurnal S1 Farmasi sebagai jurnal terakreditasi Dikti. Dengan jurnal terakreditasi akan memberi peluang yang lebih terbuka kepada dosen khususnya Pendidikan S1 Farmasi mendapatkan pengembangan secara optimal.

c. Bidang pengabdian masyarakat, dosen diberikan kesempatan untuk melakukan dan menggalakkan kegiatan pengabdian masyarakat yang melibatkan civitas akademika agar terjadi interaksi antara masyarakat dengan dunia kampus serta untuk memberikan pengetahuan dasar masyarakat tentang pentingnya ilmu pengetahuan. Kegiatan ini diharapkan dapat melibatkan peran Pemerintah Daerah, maupun stakeholder lain, dengan demikian terjadi hubungan yang saling membutuhkan antara Pemerintah Daerah, stakeholder, maupun civitas akademika Universitas Nadhlatul Wathan, hal ini tentu akan meningkatkan penyebaran pengetahuan secara memadai dan optimal.

d. Mendorong dan memfasilitasi dosen dalam mengurus jenjang karir akademik, kemudian memberikan tunjangan sesuai dengan jenjang akademik yang dicapai. Pengembangan jenjang karir dosen mendapatkan perhatian untuk itu terdapat Keputusan Majelis Tinggi Universitas. Universitas Nahdlatul Wathan selalu meng-update peraturan-peraturan baru dari pemerintah supaya selalu mengikuti arus perubahan yang dilakukan pemerintah. Mekanisme pengembangan karir dosen dilaksanakan sebagai berikut:

1. Pengembangan diri baik pendidikan melalui pendidikan formal maupun informal;

2. Pengembangan dosen meliputi pengembangan profesi dan karir;

3. Pengembangan kompetensi dan profesi dosen meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi, kompetensi profesi, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial;

4. Pengembangan karier dosen dilakukan melalui tugas belajar, pelatihan, seminar dan berbagai kegiatan akademik lain, kenaikan pengkat, serta promosi jabatan;

5. Peningkatan karir dosen dilakukan dalam bentuk fasilitas beasiswa.

6. Peningkatan kesejahteraan tenaga pengajar, dan tenaga administratif sejalan dengan aktivitas dalam melaksanakan kegiatan internal maupun eksternal, berupa memberangkatkan haji, pemberian dana tambahan bagi dosen maupun karyawan yang akan berangkat umroh, memberikan dana pensiun, dana kesehatan (BPJS), pemberian beras per-bulan diatur. Nominal selalu ditingkatkan sesuai dengan perkembangan inflasi yang terjadi pada pemerintah. Mekanisme pengembangan karier tenaga kependidikan dilakukan dengan cara:

a. pengembangan diri baik melalui pendidikan formal maupun non formal;

b. pengembangan karir tenaga kependidikan dilakukan melalui penugasan, kenaikan pangkat dan promosi jabatan.

e. Pemberian penghargaan bagi dosen dan karyawan teladan yang seleksinya diadakan setiap tahun pada saat dies natalis. Hal ini akan diatur oleh Keputusan Majelis Tinggi Universitas. Pemberian penghargaan dilakukan melalui seleksi yang ketat, dimana peserta yang diusulkan oleh setiap bagian harus membuat kinerja kegiatan dan proses wawancara.

f. Pemberian kemudahan dan pengurangan biaya kuliah bagi putra-putri dosen dan karyawan yang akan kuliah di Universitas Nahdlatul Wathan yang selanjutnya akan diatur dalam sesuai surat keputusan Majelis Tinggi Universitas. 3.2. Sarana dan Prasarana

3.2.1. Kesiapan sarana dan prasaran pembelajaran sesuai dengan kurikulum (mengacu kepada permendikbud No.49 Tahun 2014)

Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana Universitas Nahdlatul Wathan mencakup; tata kelola, akuntabilitas, dan pengelolaan sarana dan prasarana terpusat. Pengelolaan tersebut dengan meningkatkan jumlah dan kualitas laboratorium, meningkatkan kualitas perpustakaan dan jumlah koleksi pustaka, menyediakan e-book, e-journal, dan sistem informasi perpustakaan, sehingga dapat meningkatkan jumlah dan kualitas media pembelajaran. Kesiapan sarana prasarana Program studi S1 farmasi dapat dilihat pada tabel berikut ini :Tabel 3.7 Ruang Kelas

NamaRuangRasio RuangMeter Persegi

KelasLabRuangBacaStafAdmLainTotal

Gedung3042805668100-818168/818=0.20778/341=2.28

Total3042805668100-818

Dari tabel dibawah ini terlihat bahwa fasilitas ruang kuliah yang dimiliki oleh Program Studi S1 Farmasi Universitas Nahdlatul Wathan Mataram cukup untuk proses perkuliahan. Ketersediaan fasilitas ruang kuliah yang mencukupi dalam proses belajar mengajar, dilihat dalam pembag