dokep edit baru

42
DOKUMENTASI KEPERAWATAN PERAWATAN JANGKA PANJANG Disusun oleh Kelompok 1: 1. Dewi indriyani P17320312071 2. Mirza Riadiani Surono P17320312041 3. Siti Robiatul Adawiyah P17320312019 Tingkat 1 A POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG 1

Upload: mirza-icha-riadiany

Post on 30-Nov-2015

77 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

djhsdsd

TRANSCRIPT

Page 1: Dokep Edit Baru

DOKUMENTASI KEPERAWATAN

PERAWATAN JANGKA PANJANG

Disusun oleh Kelompok 1:

1. Dewi indriyani P17320312071

2. Mirza Riadiani Surono P17320312041

3. Siti Robiatul Adawiyah P17320312019

Tingkat 1 A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

PROGAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR

Jl. Dr. Semeru No. 116 Bogor Barat, Kota Bogor

1

Page 2: Dokep Edit Baru

Kata Pengantar

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat

pada waktunya. Makalah ini membahas tentang DOKUMENTASI KEPERAWATAN

PERAWATAN JANGKA PANJANG. Meskipun banyak hambatan dalam proses

pengerjaannya, tetapi kami dapat menyelesaikannya dengan baik.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi mata kuliah Dokumentasi

Keperawatan. Keberhasilan kami dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari

bantuan berbagai pihak. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih banyak kepada semua

pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari

bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami

harapkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Page 3: Dokep Edit Baru

Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................................................................. i

Daftar Isi...................................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................................................1

B. Rumusan masalah........................................................................................................................1

C. Tujuan..........................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................2

A. Konsep Dasar Dokumentasi..........................................................................................................2

1. Pengertian....................................................................................................................................2

B. Pengertian Dokumentasi Keperawatan Jangka Panjang...............................................................2

C. Pengaturan Dokumentasi Dalam Perawatan Jangka Panjang......................................................2

1. Lembaga Tingkat Perawatan Jangka Panjang...............................................................................3

2. Populasi Pasien Residen...................................................................................................................3

D. Komponen Pendokumentasian Perawatan Jangka Panjang (LTC)................................................5

1. Pengkajian....................................................................................................................................5

2. Diagnosa Keperawatan.................................................................................................................5

3. Rencana Keperawatan..................................................................................................................6

4. Intervensi/Tindakan.....................................................................................................................6

5. Evaluasi........................................................................................................................................7

E. Strategi Grafik yang Bertambah...................................................................................................7

1. Ringkasan.....................................................................................................................................7

2. Penulisan Strategi Ringkasan untuk Fasilitas LTC.........................................................................9

F. ALERT DOCUMENTATION...........................................................................................................12

G. ALERT charting dan proses keperawatan...................................................................................14

BAB III CONTOH ASKEP..............................................................................................................................15

BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................................24

Daftar Pustaka...........................................................................................................................................26

Page 4: Dokep Edit Baru

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan dibuatnya makalah dokumentasi keperawatan jangka panjang kita bisa

mengetahui tahapan-tahapan proses keperawatan jangka panjang sebagai bahan

pembelajaran dalam dokumentasi keperawatan.

Tanpa kita mempelajari tahapan-tahapan proses keperawatan tentu kita tidak akan

terlatih dan tidak terbiasa untuk membuat asuhan keperawatan khususnya dalam asuhan

keperawatan jangka panjang.

Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat mengetahui bagaimana

pendokumentasian proses keperawtan tersebut khususnya asuhan keperawtan jangka

panjang dan semoga dapat menjadi referensi dalam proses keperawatan dan proses belajar

mengajar dengan lebih baik.amin

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian dokumentasi keperawatan secara umum ?

2. Apa pengertian dokumentasi jangka panjang ?

3. Apa pengaturan dokumentasi dalam perawatan jangka panjang ?

4. Apa saja Komponen Pendokumentasian Perawatan Jangka Panjang (LTC) ?

5. Apa Strategi Grafik yang Bertambah ?

6. Apa itu alert documentation ?

7. Apa kegunaan alert?

8. Bagaimana contoh pendokumentasian keperawatan jangka pajang ?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian dokumentasi keperawatan secara umum.

2. Mengetahui pengertian dokumentasi jangka panjang.

3. Memahami Dokumentasi Dalam Perawatan Jangka Panjang

4. Memahami Komponen Pendokumentasian Perawatan Jangka Panjang (LTC).

5. Memahami Strategi Grafik yang Bertambah.

6. Memahami alert documentation.

7. Mengetahui kegunaan alert.

8. Memahami teknik pendokumentasian keperawatan jangka pajang

Page 5: Dokep Edit Baru

BAB IIPEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Dokumentasi

1. Pengertian

Dokumentasi didefinisikan sebagai segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang

dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti individu yang berwenang. Catatan medis

harus mendeskripsikan tentang status dan kebutuhan klien yang komrehensif, juga layanan

yang diberikan untuk perawatan klien.

Dokumentasi keperawatan adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan atau

dijadikan bukti dari segala macam tuntutan, yang berisi data lengkap, nyata dan tercatat

bukan hanya tentang tingkat kesakitan dari pasien, tetapi juga jenis / tipe, kualitas dan

kuantitas pelayanan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan pasien. (Fisbach 1991)

B. Pengertian Dokumentasi Keperawatan Jangka Panjang

Dokumentasi keperawatan jangka panjang adalah dokumentasi yang dilakukan

/dilaksanakan pada klien yang menjalani rawat inap lama sepanjang hidup P (selama masa

pemulihan).

C. Pengaturan Dokumentasi Dalam Perawatan Jangka Panjang

Pengaturan Standar pencatatan dalam perawatan jangka panjang diformulasikan

dari kode profesional dan kebijakan lembaga, serta dari negara dan peraturan pemerintah

federal. Pencatatan adalah sebagai penting dalam perawatan jangka panjang (LTC) fasilitas

sebagaimana pengaturan perawatan kesehatan lainnya. Catatan LTC berfungsi sebagai alat

komunikasi penting. Didokumentasikan informasi tentang pasien memberikan bukti

pembayaran, perizinan, sertifikasi, dan akreditasi persyaratan. Selain itu, prosedur litigasi

biasanya mengandalkan data yang dimasukkan ke dalam pasien catatan LTC permanen.

Isi catatan perawatan kesehatan dan prosedur untuk pemeliharaan mereka dalam

jangka panjang fasilitas perawatannya mirip dengan yang di rumah sakit. Namun,

kebutuhan yang unik dari masing-masing lembaga, seperti tingkat perawatan populasi

pasien diantarkan atau campuran, harus dipertimbangkan ketika merekam perawatan

pasien dan data. Dokumentasi yang tepat memberikan bukti kepatuhan terhadap standar

dan direkomendasikan adanya perawatan terampil. Standar dokumentasi bagian II adalah:

memasukkan pencatatan persyaratan untuk perencanaan dalam jangka panjang.

Page 6: Dokep Edit Baru

1. Lembaga Tingkat Perawatan Jangka Panjang

Penunjukan yang tepat "fasilitas perawatan jangka panjang" mengacu pada tingkat

perawatan yang diberikan. Kategori biasanya ditentukan dalam peraturan lisensi untuk

lembaga tertentu. Karena pengaturan ini menawarkan berbagai macam layanan perawatan,

semua fasilitas perawatan kesehatan jangka panjang ini harus jenis lisensi oleh negara

sebelum mereka dapat memberikan lebih dari satu tingkat perawatan. Selain itu, mereka

diberikan sebutan khusus seperti fasilitas perawat terampil (SNF), fasilitas perawatan

menengah (ICF), atau sesuatu yang mirip dengan pusat penyembuhan.

Fasilitas perawatan yang terampil memberikan informasi yang paling komprehensif

dan tingkat kompleks di antara lembaga perawatan jangka panjang. Dalam fasilitas

campuran, gradasi perawatan umumnya mengikuti pola ini (dari paling tidak peduli untuk

kebanyakan perawatan):

1) pemukiman peduli.

2) jangka pendek perawatan baik pada tingkat menengah atau ahli.

3) jangka panjang tetap perawatan menengah,

4) jangka panjang tetap perawatan tingkat terampil.Tergantung pada status

kesehatan pada waktu tertentu, hal ini mungkin terjadi karena penduduk bisa bergerak di

antara tingkat perawatan yang berbeda. Umumnya, negara lembaga regulator dan lembaga

terkait penggantian menggunakan sistem poin untuk menilai tingkat perawatan yang tepat.

Pasien dengan kebutuhan pengelolaan ventilator, total parenteral nutrisi, perawatan

trakeostomi, atau rejimen obat kuat, adalah contoh yang merupakan perlambang pasien

dalam kategori perawatan terampil.

2. Populasi Pasien Residen

Diberikan seperti kasus campuran berbagai pilihan, populasi penduduk akan

bervariasi dari satu institusi ke institusi lain. Namun, ada beberapa karakteristik umum

untuk semua populasi pasien dalam pengaturan perawatan jangka panjang .Sebuah daftar

karakteristik umum populasi penduduk berikut :

a. Penduduk primer

1) Populasi penduduk utama adalah lemah, sakit, tua, dan tidak mampu hidup

mandiri.

Page 7: Dokep Edit Baru

2) Penduduk memiliki penyakit kronis dan kerusakan fisik yang berkaitan dengan

penuaan. Mereka membutuhkan layanan mendukung untuk mempertahankan

kegiatan normal dari kehidupan sehari-hari.

3) Penduduk memerlukan perawatan rutin, dokter, dan layanan kesehatan profesional.

4) Warga mengaku untuk penyembuhan atau untuk periode waktu yang

berkepanjangan. Jangka panjang berulang-ulang dokumentasi perawatan kronis,

diselingi dengan episode perubahan dalam status kesehatan, ciri dokumentasi

perawatan untuk penduduk utama di sebuah lembaga LTC.

b. Sekunder penduduk

1) Populasi ini tinggal di fasilitas yang relatif lebih singkat. Orang-orang ini sering

kali memiliki penyakit tertentu yang sepenuhnya atau sebagian menyelesaikan

selama mereka baru sembuh.

2) Program rehabilitasi kembali fokus pada individu-individu untuk pengaturan hidup

mandiri.

3) Umur pola penduduk bervariasi dalam kelompok ini.

4) Pasien AIDS (HIV) adalah penduduk baru di fasilitas dan kebutuhan LCT

kustodian peduli ketika pengobatan tidak aktif lagi dikejar. Lama tinggal relatif

pendek, karena sifat terminal penyakit ini. Dokumentasi untuk campuran penduduk

ini dicirikan oleh entri berjangka waktu periodik berdasarkan rencana perawatan

individual dan spesifik jangka pendek dan tujuan jangka panjang.

Pentingnya dokumentasi sebagai alat komunikasi penting dalam perawatan jangka

ran ini tidak dapat terlalu menekankan. Pengamatan yang berhubungan dengan status

kesehatan. Keluarga, kecelakaan atau jatuh, transfer, dan klinik kunjungan dapat

mempengaruhi kesejahteraan Residen. Informasi ini mengambil dimensi tambahan sebagai

perawat memantau dan mengarahkan penduduk yang sedang berlangsung peduli.

Umumnya, kontak dengan dokter terbatas pada kunjungan bulanan kecuali kondisi

penduduk menentukan sebaliknya. Dengan demikian, catatan perawatan kesehatan menjadi

kendaraan penting bagi akurat dan tepat waktu komunikasi antara pekerja kesehatan.

Page 8: Dokep Edit Baru

D. Komponen Pendokumentasian Perawatan Jangka Panjang (LTC)

1. Pengkajian

Dalam pengkajian pendokumentasian merupakan informasi mengenai riwayat

kesehatan pasien dan hasil pengkajian fisik pasien. Berhubungan dengan ketidaktahuan

pasien mengenai informasi keperawatan diri terhadap kesehatan, pola komunikasi,

penyesuaian diri, tingkat kegiatan, rusaknya system pendengaran dan penglihatan,

hubungan antar keluarga, dan yang lainnya dapat mengurangi traumatik pada pasien

perawatan jangka panjang.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan merupakan perumusan dalam metode atau cara

pendokumentasian. Biasanya dalam keperawatan jangka panjang dalam diagnose

keperawatan menunjukan data berisikan:

1) Ketidakmampuan perawatan diri,

2) Rusaknya fungsi gerak,

3) Kebiasaan eliminasi urin (kontipasi, isi perut),

4) Rusaknya integritas kulit,

5) Proses berfikir,

6) dan kerusakan tubuh dan pemeliharaannya untuk keperluan diagnose medis.

Beberapa masalah keperawatan jangka panjang yang sering muncul yaitu sebagai

berikut:

a. Demam

b. Penyakit jantung

c. Hipertensi/ hipotensi

d. Hipoglikemi

e. Mual/ muntah

f. Wandering, kebingungan, disorientasi

g. Jatuh, skin tears

h. Perdarahan pada sistem pencernaan

i. Diare

j. Perdarahan pada vagina

Page 9: Dokep Edit Baru

k. Cairan yang berlebih

l. Kurangnya intake nutrisi

m. Perubahan tingkah laku yang tidak baik (disruptive, agresif, murung/

penyendiri)

n. Ketidakseimbangan, kelemahan

o. Ketidakmampuan dalam pengeliminasian

p. Konstipasi

3. Rencana Keperawatan

Pola rencana keperawatan menunjukan tentang masalah medis pasien, diagnose

keperawatan, upaya pencapaian/ rencana tindakan keperawatan. Rencana keperawatan

merupakan perencanaan yang digunakan untuk pendokumentasian yang lebih lanjut.

Contohnya, ketetapan dan ketelitian informasi dokumentasi tentang diagnose keperawatan

pernyataan dari rusaknya system integument oleh luka dekubitus menyebabkan imobilitas

total, bersamaan dengan perawatan dan observasi dari luka dekubitus dalam catatan

perkembangan. Selanjutnya, penjelasan dari kerusakan kulit tersebut (mobilisasi, eliminasi

urin) dan rencana keperawatan dari masalah (merubah posisi pasien, mengganti kain tenun)

dalam rencana keperawatan.

4. Intervensi/Tindakan

Intervensi berfokus pada pengambilan tindakan untuk meningkatkan dan

memelihara kualitas kesehatan pada kondisi pasien. Contoh tindakan yang termasuk dalam

kemampuan intervensi:

a. Terapi medis khusus

b. Cairan perenteral, nutrisi parenteral

c. Memantau dan melakukan perawatan dalam keseimbangan elektrolit (kolaborasi)

d. Inisiasi latihan BAB dan BAK

e. Perawatan kateter urin

f. Perawatan kolostomi/ ilestomi

g. Perawatan trakeastomi/ suksion jalan nafas

h. Manajemen ventilator

i. Tube feeding/ tube manajement

j. Pendidikan kesehatan dengan pasien/ keluarga

Page 10: Dokep Edit Baru

k. Pengaturan rasa sakit

l. Perawatan luka dekubitus

m. Terapi antikoagulan

n. Latihan jalan

o. Strengthening exercise (Latihan kekuatan) (kolaborasi)

p. Penggunaan alat adaptif (kolaborasi)

q. Whirlpool untuk situasi tertentu (kolaborasi)

5. Evaluasi

Evaluasi merupakan hasil tindakan perawat terhadap klien dan respon klien

terhadap tindakan keperawatan sampai tidak terjadi masalah baru sesuai situasi.

Rehabilitasi identik pada perawatan jangka panjang, sehingga harus ada dokumentasi untuk

memverifikasi proses ini dan untuk memberikan bukti kemajuan menuju tujuan ditetapkan

sebelumnya. Karena itu, ketika mencatat, termasuk informasi tentang pasien direhabilitasi

penggunaan perangkat, tingkat mobilitas, dan kemampuan dan kegiatan.Sebelum merevisi

rencana perawatan untuk memenuhi kebutuhan pasien dan menulis ringkasan menurut

pedoman lembaga.

E. Strategi Grafik yang Bertambah

1. Ringkasan

Ringkasan pada catatan keperawatan digunakan pada catatan keperawatan dalam

jangka waktu panjang yang komprehensif, gambaran singkat pada psikososial dan

keselamatan fisik pada pasien. Keduanya dalam jangka waktu yang sementara dan masalah

dalam jangka panjang termasuk beberapa ringkasan yang harus dikomentari pada bagian

ini (tidak semua daftar terhitung;beberapa macam ditemukan dalam kumpulan minimum

data untuk catatan keperawatan dalam jangka waktu yang panjang) seperti:

1) Tanggal dan waktu / pergantian ketika ringkasan ditulis

2) Bagian – bagian fisik:

a. Kekurangan pada diri sendiri seperti:

Memerlukan bantuan

Tidak memerlukan bantuan, dengan atau tanpa alat

b. Pertolongan, pada bagian tertentu saja atau seluruhnya seperti:

Mandi

Page 11: Dokep Edit Baru

Memakai baju

Perawatan pada diri sendiri

Makan

ebutuhan BAK dan BAB

c. Ringkasan pada sesuatu yang harus diperbaiki seperti:

Terapi

Penggunaan tongkat atau kruk, untuk latihan dalam gerakan secara

bertahap (ROM)

Ambulasi, menggunakan kursi roda, alat Bantu untuk berjalan

d. Status Pernafasan dan Sirkulasi, diantaranya:

Pola nafas

TTV termasuk temperature

Warna kulit, kuku, membrane mukosa

e. Eliminasi, diantaranya:

Kondom kateter

Menggunakan obat pencahar

f. Ekstremitas, diantaranya:

Mobilisasi / ambulasi

Kontraktur

Terluka / memar

Sakit pada tulang sendi

g. Kulit atau integrasi yaitu:

Adanya lesi, bintik – bintik merah pada kulit, dekubitus dan memar

h. Nutrisi seperti pola diet yaitu:

Kehilangan berat badan

Penggunaan alat seperti NGT

Kemampuan untuk makan sendiri

3) Psikososial yaitu:

Perilaku

a. Level untuk penolakan, orientasi

b. Kesadaran sosial yaitu:

Page 12: Dokep Edit Baru

Kunjungan keluarga

Interaksi keluarga

c. Ringkasan untuk penggunaan restrain, seperti:

Tipe, sebab, waktu, pengawasan

Fisik atau kimiawi

4) Masalah yang special, seperti:

a. Kecelakaan

b. Perubahan kondisi / tanda dan penyebab / pengaduan

2. Penulisan Strategi Ringkasan untuk Fasilitas LTC

1. Sebuah ringkasan seharusnya ditulis sekurang – kurangnya seminggu sekali bagi orang

yang membutuhkan perawatan.

2. Sebuah narasi catatan keperawatan seharusnya ditulis sekurang – kurangnya setiap 2

minggu sekali untuk yang membutuhkan perawatan.

3. Diagnosa keperawatan seharusnya berhubungan dengan waktu istirahat atau ketika situasi

yang diperintahkan digunakan. Menghubungkan pada diagnosa keperawatan atau

masalah ringkasan keperawatan (Lihat Chapter 19 untuk penambahan rencana

pengobatan / keperluan pengobatan).

4. Dokumen yang mengalami banyak perubahan pada berbagai kondisi dan dokumen pada

kejadian tertentu.

5. Pernyataan, dalam catatan keperawatan, program itu merupakan perawatan yang harus

dievaluasi.

6. Strategi Dokumentasi Keperawatan Jangka Panjang :

a. Kesadaran institusi tentang harapan pada batas waktu dalam bentuk tampilan dan

sistem dokumentasi yang digunakan.

b. Informasi pendokumentasian untuk kumpulan data minimum untuk pengaturan

catatan keperawatan jangka panjang

c. Informasi tentang kebutuhan dokumentasi yang spesifik pada asuransi perseorangan

(Lihat Chapter 19).

d. Mengikuti nasehat institusi untuk mendokumentasikan pemasukan sehari – hari,

revisi rencana catatan keperawatan dan penulisan ringkasan.

e. Hindari dokumentasi yang tidak lengkap.

Page 13: Dokep Edit Baru

Ada beberapa penyebab mengapa perawat tidak cocok untuk menggunakan

dokumentasi LTC. Dalam pertemuan, banyak penyebab umum ketidaklengkapan

dokumentasi yaitu tidak cukupnya waktu untuk informasi pendokumentasian secara nyata

bagan item tertentu. ini tampaknya menjadi kasus melakukan kegiatan tapi tidak

mendokumentasikan kegiatan yang sama. Daftar berikut berisi beberapa saran untuk

membantu menyelesaikan masalah grafik perawatan jangka panjang :

1. Belajar untuk menyisihkan kerangka dengan waktu tertentu dalam suatu pergeseran

yang akan digunakan secara eksklusif untuk grafik. menjadikan website ini sebagai

prioritas, jika mungkin.

Perencanaan umum kekurangan dan kelalaian perawatan jangka panjang

kekurangan dan kelalaian pada umumnya.

a. Perubahan dalam kondisi awal adalah memetakan, tetapi tidak ada

perencanaan tindak lanjut oleh perawat lain selama perubahan berikut.

b. Semua data yang dikumpulkan tidak direncanakan (misalnya, tanda-tanda

vital, berat badan, asupan dan keluaran). pernyataan yang dibuat oleh

penduduk, anggota keluarga mereka, dokter, dan staf tidak termasuk dalam

data

c. Tidak ada yang didokumentasikan tentang panggilan telepon, relatif dilihat,

menempatkan pasien ke tempat tidur, atau melaksanakan perintah dokter.

d. Ada tanda tangan atau inisial masuk untuk menunjukkan bahwa obat atau

perawatan yang telah diberikan atau tidak diberikan

e. Tindakan yang diambil untuk melindungi pasien, pendidikan pasien, dan

tindakan yang diambil untuk menyelesaikan masalah yang tidak secara

khusus dijelaskan

f. Kesalahan ejaan atau istilah atau singkatan yang tidak dapat diterima.

g. Salah penggunaan sistem dokumentasi badan (misalnya, SOAP atau FOKUS)

h. Keperawatan diagnosis dan praktek keperawatan lainnya tidak selalu metodis

didokumentasikan secara teratur

Konsekuensi memadai perencanaan

Page 14: Dokep Edit Baru

a. Kurangnya informasi yang lengkap dan akurat yang tersedia untuk perawat dan

dokter yang merencanakan perawatan. dapat menyebabkan orang lain yang

terlibat dalam perawatan untuk membuat pilihan yang buruk.

b. Dapat menyebabkan rekan menghabiskan waktu "bermain detektif" ketika

waktu yang dihabiskan bisa lebih baik. misalnya, kolega mencoba bersama

bagian gambar yang lengkap dari status kesehatan penduduk berdasarkan

informasi yang tidak lengkap.

c. Mungkin dikenakan denda oleh negara bagian dan federal tubuh lisensi jika

informasi penting d. perlindungan diri sendiri sehubungan dengan perawat

'kewajiban pribadi sendiri bisa dalam bahaya. catatan jika ditinjau dalam

pengadilan hukum, perawat mungkin tidak memiliki dokumentasi tertulis untuk

mendukung klaim bahwa perawatan diberikan karena bukti pasien terhadap

perawatan yang kurang. mungkin bisa menyebabkan perawat untuk kehilangan

lisensi untuk praktik atau dikenakan denda jika kasus tidak diselesaikan dalam

bantuan perawat.

d. Dalam beberapa situasi, catatan data yang mungkin menunjukkan bahwa bukan

kegagalan perawat untuk mengamati dan melaporkan perubahan-perubahan

yang disebabkan membahayakan pasien, tetapi itu adalah ketidakefektifan

berikutnya perawatan medis yang menyebabkan masalah. catatan dapat

berfungsi untuk menunjukkan siapa di antara mereka yang bertanggung jawab

untuk menghadiri pasien gagal memenuhi standar kinerja profesional yang

kompeten.Penggunaan istilah yang tidak akurat atau tidak bisa diterima dalam

catatan kesehatan menciptakan kebingungan.

e. Kegagalan untuk mematuhi pedoman kelembagaan hasil perencanaan yang

tidak konsisten dalam pengambilan data untuk tujuan informasi dan

penggantian.

f. Kesinambungan perawatan dapat diubah jika dokumentasi kebutuhan spesifik

penduduk tidak konsisten

2. Percaya bahwa dokumentasi perlu dan merupakan tugas penting, bahwa itu bukan

"sesuatu yang saya lakukan," atau "membuang-buang waktu saya."

3. Awal atau tanda untuk pengobatan atau perawatan seperti yang diberikan.

Page 15: Dokep Edit Baru

4. Diingat konsekuensi apa yang dapat menghasilkan dokumentasi tidak efektif.

5. Dokumen semua fakta yang berkaitan dengan suatu situasi. menggambarkan fakta-

fakta di komprehensif, ringkas, dan akurat detail.

6. Dokumen yang jelas dan rinci dimasukan pada rencana perawatan sehingga semua

pemberi perawatan dapat pengetahuan dalam perawatan mereka.

7. Menggunakan rencana perawatan sebagai cetak biru untuk dokumentasi.

8. Berkolaborasi dengan rekan-rekan untuk mengeksplorasi cara tugas sehingga

membuat dokumentasi lebih mudah dan lebih efisien. mempertimbangkan strategi

untuk menghemat waktu dan pekerjaan.

9. Setiap perawat memiliki tanggung jawab untuk menjaga, memonitor, membimbing,

dan untuk merekam setiap dimensi tentang mereka. perawat hanya dapat

meninggalkan dokumentasi tertulis untuk memastikan perawatan yang disediakan.

Oleh karena itu, dalam pengaturan keunggulan perawatan pasien LCT.

F. ALERT DOCUMENTATION

ALERT charting system (ACS) telah dikembangkan oleh perawatan jangka panjang

perawat yang ingin meningkatkan praktik pencatatan. itu dirancang untuk mengatasi

masalah-masalah tertentu yang berhubungan dengan kurangnya tindak lanjut pembuatan

diagram perubahan negatif dalam kondisi yang tidak konsisten dokumentasi insiden

berikut, atau tidak memadai mencatat penerimaan baru atau masalah sementara. ALERT

charting adalah metode untuk menempatkan perawat waspada untuk lebih sering

mendokumentasikan tentang peristiwa penting yang mengakibatkan peningkatan

pengamatan klinis atau mengubah perawatan atau prosedur. ALERT mengacu pada

penandaan grafik pasien pemegang dengan stiker merah khusus untuk menunjukkan bahwa

prosedur pembuatan rencana khusus atau tindakan pencegahan perlu dimulai dan diikuti

selama jangka waktu tertentu. semua entri perawatan pasien ditulis sementara pada

merencanakan ALERT yang berkaitan dengan alasan untuk "waspada". sistem ini dapat

digunakan dalam hubungannya dengan narasi tradisional, masalah, atau proses-berorientasi

membangun.

ALERT charting memerlukan notasi yang dibuat oleh perawat berlisensi pada

setiap perubahan untuk situasi ini:

Page 16: Dokep Edit Baru

1. Penerimaan baru, dan tergantung pada peraturan negara, selama 72 jam

sampai 7 hari setelah masuk (kecuali jika kondisi pasien memperpanjang

waktu ini). (catatan yang antar-disiplin kemajuan catatan)

2. Selama 48 jam setelah kejadian (kecuali kondisi menentukan sebaliknya).

insiden ini mencakup hal-hal seperti kesalahan obat, reaksi obat yang

merugikan, dan jatuh.

3. Untuk setiap fisiologis, mental, atau perubahan emosi atau sampai kondisi

pasien stabil atau dianggap kronis.

semi-Alert sistem charting dapat digunakan dalam hubungannya atau terpisah dari

sistem ALERT. pasien pada sistem semi-Alert diidentifikasi dengan label kuning yang

melekat pada tangan. alasan untuk pencatatan semi-Alert, bersama dengan pembuatan

rencana yang sesuai jadwal, diidentifikasi pada pemilik tabel. sistem dapat dimulai untuk

periode 2 minggu setelah pemindahan pasien dari status ALERT. dapat juga digunakan

untuk mengingatkan perawat yang dari periodik sesuai kebutuhan dokumentasi. semi-Alert

sistem mencatat lebih fleksibel daripada sistem ALERT. memerlukan dua kali seminggu

dokumentasi untuk masalah tertentu. situasi yang cocok untuk mencatat semi-Alert

meliputi:

1. Untuk menindaklanjuti masalah setelah stadium akut telah berlalu tetapi

kebutuhan untuk pengamatan terampil berlanjut.

2. Infeksi melewati tahap-tahap akut.

3. Untuk menindaklanjuti perawatan intensif masalah di mana perbaikan

sehari-hari tidak terlihat, tetapi dua kali seminggu akan tampak kemajuan.

4. Pada semua penerimaan baru, dua kali seminggu x 2 minggu.

5. Dokumentasi perawatan, program-program pelatihan khusus (usus, kandung

kemih), dan terapi obat-obatan dan hasil.

6. Decubitus borok di tahap 3 dan 4.

Penggunaan

Dengan sistem ALERT mencatat sangat berguna dalam pengaturan perawatan jangka

panjang, pengaturan rehabilitasi, dan untuk populasi pasien dengan masalah kesehatan

kronis. menyediakan jenis intervensi dokumentasi untuk:

Mengajurkan tindak lanjut pengamatan dan dokumentasi intervensi yang terjamin.

Page 17: Dokep Edit Baru

Mempromosikan rekaman signifikan peristiwa berisiko tinggi.

Memelihara dokumentasi dari langkah-langkah proses keperawatan.

Memberikan bukti penilaian perawatan.

Mempromosikan rekaman secara hukum data yang relevan dan berguna.

G. ALERT charting dan proses keperawatan

Contoh penggunaan catatan ALERT dalam penggunaan proses pemecahan masalah

perawatan adalah proses keperawatan berorientasi dan menggunakan pendekatan berpusat

pada pasien untuk mencatat. ketika kondisi pasien sering menjamin pemantauan dan

dokumentasi, fakta ini dicatat pada daftar masalah master dan rencana perawatan.

sebaliknya, ketika ALERT charting.

Page 18: Dokep Edit Baru

15

BAB IIICONTOH ASKEP

1. Pengkajian

Nama pasien                         :  S

  Umur                                    :  65 tahun

  Jenis kelamin                        :  Perempuan

  Agama                                  :  Islam

  Suku bansa                           :  Jawa/ Indonesia

  Alamat                                 :  Sawalan

  Tgl masuk                             :  -

  Pekerjaan                              :  Tidak bekerja

  Keluhan utama                     :  Pada saat pengkajian ps mengeluh / mengatakan badannya lemas

dan diare

  Riwayat kesehatan sekarang:  Ps mengatakan diare tanggal 3 Februari 2006 setelah makan

seiang. Ps mengatakan makan sesuai menu seperti biasa. Ps mengatakan belakangan ini di

kamarnya banyak terdapat lalat. Ps BAB lebih dari 5 kali dengan kensistensi encer. Ps tidak

menatakan kondisinya kepada keluarganya, akhirnya sore tanggal 3 Februari 2006 Ps diberikan

perawatan khusus

  Riwayat kesehatan dahulu   :  Ps menatakan dulu pernah diare tapi hanya 2 hari setelah minum

obat anti diare Ps langsung sembuh. Ps pernah masuk rumah sakit karena kecelakaan.

  Riwayat kesehatan               :  Didalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit

menular.

2.      Pola Kebiasaan

a.       Pola Nutrisi

  Sebelum sakit ps mengatakan biasa makan 3x sehari dengan menu pagi bubur, satu gelas kopi

dan kue. Siang dan malam nasi, lauk, sayur dan kadang buah, makan habis satu porsi tiap makan.

Minum 6-7 gelas/ hari

  Saat sakit pasien mengatakan selalu lapar tapi nafsu makan berkurang. Ps hanya makan

setengah porsi dari biasanya, minum 6-7 gelas/ hari.

Page 19: Dokep Edit Baru

b.      Pola Tidur/ Istirahat

  Sebelum sakit pasien mengatakan biasa tidur dari pukul 22.00 sampai 05.00. ps terbiasa tidur

siang selama 2 jam

  Saat sakit ps mengatakan tidur sering terjaga karena merasa kurang nyaman dengan

keadaannya. Ps mengatakan mulai dapat tidur pukul 20.00 sampai04.00 ps sering terbangun

dimalam hari.

c.       Pola Aktifitas

  Sebelum sakit dan saat sakit pasien mengatakan aktifitasnya tidak begitu terganggu. Ps masih

bisa memenuhi kebutuhannya secara mandiri seperti mandi, makan, hanya pada saat sakit ps

mengatakan kebanyakan istirahat.

d.      Pola Eliminasi

  Sebelum sakit ps mengatakan biasa BAB satu kali sehari dengan konsistensi feses lembek,

warna kuning. BAK 4-5 kali sehari dengan warna kuning, bau pesing

  Saat sakit pasien mengatakan diare dengan konsistensi encer, bau, warna kakuningan. Lendir

tidak ada, darah tidak ada Ps mengatakan BAB kurang lebih sudah 5 kali sehari. BAK tidak

mengalami perubahan 4-5 kali sehari.

e.       Pola Koping

  sebelum sakit ps mengatakan tidak pernah menceritakan masalahnya dengan orang lain, ps

berusaha mengatasi sendiri tanpa bantuan orang lain

  saat sakit ps menatakan selalu menceritakan masalahnya dengan orang lain (keluarga). Dalam

mengatasi masalahnya ps meminta bantuan keluarga

f.       Pola kognitif

Ingatan pasien menurun. Bila ditanya sesuatu pasien berusaha keras mengingatnya kembali

g.      Konsep diri

Sebelum sakit ps selalu tampak ceria, dapat memenuhi kebutuhannya dengan mandiri seperti

mandi, makan, pasien banyak bicara (cerewet) tapi pada saat sakit pasien lebih banyak  diam,

mengurung diri di kamar. Ps mengetakan tidak percaya diri, merasa tidak berguna dengan

kondisi seperti ini.

h.      Pola reproduksi

Page 20: Dokep Edit Baru

Pasien mengatakan empat orang anak, dua perempuan dan dua laki-laki. Ps mengatakan tidak

menstruasi lagi (menopause) ps sudah memiliki 5 orang cucu.

i.        Hubungan dengan masyrakat

Hubungan ps dengan masyarakat baik.

j.        Pola kepercayaan (spiritual)

Pasien beragama Hindu dan bisa biasa sembahyang setiap hari pada pagi hari. Saat sakit pasien

hanya berdoa di tempat tidur

3.      Pemeriksaan fisik

a)      Keadaan umum

  Kesadaran       : Compos mentis

  TB/ BB            : 160 Cm / 59 Kg

b)      Vital Sign

  Tekanan darah : 130/80 mmHg

  Nadi                : 72x/mnt

  Pernafasan       : 20 x/ mnt

  Suhu                : 36.7 0C

4. Pemeriksaan Penunjang : Tidak ada

5. Analisa Data

No Data subyektif Data obyektif Kesimpulan

1.

2.

3.

  Pasien mengatakan diare

lebih dari 5 kali, konsistensi

feses encer

  Ps mengatakan lemas

nafsu makan kurang

  Ps mengatakan makan

habis setengah porsi

  Ps mengatakan sering

  Ps tampak pucat

  Mukosa bibir kering

  Ps tampak lemas

  Perut tampak cekung

  Ps tampak gelisah

  Muka pucat

Kekurangan volume

cairan

Gangguan kabutuhan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Gangguan pola tidur

Page 21: Dokep Edit Baru

terbangun di malam hari

6. Rumusan Masalah

a)      kekurangan volume cairan

b)      gangguan kebutuhan nutrisi kurang

c)      gangguan pola tidur

2.      Diagnosa keperawatan

1.      Diare b/d malabsorbsi kekurangan Volume cairan b/d Diare (BAB encer) d/d ps mengatakan

diare lebih dari 5 kali, konsistensi feses encer. Ps tampak pucat, mukosa bibir kering. Karena

volume cairan b/d kehilangan volume cairan secara aktif.

2.      Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dair kebutuhan tubuh b/d pola makan terganggu d/d ps

mengatakan makanan habis setengah porsi, nafsu maka berkurang, ps tampak lemas, perut

cekung. Keseimbangan nutrisi : dari kebutuhan b/d ketidakmampuan mengabsorbsi makanan.

3.      Gangguan pola tidur b/d nyeri d/d ps mengatakan cemas dengan keadaannya. Ps mengatakan

sering terbangun di malam hari. Ps tampak gelisah dan muka pucat. Gangguna pola tidur b/d

mual.

3. Intervensi

Dengan Diare Akut Tanpa Dehidrasi

Di Klinik Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Dps

Tgl 3 – 5 Februari 2006

Hari/Tgl No.

Dx

Tujuan Tindakan Rasional

Sabtu

3/2/06

Pk.

13.00

Dx

I

Setelah diberikan askep

selama 2x24 jam

diharapkan keseimbangan

volume cairan terpenuhi

dengan kriteria hasil :

Ps mengatakan diare

berkurang dengan

  Observasi dan catat

frekuensi, karakteristik, dan

jumlah

  Kaji status hidrasi intake

dan output

  Monitor tanda vital dan

  Dapat diketahui berat

ringannya diare dan

status dehidrasi

  Dapat diketahui

keseimbangan cairan

  Hipotensi, takikardi,

Page 22: Dokep Edit Baru

Sabtu

3/2/06

Pk.

13.00

Sabtu

3/2/06

Pk.

13.00

Dx

II

Dx

III

kosistensi feses lembek

Ps tidak pucat lagi

Mukosa bibir lembab

Setelah  diberi askep

selama 2x24 jam

diharapkan kebutuhan

nutrisi terpenuhi sesuai

kebutuhan tubuh dengan

kriteria hasil :

Ps tidak lemas

Ps mengatakan nafsu

makan meningkat

Makan habis satu porsi

Setelah diberi askep selama

2x24 jam diharapkan

tidur/istirahat teratur (tidak

terganggu) dengan kriteria

hasil:

Ps mengatakan tidak

cemas

Ps mengatakan tidur

nyenyak

Ps tampak tenang

observasi keadaan umum

  Pemberian obat anti diare

Kaji intake dan output

makanan

  Beri makanan yang

mengandung nilai gizi tinggi

  Beri makanan yang

disukai, makan lunak dan

rendah serat

  Kaji kebutuhan ps dapat

istirahat

  Ciptakan suasana yang

nyaman saat tidur

  Anjurkan ps untuk cuci

tangan dan kaki dengan air

hangat

  Anjurkan ps untuk berdoa

sebelum tidur.

demam dapat

menunjukkan

respon/efek kehilangan

cairan

  Dapat menunjukkan

kehilangan cairan

  Diketahui intake dan

output makanan

  Kebutuhan nutrisi

sesuai kebutuhan

  Dengan makan yang

disukai ps dapat lebih

banyak makan an

makan rendah serat

untuk menurunkan

peristaltic usus

  Diketahui waktu

istirahat terpenuhi

  Dengan suasana

nyaman ps dapat tidur

nyenyak

  Dapat membuat ps

merasa segar dan

nyaman

  Dengan berdoa dapat

Page 23: Dokep Edit Baru

merasa lebih tenang

4. Implementasi

Dengan Diare Akut Tanpa Dehidrasi

Di Klinik Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Dps

Tgl 3 –5 Februari 2006

HariTgl No. Dx Tindakan Evaluasi Paraf

Jumat

3/2/06

Pk. 14.00

Pk. 15.00

Pk. 15.00

Pk. 16.30

Pk. 18.00

Dx I

Dx I

Dx II

Dx II

Dx III

Mengobservasi dan

mengkaji frekuensi BAB,

jumlah dan karakteristik

Mengukut tanda vital

Mengkaji intake dan output

makanan

Mengajurkan untuk makan

makanan yang bergizi tinggi

dan disukai ps.

Mengkaji kebutuhan ps

dapat istirahat

  Ps mengatakan masih diare

dengan konsistensi feses encer,

BAB lebih dari 5 kali

  Tekanan Darah 125/70 mmHg

RR   : 20 x/mnt

Nadi : 72 x/mnt

Suhu : 36.8 0C

  Ps mengatakan makan habis

setengah porsi, nafsu makan

menurun, ps tampak pucat,

mukosa bibir kering.

  Ps mengatakan nafsu makan

menurun

  Ps mengatakan tidak dapat

Mhs

Mhs

Mhs

Mhs

Mhs

Page 24: Dokep Edit Baru

Sabtu

4/2/06

Pk. 08.30

Pk. 09.00

Pk. 11.00

Pk. 12.30

Pk. 16.00

Pk. 19.00

Dx I

Dx I

Dx II

Dx III

Dx I

Dx III

Pembrian obat anti diare

diaform

Mengukur tanda vital

Menganjurkan untuk makan

makanan yang rendah serat

dan gizi

Menciptakan suasana yang

nyaman saat ps tidur

(istirahat)

Mengkaji status hidrasi

intake dan output

Mengajurkan ps untuk cuci

tangan dan kaki dengan air

hangat

tidur dengan nyenyak, ps

merasa cemas dengan

keadaannya

  Obat sudah diminum oleh

ps.

  Tekanan darah 130/80 mmHg

RR : 22 x/mnt

Nadi  : 72 x/mnt

Suhu  : 36.7 0C

  Ps mengatakan sudah makan

bubur dan habis ¾ porsi, ps

tidak lemas lagi, perut agak

buncit.

  Pasien mengatakan cemas

brkurang, istirahat sudah agak

tenang

  Ps mengatakan masih diare

dengan konsistensi feses sudah

agak lembek.

  Ps mengatakan merasa segar

dan nyaman, dapat istirahat

dengan tenang

  Ps mengatakan cemas

bekurang

Prwt

Prwt

Prwt

Prwt

Prwt

Prwt

Page 25: Dokep Edit Baru

Pk. 19.30

Minggu

5/2/06

pk. 08.00

Pk. 09.30

Pk. 11.30

Pk. 13.00

Dx III

Dx I

Dx I

Dx II

Dx III

Mengajurkan ps untuk

berdoa sebelum tidur

Mengkaji status hidrasi

intake dan output

Mengukur tanda vital

Mengkaji intake dan output

makanan

Mengkaji kebutuhan ps

dapat istirahat

  Ps mengatakan tidak

khawatir lagi dengan

kondisinya, ps dapat tidur

dengan tenang

  Ps mengatakan tidak diare

lagi

  Tekanan Darah 130/80 mmHg

RR : 20 x/mnt

Nadi : 72 x/mnt

Suhu : 36.50C

  Ps mengatakan nafsu makan

normal, makan habis satu

porsi. Ps tidak pucat, mukosa

bibir lembab

  Ps mengatakan dapat tidur

dengan nyenyak, tidak pernah

terbangun dimalam hari karena

tidak cemas lagi.

Prwt 

Prwt

Prwt

Prwt

Prwt

5. Evaluasi

Dengan Diare Akut Tanpa Dehidrasi

Page 26: Dokep Edit Baru

Di Klinik Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Dps

Tgl 3 – 5 Februari 2006

Hari/Tgl Dx Keperawatan Evaluasi

Minggu

5/2/06

DX I

DX II

DX III

S : Ps mengatakan tidak diare lagi

      konsistensi lembek

O : Ps tidak pucat, mukos bibir

      lembab

A : Masalah teratasi

P : -

I : -

E : Ps merasa keadaannya lebih baik

R : Tercapai sempurna

S : Ps mengatakan nafsu makan

     meningkat, makan habis satu

     porsi

O : Ps tidak lemas lagi, perut buncit

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan kondisi

I : -

E: Ps merasa nyaman dengan

keadaannya

R : Tercapai sempurna

S : Ps mengatakan dapat tidur

     dengan nyenyak, tidak pernah

     rasa khawatir dengan

     keadaannnya

O : Ps tampak tenang

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan kondisi

Page 27: Dokep Edit Baru

I : -

E : Ps merasa nyaman dengan keadaanya

R : Tercapai sempurna

BAB IVPENUTUP

A. Kesimpulan

Dokumentasi didefinisikan sebagai segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat

diandalkan sebagai catatan tentang bukti individu yang berwenang.

Page 28: Dokep Edit Baru

Pengaturan Standar pencatatan dalam perawatan jangka panjang diformulasikan dari kode

profesional dan kebijakan lembaga, serta dari negara dan peraturan pemerintah federal.

Penunjukan yang tepat "fasilitas perawatan jangka panjang" mengacu pada tingkat

perawatan yang diberikan. Kategori biasanya ditentukan dalam peraturan lisensi untuk

lembaga tertentu.

Populasi pasien residen yaitu penduduk primer dan penduduk sekunder.

Komponen Pendokumentasian Perawatan Jangka Panjang (LTC) yaitu pengkajian,

diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, tindakan dan evalusi.

Strategi Grafik yang Bertambah yaitu ringkasan, alert documentation

Page 29: Dokep Edit Baru

26

Daftar Pustaka

www.google.com

http://destyluphpink.blogspot.com/2009/10/dokumentasi-keperawatan-jangka-

panjang_18.html

http://sinichimatea.blogspot.com/2012/02/askep-diare.html