bab i evapro

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan prilaku sadar gizi, peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi serta kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi (KMK, 2015). Diperkirakan masih ada 4,5 juta balita dengan gizi buruk dan gizi kurang yang belum terdeteksi dan untuk menjaringnya dilakukan kegiatan penimbangan rutin di posyandu. Rencana Aksi Pembinaan Gizi Masyarakat (RAPGM) telah ditetapkan delapan indikator kinerja dimana salah satunya adalah balita ditimbang berat badannya. Persentase balita ditimbang berat badannya merupakan indikator Rencana Strategis (Renstra) Kementrian Kesehatan 2015-2019. Penimbangan rutin balita di posyandu diharapkan dilaksanakan oleh masyarakat melalui kader kesehatan dengan pembinaan dari puskesmas (KMK, 2015). Menurut Pusat Data dan Informasi (INFODATIN) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (KMK RI), jumlah 1

Upload: abang-keluang

Post on 07-Dec-2015

232 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

D/S

TRANSCRIPT

2

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangUpaya perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan prilaku sadar gizi, peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi serta kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi (KMK, 2015).Diperkirakan masih ada 4,5 juta balita dengan gizi buruk dan gizi kurang yang belum terdeteksi dan untuk menjaringnya dilakukan kegiatan penimbangan rutin di posyandu. Rencana Aksi Pembinaan Gizi Masyarakat (RAPGM) telah ditetapkan delapan indikator kinerja dimana salah satunya adalah balita ditimbang berat badannya. Persentase balita ditimbang berat badannya merupakan indikator Rencana Strategis (Renstra) Kementrian Kesehatan 2015-2019. Penimbangan rutin balita di posyandu diharapkan dilaksanakan oleh masyarakat melalui kader kesehatan dengan pembinaan dari puskesmas (KMK, 2015).Menurut Pusat Data dan Informasi (INFODATIN) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (KMK RI), jumlah balita gizi buruk dan kurang menurut hasil Riskesdas tahun 2013 masih sebesar 19,6%, dibandingkan dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pada tahun 2014 sebesar 15% dan terjadi peningkatan dibanding tahun 2010 sebesar 17,9% (KMK, 2015).Jumlah balita ditimbang di Puskesmas Kecamatan Pontianak Timur tahun 2014 sebesar 67,7% dan data di wilayah kerja Puskesmas Saigon sebesar 53,88% hal ini menunjukkan dimana masih kurangnya capaian menurut Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Kota Pontianak sebesar 70%, dengan ini perlunya kerjasama pelaksana dalam hal ini bidan dan kader dalam penimbangan balita untuk memantau status gizi kurang dan gizi buruk di Kalimantan Barat khususnya di Kota Pontianak, terutama di wilayah kerja Puskesmas Saigon Kecamatan Pontianak Timur (Dinkes, 2015).

1.2 Rumusan MasalahMengapa capaian balita ditimbang berat badannya, ditimbang berbanding sasaran (D/S) pada program status gizi pada tahun 2014 di wilayah Puskesmas Saigon Kecamatan Pontianak Timur tidak mencapai target?1.3 Tujuan1.3.1 Tujuan UmumMengetahui pelaksaan dan tingkat keberhasilan capaian program status gizi melalui indikator gizi balita ditimbang berat badan di Puskesmas Saigon Kecamatan Pontianak Timur pada tahun 2014. 1.3.2 Tujuan khususa) Mengetahui pelaksanaan pengelolaan program status gizi melalui indikator gizi balita ditimbang berat badan di Puskesmas Saigon Kecamatan Pontianak Timur tahun 2014.b) Memahami berbagai permasalahan program kesehatan status gizi melalui indikator gizi balita ditimbang berat badan secara umum di Puskesmas Saigon Kecamatan Pontianak Timur tahun 2014.c) Memahami prioritas masalah program kesehatan status gizi melalui indikator gizi balita ditimbang berat badan di Puskesmas Kecamatan Pontianak Timur tahun 2014.d) Menyusun penyebab masalah program status gizi melalui indikator gizi balita ditimbang berat badan di Puskesmas Kecamatan Pontianak Timur tahun 2014.e) Mengetahui prioritas penyebab masalah program status gizi melalui indikator gizi balita ditimbang berat badan di Puskesmas Saigon Pontiank Timur tahun 2014.f) Merumuskan pemecahan masalah program status gizi melalui indikator gizi balita ditimbang berat badan di Puskesmas Kecamatan Pontianak Timur tahun 2014.1.4 Manfaat1.4.1 Bagi MahasiswaMahasiswa mengetahui program puskesmas, perencaan, pelaksaan masalah yang timbul dalam pelaksaan, capaian dan mengevaluasi program puskesmas serta memberikan masukan untuk perbaikan program.1.4.2 Bagi FakultasMelaksanakan tri dharma perguruan tinggi dalam melaksanakan fungsi dan tugas perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian bagi masyarakat, terutama dalam peningkatan mutu kesehatan di kota pontianak.1.4.3 Bagi PuskesmasMendapat gambaran kemungkinan penyebab masalah pelaksanaan program dan alternatif pemecahan masalah program kesehatan status gizi di Puskesmas Saigon Kecamatan Pontianak Timur.1