evapro anita

24
PENGOBATAN PASIEN TB PARU DI PUSKESMAS RAWAT INAP GEDONG AIR PERIODE JANUARI – DESEMBER 2014 (LAPORAN EVALUASI PROGRAM) OLEH : ANITA NURCHARISMA (1018011040) PEMBIMBING : DR. RENI ZURAIDA, M.SI KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015

Upload: anitacharis

Post on 09-Apr-2016

116 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

laporan evapro

TRANSCRIPT

Page 1: Evapro Anita

PENGOBATAN PASIEN TB PARU DI PUSKESMAS RAWAT INAP GEDONG AIR

PERIODE JANUARI – DESEMBER 2014 

(LAPORAN EVALUASI PROGRAM)

OLEH : 

ANITA NURCHARISMA (1018011040)

 

PEMBIMBING :

 

DR. RENI ZURAIDA, M.SI

 

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2015

Page 2: Evapro Anita

LATAR BELAKANGPenyakit tuberkulosis (TB) paru masih merupakan masalah utama kesehatan yang dapat menimbulkan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas) (Aditama & Chairil, 2002). Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien TB baru dan 3 juta kematian akibat TB di seluruh dunia (Depkes RI, 2006).

Page 3: Evapro Anita

Di Bandar Lampung khususnya wilayah kerja Puskesmas Kedaton pada tahun 2011 ditemukan kasus

DBD sebanyak 16 kasus ditemukan, tahun 2012 ditemukan 67 kasus

DBD, yang kemudian menurun di tahun 2013 yaitu ditemukan 35 kasus

DBD. Tahun 2014 menurun lagi, ditemukan 18 kasus.

Angka Bebas Jentik (ABJ) rata-rata di wilayah kerja Puskesmas Kedaton

pun masih di bawah standar nasional (95%) yaitu 80%, hal ini menunjukkan

bahwa kepadatan jentik nyamuk cakupan wilayah kerja Puskesmas

Kedaton masih cukup tinggi.

Page 4: Evapro Anita

penanggulangan TB Paru dilaksanakan dengan Strategi DOTS terdiri atas 5 komponen: Komitmen politis,

diagnosis TB dengan mikroskopis, PMO (pemantau minum obat), kesinambungan ketersediaan OAT (obat

anti TB) dan Pencatatan pelaporan yang baik dan benar. Dengan adanya program Strategi DOTS dalam

penanggulangan TB Paru maka pengembangan Unit Pelayanan Kesehatan perlu ditingkatkan jumlahnya

(Dinkes, 2013).

Page 5: Evapro Anita

RUMUSAN MASALAHBerdasarkan uraian diatas maka dalam penulisan ini rumusan masalah yang akan dibahas adalah bagaimana gambaran pengobatan pasien TB Paru yang dilaksanakan Puskesmas Gedong Air selama bulan Januari – Desember 2014?

Page 6: Evapro Anita

TUJUAN PENULISANTujuan umum

• Memahami program Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue pada Puskesmas Rawat Inap Kedaton mulai perencanaan sampai evaluasi program, secara menyeluruh, sehingga dapat meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan serta tercapainya derajat kesehatan yang optimal.

Tujuan khusus

• Mengetahui masalah dari program Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue di Puskesmas Rawat Inap kedaton bulan Juli 2014-Desember 2014.

• Mengetahui kemungkinan penyebab masalah dari Prgoram.

• Mampu merumuskan alternatif pemecahan masalah dari Program

Page 7: Evapro Anita

Pengumpulan data

Sumber data primer

Sumber data sekunder

METODE EVALUASI

Page 8: Evapro Anita

Cara analisis

Menentukan prioritas cara pemecahan masalah

Membuat alternatif pemecahan masalah

Identifikasi penyebab masalah

Membuat kerangka konsep dari masalah yang diprioritaskan

Menetapkan prioritas masalah

Membandingkan pencapaian keluaran program dengan tolak ukur keluaran.

Menentukan satu tolak ukur yang akan digunakan

Menetapkan beberapa tolak ukur dari unsur keluaran

Page 9: Evapro Anita

Tolak ukur

Pedoman Kerja Puskesmas Jilid 2, Departemen Kesehatan RI, Tahun 2004.

Pedoman Penatalaksanaan TB Paru di Puskesmas, Departemen Kesehatan RI, Tahun 2004.

HASIL EVALUASI

Page 10: Evapro Anita

PENENTUAN SATU TOLAK UKUR YANG AKAN DIGUNAKAN

 Dari kedua tolak ukur diatas, maka tolak ukur yang dipilih adalah berdasarkan Pedoman Kerja di Puskesmas, Departemen Kesehatan RI, 2014. Tolak ukur dipilih berdasarkan laporan mengenai kasus TB Paru di wilayah Puskesmas Gedong Air dan Progam kerja dasar dalam pengobatan wajib pada Strata I.  

Page 11: Evapro Anita

PERBANDINGAN PENCAPAIAN KELUARAN PROGAM DENGAN TOLAK UKUR KELUARANVariabel Keluaran Tolak Ukur Pencapaian Masalah

Angka TB Paru yang diobatiAngka kematian TB ParuAngka kejadian kasus TB Paru yang sembuh

Minimal 58% pasien dengan TB Paru menjalani pengobatan TB Paru di Puskesmas Gedong AirAngka kematian akibat TB Paru di wilayah kerja puskesmas rawat inap Gedong Ai =0Angka minimal untuk kasus TB Paru yang sembuh di wilayah puskesmas Gedong Air ditargetkan mecapai 58%

Jumlah kasus angka TB Paru yang diobati pada data laporan periode Januari-Desember 2014 Jumlah kasus angka

pencapaian pada TB Paru yaitu 96,55% dari pencapaian minimal 58%

Jumlah angka kematian akibat TB Paru pada data bulan Januari -Desember 2014 = 0Jumlah kasus TB Paru yang sembuh pada data bulan Januari-Desember 2014 yaitu 36 kasus (56,89%).

(-)(-)(+)

Page 12: Evapro Anita

PENETAPAN PERIOTAS MASALAH mengenai Pencapaian Keluaran Progam dengan Tolak Ukur Keluaran didapatkan adanya masalah yaitu mengenai Angka minimal untuk kasus TB Paru yang sembuh di wilayah puskesmas Gedong Air yang ditargetkan mecapai 58%, tatapi jumlah untuk kasus TB Paru yang sembuh pada data bulan Januari-Desember 2014 yaitu hanya 36 kasus atau 56,89%.

Page 13: Evapro Anita

Kerangka konsep

Page 14: Evapro Anita

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB MASALAH Untuk membantu menentukan kemungkinan penyebab masalah dapat dipergunakan diagram fish bone dan didapatkan daftar penyebab masalah mengenai kurangnya pencapaian dari pengobatan TB Paru pada Puskesmas Gedong Air.

Page 15: Evapro Anita
Page 16: Evapro Anita

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAHMenyususn alternatif jalan keluar

No.

Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah

1 Kurang optimalnya pemberdayaan bidan dan petugas kesehatan kesehatan desa dalam memberikan penyuluhan tentang TB paru.

Meningkatkan atau memaksimalkan kinerja bidan dan petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan tentang penyakit TB paru.

2 Tidak adanya pencatatan dan pendataan terhadap pasien suspek TB paru yang memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan swasta (bidan, dokter praktek swasta, poliklinik) di area wilayah kerja Puskesmas

Mengusahakan kembali tenaga kesehatan yang bekerja pada pelayanan kesehatan swasta mengisi blanko pasien suspek TB yang telah disediakan oleh puskesmas.

3 Masyarakat kurang mengenali gejala penyakit TBC.

Memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai TB paru untuk meningkatkan pengetahuan tentang penyakit TB paru.

4 Cara pengumpulan dahak yang kurang tepat. Memberikan penyuluhan kepada bidan dan petugas kesehatan aktif tentang cara dan syarat pengambilan sampel dahak yang benar.

Mengingatkan kepada bidan dan petugas kesehatan aktif untuk mengedukasi tentang cara dan syarat pengambilan sampel dahak kepada pasien-pasien suspek TB.

Page 17: Evapro Anita

Prioritas jalan keluarAlternatif Pemecahan Masalah M I V C Jumlah Prioritas

Meningkatkan atau memaksimalkan kinerja bidan dan petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan tentang penyakit TB paru.

5 4 5 2 50 II

Mengusahakan kembali tenaga kesehatan yang bekerja pada pelayanan kesehatan swasta mengisi blanko pasien suspek TB yang telah disediakan oleh puskesmas.

4 4 3 2 24 IV

Memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai TB paru untuk meningkatkan pengetahuan tentang penyakit TB paru.

5 5 5 2 62,5 I

Memberikan penyuluhan kepada bidan dan petugas kesehatan aktif tentang cara dan syarat pengambilan sampel dahak yang benar.

5 5 4 2 50 III

Mengingatkan kepada bidan dan petugas kesehatan aktif untuk mengedukasi tentang cara dan syarat pengambilan sampel dahak kepada pasien-pasien suspek TB.

4 4 3 2 24 V

Page 18: Evapro Anita

KESIMPULAN

Masalah tidak tercapainya angka bebas jentik menurut target di atas 95% yang pada kenyataannya hanya 83 %

Page 19: Evapro Anita

Ditemukan penyebab masalah paling mungkin, yaitu

Internal

• Kurangnya petugas penyuluhan dan tidak adanya juru pemantau jentik.

Eksternal

• kurangnya pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat mengenai DBD yang berdampak pada tidak terlaksana program 3M plus secara optimal.

Page 20: Evapro Anita

Prioritas masalah yang paling utama setelah diidentifikasi adalah kurangnya kinerja petugas kesehatan dan kurangnya kegiatan 3M plus yang optimal.

Alternatif pemecahan masalah (jalan keluar) antara lain :

memberikan reward memalui dana BOK kepada petugas agar dapat meningkatkan kinerjanya serta melakukan kegiatan 3M

plus melalui jumat bersih dengan bantuan para tokoh masyarakat..

Page 21: Evapro Anita

SARANTerhadap Puskesmas Gedong Air :Penambahan Jadwal penyuluhan di balai kesehatan, sekolah atau tempat umum lainnya untuk meningkatkan pengetahuan tentang penyakit TB paru.Mengusahakan kembali tenaga kesehatan yang bekerja pada pelayanan kesehatan swasta mengisi blanko pasien suspek TB yang telah disediakan oleh puskesmas.Mengusahakan dan meningkatkan kerjasama antara P2M TB paru dan bagian Promkes serta Kesling, antara lain dengan bersama - sama melakukan inspeksi sanitasi lingkungan, kunjungan rumah pada keluarga dengan kontak TB (+)Peran aktif dari tenaga kesehatan serta petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan kepada warga tentang cara pengeluaran dahak yang baik, sehingga sampel yang diperiksa pun dapat akurat.

Page 22: Evapro Anita

Untuk masyarakat:Masyarakat diharapkan untuk lebih memahami dan mawas diri terhadap gejala – gejala TB paru dan faktor risikonyaPasien suspek TB paru diharapkan menyadari pentingnya melakukan pemeriksaan dahak di Puskesmas setempatPasien dengan TB paru diharapkan untuk kontrol rutin dan berobat secara teratur ke puskesmas

Page 23: Evapro Anita

DAFTAR PUSTAKA

Bahar, A., Zulkifli Amin. 2007. Pengobatan Tuberkulosis Mutakhir dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, Edisi IV. Jakarta : BPFKUI; 995-1000.

 

Bayupurnama, Putut. 2007. Hepatoksisitas karena Obat dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, Edisi IV. Jakarta : BPFKUI;471-474.

 

Brooks, G.F., Butel, J. S. and Morse, S. A., 2004. “Jawetz, Melnick Adelbergh’s: Mikrobiologi Kedokteran”. Buku I, Edisi I, Alih bahasa: Bagian Mikrobiologi FKU Unair, Jakarta : Salemba Medika.

 

Crofton, John. 2002. Tuberkulosis Klinis Edisi 2. Jakarta : Widya Medika.

 

Daniel, M. Thomas. 1999. Harrison : Prinsip-Prinsip Ilmu penyakit dalam Edisi 13 Volume 2. Jakarta : EGC : 799-808

 

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis Edisi 2 Cetakan Pertama. Jakarta.

 

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Penanggulangan Tuberkulosis Di Indonesia. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi kedua. 2008. hal. 8-12.

 

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Tatalaksana Pasien Tuberkulosis. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi kedua. 2008.

 

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2013. Profil Kesehatan Provinsi Lampung. Depkes RI

 

Profil Puskesmas. 2014. Profil Puskesmas Puskesmas Rawat Inap Gedong Air 2014. Dinkes Bandar Lampung

 

Strategi Nasional Pengendalian TB di Indonesia 2010 – 2014. Diunduh di: http://www.pppl.depkes.go.id/_asset/_regulasi/STRANAS_TB.pdf

 

World Health Organization. 2010. Epidemiologi tuberkulosis di Indonesia. Diunduh di:

http://www.who.int/topics/millennium_development_goals/diseases/en/index.html.

Page 24: Evapro Anita

TERIMA KASIH