bab ii evapro ratih

Upload: ratih-kusuma-dewi

Post on 01-Mar-2018

264 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Bab II Evapro Ratih

    1/22

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. DEMAM BERDARAH DENGUE

    2.1.1. Definisi

    Demam Berdarah Dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus

    dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamukAedes aegypti(Soegijanto, 2004) Demam

    Berdarah Dengue adalah penyakitdemamyangdiikutipandarahan diba!ah kulit, selaput

    hidung dan lambung yang disebabkanolehvirusyang ditularkan melalui nyamuk Aedes

    Aegypti. "enyakit ini menyerang semua orang dan menyebabkan kematian, terutama

    pada anak serta sering menimbulkan !abah (#rianto, 200$)

    2.1.2. Etiologi

    "enyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dari kelompok %rbovirus B, yaitu

    arthropod&borne atau virus yang disebarkan oleh artropoda 'irus ini termasuk genus

    lavivirus dari amiliflaviviridae yamuk %edes betina biasanya terineksi virus dengue

    pada saat menghisap darah dari seseorang yang sedang berada pada tahap demam akut

    (viraemia) Setelah melalui periode inkubasi ekstrinsik selama * sampai +0 hari, kelenjar

    ludah %edes akan menjadi terineksi dan virusnya akan ditularkan ketika nyamuk

    menggigit dan mengeluarkan airan ludahnya kedalam luka gigitan ke tubuh orang lain

    Setelah masa inkubasi instrinsik selama -&+4 hari (rata&rata selama 4&. hari) timbul

    gejala a!al penyakit seara mendadak, yang ditandai dengan demam, pusing, myalgia

    (nyeri otot), hilangnya nasu makan dan berbagai tanda atau gejala non spesiik seperti

    nausea (mual&mual), muntah dan rash (ruam pada kulit) 'iraemia biasanya munul pada

    saat atau persis sebelum gejala a!al penyakit tampak dan berlangsung selama kurang

    lebih / hari setelah dimulainya penyakit Saat&saat tersebut merupakan masa

    kritisdimanapenderitadalammasasangat inekti untuk vektor nyamuk yang berperan

    dalam siklus penularan (idoyono, 200*1 Sitio, 200*)

    2.1.3. Penul!n

    'irus dengue (arbovirus) ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes

    aegypti betina, dapat pula melalui gigitan nyamuk Aedes albopictus namun nyamuk

    tersebut bukan sebagai vektor utama di daerah perkotaan Sekali terineksi dengan

    arbovirus, maka seumur hidup nyamuk akan tetap terineksi dan dapat terus menularkan

    virus tersebut pada manusia Beberapa aktor yang berkaitan dengan peningkatan

    penularan antara lain

  • 7/26/2019 Bab II Evapro Ratih

    2/22

    a 'ektor perkembangbiakan vektor, kepadatan vektor di lingkungan, transportasi

    vektor dari satu tempat ke tempat lain

    b 3ost terdapatnya penderita di lingkungan, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk

    ingkungan urah hujan, suhu, sanitasi dan kepadatan penduduk (idiyono, 20++)

    2.1.". Ptogenesis

    %da dua perubahan patoisiologi utama yang terjadi pada DBD "ertama adalah

    peningkatan permeabilitas vaskular yang meningkatkan kehilangan plasma dari

    kompartemen vaskular 5eadaan ini mengakibatkan hemokonsentrasi, tekanan nadi

    rendah dan tanda syok lainnya "erubahan kedua adalah gangguan pada hemostatis yang

    menakup perubahan vaskular, trombositopenia dan koagulopati

    'irus bereplikasi di nodus limatikus regional dan menyebar ke jaringan lain,terutama ke sistem retikuloendotelial dan kulit seara hematogen 6ubuh akan

    membentuk kompleks virus&antibodi dalam sirkulasi darah sehingga akan mengaktivasi

    sistem komplemen yang berakibat dilepaskannya anailaktosin 7-a&7/a sehingga

    permeabilitas dinding pembuluh darah meningkat %kan terjadi juga agregasi trombosit

    yang melepaskan %D", trombosit melepaskan 8at vasoakti yang bersiat meningkatkan

    permeabilitas kapiler dan melepaskan trombosit aktor ### yang merangsang koagulasi

    intrvaskular 6erjadinya aktivasi aktor 9## akan menyebabkan pembekuan intravaskular

    yang meluas dan meningkatkan permeabilitas dinding pembuluh darah Deek trombosit

    terjadi baik kualitati dan kuantitati Beberapa trombosit yang bersirkulasi selama ase

    akut DBD tidak dapat berungsi normal :leh karena itu, meskipun penderita dengan

    jumlah trombosit ;+00000ji tourni?uet positi, ekomosis,

    epitaksis, perdarahan gusi 3emetamesisdan atau melena

    - "embesaran hati

    4 Syok, ditandai nadi epat dan lemah serta penurunan tekanan nadi, hipotensi, kaki dan

    tangan dingin, kulit lembab dan pasien tampak gelisah

    B5riteria aboratoris

  • 7/26/2019 Bab II Evapro Ratih

    3/22

    + 6rombositopenia(+00000 sel< mm-atau kurang)

    2 3emokonsentrasi peningkatan hematoksit 20@ atau lebih

    Dua kriteria pertama ditambah trombositopemia dan hemokonsentrasi atau

    peningkatan hematokrit ukup untuk menegakkan diagnosis klinis demam berdarah

    dengueDerajat "enyakit (3:, +$$=)

    Derajat # Demam disertai gejala tidak khas dan satu satunya

    maniestasi ialah uji tourni?uetpositi

    Derajat ## Seperti derajat #, disertai perdarahan spontan di kulit dan atau

    perdarahan lain

    Derajat ### Didapatkan kegagalan sirekulasi, yaitu nadi epat dan

    lambat,tekanan mulut, kulit dingin atau lembab dan penderita tampak gelisah

    Derajat #' Syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak terukur

    2.1.$. Pentl%snn

    6idak ada terapi spesiik untuk DBD, prinsip utama adalah terapi suporti

    "emeliharaan volume airan sirkulasi merupakan tindakan yang paling penting dalam

    penanganan DBD %supan airan pasien harus tetap dijaga terutama airan oral Bila

    asupan airan oral pasien tidak mampu dipertahankan, maka dibutuhkan tambahan airan

    melalui intravena untuk menegah kebooran plasma yang berlebihan dan untuk

    mengganti airan intravaskular

    Aambar 2 :bservasi dan pemberian airan suspek DBD de!asa di #AD

  • 7/26/2019 Bab II Evapro Ratih

    4/22

    Aambar - "emberian airan suspek DBD de!asa di ruang ra!at

  • 7/26/2019 Bab II Evapro Ratih

    5/22

    Aambar 4 "enatalaksaan DBD dengan peningkatan hematokrit ;20@

  • 7/26/2019 Bab II Evapro Ratih

    6/22

    Aambar / "enatalaksanaan syok dengue de!asa

  • 7/26/2019 Bab II Evapro Ratih

    7/22

    2.2. &EKT'R DEMAM BERDARAH DENGUE

    'ektor penular DBD adalah nyamukAedes aegypti danAedes albopictus 5edua

    spesies ini ditemukan hampir di seluruh !ilayah #ndonesia, keuali di ketinggian ;+000

    m di atas permukaan laut Di #ndonesia Aedes aegypti merupakan vektor utama yang

    paling berperan dalam penularan penyakit karena nyamuk ini hidup di dalam dan sekitar

    rumah sehingga kesempatan untuk kontak dengan manusia lebih besar, sedangkanAedes

    albopictus hidup di kebun yamuk Aedes aegypti biasa hidup di lingkungan gelap

    tersembunyi sebagai tempat peristirahatannya arva nyamuk ini dapat ditemukan di

    dalam atau di dekat perumahan, di dalam kaleng atau tempat&tempat penyimpanan air

    yang relati bersih yang digunakan untuk minum atau mandi Sedangkan nyamuk Aedes

    albopictusberkembangbiak di dalam lubang&lubang pohon, potongan batang bambu dan

    buah kepala yang terbuka arvanya dapat hidup di dalam kaleng dan tempat

    penampungan air lainnya

    2.2.1. Mo!fologi

    yamuk Aedes aegypti de!asa berukuran keil, memiliki !arna dasar hitam

    dengan bintik&bintik putih di badannya (terutama pada kaki) dan dikenal dari bentuk

    morologinya yang khas sebagai nyamuk yang mempunyai gambaran lira (lyre form)

    yang putih pada punggungnya :ksiput bersisik lebar, ber!arna putih terletak

    memanjang 6ibia ber!arna hitam seluruhnya Sayap bersisik hitam dan mempunyai

    ukurtan selebar 2&- mm Siat atau iri&iri nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor utama

    DBD sebagai berikut

    a Sangat domestik

    b Senang tinggal di dalam ruangan

    Senang bersitirahat di tempat yang gelap dan lembab

    d Senang hinggap di benda&benda yang menggantung

    e enggigit pada pagi hari (0$&+2) dan sore hari (+/&+=)

    3idup tersebar di daerah tropis dan dataran rendah

    g Carak terbang rata&rata 40&+00 m

    2.2.2. Si%lus Hi(u)

    yamuk Aedes aegypti mengalami metamorosis sempurna, yaitu telur &

    larva

  • 7/26/2019 Bab II Evapro Ratih

    8/22

    tempat perindukan "ada umumnya telur akan menetas menjadi larva

  • 7/26/2019 Bab II Evapro Ratih

    9/22

    2.2.3. E%ologi &e%to!

    Ekologi vektor bertujuan untuk mempelajari hubungan antara vektor dan

    lingkungannya atau mempelajari bagaimana pengaruh lingkungan terhadap vektor

    ingkungan yang mempengaruhi vektor ada dua maam, yakni lingkungan isik dan

    lingkungan biotik

    + ingkungan isik

    a Carak antara rumah dan konstruksi rumah

    Carak rumah mempengaruhi penyebaran nyamuk dari satu rumah ke

    rumah lain Semakin dekat jarak antar rumah, semakin mudah nyamuk

    menyebar ke rumah sebelah Bahan&bahan pembuat rumah, konstruksi

    rumah, !arna dinding dan pengaturan barang&barang dalam rumah

    menyebabkan rumah tersebut menjadi disenangi atau tidak oleh nyamukb aam kontainer

    aam kontainer termasuk pula letak kontainer, bahan kontainer, !arna,

    bentuk, tutup dan asal air pada kontainer mempengaruhi nyamuk betina

    dalam pemilihan tempat bertelur

    5etinggian tempat

    Setiap kenaikan +00 m suatu tempat, makan selisih suhu udara dengan

    tempat semula adalah setengah derajat elius Bila perbedaan ukup

    tinggi, maka perbedaan suhu juga akan ukup banyak dan mempengaruhi

    pula aktor&aktor lain, termasuk penyebaran nyamuk "ada ketinggian

    +000 m di atas permukaan laut, tidak ditemukan vektor penular DBD

    d #klim

    #klim adalah suatu komponen isik yan terdiri atas suhu udara,

    kelembaban nisbi udara, urah hujan dan keepatan angin Fata&rata suhu

    optimum untuk pertumbuhan nyamuk adalah 2/&2=7 "ertumbuhan

    nyamuk akan berhenti sama sekali pada suhu G+07 atau ;407 >mur

    nyamuk juga dipengaruhi oleh kelembaban udara "ada kelembaban

    G.0@, umur nyamuk akan menjadi pendek, tidak dapat menjadi vektor

    karena tidak ukup !aktu untuk perpindahan virus dari lambung ke

    kelenjar ludah nyamuk 7urah hujan mempengaruhi dua ara yakni

    turunnya temperatur dan naiknya kelembaban nisbi udara 6emperatur dan

    kelembaban nisbi udara selama musim hujan sangat kondusi untuk

    kelangsungan hidup nyamuk de!asa dan juga meningkatkan

    kemungkinan hidup nyamuk yang terineksi Seara tidak langsung, angin

  • 7/26/2019 Bab II Evapro Ratih

    10/22

    akan mempengaruhi penguapan air dan suhu udara %ngin juga

    berpengaruh pada penerbangan nyamuk Bila keepatan angin ++&+4

    m

  • 7/26/2019 Bab II Evapro Ratih

    11/22

    pengambilan satu jentik di setiap tempat genangan air yang ditemukan jentik untuk

    diidentiikasi lebih lanjut Sedangkan ara visual yakni melihat ada atau tidaknya jentik

    di setiap tempat genangan air yang diperiksa tanpa mengambil jentiknya >kuran yang

    dipakai untuk mengetahui kepadatan jentikAedes aegyptiadalah

    a. %ngka bebas jentik (%BC)

    Cumlah rumah

  • 7/26/2019 Bab II Evapro Ratih

    12/22

    Fekomendasi kepada petugas kesehatan dan sektor terkait

    aporan kepada atasan langsung dan sektor terkait

    "enyebarluasan (sosialisasi, diseminasi inormasi) hasil surveilans

  • 7/26/2019 Bab II Evapro Ratih

    13/22

    enjalin jejaring kerjasama baik thp lintas sektor maupun s!asta

    3asil sosialisasi dilaporkan kepada atasan langsung dan sektor terkait

    / onitoring dan evaluasi

    "emantauan seara terus menerus terhadap hasil survailans tempat perindukan

    "embinaan teknis terhadap pemerintah (dinas kesehatan, puskesmas), s!asta

    dan masyarakat

    . "eningkatan SD

    enentukan jenis pelatihan yang sesuai dengan peserta yg dilatih

    elaksanakan pelatihan pengendalian vektor

    Iangkah&langkah kegiatan penanggulangan kasus demam beradarah dengue di

    !ilayah kerja "uskesmas meliputi penyelidikan epidemiologi ("E) yaitu penarian

    penderita

  • 7/26/2019 Bab II Evapro Ratih

    14/22

    2.2.*. Pe+,e!ntsn &e%to!

    "emberantasan vektor penular (Aedes aegypti) merupakan ara utama untuk

    menanggulangi DBD 3al ini disebabkan karena belum tersedianya vaksin maupun obat

    untuk membasmi virusnya "emberantasan nyamuk Aedes aegypti dapat dilakukan

    terhadap nyamuk de!asa maupun jentiknya

    + "emberantasan nyamukAedes aegypti de!asa

    "emberantasan nyamuk Aedes aegypti de!asa dilakukan dengan ara

    penyemprotan

  • 7/26/2019 Bab II Evapro Ratih

    15/22

    tempat penampungan air juga turut dilakukan dengan ara menutup rapat agar nyamuk

    tidak dapat masuk untuk berkembangbiak ubang bambu bekas ditebang juga harus

    ditutup dengan tanah atau adonan semen 6erakhir, mengubur barang&barang bekas yang

    dapat menjadi tempat berkembangbiak nyamuk seperti ban bekas, kaleng dan botol bekas

    (6am8a, 20+-)

    2.2.$. Pe+e!i%sn Jenti% Be!%l

    "emeriksaan Centik Berkala merupakan pemeriksaan tempat penampungan air

    dan tempat perkembang biakan nyamukAedes aegypti untuk mengetahui adanya jentik

    nyamuk 5egiatan ini dilakukan seara teratur oleh petugas kesehatan atau kader atau

    jumantik di rumah dan tempat&tempat umum Selain melakukan pemeriksaan jentik,

    petugas memberikan penyuluhan mengenai "emberantasan Sarang yamuk kepada

    masyarakat atau pengelola tempat umum Dengan kunjungan yang berulang diharapkan

    masyarakat dapat termotivasi untuk melaksanakan "emberantasan Sarang yamuk

    seara teratur 6ahapan pelaksanaan program "emeriksaan Centik Berkala sebagai berikut

    + "ersiapan

    a "emetaan dan pengumpulan data penduduk, rumah

  • 7/26/2019 Bab II Evapro Ratih

    16/22

    a 6ulis tanggal pemeriksaan, nama petugas pemeriksa, nama !ilayah bangunan yang

    diperiksa dan hasil pemeriksaannya

    b aporkan hasil pemeriksaan ke puskesmas setiap bulannya

    "rogram "CB di !ilayah kerja "uskesmas "anoran as berada di ba!ah

    tanggung ja!ab koordinator sanitasi dan kesling "uskesmas "anoran as "rogram "CB

    dilakukan oleh kader dari setiap F yang merupakan per!akilan !arga yang telah menjalani

    penyuluhan dan pelatihan "CB sebelumnya 5ader tersebut melaksanakan program "CB

    empat kali dalam sebulan biasanya dilakukan pada hari jumat kemudian dilaporkan ke

    koordinator sanitasi dan kesling "uskesmas "anoran as setiap bulannya "rogram "CB

    dipantau langsung oleh koordinator sanitasi dan kesling "uskesmas "anoran as setiap

    Cumat di setiap kelurahan "enatatan dan pelaporan bulanan program "CB dilakukan oleh

    koordinator sanitasi dan kesling "uskesmas "anoran as sebagai bahan evaluasi tahunan

    "uskesmas "anoran as Berikut ini adalah tolok ukur penapaian yang digunakan sebagai

    landasan dalam program "CB "uskesmas "anoran as

    6abel + 'ariabel dan tolok ukur penilaian

    No &!i,el Definisi o)e!sionl tu !u+us Tolo% u%u!

    %e,e!-sil

    n

    1 7akupan angka

    bebas jentik(%BC)

    Cumlah bangunan yang tidak ada jentik H +00@

    Cumlah bangunan yang diperiksa jentiknya

    ;$/@

    2 aporan kasus

    yang

    ditindaklanjuti

    dengan

    penyelidikan

    epidemiologi

    ("E)

    Cumlah kasus yang ada di !ilayah kerja

    puskesmas termasuk kasus yang ditemukan di

    rumah sakit

    +00@

    laporan

    kasus

    ditindaklanj

    uti dengan

    "E

    3 "enatatan danpelaporan

    "enatatan dan pelaporan tahun sebelumnyadigunakan sebagai masukan dalam upaya

    perbaikan program selanjutnya

    Dilakukanevaluasi

    program

    " %ngka

    morbiditas

    DBD

    orbiditas banyaknya jumlah penderita DBD engalami

    penurunan

    dari tahun

    ke tahun

  • 7/26/2019 Bab II Evapro Ratih

    17/22

    #. %ngka

    mortalitas DBD

    ortalitas banyaknya jumlah penderita yang

    meninggal akibat DBD

    engalami

    penurunan

    dari tahun

    ke tahun

    Sumber: Peraturan Pemerintah Daerah o. ! "ahun #$$% tentang Pengendalian D&D

    2.3. KESEHATAN INGKUNGAN

    enurut 'orld (ealth rgani*ation (3:), kesehatan lingkungan adalah suatu

    keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin

    keadaan sehat dari manusia 3impunan %hli 5esehatan ingkungan #ndonesia (3%5#)

    mendeinisikan kesehatan lingkungan sebagai suatu kondisi lingkungan yang mampu

    menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk

    mendukung terapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia(Setiyabudi,200=)

    6erdapat += ruang lingkup kesehatan lingkungan menurut 'orld (ealth rgani*ation

    (3:), yaitu (3:, 200*)

    + "enyediaan air minum

    2 "engelolaan air buangan dan pengendalian penemaran

    - "embuangan sampah padat

    4 "engendalian vektor

    / "enegahan

  • 7/26/2019 Bab II Evapro Ratih

    18/22

    Di #ndonesia, berdasarkan undang&undang o 2- tahun +$$2 tentang "okok&"okok

    5esehatan pasal 22 ayat - menyebutkan bah!a kesehatan lingkungan meliputi

    kegiatan

  • 7/26/2019 Bab II Evapro Ratih

    19/22

    b) Sistem adalah gabungan dari elemen&elemen yang saling dihubungkan oleh suatu

    proses atau struktur dan berungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya

    menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan

    ) Sistem adalah kumpulan dari bagian&bagian yang berhubungan dan membentuk satu

    kesatuan yang majemuk, dimana masing&masing bagian bekerja sama seara bebas dan

    terkait untuk menapai sasaran kesatuan dalam suatu situasi yang majemuk pula

    d) Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai elemen yang

    berhubungan serta saling mempengaruhi yang dengan sadar dipersiapkan untuk

    menapai tujuan yang telah ditetapkan

    Sesuatu disebut sebagai sistem apabila ia memiliki beberapa iri pokok sistem

    7iri&iri pokok yang dimaksud banyak maamnya, jika disederhanakan dapat

    dibedakan atas empat maam yaitu (%n!ar, 200*)

    + Dalam sistem terdapat bagian atau elemen yang satu sama lain saling

    berhubungan dan mempengaruhi yang membentuk satu kesatuan, dalam arti semuanya

    berungsi untuk menapai tujuan yang sama yang telah ditetapkan

    2 Jungsi yang diperankan oleh masing&masing bagian atau elemen yang

    membentuk satu kesatuan tersebut adalah dalam rangka mengubah masukan menjadi

    keluaran yang direnanakan

    - Dalam melaksanakan ungsi tersebut, semuanya bekerja sama seara bebas

    namun terkait, dalam arti terdapat mekanisme pengendalian yang mengarahkannya agar

    tetap berungsi sebagaimana yang telah direnanakan

    4 Sekalipun sistem merupakan satu kesatuan yang terpadu, bukan berarti ia

    tertutup terhadap lingkungan

    2.".2. Unsu!/unsu! Siste+

    Sistem terbentuk dari bagian atau elemen yang saling berhubungan dan

    mempengaruhi %dapun yang dimaksud dengan bagian atau elemen tersebut

    dikelompokan ke dalam enam unsur yaitu

    + asukan (input)

    asukan adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang

    diperlukan untuk dapat berungsinya sistem tersebut Dalam sistem pelayanan

    kesehatan, masukan terdiri atas tenaga, dana, metode, sarana

  • 7/26/2019 Bab II Evapro Ratih

    20/22

    LINGKUNGAN

    MASUKAN PROSES KELUARAN

    UMPAN BALIK

    DAMPAK

    "roses adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang

    berungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direnanakan Dalam

    sistem pelayanan kesehatan terdiri atas perenanaan, pengorganisasian, pelaksanaan

    dan penilaian

    - 5eluaran (output)

    5eluaran adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya

    proses dalam sistem

    4 >mpan balik (feed back)

    >mpan balik adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari

    sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut

    / Dampak (impact)

    Dampak adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem

    . ingkungan (environment)

    ingkungan adalah dunia diluar sistem yang tidak dikelola olah sistem tetapi

    mempunyai pengaruh besar terhadap sistem

    Bagan + 3ubungan unsur&sistem

    2.".3. Pen(e%tn Siste+

    Dibentuknya suatu sistem pada dasarnya untuk menapai suatu tujuan tertentu

    yang telah ditetapkan >ntuk terbentuknya sistem tersebut perlu dirangkai berbagai

    unsur atau elemen sedemikian rupa sehingga seara keseluruhan membentuk suatu

    kesatuan dan seara bersama&sama berungsi untuk menapai tujuan kesatuan %pabila

    prinsip pokok atau ara kerja sistem ini diterapkan pada !aktu menyelenggarakanpekerjaan administrasi, maka prinsip pokok atau ara kerja ini dikenal dengan nama

  • 7/26/2019 Bab II Evapro Ratih

    21/22

    pendekatan sistem (system approach) "ada sistem ini batasan tentang pendekatan

    sistem banyak maamnya, beberapa yang terpenting adalah

    + "endekatan sistem adalah penerapan suatu prosedur

    yang logis dan rasional dalam meranang suatu rangkaian komponen&komponen yang

    berhubungan sehingga dapat berungsi sebagai satu kesatuan menapai tujuan yang

    telah ditetapkan

    2 "endekatan sistem adalah suatu strategi yang

    menggunakan metode analisis, desain dan manajemen untuk menapai tujuan yang

    telah ditetapkan seara eekti dan eisien

    - "endekatan sistem adalah penerapan dari ara berpikir

    yang sistematis dan logis dalam membahas dan menari pemeahan dari suatu masalah

    atau keadaan yang dihadapi

    2.".". E0lusi P!og!+

    enurut "he American Public Association deinisi evaluasi adalah suatu proses

    untuk menentukan nilai atau jumlah keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam

    menapai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan menurut "he +nternational ,learing

    (ouse on Adolescent Fertility ,ontrol For Population ptions- evaluasi adalah suatu

    yang teratur dan sistematis dalam membandingkan hasil yang diapai dengan tolok ukur

    dan kriteria yang telah ditetapkan, dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan serta

    penyusunan saran&saran, yang dapat dilakukan pada setiap tahap dari pelaksanaan

    program enurut Fieken, evaluasi adalah pengukuran terhadap akibat yang

    ditimbulkan dari dilaksanakannya program dalam menapai tujuan yang telah

    ditetapkan Evaluasi program dapat dilakukan pada setiap tahap program tergantung

    tujuannya, yakni

    + Evaluasi ormati (dilakukan pada tahap perenanaan program)

    6ujuannya adalah meyakinkan bah!a renana yang akan disusun benar&benar telah

    sesuai dengan masalah yang ditemukan sehingga nantinya dapat menyelesaikan

    masalah tersebut

    2 Evaluasi promoti (dilakukan pada tahap pelaksanaan program)

    6ujuannya untuk mengukur apakah program yang sedang dilaksanakan tersebut

    telah sesuai dengan renana atau tidak dan apakah terjadi penyimpangan yang dapat

    merugikan tujuan program

    - Evaluasi sumati (dilakukan pada tahap akhir program)

  • 7/26/2019 Bab II Evapro Ratih

    22/22

    6ujuannya untuk mengukur keluaran atau dampak bila memungkinkan Cenis

    evaluasi ini yang dilakukan dalam makalah ini

    Fuang lingkup evaluasi program seara sederhana dibedakan menjadi empat

    kelompok, yakni evaluasi terhadap masukan, proses, keluaran dan dampak seara

    umum Evaluasi bertujuan untuk menilai keberhasilan program serta meningkatkan

    keberhasilan program di masa yang akan datang angkah&langkah yang ditempuh

    dalam melakukan evaluasi terhadap suatu program meliputi

    + "enentuan topik