putusan nomor / / /mp -...

22
PUTUSAN NOMOR HK.2010/02/III/MP. 11 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL, TUBRUKAN KM. TRISAL PRATAMA DENGAN KM. INDIMATAM V DI PERAIRAN SELAT SELAYAR Pada hari Rabu, tanggal 04 Agustus 2010 pukul 02.00 WITA, KM. TRISAL PRATAMA dengan awak kapal 20 (dua puluh) orang, membawa semen sebanyak 2000 Ton, ketika dalam pelayaran dari Pelabuhan Makassar menuju Pelabuhan Atapupu-Nusa Tenggara Timur, telah bertubrukan dengan KM. INDIMATAM V, awak kapal 13 (tiga belas) orang, muatan besi tua 700 Ton, bertolak dari Pelabuhan Serui menuju Pelabuhan Sunda Kelapa- Jakarta, di Perairan Selat Selayar pada posisi 05°-43'-35"S/ 120°-21'-05"T. Dalam peristiwa tubrukan tersebut terdapat korban jiwa 10 (sepuluh) orang ABK dan Pelayar lainnya KM. TRISAL PRATAMA terdiri atas Nakhoda; Mualim I; Mualim II; KKM; Masinis III; Juru Minyak; Koki; Kadet; Anak Mualim I dan Istri Bosun hilang dan belum diketemukan, KM. TRISAL PRATAMA beserta muatannya tenggelam sedangkan KM. INDIMATAM V mengalami kerusakan robek pada haluan dan jangkar kanan patah pada bagian garukannya. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan Suratnya Nomor GM.761/2/11/DN-10, tanggal 09 Nopember 2010, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administrasi kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : KM. TRISAL PRATAMA 1. Laporan Kecelakaan Kapal, dibuat oleh Masinis I pada tanggal 4 Agustus 2010, dan diketahui oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Makassar; 2. Surat Pernyataan ABK KM. TRISAL PRATAMA yang selamat dan hilang, dibuat oleh Juru Mudi, di Makassar pada tanggal 05 Agustus 2010 diketahui oleh agen PT. Varia Jasa Pratama Lines, Makassar; 3. Berita …

Upload: vocong

Post on 20-Jun-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PUTUSAN NOMOR / / /MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/260fa4cfb738e1d...Surat Pernyataan ABK KM. TRISAL PRATAMA yang selamat dan hilang,

PUTUSAN NOMOR HK.2010/02/III/MP. 11

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL, TUBRUKAN KM. TRISAL PRATAMA DENGAN KM. INDIMATAM V DI PERAIRAN SELAT SELAYAR

Pada hari Rabu, tanggal 04 Agustus 2010 pukul 02.00 WITA, KM. TRISAL PRATAMA dengan awak kapal 20 (dua puluh) orang, membawa semen sebanyak 2000 Ton, ketika dalam pelayaran dari Pelabuhan Makassar menuju Pelabuhan Atapupu-Nusa Tenggara Timur, telah bertubrukan dengan KM. INDIMATAM V, awak kapal 13 (tiga belas) orang, muatan besi tua 700 Ton, bertolak dari Pelabuhan Serui menuju Pelabuhan Sunda Kelapa-Jakarta, di Perairan Selat Selayar pada posisi 05°-43'-35"S/ 120°-21'-05"T.

Dalam peristiwa tubrukan tersebut terdapat korban jiwa 10 (sepuluh) orang ABK dan Pelayar lainnya KM. TRISAL PRATAMA terdiri atas Nakhoda; Mualim I; Mualim II; KKM; Masinis III; Juru Minyak; Koki; Kadet; Anak Mualim I dan Istri Bosun hilang dan belum diketemukan, KM. TRISAL PRATAMA beserta muatannya tenggelam sedangkan KM. INDIMATAM V mengalami kerusakan robek pada haluan dan jangkar kanan patah pada bagian garukannya.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan Suratnya Nomor GM.761/2/11/DN-10, tanggal 09 Nopember 2010, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administrasi kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

KM. TRISAL PRATAMA

1. Laporan Kecelakaan Kapal, dibuat oleh Masinis I pada tanggal 4 Agustus 2010, dan diketahui oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Makassar;

2. Surat Pernyataan ABK KM. TRISAL PRATAMA yang selamat dan hilang, dibuat oleh Juru Mudi, di Makassar pada tanggal 05 Agustus 2010 diketahui oleh agen PT. Varia Jasa Pratama Lines, Makassar;

3. Berita …

Page 2: PUTUSAN NOMOR / / /MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/260fa4cfb738e1d...Surat Pernyataan ABK KM. TRISAL PRATAMA yang selamat dan hilang,

2

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), Anak Buah Kapal dan dinas luar, dibuat pada tanggal 5,6 dan 7 Agustus 2010 oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Makassar terhadap :

a. Masinis I, Kisman Husein; b. Mandor Mesin, Joko Santoso ; c. Juru Mudi, Andre Victor Lado; d. Juru Mudi, Deby; e. Kelasi, Hamsah; f. Dinas luar, M. Bakri, S.

3. Berita Acara Pendapat/ Resume Hasil Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Makasar, pada hari Senin, tanggal 09 Agustus 2010;

4. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Ukur Internasional 1969, Nomor 1423/Ka, dikeluarkan di Surabaya, tanggal

25 Juli 2000, oleh Administrator Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya; b. Surat Laut, didaftarkan di Surabaya, tanda Pendaftaran 1997/Ka Nomor 2473/L,

Tanda Selar GT.1252 Nomor 2473/Ka, diberikan di Jakarta, tanggal 19 September 2000, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

c. Sertifikat Keselamatan Nomor PK. 650/43/03/AD.MKS-10, diberikan di Makassar

tanggal 23 Februari 2010 berlaku sampai dengan tanggal 23 Agustus 2010, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Administrator Pelabuhan Makassar;

d. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan (DOC) Nomor PK.690./2201/DOC/DK-09, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 23 Oktober 2009 berlaku sampai dengan tanggal 16 Oktober 2014 oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

e. Sertifikat Klasifikasi Mesin, Nomor Register 06613 dikeluarkan di Jakarta tanggal 13 Juni 2008 berlaku sampai dengan tanggal 31 Maret 2013 oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

f. Sertifikat Klasifikasi Lambung Nomor Register 06613 dikeluarkan di Jakarta tanggal 13 Juni 2008 berlaku sampai dengan tanggal 31 Maret 2013 oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

g. Sertifikat Garis Muat Nomor 002767, dikeluarkan di Jakarta tanggal 13 Juni 2008 berlaku sampai dengan tanggal 31 Maret 2013 oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

h. Sertifikat Keselamatan Telepon Radio Kapal Barang, Nomor PK. 651/45/03/AD. Mks-10, diterbitkan di Makassar, pada tanggal 23 Februari 2010, berlaku sampai dengan 23 Agustus 2010, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Kantor Administrator Pelabuhan Utama Makassar;

ii. Sertifikat …

Page 3: PUTUSAN NOMOR / / /MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/260fa4cfb738e1d...Surat Pernyataan ABK KM. TRISAL PRATAMA yang selamat dan hilang,

3

i. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak, Nomor PK.691/1113/IOPP/DK. 08, diberikan di Jakarta, pada tanggal 17 Desember 2008, berlaku sampai dengan 20 November 2011, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

j. Izin Stasiun Radio Kapal Laut, Nomor 2295/L/POSTEL/2010, berlaku sampai dengan

tanggal 25 Oktober 2010, oleh Direktur Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio Ditjenpostel;

k. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, Nomor AT551/239/14/274/10, tanggal 08 Juni 2010, berlaku dari tanggal 01 Juli 2010 sampai dengan 30 September 2010, oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut.

l. Surat Keterangan Susunan Perwira, Nomor PK.683/269/VII/BKLK.ADPL.Mks-2010,

dikeluarkan di Makassar pada tanggal 29 Juli 2010, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Administrator Pelabuhan Makassar;

m. Daftar Awak Kapal (Crew List) dibuat tanggal 29 Juli 2010 dibuat oleh Nakhoda,

mengetahui PT. Varia Jasa Pratama Line-Makassar, disahkan oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Administrator Pelabuhan Utama Makassar;

n. Surat Persetujuan Berlayar (SPB), Nomor A.0249825, tanggal 30 Juli 2010, dikeluarkan oleh Syahbandar Kantor Adpel Utama Makassar;

o. Daftar Muatan Barang (Manifest) dibuat oleh PT. Varia Jasa Pratama Line, Makassar, tanggal 30 Juli 2010.

5. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. ANT III, Nomor 6200087624N30202, atas nama Umbari, diterbitkan di Jakarta,

tanggal 21 Pebruari 2002, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut; b. ANT IV, Nomor 6201012441N40505, atas nama Rosida, diterbitkan di Jakarta, tahun

2003, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut; c. ANT V, Nomor 6200519654N52408, atas nama Syarifuddin Nasaru, diterbitkan di

Jakarta, tanggal 14 Nopember 2008, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut; d. ATT III, Nomor 6200065202T30301, atas nama Widodo, diterbitkan di Jakarta,

tanggal 23 April 2001, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut; e. ATT IV, Nomor 6200021004T40203, atas nama Kisman Husain, diterbitkan di

Jakarta, tanggal 17 Januari 2003, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut; f. ATT V, Nomor 6201018606T502603, atas nama Eddy Wahantow, diterbitkan di

Jakarta, tanggal 14 Agustus 2003, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut. KM. INDIMATAM V

1. Laporan Kecelakaan Kapal, oleh Nakhoda pada tanggal 04 Agustus 2010 dan diketahui oleh Syahbandar Kantor Administrator Pelabuhan Utama Makassar.

2. Berita …

Page 4: PUTUSAN NOMOR / / /MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/260fa4cfb738e1d...Surat Pernyataan ABK KM. TRISAL PRATAMA yang selamat dan hilang,

4

2. Berita Acara Kecelakaan tubrukan kapal dibuat oleh Nakhoda diketahui oleh Mualim Jaga;

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Utama Makassar pada tanggal 06 Agustus 2010 terhadap : a. Nahkoda, Musyakir; b. Mualim I, Budi Santoso; c. KKM, Hasanuddin; d. Masinis II, M. Ali Yusuf; e. Juru Mudi, Marthinus Malesan; f. Juru Minyak, Herman Buhari;

4. Berita Acara Pendapat/ Resume Hasil Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat oleh Kepala

Kantor Administrator Pelabuhan Makassar, pada hari Senin, tanggal 9 Agustus 2010.

5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari : a. Surat Ukur Internasional 1969, Nomor 4337/Bc, dikeluarkan di Sunda Kelapa,

tanggal 09 Januari 2009, oleh Administrator Pelabuhan Sunda Kelapa;

b. Surat Laut, Nomor PK.674/410/SL-PM/DK-09, didaftarkan di Jakarta, tanda Pendaftaran 2008 HHa Nomor 2249/L, Tanda Selar GT.702 Nomor 4337/Bc, di berikan di Jakarta, tanggal 25 Maret 2009, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

c. Sertifikat Kesempurnaan dan Garis Muat Sementara Nomor PK. 650/62/04/AD.MKS-10, dikeluarkan di Makassar, pada tanggal 08 Juli 2010, berlaku sampai dengan 1 (satu) kali jalan Timika-Serui-terus dock, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Administrator Pelabuhan Utama Makassar;

d. Sertifikat Keselamatan Telepon Radio Kapal Barang, Nomor PK. 651/106/06/AD. Mks-10, diterbitkan di Makassar, pada tanggal 04 Mei 2010, berlaku sampai dengan 03 Agustus 2010, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Kantor Administrator Pelabuhan Utama Makassar;

e. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak, Nomor PK.691/70/05/AD. Mks-10, diberikan di Makassar, pada tanggal 4 Mei 2010, berlaku sampai dengan 03 Agustus 2010, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Kantor Administrator Pelabuhan Utama Makassar;

f. Surat Halaman Perpanjangan Sertifikat Keselamatan, Surat Internasional

Pencegahan Pencemaran oleh Minyak Kapal, Sertifikat Keselamatan Telepon Radio Kapal Barang, dikeluarkan di Serui, tanggal 29 Juli 2010, berlaku 1 (satu) kali jalan dengan tujuan Serui-Tanjung Priok, oleh Syahbandar Kepala Kantor Pelabuhan Serui;

g. Sertifikat …

Page 5: PUTUSAN NOMOR / / /MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/260fa4cfb738e1d...Surat Pernyataan ABK KM. TRISAL PRATAMA yang selamat dan hilang,

5

g. Sertifikat Sementara Manajemen Keselamatan, Nomor PK.690/37/SMC/AD. Mks-10, diterbitkan di Makassar, pada tanggal 29 Juni 2010, berlaku sampai dengan tanggal 28 September 2010, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Kantor Administrator Pelabuhan Utama Makassar;

h. Dokumen Sementara Penyesuaian Manajeman Keselamatan, Nomor PK.690/23/DOC/AD. Mks-10, diterbitkan di Makassar, pada tanggal 28 April 2010, berlaku sampai dengan 27 September 2010, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Kantor Administrator Pelabuhan Utama Makassar;

i. Izin Stasiun Radio Kapal Laut, Nomor 6341/L/POSTEL/2010, berlaku sampai dengan

tanggal 01 Juli 2011, oleh Direktur Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio Ditjenpostel;

j. Surat Kesimpulan Hasil Survey Nomor 022-MS/IK/2010, dikeluarkan di Makassar, tanggal 05 Maret 2010, oleh Biro Klasifikasi Indonesia cabang Makassar;

k. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, Nomor AT551/235/13/111/10, tanggal 02 Juni 2010, berlaku dari tanggal 03 juni 2010 sampai dengan 02 September 2010, oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut;

l. Surat Keterangan Susunan Perwira, Nomor PK.683/196/V/BKLK.ADPL.Mks-2010, dikeluarkan di Makassar pada tanggal 28 Mei 2010, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Administrator Pelabuhan Makassar;

m. Daftar Anak Buah Kapal dibuat oleh Nakhoda pada tanggal 29 Juli 2010, dan diketahui oleh Syahbandar Kantor Pelabuhan Serui;

n. Surat Persetujuan Berlayar (SPB) Nomor BB.1/KM.63/20/VII/2010, diberikan di Serui, pada tanggal 29 Juli 2010, oleh Syahbandar Kantor Pelabuhan Serui.

6. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. ANT-IV, Nomor 6200027096N40602, atas nama Musyakir, diterbitkan di Jakarta, tanggal 24 September 2002, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut.

b. ANT-IV, Nomor 6200008549N40501, atas nama Budi Santoso, diterbitkan di Jakarta, tanggal 24 November 2001, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut.

c. ANTT-IV, Nomor 6200097812T40602, atas nama Hasanuddin, diterbitkan di Jakarta, tanggal 13 Mei 2002, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut.

d. ATT-IV, Nomor 6200111711T40504, atas nama M. Ali Yusuf, diterbitkan di Jakarta, tanggal 06 Juli 2004, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut.

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut :

A. Berkas …

Page 6: PUTUSAN NOMOR / / /MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/260fa4cfb738e1d...Surat Pernyataan ABK KM. TRISAL PRATAMA yang selamat dan hilang,

6

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan : 1. Data Kapal KM. TRISAL PRATAMA

Nama : TRISAL PRATAMA Jenis : General Cargo Bendera : Indonesia/ YFQH Pembuatan : Jepang tahun 1997 Isi kotor : 1252 Tanda Selar : GT. 1252 No. 2473 / L Ukuran Pokok : 61, 58 x 12, 50 x 6, 20 Meter Pemilik : PT. OSTEM CORPORINDO, SURABAYA Nahkoda : UMBARI Awak Kapal : 20 (dua puluh) orang Korban Jiwa : 10 (sepuluh) orang, hilang.

KM. INDIMATAM V

Nama : INDIMATAM V Jenis : General Cargo Bendera : Indonesia/ PMPL Pembuatan : Jepang tahun 1999 Isi kotor : 702 Tanda Selar : GT. 702 No. 2249 / L Ukuran Pokok : 53, 47 x 9, 50 x 5, 40 Meter Pemilik : PT. INDIMATAM LINE Nahkoda : MUSYAKIR Awak Kapal : 13 (tiga belas) orang Korban Jiwa : Nihil

2. Jalannya Peristiwa. KM. TRISAL PATAMA

a. Pada tanggal 30 Juli 2010 pukul 17.35 WITA, KM. TRISAL PRATAMA dengan

awak kapal 20 (dua puluh) orang, bertolak dari Pelabuhan Makassar tujuan Pelabuhan Atapupu-Nusa Tenggara Timur (NTT), membawa muatan semen sebanyak 2.000 Ton dengan draft belakang 6,20 m.

b. Pada …

Page 7: PUTUSAN NOMOR / / /MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/260fa4cfb738e1d...Surat Pernyataan ABK KM. TRISAL PRATAMA yang selamat dan hilang,

7

b. Pada saat kapal memasuki Selat Selayar, pukul 02.00 WITA, haluan kapal 085º, Mualim I sebagai perwira jaga melihat dari haluan, Kapal lain berlayar dengan haluan barat, melakukan komunikasi dengan VHF Channel 16 diketahui bahwa Kapal di depan adalah KM. INDIMATAM V yang memanggil-manggil dan meminta untuk Passing dengan posisi merah-merah.

c. 30 menit sebelum tubrukan, Kapal masih dalam kondisi saling melihat dan haluan di kemudikan 085º. Pada jarak semakin mendekat dengan jarak ± 10 meter, Mualim I (Perwira Jaga) merubah kemudi kiri 5º, kapal sudah terlalu dekat Mualim I melakukan cikar kiri, karena keadaan sudah tidak bisa dihindari lagi, terjadi tubrukan. Setelah kejadian, baru membangunkan Nakhoda dan memeriksa akibat tubrukan pada lambung kanan, karena haluan KM. INDIMATAM langsung menubruk bagian lambung kanan depan KM. TRISAL PRATAMA.

d. Beberapa saat setelah tubrukan, kapal tenggelam dan tidak sempat melakukan penurunan alat-alat keselamatan. Pada musibah kejadian ini 10 (sepuluh) orang ABK hilang/ belum di temukan termasuk Nakhoda, Mualim I, Mualim II, KKM, Masinis III, juru minyak, koki, kadet, anak dari Mualim I dan istri Bosun.

KM. INDIMATAM V

a. Pada tanggal 29 Juli 2010, pukul 19.00 WITA, KM. INDIMATAM V bertolak dari Pelabuhan Serui-Papua menuju Pelabuhan Sunda Kelapa-Jakarta. Pada saat keberangkatan, kapal bermuatan 700 Ton besi tua, dengan dengan draft 5,40 m, crew sebanyak 13 0rang.

b. Tanggal 4 Agustus 2010, pukul 02.00 WITA, pada saat jam jaga Mualim I, di

perairan Selat Selayar dengan jarak ± 8,5 Nm barat suar Pulau Pasitanete, kapal dengan haluan 267º saat itu berhadapan ada 3 (tiga) kapal, kemudian mengontak kapal yang berada di depannya, yaitu KM. TRISAL PRATAMA, KM. KENCANA, dan Kapal Tanker melalui VHF Channel 16. Selanjutnya pada jarak 4 nm, KM. INDIMATAM V berkomunikasi lagi dengan KM. TRISAL PRATAMA untuk passing merah-merah. Posisi KM. TRISAL PRATAMA berada di tengah antara KM. KENCANA dan Kapal Tanker.

c. Pada jarak ± 2 Nm, dari KM. TRISAL PRATAMA kembali berkomunikasi kembali

untuk memastikan Passing merah-merah, yang menjawab adalah suara perempuan, dan di minta agar KM. TRISAL PRATAMA agak bergerak ke kanan sedikit, sementara KM. INDIMATAM V pun merubah haluan dari 267º ke 272º, kemudian merubah lagi ke 277º, pada jarak ± 1 kali panjang kapal, tiba-tiba KM. TRISAL PRATAMA cikar kiri memotong haluan KM. INDIMATAM V. Kondisi tersebut terlihat oleh Nakhoda yang berada di kanan luar anjungan, setelah buang air kecil menuju kanan luar akomodasi secara spontan memerintahkan Jurumudi cikar kiri, menarik handle mesin untuk stop dan selanjutnya mundur penuh.

d. Kapal …

Page 8: PUTUSAN NOMOR / / /MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/260fa4cfb738e1d...Surat Pernyataan ABK KM. TRISAL PRATAMA yang selamat dan hilang,

8

d. Kapal tidak bisa menghindar dari tubrukan dan mengakibatkan KM. TRISAL PRATAMA mengalami kebocoran dan langsung tenggelam pada posisi 05º-43’-35”S/ 120º-21’-05”T. Sementara akibat dari tubrukan KM. INDIMATAM V juga mengalami kebocoran di haluan, dan air masuk melalui forepeak tank, kapal menjadi nungging, telah dicoba air dikeluarkan dengan pompa celup 2 buah dari forepeak dan store depan namun tidak berhasil, kemudian diusahakan menutup kebocoran pada bagian yang robek (linggi haluan) dengan menggunakan terpal untuk menyumbat air, agar tak terlalu banyak air masuk.

e. Karena keadaan KM. INDIMATAM V juga cukup mengkhawatirkan, maka

Nakhoda meminta bantuan KM. INDIMATAM VII untuk melakukan pertolongan terhadap korban KM. TRISAL PRATAMA di lokasi kejadian. Selanjutnya KM. INDIMATAM V mencari pelabuhan terdekat yaitu Makassar untuk melakukan perbaikan.

3. Dalam peristiwa kecelakaan kapal, tubrukan KM. TRISAL PRATAMA dengan KM. INDIMATAM V pada tanggal 4 Agustus 2010, pukul 02.30 WITA, di perairan Selat Selayar, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

KM. TRISAL PRATAMA

Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut Nakhoda dan Tersangkut Mualim I, namun tidak dapat memanggil dan menghadirkan serta Saksi-saksi yang masih ada, yaitu sebagai berikut :

Saksi-Saksi : 1) Masinis I, Kisman Husain;

2) Juru Mudi, Andre Victor Lado;

3) Kepala Bagian Operasi PT. Ostem Corporindo

KM. INDIMATAM V

a. Tersangkut : 1) Nakhoda, Musyakir; 2) Mualim I, Budi Santoso.

b. Saksi-saksi : 1) KKM, Hasanuddin;

2) Masinis II, M. Ali Yusuf;

3) Juru Mudi, Marthinus Malesan.

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut dihadapan sidang pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal, Tubrukan KM. TRISAL PRATAMA dengan KM. INDIMATAM V, pada tanggal 04 Agustus 2010 pukul 02.30 WITA, di Perairan Selat Selayar, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi, namun tidak dapat memanggil Tersangkut Nakhoda Umbari; Tersangkut Mualim I Rosida; Saksi Mualim II Syafrudin Nasaru; Saksi KKM Widodo dan Saksi Masinis III Eddy Wahantow karena Tersangkut dan Saksi-saksi tersebut hilang dan sampai saat ini belum diketemukan.

Mahkamah …

Page 9: PUTUSAN NOMOR / / /MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/260fa4cfb738e1d...Surat Pernyataan ABK KM. TRISAL PRATAMA yang selamat dan hilang,

9

Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut terhadap Saksi Masinis I Kisman Husein dan Juru Mudi Andre Victor Lado KM. TRISAL PRATAMA dengan surat panggilan Nomor PP.602/126/01/MP-10 tanggal 22 Nopember 2010, namun yang bersangkutan telah tidak hadir memenuhi panggilan tersebut dan dilaksanakan secara in absentia. Keterangan yang diberikan dihadapan sidang pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal pada tanggal 30 Nopember 2010 di kantor Administrator Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya dan pada tanggal 11 Januari 2011 di Kantor Administrator Pelabuhan Utama Pelabuhan Makassar adalah sebagai berikut : KM. TRISAL PRATAMA

1. Saksi Masinis I, Kisman Husain, memberikan keterangan dalam BAPP.

a. Lahir di : Gorontalo

Tanggal : 12 Mei 1963 Agama : Islam Alamat : Jl. Newas No 262 Perum Cermai Indah, Surabaya. Pendidikan Umum : STM Kepelautan: ATT IV tahun 2003 Pengalaman berlayar: 1. KM. YELU I sebagai Oiler tahun 2001 - 2003; 2. KM. TRISAL PRATAMA sebagai Masinis I Tahun 2007 s/d kejadian.

b. Saksi bertugas jaga dari pukul 04.00 – 08.00 dan 16.00 – 20.00, Saksi

menerangkan bahwa KM. TRISAL PRATAMA di lengkapi dengan 1 (satu) buah mesin induk merk Hanshin Type 6–35 lt, 1000 Hp, dan 2 (dua) buah mesin bantu merk Yanmar type 6 KFL 2 x 145 Hp, Tahun 1978 dalam kondisi baik. Pada saat kejadian Saksi sedang tidur dan terbangun karena ada benturan sekitar pukul 02.00 WITA, langsung keluar kamar menuju buritan kapal dan melihat situasi sudah tidak mungkin lagi melanjutkan pelayaran karena kapal bocor di lambung, air sudah memenuhi palka sehingga kapal miring kanan dan langsung tenggelam, sebelum menyelamatkan diri Saksi sempat memanggil-manggil KKM, kemudian Saksi menyelamatkan diri dengan menggunakan kulkas yang berada di dekatnya, sehingga dapat terapung-apung selama ±3 jam sampai datang pertolongan dari KM. TILONG KABILA.

KM. INDIMATAM V

1. Tersangkut Nakhoda, Musyakir, tanpa didampingi oleh Penasehat Ahli memberikan keterangan:

a. Lahir di : Bone

Tanggal : 29 Juni 1973

Agama …

Page 10: PUTUSAN NOMOR / / /MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/260fa4cfb738e1d...Surat Pernyataan ABK KM. TRISAL PRATAMA yang selamat dan hilang,

10

Agama : Islam Alamat : Jl. Mayadi DG. Sila no 332, Pattassan 5, Kab. Takalar, Sulawesi

Selatan Pendidikan Umum : SD, Tahun 1986 di Toraja SMP, Tahun 1989 di Toraja SMA, Tahun 1992 di Takalar Kepelautan: ANT IV BPLD tahun 1999 di Barombong Pengalaman berlayar: 1) KM. DEWI SANTOSA sebagai Mualim I Tahun 1999 – 2000; 2) KM. KEBON KARET sebagai Mualim I Tahun 2000 – 2000; 3) LCT. 67B sebagai Nakhoda Tahun 2001 – 2002; 4) TB. DAYA PRIMA sebagai Nakhoda Tahun 2002 – 2003; 5) TB. ATLANTIC STAR sebagai Nakhoda Tahun 2003 – 2005; 6) TB. BIGFAIR 15 sebagai Nakhoda Tahun 2005 – 2006; 7) TB. LINGGO MARINER 5 sebagai Nakhoda Tahun 2008 – 2010; 8) KM. INDIMATAM V sebagai Nakhoda Tahun 2010 s/d sekarang.

b. Tanggal 29 Juli 2010, pukul 19.00 WITA, KM. INDIMATAM V dengan awak kapal 13 (tiga belas) orang, membawa besi tua sebanyak 700 Ton, dengan draft belakang 5,40 m. bertolak dari Pelabuhan Serui-Papua tujuan Pelabuhan Sunda Kelapa-Jakarta.

c. Tanggal 4 Agustus 2010, pukul 02.00 WITA, saat jam jaga Saksi Mualim I,

Tersangkut Nakhoda berniat buang air kecil dan keluar dari kamar menuju kanan luar akomodasi, saat itu melihat lampu-lampu Kapal lain mendekati haluan, kemudian Tersangkut Nakhoda naik ke anjungan, setelah berada di kanan luar anjungan terlihat lampu lambung warna hijau. Ketika itu jarak dengan Kapal depan sudah dekat sekali, ± 1 (satu) kali panjang kapal, dengan spontan Tersangkut Nakhoda memberi perintah kepada Saksi Mualim I untuk cikar kiri, stop mesin dan mundur penuh, namun karena jarak sudah terlalu dekat, tubrukan tidak dapat dihindari lagi, haluan KM. INDIMATAM V menubruk lambung kanan arah depan KM. TRISAL PRATAMA. Kapal masih menyenggol KM. TRISAL PRATAMA pada bagian lambung kanan sampai ke bagian belakang mendekati Poop Deck, Jangkar kanan KM. INDIMATAM V patah kukunya dan terlepas. bagian linggi haluan dekat garis air robek, dan KM. TRISAL PRATAMA mengalami kebocoran di bagian lambung kanan, tidak lama kemudian (antara 5 s/d 10 menit) tenggelam. Kecepatan KM. INDIMATAM V pada saat tubrukan diperkirakan sekitar 9,5 knot, apabila tanpa arus 8 knot.

2. Saksi Mualim I, Budi Santoso, dalam keadaan sehat dan dibawah sumpah

memberikan keterangan.

a. Lahir di : Banyuwangi Tanggal : 30 Desember 1976 Agama : islam Alamat : Jl. Mattoangin Rt 4 Rw 4 No 32 Makassar

Pendidikan …

Page 11: PUTUSAN NOMOR / / /MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/260fa4cfb738e1d...Surat Pernyataan ABK KM. TRISAL PRATAMA yang selamat dan hilang,

11

Pendidikan Umum : SMU, ijazah Tahun 1997 di Ujung Pandang Kepelautan: ANT IV tahun 2001 di BP2IP Jakarta Pengalaman berlayar: 1. KM.KARUNIA sebagai Mualim II di Tahun 2001 s/d 2004; 2. KM. INTAN sebagai Mualim I di Tahun 2005 s/d 2007; 3. KM. INDIMATAM V sebagai Mualim I di Tahun 2008 s/d Sekarang.

b. Pada saat berlayar di perairan Selat Selayar, haluan kapal 267°, dengan arus ke arah barat dan angin dari arah barat daya, terlihat ada 3 (tiga) Kapal di depan haluan, Saksi berkomunikasi dengan Kapal yang berada di haluan dengan meminta Kapal berpapasan merah-merah (kiri-kiri). Saksi meminta kejelasan posisi kapal tersebut, yang mana adalah Kapal KM. TRISAL PRATAMA yang berada diantara KM. KENCANA dan Kapal Tanker. Pada saat Saksi berkomunikasi (merah-merah) dengan suara laki-laki, pada saat mendekat dengan jarak 2 Nmil Saksi berkomunikasi kembali untuk memastikan passing merah-merah,yang menyetujui suara wanita. Kemudi Saksi posisikan manual dan Radar Kapal Saksi posisikan pada ring 8 Nmil, Saksi melihat lampu merah dan lampu tiang kapalnya. Selanjutnya Saksi berkomunikasi meminta dibantu agar Kapal agak kekanan, Saksi pun merubah haluan dari 267º menjadi 272º.

c. Saksi berada di wing kiri anjungan berkonsentrasi melihat lampu merah Kapal

dihaluan yang semakin mendekat, Saksi meminta Saksi Jurumudi merubah haluan 277º, saat itu jarak Kapal tinggal 1 kali panjang kapal, tiba-tiba saja Kapal dihaluan merubah haluan memotong KM. INDIMATAM V. Saksi langsung ke handle mesin, stop mesin dan dilanjutkan handle mundur penuh oleh Nakhoda, tubrukan kapal tidak dapat dihindarkan lagi. Saksi mendapat informasi suara laki-laki dari KM. PRATAMA bahwa Kapal bocor, yang kemudian Kapal menungging dan tenggelam.

3. Saksi KKM, Hasanuddin, dalam keadaan sehat dan dibawah sumpah memberikan

keterangan.

a. Lahir di : Soppeng Tanggal : 29 Mei 1980 Agama : Islam Alamat : Jl. Sbarda 8 Tamalate, Makassar Pendidikan Umum : SMK, Ijazah Tahun 1996 di Makassar Kepelautan: ATT-V tahun 2002 di Barombong Pengalaman berlayar: 1) KM. PACIFIC POSEIDA sebagai Oiler Tahun 2001 (1 Tahun); 2) KM. PACIVIC POSEIDA sebagai Masinis III Tahun 2004 (9 Bulan); 3) KM. YAGUTAH sebagai Masinis II Tahun 2006 (7 Bulan); 4) KM. TANIMBAR sebagai Masinis II BAHARI Tahun 2006 (5 Bulan); 5) KM. NIWASIKA sebagai Masinis II Tahun 2007 (11 Bulan); 6) KM. EBNEPO I sebagai KKM Tahun 2010 (5 Bulan);

7) KM. INDIMATAM V …

Page 12: PUTUSAN NOMOR / / /MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/260fa4cfb738e1d...Surat Pernyataan ABK KM. TRISAL PRATAMA yang selamat dan hilang,

12

7) KM. INDIMATAM V sebagai KKM Tahun 2010 s/d Sekarang.

b. Saksi menerangkan bahwa KM. INDIMATAM V dilengkapi dengan 1 (satu) buah mesin induk merk Nigata Type 6 M 26 HSG dengan tenaga penggerak 900 HP, dan 3 (tiga) buah mesin bantu No 1 merk Yanmar Type 6HR-M, 100 HP. No 2 dan 3 merk Mitsubishi Type 32P.4D 1500 Rpm 37,5 KVA, buatan Tahun 1986 dalam kondisi baik.

c. Tanggal 4 Agustus 2010, Pukul 02.00 WITA, saat kejadian Saksi baru istirahat selesai menjalankan tugas jaga Pukul 08.00-12.00. Sebelum kejadian, pukul 01.30 WITA Saksi naik ke anjungan sebelah kiri untuk menelepon keluarga dan melihat ada 3 (tiga) kapal di depan, yang paling dekat adalah KM. TRISAL PRATAMA, karena posisinya di tengah-tengah, saat itu Saksi mendengar percakapan antara Saksi Mualim Jaga dengan KM. TRISAL PRATAMA. Meminta papasan merah-merah, tidak lama kemudian KM. TRISAL PRATAMA cikar kiri dengan jarak ± 20 meter dan kapal tidak bisa dikendalikan dan terjadi tubrukan.

4. Saksi Masinis II, M. Ali Yusup, dalam keadaan sehat dan dibawah sumpah memberikan keterangan.

a. Lahir di : Situbondo

Tanggal : 10 Oktober 1984 Agama : Islam Alamat : Kampung Pasir Naneka RT.01/RW.03, Kec. Jangkar, Kab.

Situbondo, Jawa Timur. Pendidikan Umum : SMP, Ijazah Tahun 1999 di Jember Kepelautan: ATT IV tahun 2004 di Surabaya

Pengalaman berlayar: 1) KM. KHATULISTIWA 8 sebagai Masinis I Tahun 2009 (9 Bulan); 2) KM. BONTANG EXPRESS sebagai Masinis I Tahun 2009 (3 Bulan); 3) KM. INDIMATAM V sebagai Masinis II Tahun 2010 s/d Sekarang.

b. Pada saat kejadian Saksi berada di kamar mesin, di depan panel indikator mesin induk menjalankan tugas jaga dari Pukul 24.00-04.00. Sekitar 15 Menit sebelum kejadian Saksi melihat KKM turun ke kamar mesin, memberitahu bahwa kapal akan masuk alur dan banyak kapal di depannya, dan Saksi langsung mengecek mesin tetap siap. Tidak lama kemudian Saksi kaget secara tiba-tiba mesin induk berubah dari maju full menjadi mundur full, tidak lama merasakan ada benturan, Saksi sampai terlempar dari tempat duduk dan langsung menghubungi anjungan, menanyakan kepada Saksi Mualim I yang tugas jaga, dan menerangkan bahwa kapal tubrukan sekitar pukul 02.00 WITA. Setelah kejadian langsung lari ke atas deck memastikan kondisi kapal dan sempat melihat KM. TRISAL PRATAMA tenggelam, lalu ke haluan melihat kebocoran dan diperintahkan Saksi KKM untuk mengambil pompa Alcon dan menutup manhole forepeak tank, sedangkan untuk menghandle mesin dari anjungan secara otomatis.

5. Saksi …

Page 13: PUTUSAN NOMOR / / /MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/260fa4cfb738e1d...Surat Pernyataan ABK KM. TRISAL PRATAMA yang selamat dan hilang,

13

5. Saksi Jurumudi, Marthinus Malesan, dalam keadaan sehat dan dibawah sumpah

memberikan keterangan.

a. Lahir di : Palopo Tanggal : 8 Maret 1980 Agama : Katolik Alamat : Jl. Komplek IDI Blok F9 Tello Baru, Makassar Pendidikan Umum : STM, Ijazah Tahun 1998 di Toraja Kepelautan: ANT D tahun 2009 di Barombong Pengalaman berlayar: 1) KM. KARUNIA SATRIA sebagai Jurumudi Tahun 2009-2010 (6 Bulan); 2) KM. INDIMATAM V sebagai Jurumudi Tahun 2010 s/d Sekarang.

b. Saksi bertugas jaga pukul 00.00-04.00 WITA, pada saat memasuki Perairan Selat Selayar dimana alurnya sempit, Saksi memindah kemudi dari otomatis menjadi manual. Pada tanggal 4 Agustus 2010 pukul 01.30 WITA, dalam jarak 4 Nm Saksi mendengar komunikasi Saksi Mualim I dengan dengan Kapal lain untuk berpapasan merah-merah dengan jawaban ya merah-merah. Saksi Mualim I selanjutnya memerintahkan merubah haluan kemudi 267º ditambah 5º ke kanan menjadi 272º.

c. Pada 2 Nmil Saksi Mualim I berkomunikasi kembali untuk mengulang Passing merah-merah, dijawab merah-merah, kemudian Saksi Mualim I memerintahkan kembali menambah 5º kekanan menjadi haluan 277º. Pada saat jarak kapal 1 x panjang kapal, Tersangkut Nakhoda memerintahkan stop mesin dan mundur penuh, pada saat kapal mundur penuh terasa bergetar, kemudian Saksi Mualim Jaga perintahkan cikar kiri, namun tubrukan tidak dapat dihindari, Saksi melihat kapal dihaluan sudah melintang saat kapal tubrukan dan terguncang.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang

diterima serta keterangan-keterangan dari Tersangkut dan Saksi-saksi dalam sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor Administrator Pelabuhan Utama Tanjung Perak - Surabaya, pada hari Selasa, tanggal 30 Nopember 2010, dan Kantor Administrator Pelabuhan Utama Makassar, pada hari Selasa, tanggal 11 Januari 2011, telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal KM. TRISAL PRATAMA

a. Kapal …

Page 14: PUTUSAN NOMOR / / /MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/260fa4cfb738e1d...Surat Pernyataan ABK KM. TRISAL PRATAMA yang selamat dan hilang,

14

a. Kapal

Kapal eks UMIWAKA adalah kapal motor konstruksi baja berbendera Indonesia dengan GT 1252 dibangun di Jepang pada tahun 1982. Kapal yang hanya memiliki 1 (satu) geladak dilengkapi dengan mesin penggerak utama merek Hanshin 1800 PK dengan jumlah baling-baling 1 (satu).

b. Surat-surat Kapal.

Memiliki Sertifikat Keselamatan yang dikeluarkan oleh Administrator Pelabuhan Makassar yang berlaku sampai dengan tanggal 23 Agustus 2010 dan Sertifikat Garis Muat, Surat Ukur, dan Surat-surat lain yang dipersyaratkan masih berlaku.

c. Awak Kapal

Diawaki oleh 20 (dua puluh) orang ABK termasuk Nakhoda dengan susunan perwira berdasarkan Surat Keterangan Administrator Pelabuhan Utama Makassar No. PK.683/269/VII/BKLK.ADPL.MKS-2010, tanggal 29 Juli 2010, sebagai berikut :

BAGIAN DECK

NAKHODA : UMBARI berijazah ANT III Tahun 2003

MUALIM I : ROSIDA berijazah ANT IV Tahun 2003

MUALIM II : SYARIFUDDIN NASARU berijazah ANT V Tahun 2008

BAGIAN MESIN

KKM : W I D O D O berijazah ATT III Tahun 2001

MASINIS I : KISMAN HUSAIN berijazah ATT IV Tahun 2003

MASINIS II : EDDY WAHANTOW berijazah ATT V Tahun 2003

KM. INDIMATAM V a. Kapal

Kapal eks LINTAS ARMADA VI adalah kapal motor konstruksi baja berbendera Indonesia dengan GT. 702 dibangun di Jepang pada tahun 1999. Kapal yang hanya memiliki 2 (dua) geladak dilengkapi dengan mesin penggerak utama merek Nigita 900 PK dengan jumlah baling-baling 1 (satu).

b. Surat-surat Kapal.

Memiliki Sertifikat Keselamatan dan Garis Muat Sementara yang dikeluarkan oleh Administrator Pelabuhan Makassar tanggal 08 Juli 2010 yang berlaku untuk 1 (satu) kali jalan, surat ukur, dan surat-surat lain yang dipersyaratkan dan masih berlaku.

c. Awak …

Page 15: PUTUSAN NOMOR / / /MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/260fa4cfb738e1d...Surat Pernyataan ABK KM. TRISAL PRATAMA yang selamat dan hilang,

15

c. Awak Kapal

Diawaki oleh 13 (tiga belas) orang ABK termasuk Nakhoda dengan susunan perwira berdasarkan Surat Keterangan ADPEL MAKASSAR No. PK.683/169/V/BKLK.ADPL.MKS-2010, tanggal 28 Mei 2010 sebagai berikut :

BAGIAN DECK

NAKHODA : MUSYAKIR berijazah ANT IV Tahun 2002

MUALIM I : BUDI SANTOSO berijazah ANT IV Tahun 2001

MUALIM II : AMIR UMAR berijazah ANT IV Tahun 2007

BAGIAN MESIN

KKM : HASANUDDIN berijazah ATT IV Tahun 2002

MASINIS I : M. ALI YUSUF berijazah ATT IV Tahun 2004

MASINIS II : WAHIDIN AHMAD berijazah ATT IV Tahun 2006

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM. TRISAL PRATAMA dan KM. INDIMATAM V pada saat tubrukan di Perairan Selat Selayar memiliki kondisi kapal dengan perlengkapan yang baik, sertifikat dan surat-surat kapal yang lengkap dan masih berlaku serta diawaki dengan jumlah awak kapal yang cukup memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

2. Tentang Cuaca

a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 26 Nopember 2010 perihal analisis cuaca di Perairan Selat Selayar tanggal 04 Agustus 2010, adalah sebagai berikut :

Cuaca : Berawan/Hujan Arah dan Kecepatan Angin : Tenggara sampai Timur, 5 – 10 Knot Tinggi Gelombang : Timur, 2 – 3 Meter Jarak Penglihatan : 5 – 6 Kilometer b. Berdasarkan Buku Kepanduan Bahari Indonesia Jilid II Bab 15 halaman 756 -

757, Arus - Di sebelah alur pelayaran sering dijumpai arus yang kuat yang menyebabkan adanya arus pusar. Jika arus dan angin berpapasan, maka timbullah riak-riak air sedemikian rupa seolah-olah ombak memecah. Di bawah daratan Sulawesi sering dijumpai arus turun yang kuat. Dari Juni hingga September merupakan masa sedang kuat-kuatnya musim Timur menenggara, di Selat itu timbul arus tetap, berkecepatan arus berangsur-angsur menurun hingga 0,5 mil, sedangkan arahnya menjadi lebih Barat sampai Barat sekali; Cuaca - Meskipun tentang cuaca ini secara garis besarnya dijumpai di Bab I, namun disini masih ditambahkan keterangan-keterangan lain tentang cuaca yang berlaku di daerah setempat. Memang sering terjadi kenyataan, bahwa

kapal …

Page 16: PUTUSAN NOMOR / / /MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/260fa4cfb738e1d...Surat Pernyataan ABK KM. TRISAL PRATAMA yang selamat dan hilang,

16

kapal yang datang dari perairan yang cuacanya buruk dengan banyak hujan pada musim Barat Laut di sebelah Barat Laut, tiba-tiba di sebelah Timurnya menjumpai cuaca yang baik, sedangkan dalam bulan-bulan Mei, Juni, dan Juli datang dari jurusan Timur dengan cuaca berhujan lebat serta laut berombak, tiba-tiba di sebelah Barat Selat itu berada di tengah-tengah pada cuaca baik.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan Tersangkut Nakhoda dan Saksi-saksi tentang keadaan cuaca pada saat kejadian dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal

KM. TRISAL PRATAMA Ukuran pokok sesuai SU (TMS 1969)

L x B x H = 61,58 cm x 12,50 m x 6,20 m. Lambung Timbul Tropik (LT) = 1210 mm = 1,210 m. Tebal plat Geladak diperkirakan t = 9,8 mm = 0,0098 m. Sarat Max : H = 6,20 m T = 0,0098 m + = 6,2098 m LT = 1,210 m – Sarat Max = 4,9998 m. Displacement (D) = 61,58 x 12,50 x 4,9998 x 0,70 x 1,025 = 2761,3677 Ton Berat Kapal Kosong (W) = 0,275 x D = 0,275 x 2761,3677 = 759,3761 Kapasitas Angkut = D – W = 2761,3677 – 759,3761 = 2001,9916 Ton. Jenis Muatan = semen, jumlah = 2000 Ton.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat KM. TRISAL PRATAMA mengangkut muatan tidak melebihi kapasitas muatan dan stabilitas cukup baik. KM. INDIMATAM V

Ukuran pokok sesuai SU (TMS 1969) L x B x H = 53,47 cm x 9,50 m x 5,40 m. Lambung Timbul Tropik (LT) = 87 mm = 0,870 m. Tebal plat Geladak diperkirakan t = 9 mm = 0,009 m. Sarat Max : H = 5,400 m T = 0,009 m + = 5,409 m LT = 0,870 m –

Sarat …

Page 17: PUTUSAN NOMOR / / /MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/260fa4cfb738e1d...Surat Pernyataan ABK KM. TRISAL PRATAMA yang selamat dan hilang,

17

Sarat Max = 4,539 m. Displacement (D) = 53,47 x 9,50 x 4,539 x 0,70 x 1,025 = 1654,3061 Ton. Berat Kapal Kosong (w) = 0,275 x D = 0,275 x 1654,3061 = 454,9342 Ton. Kapasitas Angkut = D – W = 1654,3061 – 454,9342 = 1199,3719 Ton. Jenis Muatan = Besi tua, jumlah = 700 Ton. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM. INDIMATAM V mengangkut muatan tidak melebihi kapasitas muatan dan stabilitas baik.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

a. Sebagaimana penelitian majelis tentang navigasi dan olah gerak sejak kapal

sejak memulai pelayaran, selama dalam pelayarannya hingga kejadian tubrukan kedua kapal tersebut, baik dari data, laporan, penelitian hingga persidangan, majelis mengamati bahwa kedua kapal bernavigasi secara normal sebagaimana pelayaran kapal pada umumnya. Namun saat kapal dinyatakan saling melihat dalam kurun waktu 30 menit pada jarak 8 mil di radar saling berhadapan, majelis melihat bahwa kedua kapal sudah melaksanakan prosedur komunikasi yang baik, dimana keduanya bersepakat berpapasan merah-merah atau kiri-kiri.

b. Setelah kapal semakin mendekat dalam jarak 4 mil, Majelis melihat adanya persepsi atau keraguan dalam berpapasan, mengingat ada kapal lain yang juga berhadapan didepan KM. INDIMATAM V, sehingga KM. INDIMATAM V menegaskan ulang dalam berpapasan merah-merah. Dalam situasi tersebut kapal KM. INDIMATAM V yang dihadapannya ada 3 buah kapal ,bertindak merobah haluannya kekanan dengan menambah 5º sebanyak 2 kali dan meminta kapal yang berada tepat dihaluannya memberi ruang gerak ke kanan.

c. Dalam situasi yang semakin mendekat Tersangkut Nakhoda KM. INDIMATAM V masih melihat kedua lampu lambung KM. TRISAL PRATAMA. Dalam kondisi yang sangat dekat, 1 - 2 kali panjang kapal, sebagaimana dikatakan jurumudi bahwa KM. TRISAL PRATAMA merubah haluan kiri 5º dan selanjutnya cikar kiri atas perintah Saksi Mualim I, melihat kondisi demikian Tersangkut Nakhoda KM. INDIMATAM V bertindak cikar kiri, stop mesin, dan mundur penuh.

d. Dari navigasi dan olah gerak yang dilakukan kedua kapal tersebut berakibat tubrukan kapal tak dapat dihindari lagi yang kemudian KM. TRISAL PRATAMA tenggelam.

e. Dalam …

Page 18: PUTUSAN NOMOR / / /MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/260fa4cfb738e1d...Surat Pernyataan ABK KM. TRISAL PRATAMA yang selamat dan hilang,

18

e. Dalam hal kapal bernavigasi dan berolah gerak hingga kapal mengalami tubrukan, majelis menganalisa dan meneliti bahwa apa yang dilakukan KM. INDIMATAM V saat situasi berhadapan, dengan berkomunikasi, merubah haluan kemudi kekanan untuk memberi ruang gerak dari resiko tubrukan, telah melalui prosedur yang semestinya dilakukan dalam kecakapan pelaut.

f. Dalam hal kapal bernavigasi dan berolah gerak hingga kapal mengalami tubrukan dan tenggelam, Majelis menganalisa dan meneliti bahwa apa yang dilakukan KM. TRISAL PRATAMA dengan tidak merubah haluan atau mengambil tindakan menghindari dari bahaya resiko tubrukan dan tidak memberi ruang gerak terhadap kapal saat situasi saling berhadapan, merupakan kesalahan dan kelalaian selanjutnya tindakan merubah kemudi cikar kiri saat kapal saling mendekat dalam jarak 1 – 2 kali panjang kapal adalah tindakan sangat berbahaya.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan olah gerak dari KM. TRISAL PRATAMA, tidak dapat diterima, sehingga mengakibatkan kapal tubrukan dan tenggelam, sedangkan cara bernavigasi yang dilaksanakan oleh KM. INDIMATAM V dapat diterima karena telah melakukan prosedur sebagaimana mestinya.

5. Tentang sebab terjadinya kecelakaan.

KM. TRISAL PRATAMA a. Tanggal 4 Agustus 2010, pada pukul 02.00 WITA, saat kapal berlayar di Selat

Selayar/Laut Flores dengan haluan 085°, keadaan cuaca baik, gelombang dan angin normal. KM. TRISAL PRATAMA yang dalam kondisi saling melihat dalam jarak 8 Nmil, berkomunikasi dengan KM. INDIMATAM V melalui VHF Channel 16.

b. Pada saat pertama kali berkomunikasi bahwa keduanya telah bersepakat untuk

berpapasan kiri-kiri atau merah-merah, namun setelah kedua kapal semakin mendekat, dalam jarak (1-2) panjang kapal, Tersangkut Mualim I sebagai Perwira Jaga Navigasi di anjungan, merubah haluan dengan kemudi kiri 5 derajat dan cikar kiri memotong haluan KM. INDIMATAM V, tindakan tersebut tubrukan kapal tak terhindarkan lagi.

KM. INDIMATAM V a. Tanggal 4 Agustus 2010, pukul 02.00 WITA, saat berlayar di Selat Selayar/Laut

Flores dengan haluan 267º, dalam pengamatan radarnya di ketahui ada 3 (tiga) Kapal di arah haluan, dan diadakan komunikasi dengan VHF Channel 16, dipastikan bahwa kapalnya saling berhadapan dengan KM. TRISAL PRATAMA,

dengan …

Page 19: PUTUSAN NOMOR / / /MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/260fa4cfb738e1d...Surat Pernyataan ABK KM. TRISAL PRATAMA yang selamat dan hilang,

19

Dengan jarak keduanya 4 Nmil. Pada saat berkomunikasi, disepakati untuk berpapasan kiri-kiri atau merah-merah. Saksi Mualim I sebagai Perwira Jaga berada di anjungan KM. INDIMATAM V, merubah haluan dari 267° ke 272° dan memeriksa indikator kemudi kekanan hingga haluan menunjuk 272°;

c. Pada jarak 2 Nm Saksi Mualim I melakukan komunikasi kembali dengan KM.

TRISAL PRATAMA untuk memastikan berpapasan merah-merah. Saksi Mualim I kemudian memerintahkan Saksi Juru Mudi untuk menambah haluan kekanan lagi menjadi 277° dengan maksud agar lebih aman apabila berpapasan.

d. Pada saat jarak kedua kapal 1 (satu) kali panjang, kapal tiba-tiba KM. TRISAL

PRATAMA berputar kekiri, membuat haluannya memotong KM. INDIMATAM V, melihat keadaan tersebut Saksi Mualim I KM. INDIMATAM V segera menarik handle mesin ke mundur penuh dan dan haluan cikar kiri, namun Tubrukan tidak terhindarkan lagi dan mengakibatkan kebocoran pada KM. TRISAL PRATAMA yang kemudian tenggelam.

Atas dasar analisa penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima, serta keterangan-keterangan dari Tersangkut dan Saksi-saksi dalam sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal. Majelis menganalisa bahwa kejadian tubrukan kapal antara KM. TRISAL PRATAMA dengan KM. INDIMATAM V tidak serta merta, namun melalui proses yang cukup kompleks berkait dengan elemen manusia, performance manusia, lingkungan di kapal, management darat, hingga berujung pada kesalahan manusia.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa tubrukan antara KM. TRISAL PRATAMA dengan KM. INDIMATAM V adalah disebabkan Tersangkut Mualim I KM. TRISAL PRATAMA mengambil keputusan merubah haluan ke kiri dengan memotong haluan KM. INDIMATAM V, hal ini dilakukan dalam jarak yang sangat dekat 1 (satu) kali panjang kapal, dimana sebelumnya sudah ada kesepakatan untuk papasan merah-merah.

6. Tentang Upaya Penyelamatan

KM. TRISAL PRATAMA

Dalam pelayarannya dari Makassar dengan tujuan Pelabuhan Atapupu dengan muatan semen 2.000 Ton, di awaki 20 (dua puluh) orang ABK, ketika berpapasan dengan KM. INDIMATAM V pada tanggal 4 Agustus 2010, pukul 02.35 WITA di Perairan Selat Selayar posisi 05º-43’-35”S/ 120º-21’-05”T, mengalami musibah tubrukan dan tenggelam yang mengakibatkan 10 ABK hilang dan beberapa ABK selamat ditolong oleh KM. TILONG KABILA dan KM. INDIMATAM VII.

KM. INDIMATAM V …

Page 20: PUTUSAN NOMOR / / /MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/260fa4cfb738e1d...Surat Pernyataan ABK KM. TRISAL PRATAMA yang selamat dan hilang,

20

KM. INDIMATAM V

Pada tanggal 29 Juli 2010, pukul 10.00 WITA, bertolak dan berlayarnya dari Pelabuhan Serui (Dawai) menuju Pelabuhan Sunda Kelapa (Jakarta) dengan muatan besi tua 700 Ton di awaki 13 (tiga belas) orang ABK termasuk Nakhoda. Pada tanggal 4 Agustus 2010, pukul ± 02.00 WITA, posisi 05º-43’-35”S/120º-21’-05” E di Selat Selayar terjadi tubrukan dan mengalami bocor di bagian haluan, setelah memeriksa kondisi, kapal stop mesin 30 menit karena kapal nungging, kemudian meneruskan Pelayarannya ke Pelabuhan Makassar untuk berlabuh jangkar dalam rangka perbaikan. Selama stop mesin, Tersangkut Nakhoda tidak berusaha untuk membantu dan menolong awak KM. TRISAL PRATAMA karena mengkhawatirkan kondisi kapalnya robek dan nungging karena kemasukan air, tetapi Tersangkut Nakhoda memerintahkan Saksi Mualim I menghubungi KM. INDIMATAM VII yang berada 5 Nm sebelah utara kapalnya, via channel 16 radio VHF, dan tidak memancarkan isyarat marabahaya (distress), hanya melakukan pengamatan ke sekeliling kapal dengan senter.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan Tersangkut Nakhoda KM. INDIMATAM V kurang memadai.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Mahkamah Pelayaran dan didukung oleh keterangan dari pihak-pihak terkait lainnya serta Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, maka dapat dikemukakan sebagai berikut :

a. Bahwa Tersangkut Nakhoda dan Tersangkut Mualim I KM. TRISAL PRATAMA patut diduga tidak melakukan pengamatan secara cermat, ragu-ragu dan tidak mengambil tindakan menghindar dari bahaya dan resiko tubrukan sesuai Pasal 7 dan Pasal 8 Part B P2TL, saat mana kapalnya dalam situasi saling berhadapan.

b. Bahwa pada saat saling melihat dan akan berpapasan yang telah disepakati

untuk berpapasan pada lambung kiring (merah-merah), kapal merubah haluan

memotong haluan kapal yang dihadapannya sehingga mengakibatkan

terjadinya tubrukan. Hal ini merupakan kesalahn prosedur dalam peraturan

pencegahan tubrukan dilaut sesuai Pasal 5 dan Pasal 14 Part B P2TL.

c. Bahwa Tersangkut Nahkoda KM. INDIMATAM V mengambil alih komando dan bertindak memberikan perintah untuk mengolah gerakkan kapalnya tanpa mengikuti proses bernavigasi dan olah gerak kapal yang dilakukan Saksi Mualim I yang telah mengetahui situasi dan rangkaian proses komyunikasi sebelumnya.

Dengan …

Page 21: PUTUSAN NOMOR / / /MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/260fa4cfb738e1d...Surat Pernyataan ABK KM. TRISAL PRATAMA yang selamat dan hilang,

21

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda

KM. TRISAL PRATAMA dapat dipersalahkan telah bertindak tidak sesuai dengan

pasal 342 KUHD dan Pasal 5, Pasal 14 Part B P2TL; Tersangkut Mualim I KM.

TRISAL PRATAMA dapat dipersalahkan telah bertindak tidak sesuai dengan pasal

384 KUHD dan Pasal 7, Pasal 8 Part B P2TL; sedangkan Tersangkut Nakhoda KM.

INDIMATAM V dapat dipersalahkan telah bertindak tidak sesuai dengan Pasal 342

KUHD.

D. PUTUSAN :

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf (a) KUHD dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa kecelakaan kapal, tubrukan KM. TRISAL PRATAMA dengan KM. INDIMATAM V pada tanggal 04 Agustus 2010, pukul 02.00 WITA, di Perairan Selat Selayar disebabkan Bahwa Tersangkut Nakhoda dan Tersangkut Mualim I KM. TRISAL PRATAMA tidak melakukan pengamatan secara cermat, ragu-ragu dan tidak mengambil tindakan dalam menilai situasi pada saat berpapasan dan beresiko tubrukan, telah menyimpang dari kesepakatan untuk berpapasan merah-merah, sehingga mengakibatkan terjadinya tubrukan dengan KM. INDIMATAM V dan Tersangkut Nakhoda KM. INDIMATAM V kurang cermat dalam menilai situasi berhadapan dan berpapasan dengan KM. TRISAL PRATAMA.

II. Menyatakan bahwa Mahkamah Pelayaran telah menetapkan Tersangkut Nakhoda dan Tersangkut Mualim I KM. TRISAL PRATAMA, namun tidak dapat memanggil dan menghadirkan dalam sidang pemeriksaan kecelakaan kapal karena yang bersangkutan dinyatakan hilang dan belum diketemukan, dan telah disidang secara in absentia.

III. Menghukum :

a. Tersangkut Nakhoda KM. TRISAL PRATAMA, bernama UMBARI, lahir tanggal 18

Agustus 1976, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT-III Nomor 6200087624N30202 Tahun 2002, diterbitkan di Jakarta, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di Kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 3 (tiga) Bulan.

b. Tersangkut …

Page 22: PUTUSAN NOMOR / / /MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/260fa4cfb738e1d...Surat Pernyataan ABK KM. TRISAL PRATAMA yang selamat dan hilang,

22

b. Tersangkut Mualim I bernama Rosida, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT-IV Nomor 6201012441N40505 Tahun 2005, diterbitkan di Jakarta, dengan dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di Kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 3 (tiga) Bulan.

c. Tersangkut Nakhoda KM. INDIMATAM V, bernama Musyakir, lahir tanggal 29 Juni 1973, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT-IV, Nomor 620027096N40602 tanggal 24 September 2002, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di Kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 1 (satu) Bulan.

IV. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah

Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Kamis tanggal 10 Maret 2011, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Pengganti, tanpa dihadiri oleh Terhukum. Ketua : TTD Capt. Drs. Sonny M. Ichsan Anggota : TTD Capt. Hari Suharsono Anggota : TTD Didi A., ATT-I Anggota : TTD Ir. Benny Haryono, MM. Anggota : TTD Asril Pasaribu, SH. Sekretaris : TTD Munanto, SH.